85
i HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN KETEPATAN JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) PENELITIAN DOSEN Disusun Sebagai Perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi Di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun OLEH : RURY NARULITA SARI, SST, M.Kes NBM. 1092422 AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYA MADIUN 2014

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

i

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN KETEPATAN

JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL

TRIMESTER III

(Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun)

PENELITIAN DOSEN

Disusun Sebagai Perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun

OLEH :

RURY NARULITA SARI, SST, M.Kes

NBM. 1092422

AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYA MADIUN

2014

Page 2: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

ii

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN KETEPATAN

JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL

TRIMESTER III

(Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun)

PENELITIAN DOSEN

Disusun Sebagai Perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun

OLEH :

RURY NARULITA SARI, SST, M.Kes

NBM. 1092422

AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYA MADIUN

2014

Page 3: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

iv

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN

KETEPATAN JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun)

Peran antenatal care sendiri sangat besar karena dapat mengetahui

berbagai resiko dan komplikasi hamil sehingga dapat diarahkan untuk melakukan

rujukan. Hasil studi pendahuluan 48 orang ibu hamil yang sesuai harapan

Manuaba (2010) sebanyak 26 orang (54,1%), dan yang tidak sesuai sebanyak 22

orang (45,8%). Berdasarkan masalah tersebut peneliti ingin mengetahui adakah

hubungan antara dukungan suami dengan ketepatan jadwal ketepatan ANC pada

ibu hamil trimester III.

Jenis penelitian ini adalah analitik, menggunakan pendekatan cross

sectional dengan jumlah populasi 45 orang dan sampel diambil dengan simple

random sampling yaitu 41 orang. Dukungan suami didapatkan dari hasil kuisioner

Nursalam (2011) dan ketepatan jadwal kunjungan ANC dari hasil studi dokumen

buku kunjungan ANC. Analisis data univariat dengan menggunakan persentasi,

dan analisis bivariat dengan menggunakan tabel 2x2. Untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan, menggunakan uji chi square dengan dk=1, Ho ditolak jika X2

hitung > X2 tabel dengan = 0,05 (3,841).

Dari hasil penelitian dan analisa data diperoleh ibu yang mendapat

dukungan suami dan tepat dalam melakukan kunjungan antenatal care sebanyak 7

orang (17,08%), yang mendapat dukungan dari suami tetapi tidak tepat sebanyak

2 orang (4,88%), sedangkan yang tidak mendapat dukungan dan tidak tepat

sebanyak 22 orang (53,56%), dan yang tidak mendapat dukungan serta tepat 10

orang (24,35%). Berdasarkan hasil chi square diketahui X2 hitung 6,265 > dari X

2

tabel yaitu 3,841 maka Ho ditolak, dengan demikian ada hubungan antara

dukungan suami terhadap ketepatan jadwal kunjungan antenatal care.

Berdasarkan analisa dapat disimpulkan bahwa sebagian suami tidak

mendukung ibu hamil melakukan ANC, sebagian besar ibu hamil tidak tepat

dalam melaksanakan kunjungan antenatal care, dan ada hubungan antara

dukungan suami dengan ketepatan jadwal kunjungan antenatal care. Diharapkan

dengan adanya kerja sama bidan dan suami kunjungan antenatal care menjadi

tepat.

Kata kunci : Dukungan suami, Ketepatan jadwal ANC

Page 5: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

v

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rury Narulita Sari, SST., M.Kes

NBM : 1092422

Jabatan : Dosen

Judul :

“Hubungan antara Dukungan Suami dengan Ketepatan Jadwal Kunjungan

Antenatal Care pada Ibu Hamil Trimester III (Studi di BPM Suprijati, SST.,

M.Kes Kabupaten Madiun)

Dengan ini saya menyatakan bahwa Penelitian ini benar-benar hasil karya

sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan penelitian yang lazim.

Madiun, Desember 2014

Yang menyatakan,

Rury Narulita Sari, SST., M.Kes

NBM. 1092422

Page 6: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul

“Hubungan antara Dukungan Suami dengan Ketepatan Jadwal Kunjungan

Antenatal Care pada Ibu Hamil Trimester III (Studi di BPM Suprijati, SST.,

M.Kes Kabupaten Madiun).

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini,

diantaranya:

1. Rumpiati, Amd.Keb., SST., MPH. selaku Direktur Akademi Kebidanan

Muhammadiyah Madiun.

2. Suprijati, SST., M.Kes. yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan

penelitian di tempat praktinya.

3. Responden yang telah bersedia untuk diteliti dan atas kerjasamanya sehingga

dapat menyelesaikan penelitian ini.

4. Semua pihak yang telah membantu dengan tulus hati sehingga penelitian ini

bisa tersusun dengan lancar.

Demikian penelitian ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu kebidanan pada khususnya dan pelayanan kesehatan pada

umumnya.

Madiun, Desember 2014

Penulis

Page 7: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

vii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL DEPAN ....................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................. iv

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. v

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

DAFTAR ISI ........................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah ................................................................................ 2

1.4 Rumusan Masalah .............................................................................. 3

1.5 Tujuan ................................................................................................ 3

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 6

2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 6

2.2 Dukungan Suami ................................................................................ 5

2.3 Antenatal Care ................................................................................... 13

2.4 Hubungan antara Dukungan Suami dengan Ketepatan Jadwal

Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil Trimester III ................. 41

Page 8: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

viii

2.5 Kerangka Konsep ............................................................................... 42

2.6 Hipotesis ............................................................................................ 42

BAB 3 METODE PENELITIAN.............................................................. 43

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 43

3.2 Rancangan Penelitian ......................................................................... 43

3.3 Kerangka Kerja Penelitian ................................................................. 44

3.4 Populasi Dan Sampel ......................................................................... 45

3.5 Variabel ............................................................................................. 46

3.6 Definisi Operasional .......................................................................... 47

3.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................ 48

3.8 Instrumen ........................................................................................... 48

3.9 Tehnik Dan Cara Pengumpulan Data ................................................ 49

3.10 Tehnik Pengelolahan dan Analisis Data ........................................... 50

3.11 Analisis Data ..................................................................................... 53

3.12 Etika Penelitian ................................................................................. 55

3.13 Keterbatasan ...................................................................................... 56

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 57

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 57

4.2 Pembahasan ...................................................................................... 63

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 73

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 73

5.2 Saran .................................................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kuisioner respons penilaian pasien terhadap dukungan keluarga

(Sosial) ........................................................................................... 12

Tabel 2.2 Definisi Operasional....................................................................... 47

Tabel 2.3 Penilian Kuisioner .......................................................................... 51

Tabel 2.4 Koding Kuisioner ........................................................................... 52

Tabel 2.5 Koding Ketepatan Antenatal Care ................................................. 53

Tabel 2.6 Tabulasi Kuisioner dan Studi Dokumen ........................................ 53

Tabel 2.7 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami di BPM Suprijati,

Amd.Keb, SST., M.Kes ................................................................. 61

Tabel 2.8 Distribusi frekuensi ketepatan jadwal kunjungan antenatal care

pada ibu hamil trimester III di BPM Suprijati, Amd.Keb, SST.,

M.Kes ........................................................................................... 61

Tabel 2.9 Tabulasi silang Hubungan antara dukungan suami dengan

ketepatan jadwal kunjungan antenatal care pada ibu hamil

trimester III di BPM Suprijati, Amd.Keb, SST., M.Kes ................ 62

Page 10: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 42

Gambar 2.2 Kerangka Kerja Penelitian .......................................................... 44

Gambar 2.3 Distribusi Umur Suami Ibu Hamil di BPM Suprijati,

Amd.Keb, SST., M.Kes Tahun 2014 ......................................... 57

Gambar 2.4 Distribusi Pendidikan Suami Di BPM Suprijati, Amd.Keb,

SST., M.Kes ................................................................................ 58

Gambar 2.5 Distribusi Pekerjaan Suami yang Memiliki Istri Hamil dan

Memeriksakan Diri di BPM Suprijati, Amd.Keb, SST., M.Kes. 58

Gambar 2.6 Distribusi umur Ibu hamil dan memeriksakan diri di BPM

Suprijati, Amd.Keb, SST., M.Kes .............................................. 59

Gambar 2.7 Distribusi usia kehamilan ibu hamil yang periksa antenatal

care di BPM Suprijati, Amd.Keb, SST., M.Kes ......................... 59

Gambar 2.8 Distribusi tekanan darah ibu hamil trimester III yang

memeriksakan diri di BPM Suprijati, Amd.Keb, SST., M.Kes .. 60

Page 11: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2. Kuisioner

Lampiran 3. Koding kuisioner dan antenatal care

Lampiran 4. Total tabulasi

Lampiran 5. Analisa Data

Page 12: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antenatal care (ANC) adalah upaya preventif program pelayanan

kesehatan obstetri untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui

serangkaian kegiatan pemantauan rutin kehamilan (Syaifudin, 2008: 278). Peran

antenatal care sendiri sangat besar karena dapat mengetahui berbagai resiko dan

komplikasi hamil sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan

ke rumah sakit (Manuaba, 2010: 115). Menurut Manuaba (2010: 107) kehamilan

dibagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan pertama (0-12 minggu), triwulan kedua

(13-28 minggu), dan triwulan ketiga (29-42 minggu). Seorang ibu hamil

diwajibkan memeriksakan kehamilannnya minimal empat kali yaitu: satu kali

kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu) dan satu kali

kunjungan pada trimester kedua (antara 14-18 minggu) serta dua kali kunjungan

pada trimester ketiga (antara 28-36 dan setelah minggu ke 36) (Syaifudin, 2002:

N-2). Adapun jadwal pemeriksaan antenatal care menurut Manuaba (2010: 114)

pada trimester I dan trimester II setiap satu bulan sekali dan trimester III setiap

dua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran.

Untuk mencapai ketepatan kunjungan antenatal care sesuai yang

diharapkan, perlu ditunjang oleh beberapa faktor antara lain: pengetahuan, sikap,

dukungan suami, dan faktor demografi (paritas, biaya, jarak rumah dan budaya)

(Nursalam, 2011: 35). Menurut Nirwana (2011: 78) peran bidan, dokter, suami

Page 13: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

2

dan keluarga sangat diperlukan dalam pemantauan kehamilan, dari beberapa

faktor di atas bisa menyebabkan pengaruh kunjungan ANC (antenatal care).

Dampak dari ibu yang tidak sesuai melakukan pemeriksaan sesuai anjuran

bidan, maka resiko tidak dapat dideteksi secara dini dan rujukan pun terlambat

dilakukan, sehingga ibu dan bayi tidak dapat ditangani secara maksimal. Apabila

keluarga tidak mendukung dengan penuh kehamilan, dikhawatirkan ibu tidak

dapat beradaptasi dengan baik mengenai ketidaknyamanan kehamilan. Untuk

mengurangi resiko pada kehamilan yang disebabkan kurangnya dukungan

keluarga maka setidaknya tercipta komunikasi yang baik khususnya dengan

pasangan, keluarga, teman. Komunikasi atau hubungan emosional yang baik akan

membantu menghadapi kesulitan dan kesedihan (Maulana, 2009: 174). Untuk itu

dukungan keluarga mempunyai andil besar dalam status kesehatan ibu, jika

seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, bahkan menunjukan rasa

dukungannya maka ibu hamil akan lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap

dalam menjalani kehamilan dan persalinan, dan nifas (Maulana, 2009: 173).

Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan

emosi saat lahir jika stres ibu tidak tertangani, oleh karena itu dukungan keluarga

khususnya suami mempunyai andil yang besar dalam menemukan status

kesehatan ibu (Maulana, 2009: 173). Untuk lebih mengoptimalkan ketepatan

jadwal kunjungan antenatal care maka penerapan kelas ibu hamil dan penyuluhan

secara rutin sangat diperlukan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk

melaksanakan penelitian dengan judul “Hubungan antara Dukungan Suami

Page 14: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

3

dengan Ketepatan Jadwal Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil Trimester

III di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes”.

1.2 Identifikasi Masalah

Faktor-faktor yang mempengaruhi antenatal care yaitu: pengetahuan,

sikap, dukungan suami, dan faktor demografi meliputi paritas, biaya, jarak rumah

dan budaya (Nursalam, 2011: 35).

1.3 Batasan Masalah

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi antenatal care di atas, peneliti

memberikan batasan pada faktor dukungan suami terhadap antenatal care.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut “Adakah hubungan antara dukungan suami dengan

ketepatan jadwal kunjungan antenatal care pada ibu hamil trimester III di BPM

Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes?”

1.5 Tujuan

1.5.1 Tujuan umum

Mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan ketepatan jadwal

kunjungan antenatal care pada ibu hamil trimester III di BPM Suprijati,

Amd.Keb., SST., M.Kes.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

4

1.5.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi dukungan suami terhadap ibu hamil untuk melaksanakan

antenatal care.

2. Mengidentifikasi ketepatan jadwal kunjungan antenatal care.

3. Menganalisis hubungan antara dukungan suami dengan ketepatan jadwal

kunjungan antenatal care pada ibu hamil di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST.,

M.Kes.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan

pemahaman serta wawasan tentang hubungan dukungan suami terhadap ketepatan

jadwal kunjungan antenatal care.

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Masyarakat

Sebagai acuan masyarakat (khususnya suami) tentang pentingnya dukungan

suami terhadap ketepatan jadwal kunjungan antenatal care.

2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Sebagai bahan pertimbangan bagi upaya peningkatan kualitas kunjungan

antenatal care.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi tambahan untuk bahan pembelajaran khususnya tentang

antenatal care.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

5

4. Bagi Peneliti

Sebagai acuan dan referensi untuk penyusunan penelitian selanjutnya,

khususnya tentang “Hubungan antara Dukungan Suami dengan Ketepatan

Jadwal Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Trimester III”.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dukungan Suami

2.2.1 Pengertian

Suami adalah pasangan hidup istri (ayah dari anak-anak). Suami

mempunyai suatu tanggung jawab yang penuh dalam suatu keluarga tersebut dan

suami mempunyai peranan yang penting, yaitu sangat dituntut bukan hanya

sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai motivator dalam berbagai kebijakan

yang akan di putuskan termasuk merencanakan keluarga (Chaniago, 2002) dalam

(Nursalam, 2007: 28).

Beberapa pendapat mengatakan bahwa dukungan sosial terutama dalam

konteks hubungan yang akrab atau kualitas hubungan perkawinan dan keluarga

barangkali merupakan sumber dukungan sosial yang paling penting Rodin dan

Salovey (1989) dalam Smet (1994) dalam (Nursalam, 2007: 28).

2.2.2 Dasar Dukungan Sosial

Kebanyakan ahli psikologi akan setuju bahwa dukungan sosial merupakan

faktor penting dalam menejemen stres, tetapi ada sedikit kekurangsetujuan tentang

apa yang mendasari dukungan sosial. Dukungan sosial dapat diukur dengan

melihat tiga elemen yaitu :

1. Perilaku sportif aktual teman-teman dan sanak famili.

2. Sifat kerangka sosial.

3. Cara dimana seorang individu merasakan dukungan yang diberikan oleh

teman-teman dan sanak familinya (Cobb and Jones dalam Nivel, 2002).

Page 18: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

7

2.2.3 Adaptasi Suami

Menurut Hidayat (2009: 30-31) adaptasi suami dijelaskan sebagai berikut:

1. Beberapa pria mungkin menunjukan kepedulian terhadap istrinya, sedangkan

pria lain justru merasa kesepian dan terasing karena istrinya secara fisik dan

emosional terikat dengan calon anak mereka.

2. Sebagai pria menggangap kehamilan istrinya sebagai bukti kejantanannya dan

tidak berfikir sama sekali terhadap tanggung jawabnya terhadap si ibu dan

anak. Akan tetapi, bagi kebanyakan pria, kehamilan dapat merupakan

kesempatan agar ia dapat dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri

menjadi seorang ayah.

3. Cara suami menyesuaikan diri terhadap peran ayah antara lain :

a. Fase pengumuman

b. Fase moratorium

c. Fase pemusatan

4. Empat jenis dukungan

a. Dukungan emosi

b. Dukungan instrumental

c. Dukungan informasi

d. Dukungan penilaian.

2.2.4 Keterlibatan Suami dalam Kehamilan

Dukungan suami selama masa ibu hamil akan membuatnya merasa nyaman

dan terjadi emosinya. Ibu dapat menjalani masa kehamilanya dengan baik. Suami

adalah salah satu kunci agar ibu bisa memelihara emosi positif pada masa

kehamilan. Saat ngidam, istri cenderung manja dan menjadi lebih sensitif. Suami

Page 19: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

8

dituntut untuk memiliki kematangan emosi yang lebih baik agar dapat

menghadapi perubahan emosional ibu selama periode kehamilan. Calon ayah

harus bisa menghadapi “periode manja” dan “periode tidak nyaman” yang terjadi

pada ibu selama masa kehamilan dengan penuh kesabaran. Sikap positif dan

dukungan yang baik dari suami akan membuat proses kehamilan berjalan

menyenangkan dan kondisi janin pun selalu sehat dan kuat (Nurdiansyah, 2011:

69).

Dalam sebuah artikel klasik menjadi ayah, May (1982) melaporkan tiga fase

mengenai keterlibatan ayah (suami) selama kehamilan:

1. Fase pengumuman

Terjadi diawal kehamilan dan merupakan kegembiraan jika pria menginginkan

kehamilan. Akan tetapi, setelah kegembiraan awal karena menjadi hamil, ia

tetap hampir tidak terlibat dalam kehamilan dan memasuki fase moratorium.

2. Fase moratorium

Kekurangtertarikan pada pihak ayah ini mungkin merupakan konflik langsung

dengan perhatian calon ibu yang mengandung, yang memerlukan ketenangan

hati dan dukungan dari pasangan karena ia mengalami perubahan fisik dan

emosi. Namun moratorium berakhir ketika kehamilan menjadi makin nampak.

3. Fase pemusatan

Fase pemusatan adalah waktu ketika kehamilan menjadi nyata dan penting

dalam kehidupan pria. Selama waktu tersebut, ia mulai berhadapan dengan

perubahan peran yang melekat menjadi seorang ayah, mengevaluasi tipe ayah

yang ia alaminya, dan memulai keterikatan prenatal bayi-ayah (Karen, 2004:

67).

Page 20: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

9

2.2.5 Jenis Dukungan Suami

Menurut Nelson & Prilleltensky (2005: 101), dukungan sosial dapat dibagi

menjadi instrumental support dan emotional support. Adapun definisinya adalah :

1. Instrumental support adalah aksi konkret yang dilakukan untuk menolong

orang lain.

2. Emotional support dapat berupa tindakan mendengarkan dan menunjukkan

simpati kepada orang lain.

Menurut Hause dalam Depkes (2002) dalam Nursalam (2007:28)

membedakan jenis atau dimensi dukungan sosial menjadi :

a. Dukungan Emosional

Mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap orang yang

bersangkutan.

b. Dukungan Penghargaan

Terjadi lewat ungkapan hormat/ penghargaan positif untuk orang lain itu,

dorong maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan

perbandingan positif orang itu dengan orang lain, misalnya orang itu kurang

mampu atau lebih buruk keadaannya (menambah harga diri).

c. Dukungan Instrumental

Mencakup bantuan langsung, misalnya orang memberi pinjaman uang kepada

orang lain yang membutuhkan atau menolong dengan memberi pekerjaan pada

orang yang tidak punya pekerjaan.

d. Dukungan Informatif

Mencakup nasihat, saran, pengetahuan, dan informasi serta petunjuk.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

10

2.2.6 Pengukuran Dukungan Suami

Suami adalah salah satu komponen didalam keluarga oleh karena itu

dukungan suami merupakan salah satu wujud dukungan dari keluarga.

Pengukuran dukungan keluarga termasuk suami dapat dilakukan menggunakan

kuisioner Nursalam (2011:162), menyampaikan kuisioner dukungan keluarga

yang terdiri atas: dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan

fasilitas, serta dukungan informasi dan pengetahuan. Berikut ini adalah kuisioner

dukungan keluarga yang didasarkan atas 4 macam dukungan keluarga tersebut.

Tabel 2.1 Kuisioner respons Penilaian pasien terhadap dukungan keluarga (Sosial)

No Dukungan Selalu

(3)

Sering

(2)

Kadang

-kadang

(1)

Tidak

pernah

(0)

Kode

Dukungan Emosional dan penghargaan

1 Keluarga selalu mendampingi saya

dalam perawatan

2 Keluarga selalu memberi pujian dan

perhatian kepada saya

3

Keluarga tetap mencintai dan

memperhatikan keadaan saya selama

saya sakit

4

Keluarga dan tetangga memaklumi

bahwa sakit yang saya alamiadalah

sebagai suatu musibah

Dukungan Fasilitas

1

Keluarga selalu menyediakan waktu

dan fasilitas jika saya memerlukan

untuk keperluan pengobatan

2

Keluarga sangat berperan aktif dalam

setiap pengobatan dan perawatan sakit

saya

3 Keluarga bersedia membiayai biaya

perawatan dan pengobatan

4

Keluarga selalu berusaha untuk

mencarikan kekurangan sarana dan

peralatan perawatan yang saya

perlukan

Dukungan informasi/ pengetahuan

1 Keluarga selalu memberitahu tentang

hasil pemeriksaan dan pengobatan

Page 22: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

11

dari dokter yang merawat kepada saya

2

Keluarga selalu mengingatkan saya

untuk kontrol, minum obat, latihan,

dan makanan

3

Keluarga selalu mengingatkan saya

tentang perilaku-perilaku yang

memperburuk penyakit saya

4

Keluarga selalu menjelaskan kepada

saya setiap saya bertanya hal-hal yang

tidak jelas tentang penyakit saya

Sumber : Nursalam (2011: 162)

Kuisioner di atas mengandung pernyataan positif, dan merupakan

closedended question/ pertanyaan tertutup dengan multiple choice/ jawaban

seberapa pentingkah bagi Anda, dalam kuisioner diatas dibagi menjadi empat

macam yaitu selalu (3), sering (2), kadang (1), tidak pernah (0). Skala yang

digunakan adalah skala likert.

2.2 Antenatal Care

2.3.1 Kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses yang harus ada spermatozoa, ovum,

pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi (Saifuddin, 2007: 55).

Menurut Mochtar (2009: 253) kehamilan berlangsung antara kira-kira 40 minggu

(280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari).

Definisi lain tentang kehamilan adalah suatu proses pertemuan/ fertilisasi,

menempel/ nidasi, serta berkembangnya sel ovum dan spermatozoa menjadi janin

di dalam uterus selama 9 bulan 10 hari (Maulana, 2009: 17). Dalam buku

Psikologi Wanita dibahas tentang kehamilan dalam buku ini kehamilan

didefinisikan sebagai periode krisis yang akan berakhir dengan lahirnya seorang

bayi (Nirwana, 2011: 73).

Page 23: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

12

Menurut Manuaba (2010: 107) kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu

triwulan pertama (0-12 minggu), triwulan kedua (13-28 minggu), dan triwulan

ketiga (29-42 minggu).

2.3.2 Tanda dan gejala kehamilan

Menurut Manuaba (2010: 107-109) tanda dan gejala kehamilan adalah

sebagai berikut:

1. Tanda dugaan kehamilan

Berikut ini adalah tanda-tanda dugaan adanya kehamilan.

a. Amenorea (terlambat datang bulan).

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentuan folikel de Graaf

dan ovulasi. Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan

perhitungan rumus Neagle, dapat ditentukan perkiraan persalinan.

b. Mual dan muntah (emesis).

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam

lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut

morning sickness. Dalam batas yang fisiologi, keadaan ini dapat diatasi.

Akibat mual dan muntah, nafsu makan berkurang.

c. Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang

demikian disebut ngidam.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

13

d. Sinkope atau pingsan

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan

iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.

Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.

e. Payudara tegang

Pengaruh estrogen-estrogen dan samotomamotrofin menimbulkan deposit

lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung

saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

f. Sering miksi

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh

dan sering miksi. Pada triwulan kedua, gejala ini sudah menghilang.

g. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan

kesulitan untuk buang air besar.

h. Pigmentasi kulit

Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior

menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma gravidarum), pada

dinding perut (striae lividae, striae nigra, linea alba makin hitam), dan

sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu makin

menonjol, kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah menifes sekitar

payudara), di sekitar pipi (kloasma gravidarum).

i. Epulis.

Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi bila hamil.

j. Varises atau penampakan pembuluh darah vena

Page 25: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

14

Karena pengaruh dari estrogen dan progestron terjadi penampakan

pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.

Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genitalia eksterna, kaki,

dan betis dan payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang

setelah persalinan.

2. Tanda tidak pasti kehamilan

Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditentukan oleh :

a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.

b. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda Hegar, tanda Chadwicks, tanda

Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks, dan teraba ballottement.

c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian kemungkinan

positif palsu.

3. Tanda Pasti Kehamilan

Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan melalui :

a. Gerakan janin dalam rahim.

b. Terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin.

c. Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop Laenec, alat

kardiotokografi, alat Doppler. Dilihat dengan ultrasonografi. Pemeriksaan

dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin,

ultrasonografi.

4. Diagnosis Banding Kehamilan

Pembesaran perut wanita tidak selamanya merupakan kehamilan sehingga

perlu dilakukan diagnosis banding diantaranya :

Page 26: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

15

a. Hamil palsu (pseudosiesis) atau kehamilan spuria. Dijumpai tanda dugaan

hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak

menunjukkan kehamilan.

b. Tumor kandungan atau mioma uteri. Terdapat pembesaran rahim tetapi

tidak disertai tanda hamil. Bentuk pembesaran tidak merata. Pendarahan

banyak saat menstruasi.

c. Kista ovarium. Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil dan

menstruas terus berlangsung. Lamanya pembesaran perut dapat melampaui

usia kehamilan. Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif.

d. Hematometra. Terlambat datang bulan yang dapat melampaui usia

kehamilan. Perut terasa nyeri setiap bulan. Terjadi tumpukan darah dalam

rahim. Tanda dan pemeriksaan kehamilan tidak menunjukkan hasil yang

positif, karena himen in perforata.

e. Kandung kemih yang penuh. Dengan melakukan kateterisasi, maka

pembesaran perut akan menghilang.

2.3.3 Perubahan anatomik dan fisiologik kehamilan:

Menurut Saifddin (2007: 89-219) perubahan anatomik dan fisiologik pada

ibu hamil adalah :

1. Uterus

Berat uterus normal lebih kurang 30 gram, pada akhir kehamilan (40

minggu ) berat uterus menjadi 1000 gram, dengan panjang kurang lebih 20 cm

dan dinding lebih kurang 2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk

uterus sebuah buah advokat, agak gepeng. Pada kehamilan 4 bulan uterus

berbentuk bulat.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

16

Pembesaran uterus dari dinding yang padat dan kavum yang sempit

kapasitas berkembang menjadi 500-1000 dari ukuran semula.

2. Serviks uteri, vulva dan vagina

Tanda chadwick adalah perubahan warna menjadi kebiruan atau

keunguan pada vulva, vagina dan servik, selain itu tanda goodell adalah

perubahan konsistensi kenyal dianalogikan dengan ujung hidung pada saat

tidak hamil. Tanda hegar adalah pelunakan kompresibilitas ismus servik

sehingga ujung-ujung jari seakan ditemukan apabila ismus ditekan dari arah

yang berlawanan.

3. Sirkulasi darah

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi adanya sirkulasi

plasenta, uterus yang membesar dan lain-lain. Volume darah dalam kehamilan

bertambah secara fisiologis dengan adanya cairan darah (hydraemia) dengan

puncak kehamilan 32 minggu diikuti dengan Cardiac Output yang meninggi

sebanyak +38 % .

4. Respirasi

Seorang wanita hamil pada kehamilannya tidak jarang mengeluh

tentang rasa sesak nafas dan nafas pendek. Hal ini ditemukan pada kehamilan

32 minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan yang membesar ke arah

diafragma sehingga kurang leluasa bergerak untuk memenuhi kebutuhan O2,

sehingga wanita hamil selalu bernafas lebih dalam.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

17

5. Tractus digestivus

Tonus otot-otot tractus digestivus sehingga motilitas juga berkurang.

Makanan lebih lama berada dalam usus dan dapat menimbulkan obstipasi.

6. Tractus urinarius

Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turum ke bawah PAP

keluhan sering kencing akan timbul karena kandung kencing akan tertekan

lagi. Di samping sering kencing terdapat pula poli urea karena adanya

peningkatan sirkulasi darah ke ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi

glomerulus juga meningkat sampai 69 %.

7. Kulit

Pada kulit terdapat diposif pigmentasi dan hyperpigmentasi alat-alat

tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating

hormone yang meningkat sehigga terjadi : chloasma gravidarum pada dahi,

pipi, dan hidung serta hyperpigmentasi pada areola mammae, linea nigra,

striae albican, dan striae lividae.

2.3.4 Pengertian Antenatal Care

Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan

obstertik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian

kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Saifuddin, 2008: 278). Lama

Kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm adalah sekitar 280 hari sampai

300 hari (Manuaba, 2010: 106).

Page 29: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

18

2.3.5 Tujuan Pelayanan Antenatal Care

Tujuan pelayanan antenatal care adalah memahami asuhan antenatal

sebagai upaya preventif untuk optimalisasi maternal dan neonatal dalam

kehamilan (Saifuddin, 2008: 278). Sedangkan menurut Manuaba (2010: 115)

tujuan dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Tujuan Umum meliputi

Menjadi orang tua, pendidikan seks, kependudukan, KB, persiapan menjadi

ibu, merawat bayi, dan persiapan berkeluarga.

b. Tujuan Khusus meliputi:

menyiapkan kehamilan, persiapan fisik dan mental ibu bersalin, menyiapkan

pemberian ASI, menyiapkan peurperium optimal dan memelihara bayi.

2.3.6 Kegiatan antenatal care:

Menurut Manuaba (2010: 111-112) konsep antenatal care antara lain :

a. Anamnesis meliputi: data biologis, keluhan hamil, fisiologis, patologis atau

abnormal.

b. Pemeriksaan fisik meliputi:

1) Pemeriksaan fisik umum

2) Pemeriksaan fisik khusus: obsetri, pemeriksaan dalam/ rektal,

pemeriksaan ultrasonografi.

c. Pemeriksaan psikologis

d. Status kejiwaan dalam menghadapi kehamilan.

e. Pemeriksaan laboratorium :

1) Laboratorium rutin (darah lengkap, urine lengkap, tes kehamilan)

Page 30: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

19

2) Laboratorium khusus (pemeriksaan TORCH, pemeriksaan serologis,

pemeriksaan fungsi hati dan ginjal, pemeriksaan protein darah,

pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan faktor Rh, pemeriksaan air

ketuban, pemeriksaan infeksi hepatitis B ibu atau bayi, pemeriksaan

estriol dalam urin, pemeriksaan infeksi AIDS.

f. Diagnosis kehamilan.

1) Tanpa keluhan.

2) Hasil pemeriksaan laboratorium baik.

3) Kehamilan dengan resiko.

4) Resiko tinggi/ sangat tinggi, meragukan atau resiko rendah.

5) Kehamilan yang disertai penyakit ibu yang mempengaruhi penyakit

janin.

6) Kehamilan disertai komplikasi.

7) Kehamilan dengan nutrisi kurang.

8) Diagnosis diferensial: amenorhea skunder, pseodosiesis, tumor

ginekologis.

g. Penatalaksaan lebih lanjut.

1) Pengobatan penyakit yang menyertai hamil.

2) Pengobatan penyulit kehamilan.

3) Menjadwalkan pemberian vaksinasi.

4) Memberikan preparat penunjang kesehatan: vitamin (obimin AF,

prenavit, vicanata, baralat, biosanbe dan sebagainya), tambahan preparat

Fe. Menjadwalkan pemeriksaan ulang (Manuaba, 2010: 111-112).

Page 31: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

20

Sedangkan menurut Pantiawati (2010:10) pelayanan/ standart minimal

termasuk14T :

a. Ukur tinggi badan/ berat badan

b. Ukur tekanan darah

c. Ukur tinggi fundus uteri

d. Pemberian imunisasi TT

e. Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet) selama kehamilan

f. Test terhadap penyakit menular seksual/ VDRL

g. Temu wicara atau konseling

h. Tes/ pemeriksaan HB

i. Tes/ pemeriksaan urin protein

j. Tes reduksi urin

k. Perawatan payudara (tekan, pijat payudara)

l. Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil)

m. Terapi yodium kapsul(khusus daerah endemik gondok)

n. Terapi obat malaria.

Menurut Manuaba (2010: 114) konsep pemeriksaan obstetri dijelaskan

sebagai berikut:

a. Anamnesis

1) Anamnesis tentang identitas (nama diri sendiri, umur, suami, alamat,

pekerjaan). Untuk usia kehamilan ibu ada dua kriteria yaitu :

2) Anamnesis obstetri (kehamilan keberapa, apakah persalinan lahir spontan

aterm, hidup atau dengan tindakan, usia anak terkecil, untuk primigravida,

lama kawin, dan usia, tanggal haid terakhir).

Page 32: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

21

3) Anamnesis tentang keluhan utama.

b. Pemeriksaan Fisik

1) Pemeriksaan fisik umum: kesan umum (composmentis, tampak sakit),

pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu, berat badan,

pemeriksaan lain yang dipandang perlu.

2) Pemeriksaan fisik khusus : inspeksi (tinggi fundus uteri, keadaan dinding

abdomen, gerak janin yang tampak), palpasi (Leopold, Buddin, Knebel,

Ahfeld), perkusi (meteorisme, tanda cairan bebas), auskultasi (bising

usus, denyut jantung janin, gerak janin intra uterin, hal yang lain

terdengar), pemeriksaan dalam (pembukaan, perlunakan serviks, ketuban,

penurunan bagian terendah, penempatan kombinasi, tumor yang

menyertai bagian terendah, pelvimetri panggul).

3) Diagnosis/ Kesimpulan

4) Sikap

5) Diagnosis banding

6) Prognosis

2.3.7 Deteksi Dini Terhadap Komplikasi Ibu dan Janin

Menurut Romauli (2011: 200-210) deteksi dini terhadap komplikasi ibu dan

janin ada 2 yaitu:

1 Tanda-Tanda Bahaya dalam Masa Kehamilan Muda

Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal

dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh bidan

untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya

Page 33: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

22

komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda. Adapun

komplikasi ibu dan janin yang mungkin terjadi pada masa kehamilan muda

meliputi perdarahan pervaginam, hipertensi gravidarum maupun nyeri perut

bagian bawah.

a. Perdarahan Pervaginam

Perdarahan pervaginam pada hamil muda dapat disebabkan oleh abortus,

kehamilan ektopik atau mola hidatidosa.

1) Abortus

Pengertian

(a) Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu)

pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah

kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan.

(b) Abortus spontan adalah abortus terjadi secara alamiah tanpa intervensi

luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Terminology umum

untuk masalah adalah keguguran atau miscarriage.

(c) Abortus buatan adalah abortus yang terjadi akibat intervensi tertentu

yang bertujuan untuk mengakhiri proses kehamilan.

2) Kehamilan Mola

Disebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion (chorionic

villi) yang tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung kecil yang

mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau mata ikan. Ini

merupakan bentuk neoplasma trofoblas yang jinak (benigna).

Page 34: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

23

3) Kehamilan Ektopik

Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan dengan hasil konsepsi

tidak berada di dalam endometrium uterus. Keadaan ini akan meningkat

menjadi kehamilan dengan hasil ektopik terganggu (KET) pada usia

kehamilan lebih dari 10 minggu. Sebagian besar KET terjadi pada

kehamilan yang terletak di tuba.

b. Nyeri Perut

Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala

utama pada kehamilan ektopik atau abortus.

c. Hipertensi dalam kehamilan

Menurut Joseph (2010: 51-52) hipertensi dibagi menjadi lima yaitu:

1) Hipertensi Gestasional

Didapatkan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg untuk pertama kalinya pada

kehamilan, tidak disertai dengan protenuria dan tekanan darah kembali normal

< 12 minggu pasca persalinan.

2) Preeklamsia

Kriteria minimum : tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah umur kehamilan 20

minggu, disertai dengan proteinuria ≥ 300mg/24 jam atau dipstick ≥ + 1

3) Eklamsia

Preeklampsia yang disertai dengan kejang tonik-klonik disusul dengan koma.

4) Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia

Timbulnya proteinuria ≥ 300mg/24 jam pada wanita hamil yang sudah

mengalam hipertensi sebelumnya. Proteinuria hanya timbul setelah kehamilan

20 minggu.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

24

5) Hipertensi kronik

Ditemukan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg sebelum kehamilan atau sebelum

kehamilan 20 minggu dan tidak menghilang setelah 12 minggu pasca

persalinan.

2. Tanda-tanda komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut

Menurut Romauli (2011: 210) Ketika bidan mengikuti langkah-langkah

proses managemen kebidanan, bidan harus waspada terhadap tanda-tanda bahaya

dalam kehamilan. Tanda-tanda bahaya ini, jika tidak dilaporkan atau terdeteksi,

dapat mengakibatkan kematian ibu. Pada setiap kunjungan antenatal bidan harus

mengajarkan kepada ibu bagaimana mengenali tanda-tanda bahaya ini, dan

menganjurkan untuk datang ke klinik dengan segera jika ia mengalami tanda-

tanda bahaya tersebut.

Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam

kehamilan lanjut, adalah :

1. Perdarahan pervaginam

2. Sakit kepala yang hebat

3. Penglihatan kabur

4. Bengkak diwajah dan tangan

5. Keluar cairan pervaginam

6. Gerak janin tidak terasa dan nyeri perut yang hebat

Selama pemeriksaan antenatal, ibu mungkin akan memberitahukan, jika ia

mengalami tanda-tanda bahaya tersebut atau dapat terdeteksi oleh bidan.

Penting bagi bidan untuk memeriksa tanda-tanda bahaya tersebut pada setiap

kunjungan. Jika bidan menemukan suatu tanda bahaya ini, maka tindakan

Page 36: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

25

selanjutnya adalah melaksanakan semua kemungkinan untuk membuat suatu

assesment/ diagnosis dan membuat rencana penatalaksanaan yang sesuai.

2.3.8 Resiko Tinggi dalam Kehamilan

Menurut Manuaba (2010, 240-247) untuk menegakkan kehamilan risiko

tinggi pada ibu dan janin adalah dengan cara melakukan anamnesa yang intensif

(baik), melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti

(pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan roentgen, pemeriksaan ultrasonografi,

pemeriksaan lain yang dianggap perlu). Berdasarkan waktu, keadaan risiko tinggi

ditetapkan pada menjelang kehamilan, saat hamil muda, saat hamil pertengahan,

saat inpartu, dan setelah persalinan.

Melakukan pengawasan antenatal bertujuan untuk dapat menegakkan

secara dini dan menjawab pertanyaan :

1. Apakah kehamilan berjalan dengan baik.

2. Apakah terjadi kelainan bawaan pada janin.

3. Bagaimana fungsi plasenta untuk tumbuh kembang janin.

4. Apakah terjadi penyulit pada kehamilan.

5. Apakah terdapat penyakit ibu yang membahayakan janin.

6. Bila diperlukan terminasi kehamilan (apakah terminasi dilakukan untuk

menyelamatkan ibu, apakah janin dapat hidup di luar kandungan, bagaimana

teknik terminasi kehamilan sehingga tidak menambah penyulit ibu atau janin).

7. Bagaimana kesanggupan memberikan pertolongan persalinan dengan

memperhitungkan tempat pertolongan itu dilakukan, persiapan alat yang

diperlukan untuk tindakan, kemampuan diri sendiri untuk melakukan tindakan.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

26

8. Menetapkan sikap yang akan diambil menghadapi kehamilan dengan

kehamilan dengan risiko rendah dapat ditolong setempat, kehamilan dengan

risiko meragukan perlu pengawasan yang intensif, kehamilan dengan risiko

tinggi dilakukan rujukan.

Keuntungan pengawasan antenatal adalah diketahuinya secara dini

keadaan risiko tinggi ibu dan janin, sehingga dapat melakukan pengawasan yang

lebih intensif, memberikan pengobatan sehingga risikonya dapat dikendalikan,

melakukan rujukan untuk mendapatkan tindakan yang adekuat, segera dilakukan

terminasi kehamilan.

Definisi kehamilan risiko tinggi dalam kaitan ini adalah keadaan yang

dapat memengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi.

Berdasarkan definisi tersebut beberapa peneliti menetapkan kehamilan dengan

risiko tinggi sebagai berikut :

1. Puji Rochyati. Primipara muda berusia kurang dari 16 tahun, primipara tua

berusia lebih dari 35 tahun, primipara sekunder dengan usia anak terkecil di

atas 5 tahun, tinggi badang kurang dari 145 cm, riwayat kehamilan yang buruk

(pernah keguguran, pernah persalinan premature, lahir mati, riwayat persalinan

dengan tindakan [ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, operasi sesar]), pre-

eklamsia, gravida serotinus, kehamilan dengan perdarahan antepartum,

kehamilan dengan kelainan letak, kehamilan dengan penyakit ibu yang

memengaruhi kehamilan.

2. Gastalazo Ayala. Faktor antenatal, faktor intrapartum, faktor obstetric dan

neonatal, faktor umum serta pendidikan

Page 38: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

27

3. Hebert Hutabarat. Membagi faktor kehamilan dengan risiko tinggi

berdasarkan:

a. Komplikasi obstetric (usia kurang dari 19 tahun atau lebih dari 35 tahun),

paritas (primigravida tua primer atau sekunder, grande multipara), riwayat

persalinan (abortus lebih dari 2 kali, partus premature 2 kali atau lebih,

riwayat kematian janin dalam rahim, perdarahan pasca-melahirkan, riwayat

pre-eklamsia-eklamsia, riwayat kehamilan mola hidatidosa, riwayat

persalinan dengan tindakan operasi (ekstraksi vakum, ekstraksi forseps,

ekstraksi versi atau plasenta manual), terdapat disproporsi sefalopelvik,

perdarahan antepartum, kehamilan ganda atau hidramnion, hamil dengan

kelainan letak, dugaan dismaturitas, serviks inkompeten, hamil disertai

mioma uteri atau kista ovarium).

b. Komplikasi medis, kehamilan yang disertai dengan anemia, hipertensi,

penyakit jantung, hamil dengan diabetes mellitus, hamil dengan obesitas,

hamil dengan penyakit hati, hamil disertai penyakit paru, hamil disertai

penyakit lainnya.

4. J.S. Lesinski mengelompokkan faktor kehamilan dengan risiko tinggi

berdasarkan waktu kapan faktor tersebut dapat memengaruhi kehamilan.

a. Faktor risiko tinggi menjelang kehamilan :

1) Faktor genetika. Penyakit keturunan yang sering terjadi pada keluarga

tertentu, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan sebelum kehamilan. Bila

terjadi kehamilan, perlu dilakukan pemeriksaan kelainan bawaan.

2) Faktor lingkungan. Diperhitungkan faktor pendidikan dan sosial

ekonomi. Kedua faktor ini menimbulkan gangguan pertumbuhan dan

Page 39: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

28

perkembangan janin dalam rahim. Faktor lingkungan memengaruhi cara

pemilihan tempat dan penolong persalinan, sehingga dapat menimbulkan

risiko saat persalinan atau saat hamil.

b. Faktor risiko tnggi yang bekerja selama hamil. Perkembangan dan

pertumbuhan janin dalam rahim, hubungan aksis fetoplasenta dan sirkulasi

retroplasenta merupakan satu kesatuan. Bila terjadi gangguan atau

kegagalan salah satu akan menimbulkan risiko terhadap ibu maupun janin.

1) Faktor keadaan umum menjelang kehamilan.

2) Kebiasaan ibu (merokok, alkohol, kecanduan obat)

3) Faktor penyakit yang memengaruhi kehamilan (hipertensi, gestosis-

toksemia gravidarum).

c. Faktor risiko yang bekerja saat persalinan

1) Sebagai akibat mekanis dalam hubungan 3P (disproporsi sefalopelvik,

kelainan letak: sungsang atau lintang, malpresentasi, ketuban pecah dini,

distress janin, perdarahan antepartum, grandemultipara).

2) Faktor nonmekanis (pengaruh obat analgesic atau sedative, penyakit ibu

yang menyertai kehamilan).

d. Faktor yang bekerja langsung pada neonatus

1) Sindrom distress pernapasan (asfiksia neonatorum, aspirasi air ketuban

atau mekonium).

2) Faktor usia kehamilan yang mengganggu neonatus (prematuritas,

neonatus dengan termoregulator premature, bayi kecil cukup bulan (berat

badan lahir rendah, gangguan mengisap dan menelan,

hipofibrinogenemia, gangguan kongnital).

Page 40: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

29

3) Penyakit ibu (hipertensi, diabetes mellitus, jantung, paru-paru, hepar).

4) Pertumbuhan intrauterine (perdarahan antepartum, infeksi intrauterine,

gangguan pertumbuhan jiwa atau neurologist, toksemia (gestosis),

kelainan congenital [hidrosefalus, anensefalus, kembar siam]).

5. Ida Bagus Gde Manuaba menyederhanakan faktor risiko yang perlu

diperhatikan sebagai berikut.

a. Berdasarkan anamnesis.

1) Usia ibu (<19 tahun, >35 tahun, perkawinan lebih dari 5 tahun)

2) Riwayat operasi (operasi plastik pada vagina-fistel atau tumor vagina,

operasi persalinan atau operasi pada rahim).

3) Riwayat kehamilan (keguguran berulang, kematian intrauterine, sering

mengalami perdarahan saat hamil, terjadi infeksi saat hamil, anak terkecil

berusia lebih dari 5 tahun tanpa KB, riwayat mola hidatidosa atau korio

karsinoma).

4) Riwayat persalinan (persalinan premature, persalinan dengan berat bayi

rendah, persalinan lahir mati, persalinan dengan induksi, persalinan

dengan plasenta manual, persalinan dengan perdarahan postpartum,

persalinan dengan tindakan [ekstraksi forseps, ekstraksi vakum, letak

sungsang, ekstraksi versi, operasi sesar]).

b. Hasil pemeriksaan fisik

1) Hasil pemeriksaan fisik umum (tinggi badan kurang dari 145 cm,

deformitas pada tulang panggul, kehamilan disertai : anemia, penyakit

jantung, diabetes mellitus, paru-paru, hati atau ginjal).

Page 41: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

30

2) Hasil pemeriksaan kehamilan (kehamilan trimester satu: hiperemesis

gravidarum berat, perdarahan, infeksi intrauterine, nyeri abdomen,

serviks inkompeten, kista ovarium atau mioma uteri, kehamilan

trimester kedua dan ketiga: preeklamsia-eklamsia, perdarahan,

kehamilan kembar, hidramnion, dismaturitas atau gangguan

pertumbuhan, kehamilan dengan kelainan letak: sungsang, lintang,

kepala belum masuk PAP minggu ke-36 pada primi gravida, hamil

dengan dugaan disproporsi sefalopelvik kehamilan lewat waktu (di atas

42 minggu).

c. Saat inpartu. Pada persalinan dengan risiko tinggi memerlukan perhatian

serius, karena pertolongan akan menentukan tinggi rendahnya kematian ibu

dan neonatus (perinatal) :

1) Keadaan risiko tinggi dari sudut ibu (ketuban pecah dini, infeksi

intrauterine, persalinan lama melampaui batas waktu perhitungan

partograf WHO, persalinan terlantar, rupture uteri iminens, rupture

uteri, persalinan dengan kelainan letak janin: [sungsang, kelainan posisi

kepala, letak lintang], distosia karena tumor jalan lahir, distosia bahu

bayi, bayi yang besar, perdarahan antepartum: [plasenta previa, solusio

plasenta, rupture sinus marginalis, rupture vasa previa).

2) Keadaan risiko tinggi postpartum (persalinan dengan retensio plasenta,

atonia uteri postpartum, persalinan dengan robekan perineum yang luas,

robekan serviks, vagina dan rupture uteri) (2010 :240-247).

6. Manuaba (2007: 664) membahas tentang resiko berat badan dan pertambahan

berat badan ibu hamil yaitu:

Page 42: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

31

Berat badan semula/ sebelum hamil dan pertambahan berat badan ibu

hamil perlu mendapatkan perhatian karena terdapat hubungan yang jelas :

1) Berat, tumbuh kembang janin dalam uterus

2) Makin tinggi bertambahnya berat badan ibu hamil, ada kemungkinan janin

akan mengalami makrosomia.

3) Berat badan ibu yang rendah akan menyebabkan tumbuh-kembang janin

mengalami hambatan sehingga terjadi :

a) Intrauterine growth retardation

b) Persalinan prematuritas

c) Berat badan lahir rendah untuk masa gestasinya.

4) Berat badan rendah adalah kurang dari 45 kg untuk hamil.

5) Berat badan tinggi atau gemuk adalah berat badan 85 kg dengan

kemungkinan penyulit :

a) Hipertensi-preeklampsia-eklamsia makin tinggi.

b) Dapat terjadi diabetes mellitus ibu hamil

c) Janin makrosomia dengan berbagai kemungkinan komplikasinya.

d) Sulit menentukan keadaan intrauteri :

(1) Solusio plasenta

(2) Letak janinnya

(3) Perkiraan berat badan janin

e) Kemungkinan karsinoma kolon makin tinggi.

f) Kemungkinan penyakit liver dan gallbladder makin tinggi.

g) Osteortritis makin tinggi.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

32

Bertambahnya berat badan saat hamil perlu mendapat perhatian,

dengan pertumbuhan ideal antara 9-16 kg, rata-rata 12 ½ kg.

7. Usia Baik dan kurang baik untuk kehamilan menurut Gunawan (2010: 81-82)

a) Usia Kurang Baik untuk Kehamilan

Pada dasarnya wanita yang sudah akhil baliq bisa hamil, tetapi tidak berarti

baik untuk hamil. Usia kematangan fisik, mental dan alat reproduksi juga

sangat mempengaruhi kehamilan. Secara fisik dan mental, usia yang baik

untuk hamil sekitar antara 20-35 tahun. Pada usia tersebut alat reproduksi

wanita telah berkembang dan berfungsi secara maksimal, begitu juga faktor

kejiwaannya, sehingga akan mengurangi berbagai resiko ketika hamil,

seperti keguguran, perdarahan, bahkan kematian. Begitu juga pada saat

menjalankan proses persalinan, resikonya juga akan lebih kecil.

b) Usia Kurang Baik untuk Kehamilan

Umumnya wanita dibawah 20 tahun atau diatas 35 tahun kurang

baik untuk hamil. Kehamilan pada usia ini memiliki resiko tinggi, seperti

terjadinya keguguran atau kegagalan persalinan, bahkan mungkin bisa

menyebabkan kematian.

Wanita usia dibawah 20 tahun secara fisik dan mental belum siap

untuk hamil. Emosi dan kejiwaannya masih labil, demikian juga kondisi

fisik mereka yang masih lemah untuk kehamilan, walaupun organ

reproduksinya telah berkembang dengan baik.

Pada umumnya, seorang wanita secara alamiah mengalami

penurunan tingkat kesuburan pada usia 35 tahun, walaupun berbagai upaya

perawatan kesuburan bisa dilakukan.

Page 44: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

33

Namun perawatan tersebut tentu saja membutuhkan biaya yang

banyak, bahkan seringkali menimbulkan masalah tersendiri. Wanita berusia

di atas 35 tahun mempunyai kecenderungan mempunyai banyi kembar. Hal

ini terjadi karena ibu di atas 35 tahun biasanya mendapatkan terapi

penyubur yang memungkinkan beberapa sel telur matang bersama-sama

sehingga terjadi kehamilan kembar. Dengan bertambahnya usia seorang

wanita, dapat menimbulkan resiko saat melahirkan. Hal ini terbukti dengan

adanya kasus menurunnya kemampuan melahirkan dengan meningkatnya

usia.

Berikut ini adalah gambaran resiko melahirkan sesuai dengan

tingkatan usia :

(1) Wanita usia 25 tahun, memiliki resiko melahirkan dengan perbandingan

1 : 1.250

(2) Wanita menjelang usia 30 tahun, perbandingan resiko melahirkannya

menjadi 1 : 952.

(3) Menjelang usia 35, perbandingan resiko melahirkan menjadi 1 : 378.

(4) Menjelang usia 40, perbandingan resiko melahirkan yaitu 1 : 106.

(5) Menjelang usia 45, perbandingan resiko melahirkan yaitu 1 : 30.

Wanita yang usianya lebih tua memiliki tingkat resiko komplikasi

melahirkan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lebih muda. Bagi

wanita yang berusia di atas 35 tahun, selain fisiknya mulai melemah, juga

kemungkinan munculnya berbagai resiko gangguan kesehatan, seperti darah

tinggi, diabetes, dan berbagai penyakit lain. Sedangkan menurut Menurut

Romauli (2011: 117) umur lebih dari 35 tahun lebih rentang terhadap

Page 45: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

34

tekanan darah tinggi, diabetes di dalam rahim serta rentan terhadap

gangguan persalinan dan resiko memiliki bayi dengan kelainan kromosom

(misalnya sindroma down) semakin meningkat.

2.3.9 Perubahan Psikologi Pada Kehamilan

Menurut Varney (2004: 501-504) perubahan psikologi dalam kehamilan

berdasarkan trimester dalam kehamilan yaitu :

1. Pada trimester 1 yaitu :

a. Periode penyesuaian.

b. Masa transisi dimana hadirnya anak dalam kandungan merupakan hal yang

baru.

c. Emosi tidak labil pada ibu hamil trimester pertama sangat sensitif cenderung

bereaksi berlebihan.

d. Sifat ambivalensi, tanggung jawab baru tentang masa depan anak.

e. Kecemasan (kondisi wanita cenderung menurut).

f. Berfantasi konsep abstrak seperti kematian, kelahiran dsb.

g. Libido menurun.

2. Pada trimester 2 yaitu :

a. Periode kesehatan baik merasa nyaman dengan kehamilanya.

b. Quickening, mengakibatkan ibu merasa punya ikatan yang lebih erat dengan

janin, berfokus dengan kehamilan.

c. Lebih erotis dalam hubungan seksual.

3. Pada trimester 3 yaitu :

a. Disebut periode penantian.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

35

b. Fokus kepada bayi yang segera dilahirkan.

c. Ketakutan atau cemas tentang bayinya.

d. Mimpi-mimpi tentang kondisi bayi.

e. Proses duka, karena terpisah dengan bayinya.

f. Depresi ringan dan menutup diri.

g. Merasakan ketidak nyamanan seksual karena perut semakin besar.

h. Wanita akan merasa jelek, berantakan dan tidak nyaman.

2.3.10 Ketepatan Kunjungan antenatal care

Menurut Manuaba (2010: 114) ketepatan jadwal pemeriksaan yaitu :

1. Trimester I dan II : Setiap bulan sekali.

2. Trimester III : Setiap dua minggu sekali sampai ada tanda

persalinan.

Menurut Manuaba (2010: 111) pemeriksaan ulang:

1. Setiap bulan sampai usia kehamilan 6 bulan (24 minggu) sampai 7 bulan

(28minggu).

2. Setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 8 bulan (32 minggu).

3. Setiap 1 minggu sejak usia 8 (32 minggu) bulan sampai terjadi persalinan.

2.3.11 Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ANC (antenatal care)

Menurut Nursalam (2011: 35) faktor-faktor yang mempengaruhi ANC

antenalal care meliputi: pengetahuan, sikap, dukungan suami, dan faktor

demografi (paritas, biaya, jarak rumah dan budaya) adapun penjelasanya sebagai

berikut :

Page 47: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

36

1. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar

menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan

sebagainya. Dalam buku teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku

manusia dijelaskan bahwa tingkat pengetahuan menurut Notoatmodjo (2003)

dalam Wawan dan Dewi (2010: 12-14), tingkat pengetahuan dibagi menjadi 6

tingkatan yaitu:

a. Tahu (know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya.

b. Memahami (compheresion) artinya suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat

menginterprestasikan secara benar.

c. Aplikasi (application) sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi apapun kondisi riil (sebenarnya).

d. Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau

suatu obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (syntesis) yang dimaksud menunjukan pada suatu kemampuan

untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu

keseluruhan yang baru.

Adapun proses perilaku meliputi: awarenes (kesadaran), Interest (merasa

tertarik), evaluation (menimbang-nimbang), trial (mencoba perilaku baru), dan

adaptation (adaptasi dan sikap terhadap stimulus) (Wawan dan Dewi, 2011: 16).

Menurut Wawan dan Dewi (2011:16-18) faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan dibagi menjadi dua yaitu:

Page 48: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

37

a. Faktor internal meliputi pendidikan, pekerjaan, dan umur.

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan

manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan

dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi

misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan

kualitas hidup. Menurut YB Mantra yang dikutip Notoadmodjo (2003),

pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku

seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan

serta dalam pembangunan (Nursalam, 2003) pada umumnya makin tinggi

pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.

2) Pekerjaan

Menurut Thomas dalam Nursalam (2003) dalam Wawan dan Dewi

(2011:17) pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupannya dan kehidupan banyak merupakan cara mencari

nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan

bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu keluarga.

Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan

kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai

pengaruh terhadap kehidupan keluarga.

Banyak macam pekerjaan salah satunya wirausaha. Menurut

Suharyadi (2007: 8) wirausaha adalah permainan, dimana harus tahu betul

aturan main, lalu menjalankan usaha secara cerdik, dan akhirnya menikmati

Page 49: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

38

keuntungan. Oleh karena itu keuntungan menjadi wirausahawan adalah

mempunyai kemampuan untuk mengatur kondisi usaha sendiri.

3) Umur

Menurut Elisabeth BH dalam Nursalam (2003) dalam Wawan dan

Dewi (2011:17), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat

dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998)

semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan

lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat

seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi

kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan

jiwa.

b. Menurut Wawan dan Dewi (2011:18) Faktor eksternal faktor lingkungan

dan sosial budaya.

1) Faktor Lingkungan

Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam dalam (3 lingkungan

merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya

yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau

kelompok.

2) Sosial Budaya

System sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi

dari sikap dalam menerima informasi.

2. Sikap.

Menurut Notoatmojo (2003) dalam Wawan dan Dewi (2011: 19-34). Sikap

(attitude) merupakan konsep paling penting dalam psikologi sosial yang

Page 50: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

39

membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok Adapun tingkatan

sikap menurut yaitu :

a. Menerima (receiving).

b. Merespon (responding).

c. Menghargai (valuing).

d. Bertangung jawab (responsible)

3. Dukungan suami.

Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi

saat lahir jika stres ibu tidak tertangani, oleh karena itu dukungan keluarga

khususnya suami mempunyai andil yang besar dalam menemukan status

kesehatan ibu (Maulana, 2009: 173).

4. Faktor demografi meliputi paritas, biaya, jarak rumah dan budaya.

2.3 Hubungan antara Dukungan Suami dengan Ketepatan Jadwal

Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil Trimester III.

Pada buku Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan dijelaskan bahwa pengetahuan, sikap, dukungan suami, serta faktor

demografi mempengaruhi ketepatan jadwal kunjungan antenatal care (Nursalam,

2011: 35) dari beberapa faktor tersebut peneliti meneliti dukungan suami terhadap

ketepatan antenatal care.

Selain itu dukungan keluarga memiliki andil besar dalam menentukan

status kesehatan ibu hamil (Maulana, 2009: 173). Komunikasi atau hubungan

yang baik akan membantu untuk meghadapi kesulitan dan kesedihan karena

adanya dukungan dari pasangan, keluarga, dan teman (Maulana, 2009: 174).

Page 51: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

40

2.4 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah merupakan obstraksi yang terbentuk oleh

generalisasi dari hal-hal khusus. Oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka

konsep tidak dapat langsung diamati dan diukur (Notoatmodjo, 2010: 100).

Kerangka konsep penelitian ini disajikan pada Gambar 2.1 :

Keterangan :

: diteliti

: tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah

dirumuskan dalam perencanaan penelitian (Notoatmodjo, 2010: 105).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara dukungan

suami dengan ketepatan jadwal kunjungan antenatal care.

Ketepatan Kunjungan

antenatal care

Faktor-faktor yang mempengaruhi

antenatal care :

1. Pengetahuan

2. Sikap

3.

4. Paritas

5. Biaya

6. Jarak rumah

7. Budaya

3. Dukungan Suami

Page 52: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

41

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu

pengetahuan atau pemecahan masalah, yang pada dasarnya menggunakan metode

ilmiah ( Notoatmodjo, 2005 : 19).

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian analitik survei adalah penelitian yang mencoba menggali

bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan

analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko dengan faktor

efek. Yang dimaksud faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor resiko,

sedangkan faktor risiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya

efek (Notoatmodjo, 2010 : 37). Pada penelitian ini, dilakukan penelitian survei

analitik untuk mencari hubungan dukungan suami terhadap ketepatan antenatal

care.

3.2 Rancangan Penelitian (desain penelitian)

Pendekatan penelitian ini adalah rancangan cross sectional. Menurut

Notoatmodjo (2010: 38) cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari

dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara

pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time

approach).

Page 53: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

42

3.3 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja adalah pertahapan dalam suatu penelitian. Pada kerangka

kerja disajikan alur penelitian, terutama variabel yang akan digunakan

penelitian. (Nursalam, 2003: 212). Kerangka kerja penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian

Sampel :

Sebagian ibu hamil TM III yang memeriksakan kehamilanya di BPM

Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes sampel yaitu 41 orang.

Pengumpulan data :

Dengan Kuisioner dukungan suami dan studi dokumen yaitu buku periksa

ANC di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes.

Pengelolahan data:

Secara manual : editing, coding, tabulating.

Penyajian Hasil.

Kesimpulan dan saran.

Populasi :

Ibu hamil TM III yang memeriksakan diri di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST.,

M.Kes dengan besar populasi 45 orang.

Teknik Sampling :

Simple Random Sampling : dengan acak sederhana yaitu dengan undian.

Analisis data :

Univariat yaitu frekuensi dukungan suami dan frekuensi ketepatan jadwal

antenatal care, Bivariat yaitu satu tabel hubungan dukungan suami dengan

ketepatan jadwal kunjungan antenatal care, serta Uji chi square.

Publikasi Hasil

Page 54: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

43

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam

suatu penelitian (Saryono, 2011: 61). Populasi penelitian adalah seluruh ibu

hamil TM III di bulan November 2014 yang memeriksakan diri di BPM

Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes. Besar populasi yaitu 45 orang.

3.4.2. Sampel

Obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi disebut

sampel penelitian (Notoatmodjo, 2010: 115). Besar sampel penelitian ini

dihitung menggunakan rumus dari Zainudin M.(1998) dalam Wasis (2008)

sebagai berikut:

= 2

= 40,44

= 41 orang.

Jadi besar sampel 41 orang.

3.4.3. Teknik sampling

Pada garis besarnya ada dua jenis sampel yaitu sampel-sampel

probabilitas (probability samples) atau sering disebut random sampel (sampel

acak), dan sampel non probabilitas (non probability samples) (Notoatmodjo,

2010: 120). Penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling dengan cara

mengundi. Semua responden ibu trimester III pada bulan November 2014

diberikan kesempatan yang sama untuk mengisi kuisioner 45 orang, kemudian

membuat undian dari kertas sesuai dengan sampel yang diinginkan setelah

penghitungan dengan rumus penentuan sampel yaitu 41 orang, dan diundi seperti

arisan.

2

Page 55: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

44

3.5 Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, berat

badan, sehingga variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi (Arikunto,

2010: 159).

3.5.1 Variabel bebas (indepeden) adalah yang mempengaruhi atau dianggap

menentukan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

dukungan suami.

3.5.2 Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi. Variabel

terikat dalam penelitian ini yaitu ketepatan kunjungan antenatal care pada ibu

trimester III.

3.6 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi operasional

Variabel Definisi

Operasional

Kriteria Skala

Dukungan

suami

Skor total dari hasil

pengisian kuisioner

dukungan suami,

dari Nursalam

(2011:162).

Tidak Mendukung :

jika skor total 0-18.

Mendukung :

jika skor total 19-36.

Nominal

Ketepatan

jadwal

ANC ibu

TM III di

BPM

Suprijati,

Amd.Keb.

, SST.,

M.Kes.

Hasil studi

dokumen pada

buku kunjungan

Antenatal care

tentang ketepatan

kunjungan

pemeriksaan

kehamilan pada ibu

hamil trimester III

di BPM Suprijati,

Amd.Keb., SST.,

M.Kes

Ketepatan meliputi :

a. Ketepatan jadwal (waktu)

Tidak tepat:

jika tidak melakukan kunjungan

ANC dalam 2 minggu.

Tepat:

jika melakukan kunjungan ANC

dalam 2 minggu ≥ 1 kali.

b. Frekuensi :

Tidak tepat:

jika tidak melakukan dengan

frekuensi ANC setiap bulan sekali

pada usia kehamilan 7bulan

(28minggu), setiap 2 minggu

sekali sampai usia kehamilan

Nominal

Page 56: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

45

8bulan (32 minggu), dan setiap 1

minggu sekali sejak usia

8bulan(32minggu) sampai ada

tanda persalinan.

Tepat:

Jika melakukan pemeriksaan ANC

setiap bulan sekali pada usia

kehamilan 7bulan (28minggu),

setiap 2 minggu sekali sampai usia

kehamilan 8bulan (32 minggu), dan

setiap 1 minggu sekali sejak usia

8bulan(32minggu) sampai ada tanda

persalinan.

3.7 Lokasi penelitaian

Penelitian telah dilakukan di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes.

3.8 Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner dan

dokumen.

3.8.1 Kuisioner untuk mengetahui dukungan suami

Pada penelitian ini peneliti menggunakan pertanyaan tertutup

(Closedended question) dengan Multiple choise (selalu, sering, kadang-kadang,

tidak pernah). Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuisioner Nurasalam

yang berjudul “Respons Penilaian Pasien Terhadap Dukungan Keluarga

(Sosial)” dengan 12 pertanyaan, yang telah dimodifikasi oleh peneliti.

1. Skala

Kuisioner dukungan suami menggunakan skala Likert, yaitu

responden diminta pendapatnya mengenai, setuju atau tidak setuju terdapat

suatu hal (Nursalam, 2011: 111). Pada kuisioner ini memiliki pilihan : selalu

(3), sering (2), kadang-kadang (1), tidak pernah (0).

Page 57: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

46

2. Uji Validitas dan Realibilitas

Saryono (2011: 92) menjelaskan Uji Validitas dan Realibilitas sebagai

berikut:

a. Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu indeks yang menunjukan alat ukur

itu benar-benar mengukur apa yang diukur.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana

suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian

reliabilitas harus didahului uji validitas.

Instrumen ini adalah hasil modifikasi dari kuisioner “Respons

Penilaian Pasien Terhadap Dukungan Keluarga (sosial) Nursalam” (2011:

162) tanpa dilakukannya uji validitas dan realibilitas.

3.8.2 Dokumen untuk mengetahui ketepatan antenatal care

Penelitian ini menggunakan buku periksa kunjungan antenatal care

tentang ketepatan kunjungan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil trimester III

di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes. Dokumen ketepatan jadwal

antenatal care menggunakan skala nominal.

3.9 Teknik dan Cara Pengumpulan Data

3.9.1 Data primer

Data primer dikumpulkan menggunakan kuesioner yang digunakan untuk

mengetahui dukungan suami yang diberikan pada ibu hamil berupa kuesioner

yang dibuat oleh Nursalam (2005) yang berisi multiple choise yaitu berupa

Page 58: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

47

jawaban selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah. Kuesioner diisi pada

saat ibu melakukan kunjungan ulang ANC serta pengisian didampingi oleh

peneliti, sebelum memberikan lembar kuisioner, responden diberikan lembar

persetujuan menjadi responden, kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari dua

bagian, yaitu bagian pertama berisi tentang identitas responden yang meliputi :

No. Responden, tanggal pengisian, nama suami, umur suami, pendidikan suami,

pekerjaan suami, serta alamat. Bagian kedua terdiri dari petunjuk pengisian

kuisioner, kuisioner berisi 12 pertanyaan macam-macam dukungan suami yang

diberikan pada ibu hamil TM III yang memeriksakan diri ke BPM Suprijati,

Amd.Keb., SST., M.Kes.

3.9.2 Data sekunder.

Data sekunder dari penelitian ini adalah ketepatan kunjungan antenatal

care ibu hamil yang di ambil melalui studi dokumen terhadap buku periksa BPM

Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah catatan medis atau dokumen periksa ANC.

3.10 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data yang diperoleh dari kuisioner yang terstruktur atau

tertutup, teknik pengelolahan data lebih mudah dibanding pengelolahan

kuisioner terbuka. Langkah-langkah pengelolahan data dari kuisioner

tersetruktur, dapat dilakukan secara manual, maupun menggunakan bantuan

komputer (komputerisasi) (Notoatmodjo, 2010: 174).

Pengolahan data pada penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu :

1. Editing (Penyuntingan Data)

Page 59: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

48

Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan

dan perbaikan isian formulir atau kuisioner tersebut (Notoatmodjo, 2010:

176).

Adapun editing pada penelitian ini sebagai berikut:

a. Kuisioner.

Kuisioner yang diperoleh perlu di sunting (edit) terlebih dahulu,

langkah persiapan apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam

pengisiannya, maka perlu adanya pemeriksaan ulang kuisioner, meliputi :

1) Cek nama dan alamat.

2) Cek kelengkapan data.

3) Cek jawaban.

b. Editing dokumen.

Data yang terdapat pada buku periksa kehamilan perlu di teliti

kembali kelengakapan nama pasien, nama suami, usia, umur kehamilan,

banyaknya kunjungan, alamat.

2. Lembaran Kode (coding sheet) atau kartu kode (coding sheet).

Lembar atau kartu kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom

untuk merekam data secara manual. Lembar atau kode berisi nomor

responden, dan nomor-nomor pertanyaan (Notoatmodjo, 2010: 174).

Kode dalam penelitian ini dilakukan dengan urutan proses sebagai berikut :

a. Penilaian kuisioner.

1) Penilaian per item kuisioner :

Tabel 3.2 Penilaian Kuisioner

No Penilaian kuisioner Skor

1 Selalu 3

2 Sering 2

3 Kadang-kadang 1

4 Tidak pernah 0

Page 60: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

49

2) Kesimpulan penilaian kuisioner, sehingga menjadi koding sebagai

berikut :

Tabel 3.3 Koding Kuisioner

No Kriteria Total Skor Kode

1 Tidak mendukung 0-18 1

2 Mendukung 19-36 2

b. Penilaian data dokumentasi ketepatan kunjungan ulang antenaal care pada

TM III menurut Manuaba :

1) Ibu tidak melakukan kunjungan dalam 2 minggu maka dinyatakan

“tidak tepat”.

2) Ibu melakukan kunjungan ulang minimal 1 kali dalam dua minggu atau

lebih maka dinyatakan kunjunganya “tepat”.

Serta memenuhi syarat frekuensi :

c. Frekuensi :

1) Tidak tepat:

Jika tidak melakukan dengan frekuensi ANC setiap bulan sekali pada

usia kehamilan 7 bulan (28 minggu), setiap 2 minggu sekali sampai

usia kehamilan 8 bulan (32 minggu), dan setiap 1 minggu sekali sejak

usia 8 bulan (32 minggu) sampai ada tanda persalinan.

2) Tepat:

Jika melakukan pemeriksaan ANC setiap bulan sekali pada usia

kehamilan 7 bulan (28 minggu), setiap 2 minggu sekali sampai usia

kehamilan 8 bulan (32 minggu), dan setiap 1 minggu sekali sejak usia 8

bulan (32 minggu) sampai ada tanda persalinan.

Page 61: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

50

Sehingga pada penilaian ketepatan kunjungan antenatal care menurut

Manuaba menjadi koding sebagai berikut :

3.4 Tabel Koding Ketepatan Antenatal Care

No Uraian Kriteria Kode

1 Tidak melakukan kunjungan

antenatal care dalam 2 minggu.

“tidak tepat” 1

2 Kunjungan antenatal care

dalam 2 minggu 1 kali atau

lebih pada trimester III pada

bulan Juni 2012

“tepat” 2

3. Tabulating.

Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang

diinginkan peneliti (Notoatmodjo, 2010: 176). Dalam tabulasi peneliti

menggunakan tabel untuk menilai semua responden yaitu 41 responden.

3.5 Tabel Tabulasi Kuisioner dan Studi Dokumen

No. Responden Kode Dukungan Suami Kode Ketepatan Antenatal

Care

1 2 1

2 1 2

3 1 2

dst

3.11 Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai

tujuan dengan tujuan pokok penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan dalam mengungkap fenomena (Nursalam, 2010: 119).

Page 62: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

51

Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis univariat dan bivariat :

1. Analisis Univariat

Data diperoleh dari hasil pengumpulan yang disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi, ukuran tedensi sentral atau grafik (Saryono, 2011 : 99).

Nilai yang terkumpul di presentasikan dengan rumus :

Keterangan :

: Frekuensi jawaban.

P : Persentase.

N : Total populasi.

2. Analisis Bivariat.

Menurut Saryono (2011: 100) Analisis bivariat merupakan analisis untuk

mengetahui interaksi dua variable, baik berupa komparatif, asosiatif, maupun

korelatif, terdapat uji parametrik terdapat beberapa syarat yaitu :

a. Skala pengukuran variable, harus berupa variabel numerik.

b. Distribusi/ sebaran data harus normal

c. Varians data :

1) Kesamaan varian tidak menjadi syarat uji pasangan berkelompok.

2) Varians boleh sama boleh tidak dalam 2 uji kelompok tidak

berpasangan.

3) Varians harus sama pada uji lebih dari 2 kelompok pasangan

Ho ditolak jika, nilai X2 Hitung > X

2 tabel dan dk=1 dengan =0,05

artinya ada hubungan antara dukungan antenatal care dan ketepatan

jadwal kunjungan ANC.

Page 63: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

52

Pada penelitian ini uji yang digunakan untuk menganalisis hubungan

antara dukungan suami dengan ketepatan jadwal kunjungan antenatal care

adalah

Derajat kebebasan:

dk = (K-1).(B-1)

dk = derajat kebebasan

K = kolom

B = baris (Budiarto, 2002: 241)

uji chi square sebagai berikut:

X2= n(ad-bc)

2

(a+c) (b+d) (a+b) (c+d)

3.11 Etika Penelitian.

Pelaku penelitian atau peneliti dalam menjalankan tugas meneliti atau

melakukan penelitian hendaknya memegang teguh sikap ilmiah (scientific

attitude) serta berpegangan teguh padaetika penelitian, meskipun mugkin

penelitian yang dilakukan tidak akan merugikan atau membahayakan bagi

subyek penelitian. Secara garis besar dalam melaksanakan sebuah penelitian ada

empat prinsip yang harus dipegang teguh (Milton, 1999 dalam Bodan Palestin),

yakni:

a. Menghormati harkat martabat manusia (respect for human dignity).

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan penelitian melakukan penelitian

tersebut.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

53

b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy

and confidentiality).

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi.

c. Keadilan dan inklusivitas/ keterbukaan (respect for justice an inclusive).

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan, dan kehati-hatian.

d. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms

and benefits).

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi

masyarakat pada umumnya (Notoatmodjo, 2010: 203-204).

Untuk itu dalam penelitian ini peneliti mengajukan izin kepada pemilik BPM

Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes, untuk lancarnya penelitian serta

memberikan nama inisial demi menghormati privasi atau kerahasiaan subyek.

3.12 Keterbatasan

Penulis tidak melakukan uji validisitas dan realibilitas hanya

memodifikasi kuisioner Nursalam (2011: 162). Selain itu pengumpulan data

dengan menggunakan kuisioner memungkinkan responden memberikan jawaban

yang tidak jujur hal ini dipengaruhi dengan bersamaan pemeriksaan antenatal

care yang berakibat data kurang mewakili penilaian.

Page 65: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

54

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai

“Hubungan Antara Dukungan Suami dengan Ketepatan Jadwal Kunjungan

Antenatal Care Pada Ibu Hamil Trimester III di BPM Suprijati, Amd.Keb.,

SST., M.Kes” terhadap 41 orang sampel.

Hasil penelitian ini data umum disajikan dengan diagram pie dan data

khusus disajikan dengan tabel distribusi frekuensi serta tabel silang. Hasil

penelitian akan disajikan sebagai berikut:

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Data Umum

1. Umur Suami

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1-30 Juni

2014 dari 41 responden diketahui suami yang memiliki istri yang hamil dan

memeriksakan kehamilanya di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes

terbanyak didominasi umur lebih dari 31 tahun sebanyak 21 orang

(51,21%), untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Distribusi Umur Suami Ibu Hamil di BPM Suprijati,

Amd.Keb., SST., M.Kes pada Bulan Juni 2014

3 orang (7,31%)

17 orang (41,46%)

21 orang (51, 21%)

21-25 tahun

26-30 tahun

>31 tahun

Page 66: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

55

2. Pendidikan Suami

Hasil tabulasi dan analisa data didapatkan tingkat pendidikan tertinggi suami

yang memiliki istri hamil dan memeriksakan kehamilanya di BPM Suprijati,

Amd.Keb., SST., M.Kes terbanyak SMA 27 orang (65,85%).

Gambar 4.2 Distribusi Pendidikan Suami di BPM Suprijati, Amd.Keb.,

SST., M.Kes

3. Pekerjaan Suami

Dari hasil penelitian suami yang istrinya hamil dan memeriksakan

kehamilanya di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes paling banyak

memiliki pekerjaan wiraswasta yaitu 25 orang (60,99%).

.

3orang

(7,33%) 5 orang

(12,19%)

27 orang

(65, 85%)

6 orang

(14,63%)

SD

SMP

SMA

Perguruan Tinggi

Gambar 4.3 Distribusi Pekerjaan Suami yang Memiliki Istri

Hamil dan Memeriksakan Diri di BPM Suprijati,

Amd.Keb., SST., M.Kes

12,19%

5 orang

12,19%

5 orang

14,63%

6 orang 60,99%

25 orang

Petani

PNS

Swasta

Wiraswasta

Page 67: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

56

4. Umur ibu hamil.

Pada analisa karakteristik ibu diketahui ibu hamil trimester III yang

memeriksakan diri di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes, umur ibu

hamil terbanyak pada umur produksi yaitu 20-35 tahun 39 orang (95,14%).

Gambar 4.4 Distribusi umur Ibu hamil dan memeriksakan diri di BPM

Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes

5. Usia kehamilan Ibu hamil trimester III

Berdasarkan penelitian usia kehamilan ibu trimester III di BPM

Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes didapatkan hasil usia kehamilan trimester

III terbanyak 20orang (48,78%), dan >40 minggu 4orang (9,75%).

Gambar 4.5 Distribusi usia kehamilan ibu hamil yang periksa antenatal care

di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes

2 orang

(4,89%) 15 orang

(36,58%)

20 orang

(48,78%)

4 orang

(9,75%)

<28 minggu

29-33 minggu

34-39 minggu

> 40 minggu

1orang (2,43%)

39 orang

(95,14%)

1orang (2,43%)

<20 tahun

20-35 tahun

>35 tahun

Page 68: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

57

6. Tekanan darah pada ibu hamil

Berdasarkan Gambar 4.6 tekanan darah pada ibu hamil trimester III

paling banyak <140/90 mmHg yaitu 40 orang.

Gambar 4.6 Distribusi tekanan darah ibu hamil trimester III yang memeriksakan

diri di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes

7. Berat badan ibu hamil

Berat badan ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilanya

di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes paling banyak memiliki berat

badan antara 46-79 kg yaitu 37 orang (90,24%).

Gambar 4.7 Distribusi berat badan ibu hamil trimester III yang

memeriksakan diri di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes

40 orang

(97,56%)

1orang

(2,44%)

<140/90mmHg ≥140/ 90 mmHg

3 orang (7,31%)

37 orang 90,24%

1 orang (2,45%)

<45 kg 45-85kg >85 kg

Page 69: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

58

4.1.2. Data Khusus

1. Dukungan Suami

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami di BPM Suprijati,

Amd.Keb., SST., M.Kes

Dukungan Suami Frekuensi Persentase

Tidak mendukung 32 78,05%

Mendukung 9 21,95%

Jumlah 41 100%

Sumber : data primer (kuisioner dukungan suami), 2014

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas ibu hamil yang mendapat dukungan dari

suami berdasarkan kuisioner sebanyak 9 orang (21,95%) dan yang tidak

mendapat dukungan suami sebanyak 32 orang (78,05%).

2. Ketepatan kunjungan antenatal care

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi ketepatan jadwal kunjungan antenatal

care pada ibu hamil trimester III di BPM Suprijati,

Amd.Keb., SST., M.Kes

Ketepatan jadwal kunjungan

antenatal care

Frekuensi Persentase

Tidak tepat 24 58,54%

Tepat 17 41,46%

Jumlah 41 100%

Sumber : data sekunder (buku periksa ibu hamil BPM Suprijati,

Amd.Keb., SST., M.Kes 2014

Berdasarkan tabel 4.2 ibu hamil yang tepat dalam melakukan

kunjungan ANC berdasarkan studi dokumen sebesar 41,46% (17 orang) dan

yang tidak tepat sebesar 58,54% (24 orang).

3. Hubungan antara dukungan suami dengan ketepatan jadwal kunjungan

antenatal care pada ibu hamil trimester III

Page 70: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

59

Tabel 4.3 Tabulasi silang Hubungan antara dukungan suami dengan

ketepatan jadwal kunjungan antenatal care pada ibu hamil

trimester III di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes

Dukungan Suami Ketepatan

Total Tidak Tepat Tepat

Tidak mendukung 22

(68,75%)

10

(31,25%)

32

(100%)

Mendukung 2

(22,22%)

7

(77,08%)

9

(100%)

Total 24

(58,53%)

17

(41,47%)

41

(100%)

Sumber : data primer (Kuisioner) dan data skunder (buku periksa

antenatal care ibu trimester III), 2014

Berdasarkan tabel 4.3 diatas tampak bahwa suami yang tidak

mendukung sebagian besar (68,75%), memiliki istri yang tidak tepatdalam

melaksanakan antenatal care, sedangkan suami yang mendukung sebagian

besar (77,08%) memiliki istri yang tepat dalam melaksanakan antenatal care.

Adapun derajat kebebasan dalam penelitian ini adalah:

dk = (K-1).(B-1)

dk = (2-1) . (2-1) =1

Berdasarkan tabel X2 diketahui bahwa derajat keabsahan dari 5% adalah

3,841. Berdasarkan perhitungan:

X2=

= 41((22x7)-(10x2))2

.

(22+2) (10+7) (22+10) (2+7)

= 41(154-20)2

117504

= 6,26528

Page 71: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

60

Karena X2 hitung > X

2 tabel maka Ho ditolak. Dengan demikian ada

hubungan antara dukungan suami dengan ketepatan jadwal kunjungan antenatal

care pada ibu hamil trimester III di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes.

4.2. Pembahasan

Pada pembahasan ini akan dikaji hasil dari analisa tentang hubungan

antara dukungan suami dengan ketepatan jadwal kunjungan antenatal care pada

ibu hamil trimester III di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes pada bulan

September 2014.

4.2.1 Data Umum

1. Data Suami

Berdasarkan Gambar 4.1 umur suami yang memiliki istri hamil

trimesrter III banyak yang berumur lebih dari 31 tahun yaitu 21 orang

(51,12%). Keadaan ini menguntungkan bagi ibu hamil karena semakin

bertambah umur suami maka semakin bijaksana dan dewasa dalam berfikir

dan bertindak seperti pernyataan Hurlock yang dikutip dalam Wawan dan

Dewi (2010: 17) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.

Berdasarkan Gambar 4.2 kebanyakan suami, yang istrinya melakukan

kunjungan antenatal care pendidikan tertingginya adalah SMA, yaitu 27

orang (65,85%). Dari hasil tersebut baik untuk ibu hamil karena pendidikan

seseorang akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku, hal ini didasari oleh

pernyataan YB Mantra dalam Notoatmodjo (2003) dalam Wawan dan Dewi

(2010: 16-17) pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga

perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap

Page 72: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

61

berperan serta dalam pembangunan. Sikap dan perilaku manusia dijelaskan

bahwa tingkat pengetahuan menurut Notoadmojo (2003) dalam Wawan dan

Dewi (2010: 12-14), tingkat pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkatan yaitu:

a. Tahu (know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya.

b. Memahami (compheresion) artinya suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat

menginterprestasikan secara benar.

c. Aplikasi (application) sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi apapun kondisi riil (sebenarnya).

d. Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi

atau suatu obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (syntesis) yang dimaksud menunjukan pada suatu kemampuan

untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu

keseluruhan yang baru.

Pada lingkungan diwilayah ini rata-rata penduduknya memiliki usaha

rumahan membuat genteng dari Gambar 4.3 diperoleh data pekerjaan suami

terbanyak adalah wiraswasta sebanyak 25 orang (60,99%), kesibukan

pekerjaan ini mempunyai dua dampak yaitu:

a. Berdampak negatif, kurangnya waktu suami untuk memberikan karena

pekerjaan ini tidak mengenal waktu pemesanan, hai ini didukung oleh

pendapat Thomas dalam Nursalam (2003) dalam Wawan dan Dewi,

(2010:17) pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama

Page 73: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

62

untuk menunjang kehidupanya dan kehidupan keluarga. Sedangkan

bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.

b. Berdampak positif karena milik sendiri pekerjaan ini waktunya bisa

ditentukan sendiri tidak seperti pegawai ataupun karyawan. Menurut

Suharyadi (2007: 8) Keuntungan menjadi wirausaha adalah mempunyai

kemampuan dalam mengatur waktu sehingga tidak bergantung pada

kentuan jam kerja kantor, dapat mengatur kondisi usaha sendiri,

menentukan aturan main dalam usaha sendiri dengan sangat hati-hati dan

sesuai dengan karakter diri dan pekerjaan, serta mengalami masa-masa

saat berhasil dan gagal.

2. Data ibu hamil trimester III

Pada penelitian ini ibu hamil trimester III paling banyak memiliki

umur 20-35 tahun yaitu 39 orang (95,14%) hal ini baik untuk ibu hamil

karena usia produktif pada wanita adalah 20-35 tahun sesuai dengan pendapat

Gunawan (2010:81) Secara fisik dan mental, usia yang baik untuk hamil

sekitar antara 20-35 tahun. Pada usia tersebut alat reproduksi wanita telah

berkembang dan berfungsi secara maksimal, begitu juga faktor kejiwaannya,

sehingga akan mengurangi berbagai resiko ketika hamil, seperti keguguran,

perdarahan, bahkan kematian. Begitu juga pada saat menjalankan proses

persalinan, resikonya juga akan lebih kecil. Selain itu terdapat 1 orang

(2,43%) ibu hamil trimester III yang memiliki umur dibawah 20 tahun, dan 1

orang (2,43%) berumur lebih dari 35 tahun yang masuk resiko tinggai dalam

kehamilan seperti pendapat Gunawan (2009:81) : umumnya wanita dibawah

20 tahun atau diatas 35 tahun kurang baik untuk hamil. Kehamilan pada usia

Page 74: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

63

ini memiliki resiko tinggi, seperti terjadinya keguguran atau kegagalan

persalinan, bahkan mungkin bisa menyebabkan kematian. Sedangkan

Menurut Romauli (2011: 117) umur lebih dari 35tahun lebih rentang terhadap

tekanan darah tinggi, diabetes di dalam rahim serta rentan terhadap gangguan

persalinan dan resiko memiliki bayi dengan kelainan kromosom (misalnya

sindroma down) semakin meningkat.

Berdasarkan Gambar 4.6 tekanan darah pada ibu hamil trimester III

paling banyak <140/90 mmHg yaitu 40 orang(97,56%). Hal ini baik untuk

kehamilan ibu karena hipertensi dalam kehamilan termasuk resiko tinggi

dalam kehamilan. Seperti pendapat Manuaba (2010:266) Petunjuk untuk

segera memasukan penderita pre-eklamsi ke rumah sakit atau merujuk

penderita perlu memperhatikan hal berikut :

a. Bila tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih

b. Protein urine plus 1 atau lebih

c. Kenaikan berat berat badan 1,5kg atau lebih dalam seminggu

d. Edema bertambah atau mendadak

e. Terdapat gejala dan keluhan subyektif

Sedangkan menurut Joseph HK (2010:51) Preeklamsia memiliki

Kriteria minimum : tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah umur kehamilan

20 minggu, disertai dengan proteinuria ≥ 300mg/24 jam atau dipstick ≥ + 1.

Pada Gambar 4.6 Berat badan ibu hamil trimester III yang

memeriksakan kehamilanya di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes

paling banyak memiliki berat badan antara 46-79 kg yaitu 37 orang

(90,24%). Hal ini baik untuk ibu hamil, seperti pendapat Manuaba (2007:

Page 75: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

64

664) berat badan rendah adalah kurang dari 45 kg untuk hamil, berat badan

tinggi atau gemuk adalah berat badan 85 kg dengan kemungkinan penyulit :

a. Hipertensi-preeklampsia-eklamsia makin tinggi.

b. Dapat terjadi diabetes mellitus ibu hamil

c. Janin makrosomia dengan berbagai kemungkinan komplikasinya.

d. Sulit menentukan keadaan intrauteri :

1) Solusio plasenta

2) Letak janinnya

3) Perkiraan berat badan janin

e. Kemungkinan karsinoma kolon makin tinggi.

f. Kemungkinan penyakit liver dan gallbladder makin tinggi.

g. Osteortritis makin tinggi.

4.2.2 Data Khusus

1. Dukungan Suami

Berdasarkan Tabel 4.1 pada penelitian 41 responden didapatkan hasil

bahwa sebagian besar suami (78,05%) tidak mendukung istrinya dalam

melakukan antenatal care. Hal ini tentunya berdampak buruk pada motivasi ibu.

Banyaknya ibu hamil yang tidak memperoleh dukungan suami, maka ibu tidak

mendapatkan dukungan dari beberapa aspek.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

65

Sesuai dengan pendapat Hause dalam Depkes (2002) dalam Nursalam

(2007: 28) maka ibu tidak mendapatkan dukungan sebagai berikut:

a. Dukungan Emosional

Mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap orang yang

bersangkutan.

Contohnya: memberikan pujian kepada istri, mengatakan sayang ataupun

cinta.

b. Dukungan Penghargaan

Terjadi lewat ungkapan hormat/ penghargaan positif untuk orang lain itu,

dorong maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan

perbandingan positif orang itu dengan orang lain, misalnya orang itu kurang

mampu atau lebih buruk keadaanya (menambah harga diri).

Seperti mengantarkan istri memeriksakan diri ke bidan atau tenaga kesehatan

lainya.

c. Dukungan Instrumental

Mencakup bantuan langsung, misalnya orang memberi pinjaman uang kepada

orang lain yang membutuhkan atau menolong dengan memberi pekerjaan

pada orang yang tidak punya pekerjaan.

Seperti membiayai perawatan kehamilan, membelikan keperluan ibu ataupun

calon bayi.

d. Dukungan Informatif

Mencakup nasihat, saran, pengetahuan, dan informasi serta petunjuk.

Page 77: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

66

Seperti peran suami dalam mengingatkan segala sesuatu tentang kehamilan

istri, seperti menginatkan periksa kehamilan, minum vitamin ataupun tablet

besi dan mencari informasi tentang kehamilan.

Selain itu diperkuat oleh pendapat Maulana (2009: 173) janin dapat

mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir jika

stres ibu tidak tertangani, oleh karena itu dukungan keluarga khususnya

suami mempunyai andil yang besar dalam menemukan status kesehatan ibu.

2. Ketepatan Jadwal Kunjungan Antenatal care

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa masih banyak ibu yang tidak tepat

dalam melakukan kunjungan antenatal care TM III (24 orang) 58,54%. Hal ini

kurang baik dikarenakan dengan tidak tepatnya ibu melakukan kunjungan

antenatal care maka ibu tidak memperoleh keuntungan-keuntungan antenatal

care seperti tidak dapat dilakukan deteksi dini terhadap komplikasi ibu dan janin.

Seperti pernyataan Manuaba (2010: 241) keuntungan pengawasan antenatal

adalah diketahuinya secara dini keadaan resiko tinggi ibu dan janin, sehingga

dapat melakukan pengawasan yang lebih intensif, melakukan rujukan untuk

mendapat tindakan yang adekuat segera dilakukan terminasi kehamilan.

Peryataan Manuaba (2010, 240) juga menjelaskan untuk menegakkan

kehamilan risiko tinggi pada ibu dan janin adalah dengan cara melakukan

anamnesa yang intensif (baik), melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang seperti (pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan roentgen,

pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan lain yang dianggap perlu). Berdasarkan

waktu, keadaan risiko tinggi ditetapkan pada menjelang kehamilan, saat hamil

muda, saat hamil pertengahan, saat inpartu, dan setelah persalinan.

Page 78: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

67

Hal ini didukung oleh Puji Rochyati yaitu Primipara muda berusia

kurang dari 16 tahun, primipara tua berusia lebih dari 35 tahun, primipara

sekunder dengan usia anak terkecil di atas 5 tahun, tinggi badang kurang dari

145 cm, riwayat kehamilan yang buruk (pernah keguguran, pernah persalinan

premature, lahir mati, riwayat persalinan dengan tindakan [ekstraksi vakum,

ekstraksi forsep, operasi sesar]), pre-eklamsia, gravida serotinus, kehamilan

dengan perdarahan antepartum, kehamilan dengan kelainan letak, kehamilan

dengan penyakit ibu yang memengaruhi kehamilan (Manuaba, 2010: 240-247).

Menurut Romauli (2011: 200-2017) deteksi dini komplikasi ibu dan

janin dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Tanda bahaya dalam kehamilan muda meliputi perdarahan pervaginam,

dan hipertensi gravidarum

b. Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam

kehamilan lanjut, adalah :

1) Perdarahan pervaginam

2) Sakit kepala yang hebat

3) Penglihatan kabur

4) Bengkak diwajah dan tangan

5) Keluar cairan pervaginam

6) Gerak janin tiddak terasa dan nyeri perut yang hebat

Penting bagi bidan untuk memeriksa tanda-tanda bahaya tersebut pada

setiap kunjunngan. Jika bidan menemukan suatu tanda bahaya ini, maka

tindakan selanjutnya adalah melakasanakan semua kemungkinan untuk

Page 79: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

68

membuat suatu assesment/ diagnosis dan membuat rencana penatalaksanaan

yang sesuai.

Untuk itu perlunya peran bidan dalam memberikan penyuluhan

ketepatan jadwal kunjungan antenatal care harus perhatikan. Menurut

Manuaba (2010: 114) ketepatan jadwal pemeriksaan yaitu : trimester I dan II

setiap bulan sekali, trimester III : Setiap dua minggu sekali sampai ada

tanda persalinan. selain itu frekuensi pemeriksaan ulang:

a. Setiap bulan sampai usia khamilan 6 bulan(24 minggu) sampai 7

bulan(28 minggu).

b. Setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 8 bulan(32 minggu).

c. Setiap 1 minggu sejak usia 8 (32 minggu) bulan sampai terjadi

persalinan (Manuaba, 2010: 111).

3. Hubungan antara Dukungan Suami dengan Ketepatan Jadwal Kunjungan

Antenatal Care pada Ibu Hamil Trimester III

Dari hasil penelitian di dapatkan X2 hitung > X

2 tabel Ho ditolak.

Dengan demikian ada hubungan antara dukungan suami dengan ketepatan

jadwal kunjungan antenatal care pada ibu hamil trimester III di BPM

Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes. Menurut Nursalam (2011: 35) faktor-

faktor yang mempengaruhi ANC antenalal care meliputi: pengetahuan, sikap,

dukungan suami, dan faktor demografi (paritas, biaya, jarak rumah dan

budaya) kurangnya dukungan suami berdampak pada kurang tepatnya

kunjungan antenatal care khususnya pada TM III di BPM Suprijati,

Amd.Keb., SST., M.Kes. Selain itu dukungan keluarga memiliki andil besar

dalam menentukan status kesehatan ibu hamil (Maulana, 2009: 173).

Page 80: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

69

Komunikasi atau hubungan yang baik akan membantu untuk meghadapi

kesulitan dan kesedihan karena adanya dukungan dari pasangan, keluarga,

dan teman (Maulana, 2009: 174).

Page 81: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

70

BAB 5

KESIMPULAN DAM SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan analisa data penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

5.1.1. Sebagian besar suami tidak mendukung kegiatan antenatal care.

5.1.2. Sebagian besar ibu hamil tidak tepat dalam melaksanakan kunjungan

antenatal care.

5.1.3. Ada hubungan antara dukungan suami dengan ketepatan jadwal

kunjungan antenatal care.

5.2.Saran

5.2.1. Bagi Peneliti

Diharapkan para peneliti melaksanakan penelitian lanjutan dengan

metode yang lain.

5.2.2. Bagi Suami dan Ibu Hamil.

Diharapkan suami dan ibu hamil lebih meningkatkan ketepatan ibu

hamil dalam melakukan antenatal care.

5.2.3. Bagi Instansi Kesehatan (BPM)

Diharapkan rumah bersalin mengambil hasil penelitian ini sebagai

pertimbangan meningkatkan kualitas dan mengadakan program baru

seperti kelas antenatal agar ketepatan antenatal care dapat

dimaksimalkan.

Page 82: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Dahlan M S. 2011. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,

Bivariat, dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS.

Jakarta: Salemba Medika.

Danim S. 2003. Metodologi Penelitian Kebidanan. Jakarta: EGC.

Depkes RI. 1994. Manajemen Kebidanan. Jakarta: Pusdiknakes.

. 1995. Manajemen Kebidanan. Jakarta: Pusdiknakes.

Hidayat A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Manuaba, I Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana. Jakarta : EGC.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Murti B. 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif di bidang Kesehatan. Yogyakarta: UGM Press.

Notoadmojo S. 2010. Metedologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Pantiawati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha

Medika.

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Saiffudin, Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Page 83: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

Saryono, dan Setiawan A. 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, dan

S2.Yogyakarta: Nuha Medika.

Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Wheeler, Linda. 2004. Asuhan Pranatal dan Pascapartum. Jakarta: EGC.

Wiknjosastro, Hanifa. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

Lampiran 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Calon Responden Penelitian

Di

Tempat

Dengan Hormat,

Dengan ini saya Rury Narulita Sari, Dosen Akademi Kebidanan

Muhammadiyah Madiun akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan

antara Dukungan Suami dengan Ketepatan Jadwal Kunjungan Antenatal Care

pada Ibu Hamil Trimester III di BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes”.

Berkaitan dengan hal diatas saya mohon bantuan dari saudara untuk

bersedia menjadi responden dari penelitian saya.

Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya

ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Peneliti

Rury Narulita Sari, SST., M.Kes

Page 85: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN … · JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi di BPM Suprijati, SST., M.Kes Kabupaten Madiun) ... diterbitkan orang

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Kami yang bertanda tangan dibawah ini bersedia untuk menjadi responden

pada penelitian yang berjudul “Hubungan antara Dukungan Suami dengan

Ketepatan Jadwal Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil Trimester III di

BPM Suprijati, Amd.Keb., SST., M.Kes” yang peneliti lakukan.

Nomer kode responden : .................................................................................

Umur : .................................................................................

Pendidikan : .................................................................................

Pekerjaan : .................................................................................

Alamat : .................................................................................

Kami bersedia memberikan data dan informasi yang diperlukan dalam

penelitian tersebut dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak

manapun.

Demikian surat persetujuan ini kami buat dengan sebenar-benarnya tanpa

ada paksaan dari pihak manapun.

Madiun, Oktober 2014

Responden