Hiperglikemia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hiperglikemia

Citation preview

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    1/20

    BAB I

    A. TujuanTujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:a. Mahasiswa dapat memahami definisi febris.

    b. Mahasiswa dapat memahami etiologi febris.c. Mahasiswa dapat memahami klasifikasi febris.

    d. Mahasiswa dapat memahami patofisiologi febris.

    e. Mahasiswa dapat memahami manifestasi klinis febris.

    f. Mahasiswa dapat memahami pemeriksaan diagnostik febris.

    g. Mahasiswa dapat memahami penatalaksanaan febris.

    h. Mahasiswa dapat memahami komplikasi febris.

    i. Mahasiswa dapat memahami pengkajian pada pasien febris.

    j. Mahasiswa dapat memahami diagnosa keperawatan pada pasien yang

    mengalami febris.

    k. Mahasiswa dapat memahami intervensi keperawatan pada pasien yang

    mengalami febris.

    l. Mahasiswa dapat memahami evaluasi pada pasien yang mengalami febris.

    B. Manfaat

    Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

    a. Untuk penulisDiharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman penulis

    terutama tentang konsep febris dan konsep asuhan keperawatan pada pasien

    yang mengalami febris.

    b. Untuk pembaca

    Dapat menambah informasi bagi pembaca terutama tentang gambaran umum,

    patofisiologi dan penatalaksanaan febris

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    2/20

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Konsep penyakit

    1. Definisiiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah dari pada

    rentang kadar puasa normal !"#$" mg%dl darah, atau non puasa sekitar &'"#&("

    mg%&""ml darah )*li+abeth . -orwin, ""&/.

    2. Etioloi 0enyebab tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya diketahui kekurangan

    insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter yang memegang peranan

    penting.

    0engangkatan pancreas, pengrusakan secara kimiawi sel beta pulau

    langerhans. 1aktor predisposisi herediter, obesitas.

    1aktor imunologi2 pada penderita hiperglikemia khususnya DM terdapat bukti

    adanya suatu respon autoimun. 3espon ini merupakan repon abnormal

    dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi

    terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing 4tres yang ekstrim

    !. KlasifikasiSecara umum, terdapat 2 penyakit dengan manifestasi klinis utama

    hiperglikemi pada kondisi kegawatdaruratan, yaitu : Ketoasidosis diabetic (KAD)

    Koma non ketotik hiperosmolar (KNKHO)

    ". Patofisioloi

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    3/20

    #. Manifestasi klinis

    Manifestasi Klinis (Hudak & Gallo, !!"#

    KET$ASID$SIS DIABETIK %IPE&$SM$'A& N$N KET$TIK

    1. 0asien menderita diabetes tipe &,

    diabetic yang tergantung pada

    insulin2. 0asien biasanya berusia dibawah

    '" tahun3. 5witan insidensial

    4. 6ejala#gejala meliputi :a. Mengantuk, stupor,komab. 0oliuria selama hari sampai

    minggu sebelum gejala klinis

    timbulc. iperventilasi dengan

    kemungkinan pola pernapasan

    7ussmaul, napas bau buah

    d. 0enipisan volume sangat

    berlebihan )dehidrasi,

    1. 0asien menderita diabetes tipe

    dan mungkin ditangani dengan diet

    saja, diet dan agen hipoglikemik,

    atau diet dan terapi insulin2.

    0asien biasanya berusia diatas '"tahun

    3. 5witan biasanya cepat

    4. 6ejala#gejala meliputi :a. 5gak mengantuk, insiden

    stupor atau sering komab. 0oliuria selama & sampai 8 hari

    sebelum gejala klinis timbulc. Tidak ada hiperventilasi dan

    tidak ada bau napas

    d. 0enipisan volume sangat

    berlebihan )dehidrasi,

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    4/20

    hipovolemi/e. 6lukosa serum 8"" mg%dl

    sampai &""" mg%dlf. 9yeri abdomen, muntah, mual,

    dan diareg. iponatremia ringanh. 0olidipsia selama & sampai 8

    harii. smolalitas serum tinggij. 7erusakan fungsi ginjalk. 7adar -8 lebih dari &(m*;%" msm%kg/

    7etonTiga benda keton utama adalah: betahidroksibutirat, asetoasetat dan

    aseton. 7adar keton total umumnya melebihi 8mM%< dan dapat

    meningkat sampai 8"mM%< )nilai normal adalah sampai ",&> mM%

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    6/20

    smolaritas efektif menentukan fluA air bersih antara cairan eAtraseluler

    dan intraseluler2 dan peningkatan osmolaritas efektif ini lebih sering

    dikaitkan dengan penekanan susunan saraf pusat dibandingkan dengan

    osmolaritas total. smolaritas efektif biasanya lebih dari 8" msm%

    me;%kg. asidosis metabolic ringan mungkin ditemukan )p =,8/ karena

    penumpukan laktat dan asam keto. ?ial p B=,8 pikirkan sindrom

    campuran ketoasidosis. Temuan lain yang mungkin ditemukan adalah

    meningkatnya beberapa kimia serum seperti transaminase hati,

    dehidrogenase laktat, -07#MM, dan leukositosis.

    ,. Penatalaksanaan

    Ketoasi+osis Dia-etik

    4asaran pengobatan 75D adalah :# Memperbaiki volume sirkulasi dan perfusi jaringan# Menurunkan kadar glukosa darah# Memperbaiki asam keto di serum dan urine ke keadaan normal# Mengoreksi gangguan elektrolit

    Untuk mencapai sasarn di atas, hal yang perlu diperhatikan dalam

    pengelolaan penderita 75D adalah : perawatan umum, pengobatan cairan

    dan elektrolit, dan pemberian insulin )?akta, &$$$/1 Pe*a/atan u)u)

    &. 0enderita dirawat di ruang rawat darurat. -atat data#data tentang

    kadar glukosa darah, keton serum, elektrolit, ?U9, keratin serum,

    kalsium, fosfat, gas darah, glukosa urin dan keton. -airan keluar dan

    masuk dicatat dengan cermat, juga mengenai jenis cairan yang

    diberikan dan cara, waktu, dan jumlah insulin yang diberikan.. ika penderita dalam keadaan syok, stupor, atau koma, pasang

    selang 96T terutama pada penderita muntah dan pasang kateter

    urine.8. 0emeriksaan kadar kalium serial adalah vital. *76 dapat

    memberikan penilaian cepat adanya hiperkalemia )gelombang T

    tinggi/ dan hipokalemia )gelombang T mendatar dan adanya

    gelombang U/. iporefleksia dan ileus juga merupakan tanda

    hipokalemi'. Mengamati gejala neurologic sangat penting, walaupun jarang tetapi

    sangat berbahaya kemungkinan adanya edema otak.

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    7/20

    >. 0eriksa gula darah tiap 8"#(" menit pada awal pengobatan untuk

    mengetahui turunnya glukosa darah dan untuk menentukan saat

    mulai ditambahkan cairan deAtrose lewat infus.2 Peno-atan 0ai*an +an elekt*olit

    a ai*an3ehidrasi memiliki sasaran dan fase, yaitu

    &. 4asaran pertama : memenuhi volume sirkulasi0ada fase cepat ini diperlukan cairan isotonic. Umumnya

    digunakan 9a-l ",$C walaupun 3inger C, 9a-l ",C, atau air, tergantungseberapa banyak 9atrium telah dimasukkan pada fase cepat dan kadar

    9atrium serum.

    - Kaliu)4asaran terapi kalium @E bukan untuk penggantian kalium

    tubuh total, tetapi untuk mempertahankan kalium serum diatas 8,>

    m*;%l, kadar dimana dapat mencegah henti jantung atau napas.

    7arena kalium serum menurun segera setelah insulin mulai bekerja,

    pemberian kalium harus dimulai bila diketahui kalium serum di bawah

    ( m*;%l dan ini tidak boleh terlambat lebih dari jam.0 Bika*-onat

    anya diberikan pada keadaan asidosis metabolic berat yang

    sangat membahayakan penderita )eA : hiperkalemia berat, gagal

    ventrikel kiri/. ?ila p turun di bawah =.", maka terapi bikarbonat

    harus segera dipertimbangkan, terlebih lagi bila disertai gangguan

    pernafasan atau hemodinamik. Diberikan dengan dosis isotonic

    masing#masing >"#&"" m*; ditambahkan dalam >""#&""" ml 9a-l

    ",'>C selama jam. 3umusnya :-8# F ",8 A ?? )kg/ A ?*

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    8/20

    + osfat +an )anesiu)ika ditemukan gangguan fungsi ventrikel kiri, gagal otot napas

    bersamaan dengan hipofosfatemia, pengobatan perlu diberikan

    dengan dosis (" mmol fosfat dalam bentuk garam kalium )pada

    anak#anak & mmol%kg/ selama ( jam dan jika perlu dapat diulang

    sampai fosfat serum normal. arus dipantau tiap ' jam sekali.7adar magnesium dapat menurun pada 75D, namun tidak

    perlu penggantian @E secara rutin. ika hipomagnesemia

    menyebabkan iritabilitas ventrikel yang ditunjukkan dengan *76 dan

    kalium serum normal, &"#" m*; magnesium perlu diberikan secara

    @E dalam bentuk >#>" ml Mg4' >C selama 8"#(" menit dengan

    pantauan *76, dan pemberian dapat diulang jika diperlukan.

    ! Pe)-e*ian insulin

    0emberian insulin akan ,menurunkan hormone glukagon sehingga

    dapat menekan produksi benda keton di hati, pelepasanasam lemak

    bebas dari jaringan lemak, pelepasan asam amino dari jaringan otot, dan

    meningkatkan utilisasi glukosa oleh jaringan. leh karena itu bila kadar

    glukosa kurang dari "" mgC insulin diteruskan dan untuk mencegah

    hipoglikemia diberikan cairan yang mengandung glukosa sampai

    asupankalori oral pulih kembali. 5da beberapa pertimbangan cara

    pemberian insulin pada penderita 75D )?akta, &$$$/ :

    a. 0ada penderita sadar, dosis insulin awal diberikan berdasarkan berat

    badan )antara ",8#",' U%kg/. setengahnya diberikan secara @E bolus

    dan setengahnya diberikan secara subkutan.b. 0emberian insulin berikutnya tergantung dari tempat penderita dan

    tersedianya peralatan. ika penderita ada di ruang darurat, diberikan

    insulin infus @E = unit%jam.c. ika penderita berada di bangsal 34 umum, dipilih injeksi insulin

    subkutan tiap jam.d. ?ila penderita ada di @-U, dipilih pemberian insulin infus @E terus#

    menerus )kontinu/ = unit%jam.

    K$MA N$N KET$TIK %IPE&$SM$'A&

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    9/20

    $rotokol pengo%atan koma non ketotik hiperosmolar (akta, !!!# :

    SE3E&A SE'ANJUTN4A

    -5@359 &. 9a-l ",$C & C >"#>""

    ml%jam. ka glukosa serum >"

    mg%dl, tambah glukosa >C

    ke cairan @E8. 6anti deficit air selama

    ' jam)>#&" "C

    jika oligurik

    8. 0eriksa 7

    setiap jam

    4esuaikan dosis 7-l dengan

    serial 7 serum

    @94U#

    ",& unit%kg%jam infus @E.

    0antau glukosa tiap jam

    &. Turunkan dosis infus

    menjadi unit%jam. ika

    bisa makan, ganti

    subkutan. 0antau glukosa dan

    elektrolit tiap ' jam

    5. Ko)plikasi

    a. 7etoasidosis Diabetik 'dema sere%ral

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    10/20

    ?iasanya disebabkan karena perbaikan hiperglikemia yang terlalu

    cepat sehingga air kembali ke ruang intraselular2 pengobatan insulin juga

    memacu masuknya partikel aktif secara osmotic ke intraseluler.

    dult )espiratory *istress Syndrome

    Merupakan komplikasi yang jarang ditemukan namun potensial fatal.

    1actor utama terjadinya 53D4 adalah infus kristaloid yang berlebihan

    sidosis Hipokloremik

    7eadaan ini disebabkan salah satunya oleh infus @E cairan yang

    mengandung klorid yang melebihi kadar klorid plasma.

    b. 7oma 9on 7etotik iperosmolar 4yok hipovolemik

    Tromboembolisme

    emokonsentrasi akan meningkatkan viskositas darah dimana dapat

    mengakibatkan pembentukan bekuan darah.

    7oma

    Disfungsi sistem saraf pusat karena ganguan transport oksigen ke

    otak dan cenderung menjadi koma.

    6agal jantung

    6agal ginjal

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    11/20

    B. Konsep asu6an kepe*a/atan

    Tn. M, '& tahun, masuk 34 dengan keluhan utama letih, batuk, mual dan

    muntah selama ' hari. 0asien telah didiagnosa diabetes mellitus &,> tahun yang lalu.

    4ejak itu pasien mendapat terapi insulin rumatan ' unit 90 dan $ unit 3@ pada

    pagi hari dan && unit 90 dan ( unit 3@ pada sore hari tanpa ada gangguan. *mpat

    hari sebelum masuk 34, Tn. M mulai batuk, awalnya disertai sputum jernih lama

    kelamaan kecoklatan. Tidak lama kemudian pasien menjadi lemah, lalu mengalami

    mual kadang disertai muntah. Dua hari sebelum masuk 34, pasien lupa

    menyuntikkan insulin sore, insulin keesokan harinya, dan insulin pada hari pasien

    masuk 34 , Gkarena ia tidak makan apa#apa.H 0ada hari pasien masuk 34, istri

    pasien mengatakan,H pasien kurang responsive dan bernapas cepat dan dalamH dan

    segera dilarikan ke ruang emergency.

    - TDF&"!%=

    - 9adi F &8 I%menit

    - TF8(,&"-- 33F! I%menit.

    1. PEN3KAJIAN

    Tanggal pengkajian : " 5pril "&8

    am pengkajian : "!."" J@?

    a Penkajian a/al

    a. 5irway maintenance

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    12/20

    4uku % ?angsa : awa%@ndonesia

    4tatus 0ernikahan : Menikah

    0endidikan : 4M5

    0ekerjaan : Jiraswasta

    5lamat : Malang

    9omor 3egistrasi : ""=

    Tanggal M34 : " 5pril "&

    Tanggal 0engkajian : " 5pril "&

    Diagnosa Medis : 7etoasidosis Diabetik

    PENAN33UN3 JA7AB

    9ama : 9y. 0

    Umur : 8$ Tahun

    enis 7elamin : 0erempuan

    ubungan Dengan 0asien : @stri 0ekerjaan : Jiraswasta

    5lamat : Malang

    KE'U%AN UTAMA

    Tn. M, '& tahun, masuk 34 dengan keluhan utama letih, batuk, mual dan

    muntah selama ' hari.

    &I7A4AT PEN4AKIT SEKA&AN3

    Tn. M, '& tahun, masuk 34 dengan keluhan utama letih, batuk, mual dan

    muntah selama ' hari. *mpat hari sebelum masuk 34, Tn. Made mulai batuk,

    awalnya disertai sputum jernih lama kelamaan kecoklatan. Tidak lama kemudian

    pasien menjadi lemah, lalu mengalami mual kadang disertai muntah. Dua hari

    sebelum masuk 34, pasien lupa menyuntikkan insulin sore, insulin keesokan

    harinya, dan insulin pada hari pasien masuk 34 , Gkarena ia tidak makan apa#apa.H

    0ada hari pasien masuk 34, istri pasien mengatakan,H pasien kurang responsive

    dan bernapas cepat dan dalamH dan segera dilarikan ke ruang emergency.

    &I7A4AT KESE%ATAN MASA 'A'U

    - 0asien telah didiagnosa diabetes mellitus &,> tahun yang lalu

    - 4ejak itu pasien mendapat terapi insulin rumatan ' unit 90 dan $ unit 3@

    pada pagi hari dan && unit 90 dan ( unit 3@ pada sore hari tanpa ada

    gangguan

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    13/20

    &I7A4AT PEN4AKIT KE'UA&3A

    #

    PEME&IKSAAN ISIK

    7eadaan Umum

    7esadaran letargis

    TTE

    - TDF&"!%=

    - 9adi F &8 I%menit- TF8(,&"-- 33F! I%menit.

    %ea+ to toe

    &/ Mulut, 6igi,

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    14/20

    a DIA3N$SA KEPE&A7ATAN

    Analisa +ata

    DATA ETI$'$3IMASA'A%

    KEPE&A7ATAN

    DS 8 pasien

    mengatakan kurang

    responsive dan bernapas

    cepat dan dalam

    D$: 33 F ! A%menit

    9adi F &8 A%menit

    T F 8(,&" - ,disertai

    diaporesis

    penggunan ototbantu pernafasan

    Diagnosa DM sejak

    &,> tahun lalu

    paien

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    15/20

    0- F 8" mmg,

    pernapasan kusmmaul,

    cepat

    lipolisis

    pelepasan dan

    pemecahan asam

    lemak dlm hati

    ketogenesis

    5sidosis metabolik

    kebutuhan oksigen

    tidak terpenuhi

    0ernafasan

    cepat)kusmaul/, nafas

    bau keton

    gangguan

    pertukaran gasDS:

    #pasien lupa

    menyuntikkan insulin

    sore, insulin keesokan

    harinya, dan insulin pada

    haripasien masuk 34.

    #klien masuk 34

    dengan keluhan utama

    mual dan muntah selama

    ' hari.

    D$8

    6D4 F >"" mg%dl,

    0asien didiagnosa

    diabetes mellitus &,>

    tahun yang lalu, TD F

    &""%>"mmg,9adi F &8A%menit, pasien terlihat

    Diagnosa DM sejak

    &,> tahun lalu

    pasien

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    16/20

    lemah ketogenesis

    5sidosis

    Mual,muntah

    7ekurangan volume

    cairan

    Dianosa kepe*a/atana/ 7erusakan pertukaran gas berhubungan dengan asidosis metabolik

    b/ 7ekurangan volume cairan berhubungan dengan kegagalan dari mekanisme

    regulasi

    - INTE&:ENSI KEPE&A7ATAN DAN E:A'UASI1. Ke*usakan pe*tuka*an as -e*6u-unan +enan asi+osis )eta-olik

    Tujuan 8 4etelah diberikan asuhan keperawatan &A(" menit tidak ada tanda

    distres pernapasan dan gangguan pertukaran gas dapat teratasiK*ite*ia %asil 8

    0- : 8!#' mmhg

    -8 2 = Me;% # 8=, > derajat celcius, Tekanan darah sistolik

    menngkat ("#$" mmg.

    0asien mengungkapkan dapat bernafas dengan baik dan tidak ada

    gangguan

    Inte*9ensi &asional

    5uskultasi paru tiap & jam

    sampai stabil kemudian setiap ' jam

    Untuk mengetahui keadaan paru

    Tingkatkan bagian kepala tempat

    tidur

    Untuk memudahkan pernapasan

    7aji pernapasan kusmaaul

    ,frekuensi dan kedalaman napas

    0aru#paru mengeluarkan asam

    karbonat melalui pernafasan yang

    menghasulkan kompensasi alkalosis

    respiratorik terhadap ketoasidosis.

    0ernafasan yang berbau keton

    berhubungan dengan pemecahan asam

    krtoasetat. 4erta Mengetahui tingkat

    keparahan penyakit

    0astikan jalan nafas tidak 0engaturan ekstensi kepala

  • 5/21/2018 Hiperglikemia

    17/20

    tersumbat memfasilitasi terbukanya jalan nafas,

    menghindari jatuhnya lidah dan

    meminimalkan penutupan jalan nafas

    oleh sekret yang mubkin terjadi

    Kola%orasi0emberian bantuan oksigen 0ernafasan kusmaul sebagai

    kompensasi keasaman memberikan

    respon penurunan - dan ,

    pemberian sungkup dalam jumlah yang

    minimal diharapkan dapat

    mempertahankan level -

    0erhatiakn asil laboratorium,

    -8,0-8,56D,6D4

    Untuk mengevaluasi keberhasilan

    terapi dan pemenuhan oksigen yang

    diberikan

    2. Keku*anan 9olu)e 0ai*an -e*6u-unan +enan keaalan +a*i

    )ekanis)e *eulasi

    Tujuan 8 setelah diberikan asuhan keperawatan selama &A (" menit

    kebutuhan cairan dapat tercukupi

    K*ite*ia 6asil 8

    TTE dalam rentang normal

    TD F sistol &""#&" mmg Diastol ("#$" mmg

    9adi !"#&"" A%menit

    TF 8(,>#8=,> derajat celcius

    ut put orine normal 8"#>" ml%kg%hour)dewasa/

    Membran mukosa lembab%basah

    5kral hangat

    0asien tidak mual dan muntah serta tidak mengeluarkan sekret

    berwarna kecoklatan

    Inte*9ensi &asional

    7aji input dan output cairan

    tiap ",> sampai & jam. 7aji

    riwayat pengeluaran berlebih :

    poliuri, muntah, diare

    Memperkirakan volume cairan

    yang hilang. 5danya proses infeksi

    mengakibatkan demam yang

    meningkatkan kehilangan cairan @J