65
HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI DI TK AL-HIDAYAH KALIREJO LAMPUNG TENGAH (Skripsi) Oleh IRA YURIKE FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGANKEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI DI TK

AL-HIDAYAH KALIREJO LAMPUNG TENGAH

(Skripsi)

Oleh

IRA YURIKE

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

ii

ABSTRAK

HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGANKEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI DI TK

AL-HIDAYAH KALIREJO LAMPUNG TENGAH

Oleh

Ira Yurike

Masalah dalam penelitian ini adalah perkembangan kemampuan berbahasa anak usiadini belum berkembang secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan bermain peran dengan pengembangan kemampuan berbahasa pada anakusia dini kelompok B. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifatkorelasional. Penelitian dilaksanakan di TK AL-Hidayah Kecamatan KalirejoKabupaten Lampung Tengah dengan jumlah populasi sebanyak 81 anak, sedangkansampel yang diambil sebanyak 30 anak dengan menggunakan purposive samplingyaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pengumpulan datadilakukan melalui observasi dan dokumentasi sedangkan data dianalisis denganmenggunakan teknik korelasi spearman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwaada hubungan sangat kuat antara bermain peran dengan pengembangan kemampuanberbahasa anak usia dini.

Kata Kunci: anak usia dini, kemampuan berbahasa, bermain peran

Page 3: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

iii

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN ROLE PLAYING AND LANGUAGEABILITY DEVELOPMENT OF EARLY CHILDHOOD IN

AL-HIDAYAH KINDERGARTEN IN KALIREJOOF MIDDLE LAMPUNG DISTRICT

By

Ira Yurike

The problem of this research was that the language ability development of earlyage children was not yet optimally developed. The objective of this research wasto find out the correlation between role playing and language ability developmentof early childhood in group B. this was a quantitative correlational research. Thisresearch was conducted in Al-Hidayah kindergarten school in Kalirejo subdistrict of Middle Lampung district with a population of 81 children. 30respondent samples were taken by using purposive sampling, a samplingtechnique by taking samples with certain considerations. Data were collected withobservations and documentations and data were analyzed by using Spearman’sRank correlation technique. The research result showed that there was a verystrong correlation between role playing and language ability development ofearly childhood.

Keywords: early childhood, language ability, role playing.

Page 4: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

iv

HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN

KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI DI TK

AL-HIDAYAH KALIREJO LAMPUNG TENGAH

Oleh:

IRA YURIKE

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Guru Pendidik Anak Usia Dini

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

iv

Page 6: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

v

Page 7: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

vi

Page 8: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

viii

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Ira Yurike dilahirkan di Kaliwungu

Lampung Tengah pada tanggal 24 Oktober 1995.Peneliti

merupakan anak keempat dari lima bersaudara pasangan

Bapak S.Adi Untoro dan Ibu Nasiah. Peneliti memulai

pendidikan formal di SD Negeri 3 Kalirejo pada tahun 2001

dan selesai pada tahun 2007. Pada tahun 2010 peneliti menyelesaikan pendidikan di

SMP Negeri 1 Kalirejo dan pada tahun 2013 peneliti menyelesaikan pendidikan di

SMA Negeri 1 Kalirejo. Selanjutnya pada tahun 2013 melalui jalur SBMPTN peneliti

melanjutkan pendidikan Strata I (S1) sebagai mahasiswa program studi Pendidikan

Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD), Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung.

Pada tahun 2016 semester 7, peneliti melaksanakan Kuliah Kerja Nyata –

Kependidikan Terintegrasi (KKN – KT) selama 40 hari di desa Bulusari, Kecamatan

Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah.

Page 9: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

ix

MOTTO

“ Barang siapa yang keluar mencari Ilmu maka dia berada di jalan Allah”

( HR. Bukhari )

“ Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat, orang yang

menuntut ilmu berarti menjalankan rukun islam dan pahala

yang diberikan kepadanya sam dengan para Nabi”

( HR.Dailani dari Anas r.a)

“ Sebuah keberhasilan akan tercapai jika kita bersungguh-sungguh”

( Ira Yurike : 2017)

Page 10: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

x

KATA PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirohim…Dengan segenap rasa syukur kepada Allah SWT atas semua karunia-Nya berupakemudahan dan kelancaran dalam proses penyusunan karya ini, kupersembahkan

karya ini kepada:

Orang Tuaku Bapak (Untoro) dan ibu (Nasiah)Yang selalu mendoakanku, memberikan kasih sayang yang tiada henti,

memotivasi dalam setiap langkahku untuk meraih masa depan dan mengajarikukesabara, keikhlasan, ketulusan dan rasa rendah hati.

Keluargaku ( Titin Afrida, Dea Sita Dewi, Adi Prabowo dan Mahdi Maulana)yang selalu memberi kebahagiaan, kasih sayang , dukungan dan doa yang tiada henti

serta semangat di setiap langkahku.

dan

Almamater tercinta, Universitas LampungSebagai tempat dalam menggali ilmu dan pengalaman yang berharga, sebagai

tempatku menemukan dan merasakan hangatnya persahabatan, juga menorehkankisah indah yang tak terlupakan

Page 11: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

xi

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Hubungan Bermain Peran

dengan Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini di TK AL-Hidayah

Kalirejo Lampung Tengah”, skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan

berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku dekan FKIP Universitas

Lampung.

2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP

Universitas Lampung.

3. Ibu Ari Sofia, S.Psi., M.A.Psi selaku Ketua Program Studi PG-PAUD sekaligus

Pembimbing dua yang telah bersedia memberikan bimbingan, kritik dan saran

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Dra. Sasmiati, M.Hum selaku Pembimbing Utama yang telah membimbing,

membantu, serta memberian saran guna kelancara skripsi ini.

5. Ibu Dr. Een Y. Haenilah, M.Pd selaku penguji yang telah memberikan banyak

masukan dan saran guna kelancaran skripsi ini.

Page 12: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

xii

6. Seluruh staf pengajar di PAUD FKIP Universitas Lampung yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat serta pengalaman yang berharga kepada

penulis selama kuliah.

7. Kepala sekolah, dewan guru, serta anak-anak TK AL-Hidayah Kalirejo yang telah

memberikan kesempatan, bantuan, dan dukungan selama penulis melakukan

penelitian.

8. Welliam Arda yang selalu mendukungku, memberi semangat, motifasi , doa dan

dukungan serta banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. My best partner, Rika Risanti, Ariyanti Novelia Candra ,Sheirta Anggraini,

Nurbella Riski dan Eunike Desta Natalia, yang telah menjadi sahabat yang luar

biasa, memberi kehangatan, tawa, tangis, suka, duka, kekonyolan yang kita

lakukan bersama.

10. Sahabatku sejak SMP Via, Vina, Cut, Peni, Riri, Dewi, Dwi, Fitri, Putri yang

telah memberikan canda, tawa, semangat dan dukungan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan bimbingan Ganjar, Intan, Leni, Jefi, Herlin, Ita, Indi,

Leni, Citra yang selalu memberikan semangat satu sama lain.

12. Teman – teman seperjuangan PG – PAUD 2013, untuk senyum sapa hangat dan

kebersamaan kita selama ini.

13. Penulis tidak dapat menulis seluruh nama di lembar ini, namun penulis telah

mengukir nama kalian dalam hati, yang telah hadir di hidup penulis baik itu

dalam hal penelitian, penyusunan skripsi, perkuliahan, serta lingkungan di

sekeliling penulis. Kisah kalian takkan terlupakan.

Page 13: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

xiii

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, terima kasih.

Semoga Allah SWT senantiasa memberkati dan membalas kebaikan yang telah kalian

berikan kepada penulis. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini

dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, November 2017Penulis

Ira YurikeNPM 1313054022

Page 14: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

COVER ........................................................................................................ iABSTRAK ...................................................................................................... iiABSTRACT.................................................................................................... iiiHALAMAN JUDUL ...................................................................................... ivHALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... vHALAMAN PENGESAHAN........................................................................ viHALAMAN PERNYATAAN........................................................................ viiRIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viiiMOTTO ...................................................................................................... ixPERSEMBAHAN........................................................................................... xSANWACANA ............................................................................................... xiDAFTAR ISI................................................................................................... xivDAFTAR TABEL .......................................................................................... xviDAFTAR GAMBAR...................................................................................... xviiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1A. Latar Belakang ...................................................................................... 1B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 5C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 5D. Rumusan Masalah ................................................................................. 5E. Tujuan Penelitian................................................................................... 6F. Manfaat Penelitian................................................................................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8A. Anak Usia Dini ...................................................................................... 8B. Belajar Anak Usia Dini ......................................................................... 11C. Teori Belajar Konstruktivisme .............................................................. 12D. Bermain ................................................................................................. 13E. Bermain Peran ....................................................................................... 19F. Perkembangan Kemampuan Berbahasa ................................................ 22

1. Bahasa Anak Usia Dini ................................................................... 22

Page 15: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

xv

2. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini......................................... 243. Karakteristik Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini ................... 254. Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini................................ 255. Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini ............................... 266. Prinsip Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini .............................. 277. Tujuan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini .............................. 288. Fungsi Bahasa Bagi Anak Usia Dini ............................................... 29

G. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 30H. Kerangka Pikir....................................................................................... 31I. Hipotesis ................................................................................................ 33

III. METODE PENELITIAN....................................................................... 34A. Jenis Penelitian.................................................................................... 34B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 34C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 35D. Definisi Konseptual Variabel.............................................................. 36E. Definisi Operasional Variabel............................................................. 36F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 38G. Uji Validitas Instrumen ....................................................................... 39H. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................................... 39I. Teknik Analisis Data........................................................................... 40J. Analisis Uji Hipotesis ......................................................................... 41

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 43A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 43

1. Profil TK AL-Hidayah Kalirejo.................................................... 432. Data Anak dan Pendidik Visi dan Misi......................................... 433. Visi dan Misi................................................................................. 44

B. Hasil Penelitian ................................................................................... 45C. Data Penelitian .................................................................................... 46

1. Data Variabel Kegiatan Bermain Peran (X) ................................. 482. Data Variabel Kemampuan Berbahasa (Y)................................... 49

D. Analisi Uji Hipotesis........................................................................... 51E. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 53

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 57A. Kesimpulan .......................................................................................... 57B. Saran..................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 59

Page 16: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kisi-Kisi Bermain Peran .............................................................................. 382. Kisi-kisi Perkembangan Bahasa ................................................................... 383. Pedoman untuk Interprestasi Koefisien ....................................................... 424. Pendidik di TK AL-Hidayah ........................................................................ 455. Jumlah Siswa TK AL-Hidayah .................................................................... 456. Jadwal dan Pokok Bahasan Pelaksanaan Penelitian .................................... 467. Distribusi Frekuensi Data Kegiatan Bermain Peran .................................... 498. Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Berbahasa....................................... 509. Tabel Silang Bermain Peran dan Kemampuan Berbahasa............................ 51

Page 17: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir ............................................................................................. 322. Rumus Kategori Data ................................................................................... 403. Rumus Interval ............................................................................................. 414. Rumus Korelasi Spearman Rank ................................................................. 41

Page 18: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Murid Kelompok B1 .......................................................... 632. Rubrik Penilaian Bermain Peran .............................................................. 643. Rubrik Penilaian Kemampuan Berbahasa................................................. 654. Uji Validasi Instrumen Penelitian Bermain Peran ..................................... 685. Uji Validasi Instrumen Penelitian Kemampuan Berbahasa ....................... 706. RPPH 1 ................................................................................................... 787. RPPH 2 ................................................................................................... 828. RPPH 3 ................................................................................................... 859. RPPH 4 ................................................................................................... 8810. Lembar Observasi Bermain Peran I ........................................................ 9111. Lembar Observasi Bermain Peran II.......................................................... 9312. Lembar Observasi Bermain Peran III ........................................................ 9513. Lembar Observasi Bermain Peran IV ........................................................ 9714. Lembar Observasi Kemampuan Berbahasa I ............................................. 9915. Lembar Observasi Kemampuan Berbahasa II............................................ 10116. Lembar Observasi Kemampuan Berbahasa III .......................................... 10317. Lembar Observasi Kemampuan Berbahasa IV .......................................... 10518. Rekapitulasi Nilai Bermain Peran.............................................................. 10719. Rekapitulasi Nilai Kemampuan Berbahasa................................................ 10820. Tabel Penolong........................................................................................... 10921. Tabel Nilai Rho .......................................................................................... 11022. Surat Penelitian Pendahuluan ................................................................... 11123. Surat Izin Penelitian ................................................................................. 11224. Surat Balasan dari Sekolah ....................................................................... 11325. Dokumentasi (foto) .................................................................................. 114

Page 19: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya meningkatkan

kualitas sumber daya manusia terutama untuk mempersiapkan peserta didik yang

berkualitas. Sejalan dengan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 tentang Standar Nasional

Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2014 Ketentuan Umum Pasal 1 butir 10 yang

menyatakan :

Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang ditunjukan kepadaanak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberianrancangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembanganjasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikanlebih lanjut.

Penyelenggaran pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah

pertumbuhan dan perkembangan yang berfungsi membina, menumbuhkan dan

mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal sehingga terbentuk

perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangan agar memiliki

kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.

Seperti yang telah dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 pasal 14 tentang

Page 20: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

2

Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini menjelaskan ada 6 standar tingkat

pencapaian perkembangan anak usia dini yang meliputi perkembangan kognitif,

perkembangan sosial emosional, perkembangan nilai agama, perkembangan fisik

motorik, perkembangan bahasa anak.

Pendidikan yang diberikan pada anak usia dini harus sesuai dengan standar isi

agar dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri anak dengan tepat dan

penguasaan akan tujuan serta ruang lingkup pendidikan akan banyak membantu

dalam mengajar anak usia dini dengan metode yang tepat. Salah satu langkah

yang signifikan dan stategis dalam memberikan pembekalan yang optimal pada

anak, adalah didahului dengan memahami karakteristik anak, tujuan pendidikan

dan pembelajaran yang akan diterapkan pada anak usia dini, termasuk dalam

bidang pengembangan dalam diri anak. Pengembangan dalam diri anak terdiri

dari pengembangan kognitif, pengembangan sosial emosional, nilai agama dan

moral, pengembangan fisik motorik ,pengembangan bahasa dan seni pada anak.

Guru dalam melaksanakan pembelajaran harus memberikan kesempatan seluas-

luasnya kepada peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi dan

kecerdasannya sesuai dengan usia perkembangannya. Sehingga model

pembelajaran yang sesuai dengan memperhatikan bakat, minat dan

perkembangan fisik serta psikologis anak, serta memperhatikan pembelajaran

yang aktif, efektif dan menyenangkan perlu dikembangkan. Program

pembelajaran yang diberikan sekolah biasanya meliputi bidang pengembangan

yaitu pembiasaan dan kemampuan dasar.

Page 21: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

3

Bidang pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan

oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas sesuai dengan tahap

perkembangan anak usia dini yang meliputi aspek perkembangan yaitu

berbahasa, kognitif , fisik motorik , moral agama, sosial emosional dan seni.

Salah satu bidang pengembangan yang diberikan adalah bidang pengembangan

bahasa. Pada kemampuan bahasa terdiri atas memahami bahasa resepti yaitu

mencangkup kemampuan memahami cerita, perintah, menyenangi dan

menghargai bacaan, ekspresikan bahasa yaitu mencangkup kemampuan bertanya,

menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang

diketahui, mengekpresikan perasaan, ide dan keinginan dalam bentuk coretan dan

keaksaraan yaitu mencangkup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi

huruf, meniru bentuk huruf, seta memahami kata dalam cerita.

Pengembangan bahasa yang diberikan oleh guru bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan berbahasa anak. Kemampuan berbahasa itu sendiri

adalah kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan tujuan

untuk menyampaikan keinginan atau perasaan bisa berbentuk lisan atau tertulis.

Kemampuan berbahasa pada anak bisa kita kembangkan melalui pembelajaran

yang menyenangkan salah satunya dengan metode bermain peran. Dalam

kegiatan bermain peran anak akan banyak melakukan dialog secara langsung

dengan teman sebaya, mengekspresikan ide, menirukan tokoh dan menceritakan

kembali cerita yang sudah dimainkan dengan begitu perkembangan kemampuan

berbahasa anak usia dini akan berkembang dengan optimal.

Page 22: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

4

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di TK AL-Hidayah Kalirejo

Lampung Tengah ditemukan permasalahan yaitu rendahnya kemampuan

berbahasa anak. Dari jumlah siswa dikelas sebagian besar anak di TK AL-

Hidayah Kalirejo Lampung Tengah dalam kemampuan berbahasanya belum

berkembang secara optimal. Hal tersebut terlihat saat pembelajaran di kelas

sebagian besar anak belum mampu menjawab pertanyaan yang di berikan oleh

guru, banyak anak yang pasif dalam kegiatan pembelajaran serta anak masih

belum mampu untuk mengutarakan pendapatnya, anak kurang mampu untuk

mengutarakan keinginannya terhadap sesuatu yang diketahui.

Kondisi ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu guru jarang sekali

menggunakan media yang menarik untuk sebuah proses pembelajaran. Guru

hanya menggunakan majalah yang sudah disediakan oleh sekolah. Guru hanya

menekankan pembelajaran calistung didalam kelas yang tidak sesuai dengan

pembelajaran anak usia dini sehingga suasana pembelajaran dikelas menjadi

membosankan, tidak menarik minat anak untuk belajar. Pembelajaran pun masih

berpusat pada guru, kurangnya komunikasi yang aktif antara guru dan murid

sehingga anak kurang tertimulus dalam perkembangan kemampuan berbahasa.

Hal tersebut dapat menurunkan minat dan motivasi anak dalam mengikuti suatu

pembelajaran secara aktif dan menyenangkan.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, diperlukan adanya penerapan metode

bermainan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Oleh karena itu

Page 23: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

5

peneliti tertarik dengan menggunakan sebuah metode bermain peran dalam

mengembangkan kemampuan berbahasa anak dalam suatu proses pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut :

1. Anak belum mampu mengutarakan ide atau keinginan dan perasaan

2. Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru

3. Guru lebih banyak menggunakan LKS ( Lembar Kerja Siswa ).

C. Pembatasan Masalah

Menghindari pengembangan masalah yang terlalu luas, maka permasalahan yang

diteliti hanya berkaitan dengan kemampuan mengungkapkan bahasa pada anak

usia dini.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi tersebut, diajukan rumusan

masalah adalah : rendahnya kemampuan berbahasa anak usia dini di TK AL-

Hidayah Kalirejo Lampung Tengah.

Maka permasalahan penelitian tersebut adalah : apakah ada hubungan bermain

peran dengan pengembangan kemampuan berbahasa anak usia dini di TK AL-

Hidayah Kalirejo Lampung Tengah?

Page 24: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

6

Dengan demikian judul penelitian ini adalah : Hubungan Bermain Peran dengan

Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini di TK AL-Hidayah

Kalirejo Lampung Tengah.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : hubungan bermain peran dengan

pengembangan kemampuan berbahasa anak usia dini di TK AL-Hidayah Kalirejo

Lampung Tengah.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat teoritis

Sebagai pendorong pelaksanaan pendidikan dan proses kegiatan belajar

mengajar bagi guru dan orang tua

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Anak Didik

1) Melatih anak agar terbiasa untuk mengungkapkan ide / gagasan yang

dimiliki oleh anak

2) Membantu anak untuk terbiasa berkomunikasi secara langsung

3) Membantu anak untuk merasakan pengalaman baru secara langsung

Page 25: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

7

b. Bagi Guru

1) Membantu guru dalam meningkatkan pengembangan kemampuan

berbahasa

2) Sebagai referensi bagi guru untuk menggunakan metode bermain

peran dalam meningkatkan pengembangan kemampuan berbahasa

3) Membantu guru membuat kegiatan yang menarik, bervariasi bagi anak

dan lebih aktif mengajak anak untuk berkomunikasi dan berinteraksi

sehingga pembelajaran yang diberikan dapat meningkatkan

pengembangan kemampuan berbahasa anak.

c. Bagi Sekolah

1) Suasana pembelajaran dikelas akan lebih menyenangkan dan efektif

2) Pihak sekolah menyediakan media pembelajaran untuk menunjang

proses pembelajaran.

d. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti lain untuk

menambahan pengetahuan dan pemahaman mengenai cara

mengembangkan kemampuan berbahasa anak usia dini.

Page 26: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Anak Usia Dini

1. Pengertian Anak Usia Dini

Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang mengalami suatu

proses perkembangan dengan pesat bagi kehidupan selanjutnya. Pada masa ini

perkembangan dan pertumbuhan anak dari berbagai aspek dialami anak.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Hartati (2005:7), bahwa:

Usia dini juga disebut sebagai masa emas ( golden age ) karena padamasa ini pertumbuhan dan perkembangan anak berkembang sangat cepatdisetiap aspek perkembangan , meskipun pada umumnya anak memilikipola perkembangan sama tetapi ritme perkembangan akan berbeda antaraanak yang satu dengan anak yang lainnya karena pada dasarnya anakindividual.

Menurut Hasnidah (2014:56) berpendapat bahwa:

Anak usia dini adalah seorang anak yang belum memasuki suatu lembagapendidikan formal seperti Sekolah Dasar (SD) dan biasanya mereka tetaptinggal dirumah atau mengikuti kegiatan dalam bentuk berbagai lembagapendidikan pra-sekolah, sepeti kelompok bermain, tempat penitipan anakatau taman kanak-kanak, anak usia dini adalah anak berusia 0-8 tahun.

Nurani (2013:54) berpendapat bahwa “Setiap anak lahir dengan lebih dari satu

bakat. Bakat tersebut bersifat potensial dan ibaratnya belum muncul di

permukaan”.

Page 27: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

9

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah

anak yang melewati masa bayi, masa balita dan masa prasekolah. Pada setiap

masa yang dilalui anak akan menunjukan perkembangannya masing- masing

yang berbeda antara masa bayi, masa balita dan masa prasekolah. Anak usia

dini berbeda dengan orang dewasa, mereka memiliki karakteristik yang

berbeda-beda satu sama lainnya. Anak usia dini merupakan sosok individu

yang sedang mengalami suatu proses perkembangan dengan pesat bagi

kehidupan selanjutnya. Setiap anak memiliki bakat yang berbeda dan bakat

yang dimiliki anak sangat potensial yang harus di kembangkan dengan cara

yang tepat dan sesuai dengan tingkat perkembangannya.

2. Karakteristik Anak Usia Dini

Anak uai dini adalah sosok individu yang mempunyai karakteristik berbeda.

Anak merupakan pribadi yang unik, dimana setiap anak memilki potensi yang

berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Masa awal anak merupakan

salah satu periode yang sangat penting, karena periode ini merupakan tahap

perkembangan kritis untuk mengembangkan potensi yang dimilkinya. Sujiono

(2009:25) mengemukakan cirri khusus anak usia dini diantaranya:

a. Senang bertanya tentang apa saja yang dilihat, dengar atau rasakan.b. Sering membangkang, menunjukan sikap keras kepala, susah diatur

dan melawan bahkan sering marah tanpa alasan yang jelas.c. Senang bermain tanpa henti seolah tidak mengenal lelah.d. Anak sebagai peniru ulung.e. Senang berkhayal.

Page 28: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

10

Selanjutnya, Menurut Mutiah (2010 : 7) ada beberapa masa dan karakteristik

pada anak usia 0 – 6 tahun, yaitu:

1. asa Peka, masa yang sensitif dalam penerimaan stimulasi darilingkungan

2. Masa Egosentris, sikap mau menang sendiri, selalu ingin diturutisehingga perlu perhatian dan kesabaran dari orang dewasa/pendidik

3. Masa Berkelompok, anak-anak lebih senang bermain bersama temansebayanya

4. Masa Meniru, anak merupakan peniru ulung yang dilakukan terhadaplingkungan sekitarnya

5. Masa Eksplorasi (penjelajah), masa menjelajah pada anak yaitudengan memanfaatkan benda-benda yang ada disekitar

Sejalan dengan pendapat diatas, Aisyah (2008:14) mengemukakan bahwa

karakteristik anak usia dini antara lain:

a. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.b. Merupakan pribadi yang unik.c. Suka berfantasi dan berimajinasi.d. Masa paling potensial untuk belajar.e. Menunjukan sikap egosentris.f. Memiliki rentang konsentrasi yang pendek.g. Sebagai bagian dari makhluk social.

Berdasarkan ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik

anak usia dini antara lain anak adalah sosok yang unik dan memiliki rasa ingin

tahu yang besar. Anak mempunya keegoisan yang tinggi juga memiliki masa

konsentrasi yang pendek. Anak selalu ingin bermain dan seperti tidak

mengenal lelah sehingga sering dikatakan bahwa hidp anak adalah bermain.

Anak senang bermain dan memiliki imajinasi yang tinggi.

Page 29: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

11

B. Belajar Anak Usia Dini

Belajar pada anak usia dini dilakukan yaitu dengan bermain. Belajar merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan

perilaku. Melalui kegiatan bermain anak dapat menemukan, mempelajari dan

belajar mengenai hal-hal yang baru. Bermain anak dapat belajar mengetahui dan

mengenal siapa dirinya dan lingkungannya, serta berinteraksi langsung dengan

teman.

Hal ini sejalan dengan pendapat W.H Burton, dalam Dirman & Juarsih (2014 : 4)

bahwa “belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena

adanya interaksi antara individu dengan individu dengan lingkungannya sehingga

mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”.

Sudjana dalam Rusman (2011 : 16) mengemukakan pengertian pembelajaran

bahwa:

Belajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengajauntuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak,yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yangmelakukan kegiatan membelajarkan.

Selanjutnya Cronbach, dalam Rusman (2011 : 8) berpendapat bahwa:

“Learning is shown by change in behavior as a result of experience.” Yangberarti belajar sebagai suatu aktivitas atau kegiatan yang ditunjukan olehperubahan tingkah laku dan pengalaman. Belajar bukan semata-mataperubahan dan penemuan. Setelah terjadi perubahan dan menemukansesuatu yang baru, maka akan timbul suatu kecakapan atau kemampuan yangmemberikan manfaat bagi kehidupannya.

Page 30: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

12

Berdasarkan pendapat diatas, belajar adalah suatu proses kegiatan yang akan

merubah sikap atau tingkah laku seseorang. Belajar dapat dipandang sebagai

proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui pengalaman,

sehingga terjadi perubahan tingkah laku serta timbul kemampuan yang

membeikan manfaat bagi kehidupannya.

C. Teori Belajar Kontruktivisme

Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan individu untuk memperoleh

perubahan tingkah laku secara keseluruhan. Sebagai tanda dalam interaksi

dengan lingkungan dapat ditandai dengan perubahan tingkah laku. Pada

pendidikan anak usia dini pendidikan yang dipakai bukanlah seperti

pembelajaran pada umumnya, tetapi harus menciptakan pembelajaran yang

berbeda. Karena anak masih berfikir secara abstrak. Maka dari itu belajar yang

digunakan harus menggunakan teknik yang cocok dalam proses belajar.

Teori ini menjelaskan bahwa proses dalam belajar seorang guru tidak hanya

memberikan pengetahuan kepada siswa, namun siswa juga harus berperan aktif

dalam membangun sendiri pengetahuan didalam memorinya. Dalam hal ini guru

dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan

kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri sebagai

hasil mereka dengan lingkungan sekitar. Menurut pendapat Lev Vygotsky dalam

Nurani (2010:60) bahwa :

Pengetahuan bukan diperoleh dengan cara dialihkan dari orang lain,melainkan sesuatu yang dibangun dan diciptakan oleh anak, individudipandang sebagai pembelajar yang aktif membangun pemahamannya dan

Page 31: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

13

pengetahuannya sendiri tentang dunia sebagai hasil tindakan merekadilingkungannya.

Sedangkan menurut Conny dalam Latif (2013:74) berpendapat bahwa“Ilmu

pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu melalui proses interaksi yang

berkesinambungan dengan lingkungannya”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa seseorang akan

membangun pengetahuan sendiri melalui proses interaksi yang

berkesinambungan dengan lingkungannya. Lingkungan sangat berpengaruh

terhadap perkembangan anak karena dari lingkungan anak mendapatkan

pengetahuan secara luas. Pengetahuan yang anak dapat dari lingkungan tidak

semata didapat begitu saja tetapi anak harus berperan aktif dalam memperolah

pengetahuan tersebut. Dalam kegiatan bermain peran guru hanya memfasilitasi

alat dan bahan yang akan dimainkan oleh anak, selebihnya anak sendiri yang

harus berperan aktif dalam bermain peran. Anak dibebaskan untuk berdialog

dengn teman sebaya, menirukan sebuah tokoh sesuai dengan peran anak sehingga

anak akan membangun pengetahuannya sendiri dengan bernteraksi secara aktif

dengan teman sebaya.

D. Hakikat Bermain

1. Pengertian Bermain

Bermain merupakan kegiatan yang anak lakukan sepanjang hari karena bagi

anak bermain adalah hal yang menyenangkan. Anak usia dini tidak

membedakan antara bermain, belajar dan bekerja. Anak-anak umumnya

Page 32: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

14

menikmati permainan dan akan terus melakukan dimanapun mereka berada

ketika anak memiliki kesempatan untuk bermain.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Piaget dalam Sujiono (2010:34)

“Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan

kesenangan atau kepuasan bagi diri seseorang”.

Nurani (2013:1) yang menyatakan bahwa “Bermain merupakan suatu kegiatan

yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat, yang menghasilkan

pengertian dan memberi informasi, memberikan kesenangan maupun

mengembangkan imajinasi anak”.

Sedangkan menurut Mayesti dalam Nurani (2013:144) “Bermain adalah

kegiatan yang anak lakukan sepanjang hari karena bagi anak hidup adalah

bermain”.

Dengan bermain anak akan berperan secara langsung dalam proses

pembelajaran dimana suatu kegiatan bermain akan memberi kesempatan anak

untuk bereksplor, berkreasi dan menemukan suatu hal baru. Karena pada

dasarnya hidup anak adalah dengan bermain sehingga melalui kegiatan

bermain anak akan mendapatkan kepuasan dan kesenangan sehingga kegiatan

yang dilakukan anak tanpa adanya paksaan. Melalui kegiatan bermain anak

akan mendapatkan suatu pembelajaran karena anak akan berinteraksi dengan

orang lain. Anak akan berimajinasi dan menemukan hal-hal baru.

Page 33: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

15

2. Karakteristik Bermain

Dalam menerapkan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik untuk

anak usia dini haruslah melalui bermain yang tidak semerta merta diterapkan

begitu saja. Guru harus memperhatikan karakteristik yang sesuai dengan

perkembangan anak sehingga kegiatan bermain yang dilakukan oleh anak

menjadi lebih bermakna agar pembelajaran yang diberikan tidak sia-sia tetapi

dapat mengembangkan potensi dalam diri anak secara optimal Menurut

Dworetzly dalam Latif, dkk (2013:110) ada lima karakteristik bermain anak

yang perlu dipahami, yaitu:

1. Motivasi Intrinsik. Motivasi bermain muncul dari dalam diri anak itusendiri, bukan karena ada paksaan dari luar dirinya

2. Pengaruh positif. Kegiatan bermain merupakan tingkah laku yangmenyenangkan.

3. Bukan dikerjakan sambil berlalu. Kegiatan bermain merupakankegiatan utama anak.

4. Cara atau tujuan. Cara bermain lebih diutamakan dari pada tujuanbermain

5. Kelenturan. Kelunturan ditunjukkan baik dalam bentuk maupun dalamhubungan serta berlaku dalam setiap situasi.

Sejalan dengan pendapat diatas, Jefree et al dalam Nurani dan Sujiono

(2013:37) ada enam karakteristik bermain, yaitu:

1. Bermain datang dari dalam diri anak, artinya keinginan bermain harusmuncul dari keinginan anak sehingga anak dapat menikmati danbermain dengan caranya sendiri

2. Bermain harus terbebas dari aturan yang mengikat, kerean bermainadalah suatu kegiatan untuk di nikmati, anak memiliki carabermainnya sendiri.

3. Bermain adalah kegiatan yang nyata atau sesungguhnya, oleh karenaitu bermain harus melibatkan partisipan yang aktif baik secara fisikmaupun mental.

Page 34: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

16

4. Bermain fokus pada proses dari pada hasil, artinya dalam bermainanak mengenal dan mengetahui apa yang ia mainkan dan mendapatkanketerampilan baru.

5. Bermain didominasi oleh pemain dimana pemainnya adalah anak itusendiri.

6. Bermain melibatkan pemain secara aktif, artinya anak sebagai pemainharus terjun langsung dalam kegiatan bermain.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain anak

memiliki berbagai karakteristik, dan karakteristik tersebut perlu untuk

dipahami dan dimengerti agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian

stimulasi bermain terhadap anak.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bermain

Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan, spontan dan didorong oleh

motivasi dari orang lain yang pada umumnya dilakukan oleh anak. Anak lebih

senang bermain dibandingkan dengan belajar. Kerena pada dasarnya hidup

anak adalah bermain. Dengan kegiatan bermain anak akan merasa senang

dalam proses pembelajaran. Kegiatan bermain di pengaruhi oleh beberapa

faktor. Hal ini sejalan dengan Upton (2012 : 143) mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi bermain, yaitu:

1. Pengaruh-pengaruh keluarga. Keluarga mempunyai faktor pentingdalam kegiatan bermain anak.

2. Jender. Perbedaan jender dalam penggunaan mainan ditemukan padaanak usia prasekolah, anak cenderung memilih permainan yang sesuaijender mereka.

3. Umur. Kegiatan bermain di pengaruhi oleh tahap perkembangan anak.4. Faktor-faktor lain. Kegiatan bermain anak dipengaruhi oleh faktor lain

misalnya, anak yang memiliki keterlambatan perkembanganmenunjukan prefensi lebih besar untuk menggunakan permainan kasardan berguling.

Page 35: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

17

Sedangkan menurut Dariyo (2007 : 231) faktor-faktor yang mempengaruhi

bermain, yaitu:

1. Faktor Sosial-Budaya. Anak-anak melakukan permainan umumnyahasil refleksi dari gambaran sosial dan budaya, dimana mereka tinggal.

2. Faktor Jender dan Teman Sebaya. Dalam kegiatan bermain sosial(social play) anak cenderung memilih teman bermain yang dapatdiajak kerjasama dan saling pengertian. Selain itu anak dibawah tigatahun cenderung belum melihan jender dalam kegiatan bermain.

3. Faktor Media Masa. Berbagai informasi yang di dapat oleh anak daritelevisi dapat mempengaruhi kegiatan bermain anak.

4. Faktor Ketersedian Sarana dan Prasarana. Melakukan kegiatanbermain dengan leluasa sangat diperlukan sarana dan prasarana yangmemadai.

Berdasarkan beberapa pendapat maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan bermain anak yaitu: faktor

keluarga, faktor sosial-budaya, faktor jender dan teman sebaya, faktor media

masa, faktor ketersedian sarana dan prasarana. Keluarga adalah salah satu

faktor yang mempengaruhi bermain. Keluarga harus memberikan fasilitas

yang memadai dalam bermain anak agar mampu mengembangkan potensi

dalam diri anak dengan bermain.

4. Fungsi Bermain

Bermain memiliki arti dan makna penting bagi perkembangan dan

pertumbuhan anak usia dini. Bemain dan permainan mempunyai arti sebagai

sarana sosialisasi pada diri anak, artinya permainan digunakan sebagai sarana

membawa anak ke dalam lingkungan di sekitar anak. Melalui kegiatan

bermain anak dapat mengenal dan menghargai yang ada di lingkungan sekitar

Page 36: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

18

anak. Permainan dan bermain bagi anak mempunyai peran serta beberapa

fungsi dalam proses tumbuh kembang anak.

Hal ini sejalan dengan pendapat Wolfgang dan Wolfgang dalam Sujiono &

Sujiono (2010 : 36) berpendapat bahwa terdapat sejumlah nilai-nilai dalam

bermain (the value of play), yaitu bermain dapat mengembangkan

keterampilan sosialemosional, bahasa dan kognitif. Dalam kegiatan bermain

terdapat kegiatan yang memiliki dampak terhadap perkembangannya sehingga

dapat diidentifikasikan bahwa fungsi bermain antara lain:

a. Dapat memperkuat dan mengembangkan otot dan koordinasinya.Melalui gerak, melatih motorik halus, motorik kasar, dan keseimbangankarena ketika bermain anak juga memahami bagaimana kerja tubuhnya.

b. Dapat mengembangkan kerterampilan emosinya, rasa percaya diri padaorang lain, kemandirian dan keberanian. Anak juga dapat belajar melihatdari sisi orang lain (empati).

c. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya. Melalui bermainanak seringkali melakukan eksplorasi terhadap segala sesuatu yang adadilingkungan sekitanya sebagai wujud dari rasa keingintahuannya.

d. Dapat mengembangkan kemandirian dan menjadi dirinya sendiri.Melalui bermain anak selalu bertanya, meneliti lingkungan, belajarmengambil keputusan dan berlatih peran sosial sehingga anakmenyadari kemampuan serta kelebihan.

Sedangkan menurut pendapat Mutiah (2010 : 113) bahwa fungsi bermain,

yaitu:

1. Dapat mengembangkan sensoris motoris anak. Dalam kegiatan bermainanak dapat mengembangkan otot-otot dan energi yang ada.

2. Dapat mengembangkan emosi anak, seperti: senang, gembira, tegang,kepuasan, dan mungkin rasa kecewa.

3. Dapat menguasai berbagai macam benda. Memahami sifat-sifatnyamaupun peristiwa yang berlangsung di lingkungannya, mengenalaturan-aturan serta norma-norma yang berlaku di lingkungannya.

4. Dapat mengembangkan potensi dan kemampuan pada diri anak.

Page 37: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

19

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa

bermain mempunyai banyak fungsi untuk mengembangkan dan

mengoptimalkan tumbuh kembang anak, seperti: dapat mengembangkan fisik

motorik anak, dapat mengembangkan intelektual dan potensi anak, dapat

mengembangkan keterampilan emosi anak, anak memahami lingkungan yang

ada, serta melatih anak untuk selalu bertanya tentang apa yang anak tidak

ketahui. Melatih anak untuk berani berbicara dan mengemukakan pendapat

tentang hal yang anak ketahui.

E. Bermain Peran

1. Pengertian Bermain Peran

Bermain peran merupakan salah satu bentuk bermain yang cocok digunakan

untuk pembelajaran anak. Melalui metode bermain peran anak diajak untuk

belajar memecahkan masalah pribadi, dengan bantuan kelompok sosial yang

anggotanya teman-temannya sendiri. Anak mampu menirukan sebuah tokoh

yang anak pilih saat bermain peran sehingga mengajarkan anak untuk

mengekspresikan dirinya lewat peran-peran yang dimainkan. Mengajarkan

anak untuk berinteraksi dan berbicara secara langsung dengan teman sebaya.

Menurut pendapat Tedjasaputra (2003:34) bermain peran adalah:

salah satu bentuk permainan pendidikan yang digunakan untukmenjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai, dengan tujuanmenghayati beragam perasaan, sudut pandangan dan cara berfikir oranglain, sekaligus strategi untuk mengatasinya.

Page 38: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

20

Pada saat anak melakukan permainan berpura-pura anak akan secara langsung

berkomunikasi dengan teman sebayanya. Mengajarkan anak untuk dapat

berbicara secara langsung dengan berani. Dengan begitu metode bermain

peran sangatlah efektif dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak.

Menurut Musfiroh (2005:195) menyatakan bahwa:

berkaitan dengan perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun , permainansosialdramatik merupakan permainan yang sangat baik untukmeningkatkan kecerdasan bahasa anak. Perrmainan ini merangsangkecerdasan anak dalam berekspresi dan berkompeten sekaligus.

Menurut Piaget dalam Sujiono (2010:34) menegaskan bahwa:

bermain simbolik seperti memainkan peran yang sangat penting dalamperkembangan berfikir secara abstrak. Sejak anak bermain pura-puramaka anak akan menjadi mampu berfikir tentang makna-makna yangmereka representasikan secara independen.

Seorang yang terlibat langsung dalam kegiatan bermain peran dapat

menggunakan kesadarannya. Kesadaran ini berbentuk imajinasi yang masih

belum dapat ditangkap secara tetap oleh anak. Anak menggunakan kesadaran

ini untuk menyusun perkembangan kemampuannya yang masih berusaha

dipelajarinya hingga harapannya terpenuhi.

2. Penerapan Metode Bermain Peran

Penerapan metode bermain bagi anak harus dilakukan semenarik mungkin

agar anak merasa tertarik dan termotivasi untuk mengikuti permainan tanpa

ada paksaan. Tahap sebelum melakukan kegiatan bermain peran harus

disiapkan dengan benar agar bermainan anak dilakukan dengan optimal.

Page 39: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

21

Shaftel dalam Haenilah (2015:129-130) mengemukakan tahapan bermain

peran, yaitu :

a. Menjelaskan aturan bermain peranb. Mencipktakan suasana yang dapat memotivasi anak untuk bermain

peranc. Memilih perand. Menyusun tahapan bermain perane. Menyiapkan pengamatf. Pemeranang. Diskusih. Kesimpulan

Hal ini senada dengan pendapat menurut Nuraini (2010:82) tahapan bermain

peran adalah sebagai berikut:

a. Guru mengumpulkan anak-anak untuk diberikan pengarahan danaturan-aturan serta tata tertib dalam bermain.

b. Guru membicarakan alat-alat yang akan digunakan oleh anak-anakuntuk bermain.

c. Guru memberikan pengarahan sebelum bermain dan mengabsen anak-anak serta menghitung jumlah anak bersama-sama.

d. Guru memberikan tugas kepada anak sebelum bermain menurutkelompoknya agar anak tidak saling berebut dalam bermain

e. Guru sudah menyiapkan anak-anak permainan yang akan digunakansebelum anak-anak mulai bermain.

f. Anak bermain sesuai dengan perannya.g. Guru hanya mengawasi, mendampingi anak dalam bermain apabila

dibutuhkan anak guru membantunya, guru tidak banyak bicara dantidak banyak membantu anak.

h. Setelah waktu bermain hampir habis, guru dapat menyiapkan berbagaimacam buku cerita sementara guru merapikan permainan dengandibantu oleh beberapa anak.

Metode bermain peran dapat diterapkan pada semua aspek perkembangan

yang memiliki orientasi sentuhan, perubahan sikap, mempertimbangkan

perasaan sendiri dan orang lain, membentuk keterampilan untuk menghadapi

situasi sulit dan meningkatkan keterampilan untuk memecahkannya. Selain itu

bermain peran dapat merangsang timbulnya beberapa aktivitas. Karena anak

Page 40: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

22

menikmati tindakan pemeranan, maka mereka akan lupa bahwa sesungguhnya

melalui bermain peran juga sekaligus menguasai materi pelajaran yang secara

tidak langsung terkait dengan ranah sikap dan keterampilan dan terbiasa untuk

berdialog sesama teman sebaya.

F. Perkembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini

1. Pengertian Bahasa Anak Usia Dini

Bahasa merupakan alat yang di gunakan untuk berkominikasi sehari-hari baik

bahasa lisan, bahasa tulis, atau isyarat. Selain itu dengan bahasa seseorang

dapat menyampaikan pesan atau maksud yang ingin disampaikan kepada

orang lain sehingga orang lain akan memahami apa yang kita sampaikan.

Haliday daam Iswanti dan Umaya (2012: 86) mengemukakan bahwa “anak

usia dini berada pada fase perkembangan bahasa akspresif”. Hal ini berarti

bahwa kemampuan berbahasa sebagai bahasa ekspresif yaitu bahasa sebagai

pemenuh kebutuhan anak dalam mengekspresikan keinginan, penolakan dan

perasaan menggunakan kata-kata, fase, kalimat berbicara dengan jelas dan

tenang.

Pada fase ini anak mampu menjalin komunikasi untuk menyampaikan pesan

yang ingin disampaikannya kepada orang lain, dengan kata lain bahasa

sebagai alat untuk mengekspresikan apa yang diinginkan dan yang tidak

diinginkan oleh anak.

Page 41: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

23

Menurut Hurlock ( 1978:186) bahwa :

Kondisi yang mempengaruhi perkembangan dalam berbicara yaitukesehatan, kecerdasan, keadaan social emosional, ekonomi, jenis kelamin,keinginan berkomunikasi, dorongan keluarga, urutan kelahiran, metodepelatihan anak, kelahiran kembar, hubungan dengan teman sebaya dankepribadia.

Bahasa terdiri dari kata-kata yang digunakan oleh masyarakat beserta aturan-

aturan untuk menyusun sebagai variasi dan mengkobinasikannya. Bahasa

merupakan suatu bentuk penyampaian pesan secara langsung dalam bentuk

berbicara, menjawab pertanyaan. Bahasa juga di artikan sebagai bentuk

komunikasi, tulisan, atau isyarat yaitu cara penyampaian pesan menggunakan

simbol-simbol yang dapat mewakili bahasa.

Bahasa sebagai suatu alat mengembangkan pemikiran. Bahasa juga sebagai

alat untuk mengekspresikan apa yang dirasakan dan alat untuk menyampaikan

suatu pesan atau gagasan. Bahasa memegang peranan penting dalam upaya

pembentukan konsep suatu, pemahaman dan penyampaian suatu informasi

dan dapat di gunakan untuk pemecahan suatu masalah. Bahasa tersusun dari

kata-kata dan aturan bahasa yang dimiliki oleh suatu masyarakat.

Dengan bahasa anak mendapatkan pembelajaran secara langsung dengan

berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu bahasa juga memiliki peran

penting dalam pemahaman dan pemecahan masalah. Selain itu bahasa juga

digunakan untuk memahami suatu pemikiran. Dengan demikian maka dapat

disimpulkan bahasa adalah suatu bentuk komunikasi lisan, tulisan dan isyarat

yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan mengekspresikan diri.

Page 42: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

24

2. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini

Berbahasa bukan sekedar pengucapan kata atau bunyi tetapi merupakan suatu

alat yang digunakan untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan,

atau mengomunikasikan, ide, maupun perasaan.

Dikatakan Haurlock dalam Susanto (2011:28) “bahasa mencakup setiap

bentuk komunikasi yang ditimbulkan oleh pikiran dan perasaan untuk

menyampaikan makna kepada orang lain”.

Menurut Sumantri dalam Suyanto (2011:21) “bahasa adalah segala bentuk

komunikasi di mana pikiran dan perasaan seseorang disimbolisasikan agar

dapat menyampaikan arti kepada orang lain.”

Sedangkan menurut Mulyana dalam Aisyah (2008:20) “Kemampuan bahasa

adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa yang dapat meliputi,

mendengarkan atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Oleh karena itu, perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai

anak mampu bertutur kata. Jadi dapat kita simpulkan dengan bertambahnya

umur anak maka keterampila berbahasa yang dimiliki anak akan semakin

baik. Kemampuan berbahasa sangat penting bagi perkembangan pendidikan

anak di karenakan semakin anak mampu dalam berbahasa maka akan lebih

mudah bagi guru dan anak dalam pembelajaran mengajar dan belajar.

Page 43: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

25

3. Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini

Pembelajaran yang diberikan oleh guru dalam upaya mengembangkan

kemampuan berbahasa pada anak, berkembang atau tidak berkembangnya

anak dapat dilihat melalui karakteristik yang ditunjukan anak setelah

pembelajaran yang telah diberiakan oleh guru.

Menurut Jamaris dalam Susanto (2011:78), karakteristik kemampuan bahasa

anak usia 5-6 tahun adalah sebagai berikut :

a. Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosakata.b. Lingkup kosakata yang diucapkan anak menyangkut warna, ukuran,

bentuk, rasa, bau, keindahan, kecepatan, suhu, perbedaan, perbandingan,dan permukaan(kasar-halus).

c. Sudah dapat melakukan peran dan pendengar yang baik.

Percakapan yang dilakukan oleh anak telah menyangkut berbagai

komentarnya terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya sendiri dan orang lain,

serta apa yang dilihat. Anak usia ini sudah dapat melakukan ekspresi diri,

menulis, membaca bahkan berpuisi. Anak sudah mampu untuk

mengekspresikan ide anak melalui bahasa atau kata-kata yang sudah

dimengerti orang lain.

4. Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Secara umum tahap perkembangan anak dapat dibagi kedalam beberapa

rentang usia, yang masing-masing menunjukan ciri tersendiri. Tahapan

perkembangan bahasa pada anak sudah dapat dilihat sejak anak lahir yang

ditandai dengan gerakan-gerakan, celotehan, barulah kata sederhana.

Page 44: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

26

Menurut Guntur dalam Susanto (2011:75) tahapan perkembangan ini sebagai

berikut:

a. Tahap I (pralingusitik) yaitu antara 0-1 tahun, tahap ini terdiri dari:1. Tahap meraban 1 (pralinguistik pertama)2. Tahap meraban 2 (pralinguistik kedua)

b. Tahap II (linguistik) tahap ini terdiri dari tahap 1 dan 2 yaitu:1. Tahap 1 (holafrastik) 1 tahun2. Tahap 2 (frasa) 1-2 tahun

c. Tahap III ( pengembangan tata bahasa yaitu prasekolah 1,2,3,4,5 tahun)d. Tahap IV (tata bahasa menjelang dewasa yaitu 6-8 tahun)

Ketika anak mulai menyatakan makna keseluruhan frasa atau kalimat dalam

satu kata, tahap linguistik juga ditandai dengan pembendaharaan kata anak.

Semakin bertambah umur anak sudah mampu mengungkapkan dua kata, tahun

selanjutnya anak sudah membuat kalimat seperti telegram, dilihat dari

beberapa aspek bahasa S-P-O, anak dapat memperpanjang menjadi satu

kalimat dan ketika anak menuju dewasa mampu menggabungkan kalimat

sederhana dan kalimat komples.

5. Aspek-Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Anak usia dini taman kanak-kanak berada pada fase perkembangan bahasa

secara ekspresif. Hal ini berarti bahwa anak telah dapat mengungkapkan

keinginannya, penolakan, mampu berpendapat dengan menggunakan bahasa

lisan. Kemampuan berbahasa sudah dapat digunakan anak sebagai alat

komunikasi sejak anak lahir. Ketika anak menginginkan sesuatu anak anak

berupaya untuk mengekspresikan keinginannya melaluibahasa atau gaya

tubuh.

Page 45: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

27

Aspek-aspek yang berkaitan dengan perkembangan bahasa anak menurut

Jamaris dalam Susanto (2011:77) dapat dibagi kedalam tiga aspek yaitu :

a. KosakataSeiring dengan perkembangan anak dan pengalaman berinteraksidengan lingkungan, kosakata anak akan berkembang dengan pesat.

b. Sintaksis (tata bahasa)Walaupun anak belum mempelajari tata bahasa, akan tetapi contoh-contoh berbahasa yang didengar dan dilihat anak dilingkungan, anaktelah dapat menggunakan bahasa lisan dengan susunan kalimat yangbaik.

c. SimatikSimatik maksutnya penggunaan kata sesuai dengan tujuan, anak tamankanak-kanak sudah dapat mengekspresikan keinginannya, penolakan,dan pendapat dengan menggunakan kata atau kalimat yang tepat.

Semakin bertambahnya umur anak kemampuan berbahasa anak akan

berkembang sesuai dengan umurnya jika distimulus dengan baik. Pada

dasarnya anak sudah mendapakan kemampuan berbahasa sejak lahir.

Kemampuan berbahasa yang baik akan mempermudah anak untuk

berkomunikasi dengan orang lain di lingkungannya sehingga anak

mendapakan pembelajaran dengan baik.

6. Prinsip-Prinsip Perkembangan Bahasa Untuk Anak Usia Dini

Sesuai dengan tahap perkembangan dan aspek-aspek yang sudah dijabarkan

diatas, maka pada pelaksanaanya upaya pengembangan bahasa untuk anak

usia dini memerlukan beberapa prinsip dasar. Adapun beberapa primsip

pengembangan bahasa oleh Depdiknas dalam Susanto (2011:82) sebagai

berikut :

a. Sesuai dengan tema kegiatan dan lingkungan terdekat.b. Pembelajaran harus berpreoritaskan pada kemampuan yang akan dicapai

sesuai potensi anak.

Page 46: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

28

c. Tumbuhkan kebebasan dalam mengungkapkan pikiran dan perasaandikaitkan dengan psontanitas.

d. Diberikan alternatif pikiran dalam mengungkapkan isi hatinya.e. Komunikasi guru dan anak akrab dan menyenangkan.f. Guru menguasai pengembangan bahasa.g. Guru harus menggunakan bahasa yang baik.h. Bahasa pembelajaran membantu pengembangan kemampuan dasar

anak.i. Tidak menggunakan huruf satu persatu secara formal.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat diketahui bahwa pengembangan

bahasa yang dilakukan oleh guru harus mendukung upaya pengembangan

yang secara tidak sadar juga dilakukan oleh anak. Pengembangan bahasa

harus membebaskan anak untuk mengungkapkan pendapatnya. Anak harus

berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga membiasakan anak untuk

bericara secara langsung dengan orang lain.

7. Tujuan Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini

Pengembangan kemampuan berbahasa anak merupakan kemampuan yang

sangat penting untuk berkomunikasi terutama bagi mereka yang sudah masuk

limgkungan pendidikan prasekolah khususnya taman kanak-kanak.

Sehubungan dengan hal ini Early Learning Goals dalam Susanto ( 2011:79)

mengemukakan bahwa tujuan pengembangan bahasa usia dini dijabarkan

sebagai berikut :

a. Menyenangkan, mendengarkan, menyimak, mmenggunakan bahasalisan dan lebih siap dalam bermain dan belajar.

b. Mendengarkan dengan kesenangan dan merespon cerita, lagu, irama ,dan sajak dan memperbaiki sendiri cerita, lagu, musik dan irama.

c. Menggunakan pembicaraann, untuk mengorganissi , megurutkan,berfikir jelas, ide-ide, perasaan, dan kejadian-kejadian.

Page 47: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

29

d. Merespon dengan apa yang mereka lakukan dengan komentar,pernyataan dan perbuatan yang relevan.

e. Berinteraksi dengan orang lain.f. Menggunakan kembali cerita-cerita dalam urutan yang benar,

menggunakan pola bahasa pada cerita.

Kesimpulan dari uraian diatas bahwa kemampuan berbahasa untuk anak

bertujuan agar anak didik mampu berkomunikasi secara baik dengan

lingkungannya. Pembelajaran yang menyenangkan akan memudahkan guru

dalam proses pembelajaran karena anak merasa tertarik, tidak ada paksaan dan

tidak merasa bosan ketika kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran yang

diberikan oleh guru akan menstimulus perkembangan anak secara optimal.

8. Pembelajaran Bahasa Untuk Anak Usia Dini

Belajar bahasa yang diberikan untuk anak usia dini dapat berupa kegiatan

apapun yang biasanya dilakukan oleh anak dalam kehidupan sehari-hari.

Menciptakan suatu pembelajaran yang menyenangkan juga menstimulus

perkembangan bahasa anak. Menurut Suyanto dalam Suyanto (2011:75),

melatih anak belajar bahasa dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi

melalui beberapa kegiatan yang menyenangkan bagi anak antar lain :

a. Kegiatan bermain bersama, biasanya anak-anak secara otomatisberinteraksi dengan temannya sambil bermain bersama.

b. Bercerita, baik mendengar cerita maupun menyuruh anak untukbercerita.

c. Bermain peran, seperti memerankan penjual dan pembeli atau guru danmurit atau sebagainya.

d. Bermain boneka tangan yang dimainkan dengan jari, anak berbicaramewakili boneka tersebut.

e. Belajar dan bermain dalam kelompok.

Page 48: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

30

Guru dapat membantu mendorong perkembangan bahasa anak dengan

menyediakan lingkungan yang penuh dengan kesempatan mengembangkan

bahasa dengan cara memahami bahwa setiap anak memiliki dialek atau bahasa

komunikasi yang tidak sama, sebab hal tersebut bisa anak lakukan untuk

memperlihatkan identitas diri serta pengalaman-pengalamn dari keluarga dan

masyarakat tempat anak tersebut tinggal.

G. Penelitian yang Relevan

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Erlinda (2016) “ Hubungan Kegiatan

Bermain Peran Mikro dengan Keterampilan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun

di TK Kartika II-26 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016”. Masalah

dalam penelitian ini adalah rendahnya keterampilan berbicara anak usia 5-6

tahun di TK Kartika II-26 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016. Teknik

pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan

data melalui observasi menggunakan lembar observasi kemudian hasil

dirumuskan dengan rumus spearman rank. Hasil penelitian menunjukan

bahwa ada hubungan antara kegiatan bermain peran mikro dengan

keterampilan berbicara anak.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita (2016) "Upaya Meningkatkan

Kemampuan Berbahasa Lisan melalui Bermain Peran pada Kelompok B

PAUD Wijaya Kusuma Kelurahan Waytataan Kecamatan Teluk Betung

Timur Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016”. Teknik pengumpulan data

Page 49: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

31

dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi, sedangkan analisis

data di lakukan dengan analisis diskriptif kuantitatif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa bermain peran dapat meningkatkan kemampuan

berbahasa lisan pada anak usia dini.

H. Kerangka Pikir

Suatu pembelajaran akan bermanfaat bagi anak jika seorang pendidik merancang

suatu pembelajaran yang tepat untuk anak, dengan memahami terlebih dahulu

karakteristik anak seorang pendidik akan lebih mudah untuk membuat sebuah

kegiatan bermain yang sesuai untuk anak. Membuat kegiatan bermain bagi anak

yang menyenangkan sehingga anak akan dengan senang mengikuti kegiatan

bermain yang didalam kegiatan tersebut mengandung sebuah pembelajaran.

Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyatakan perasaan atau keinginan

seseorang, sedangkan kemampuan berbahasa adalah kemampuan dalam

berkomunikasi baik lisan maupun tertulis sesuai dengan tahap perkembangannya.

Hal tersebut mencangkup anak mampu menggunakan bahasa dengan baik seperti

mendengar atau menyimak, berbicara atau mengungkapkan idea dan perasaan,

membaca dan menulis. Seorang anak yang mempunyai kemampuan berbahasa

dengan baik akan dengan mudah berkomunikasi secara langsung dengan orang-

orang dilingkungannya dan juga membantu untuk menyiapkan anak pada jenjang

pendidikan selanjutnya.

Page 50: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

32

Hal ini ditunjukan oleh kemampuan penggunaan bahasa untuk menyatakan dan

memaknai arti. Kemampuan berbahasa anak akan berkembang dengan optimal

jika distimulus melalui kegiatan bermain yang menyenangkan. Bagi anak

bermain bukan hanya menjadi kesenangan tetapi juga suatu kebutuhan yang

harus terpenuhi. bermain ada tiga yaitu bermain sensorimotor, main peran dan

main pembangnan.

Bermain peran adalah bermain yang muggunakan daya khayal atau imajinasi

dalam memerankan nya. Bermain peran adalah salah satu bentuk pembelajaran

yang dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak usia dini karena dalam

suatu kegiatan bermain peran anak dengan langsung berinteraksi dengan teman

sebaya nya, berkomunikasi secara langsung, mengungkapkan idea tau perasaan

yang dimiliki oleh anak dengan begitu kosa kata anak akan bertambah dengan

sendirinya dan kemampuan berbahasa anak akan berkembang dengan optimal.

Oleh sebab itu peneliti menggunakan kegiatan bermain peran dalam

pengembangan kemampuan berbahasa anak usia dini.

Gambar 1. Kerangka Pikir

Bermain Peran

(x)

KemampuanBerbahasa (y)

Page 51: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

33

I. Hipotesis

Ha: Ada hubungan bermain peran dengan kemampuan berbahasa anak usia dini

di TK Al-Hidayah Kalirejo Lampung Tengah.

Ho: Tidak ada hubungan bermain peran dengan kemampuan berbahasa anak dini

di TK Al-Hidayah Kalirejo Lampung Tengah.

Page 52: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif menggunakan metode non

eksperimental dengan pendekatan analis data korelasional. Penelitian

korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

adanya hubungan antara dua atau beberapa variable.

Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah

pengembangan kemampuan berbahasa dan (Y) dan variabel independen atau

variabel bebasnya adalah bermain peran (X).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di TK AL-Hidayah Kalirejo Lampung Tengah.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian di semester genap tahun 2016/2017.

Page 53: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

35

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:217) menjelaskan pengertian populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Di TK AL-Hidayah Kalirejo

Lampung Tengah terdapat 2 kelas B dan 1 kelas A yang seluruhnya berjumlah

81 anak. Kelas B1 terdapat 30 anak, kelas B2 terdapat 28 anak, dan kelas A

terdapat 23 anak. Jadi penelitian ini terdapat 81 populasi

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:218) “sampel adalah jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengukuran sampel merupakan langkah

untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil dalam melaksanakan

penelitian dalam suatu obyek. Pengambilan sampel menggunakan teknik

purposive sampling yaitu teknik pengambilan data dengan pertimbangan

tertentu. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling karena sebagian

besar anak dalam kemampuan berbahasanya masih rendah yaitu dikelas B1

yang berjumlah 30 anak.

Page 54: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

36

D. Definisi Konseptual Variabel

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Varibel bebas (X) dalam penelitian ini

adalah bermain peran dan Varibel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah

kemampuan berbahasa.

1. Bermain Peran (Variabel X)

Bermain peran merupakan suatu kegiatan bermain memerankan sebuah tokoh

yang digunakan untuk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai,

dengan tujuan menghayati beragam perasaan, sudut pandangan dan cara berfikir

orang lain, sekaligus strategi untuk mengatasinya.

2. Kemampuan Berbahasa (Variabel Y)

Kemampuan berbahasa adalah kemampuan anak dalam berkomunikasi baik

lisan atau tertulis sesuai dengan tahap perkembangannya.

E. Definisi Operasional Variabel

Untuk tidak membuat pemahaman yang berbeda-beda tentang variabel yang

diteliti, maka perlu diberikan definisi operasional yaitu:

1. Bermain Peran

Bermain peran adalah bermain memerankan sebuah tokoh yang sudah anak

pilih, jenis bermain yang dapat yang digunakan untuk menjelaskan perasaan,

sikap, tingkah laku dan nilai, dengan tujuan menghayati beragam perasaan.

Adapun langkah-langkah bermain peran yang dapat diukur sebagai berikut:

Page 55: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

37

1. Memilih peran

1. Memilih peran yang akan dimainkan

2. Menggunakan properti

2. Memerankan tokoh

1. Menirukan sebuah tokoh

2. Melakukan dialog

2. Pengembangan Kemampuan Berbahasa

Kemampuan berbahasa adalah kemampuan anak dalam menggunakan bahasa

secara reseptif, ekpresif dan keaksaraan. Indikator pengembangan kemampuan

berbahasa anak yang dapat diukur sebagai berikut:

1. Mengekspresikan ide

1. Mengungkapkan pendapat

2. Menceritakan kembali cerita yang dimainkan

3. Menyebut kata-kata yang dikenal

2. Berbicara secara langsung

1. Memberi pertanyaan

2. Menjawab pertanyaan

3. Berpartisipasi dalam percakapan

Page 56: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

38

F. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan sebagai pedoman observasi dengan

kisi-kisi sebagai berikut :

Tabel 1 Kisi-Kisi Bermain Peran (x)

Variabel Dimensi Indikator

BermainPeran

Memilih peran Memilih peran yang akan dimainkan

Menggunakan properti sesuai dengan peran

Memerankan tokoh Menirukan sebuah tokoh sesuai dengan peran

Melakukan dialog antar tokoh

Berdasarkan tabel diatas, cara yang digunakan untuk memberikan skor pada

masing-masing indikator menggunakan rubrik penilaian yang terdapat pada

lampiran halaman.

Tabel 2 Kisi-Kisi Pengembangan Kemampuan Berbahasa (y)

Variabel Dimensi Indikator

Kemampuan

Berbahasa

Mengekspresikan ide Mengungkapkan pendapat tentang tema

yang akan dimainkan

Menceritakan kembali cerita yang sudah

dimainkan

Menyebut kata-kata yang dikenal

Berbicara secara

langsung

Memberikan pertanyaan sesuai dengan

tema yang dimainkan

Menjawab pertanyaan sesuai dengan tema

yang dimainkan

Berpartisipasi dalam percakapan

Page 57: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

39

Berdasarkan tabel diatas, cara yang digunakan untuk memberikan skor pada

masing-masing indikator menggunakan rubrik penilaian yang terdapat pada

lampiran halaman.

G. Uji Validitas Instrumen

Penelitian ini menggunakan pengujian validitas yang dilakukan dengan cara

pengujian validasi konstruksi (uji ahli) dimana diuji oleh dosen-dosen ahli dalam

bidang kepaudan.

H. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang sesuai untuk

mendukung peneliti ini. Teknik pengumpulan data tersebut yaitu observasi dan

dokumentasi

1. Observasi (pengamatan)

Pada observasi hal yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.

Observasi tidak hanya melakukan pengamatan dan mencatat namun perlu

adanya pertimbangan dan kemudian mengadakan penilaian. Pada penelitian

ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data observasi, dimana

dilakukan saat kegiatan pembelajaran. Pedoman obserasi menggunakan

bentuk ceklis.

Page 58: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

40

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diproses melalui

dokumen-dokumen untuk memperkuat hasil data yang diperoleh melalui

observasi. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa foto-

foto yang berfungsi sebagai data pelengkap dari data yang diperoleh selama

penelitian.

I. Teknik Analisis data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang

digunakan yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji

hipotesi yang telah dirumuskan dalam proposal. Untuk menguj hipotesi peneliti

menggunakan teknik analisis data korelasi Spearman Rank.

Penelitian ini menggunakan lembar observasi, diperlukan rumus kategori data

untuk menghitung jumlah nilai yang didapat oleh anak. Untuk menyajikan data

atau nilai yang diperoleh anak maka digunakan rumus kategori data sebagai

berikut :

Gambar 2. Rumus Kategori Data

Adapun penelitian yang diberikan untuk variabel X (bermain peran) jika anak

terlibat diberi nilai 1 dan jika anak tidak terlibat diberi nilai 0. Sedangkan

penilaian yang diberikan untuk variabel Y (kemampuan berbahasa) jika anak

Rendah (R) diberikan nilai 1, jika anak Sedang (S) diberi nilai 2, jika anak Baik

Nilai = Jumlah skor perolehan x 100Kategori

Page 59: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

41

(B) diberikan nilai 3, jika anak Sangat Baik (SB) diberi nilai diberikan nilai 4.

Untuk menyajikan data atau nilai yang diperoleh anak maka digunakan rumus

rubrik sebagai berikut:

Gambar 3.Rumus Interval

Keterangan :

i = IntervalNT = Nilai TertinggiNR = Nilai TerendahK = Kategori

J. Analisi Uji Hipotesi

Hipotesis Asosiatif yang dirumuskan merupakan hipotesis yang dibuat untuk

memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan. Teknik analisis

data dalam penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesi asosiatif

menggunakan Spearman Rank. yang digunakan untuk mengetahui hubungan bila

data berbentuk ordinal.

Berikut ini adalah rumusan Korelasi Spearman Rank menurut Sugiyono

(2012:245) :

gambar 4. Rumusan Korelasi Spearman Rank.

Keterangan :

P = Korelasi Spearman Rankbi = Selisih Peringkat Setiap Datan = Jumlah Data

i=(NT-NR)

K

= 1 - 6∑ 2( 2 – 1)

Page 60: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

42

Berdasarkan hasil penelitian Korelasi Spearman Rank , maka dapat diketahui

apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau tidak, hal ini dapat dilihat

dari tabel nilai r Spearman berikut:

Ha diterima bila rs≤rt(α)

H0 ditolak bila rs>rt(α)

Setelah membandingkan antara r hitung dan r tabel kemudian dilanjutkan

memberikan perafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut

apakah besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan berikut :

Tabel 3. Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,1990,20-0,3990,40-0,5990,60-0,7990,80-1,000

Sangat RendahRendahSedang

KuatSangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2012 : 257)

Page 61: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan sangat kuat antara

bermain peran dengan pengembangan kemampuan berbahasa anak usia dini di

TK AL-Hidayah Kalirejo. Sub tema dokter-dokteran merupakan permainan yang

paling efektif digunakan dalam upaya mengembangkan kemampuan berbahasa

karena dalam kegiatan bermain peran dokter-dokteran guru dapat lebih banyak

menciptakan sebuah peran sehingga anak mendapatkan peran masing-masing

sehingga ketika anak mendapatkan peran anak akan secara aktif menirukan

sebuah tokoh, berdialog secara langsung dengan begitu pengembangan bahasa

pada anak akan terstimulus dengan baik.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian, maka penulis

mengemukakan saran sebagai berikut :

1. Kepada Guru

Guru dapat merancang pembelajaran melalui kegiatan bermain, salah satunya

dengan menggunakan metode bermain peran. Setelah diberikan pembelajaran

melalui permainan peran anak didik diharapkan mengembangkan lagi dirinya

Page 62: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

58

dalam pengembangan kemampuan berbahasa yang kemudian dapat menjadi

bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.

2. Kepala Sekolah

Bagi kepala sekolah dapat menyediakan sarana dan prasarana yang

menunjang dalam proses pembelajaran agar dapat terlaksana dengan baik dan

optimal. Hal tersebut dilakukan agar anak didik dapat meningkatkan

kemampuan yang ada pada diri anak secara optimal.

3. Peneliti Lain

Bagi peneliti lain diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai

referensi untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi dan dapat mencoba

menggunakan metode bermain peran dalam mengembangkan kemampuan

berbahasa anak.

Page 63: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini, 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka.

Aisyah, Siti. 2008. Pengembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak UsiaDini. Jakarta.

Dirman dan Ceceh Juarsih. 2016. Teori Belajar daan Prinsip-Prinsip Pembelajaranyang Mendidik. PT Asdi Mahasatya: Jakarta.

Dariyo, Agoes. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. PT RefikaAditama.Bandung.

Feldman P.O, 2009 . Human Development. Translate newly revised and edited byBrian Marswendy. Jakarta : Selemba Humanika.

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak . Diterjemahkan oleh MeitasariTjandrasa . Erlangga. Jakarta.

Haenilah Y.E, 2015. Kurikulum dan Pembelajaran PAUD. Yogyakarta : MediaAkademi.

Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Anak Usia Dini. Direktorat PembinaanPendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenaga Perguruan Tinggi: Jakarta.

Hasnida, 2014. Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini. PT Luxima Metro Media:Jakarta.

Iswanti Esti dan Umaya Faraz. 2012. Belajar Bahasa di Kelas Awal. PerpustakaanNasional: Yogyakarta.

Isjoni. 2011. Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Alfabeta: Bandung.

Jamaris, Martini. 2006. Perkembngan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. PT Grasindo. Jakarta.

Page 64: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

60

Latif, Mukhtar. 2013. Orientasi Berpendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi.Kencana.Jakarta.

Moeslichatoen, 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak . Rineka Cipta,Jakarta.

Montolalu, B.E.F. 2008. Materi Pokok Bermain dan Permainan Anak . UniversitasTerbuka. Jakarta.

Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Kencana PranadaMedia Grup.Jakarta.

Musfiroh, Takdiroatun. 2005. Bercerita untuk anak usia dini. Pendidikan NasionalDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi direktorat Pembinaan Pendidikan danKetenagakerjaan Perguruan Tinggi: Jakarta.

Nurani dan Bambang, 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta:Indeks.

Nuraini, Yuliani. 2007. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PTIndeks.

Putri Erlinda, Elvira.2015. Hubungan kegiatan bermain peran makro denganketerampilan berbicara anak usia 5-6 tahun di TK kartika II-26 BandarLampung tahun ajaran 2015/2016. http://digilib.unila.ac.id/23899/. [diakses23 Januari 2017].

Patmonodewo, Agung, 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : PusatPembukuan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 137 Tahun 2014 Tentang StandarPendidikan Anak Usia Dini. Depdiknas. Jakarta.

Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.RajaGrafindo Persada. Jakarta Utara.

Santrock, John. W. 1995. Life-Span Development ( Perkembangan Masa Hidup )Edisi Kelima. Erlangga. Bandung.

Sujiono, Nurani Y. dan Sujiono Bambang , 2010. Bermain Kreatif BerbasisKecerdasan Jamak. Jakarta: PT Indeks.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Kencana Pendana MediaGrup: Jakarta.

Page 65: HUBUNGAN BERMAIN PERAN DENGAN PENGEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/29244/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Orang Tuaku Bapak (U ntoro) dan ibu (Nas iah) Yang selalu ... Kisah kalian

61

Sugiono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabet, cv.

Sefriana, Andin. 2013. Deteksi Minat Bakat Anak. Yogyakarta : PT Media Pressindo.

Sardiman, 2004. Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar. PT Grafindo Persada:Jakarta.

Suyanto, Slamet.2005.Pembelajaran untuk anak TK.Jakarta:Departemen PendidikanNasional.

Tedjasaputra, Mayke. 2003. Bermain, Main dan Permainan. remaja Rosdakarya.Bandung.

Upton,P.2013.Psikologi Perkembangan.Erlangga.Jakarta.

Yanuarita, Franc Andri. 2014. Rahasia Otak dan Kecerdasan Anak. TerenovaBooks: Yogyakarta.

Yamin, Matinis. 2010, Panduan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Jakarta : GaungPersada.

Yunita. 2016. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan Melalui BermainPeran pada Kelompok B PAUD Wijaya Kusuma Kelurahan Waytaan TelukBetung Timur Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016.http://digilib.unila.ac.id/23899/. [diakses 23 Januari 2017].