16
1 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika Disusun Oleh Atik Mardiyah 202012027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

1

hhh

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN

DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX

SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG

JURNAL

Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika

Disusun Oleh

Atik Mardiyah

202012027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

2

Page 3: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

3

Page 4: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

4

Page 5: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

5

Page 6: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

6

Page 7: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

7

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN

DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX

SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG

Atik Mardiyah1, Tri Nova Hasti Yunianta2, Kriswandani3

Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 1Pendidikan Matematika FKIP UKSW, e-mail: [email protected]

2Pendidikan Matematika FKIP UKSW, e-mail: [email protected] 3Pendidikan Matematika FKIP UKSW, e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan negatif signifikan antara kecemasan dalam menghadapi ujian dengan

hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang.

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru sebanyak 140

siswa yang terbagi dalam lima kelas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 85 siswa

yang diambil secara simple random sampling. Teknik pengumpulan datanya dengan

menggunakan angket kecemasan dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan

adalah teknik korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan hasil uji korelasi diperoleh

nilai koefisien korelasi sebesar r = -0.169 dengan taraf signifikansi sebesar 0,061 (p <

0,05) artinya terdapat hubungan negatif tidak signifikan antara kecemasan dalam

menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2

Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis tampak bahwa kecemasan

menghadapi ujian memberi sumbangan sebesar 2,86 % terhadap hasil belajar matematika

dan 97,14 % dari faktor lainnya.

Kata Kunci: kecemasan menghadapi ujian, hasil belajar matematika

PENDAHULUAN

Menurut Abdurrahman (2003: 279), matematika merupakan bahasa simbolis untuk

mengekspresikan hubungan kuantitatif dan keruangan yang memudahkan manusia untuk

berpikir dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Peranan matematika

memang tidak dapat dipisahkan dari permasalahan kehidupan sehari-hari karena

matematika merupakan sarana untuk berpikir logis. Cockroft dalam Abdurrahman (2003:

253) menyatakan bahwa alasan mengapa perlu mempelajari matematika yaitu (1)

matematika selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi

memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) matematika merupakan sarana

komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) matematika dapat digunakan untuk

menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) matematika dapat meningkatkan

Page 8: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

8

kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran akan keruangan; dan (6) matematika

dapat memberikan kepuasan terhadap usaha untuk memecahkan masalah yang

menantang.

Matematika merupakan pelajaran utama dalam setiap jenjang sekolah dasar dan

menengah. Mitos bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan

menakutkan masih berkembang dalam masyarakat (Rofida, 2009). Siswa yang kurang

berhasil dalam pelajaran matematika akan menimbulkan kecemasan dibandingkan

dengan mata pelajaran lainnya. Sarason dan Sarason (1999) mengungkapkan bahwa

kecemasan adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan karena adanya

ketidakpastian mengenai suatu hal, serta adanya ancaman terhadap kegagalan. Kecemaan

itu sendiri dapat ditunjukkan secara fisik dan psikis ditunjukkan oleh gejala-gejala seperti

detak jantung bertambah keras, pencernaan terganggu, pusing, gemetar, khawatir, gugup,

nafas terengah-engah, mulut kering dan berkeringat (Tjandararini dan Dradjat dalam Ika,

2011).

Kecemasan umumnya terjadi pada saat ada kejadian atau peristiwa tertentu, maupun

dalam menghadapi suatu hal misalnya seorang siswa cemas ketika menghadapi ujian

matematika. Kecemasan dapat dialami siapapun dan dimanapun, termasuk juga oleh

siswa SMP Negeri 2 Banyubiru. Berdasarkan hasil observasi awal, pada saat ujian bidang

studi matematika, baik siswa maupun siswi tersebut mengalami kecemasan pada saat

ujian terlihat dari beberapa siswanya yang kurang percaya diri dalam mengerjakan soal-

soal ujian, bertanya kepada temannya, tengak-tengok dalam mengerjakan sehingga siswa

tersebut pada satu kesempatan mengganggu teman disekitarnya. Ujian adalah salah satu

faktor yang dapat menimbulkan kecemasan pada siswa. Siswa dinyatakan berhasil

apabila memenuhi syarat kelulusan dengan nilai yang cukup dan dinyatakan gagal apabila

tidak memenuhi syarat kelulusan. Hal ini dapat mengakibatkan kekhawatiran dan rasa

was-was (rasa takut akan sesuatu hal yang belum pasti).

Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Slameto dalam Ika (2011), ada beberapa

faktor yang dapat menimbulkan kecemasan dalam menghadapi tes, baik faktor internal

maupun eksternal. Faktor eksternal bisa berupa hal-hal yang berhubungan dengan materi

pelajaran, seperti materi pelajaran yang sulit, penyampaian materi yang kurang jelas,

keterbatasan buku-buku penunjang, tuntutan dari orangtua agar bisa memperoleh nilai

yang maksimal, dan konsekuensi yang harus diterima apabila gagal dalam tes tersebut.

Page 9: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

9

Faktor internal yang mempengaruhi adalah kepribadian siswa itu sendiri. Kecemasan

yang dihadapi oleh siswa dalam menghadapi ujian ini akan berdampak pada stress, takut

kegagalan, kehilangan motivasi, dan sebagainya. Senada dengan pendapat tersebut Retno

(2010) menyatakan bahwa siswa yang mengalami kecemasan menghadapi ujian

khususnya ujian matematika cenderung merasa takut saat mencoba mengerjakan suatu

ujian, tentang kemungkinan kegagalan dan tentang ketidakmampuan diri mereka untuk

mengerjakan soal tersebut. Amwalina (2005) menyatakan kecemasan ujian merupakan

suatu keadaan yang disadari oleh individu berupa ketakutan, kekhawatiran,

ketidaktentuan, perasaan tertekan dan terancam menghadapi kemungkinan-kemungkinan

yang akan terjadi pada masa yang akan datang, yaitu lulus atau tidaknya dalam ujian.

Kecemasan tersebut, terutama sekali akan terjadi saat siswa menghadapi ujian sebab ujian

merupakan suatu tolak ukur bagi keberhasilan siswa dalam menempuh proses

pendidikannya ke jenjang selanjutnya (Supriyantini, 2010). Tjandrarini dalam Amwalina

(2005) menambahkan bahwa kecemasan menghadapi ujian hampir selalu disebabkan

karena beberapa penilaian yang salah tentang ujian mengakibatkan keadaan tersebut tentu

sangat tidak menyenangkan dan menganggu. Bayangan kegagalan dan harapan

keberhasilan datang silih berganti, dan hal itu tentu saja akan menambah atau

meningkatkan kecemasan. Keadaan ini membutuhkan penyelesaian secara tepat dan

memuaskan sehingga siswa akan merasa percaya diri, namun pada kenyataannya tidak

semua masalah dapat diselesaikan oleh setiap siswa bahkan ada yang dihindari oleh para

siswa tersebut. Hal ini tentunya akan mempengaruhi hasil yang akan mereka capai dalam

belajar

Hasil belajar yang dicapai oleh murid dalam bidang studi tertentu yang diukur dengan

menggunakan uji tes standar adalah sebagai pengukur keberhasilan belajar seseorang

(Slameto, 2003:52). Hasil belajar dapat dijadikan tolak ukur seberapa jauh pencapaian

siswa dalam menguasai materi yang diberikan selama kegiatan belajar mengajar lebih

lanjut. Pengukuran hasil belajar di sekolah dilakukan dengan pemberian ujian yang

dilaksanakan untuk semua materi yang telah diberikan dan dilaksanakan pada tiap akhir

semester. Hal ini akan menimbulkan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai macam

faktor, salah satunya adalah faktor internal dan faktor eksternal (Slameto, 2003). Faktor

Page 10: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

10

internal adalah faktor yang timbul dari dalam sebagai contoh jasmaniah yang meliputi

kesehatan, cacat tubuh. Kelelahan yang juga ikut menjadi bagian dari faktor internal.

Faktor eksternal yang merupakan faktor hasil belajar yang terakhir dimana dipengaruhi

oleh keadaan yang dialami di luar tempat belajar yang biasa dilihat pada keluarga,

sekolah, serta masyarakat. Hal tersebut dikemukakan oleh Clark dalam Sudjana (2010:29)

bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%

dipengaruhi oleh lingkungan.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Rofida (2010), Rizal (2011) dan Eti

Nurhayati (2009) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif yang

signifikan antara kecemasan menghadapi ujian terhadap hasil belajar. Disisi lain

penelitian yang dilakukan oleh Septianingrum (2013) dan Leonard bersama Supardi

(2010) yang menemukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kecemasan siswa

terhadap hasil belajar matematika. Hal ini menunjukkan hasil yang berbeda memberikan

pemikiran bahwa memahami berbagai hal yang dapat mempengaruhi perbedaan hasil

penelitian tersebut. Menurut Kirkland dalam Slameto (2003) membuat kesimpulan

mengenai hubungan antara tes, kecemasan, dan hasil belajar yaitu tingkat kecemasan

yang sedang biasanya mendorong belajar, sedangkan tingkat kecemasan yang tinggi

mengganggu belajar. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian di SMP Negeri 2

Banyubiru yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan negatif signifikan

antara kecemasan dalam menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas

IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, yang bertujuan untuk

menyelidiki hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Korelasi antara variabel

tersebut adalah hubungan antara tingkat kecemasan menghadapi ujian (X) dengan hasil

belajar matematika (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri

2 Banyubiru sebanyak 140 siswa yang terbagi dalam lima kelas. Sampel dalam penelitian

ini berjumlah 85 siswa yang diambil secara simple random sampling. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis tingkat kecemasan siswa dan siswi SMP Negeri 2

Banyubiru dalam menghadapi ujian pada bidang studi matematika semester genap Tahun

ajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket

kecemasan dan dokumentasi. Angket kecemasan menghadapi ujian diacu, diadaptasi dan

Page 11: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

11

dimodifikasi dari skala kecemasan menghadapi ujian (Dradjat dan Tjandrarini dalam Ika,

2011) sedangkan data tentang hasil belajar matematika diperoleh dari dokumentasi hasil

ujian try out tingkat Kabupaten Semarang. Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa item

yang valid dan tidak valid pada aspek fisiologis dan aspek psikologis.

Tabel 1

Indikator dan Nomor Item Yang Valid Dan Gugur

Angket Kecemasan Menghadapi Ujian Matematika

No. Indikator No Butir Item F U

1 Fisiologis 1, 2, 3, 4*, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12*, 13, 14, 15*, 16,

17, 18, 19, 20, 21*, 22

18 4

2 Psikologis 23, 24*, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32*, 33, 34, 35,

36*, 37, 38, 39, 40, 4*1, 42, 43, 44*, 45, 46, 47*, 48,

49, 50, 51, 52*, 53, 54, 55, 56, 57

28 7

Jumlah 46 11

Jumlah Keseluruhan 57

Tanda (*) menunjukkan nomor item yang tidak valid.

Metode analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson Product Moment

dengan bantuan SPSS 21.00 for windows.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data variabel tingkat kecemasan siswa diukur dengan menggunakan angket yang

terdiri dari 46 pernyataan dengan menggunakan skala 1 sampai 4. Skor tertinggi setiap

pernyataan adalah 4 dan skor terendah adalah 1 sedangkan secara teoritik skor tertingggi

adalah 184 (4 × 46) dan skor trendah adalah 46 (1 × 46). Data dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa 85 responden (siswa) yang diteliti menunjukkan skor tingkat

kecemasan yang dicapai siswa SMP Negeri 2 Banyubiru.

Tabel 2

Tingkat Kecemasan Menghadapi Ujian

Interval Kategori f (%)

116 ≤ x ≤ 184 Tinggi 30 35,29%

46 ≤ x ≤ 116 Rendah 55 64,71%

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat mengenai tingkat kecemasan menghadapi ujian.

Hasil penelitian menunjukan 35,29 % responden atau sebanyak 30 siswa cenderung

Page 12: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

12

berada pada kategori cemas atau mengalami kecemasan yang tinggi dan sisanya yaitu

sebesar 64,71 % responden atau sebanyak 55 siswa SMP Negeri 2 Banyubiru berada pada

kategori tidak cemas atau mengalami kecemasan yang rendah.

Tabel 3

Data Hasil Analisis Deskriptif Hasil Belajar Matematika

N Min Max Mean Std. Dev

Hasil Belajar Matematika 85 10 83 45.06 13.480

Data pada Tabel 3 bahwa hasil belajar matematika yang terdiri dari 85 responden,

dapat diketahui nilai terendah hasil belajar matematika adalah 10. Nilai tertinggi hasil

belajar adalah 83 dengan nilai rata-rata hasil belajar matematika adalah 45,06 serta

standar deviasi 13,48.

Tabel 4

Tingkatan Hasil Belajar Matematika

Interval Kategori f (%) Max Min

58,7 ≤ x ≤ 83 Tinggi 15 17,65%

83 10 34,4 ≤ x ≤ 58,7 Sedang 58 68,23%

10 ≤ x ≤ 34,4 Rendah 12 14,12%

Berdasarkan Tabel 4 bahwa hasil studi dokumentasi yang dilakukan peneliti di kelas

IX berkenaan dengan hasil belajar matematika siswa SMP Negeri 2 Banyubiru, dimana

hasil belajar siswa tertinggi memperoleh nilai sebesar 83, sedangkan untuk hasil belajar

siswa terendah memperoleh nilai 10. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan hasil

belajar siswa SMP Negeri 2 Banyubiru dalam kategori yang tinggi, yaitu sebanyak 15

siswa (17,65%), dalam kategori sedang sebanyak 58 siswa (68,23%), serta untuk kategori

lainnya yaitu 12 siswa (14,12%) berada pada level hasil belajar yang rendah atau kurang

memuaskan.

Uji korelasi penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan negative

signifikan antara tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian dengan hasil belajar

matematika. Tabel 5 dapat dilihat mengenai hasil uji korelasi.

Page 13: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

13

Tabel 5

Data Hasil Uji Korelasi Tingkat Kecemasan dengan Hasil Belajar

Kecemasan dalam

Menghadapi ujian

Hasil Belajar

Matematika

Kecemasan dalam

Menghadapi ujian

Pearson Correlation 1 -.169

Sig. (1-tailed) .061

N 85 85

Hasil Belajar Matematika

Pearson Correlation -.169 1

Sig. (1-tailed) .061

N 85 85

Berdasarkan Tabel 5 hasil sampel yang dipilih peneliti dikelas IX A, IX C dan IX C

Negeri 2 Banyubiru tahun pelajaran 20015/2016. Hasil penelitian diperoleh terdapat

hubungan negatif tidak signifikan antara tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten

Semarang. Berdasarkan koefisien korelasi sebesar r = -0,169 dengan signifikan 0,061

maka koefisien korelasi dinyatakan kedalam “Korelasi Sangat Rendah”. Berdasarkan

analisis tampak bahwa kecemasan menghadapi ujian memberi sumbangan sebesar 2,86%

terhadap hasil belajar matematika dan 97,14% faktor lainnya.

Pembahasan

Tingkat kecemasan siswa merupakan salah satu bentuk tingkat emosi siswa yang

merupakan suatu respons fisiologis dan psikologis yang terjadi sebelum dan sedang

merespon ujian yang ditandai oleh adanya gangguan pada konsentrasi pikiran, percaya

diri, gemetaran dan gangguan mental, kegelisahan secara fisik dan rasa sakit, serta

ekspresi perilaku terhadap ujian. Tingkat kecemasan siswa bergerak antara rendah,

sedang dan tinggi (Azwar, 2003:149). Data yang diperoleh tentang tingkat kecemasan

menghadapi ujian pada kategori cemas atau cenderung mengalami tingkat kecemasan

yang tinggi sebanyak 35,29 % responden atau sebanyak 30 siswa dan pada kategori

rendah sebanyak 64,71 % dari 85 siswa. Hasil studi dokumentasi yang dilakukan peneliti

di kelas IX berkenaan dengan hasil belajar matematika siswa SMP Negeri 2 Banyubiru,

dimana hasil belajar siswa tertinggi memperoleh nilai sebesar 83 dan sedangkan untuk

hasil belajar siswa terendah memperoleh nilai 10. Berdasarkan hasil penelitian

Page 14: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

14

menunjukan hasil belajar matematika siswa SMP Negeri 2 Banyubiru cenderung dalam

kategori sedang sebanyak 58 siswa (68,23%).

Peningkatan kecemasan siswa diikuti oleh peningkatan nilai hasil belajar siswa

sampai mencapai puncaknya pada tingkat kecemasan sedang dan pada tingkat

kecemasan tinggi nilai hasil belajar siswa semakin menurun. Hal ini sesuai pendapat

yang dikemukakan oleh Ahiri (2007: 25) bahwa siswa yang mencapai skor tinggi pada

skala tingkat kecemasan memiliki nilai yang lebih rendah dalam tes hasil belajar.

Selanjutnya dikatakan pula bahwa siswa yang berhasil dalam ujian adalah siswa-siswa

yang memiliki taraf kecemasan yang sedang sedangkan siswa yang memiliki taraf

kecemasan yang tinggi akan berhubungan dengan rendahnya nilai ujian yang

diperolehnya. Hubungan antara tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian dengan hasil

belajar matematika siswa dinyatakan dalam bentuk analisis korelasi menunjukkan bahwa

hasil analisis data diperoleh nilai r = -0.169 dengan signifikan 0,061 (p > 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif tidak signifikan antara kecemasan

menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2

Banyubiru Kabupaten Semarang. Hasil ini menujukkan bahwa semakin tinggi

kecemasan maka semakin rendah hasil belajar yang diperoleh. Demikian sebaliknya,

semakin rendah kecemasan siswa maka semakin tinggi hasil belajar yang akan diperoleh.

Berdasarkan analisis tampak bahwa kecemasan menghadapi ujian matematika memberi

sumbangan sebesar 2,86% terhadap hasil belajar siswa dan 97,14% faktor lainnya. Meski

demikian, hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian Rizma Rofida (2010),

penelitian Rizal (2010) dan Eti Nurhayati (2009) menunjukkan bahwa terdapat hubungan

negatif antara tingkat kecemasan menghadapi ujian dengan hasil belajar siswa.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang

dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil analisis data diperoleh nilai r = -

0.169 dengan signifikan 0,061 (p > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan

negatif tidak signifikan antara kecemasan menghadapi ujian dengan hasil belajar

matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Hasil ini

menujukkan bahwa semakin tinggi kecemasan maka semakin rendah hasil belajar yang

diperoleh. Demikian sebaliknya, semakin rendah kecemasan siswa maka semakin tinggi

hasil belajar yang akan diperoleh. Berdasarkan analisis tampak bahwa kecemasan

Page 15: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

15

menghadapi ujian memberi sumbangan sebesar 2,86 % terhadap hasil belajar matematika

dan 97,14 % faktor lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan, maka peneliti

memberikan saran untuk siswa, guru, dan penelitian selanjutnya. Bagi siswa yang

sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik sebelum menghadapi ujian terutama

pelajaran matematika seperti belajar sebelum ujian, latihan soal-soal yang kiranya sulit,

mengikuti les tambahan disekolah maupun di luar sekolah, dan lain sebagainya. Bagi

guru diharapkan dapat memberikan pelayanan lebih baik lagi terhadap siswa, seperti

memberikan motivasi, pembelajaran di kelas yang menarik, latihan-latihan soal terutama

dalam membantu siswa yang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan hasil belajar

yang rendah. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti dengan tema yang

sama, disarankan untuk meneliti tentang kecemasan terhadap ujian nasional, ujian akhir

sekolah atau juga tentang jenjang yang lebih tinggi seperti masuk ke universitas negeri

maupun swasta.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:

Depdikbud

Ahiri, Jafar. 2007. Kecemasan Tes Vesus Ketidakwajaran Skor Tes: Konsep,Riset, dan

Praktis. Kendari: Unhalu Press

Amwalina. 2005. Hubungan Antara Konsep Diri Akademik Dengan Kecemasan

Menghadapi Ujian Nasional. Jurnal. Diunduh pada tanggal 9 Oktober 2015.

Arikunto. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Azwar, Syaifudin. 2003. Penyususnan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ika. Fitrianingsih, I. 2011. Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional Matematika

pada siswa SMA NEGERI 2 SALATIGA. Skripsi (tidak diterbitkan)

Leonard dan Supardi. 2010. Pengaruh Konsep Diri, Sikap Siswa Pada Matematika, dan

Kecemasan Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal: Indraprasta PGRI

Nurhayati. Eti. 2009. Pengaruh Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Terhadap

Hasil Belajar Matematika Siswa. Jurnal. Cirebon: Program Studi Pendidikan

Matematika STAIN

Sarason dan Sarason. 1999. Stress, Anxiety, and cognitive interfence : teactions to test.

website: http://www.psych.uw.edu/research/sarason/files/ReactionsToTests.pdf.

Diunduh pada tanggal 12 November 2015

Septianingrum, Rahayu. 2013. Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Siswa Dalam

Menghadapi Tes Matematika Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII

SMP Negeri 1 Tengaran. Skripsi: UKSW

Page 16: hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …€¦ · menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis

16

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo

Supriyantini, M. Si. 2010. Perbedaan Kecemasan Dalam Mengahadapi Ujian Antara

Siswa Program Reguler Dengan Siswa Program Akselerasi. Skripsi. Diunduh

tanggal 15 Maret 2016

Retno. A. E. 2010. Pengaruh Pemberian Motivasi Belajar dari Orang Tua, Minat Belajar

dan Kecemasan Menghadapi Tes Matematika terhadap Prestasi belajar

Matematika. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Diunduh tanggal: 5 Februari

2016

Rizal. 2010. Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Ujian

Dengan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Raha1. Jurnal.

Diunduh tanggal 21 Oktober 2015

Rofida, Rizma. 2009. Hubungan Antara Kecemasan Terhadap Pelejaran Matematika

Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII dan VIII SMP Negeri 01

Susukan. Skripsi: UKSW (tidak diterbitkan)