17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pemasangan instalasi listrik baik itu komersial maupun non komersia perlu diutamakan keselamatan dan kenyamanan konsumen pengguna listrik. Etika lingkungan sangat dibutuhkan karena setiap pesangan instalasi listrik harus sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dan berlku di Negara kita. PUIL 2000 salah satu patokan dalam setiap pekerjaan instalasi listrik. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu antara lain : 1. Mampu merancang instalasi listrik dengan baik dan benar sesuai PUIL 2000. 2. Penggunaan komponen-komponen instalasi sesuai standar SNI.

https

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mantap

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam pemasangan instalasi listrik baik itu komersial maupun non komersia perlu diutamakan keselamatan dan kenyamanan konsumen pengguna listrik. Etika lingkungan sangat dibutuhkan karena setiap pesangan instalasi listrik harus sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dan berlku di Negara kita. PUIL 2000 salah satu patokan dalam setiap pekerjaan instalasi listrik.1.2 Tujuan Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu antara lain :1. Mampu merancang instalasi listrik dengan baik dan benar sesuai PUIL 2000.2. Penggunaan komponen-komponen instalasi sesuai standar SNI.3. Dapat menggunakan alat pengukuran instalasi sesuai dengan fungsi dan prisip kerjan masing-masing.1.3 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu antara lain :1. Perancangan instalasi listrik rumah sederhana sesuai dengan PUIL 2000 serta berdasarkan etika lingkungan.2. Komponen-komponen instalasi yang digunakan berstandar SNI dengan melihat faktor ekonomis dan teknis.3. Pengukuran serta pemeriksaan instalasi menggunakan alat ukur listrik.1.4 Batasan MasalahDalam penulisan makalah ini hanya membahas bagaimana merancang instalasi listrik rumah sederhana sesuai dengan PUIL 2000 dan standar SNI bagi komponen-komponen yang digunakan guna menunjang instalasi listrik yang baik dan benar.1.5 Sistematika PenulisanSistematika penulisan makalah ini terdiri dari beberapa bab yaitu berisi tentang :BAB I PENDAHULUANpada bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan, rumusan masalah, batasan masalah serta sistematika penulisan.BAB II KAJIAN PUSTAKApada bab ini berisi penjelasan bagaimana merancang instalasi yang baik dan benar serta penggunaan komponen-komponen instalasi listrik yang berstandar dan pengukuran dan pemeriksaan instalasi dengan berasas peraturan yang ada.BAB III PENUTUPpada bab ini berisi kesimpulan dan saran.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1 Instalasi Rumah Tinggal Sesuai Dengan Etika LingkunganDalam merencanakan instalasi rumah tinggal perlu diketahui bahwasanya harus sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh PUIL 2000. Etika lingkungan dalam segala aspek memang perlu diperhatikan baik dalam pemasangan instalasi rumah tinggal. Sebelum melakukan pemasangan Instalasi listik langkah awal yang dilakukan yaitu dengan meninjau lokasi rumah yang akan dipasang instalasinya dan selanjutnya dapat dilakukan penggambaran denah instalasi yang terdiri dari:1. Gambar single line diagram2. Gambar pengawatan instalasi3. Diagram dayaDari ketiga hal tersebut diatas sangat penting dalam menunjang pemasangan instalasi. Dan konsumen atau pelanggang dapat melihatnya serta dapat menentukan tata letak peralatan instalasi yang akan ditempatkan sesuai dengan fungsinya masing-masing.2.2 Bahan dan Peralatan yang digunakanAdapun bahan dan peralatan yang digunakan dalam pemasangan instalasi listrik rumah tinggal yaitu antara lain :

Bahan instalasi listrik1. Kabel, adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Kabel disini harus sesuai dengan peraturan atau persyaratan yang telah ditentukan dengan mengikuti PUIL 2000. Serta penggunaannya dalam instalasi listrik dimana harus sesuai dengan peralatan yang membutuhkannya.Kabel instalasi rumah tinggal yang biasa digunakan yaitu NYM, NYA, NGA dan lain-lain. Dalam pemasangan instalasi rumah tinggal perlu dilihat apakah rumah tersebut adalah kontruksinya terbuat dari kayu atau beton. Kalau kayu maka dapat dibenarkan tidak menggunakan pipa tetapi kalau kontruksinya dari beton maka harus menggunakan pipa. Karena melihat estetika yang pas digunakan.Adapun kuat hantar arus(KHA) kabel dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1.1 KHA

Tabel 2.1.2 KHA kabel

Apabila ketika melakukan pemasangan instalasi, kabel yang digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan peralatan listrik atau persyaratan yang telah ditentukan yang diharuskan harus kabel berstandar SNI dan tidak benar pemasangannya maka akan membahayakan orang yang berada didalam rumah. 2. Pipa, merupakan peralatan instalasi yang digunakan untuk meletakkan kabel instalasi didalamnya agar tak terlihat. Pipa digunakan harus berstandar SNI untuk mencegah temperature kabel didalammya. Jika pipa yang digunakan tidak standar maka dikhawatirkan suhu didalam pipa akan meningkat maka akan terjadi bahaya kebakaran.3. MCB, merupakan alat yang digunakan untuk mengamankan instalasi listrik dari gangguan beban lebih. Pemilihan MCB sendiri harus berstandar SNI agar penggunannya tahan lama serta dapat bekerja sesuai dengan fungsi dan prinsip kerjanya sebagai pengaman. Serta MCB memiliki fungsi utama yaitu sebagai pembatas pemakaian daya listrik.4. Saklar, merupakan alat yang digunakan untuk memutus dan menyambung arus listrik yang terhubung ke lampu. Dalam pemilihan saklar sendiri harus juga berstandar SNI, agar penggunaannya tahan lama dan ekonomis.5. Lampu, merupakan alat yang digunakan untuk menerangi ruangan yang telah disuplay arus listrik melalui kawat filamen (lampu pijar) atau gas neon (lampu TL). Dalam pemilihan lampu harus sesuai kebutuhan sebuah ruangan agar tidak merusak mata ketika menatapnya. Misalnya, pencahayan lampu pada kamar tidur sebaiknya 20/25 Watt dan dikamar mandi sebaiknya 10/15 Watt. Ketika membangun sebuah rumah tinggal pasti memerlukan adanya pencahayaan yang tepat dan sesuai dengan interior ruangan tersebut.6. Fiting, merupakan alat yang digunakan untuk penempatan lampu atau sebagai media penghubung antara arus listrik dengan lampu. Fiting sendiri ada yang bermacam-macam sesuai dengan permintaan pelanggan serta sesuai dengan kondisi rumah tersebut.7. Stopkontak (KKB), merupakan media untuk menghubungkan arus listrik yang dibutuhkan oleh beban/peralatan. Contohnya, TV, RaceCooker, dan lain-lain. Pemelihan KKB sendiri harus berstandar SNI karena jika pemilihan tidak tepat maka akan membahayakan perlatan yang digunakan. Misalnya, terjadinya hubung singkat karena pemasangannya tidak kencang yang dapat menyebabkan kebakaran.8. Kotak Sambung, merupakan tempat untuk menyambung kabel listrik. Dalam penyambungan kabel instalasi harus diperhatikan tidak boleh penyambungan dilakukan didalam pipa. Apabila terdapat penyambungan didalam pipa maka dikhawatirkan akan menyebabkan kebakaan karena didalam pipa suhu akan meningkat.9. Isolasi, berfungsi untuk mengisolasi bagian yang telah disambung atau memisahka bagian yang bertegangan dan bagian yang tidak bertegangan. Dalam mengisolasi sambungan kabel harus benar-benar rapat. Peralatan Instalasi ListrikAdapun peralatan instalasi listrik yang digunakan yaitu antara lain :1. Tang, merupakan alat yang digunakan untuk memotong dan melilit kabel sambungan. Dalam melilit kabel sambungan yang harus diperhatikan tidak boleh longgar dalam memplintir karena dapat menyebabkan korsleting listrik yang dapat menyebabkan terjadinya hubung singkat yang pada nantinya akan menyebabkan bahaya kebakaran. 2. Obeng, merupakan alat yang digunakan untuk mengecangkan sekrup baik pada saklar, fiting, KKB, dan lain-lain. Obeng ada yang ples. Mines dan ada yang dapat mendeteksi arus/tegangan pada sebuah penghantar atau yang biasa disebut Tespen.3. Gergaji, merupakan alat yang digunakan untuk memotong pipa listrik. Dalam pengukuran pemotongan pipa listrik harus diperhatikan bahwa ketika memotong harus diukur berapa panjang pipa yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi rumah tersebut.4. Palu, merupakan alat yang digunakan untuk memukul klem pipa atau paku guna memperkuat pipa listrik.5. Dan lain-lain.

2.3 Pemasangan InstalasiSebelum melakukan pemasangan instalasi listrik harus diperhatikan bahwa bahan dan perlatan yang akan digunakan telah disediakan guna mempermudah pemasangan instalasi. Setelah bahan dan peralatan telah ada semua maka dapat melakukan pemasangan. Langkah-langkah dalam melakukan pemasangan instalasi listrik rumah sederhana yaitu antara lain :1. Menggambar gambar instalasi rumah.2. Menyediakan bahan dan peralata instalasi.3. Memasang bahan yang mudah dipasang terlebih dahulu, misalnya pipa.4. Kemudian memasang kabel instalasi serta melakukan penyambungan.5. Selanjutnya memasang bahan yang lain misalnya saklar, KKB, fiting, dan lampu.2.4 Pengukuran dan Pemerikasaan Instalasi ListrikSetelah melakukan pemasangan komponen-komponen instalasi listrik, maka dilakukan pengukuran dan pemeriksaan instalasi apakah sesuai dengan pesyaratan yang telah ditentukan oleh PUIL 2000. Tetapi sebelum itu terlebih dahulu membersihkan bahan dan perlatan yang digunakan ketika melakukan pemasangan instalasi. Misalnya potongan-potongan kabel yang berserakan dilantai yang dapat membahayakan instalatur maupun pemilik rumah tersebut, serta meletakkan peralatan yang digunakan pada tempatnya yang telah disediakan.Setelah semua melakukan pemasangan komponen instalasi maka dapat dilakukan pengukuran dan pemeriksaan insatalasi. Pengukuran dapat dilakukan dengan mengukur arus, tegangan, serta tahanan isolasi kabel dan tahanan pembumian instalasi listrik. Adapun alat pengukuran instalasi listrik yang biasa digunakan yaitu antara lain :1. Ampere Meter, merupakan alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur arus listrik.2. Volt Meter, merupakan alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik baik input maupun output.3. Watt Meter, merupakan alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur daya yang terpasang atau yang digunakan pada beban listrik.4. Megger, merupakan alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tahanan kabel listrik.5. Eart Tester, merupakan alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tahanan pembumian. Apakah tahananny sesuai dengan ketentun yang telah ditentuan atau tidak. Tahanan pembumian yang telah ditentukan oleh PLN yaitu 0,8 ohm.Setelah melakukan pengukuran dan pemeriksaan instalasi dan telah disetujui bahwa pemasangan yang dilakukan telah sesuai dengan persyaratan instalasi (PUIL 2000). Maka langkah selanjutnya yaitu pengetesan instalasi listrik.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dalam penulisan makalah perancangan instalasi listrik rumah tinggal sesuai dengan etika lingkungan yaitu antara lain :1. Sebelum melakukan pemasangan instalasi listrk terlebih dahulu digambarkan gambar diagram instalasi.2. Kemudian menyediakan bahan dan alat guna menunjang pemasangan instalasi.3. Memasang bahan instalasi sesuai dengan gambar instalasi yang sebelumnya telah disetujui oleh pihak pelanggan.4. Pengukuran dan pemeriksaan instalasi listrik.5. Pengetesan atau pengujian instalasi.3.2 SaranSemoga dalam penulisan makalah ini dapat menjadi acuan dan patokan kepada penulis dan kawan-kawan seperjuangan ketika membacanya. Serta meningkatkan disiplin ilmunya sesuai dengan jurusannya yaitu teknik elektro.Trimakasih

DAFTAR PUSTAKA

Suryatmo,F(1983). Teknik Listrik Instalasi Penerangan. Bandung: Offset AlumniSuryatmo,F (1997). Dasar-dasar Teknik Listrik. Jakarta: PT RINEKA CIPTA