Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN
KECERDASAN SPIRITUAL ANAK USIA 5-6 TAHUN
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Sastra I pada
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan
Oleh :
DILLA NURSHOLIHAH
A520140071
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
ii
iii
1
HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN
KECERDASAN SPIRITUAL ANAK USIA 5-6 TAHUN
Abstrak
Ilmu yang sebaiknya di hafalkan pertama kali adalah Al-Qur’an, karena Al-Qur’an
merupakan sumber ilmu untuk umat ini dan diturunkan dengan penuh berkah, ketika
Al-Qur’an di kuasai maka ilmu-ilmu yang lain juga mudah untuk dikuasai. Ibnu
Kholduun juga mengatakan “ketahuilah! Bahwa mempelajarkan Al-Qur’an kepada
anak kecil adalah syiar agama yang telah dilakukan oleh semua ahli ilmu dan
menyebarkannya di seluruh kota-kota mereka, karena Al-Qur’an dapat menancapkan
kekuatan iman dalam hati. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana Hubungan Antara Menghafal Al-Qur’an dengan
Kecerdasan Spiritual Anak Usia 5-6 Tahun di Taman Kanak-Kanak ( TK ) Intan
Permata Aisyiyah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo Tahun Ajaran 2017-2018.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional (Correlational Research), Penelitian
ini juga menggunakan jenis data kuantitatif atau data berbentuk angka. Dalam
penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik sampling
jenuh. Maka sampel dari penelitian ini adalah seluruh populasi yang berjumlah 32
anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak – Kanak ( TK ) Intan Permata Aisyiyah
Makamhaji, Kartasura. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi
partisipan dan observasi terstruktur dimana pengamat ikut serta dalam kegiatan
subjek yang ditiliti dan pengamat dalam proses pengumpulan data menggunakan
pedoman observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan product
moment dan regresi sederhana. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui dari tabel
correlations menunjukkan bahwa hubungan (korelasi) antara menghafal Al-Qur’an
dengan kecerdasan spiritual sangat kuat positif, yaitu 0,718. Dari output terlihat
bahwa F hitung = 32,010 dengan tingkat signifikannya atau probabilitas 0,00 < 0,05,
maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kecerdasan spiritual. Selain
itu, diketahui persamaan regresinya dengan rumus Y = a + b X adalah Y = 10,819 +
0,831X. Dengan demikian dapat dinyatakan signifikan dan hipotesis yang diajukan
dapat diterima. Adapun besarnya pengaruh menghafal Al-Qur’an terhadap
kecerdasan spiritual adalah sebesar 51,6%, sedangkan sisanya yaitu 48,4%
dipengaruhi oleh variabel lain.
Kata Kunci : menghafal Al-Quran, kecerdasan spiritual
Abstract
The knowledge that should be memorized the first time is the Qur'an, because the
Qur'an is a source of knowledge for this people and is sent down with blessings,
when the Qur'an is controlled, other sciences are also easy to master . Ibn Kholduun
also said "know! That learning Al-Qur'an to young children is the spread of religion
that has been done by all experts and spread it throughout their cities, because the
Qur'an can impose the power of faith in the heart. The expected objective of this
research is to find out the extent of the relationship between memorizing Al-Qur'an
and Spiritual Intelligence of Children aged 5-6 years in kindergarten (TK) Intan
Permata Aisyiyah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo of the Academic Year of 2017-
2
2018. This research was a correlational research (Correlational Research), this
research also used quantitative data or numerical data. In this study the authors took
samples using saturated sampling techniques. Then the sample of this study is the
entire population of 32 children aged 5-6 years in kindergarten (TK) Intan Permata
Aisyiyah Makamhaji, Kartasura. In this study researcher used participant observation
techniques and structured observations in which observer participated in the
activities of the researched subjects and observers in the data collection process using
observation guidelines. The collected data were analyzed using product moment and
simple regression. Based on the results of the study, it was known from the table
correlations that the relationship (correlation) between memorizing the Qur'an with
spiritual intelligence was very strong positive, which was 0,718. From the output it
could be seen that F count = 32,010 with a significant level or probability 0,00 <0,05,
then the regression model can be used to predict spiritual intelligence. In addition,
the regression equation was known with the formula Y = a + b X is Y = 10,819 +
0,831X. Thus it can be stated as significant and the proposed hypothesis can be
accepted. The magnitude of the effect of memorizing the Qur'an on spiritual
intelligence is 51,6%, while the remaining 48,4% is influenced by other variables.
Keywords: memorizing the Qur’an, spiritual intelligence
1. PENDAHULUAN
Setiap orang tua pasti menghendaki agar buah hatinya tumbuh menjadi anak yang
sehat, cerdas, kreatif, mandiri, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, kelak agar
anaknya menjadi anak yang saleh dan salihah. Harapan untuk menjadikan mereka
yang terbaik, yang dapat menunjang kehidupan mereka di masa depan atau untuk
kebaikan anak itu sendiri. Diakui atau tidak diakui saat ini krisis yang nyata dan
menghawatirkan dalam masyarakat melibatkan generasi yang sangat berharga, yaitu
anak-anak. Kemerosotan moral terefleksi dengan berbagai sikap dan perilaku anak-
anak yang tidak dapat dihindari.
Dengan demikian, adanya perilaku menyimpang pada anak-anak dan remaja
mengindikasikan rendahnya kecerdasan spiritual yang dimilikinya. Agar anak-anak
tidak terjerumus pada kenakalan remaja nantinya, diperlukan pola membelajaran
yang tepat, salah satunya yaitu dengan membelajarkan Al-Qur’an pada anak sejak
usia dini. Berdasarkan hasil observasi di awal, peneliti meneliti di Taman Kanak –
Kanak ( TK ) Intan Permata Aisyiyah Makamhaji. Dimana di Taman Kanak – Kanak
( TK ) Intan Permata Aisyiyah Makamhaji setiap hari setelah pembiasaan selalu
diadakan Tahfidul Qur’an yang dilaksanakan secara bergantian antara TK A (Intan)
dan TK B (Permata). Kegiatan Tahfid yang diadakan di Taman Kanak – Kanak ( TK
3
) Intan Permata Aisyiyah Makamhaji ini bertujuan untuk meluluskan anak didik yang
memiliki kecakapan dan kepribadian seorang muslim yang bertaqwa dan
bertanggung jawab kepada Allah SWT dan kepada masyarakat sekitar.
Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan masalah : apakah ada Hubungan
Antara Menghafal Al-Qur’an dengan Kecerdasan Spiritual Anak Usia 5-6 Tahun di
Taman Kanak-Kanak ( TK ) Intan Permata Aisyiyah Makamhaji, Kartasura,
Sukoharjo Tahun Ajaran 2017-2018? Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana Hubungan Antara Menghafal Al-Qur’an
dengan Kecerdasan Spiritual Anak Usia 5-6 Tahun di Taman Kanak-Kanak ( TK )
Intan Permata Aisyiyah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo Tahun Ajaran 2017-2018.
Menghafal Al-Qur’an merupakan sebuah proses mengingat materi ayat harus
dihafal dan diingat secara sempurna. Sehingga seluruh proses pengingatan terhadap
ayat dan bagian-baginnya dimulai dari proses awal, sehingga mengingat kembali
harus tepat. (Wiwi Alawiyah 2014:15) Metode istima’ yaitu sebuah metode
menghafal Al-Qur’an yang utamanya diperuntukkan bagi anak didik yang belum bisa
membaca Al-Qur’an (Abdul Aziz 2016:12). Merutut Abdul Aziz (2016:16) Guru
memulai mengajarkan hafalan Al-Qur’an dengan lima langkah melalui metode
istima’ sebagai berikut : a. Guru melafadzkan ayat, siswa mendengarkan, b. Guru
melafadzkan ayat, siswa menirukan, c. Guru dan siswa bersama-sama melafadzkan
ayat, d. Siswa secara bergiliran melafadzkan ayat, guru menyimak, e. Siswa satu
persatu menyetorkan hafalan baru kepada guru dan guru mencatat dalam buku sijil
yaum. Seperti yang di jelaskan dalam bukunya Suyadi oleh Howard Gardner dalam
sistem Multiple Intellegence kecerdasan yang ke-9 yaitu kecerdasan spiritual adalah
kemampuan untuk merasakan keberagamaan seseorang. Perlu ditegaskan bahwa
merasa beragama tidak sekedar tahu agama. Oleh karena itu, orang yang mendalam
ilmu dan pengetahuan agamanya belum tentu mempunyai kecerdasan spiritual.
Sebab, kecerdasan spiritual hanya diperoleh dengan merasakan keberagamaan, bukan
sekedar pengetahuan suatu agama. Dalam bukunya Suyadi (2010:184-185)
menjelaskan secara sederhana, anak yang mempunyai kecerdasan spiritual tinggi
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (anak usia 5-6 tahun) : a. Mampu menghafal
beberapa surat dalam Al-Qur’an, seperti Al-Ikhlas dan An-Naas, b. Mampu
4
menghafal gerakan shalat secara sempurna, c. Mampu menyebutkan beberapa sifat
Allah, d. Menghormati orang tua, menghargai teman-temnnya, dan menyayangi adik-
adiknya atau anak dibawah usianya, e. Mengucapkan syukur dan terima kasih.
2. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional (Correlational Research), Dalam
penelitian ini akan mencari seberapa besar hubungan menghafal Al-Qur’an terhadap
kecerdasan spiritual anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak – Kanak ( TK ) Intan
Permata Aisyiyah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo Tahun Ajaran 2017-2018.
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan tersebut, peneliti menggunakan metode
analisis product moment dengan regresi sederhana.
Teknik pengumpula data dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
observasi partisipan dan observasi terstruktur dimana pengamat ikut serta dalam
kegiatan subjek yang ditiliti dan pengamat dalam proses pengumpulan data
menggunakan pedoman observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah
dengan mencari uji asumsi dasar yaitu uji normalitas dan uji linearitas. Setelah itu uji
analisis deskriptif untuk mengetahui gambaran data yang akan di analisis. Kemudian
uji hipotesisnya yaitu dengan uji korelasi dan uji regresi lenear sederhana.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Deskriptif
Dari data skor hasil setiap variabel baik variabel menghafal Al-Qur’an maupun
kecerdasan spiritual anak maka analisis deskriptifnya dapat dijelaskan dengan
menggunakan program SPSS 15.0. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat
disajikan melalui tabel berikut :
Tabel 1 Distribusi Data Menghafal Al-Qur’an dan Kecerdasan Spiritual
No keterangan
Variable
Menghafal Al-
Qur’an
Kecerdasan
Spiritual
1. Responden 32 32
2. Minimum 12 21
3. Maksimum 20 28
5
4. Mean 15,41 23,6
5. Standar Deviasi 1,847 2,136
6. Range 8 7
7. Variance ,410 4,565
3.2 Analisis Asumsi Dasar
Sebelum hipotesis terlebih dahulu dilakukan analisis uji asumsi dasar. Uji asumsi
dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Berikut
penjelasan dari uji asumsi dasar :
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov residual dengan SPSS 15.0. Berdasarkan hasil uji normalitas
diketahui nilai signifikansi 0,602 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai
residual berdistribusi normal. Karena normal maka hasil analisis ini dapat lanjut ke
analisis regresi, karena syarat asumsi klasik dalam hal ini nilai residualnya sudah
berdistribusi normal. Uji linearitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan SPSS
15.0. Berdasarkan hasil uji linearitas diketahui nilai signifikansi 0,911 > 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear antara menghafal Al-Qur’an dan
kecerdasan spiritual.
3.3 Analisis Uji Hipotesis
Setelah data diperoleh dari hasil observasi, baik data dari variabel X, yaitu menghafal
Al-Qur’an maupun variabel Y, yaitu kecerdasan spiritual, maka langkah selanjutnya
data dianalisis untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan penulis dapat
diterima atau ditolak. Adapun hipotesis tersebut adalah : terdapat hubungan yang
saling mempengaruhi antara menghafal Al-Qur’an dengan kecerdasan spiritual anak
usia 5-6 tahun. Adapun langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
Data yang telah didapat, pada tahap ini penulis mencari koefisien korelasi
antara variabel X (menghafal Al-Qur’an) dan variabel Y (kecerdasan spiritual).
Untuk memudahkan dalam mengelolanya, penulis menggunakan table sebagai
berikut :
6
Tabel 2 Hasil Anlisis Korelasi
Correlations
menghafal Al-
Qur'an
kecerdasan
spiritual
menghafal Al-Qur'an Pearson Correlation 1 ,718(**)
Sig. (2-tailed) ,000
N 32 32
kecerdasan spiritual Pearson Correlation ,718(**) 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 32 32
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Analisis hasil dari Correlations
Hasil analisis data menghafal Al-Qur’an dan kecerdasan spiritual anak diatas
menunjukkan hipotesis yang berbunyi “Ada Hubungan Signifikan Antara Menghafal
Al-Qur’an Terhadap Kecerdasan Spiritual Anak Usia 5-6 Tahun di Taman Kanak-
Kanak Intan Permata Aisyiyah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo Tahun Ajaran
2017-2018”. Berdasarkan korelasi product moment diperoleh hasil sebagai berikut :
Dengan taraf signifikan 1% (0,449), r hitung > r tabel = 0,718 > 0,449
Dengan taraf signifikansi 1% =0,01
Baik dengan taraf signifikansi 1% maupun 5% hasilnya akan diperoleh 0,718 > 0,449
> 0,01
Dari tabel correlations menunjukkan bahwa hubungan (korelasi) antara
menghafal Al-Qur’an dengan kecerdasan spiritual sangat kuat positif, yaitu 0,875.
Arti positif adalah hubungan antara variabel X dan variabel Y searah, maksud searah
di sini adalah semakin baik dalam menghafal Al-Quran, maka semakin baik
kecerdasan spiritual. Begitu juga sebaliknya semakin kurang baik dalam menghafal
Al-Qur’an, maka semakin kurang baik kecerdasan spiritual.
Hipotesis untuk kasus ini :
Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
Ho : Tidak terdapat yang signifikan hubungan antara menghafal Al-Qur’an dengan
kecerdasan spiritual.
7
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara menghafal Al-Qur’an dengan kecerdasan
spiritual.
Membuat hipotesis dalam bentuk statistik
Ho : r = 0
Ha : r ≠ 0
Menentukan resiko kesalahan = 5% (0,05)
Kriteria keputusan :
Jika : sig < , maka Ho ditolak
Jika : sig > , maka Ho diterima
Dari tebel correlations diperoleh variabel antara menghafal Al-Qur’an (X) terhadap
kecerdasan spiritual (Y) nilai sig = 0,00. Untuk nilai nya, karena menggunakan uji
dua sisi, maka / 2, sehingga nilai = 0,05 / 2 = 0,025.
Membandingkan nilai sig dan
Jika : sig < , maka Ho ditolak
Ternyata : sig = 0,00 < 0,025, maka Ho ditolak dan diterima Ha.
Keputusannya :
Terdapat hubungan yang signifikan antara menghafal Al-Qur’an dengan kecerdasan
spiritual.
Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Variables Entered/Removed(b)
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 menghafal
Al-Qur'an(a) . Enter
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: kecerdasan spiritual
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,718(a) ,516 ,500 1,511
a Predictors: (Constant), menghafal Al-Qur'an
b Dependent Variable: kecerdasan spiritual
8
ANOVA(b)
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 73,043 1 73,043 32,010 ,000(a)
Residual 68,457 30 2,282
Total 141,500 31
a Predictors: (Constant), menghafal Al-Qur'an
b Dependent Variable: kecerdasan spiritual
Coefficients(a)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) 10,819 2,279 4,747 ,000
menghafal Al-
Qur'an ,831 ,147 ,718 5,658 ,000
a Dependent Variable: kecerdasan spiritual
Output bagian pertama (Variables Entered/Removed) Tabel tersebut
menjelaskan tentang variabel yang dimasukkan atau dibuang dan metode yang
digunakan. Dalam hal ini variabel yang dimasukkan adalah variabel menghafal Al-
Qur’an sebagai predictor dan metode yang digunakan adalah metode enter.
Outpun bagian kedua (Model summary)Tabel tersebut menjelaskan besarnya
nilai korelasi atau hubungan (R) yaitu sebesar 0,718 dan menjelaskan besarnya
prosentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang disebut koefisien
determinasi yang merupakan hasil dari pengkuadratan R. Dari output tersebut
diperoleh koefisien dererminasi ( ) sebesar 0,516, yang mengandung pengertian
bahwa pengaruh variabel bebas (menghafal Al-Qur’an) terhadap variabel terikat
(kecerdasan spiritual) adalah sebesar 51,6%, sedangkan sisanya yaitu 48,4%
dipengaruhi oleh variabel lain.
Outpun bagian ketiga (ANOVA) Pada bagian ini untuk menjelaskan apakah ada
pengaruh yang nyata (signifikan) variabel menghafal Al-Qur’an (X) terhadap
kecerdasan spiritual (Y). Dari output terlihat bahwa F hitung = 32,010 dengan
9
tingkat signifikannya atau probabilitas 0,00 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai
untuk memprediksi kecerdasan spiritual.
Output bagian keempat (Coefficients) Pada tabel coefficients, pada kolom B
pada Constant (a) adalah 10,819, sedangkan Menghafal Al-Qur’an (b) adalah 0,831,
sehingga persamaan regresinya dapat ditulis :
Y = a + b X
= 10,819 + 0,831X (1)
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan perubahan rata-rata
variabel Y untuk setiap perubahan X sebesar satu satuan. Perubahan ini merupakan
pertambahan b bertanda positif dan perubahan b bertanda negative. Sehingga dari
persamaan tersebut dapat diterjemahkan :
Kostanta sebesar 10,819 menyatakan bahwa jika tidak ada menghafal Al-Qur’an
maka kecerdasan spiritual sebesar 10,819.
Koefisien regresi X1 sebesar 0,831 menyatakan bahwa setiap penambahan 1
menghafal Al-Qur’an, maka kecerdasan spiritual sebesar 0,831.
Selain menggambarkan persamaan regresi output ini juga menampilkan uji
signifikansi dengan uji t yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang nyata
(signifikan) variabel menghafal Al-Qur’an (X) sendiri (partial) terhadap kecerdasan
spiritual.
Hipotesis :
H0 = Tidak ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel menghafal Al-Qur’an (X)
terhadap kecerdasan spiritual (Y)
H1 = Ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel menghafal Al-Qur’an (X)
terhadap kecerdasan spiritual (Y)
Dari output di atas dapat diketahui nilai = 5,658 dengan probabilitas = 0,00 <
0,05, maka H0 ditolak yang berarti bahwa ada pengaruh yang nyata (signifikan)
variabel menghafal Al-Qur’an (X) terhadap kecerdasan spiritual (Y). Sehingga
menghafal Al-Qur’an (X1) dapat digunakan untuk memprediksi besarnya kecerdasan
spiritual (Y).
10
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan sebagai berikut : terdapat
hubungan antara menghafal Al-Qur’an terhadap kecerdasan spiritual anak usia 5-6
tahun di Taman Kanak – Kanak ( TK ) Intan Permata Aisyiyah Makamhaji,
Kartasura, Sukoharjo Tahun Ajaran 2017-2018. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai
r pearson correlation sebesar 0,718 dengan signifikansi sebesar 0,00 < 0,01 yang
berarti Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara menghafal Al-Qur’an terhadap
kecerdasan spiritual anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak – Kanak ( TK ) Intan
Permata Aisyiyah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo Tahun Ajaran 2017-2018.
DAFTAR PUSTAKA
Wahid, Wiwi Alawiyah, Cara Cepat Menghafal Al-Qur’an, Jogjakarta: DIVA
Press, 2014
Ridwan, Abdul Aziz, Manajemen Pelaksanaan Tahfizul Qur’an, Jakatra Timur:
Yayasan Ajyal Qur’aniyah, 2016
Suyadi, Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta: PT Pustaka
Insan Madani, 2010
Neolaka, Amos, Metode Penelitian dan Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset, 2014