14
HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK USIA 5-6 TAHUN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Sastra I pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh : DILLA NURSHOLIHAH A520140071 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas

i

HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN

KECERDASAN SPIRITUAL ANAK USIA 5-6 TAHUN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Sastra I pada

Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

DILLA NURSHOLIHAH

A520140071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas
Page 3: HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas

ii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas

iii

Page 5: HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas

1

HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN

KECERDASAN SPIRITUAL ANAK USIA 5-6 TAHUN

Abstrak

Ilmu yang sebaiknya di hafalkan pertama kali adalah Al-Qur’an, karena Al-Qur’an

merupakan sumber ilmu untuk umat ini dan diturunkan dengan penuh berkah, ketika

Al-Qur’an di kuasai maka ilmu-ilmu yang lain juga mudah untuk dikuasai. Ibnu

Kholduun juga mengatakan “ketahuilah! Bahwa mempelajarkan Al-Qur’an kepada

anak kecil adalah syiar agama yang telah dilakukan oleh semua ahli ilmu dan

menyebarkannya di seluruh kota-kota mereka, karena Al-Qur’an dapat menancapkan

kekuatan iman dalam hati. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui sejauh mana Hubungan Antara Menghafal Al-Qur’an dengan

Kecerdasan Spiritual Anak Usia 5-6 Tahun di Taman Kanak-Kanak ( TK ) Intan

Permata Aisyiyah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo Tahun Ajaran 2017-2018.

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional (Correlational Research), Penelitian

ini juga menggunakan jenis data kuantitatif atau data berbentuk angka. Dalam

penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik sampling

jenuh. Maka sampel dari penelitian ini adalah seluruh populasi yang berjumlah 32

anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak – Kanak ( TK ) Intan Permata Aisyiyah

Makamhaji, Kartasura. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi

partisipan dan observasi terstruktur dimana pengamat ikut serta dalam kegiatan

subjek yang ditiliti dan pengamat dalam proses pengumpulan data menggunakan

pedoman observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan product

moment dan regresi sederhana. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui dari tabel

correlations menunjukkan bahwa hubungan (korelasi) antara menghafal Al-Qur’an

dengan kecerdasan spiritual sangat kuat positif, yaitu 0,718. Dari output terlihat

bahwa F hitung = 32,010 dengan tingkat signifikannya atau probabilitas 0,00 < 0,05,

maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kecerdasan spiritual. Selain

itu, diketahui persamaan regresinya dengan rumus Y = a + b X adalah Y = 10,819 +

0,831X. Dengan demikian dapat dinyatakan signifikan dan hipotesis yang diajukan

dapat diterima. Adapun besarnya pengaruh menghafal Al-Qur’an terhadap

kecerdasan spiritual adalah sebesar 51,6%, sedangkan sisanya yaitu 48,4%

dipengaruhi oleh variabel lain.

Kata Kunci : menghafal Al-Quran, kecerdasan spiritual

Abstract

The knowledge that should be memorized the first time is the Qur'an, because the

Qur'an is a source of knowledge for this people and is sent down with blessings,

when the Qur'an is controlled, other sciences are also easy to master . Ibn Kholduun

also said "know! That learning Al-Qur'an to young children is the spread of religion

that has been done by all experts and spread it throughout their cities, because the

Qur'an can impose the power of faith in the heart. The expected objective of this

research is to find out the extent of the relationship between memorizing Al-Qur'an

and Spiritual Intelligence of Children aged 5-6 years in kindergarten (TK) Intan

Permata Aisyiyah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo of the Academic Year of 2017-

Page 6: HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas

2

2018. This research was a correlational research (Correlational Research), this

research also used quantitative data or numerical data. In this study the authors took

samples using saturated sampling techniques. Then the sample of this study is the

entire population of 32 children aged 5-6 years in kindergarten (TK) Intan Permata

Aisyiyah Makamhaji, Kartasura. In this study researcher used participant observation

techniques and structured observations in which observer participated in the

activities of the researched subjects and observers in the data collection process using

observation guidelines. The collected data were analyzed using product moment and

simple regression. Based on the results of the study, it was known from the table

correlations that the relationship (correlation) between memorizing the Qur'an with

spiritual intelligence was very strong positive, which was 0,718. From the output it

could be seen that F count = 32,010 with a significant level or probability 0,00 <0,05,

then the regression model can be used to predict spiritual intelligence. In addition,

the regression equation was known with the formula Y = a + b X is Y = 10,819 +

0,831X. Thus it can be stated as significant and the proposed hypothesis can be

accepted. The magnitude of the effect of memorizing the Qur'an on spiritual

intelligence is 51,6%, while the remaining 48,4% is influenced by other variables.

Keywords: memorizing the Qur’an, spiritual intelligence

1. PENDAHULUAN

Setiap orang tua pasti menghendaki agar buah hatinya tumbuh menjadi anak yang

sehat, cerdas, kreatif, mandiri, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, kelak agar

anaknya menjadi anak yang saleh dan salihah. Harapan untuk menjadikan mereka

yang terbaik, yang dapat menunjang kehidupan mereka di masa depan atau untuk

kebaikan anak itu sendiri. Diakui atau tidak diakui saat ini krisis yang nyata dan

menghawatirkan dalam masyarakat melibatkan generasi yang sangat berharga, yaitu

anak-anak. Kemerosotan moral terefleksi dengan berbagai sikap dan perilaku anak-

anak yang tidak dapat dihindari.

Dengan demikian, adanya perilaku menyimpang pada anak-anak dan remaja

mengindikasikan rendahnya kecerdasan spiritual yang dimilikinya. Agar anak-anak

tidak terjerumus pada kenakalan remaja nantinya, diperlukan pola membelajaran

yang tepat, salah satunya yaitu dengan membelajarkan Al-Qur’an pada anak sejak

usia dini. Berdasarkan hasil observasi di awal, peneliti meneliti di Taman Kanak –

Kanak ( TK ) Intan Permata Aisyiyah Makamhaji. Dimana di Taman Kanak – Kanak

( TK ) Intan Permata Aisyiyah Makamhaji setiap hari setelah pembiasaan selalu

diadakan Tahfidul Qur’an yang dilaksanakan secara bergantian antara TK A (Intan)

dan TK B (Permata). Kegiatan Tahfid yang diadakan di Taman Kanak – Kanak ( TK

Page 7: HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas

3

) Intan Permata Aisyiyah Makamhaji ini bertujuan untuk meluluskan anak didik yang

memiliki kecakapan dan kepribadian seorang muslim yang bertaqwa dan

bertanggung jawab kepada Allah SWT dan kepada masyarakat sekitar.

Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan masalah : apakah ada Hubungan

Antara Menghafal Al-Qur’an dengan Kecerdasan Spiritual Anak Usia 5-6 Tahun di

Taman Kanak-Kanak ( TK ) Intan Permata Aisyiyah Makamhaji, Kartasura,

Sukoharjo Tahun Ajaran 2017-2018? Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui sejauh mana Hubungan Antara Menghafal Al-Qur’an

dengan Kecerdasan Spiritual Anak Usia 5-6 Tahun di Taman Kanak-Kanak ( TK )

Intan Permata Aisyiyah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo Tahun Ajaran 2017-2018.

Menghafal Al-Qur’an merupakan sebuah proses mengingat materi ayat harus

dihafal dan diingat secara sempurna. Sehingga seluruh proses pengingatan terhadap

ayat dan bagian-baginnya dimulai dari proses awal, sehingga mengingat kembali

harus tepat. (Wiwi Alawiyah 2014:15) Metode istima’ yaitu sebuah metode

menghafal Al-Qur’an yang utamanya diperuntukkan bagi anak didik yang belum bisa

membaca Al-Qur’an (Abdul Aziz 2016:12). Merutut Abdul Aziz (2016:16) Guru

memulai mengajarkan hafalan Al-Qur’an dengan lima langkah melalui metode

istima’ sebagai berikut : a. Guru melafadzkan ayat, siswa mendengarkan, b. Guru

melafadzkan ayat, siswa menirukan, c. Guru dan siswa bersama-sama melafadzkan

ayat, d. Siswa secara bergiliran melafadzkan ayat, guru menyimak, e. Siswa satu

persatu menyetorkan hafalan baru kepada guru dan guru mencatat dalam buku sijil

yaum. Seperti yang di jelaskan dalam bukunya Suyadi oleh Howard Gardner dalam

sistem Multiple Intellegence kecerdasan yang ke-9 yaitu kecerdasan spiritual adalah

kemampuan untuk merasakan keberagamaan seseorang. Perlu ditegaskan bahwa

merasa beragama tidak sekedar tahu agama. Oleh karena itu, orang yang mendalam

ilmu dan pengetahuan agamanya belum tentu mempunyai kecerdasan spiritual.

Sebab, kecerdasan spiritual hanya diperoleh dengan merasakan keberagamaan, bukan

sekedar pengetahuan suatu agama. Dalam bukunya Suyadi (2010:184-185)

menjelaskan secara sederhana, anak yang mempunyai kecerdasan spiritual tinggi

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (anak usia 5-6 tahun) : a. Mampu menghafal

beberapa surat dalam Al-Qur’an, seperti Al-Ikhlas dan An-Naas, b. Mampu

Page 8: HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas

4

menghafal gerakan shalat secara sempurna, c. Mampu menyebutkan beberapa sifat

Allah, d. Menghormati orang tua, menghargai teman-temnnya, dan menyayangi adik-

adiknya atau anak dibawah usianya, e. Mengucapkan syukur dan terima kasih.

2. METODE

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional (Correlational Research), Dalam

penelitian ini akan mencari seberapa besar hubungan menghafal Al-Qur’an terhadap

kecerdasan spiritual anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak – Kanak ( TK ) Intan

Permata Aisyiyah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo Tahun Ajaran 2017-2018.

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan tersebut, peneliti menggunakan metode

analisis product moment dengan regresi sederhana.

Teknik pengumpula data dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik

observasi partisipan dan observasi terstruktur dimana pengamat ikut serta dalam

kegiatan subjek yang ditiliti dan pengamat dalam proses pengumpulan data

menggunakan pedoman observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah

dengan mencari uji asumsi dasar yaitu uji normalitas dan uji linearitas. Setelah itu uji

analisis deskriptif untuk mengetahui gambaran data yang akan di analisis. Kemudian

uji hipotesisnya yaitu dengan uji korelasi dan uji regresi lenear sederhana.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Deskriptif

Dari data skor hasil setiap variabel baik variabel menghafal Al-Qur’an maupun

kecerdasan spiritual anak maka analisis deskriptifnya dapat dijelaskan dengan

menggunakan program SPSS 15.0. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat

disajikan melalui tabel berikut :

Tabel 1 Distribusi Data Menghafal Al-Qur’an dan Kecerdasan Spiritual

No keterangan

Variable

Menghafal Al-

Qur’an

Kecerdasan

Spiritual

1. Responden 32 32

2. Minimum 12 21

3. Maksimum 20 28

Page 9: HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas

5

4. Mean 15,41 23,6

5. Standar Deviasi 1,847 2,136

6. Range 8 7

7. Variance ,410 4,565

3.2 Analisis Asumsi Dasar

Sebelum hipotesis terlebih dahulu dilakukan analisis uji asumsi dasar. Uji asumsi

dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Berikut

penjelasan dari uji asumsi dasar :

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov residual dengan SPSS 15.0. Berdasarkan hasil uji normalitas

diketahui nilai signifikansi 0,602 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai

residual berdistribusi normal. Karena normal maka hasil analisis ini dapat lanjut ke

analisis regresi, karena syarat asumsi klasik dalam hal ini nilai residualnya sudah

berdistribusi normal. Uji linearitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan SPSS

15.0. Berdasarkan hasil uji linearitas diketahui nilai signifikansi 0,911 > 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear antara menghafal Al-Qur’an dan

kecerdasan spiritual.

3.3 Analisis Uji Hipotesis

Setelah data diperoleh dari hasil observasi, baik data dari variabel X, yaitu menghafal

Al-Qur’an maupun variabel Y, yaitu kecerdasan spiritual, maka langkah selanjutnya

data dianalisis untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan penulis dapat

diterima atau ditolak. Adapun hipotesis tersebut adalah : terdapat hubungan yang

saling mempengaruhi antara menghafal Al-Qur’an dengan kecerdasan spiritual anak

usia 5-6 tahun. Adapun langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

Data yang telah didapat, pada tahap ini penulis mencari koefisien korelasi

antara variabel X (menghafal Al-Qur’an) dan variabel Y (kecerdasan spiritual).

Untuk memudahkan dalam mengelolanya, penulis menggunakan table sebagai

berikut :

Page 10: HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas

6

Tabel 2 Hasil Anlisis Korelasi

Correlations

menghafal Al-

Qur'an

kecerdasan

spiritual

menghafal Al-Qur'an Pearson Correlation 1 ,718(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 32 32

kecerdasan spiritual Pearson Correlation ,718(**) 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 32 32

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Analisis hasil dari Correlations

Hasil analisis data menghafal Al-Qur’an dan kecerdasan spiritual anak diatas

menunjukkan hipotesis yang berbunyi “Ada Hubungan Signifikan Antara Menghafal

Al-Qur’an Terhadap Kecerdasan Spiritual Anak Usia 5-6 Tahun di Taman Kanak-

Kanak Intan Permata Aisyiyah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo Tahun Ajaran

2017-2018”. Berdasarkan korelasi product moment diperoleh hasil sebagai berikut :

Dengan taraf signifikan 1% (0,449), r hitung > r tabel = 0,718 > 0,449

Dengan taraf signifikansi 1% =0,01

Baik dengan taraf signifikansi 1% maupun 5% hasilnya akan diperoleh 0,718 > 0,449

> 0,01

Dari tabel correlations menunjukkan bahwa hubungan (korelasi) antara

menghafal Al-Qur’an dengan kecerdasan spiritual sangat kuat positif, yaitu 0,875.

Arti positif adalah hubungan antara variabel X dan variabel Y searah, maksud searah

di sini adalah semakin baik dalam menghafal Al-Quran, maka semakin baik

kecerdasan spiritual. Begitu juga sebaliknya semakin kurang baik dalam menghafal

Al-Qur’an, maka semakin kurang baik kecerdasan spiritual.

Hipotesis untuk kasus ini :

Membuat hipotesis dalam uraian kalimat

Ho : Tidak terdapat yang signifikan hubungan antara menghafal Al-Qur’an dengan

kecerdasan spiritual.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas

7

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara menghafal Al-Qur’an dengan kecerdasan

spiritual.

Membuat hipotesis dalam bentuk statistik

Ho : r = 0

Ha : r ≠ 0

Menentukan resiko kesalahan = 5% (0,05)

Kriteria keputusan :

Jika : sig < , maka Ho ditolak

Jika : sig > , maka Ho diterima

Dari tebel correlations diperoleh variabel antara menghafal Al-Qur’an (X) terhadap

kecerdasan spiritual (Y) nilai sig = 0,00. Untuk nilai nya, karena menggunakan uji

dua sisi, maka / 2, sehingga nilai = 0,05 / 2 = 0,025.

Membandingkan nilai sig dan

Jika : sig < , maka Ho ditolak

Ternyata : sig = 0,00 < 0,025, maka Ho ditolak dan diterima Ha.

Keputusannya :

Terdapat hubungan yang signifikan antara menghafal Al-Qur’an dengan kecerdasan

spiritual.

Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Variables Entered/Removed(b)

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 menghafal

Al-Qur'an(a) . Enter

a All requested variables entered.

b Dependent Variable: kecerdasan spiritual

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,718(a) ,516 ,500 1,511

a Predictors: (Constant), menghafal Al-Qur'an

b Dependent Variable: kecerdasan spiritual

Page 12: HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas

8

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 73,043 1 73,043 32,010 ,000(a)

Residual 68,457 30 2,282

Total 141,500 31

a Predictors: (Constant), menghafal Al-Qur'an

b Dependent Variable: kecerdasan spiritual

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error

1 (Constant) 10,819 2,279 4,747 ,000

menghafal Al-

Qur'an ,831 ,147 ,718 5,658 ,000

a Dependent Variable: kecerdasan spiritual

Output bagian pertama (Variables Entered/Removed) Tabel tersebut

menjelaskan tentang variabel yang dimasukkan atau dibuang dan metode yang

digunakan. Dalam hal ini variabel yang dimasukkan adalah variabel menghafal Al-

Qur’an sebagai predictor dan metode yang digunakan adalah metode enter.

Outpun bagian kedua (Model summary)Tabel tersebut menjelaskan besarnya

nilai korelasi atau hubungan (R) yaitu sebesar 0,718 dan menjelaskan besarnya

prosentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang disebut koefisien

determinasi yang merupakan hasil dari pengkuadratan R. Dari output tersebut

diperoleh koefisien dererminasi ( ) sebesar 0,516, yang mengandung pengertian

bahwa pengaruh variabel bebas (menghafal Al-Qur’an) terhadap variabel terikat

(kecerdasan spiritual) adalah sebesar 51,6%, sedangkan sisanya yaitu 48,4%

dipengaruhi oleh variabel lain.

Outpun bagian ketiga (ANOVA) Pada bagian ini untuk menjelaskan apakah ada

pengaruh yang nyata (signifikan) variabel menghafal Al-Qur’an (X) terhadap

kecerdasan spiritual (Y). Dari output terlihat bahwa F hitung = 32,010 dengan

Page 13: HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas

9

tingkat signifikannya atau probabilitas 0,00 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai

untuk memprediksi kecerdasan spiritual.

Output bagian keempat (Coefficients) Pada tabel coefficients, pada kolom B

pada Constant (a) adalah 10,819, sedangkan Menghafal Al-Qur’an (b) adalah 0,831,

sehingga persamaan regresinya dapat ditulis :

Y = a + b X

= 10,819 + 0,831X (1)

Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan perubahan rata-rata

variabel Y untuk setiap perubahan X sebesar satu satuan. Perubahan ini merupakan

pertambahan b bertanda positif dan perubahan b bertanda negative. Sehingga dari

persamaan tersebut dapat diterjemahkan :

Kostanta sebesar 10,819 menyatakan bahwa jika tidak ada menghafal Al-Qur’an

maka kecerdasan spiritual sebesar 10,819.

Koefisien regresi X1 sebesar 0,831 menyatakan bahwa setiap penambahan 1

menghafal Al-Qur’an, maka kecerdasan spiritual sebesar 0,831.

Selain menggambarkan persamaan regresi output ini juga menampilkan uji

signifikansi dengan uji t yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang nyata

(signifikan) variabel menghafal Al-Qur’an (X) sendiri (partial) terhadap kecerdasan

spiritual.

Hipotesis :

H0 = Tidak ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel menghafal Al-Qur’an (X)

terhadap kecerdasan spiritual (Y)

H1 = Ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel menghafal Al-Qur’an (X)

terhadap kecerdasan spiritual (Y)

Dari output di atas dapat diketahui nilai = 5,658 dengan probabilitas = 0,00 <

0,05, maka H0 ditolak yang berarti bahwa ada pengaruh yang nyata (signifikan)

variabel menghafal Al-Qur’an (X) terhadap kecerdasan spiritual (Y). Sehingga

menghafal Al-Qur’an (X1) dapat digunakan untuk memprediksi besarnya kecerdasan

spiritual (Y).

Page 14: HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN …eprints.ums.ac.id/68681/11/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Uji asumsi dasar dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas

10

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan sebagai berikut : terdapat

hubungan antara menghafal Al-Qur’an terhadap kecerdasan spiritual anak usia 5-6

tahun di Taman Kanak – Kanak ( TK ) Intan Permata Aisyiyah Makamhaji,

Kartasura, Sukoharjo Tahun Ajaran 2017-2018. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai

r pearson correlation sebesar 0,718 dengan signifikansi sebesar 0,00 < 0,01 yang

berarti Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara menghafal Al-Qur’an terhadap

kecerdasan spiritual anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak – Kanak ( TK ) Intan

Permata Aisyiyah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo Tahun Ajaran 2017-2018.

DAFTAR PUSTAKA

Wahid, Wiwi Alawiyah, Cara Cepat Menghafal Al-Qur’an, Jogjakarta: DIVA

Press, 2014

Ridwan, Abdul Aziz, Manajemen Pelaksanaan Tahfizul Qur’an, Jakatra Timur:

Yayasan Ajyal Qur’aniyah, 2016

Suyadi, Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta: PT Pustaka

Insan Madani, 2010

Neolaka, Amos, Metode Penelitian dan Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset, 2014