18
BAB I PENDAHULUAN Hormon androgen adalah hormon steroid yang rumus kimianya berciri 19 atom C dengan inti steroid. Di samping androgen terdapat pula prekurson androgen yang disebut juga proandrogen . Androgen dan proandrogen disintesis oleh testis, ovarium dan korteks adrenal laki-laki dan perempuan . Testosteron merupakan androgen utama yang disekresi oleh testis pada pria, testosteron juga androgen utama pada wanita. Proandrogen androstenedion dan dehidroepiandrosteron bersifat androgen lemah yang diubah di perifer menjadi testosteron. Pada laki-laki setiap hari dihasilkan sekitar 8 mg testosteron. Kira-kira 95% diproduksi oleh sel Leydig dan hanya 5 % oleh adrenal. Testis juga mensekresikan dalam jumlah sedikit androgen kuat lainnya seperti dihidrotestosteron dan androstenedion, kemudian

Hormon Androgen

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hormon Androgen

BAB I

PENDAHULUAN

Hormon androgen adalah hormon steroid yang rumus kimianya berciri

19 atom C dengan inti steroid. Di samping androgen terdapat pula prekurson

androgen yang disebut juga proandrogen . Androgen dan proandrogen

disintesis oleh testis, ovarium dan korteks adrenal laki-laki dan perempuan .

Testosteron merupakan androgen utama yang disekresi oleh testis pada pria,

testosteron juga androgen utama pada wanita. Proandrogen androstenedion

dan dehidroepiandrosteron bersifat androgen lemah yang diubah di perifer

menjadi testosteron.

Pada laki-laki setiap hari dihasilkan sekitar 8 mg testosteron. Kira-kira

95% diproduksi oleh sel Leydig dan hanya 5 % oleh adrenal. Testis juga

mensekresikan dalam jumlah sedikit androgen kuat lainnya seperti

dihidrotestosteron dan androstenedion, kemudian dehidroepiandrosteron

merupakan androgen lemah. Pregnolon dan progesteron serta turunannya 17-

hidroksilasi juga dilepaskan dalam jumlah kecil. Testosteron juga terdapat

dalam plasma wanita dalam konsentrasi 0.03 µg/Dl dan terdapat dalam

jumlah yang setara dari ovarium, adrenal, dan dengan konversi perifer

hormone lainnya.

Page 2: Hormon Androgen

Kira-kira 65% testosterone dalam sirkulasi terikat pada sex hormone-

binding globulin( SHBG) , suatu protein spesifik yang dihasilkan oleh hati.

Protein ini meningkat dalam plasma oleh estrogen, hormone tiroid, dan pada

penderita sirosis hati. Protein ini menurun oleh androgen dan hormone

pertumbuhan serta lebih rendah pada penderita kegemukan. Kebanyakan dari

sisa testosteron ini terikat pada albumin. Walaupun begitu sekitar 2% tetap

bebas serta siap memasuki sel dan terikat pada reseptor intaseluler.SHBG

disintesis oleh sel-sel hati dan memiliki waktu paruh 7 hari dalam sirkulasi.

Dalam kedua jenis kelamin konsentrasi SHBG meningkat tajam setelah

kelahiran dan secara bertahap menurun sampai pubertas.

Selama beberapa dekade , perusahaan farmasi telah berusaha untuk

mengembangkan androgen yang memiliki aktivitas anabolik preferensial dan

berkurang atau tidak ada androgenic ( masculinizing ) senyawa ini telah

disebut sebagai steroid anabolik . Namun, ada sedikit data percobaan klinis

pada manusia untuk mendukung pandangan bahwa senyawa tersebut adalah

murni anabolic.Sejumlah istilah - steroid anabolik , steroid androgenik ,

anabolik – androgenik steroid , dan androgen telah digunakan dalam literatur

untuk menggambarkan derivatif androgen ini . Demi keseragaman dan akurasi

telah menggunakan istilah '' androgen “ untuk menggambarkan senyawa ini

yang mengikat reseptor androgen.

Page 3: Hormon Androgen

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Metabolisme

Dalam banyak jaringan target, testosteron diubah menjadi

dihidrotestosteron oleh 5α-reduktase. Dalam jaringan ini, dihidrotestosteron

adalah androgen aktif utama. Konversi testosteron ke estradiol oleh P450

yang juga terjadi di beberapa jaringan, termasuk jaringan adipose, hati, dan

hipotalamus, di mana ia mungkin penting dalam mengatur fungsi gonad. Jalur

utama untuk degradasi testosteron padamanusia terjadi di hati, dengan

pengurangan ikatan rangkap dan keton dalam cincin A, seperti yang terlihat

pada steroid lainnya dengan Δ4 konfigurasi-keton dalam cincin A. Hal ini

menyebabkan produksi zat aktif seperti androsterone dan etiocholanolone

yang kemudian terkonjugasi dan diekskresikan dalam urin.

Androstenedion,dehydroepiandrosterone(DHEA),dehydroepiandrosterone

sulfate ( DHEAS ) juga diproduksi di jumlah yang signifikan pada manusia ,

meskipun sebagian besar dalam adrenal kelenjar bukan di testis dan sedikit

berkontribusi pada proses pematangan yang normal pendukung lainnya

tergantung androgen perubahan pubertas pada manusia, terutama

pengembangan pubis dan ketiak rambut dan pematangan tulang. Pada pria

dapat meningkatkan rasa kesejahteraan dan menghambat aterosklerosis.

Page 4: Hormon Androgen

1.2 Farmakodinamik

Efek farmakodinamik androgen mirip efek fisiologisnya. Terhadap testis

androgen berefek langsung. Dosis rendah mengakibatkan atrofi testis dan

penurunan fungsi testis karena menghambat sekresi gonadotropin sehingga

tidak diproduksi testosterone endogen. Sementara kadarnya dalam testis tidak

cukup untuk mempertahankan fungsi testis sehingga spermatogenesis

dihambat. Dosis besar tidak menyebabkan atrofi maupun penurunan fungsi

testis karena kadar testosteron eksogen cukup besar untuk menunjang

kebutuhan testis meskipun sekresi gonadotropin dan androgen endogen

dihambat. Efek anabolik pada pemberian androgen terlihat jelas pada

hipogonadisme pada perempuan dan anak laki-laki sebelum pubertas.

Seperti juga efek lainnya pemberian androgen yang melebihi kebutuhan

fisiologis tidak akan menambah pertumbuhan otot melebihi pertumbuhan yang

disebakan oleh kadar normal androgen pada laki-laki. Kkarena itu pemberian

androgen pada olahragawan laki-laki dengan tujuan memperbesar

pertumbuhan otot tidak rasional karena lebih besar resiko darpada

manfaatnya. Pemberian androgen pada masa anak dan remaja merangsang

penutupan epifise tulang secara prematur sehingga individu menjadi pendek .

Pemberian androgen pada perempuan yang fungsi hormonalnya normal akan

menimbulkan perubahan seperti yang terlihat pada anak laki-laki masa

pubertas. Perubahan ini disebut maskulinisasi.

Page 5: Hormon Androgen

1. 3 Farmakokinetik

Testosteron dalam plasma 98% terikat protein yaitu testosterone-

estradiol binding globulin (TEBG) atau sex hormone binding globulin (SHBG)

dan albumin. Dengan demikian kadar SHBG menentukan kadar testosteron

bebas dalam plasma dan waktu paruhnya. Waktu paruh testosterone berkisar

antara 10-20 menit. Testosteron menurunkan sintesis kadar globulin tersebut

pada perempuan dua kali lebih tinggi disbanding laki-laki. Testosteron

diinaktivasi terutama di hepar menjadi androstenedion, androsteron, dan

etiokolanolon. Pemberian preparat testosterone transdermal telah banyak

dilakukan dalam upaya menghindari metabolisme lintas pertama testosterone.

Preparat transdermal ini meberi kadar serum yang lebih stabil daripada

suntikan dan lebih menyenangkan untuk pasien. Bentuk yang ada berupa

patches, gel atau tablet bukal . Eksresi 90% melalui urin, 6% melalui tinja

dalam bentuk asal, metabolic dan konjugat. Hanya 30% dari 17- ketosteroid

yang dieksresikan melalui urin antara lain androsteron dan etikolanolon

berasal dari metabolisme steroid testis sebgaian besar berasal dari

metabolisme steroid adrenal.

1.4 Mekanisme Kerja

Page 6: Hormon Androgen

Seperti steroid lainnya, testosteron bertindak intraseluler dalam sel target.

Pada kulit, prostat, vesikula seminalis, dan epididimis, dan akan diubah

menjadi 5α-dihidrotestosteron oleh 5α-reduktase. Dalam jaringan,

dihidrotestosteron adalah androgen yang dominan. Distribusi enzim ini pada

janin berbeda dan memiliki perkembangan implikasi penting. Testosteron dan

dihidrotestosteron mengikat intraseluler reseptor androgen, yang telah

dijelaskan untuk estradiol dan progesteron, yang menyebabkan pertumbuhan,

diferensiasi, dan sintesis berbagai enzim dan protein fungsional lainnya.

1.5 Sediaan

Testosteron bentuk esternya merupakan sediaaan pilihan untuk kedua

indikasi tersebut. Penggunaan alkil androgen hanya untuk edema

angioneurotik herediter atau terapi jangka pendek pada penyakit berat karena

preparat ini hepatotoksik. Alkik androgen yang penggunaanya mudah tersebut

( per oral) popular digunakan oleh atlet yang ingin menambah massa otot.

Nama Sediaan Kimia Cara Pemakaian Dosis

Page 7: Hormon Androgen

Pemberian Klinis

Testosteron Ester IM 10-50 mg/ 3x

seminggu

Testosteron

propionate Ester

IM

Karsinoma

payudara

10-25 mg/2-3x

seminggu

Testosteron

sipionat

Ester IM Hipogonadisme

preburtas dan

hipogonadisme

usia dewas

100-200 mg/ tiap

2-4 minggu

Testosteron

enantat

Ester IM Karsinoma

payudara

stimulasi

pubertas/

pertumbuhan

pada kasus

spesifik

200-400 mg/ tiap

2-4 minggu

individualisasi

Metilestosteron 17 alkil Oral,bukal hipogonadisme

usia dewasa

10-50 mg/ hari

Fluoksimesteron 17 alkil Oral Hipogonadisme

usia dewasa

10-20 mg/ hari

Danazol 17 alkil Oral Payudara 100-400 mg/hari

Page 8: Hormon Androgen

fibrosistik

-Edema

angioneurotik

herediter

Awal : 400-600

mg/ hari lalu

turun serendah

mungkin yang

masih efektif.

Tabel 1 : Sediaan Androgen ( sumber : Buku Farmakologi dan Terapi Ed 5)

1.6 Penggunan Klinik

A. Terapi Pengganti Androgen pada Laki-laki

Androgen digunakan untuk mengganti atau meningkatkan sekresi

androgen endogen pada hipogonad laki-laki. Jika terjadi defisiensi androgen

sebelum pematangan seksual sempurna, diperlukan dosis besar androgen

dan pemberian androgen per oral tidak cukup efektif. Pada penderita ini, terapi

seharusnya dimulai dengan obat kerja lama seperti testosteron enantat atau

sipionat dalam dosis 200 mg intramuscular setiap 1-2 minggu sampel

pematangan sempurna. Kemudian dosis dapat dikurangi sampai 200 mg

dengan interval 2-3 minggu. Testosteron propionate walaupun kuat

mempunyai masa kerja singkat dan tidak praktis untuk penggunaan jangka

lama.

Page 9: Hormon Androgen

Tabel 2 : Preparat androgen pengganti terapi pengganti (sumber: Basic & Clinical Pharmacologi 12th edition )

B. Kelainan Ginekologi

Kadang- kadang androgen digunakan dalam pengobatan kelainan

ginekologi tertentu, tetapi karena efek yang tidak diinginkan pada wanita,

maka preparat ini harus digunakan dengan sangat hati-hati. Kadang- kadang

androgen diberikan dalam kombinasi dengan estrogen sebagai terapi

pengganti pada masa pascamenopause dalam usaha menghindarkan

perdarahan endometrium yang dapat terjadi bila hanya digunakan estrogen

saja.

Page 10: Hormon Androgen

C. Anemia

Dosis terbesar androgen telah digunakan pada pengobatan anmeia

yang refrakter dan telah menghasilkan sejumlah peningkatan retikulositosis

dan kadar hemoglobin.

D. Osteoporosis

Obat androgen dan anabolik telah digunakan pada pengobatan

osteoporosis, baik sendiri maupun dalam gabungan dengan estrogen.

E. Penggunaan sebagai obat anabolik protein

Androgen dan steroid anabolik telah digunakan bersama dengan

tindakan diet dan latihan dalam usaha mengembalikan protein yang hilang

setelah trauma, operasi atau immobilisasi yang lama dan pada penderita

dengan penyakit yang melemahkan.

1.7 Efek Samping

Pada wanita pemberian lebih dari 200-300 mg testosteron per bulan

biasanya berkaitan dengan hirsutisme, akne, penekanan haid, pembesaran

klitoris, dan suara dalam.

1.8 Kontraindikasi & Peringatan

Penggunaan steroid androgen dikontraindikasikan pada wanita hamil atau

wanita yang akan menjadi hamil selama rangkaian terapi. Androgen

sebaiknya tidak diberikan pada laki-laki pada penderita karsinoma prostat atau

payudara. Pemberian androgen sebaiknya dihindari pada bayi dan anak kecil

Page 11: Hormon Androgen

sampai lebih banyak diketahui tentang efek hormon ini terhadap susunan

saraf pusat pada anak-anak yang sedang berkembang. Harus hati-hati

memberikan obat ini pada penderita penyakit ginjal atau jantung yang

mempunyai predisposisi edema. Jika terjadi retensi natrium dan air, hal ini

dapat diperbaiki dengan pemberian terapi diuretika.

Peringatan : Beberapa kasus karsinoma hepatoseluler telah dilaporkan terjadi

pada penderita aplastik anemia yang diobati dengan anabolik androgen.

Page 12: Hormon Androgen

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

- Hormon androgen adalah hormon steroid yang rumus kimianya berciri

19 atom C dengan inti steroid. Di samping androgen terdapat pula

prekurson androgen yang disebut juga proandrogen.

- Testosteron merupakan androgen utama yang disekresi oleh testis

pada pria, testosteron juga androgen utama pada wanita. Proandrogen

androstenedion dan dehidroepiandrosteron bersifat androgen lemah

yang diubah di perifer menjadi testosteron.

Page 13: Hormon Androgen

DAFTAR PUSTAKA

1. Tanu, Ian . 2007. Farmakologi & Terapi edisi 5. Balai Penerbit FKUI :

Jakarta

2. Katzung, Betram G. 1994. Farmakologi Dasar dan Klinik edisi VI.

Fakultas Kedokteran UNSRI : Jakarta EGC

3. Katzung,Bbetram G. 2010 . Basic & Clinical Pharmacology 12 th

edition . University of California : San Francisco

4. Jennifer A. Kelly, Ph.D. &Leo Vankrieken. Sex Hormone Binding

Globulin and the Assessment of Androgen Status DPC : Los Angeles

internet

(http://www.medical.siemens.com/siemens/en_GLOBAL/gg_diag_FBAs/

files/news_views/spring00/techreports/zb170-b.pdf )

5. Jay R.Hoffman dkk . Position Stand On Androgen and Human Growth Use . Department of Health and Exercise Science, The College of New Jersey, Ewing, New JerseyInternet(www.sav.sk/journals/endo/full/er0201f.pdf).