18
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat- sifat yang sedang dipelajari (Sarwono, 2006). Ada lima tipe variabel yang dikenal dalam penelitian yaitu variabel bebas (independent), variabel tergantung (dependent), variabel moderat, variabel penggangu (intervening), dan variabel control (Sarwono, 2006). Penelitian ini membahas mengenai hubungan antar persepsi tentang diskriminsai dan harga diri pada ODHA di Makassar. Maka dalam penelitian ini memliki dua variabel, yaitu: a. Variabel 1 : Perceived Discrimination Perceived Discrimnination adalah penilaian bahwa seseorang telah diperlakukan tidak adil karena nya atau keanggotaan kelompok sosialnya. 19

hjbhjvg.doc

  • Upload
    ledo

  • View
    220

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: hjbhjvg.doc

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

dipelajari (Sarwono, 2006). Ada lima tipe variabel yang dikenal dalam

penelitian yaitu variabel bebas (independent), variabel tergantung

(dependent), variabel moderat, variabel penggangu (intervening), dan

variabel control (Sarwono, 2006).

Penelitian ini membahas mengenai hubungan antar persepsi tentang

diskriminsai dan harga diri pada ODHA di Makassar. Maka dalam penelitian

ini memliki dua variabel, yaitu:

a. Variabel 1 : Perceived Discrimination

Perceived Discrimnination adalah penilaian bahwa seseorang telah

diperlakukan tidak adil karena nya atau keanggotaan kelompok

sosialnya. Definisi Operasional yang digunakan untuk mengukur

persepsi tentang diskriminasi dalam penelitian ini adalah, persepsi

diskriminasi sebagai manifestasi perilaku sikap negatif, penilaian, atau

perlakuan tidak adil yang diterima oleh anggota kelompok, pengalaman

diskriminasi dapat mempengaruhi kesehatan dengan mengurangi

sumber daya individu dalam pengendalian diri, berpotensi

meningkatkan partisipasi dalam perilaku tidak sehat atau menurunkan

partisipasi dalam perilaku sehat.

b. Variabel 2 : Harga Diri

19

Page 2: hjbhjvg.doc

Harga diri merupakan penilaian menyeluruh seorang individu atas

dirinya sendiri yang didasari oleh persepsi dan perasaan yang mereka

miliki. Definisi Operasional yang digunakan untuk mengukur global

self-esteem dalam penelitian ini adalah, harga diri sebagai cerminan

perasaan seorang individu terhadap dirinya, melalui penerimaan dan

perasaan berharga yang dimiliki seseorang atas dirinya.

3.1.2 Hipotesis

Menurut Ruseffendi dan Achmad Sanusi (dalam Taniredja dan

Mustafidah, 2011) hipotesis merupakan penjelasan tentatif/sementara tentang

tingkah laku, fenomena/gejala atau kejadian yang akan terjadi dan bisa juga

mengenai kejadian yang sedang terjadi. Dalam penelitian ini peneliti

mempunyai hipotesa:

Ha: Ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang diskriminasi

dengan harga diri pada ODHA di Makassar.

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang diskriminasi

dengan harga diri pada ODHA di Makassar.

3.2 Subjek Penelitian dan Teknik Sampling

3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari objek

atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan

(Sugiyono, 2009). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh orang yang

terinfeksi HIV/AIDS di Makassar.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

20

Page 3: hjbhjvg.doc

populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Karakteristik sampel dalam penelitian ini

adalah Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) laki-laki dan perempuan pada

rentang umur 20-50 tahun. Alasan dipilihnya karakteristik subjek yang

demikian disebabkan oleh tingginya prevalensi HIV/AIDS pada rentang umur

tersebut berdasarkan statistik Ditjen PP dan Kementerian Kesehatan.

3.2.2 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

non-probability sampling dengan metode Snowball sampling. Alasan

dipilihnya metode ini adalah karena karakteristik subjek yang kemungkinan

besar tidak terbuka mengenai status mereka sebagai penderita HIV/AIDS

sehingga peneliti mendatangi beberapa puskesmas dan komunitas HIV/AIDS

dan meminta mereka yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian ini

untuk mengisi kuesioner penelitian kemudian meminta mereka untuk

mereferensikan orang-orang yang dinilai sesuai dengan karakteristik

penelitian dan tidak keberatan untuk berpartisipasi dalam penelitian.

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti kali ini adalah non-

eksperimental dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk melihat hubungan

antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Pendekatan kuantitatif

menurut Sugiyono (2009), adalah metode berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti sampel atau proposal tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian dan analisa data bersifat kuantitatif atau statistik

yang bertujuan menguji hipotesis yang sudah ditetapkan.

21

Page 4: hjbhjvg.doc

3.4 Alat Ukur Penelitian

3.4.1 Alat Ukur

Penelitian ini menggunakan 2 alat ukur berupa kuesioner, dimana untuk

variabel perceived discrimination, alat ukur dikonstruk oleh peneliti

menggunakan dimensi yang digunakan dalam penelitian Kaiser dan Major

(2006). Kedua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yang menggunakan

skala pengukuran Likert

Tabel 3.1 Dimensi dan Indikator Persepsi Tentang Diskriminasi

Dimensi Indikator

Vigilance

Perspective

Perspektif seseorang yang berlebihan terhadap

diskriminasi yang dirasakan.

Diskriminasi:

Isolation : Isolasi fisik dan sosial.

Verbal Stigma: Membicarakan ODHA secara

terang-terangan atau bergosip.

Loss of Identity and Roles: Kehilangan respek,

kehilangan hak untuk mengambil keputusan,

dan kehilangan hak untuk mengikuti ritual

keagamaan.

Loss of access to recousrces and services:

Tidak mendapat atau tertutupnya akses

terhadap : pendidikan, pelayanan kesehatan,

pembelaan hukum, dan berbagai sumber daya

22

Page 5: hjbhjvg.doc

seperti rumah, kendaraan, dan pekerjaan.

Minimization

Perspective

Perspektif seseorang yang cenderung

mengabaikan segala jenis tindak perilaku

diskriminasi yang terjadi disekitarnya.

Untuk alat ukur persepsi tentang diskriminasi dalam penelitian ini yang

menggunakan skala Likert yang terdiri dengan pilihan jawaban Selalu (≥ 10

kali), Sering (7-9 kali), Kadang-kadang (4-6 kali), Jarang (1-3 kali), dan tidak

pernah (0).

Tabel 3.2 Penilaian Aitem Alat Ukur Persepsi Tentang Diskriminasi

Bentuk Respons Favorable Unfavorable

Selalu (≥ 10 kali) 5 1

Sering (7-9 kali) 4 2

Kadang-Kadang (4-6 kali) 3 3

Jarang (1-3 kali) 2 4

Tidak Pernah (0) 1 5

Pada variabel harga diri peneliti mengadaptasi Rosenberg Self-Esteem

Scale oleh Morris Rosenberg (1989) yang telah banyak dipakai dalam berbagai

penelitian berkaitan dengan tingkat harga diri ODHA.

Tabel 3.3 Dimensi dan Indikator Harga Diri

23

Page 6: hjbhjvg.doc

Dimensi Indikator

Global

Self-Esteem

Keseluruhan perasaan seseorang mengenai penerimaan dan

keberhargaan dirinya sebagai seorang individu

Untuk alat ukur harga diri dalam penelitian ini menggunakan skala Likert

yang terdiri dengan pilihan dengan 4 tingakatan yaitu STS (Sangat Tidak

Setuju), TS (Tidak Setuju, S (Setuju) dan SS (Sangat Setuju).

Tabel 3.4 Penilaian Aitem Alat Ukur Harga Diri

Bentuk Respons Favorable Unfavorable

Sangat Tidak Setuju ( STS) 1 4

Tidak (TS) 2 3

Setuju (S) 3 2

Sangat Setuju (SS) 4 1

Tabel 3.5 Gambaran Item Favorable dan Unfavorable Alat Ukur Persepsi

Tentang Diskriminasi dan Harga Diri

DimensiNomor Item yang

Favorable

Nomor Item yang

Unfavorable

Vigilance perspective - 1 s/d 39

- Saya ditolak ketika

memeriksakan diri di

rumah sakit.

Minimization Perspective 40 s/d 60 -

24

Page 7: hjbhjvg.doc

- Saya mendapatkan

pelayanan kesehatan

yang sama dengan

orang lain.

Harga Diri 1, 2, 4, 6 dan 7

- Secara keseluruhan

saya merasa puas akan

diri saya.

3, 5, 8, 9 dan 10

- Pada saat-saat

tertentu saya merasa

tidak berguna.

Total 25 44

Sumber: Data Pengolahan Peneliti

Format kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga bagian:

1. Pengantar

Merupakan bagian perkenalan diri dari peneliti dan penelitian yang

dilakukan peneliti.

2. Bagian II

Merupakan bagian responden diminta untuk membaca dan menyetujui

melalui informed consent yang diberikan dan menuliskan data diri, seperti

usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan lama terinfeksi.

3. Bagian III

Bagian ini berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan untuk menjawab

permasalahan dan mencapai tujuan penelitian.

25

Page 8: hjbhjvg.doc

3.4.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Alat ukur persepsi tentang diskriminasi dikonstruk peneliti dengan

menggunakan dimensi dan indikator yang sebelumnya telah digunakan dalam

penelitian Kaiser dan Major (2006), alat ukur ini memiliki aitem sejumlah 60

butir. Uji reliabilitas yang dilaksanakan menunjukan nilai Alpha Cronbach alat

ukur persepsi tentang diskriminasi untuk dimensi vigilance perspective

sebesar .980 dan untuk dimensi perspektif minamilasi .869. Alat ukur harga

diri yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil adaptasi alat ukur

harga diri oleh Morris Rosenberg (1965) dengan aitem awal berjumlah 10

butir. Uji reliabilitas menunjukan nilai Alpha Cronbach alat ukur sebesar .817.

Setelah penghapusan aitem yang tidak valid dilakukan butir aitem yang tersisa

berjumlah 8.

Pengukuran validitas alat ukur yang digunakan adalah menggunakan

program SPSS. Hasil pengukuran validitas alat ukur tersebut dapat dikatakan

valid jika kriteria korelasi setiap butir dengan total skor skala yang digunakan

(Perceived Discrimination Scale dan Rosenberg Self Esteem Scale) mencapai

lebih 0.25. Alat ukur persepsi tentang diskriminasi (Perceived Discrimination)

pada awalnya memiliki jumlah item sebanyak 60 butir dan untuk alat ukur

harga diri (self-esteem) sebanyak 10 butir. Peneliti melakukan uji Corrected

Item-Total Correlation pada pilot study terpakai 30 responden, yang kemudian

hasilnya terdapat 9 butir item yang tidak valid untuk alat ukur persepsi tentang

diskriminasi dan 2 butir item untuk alat ukur harga diri, yaitu memiliki nilai

<0,25. Item-item yang tidak valid tersebut kemudian dihapus. Dibawah ini

terdapat rincian dari alat ukur persepsi tentang diskriminasi dan harga diri.

26

Page 9: hjbhjvg.doc

Tabel 3.6 Gambaran Jumlah Item Alat Ukur Persepsi Tentang

Diskriminasi dan Harga Diri Setelah Pilot Study

DimensiNomor Item yang

DihapusJumlah

Vigilance perspective 1, 15, 23, 24, 37 5

Minimization Perspective 3, 9, 17, 21 4

Harga Diri 1, 8 2

Total 11

Sumber: Data Pengolahan Peneliti

Gregory (2004) menjelaskan bahwa reliabilitas adalah nilai minimum

konsistensi pengukuran suatu alat test untuk melihat apakah suatu alat test

memiliki nilai yang cukup sempurna saat dilakukan penelitian ulang dengan alat

test tersebut. Untuk menunjukkan tingkat konsistensi alat ukur itu sendiri

ditunjukkan dari koefisien alpha (α) yang berkisar antara 0 hingga 1. Semakin

tinggi nilai koefisien alpha suatu alat test, maka dapat dikatakan bahwa alat test

tersebut memiliki tingkat kereliabelan yang semakin baik (Gregory, 2004). Hasil

pengukuran akan menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan cukup reliabel

jika memiliki koefisien alpha lebih besar dari 0.6. Hasil reliabilitas dari alat tes

persepsi tentang diskriminasi dan harga diri setelah melakukan pilot study

terpakai sebanyak 30 kuesioner dan diolah menggnakan software SPSS 21.0 for

Windows adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Persepsi Tentang Diskriminasi dan Harga

Diri

Hasil pilot study Cronbach Alpha Jumlah Item

27

Page 10: hjbhjvg.doc

Dimensi Vigilance

Perspective

Dimensi Minimization

Perspective

Harga Diri

.980

.869

.817

39

21

10

Sumber: Datan Pengolahan Peneliti

Menurut Geroge & Mallery (dalam Pellat, 2010) nilai reliabilitas α > .90

sangat baik, α > .80 baik, α > .07 cukup, α > .06 diragukan, α > .05 buruk, α

< .50 tidak dapat diterima. Nilai reliabilitas alat ukur dari hasil field study setelah

dihapus masing-masing mengalami peningkatan. Dengan kata lain nilai

reliabilitas pada kedua alat ukur sudah sangat baik.

3.5 Prosedur

3.5.1 Persiapan Penelitian

Persiapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum memulai penelitian

ini adalah :

Mencari informasi dan fenomena berkaitan dengan topik penelitian

yang dipilih yaitu, stigma pada Orang dengan HIV/AIDS. Kemudian

peneliti membuat latar belakang penelitian dan menentukan variabel

penelitian berdasarkan kajian pustaka buku, jurnal, dan diskusi lebih

lanjut dengan dosen pembimbing. Tahapan yang dilakukan berikutnya

adalah menyusun proposal penelitian untuk dikirimkan/diserahkan secara

langsung kepada komunitas maupun Puskesmas yang dipilih. Setelah itu

peneliti melakukan kajian jurnal dan literatur lanjutan berkaitan dengan

28

Page 11: hjbhjvg.doc

persepsi tentang diskriminasi sebagai dasar untuk mengkonstruk alat

ukur penelitian dan melakukan kajian yang sama untuk melakukan

adaptasi alat ukur harga diri Rosenberg Self Esteem Scale. Setelah

dimensi alat ukur yang akan dikonstruk ditentukan peneliti kemudian

membuat dan menyusun item untuk diajukan proses expert judgement.

Dosen yang memberikan expert judgement adalah Ibu Esther Widhi

Andangsari, M.Psi., Psi dan Bapak Juneman , S.Psi, M.Psi . Dalam proses

expert judgement peneliti menemui beberapa perbedaan pendapat oleh

kedua expert judgement, menurut Bapak Juneman item-item alat ukur

peneliti sudah cukup dalam menggambarkan dimensi yang ada namun

tetap harus melukakan sedikit revisi sedangkan menurut Ibu Esther ada

beberapa item yang masih harus diperbaiki dan dihapus karena tidak

menggambarkan dimensi yang ada.

Tahapan terkahir dalam persiapan penelitian adalah menyusun alat

ukur penelitian yang telah dikonstruk sebelumnya ke dalam bentuk

kuesioner dengan menyertakan halaman informed consent, lembar data

demografis dan tata cara pengisian kuesioner.

3.5.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 28

Desember 2013 – 16 Januari 2014. Karena sifat dari penelitian yang sensitif

dan banyak dari responden penelitian yang merupakan ODHA yang belum mau

terbuka maka peneliti menyerahkan kuesioner penelitian yang telah lengkap

dan disertai dengan formulir informed consent kemudian disebarkan secara

snowball sampling. Responden dari penelitian ini juga diberikan kompensasi

yang nilainya telah didiskusikan dengan pihak-pihak terkait terlebih dahulu

29

Page 12: hjbhjvg.doc

sehingga dinilai cukup pantas. Sulitnya mengumpulkan jumlah responden yang

ideal karena sensitivitas penelitian, karakteristik subjek penelitian, dan

keterbatasan waktu menyebabkan penelitian ini menggunakan metode pilot

terpakai kepada 60 subjek penelitian yangg bersedia untuk berpartisipasi.

3.5.3 Teknik Pengolahan Data

Uji koefiensi korelasi yang digunkan dalam penelitian ini untuk

mencari hubungan antar kedua variabel adalah Pearson Product Moment.

Pengolahan data kuesioner pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan program aplikasi

Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 21.0.

30