Upload
danty
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
INJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN KANKER HATI
1. Pengertian
Karsinoma Hepatoselular merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari hepatosit,
dermikian pula dengan karsinoma fibrolamelar dan hepatoblastoma. (Nurdjanah, 2006).
Tumor ganas lainnya kolangioskarsinoma, sistodenokarsinoma, angiosarkoma.
2. Etiologi
Apabila timbul kanker hati biasanya dijumpai pada individu dengan riwayat infeksi hepatitis
B dan C atau penyakit hati kronik, misalnya sirosis, mereka yang juga dikeahui beresiko tinggi
mengidap kanker hati adalah orang yang terpajan ke karsinogen, karsinogen dosis tinggi,
termasuk aflatoksin yang ditemukan pada kacang atau jagung berjamur. Kanker hati primer
dapat berasal dari hepatosit (karsinoma hepatoselular) atau di duktus empedu
(kolangiokarsinoma).
Kanker hati sekunder timbul akibat metastasis kanker dari tubuh lain misalnya usus dan
pancreas yang mengalirkan darahnya ke hati melalui vena porta. Kanker hati primer dan
sekunder sering bermetastasi keluar hati, terutama jantung dan paru, karena aliran darah dari hati
mula-mula menyerang kedua organ tersebut, semua jenis kaker hati memiliki prognosis yang
sangat buruk, dengan angka bertahan hidup 5 tahun sekitar 1% (Corwin, 2000).
3. Manifestasi Klinis
Menurut Corwin, (2000) gambaran klinik pasien dengan karsinoma hati adalah sebagai berikut:
a. Nyeri tumpul pada abdomen
b. Perasaan penuh pada abdomen
c. Mual dan muntah
d. Ikterus
e. Anorexia (penurunan nafsu makan dan keengganan tehadap makanan tertentu
f. Apabila tumor menyumbat saluran empedu, maka dapat terjadi hipertensi porta dan asites,
ikteru akan memburuk dan dapat timbul nyeri kolik
g. Hepatomegali
4. Evaluasi Diagnostik
Diagnosis kanker hati dibuat berdasarkan tanda-tanda dan gejala klinik, riwayat penyakit,
hasil pemeriksaan fisik, laboratorium serta radiology, peningkatan kadar bilirubin,alkali
fosfatase, asparatat amino transferase (AST) dapat terjadi. Leukositosis,eritrositosis,
hiperkalsemia, hipoglikemia, dan hipokolestrolemia juga dapat terlihat dalam pemeriksaan
laboratorium. Kadar alfa feto protein (AFP) serum yang berfungsi sebagai penanda tumor akan
mengalami kenaikan yang abnormal pada 30 % hingga 40 % penderita kanker hati. Pemeriksaan
radiology, pemindai hati, pemindai CT, USG, MRI, dan laparaskopi menjadio bagian dalam
menegakkan diagnosa dan menentukan derajat dan luas penyakti kanker tersebut.
5. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaanm Non Bedah
Meskipun reseksi tumor hati dapat dilakukan pada beberapa pasien sirosis yang
mendasari keganasan penyakit ini akan meningkatkan resiko pada saat dilakukan pembedahan.
Terapi radiasi dan kemoterapi telah digunakan untuk menangani penyakit malignan hati dengan
derajat keberhasilan yang bervariasi meskipun terapi ini dapat memperpanjang kelangsungan
hidup pasien dan memperbaiki kualitas hidupnya dengan cara mengurangi rasa nyeri serta
gangguan rasa nyaman, namun efek utamanya masih bersifat paliatif.
b. Penatalaksanaan Bedah
Lobektomi hati untuk penyakit kanker dapat sukses dikerjakan apabila tumor primer hati
terlokalisir atau pada kasus metastasis, apabila lokasi primernya dapat dieksisi seluruhnya dan
metastasisnya terbatas. Meskipun demikian metastasis ke dalam hati yang bersifat terbatas atau
soliter. Dengan mengandalkan kemampuan sel-sel hati untuk beregenerasi, sebgaian dokter
bedah telah melakukan pengangkatan 90% dariu organ dengan hasil yang baik. Meskipun
demikian, adanya sirosis akan membatasi kemampuan untuk beregenerasi.
6. Hal-HAL yang perlu diperhatikan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengantisipasi kanker liver yaitu :
a. Mereka yang memiliki sejarah atau riwayat hepatitis kronik pengguna alcohol berlebih,
sirosis, kebiasaan terpapar bahan kimia dan penyakit genetic/ punya keluarga yang kanker hati
harus waspada karena memiliki resiko terkena kanker hati
b. Pemeriksaan fisis secara menyeluruh terutama untuk melihat ada tanda-tanda adanya tuimor
di bagian atas abdomen serta tanda-tanda gangguan liver sperti pembengkakan dan perdarahan
c. Setelah pemeriksaan fisis dilanjutkan dengan tes darah termasuk pemeriksaan kadar darah
lengkap untuk memeriksa adanya anemi dan infeksi
d. Biopsi, satu-satunya cara pasti untuk diagnosa kanker liver
7. Kesimpulan
Liver memang organ yang sangat liat dan kuat, namun jika telah diserang kanker, kondisinya
bisa menurun dengan cepat dan bisa membawa kematian. Setiap pasien dan keluarganya harus
mengetahui masalah ini, sehingga bila melakukan antisipasi dan peraweatan secepatnya,
diagnosa dan perawatan yang cepat bisa menentukan hidup dan matinya pasien. Kanker hati
hanya efektif diatasi denmgan transplantasi, itupun kalau sumber tumornya berasal dari liver
sendiri dan bukan dari daerah sekitarnya/sebaran.
8. Tindakan Keperawatan
Masalah-masalah keperawatan yang perlu ditangani antara lain :
a. Cemas berhubungan dengan hasil pemeriksaan diagnosis, dan prognosisnya.
b. Gangguan rasa nyaman yang berhubungan dengan nyeri, perasat i8nvasif, seperti kemoterapi,
Parasintesis dan biopsy
c. Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan sifat penyakit, terap[I dan pemeriksaan.
d. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anorexia asupan
makanan kurang, dan metabolisme tubuh meningkat.
e. Berduka yang berhubungan dengan prognosis penyakit
f. Gangguan citra diri yang berhubungan dengan perubahan fisik, perubahan peran, dan rasa
tidak berdaya.
g. Ketidakefektifan mekanisme koping yang berhubungan dengan situasi yang menegangkan.
Pasien ini memerlukan bantuan dalam menangani rasa cemas dan takut yang timbul akibat
diagnosis dan prognosis kanker. Pasien perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai sifat
penyakitnya, pemeriksaan diagnosis, dan terapi yang akan dilaksanakan pasien dan keluarga
memerlukan bantuan dalam menangani, baik perubahan fisiologis maupun perubahan
psikososialyang diakibatkan penyakitnya.
Patoflow kanker hati