Upload
fathimahazzahra
View
286
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Adalah radang kulit akut, memiliki sifat khas yaitu vesikel-vesikel yang tersusun berkelompok sepanjang persarafan sensorik kulit sesuai dermatom
Sinonim : dampa, cacar ular
Masa laten : Ganglion posterior susunan saraf tepi / ganglion kranial
Etiologi : varicella zoster virus Sering pada dewasa, anak juga bisa Pria wanita sama banyaknya Serangan Primer : Varisela (Cacar Air / Chicken
Pox) Reaktivasi virus varisela zoster setelah infeksi primer
Transmisi secara aerogen
Paling sering daerah torakal Sebelum ada gejala klinis ada gejala prodromal
= sistemik (demam, pusing, malaise) lokal (nyeri otot, tulang, gatal, pegal, dsb) eritem
vesikel berkelompok dasar eritem dan edem Vesikel isi cairan jernih keruh pustul
krusta Vesikel juga bisa isi darah = hz hemoragik Dapat timbul infeksi sekunder ulkus
sikatriks
Masa tunas : 7-12 hari Masa aktif : ada lesi
baru sekitar 1 minggu Masa resolusi : sekitar 1-
2 mgg Bisa ada pembesaran
kelenjar getah bening Lokalisasi : unilateral,
dermatomal = KHAS!!!
POSTHERPETIC NEURALGIA (PHN)- Rasa nyeri pada daerah bekas penyembuhan yang
terjadi setelah 1 bulan setelah penyakit sembuh. disebabkan karena terdapat kerusakan sistem saraf pusat atau tepi. Dapat sampai tahunan
- Sering pada usia >40 tahun. 10-15 % pasien herpes zoster.
- Klasifikasi : PHN akut (30 hari setelah timbul ruam) dan PHN subakut (30-120 hari setelah timbul)
- Disebabkan karena perjalanan virus melalui serabut saraf menyebabkan inflamasi dan kerusakan serabut saraf besar inhibitor hilang impuls nyeri meningkat
HERPES ZOSTER OFTALMIKUS
Infeksi cabang pertama n. trigeminus manifestasi pada mata
Kelainan pada mata : uveitis dan keratitis, bisa terjadi glaukoma, neuritis optik, ensefalitis, hemiplegia, dan nekrosis retina akut.
SINDROM RAMSAY HUNT
- Gangguan nervus fasialis dan otikus- Perjalanan virus ke ganglion yang
berdekatan- 1-5% kasus- Gejala : paralisis otot muka
(paralisis Bell), kelainan kulit yang sesuai dengan tingkat persarafan, tinitus, vertigo, ggn. Pendengaran, nistagmus, nausea, dan ganggan pengecapan.
Pemeriksaan Tzank sel datia berinti banyak
Kriteria Herpes Zoster Varisela Herpes Simplex
Etiologi Infeksi virus Varisela Zoster
Virus Varisela Zoster Virus Herpes Simplex tipe I & II
Epidemiologi Sering pada dewasa, penyebaran aerogen
Terutama pada anak-anak. Jika pada dewasa, maka gejala lebih beratCepat sekali menular.
Frekuensi sama laki : perempuan, VHS I = anak2VHS II = dewasaPenyebaran dg kontak langsung
Gejala Klinis Gejala prodormal sistemik (demam, pusing, malaise), lokal (nyeri, gatal, pegal) pembesaran KGB. Hiperestesi pada lesi
Gejala prodromal ringan (demam, anoreksia, malaise) kulit timbul papul kemerahan kmd vesikel. Ruam polimorf. Tear drop vesicle
Gejala prodormal sistemik (demam, malaise, anoreksia), pembengkakan KGB
Kriteria Herpes Zoster Varisela Herpes Simplex
UKK Lesi unilateral, dermatomal.Diawali eritem vesikel berkelompok berisi cairan bening kemudian menjadi keruh dan menjadi pustul/ krusta. Bila berisi darah HZ hemoragik.Masa tunas 7-12 hari, lesi baru ~ 1 minggu, resolusi 1-2
Terutama pada badan, sedikit pada wajah dan ekstremitasUKK : vesikel miliar sampai lentikular, dasar eritem. Dapat ditemukan beberapa stadium perkembangan vesikel mulai eritem, vesikel, pustul, skuama hingga sikatriks (polimorf)
Terlokalisir.VHS I : pinggang ke atas (mulut/hidung) anakVHS II : pinggang ke bawah (genital) dewasa.Vesikel berkelompok di atas eritematosa, mula2 berisi cairan jernih lama2 menjadi suropurulen/krusta/ulserasi tanpa sikatrik. rekuren
Pemeriksaan Penunjang
Tzanck test Multi Nukleated Giant sel / sel balon pada kerokan dasar vesikel
Tzanck test Multi Nukleated Giant sel / sel balon pada kerokan dasar vesikel
Tzanck test Multi Nukleated Giant sel / sel balon pada kerokan dasar vesikel
Bertujuan untuk :- Mempercepat proses penyembuhan- Mengurangi keparahan dan durasi nyeri akut dan
kronik- Mengurangi risiko komplikasi
Terapi sistemik = untuk simtomatik (nyeri analgetik), jika ada infeksi sekunderantibiotik
Antiviral • Acyclovir 5 x 800mg / hari, diberikan selama 7-
10 hari. • Valasiklovir 3 x 1000mg / hari. Selama 7 hari• Efektif pada pemberian 3 hari pertama
munculnya lesi. Obat diberikan terus bila lesi masih tetap timbul dan dihentikan 2 hari setelah lesi baru tidak timbul lagi.
Analgetik : Golongan NSAID• Paracetamol 3 x 500mg per hari• asam mefenamat 3 x 500mg per hari• ibuprofen 3 x 400 mg per hari
Topikal1. Bila masih stadium vesikel bisa diberikan bedak Kaladin
untuk mencegah pecahnya vesikel.2. Bila vesikel sudah pecah dapat diberikan antibiotik topikal
untuk mencegah infeksi sekunder3. Bila lesi bersifat erosif dan basah dapat dilakukan kompres
terbuka.
Non-Medikamentosa Menjaga kebersihan lesi agar tidak terjadi infeksi sekunder Larangan menggaruk karena garukan dapat memecah
vesikel Dianjurkan mandi, mandi dapat meredakan gatal Jaga kontak dengan orang lain untuk mencegah penularan.