11
Evakuasi Medis Darat Medical evacuation Pemindahan yang dilakukan secara efisien dan tepat pada waktunya serta perawatan dalam perjalanan yang dilakukan oleh personil medis kepada pasien yang terluka yang dievakuasi dari tempat kejadian ke fasilitas medis dengan menggunakan transportasi medis darat (ambulance) atau pesawat (air ambulance) Evakuasi Korban Evakuasi korban dari lokasi kejadian ke fasilitas medis terdekat, idealnya dilakukan dalam 1 jam dari kejadian. Evakuasi Medis (Medevac) Evakuasi korban antara dua fasilitas medis, baik di dalam tempat kejadian atau ke luar tempat kejadian. Level of Emergency Evacuation Emergency (Membutuhkan pemindahan yang sangat cepat menggunakan jalan udara ke fasilitas RS) High Priority (Pasien membutuhkan pemindahan yang cepat ke fasilitas RS) Medium Priority (Pasien membutuhkan pemindahan secepat mungkin tanpa membutuhkan transpotasi khusus ke fasilitas medis terdekat) Tata Cara Medevac Evakuasi dapat melalui darat maupun udara dan menuju ke fasilitas medis terdekat dengan selalu memperhatikan kondisi penyakit atau luka-luka dan jenis terapi yang diperlukan. Kendaraan untuk transportasi harus diberi tanda dengan jelas yaitu Palang Merah atau Bulan Sabit Merah. Pengobatan sebelum dan selama evakuasi penting untuk didokumentasikan dengan baik dan disertakan bersama pasien ke fasilitas medis selanjutnya. Sebaiknya pasien didampingi oleh dokter atau perawat yang merawat pasien tersebut.

Heat Stroke

  • Upload
    ega

  • View
    218

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesehatan matra

Citation preview

Evakuasi Medis DaratMedical evacuationPemindahan yang dilakukan secara efisien dan tepat pada waktunya serta perawatan dalam perjalanan yang dilakukan oleh personil medis kepada pasien yang terluka yang dievakuasi dari tempat kejadian ke fasilitas medis dengan menggunakan transportasi medis darat (ambulance) atau pesawat (air ambulance)

Evakuasi Korban

Evakuasi korban dari lokasi kejadian ke fasilitas medis terdekat, idealnya dilakukan dalam 1 jam dari kejadian.

Evakuasi Medis (Medevac)

Evakuasi korban antara dua fasilitas medis, baik di dalam tempat kejadian atau ke luar tempat kejadian.

Level of Emergency Evacuation

Emergency

(Membutuhkan pemindahan yang sangat cepat menggunakan jalan udara ke fasilitas RS)

High Priority

(Pasien membutuhkan pemindahan yang cepat ke fasilitas RS)

Medium Priority

(Pasien membutuhkan pemindahan secepat mungkin tanpa membutuhkan transpotasi khusus ke fasilitas medis terdekat)

Tata Cara Medevac

Evakuasi dapat melalui darat maupun udara dan menuju ke fasilitas medis terdekat dengan selalu memperhatikan kondisi penyakit atau luka-luka dan jenis terapi yang diperlukan. Kendaraan untuk transportasi harus diberi tanda dengan jelas yaitu Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.

Pengobatan sebelum dan selama evakuasi penting untuk didokumentasikan dengan baik dan disertakan bersama pasien ke fasilitas medis selanjutnya. Sebaiknya pasien didampingi oleh dokter atau perawat yang merawat pasien tersebut.

Evakuasi Medis

Primary Evacuation

Pasien dalam keadaan yang mengancam jiwa dan memerlukan pertolongan yang mendesak.

Secondary Evacuation

Pasien tidak dalam situasi yang mengancam jiwa dan pertolongan medis tidak mendesak.

Peralatan evakuasi medis darat:

Brankar

Sebuah tandu yang mempunyai kaki-kaki beroda. Tandu ini ada yang dapat dilipat kakinya sehingga dapat masuk ke ambulance.

Tandu

Biasanya terbuat dari rangka aluminium dengan dasar terpal. Mudah & murah, namun tidak begitu kokoh dalam melindungi tulang belakang

Setiap korban dari tempat kejadian tidak seluruhnya dibawa ke RS terdekat, tapi dipindahkan dahulu ke pos medis terdekat

Bila akhirnya korban membutuhkan pertolongan segera harus segera dibawa ke RS terdekat.

Skema penatalaksanaan lapangan

Heat StrokeDefinition

Classis heat stroke is typically seen in debilitated patients after several days of high environmental temperatures and humidity exposure. This condition is seen most commonly during heat waves. Heat stroke occurs when the body cannot cool itself any longer. Sweating stops and the internal temperature of the body becomes too high.

Etiology

Increased heat production

Increased metabolism : Infection, sepsis , enchephalitis, drug stimulant

Increased muscle activity : sports, seizure, tetany, sympatomimetic drugs

Those without air conditioning

Decreased heat production

Decreased sweat production : dermatologic disease, drugs, burn injury

Decreased CNS response

The elderly, alcoholic abuse. Chronic ill : cardiac conditions, dementia, and chronic obstructive pulmonary diseaseSign & Symptomps

Two major diagnostic findings are core temperature more than 40C and CNS dysfunction Victims may be anhidrosis, but absence of sweat is not the absolute diagnostic criterion.

CNS dysfunction is usually manifested by delirium, seizures, or coma

Other clinical findings such as hallucinations, ataxia, or bizarre behavior.

Systemic symptoms like nausea and vomiting similar to heat exhaustion but with altered mental status.

Besides, most will present with tachycardia and hypotension when arrival to ER

Hyperventilation, with concomitant metabolic acidosis, is also common

More than 50% may be combined with infection at presentation. This might be explained by that increased leukocyte count with decreased circulating neutrophil phagocytic capacity and increased expression of lymphocyte adhesion molecules increase susceptibility to infections in exertional heat stroke

What to Look for to Identify Heat Stroke

Laboratory Findings

hemoconcentration, acute renal failure (ARF), abnormal liver function tests, hypernatremia or hyponatremia, and hypokalemia according to the degree of dehydrationExertional Heat Stroke

Found more commonly in poorly acclimatized young persons involved in vigorous physical exercise under a hot environment.

Epidemiology

Healthy military soldiers,

Miners,

Athletes particularly if they lack water supply.

Sign & Symptoms

It presents similar symptoms as classic heat stroke, except profuse sweating, 50% cases are still sweating at presentation. Vomiting and diarrhea are relative more common, occurring in up to two thirds of patients. Rhabdomyolysis, ARF (acute renal failure), DIC (disseminated intravascular coagulation) are more common in victims of exertional heat stroke.

Laboratory Findings

Laboratory abnormalities are similar to classic heat stroke. Hypokalemia is developed in early stages, with hyperkalemia manifesting later. Sodium levels can be normal or slightly elevated depending on the hydration status of the patients.

Elevated creatinine phosphokinase (CPK) secondary to rhabdomyolysis may be seen. Those who have peak CPK levels above 10,000 IU/L are at significant risk to develop ARF.Treatment

Rapid cooling the core temperature to below 40C is the only goal and should not be delayed if any method is available Remove the victim immediately from hot condition to a cool shaded area. Take off all clothing and evaluate the adequacy of airway, breathing, and circulation following as ACLS guideline suggestion.

Cold water or ice water immersion should be instituted if readily available and lower temperature more rapidly although disadvantages such as shivering, monitor lead disconnection, equipment less available, primary in young and heath victims without comorbid diseases.

However, several studies have not shown a significant reduction of cooling time with their use.

Alternatively, evaporative cooling by spraying water over the patients skin and fanning the patient maybe useful in pre-hospital setting and receiving facility

Seizures and excessive shivering can be managed by using the benzodiazepine

Intravenous LR or NS at a rate of 250ml/hr is advised for most patients. Fluid challenge must be adjusted by underlying conditions, urine output, serial BP monitor.

How to Treat Heat Stroke

Prevention

Acclimatizing young athletes to the heat is essential. As acclimatization takes 90 minutes of activity per day in hot conditions for one week Only allow slow increases of activity on hot days. Do not attempt to approach ones previous record speeds or duration of exertion on hot days. Exertion should be timed to avoid the hottest times of the day. Light, loose clothing should be worn, allowing for maximal air flow but reducing sunlight exposure. Football uniforms can be dangerous. Fluid intake is critical. Most athletes mistakenly believe they are drinking sufficient amounts.Heat Cramps

Definisi

Heat Cramps adalah kejang otot hebat akibat keringat berlebihan, yang terjadi selama melakukan aktivitas pada cuaca yang sangat panas.

Biasanya kejang otot yang terjadi pada tangan, kaki, atau perut.

Jika tidak segera diatasi, heat cramps bisa menyebabkan heat exhaustion, yang selanjutnya bisa berkembang menjadi heatstrokeEtiologi

Disebabkan oleh hilangnya banyak cairan dan garam (Na, K, Mg) akibat keringat yang berlebihan, yang sering terjadi ketika:

a) Melakukan aktivitas fisik yang berat atau lama

b) Suhu atau kelembaban yang tinggi

c) Dehidrasi (kehilangan cairan tubuh)

d) Pakaian yang bertumpuk-tumpuk

e) Pemakaian alkohol

f) Obat-obatan (misalnya diuretik, neuroleptik, fenotiazin dan antikolinergik)

g) Penyakit jantung dan pembuluh darah

h) Kelainan fungsi kelenjar keringat.

Faktor Risiko

Kelembaban yang tinggi ( sehingga menyebabkan berkurangnya efek pendinginan oleh keringat. Pemakaian tenaga yang kuat dalam waktu lama ( sehingga menyebabkan bertambahnya panas yang dihasilkan oleh otot. Orang-orang yang sangat peka terhadap kelainan panas:a. Lanjut usia.b. Obesitas c. Alkoholikd. Pemakai obat tertentu (misalnya antihistamin, anti-psikosa, alkohol, kokain)Gejala Klinik

Kram yang tiba - tiba mulai timbul di tangan, betis atau kaki.

Otot menjadi keras, tegang dan sulit untuk dikendurkan, terasa sangat nyeri.

PenatalaksanaanPindahkan korban ke daerah yang lebih sejuk untuk beristirahat

Longgarkan pakaian korban

Nilai tingkat kesadaran

Nilai airway

Nilai breathing (look, feel, listen)

Nilai sirkulasi

Berikan air minum yang sejuk atau air minum dengan kandungan elektrolit (rehidrasi)

Regangkan dan pijat dengan lembut otot yang mengalami kram

Setelah kram otot menghilang, korban dapat kembali beraktivitas sambil diawasi tanda-tanda perburukan menjadi heat exhaustionPencegahan

Hindari aktivitas berat di dalam lingkungan yang sangat panas atau di dalam ruangan yang sirkulasinya buruk Dalam cuaca panas, gunakanlah pakaian yang longgar dan ringan Istirahat dan berlindung di tempat yang teduh Hindari tempat yang panas

Banyak minum air

Hindari panas yang berlebihan jika: Sedang mengkonsumsi obat-obatan yang menyebabkan terganggunya pengaturan suhu tubuh Obesitas

Lanjut usia Berolah raga secara bertahap dan tingkatkan asupan air dan elektrolit