4
MISCELLANEOUS Like 0 * Asterisks denote mandatory information Name of Announcer * GOLDEN AGRI-RESOURCES LTD Company Registration No. UF 24045G Announcement submitted on behalf of GOLDEN AGRI-RESOURCES LTD Announcement is submitted with respect to * GOLDEN AGRI-RESOURCES LTD Announcement is submitted by * Kimberley Lye Chor Mei Designation * Director, Corporate Secretarial Date & Time of Broadcast 01-Jun-2012 18:21:18 Announcement No. 00119 >> ANNOUNCEMENT DETAILS The details of the announcement start here ... Announcement Title * PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk - Bond Program Description Please see attached. Attachments Total size = 847K (2048K size limit recommended) GAR22-1-06-2012-PTSMARTAbridgedProspectus.pdf GAR22-1-06-2012-PTSMART-BondProgram.pdf Page 1 of 1 MISCELLANEOUS 6/1/2012 http://info.sgx.com/webcorannc.nsf/AnnouncementToday/468B867BBD91AA4248257A0F003BED...

http info.sgx.com webcorannc.nsf AnnouncementToday … · Tingkat bunga tersebut merupakan persentase per tahun dari ... Perseroan dapat memperoleh pinjaman baik dari bank ... lain

Embed Size (px)

Citation preview

MISCELLANEOUS

Like 0

* Asterisks denote mandatory information

Name of Announcer * GOLDEN AGRI-RESOURCES LTD

Company Registration No. UF 24045G

Announcement submitted on behalf of

GOLDEN AGRI-RESOURCES LTD

Announcement is submitted with respect to *

GOLDEN AGRI-RESOURCES LTD

Announcement is submitted by * Kimberley Lye Chor Mei

Designation * Director, Corporate Secretarial

Date & Time of Broadcast 01-Jun-2012 18:21:18

Announcement No. 00119

>> ANNOUNCEMENT DETAILS

The details of the announcement start here ...

Announcement Title * PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk - Bond Program

Description Please see attached.

Attachments

Total size = 847K

(2048K size limit recommended)

GAR22-1-06-2012-PTSMARTAbridgedProspectus.pdf

GAR22-1-06-2012-PTSMART-BondProgram.pdf

Page 1 of 1MISCELLANEOUS

6/1/2012http://info.sgx.com/webcorannc.nsf/AnnouncementToday/468B867BBD91AA4248257A0F003BED...

GOLDEN AGRI-RESOURCES LTD

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (“PT SMART”) – Bond Program

The Board of Directors of Golden Agri-Resources Ltd (“GAR”) wishes to announce that PT SMART, a subsidiary of GAR listed on the Indonesia Stock Exchange (“IDX”), has published an abridged prospectus in Bahasa Indonesia, in Bisnis Indonesia newspaper, regarding its plan to do a Public Offering for Phase I of a fixed rate Indonesia Rupiah (“IDR”) Bond Program (“Bond Program”) on the IDX. The total estimated amount of bonds to be issued under the Bond Program is IDR 3,000,000,000,000 (IDR Three Trillion) and Phase I is estimated to be up to IDR 1,000,000,000,000 (IDR One Trillion). Phase I of the Bond Program is estimated to be completed within the third quarter of 2012. A published copy of the abridged prospectus in Bahasa Indonesia is attached. BY ORDER OF THE BOARD Simon Lim Director 1 June 2012

Hal 1_PT SMART Tbk

Hal 1_PT SMART Tbk

PROSPEKTUS RINGKASPERKIRAAN JADWALMasa Penawaran Awal : 4 - 18 Juni 2012Perkiraan Tanggal Efektif : 26 Juni 2012Perkiraan Masa Penawaran : 28 - 29 Juni 2012Perkiraan Tanggal Penjatahan : 2 Juli 2012Perkiraan Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 3 Juli 2012Perkiraan Tanggal Pencatatan Obligasi Pada Bursa Efek Indonesia : 4 Juli 2012

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTANNAMA OBLIGASI“OBLIGASI BERKELANJUTAN I SMART TAHAP I TAHUN 2012”.JUMLAH POKOK OBLIGASI, TINGKAT BUNGA OBLIGASI, JANGKA WAKTU DAN JATUH TEMPOSeri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A sebesar Rp ● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap

sebesar ●% (● persen) per tahun dengan jangka waktu 5 (lima) tahun. Pembayaran bunga pertama Obligasi Seri A akan dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo akan dilakukan pada tanggal 3 Juli 2017.

Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B sebesar Rp● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun dengan jangka waktu 7 (tujuh) tahun. Pembayaran bunga pertama Obligasi Seri B akan dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo akan dilakukan pada tanggal 3 Juli 2019.

JENIS OBLIGASIObligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening.SATUAN PEMESANANSatuan pemesanan Obligasi adalah sebesar Rp 5.000.000 (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya.SATUAN PEMINDAHBUKUANSatuan pemindahbukuan Obligasi adalah sebesar Rp 1 (satu Rupiah) dan/atau kelipatannya.HARGA PENAWARAN100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi.PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASIBunga Obligasi akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi.Tingkat bunga tersebut merupakan persentase per tahun dari Pokok Obligasi yang terhutang, yang dihitung berdasarkan jumlah Hari Kalender yang lewat dimana 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal 6 Juli 2012.JAMINANObligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hak pemegang Obligasi adalah pari passu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun di kemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.HAK SENIORITAS ATAS UTANGObligasi ini tidak memiliki peringkat (rank) yang lebih tinggi dari utang-utang lainnya yang saat ini dimiliki oleh Perseroan karena tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.TAMBAHAN UTANG YANG DAPAT DIBUAT PERSEROAN SETELAH EMISI OBLIGASI Perseroan dapat memperoleh pinjaman baik dari bank maupun bukan bank tanpa diperlukannya persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat sepanjang hal tersebut tidak melanggar kewajiban Perseroan untuk: • memelihara rasio jumlah pinjaman berbunga, termasuk jaminan perusahaan sebagaimana

diungkapkan dalam laporan keuangan Perseroan sebagai liabilitas kontijen terhadap ekuitas tidak melebihi 2,5 : 1 (dua koma lima berbanding satu) dan;

• memelihara perbandingan antara rasio laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) terhadap beban bunga bersih tidak kurang dari 2,25 : 1 (dua koma dua puluh lima berbanding satu).

PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASIDalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut: 1) pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian

dijual kembali dengan harga pasar; 2) pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui BEI atau di luar BEI; 3) pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal

Penjatahan.4) pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan

Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan;

5) pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO;

6) pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari pihak yang tidak terafiliasi;

7) rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada Bapepam dan LK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar;

8) pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai;

9) rencana pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud dalam butir 7) dan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 8), paling sedikit memuat informasi tentang: a. periode penawaran pembelian kembali; b. jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali; c. kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; d. harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Obligasi; e. tata cara penyelesaian transaksi; f. persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual;g. tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; h. tata cara pembelian kembali Obligasi; dan i. hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi;

10) Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap Pemegang Obligasi yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi, melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali;

11) Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi;

12) Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 9) dengan ketentuan: a. jumlah pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Obligasi untuk

masing-masing jenis Obligasi yang beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan;

b. Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan; dan

c. Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali;

dan wajib dilaporkan kepada Bapepam dan LK paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali Obligasi;

13) Perseroan wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Obligasi, informasi yang meliputi antara lain: a. jumlah Obligasi yang telah dibeli; b. rincian jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk

dijual kembali; c. harga pembelian kembali yang telah terjadi; dan d. jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi;

14) pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Obligasi tersebut; dan

15) pembelian kembali Obligasi oleh Perseroan mengakibatkan: a. hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri

RUPO, hak suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau

b. pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali.

KELALAIAN PERSEROANKondisi-kondisi dan pengaturan mengenai kelalaian (cidera janji) diatur sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan, yang juga dijelaskan pada Bab XVII Prospektus.CARA DAN TEMPAT PELUNASAN PINJAMAN POKOK DAN PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASIPelunasan Pokok Obligasi dan Pembayaran Bunga Obligasi akan dilakukan oleh Perseroan melalui KSEI kepada pemegang Obligasi yang menyerahkan Konfirmasi Kepemilikan Obligasi melalui pemegang rekening di KSEI pada tanggal pembayaran sebagaimana yang telah ditentukan. Apabila tanggal pembayaran jatuh pada hari Minggu atau hari libur/Raya lainnya, atau bukan Hari Bank, maka pembayaran dilakukan pada Hari Bank berikutnya.WALI AMANATPT Bank Mega Tbk telah ditunjuk sebagai Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi ini sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Mega Tbk.PROSEDUR PEMESANANProsedur pemesanan Obligasi dapat dilihat pada Bab XX mengenai Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi.PERPAJAKAN Keterangan mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab XII Prospektus.HASIL PEMERINGKATAN Sesuai Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-04/PM/1995, tanggal 20 Maret 1995, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh :(i) PT Fitch Ratings Indonesia. Berdasarkan surat PT Fitch Ratings Indonesia No. RC59/

DIR/IV/2012 tanggal 23 April 2012, hasil pemeringkatan atas Obligasi Perseroan adalah:AA(idn)

(Double A)(ii) PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Berdasarkan surat PT Pemeringkat Efek

Indonesia No. 804A/PEF-Dir/V/2012 tanggal 1 Mei 2012, hasil pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan Perseroan adalah:

idAA-(Double A Minus)

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan dapat dilihat pada Bab XVIII Prospektus.PT Fitch Ratings Indonesia dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan definisi “Afiliasi” dalam UUPM.

RENCANA PENGGUNAAN DANAPerseroan merencanakan untuk mengunakan penerimaan hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I SMART secara keseluruhan adalah sebagai berikut :• Sekitar 60% (enam puluh persen) sebagai belanja modal; • Sekitar 40% (empat puluh persen) sebagai modal kerja.Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2012, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi terkait akan digunakan untuk:1. Sekitar 60% (enam puluh persen) akan digunakan untuk pengembangan fasilitas pabrik

penyulingan minyak kelapa sawit (refinery) Perseroan yang berlokasi di Kalimantan Selatan.Pengembangan yang akan dilakukan meliputi:• Penambahan kapasitas refinery sebesar 2.000 ton per hari • Penambahan fasilitas Kernel Crushing Plant sebesar 1.200 ton per hari • Penambahan fasilitas liquid jetty sebanyak 1x15.000 DWT dan 2x5.000 DWT• Pembangunan fasilitas dermaga untuk keperluan umum (general purpose jetty)

sebanyak 4x2.000 DWT; dan• Penambahan kapasitas fasilitas penyimpanan (storage tank) sebesar 57.000 ton.

2. Sekitar 40% (empat puluh persen) akan dipergunakan Perseroan untuk modal kerja antara lain pembiayaan pengadaan bahan baku berupa pembelian CPO.

Penggunaan dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I SMART Tahun 2012 untuk pengembangan fasilitas pabrik penyulingan minyak sejalan dengan strategi Perseroan untuk memperluas pangsa pasar ke negara-negara lain. Hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya pertumbuhan konsumsi minyak kelapa sawit di negara-negara pengkonsumsi minyak sawit antara lain Cina dan India, seiring dengan peningkatan pendapatan per kapita.Dengan adanya peningkatan produksi atas produk bernilai tambah tinggi, seperti minyak goreng dan margarin, Perseroan akan memperoleh nilai tambah dari CPO. Hal ini juga sejalan dengan anjuran Pemerintah Republik Indonesia untuk lebih menjual produk bernilai tambah tinggi dibandingkan menjual bahan mentah berupa CPO.Dana hasil Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2012 akan digunakan paling lambat 24 (dua puluh empat) bulan sejak Tanggal Emisi.Apabila penggunaan dana ini merupakan transaksi material dan/atau perubahan kegiatan usaha utama dan/atau transaksi afiliasi atau transaksi benturan kepentingan, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.2 – Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama dan/atau Peraturan No. IX.E.1 – Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana secara berkala kepada Bapepam dan LK dan para pemegang Obligasi melalui Wali Amanat serta dipertanggungjawabkan pada RUPS Tahunan secara berkala setiap tahun sesuai dengan Peraturan No. X.K.4 - Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan (“Peraturan Bapepam No. X.K.4”).Apabila dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2012 belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hanya dapat ditempatkan dalam Deposito dan Tabungan. Adapun aksi korporasi terakhir yang dilakukan Perseroan adalah Penawaran Umum Perdana Saham pada tahun 1992 dimana seluruh dana yang diperoleh telah digunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dana serta telah dilaporkan kepada Bapepam dan LK sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4 dengan surat Laporan Penggunaan Dana No. Ref. 031/SMART/IV/1998 tanggal 27 April 1998.

PERNYATAAN LIABILITASPada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan dan Anak Perusahaan mempunyai liabilitas konsolidasian yang seluruhnya berjumlah Rp 7.386.347 juta, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek konsolidasian sebesar Rp 4.248.861 juta dan liabilitas jangka panjang konsolidasian sebesar Rp 3.137.486 juta. Angka-angka ini diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Anak Perusahaan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (member firm of Moore Stephens International

Limited), dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2011 baik secara prospektif dan restrospektif yang laporannya tercantum dalam Prospektus.

(dalam Jutaan Rupiah)KETERANGAN JUMLAHLIABILITAS JANGKA PENDEKUtang bank jangka pendek 2.051.182Utang usaha

Pihak berelasi 871.056Pihak ketiga 494.254

Utang lain-lain - pihak ketiga 258.233Uang muka pelanggan - pihak ketiga 41.931Biaya yang masih harus dibayar 126.736Utang pajak 261.968Bagian utang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu

satu tahun 143.501JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 4.248.861LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas pajak tangguhan - bersih 313.614Liabilitas imbalan pasti pasca-kerja 200.331

Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 732.543

Utang kepada pihak berelasi 1.890.998JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 3.137.486JUMLAH LIABILITAS 7.386.347

ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN1. UmumPerseroan merupakan bagian dari grup perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang terintegrasi secara vertikal. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memiliki 7 Anak Perusahaan yang telah aktif secara komersial dan secara keseluruhan memiliki lahan tertanam seluas 138.959 hektar, di mana di dalamnya termasuk 30.347 hektar Program Plasma dan KKPA perkebunan kelapa sawit. Dari seluruh lahan tertanam yang dioperasikan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan, seluas 73.968 hektar terletak di Pulau Kalimantan, dan 64.991 hektar terletak di Pulau Sumatera.Pada saat ini, Perseroan dan Anak Perusahaan mengoperasikan 15 fasilitas pengolahan kelapa sawit yang memproduksi CPO, 4 fasilitas pengolahan PK, dan 4 fasilitas penyulingan untuk produk olahan.2. Analisis KeuanganPembahasan berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny, dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto, serta Ikhtisar Data Keuangan Penting yang juga disajikan dalam Prospektus.

(dalam jutaan Rupiah)LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember2011 2010 2009

Penjualan Bersih 31.676.219 20.265.425 14.201.230Beban Pokok Penjualan 24.154.526 17.127.929 12.484.606Laba Kotor 7.521.693 3.137.496 1.716.624Beban Usaha (5.050.133) (1.470.045) (606.419)Laba Usaha 2.471.560 1.667.451 1.110.205Beban Lain-lain - Bersih (84.725) (12.503) (117.483)Laba Sebelum Pajak 2.386.835 1.654.948 992.722Beban Pajak (601.098) (394.453) (244.930)Laba Tahun Berjalan 1.785.737 1.260.495 747.792Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain 4.998 (13.573) (50.826)Jumlah Laba Komprehensif 1.790.735 1.246.922 696.966

(dalam jutaan Rupiah)LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember

2011 2010 2009AsetAset Lancar 7.943.544 6.216.645 4.308.778Aset Tidak Lancar 6.778.355 6.258.997 5.901.817Jumlah Aset 14.721.899 12.475.642 10.210.595Liabilitas dan EkuitasLiabilitas Jangka Pendek 4.248.861 4.028.494 2.752.270Liabilitas Jangka Panjang 3.137.486 2.471.502 2.508.138Goodwill Negatif - Bersih - 142.323 150.534Ekuitas 7.335.552 5.833.323 4.799.653Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 14.721.899 12.475.642 10.210.595a. Penjualan BersihPerbandingan penjualan bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010Penjualan bersih Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 31.676.219 juta atau terjadi peningkatan sebesar Rp 11.410.794 juta atau 56,3% bila dibandingkan dengan penjualan bersih tahun 2010.Hal ini disebabkan oleh meningkatnya volume penjualan seiring dengan keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan produksi dan meningkatnya harga rata-rata komoditas CPO. Volume penjualan CPO sepanjang tahun 2011 mencapai 1.789.910 ton atau meningkat sebesar 25,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sedangkan volume penjualan PKO pada tahun 2011 mencapai 131.965 ton atau meningkat sebesar 28,2%. Demikian pula volume penjualan RBDO pada tahun 2011 mencapai 624.853 ton atau meningkat sebesar 27,0%. Di tahun 2011, harga jual rata-rata produk Perseroan turut mengalami kenaikan sejalan dengan menguatnya harga komoditas CPO dan produk turunannya di pasar dunia. Meningkatnya harga CPO disebabkan oleh penguatan harga komoditas di dunia secara umum (termasuk produk substitusi) dan tingginya permintaan terhadap minyak pangan di negara-negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi seperti India dan China.Perbandingan penjualan bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009Penjualan bersih Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 20.265.425 juta, meningkat sebesar Rp 6.064.195 juta atau 42,7% bila dibandingkan dengan penjualan bersih pada tahun 2009. Peningkatan penjualan bersih disebabkan oleh meningkatnya harga rata-rata CPO di tahun 2010 dan meningkatnya volume penjualan. Meningkatnya harga CPO disebabkan oleh penguatan harga komoditas di dunia secara umum (termasuk produk substitusi) dan tingginya permintaan terhadap minyak pangan di negara-negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi seperti India dan China.b. Beban Pokok PenjualanPerbandingan beban pokok penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010Beban pokok penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 24.154.526 juta, meningkat sebesar Rp 7.026.597 juta atau 41,0% bila dibandingkan dengan beban pokok penjualan pada tahun 2010 sebesar Rp 17.127.929 juta. Peningkatan beban pokok penjualan disebabkan oleh meningkatnya volume dan harga pembelian bahan baku Perseroan seperti CPO dan PK sejalan dengan peningkatan harga komoditi di pasar internasional. Kenaikan harga CPO dan PK sejalan dengan kenaikan harga komoditi di pasar internasional yang disebabkan oleh menguatnya permintaan terhadap minyak pangan di negara-negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi seperti India dan China.Perbandingan beban pokok penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009Beban pokok penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 17.127.929 juta, meningkat sebesar Rp 4.643.323 juta atau 37,2% bila dibandingkan dengan beban pokok penjualan pada tahun 2009 sebesar Rp 12.484.606 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya harga pembelian bahan baku Perseroan seperti CPO dan PK sejalan dengan peningkatan harga komoditi ini di pasar internasional dan peningkatan volume bahan baku yang digunakan, seiring dengan meningkatnya penjualan yang tercatat selama tahun berjalan. Kenaikan harga CPO dan PK sejalan dengan kenaikan harga komoditi di pasar internasional yang

disebabkan oleh menguatnya permintaan terhadap minyak pangan di negara-negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi seperti India dan China.c. Laba KotorPerbandingan laba kotor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010Laba kotor Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 7.521.693 juta, meningkat sebesar Rp 4.384.197 atau 139,7% bila dibandingkan dengan laba kotor pada tahun 2010 sebesar Rp 3.137.496 juta.Perbandingan laba kotor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009Laba kotor Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp 3.137.496 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 1.420.872 juta atau 82,8% bila dibandingkan dengan laba kotor pada tahun 2009 sebesar Rp 1.716.624 juta.d. Beban UsahaPerbandingan beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010Beban usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 5.050.133 juta, meningkat sebesar Rp 3.580.088 juta atau 243,5% bila dibandingkan dengan beban usaha pada tahun 2010 sebesar Rp 1.470.045 juta. Peningkatan beban usaha disebabkan oleh naiknya beban penjualan akibat dari meningkatnya tarif pajak ekspor CPO selama tahun 2011. Sedangkan beban umum dan administrasi mengalami sedikit penurunan disebabkan oleh meningkatnya alokasi dari management fee (pengurang terhadap beban umum dan administrasi) akibat dari meningkatnya produksi CPO dari perusahaan dibawah Grup SMART dan perusahaan-perusahaan berelasi lainnya.Perbandingan beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009Beban usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.470.045 juta, meningkat sebesar Rp 863.626 juta atau 142,4% bila dibandingkan dengan beban usaha pada tahun 2009 sebesar Rp 606.419 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya beban penjualan akibat dari meningkatnya tarif pajak ekspor CPO selama tahun 2010. Beban umum dan administrasi juga meningkat yang diakibatkan oleh meningkatnya biaya gaji dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp 79.347 juta yang disebabkan oleh peningkatan jumlah karyawan dan penyesuaian gaji sepanjang tahun berjalan.e. Laba UsahaPerbandingan laba usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010Laba usaha Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.471.560 juta, meningkat sebesar Rp 804.109 juta atau 48,2% bila dibandingkan dengan laba usaha pada tahun 2010 sebesar Rp 1.667.451 juta. Peningkatan laba disebabkan oleh meningkatnya harga rata-rata komoditas CPO dan meningkatnya volume penjualan. Perbandingan laba usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009Laba usaha Perseroan dan Anak Perusahaan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 1.667.451 juta, meningkat sebesar Rp 557.246 juta atau 50,2% bila dibandingkan dengan laba usaha pada tahun 2009 sebesar Rp 1.110.205 juta, sedangkan marjin laba usaha mengalami sedikit kenaikan dari 7,8% menjadi 8,2%. Kenaikan marjin laba usaha Perseroan pada tahun 2010 merupakan dampak dari meningkatnya laba kotor seiring dengan meningkatnya harga jual rata-rata CPO walaupun volume produksi mengalami sedikit penurunan disebabkan oleh iklim yang kurang mendukung akibat curah hujan yang tinggi.f. Beban Lain-Lain - BersihPerbandingan beban lain-lain - bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010Beban lain-lain - bersih Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 84.725 juta, meningkat sebesar Rp 72.222 juta atau 577,6% lebih tinggi bila dibandingkan dengan beban lain-lain - bersih pada tahun 2010 sebesar Rp 12.503 juta. Penurunan beban lain-lain bersih disebabkan oleh menurunnya laba selisih kurs.Laba selisih kurs merupakan akibat dari menguatnya Rupiah terhadap dolar AS yang menghasilkan laba dari translasi atas posisi bersih liabilitas dalam dolar AS ke Rupiah.Perbandingan beban lain-lain - bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009Beban lain-lain - bersih Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp 12.503 juta, menurun sebesar Rp 104.980 juta atau 89,4% bila dibandingkan dengan beban lain-lain - bersih pada tahun 2009 sebesar Rp 117.483 juta. Penurunan beban lain-lain - bersih disebabkan oleh turunnya beban bunga dan keuangan lainnya dan adanya pendapatan lain-lain.g. Laba Tahun BerjalanPerbandingan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010Laba tahun berjalan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1.785.737 juta, meningkat sebesar Rp 525.242 juta atau 41,7% bila dibandingkan dengan laba pada tahun 2010 sebesar Rp 1.260.495 juta.Perbandingan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009Laba tahun berjalan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun 2010 sebesar Rp 1.260.495 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 512.703 juta atau 68,6% bila dibandingkan dengan laba pada tahun 2009 sebesar Rp 747.792 juta. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya harga rata-rata komoditas CPO dan menurunnya beban lain-lain sebagai hasil dari tingkat bunga yang lebih rendah.h. Aset (dalam jutaan Rupiah)

Uraian 2011 2010 2009Aset LancarKas dan setara kas 486.225 292.971 497.577Investasi jangka pendek - 22.478 75.200Piutang usaha

Pihak berelasi 2.840.747 1.385.957 750.850Pihak ketiga - bersih 418.399 529.286 314.464

Piutang lain-lain - pihak ketiga 69.337 62.686 55.641Persediaan 2.839.141 2.702.534 2.139.125Biaya dibayar dimuka dan aset lancar

lainnya 736.227 867.853 275.801Pajak Pertambahan Nilai dibayar dimuka

- bersih 553.468 352.880 200.120Jumlah Aset Lancar 7.943.544 6.216.645 4.308.778Aset Tidak LancarPiutang dari pihak berelasi 18.995 20.463 240.892Aset pajak tangguhan - bersih - 4 1.340Investasi saham 23.727 22.103 20.426Tanaman perkebunan

Tanaman telah menghasilkan - bersih 1.237.830 1.249.846 1.145.571Tanaman belum menghasilkan 199.339 190.954 283.790

Aset tetap - bersih 4.541.653 3.924.066 3.389.877Aset takberwujud

Goodwill - bersih 22.232 22.232 27.444Merek dagang - bersih 2.289 3.053 3.816

Aset lain-lainTaksiran tagihan pajak 198.276 410.838 294.933Biaya tangguhan hak atas tanah

- bersih 38.298 36.227 23.589Bibitan 18.557 13.761 14.858Biaya tangguhan lain-lain 6.573 7.464 13.730Lain-lain 470.586 357.986 441.551

Jumlah Aset Tidak Lancar 6.778.355 6.258.997 5.901.817Jumlah Aset 14.721.899 12.475.642 10.210.595Perbandingan aset pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tanggal 31 Desember 2010Jumlah aset Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 14.721.899 juta, meningkat sebesar Rp 2.246.257 juta atau 18,0% bila dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 12.475.642

juta. Peningkatan aset perseroan disebabkan oleh kenaikan piutang usaha seiring dengan kenaikan penjualan dari Perseroan, kenaikan nilai aset tetap, seiring dengan penambahan kapasitas Perseroan, dan meningkatnya jumlah saldo kas dan setara kas Perseroan sejalan dengan membaiknya hasil operasi Perseroan.Perbandingan aset pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tanggal 31 Desember 2009Jumlah aset Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 12.475.642 juta, meningkat sebesar Rp 2.265.047 juta atau 22,2% bila dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 10.210.595 juta. Peningkatan aset perseroan disebabkan oleh kenaikan aset lancar sebesar 44,3% yang terdiri dari meningkatnya nilai piutang usaha, uang muka pembelian, dan persediaan. Kenaikan aset lancar ini terkait dengan naiknya harga pasar CPO dan sejalan dengan meningkatnya penjualan perseroan. Aset tidak lancar meningkat sebesar 6,1% sejalan dengan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit, penambahan kapasitas pabrik pengolahan inti sawit, serta pembangunan sebuah pabrik hilir kelapa sawit dan penanaman baru yang terjadi sepanjang tahun.Piutang usaha kepada pihak berelasiPerbandingan piutang usaha kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tanggal 31 Desember 2010Jumlah piutang usaha kepada pihak berelasi Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.840.747 juta, meningkat sebesar Rp 1.454.790 juta atau 105,0 % bila dibandingkan dengan jumlah piutang usaha kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 1.385.957 juta. Peningkatan piutang usaha kepada pihak berelasi disebabkan oleh kenaikan piutang usaha kepada Golden Agri International Pte. Ltd. dalam Dolar AS sebesar 113,3% serta adanya piutang usaha kepada PT Sumber Indahperkasa. Perbandingan piutang usaha kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tanggal 31 Desember 2009Jumlah piutang usaha kepada pihak berelasi Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.385.957 juta, meningkat sebesar Rp 635.107 juta atau 84,6% bila dibandingkan dengan jumlah piutang usaha kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 750.850 juta. Peningkatan piutang usaha kepada pihak berelasi disebabkan oleh kenaikan piutang usaha kepada Golden Agri International Pte. Ltd. dalam Dolar AS sebesar 79,8% serta adanya piutang usaha kepada PT Sinar Meadow International Indonesia.PersediaanPerbandingan persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tanggal 31 Desember 2010Jumlah persediaan Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.839.141 juta, meningkat sebesar Rp 136.607 juta atau 5,1% bila dibandingkan dengan jumlah persediaan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 2.702.534 juta. Peningkatan persediaan disebabkan oleh kenaikan persediaan bahan baku sebesar 8,2% serta kenaikan persediaan pupuk, bahan kimia dan pengemasan sebesar 73,4%.Perbandingan persediaan pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tanggal 31 Desember 2009Jumlah persediaan Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 2.702.534 juta, meningkat sebesar Rp 563.409 juta atau 26,3% bila dibandingkan dengan jumlah persediaan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 2.139.125 juta. Peningkatan persediaan disebabkan oleh kenaikan persediaan bahan baku sebesar 50,9%Tanaman telah menghasilkan - bersih Perbandingan tanaman telah menghasilkan - bersih pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tanggal 31 Desember 2010Jumlah tanaman telah menghasilkan - bersih Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1.237.830 juta, menurun sebesar Rp 12.016 juta atau 1,0% bila dibandingkan dengan jumlah tanaman telah menghasilkan - bersih pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 1.249.846 juta. Penurunan jumlah tanaman telah menghasilkan disebabkan oleh adanya amortisasi tanaman telah menghasilkan sebesar Rp 77.733 juta pada tahun 2011, lebih besar daripada penambahan yang berasal dari reklasifikasi tanaman belum menghasilkan yaitu sebesar Rp 71.814 juta. Selain itu ada penghapusan tanaman telah menghasilkan sejalan dengan program replanting Perseroan.Perbandingan tanaman telah menghasilkan - bersih pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tanggal 31 Desember 2009Jumlah tanaman telah menghasilkan - bersih Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.249.846 juta, meningkat sebesar Rp 104.275 juta atau 9,1% bila dibandingkan dengan jumlah tanaman telah menghasilkan - bersih pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.145.571 juta. Penurunan jumlah tanaman telah menghasilkan disebabkan oleh adanya reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan sebesar Rp 179.144 juta pada tahun 2010, sedangkan amortisasi tanaman telah menghasilkan adalah sebesar Rp 74.869 juta pada tahun 2010.Aset tetap - bersihPerbandingan aset tetap - bersih pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tanggal 31 Desember 2010Jumlah aset tetap Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 4.541.653 juta, meningkat sebesar Rp 617.587 juta atau 15,7% bila dibandingkan dengan jumlah aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 3.924.066 juta. Peningkatan aset tetap disebabkan oleh penambahan bersih bangunan sebesar 32,6% serta mesin dan peralatan sebesar 27,7%, sehubungan dengan pembangunan pabrik penyulingan minyak (refinery) di Jawa Barat.Perbandingan aset tetap - bersih pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tanggal 31 Desember 2009Jumlah aset tetap Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.924.066 juta, meningkat sebesar Rp 534.189 juta atau 15,8% bila dibandingkan dengan jumlah aset tetap pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 3.389.877 juta. Peningkatan aset tetap disebabkan oleh penambahan bersih mesin dan peralatan sebesar 17,2% dan bangunan sebesar 20,6%, sehubungan dengan pembangunan pabrik kelapa sawit di Kalimantan.i. Liabilitas (dalam jutaan Rupiah)

Uraian 2011 2010 2009Liabilitas Jangka PendekUtang bank jangka pendek 2.051.182 2.266.341 976.800Utang usaha

Pihak berelasi 871.056 833.019 896.512Pihak ketiga 494.254 343.462 276.134

Utang lain-lain - pihak ketiga 258.233 156.192 80.856Uang muka pelanggan - pihak ketiga 41.931 22.907 76.043Biaya yang masih harus dibayar 126.736 118.665 114.808Utang pajak 261.968 196.751 116.946Bagian utang jangka panjang yang akan jatuh

tempo dalam waktu satu tahun 143.501 91.157 214.171Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 4.248.861 4.028.494 2.752.270Liabilitas Jangka PanjangLiabilitas pajak tangguhan - bersih 313.614 277.055 258.074Liabilitas imbalan pasti pasca-kerja 200.331 162.378 127.820Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian

yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 732.543 826.077 1.160.358Utang kepada pihak berelasi 1.890.998 1.205.992 961.886Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 3.137.486 2.471.502 2.508.138Jumlah Liabilitas 7.386.347 6.499.996 5.260.408Perbandingan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tanggal 31 Desember 2010Jumlah liabilitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 7.386.347 juta, meningkat sebesar Rp 886.351 juta atau 13,6% bila dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 6.499.996 juta. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya liabilitas jangka panjang Perseroan yang disebabkan oleh meningkatnya utang kepada pihak berelasi.Perbandingan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tanggal 31 Desember 2009Jumlah liabilitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 6.499.996 juta, meningkat sebesar Rp 1.239.588 juta atau 23,6% bila dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 5.260.408 juta. Peningkatan jumlah liabilitas disebabkan oleh kenaikan liabilitas jangka pendek sebesar Rp 1.276.224 juta atau 46,4% lebih tinggi. Kenaikan liabilitas jangka pendek disebabkan oleh penambahan utang bank jangka pendek untuk keperluan modal kerja Perseroan.Utang bank jangka pendekPerbandingan utang bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tanggal 31 Desember 2010Jumlah utang bank jangka pendek Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.051.182 juta, menurun sebesar Rp 215.159 juta atau 9,5% bila dibandingkan dengan jumlah utang bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 2.266.341 juta. Penurunan utang bank jangka pendek disebabkan oleh menurunnya pinjaman kepada PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk.Perbandingan utang bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tanggal 31 Desember 2009Jumlah utang bank jangka pendek Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 2.266.341 juta, meningkat sebesar Rp 1.289.541 juta atau 132,0% bila dibandingkan dengan jumlah utang bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 976.800 juta. Peningkatan utang bank jangka pendek disebabkan oleh meningkatnya utang kepada PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk serta penambahan fasilitas baru dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Utang kepada pihak berelasiPerbandingan utang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tanggal 31 Desember 2010Jumlah utang kepada pihak berelasi Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1.890.998 juta, meningkat sebesar Rp 685.006 juta atau 56,8% bila dibandingkan dengan jumlah utang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 1.205.992 juta yang disebabkan oleh penambahan dan penarikan utang oleh Perseroan kepada PT Purimas Sasmita di tahun 2011. Perbandingan utang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tanggal 31 Desember 2009Jumlah utang kepada pihak berelasi Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.205.992 juta, meningkat sebesar Rp 244.106 juta atau 25,4% bila dibandingkan dengan jumlah utang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 961.886 juta yang disebabkan oleh penambahan dan penarikan utang oleh Perseroan kepada PT Purimas Sasmita di tahun 2010. j. Goodwill NegatifPerbandingan goodwill negatif pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tanggal 31 Desember 2010Sesuai dengan PSAK No. 22 (Revisi 2010) saldo goodwill negatif telah disesuaikan ke saldo laba tanggal 1 Januari 2011.Perbandingan goodwill negatif pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tanggal 31 Desember 2009Jumlah goodwill negatif Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 142.323 juta, menurun sebesar Rp 8.211 juta atau 5,5% bila dibandingkan dengan jumlah goodwill negatif pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 150.534 juta. Hal ini disebabkan oleh amortisasi goodwill negatif selama tahun berjalan.k. EkuitasPerbandingan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 dengan tanggal 31 Desember 2010Jumlah ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 7.335.552 juta, meningkat sebesar Rp 1.502.229 juta atau 25,8% bila dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 5.833.323 juta. Peningkatan jumlah ekuitas disebabkan oleh kenaikan saldo laba sebesar 44,0%.Perbandingan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2010 dengan tanggal 31 Desember 2009Jumlah ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 5.833.323 juta, meningkat sebesar Rp 1.033.670 juta atau 21,5% bila dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 4.799.653 juta. Peningkatan jumlah ekuitas disebabkan oleh kenaikan saldo laba sebesar 44,4%.l. Likuiditas dan SolvabilitasLikuiditasLikuiditas merupakan kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk memenuhi seluruh liabilitas jangka pendeknya yang diukur dengan perbandingan antara aset lancar dengan liabilitas jangka pendek. Likuiditas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 1,9x, 1,5x dan 1,6x.Peningkatan likuiditas pada tahun 2011 disebabkan oleh meningkatnya aset lancar sebesar 27,8%, sementara liabilitas jangka pendek hanya meningkat sebesar 5,5%. Peningkatan aset lancar disebabkan oleh meningkatnya piutang usaha kepada pihak berelasi sebesar 105,0% seiring dengan meningkatnya penjualan pada tahun 2011.Penurunan likuiditas pada tahun 2010 disebabkan oleh peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar 46,4%, lebih tinggi dari peningkatan aset lancar sebesar 44,3%. Peningkatan liabilitas jangka pendek disebabkan oleh meningkatnya utang bank jangka pendek sebesar 132,0% pada tahun 2010.SolvabilitasSolvabilitas merupakan kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk memenuhi seluruh liabilitasnya yang diukur dengan perbandingan antara jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas (solvabilitas ekuitas) maupun jumlah liabilitas dengan jumlah aset (solvabilitas aset). Solvabilitas ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 1,0x, 1,1x dan 1,1x sedangkan solvabilitas aset Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 0,5x. Penurunan solvabilitas ekuitas pada tahun 2011 disebabkan oleh peningkatan jumlah ekuitas sebesar 25,8% hanya diikuti oleh peningkatan jumlah liabilitas sebesar 13,6%.m. Imbal Hasil Ekuitas dan Imbal Hasil AsetImbal Hasil Ekuitas (Return On Equity)Imbal Hasil Ekuitas menunjukkan kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk menghasilkan laba bersih yang diukur dengan membandingkan antara laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah ekuitas. Imbal Hasil Ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 24,3%, 21,6% dan 15,6%. Peningkatan pada imbal hasil ekuitas disebabkan oleh kinerja Perseroan dan Anak Perusahaan yang baik dengan peningkatan jumlah laba komprehensif Perseroan dan Anak Perusahaan yang meningkat lebih pesat dibandingkan dengan peningkatan jumlah ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan. Peningkatan laba komprehensif Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar 41,6% dan 68,4% masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010 dibandingkan dengan peningkatan jumlah ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan sebesar 25,8% dan 21,5% masing-masing untuk tahun 2011 dan tahun 2010.Imbal Hasil Aset (Return On Asset)Imbal Hasil Aset menunjukkan kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk menghasilkan laba bersih yang diukur dengan membandingkan antara laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah aset. Imbal Hasil Aset Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 12,1%, 10,1% dan 7,3%.Peningkatan pada imbal hasil aset disebabkan oleh kinerja Perseroan dan Anak Perusahaan yang baik dengan peningkatan jumlah laba tahun berjalan Perseroan dan Anak Perusahaan yang meningkat lebih pesat dibandingkan dengan peningkatan jumlah aset Perseroan dan Anak Perusahaan. Peningkatan laba tahun berjalan Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar 41,6% dan 68,4% masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010 dibandingkan dengan peningkatan jumlah aset Perseroan dan Anak Perusahaan sebesar 18,0% dan 22,2% masing-masing untuk tahun 2011 dan tahun 2010.

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTANOBLIGASI BERKELANJUTAN I SMART

DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI BERKELANJUTANSEBESAR Rp3.000.000.000.000 (TIGA TRILIUN RUPIAH)

(“Obligasi Berkelanjutan”)Obligasi Berkelanjutan ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi Berkelanjutan yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) sebagai bukti utang untuk kepentingan pemegang Obligasi Berkelanjutan dengan jumlah pokok Obligasi Berkelanjutan sebesar Rp3.000.000.000.000 (tiga triliun Rupiah) dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi Berkelanjutan yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran, dimana dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan tersebut akan diterbitkan:

OBLIGASI BERKELANJUTAN I SMART TAHAP I TAHUN 2012DENGAN JUMLAH POKOK SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR Rp1.000.000.000.000 (SATU TRILIUN RUPIAH)

(“Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2012”)Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2012 ini diterbitkan tanpa warkat, ditawarkan pada nilai nominal, dengan seri Obligasi sebagai berikut :Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2012 Seri A sebesar Rp ● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per

tahun dengan jangka waktu 5 (lima) tahun. Pembayaran bunga pertama Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2012 Seri A akan dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo akan dilakukan pada tanggal 3 Juli 2017.

Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2012 Seri B sebesar Rp● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun dengan jangka waktu 7 (tujuh) tahun. Pembayaran bunga pertama Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2012 Seri B akan dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo akan dilakukan pada tanggal 3 Juli 2019.

OBLIGASI BERKELANJUTAN I SMART TAHAP II (“Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap II”) dan/atau tahap-tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian.

PENTING UNTUK DIPERHATIKANOBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN JAMINAN KHUSUS, TETAPI DIJAMIN DENGAN SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN BAIK BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI MENJADI JAMINAN BAGI PEMEGANG OBLIGASI INI SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. HAK PEMEGANG OBLIGASI ADALAH PARIPASSU TANPA HAK PREFEREN DENGAN HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN LAINNYA BAIK YANG ADA SEKARANG MAUPUN DI KEMUDIAN HARI, KECUALI HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN YANG DIJAMIN SECARA KHUSUS DENGAN KEKAYAAN PERSEROAN BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI.

PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI BERKELANJUTAN I SMART TAHAP I TAHUN 2012 BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN, PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI BERKELANJUTAN I SMART TAHAP I TAHUN 2012 SEBELUM TANGGAL PELUNASAN POKOK OBLIGASI BERKELANJUTAN I SMART TAHAP I TAHUN 2012. PERSEROAN MEMPUNYAI HAK UNTUK MEMBERLAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) TERSEBUT UNTUK DIPERGUNAKAN SEBAGAI PELUNASAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I SMART TAHAP I TAHUN 2012 ATAU UNTUK DISIMPAN DENGAN MEMPERHATIKAN KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU.

PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA KSEI DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH KONDISI CUACA YANG BURUK. RISIKO USAHA SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI PROSPEKTUS.

RISIKO LAIN YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI INI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN INI ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.

Dalam rangka penerbitan Obligasi Berkelanjutan ini,Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan Obligasi Berkelanjutan dari:

PT Fitch Ratings IndonesiaAA(idn)

(Double A)

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)idAA-

(Double A Minus)Untuk keterangan lebih lanjut tentang hasil pemeringkatan tersebut dapat dilihat pada Bab XVIII Prospektus

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI

PT Bahana Securities PT Indo Premier Securities PT OSK Nusadana Securities PT Sinarmas Sekuritas (terafiliasi) Indonesia (terafiliasi)

PENJAMIN EMISI OBLIGASI(Akan ditentukan kemudian)

WALI AMANATPT Bank Mega Tbk

Obligasi yang ditawarkan ini seluruhnya akan dicatatkan pada Bursa Efek IndonesiaPenjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan para Penjamin Emisi Obligasi menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment)

Prospektus Ringkas ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 1 Juni 2012

INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN (“BAPEPAM DAN LK”) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI BAPEPAM DAN LK. DOKUMEN INI HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA PENAWARAN AWAL TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA BAPEPAM DAN LK MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN UNTUK MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS INI.

BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY TBK (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY TbkKegiatan Usaha Utama:

Bergerak dalam bidang pertanian, perindustrian, perdagangan, jasa dan pengangkutanBerkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

Kantor :Plaza BII, Menara II, Lantai 30

Jl. M.H. Thamrin, No. 51, Jakarta 10350Telepon : (021) 5033 8899, Faksimili : (021) 5038 9999

E-mail : [email protected]

Hal 2_PT SMART Tbk

Hal 2_PT SMART Tbk

3. Belanja Modal Belanja modal dapat digolongkan dalam 2 (dua) kategori, tanaman perkebunan dan aset tetap. Berikut ini adalah tabel belanja modal Perseroan sejak 2009 hingga 2011:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2009 2010 2011

Tanaman perkebunan:Tanaman Belum Menghasilkan1 103.678 55.537 52.062

Aset tetap:TanahPrasarana Jalan dan JembatanBangunanMesin dan PeralatanKendaraanPerabot dan Peralatan KantorKonstruksi Berjalan2

26.83915.58216.97223.37352.48626.392

617.857

58.5292.8566.569

79.70072.52842.567

534.460

51.1761.113

11.68241.31291.93743.111

625.057Total Aset tetap 779.501 797.209 865.388Total 883.179 852.746 917.450

1 Biaya yang berhubungan dengan biaya pembebasan tanah, pembibitan, penanaman, kapitalisasi bunga pinjaman dan pemeliharaan TBM

2 Biaya yang berhubungan dengan bangunan/pabrik, jalan dan jembatanPada tahun 2009, pengeluaran barang modal dibiayai dari kombinasi dari investasi jangka pendek dan utang bank jangka panjang. Penambahan utang bank jangka pendek pada tahun 2010 menjadi sumber utama pembiayaan barang modal Perseroan pada tahun tersebut. Pengeluaran biaya modal di tahun 2011 dibiayai dengan utang bank dan hasil usaha Perseroan.Belanja modal yang dilakukan Perseroan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja operasional dan keuangan Perseroan dimana hal tersebut dapat terlihat dari peningkatan luas lahan tertanam Perseroan, fasilitas pabrik kelapa sawit, dan pabrik penyulingan minyak kelapa sawit, serta peningkatan penjualan dan profitabilitas Perseroan.4. Dampak Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing Penjualan Perseroan dilakukan dalam mata uang US$ dan/atau terkait dengan US$ (untuk penjualan dalam negeri). Demikian juga dengan utang Perseroan juga dalam mata uang US$, sehingga Perseroan terlindungi dari gejolak kurs secara alami.Biaya-biaya Perseroan umumnya adalah dalam mata uang Rupiah. Kami melakukan konversi US$ berdasarkan nilai spot dan/atau forward dengan mempertimbangkan proyeksi kebutuhan biaya Perseroan dalam Rupiah. Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian yaitu tanggal 21 Mei 2012 maka liabilitas bersih mata uang asing Perseroan dan Anak Perusahaan tersebut akan naik sebesar Rp 23.664 juta, namun tidak termasuk keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari nilai wajar instrumen keuangan derivatif apabila instrumen tersebut dinilai dengan nilai wajarnya pada tanggal 21 Mei 2012 atau tanggal laporan audit.5. Prospek UsahaPerseroan memiliki keyakinan bahwa tingkat pertumbuhan usaha yang tinggi dapat dicapai baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang dengan mempertimbangkan beberapa faktor berikut:1. Cerahnya prospek industri CPO dunia sebagai dampak dari:

a. Meningkatnya permintaan CPO dan produk turunannya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk dunia yang semakin meningkat;

b. Adanya dukungan pemerintah Indonesia untuk menjaga stabilitas industri CPO dari hambatan-hambatan perdagangan internasional mengingat kontribusi industri CPO yang signifikan terhadap pendapatan ekspor Indonesia;

c. Peningkatan konsumsi minyak nabati di negara-negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi seperti di China dan di India sejalan dengan peningkatan populasi dan pendapatan per kapita di negara tersebut;

d. Permintaan CPO untuk digunakan sebagai campuran bahan bakar (biodiesel) yang semakin intensif di beberapa negara, selain permintaan tradisional untuk keperluan makanan.

2. Tingkat pertumbuhan produksi yang tinggi dengan dukungan:a. Semakin tingginya pertumbuhan dan produktivitas lahan-lahan sawit Perseroan yang

berada di wilayah Kalimantan dan Sumatera seiring dengan bertambahnya tanaman sawit yang memasuki usia produktif;

b. Peningkatan kapasitas pengolahan CPO melalui pembangunan pabrik baru maupun perluasan kapasitas pabrik yang telah ada;

c. Perluasan lahan sawit melalui pemanfaatan kebun-kebun sawit milik masyarakat di sekitar kebun Perseroan (Plasma);

d. Pertumbuhan pasar baru untuk bahan substitusi dan alternatif seperti oleokimia, minyak lemak, dan biodiesel dimana pertumbuhan pasokan minyak nabati lainnya diperkirakan tetap terbatas karena keterbatasan lahan di negara penghasil minyak nabati jenis lainnya.

3. Memperluas pasar ekspor melalui strategi penetrasi market yang sudah ada atau ekspansi ke pasar baru dan membuka kantor cabang pemasaran internasional di negara negara yang memiliki tingkat pertumbuhan permintaan yang tinggi.

6. Manajemen RisikoPerseroan memiliki sistem pengendalian internal yang efektif untuk melindungi investasi para pemegang saham dan harta Perseroan. Walaupun sistem yang ada mencakup identifikasi, analisa dan manajemen risiko, Perseroan menyadari bawah kerangka tersebut dirancang untuk menanggulangi risiko dan bukan meniadakan risiko. Oleh karena itu, sistem ini tidak dapat memberikan jaminan yang mutlak terhadap kemungkinan tidak terjadinya kesalahan atau kehilangan yang material.Perseroan memiliki Divisi Audit internal yang terdiri dari tiga departemen: Audit Internal Korporasi, Audit Internal Perkebunan dan Audit Internal Bisnis Hilir. Divisi ini dipimpin oleh seorang Kepala Divisi Audit Internal, yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan secara fungsional melapor kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit. Divisi Audit Internal memiliki posisi yang independen terhadap kegiatan yang mereka audit.Berikut ini mitigasi risiko yang dilakukan oleh Perseroan dalam menghadapi risiko-risiko usahanya, seperti yang diuraikan dalam Bab VI mengenai Risiko Usaha:1. Perseroan terus menganalisa dan memonitor pola permintaan dunia dan tren Minyak

Sawit serta Produk Kelapa Sawit lainnya agar dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam penentuan tingkat produksi dan penjualan.

2. Perseroan yakin bahwa seluruh persyaratan yang terkait dengan perkebunan telah dipenuhi dan Perseroan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa HGU perkebunan Perseroan dapat diperpanjang.

3. Perseroan telah mengimplementasikan berbagai macam ukuran di perkebunan Perseroan untuk mengurangi dampak dari kondisi cuaca. Secara historis, harga minyak kelapa sawit biasanya akan meningkat pada saat pasokan turun karena dampak dari kondisi cuaca sehingga pada akhirnya akan mengurangi dampak negatif dari turunnya tingkat produksi.

4. Perseroan selalu meminimalkan penggunaan pestisida dan selalu berusaha untuk melakukan kendali terhadap hama dengan menyeluruh dan memperhatikan aspek aspek lingkungan termasuk dengan menggunakan metode biologis.

5. Perseroan berkeyakinan berdasarkan analisa industri terhadap barrier to entry dan waktu untuk menghasilkan CPO tanaman sawit serta memperhatikan tingkat konsumsi dunia terhadap CPO maka kondisi permintaan dan supply dari industri CPO akan tetap terjaga dan mendukung peningkatan penjualan perseroan untuk tahun-tahun yang akan datang.

6. Perseroan berkeyakinan bahwa peraturan-peraturan yang sudah dan akan dikeluarkan pemerintah tidak akan berdampak jangka panjang terhadap penjualan Perseroan dan terhadap industri sawit secara keseluruhan mengingat industri sawit berkontribusi nyata terhadap perkembangan nilai ekspor dan perbaikan kehidupan ekonomi dan sosial dari masyarakat sekitar. Pajak ekspor yang diterapkan sesuai dengan semakin meningkatnya harga jual CPO di pasar internasional dan sebagai Perseroan yang berfokus juga pada industri pengolahan (downstream), perseroan mendapatkan manfaat juga berupa penjualan domestik yang meningkat sehingga supply bahan baku untuk industri pengolahan domestik meningkat.

7. Perseroan sedapat mungkin meminimalisasi dampak dari kerugian kurs akibat selisih nilai aset dan kewajiban dengan melakukan pinjaman dalam mata uang US$ untuk menyesuaikan dengan penghasilan Perseroan dalam US$ dan/atau terkait dengan US$. Untuk biaya-biaya operasional Perseroan yang dalam mata uang Rupiah, Perseroan melakukan konversi dengan cara spot dan/atau forward berdasarkan proyeksi kebutuhan Rupiah Perseroan.

8. Perseroan memperhatikan dan mengolah limbah cair dan limbah padat yang dihasilkan dari pengolahan TBS. Perseroan mendaur ulang seluruh limbat padat yang dihasilkan dari pengolahan PKS untuk digunakan sebagai bahan bakar boiler atau di daur ulang ke perkebunan untuk digunakan sebagai pupuk dalam bentuk tandan buah kosong.Perseroan telah mendapatkan sertifikasi dari Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) di bulan September 2011. Sertifikasi ini mencakup lahan perkebunan seluas 14.995 ha dan satu pabrik pengolahan CPO di Sumatera Utara. Sertifikasi ini merupakan bagian dari upaya Grup SMART dan Perseroan untuk mendapatkan sertifikasi RSPO bagi semua kegiatan operasional Minyak Sawitnya pada bulan Desember 2015. Apabila Perseroan tidak mematuhi prinsip-prinsip RSPO, Perseroan mungkin dapat menerima publisitas negatif atau mendapat kesulitan untuk menjual produknya kepada para pelanggan yang berpartisipasi dalam RSPO atau hanya dapat membeli produk yang mendapat sertifikasi RSPO.

RISIKO USAHASebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang lain, kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan juga tidak terlepas dari beberapa risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal. Adapun risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha ini antara lain: • Kondisi Cuaca yang Buruk• Fluktuasi Harga Produk • Perseroan Mungkin Tidak Dapat Terus Menggunakan, Memperpanjang atau Memperluas

HGU• Serangan Hama• Persaingan Usaha• Perubahan Peraturan Oleh Pemerintah Indonesia• Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing• Risiko Terjadinya Pengetatan Peraturan Mengenai Lingkungan Hidup dari Pemerintah• Peraturan di Indonesia yang membatasi kepemilikan lahan dapat membatasi upaya

Perseroan untuk memperolah lahan baru untuk perluasan usaha• Operasi Perseroan tergantung pada gangguan infrastruktur transportasi dan fluktuasi

dalam biaya pengiriman dan biaya transportasi lainnya• Fluktuasi tingkat suku bunga• Risiko kondisi politik, sosial dan ekonomi Indonesia • Risiko kredit yang diberikan kepada pelanggan• Serikat buruh dan pemogokan buruh• Setiap gangguan yang signifikan atau yang berkepanjangan pada fasilitas produksi

Perseroan dapat mempengaruhi operasi Perseroan dan hasil keuangan• Risiko petani plasma tidak melakukan pembayaran atas utang ke bank• Risiko yang terkait dengan ekspansi perkebunan dan kegiatan pengolahan produk hilir

untuk memperoleh nilai tambahan dari Produk Kelapa Sawit• Perseroan menghadapi perubahan pola makan konsumen dan persaingan dari perusahaan

dan produk lain• Risiko yang berkaitan dengan standar kesehatan dan kebersihan dan kemungkinan klaim

mengenai produk Perseroan

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen yaitu 21 Mei 2012 atas laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang perlu disajikan dalam Prospektus ini.

KETERANGAN TENTANG PERSEROAN1. Riwayat Singkat PerseroanPerseroan pada awalnya didirikan dengan nama “PT Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban” sebagaimana termaktub dalam akta Pendirian Perseroan Terbatas “PT Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban” No. 67 tanggal 18 Juni 1962, yang dibuat di hadapan Raden Hadiwido, pengganti dari Raden Kadiman, Notaris di Jakarta junctis akta Perubahan Anggaran Dasar No. 82 tanggal 25 Juni 1963, yang dibuat di hadapan Raden Kadiman, Notaris di Jakarta dan akta Perubahan Anggaran Dasar No. 43 tanggal 26 Agustus 1963, yang dibuat di hadapan Raden Kadiman, Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. J.A.5/115/3 tanggal 29 Agustus 1963 serta telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut di bawah No. 2087, No. 2088, dan No. 2089, semuanya tertanggal 5 September 1963 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 570, BNRI No. 83 tanggal 15 Oktober 1963.Pada tahun 1970, Perseroan memperoleh izin dari Menteri Negara Ekonomi, Keuangan dan Industri sebagaimana termaktub dalam Keputusannya No. KEP/41/MEKUIN/7/1970 tanggal 15 Juli 1970 untuk menanam modal asing menurut ketentuan Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing. Kemudian pada tahun 1985, Perseroan mengubah statusnya dari semula berstatus perusahaan Penanaman Modal Asing (“PMA”) menjadi perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (“PMDN”) dan perubahan status tersebut telah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagaimana termaktub dalam Surat Persetujuan atas Permohonan Perubahan Status PMA menjadi PMDN No. 06/ 06/V/1985 tanggal 28 Maret 1985.Pada tahun 1991, Perseroan mengubah namanya dari semula bernama “PT Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban” menjadi “PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Corporation” sebagaimana termaktub dalam akta Risalah Rapat PT Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban No. 209 tanggal 10 September 1991, yang dibuat oleh Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. C2-6361 HT.01.04.Th91 tanggal 5 November 1991 serta telah diumumkan dalam Tambahan No. 2136 BNRI No. 38 tanggal 12 Mei 1992.Pada tahun 1992, Perseroan mengubah status perusahaannya yang semula berstatus perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka serta melakukan penawaran umum perdana saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta No. 102/1992 (sebagaimana didefinisikan pada bagian bawah ini).Kemudian pada tanggal 15 Oktober 1992, Perseroan memperoleh surat efektif atas pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham Perseroan sejumlah 30.000.000 saham sebagaimana termaktub dalam Surat Ketua Bapepam No. S-1705/PM/1992 tanggal 15 Oktober 1992 dan pada tanggal 20 November 1992, Perseroan telah mencatatkan seluruh sahamnya yaitu sejumlah 150.000.000 saham pada BEI.Kemudian pada tahun 1999, Perseroan kembali mengubah namanya dari semula “PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Corporation” menjadi “PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk” disingkat ”PT SMART Tbk” sebagaimana termaktub dalam akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Corporation Tbk No. 27 tanggal 14 Mei 1999, yang dibuat oleh Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. C-15820 HT.01-04-TH.99 tanggal 1 September 1999 serta telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 424/RUB.09.05/XII/99 tanggal 20 Desember 1999 serta telah diumumkan dalam Tambahan No. 3258, BNRI No. 50 tanggal 23 Juni 2000.Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dan perubahan terakhir adalah pada akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 30 tanggal 7 Juli 2010, yang dibuat di hadapan Linda Herawati, S.H., Notaris di Kota Jakarta Pusat dan telah diterima dan dicatat di dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.10-18251 tanggal 20 Juli 2010 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0054335.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 20 Juli 2010, yang mengubah ketentuan Pasal 12 ayat (2) dan Pasal 15 ayat (3) anggaran dasar Perseroan.Sebagaimana termaktub dalam Akta No. 113/2008, maksud dan tujuan Perseroan ialah menjalankan usaha di bidang pertanian, perindustrian, perdagangan, jasa dan pengangkutan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:a. menjalankan usaha dalam bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan;b. menjalankan usaha-usaha dalam bidang industri yang berhubungan dengan sub a di

atas;c. menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum baik atas perhitungan sendiri atau

atau atas tanggungan pihak lain secara komisi termasuk perdagangan, impor, ekspor lokal dan antar pulau terutama mengenai hasil-hasil perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan.

Menjadi agen, perwakilan, leveransir, grosir, distributor, suplier dari berbagai macam barang dagangan untuk instalasi-instalasi perusahaan-perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri;

d. menjalankan usaha dalam bidang jasa pengelolaan dan penelitian yang berhubungan dengan sub a, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak;

e. menjalankan usaha dalam bidang transportasi darat.2. Perkembangan Permodalan Perseroan Pada tanggal diterbitkannya Prospektus Ringkas ini, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta No. 113/2008 juncto Daftar

Pemegang Saham Perseroan tertanggal 31 Maret 2012, yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp 200 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rupiah) %

Modal Dasar 5.000.000.000 1.000.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1. PT Purimas Sasmita2. Masyarakat

2.791.897.57180.295.795

558.379.514.20016.059.159.000

97,202,80

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 2.872.193.366 574.438.673.200 100,00Saham Dalam Portepel 2.127.806.634 425.561.326.8003. Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum

Perseroan TerbatasPT Purimas Sasmita (“Purimas”)Riwayat SingkatPurimas didirikan dengan nama “PT Purimas Sasmita” sebagaimana termaktub dalam akta Perseroan Terbatas “PT Purimas Sasmita” No. 267 tanggal 16 Oktober 1989, yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. C2-1192.HT.01.01.Th.92 tanggal 7 Februari 1992 serta telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 558/1992 tanggal 20 Februari 1992 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 2030, BNRI No. 36 tanggal 5 Mei 1992.Anggaran dasar Purimas telah beberapa kali diubah dan terakhir diubah dalam rangka untuk melakukan penyesuaian dengan UUPT adalah sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham “PT Purimas Sasmita” No. 76 tanggal 8 Agustus 2008, yang dibuat di hadapan Emmy Halim, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-61450.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 11 September 2008 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0082816.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 11 September 2008 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 27059, BNRI No. 99 tanggal 9 Desember 2008 (“Akta No. 76/2008”).Maksud dan Tujuan PurimasSebagaimana yang termaktub dalam Akta No. 76/2008, maksud dan tujuan Purimas ialah berusaha dalam bidang jasa dan perdagangan besar. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Purimas dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:- menjalankan usaha dalam bidang jasa konsultasi manajemen bisnis dan perdagangan

besar, distributor utama dan ekspor.Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham PurimasSebagaimana termaktub dalam Akta No. 76/2008, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Purimas adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp 1.000 per Saham

Jumlah SahamJumlah Nilai

Nominal (Rupiah)

%

Modal Dasar 1.000.000.000 1.000.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor1. Golden Agri Resources Limited2. Silverand Holdings Limited

860.400.000139.600.000

860.400.000.000139.600.000.000

86,0413,96

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 1.000.000.000 1.000.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel - -Susunan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi PurimasSebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham “PT Purimas Sasmita” No. 26 tanggal 29 Juli 2011, yang dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta dan telah diterima dan dicatat dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.10-31125 tanggal 29 September 2011 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0078634.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 29 September 2011, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Purimas adalah sebagai berikut:Dewan Komisaris: Direksi:Komisaris Utama : Franky Oesman Widjaja Direktur Utama : Jo Daud DharsonoKomisaris : Simon Lim Direktur : Edy Saputra SuradjaKomisaris : Budi Wijana Direktur : Jimmy Pramono Direktur : Pedy Harianto Direktur : Rasyid Qurnuen4. Pengurusan dan Pengawasan PerseroanSesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan, masing-masing anggota Direksi Perseroan diangkat untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-5 (lima) setelah pengangkatan anggota Direksi yang dimaksud, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk hadir dalam RUPS guna membela diri. Berdasarkan ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan, masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan diangkat untuk jangka waktu sampai dengan penutupan RUPS Tahunan yang ke-5 (lima) setelah pengangkatan tersebut dan dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam RUPS tersebut.Sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 30 tanggal 7 Juli 2010, yang dibuat di hadapan Linda Herawati, S.H., Notaris di Jakarta dan telah diterima dan dicatat dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.10-18251 tanggal 20 Juli 2010 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0054335.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 20 Juli 2010 juncto akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 43 tanggal 15 Juni 2011, yang dibuat di hadapan Linda Herawati, S.H., Notaris di Jakarta dan telah diterima dan dicatat dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.10-19870 tanggal 27 Juni 2011 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0052068.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 27 Juni 2011, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut:Dewan KomisarisKomisaris Utama : Franky Oesman WidjajaWakil Komisaris Utama : Muktar WidjajaWakil Komisaris Utama : Simon LimKomisaris : Rachmad GobelKomisaris : Rafael Buhay Concepcion, Jr.Komisaris (Komisaris Independen) : Prof.Dr. Teddy PawitraKomisaris (Komisaris Independen) : Prof. Dr. Susiyati Bambang HirawanKomisaris (Komisaris Independen) : Hj. Ryani SoedirmanDireksiDirektur Utama : Jo Daud DharsonoWakil Direktur Utama : Budi WijanaWakil Direktur Utama : Edy Saputra SuradjaDirektur : Jimmy PramonoDirektur : Dr. Ir. Gianto WidjajaDirektur Tidak Terafiliasi : H. UmintoKomite AuditSebagaimana termaktub dalam Notulen Rapat Dewan Komisaris PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk tertanggal 28 Juli 2010, yang mana Rapat Dewan Komisaris Perseroan dengan suara bulat menyetujui pengangkatan anggota Komite Audit Perseroan untuk masa bakti sejak Agustus 2010 sampai dengan Juli 2015, yaitu:1. Ketua : Prof. Dr. Susiyati Bambang Hirawan 2. Anggota : Agus Leman Gunawan Edward Herawan HadidjajaSekretaris PerusahaanUntuk memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Direksi Perseroan telah menunjuk dan mengangkat Jimmy Pramono untuk menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan, efektif terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2006.Unit Audit Internal Unit Audit Internal merupakan suatu unit kerja dalam Perseroan yang menjalankan fungsi audit internal, sebagaimana yang disyaratkan dalam ketentuan Peraturan No. IX.I.7 – Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal,Sebagaimana termaktub dalam Notulen Rapat Dewan Komisaris PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk tertanggal 27 Januari 2012, Rapat Dewan Komisaris dengan suara bulat (atas usulan dari Direksi Perseroan yang hadir dalam Rapat Dewan Komisaris tersebut) telah menyetujui pengangkatan Ibu Susan T. Garin sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan.

KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA1. Kegiatan UsahaDari perkebunan kelapa sawit, pabrik CPO, pabrik minyak inti sawit dan pabrik penyulingannya, Grup SMART memproduksi CPO, inti sawit, produk minyak goreng, margarin, dan lemak nabati lainnya.Seluruh hasil produksi TBS Grup SMART diolah menjadi CPO di pabrik milik masing-masing perusahaan, pabrik milik perusahaan afiliasi dalam Grup SMART maupun pabrik milik perusahaan afiliasi dalam Grup Golden Agri-Resources Ltd dengan sistem Titip Olah.Berikut adalah tabel nilai dan volume penjualan dari masing-masing produk Perseroan untuk tahun 2007 – 2011.Nilai Penjualan Bersih

(dalam miliar Rupiah)

KeteranganNilai Penjualan Bersih per Produk

2011(1 tahun)

2010(1 tahun)

2009(1 tahun)

2008(1 tahun)

2007(1 tahun)

Ekspor CPO 15.683 9.727 6.683 7.146 2.408 PKO 1.769 984 356 476 376 PFAD 373 192 163 178 102 Cooking Oil 224 161 155 131 158 RBDO 4.677 2.671 1.080 1.303 522 RBDS 753 671 373 315 218 Margarine 855 500 385 345 133 Lain-lain *) 2.014 1.510 890 875 107Subtotal Ekspor 26.348 16.416 10.085 10.769 4.024Lokal CPO 994 702 531 839 770 PKO 37 2 41 30 143 PFAD 77 59 25 30 9 Cooking Oil 1.428 1.028 734 1.245 670 RBDO 989 878 1.544 1.587 1.417 RBDS 720 306 301 369 407 Margarine 500 347 317 393 324 Lain-lain *) 583 527 623 840 316Subtotal Lokal 5.328 3.849 4.116 5.333 4.056Total 31.676 20.265 14.201 16.102 8.080

Keterangan: *) Terdiri dari produk PK, PKM dan OleokimiaVolume Penjualan Bersih

(dalam ton)Keterangan Volume Penjualan Bersih per Produk

2011(1 tahun)

2010(1 tahun)

2009(1 tahun)

2008(1 tahun)

2007(1 tahun)

Ekspor CPO 1.660.801 1.326.906 1.102.557 843.460 371.853 PKO 128.517 102.718 51.699 47.505 54.063 PFAD 50.957 32.115 36.009 32.153 23.232 Cooking Oil 18.275 17.334 14.605 9.866 17.017 RBDO 511.666 380.455 163.144 145.534 77.997 RBDS 88.266 91.465 66.494 53.894 36.621 Margarine 76.289 55.907 48.035 35.041 17.996 Lain-lain 321.582 284.301 197.735 144.930 58.214Subtotal Ekspor 2.856.353 2.291.201 1.680.278 1.312.383 656.993Lokal CPO 129.109 98.344 82.280 110.725 125.337 PKO 3.448 250 6.809 3.534 23.105 PFAD 10.682 9.020 4.951 5.920 1.954 Cooking Oil 128.972 111.359 81.181 108.509 80.911 RBDO 113.186 111.738 211.437 194.278 214.015 RBDS 88.562 42.412 44.544 47.346 70.835 Margarine 48.034 40.641 39.827 41.005 50.228 Lain-lain 110.192 110.135 130.502 128.883 84.270Subtotal Lokal 632.185 523.899 601.531 640.200 650.655Total 3.488.538 2.815.100 2.281.809 1.952.583 1.307.648Per tanggal 31 Desember 2011, Grup SMART memiliki total areal seluas 138.959 hektar lahan yang telah ditanami, mencakup TM seluas 125.122 hektar dan TBM seluas 13.837 hektar.

Nama Perkebunan Kebun Inti

Kebun Plasma

Total (hektar) Lokasi

PERSEROAN Padang Halaban 7.217 - 7.217 Sumatera Utara Adipati 2.403 - 2.403 Sumatera Utara Pernantian 2.226 - 2.226 Sumatera Utara Batu Mulia 2.683 - 2.683 Kalimantan Selatan Sungai Cantung 3.755 - 3.755 Kalimantan Selatan Bukit Kapur 3.048 - 3.048 Kalimantan Selatan Kintap 1.997 - 1.997 Kalimantan Selatan Tanah Laut 3.382 - 3.382 Kalimantan Selatan Subtotal PERSEROAN 26.711 - 26.711LEIDONG Kanopan Ulu 3.112 - 3.112 Sumatera Utara Leidong West Selatan 627 - 627 Bangka Leidong West Utara 662 - 662 Bangka Subtotal LEIDONG 4.401 - 4.401KRESNA Bangko 1.065 4.218 5.283 Jambi Batang Merangin 2.154 - 2.154 Jambi Batang Tembesi 1.793 - 1.793 Jambi Pelakar 3.995 - 3.995 Jambi Muara Wahau 3.535 - 3.535 Kalimantan Timur Gunung Kombeng 3.101 2.214 5.315 Kalimantan Timur Rantau Panjang 4.514 982 5.496 Kalimantan Timur Pamenang plasma - 6.290 6.290 Jambi Bukit Bungkul plasma - 4.676 4.676 Jambi Tiga Serumpun plasma - 2.788 2.788 Jambi Kubang Ujo plasma - 3.024 3.024 Jambi Subtotal KRESNA 20.157 24.192 44.349SATYA Batang Gading 2.563 1.284 3.847 Jambi Sungai Bengkal 2.343 977 3.320 Jambi Kilis 1.230 1.013 2.243 Jambi Normark 1.901 - 1.901 Sumatera Utara Subtotal SATYA 8.037 3.274 11.311TAPIAN Tasik Mas 4.287 - 4.287 Kalimantan Tengah Tanjung Paring 3.966 - 3.966 Kalimantan Tengah Langadang 2.054 - 2.054 Kalimantan Tengah Hanau 4.199 - 4.199 Kalimantan Tengah Medang Sari 2.406 - 2.406 Kalimantan Tengah Jak Luay 2.836 1.414 4.250 Kalimantan Timur Long Bulu 3.545 - 3.545 Kalimantan Timur Bukit Subur 2.114 503 2.617 Kalimantan Timur Pantun Mas 4.512 964 5.476 Kalimantan Timur Batu Ampar 4.172 - 4.172 Kalimantan Selatan Langga Payung 4.922 - 4.922 Sumatera Utara Paya Baung 2.508 - 2.508 Sumatera Utara

Nama Perkebunan Kebun Inti

Kebun Plasma

Total (hektar) Lokasi

Semilar 3.993 - 3.993 Kalimantan Tengah Sei Rindu 3.792 - 3.792 Kalimantan Tengah Subtotal TAPIAN 49.306 2.881 52.187

Total Grup SMART 108.612 30.347 138.959Jenis tanaman dan penggunaan tanah perkebunan per 31 Desember 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Luas Lahan yang Telah Ditanami Berdasarkan LokasiUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011

Tanaman Belum Menghasilkan (Hektar)

Tanaman Menghasilkan

(Hektar)

JumlahHektar %

Sumatera1 5.947 59.044 64.991 46,77Kalimantan2 7.890 66.078 73.968 53,23Total 13.837 125.122 138.959 100,00

1 Termasuk 24.270 hektar Program Plasma dan KKPA yang dioperasikan Perseroan yang terdiri dari 23.045 hektar TM dan 1.225 hektar TBM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (lihat “Program Plasma”).

2 Termasuk 6.077 hektar Program Plasma yang dioperasikan Perseroan yang terdiri dari 2.244 hektar TM dan 3.833 hektar TBM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (lihat “Program Plasma”).

Secara teoritis, tanaman kelapa sawit memiliki periode TBM selama kurang lebih 36 bulan sesudah penanaman untuk mulai menghasilkan dan masa ekonomis dalam periode TM 25 tahun dengan puncak produksi antara umur 7-18 tahun. Tabel berikut menunjukkan profil umur perkebunan kelapa sawit Grup SMART per tanggal 31 Desember 2011.

Profil umur perkebunan kelapa sawitPer tanggal 31 Desember 2011

Keterangan 0-3tahun

4-6 tahun

7-18tahun

>18tahun Jumlah

Inti 8.779 22.221 61.033 16.579 108.612Plasma 5.058 3.392 13.827 8.070 30.347Total 13.837 25.613 74.860 24.649 138.959Produksi rata-rata TM per hektar bervariasi tergantung dari beberapa hal seperti jenis bibit yang digunakan, kondisi tanah dan umur tanaman kelapa sawit tersebut. Tabel berikut ini menggambarkan produksi rata-rata TM sepanjang pertumbuhan ekonomisnya menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit Indonesia:

Produksi Rata-Rata Tanaman Menghasilkan Berdasarkan Umur(berdasarkan data Pusat Penelitian Kelapa Sawit Indonesia)

TBS per hektar (ton per tahun)Umur (tahun)1

3 74 125 166 207 248 26

9 sampai 13 2714 2515 2416 2317 2218 2119 2120 21

1 Umur tanaman dihitung pada saat tanaman mulai ditanam di lahan perkebunan3.1. Produksia. Penanaman dan PanenTahapan dari proses penanaman dan pemanenan kelapa sawit Grup SMART, adalah sebagai berikut:PenanamanSaat ini, Grup SMART membeli seluruh bibit kecambah kelapa sawitnya dari PT Dami Mas Sejahtera (Damimas), perusahaan afiliasi penghasil bibit berkualitas tinggi. Bibit tersebut kemudian dipelihara dan setelah 3 (tiga) bulan ditanam di pembibitan. Tanaman tumbuh di pembibitan selama 9 (sembilan) bulan kemudian dipindahkan ke perkebunan. Pada periode TBM ini, yaitu dari pemindahan ke perkebunan sampai mencapai tahapan TM (kurang lebih 36 bulan), tanaman kelapa sawit muda memerlukan pemeliharaan yang efektif. Pemeliharaan ini mencakup pemupukan yang benar atas TBM, pembebasan daerah sekitar TBM dari tanaman lain (yang dapat bersaing dengan TBM), penanaman tanah sekitar TBM dengan tanaman penutup tanah dan dihindarinya serangan hama dan penyakit. PemanenanTanaman kelapa sawit mulai menghasilkan sekitar 30 bulan setelah ditanam tetapi produksi komersil dimulai kira-kira setelah 36 bulan. Tingkat kematangan TBS yang dipanen adalah sangat penting untuk memaksimalkan produksi tanaman kelapa sawit dan kualitas CPO. Seluruh buah yang lepas dari tandan dikumpulkan oleh pemanen untuk diolah bersama TBS untuk memaksimalkan rendemen/ekstrak CPO dan Inti Sawit.Tabel berikut menunjukkan perincian lahan yang telah ditanami:Jumlah Lahan Ditanami

(dalam hektar)

Keterangan 2011(1 tahun)

2010(1 tahun)

2009(1 tahun)

2008(1 tahun)

2007(1 tahun)

Kebun IntiBelum Menghasilkan 8.779 9.282 13.751 20.364 26.588Menghasilkan 99.833 99.308 93.709 83.051 73.856Sub Jumlah 108.612 108.590 107.460 103.415 100.444Program Plasma dan KKPABelum Menghasilkan 5.058 4.924 3.008 2.209 2.827Menghasilkan 25.289 24.581 24.010 23.193 21.919Sub Jumlah 30.347 29.505 27.018 25.402 24.746JUMLAH LAHANBelum Menghasilkan 13.837 14.206 16.759 22.573 29.415Menghasilkan 125.122 123.889 117.719 106.244 95.775Jumlah 138.959 138.095 134.478 128.817 125.190b. Fasilitas PengolahanPada tanggal 31 Desember 2011 produk TBS Grup SMART diproses di 15 pabrik kelapa sawit yang terletak di areal perkebunannya, sedangkan untuk produk CPO diproses di 4 pabrik penyulingan yang berlokasi di Sumatera Utara, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Jawa Barat. Rincian fasilitas pengolahan Grup SMART adalah sebagai berikut:Fasilitas Pabrik Kelapa Sawit

LokasiKapasitas

ProsesTon TBS / jam

Kapasitas Proses

Ton TBS / tahunTahun Operasional

Sumatera Utara 60 300.000 1980Sumatera Utara 60 300.000 1988Jambi, Sumatera 30 150.000 1994Jambi, Sumatera 60 300.000 1997Jambi, Sumatera 60 300.000 1999Jambi, Sumatera 30 150.000 2005Bangka, Sumatera 60 300.000 2001Kalimantan Selatan 60 300.000 2000Kalimantan Selatan 30 150.000 2005Kalimantan Selatan 45 225.000 2008Kalimantan Tengah 80 400.000 2001Kalimantan Tengah 80 400.000 2008Kalimantan Timur 80 400.000 2009Kalimantan Timur 15 75.000 2002Kalimantan Timur 30 150.000 2005Jumlah 780 3.900.000Tingkat Utilisasi Pabrik Kelapa Sawit

Keterangan 2011 2010 2009 2008 2007Kapasitas terpasang (ton/tahun) 3.900.000 3.700.000 3.700.000 3.500.000 2.875.000

Kapasitas terpakai (ton/tahun) 3.620.159 3.352.003 3.346.934 2.598.027 2.404.523Tingkat utilisasi 93% 91% 90% 74% 84%Pada waktu tanaman kelapa sawit mulai menghasilkan dan baru mulai dipanen, hasil dari tanaman kelapa sawit muda relatif masih rendah (lihat tabel “Produksi Rata-Rata Tanaman Menghasilkan berdasarkan Umur” di atas). Tergantung dari ukuran dan lokasi perkebunan, tidaklah ekonomis untuk membuat pabrik pengolahan yang khusus mengolah TBS dari suatu perkebunan sampai hasil rata-rata dari perkebunan tersebut mencapai tingkat tertentu. Dalam hal ini, Grup SMART mengambil kebijakan untuk melakukan titip olah atas hasil TBS yang diproduksi Grup SMART kepada pabrik pengolahan CPO afiliasi terdekat bilamana tidak terdapat pabrik pengolahan CPO milik Grup SMART. Demikian pula sebaliknya, pihak afiliasi dapat melakukan titip olah di pabrik pengolahan CPO milik Grup SMART apabila terdapat pabrik pengolahan CPO milik Grup SMART yang terletak di sekitar kebun pihak afiliasi yang tidak memiliki pabrik pengolahan CPO.Fasilitas Penyulingan Minyak Kelapa Sawit

LokasiKapasitas

ProsesTon CPO / hari

Kapasitas Proses

Ton CPO / tahunTahun Operasional

Sumatera Utara 1.400 420.000 1985Jawa Timur 1.400 420.000 1991Kalimantan Selatan 1.000 300.000 2008Jawa Barat 800 240.000 2010Jumlah 4.600 1.380.000Tingkat Utilisasi Pabrik Penyulingan Minyak Kelapa Sawit

Keterangan 2011 2010 2009 2008 2007Kapasitas terpasang (ton/tahun) 1.380.000 1.380.000 1.140.000 1.140.000 840.000Kapasitas terpakai (ton/tahun) 1.228.347 962.493 812.189 776.373 594.428Tingkat utilisasi 89% 70% 71% 68% 71%Saat ini Grup SMART sedang mengembangkan perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit di Kalimantan dan dalam 3 (tiga) tahun kedepan Perseroan berencana untuk menambah kapasitas pabrik penyulingan dan fraksinasi di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa untuk memproses CPO menjadi produk turunan berupa RBDPO, RBDO, RBDS, minyak goreng, margarin dan produk-produk turunan lainnya. c. Hasil ProduksiPada tahun 2011, hasil produksi minyak kelapa sawit Grup SMART adalah sebesar 709.077 ton, meningkat 83.742 ton atau 13,39% dibandingkan jumlah produksi minyak kelapa sawit pada tahun 2010.Tabel berikut ini menunjukkan hasil produksi Grup SMART per produk:Jumlah Produksi Per Produk

(dalam ton)

Keterangan 2011(1 tahun)

2010(1 tahun)

2009(1 tahun)

2008(1 tahun)

2007(1 tahun)

TBS 2.742.158 2.452.527 2.459.212 2.085.188 2.025.010% kenaikan / (penurunan) 11,81 (0,27) 17,94 2,97 6,70

CPO 709.077 625.335 640.264 534.988 509.095% kenaikan / (penurunan) 13,39 (2,33) 19.68 5.09 3,71

PK 157.990 139.218 141.500 119.266 111.637% kenaikan / (penurunan) 13,48 (1,61) 18,64 6,83 7,44

Pada umumnya hasil produksi Perseroan ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya profil umur tanaman (puncak produksi akan dicapai pada saat tanaman mencapai masa usia dewasa yaitu 7 tahun sampai dengan 18 tahun), kondisi cuaca dan kondisi tanah. Penurunan produksi pada tahun 2010 disebabkan oleh kondisi badai La Nina, dimana pada saat itu curah hujan sangat tinggi di Indonesia sehingga memperlambat proses panen dan polinasi (penyerbukan) yang diperlukan untuk memproduksi buah. Penurunan ini bersifat musiman, sebagaimana tercermin dari hasil produksi yang meningkat di tahun 2011. Penurunan produksi pada umumnya akan diikuti dengan peningkatan harga jual. Hal ini juga terjadi di tahun 2010, dimana harga rata-rata CPO (FOB Belawan) meningkat dari US$ 632/ton pada tahun 2009 menjadi US$ 859/ton pada tahun 2010.Pada tahun 2010, Perseroan berhasil membukukan penjualan bersih Rp 20.265 miliar dengan laba tahun berjalan sebesar Rp 1.260 miliar, dibandingkan dengan kinerja pada tahun 2009 dimana penjualan bersih dan laba tahun berjalan Perseroan, masing-masing sebesar Rp 14.201 miliar dan Rp 748 miliar.Tabel di bawah ini menunjukkan hasil rata-rata TM kelapa sawit per hektar dari perkebunan Grup SMART untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 - 2011.Hasil Rata-Rata TBS Per Hektar TM dan Hasil Rendemen

Keterangan 2011(1 tahun)

2010(1 tahun)

2009(1 tahun)

2008(1 tahun)

2007(1 tahun)

TBS (ton/ha/tahun)1 21,92 19,80 20,89 19,63 21,14Rendemen CPO2 (%) 23,22 23,09 23,50 23,31 23,33Rendemen Inti Sawit2 (%) 5,17 5,14 5,19 5,20 5,12

1 Termasuk produksi plasma2 Dinyatakan dalam persentasi TBS yang diproses, menurut berat Hasil perkebunan kelapa sawit bergantung dari beberapa faktor termasuk kualitas bibit, tanah, kondisi iklim, kualitas manajemen perkebunan, penanaman dan proses TBS pada waktu yang tepat. Ketika tanaman kelapa sawit mulai menghasilkan, hasilnya relatif rendah (lihat tabel “Produksi Rata-Rata Tanaman Menghasilkan berdasarkan Umur” di atas).d. Proses PengolahanProses Pengolahan Kelapa SawitProses dimulai dengan panen TBS yang sudah masak dari perkebunan dan kemudian diangkut dengan truk ke tempat penampungan di pabrik pengolahan kelapa sawit untuk dipilah menurut kualitasnya. TBS tersebut kemudian diangkut ke tempat sterilisasi untuk disterilisasi dengan uap dalam ruang tertutup bertekanan untuk memudahkan pemisahan buah dari tandan. Tandan kosong dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik di perkebunan. Buah yang sudah terlepas dari tandan diteruskan ke tempat pemerasan untuk dikeluarkan minyaknya, yang kemudian diteruskan ke tempat penjernihan. Di tempat penjernihan ini, minyak kelapa sawit akan diproses untuk menurunkan kadar air, menghilangkan ampas dan kotoran-kotoran untuk memperoleh produk CPO. Hasil sampingan dari tempat pemerasan adalah serat, pecahan cangkang dan biji inti sawit. Serat dan cangkang kemudian digunakan sebagai bahan bakaran boiler uap. Biji inti sawit diproses kembali melalui stasiun pemecahan dimana biji inti sawit dipecah, dibersihkan dan dikeringkan untuk mendapatkan hasil akhir produk Inti Sawit. Tingkat ekstraksi sangat ditentukan oleh kualitas dan tingkat kematangan TBS. Seiring dengan meningkatnya umur tanaman kelapa sawit penghasil TBS, maka tingkat ekstraksi juga meningkat.Proses Penyulingan OleinUntuk pembuatan produk Olein (minyak goreng), CPO kemudian diproses dengan tahap-tahap penyulingan minyak sebagai berikut:1. Pembuangan getah (degumming) Langkah awal dari penyulingan minyak adalah pemisahan unsur getah, asam lemak dan

logam-logam dari CPO dengan menggunakan asam fosfat.2. Penjernihan warna (bleaching) Langkah berikutnya adalah penghilangan warna dengan pemberian bleaching earth.

Bleaching earth akan menyerap warna dan membuang kotoran-kotoran.3. Penghilangan bau (deodorising) Pada tahap ini minyak sudah jernih tetapi masih berbau dan memiliki rasa, yang dihilangkan

dengan proses penguapan. Kemudian CPO didinginkan dan siap untuk proses berikutnya.Setelah penghilangan bau, minyak/RBDPO diproses lebih lanjut menjadi minyak goreng.

4. Pemecahan (Fractionation) Untuk membuat minyak goreng, RBDPO harus dipisahkan lagi menjadi stearin padat atau

RBDST dan olein cair atau RBDOL. RBDOL inilah yang dijual sebagai sebagai minyak goreng.

Secara teoritis, dari proses tersebut diatas akan didapatkan 74% olein, 22% stearin, 3,5% PFAD (Palm Fatty Acid Distillate) dan 0,5% adalah sisa yang tidak terolah.

3.2. Pengendalian Mutu dan Pengelolaan PerkebunanGrup SMART berusaha untuk menjaga kualitas produknya dengan mengadakan pengendalian mutu diberbagai tahapan produksi. Kualitas CPO sangat tergantung dari kualitas TBS sehingga Grup SMART menjalankan kebijaksanaan dalam pemeliharaan perkebunan untuk mendapatkan hasil panen yang tinggi, biaya yang rendah, dan kualitas produk yang terjaga melalui kontrol hama dan penyakit.Guna mendukung program pengendalian mutu tersebut, Grup SMART menciptakan database yang berisi informasi mengenai kelas tanah, jenis bibit, jumlah pokok tanaman, pemupukan dan pemanenan yang dikumpulkan dari semua kebun untuk memudahkan Grup SMART menganalisa data perkebunan (termasuk tingkat produksi dan hama penyakit) dan mengambil tindakan dini bilamana diperlukan.Panen hanya dilakukan setelah diperoleh kepastian atas kematangan dan kelayakan untuk panen yang ditandai dengan lepasnya buah dari TBS. Setelah itu TBS dan buah rontokan tersebut dikumpulkan untuk diolah lebih lanjut sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimum. Grup SMART melaksanakan prosedur yang ketat untuk memastikan bahwa TBS dan buah rontokan segera diangkut ke pabrik kelapa sawit untuk mencegah pembentukan asam lemak bebas yang dapat menurunkan kualitas CPO.Grup SMART memiliki bagian pengendalian mutu pada setiap fasilitas pengolahannya untuk memantau kualitas produk secara sampling pada setiap tahap produksi. CPO adalah produk standar dan tidak mengalami perubahan yang berarti dalam hal kualitas.3.3 Penjualan, Pemasaran dan DistribusiDari total penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 83% produk kelapa sawit Grup SMART dipasarkan untuk pasar ekspor. Hasil produksi CPO Grup SMART dijual di pasar “spot” pada harga CPO yang berlaku di pasar pada saat itu (harga CPO di Indonesia mengikuti harga CPO dunia). Untuk penjualan lokal, walaupun penjualan diterima dalam Rupiah, harga CPO ditetapkan berdasarkan pada harga pasar dunia yang dinyatakan dalam US Dolar. Pembeli utama produk Grup SMART untuk pasar ekspor adalah Golden Agri International Pte Ltd (Afiliasi), Shining Gold Foodstuff (Afiliasi), Concordia Agritrading Pte Ltd, Alfred C Toepfer Int GMBH dan Franco-Asian Enterprise. Sedangkan pembeli utama untuk pasar lokal yaitu PT Sumber Indah Perkasa (Afiliasi), PT Sumi Asih, PT Intermas Tata Trading, PT Sinar Meadow International Indonesia (Afiliasi) dan PT Salim Ivomas Pratama. Grup SMART yakin bahwa ada permintaan yang cukup atas produk CPO dan turunannya sehingga bilamana satu atau semua pembeli tersebut tidak membeli CPO dari Grup SMART, mereka akan tetap dapat menjual produknya pada harga pasar.Hambatan yang dialami Perseroan dalam memasarkan produknya antara lain adalah infrastruktur yang belum memadai seperti tingginya tingkat kepadatan pelabuhan dan kondisi jalan yang buruk.Penjualan DomestikUntuk penjualan domestik produk bermerek seperti minyak goreng, margarin, shortening dan specialty fats cakupan wilayah pemasaran Perseroan sudah menjangkau seluruh propinsi di Indonesia. Pemasaran Perseroan dilakukan melalui pasar modern, hypermarket, distributor, depo, sub distributor dan kantor pemasaran di sejumlah daerah di Indonesia. Perseroan memiliki armada distribusi sendiri melalui truk dan juga menggunakan armada distribusi dari distributor atau sub distributor. Segmen pasar Perseroan mencakup industri dan juga konsumen retail. Sebagai bagian dari aktivitas pemasaran untuk produk bermerek, Perseroan juga memberikan sejumlah marketing gimmick kepada para distributor atau retailer dalam bentuk diskon atau promosi penjualan, promosi produk baru ataupun pembukaan pasar baru.Penjualan EksporProduk yang dijual untuk pasar ekspor adalah produk curah seperti CPO, Refined Bleached Deodorized Olein (RBDOL) dan produk turunannya serta produk bermerek seperti minyak goreng, margarin, shortening dan specialy fats. Cakupan wilayah pemasaran ekspor untuk produk bermerek Perseroan menjangkau negara-negara di kawasan Asia Pasifik, Afrika, negara-negara ASEAN, Timur Tengah dan Amerika Selatan. Segmen pasar Perseroan mencakup segmen industri dan juga konsumen retail. Distribusi dan pemasaran produk bermerek ekspor dilakukan melalui distributor-distributor di negara-negara tujuan. Distribusi dan pemasaran produk curah ekspor dilakukan melalui Golden Agri International Pte Ltd (Afiliasi) yang kemudian akan dijual ke negara-negara seperti Cina, India, Bangladesh, Pakistan, Eropa, dan lain-lain. Segmen pasar Golden Agri International Pte Ltd adalah kepada perusahaan perdagangan seperti Cargill International Ltd, Wilmar International Ltd., dan lain-lain. Namun demikian, tidak terdapat ketergantungan antara Perseroan dengan Golden Agri International Pte Ltd, mengingat Perseroan hanya memanfaatkan jaringan pemasaran Golden Agri International Pte. Ltd. yang lebih luas untuk menambah daya saing Perseroan di pasar internasional.Berdasarkan data Oil World tahun 2011, total konsumsi untuk minyak sawit pada tahun 2010 mencapai 46,5 juta ton yang menunjukkan pertumbuhan rerata selama 5 tahun terakhir sebesar 6,5%. Dengan demikian pertumbuhan konsumsi minyak sawit di masa depan diharapkan terus bertumbuh. India dan Cina masih merupakan negara dengan konsumsi minyak sawit tertinggi di dunia ditunjang juga dengan peningkatan pendapatan per kapita di kedua negara ini yang semakin meningkat, sehingga Perseroan yakin atas pertumbuhan pasar minyak sawit yang akan semakin meningkat di kemudian hari.Indonesia sendiri pada tahun 2010 mengkonsumsi sebesar 5,5 juta ton minyak sawit dengan pertumbuhan rerata selama 5 tahun terakhir sebesar 10,1%. Hal ini menunjukkan adanya potensi pertumbuhan konsumsi yang cukup tinggi di masa depan, ditambah dengan peningkatan pendapatan masyarakat Indonesia. Perbaikan infrastruktur di daerah-daerah di luar pulau Jawa juga berkontribusi kepada peningkatan cakupan pemasaran Perseroan di bagian timur Indonesia sehingga hal ini akan semakin mendorong pertumbuhan penjualan bagi produk bermerek Perseroan.Pajak Ekspor CPOPada bulan Agustus 1994, Pemerintah memberlakukan pajak ekspor pada CPO, RBDPO, crude olein, dan RBDOL. Pajak tersebut ditujukan untuk mengendalikan harga jual minyak goreng di pasar Indonesia yang telah meningkat sejalan dengan peningkatan harga produk kelapa sawit. Peraturan mengenai pajak ekspor CPO telah diubah beberapa kali dengan perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 26/M-DAG/PER/9/2011 tanggal 14 September 2011, tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Produk Turunan Crude Palm Oil yang dikenakan bea keluar. Penetapan besaran tarif ekspor untuk ditentukan kemudian mengacu kepada perhitungan yang didasarkan pada harga rata-rata CPO CIF Rotterdam, harga rata-rata CPO FOB Malaysia dan/atau harga rata-rata CPO Bursa Komoditi Indonesia, yang mana yang lebih tinggi, dengan besaran tarif pajak sebagai berikut:

Harga Referensi Tarif Pajak (%)CPO RBDO RBDS

<US$ 700 0 0 0>US$ 700 - US$ 750 0 0 0>US$ 750 - US$ 800 7,5 2,0 0>US$ 800 - US$ 850 9,0 3,0 0>US$ 850 - US$ 900 10,5 4,0 2,0>US$ 900 - US$ 950 12,0 5,0 3,0>US$ 950 - US$ 1.000 13,5 6,0 4,0>US$ 1.000 - US$ 1.050 15,0 7,0 5,0>US$ 1.050 - US$ 1.100 16,5 8,0 6,0>US$ 1.100 - US$ 1.150 18,0 9,0 7,0>US$ 1.150 - US$ 1.200 19,5 10,0 8,0>US$ 1.200 - US$ 1.250 21,0 11,5 9,0>US$ 1.250 22,5 13,0 10,0

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTINGTabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009, 2008, dan 2007 yang diikhtisarkan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2011 baik secara prospektif dan restrospektif, serta laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008, dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN 31 Desember2011 2010 2009 2008 2007

AsetAset Lancar 7.943.544 6.216.645 4.308.778 4.666.862 3.719.877Aset Tidak Lancar 6.778.355 6.258.997 5.901.817 5.359.054 4.343.292Jumlah Aset 14.721.899 12.475.642 10.210.595 10.025.916 8.063.169Liabilitas dan EkuitasLiabilitas Jangka Pendek 4.248.861 4.028.494 2.752.270 2.734.280 1.999.381Liabilitas Jangka Panjang 3.137.486 2.471.502 2.508.138 2.513.209 2.535.532Goodwill Negatif - Bersih - 142.323 150.534 158.745 -Ekuitas 7.335.552 5.833.323 4.799.653 4.619.682 3.528.256Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 14.721.899 12.475.642 10.210.595 10.025.916 8.063.169LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (dalam jutaan Rupiah)

KETERANGANUntuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember2011 2010 2009 2008(a) 2007(a)

Penjualan Bersih 31.676.219 20.265.425 14.201.230 16.101.565 8.079.715Laba Kotor 7.521.693 3.137.496 1.716.624 3.762.916 2.225.248Beban Usaha (5.050.133) (1.470.045) (606.419) (1.622.405) (562.006)Laba Usaha 2.471.560 1.667.451 1.110.205 2.140.511 1.663.242Beban Lain-lain - Bersih (84.725) (12.503) (117.483) (661.583) (150.918)Laba Sebelum Pajak 2.386.835 1.654.948 992.722 1.478.928 1.512.324Beban Pajak (601.098) (394.453) (244.930) (423.728) (523.380)Laba Pra-akuisisi - - - (8.201) -Laba Tahun Berjalan 1.785.737 1.260.495 747.792 1.046.999 988.944Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain

4.998 (13.573) (50.826) 54.930 6.390

Jumlah Laba Komprehensif 1.790.735 1.2646.922 696.966 1.101.929 995.334Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 1.784.724 1.260.513 748.495 1.046.389 988.944 Kepentingan nonpengendali 1.013 (18) (703) 610 -

1.785.737 1.260.495 747.792 1.046.999 988.944 Laba (rugi) komprehensif yang

dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 1.789.672 1.247.076 697.669 1.101.319 995.334 Kepentingan nonpengendali 1.063 (154) (703) 610 -

1.790.735 1.246.922 696.966 1.101.929 995.334 Keterangan:(a) Penyajian laporan laba rugi komprehensif telah disesuaikan dengan penerapan PSAK 1 (Revisi 2009)

RASIO KEUANGAN PENTING 31 Desember2011 2010 2009 2008 2007

Rasio PertumbuhanPenjualan Bersih 56,3% 42,7% -11,8% 99,3% 71,6%Laba Usaha 48,2% 50,2% -48,1% 28,7% 169,5%Laba Tahun Berjalan* 41,6% 68,4% -28,5% 5,8% 57,5%Jumlah Aset 18,0% 22,2% 1,8% 24,3% 51,8%Jumlah Ekuitas 25,8% 21,5% 3,9% 30,9% 36,9%

Rasio UsahaLaba Kotor/Penjualan Bersih 23,7% 15,5% 12,1% 23,4% 27,5%Laba Usaha/ Penjualan Bersih 7,8% 8,2% 7,8% 13,3% 20,6%Laba Usaha/Jumlah Aset 16,8% 13,4% 10,9% 21,3% 20,6%Laba Usaha/Jumlah Ekuitas 33,7% 28,6% 23,1% 46,3% 47,1%Laba Tahun Berjalan*/Penjualan Bersih 5,6% 6,2% 5,3% 6,5% 12,2%Laba Tahun Berjalan*/Jumlah Aset (ROA) 12,1% 10,1% 7,3% 10,4% 12,3%Laba Tahun Berjalan*/Jumlah Ekuitas (ROE) 24,3% 21,6% 15,6% 22,7% 28,0%

Rasio Keuangan Aset Lancar/ Liabilitas Jangka Pendek 1,9x 1,5x 1,6x 1,7x 1,9xJumlah Liabilitas/ Jumlah Ekuitas 1,0x 1,1x 1,1x 1,1x 1,3xJumlah Liabilitas/ Jumlah Aset 0,5x 0,5x 0,5x 0,5x 0,6xInterest Coverage Ratio *** 10,1x 8,0x 4,5x 9,4x 11,0xDebt Service Coverage Ratio ** 6,8x 6,0x 2,7x 7,8x 8,8x

* Merupakan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk** Debt Service Coverage Ratio adalah hasil perbandingan antara Penghasilan Sebelum Bunga, Pajak,

Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) dengan beban bunga dan provisi bank ditambah liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

*** Merupakan hasil perbandingan antara Penghasilan Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) dengan beban bunga dan provisi bank

RASIO KEUANGAN DI PERJANJIAN KREDIT ATAU LIABILITAS LAINNYA DAN PEMENUHANNYA

Rasio Keuangan di Perjanjian Kredit atau Kewajiban Lainnya Pembatasan

Rasio Keuangan Perseroan pada

tanggal 31 Desember 2011

Aset Lancar/ Liabilitas Jangka Pendek Minimum 1,0x Minimum 1,1x 1,9xJumlah Liabilitas/ Jumlah Ekuitas Maksimum 2,0x Maksimum 3,0x 1,0xDebt Service Coverage Ratio Minimum 1,0x Minimum 1,5x 6,8x

PERPAJAKANCALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PENERIMAAN BUNGA, PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Wali Amanat: : PT Bank Mega TbkKonsultan Hukum : Tumbuan & PartnersNotaris : Fathiah Helmi, SHAkuntan Publik : Mulyamin Sensi Suryanto & LiannyPara Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan tidak ada hubungan Afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal.

PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

BERKELANJUTAN I TAHAP IProspektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi sebagai berikut:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASIPT Bahana Securities

Graha CIMB Niaga, Lantai 19Jl. Jend. Sudirman Kav.58, Jakarta 12190

Telepon: (021) 2505081Faksimili: (021) 5225869

PT Indo Premier SecuritiesWisma GKBI Lantai 7 Suite 718

Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210Telepon: (021) 5793 1168Faksimili: (021) 5793 1220

PT OSK Nusadana Securities IndonesiaPlaza CIMB Niaga, Lantai 14

Jl. Jend. Sudirman Kav. 25, Jakarta 12920Telepon: (021) 2598-6888Faksimili: (021) 2598-6899

PT Sinarmas SekuritasBii Plaza, Tower III Lantai 5

Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350Telepon: (021) 392 5550Faksimili: (021) 392 5579

SETIAP CALON INVESTOR DIHARAPKAN MEMBACA KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI PENAWARAN UMUM INI MELALUI INFORMASI YANG TERSAJI DALAM

PROSPEKTUS.