Upload
ledo
View
220
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis
3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang
dipelajari (Sarwono, 2006). Ada lima tipe variabel yang dikenal dalam
penelitian yaitu variabel bebas (independent), variabel tergantung
(dependent), variabel moderat, variabel penggangu (intervening), dan
variabel control (Sarwono, 2006).
Penelitian ini membahas mengenai hubungan antar persepsi tentang
diskriminsai dan harga diri pada ODHA di Makassar. Maka dalam penelitian
ini memliki dua variabel, yaitu:
a. Variabel 1 : Perceived Discrimination
Perceived Discrimnination adalah penilaian bahwa seseorang telah
diperlakukan tidak adil karena nya atau keanggotaan kelompok
sosialnya. Definisi Operasional yang digunakan untuk mengukur
persepsi tentang diskriminasi dalam penelitian ini adalah, persepsi
diskriminasi sebagai manifestasi perilaku sikap negatif, penilaian, atau
perlakuan tidak adil yang diterima oleh anggota kelompok, pengalaman
diskriminasi dapat mempengaruhi kesehatan dengan mengurangi
sumber daya individu dalam pengendalian diri, berpotensi
meningkatkan partisipasi dalam perilaku tidak sehat atau menurunkan
partisipasi dalam perilaku sehat.
b. Variabel 2 : Harga Diri
19
Harga diri merupakan penilaian menyeluruh seorang individu atas
dirinya sendiri yang didasari oleh persepsi dan perasaan yang mereka
miliki. Definisi Operasional yang digunakan untuk mengukur global
self-esteem dalam penelitian ini adalah, harga diri sebagai cerminan
perasaan seorang individu terhadap dirinya, melalui penerimaan dan
perasaan berharga yang dimiliki seseorang atas dirinya.
3.1.2 Hipotesis
Menurut Ruseffendi dan Achmad Sanusi (dalam Taniredja dan
Mustafidah, 2011) hipotesis merupakan penjelasan tentatif/sementara tentang
tingkah laku, fenomena/gejala atau kejadian yang akan terjadi dan bisa juga
mengenai kejadian yang sedang terjadi. Dalam penelitian ini peneliti
mempunyai hipotesa:
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang diskriminasi
dengan harga diri pada ODHA di Makassar.
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang diskriminasi
dengan harga diri pada ODHA di Makassar.
3.2 Subjek Penelitian dan Teknik Sampling
3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian
Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2009). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh orang yang
terinfeksi HIV/AIDS di Makassar.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
20
populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Karakteristik sampel dalam penelitian ini
adalah Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) laki-laki dan perempuan pada
rentang umur 20-50 tahun. Alasan dipilihnya karakteristik subjek yang
demikian disebabkan oleh tingginya prevalensi HIV/AIDS pada rentang umur
tersebut berdasarkan statistik Ditjen PP dan Kementerian Kesehatan.
3.2.2 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
non-probability sampling dengan metode Snowball sampling. Alasan
dipilihnya metode ini adalah karena karakteristik subjek yang kemungkinan
besar tidak terbuka mengenai status mereka sebagai penderita HIV/AIDS
sehingga peneliti mendatangi beberapa puskesmas dan komunitas HIV/AIDS
dan meminta mereka yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian ini
untuk mengisi kuesioner penelitian kemudian meminta mereka untuk
mereferensikan orang-orang yang dinilai sesuai dengan karakteristik
penelitian dan tidak keberatan untuk berpartisipasi dalam penelitian.
3.3 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti kali ini adalah non-
eksperimental dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk melihat hubungan
antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Pendekatan kuantitatif
menurut Sugiyono (2009), adalah metode berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti sampel atau proposal tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian dan analisa data bersifat kuantitatif atau statistik
yang bertujuan menguji hipotesis yang sudah ditetapkan.
21
3.4 Alat Ukur Penelitian
3.4.1 Alat Ukur
Penelitian ini menggunakan 2 alat ukur berupa kuesioner, dimana untuk
variabel perceived discrimination, alat ukur dikonstruk oleh peneliti
menggunakan dimensi yang digunakan dalam penelitian Kaiser dan Major
(2006). Kedua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yang menggunakan
skala pengukuran Likert
Tabel 3.1 Dimensi dan Indikator Persepsi Tentang Diskriminasi
Dimensi Indikator
Vigilance
Perspective
Perspektif seseorang yang berlebihan terhadap
diskriminasi yang dirasakan.
Diskriminasi:
Isolation : Isolasi fisik dan sosial.
Verbal Stigma: Membicarakan ODHA secara
terang-terangan atau bergosip.
Loss of Identity and Roles: Kehilangan respek,
kehilangan hak untuk mengambil keputusan,
dan kehilangan hak untuk mengikuti ritual
keagamaan.
Loss of access to recousrces and services:
Tidak mendapat atau tertutupnya akses
terhadap : pendidikan, pelayanan kesehatan,
pembelaan hukum, dan berbagai sumber daya
22
seperti rumah, kendaraan, dan pekerjaan.
Minimization
Perspective
Perspektif seseorang yang cenderung
mengabaikan segala jenis tindak perilaku
diskriminasi yang terjadi disekitarnya.
Untuk alat ukur persepsi tentang diskriminasi dalam penelitian ini yang
menggunakan skala Likert yang terdiri dengan pilihan jawaban Selalu (≥ 10
kali), Sering (7-9 kali), Kadang-kadang (4-6 kali), Jarang (1-3 kali), dan tidak
pernah (0).
Tabel 3.2 Penilaian Aitem Alat Ukur Persepsi Tentang Diskriminasi
Bentuk Respons Favorable Unfavorable
Selalu (≥ 10 kali) 5 1
Sering (7-9 kali) 4 2
Kadang-Kadang (4-6 kali) 3 3
Jarang (1-3 kali) 2 4
Tidak Pernah (0) 1 5
Pada variabel harga diri peneliti mengadaptasi Rosenberg Self-Esteem
Scale oleh Morris Rosenberg (1989) yang telah banyak dipakai dalam berbagai
penelitian berkaitan dengan tingkat harga diri ODHA.
Tabel 3.3 Dimensi dan Indikator Harga Diri
23
Dimensi Indikator
Global
Self-Esteem
Keseluruhan perasaan seseorang mengenai penerimaan dan
keberhargaan dirinya sebagai seorang individu
Untuk alat ukur harga diri dalam penelitian ini menggunakan skala Likert
yang terdiri dengan pilihan dengan 4 tingakatan yaitu STS (Sangat Tidak
Setuju), TS (Tidak Setuju, S (Setuju) dan SS (Sangat Setuju).
Tabel 3.4 Penilaian Aitem Alat Ukur Harga Diri
Bentuk Respons Favorable Unfavorable
Sangat Tidak Setuju ( STS) 1 4
Tidak (TS) 2 3
Setuju (S) 3 2
Sangat Setuju (SS) 4 1
Tabel 3.5 Gambaran Item Favorable dan Unfavorable Alat Ukur Persepsi
Tentang Diskriminasi dan Harga Diri
DimensiNomor Item yang
Favorable
Nomor Item yang
Unfavorable
Vigilance perspective - 1 s/d 39
- Saya ditolak ketika
memeriksakan diri di
rumah sakit.
Minimization Perspective 40 s/d 60 -
24
- Saya mendapatkan
pelayanan kesehatan
yang sama dengan
orang lain.
Harga Diri 1, 2, 4, 6 dan 7
- Secara keseluruhan
saya merasa puas akan
diri saya.
3, 5, 8, 9 dan 10
- Pada saat-saat
tertentu saya merasa
tidak berguna.
Total 25 44
Sumber: Data Pengolahan Peneliti
Format kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga bagian:
1. Pengantar
Merupakan bagian perkenalan diri dari peneliti dan penelitian yang
dilakukan peneliti.
2. Bagian II
Merupakan bagian responden diminta untuk membaca dan menyetujui
melalui informed consent yang diberikan dan menuliskan data diri, seperti
usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan lama terinfeksi.
3. Bagian III
Bagian ini berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan untuk menjawab
permasalahan dan mencapai tujuan penelitian.
25
3.4.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Alat ukur persepsi tentang diskriminasi dikonstruk peneliti dengan
menggunakan dimensi dan indikator yang sebelumnya telah digunakan dalam
penelitian Kaiser dan Major (2006), alat ukur ini memiliki aitem sejumlah 60
butir. Uji reliabilitas yang dilaksanakan menunjukan nilai Alpha Cronbach alat
ukur persepsi tentang diskriminasi untuk dimensi vigilance perspective
sebesar .980 dan untuk dimensi perspektif minamilasi .869. Alat ukur harga
diri yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil adaptasi alat ukur
harga diri oleh Morris Rosenberg (1965) dengan aitem awal berjumlah 10
butir. Uji reliabilitas menunjukan nilai Alpha Cronbach alat ukur sebesar .817.
Setelah penghapusan aitem yang tidak valid dilakukan butir aitem yang tersisa
berjumlah 8.
Pengukuran validitas alat ukur yang digunakan adalah menggunakan
program SPSS. Hasil pengukuran validitas alat ukur tersebut dapat dikatakan
valid jika kriteria korelasi setiap butir dengan total skor skala yang digunakan
(Perceived Discrimination Scale dan Rosenberg Self Esteem Scale) mencapai
lebih 0.25. Alat ukur persepsi tentang diskriminasi (Perceived Discrimination)
pada awalnya memiliki jumlah item sebanyak 60 butir dan untuk alat ukur
harga diri (self-esteem) sebanyak 10 butir. Peneliti melakukan uji Corrected
Item-Total Correlation pada pilot study terpakai 30 responden, yang kemudian
hasilnya terdapat 9 butir item yang tidak valid untuk alat ukur persepsi tentang
diskriminasi dan 2 butir item untuk alat ukur harga diri, yaitu memiliki nilai
<0,25. Item-item yang tidak valid tersebut kemudian dihapus. Dibawah ini
terdapat rincian dari alat ukur persepsi tentang diskriminasi dan harga diri.
26
Tabel 3.6 Gambaran Jumlah Item Alat Ukur Persepsi Tentang
Diskriminasi dan Harga Diri Setelah Pilot Study
DimensiNomor Item yang
DihapusJumlah
Vigilance perspective 1, 15, 23, 24, 37 5
Minimization Perspective 3, 9, 17, 21 4
Harga Diri 1, 8 2
Total 11
Sumber: Data Pengolahan Peneliti
Gregory (2004) menjelaskan bahwa reliabilitas adalah nilai minimum
konsistensi pengukuran suatu alat test untuk melihat apakah suatu alat test
memiliki nilai yang cukup sempurna saat dilakukan penelitian ulang dengan alat
test tersebut. Untuk menunjukkan tingkat konsistensi alat ukur itu sendiri
ditunjukkan dari koefisien alpha (α) yang berkisar antara 0 hingga 1. Semakin
tinggi nilai koefisien alpha suatu alat test, maka dapat dikatakan bahwa alat test
tersebut memiliki tingkat kereliabelan yang semakin baik (Gregory, 2004). Hasil
pengukuran akan menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan cukup reliabel
jika memiliki koefisien alpha lebih besar dari 0.6. Hasil reliabilitas dari alat tes
persepsi tentang diskriminasi dan harga diri setelah melakukan pilot study
terpakai sebanyak 30 kuesioner dan diolah menggnakan software SPSS 21.0 for
Windows adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Persepsi Tentang Diskriminasi dan Harga
Diri
Hasil pilot study Cronbach Alpha Jumlah Item
27
Dimensi Vigilance
Perspective
Dimensi Minimization
Perspective
Harga Diri
.980
.869
.817
39
21
10
Sumber: Datan Pengolahan Peneliti
Menurut Geroge & Mallery (dalam Pellat, 2010) nilai reliabilitas α > .90
sangat baik, α > .80 baik, α > .07 cukup, α > .06 diragukan, α > .05 buruk, α
< .50 tidak dapat diterima. Nilai reliabilitas alat ukur dari hasil field study setelah
dihapus masing-masing mengalami peningkatan. Dengan kata lain nilai
reliabilitas pada kedua alat ukur sudah sangat baik.
3.5 Prosedur
3.5.1 Persiapan Penelitian
Persiapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum memulai penelitian
ini adalah :
Mencari informasi dan fenomena berkaitan dengan topik penelitian
yang dipilih yaitu, stigma pada Orang dengan HIV/AIDS. Kemudian
peneliti membuat latar belakang penelitian dan menentukan variabel
penelitian berdasarkan kajian pustaka buku, jurnal, dan diskusi lebih
lanjut dengan dosen pembimbing. Tahapan yang dilakukan berikutnya
adalah menyusun proposal penelitian untuk dikirimkan/diserahkan secara
langsung kepada komunitas maupun Puskesmas yang dipilih. Setelah itu
peneliti melakukan kajian jurnal dan literatur lanjutan berkaitan dengan
28
persepsi tentang diskriminasi sebagai dasar untuk mengkonstruk alat
ukur penelitian dan melakukan kajian yang sama untuk melakukan
adaptasi alat ukur harga diri Rosenberg Self Esteem Scale. Setelah
dimensi alat ukur yang akan dikonstruk ditentukan peneliti kemudian
membuat dan menyusun item untuk diajukan proses expert judgement.
Dosen yang memberikan expert judgement adalah Ibu Esther Widhi
Andangsari, M.Psi., Psi dan Bapak Juneman , S.Psi, M.Psi . Dalam proses
expert judgement peneliti menemui beberapa perbedaan pendapat oleh
kedua expert judgement, menurut Bapak Juneman item-item alat ukur
peneliti sudah cukup dalam menggambarkan dimensi yang ada namun
tetap harus melukakan sedikit revisi sedangkan menurut Ibu Esther ada
beberapa item yang masih harus diperbaiki dan dihapus karena tidak
menggambarkan dimensi yang ada.
Tahapan terkahir dalam persiapan penelitian adalah menyusun alat
ukur penelitian yang telah dikonstruk sebelumnya ke dalam bentuk
kuesioner dengan menyertakan halaman informed consent, lembar data
demografis dan tata cara pengisian kuesioner.
3.5.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 28
Desember 2013 – 16 Januari 2014. Karena sifat dari penelitian yang sensitif
dan banyak dari responden penelitian yang merupakan ODHA yang belum mau
terbuka maka peneliti menyerahkan kuesioner penelitian yang telah lengkap
dan disertai dengan formulir informed consent kemudian disebarkan secara
snowball sampling. Responden dari penelitian ini juga diberikan kompensasi
yang nilainya telah didiskusikan dengan pihak-pihak terkait terlebih dahulu
29
sehingga dinilai cukup pantas. Sulitnya mengumpulkan jumlah responden yang
ideal karena sensitivitas penelitian, karakteristik subjek penelitian, dan
keterbatasan waktu menyebabkan penelitian ini menggunakan metode pilot
terpakai kepada 60 subjek penelitian yangg bersedia untuk berpartisipasi.
3.5.3 Teknik Pengolahan Data
Uji koefiensi korelasi yang digunkan dalam penelitian ini untuk
mencari hubungan antar kedua variabel adalah Pearson Product Moment.
Pengolahan data kuesioner pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan program aplikasi
Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 21.0.
30