137
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS DARUL MUTTAQIEN PARUNG-BOGOR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Latifah NIM 11150182000052 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH

DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS DARUL MUTTAQIEN

PARUNG-BOGOR

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Latifah

NIM 11150182000052

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS
Page 3: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS
Page 4: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS
Page 5: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS
Page 6: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS
Page 7: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

i

ABSTRAK

Latifah (NIM 11150182000052), Hubungan Kepemimpinan Kharismatik

Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru di MTs Darul Muttaqien

Parung-Bogor. Skripsi Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan kepemimpinan

kharismatik kepala sekolah dengan motivasi kerja guru di MTs Darul Muttaqien

Parung-Bogor. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi sederhana

dengan pedekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini menggunakan sampel

jenuh yakni seluruh jumlah populasi atau 55 guru. Teknik pengumpulan data

utama menggunakan angket yang disebar ke seluruh guru dengan menggunakan

bentuk pemilihan skor skala likert yakni 5 alternatif jawaban. Sedangkan studi

dokumen dan wawancara hanya teknik pelengkap dalam pengumpulan data. Hasil

yang ditemukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan

antara kepemimpinan kharismatik kepala sekolah dengan motivasi kerja guru di

MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor.

Berdasarkan pengolahan data hasil perhitungan program SPSS Versi 23,

pengujian statistik uji korelasi sederhana, hasil nilai rhitung (0,761) > rtabel (0,320),

dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan kriteria pengujian rhitung > rtabel dan

signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan

bahwa terdapat korelasi antara kepemimpinan kharismatik kepala sekolah dengan

motivai kerja guru di MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor. Selain itu juga nilai

korelasi antar variabel (rhitung = 0,761) berada pada tingkat kuat yakni pada kisaran

interval 0,60 – 0,799. Pada perhitungan koefisien determinasi diketahui hubungan

kepemimpinan kharismatik kepala sekolah dengan motivasi kerja guru sebesar

57,9% dan sisanya 42,1% bisa berhubungan dengan faktor lain misalnya faktor

lingkungan kerja, komunikasi interpersonal, atau faktor dari dalam diri individu

itu sendiri.

Dari hasil perhitungan tersebut maka terdapat hubungan yang signifikan

antara kepemimpinan kharismatik kepala sekolah dengan motivasi kerja guru di

MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor dan kepemimpinan kharismatik kepala

sekolah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam meningkatkan motivasi

kerja guru di MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor.

Kata Kunci: Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah, Motivasi Kerja

Guru.

Page 8: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

ii

ABSTRACT

Latifah (NIM 11150182000052), The Relationship of Principal’s Charismatic

Leadership with The Teacher Work Motivation At Mts Darul Muttaqien

Parung-Bogor. Minithesis of Undergraduate Program (S-1) Department of

Management Education, Faculty of Educational Sciences. Syarif Hidayatullah

State Islamic University of Jakarta, 2019.

This research is aimed to obtain the relaionshipt of principal’s

charismatic leadership with the teacher work motivation at MTs Darul Muttaqien

Parung-Bogor. The researcher used simple correlation with quantitative

approach in this research. The sample used was saturated sample which using the

entire population or 55 teachers. The main data collection technique used

questionnaire that was distributed to all the teachers using the Likert scale score

selection method, there were 5 alternative answers. Moreover, document studies

and interviews were only complementary techniques in collecting data. The

results found in this research is there the significant relationship between the

principal’s charismatic leadership and the teacher work motivation at MTs Darul

Muttaqien Parung-Bogor.

The data of the research were calculated by using SPSS version 23, testing

the simple correlation test statistics, the result of the rcount. (0.761) > rtable (0.320),

and the significance value of 0.000. By the criteria of test rcount > rtable and the

significance level < 0.05, then H0 was rejected and H1 was accepted. Therefore,

it can be concluded that there is a correlation between the principal’s charismatic

leadership on the teacher work motivation at MTs Darul Muttaqien Parung-

Bogor. In addition, the correlation value between variables (rhitung = 0.761) is at a

strong level, which is in the interval range 0.60 – 0.799. In calculating the

coefficient of determination, it is known that the realtionship of the principal’s

charismatic leadership on the teacher work motivation is 57.9% and the rest

42.1% is effected by other factors that is not researched.

Based on the results of these calculations, there is significant realtionship

between the principal’s charismatic leadership on the teacher work motivation at

MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor that also contributes significantly in

increasing teacher work motivation at MTs Darul Muttaqien Parung, Bogor.

Keywords : The principal's charismatic leadership, Teacher work motivation

Page 9: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohiim,

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta

alam yang telah melimpahkan rahmat, kebahagiaan dan karunia-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang masih jauh dari

kesempurnaan. Sholawat beriring salam semoga senantiasa dilimpah curahkan

kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para

sahabatnya.

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul skripsi

“Hubungan Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja

Guru di MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor”.

Penulis menyadari dalam penyusunan dan penulisan ini tidak terlepas dari

bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu dengan

segala kerendahan hati dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd selaku Dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan

ketulusannya dalam membimbing sehingga skripsi ini terselesaikan

dengan baik.

4. Dr. Marzuki Mahmud, M.Pd sebagai Dosen pembingbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan

Page 10: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

iv

ketulusannya dalam membimbing sehingga skripsi ini terselesaikan

dengan baik

5. Dra. Nurdelima Waruwu M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan arahan, nasehat motivasi serta waktunya kepada penulis.

6. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah

membekali ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.

7. Bapak Abdullah Hudri S.S, M.Pd sebagai Kepala Sekolah MTs Darul

Muttaqien Parung-Bogor yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melaksanakan penelitian.

8. Ustadzah Lilis Nurjannah S.M dan Ustadzah Narwati S.Si yang telah

banyak membantu penulis dalam proses penelitian. Serta Rekan-rekan

guru dan staff MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor yang telah bersedia

memberikan dukungannya serta berpartisipasi menjadi responden dalam

skripsi ini.

9. Orang yang teristimewa dalam hatiku suami tercinta Mustakim, yang turut

memberi dukungan baik moril maupun materil yang sangat mendorong

penulis untuk terus berusaha dalam menyelesaikan skripsi ini demi

terwujudnya cita-cita untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Kedua orang tua tercinta Bapak Muhammad Tuyar dan Mamah Siti

Saliyah, serta mertua tercinta Bapak Kidan (Alm) dan Ema Salamah yang

selalu menjadi kebanggaan anak-anaknya, atas segala jasa, kesabaran, doa,

tenaga, biaya dan kasih sayang yang tidak terhitung banyaknya dan tidak

pernah lelah dalam mendidik serta memberikan cinta yang tulus kepada

penulis sedari kecil.

11. Kakakku Muhammad Supriadi serta Adik-adikku Muhammad Sholehudin

Fajri, Muhammad Bahrul Ulum dan calon adik perempuanku yang masih

berada dalam kandungan mamah, selalu memberi semangat dan bantuan

dalam menyelesaikan penelitian ini.

12. Sahabat – sahabat yang paling setia sejak SMP Nursita, Anita, Eni suryati,

Andit Tiara Cinta (Theletubies Squad) terimakasih telah berbagi keceriaan

Page 11: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

v

selama 11 tahun ini, semoga kebahagiaan selalu menyertai kita semua dan

bersahabat hingga akhir hayat.

13. Teman-teman terbaik Leader Best Class Squad yang telah memberikan

banyak kesempatan belajar bersama, selalu menghibur disaat suka dan

duka dan memberi dukungan kepada penulis selama bersama-sama

menjadi mahasiswa Manajemen Pendidikan kelas B.

14. Seluruh teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2015

yang telah berjuang bersama, saling membantu dan saling menyemangati

dalam perkuliahan selama ini kepada penulis.

15. Teman seperjuangan KKN SPARTAN 75 yang telah memberi semangat,

dukungan, dan bantuan kepada penulis selama penyelesaian penulisan

skripsi ini.

16. Seluruh teman-teman Himpunan Qori dan Qoriah Mahasiswa (Hiqma)

UIN Jakarta yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu namun

tidak mengurangi rasa hormat, terimakasih atas pengalaman dan cerita

kalian selama bersama-sama menjadi anggota Hiqma UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

17. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

penulisan ini namun tak dapat disebutkan satu-persatu tapi tidak

mengurangi rasa hormat dan terimakasih dari penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi sederhana ini sangat jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis menerima setiap kritikan dan saran yang

bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi

semua pihak yang terlibat. Aamiin aamiin ya Rabbal’alamin.

Jakarta, 10 Juli 2019

Penulis

Latifah

Page 12: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 8

D. Perumusan Masalah ................................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9

F. Kegunaan Penelitian ................................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................................... 10

A. Motivasi Kerja .......................................................................................... 10

1. Pengertian Motivasi ........................................................................... 10

2. Jenis-Jenis Motivasi .......................................................................... 14

3. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow .................................... 16

B. Kepemimpinan Kharismatik .................................................................... 22

1. Pengertian Kepemimpinan Kharismatik ........................................... 22

2. Ciri dan Perilaku Pemimpin Kharismatik ........................................ 25

3. Proses Pengaruh Pemimpin Kharismatik .......................................... 32

C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 34

D. Kerangka Berpikir .................................................................................... 36

E. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 39

A. Tempat dan Waktu Evaluasi .................................................................... 39

Page 13: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

vii

B. Metode Penelitian .................................................................................... 39

C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 40

D. Variabel Penelitian ................................................................................... 41

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 41

F. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 42

1. Variabel kepemimpinan kharismatik kepala sekolah (X) ................. 42

2. Variabel motivasi kerja guru (Y) ...................................................... 44

G. Analisis Uji Instrumen ............................................................................ 46

1. Uji validitas ....................................................................................... 46

2. Uji Reliabilitas ................................................................................... 47

H. Teknik Pengolahan Data .......................................................................... 48

I. Teknik Analisis Data ................................................................................ 48

1. Analisis Deskriptif . ........................................................................... 48

2. Uji Asumsi Klasik . ........................................................................... 50

3. Pengujian Hipotesis . ......................................................................... 51

J. Hipotesis Statistik ................................................................................... . 52

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................... 53

A. Deskripsi Data .......................................................................................... 53

1. Deskripsi Data Variabel X dan Hasil Analisisnya ............................ 53

2. Deskripsi Data Variabel X dan Hasil Analisisnya ............................ 58

B. Hasil Uji Instrumen .................................................................................. 63

1. Hasil Uji Validitas ............................................................................. 63

2. Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 65

C. Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 66

1. Uji Normalitas ................................................................................... 66

2. Uji Linieritas ..................................................................................... 69

D. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 69

1. Uji Korelasi Sederhana ...................................................................... 69

2. Koefisien Determinasi ....................................................................... 72

E. Pembahasan Penelitian ............................................................................. 73

Page 14: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

viii

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 75

A. Kesimpulan ........................................................................................ 75

B. Saran .................................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi .................................................. 39

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Kepemimpinan Kharismatik

Kepala Sekolah .................................................................................... 43

Tabel 3.3 Skor Pilihan Jawaban Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah .. 44

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru ............................. 45

Tabel 3.5 Skor Pilihan Jawaban Motivasi Kerja Guru ......................................... 46

Tabel 3.6 Tingkat Kecenderungan Variabel ........................................................ 49

Tabel 3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi .......... 51

Tabel 4.1 Data Variabel (X) Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah ........ 54

Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Kepemimpinan Kharismatik

Kepala Sekolah .................................................................................... 55

Tabel 4.3 Tabel Mean, Median Dan Modus Variabel (X) Kepemimpinan

Kharismatik Kepala Sekolah ............................................................... 56

Tabel 4.4 Kategori Kecenderungan Data Variabel Kepemimpinan Kharismatik

Kepala Sekolah .................................................................................... 57

Tabel 4.5 Data Variabel (Y) Motivasi Kerja Guru .............................................. 59

Tabel 4.6 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel (Y) Motivasi Kerja Guru ........... 60

Tabel 4.7 Tabel Mean, Median Dan Modus Variabel (Y) Motivasi Kerja Guru . 61

Tabel 4.8 Kategori Kecenderungan Data Variabel (Y) Motivasi Kerja Guru ..... 62

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel (X) Kepemimpinan Kharismatik Kepala

Sekolah ................................................................................................ 63

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel (Y) Motivasi Kerja Guru ...................... 64

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepemimpinan Kharismatik

Kepala Sekolah .................................................................................. 66

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel (Y) Motivasi Kerja Guru .................. 66

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk .................................................... 67

Tabel 4.14 Hasil Uji Linieritas ............................................................................. 69

Tabel 4.15 Hasil Uji Analisis Korelasi Sederhana ............................................... 70

Tabel 4.16 Interprestasi Data ............................................................................... 71

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi .......................................... 72

Page 16: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Dari Maslow .................................................... 17

Gambar 2.2 Diagram Kerangka Berpikir ............................................................. 38

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah .56

Gambar 4.2 Tingkat Kecenderungan Variabel Kepemimpinan Kharismatik

Kepala Sekolah ............................................................................... 58

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja Guru ....................................... 60

Gambar 4.4 Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja Guru .................. 62

Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas Variabel Kepemimpinan Kharismatik Kepala

Sekolah Normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual ..... 68

Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas Variabel Motivasi Kerja Guru Normal P-P

Plot Of Regression Standardized Residual ....................................... 68

Page 17: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Sejarah Mts Darul Muttaqien ........................................................... 81

Lampiran 2 Visi Dan Misi Mts Darul Muttaqien ................................................. 82

Lampiran 3 Tujuan Dan Program Mts Darul Muttaqien ...................................... 85

Lampiran 4 Profil MTs Darul Muttaqien ............................................................. 86

Lampiran 5 Data Pendidik Dan Tenaga Pendidikan Mts Darul Muttaqien ......... 87

Lampiran 6 Struktur Organisasi ........................................................................... 91

Lampiran 7 Jumlah Siswa .................................................................................... 92

Lampiran 8 Prestasi Siswa ................................................................................... 93

Lampiran 9 Kisi-Kisi Uji Instrumen Variabel Kepemimpinan Kharismatik

Kepala Sekolah ............................................................................... 94

Lampiran 10 Angket Uji Coba Variabel Kepemimpinan Kharismatik Kepala

Sekolah ............................................................................................ 95

Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel Kepemimpinan

Kharismatik Kepala Sekolah ........................................................... 98

Lampiran 12 Kisi-Kisi Uji Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru ................. 99

Lampiran 13 Angket Uji Coba Variabel Motivasi Kerja Guru .......................... 100

Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel Motivasi Kerja

Guru .............................................................................................. 102

Lampiran 15 Instrumen Angket Penelitian ........................................................ 103

Lampiran 16 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Kepemimpinan Kharismatik

Kepala Sekolah ............................................................................. 107

Lampiran 17 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Motivasi Kerja Guru .......... 109

Lampiran 18 Instrumen Wawancara .................................................................. 110

Lampiran 19 Hasil Uji Deskriptif ...................................................................... 111

Lampiran 20 Tabel Distribusi R Product Moment ............................................. 112

Lampiran 21 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi ......................................... 113

Lampiran 22 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................ 114

Lampiran 23 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................ 115

Lampiran 24 Tabel Uji Referensi ....................................................................... 116

Lampiran 25 Tabel Biodata Penulis ................................................................... 120

Page 18: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap orang dalam melakukan suatu tindakan pasti didorong oleh

adanya motif tertentu. Motivasi biasanya timbul karena adanya kebutuhan

yang belum terpenuhi, tujuan yang ingin dicapai, atau karena adanya

harapan yang diinginkan. Motivasi kerja setiap individu pasti memiliki

perbedaan, motivasi juga dapat berasal dari dalam diri ataupun dari luar

diri seseorang, hal ini yang menyebabkan tingkat motivasi seseorang

berbeda-beda. Tidak heran jika seseorang yang memiliki tingkat motivasi

yang tinggi, pasti memiliki semangat kerja yang tinggi pula, sebaliknya

seseorang yang memiliki tingkat motivasi rendah semangat kerjanya pun

rendah. Untuk itu motivasi kerja bawahan perlu dibangkitkan agar dapat

menciptakan semangat kerja yang baik.

Hal tersebut didukung oleh teori Bereslon dan Steiner yang dikutip

pada buku Ilyas menyatakan bahwa motivasi adalah kondisi internal,

kejiwaan dan mental manusia seperti aneka keinginan, harapan kebutuhan,

dorongan, dan kesukaan yang mendorong intidividu untuk berperilaku

kerja agar dapat mencapai tujuan serta mencapai kepuasan.1 Motivasi

kerja merupakan suatu aktivitas yang bisa menimbulkan dorongan pada

diri seseorang atau kelompok agar bertidak dan melakukan sesuatu

tindakan bekerja, seseorang yang mempunyai motivasi kerja tinggi akan

berusaha melaksanakan tugasnya dengan sekuat tenaga agar pekerjaannya

berhasil. Untuk dapat memberikan hasil kerja yang berkualitas, dalam

dunia pendidikan maka seorang guru membutuhkan motivasi kerja dalam

dirinya yang akan berpengaruh terhadap semangat kerja sehingga

meningkatkan kinerjanya.

1 Yaslis Ilyas, Kinerja: Teori Penilaian dan Penelitian (Depok: Pusat Kajian Ekonomi

Kesehatan FKMUI,2002), h.29.

Page 19: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

2

Guru merupakan salah seorang pelaksana pendidikan yang sangat

diperlukan disekolah. Undang-undang nomor 14 tahun 20015 tentang guru

dan dosen Bab I Pasal 1 ayat (1) mendefinisikan bahwa “Guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar

dan pendidikan menengah”.2 Dalam praktiknya tidak jarang ditemukan

guru yang kurang memiliki gairah dalam melakukan tugasnya, yang

berakibat kurang berhasilnya tujuan yang ingin dicapai. Hal itu disebabkan

oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya motivasi guru dalam

bekerja.

Banyak hal yang dapat memicu motivasi seseorang itu timbul, baik

dari faktor keinginan, kebutuhan atau karena dorongan yang ada di

sekelilingnya, hal ini dibuktikan dengan berbagai teori motivasi yang di

kemukakan oleh ahli-ahli, salah satunya teori motivasi menurut Abraham

Maslow yang dikenal dengan hierarki kebutuhan (hierarchy of needs).

Hierarki tersebut meliputi kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan,

kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi

diri.

Selain hierarki kebutuhan, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

motivasi kerja guru meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal (berasal dari dalam diri) seperti sikap terhadap pekerjaan, bakat,

minat, kepuasan, pengalaman. Sedangkan faktor eksternal (berasal dari

luar diri) seperti pengawasan, kompensasi, lingkungan kerja dan juga

akibat sikap ataupun perilaku pemimpin. 3

Pemimpin memiliki peran yang

sangat penting dalam memotivasi karena pemimpin dapat mendorong guru

agar keinginan dalam mencapai tujuan dapat tercapai dengan baik.

Seorang pemimpin di lembaga pendidikan adalah kepala sekolah.

Daryanto mengemukakan bahwa kepala sekolah merupakan orang yang

2 UU Guru dan Dosen (UURI No. 14 Tahun 2015) Pasal 1 Ayat 1, h.2

3 Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi (Jakarta: Ghalia Indonesia:2001), h:42.

Page 20: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

3

memimpin sekolah, berwenang dan bertanggung jawab terhadap seluruh

kegiatan sekolah baik kegiatan pembelajaran atau kegiatan lain yang

berkaitan dengan upaya memajukan dan mengembangkan sekolah.4

Kepala sekolah harus mampu mengidentifikasi apa yang

memotivasi guru bekerja, hubungan perilaku kerja dengan motivasi dan

mengapa guru berprestasi tinggi. Seperti yang sudah diketahui bahwa

seorang pemimpin tidak akan mampu melaksanakan sesuatunya sendiri,

seorang pemimpin sekolah membutuhkan bantuan orang lain terutama

guru dalam mengelola sekolahnya agar sekolah dapat berjalan dengan baik

dan terus berkembang. Pemimpin harus mampu menggerakkan para

stakeholder sekolah untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dalam

mencapai tujuan. Pemimpin sekolah harus mampu memotivasi dengan

tepat agar para stakeholder sekolah terutama guru terdorong untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan baik sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan.

Dalam ajaran Islam telah memberi petunjuk atau tuntunan supaya

seorang pemimpin berlaku bijaksana dalam memberikan motivasi atau

dorongan pada bawahannya, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT.

Dalam surah An-Nahl : 125 yang berbunyi:

ه بٱمت هى دل جى ىة وى ة ٱلىسى عظى ة وىٱلىى بكى بٱلكىى بيل رى سى ٱدع إلىتىدييى عنىه بٱلى

ىى أ بينۦ وى ي سى ل عى ي ضى عنىه بىى

ىى أ بكى ي إن رى حسى

ىأ

١٢٥ Artinya:

―serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk‖.

4 Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2010), h.80

Page 21: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

4

Dari ayat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa: seorang

pemimpin dalam memberikan motivasi atau dorongan kepada bawahannya

tidak boleh dengan cara yang kasar, namun hendaknya seorang pemimpin

dalam memberikan motivasi atau dorongan kepada bawahannya dengan

cara yang baik serta bijaksana karna hal itu akan lebih baik dan mendapat

tanggapan dari bawahannya secara ikhlas dan tanpa merasa dipaksa.

Kepemimpinan yang berhubungan dengan serangkaian

kemampuan dan sifat-sifat kepribadian termasuk didalamnya sikap

kewibawaan, berkaitan dengan kepemimpinan tipe kharismatik, pemimpin

yang tergolong tipe ini pada umumnya memiliki kewibawaan yang sangat

besar sehingga mampu meyakinkan pengikutnya agar mau melaksanakan

tugas-tugas yang diberikan.5 Kepemimpinan kharismatik sangat menjaga

nilai-nilai etis dan nilai moral yang luhur, pemimpin yang benar-benar

hanya ingin memuaskan hati pengikutnya melalui berbagai hal, baik

pemberdayaan, memulihkan, menguntungkan dari segi finansial maupun

dari segi ketenangan jiwa sehingga pengikut termotivasi untuk melakukan

pekerjaan secara efektif, efisien dan produktif. 6

Jiwa kharismatik bukan hanya terlihat ketika seseorang berada

diposisi penting seperti halnya pemimpin, namun lahirnya jiwa

kharismatik bisa terlihat dari pembawaan sikap spiritual seseorang dalam

beribadah, sikap wibawa dan keteguhan prinsip yang dimiliki. Dalam hal

ini penulis akan lebih mengkaji pada bagian kepemimpinan kharismatik

yang ada pada pemimpin di lembaga pendidikan yaitu Kepala Sekolah.

Seorang kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan mempunyai

tanggung jawab yang berat, untuk itu ia harus memiliki persiapan yang

memadai, baik itu persiapan mental maupun psikologis dalam

mengembangkan tugasnya, terutama dalam menghadapi segala

permasalahan dan tantangan yang dihadapi untuk menciptakan dan

5 Kompri, Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2015), h.46. 6 Ibid., h.81.

Page 22: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

5

memberikan kenyamanan serta memotivasi kerja guru di sekolah. Dalam

mengelola lembaga pendidikan, kepala sekolah sebagai pemimpin perlu

memikirkan gaya kepemimpinannya untuk mengelola bawahannya, karena

pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan lembaga pendidikan

dalam mencapai tujuannya.

Pondok Pesantren Darul Muttaqien merupakan salah satu Pondok

Pesantren yang terletak di daerah Jawa Barat lebih tepatnya di Parung-

Bogor. Sejak berdirinya, dari tahun ke tahun Pesantren Darul Muttaqien

telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan baik dari segi kualitas

maupun kuantitas. Hingga saaat ini kegiatan pendidikan yang

diselenggarakan Pesantren Darul Muttaqien meliputi: TK Islam, SD Islam

Terpadu, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, SMP Islam Terpadu,

Pesantren Salafiyah, TPA serta madrasah Diniyah. Kemajuan Pondok

Pesantren tentu dipengaruhi oleh para pemimpin pondok pesantren serta

peran kepala sekolah dan juga guru-guru yang memiliki semangat kerja

sangat baik serta bermotivasi tinggi. Dari banyaknya tingkatan yang ada di

dalam pondok Pesantren Darul Muttaqien, penulis lebih menfokuskan

penelitian kepada kepemimpinan kharismatik kepala sekolah tingkat

Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Dari hasil observasi awal ke Madrasah Tsanawiyah Darul

Muttaqien ini, peneliti menyimpulkan bahwa kepala sekolah MTs Darul

Muttaqien merupakan tipe kepemimpinan kharismatik, karena dari

wawancara yang dilakukan, para guru merasakan kewibawaan yang ada

didalam diri Kepala Sekolah. Kewibawaan yang menciptakan rasa nyaman

dan mampu mempengaruhi orang lain secara luar biasa , selain itu

kewibaan terlihat dari cara spiritual kepala sekolah dalam beribadah, dan

keteguhan prinsip yang ada didalam diri kepala sekolah. Kepala Sekolah

MTs Darul Muttaqien bernama Abdullah Hudri S.S.,M.Pd beliau menjabat

menjadi kelapa sekolah sejak tahun 2006 sampai sekarang. Kepemimpinan

kharismatik yang dimiliki dapat memacu motivasi-motivasi para guru

dalam bekerja, bukan karena mengharapkan gaji yang besar tetapi lebih

Page 23: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

6

kepada rela mengabdi terhadap organisasi sekolah, karena semua guru

berpegang teguh terhadap panca jiwa Pondok Pesantren Darul Muttaqien

yaitu keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah islamiyah, dan

kebebasan.

Hasil wawancara yang didapatkan ini belum sepenuhnya diteliti,

maka dari itu penjelasan guru belum dijadikan hasil penelitian, karena ini

hanya dijadikan asumsi awal dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.

Kepala Sekolah MTs Darul Muttaqien Bapak Abdullah Hudri sangat

berperan dalam memotivasi para guru dan juga staff sekolah lainnya, hal

ini dibuktikan dengan rutinitas “Kemisan” yaitu pengajian serta pemberian

motivasi dan evaluasi terhadap guru-guru. Sesuai dengan namanya

kegiatan ini dilakukan setiap hari kamis dari pukul setengah 11 sampai

ba’da Dzuhur, selain kegiatan “Kemisan” terdapat pula pengajian rutin

guru-guru setiap malam Senin dari ba’da maghrib sampai masuk waktu

Sholat Isya.7 Kegiatan-kegiatan pengajian ini sangat membawa pengaruh

besar terhadap tingkat motivasi para guru karena dengan adanya kegiatan

ini para guru banyak di ingatkan kembali bahwa guru merupakan

pekerjaan yang sangat mulia yang nantinya menjadi ladang pahala di

akhirat. Hal tersebut membuat motivasi selalu terjaga dan selalu memiliki

tingkat semangat yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.

Kewibawaan serta suri tauladan yang menjadi dasar motivasi bagi

para guru yang dimiliki oleh kepala sekolah, tidak menutup kemungkinan

adanya masalah-masalah yang menyebabkan rendahnya motivasi guru.

Berikut penulis menyusun beberapa permasalahan yang muncul terkait

dengan kepemimpinan kharismatik kepala sekolah dan motivasi guru di

MTs Darul Muttaqien sebagai berikut:

Masalah pertama terkait dengan motivasi guru ialah kurangnya

motivasi yang disebabkan oleh kebiasaan dan karakter diri dari setiap guru

7 Ringkasan wawancara dengan Pak Iksir dan Pak Samuji, tanggal 30 September 2018 di

Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung-Bogor.

Page 24: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

7

yang menyebabkan kurang maksimalnya guru dalam bekerja.8 Hal tersebut

dapat dilihat ketika guru tidak mematuhi peraturan di sekolah, kemudian

ditegur oleh kepala sekolah namun kesalahan tersebut diulang kembali.

Seperti yang diketahui bahwa setiap manusia memiliki karakter serta sikap

yang berbeda, begitu juga dengan guru, ada guru yang berkepribadian

sangat disiplin, disiplin dan ada juga yang kurang disiplin. Untuk guru

yang memiliki sikap santai dalam bekerja, terbiasa terlambat dan hal

kurang baik lainnya yang sudah menjadi kebiasaan hidupnya tentu akan

menjadi penghambat tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan organisasi,

namun sebagai pemimpin sekolah kepala sekolah harus terus turut

membantu merubah kebiasaan tersebut. Keith Davis menyatakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan yang

dimiliki oleh bawahan itu sendiri dan faktor motivasi.9

Selain kurangnya motivasi, masalah yang sering timbul ialah

kesalahpahaman kepala sekolah dengan guru atau guru dengan guru, yang

berkaitan dengan teknis pelaksanaan sebuah kebijakan atau kesepakatan

tupoksi yang telah ditetapkan. Hal ini terkadang kurang dimengerti oleh

sebagian guru sehingga menyebabkan pekerjaan dilakukan tidak sesuai

dengan yang diinginkan. Kurang mengertinya akan pekerjaan yang

diberikan akan membuat bawahan tidak maksimal dalam mengerjakan

pekerjaan. Karena itu pemimpin harus memastikan bahwa guru sudah

mengerti dan memahami betul terkait pelaksanaan kebijakan yang sudah

diputuskan sebelumnya.

Komunikasi juga menjadi faktor yang penting dalam sebuah

hubungan organisasi, karena dengan komunikasi kepala sekolah bisa

melakukan pendekatan dan penambahan wawasan terkait yang ada dalam

diri guru, komunikasi juga menjadi penting mengukur sejauh mana guru

memiliki pengetahuan atau bahkan kendala dalam mengajar. Melihat

8 Ringkasan wawancara dengan Bapak Abdullah Hudri, tanggal 23 September 2018 di

Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung-Bogor. 9 Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,(Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2011), h.67.

Page 25: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

8

kondisi kepemimpinan kepala sekolah ini penulis menilai kepala sekolah

MTs Darul Muttaqien kurang melakukan komunikasi efektif dengan para

guru, banyaknya tugas yang diemban oleh kepala sekolah MTs Darul

Muttaqien menjadi salah satu penyebab terbatasnya waktu untuk

berkomunikasi dengan guru di lingkup sekolah.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian terkait hal tersebut. Karena, peran

kepala sekolah dalam pembentukan motivasi guru di sekolah sangatlah

penting. Maka dari itu penelitian ini mencoba untuk mengungapkan

apakah terdapat “Hubungan Kepemimpinan Kharismatik Kepala

Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru di MTs Darul Muttaqien

Parung-Bogor”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka dapat di identifikasikan berbagai masalah yaitu sebagai berikut:

1. Kurangnya motivasi yang disebabkan kebiasaan dan karakter pribadi

guru.

2. Kurangnya pemahaman guru terkait teknis pelaksanaan sebuah

kebijakan tupoksi yang sudah ditentukan.

3. Kurang efektifnya komunikasi antara kepala sekolah dengan guru.

C. Pembatasan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang di atas,

permasalahan yang terjadi sangat luas, namun karena keterbatasan peneliti,

maka dari itu perlu adanya pembatasan masalah, penelitian ini dibatasi

pada hubungan kepemimpinan kharismatik kepala sekolah dengan

motivasi kerja guru di MTs Darul Muttaqien Paung-Bogor.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka

penulis merumuskan masalah penelitian ini, yaitu:

1. Apakah terdapat hubungan kepemimpinan kharismatik kepala sekolah

dengan motivasi kerja guru di MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor?

Page 26: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

9

2. Seberapa besar hubungan kepemimpinan kharismatik kepala sekolah

dengan motivasi kerja guru di MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui:

1. Ada hubungan antara kepemimpinan kharismatik kepala sekolah

dengan motivasi kerja guru di MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor.

2. Seberapa besar hubungan antara kepemimpinan kharismatik kepala

sekolah dengan motivasi kerja guru di MTs Darul Muttaqien Parung-

Bogor.

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi lembaga pendidikan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

membantu kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas dan motivasi

yang tinggi bagi guru.

2. Bagi Guru, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk

meningkatkan motivasi kerja.

3. Bagi pihak lain yang membaca tulisan ini diharapkan dapat bermafaat

dan dapat dijadikan sebagai referensi yang berguna dalam menambah

ilmu pengetahuan.

4. Bagi penulis, menambah khasanah pengetahuan, melengkapi dan

mendapat informasi yang berharga mengenai kepemimpinan

kharismatik dan motivasi dalam bekerja.

Page 27: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Motivasi Kerja

1. Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi pada dasarnya berasal dari bahasa latin yaitu “movere‖

yang berarti bergerak atau menggerakkan. Dengan demikian, motivasi

berarti suatu kondisi yang menggerakkan seseorang melakukan sesuatu

secara sadar.10

Menurut Daft “Motivasi adalah dorongan yang bersifat

internal dan eksternal pada diri individu yang menimbulkan

antusiasme dan ketekunan untuk mengejar tujuan-tujuan spesifik”.11

Rumusan lain diberikan oleh Robert Heller yang menyatakan

“Motivasi adalah keinginan untuk bertindak”.12

Dalam mencapai

tujuan diperlukan keinginan-keinginan untuk melakukan sesuatu agar

tujuan yang diinginkan tercapai. Motivasi merupakan suatu kondisi

atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju

untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.13

Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu

rangsangan yang menyebabkan seseorang bertingkah laku sesuai

keinginannya yang dilatarbelakangi oleh adanya dorongan yang kuat

dari dalam diri ataupun dorongan dari luar diri seseorang. Dorongan

dari dalam diri seseorang biasanya timbul akibat adanya kebutuhan

ataupun tujuan hidup yang belum terpenuhi, sedangkan dorongan yang

timbul dari luar diri seseorang disebabkan oleh faktor organisasi

tempatnya bekerja baik berupa sosialisasi, interaksi ataupun keinginan

untuk dihargai.

10

Juliansyah Noor, Penelitian Ilmu Manajemen, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group,2013), h.226. 11

Harbani Pasolong, Kepemimpinan Birokrasi, (Makasar: Alfabeta, 2008), h.138. 12

Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2014),

cet.2, h.109. 13

Anwar Prabu, Evaluasi Kinerja SDM, (Bandung: PT Refika Aditama, 2017), cet.8,

h.61.

Page 28: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

11

Dalam Al Qur‟an surat Ar-Ra‟d ayat 11 dijelaskan:

إن مر ٱللىۥ وي أ ظى فى نفۦ يى ي وىوي خى ت وي بىي يىدى قبى ۥ وعى لى

ت م حى ا بقى وى ي ى لى يغى م ٱلل بقى ادى ٱلل رىىه إوذىا أ فس

ىا بأ وا وى ي يغى

ال ه وي دوۦ وي وى ى ا ل ۥ وىوى د لى رى ءا فىلى مى ١١س

Artinya:

‖bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya

atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah

Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang

ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki

keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat

menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka

selain Dia‖.

Berdasarkan ayat di atas kita dapat saya simpulkan bahwa

untuk dapat mengubah suatu keadaan, seseorang harus berusaha dan

berdoa. Berusaha disini adalah dengan bekerja. Seseorang tidak akan

bekerja jika dia tidak memiliki keinginan yang ingin diraihnya. Dan

hal itulah yang disebut motivasi yang mempengaruhi mereka untuk

bekerja lebih giat agar apa yang menjadi tujuan mereka dapat tercapai.

Setiap individu bertindak karena adanya dorongan, ciri-ciri motif

adalah :

a. Bersifat majemuk, yaitu dalam perbuatan tidak hanya ada satu

tujuan, tetapi beberapa tujuan yang berlangsung bersama-sama.

b. Dapat berubah-rubah, yaitu motif mengalami perubahan karena

keinginan manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan

dan keinginannya.

c. Berbeda-beda bagi individu. Dua orang yang melakukan pekerjaan

yang sama bisa memiliki motif yang berbeda-beda.

d. Tidak didasari oleh individu. Banyak tingkah laku manusia yang

tidak didasari oleh pelakunya sehingga beberapa dorongan yang

Page 29: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

12

muncul karena berhadapan dengan situasi yang kurang

menguntungkan, ditekan dibawah sadarnya.dengan demikian, kalau

ada dorongan dari dalam yang kuat menjadikan individu yang

bersangkutan tidak bisa memahami motifnya sendiri. Tingkat

motivasi itu berlainan, baik antar individu maupun dalam diri

individu pada waktu yang berlainan.14

Dalam hubungannya dengan lingkungan kerja, Robbins

mengemukakan “Motivation as the processes that account for

individuals’s intensity, direction, and persistence of effort to ward

attaining goal.‖15

As’ad menjelaskan “Motivasi kerja merupakan

sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja”. Selain itu

Wexly & Yulk mengemukakan “Motivasi kerja adalah pemberian

dorongan atau sesuatu yang melatarbelakangi seseorang untuk

melakukan sesuatu atau tingkah laku.16

Sedangkan menurut Newstrom

“Work motivation is the set of internal and external forces that cause

an employee to choose a course of action and engange in certain

bahaviors.”17

Maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa motivasi kerja

merupakan suatu kondisi yang mendorong, menggerakkan, bahkan

merangsang semangat kerja seseorang baik dari dalam maupun dari

luar diri seseorang untuk bekerja keras memberikan kemampuan yang

dimiliki secara maksimal agar dapat mencapai tujuan dan kemajuan

organisasi. Sebagai pendorong semangat kerja, kuat atau lemahnya

motivasi kerja seseorang ikut menentukan prestasi kerjanya dalam

organisasi.

14

Aeni Rahmi,”Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja

Tenaga Administrasi di SMA Negeri 2 Sungguminasa Kab.Gowa”,Skripsi pada UIN ALAUDDIN

Makasar, 2017, h.22. 15

Juliansyah Noor, Op.cit., h.227. 16

Harbani Pasolong, Op.cit, h.40. 17

Juliansyah Noor, Op.cit., h.228.

Page 30: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

13

Dalam dunia pendidikan motivasi kerja guru merupakan komponen

penting yang harus diperhatikan, guru adalah pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak

usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan

menengah. Sebagai salah satu komponen dalam belajar mengajar

(PBM), guru memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan

pembelajaran dalam merancang, mengelola, melaksanakan, dan

mengevaluasi pembelajaran. Guru juga memiliki kedudukan sebagai

figur sentral dalam meningkatkan proses belajar mengajar. Guru

sebagai tenaga kependidikan merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan tujuan pendidikan karena guru yang langsung

bersinggungan dengan peserta didik untuk memberikan bimbingan

yang akan menghasilkan tamatan yang diharapkan.

Adapun ciri-ciri guru yang memiliki motivasi kerja menurut Risda,

yaitu:18

a. Ketekunan. Seorang guru dalam menjalankan tugas haruslah

memiliki ketekunan yang tinggi, ketekunan dalam mendidik,

dalam memberi pengetahuan, dalam membimbing siswa-

siswinya, karena karakter yang dimiliki oleh siswa-siswi berbeda-

beda, oleh karena itu sikap ketekunan dalam menjalankan tugas

sangat menentukan pemahaman siswa.

b. Kegairahan dan semangat kerja. Kegairahan kerja adalah

kemauan dan kesenangan yang mendalam dalam melakkan

pekerjaan yang di lakukan, sedangkan semangat kerja adalah

kemauan untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan antusias.

c. Disiplin. Guru meurupakan suri tauladan bagi siswa-siswinya

disekolah, oleh karena itu sikap disiplin seorang guru

18

Risda Herawati Simarmata, “Upaya Peningkatan Motivasi Kerja Guru Sekolah Dasar”,

Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol.2 No.1,2014,h.658

Page 31: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

14

mencerminkan seseorang yang mematuhi aturan dan tata tertib

sekolah.

d. Tanggung jawab. Dalam melaksanakan pekerjaan sikap tanggung

jawab sanngatlah diperlukan, sikap tanggung jawab seorang guru

bisa dilihat dari usahanya untuk menyelesaikan segala pekerjaan

dengan baik, berani menanggung resiko atau sanksi atas

kesalahan yang telah diperbuat dan tidak melimpahkan kesalahan

kepada orang lain.

Oleh karena itu, motivasi kerja seorang guru harus selalu

terjaga, agar para guru selalu bekerja dengan sungguh-sungguh

sesuai dengan tujuan organisasi. Apabila guru memiliki motivasi

kerja yang positif maka guru akan memperhatikan minat,

perhatian, dan ingin selalu ikut serta dalam suatu tugas atau

kegiatan.

2. Jenis-jenis Motivasi

Salah satu motif seorang gurumelakukan sebuah pekerjaan

tentunya didasari oleh berbagai latarbelakang, adanya motivasi dalam

diri seorang guru dapat membantu guru untuk melaksanakan tugas-

tugasnya dengan sebaik mungkin secara efektif dan produktif.

Adapun jenis-jenis motivasi terbagi menjadi dua macam, yaitu:

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

a. Motivasi Instrinsik

Menurut Sardiman A.M, yang dimaksud motivasi instrinsik

adalah “Motif-motif yang menjadi aktif atau fungsinya tidak perlu

dirangsang dari luar, karena didalam diri setiap individu sudah

ada dorongan untuk melakukan sesuatu”.19

Hal ini selaras dengan

pendapat Malone yang menyatakan bahwa Motivasi intrinsik

timbul tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang

19

Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2003), h.89.

Page 32: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

15

telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan

dengan kebutuhan.20

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

motivasi instrinsik suatu dorongan (penggerak) yang tidak perlu

mendapat rangsangan dari luar, karena dorongan itu sudah ada

dalam diri seseorang, sehingga seseorang mengetahui secara sadar

apa yang telah menjadi tugasnya dan akan dikerjakan dengan baik

dengan rasa kecintaan serta dengan rasa tanggung jawab. Jenis

motivasi instrinsik yang mempengaruhi seseorang biasanya

berupa tanggung jawab, kesempatan untuk berkembang, prestasi,

pengakuan diri dan lain sebagainya.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik merupakan kebalikan dari motivasi

instrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang

menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu bersumber

pada suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, atau bisa dibilang

motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang aktif yang muncul

karena adanya faktor perangsang dari luar. Faktor perangsang luar

yang menjadi motivasi ini antara lain: sikap dan perilaku

pemimpin, pemberian hadiah, insentif, pujian, situasi kerja yang

menyenangkan, kebijakan organisasi, kualitas pengawasan dan

lain sebagainya.

Pada dasarnya manusia memerlukan motivasi karena menurut

teori X yang dikembangkan oleh McGregor yang menyatakan

bahwa:21

1) Manusia pada dasarnya malas dan akan menghindari dari

pekerjaan jika dapat.

20

Hamzah B.Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2016), h.66. 21

Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan (Bumi Aksara:

Jakarta, 2014), Ed.4, cet-2, h. 287.

Page 33: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

16

2) Manusia harus diperintah, dikontrol dan diberi motivasi.

3) Manusia senang menghindar dari tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

4) Tidak berambisi dan cukup menjadi anak buah saja

5) Tidak mempunyai kemauan untuk mandiri.

Berdasarkan pendapat yang dikutip diatas, dapat

disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dalam

kehidupan manusia, mengingat sifat manusia lebih banyak

memerlukan dorongan atau teguran dalam melaksanakan

pekerjaanya.

Dalam dunia pendidikan motivasi kerja seorang guru dapat

timbul akibat peran pemimpin dalam bersikap. Sebagai kepala

sekolah harus memiliki perilaku yang dapat mendorong semangat

guru dalam bekerja, sehingga guru mampu menciptakan kinerja

yang baik. Salah satu sikapnya dengan cara menunjukkan rasa

bersahabat, dekat dan penuh kasih sayang terhadap para guru.

Karena dengan termotivasinya guru maka produktifitas kerja guru

akan meningkat sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan.

3. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow

Salah satu ahli yang menggambarkan dan mendefinisikan motivasi

manusia adalah Maslow. Maslow adalah seorang psikolog humanistik

yang menyatakan motivasi manusia didefinisikan dalam hal hierarki

atau piramida, dengan kebutuhan fisiologis menjadi yang paling

mendasar dan 'aktualisasi diri' perlu menjadi yang paling kompleks.

Abraham Maslow meninggal pada tahun 1970, setelah

menjalankan sebagian besar kehidupan profesionalnya sebagai dosen

dan profesor psikologi di Universitas Braindes di Negara Bagian New

York. Beliaulah yang menemukan teori jenjang kebutuhan.22

Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai kesenjangan yang dialami

22

Harbani Pasolong, Op.cit., h.142.

Page 34: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

17

antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri.23

Apabila kebutuhan terpenuhi semangat serta motivasi bawahan akan

semakin meningkat, namun sebaliknya jika kebutuhan tidak terpenuhi

semangat dan motivasi bawahan akan menurun.

Maslow kemudian berusaha menetapkan semacam hierarki

prapotensi dalam wilayah kebutuhan pokok manusia dan

menjelaskan manfaat hierarki ini pada pemahaman mengenai

motivasi. Asumsi-asumsi : 1) kebutuhan orang berurutan menurut

kepentingan. Mulai kebutuhan dasar sampai kebutuhan puncak. 2)

orang tidak termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang lebih

tinggi bila yang rendah belum terpenuhi. 3) setiap orang

mempunyai 5 kebutuhan secara berjenjang (piramida kebutuhan).24

Gambar 2.1

Hierarki kebutuhan dari Maslow

Kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan fisik

seperti makan, minum, dan pakaian. Apabila kebutuhan dasar belum

terpenuhi secara cukup, maka kebutuhan tersebut menduduki hierarki

teratas dan kebutuhan yang lain menduduki hierarki terendah. Berikut

merupakan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow :

a. Kebutuhan fisiologis (physiological needs)

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan pertama dan

utama yang wajib terpenuhi oleh tiap individu. Karena

terpenuhinya kebutuhan ini membuat individu dapat bertahan

23

Anwar Prabu, Op.cit., h.63. 24

Harbani Pasolong, Op.cit., h.143.

Kebutuhan Aktualisasi

Diri

kebutuhan akan penghargaan

Kebutuhan Sosial

Kebutuhan Keamanan

Kebutuhan Fisiologis

Page 35: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

18

hidup. 25

Selain itu juga kebutuhan ini mendorong individu

melakukan pekerjaan sehingga individu dapat memperoleh

imbalan yang nantinya dapat digunakan untuk memenuhi

kebutuhan dasar. Contoh kebutuhan fisiologis ini, yaitu:

makanan, minuman, istirahat, tempat tinggal, seksual.

For two reasons Maslow considered the physical needs to be

unique rather than typical of the basic human needs. First, they

could be regarded as relatively independent of one another and

other orders of need. Second, in the classic cases of hunger, thirst

and sex, there was a localized physical base for the need.26

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa alasan

kebutuhan fisiologis menjadi kebutuhan dasar manusia,

dikarenakan kebutuhan fisologis memiliki potensi paling dasar

dan besar bagi semua pemenuhan kebutuhan diatasnya. Seseorang

yang lapar akan selalu termotivasi untuk makan bukan untuk

mencari teman atau untuk dihargai. Seseorang akan mengabaikan

kebutuhan yang lain sebelum kebutuhan fisiologisnya terpuaskan.

Kebutuhan fisiologis merupakan satu-satunya kebutuhan yang

bisa sepenuhnya atau minimal bisa diatasi, selain itu juga

kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang sering berulang.

Sebagai contoh: Setelah seseorang makan, mereka akhirnya akan

lapar lagi dan akan terus menerus mencari makan lagi.

b. Kebutuhan keamanan (security needs)

Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi maka kebutuhan

manusia akan meningkat, yakni kebutuhan akan keamanan.

Kebutuhan-kebutuhan akan keamanan merefleksi keinginan untuk

mengamankan imbalan-imbalan yang didapat serta untuk

melindungi diri dari setiap bahaya, ancaman, kecelakaan,

25

Juliansyah Noor, Op.cit., h.234. 26

John Adair, Leadership & Motivation, (London: Kogan Page, 2006), h.50.

Page 36: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

19

kerugian, atau bahkan kehilangan.27

Dalam kebutuhan keamanan

seseorang mempunyai harapan untuk dapat memenuhi standar

hidup yang dianggap wajar, jika kebutuhan keamanan belum

terpenuhi sseseorang akan merasa takut akan kehilangan

pekerjaan atau kehilangan pendapatan.28

Kebutuhan-kebutuhan akan keamanan mencangkup rasa aman

secara fisik, yaitu: perlindungan, kebebasan, dari hal-hal yang

mengancam seperti kriminalitas, perang, penyakit, takut, cemas,

kerusuhan, bencana dan lain sebagainya, selain rasa aman secara

fisik seseorang juga memiliki kebutuhan keamanan secara psikis

yang mengancam kejiwaan seperti tidak diejek, tidak

direndahkan, tidak stres, dan lain sebagainya.

Kebutuhan akan keamanan berbeda dengan kebutuhan

fisiologis, karena kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total.

Orang-orang yang tidak aman akan bertingkah laku seakan-akan

selalu dalam keadaan terancam, seseorang yang merasa tidak

aman juga akan memiliki stabilitas secara berlebihan serta akan

berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan tidak

diharapkannya. Berikut merupakan contoh yang diinginkan

seseorang dari tempat kerjanya terkait kebutuhan keamanan,

yakni: jaminan kesehatan, asuransi, tunjangan pensiun, serikat

pekerja dan lain sebagainnya.

c. Kebutuhan sosial (Social needs)

Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan interaksi

dengan orang lain, perasaan akan keinginan untuk diterima dalam

lingkungan sosial, perasaan kasih sayang, kebutuhan akan

persahabatan serta berkelompok, hal ini menjadikan kebutuhan

27

Winardi, Asas-asas Manajemen, (Bandung: Mandar Maju, 2010), cet-3, h.446. 28

Yumi Meriana, “Pengaruh Kepuasan Kerja,Lingkungan Kerja, dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan di Divisi Industrial dan Energi PT Haskoning Indonesia”, Jurnal

MIX, Vol.3 No.3, 2013, h.325.

Page 37: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

20

sosial menjadi faktor motivasi seseorang pada tingkat selanjutnya

setelah kebutuhan fisiologis dan keamanan terpenuhi meski

belum secara maksimal.

Seorang individu ingin tergolong pada kelompok-kelompok

tertentu, ingin berasosiasi dengan yang lain, ingin diterima oleh

rekan-rekannya, dan ingin berbagi serta menerima sikap

berkawan.29

Hal ini yang membuat kebutuhan akan sosial menjadi tingkat

selanjutnya yang menjadi faktor motivasi seseorang dalam

bekerja. Karena tidak dapat dipungkiri seseorang yang tidak

nyaman dengan kehidupan sosial di lingkungan kerjanya akan

membuat semangat kerja menurun, bahkan bisa menyebabkan

seseoarng berhenti bekerja. Oleh karena itu, peran seorang

pemimpin sangatlah dibutuhkan agar mampu menciptakan

lingkungan sosial yang nyaman, bahagia, dan kekeluargaan.

d. Kebutuhan Akan Penghargaan

Pada tingkatan berikutnya dalam hierarki Maslow, terdapat

kebutuhan akan penghargaan atau kebutuhan ego. Keinginan atau

hasrat untuk mendapatkan penghargaan adalah sifat universal

setiap manusia, kebutuhan untuk dihormati dan dihargai sangatlah

penting pada tingkat ini.

Kebutuhan akan penghargaan ini terbagi menjadi dua bentuk,

yang pertama adalah penghargaan diri sendiri dan yang kedua

penghargaan dari pihak lain.30

Penghargaan diri sendiri

mencangkup status yang dimiliki, prestasi, kemampuan akan

pengetahuan tertentu dan kemampuan untuk berdiri sendiri.

Sedangkan penghargaan dari pihak lain meliputi reputasi,

29

Winardi, Motivasi & Pemotivasian Dalam Manajemen, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2011), cet.6, h.15. 30

Ibid., h.16.

Page 38: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

21

pengakuan dari orang lain, gelar yang didapat, dan juga

partisipasi dalam pengambilan keputusan.31

Dalam sebuah lembaga atau organisasi, kebutuhan akan

penghargaan dapat terpenuhi dengan berbagai cara, yakni:

pemberian titel, pengakuan atas pekerjaan yang mampu

terselesaikan dengan baik, pujian atas segala hal yang dilakukan

oleh para bawahan, pemberian tanggung jawab dan juga dengan

cara promosi-promosi.32

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization)

Aktualisasi diri merupakan kebutuhan tingkat puncak dalam

teori hierarki kebutuhan Maslow. Pada tingkat ini manusia sangat

ingin memaksimalkan potensi yang ada pada pribadinya suatu

keinginan untuk menjadi apa yang dirasakan dan memiliki potensi

mencapainya.33

Kebutuhan akan aktualisasi ini merupakan kebutuhan hasrat

untuk semakin menjadi diri sendiri sepenuhnya, dalam tingkatan

ini manusia berupaya untuk merealisasikan potensi-potensi yang

dimiliki agar mampu mengembangkan kemampuan dan keahlian

yang dimiliki untuk menjadi kreatif dan mampu memiliki potensi

jauh lebih baik dari sebelumnya. Pada tingkat kebutuhan

aktualisasi diri perbedaan antar individu adalah paling besar,

karena bagi beberapa orang menghasilkan pekerjaan yang

bermutu tinggi mungkin merupakan alat untuk aktualisasi diri,

sedangkan bagi yang lain, mengembangkan gagasan kreatif dan

berguna akan memenuhi kebutuhan yang sama. Dengan adanya

perbedaan ini, pemimpin dapat menggunakan berbagai

pendekatan kepada bawahan untuk mengetahui tujuan pribadi

31

Harbani Pasolong, Op.cit., h.143. 32

Winardi, Op.cit., h.447. 33

Miftah Toha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2015), cet.24, h.226.

Page 39: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

22

masing-masing bawahan, agar setiap bawahan mampu mencapai

tujuannya selain mencapai tujuan organisasi.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan

manusia dibagi menjadi 5 kategori yang disusun seperti tingkatan anak

tangga, dimana ketika kebutuhan fisiologis seseorang relatif terpenuhi,

maka kebutuhan seseorang akan naik ketingkat selanjutnya yaitu

kebutuhan akan keamanan, jika kebutuhan akan kemanan dirasa sudah

terpenuhi maka kebutuhan seseorang akan naik lagi ketingkat

selanjutnya yaitu kebutuhan sosial, begitu pula selanjutnya sampai

kepada kebutuhan tingkatan akhir yaitu kebutuhan aktualisaasi diri.

Seorang pemimpin harus memahami sedang berada pada tingkat mana

bawahannya tersebut dan menfokuskan pada pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan yang belum terpenuhi itu atau bahkan kebutuhan pada

tingkat selanjutnya.

B. Kepemimpinan Kharismatik

1. Pengertian Kepemimpinan Kharismatik

Kepemimpinan berasal dari kata “pemimpin” yang berarti kerja.

Dalam kamus Bahasa Indonesia kata “pimpin” mengandung arti yang

erat kaitannya dengan pengertian menuntun, membimbing,

mendorong, mengambil langkah, bergerak lebih awal, berbuat lebih

dulu, memberi contoh, menggerakkan orang lain melalui pengaruh.34

Menurut Komarudin kepemimpinan adalah kegiatan untuk

memengaruhi orang, agar mau berusaha mencapai tujuan atau sasaran

tertentu. Pendapat lain mengatakan bahwa kepemimpinan

diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat, perilaku pribadi, pengaruh

terhadap orang lain, pola-pola interaksi, hubungan kerjasama

antarperan, kedudukan dari suatu jabatan administratif, dan persepsi

dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh. 35

34

Kompri, Op.cit., h.45. 35

Kompri, Op.cit., h.46.

Page 40: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

23

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan merupakan suatu proses yang mengandung unsur

mempengaruhi, adanya kerjasama dan mengarah pada suatu hal dan

tujuan bersama dalam sebuah pendidikan. Kepemimpinan mempunyai

perananan sentral dalam dinamika kehidupan pendidikan. Dalam hal

ini, kepala sekolah merupakan pemimpin yang sangat tergantung pada

bagaimana kecakapan dan kebijaksanaan dalam memimpin suatu

lembaga pendidikan yang dinaunginya.

Kharismatik berasal dari bahasa Yunani yang artinya “hadiah di

inspirasi ilahi” seperti kemampuan untuk melakukan mukjizat atau

memprediksi peristiwa-peristiwa di masa mendatang.36

Kata karisma

pertama kali digunakan untuk menggambarkan karunia khusus yang

dimiliki individu tertentu, yang memberi mereka kapasitas untuk

melakukan hal-hal luar biasa.37

Weber mengemukakan bahwa

“kharisma sebagai karakteristik kepribadian khusus yang memberi

seseorang suatu kekuatan super atau luar biasa dan telah dimiliki

sedikit orang, berasal dari Tuhan, dan membuat orang itu diperlakukan

sebagai pemimpin”.38

Dari beberapa pengertian terkait kharismatik tersebut, dapat

disimpulkan bahwa kharismatik adalah sebuah kepribadian berupa

pancaran wibawa dalam diri seseorang sehingga membuat orang

disekelilingnya merasa segan dan nyaman. Setiap manusia memiliki

hal-hal yang luar biasa dalam dirinya, namun hal-hal luar biasa

tersebut terkadang tidak timbul dan tidak banyak diketahui oleh

banyak orang. Dalam tubuh manusia terdapat organ yang dapat dilihat

secara nyata, seperti wajah yang cantik, rambut yang lurus, kulit yang

putih dan lain-lain. Selain itu ada juga hal yang terdapat dalam tubuh

36

Lukman Hakim & Sholikhah Nur Rohmah,”Analisis Pengaruh Kepemimpinan

Kharismatik Terhadap Usaha Ekstra Bawahan Pada Pondok Pesantren Di Eks Karesidenan

Surakarta”,Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol.8,2004,h.27 37

Peter G. Northouse, Kepemimpinan Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Indeks, 2013),

h.177. 38

Ibid.

Page 41: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

24

manusia yang tidak terlihat, tetapi dapat dirasakan. Karisma adalah

salah satu hal yang tidak bisa dilihat, namun orang lain bisa

merasakannya, merasakan kenyaman dan menyenangkan.

Karismatik biasanya terdapat sejak dari lahir, namun ternyata

kharismatik juga dapat dilatih. Menurut Dan Reinland agar seseorang

memiliki kharisma, utamakan untuk membuat orang lain senang

dibandingkan dengan membuat senang diri sendiri.39

Dengan kata lain

seorang yang ingin memiliki jiwa kharisma harus mampu

mengendalikan keegoisan diri.

Dalam islam, tipe kepemimpinan kharismatik (Spiritual

Leadership) diartikan sebagai kepemimpinan yang sangat menjaga

nilai-nilai etis, nilai moral yang luhur seta menjaga nilai-nilai spiritual

yang ada dibalik posisinya sebagai pemimpin.40

House menyatakan

bahwa ”Pemimpin karismatik bertindak dalam cara unik yang

memiliki dampak karismatik tertentu pada pengikut mereka.

Karakteristik kepribadian dari pemimpin karismatik mencakup sikap

dominan, memiliki hasrat yang kuat untuk mempengaruhi orang lain,

percaya diri, dan memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai moral

diri sendiri”.41

Menurut Ivancevich “Pemimpin kharismatik adalah

pemimpin yang mewujudkan atmosfir motivasi atas dasar komitmen

dan identitas emosional pada visi, filosofi, dan gaya mereka dalam diri

bawahannya”.42

Dari pendapat beberapa ahli tentang kepemimpinan kharismatik,

dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kharismatik merupakan

kemampuan mempengaruhi seseorang menggunakan keistimewaan

atau kelebihan sifat kepribadian dalam mempengaruhi pikiran,

39

Alfan Alfian, Menjadi Pemimpin Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009),

h.142. 40

Kompri, Op.cit., h.81. 41

Peter G. Northouse, Loc.cit. 42

Taufiqi Fakkarudin Assilahi,dkk,”Kepemimpinan Kharismatik Kyai dan Motivasi

Kerja Pengaruhnya Terhadap Kinerja Guru”, e-jurnal Riset Manajemen Prodi Manajemen, h.111.

Page 42: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

25

perasaan, dan tingkah laku orang lain, sehingga dalam suasana batin

pengikut bersedia berbuat sesuatu yang diingkan oleh pemimpin.

David Berlew provides a signifi cant treatment of charisma,

and he sees charismatic leadership as exhibiting three forms of

leadership behavior. He argues that such leaders develop a

commonly shared vision for the organization—and that this vision

expresses a set of goals that are valued by the organization’s

members—that there is a creation of value-related opportunities

and activities within the vision’s frame of reference, and that the

leader makes members of an organization feel stronger and less

powerless.43

Kepemimpinan kharismatik merupakan pemimpin yang mampu

mengembangkan visi organisasi secara bersama, dan visi ini

mengekspresikan serangkaian tujuan yang diinginkan oleh anggota

organisasi, karena hal tersebut mampu memberdayakan pengikut dalam

sebuah organisasi.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan

kharismatik adalah proses menggerakkan dan mengarahkan secara luar

biasa yang dimiliki oleh pemimpin dalam mempengaruhi orang lain,

pemimpin yang memiliki sifat kewibawaan yang tidak dibuat-buat,

memiliki rasa percaya diri yang tinggi, serta mempunyai visi dan misi

yang sangat jelas. Pemimpin kharismatik juga dapat mempengaruhi

para pengikutnya tanpa harus memaksa karena pada dasarnya sifat

kharismatik ini merupakan sifat yang istimewa.

2. Ciri dan Perilaku Pemimpin Kharismatik

Kepemimpinan kharismatik tentunya memiliki ciri serta perilaku

yang berbeda dari kepemimpinan lainnya, berikut beberapa uaraian

mengenai ciri dan perilaku kepimimpinan kharismatik dari berbagai

ahli:

Menurut Peter kepemimpinan kharismatik memiliki Perilaku-

perilaku khusus, yaitu: (1) Memiliki sikap teladan yang kuat, (2)

43

Dayan Hava,Charismatic Leadership in Singapore, (London: Spinger, 2012), h.3.

Page 43: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

26

memiliki kecakapan yang baik, (3) Memiliki Tujuan ideologis, (4)

memiliki keyakinan yang tinggi, (5) Mampu meningkatkan motivasi

melalui sikap pertemanan, kekuatan dan juga harga diri.44

Menurut teori Max Weber mengenai ciri kepemimpinan

kharismatik yaitu “Setidaknya ada tiga ciri pada pemimpin yang

kharismatis: (1) Memiliki kepekaan emosi yang tinggi; (2) Mampu

mempengaruhi yang lain secara luar biasa; dan (3) Tidak mudah

terpengaruh oleh orang lain”.45

Terlihat dari teori yang dikemukakan Max Weber bahwa dalam ciri

pemimpin karismatik disini adalah seseorang yang memang memiliki

daya pikat tersendiri yaitu dari bawaannya namun sifat karisma ini

juga bisa saja dipelajari oleh siapapun. Kepemimpinan kharismatik

juga bukanlah hal yang dirasakan tiba-tiba namun hal ini agar dapat

terasa dan diketahui tentunya ada beberapa faktor non pembawaan

yaitu faktor yang mendukung untuk menjadi pemimpin dan dikenal

terlebih dahulu oleh orang lain atau masyarakat.

Conger dan Kanungo mengatakan bahwa pemimpin kharismatik

memiliki tujuan yang diidealisir yang ingin mereka capai, memiliki

komitmen pribadi yang kuat, tegas serta percaya diri. Berikut

merupakan ciri-ciri pemimpin kharismatik:46

(1) Keyakinan diri yang

penuh, (2) Visi yang berorientasi kepada masa depan yang lebih

baik,(3) Kemampuan mengartikulasikan visi yang mudah dipahami

oleh orang lain,(4) Keyakinan yang kuat akan visi, (5) Perilaku yang

lain dari yang biasa, (6) Penampilan sebagai agen perubahan bagi

sebuah organisasi, (7) Memiliki kepekaan lingkungan yang kuat.

44

Peter, Op.cit, h.178. 45

Alfan Alfian, Menjadi Pemimpin Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009),

h.142 46

Setyowati, Organisasi dan Kepemimpinan Modern, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013),

h.114

Page 44: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

27

Ciri dan perilaku pemimpin kharismatik menurut Gary Yukl, yaitu:

(1) Menyampaikan visi yang menarik, (2) Menggunakan bentuk

komunikasi yang kuat dan ekspresif jika menyampaikan visi, (3)

Mengambil risiko peribadi dan membuat pengorbanan diri untuk

mencapai visi, (4) Menyampaikan harapan yang tinggi, (5)

Memperlihatkan optimisme dan keyakinan akan pengikut, (6)

Menunjukkan teladan perilaku yang konsisten dengan visi, (7)

Mengelola kesan pengikut akan pemimpin, (8) Membangun

identifikasi dengan grup atau organisasi, dan (9) Memberdayakan

pengikut.47

Berikut penjelasan terkait ciri dan perilaku kepimimpinan

kharismatik menurut Gary Yukl:

a. Menyampaikan Visi yang Menarik

Dalam sebuah organisasi atau suatu lembaga, adanya visi

dan misi merupakan hal yang penting dalam usaha untuk

menjalankan seluruh kegiatan dalam organisasi atau lembaga.

Setiap organisasi memiliki visi dan misi yang berbeda-beda sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing organisasi.

Karena visi dan misi merupakan landasan dasar bagi organisasi,

biasanya visi dan misi diciptakan saat organisasi sedang

dibangun, namun tidak menutup kemungkinan terciptanya visi

dan misi dikarenakan adanya perkembangan atau perubahan

tujuan organisasi.

Visi dan misi tersebut harus mampu dipahami oleh seluruh

warga sekolah, oleh sebab itu seorang pemimpin harus mampu

mengkomunikasikan visi secara menarik, agar para warga sekolah

mengerti dan memahami visi tersebut. Karena kualitas

kepemimpinan yang paling penting adalah tentang bagaimana

pemimpin dapat membangun dan berbagi visi untuk organisasi.

Penyampaian visi yang menarik merupakan kemampuan

untuk menjelaskan visi itu kepada orang lain dengan sebaik-

baiknya. Pemimpin yang kharismatik menggunakan bahasa yang

mencangkup simbol, slogan, citra, dan metafora yang relevan

47

Gary Yukl,Kepemimpinan Dalam Organisasi,(Jakarta: Indeks,2015), h.304.

Page 45: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

28

dengan pengalaman dan nilai pengikut. Selain itu juga

penyampaian visi yang menarik yaitu mampu menyatakan dan

menjelaskan visi dalam istilah-istilah yang dipahami orang lain,

karena kemampuan ini memperlihatkan pemahaman terhadap

kebutuhan para pengikut dan karenanya bertindak sebagai

kekuatan motivasi.

b. Menggunakan Bentuk Komunikasi yang Kuat dan Ekspresif Jika

Menyampaikan Visi

Keinginan untuk berkomunikasi yang dapat dipahami oleh

orang lain, seorang pemimpin harus mau mendengarkan terlebih

dahulu apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh para pengikutnya,

baru kemudian pemimpin mengkomunikasikan apa yang yang

dipikirkan dan dirasakannya agar orang lain dapat

memahaminya. Komunikasi adalah percakapan dua arah, tanpa

komunikasi organisasi akan sangat sulit berjalan dengan baik.

Bentuk komunikasi yang digunakan oleh kepemimpinan

kharismatik ialah komunikasi yang kuat dan juga komunikasi

ekspresif yang mana komunikasi dilakukan tidak hanya secara

verbal saja melainkan melalui perilaku yang dilakukan.

Komunikasi yang kuat kepemimpinan kharismatik yakni

mengkomunikasikan visi secara efektif serta mendemonstrasikan

konsistensi dan fokus. Sedangkan komunikasi ekspresif yang

dilakukan kepemimpinan kharismatik dalam menyampaikan visi,

lebih menekankan kepada pengungkapan perasaan atau emosi

yang dirasakan biasanya perasaan tersebut dikomunikasikan

melalui pesan-pesan non verbal.

c. Mengambil Resiko Pribadi dan Membuat Pengorbanan Diri untuk

Mencapai Visi

Kepemimpinan selalu memerlukan keberanian dalam

menghadapi dan mengambil resiko di sebuah organisasi. Resiko

sangatlah diperlukan untuk membuat perubahan kearah yang

Page 46: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

29

lebih baik. Meskipun resiko akan berimbas kepada pemimpin,

pengikut bahkan organisasi itu sendiri namun resiko tersebut akan

menjadi sebuah pembelajaran yang berharga bagi organisasi

Masa depan dimiliki oleh orang-orang yang berani

mengambil resiko, bukan orang-orang pencari keamanan.

Semakin mencari keamanan (resiko kecil) justru akan semakin

sedikit kesuksesan yang diperoleh, sebaliknya semakin mengejar

peluang bahkan berani mengambil peluang yang memiliki resiko

tinggi maka akan semakin dekat dengan kesuksesan. Karena

hanya orang yang berani mengambil resiko yang akan mencapai

hal besar.

Kepemimpinan kharismatik merasa sangat terikat dan

bersedia menanggung resiko pribadi yang tinggi, mengeluarkan

biaya besar, dan bersedia mengorbankan diri demi mencapai

visinya. Pengambilan resiko kerugian pribadi yang cukup besar

dalam hal status, uang, posisi kepemimpinan, atau keanggotaan

organisasi.

d. Menyampaikan Harapan yang Tinggi

Penyampaian harapan yang tinggi akan menampilkan

keyakinan seorang pemimpin yang menyebabkan pengikut untuk

mengikuti harapan tinggi tersebut, dampak dari hal ini adalah

untuk meningkatkan pemahaman pengikut akan kompetensi dan

nilai diri yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja yang

baik.

e. Memperlihatkan Optimisme dan Keyakinan akan Pengikut

Pemimpin kharismatik merupakan pemimpin yang

menyampaikan kepercayaan diri mengenai usulan (proposisi).

Keyakinan dan antusiasme pemimpin dapat menular. Para

pengikut yang yakin pemimpin mengetahui bagaimana mencapai

sasaran bersama, akan bekerja lebih keras sehingga akan

meningkatkan kemungkinan keberhasilan yang nyata.

Page 47: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

30

f. Menunjukkan Teladan Perilaku yang Konsisten dengan Visi

Keteladanan dalam perilaku pemimpin seperti kejujuran,

semangat kerja, keberanian, keterbukaan, kebersamaan dan lain

sebagainya hanya dimiliki oleh pemimpin yang berintegritas kuat.

Sikap teladan yang kuat bagi nilai dan keyakinan dapat diadopsi

oleh pengikut. Menjadi panutan bagi para pengikut tentunya

tidaklah mudah, untuk itu seorang pemimpin kharismatik harus

tetap teguh dan terus berusaha untuk mencapai visi yang

diinginkan.

g. Mengelola Kesan Pengikut Akan Pemimpin

Pemimpin kharismatik harus menimbulkan kesan

pemimpin yang disegani bukan ditakuti, sebagai pemimpin

haruslah menghilangkan sikap mengutamakan diri sendiri, dan

harus selalu mengutamakan pengikut yang berada didalam

organisasi. Membantu mengembangkan karier pengikut serta

memberi apresiasi kepada pengikut. Seorang pemimpin

kharismatik harus memiliki hubungan yang baik dengan

pengikutnya karena dengan hubungan baik tersebut pengikut akan

selalu merasa nyaman ketika bekerja sama dengan pemimpin.

Selain itu pemimpin kharismatik juga harus selalu

mengintrospeksi diri, dengan mengintrospeksi diri maka akan

membuat pemimpin mampu memberikan keadilan dan dicintai

oleh pengikutnya.

h. Membangun Identifikasi dengan Grup atau Organisasi

Pemimpin kharismatik merupakan pemimpin yang bersedia

menempatkan kebutuhan grup di atas kebutuhan pribadi dan

membuat pengorbanan diri demi grup, yang nantinya

menghasilkan penguatan nilai, keyakinan, dan norma perilaku

bersama di antara para anggota grup.

Identifikasi dengan gurp dapat ditingkatkan menggunakan

slogan, simbol ( misalnya: seragam, bendera, dll), ritual

Page 48: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

31

(misalnya: menyanyikan lagu grup/organisasi, menghormati

bendera, mengulanng janji), dan upacara (misalnya: inisiasi

anggota baru).48

i. Memberdayakan Pengikut

Pemimpin kharismatik harus mampu memberdayakan para

pengikutnya agar mampu bekerja secara kelompok untuk

memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan awal organisasi.

Pekerjaan organisasi harus diselesaikan secara bersama-sama

dengan menggunakan kemampuan individu yang berbeda-beda,

untuk itu seorang pemimpin kharismatik harus mempromosikan

rasa saling menghargai dan menghormati perbedaan, baik

perbedaan kemampuan ataupun perbedaan tugas dan tanggung

jawab dalam organisasi. Perbedaan disini harus dipandang

sebagai kekuatan dan peluang organisasi dalam menciptakan

kebersamaan.

Pemberdayaan pengikut dapat dilakukan melalui

kemampuan pemimpin dalam mengutarakan visi yang

menginspirasi, memperlihatkan keyakinan diri pengikut bahwa

mereka dapat mencapai tuga-tugas kolektif mereka, memberi

rangsangan intelektual, serta memberikan pelatihan dan bentuan

yang diperlukan oleh pengikut.

Dari berbagai pendapat mengenai ciri dan perilaku kepemimpinan

kharismatik dapat disimpulkan bahwa ciri yang khas dari pemimpin

kharismatik yaitu kepercayaan diri yang tinggi, memiliki visi yang

kuat dan berorientasi kepada masa depan yang lebih baik serta

memberdayakan pengikut. Setiap pemimpin kharismatik adalah orang

yang dikagumi oleh banyak pengikut, dan munculnya tipe kharismatik

bukan karena penampilan fisik, usia, kaya atau miskin, tetapi karena

48

Gary Yukl, Op.cit., h.305.

Page 49: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

32

pada diri pemimpin tersebut memiliki sifat dan karakter yang luar

biasa dalam mempengaruhi pengikut.

3. Proses Pengaruh Pemimpin Kharismatik

Pengaruh motivasi pemimpin kharismatik akan lebih mungkin

terjadi jika visi pemimpin selaras dengan nilai dan idenntitas yang ada

pada pengikut. Seorang pemimpin kharismatik harus mampu

memahami kebutuhan dan nilai pengikut, selain itu juga harus ada

kemungkinan untuk mendefinisikan peran serta tuga menurut ideologi

yang akan menarik bagi pengikut.

Pengikut dari pemimpin kharismatik sangatlah memiliki komitmen

terhadap visi dan juga tugas organisasi, conger memberikan banyak

wawasan mengenai dasar pemikiran mengapa hal tersebut bisa terjadi,

berikut penjelasannya:

a. Identifikasi Pribadi

Proses pengaruh utama kepemimpinan kharismatik adalah

identifikasi pribadi, yakni pengaruh diperoleh dari keinginan

pengikut untuk menyenangkan dan meniru pimpinannya.49

Shamir dan koleganya mengemukakan bahwa identifikasi

pribadi adalah salah satu proses pengaruh yang bisa terjadi

untuk sejumlah pengikut pemimpin kharismatik. Karena jika

terdapat identifikasi pribadi yang kuat, para pengikut akan

meniru perilaku pemimpin itu sendiri, menjalankan permintaan

pemimpin, dan memberikan upaya tambahan utuk

menyenangkan pemimpinnya.50

Pengaruh identifikasi pribadi merupakan pengaruh yang

diperoleh dari keinginan seorang pengikut untuk menyenangkan

dan meniru pemimpinnya. Persetujuan pemimpin menjadi sebuah

ukuran dari nilai diri pengikut itu sendiri. Banyak pengikut dari

pemimpin kharismatik yang menyatakan bahwa keinginan akan

persetujuan pemimpin adalah sumber motivasi utama, selain itu

49

Gary Yukl, Op.cit., h.302. 50

Ibid., h.304.

Page 50: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

33

juga rasa takut mengecewakan dan ditolak pemimpin merupakan

motivasi bagi para pengikut ini.

b. Identifikasi Sosial

Menurut Ashforth dan Mael “Identifikasi sosial yang kuat

terjadi ketika orang bangga menjadi bagian dari grup atau

organisasi dan menganggap keanggotaan sebagai salah satu

identitas sosial yang terpenting”.51

Identifikasi sosial merupakan sebuah proses mempengaruhi

mengenai diri sendiri dalam hubungannya dengan sebuah

kelompok, para pemimpin kharismatik meningkatkan identifikasi

sosial dengan membuat hubungan antara konsep diri sendiri para

pengikut dan nilai-nilai yang dirasakan bersama di dalam sebuah

kelompok.

c. Internalisasi

Para pemimpin kharismatik mempengaruhi para pengikut

untuk merangkul nilai-nilai baru, namun lebih umum bagi para

pemimpin kharismatik untuk meningkatkan kepentingan nilai-nilai

yang ada pada saat ini kepada para pengikut dan

menghubungkannya dengan sasaran-sasaran tugas.52

Dalam

pengaruh internalisasi pemimpin juga membuat pekerjaan tersebut

lebih berarti, mulia, dan secara moral benar. Sehingga

kepemimpinan kharismatik tidak menekankan pada imbalan-

imbalan ekstrinsik dalam rangka mendorong para pengikut untuk

menfokuskan diri kepada imbalan-imbalam intrinsik dan

meningkatkan komitmen pengikut terhadap organisasi.

Dari pemaparan proses pengaruh pemimpin kharismatik di atas,

dapat disimpulkan bahwa pengaruh pemimpin kharismatik terhadap

pengikut sangatlah diperlukan, karena didalam sebuah organisasi

51

Ibid., h.305. 52

Ibid.

Page 51: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

34

pendekatan-pendekatan antara pemimpin dengan pengikut harus selalu

dilakukan, agar pengikut memiliki rangsangan untuk selalu

berkomitmen terhadap organisasi.

C. Hasil Penelitian yang Relevan

a. Elis Sutianah, dkk. Program Pascasarjana Universitas Pakuan,

“Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah

dan Kepribadian dengan Keinovatifan Guru”. Pada jurnal ini di

temukan bahwa: pertama, terdapat hubungan positif dan sangat

signifikan antara Kepemimpinan Kharismatik (X1) dan Keinovatifan

Guru (Y) yang dinyatakan dengan persamaan regresi Y’= 49,037 +

0,603 X1 dan koefisien korelasi rxly = 0,7164 serta koefisien

determinasi r2xly sebesar 0,5132. Kedua, terdapat hubungan positif

dan sangat signifikan antara variabel Kepribadian (X2) dengan

Keinovatifan Guru (Y), yang dinyatakan dalam bentuk persamaan

regresi Y’ = 46,384 + 0,634X2 dan koefisien korelasi r sebesar 0,6989

serta koefisien determinasi r2x2y sebesar 0,4884. Ketiga, terdapat

hubungan positif dan sangat signifikan antara variabel Kepemimpinan

Kharismatik (X1) dan Kepribadian (X2) secara bersama-sama dengan

Keinovatifan Guru (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan

regresi Y’= 18,872 + 0,422 X1 + 0,419 X2 dan koefisien korelasi

Rx1x2y sebesar 0,6873 serta koefisien dterminasi R_y12 sebesar

0,6873.53

Ditemukan perbedaan pada variabel (X2) dan (Y), variabel

(Y) pada jurnal ini tidak menggunakan variabel motivasi kerja guru.

b. Saipulloh, Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014,

“Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru di

MTsN 8 Jakarta”. Pada skripsi ini ditemukan bahwa kepemimpinan

kepala sekolah memiliki hubungan atau korelasi, yang bersifat positif

53

Elis Sutianah, dkk.” “Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kharismatik Kepala

Sekolah dan Kepribadian dengan Keinovatifan Guru”, Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol.6, No.2

Juli 2018, h.654

Page 52: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

35

terhadap kinerja guru. Hal ini terlihat dai hasil yang didapat besarnya

korelasi antara variabel tersebut adalah sebesar 0,4269, menunjukkan

adanya korelasi yang bersifat positif, namun walaupun korelasinya

bersifat positif tapi termasuk korelasi yang sedang atau cukup

dikarenakan dengan melihat harga r hitunng 0,4269 maka

interprestasinya ke dalam kelompok-kelompok antara 0,400-0,700

kategori sedang atau cukup.54

Terdapat perbedaan antara skripsi ini

dengan penelitian peneliti yang dilakukan, yaitu perbedaan variabel

(Y), dimana penelitian ini berfokus kepada kinerja guru sedangkan

peneliti berfokus kepada motivasi kerja guru.

c. Bethi Dian Paramita, Program Studi Pendidikan Administrasi

Perkantoran Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta 2015, “Hubungan Antara

Kepemimpinan Kepala sekolah dan Motivasi Kerja Guru dengan

Prestasi kerja Guru di SMK PGRI 1 Sentolo Kulonprogo”. Pada

skripsi ini didapatkan hasil bahwa, 1) terdapat hubungan positif dan

signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi kerja

guru di SMK PGRI 1 Sentolo Kulonprogo, yang ditunjukkan dengan

nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,767>0,361) dan nilai

signifikansi kurang dari 0,05 (0,000<0,05), 2) terdapat hubungan

positif dan signifikan antara motivasi kerja guru dengan prestasi kerja

guru di SMK PGRI 1 Sentolo Kulonprogo, yang ditunjukkan dengan

nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,717>0,361) dan nilai

signifikansi kurang dari 0,05 (0,000<0,05), 3) terdapat hubungan

positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan otivasi

kerja guru dengan prestasi kerja guru di SMK PGRI 1 Sentolo

Kulonprogo, yang ditunjukkan dengan nilai rhitung lebih besar dari

rtabel (0,806>0,361) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05

54

Saipulloh, “Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru di MTsN

8 Jakarta” skripi pada Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014, h.65

Page 53: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

36

(0,000<0,05).55

Terdapat perbedaan antara variabel yang digunakan

pada skripsi ini dengan variabel yang peneliti gunakan. Pada skripsi

ini motivasi kerja guru dijadikan variabel (X2) sedangkan peneliti

menjadikan variabel motivasi kerja guru sebagai variabel (Y).

d. Turmiyati, Program Studi Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Raden Intan Lampung 2016. “Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru di

MTs Al-Hikmah Kedaton Bandar Lampung”. Penelitian ini membahas

mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis

mampu membuat motivasi kerja guru menjadi meingkat.. Hal ini

ditunjukkan dengan perhitungan korelasi yang diperoleh (r hitung =

0,648 > r tabel = 0,325) sehingga dapat disimpulkan Terdapat

pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan demokratis

kepala madrasah terhadap motivasi kerja guru di MTs Al-Hikmah

Kedaton Bandar Lampung.56

Perbedaan dengan penelitian yakni pada

variabel X dimana penelitian ini berfokus kepada gaya demokratis

yang diterapkan kepala sekolah sedangkan peneliti berfokus kepada

tipe kharismatik yang ada di kepala sekolah.

D. Kerangka Berpikir

Motivasi merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri

individu maupun dari luar individu, motivasi dalam diri individu bisa

berupa keinginan dan juga kebutuhan yang ingin dipenuhi, sedangkan

motivasi yang berasal dari luar individu yakni motivasi yang timbul akibat

interaksi sosial yang dijalani, rasa kagum terhadap seseorang, dan

cerminan dari suri tauladan pemimpin yang baik. Motivasi seorang juga

55

Bethi Dian Paramita, “Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala sekolah dan Motivasi

Kerja Guru dengan Prestasi kerja Guru di SMK PGRI 1 Sentolo Kulonprogo”, Skripsi pada

Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta 2015, h.101 56

Turmiyati, Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru di

MTs Al-Hikmah Kedaton Bandar Lampung, (Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Raden Intan Lampung,2016), h.116

Page 54: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

37

bisa timbul dari berbagai kebutuhan yang dipenuhi oleh lembaga. Menurut

Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow kebutuhan seseorang terdapat

5 tingkatan, yaitu kebutuhan fisologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan

sosial, kebutuhan penghargaan, dan terakhir kebutuhan aktualisasi diri.

Salah satu peran seorang pemimpin dalam sebuah organisasi

adalah sebagai motivator. Pemimpin sebagai motivator berarti harus

menggerakkan para bawahan dalam lingkungan organisasi yang

dipimpinnya, dan pemimpin harus mengetahui pengaruh-pengaruh mana

yang dapat mendorong motivasi kerja pengikut yang dipimpinnya agar

bersedia bertindak untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan

sebelumnya. Dalam kepemimpinan terdapat kepemimpinan kharismatik

dimana peranan pemimpin dalam memotivasi karyawan didasarkan atas

sikap serta perilaku yang ada pada diri pemimpin, sikap yang sering

menjadi inspirasi bagi para pengikut untuk menciptakan komitmen yang

kuat antara pengikut dengan pemimpin. Menurut Gary Yukl Ciri

pemimpin bisa dikatakan kharismatik apabila memiliki ciri-ciri sebagai

berikut: Menyampaikan visi yang menarik, menggunakan bentuk

komunikasi yang kuat dan ekspresif jika menyampaikan visi, mengambil

risiko peribadi dan membuat pengorbanan diri untuk mencapai visi,

menyampaikan harapan yang tinggi, memperlihatkan optimisme dan

keyakinan akan pengikut, menunjukkan teladan perilaku yang konsisten

dengan visi, mengelola kesan pengikut akan pemimpin, membangun

identifikasi dengan grup atau organisasi, dan memberdayakan pengikut

Berdasarkan landasan teori dari kerangka pikir yang dikemukakan,

maka kerangka konseptual sebagai berikut:

Page 55: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

38

Gambar 2.2

Diagram Kerangka berpikir

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir di atas penulis mengajukan hipotesis

dalam penelitian ini sebagai berikut:

Ho : Terdapat hubungan positif antara kepemimpinan kharismatik

kepala sekolah dengan motivasi kerja guru di MTs Darul Muttaqien

Parung-Bogor.

H1 : Tidak Terdapat hubungan positif antara kepemimpinan

kharismatik kepala sekolah dengan motivasi kerja guru di MTs

Darul Muttaqien Parung-Bogor.

1. Kebutuhan Fisologis

2. Kebutuhan Keamanan

3. Kebutuhan Sosial

4. Kebutuhan Penghargaan

5. Kebutuhan Aktualisasi

Diri.

1. Menyampaikan visi yang menarik

2. Menggunakan bentuk komunikasi yang kuat dan

ekspresif jika menyampaikan visi

3. Mengambil risiko peribadi dan membuat

pengorbanan diri untuk mencapai visi

4. Menyampaikan harapan yang tinggi

5. Memperlihatkan optimisme dan keyakinan akan

pengikut

6. Menunjukkan teladan perilaku yang konsisten

dengan visi

7. Mengelola kesan pengikut akan pemimpin

8. Membangun identifikasi dengan grup atau

organisasi

9. Memberdayakan pengikut

Kepemimpinan

Kharismatik (X)

Motivasi Kerja (Y)

Page 56: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Muttaqien

berlokasi di daerah Parung-Bogor. Kegiatan penelitian ini dimulai pada

Bulan Desember 2018 – Agustus 2019 yang tergambar pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Pennyusunan Skripsi

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasi

kuantitatif, menurut Misbahuddin metode korelasi adalah metode

penelitian bentuk analisis variabel (data) penelitian untuk mengetahui

derajat atau kekuatan hubungan, bentuk, atau arah hubungan diantara

No. Kegiatan Bulan

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus

1. Studi Pendahuluan

2. Perbaikan BAB I, II, III

3. Penyusunan Instrumen

Penelitian

4. Penyerahan Izin

Penelitian

5. Penyebaran Angket

6. Pengolahan Data

7. Penyusunan BAB IV

dan V

8. Ujian Munaqosah

Page 57: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

40

variabel-variabel, dan besarnya pengaruh variabel yang satu (variabel

independen) terhadap variabel lainya (variabel dependen).57

Dalam penelitian ini peneliti mengaitkan hubungan antara

kepemimpinan kharismatik kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di

MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiono Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang telah ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.58

Maka populasi merupakan keseluruhan dari

objek penelitian. Dalam penelitian ini populasi berjumlah 55 orang

guru yakni seluruh guru di MTs Darul Muttaqien.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari suatu populasi yang diambil

dengan cara tertentu sebagaimana yang ditetapkan oleh peneliti.59

Adapun peneliti menjadikan seluruh guru untuk dijadikan sampel

dalam penelitian, karena menurut sugiono semakin besar jumlah

sampel mendekati populasi maka peluang kesalahan generalisasi

semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi

populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan

umum).60

Oleh karena itu sampel pada penelitian ini berjumlah 55

guru yakni jumlah keseluruhan dari populasi.

57

Misbahuddin Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013), cet.2, h.46. 58

R Gunawan Sudarmanto,Statistik Terapan Berbasis Komputer, (Jakarta: Mitra Wacana

Media,2013), h.26. 59

Ibid., h.30. 60

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D, (Bandung:Alfabeta,

2016), cet.23, h.86.

Page 58: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

41

D. Variabel Penelitian

Adapun penelitian ini memiliki dua variabel yakni:

1. Variabel kepemimpinan kharismatik kepala sekolah, disebut sebagai

variabel bebas atau independen yang disimbolkan dengan huruf (X).

2. Variabel motivasi kerja guru, disebut sebagai variabel terikat atau

dependen yang disimbolkan dengan huruf (Y).

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam

pengumpulan data yakni:

1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya.61

Kuesioner yang akan peneliti

gunakan merupakan kuesioner tertutup dimana jawaban dari setiap

pertanyaan yang diajukan sudah disediakan sehingga guru dan kepala

sekolah langsung memilih jawaban yang tepat terkait dengan

kepemimpinan kharismatik kepala sekolah dengan motivasi kerja guru.

Dengan menggunakan kuesioner responden dapat menjawab dengan

terbuka dan leluasa karena tidak dipengaruhi oleh orang lain, kuesioner

juga membuat pengumpulan data lebih praktis dan ekonomis.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data

penelitian mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, surat, koran, najalah, prasasti, notulen rapat, leger nilai,

agenda dan lain-lain.62

Teknik atau metode dokumentasi digunakan

untuk mengumpulkan data tentang struktur organisasi, visi dan misi,

dan daftar guru. Adapun alasan penggunaan metode dokumentasi

adalah :

a. Dapat memperoleh data konkrit yang dapat dievakuasi setiap saat.

61

Sugiyono, Op.cit., h.142. 62

Jhoni Dimyati, Metode Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada Pendidikan Anak

Usia Dini, (Jakarta: Prena Media Group, 2013), cet.1,h.100.

Page 59: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

42

b. Lebih efektif dan efisien untuk mengungkap data yang penulis

harapkan.

c. Data yang akan diungkapkan berupa hal tertulis yang telah

didokumentasikan.

3. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yanng harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil.63

Teknik wawancara merupakan kegiatan

tanya jawab yang digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi,

karena dengan teknik wawancara peneliti dapat menjaring informasi

secara langsung dengan pihak pimpinan dan guru mengenai

kepemimpinan kharismatik kepala sekolah dengan motivasi kerja guru

sehingga informasi yang didapat lebih akurat dan sangat jelas.

F. Instrumen Pengumpulan Data

1. Variabel kepemimpinan kharismatik kepala sekolah (X)

a. Definisi Konseptual

Kepemimpinan kharismatik kepala sekolah adalah proses

menggerakkan dan mengarahkan secara luar biasa dengan

kewibawaan serta rasa percaya diri yang tinggi yang dimiliki oleh

pemimpin dalam mempengaruhi seluruh warga sekolah untuk

mencapai tujuan sekolah.

b. Definisi Operasional

Kepemimpinan kharismatik kepala sekolah dalam penelitian ini

adalah kepemimpinan yang mengacu kepada hubungan antara

kepala sekolah dengan guru dengan segala sikap dan sifat yang

dimiliki oleh kepala sekolah dalam mempengaruhi motivasi kerja

guru disekolah.

63

Sugiyono, Op.cit., h.137.

Page 60: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

43

Adapun indikator dari variabel ini meliputi: Menyampaikan visi

yang menarik, menggunakan bentuk komunikasi yang kuat dan

ekspresif jika menyampaikan visi, mengambil risiko peribadi dan

membuat pengorbanan diri untuk mencapai visi, menyampaikan

harapan yang tinggi, memperlihatkan optimisme dan keyakinan

akan pengikut, menunjukkan teladan perilaku yang konsisten

dengan visi, mengelola kesan pengikut akan pemimpin,

membangun identifikasi dengan grup atau organisasi, dan

memberdayakan pengikut

c. Kisi-kisi Instrumen

Berikut merupakan kisi-kisi untuk penelitian yang akan dijadikan

soal pertanyaan:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen

Variabel X (Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah)

Variabel Indikator No Soal

Kepemimpinan

Kharismatik Kepala

Sekolah (Gary Yukl)

1. Menyampaikan visi yang menarik,

2. Menggunakan bentuk komunikasi

yang kuat dan ekspresif jika

menyampaikan visi,

3. Mengambil risiko peribadi dan

membuat pengorbanan diri untuk

mencapai visi,

4. Menyampaikan harapan yang

tinggi,

5. Memperlihatkan optimisme dan

keyakinan akan pengikut,

6. Menunjukkan teladan perilaku

yang konsisten dengan visi,

7. Mengelola kesan pengikut akan

pemimpin,

8. Membangun identifikasi dengan

grup atau organisasi,

9. Memberdayakan pengikut

1, 2, 3

4, 5, 6, 7, 8

9, 10, 11

12, 13, 14, 15, 16, 17,

18

19,20, 21, 22

23, 24, 25, 26, 27

28, 29, 30, 31

32, 33, 34

35, 36, 37, 38

Jumlah 38

Page 61: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

44

d. Skala Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah

Untuk mengukur hasil jawaban yang didapatkan, peneliti

menggunakan skala likert dalam menentukan tingkat

kepemimpinan kharismatik kepala sekolah di MTs Darul

Muttaqien Parung-Bogor. Dalam pengukuran skala likert jawaban

setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif

sampai sangat negatif.64

Dari setiap masing-masing jawaban akan

diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3.3

Skor Pilihan Jawaban

Variabel X (Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah)

2. Variabel motivasi kerja guru (Y)

a. Definisi Konseptual

Motivasi kerja guru adalah suatu kondisi yang mendorong,

menggerakkan, bahkan merangsang semangat kerja guru baik dari

dalam maupun dari luar diri guru untuk bekerja keras memberikan

kemampuan yang dimiliki secara maksimal agar dapat mencapai

tujuan dan kemajuan sekolah.

b. Definisi Operasional

Motivasi kerja guru dalam penelitian ini adalah dorongan dari

dalam diri dan luar diri seorang guru, untuk melakukan sesuatu

yang terlihat dari dimensi internal dan dimensi eksternal. Motivasi

64

Sugiyono, Op.cit., h.93.

Pilihan Jawaban Skor Pernyataan

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-Ragu (RG) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Page 62: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

45

seorang juga bisa timbul dari berbagai kebutuhan yang dipenuhi

oleh organisasi. Pada penelitian motivasi kerja disusun berdasarkan

teori Maslow yang menjelaskan bahwa motivasi kerja terdiri atas 5

tingkatan.

Adapun indikator dari variabel ini meliputi : kebutuhan fisologis,

kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan,

dan terakhir kebutuhan aktualisasi diri.

c. Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen penelitian

Variabel Y (Motivasi Kerja Guru)

Variabel Indikator No Soal

Motivasi Kerja Guru

(Teori Hierarki

Abraham Maslow)

1. Kebutuhan Fisologis

2. Kebutuhan Keamanan

3. Kebutuhan Sosial

4. Kebutuhan Penghargaan

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

1, 2, 3, 4, 5, 6

7, 8, 9, 10, 11, 12

13, 14, 15, 16, 17, 18

19, 20, 21, 22, 23, 24

25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32

Jumlah 32

d. Skala Motivasi Kerja Guru

Skala yang digunakan untuk mengukur hasil kuesioner

motivasi kerja guru menggunakan skala likert.

Page 63: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

46

Tabel 3.5

Skor Pilihan Jawaban

Variabel Y (Motivasi Kerja Guru)

G. Analisis Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui

seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin

diukur.65

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang diinginkan dan sebuah instrumen dikatakan valid apabila

dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.66

Uji

validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam

suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variable. Pada

penelitian ini uji validitas menggunakan bantuan program SPSS ver.23,

selain itu juga uji validitas dapat menggunakan korelasi Product

Moment dengan rumus sebagai berikut:67

( )( )

**( ) ( )+*( ) ( )

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

65

Duwi Priyatno, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan

SPSS, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), h.14. 66

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikI, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), h.211. 67

R Gunawan Sudarmanto, Loc.cit., h.57.

Pilihan Jawaban Skor Pernyataan

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-Ragu (RG) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Page 64: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

47

X = Skor tiap responden untuk setiap item pertanyaan

Y = Skor tiap responden dari seluruh item pertanyaan

ƩX = Jumlah skor dalam distribusi X

ƩY = Jumlah skor dalam distribusi Y

ƩX2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor X

ƩY2

= Jumlah kuadrat masing-masing skor Y

N = Jumlah subyek

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya. Setelah

melakukan uji validitas instrumen langkah selanjutnya yakni uji

reliabilitas. Uji reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat ukur,

apakah hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulang. Uji

reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS

ver.23, diberbagai penelitian banyak juga yang menggunakan

menggunakan metode Cronbach Alpha.68

Dengan rumus sebagai

berikut:

[

] ,

-

Keterangan :

r = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

= Jumlah varian butir

at2 = Varian total

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan

menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas lebih besar dari

pada 0,6 (alpha > 0,6).69

68

Duwi Priyatno, Op.cit., h.30. 69

Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2010), h.175.

Page 65: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

48

H. Teknik Pengolahan Data

Untuk mengolah data dalam penelitian ini, penulis melakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing, yaitu proses pengecekkan data yang telah berhasil

dikumpulkan dari lapangan untuk mengoreksi kesalahan serta

kekurangan data.

2. Koding, yaitu pemberian kode pada data yang berskala nominal dan

ordinal yang berbentuk angka/ numerik/nomor yang kemudian diolah

secara statistik dengan bantuan komputer.70

Pengkodean ini gunanya

untuk memberikan simbol pada data yang telah didapatkan.

3. Tabulating, yaitu membuat tabel-tabel yang berisikan data yang tealah

diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.

4. Mengolah data dengan menggunakan bantuan program SPSS ver.23

I. Teknik Analisis Data

Data hasil penelitian akan dideskripsikan menggunakan teknik analisis

deskripstif. Untuk menganalisis data yang telah diperoleh selama

penelitian, ada beberapa teknik analisis data yang akan digunakan, yaitu:

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data-data yang telah

berhasil terkumpul dari tiap variabel yang diteliti sehingga lebih

mudah dipahami.71

Deskripsi data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu:

a. Mean, Median, Modus, dan Standar Deviasi

b. Tabel distribusi frekuensi

1) Menentukan rentang atau jarak data dengan rumus:

Rentang Data = Data terbesar – data terkecil

70

Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2012), cet.2, h.151. 71

Sugiyono, Op.cit., h.148.

Page 66: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

49

2) Menentukan jumlah kelas interval dengan menggunakan rumus

Sturges: K =1 + 3,3 log n

3) Menghitung panjang kelas interval dengan rumus:

Panjang kelas interval =

c. Histogram

Histogram merupakan grafik batang yang dibuat berdasarkan data

pada distribusi frekuensi.

d. Tingkat kecenderungan variabel

Kecenderungan masing-masing variabel dialkukan dengan

pengkategorian skor yang diperoleh dari nilai mean dan standar

deviasi dengan pengelompokkan pada 3 kategoriseperti sebagai

berikut:

Tabel 3.6

Tingkat kecenderungan variabel

No. Skor nilai Kategori

1. X < (Mi –Sdi) Rendah

2. (Mi – Sdi) < X < (Mi + Sdi) Sedang

3. X > (Mi + Sdi) Tinggi

Keterangan:

Mi = Mean

Sdi = Standar Deviasi

X = Skor yang dicapai

Pengukuran tendensi sentral dan perhitungan penyebaran

data diambil dari skor total butir-butir pada kuesioner variabel

kepemimpinan kharismatik kepala sekolah dan kuesioner variabel

motivsi kerja guru yang dioleh menggunakan SPSS versi 23.

Page 67: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

50

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui

sebuah variabel berdistribusi normal atau tidak. Sebelum

melakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pengujian model

distribusi normal yang digunakan sebagai sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.72

Teknik yang akan digunakan

untuk pengujian normalitas data pada penelitian ini adalah teknik

Shapiro-Wilk.

“Uji Shapiro-Wilk merupakan metode uji normalitas yang pada

umumnya penggunaanya terbatas untuk sampel yang kurang dari

lima puluh agar menghasilkan keputusan yanng akurat”.73

dengan

kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

- Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai Sig. > 0,05. Maka

sampel data berdistribusi normal.

- Sebaliknya, jika nilai Sig < 0,05. Maka sampel data tidak

berdistribusi normal.

b. Uji Linearitas

Menurut Riduwan “Uji linieritas dilakukan untuk

melakukan derajat keeratan hubungan, memprediksi besarnya arah

hubungan itu, serta meramalkan besarnya variabel dependen jika

nilai variabel independen diketahui”.74

Dalam uji linearitas dapat

menggunakan bantuan SPSS Ver.23. dengan memperhatikan nilai

signifikansi, jika Sig. Baris deviation of linearity > 0,05 maka

terdapat hubungan yang linear, dan sebaliknya jika nilai < 0,05,

maka tidak terdapat hubungan yang linear.

72

Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara Perhitungan

Dengan SPSS dan MS Office Excel, (Bandung: Refika Aditama, 2017),cet.4, h.144. 73

Mitha Arvira Oktaviani dan Hari Basuki Notobroto,”Perrbandingan Tingkat

Konsistensi Normalitas Distribusi Metode Kolmogorov-Smirnov, Liliefors, Shapiro-Wilk, Dan

Skewness-Kurtosis‖ Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol.3, No.2 Desember 2014, h.134 74

Riduwan M.B.A, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

pemula, (Bandung: Alfabeta,2012), cet.8, h.220.

Page 68: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

51

3. Pengujian hipotesis

a. Analisis Korelasi Sederhana

Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik, yang dapat

digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel

yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara

variabel-variabel.75

Analisis korelasi pada penelitian ini digunakan untuk

mencari besarnya hubungan variabel bebas dan variabel terikat

serta digunakan untuk melakukan uji hipotesis yang telah diajukan.

Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product

Moment. Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan SPSS Ver.

23. Untuk menunjukkan apakah masing-masing variabel

berpengaruh, uji ini dapat menggunakan 2 rumus, yaitu:

1) Membandingkan nilai rhitung dengan rtabel

- Jika rhitung < rtabel, maka H0 diterima

- Jika rhitung > rabel, maka H0 ditolak

2) Membandingkan angka probabilitas signifikansi

- Apabila Sig. > 0,05, maka H0 diterima

- Apabila Sig. < 0,05, maka H0 ditolak

3) Melihat tabel interprestasi koefisien korelasi

Tabel 3.7

Pedoman untuk memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi76

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

75

Suharsimi, Loc.cit,.h.313 76

Sugiyono, Loc.cit,.h.184

Page 69: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

52

b. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar variabel X (Kepemimpinan kharismatik kepala

sekolah) mempunyai kontribusi atau ikut menentukan variabel Y

(Motivasi kerja guru). Nilai koefisien determinasi dihitung

menggunakan rumus :

R2 =

=

Nilai koefisien korelasi (R) berkisar -1 sampai dengan 1.

Semakin mendekati -1 atau 1 menunjukkan hubungan antar

variabel semkin kuat. Sebaliknya jika semakin mendekati 0

menunjukkan hubungan antar variabel semakin lemah. Nilai R

dihitung dengan rumus:

R = ±

Perhitungan uji Koefisien Determinasi dalam penelitian ini

menggunakan bantuan program SPSS ver.23.

J. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis

asosiatif, dimana terdapat hubungan antara variabel kepemimpinan

kharismatik terhadap motivasi kerja guru, adapun hipotesis statistiknya

sebagai berikut:

1. H1 : ρ ≠ 0, artinya Kepemimpinan Kharismatik memiliki hubungan

positif dan signifikan dengan Motivasi Kerja Guru di Pondok

Pesantren darul Muttaqien parung-Bogor.

2. H0 : ρ = 0, artinya Kepemimpinan Kharismatik tidak memiliki

hubungan positif dan signifikan dengan Motivasi Kerja Guru di

Pondok Pesantren darul Muttaqien parung-Bogor

Page 70: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor

pada bulan Desember 2018 sampai dengan Mei 2019. Adapun sebagai

objek adalah guru MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor. Variabel dalam

penelitian ini yaitu variabel X (Kepemimpinan Kharismatik Kepala

Sekolah) dan varaibel Y (Motivasi Kerja Guru MTs Darul Muttaqien

Parung-Bogor). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

berupa Kuesioner (angket). Angket uji coba disebarkan kepada 15 guru

MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor yang terdiri dari 38 butir soal pada

variabel X dan 32 butir soal pada variabel Y. Sedangkan angket penelitian

disebarkan kepada 40 guru MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor, yang

terdiri dari 30 butir soal pada variabel X dan 24 butir soal pada variabel Y.

Deskripsi data yang disajikan untuk memberikan gambaran secara

umum mengenai penyebaran data di lapangan. Data yang disajikan berupa

data mentah yang diolah menggunakan bantuan program SPSS ver.23.

Adapun hasil deskripsi data responden yang diperoleh dapat

dijelaskan sebagai berikut.

1. Deskripsi Data Variabel X (Kepemimpinan Kharismatik Kepala

Sekolah) dan Hasil Analisisnya

a. Data Variabel X (Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah)

Data kepemimpinan kharismatik kepala sekolah diperoleh dari

hasil angket yang disebarkan kepada 40 guru pada penelitian ini.

Dari hasil tersebut, peneliti mengumpulkan dan mengelompokkan

data mengenai kepemimpinan kharismatik kepala sekolah. Data

dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut:

Page 71: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

54

Tabel 4.1 Data Variabel X

(Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah)

Responden

Kepemimpinan

Kharismatik

Kepala

Sekolah

Responden

Kepemimpinan

Kharismatik

Kepala

Sekolah

Responden 1 124 Responden 21 116

Responden 2 125 Responden 22 129

Responden 3 130 Responden 23 120

Responden 4 127 Responden 24 132

Responden 5 134 Responden 25 137

Responden 6 133 Responden 26 143

Responden 7 132 Responden 27 147

Responden 8 135 Responden 28 141

Responden 9 132 Responden 29 128

Responden 10 134 Responden 30 126

Responden 11 134 Responden 31 125

Responden 12 134 Responden 32 122

Responden 13 136 Responden 33 132

Responden 14 129 Responden 34 139

Responden 15 133 Responden 35 139

Responden 16 130 Responden 36 135

Responden 17 126 Responden 37 137

Responden 18 126 Responden 38 135

Responden 19 126 Responden 39 138

Responden 20 129 Responden 40 147

b. Hasil Analisis Variabel X (Kepemimpinan Kharismatik Kepala

Sekolah)

1) Rentang Nilai (r)

r = Nilai Tertinggi - Nilai Terendah

= 147 – 116

= 31

2) Jumlah Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log n

Page 72: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

55

= 1 + 3,3 log 40

= 1 + 3,3 . 1,6

= 1 + 5,28

= 6,28 ≈ 6

3) Panjang Interval (i)

i = jumah rentang (r) : jumlah kelas (k)

= 31 : 6

= 5,16 ≈ 5

4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Kepemimpinan

Kharismatik Kepala Sekolah)

Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X

(Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah)

Interval

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 116-120 2 5,0 5,0 5,0

121-125 4 10,0 10,0 15,0

126-130 11 27,5 27,5 42,5

131-135 13 32,5 32,5 75,0

136-140 6 15,0 15,0 90,0

141-145 2 5,0 5,0 95,0

146-150 2 5,0 5,0 100,0

Total 40 100,0 100,0

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas dapat

digambarkan distribusi frekuensi sebagai berikut :

Page 73: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

56

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel X

(Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah)

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

5) Mean, Median, Modus

Tabel 4.3 Mean, Median, Modus Variabel X

(Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah)

Statistics

N Valid 40

Missing 0

Mean 131,93

Median 132,00

Mode 126a

Std. Deviation 6,753

Variance 45,610

Range 31

Minimum 116

Maximum 147

Sum 5277

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Page 74: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

57

Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata dari

variabel Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah adalah

131,93 sedangkan nilai tengah 132, nilai paling sering

muncul 126 dan nilai standar deviasi 6,753.

Selanjutnya, untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata

kepemimpinan kharismatik kepala sekolah dapat diperoleh

dengan cara sebagai berikut:

a) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan Standar Deviasi

Ideal (Sdi)

Nilai rata-rata ideal (Mi) = 131,93

Standar Deviasi Ideal (Sdi) = 6,753

b) Batasan-batasan kategori kecenderungan

(1) Rendah = X < Mi – Sdi

= X < (131,93 – 6,753)

= X < 125,177

(2) Sedang = Mi – Sdi < X < Mi + Sdi

= 125,177 < X < (131,93 + 6,753)

= 125,177 < X < 138,683

(3) Tinggi = X > Mi + Sdi

= X > 138,683

Tabel 4.4 Kategori Kecenderungan Data Variabel X

(Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah)

S

u

m

be

r :

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Tingkat Kecenderungan Data

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 6 15,0 15,0 15,0

Sedang 28 70,0 70,0 85,0

Tinggi 6 15,0 15,0 100,0

Total 40 100,0 100,0

Page 75: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

58

Berdasarkan data tingkat kecenderungan data di atas dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.2 Tingkat Kecenderungan Data Variabel X

(Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah)

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa

perolehan skor variabel Kepemimpinan kharismatik

kepala sekolah yang termasuk kedalam kategori rendah

sebannyak 6 orang (15%), kategori sedang 28 orang

(70%) dan kategori tinggi 6 orang (15%). Berdasarkan

perolehan skor tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel

kepemimpinan kharismatik kepala sekolah berada pada

kategori sedang.

2. Deskripsi Data Variabel Y (Motivasi Kerja Guru) dan Hasil

Analisisnya

a. Data Variabel Y (Motivasi Kerja Guru)

Motivasi kerja guru diukur dengan menggunakan angket yang

disebarkan kepada responden sebanyak 40 guru di MTs Darul

Muttaqien Parung-Bogor. Angket yang telah diisi kemudian di

beri skor, diolah dan dianalisis. Berikut adalah tabel yang memuat

hasil penelitian data motivasi kerja guru.

Page 76: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

59

Tabel 4.5 Data Variabel Y

(Motivasi Kerja Guru)

Responden Motivasi Kerja Guru Responden Motivasi Kerja

Guru

Responden 1 98 Responden 21 84

Responden 2 99 Responden 22 99

Responden 3 98 Responden 23 100

Responden 4 101 Responden 24 109

Responden 5 108 Responden 25 106

Responden 6 105 Responden 26 113

Responden 7 104 Responden 27 118

Responden 8 93 Responden 28 109

Responden 9 100 Responden 29 101

Responden 10 99 Responden 30 100

Responden 11 99 Responden 31 98

Responden 12 99 Responden 32 98

Responden 13 101 Responden 33 108

Responden 14 101 Responden 34 111

Responden 15 107 Responden 35 115

Responden 16 104 Responden 36 97

Responden 17 104 Responden 37 109

Responden 18 86 Responden 38 107

Responden 19 91 Responden 39 106

Responden 20 99 Responden 40 115

b. Hasil Analisis Variabel Y (Motivasi Kerja Guru)

1) Rentang Nilai (r)

r = Nilai Tertinggi - Nilai Terendah

= 118 – 84

= 34

2) Jumlah Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 40

= 1 + 3,3 . 1,6

= 1 + 5,28

= 6,28 ≈ 6

Page 77: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

60

3) Panjang Interval (i)

i = jumah rentang (r) : jumlah kelas (k)

= 34 : 6

= 5,66 ≈ 6

4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Kepemimpinan

Kharismatik Kepala Sekolah)

Tabel 4.6 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y

(Motivasi Kerja Guru)

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Berdasarkan hasil data distribusi frekuensi di atas, maka

dapat digambarkan distribusi frekuensi motivasi kerja guru

dalam bentuk grafik berikut ini:

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Y

(Motivasi Kerja Guru)

Interval

Frequenc

y Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 84-89 2 5,0 5,0 5,0

90-95 2 5,0 5,0 10,0

96-101 18 45,0 45,0 55,0

102-107 8 20,0 20,0 75,0

108-114 7 17,5 17,5 92,5

115-120 3 7,5 7,5 100,0

Total 40 100,0 100,0

Page 78: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

61

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

5) Mean, Median, Modus

Tabel 4.7 Mean, Median, dan Modus Variabel Y

(Motivasi Kerja Guru)

Statistics

N Valid 40

Missing 0

Mean 102,48

Median 101,00

Mode 99

Std. Deviation 7,250

Range 34

Minimum 84

Maximum 118

Sum 4099

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata

dari variabel Y (Motivasi Kerja Guru) adalah 102,48

sedangkan untuk nilai tengahnya 101, nilai yang paling

sering muncul yaitu 99 dan untuk nilai standar deviasi yaitu

7,250.

Selanjutnya untuk menentukan tinggi rendahnya

rata-rata motivasi kerja guru dapat diperoleh dengan cara

sebagai berikut:

a) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan Standar

Deviasi Ideal (Sdi)

Nilai rata-rata ideal (Mi) = 102,48

Standar Deviasi Ideal (Sdi) = 7,250

b) Batasan-batasan kategori kecenderungan

(1) Rendah = X < Mi – Sdi

= X < (102,48 – 7,250)

= X < 95,23

Page 79: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

62

(2) Sedang = Mi – Sdi < X < Mi + Sdi

= 95,23 < X < (102,48 + 7,250)

= 95,23 < X < 109,73

(3) Tinggi = X > Mi + Sdi

= X > 109,73

Tabel 4.8 Kategori Kecenderungan Data Variabel Y

(Motivasi Kerja Guru)

Motivasi Kerja Guru

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 4 10,0 10,0 10,0

Sedang 31 77,5 77,5 87,5

Tinggi 5 12,5 12,5 100,0

Total 40 100,0 100,0

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Berdasarkan kategori tingkat kecenderungan data di

atas dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.4 Kategori Kecenderungan Data Variabel Y

(Motivasi Kerja Guru)

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat diketahui

bahwa perolehan skor variabel Y (Motivasi Kerja Guru)

Page 80: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

63

yang termasuk rendah sebanyak 4 orang (10%), kategori

sedang sebanyak 22 orang (77,5%), dan kategori tinggi

sebanyak 5 orang (12,5%). Berdasarkan perolehan skor

tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Motivasi kerja

guru berada pada kategori sedang.

B. Hasil Uji Instrumen

1. Hasil Uji Validitas

Berdasarkan data yang telah terkumpul dari responden tingkat

kevalidan suatu instrumen akan diuji menggunakan rumus Pearson

Product Moment. Uji coba instrumen variabel X dan variabel Y

dilakukan kepada 15 guru. Taraf signifikansi sebesar 0,05 dan derajat

kebebasan (dk = n – 2) atau dk = 15 - 2 = 13 maka didapatkan rtabel

sebesar 0,514. Berdasarkan uji coba instrumen yang dilakukan, hasil

nilai validitas sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel X

(Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah)

No.

Soal Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

1 0,044 0,514 Tidak Valid

2 0,488 0,514 Tidak Valid

3 0,558 0,514 Valid

4 0,296 0,514 Tidak Valid

5 0,797 0,514 Valid

6 0,595 0,514 Valid

7 0,662 0,514 Valid

8 0,788 0,514 Valid

9 0,530 0,514 Valid

10 0,851 0,514 Valid

11 0,477 0,514 Tidak Valid

12 0,694 0,514 Valid

13 0,515 0,514 Valid

14 0,608 0,514 Valid

15 0,444 0,514 Tidak Valid

16 0,597 0,514 Valid

Page 81: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

64

17 0,627 0,514 Valid

18 0,525 0,514 Valid

19 0,669 0,514 Valid

20 0,630 0,514 Valid

21 0,797 0,514 Valid

22 0,657 0,514 Valid

23 0,639 0,514 Valid

24 0,583 0,514 Valid

25 0,833 0,514 Valid

26 0,647 0,514 Valid

27 0,688 0,514 Valid

28 0,755 0,514 Valid

29 0,736 0,514 Valid

30 0,750 0,514 Valid

31 0,496 0,514 Tidak Valid

32 0,548 0,514 Valid

33 0,485 0,514 Tidak Valid

34 0,662 0,514 Valid

35 0,497 0,514 Tidak Valid

36 0,761 0,514 Valid

37 0,599 0,514 Valid

38 0,647 0,514 Valid

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas

Variabel Y (Motivasi Kerja Guru)

No.

Soal Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

1 0,180 0,514 Tidak Valid

2 0,512 0,514 Tidak Valid

3 0,280 0,514 Tidak Valid

4 0,778 0,514 Valid

5 0,638 0,514 Valid

6 0,261 0,514 Tidak Valid

7 0,748 0,514 Valid

8 0,544 0,514 Valid

9 0,700 0,514 Valid

10 0,541 0,514 Valid

Page 82: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

65

Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat diketahui untuk variabel

X memiliki 30 butir soal valid dan 8 butir soal yang tidak valid. Dan

pada variabel Y memiliki 24 butir soal valid dan 8 butir soal yang

tidak valid.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas instrumen, langkah selanjutnya yaitu

melakukan uji reliabilitas yang dipakai untuk mengukur instrumen

dapat diandalkan secara konsisten sebagai alat pengumpul data.

Berikut merupakan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS

versi 23 pada variabel X ( Kepemimpinan Kharismatik Kepala

Sekolah), yaitu :

11 0,228 0,514 Tidak Valid

12 0,658 0,514 Valid

13 0,624 0,514 Valid

14 0,890 0,514 Valid

15 0,617 0,514 Valid

16 0,720 0,514 Valid

17 0,598 0,514 Valid

18 0,530 0,514 Valid

19 0,591 0,514 Valid

20 0,756 0,514 Valid

21 0,752 0,514 Valid

22 0,369 0,514 Tidak Valid

23 0,825 0,514 Valid

24 0,724 0,514 Valid

25 0,724 0,514 Valid

26 0,662 0,514 Valid

27 0,514 0,514 Valid

28 0,544 0,514 Valid

29 0,630 0,514 Valid

30 -0,091 0,514 Tidak Valid

31 0,480 0,514 Tidak Valid

32 0,681 0,514 Valid

Page 83: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

66

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

( Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,944 38

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Berdasarkan kriteria Cronbach’s Alpha > 60% atau Cronbach’s

Alpha > 0,60 dan diperoleh hasil Cronbach’s Alpha 0,944 > 0,60

maka butir instrumen variabel X dikatakan reliabel.

Berikut merupakan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS

Versi 23 pada variabel Y (Motivasi Kerja Guru), yaitu:

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

(Motivasi Kerja Guru)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,926 32

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Berdasarkan kriteria Cronbach’s Alpha > 60% atau Cronbach’s

Alpha > 0,60 dan diperoleh hasil Cronbach’s Alpha 0,926 > 0,60

maka butir instrumen variabel Y dikatakan reliabel.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual

yang dihasilkan dari regresi berdistribusi secara normal atau tidak.

Suatu regresi dikatakan baik ketika memiliki nilai residual yang

Page 84: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

67

terdistribusi normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan

tabel Test of Normality dengan uji Shapiro-Wilk dan normal P-P Plot

of Regression Standardized Residual pada SPSS Ver.23, yakni sebagai

berikut:

Tabel 4.13

Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk

Tests of Normality

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Kepemimpinan Kharismatik ,986 40 ,892

Motivasi Kerja ,964 40 ,220

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan, bahwa

data pada variabel X (kepemimpinan kharismatik kepala ssekolah) dan

variabel Y (motivasi kerja guru) memiliki nilai signifikansi Shapiro-Wilk

yang baik yakni masing-masing sebesar 0,892 dan 0,220. Sehingga dapat

diambil kesimpulan bahwa data berdistribusi normal karena nilai

signifikansi Shapiro-Wilk lebih dari 0,05.

Kemudian hasil grafik Normal P-P Plot of Regression

Standardized Residual pada SPSS Vers.23, sebagai berikut:

Page 85: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

68

Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas

Variabel X (Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah)

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas

Variabel Y (Motivasi Kerja Guru)

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa data menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka

kesimpulannya adalah data berdistribusi normal dan model regresi

telah memenuhi asumsi normalitas.

Page 86: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

69

2. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui adannya hubungan yang

linear atau tidak secara signifikansi pada dua variabel. Uji linearitas

dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi (sig) 0,05. Berikut

merupakan hasil dari uji linearitas pada SPSS ver.23, yaitu:

Tabel 4.14

H

a

s

i

l

U

j

i

Linearitas

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Berdasarkan hasil uji linearitas di atas dapat diketahui bahwa

nilai signifikansi pada Deviation From Linearity sebesar 0,607 > 0,05,

dapat kita ketahui jika nilai signifikansi pada tabel lebih besar dari

0,05 atau (0,05 < sig). Maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel

terdapat hubungan yang linear, sehingga asumsi linearitas terpenuhi.

D. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

korelasi Pearson Product Moment. Analisis tersebut digunakan untuk

mengetahui koefisien korelasi antara kepemimpinan kharismatik

kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru. Berikut analisis yang

telah dilakukan menggunakan bantuan program SPSS ver.23.

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Motivasi Kerja *

Kepemimpinan

Kharism atik

Between

Groups

(Combined) 1591,558 20 79,578 3,298 ,006

Linearity 1187,584 1 1187,584 49,222 ,000

Deviation from

Linearity 403,975 19 21,262 ,881 ,607

Within Groups 458,417 19 24,127

Total 2049,975 39

Page 87: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

70

Tabel 4.15

Hasil Uji Korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Kepemimpinan

Kharismatik Motivasi Kerja

Kepemimpinan Kharismatik Pearson Correlation 1 ,761**

Sig. (2-tailed) ,000

N 40 40

Motivasi Kerja Pearson Correlation ,761** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

a. Membandingkan rhitung dengan rtabel

1) Penentuan rhitung

Nilai rhitung didapatkan dari hasil output pada tabel 4.15

sebesar 0,761.

2) Penentuan rtabel

rtabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05.

Dengan derajat kebebasan (df) n-2 = 40 – 2 = 38. Didapat nilai

rtabel adalah 0,320.

3) Kriteria Pengujian

- Jika rhitung < rtabel, maka H0 diterima

- Jika rhitung > rtabel, maka H0 ditolak

4) Kesimpulan

Dapat diketahui bahwa rhitung (0,761) > rtabel (0,320), maka H0

ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa

terdapat korelasi antara kepemimpinan kharismatik kepala

sekolah terhadap motivasi kerja guru.

Page 88: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

71

b. Menggunakan angka probabilitas signifikansi

1) Nilai signifikansi

Nilai signifikansi didapat dari output pada tabel 4.15 Sebesar

0,000.

2) Kriteria pengujian

- Apabila Sig. > 0,05, maka H0 diterima

- Apabila Sig. < 0,05, maka H0 ditolak

3) Kesimpulan

Berdasarkan output pada tabel 4.15 di atas diketahui nilai

signifikansi (sig.) sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga diketahui H0

ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa

terdapat korelasi antara kepemimpinan kharismatik kepala

sekolah terhadap motivasi kerja guru.

c. Melihat tabel interprestasi koefisien korelasi

Dengan melihat pedoman hasil output pada tabel 4.15 di

atas didapatkan nilai koefisien sebesar 0,761, selanjutnya

memberikan interprestasi secara sederhana terhadap angka

terhadap nilai tersebut dengan menggunakan pedoman sebagai

berikut:

Tabel 4.16

Interprestasi Data

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Berdasarkan hasil output tabel 4.16 di atas, maka dapat

dinyatakan bahwa pengaruh antara kepemimpinan kharismatik

kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru berada pada tingkat

Page 89: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

72

kuat, karena angka indeks korelasi product moment rhitung = 0,761

terletak pada interval 0,60 – 0,799.

2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dipakai untuk memprediksi seberapa besar

kontribusi pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Dibawah ini merupakan hasil pengujian menggunakan SPSS ver.23,

yaitu:

Tabel 4.17

Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi

Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019

Berdasarkan hasil output di atas, ditemukan nilai koefisien

determinasi (R square) sebesar 0,579. Nilai R square 0,579 ini berasal

dari pengkuadratan nilai koefisien korelasi atau “R” yaitu 0,761 x

0,761 = 0,579 atau sama dengan 57,9 %. Angka tersebut mengandung

arti bahwa variabel kepemimpinan kharismatik kepala sekolah (X)

berpengaruh terhadap variabel motivasi kerja guru (Y) sebesar 57,9

%. Sedangkan sisanya (100% - 57,9 % = 42,1% ) dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak diteliti.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,761a ,579 ,568 4,764

a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Kharismatik

b. Dependent Variable: Motivasi Kerja

Page 90: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

73

E. Pembahasan Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberi

gambaran dan kejelasan serta pemahaman yang diperoleh dari hasil

penelitian. Berdasarkan hasil dari penelitian menyebutkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kharismatik kepala

sekolah dengan motivasi kerja guru di MTs Darul Muttaqien Parung-

Bogor.

Hal tersebut dapat dilihat pada pengujian statistik (uji korelasi

sederhana), hasil nilai rhitung (0,761) > rtabel (0,320), dan nilai signifikansi

sebesar 0,000. Dengan kriteria pengujian rhitung > rtabel dan signifikansi <

0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa

terdapat korelasi antara kepemimpinan kharismatik kepala sekolah dengan

motivasi kerja guru di MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor. Selain itu

juga nilai korelasi antar variabel (rhitung = 0,761) berada pada tingkat kuat

yakni pada kisaran 0,60 – 0,799 (lihat tabel 4.16).

Kemudian berdasarkan hasil pengujian R2 yang ditunjukkan untuk

mengetahui besarnya kontribusi antara kepemimpinan kharismatik kepala

sekolah dengan motivasi kerja guru di MTs Darul Muttaqien Parung-

Bogor yakni sebesar 0,579, dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan

kepemimpinan kharismatik kepala sekolah dengan motivasi kerja guru

sebesar 57,9% dan sisanya 42,1% dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak diteliti.

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi kerja guru

berhubungan dengan kepemimpinan kharismatik kepala sekolah. Hal ini

sesuai dengan pendapat Kompri bahwa seorang pemimpin kharismatik

yang mampu memuaskan hati pengikutnya dapat memotivasi pengikut

sehingga pekerjaan yang dilakukan lebih efektif, efisien dan produktif dan

akhirnya berdampak terhadap pengembangan organisasi. Selain itu juga

menurut Gary Yukl pengikut yang menghubungkan kharisma dengan para

pemimpin yang menginspirasi dengan daya tarik emosi dan mampu

Page 91: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

74

mengembangkan strategi konsensus bisa memiliki pengikut yang puas dan

amat termotivasi.

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan

kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif

dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Kepuasan seseorang menurut teori Abraham Maslow berkaitan dengan

terpenuhinya tingkat kebutuhan seseorang terdapat 5 tingkatan, yaitu

kebutuhan fisologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan

penghargaan, dan terakhir kebutuhan aktualisasi diri.

Secara umum penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Bethi

Dian Paramita bahwa terdapat terdapat hubungan positif dan signifikan

antara kepemimpinan kepala sekolah dan otivasi kerja guru dengan

prestasi kerja guru di SMK PGRI 1 Sentolo Kulonprogo, yang ditunjukkan

dengan nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,806>0,361) dan nilai

signifikansi kurang dari 0,05 (0,000<0,05). Maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa semakin baik kepemimpinan kharismatik kepala sekolah maka

semakin baik pula tingkat motivasi kerja guru. Begitupun sebaliknya,

semakin rendah kepemimpinan kharismatik kepala sekolah, maka semakin

rendah pula tingkat motivasi kerja guru.

Page 92: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan, peneliti

dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa kepemimpinan

kharismatik kepala sekolah memiliki hubungan Positif dan signifikan

dengan motivasi kerja guru di MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor.

Hal ini dapat dilihat dari hasil rhitung (0,761) > rtabel (0,320), dan nilai

signifikansi sebesar 0,000. Dengan kriteria pengujian rhitung > rtabel dan

jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Selain itu

juga nilai koefisien korelasi 0,761 berada pada tingkat kuat sehingga

kepemimpinan kharismatik yang dimiliki oleh kepala sekolah sudah

cukup baik (kuat) dalam mendukung motivasi kerja guru di sekolah

2. Dari hasil perhitungan statistik menyatakan nilai Nilai R square 0,579

atau sama dengan 57,9 %. Angka tersebut mengandung arti bahwa

variabel kepemimpinan kharismatik kepala sekolah (X) memiliki

hubungan dengan variabel motivasi kerja guru (Y) sebesar 57,9 %.

Sedangkan sisanya 42,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

diteliti.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, dapat disampaikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah MTs Darul Muttaqien Parung-Bogor, yaitu:

a. Kepala sekolah diharapkan mampu mengembangkan kemampuan

mengajar guru dengan menyarankan untuk mengikuti Pendidikan

dan Pelatihan (Diklat) atau dengan cara mengadakan workshop.

Page 93: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

76

b. Kepala sekolah diharapkan dalam mengambil keputusan

melibatkan bawahannya dengan mempertimbangkan dampak yang

akan terjadi dari setiap saran.

c. Kepala sekolah diharapkan selalu memberikan apresiasi kepada

guru yang mampu membawa nama baik sekolah karena guru akan

lebih semangat dan termotivasi apabila ada penghargaan dari

seorang pemimpin.

2. Bagi pihak guru

a. Guru diharapkan mampu mempertahankan motivasi kerja dan

memotivasi diri serta meningkatkan kapasitas diri untuk terus tetap

maju dan berkembang guna mendidik dan mengajar siswa-siswi.

b. Guru diharapkan meningkatkan semangat dalam menciptakan

inovasi pembelajaran guna peningkatan kualitas Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM).

c. Guru diharapkan menjadi figur atau contoh serta teladan yang baik

bagi siswa-siswinya, menjadi sesosok guru yang penuh gairah dan

semangat dalam melaksanakan tugasnya agar proses pembelajaran

dapat berhasil dan lancar.

3. Bagi peneliti lain

a. Peneliti lain diharapkan untuk dapat mengembangkan penelitian

dengan melakukan penelitian pada variabel lain misalnya

profesionalisme guru, kinerja guru, lingkungan kerja dan lain

sebagainya yang dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan

kharismatik kepala sekolah serta melakukan pada populasi yang

lebih luas.

b. Peneliti lain diharapkan agar menggunakan metode lain dalam

meneliti kepemimpinan kharismatik, misalnya melalui wawancara

secara mendalam atau dengan observasi, sehingga informasi yang

diperoleh dapat lebih bervariasi dari pada kuesioner yang

jawabannya sudah tersedia.

Page 94: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

77

DAFTAR PUSTAKA

Adair, John. Leadership & Motivation. London: Kogan Page, 2006.

Aeni, Nurul. “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di

MIN 4 Tangerang”. Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta : 2018.

Alfian, Alfan. Menjadi Pemimpin Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2009.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Assilahi, Taufiqi Fakkarudin.,dkk. ”Kepemimpinan Kharismatik Kyai dan

Motivasi Kerja Pengaruhnya Terhadap Kinerja Guru”, e-jurnal Riset

Manajemen Prodi Manajemen.

Daryanto. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta,2010.

Dimyati, Jhoni. Metode Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada Pendidikan

Anak Usia Dini. Jakarta: Prena Media Group, 2013.

Hakim, Lukman., dan Rohmah, Sholikhah Nur.”Analisis Pengaruh

Kepemimpinan Kharismatik Terhadap Usaha Ekstra Bawahan Pada

Pondok Pesantren Di Eks Karesidenan Surakarta”. Benefit Jurnal

Manajemen dan Bisnis, Vol.8, 2004.

Hasan, Misbahuddin Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta:

Bumi Aksara, cet.2, 2013.

Hava, Dayan. Charismatic Leadership in Singapore. London: Spinger, 2012.

Hidayatulloh, Muhammad Syarif,” Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran

terhadap Keputusan Konsumen dalam Memilih Sekolah Menengah Atas

(SMA) Yayasan Pendidikan Islam Darussalam Cimanggis-Ciputat” Skripsi

pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: 2015.

Hudri, Abdullah. Wawancara. Parung-Bogor, 23 September 2018

Page 95: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

78

Ilyas, Yaslis. Kinerja: Teori Penilaian dan Penelitian. Depok: Pusat Kajian

Ekonomi Kesehatan FKMUI,2002.

Kompri. Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Meriana, Yumi. “Pengaruh Kepuasan Kerja,Lingkungan Kerja, dan Motivasi

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Divisi Industrial dan Energi PT

Haskoning Indonesia”. Jurnal MIX, Vol.3 No.3, 2013.

Noor, Juliansyah. Penelitian Ilmu Manajemen. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013.

Northouse, Peter G., Kepemimpinan Teori dan Praktik. Jakarta: PT Indeks, 2013.

Oktaviani, Mitha Arvira., dan Notobroto, Hari Basuki. ”Perbandingan Tingkat

Konsistensi Normalitas Distribusi Metode Kolmogorov-Smirnov, Liliefors,

Shapiro-Wilk, Dan Skewness-Kurtosis‖ Jurnal Biometrika dan

Kependudukan, Vol.3, No.2, 2014.

Paramita, Bethi Dian. “Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala sekolah dan

Motivasi Kerja Guru dengan Prestasi kerja Guru di SMK PGRI 1 Sentolo

Kulonprogo”. Skripsi pada Program Studi Pendidikan Administrasi

Perkantoran Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Yogyakarta 2015.

Pasolong, Harbani. Kepemimpinan Birokrasi. Makasar: Alfabeta, 2008.

Prabu, Anwar, Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama, 2017.

.Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya,2011.

Priyatno, Duwi. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian

dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media, 2010.

Purwanto, Erwan Agus., dan Sulistyastuti, Dyah Ratih. Metode Penelitian

Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial.

Yogyakarta: Gava Media, 2017.

Page 96: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

79

Rahmi, Aeni.”Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja

Tenaga Administrasi di SMA Negeri 2 Sungguminasa Kab.Gowa”. Skripsi

pada UIN Alauddin Makasar: 2017.

Riduwan M.B.A. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

pemula. Bandung: Alfabeta, cet.8, 2012.

Ridwan, Iksir., dan Samuji. Wawancara. Parung-Bogor, 30 September 2018.

Sadirman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2003.

Saipulloh. “Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru di

MTsN 8 Jakarta”. Skripi pada Program Studi Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2014.

Setyowati. Organisasi dan Kepemimpinan Modern. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2013.

Simarmata, Risda Herawati. “Upaya Peningkatan Motivasi Kerja Guru Sekolah

Dasar”, Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol.2 No.1, 2014.

Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2010.

Sudarmanto, R Gunawan. Statistik Terapan Berbasis Komputer. Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2013.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,

cet.23, 2016.

Sulistyaningsih. Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu, cet.2, 2012.

Susetyo, Budi. Statistika untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara

Perhitungan Dengan SPSS dan MS Office Excel. Bandung: Refika

Aditama, 2010.

Page 97: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

80

Sutianah, Elis., dkk “Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kharismatik Kepala

Sekolah dan Kepribadian dengan Keinovatifan Guru”. Jurnal Manajemen

Pendidikan, Vol.6, No.2 Juli 2018.

Toha, Miftah. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, cet.24, 2015.

Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2016.

Usman, Husaini. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Bumi Aksara:

Jakarta, 2014. Ed.4 .Cet.2

UUD Guru dan Dosen (UURI No. 14 Tahun 2015) Pasal 1 Ayat 1.

Wahjosumidjo. Kepemimpinan dan Motivasi.Jakarta: Ghalia Indonesia,2001.

Wibowo. Perilaku Dalam Organisasi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, cet-2,

2014.

Winardi. Asas-asas Manajemen. Bandung: Mandar Maju, cet-3, 2010.

.Motivasi & Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, cet.6, 2011.

Yukl, Gary. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: Indeks, 2015.

Page 98: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

81

Lampiran 1

Sejarah MTs Darul Muttaqien Parung – Bogor

MTs Darul Muttaqien merupakan satu jenjang pendidikan berbasis

pesantren yang bernaung di bawah Yayasan Darul Muttaqien. Pondok Pesantren

Darul Muttaqien ini terletak di wilayah Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung

Kabupaten Bogor Jawa Barat. RESmi berdiri sebagai lembaga pesantren pada

tanggan 18 Juli 1988.

Sejarah berdirinya Darul Muttaqien terkait erat dengan pemberian tanah

wakaf seluas 1,8 ha oleh pemiliknya H.Muhammad Nahar (alm), seorang mantan

wartawan senior Kantor Berita Antara kepada KH. Sholeh Iskandar (alm) Ketua

BKSPPI (Badan Kerjasama Pondok Pesantren se-Indonesia) pada tahun 1985.niat

pemberian tanah wakaf sebagaimana pernah disampaikan H.Mohammad Nahar

(alm) agar didirikannya lembaga pendidikan islam (pondok pesantren) yang

berstandar, baik dari segi kualitas pendidikannya, pelayanan maupun manajemen

pengelolaannya. Niat ini muncul sebagai rasa keprihatinan dan keterpanggilan

melihat kenyataan bahwa pendidikan berkualitas yang dibutuhkan masyarakat

masih jauh dari harapan.

Banyak tokoh dan para ulama yang terlibat baik secara langsung maupun

tidak langsung menjadi founding father lahirnya Darul Muttaqien, diantarannya

adalah KH. Sholeh Iskandar (Ketua BKSPPI), KH Rosyad Nurdin (MUI Jawa

Barat), KH. TB. Hasan Basri (BKSPPI Bogor) dan KH. Abdul Manaf Mukhayyar

(Pesnatren Darunnajah Jakarta), KH. Mahrus Amin (Pesnatren Darunnajah

JAkarta). Sebab dari tahun 1980 H.Mohammad Nahar telah berkonsultasi dengan

tokoh-tokoh di atas yang pada akhirnya tahun 1988 berdirilah Pesantren Darul

Muttaqien dengan KH. Mad Rodja Sukarta diberi amanah untuk menjadi

pemimpin.

Dari rangkaian sejarah berdirinya, maka awalnya Darul Muttaqien

berafiliasi pada Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta. Namun berdasarkan

pertimbangan dan kepentingan yang lebih luas, terkait dengan kemandirian dan

Page 99: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

82

efektifitas organisasi, maka didirikanlah Yayasan Darul Muttaqien pada tanggal

29 Januari 1992, dengan H.Mohammad Nahar sebagai Ketua.

Terkait dengan pengunduran diri H.Mohammad Nahar, maka berdasarkan

rapat anggota yayasan menetepkan M. Lutfi Nahar, SE sebagai ketua yayasan

yang baru menggantikan ketua lama terhitung sejak tanggal 27 Oktober 2002

sampai sekarang.

Page 100: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

83

Lampiran 2

Visi dan Misi MTs Darul Muttaqien Parung – Bogor

A. Visi

“ Menjadi Madrasah Tsanawiyah berstandar nasional yang mampu

mencetak generasi islami yang berprestasi”

Kata Kunci Visi

1. Standar Nasional Pendidikan

2. Generasi Islami

3. Generasi Berprestasi

Berikut penjabarannya:

1. Standar Nasional Pendidikan

a. Memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan

b. Mengembangkan Manajemen Berbasis Sekolah

2. Generasi Islami

a. Memiliki aqidah shohihah, dan mengamalkan syari’at islam

secara benar dan konsisten.

b. Memiliki budaya yang islami

3. Generasi yang berprestasi

a. Mampu bersaing dengan lulusan yang sederajat untuk

melanjutkan/diterima dijenjang pendidikan yang lebih tinggi

b. Mampu berfikir aktif, kreatif, inovatif, mandiri, dan terampil

memecahkan masalah

c. Memiliki keterampilan atau kecakapan non akademis sesuai

dengan minat dan bakatnya.

Page 101: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

84

B. Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berstandar nasional

2. Melaksanakan Manajemen Berbasis Madrasah

3. Menumbuhkembangkan perilaku siswa yang berlandaskan aqidah dan

syari’at islam

4. Menciptakan lingkungan, kondisi dan proses pendidikan yang islami

5. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan efektif

6. Menyelenggarakan pembelajaran dengan mengembangkan

PAIKEM/CTL

7. Menyelenggarakan pengembangan diri yang sesuai dengan kebutuhan,

minat dan bakat siswa.

Page 102: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

85

Lampiran 3

Tujuan dan Program Darul Muttaqien Parung – Bogor

A. Tujuan

1. Madrasah memenuhi kriteria sebagai madrasah berstandar nasional

2. Madrasah mampu melaksanakan manajemen berbasis madrasah

3. Madrasah mengembangkan berbagai program dannkegiatan

penghayatan dan pengamalan nilai-nilai islam

4. Madrasah memiliki tim lomba MIPA dan PAI yang menjadi juara 1

tingkat provinsi

5. Madrasah mencapai nilai rata-rata UN dan UAMBN 8,00

6. Madrasah dapat meningkatkan jumlah siswa sebanyak 30%

7. Madrasah mengembangkan PAIKEM/CTL 100% untuk semua mata

pelajaran.

B. Program

1. Pelaksanaan KBM yang efektif, kreatif dan menyenangkan

2. Pembinaan aqidah, ibadah dan akhlaq secara intensif

3. Penciptaan suasana islami di lingkungan madrasah

4. Pengembangan intelektualitas

5. Peningkatan motivasi belajar dan prestasi

6. Pengembangan kurikulum

7. Pengembangan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris

8. Pengembangan kemandirian dan keterampilan hidup.

Page 103: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

86

Lampiran 4

Profil MTs Darul Muttaqien

Nama Madrasah : MTS Darul Muttaqien

Status Madrasah : Swasta

Status Akreditasi : A

Alamat : JL. Raya Parung Bogor KM 41 Desa Jabon Mekar Parung

Bogor Kode Pos 16330 Provinsi Jawa Barat

Telepon : (0251) 8615522

Website : darul-muttaqien.com

Email : info.darul-muttaqien.com

Page 104: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

87

Lampiran 5

Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Mts Darul Muttaqien Parung-Bogor

No Nama JKL Tempat

Lahir

Tanggal

Lahir

Pendidikan

Terakhir Alamat

1 Adullah Hudri, S.S,

M.Pd L Bogor 06-Des-79 S2

Ponpes Darul Muttaqien Jl. Raya

Jakarta Bogor KM 41

2 Suprayitno, S.T L Magelang 12-Apr-67 S1 Kp. Jabon Mekar Rt.005/001

Parung-Bogor

3 Lilis Nurjannah,

S.M P Magelang 27-Feb-93 S1

Krajan I Rt.04/01 Grabag

Magelang

4 Sukari, S.Pd.I L Bogor 12-Feb-85 S1

5 Yasin Dahlan, S.E L Magelang 10-Mei-68 S1 Jabon Mekar Rt.01/05

6 Yudo Haryanto,

S.Ag L Ponorogo 17-Agu-69 S1

PP. Darul Muttaqien Parung

Bogor

7 H. Turkamun, S.Ag,

M.Pd L Lamongan 27-Mar-72 S2

Jabon Mekar RT. 04 / 01 parung -

Bogor

8 Tarjo L Cirebon 10-Jun-83 MA Ponpes Darul Muttaqien Jl. Raya

Jakarta Bogor KM 41

9 Sa'diyah, S.Pd.I P Losari 14-Feb-71 S1 Jabon Mekar Parung-Bogor

10 Hendrizal Rasyid,

S.S L Duri 18-Jul-79 S1

Kp. Lebak Wangi Rt.02/02 Ds.

Parung Kec.Parung

11 Riri Umriah, S.Pd P Bogor 28-Nov-91 S1 Jl. AMD Cibentang Rt.03/04 Ds.

Cibentang Ciseeng-Bogor

12 Mirna Ratnasari,

S.Mat P Bogor 11-Jun-95 S1

Kp. Jabon Rt.02/01 No.58 Jabon

Mekar Parung-Bogor 16330

13 Ismuhu Sholehudin L Bogor 16-Okt-85 MA Kampung Sawah Rt.004/003

Jabon Mekar

14 Moch. Fahrul

Rohman, S.Kom L Bogor 05-Okt-83 S1

Jl. Raya Jampang Gardu Rt.03/01

Kp. Kandang Ds. Tegal Kemang-

Bogor

Page 105: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

88

15 Nuril Anwar, SE L Bogor 12-Jan-90 S1 Ponpes Darul Muttaqien Rt.02/01

Jl. Raya Jakarta Bogor KM 41

16 M. Abdil Fathir,

S.Pd.I L Gresik 19-Jan-78 S1

Perum. Guru DM Rt.01/01 Jabon

Mekar Parung-Bogor

17 Heri Hasary, S.Pd.I L Jakarta 14-Mei-75 S1 Perum. Guru DM Rt.01/01 Jabon

Mekar Parung-Bogor

18 Marjulianto, S.Pd L Ponorogo 02-Mei-65 S1 Kp. Jabon Rt.04/01 No.19 Jabon

Mekar Parung-Bogor

19 Ahmad Suwardi,

M.Si L

Lando

Kadawang 14-Feb-81 S2

Perum. Guru DM Rt.01/01 Jabon

Mekar Parung-Bogor

20

Drs. Syarif

Hidayatullah,

M.Kom

L Jakarta 22-Feb-64 S2 Jl. Ardio Rt.004/005 Cibogor

Bogor Tengah

21 Zuhria Wahidah, S.P P Sekampung 27-Mar-75 S1 Griya Brandweer Blok D9 No.9

Lebak Wangi Parung-Bogor

22 Endang Iriawan,

M.Si L Jakarta 15-Apr-64 S2

Perum. Taman Cipatung Blok 18

No.148 Depok II Timur

23 Aos Abdul Gaos,

M.A L Ciamis 22-Des-64 S2

Perum. Telaga Kahuripan, Gugus

Candraloka Blok AA 15/11

Rt.04/11 Kec. Ciseeng

Kel.Babakan Kab.Bogor

24 H. Ahmad Hidayat,

Lc L Hutatonga 07-Jun-76 S1

Jabon Mekar Rt.02/01 Parung-

Bogor

25 Misbahun, S.Pd L Kendal 26-Jan-86 S1 Kp. Bambu Kuning Rt.6/8

Ds.Susukan Bojong Gede Bogor

26 Sriyono, S.Kom L Salatiga 21-Des-83 S1 Perum. Guru DM Rt.01/01 Jabon

Mekar Parung-Bogor

27 Ummi Sukriyah,

S.Pd P Sleman 26-Agu-67 S1

Perum. UT Blok U No. 07 Jabon

Mekar Parung - Bogor

28 Dewi Primadona ,

S.S P Jakarta 31-Mei-79 S1

Jabon Mekar Rt.02/01 Parung-

Bogor

29 Lina Budiana, M.Pd P Jakarta 10-Jan-83 S2 Perum. Guru DM Rt.01/01 Jabon

Mekar Parung-Bogor

30 Siti Khumaidah,

S.Pd.I P Bekasi 18-Apr-86 S1

Jl. Jabon Mekar Parung - Bogor

RT. 002 / 001 Jawa Barat

Page 106: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

89

31 Karwati, S.Si P Karawang 18-Nov-83 S1 Jl. Malabar Gang Mexindo No. 10

Baranang Siang Bogor

32 M. Mansur, S.Fil.I L Lombok

NTB 09-Sep-86 S1 Kr. Pande Tanjung Lombok, NTB

33 Fahad Aminudin,

S.Fil.I L Gresik 16-Jan-88 S1

Jln. Raya No.17 A Rt.01/01

Doudo Kec.Panceng-Gresik

61156

34 Abdullah Khotib

Nadhori, S.H.I L Jakarta 05-Sep-87 S1

Jl. Kramat Sentiong GG. VI No.i-

84 Rt.07/007 Kel.Kramat

Kec.Senen (Jak-Pus)

35 M. Mukhlis, S.S L Jakarta 27-Apr-77 S1 Jl. ATS Kp. Bantar Jaya Rt.1/1

Rancabungur Bogor

36 Nur Azizah, S.Pd P Bogor 27-Agu-89 S1 Ds. Pemagarsari RT. 09 / 04 No.

91 Parung - Bogor 16330

37 Eko Prasetyo, S.Pd.I L Balikpapan 27-Agu-86 S1 Srengseng Sawah Jagakarsa

Jakarta Selatan

38 Triyadi Nopiyanto,

S.Pd.I L Klaten 09-Nov-85 S1

Dukuh Rt.7/4 Delanggu, Klaten

57471

39 Arina Zulfa Saroya,

S.Pd, M.Pd P Pemalang 17-Jun-91 S2

Jl. Singasari Blok C/III Cimanggu

Permai-Bogor

40 M. Farid Firdaus,

S.Pd.I L Bogor 21-Agu-81 S1

Kp. Kandang Ds. Tegal Rt.01/03

Kec.Kemang Bogor

41 Narwati, S.Si P Bogor 04-Mei-91 S1 Kp. Lengkong Barang Rt.04/02

42 Sukiman, S.Pd.I L Padang 16-Jun-71 S1 Jabon Mekar RT. 04 / 01 parung -

Bogor

43 Siti Nurhayati, S.Ag P Magetan 08-Jul-78 S1 Pon-pes Darul Muttaqien RT. 01 /

04 Jabon Parung - Bogor

44 Siti Tahwila, S.Pd.I P Bogor 24-Jun-87 S1

Kp. Warung Jambu Rt. 06 / 08

Desa. Susukan Kec. Bojong Gede

- Bogor Jawa Barat

45 M. Iksir Ridwan,

MA L

Bandar

Lampung 02-Mei-87 S2

Perum Bukit Nusa Indah Jln.

Kembang Sepatu, Sarua, Ciputat

Tang-Sel

Page 107: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

90

46 Maria Ulfah, S.Pd P Bogor 25-Sep-90 S1

Jl. Raya Parung - Bogor Gg. Delly

Rt. 02 / 02 Ds. Jabon Mekar

Parung - Bogor

47 Eko Susanto, S.H L Surabaya 02-Mei-70 S1 Perum. Walikota Blok G 35

Ciseeng Bogor

48 TB. Badra Sholeh,

S.Ag L Jakarta 07-Feb-73 S1

Kp. Sudimampir Rt.02/02 Ds.

Cimanggis Kec.Bojonggede

Kab.Bogor

49 Maisaroh, S.Pd P Semarang 03-Okt-71 S1 Komp. UT Blok L-6 Jabon Mekar

50 Sandra Dewi, S.Pd P Bogor 18-Nov-88 S1

Perum. Griya Bunga Asri Blok H

No. 4 RT.07 / 07 Ds. Cogreg Kec.

Parung Kab. Bogor 16340

51 Gipin Gustopa,

S.Pd.I L Bogor 03-Jun-88 S1

Kp. Jabon Mekar Rt.03/01 Ds.

Jabon Mekar Kec.Parung-Bogor

52 Farah Ramadhan,

S.Sos.I, M.Pd P Jakarta 14-Jun-89 S2

Jl. Pelita II RT. 002 / 004 No. 50

Kp. Tajur parung - Bogor 16330

53 Mahfudin, S.Ag L Bogor 09-Mei-72 S1

Perum. Bumi Parung Pelmai Blok

B7 N0.1 Ds. Cogreg Rt.06/07

Parung-Bogor

54 Badrut Tamam

Zubaidi, S.H.I L Nganjuk 17-Sep-88 S1

Ds. Tegarun Rt.23/03 Kec.

Prambon Kab.Nganjuk

55 Siti Hajar, S.Pd P Pandeglang 17-Okt-85 S1 Kp. Jati Parung - Bogor Jawa

Barat

Page 108: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

91

Lampiran 6

Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI MTs DARUL MUTTAQIEN

TAHUN PENDIDIKAN 2018 – 2019

Kepala Madrasah Tsanawiyah : Abdullah Hudri, S.S, M.Pd.

Wakil Kepala MTs

Bidang Kesiswaan : Abdul Hasan M.Pd

Bidang Kurikulum : Heri Hasary S.Pd.I

Kepala Tata Usaha : Tarjo

Wakil Kepala TU : Sukiman S.Pd.I

Bendahara : Riri Umriah S.Pd.

Staff Tata Usaha

1. Bag. Admin Kesiswaan : Lilis Nurjannah S.M

Sukari S.Pd.I

2. Bag. Admin Kepegawaian : Mirna Ratnasari S.Mat

3. Bag. Operator : Nuril Anwar S.E

4. Bag. Tata Persuratan : Dita Fitri Ashriyanti

5. Bag. Sarpras & Inventaris : Ismuhu Sholehudin

Pekerja Kantor

1. Badrus

2. Idris Affandi

3. Rasyid

4. Saidi

Page 109: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

92

Lampiran 7

Jumlah Siswa

DATA SISWA

MTs DARUL MUTTAQIEN

TAHUN PEMBELAJARAN 2018 – 2019

KELAS VII VIII IX

L P L P L P

A 27 30 32

B 25 31 30

C 28 26 29

D 28 28 30

E 26 26 31

F 26 28 29

G 26 25 31

H 24 22 30

I 24 25 31

J 29 21

K 29 24

L 28

M 27

N 27

O 26

JUMLAH SISWA L/P 210 190 169 117 152 121

JUMLAH SISWA 400 286 273

TOTAL SISWA L 531

TOTAL SISWA P 428

TOTAL JUMLAH

SISWA 959

Page 110: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

93

Lampiran 8

Prestasi Siswa

Page 111: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

94

Lampiran 9

Kisi-kisi Instrumen Variabel X (Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah)

Variabel Indikator No Soal

Kepemimpinan

Kharismatik Kepala

Sekolah (Gary Yukl)

10. Menyampaikan visi yang menarik,

11. Menggunakan bentuk komunikasi

yang kuat dan ekspresif jika

menyampaikan visi,

12. Mengambil risiko peribadi dan

membuat pengorbanan diri untuk

mencapai visi,

13. Menyampaikan harapan yang

tinggi,

14. Memperlihatkan optimisme dan

keyakinan akan pengikut,

15. Menunjukkan teladan perilaku

yang konsisten dengan visi,

16. Mengelola kesan pengikut akan

pemimpin,

17. Membangun identifikasi dengan

grup atau organisasi,

18. Memberdayakan pengikut

1, 2, 3

4, 5, 6, 7, 8

9, 10, 11

12, 13, 14, 15, 16, 17,

18

19,20, 21, 22

23, 24, 25, 26, 27

28, 29, 30, 31

32, 33, 34

35, 36, 37, 38

Jumlah 38

Page 112: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

95

Lampiran 10

Angket Uji Coba Variabel X (Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah)

Angket Instrumen Penelitian

Identitas Responden

1. No.Responden :

2. Jenis Kelamin :

3. Lama Masa Kerja :

4. Jabatan (Bidang studi) :

5. Pendidikan Terakhir :

A. Kuesioner Penelitian Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah (X)

Petunjuk Pengisian :

Bacalah pertanyaan terlebih dahulu sebelum menjawab

Jawablah dengan jawaban sejujurnya, angket ini disebarkan guna melengkapi

penelitian mengenai Pengaruh Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah

Terhadap Motivasi Kerja Guru.

Berilah tanda (√) pada kolom jawaban sesuai pernyataan

Dipilih (SS) apabila Sangat Setuju

Dipilih (S) apabila Setuju

Dipilih (RG) apabila Ragu-Ragu

Dipilih (TS) apabila Tidak Setuju

Dipilih (STS) apabila Sangat Tidak Setuju

Daftar pertanyaan :

No. Pernyataan Skor

SS S RG TS STS

Kepala Sekolah menyampaikan visi kepada guru

menggunakan metafora yang sesuai dengan pengalaman

dan nilai guru.

(Metafora : sebuah ungkapan secara tidak langsung

berupa perbandingan majas)

Kepala sekolah menyampaikan visi kepada guru

menggunakan slogan yang menarik

1.

Kepala sekolah mampu menyampaikan visi dengan

bahasa yang mudah dipahami oleh guru

Kepala sekolah menyampaikan visi dengan penuh

wibawa

Kepala sekolah mampu menempatkan diri sesuai situasi

dan kondisi ketika berkomunikasi dengan guru

Kepala sekolah selalu memperhatikan tata krama dalam

berbicara ketika berkomunikasi dengan guru

Kepala sekolah menyampaikan visi menggunakan

Page 113: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

96

komunikasi lisan yang disertai oleh bahasa tubuh yang

baik

2.

Kepala sekolah berbicara kepada guru dengan sangat

jelas

Kepala sekolah berani mengambil resiko pribadi untuk

mencapai visi

Kepala sekolah bersedia mengorbankan diri demi

mencapai visi

3.

Kepala sekolah bersedia mengeluarkan biaya besar untuk

mencapai visi

Kepala sekolah menyampaikan berbagai inovasi dalam

pendidikan kepada guru

4.

Kepala sekolah menyampaikan berbagai kebijakan baru

untuk memajukan pendidikan kepada guru

Kepala sekolah menyampaikan gagasan baru dalam

memajukan organisasi

Kepala sekolah menyampaikan informasi kepada guru

dan tidak ada informasi yang disembunyikan baik

mengenai kemajuan sekolah ataupun permasalahan yang

ada di sekolah

5.

Kepala sekolah membuat rencana kerja tahunan untuk

melaksanakan peningkatan mutu

6.

Kepala sekolah memperkenalkan cara evaluasi yang lebih

efektif

7. Kepala sekolah berhasil memajukan organisasi

8.

Kepala sekolah mampu meyakinkan guru bahwa setiap

pekerjaan yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapat

balasan yang baik

9.

Kepala sekolah memiliki sikap optimis dalam memajukan

sekolah

10. Kepala sekolah bersikap tetap tenang dan percaya diri

dalam menghadapi permasalahan

11. Kepala sekolah memiliki keyakinan dan antusiasme yang

tinggi dalam mencapai sasaran bersama

12. Kepala sekolah memberikan teladan yang baik bagi para

guru

13. Kepala sekolah selalu datang tepat waktu kesekolah

14. Kepala sekolah selalu mengerjakan tugasnya dengan baik

15. Kepala sekolah selalu konsisten berusaha mencapai

tujuan organisasi

16. Kepala sekolah memiliki sifat keberanian yang tinggi

17. Kepala sekolah bersikap adil kepada guru

18. Kepala sekolah bersikap bijaksana dalam mengambil

keputusan

19. Kepala sekolah tidak bersikap egois dalam mengambil

Page 114: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

97

keputusan

20. Kepala sekolah bersikap terbuka atas saran dan kritik dari

guru

21. Kepala sekolah mengutamakan kepentingan bersama

diatas kepentingan pribadi

22. Kepala sekolah dan guru selalu bekerja sama dengan baik

23. Kepala sekolah selalu mengikut sertakan guru dalam

membuat keputusan terkait organisasi sekolah

24. Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru

untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki

25. Kepala sekolah membudayakan kreatifitas dan inovasi

yang dimiliki guru dalam pengembangan sekolah

26.

Kepala sekolah mengembangkan kemampuan guru dalam

memahami pembelajaran dengan cara menyarankan

mengikut sertakan guru dalam kegiatan diklat

27. Kepala sekolah mengadakan kegiatan workshop untuk

mengembangkan pengetahuan guru

Page 115: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

98

Lampiran 11

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel X (Kepemimpinan Kharismatik

Kepala Sekolah)

No.

Responden s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12 s13 s14 s15 s16 s17 s18 s19

1 2 4 4 4 4 5 4 4 1 2 5 5 5 5 4 5 4 5 5

2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4

3 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 4 5

4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5

5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4

6 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4

7 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4

8 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 2 5 4 4 5

9 2 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5

10 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5

11 2 4 5 5 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4 2 4 4 2 5

12 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 2 4 4 4

13 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 5

14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5

15 2 4 5 5 4 5 2 4 4 2 2 4 4 4 4 5 4 4 4

s2

0

s2

1

s2

2

s2

3

s2

4

s2

5

s2

6

s2

7

s2

8

s2

9

s3

0

s3

1

s3

2

s3

3

s3

4

s3

5

s3

6

s3

7

s3

8

Juml

ah

5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 162

4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 181

5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 173

4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 158

4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 142

4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 166

4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 158

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 183

4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 167

5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 4 4 144

4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 138

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 179

5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 176

4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 4 143

Page 116: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

99

Lampiran 12

Kisi-kisi Instrumen Variabel Y (Motivasi Kerja Guru)

Variabel Indikator No Soal

Motivasi Kerja Guru

(Teori Hierarki

Abraham Maslow)

6. Kebutuhan Fisologis

7. Kebutuhan Keamanan

8. Kebutuhan Sosial

9. Kebutuhan Penghargaan

10. Kebutuhan Aktualisasi Diri

1, 2, 3, 4, 5, 6

7, 8, 9, 10, 11, 12

13, 14, 15, 16, 17, 18

19, 20, 21, 22, 23, 24

25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32

Jumlah 32

Page 117: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

100

Lampiran 13

Angket Uji Coba Variabel Motivasi Kerja Guru (Y)

A. Kuesioner Penelitian Motivasi Kerja Guru (Y)

Petunjuk Pengisian :

Bacalah pertanyaan terlebih dahulu sebelum menjawab

Jawablah dengan jawaban sejujurnya, angket ini disebarkan guna

melengkapi penelitian mengenai Pengaruh Kepemimpinan Kharismatik

Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru.

Berilah tanda (√) pada kolom jawaban sesuai pernyataan

Dipilih (SS) apabila Sangat Setuju

Dipilih (S) apabila Setuju

Dipilih (RG) apabila Ragu-Ragu

Dipilih (TS) apabila Tidak Setuju

Dipilih (STS) apabila Sangat Tidak Setuju

Daftar pertanyaan :

No. Pernyataan Skor

SS S RG TS STS

Gaji dapat memberikan dorongan untuk bekerja lebih

baik

1.

Penghasilan yang saya dapatkan saat ini sudah sangat

memuaskan

2. Saya disediakan tempat tinggal oleh sekolah

3.

Jika sedang sakit, saya diberikan fasilitas berobat gratis di

klinik milik sekolah

4.

Di sekolah saya diberikan fasilitas untuk menunjang

pekerjaan yang saya jalani

Seperti : meja kerja, ATK, komputer, dsb.

5.

Sekolah menyediakan program makan gratis untuk

seluruh guru

6.

Bangunan sekolah sangat kokoh, sehingga saya terhindar

dari ancaman kecelakaan

7. Saya merasa tidak khawatir di PHK

8.

Di sekolah ini tidak ada yang membully dan mengejek

saya

9. Sesama guru saling menghargai dan menghormati

10. Sesama guru tidak ada tindakan merendahkan satu sama

lain

11. Saya diperlakukan manusiawi oleh sesama guru dan juga

pemimpin

12. Saya bergabung dengan organisasi serikat pekerjaan,

Page 118: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

101

seperti : PGRI, PERGUNU, IGI dan lain sebagainya.

13. Kepala sekolah selalu memberian perhatian kepada guru

14. Hubungan kerja antara kepala sekolah dengan guru

sangat baik

15. Hubungan kerja sesama guru berjalan baik

16. Situasi lingkungan kerja di sekolah ini sangat baik dan

menyenangkan

17. Saya dapat menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan

pekerjaan

18. Penghargaan yang diberikan dalam pekerjaan dapat

memotivasi guru untuk bekerja lebih giat

19. Saya mendapatkan pengakuan/penghargaan dari teman

kerja saat berhasil melakukan pekerjaan dengan baik

20. Kepala sekolah selalu memberikan pujian bila ada guru

yang menjalankan tugas dengan baik

21. Tugas dan tanggung jawab yang diberikan sesuai dengan

pendidikan dan kemampuan saya

22. Pendapat saya selalu didengarkan dan dihargai oleh

kepala sekolah dan juga guru-guru

23. Di sekolah ini guru diberikan kesempatan yang sama

untuk mengemukakan pendapat tanpa saling menjatuhkan

24. Saya memiliki peluang untuk mengembangkan

keterampilan dan kemampuan saya

25. Kepala sekolah memberikan pelatihan-pelatihan kepada

guru untuk meningkatkan pengetahuan

26. Kepala sekolah memberikan saya kesempatan untuk

mendapatkan jabatan yang lebih tinggi

27. Kepala sekolah mengizinkan saya untuk mengembangkan

potensi diri di luar sekolah

28. Saya selalu mendapat kesempatan untuk berpartisipasi

dalam menentukan tujuan sekolah

29. Saya selalu memanfaatkan potensi yang saya miliki untuk

kepentingan sekolah

30. Kepala sekolah mengizinkan saya melakukan inovasi-

inovasi dalam proses pembelajaran

31. Saya merasa bebas mengembangkan kreatifitas dalam

penyusunan RPP

Page 119: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

102

Lampiran 14

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Variabel Motivasi Kerja Guru (Y)

No.

Responden s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12 s13 s14 s15 s16 s17 s18 s19

1 5 2 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4

2 4 2 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2

3 4 2 2 5 5 5 4 3 5 5 4 5 2 4 4 5 5 5 5

4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4

5 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 5 4 5 5 3

6 4 4 2 2 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4

7 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4

8 4 4 5 4 5 5 5 1 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5

9 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5

10 3 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4

11 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4

12 5 4 5 2 5 5 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5

13 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5

14 2 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

15 4 4 2 2 4 5 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4

s20 s21 s22 s23 s24 s25 s26 s27 s28 s29 s30 s31 s32 Jumlah

4 5 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 135

2 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 102

5 5 5 4 5 5 5 3 4 2 2 5 5 134

4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 138

4 3 5 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 125

4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 119

4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 143

3 4 4 3 5 5 4 4 2 4 4 4 4 125

5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 156

4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 134

4 4 3 3 4 4 5 3 2 3 4 5 4 122

4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4 119

5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 148

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125

4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 118

Page 120: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

103

Lampiran 15

Instrumen Angket Penelitian

Angket Instrumen Penelitian

Identitas Responden

6. No.Responden :

7. Jenis Kelamin :

8. Lama Masa Kerja :

9. Jabatan (Bidang studi) :

10. Pendidikan Terakhir :

B. Kuesioner Penelitian Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah (X)

Petunjuk Pengisian :

Bacalah pertanyaan terlebih dahulu sebelum menjawab

Jawablah dengan jawaban sejujurnya, angket ini disebarkan guna melengkapi

penelitian mengenai Pengaruh Kepemimpinan Kharismatik Kepala Sekolah

Terhadap Motivasi Kerja Guru.

Berilah tanda (√) pada kolom jawaban sesuai pernyataan

Dipilih (SS) apabila Sangat Setuju

Dipilih (S) apabila Setuju

Dipilih (RG) apabila Ragu-Ragu

Dipilih (TS) apabila Tidak Setuju

Dipilih (STS) apabila Sangat Tidak Setuju

Daftar pertanyaan :

No. Pernyataan Skor

SS S RG TS STS

28. Kepala sekolah mampu menyampaikan visi dengan

bahasa yang mudah dipahami oleh guru

29. Kepala sekolah mampu menempatkan diri sesuai situasi

dan kondisi ketika berkomunikasi dengan guru

30. Kepala sekolah selalu memperhatikan tata krama dalam

berbicara ketika berkomunikasi dengan guru

31.

Kepala sekolah menyampaikan visi menggunakan

komunikasi lisan yang disertai oleh bahasa tubuh yang

baik

32. Kepala sekolah berbicara kepada guru dengan sangat

jelas

33. Kepala sekolah berani mengambil resiko pribadi untuk

mencapai visi

Page 121: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

104

34. Kepala sekolah bersedia mengorbankan diri demi

mencapai visi

35. Kepala sekolah menyampaikan berbagai inovasi dalam

pendidikan kepada guru

36. Kepala sekolah menyampaikan berbagai kebijakan baru

untuk memajukan pendidikan kepada guru

37. Kepala sekolah menyampaikan gagasan baru dalam

memajukan organisasi

38. Kepala sekolah membuat rencana kerja tahunan untuk

melaksanakan peningkatan mutu

39. Kepala sekolah memperkenalkan cara evaluasi yang lebih

efektif

40. Kepala sekolah berhasil memajukan organisasi

41.

Kepala sekolah mampu meyakinkan guru bahwa setiap

pekerjaan yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapat

balasan yang baik

42. Kepala sekolah memiliki sikap optimis dalam memajukan

sekolah

43. Kepala sekolah bersikap tetap tenang dan percaya diri

dalam menghadapi permasalahan

44. Kepala sekolah memiliki keyakinan dan antusiasme yang

tinggi dalam mencapai sasaran bersama

45. Kepala sekolah memberikan teladan yang baik bagi para

guru

46. Kepala sekolah selalu datang tepat waktu kesekolah

47. Kepala sekolah selalu mengerjakan tugasnya dengan baik

48. Kepala sekolah selalu konsisten berusaha mencapai

tujuan organisasi

49. Kepala sekolah memiliki sifat keberanian yang tinggi

50. Kepala sekolah bersikap adil kepada guru

51. Kepala sekolah bersikap bijaksana dalam mengambil

keputusan

52. Kepala sekolah tidak bersikap egois dalam mengambil

keputusan

53. Kepala sekolah mengutamakan kepentingan bersama

diatas kepentingan pribadi

54. Kepala sekolah selalu mengikut sertakan guru dalam

membuat keputusan terkait organisasi sekolah

55. Kepala sekolah membudayakan kreatifitas dan inovasi

yang dimiliki guru dalam pengembangan sekolah

56.

Kepala sekolah mengembangkan kemampuan guru dalam

memahami pembelajaran dengan cara menyarankan

mengikut sertakan guru dalam kegiatan diklat

57. Kepala sekolah mengadakan kegiatan workshop untuk

mengembangkan pengetahuan guru

Page 122: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

105

C. Kuesioner Penelitian Motivasi Kerja Guru Menurut Teori Abraham Maslow (Y)

Daftar pertanyaan

No. Pernyataan Skor

SS S RG TS STS

32. Jika sedang sakit, saya diberikan fasilitas berobat gratis di

klinik milik sekolah

33.

Di sekolah saya diberikan fasilitas untuk menunjang

pekerjaan yang saya jalani

Seperti : meja kerja, ATK, komputer, dsb.

34. Bangunan sekolah sangat kokoh, sehingga saya terhindar

dari ancaman kecelakaan

35. Saya merasa tidak khawatir di PHK

36. Di sekolah ini tidak ada yang membully dan mengejek

saya

37. Sesama guru saling menghargai dan menghormati

38. Saya diperlakukan manusiawi oleh sesama guru dan juga

pemimpin

39. Saya bergabung dengan organisasi serikat pekerjaan,

seperti : PGRI, PERGUNU, IGI dan lain sebagainya.

40. Kepala sekolah selalu memberian perhatian kepada guru

41. Hubungan kerja antara kepala sekolah dengan guru

sangat baik

42. Hubungan kerja sesama guru berjalan baik

43. Situasi lingkungan kerja di sekolah ini sangat baik dan

menyenangkan

44. Saya dapat menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan

pekerjaan

45. Penghargaan yang diberikan dalam pekerjaan dapat

memotivasi guru untuk bekerja lebih giat

46. Saya mendapatkan pengakuan/penghargaan dari teman

kerja saat berhasil melakukan pekerjaan dengan baik

47. Kepala sekolah selalu memberikan pujian bila ada guru

yang menjalankan tugas dengan baik

48. Pendapat saya selalu didengarkan dan dihargai oleh

kepala sekolah dan juga guru-guru

49. Di sekolah ini guru diberikan kesempatan yang sama

untuk mengemukakan pendapat tanpa saling menjatuhkan

50. Saya memiliki peluang untuk mengembangkan

keterampilan dan kemampuan saya

51. Kepala sekolah memberikan pelatihan-pelatihan kepada

guru untuk meningkatkan pengetahuan

Page 123: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

106

52. Kepala sekolah memberikan saya kesempatan untuk

mendapatkan jabatan yang lebih tinggi

53. Kepala sekolah mengizinkan saya untuk mengembangkan

potensi diri di luar sekolah

54. Saya selalu mendapat kesempatan untuk berpartisipasi

dalam menentukan tujuan sekolah

55. Saya merasa bebas mengembangkan kreatifitas dalam

penyusunan RPP

Page 124: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

107

Lampiran 16

Rekapitulasi Angket Penelitian Variabel Kepemimpinan Kharismatik Kepala

Sekolah (X)

No.

Responden s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12 s13 s14 s15

1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

2 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

3 4 5 4 5 4 5 3 5 5 4 5 4 4 5 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5

5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

6 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

7 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

8 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4

9 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4

10 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4

11 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4

12 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4

13 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5

14 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

15 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4

16 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4

17 5 5 5 5 4 4 2 4 4 4 5 4 4 5 5

18 5 5 5 5 4 4 2 4 4 4 5 4 4 5 5

19 5 5 5 5 4 4 2 4 4 4 5 4 4 5 5

20 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5

21 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4

22 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5

23 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4

24 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5

25 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

26 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5

27 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

28 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4

29 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5

30 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4

31 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4

32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

33 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5

34 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5

35 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5

36 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5

37 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4

38 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5

39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4

40 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5

Page 125: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

108

s16 s17 s18 s19 s20 s21 s22 s23 s24 s25 s26 s27 s28 s29 s30 JUMLAH

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 124

4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125

4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 130

5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 127

5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 134

5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 133

4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 132

4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 135

5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 132

5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 134

5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 134

5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 134

4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 136

4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 129

4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 133

4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 130

4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 5 126

4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 4 5 126

4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 5 126

5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 3 129

4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 116

5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 3 129

4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 120

4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 132

4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 137

5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 143

5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 147

4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 141

4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 128

4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 126

4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 125

5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122

4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 132

5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 139

5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 139

5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 135

5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 137

5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 135

4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 138

5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 147

Page 126: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

109

Lampiran 17

Rekapitulasi Angket Penelitian Variabel Motivasi Kerja Guru (Y)

No.

Resp s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12 s13 s14 s15 s16 s17 s18 s19 s20 s21 s22 s23 s24 JML

1 5 5 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98

2 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 99

3 4 5 4 2 4 5 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 2 4 3 4 98

4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 101

5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 108

6 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 105

7 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 104

8 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 93

9 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100

10 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99

11 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99

12 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99

13 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 101

14 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 101

15 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 107

16 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 104

17 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 104

18 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 86

19 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91

20 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 99

21 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 84

22 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 99

23 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 5 5 5 5 3 4 5 4 4 3 4 5 4 5 100

24 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 109

25 4 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 106

26 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 113

27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 118

28 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 109

29 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 101

30 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 100

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 98

32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 98

33 4 5 3 3 4 5 4 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 108

34 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 111

35 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 115

36 5 4 4 4 3 5 4 3 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 5 4 2 97

37 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 109

38 4 4 5 5 4 5 5 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 107

39 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 106

40 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 115

Page 127: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

110

Lampiran 18

Instrumen Wawancara

Kepala Sekolah :

1. Apa yang bapak ketahui tentang kepemimpinan kharismatik?

2. Seberapa besar pengaruh perilaku pemimpin terhadap motivasi kerja

karyawan?

3. Masalah apa saja yang biasanya timbul terkait motivasi karyawan?

4. Seberapa tinggi tingkat motivasi karyawan/guru?

5. Motivasi tersebut bisa dilihat dari sisi mana?

6. Apa yang menyebabkan motivasi guru rendah?

7. Apakah guru-guru menyelesaikan tugas secara maksimal?

8. Sejauh mana interaksi kepala sekolah dengan guru?

Guru :

1. Berapa lama ibu/bapak menjadi guru di sekolah ini?

2. Apakah bapak/ibu mengetahui tentang kepemimpinan kharismatik?

3. Menurut bapk/ibu apakah kepala sekolah memiliki sifat kharismatik tsb?

4. Sejauh mana kepemimpinan sekolah ini mempengaruhi para guru untuk

selalu bekerja giat?

5. Apakah kepala sekolah sudah menjalankan visi programnya dengan baik?

6. Apakah kepala sekolah memiliki percya diri yang tinggi?

7. Apakah kepala sekolah tegas dalam mengambil keputusan?

8. Apakah tugas yang di emban oleh masing-masing guru sudah merata?

9. Apakah interaksi kepala sekolah dengan para guru berjalan dengan lancar?

10. Sejauh mana tingkat kedekatan guru dengan kepala sekolah?

11. Bagaimana cara kepala sekolah memotivasi para guru-gurunnya?

12. Faktor apa yang sangat dominan dalam meningkatkan motivasi

karyawam?

( teori maslow : kebutuhan fisik, keamanan, sosial, kebutuhan prestasi/

penghargaan, aktualisasi diri)

Page 128: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

111

Lampiran 19

Hasil Uji Deskriptif

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

Kepemimpinan

Kharismatik 40 31 116 147 5277 131,92 1,068 6,753

Motivasi Kerja 40 34 84 118 4099 102,48 1,146 7,250

Valid N (listwise) 40

Page 129: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

112

Lampiran 20

Tabel Distribusi R

Page 130: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

113

Lampiran 21

Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

Page 131: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

114

Lampiran 22

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 132: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

115

Lampiran 23

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 133: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

116

Lampiran 24

Tabel Uji Referensi

Page 134: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

117

Page 135: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

118

Page 136: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

119

Page 137: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46662/...HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI MTS

120

Lampiran 25

Biodata Penulis

Latifah adalah mahasiswi Manajemen Pendidikan yang lahir di

Bogor, 21 April 1996. Istri dari Mustakim sekaligus Anak

kedua dari pasangan bapak M.Tuyar dan Ibu Siti Saliyah saat

ini tinggal di Kp. Pondok Bojongsari Rt 03/03 No.13 Depok.

Penulis menempuh pendidikan di SDN OTISTA Bogor 2002-

2007, MTS Yapina Depok 2008-2010, MA Yapina 2011-2014

dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015-2019 lulus dengan menyandang gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd). Organisasi yang pernah penulis ikuti selama

perkuliahan adalah menjabat sebagai anggota departemen sosial agama HMJ

Manajemen Pendidikan, anggota dari Himpunan Qori dan Qoriah mahasiswa.

Alamat email [email protected]. Moto hidup “Kesuksesan bukan

hanya tentang berapa banyak harta yang kita miliki, tetapi tentang berapa banyak

orang yang bahagia karena kita”