Upload
tranmien
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Head Office
Ratu Plaza Building 24th Floor (Room 1A)
Jl. Jend. Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270
PO Box 3264 JKT, Jakarta 10032
Tel: (62-21) 720 7511-2
Fax: (62-21) 720 7861
Breweries
Jl. Daan Mogot Km. 19, PO Box 3264
Jakarta 10032
Tel: (62-21) 619 0108, (62-21) 545 0750
Fax: (62-21) 619 0190
Jl. Raya Mojosari - Pacet Km. 50, Sampang Agung
Kc. Kutorejo, Kab. Mojokerto, Jawa Timur
Tel: (62-321) 592 505
Fax: (62-321) 592 508
www.multibintang.co.id
Lapo
ran Tah
un
an 2
00
7 A
nn
ual R
ep
ort
PT
Mu
lti Bin
tan
g In
do
ne
sia T
bk
Laporan Tahunan 2007Annual Report
34
Profil PerseroanCompany Profile Ikhtisar Data KeuanganSummary of Financial Data
Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners
Laporan Presiden DirekturReport from the President Director
Struktur OrganisasiOrganizational Structure
Laporan Tentang Tata Kelola Perusahaan Report on Corporate Governance
Laporan Komite AuditReport of the Audit Committee
Informasi Khusus bagi Pemegang SahamSpecific Information to Our Shareholders
Laporan KeuanganFinancial Statements
1
2
4
6
19
20
24
26
33
Daftar IsiTable of Contents
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
�
Pada tahun �929, NV Nederlandsch-Indische
Bierbrouwerijen pertama kali didirikan di Medan, dengan
lokasi pembuatan bir di Surabaya. Pada tahun �936
kedudukan Perseroan pindah ke Surabaya dan pada
tahun yang sama Heineken NV menjadi pemegang
saham utama. Pada tahun �95� nama Perseroan berganti
menjadi Heineken’s Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen
Maatschappij N.V. Di tahun �972 pembangunan lokasi
pabrik bir yang baru dimulai di Tangerang.
Setelah itu Perseroan mengalami beberapa kali
perubahan nama. Pada tahun �98�, Perseroan
menawarkan sahamnya kepada masyarakat (“go
public”), kedudukan Perseroan dipindahkan dari Surabaya
ke Jakarta dan sejak itu dikenal dengan nama PT Multi
Bintang Indonesia yang mana sekarang ini saham-
sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saat ini, PT Multi Bintang Indonesia Tbk adalah perusahaan
pembuat bir terkemuka di Indonesia, yang memproduksi
dan/atau memasarkan serangkaian produk bermerek,
termasuk Bir Bintang, Bintang Zero, Heineken, Guinness
Foreign Extra Stout dan Green Sands.
Perseroan mengoperasikan pabrik bir di Sampang Agung
(Mojokerto) dan Tangerang, sementara anak perusahaan
PT MuIti Bintang Indonesia Niaga mempunyai kantor-
kantor penjualan dan pemasaran di seluruh kota-kota
besar, dari Medan di Sumatra Utara sampai Jayapura di
Papua.
VisiMenjadi produsen bir pilihan nomor satu dan tidak tertandingi di Indonesia.
MisiMemproduksi, menjual dan mendistribusikan produk-produk terkemuka dengan semangat tinggi untuk kualitas dan pelayanan yang konsisten serta memastikan kesinambungan kinerja keuanganyang sehat.
In �929, NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen was
first established in Medan, with a brewery in Surabaya.
In �936 the company’s seat was moved to Surabaya
and in that same year Heineken NV became a major
shareholder. In �95� the company’s name was changed
to Heineken’s Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen
Maatschappij N.V. In �972 the construction of a new
brewery was started in Tangerang.
Several name changes later, in �98�, the company went
public, its seat was transferred from Surabaya to Jakarta
and it became known as PT Multi Bintang Indonesia.
Its shares are now traded on the Indonesian Stock
Exchange.
Today, PT Multi Bintang Indonesia Tbk is the leading
beer manufacturer in Indonesia. It produces and/or
markets a range of trademark products, including Bir
Bintang, Bintang Zero, Heineken, Guinness Foreign Extra
Stout and Green Sands.
The Company operates breweries in Sampang Agung
(Mojokerto) and Tangerang, while subsidiary PT MuIti
Bintang Indonesia Niaga has sales and marketing offices
in all the major cities, from Medan in North Sumatra to
Jayapura in Papua.
VisionTo be the preferred and undisputed number one beer company in Indonesia.
MissionTo produce, sell and distribute strong brands with a passion for consistent quality and service while ensuring a healthy sustainable financial performance.
Company ProfileProf i l Perseroan
2
Summary of Financial Data
Dalam jutaan RupiahIn Rupiah million 2007 2006 2005 2004 2003
Penjualan bersihNet Sales 978,600 891,001 852,613 710,911 562,852
Laba kotorGross profit 442,572 424,317 374,673 308,802 272,323
Laba usahaOperating profit 133,153 131,108 126,816 104,974 105,534
Pendapatan bersih Net income 84,385 73,581 87,014 87,313 90,222
Pendapatan per sahamEarnings per share 4,005 3,492 4,130 4,144 4,282
Modal kerja bersih Net working capital
(158,128) (177,287) (100,463) (4,722) 28,896
Total aset Total assets
621,835 610,437 575,385 553,081 483,004
Total kewajiban Total liabilities
424,112 411,976 347,473 303,546 214,707
Ekuitas Pemegang Saham Shareholders equity
197,723 198,461 227,912 249,535 268,297
Rasio laba bersih terhadap total aset % Net profit to total assets ratio %
14 12 15 16 19
Rasio laba bersih terhadap ekuitas pemegang saham % Net profit to shareholder equity ratio %
43 37 38 35 34
Rasio saat ini % Current ratio %
59 53 68 98 115
Rasio total kewajiban terhadap ekuitas pemegang saham % Total liabilities to shareholders equity ratio %
214 208 152 122 80
Rasio total kewajiban terhadap total aset % Total liabilities to total assets ratio %
68 67 60 55 44
Ikht isar Data Keuangan
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
3
97
8,6
00
89
1,0
01
85
2,6
13
71
0,9
11
56
2,8
52
Penjualan BersihNet Sales
84
,38
5
73
,58
1
87
,01
4
87
,31
3
90
,22
2
Pendapatan BersihNet Income
2007
62
1,8
35
61
0,4
37
57
5,3
85
55
3,0
81
48
3,0
04
Total AsetTotal Assets
2006
2005
2004
2003
2007
2006
2005
2004
2003
2007
2006
2005
2004
2003
97
8,6
00
89
1,0
01
85
2,6
13
71
0,9
11
56
2,8
52
Penjualan BersihNet Sales
84
,38
5
73
,58
1
87
,01
4
87
,31
3
90
,22
2
Pendapatan BersihNet Income
2007
62
1,8
35
61
0,4
37
57
5,3
85
55
3,0
81
48
3,0
04
Total AsetTotal Assets
2006
2005
2004
2003
2007
2006
2005
2004
2003
2007
2006
2005
2004
2003
97
8,6
00
89
1,0
01
85
2,6
13
71
0,9
11
56
2,8
52
Penjualan BersihNet Sales
84
,38
5
73
,58
1
87
,01
4
87
,31
3
90
,22
2
Pendapatan BersihNet Income
2007
62
1,8
35
61
0,4
37
57
5,3
85
55
3,0
81
48
3,0
04
Total AsetTotal Assets
2006
2005
2004
2003
2007
2006
2005
2004
2003
2007
2006
2005
2004
2003
Summary of Financial Data
�
Report from the Board of Commissioners
Laporan Dewan Komisaris
To the shareholders
The Board of Commissioners has met formally
each quarter to review the performance of the
business with its Board of Directors and has been
kept updated on the impact of external events and
market conditions as the year progressed. The Board
of Commissioners recognizes the efforts made and
the results achieved by the Board of Directors to
grow the profit of the Company at a time when
market circumstances are tough and uncertain.
The Board of Commissioners has received regular
reports at its meetings from the Chairman of the
Audit Committee, Mr. Subarto Zaini, on such
Kepada para pemegang saham
Setiap kuartal Dewan Komisaris mengadakan
pertemuan dengan Direksi untuk mengkaji ulang
kinerja usaha dan mendapat informasi terkini
mengenai dampak peristiwa eksternal dan kondisi
pasar dengan berjalannya waktu. Dewan Komisaris
sangat menghargai usaha yang telah dilakukan
dan hasil yang telah dicapai oleh Direksi untuk
pertumbuhan laba Perseroan pada saat keadaan pasar
sedang buruk dan tidak menentu.
Dalam rapat Dewan Komisaris, laporan-laporan
disampaikan secara teratur kepada Dewan Komisaris
oleh Ketua Komite Audit, Bapak Subarto Zaini,
mengenai hal-hal seperti tata kelola perusahaan,
laporan keuangan dan kepatuhan, serta temuan-
temuan atas audit internal yang telah dilaksanakan.
Duduk dari kiri Seated from Left: Sijbe Hiemstra (Komisaris Commissioner), Cosmas Batubara (Presiden Komisaris President Commissioner), Subarto Zaini (Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee)Berdiri dari kiri Standing from left: Bobby H. Noya (Komisaris Commissioner), Martiono Hadianto (Komisaris Independen Independent Commissioner)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
5
matters as good corporate governance, financial reporting and
compliance, and the findings of internal audits performed. The
Board is appreciative of the efforts made by the Audit Committee
to ensure compliance with external reporting requirements as well
as the internal controls of the Company.
The Board of Commissioners has worked together with the Board
of Directors to develop, maintain and enforce good corporate
governance principles. More information on corporate governance
is provided in the Report on Corporate Governance section of this
annual report.
The Board of Directors of PT Multi Bintang Indonesia Tbk
submitted the audited financial statements and the related reports
for the fiscal year ended December 3�, 2007 to the Board of
Commissioners. After thorough review and feedback from the
Audit Committee, the reports were further reviewed and discussed
by the Board of Commissioners. In its meeting on March 26, 2008,
the Board of Commissioners has stated acceptance of the Financial
Statements and related reports as presented.
As proposed by the Board of Directors, the Board of
Commissioners also recommended that the total dividend for
2007 be set at Rp�05,350 million. Based on par value per share of
Rp�,000, this dividend would be equivalent to Rp5,000 per share.
During the Annual General Meeting in 2007, Mrs. Sri Urip
and Mr. Theodore Rachmat resigned from the Board of
Commissioners. The Board of Commissioners are grateful for the
valuable contributions that these two persons have made to the
achievements of the Company in the past years.
In the Annual General Shareholders meeting of May �5, 2007,
Mr. Martiono Hadianto was appointed as Independent
Commissioner. With his broad experience in various corporations
in Indonesia, we believe he can add value to the Company.
The Board of Commissioners would like to express its appreciation
for the Board of Directors and the Company’s employees for their
hard work and their dedication, which has been the foundation
for to the achievements in 2007.
The Board of Commissioners is confident that despite the economic
uncertainty, the Company has the people, the commitment and the
brands to successfully meet the challenges of 2008.
For and on behalf of the Board of Commissioners
Jakarta, March 26, 2008
Dr. Cosmas Batubara
President Commissioner
Dewan Komisaris sangat menghargai usaha yang telah dilaksanakan
oleh Komite Audit untuk memastikan kepatuhan Perseroan pada
kewajiban pelaporan ke pihak eksternal demikian juga kontrol
internal Perseroan.
Dewan Komisaris bekerja sama dengan Direksi untuk
mengembangkan, menegakkan dan menjalankan prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang baik. Informasi lebih lanjut mengenai
tata kelola perusahaan terdapat pada bagian Laporan tentang Tata
Kelola Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
Direksi PT Multi Bintang Indonesia Tbk telah menyampaikan
laporan keuangan yang telah diaudit dan laporan-laporan terkait
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 3� Desember 2007
kepada Dewan Komisaris. Setelah mendapatkan kajian ulang
dan umpan balik yang menyeluruh dari Komite Audit, laporan-
laporan tersebut selanjutnya dikaji ulang dan dibahas oleh Dewan
Komisaris. Dalam rapat tanggal 26 Maret 2008, Dewan Komisaris
telah menyatakan persetujuannya atas Laporan Keuangan dan
laporan-laporan terkait lainnya.
Sesuai usulan Direksi, Dewan Komisaris juga merekomendasikan
agar total dividen untuk tahun 2007 ditetapkan sebesar
Rp�05.350 juta. Atas dasar nilai nominal per saham sebesar
Rp�.000, dividen ini setara dengan Rp5.000 per saham.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2007, Ibu
Sri Urip dan Bapak Theodore P. Rachmat mengundurkan diri dari
Dewan Komisaris. Dewan Komisaris menyampaikan ucapan terima
kasih atas kontribusi yang berharga yang telah diberikan oleh
Ibu Sri Urip dan Bapak Theodore P. Rachmat untuk keberhasilan
Perseroan pada tahun-tahun yang lampau.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal �5 Mei
2007, Bapak Martiono Hadianto diangkat sebagai Komisaris
Independen. Dengan pengalaman luas beliau pada berbagai
perusahaan di Indonesia, kami yakin beliau dapat memberi nilai
tambah bagi Perseroan.
Dewan Komisaris ingin menyampaikan penghargaan kepada
Direksi dan karyawan Perseroan atas kerja keras dan dedikasi
mereka, yang telah menjadi dasar bagi keberhasilan Perseroan
di tahun 2007.
Walaupun situasi ekonomi tidak menentu, Dewan Komisaris yakin
bahwa Perseroan memiliki sumber daya manusia, komitmen dan
produk-produk yang mampu mengatasi tantangan-tantangan di
tahun 2008.
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris
Jakarta, 26 Maret 2008
Dr. Cosmas Batubara
Presiden Komisaris
6
Duduk dari kiri Seated from Left: Bambang Britono (Direktur Sumber Daya Manusia Human Resources Director), Rick Linck (Presiden Direktur President Director)Berdiri dari kiri Standing from left: Herman van de Bergh (Direktur Supply Chain Supply Chain Director) , Jasper Hamaker (Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Finance Director and Corporate Secretary), Pramudita Munandar (Direktur Penjualan Sales Director PT Multi Bintang Indonesia Niaga)
Report from the President Director
Laporan Presiden Direktur
GENERAL
The year 2007 was a year with difficult circumstances.
The excise duty increase at the end of 2006 led to
significantly higher prices in the beer market. Because
of this the total beer market decreased slightly in 2007,
which was mostly due to a significant decline of the stout
market.
Due to global increases in costs of malt and hops, the raw
material costs increased significantly. The high exchange
rate of the Rupiah versus the Euro and Pound sterling
also put further pressure on input costs.
UMUM
Tahun 2007 merupakan tahun dengan berbagai situasi
yang sulit. Kenaikan cukai pada akhir tahun 2006
menyebabkan kenaikan harga yang cukup signifikan di
pasar bir. Oleh karena itu pasar bir mengalami sedikit
penurunan di tahun 2007, yang terutama disebabkan
karena penurunan signifikan pasar bir hitam.
Sehubungan dengan kenaikan harga global untuk malt
dan hop, harga bahan-bahan baku meningkat tajam.
Nilai tukar Rupiah dengan Euro dan Poundsterling yang
tinggi juga menambah tekanan pada biaya bahan baku.
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
7
Despite these challenging circumstances, through a
focused approach on top line growth and cost efficiency,
the Company managed to realize double-digit Revenue
and Net profit growth.
Sales and MarketingIn 2007 the Company’s sales volume decreased by 3%.
The decline was due to the stout sales volume (Guinness
Foreign Extra Stout), which declined by more than
20% compared to last year. Excluding stout beer, the
Company’s sales volume was up 2% versus last year.
Lager beer sales volume (Bir Bintang and Heineken) were
equal to last year, while the non-alcoholic volume (Green
Sands, Bintang Zero) grew by 2�% compared to 2006.
The Bir Bintang sales volume was down slightly versus
last year, due to higher prices in the market. New
programs in targeted outlet categories are showing
good results and the Bintang brand gained market share
in the outer areas of Indonesia. The Bintang Zero brand
continues to grow steadily.
The Heineken brand showed strong double-digit growth
again and the brand reinforced its market-leader
position in the Premium Lager beer segment, through
broader distribution behind initiatives like The Heineken
Thirst International DJ competition and the sponsorship
of the Indonesian Open (golf) and various music events.
During 2007 the Company introduced the ‘extra cold’
way of serving Heineken beer, where special draught
installations and refrigerators are provided in order to
serve the beer at a the correct temperatures.
“Heineken Thirst Senses – kompetisi Disc Jockey & Visual Jockey, UEFA Champions Leagues Trophy Tour dan implementasi Sub Zero cooler merupakan beberapa aktifitas yang memacu pertumbuhan brand Heineken dengan pesat. Brand ini diharapkan akan tetap memimpin didalam pengembangan segmen bir Premium di Indonesia.” - Jenny Tumewu
“Heineken Thirst Senses – a Disc Jockey & Visual Jockey competition, UEFA Champions Leagues Trophy Tour and Sub Zero cooler implementation are a few activities that drive the strong growth of the Heineken brand. The brand is expected to continue it’s leading role in expanding the premium beer segment in Indonesia.” - Jenny Tumewu
Walaupun dalam keadaan penuh tantangan, melalui
pendekatan yang terfokus pada pertumbuhan nilai
penjualan dan efisiensi biaya, Perseroan berhasil
mewujudkan pertumbuhan Pendapatan dan Laba
Bersih sampai dua digit.
Penjualan dan Pemasaran Di tahun 2007 volume penjualan Perseroan mengalami
penurunan sebesar 3%. Penurunan ini karena volume
penjualan bir hitam (Guinness Foreign Extra Stout),
turun sebesar lebih dari 20% dibandingkan tahun lalu.
Di luar bir hitam, volume penjualan Perseroan naik 2%
dibandingkan tahun lalu. Volume penjualan Lager Beer
(Bir Bintang dan Heineken) sama dengan tahun lalu,
sementara volume non alkohol (Green Sands, Bintang
Zero) tumbuh sebesar 2�% dibandingkan dengan
tahun 2006.
Volume penjualan Bir Bintang sedikit mengalami
penurunan dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan
oleh harga yang cukup tinggi di pasar. Program-program
aktivasi baru di outlet memperlihatkan hasil yang baik
dan Bir Bintang memperoleh peningkatan pangsa pasar
di berbagai wilayah di Indonesia. Bintang Zero terus
berkembang dengan mantap.
Heineken kembali menunjukkan pertumbuhan yang pesat
sampai dua digit dan memperkuat posisi pemimpin pasar
dalam segmen Premium Lager Beer, melalui distribusi
yang lebih luas di balik prakarsa seperti kompetisi The
Heineken Thirst International DJ dan sponsor Indonesia
Open (golf) dan berbagai pertunjukkan musik. Selama
tahun 2007 Perseroan memperkenalkan cara penyajian
‘extra cold’ untuk Heineken Beer, dimana instalasi untuk
draught bir dan lemari pendingin yang khusus dipasang
untuk menyajikan bir pada suhu yang tepat.
Penyelenggaraan “Champions Leagues Trophy
Tour” yang memamerkan trophy aslinya di Indonesia
merupakan suatu sukses besar dan menarik banyak
perhatian media.
Green Sands memperoleh kembali momentum setelah
dua tahun mengalami penurunan, melalui pendekatan
yang lebih fokus, disain kemasan baru dan kemasan
baru “slim can” 250 ml. Varian baru, Green Sands
Recharge diperkenalkan pada akhir tahun. Recharge
akan diposisikan sebagai soda energi, dan diarahkan
sebagai kapitalisasi pada pertumbuhan segmen
minuman energi dan kesehatan.
Kenaikan cukai berdampak pada harga produk
Perseroan, yang menyebabkan kenaikan harga secara
signifikan di pasar. Disamping itu diskon telah banyak
8
The Champions League trophy tour event, where the real
Champions League trophy was exhibited in Indonesia,
was a big success and attracted a lot of media attention.
The Green Sands brand regained momentum after two
years of decline with a more focused approach, a new
pack design and a new pack type: the 250 ml slim can.
A new variant, Green Sands Recharge was introduced
at the end of the year. Recharge will be positioned as
energy soda, and aims to capitalize on the growing
energy drinks and wellness drinks segments.
The increase in the excise duty has been passed on in
the prices of our products, which has led to significantly
higher prices in the market. Next to that the discounts
have been reduced substantially, thanks to the strong
efforts of our sales force and business partners. Due to
these developments the Net Sales in 2007 was up �0%
versus the year before.
Supply ChainIn 2007 again a lot of progress was made on the Total
Productive Management program (TPM), which
was introduced in both breweries in 2005. TPM is a
methodology of continuous improvement that tracks all
possible losses and then eliminates them, which allows
things to be done right and efficiently at the first time.
berkurang berkat usaha keras tenaga penjualan dan
rekanan bisnis. Karena perkembangan ini, Penjualan
Bersih pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar
�0% dibandingkan tahun sebelumnya.
Supply ChainDi tahun 2007, kembali banyak kemajuan yang
dicapai dalam program Total Productive Management
(TPM), yang diperkenalkan di dua lokasi pabrik bir
pada tahun 2005. TPM merupakan suatu metodologi
perkembangan secara terus menerus yang dapat
menemukan seluruh potensi kerugian dan kemudian
mengeliminasinya, yang mengharuskan segala sesuatu
harus dilakukan dengan benar dan efisien pada
penanganan pertama.
Program ini didukung dan diaudit oleh team khusus dari
Heineken Group. Pada tahun 2007 pabrik bir Sampang
Agung tetap berada pada tempat teratas dalam daftar
perusahaan Heineken dalam hal implementasi TPM,
sementara pabrik bir Tangerang juga mengalami
kemajuan pesat.
Pada awal 2007, SAP diperkenalkan di seluruh
Perseroan. Implementasi SAP berdampak besar pada
kedua pabrik dan departemen Supply Chain pusat,
dan mengharuskan lebih banyak koordinasi dan kerja
sama antar departemen. Sistem ini diimplementasikan
tanpa mengganggu kelancaran kerja. Setelah
melalui tantangan awal dalam pembelajaran untuk
bekerja dengan sistem baru ini, sekarang sistem
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
9
The program is supported and audited by a specialist
team from the Heineken group. In 2007, Sampang
Agung brewery remained in the top of the list of
Heineken companies in terms of TPM implementation,
while Tangerang brewery also made substantial progress.
In the beginning of 2007, SAP was introduced
throughout the Company. The implementation of SAP
had a big impact on both breweries and the central
Supply Chain departments, and forced much more
co-ordination and teamwork across departments.
The system was implemented without hick-ups for
continuity and after initial challenges in learning to
work with the new system it has now become the solid
backbone of the Company and proves to be a good
tool to support the achievement of further growth and
efficiency improvements.
“Dengan menerapkan program Total Productive Management (TPM), kami berhasil meningkatkan kinerja pabrik dan kompetensi dari karyawan. Program TPM semakin terintegrasi dalam operasi rutin pabrik, dan menjadi cara kerja dari karyawan pada semua tingkat.” - Petrus Susanto
“Through the Total Productive Management (TPM) program, we have improved the performance of our breweries, and the competencies of our employees. TPM has become embedded in the brewery operations as way of working.” - Petrus Susanto
“Motoris merupakan cara ekspansi distribusi yang kreatif, membawa produk kita lebih dekat kepada konsumen, dan merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi pertumbuhan penjualan dan pengembangan merek dimasa yang akan datang di daerah Priangan, Jawa Barat.” - Rusdin
“Motorist–is a creative distribution expansion, it brings our product closer to the consumers, and is one of the key success factor for our sales growth and future brand development in Priangan, West Java.” - Rusdin
ini telah menjadi tulang punggung Perseroan yang
kuat dan terbukti merupakan perangkat yang tepat
untuk mendukung tercapainya pertumbuhan dan
perkembangan efisiensi lebih lanjut.
Pada tahun 2007 harga bahan-bahan baku meningkat
secara signifikan, sebagai akibat kenaikan harga malt
yang tinggi di pasar dunia. Persediaan botol yang
mencukupi dan tepat waktu juga merupakan suatu
tantangan di sepanjang tahun tersebut, dikarenakan
permintaan akan bahan bakunya yang tinggi sementara
persediaan terbatas.
Terlepas dari investasi reguler untuk embalasi sebagai
pengganti botol-botol yang pecah setiap tahun,
pengeluaran modal pada tahun 2007 sangat terbatas.
Berbagai investasi berskala kecil dilakukan untuk
meningkatkan efisiensi, dan “canning line” di Tangerang
telah disesuaikan untuk memungkinkan produksi Green
Sands dan Guinness menggunakan “slim can” 250 ml.
�0
In 2007 the input prices for raw materials increased
significantly, as a result of mainly the high rise of the
world market prices of malt. The proper and timely
supply of bottles has also been a challenge throughout
the year, as the demand for glass was high and the
supply limited.
Apart from the regular investments in returnable
packaging materials to replace the yearly breakage of
bottles, capital expenditures were very limited in 2007.
Various smaller investments were made to improve
efficiency, and the canning line in Tangerang was
adjusted to enable the production of a 250 ml slim can
for the Green Sands and Guinness brands.
“Perubahan paradigma dalam cara kerja pada hakikatnya adalah esensi dari TPM dalam merubah operasi brewery untuk mencapai kinerja yang maksimal dalam hal beaya produksi yang dibutuhan, kualitas, kepuasan pelanggan yang berorientasi pada organisasi.” - Sarjuni Rahmat
“Switching paradigm in the way of working is the essence of TPM to transform brewery operations into a truly excellent performance in operational costs, quality, and a customer satisfaction oriented organisation.”- Sarjuni Rahmat
Sumber Daya Manusia Jumlah karyawan berkurang dari 639 pada tahun 2006
menjadi 580 pada tahun 2007. Pengurangan ini terutama
terjadi di bagian pabrik untuk meningkatkan efisiensi.
Berbagai pelatihan dan lokakarya diselenggarakan
guna mendukung pengembangan kompetensi untuk
keberhasilan penggunaan sistem SAP dan program Total
Productive Management (TPM).
Selama tahun 2007, sistem remunerasi baru
yang berbasis kinerja dikembangkan dan akan
diimplementasikan di tahun 2008 untuk karyawan pada
posisi yang lebih tinggi. Sistem ini lebih menitik beratkan
pada hasil dan perkembangan individu, dan secara
relatif memberikan pengupahan yang lebih bervariabel
terhadap kinerja individu. Sesi pelatihan diadakan untuk
mendukung implementasi sistem remunerasi yang
baru ini, yang dihadiri oleh seluruh Direktur dan Senior
Manager Perseroan.
Di tahun yang akan datang untuk para Direktur,
Perseroan merencanakan untuk memberikan pelatihan
yang fokus, terutama yang berhubungan dengan
Undang-Undang Perusahaan yang baru yang mulai
berlaku pada pertengahan tahun kedua 2007.
Hubungan industrial yang harmonis telah dipertahankan
melalui pertemuan-pertemuan secara berkala,
yang dilaksanakan di tingkat pabrik dan korporasi
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
��
“Kebijakan remunerasi yang baru merupakan sistem berbasis kinerja, dimana karyawan dan perusahaan, bersama-sama mendapat manfaat lebih demi pertumbuhan yang berkesinambungan.” - Hning Wicaksono
“The new remuneration policy is a performance driven system, where both the employees and the Company would benefit more, aiming for sustainable growth.” - Hning Wicaksono
Human Resources The number of people employed reduced from 639 in
2006 to 580 in 2007. The reduction mainly took place in
the breweries, and was due to efficiency improvements.
Various trainings and workshops were held to support
the development of competencies to ensure a successful
utilization of the SAP system and the Total Productive
Management program (TPM).
selama tahun tersebut. Disamping itu, kami telah
menyelenggarakan program pendidikan dan diskusi
bagi karyawan demi tercapainya pengertian hubungan
industrial yang lebih baik di lingkungan yang dinamis.
KAJIAN KEUANGAN
Pendapatan dan Biaya BersihMeskipun terjadi penurunan volume penjualan
(-3%), Penjualan Bersih mencapai Rp979 milyar di
tahun 2007, tumbuh sebesar �0% dibandingkan
dengan tahun 2006. Pertumbuhan itu sebagian besar
disebabkan oleh tingginya harga, besarnya penurunan
diskon kepada pelanggan dan perkembangan
membaiknya kombinasi penjualan.
Beban pokok penjualan meningkat sebesar �5% dari
Rp�67 milyar menjadi Rp536 milyar. Biaya bahan baku
dan kemasan secara signifikan lebih tinggi di tahun
2007 dibanding tahun 2006, terutama karena tingginya
kenaikan harga malt di pasar dunia. Biaya upah
langsung juga naik cukup besar karena adanya biaya
redundansi yang terkait dengan program efisiensi yang
dilaksanakan selama tahun tersebut. Biaya pabrikasi
�2
>> Event Bintang Bikin Bintang
“SAP adalah sistem yang terintegrasi, mencakup semua bisnis prosess Dengan SAP, kita dapat mengaksess “real-time” informasi dan berbagai jenis laporan yang diperlukan untuk kepentingan operasional dan pengambilan keputusan. Selain itu, SAP juga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam memproses transaksi.” - Markus Pamula
“SAP is an integrated system, covering all business processes. With SAP, we are able to access the real-time information and standard reports that are important for operational and decision making purposes. In addition, with SAP we can improve effectiveness and efficiency in processing transactions.” - Markus Pamula
During 2007 a completely renewed performance
based remuneration system was developed and will be
implemented for our higher staff employees in 2008.
The system is more focused on individual results and
development and provides relatively more variable
pay that is linked to individual performance. Training
sessions were organized to support the implementation
of this new system, which were attended by all Directors
and Senior Managers of the Company.
For the coming year the Company plans to provide
focused training for its Directors, specifically in relation
to the new company law that has come into effect in
the second half of 2007.
Harmonious industrial relations have been maintained
through periodic meetings, conducted both at brewery
and corporate levels during the year. In addition, we
have conducted workers education program and
discussions for a better understanding of industrial
relations in the dynamic environment.
dapat dikontrol dan naik sebesar 2%, yang berada di
bawah tingkat inflasi umum.
Sehubungan dengan perkembangan-perkembangan
tersebut di atas, Laba Kotor tumbuh sebesar �% dari
Rp�2� milyar pada tahun 2006 menjadi Rp��3 milyar
pada tahun 2007. Marjin laba kotor menurun dari
�7,6% pada tahun 2006 menjadi �5,2% pada
tahun 2007.
Beban usaha meningkat sebesar 6% dari Rp293 milyar
pada tahun 2006 menjadi Rp309 milyar pada tahun
2007. Kenaikan ini disebabkan oleh biaya Pemasaran
dan Penjualan yang lebih tinggi, yang naik sebesar
8% dari Rp228 milyar menjadi Rp2�5 milyar. Kenaikan
biaya pemasaran dan penjualan ini terkait dengan biaya
promosi yang lebih banyak, terutama untuk peluncuran
Green Sands Recharge. Biaya umum dan administrasi
turun sebesar 2% dari Rp65 milyar di tahun 2006
menjadi Rp6� milyar di tahun 2007.
Laba Usaha dan Laba Bersih Laba usaha meningkat sebesar 2% dari Rp�3� milyar
menjadi Rp�33 milyar. Dinyatakan dalam persentase
Pendapatan Bersih, marjin laba usaha menurun dari
��,7% menjadi �3,6%. Beban lain-lain berjumlah
Rp-2 milyar pada tahun 2007 dibandingkan dengan
Rp-20 milyar pada tahun 2006. Penurunan beban yang
signifikan ini terutama disebabkan karena kerugian nilai
tukar yang jauh lebih rendah untuk kontrak forward dan
biaya bunga.
Sebagai akibat dari semua kondisi tersebut di atas, Laba
sebelum pajak meningkat sebesar �8% dari Rp���
milyar di tahun 2006 menjadi Rp�3� milyar di tahun
2007. Karena adanya peningkatan Laba sebelum pajak,
beban pajak penghasilan naik dari Rp37 milyar di tahun
2006 menjadi Rp�7 milyar di tahun 2007. Laba bersih
meningkat sebesar �5% dari Rp7� milyar di tahun 2006
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
�3
FINANCIAL REVIEW
Net turnover and costsDespite a decline in sales volumes (-3%), the Net sales
reached a total of Rp979 billion in 2007, representing
a �0% growth compared to 2006. The growth is
largely due to higher net prices, a substantial reduction
of discounts to customers and an improved sales mix
development.
Cost of goods sold increased by �5% from Rp�67 billion
to Rp536 billion. The costs for raw- and packaging
materials were significantly higher in 2007 compared to
2006, mainly due to a high increase in the world prices
of malt. Direct labor also increased substantially due to
the inclusion of redundancy costs related to the efficiency
programs carried out during the year. Manufacturing
overhead costs were under control and increased by 2%,
well below the general inflation level.
menjadi Rp8� milyar di tahun 2007. Dengan demikian,
laba bersih per saham naik dari Rp3.�92 menjadi Rp�.005.
Sehubungan dengan tingginya kenaikan biaya (cukai
dan bahan baku), prospek untuk tahun 2007 tidak
terlalu optimis pada awal tahun. Ternyata pencapaian
akhir Perseroan pada tahun 2007 telah sesuai dengan
harapan dan target.
Setelah tanggal pelaporan sampai dengan penulisan
laporan ini, tidak ada peristiwa signifikan terjadi yang
secara material dapat mempengaruhi hasil-hasil yang
telah dicapai oleh Perseroan.
Perkembangan Neraca
Total aktiva meningkat dari Rp6�0 milyar pada
tahun 2006 menjadi Rp622 milyar pada tahun 2007.
Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan total aktiva
lancar sebesar Rp30 milyar, yang sebagian besar dioffset
oleh penurunan total aktiva tidak lancar sebesar Rp�8
milyar. Total aktiva lancar meningkat sebesar �5%
dari Rp�99 milyar pada tahun 2006 menjadi Rp229
milyar pada tahun 2007. Peningkatan ini disebabkan
oleh meningkatnya posisi Kas pada akhir tahun, yang
sebagian dikompensasikan oleh rendahnya Persediaan
dan biaya yang dibayar dimuka.
��
Due to the above developments, Gross profit grew
by �% from Rp�2� billion in 2006 to Rp��3 billion in
2007. The gross profit margin decreased from �7.6% in
2006 to �5.2% in 2007.
Operating expenses increased by 6% from Rp293 billion
in 2006 to Rp309 billion in 2007. The increase can be
attributed to higher Marketing and Selling expenses,
which increased by 8% from Rp228 billion to Rp2�5
billion. This increase is related to more Promotion costs,
especially for the introduction of Green Sands Recharge.
General and administrative expenses decreased by 2%
from Rp65 billion in 2006 to Rp6� billion in 2007.
Operating profit and Net profitOperating profit increased with 2% from Rp�3� billion
to Rp�33 billion. Expressed as a percentage of Net
turnover, the operating profit margin declined from
��.7% to �3.6%.Other expense amounted to Rp-2
billion in 2007 compared to Rp-20 billion in 2006. This
significant decline in costs is mostly due to substantially
lower exchange rate forward contract losses and lower
interest expenses.
As a result of all of the above, Profit before tax increased
by �8% from Rp��� billion in 2006 to Rp�3� billion in
2007. Due to the higher Profit before tax, Income tax
expense increased from Rp37 billion in 2006 to Rp�7
billion in 2007. Net profit increased by �5% from Rp7�
billion in 2006 to Rp8� billion in 2007. Consequently, the
net profit per share increased from Rp3,�92 to Rp�,005.
Due to the high input cost increases (excise duty and
raw materials), the outlook for 2007 was not very
optimistic at the beginning of the year. The eventual
achievements of the Company in 2007 were in line with
expectations and targets.
Total aktiva tidak lancar menurun dari Rp��2 milyar
menjadi Rp393 milyar. Penurunan ini sebagian besar
disebabkan oleh turunnya Klaim pengembalian pajak,
menyusul finalisasi klaim pengembalian pajak tahun
2005. Aktiva tetap mengalami sedikit penururan dari
Rp36� milyar menjadi Rp363 milyar. Total penambahan
aktiva tetap sebesar Rp7� milyar pada tahun 2007,
hampir setara dengan jumlah depresiasi dan penurunan
nilai aktiva tetap. Dari total belanja modal di tahun
2007, 73% berkaitan dengan penggantian embalasi
secara teratur dan terus menerus (terutama botol karena
pecah di pasar).
Total kewajiban lancar meningkat dari Rp376 milyar
pada tahun 2006 menjadi Rp387 milyar pada tahun
2007. Kenaikan ini disebabkan oleh karena naiknya
jumlah Hutang Pajak dan Biaya yang masih harus
dibayar, yang sebagian dikompensasikan oleh pinjaman
jangka pendek yang tercatat pada akhir tahun 2006
sebesar Rp25 milyar, yang pelunasannya dilakukan
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
�5
After the reporting date up to the
writing of this report, no significant
events took place that would materially
impact the results of the company.
Balance Sheet developmentsTotal assets increased from Rp6�0 billion in 2006 to
Rp622 billion in 2007. The increase is due to a Rp30
billion increase in Total current assets, which was partly
offset by a decrease of Rp�8 billion in Total non-current
assets. Total current assets increased by �5% from
Rp�99 billion in 2006 to Rp229 billion in 2007. The
increase is due to an increased Cash position at the end
of the year, which was partly compensated by lower
Inventories and lower Prepaid expenses.
Total non-current assets decreased from Rp��2
billion to Rp393 billion. This decline is mostly due to
the decrease in Claims for tax refund, following the
finalization of the 2005 refund claim. Fixed assets
decreased slightly from Rp36� billion to Rp363 billion.
Total additions to fixed assets amounted to Rp7� billion
in 2007, which was approximately equal to the amount
of depreciation and impairments. From the total capital
expenditures in 2007, 73% was related to the regular
and continuous replacement of returnable packaging
materials (mainly bottles, due to breakage in the market).
Total current liabilities increased from Rp376 billion in
2006 to Rp387 billion in 2007. The increase is caused by
an increase of Taxes payable and Accrued expenses, which
was partly compensated by the complete repayment in
2007 of the Short-term loan of Rp25 billion that was
present at the end of 2006. Total non-current
liabilities increased from Rp36 billion in 2006 to
Rp37 billion in 2007.
di tahun 2007. Total kewajiban tidak lancar naik dari
Rp36 milyar pada tahun 2006 menjadi Rp37 milyar
pada tahun 2007.
Total ekuitas pada akhir tahun 2007 sama dengan
tahun 2006, yaitu sebesar Rp�98 milyar, sementara
dividen tunai yang dibayarkan di tahun 2007 (dividen
final tahun 2006 dan dividen interim tahun 2007)
mendekati jumlah Laba bersih yang diperoleh dalam
tahun tersebut.
Berdasarkan evaluasi tiap-tiap debitur pada akhir tahun,
diputuskan untuk membuat penyisihan piutang ragu-
ragu sebesar Rp� milyar. Manajemen yakin jumlah ini
sudah mencukupi.
Modal Kerja (aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar)
Perseroan tetap negatif dan meningkat dari Rp-�77
milyar pada tahun 2006 menjadi Rp-�58 milyar pada
tahun 2007. Penyebab utama perkembangan ini adalah
pelunasan pinjaman jangka pendek dan tersedianya Kas
yang secara signifikan lebih banyak pada akhir tahun
2007. Rasio saat ini meningkat dari 53% di tahun 2006
menjadi 59% di tahun 2007.
Arus Kas Kas bersih dari kegiatan operasi meningkat dari Rp�67
milyar di tahun 2006 menjadi Rp227 milyar di tahun
2007. Peningkatan itu terutama diperoleh dari jumlah
Kas diterima dari pelanggan lebih tinggi, sehubungan
dengan tingginya pendapatan penjualan bersih.
Arus kas dari kegiatan investasi turun dari Rp95 milyar
di tahun 2006 menjadi Rp78 milyar di tahun 2007. Arus
kas dari kegiatan pendanaan naik dari Rp77 milyar
di tahun 2006 menjadi Rp��0 milyar di tahun 2007.
Pembayaran dividen tunai turun dari Rp�02 milyar
di tahun 2006 menjadi Rp85 milyar di tahun 2007,
sementara pinjaman jangka pendek sebesar Rp25
milyar yang terjadi pada tahun 2006 telah dilunasi di
tahun 2007.
�6
Total shareholders’ equity remained the same as at the
end of 2006, at Rp�98 billion, as the Cash dividends
paid in 2007 (final dividend over 2006 and interim
dividend in 2007) were approximately equal to the Net
profit made in the year.
Based on the evaluation of each debtor at year end,
it was decided to make a provision for doubtful
accounts of Rp� billion. Management believes this
amount is adequate.
The Working capital (current assets minus current
liabilities) of the Company remains negative and
increased from Rp-�77 billion in 2006 to
Rp-�58 billion in 2007. The main reason for this
development is the complete repayment of a Short-
term loan and the possession of significantly more Cash
at the end of 2007. The current ratio increased from
53% in 2006 to 59% in 2007.
Cash flowNet cash provided by operating activities increased
from Rp�67 billion in 2006 to Rp227 billion
in 2007. The increase mainly comes from
the higher amount of Cash received from
customers, related to the higher net
sales proceeds.
Penggunaan Laba Sepanjang perkiraan arus kas jangka panjang cukup
sehat, Perseroan bermaksud untuk membayarkan
dividen yang tinggi kepada para pemegang sahamnya.
Seperti pada tahun 2005 dan 2006, Perseroan
mengusulkan pembayaran dividen sebesar �25% dari
Laba bersih.
Seperti yang dinyatakan dalam Laporan Keuangan
Konsolidasi Perseroan yang telah diaudit, laba bersih
untuk 2007 adalah Rp8�.385 juta. Disamping itu,
terdapat jumlah yang belum ditentukan penggunaannya
sebesar Rp�7�.8�7 juta dalam saldo laba pada akhir
2007. Dari laba bersih tahun 2007 dan jumlah yang
belum ditentukan penggunaannya dalam saldo laba,
diusulkan agar sejumlah Rp�05.350 juta dipergunakan
untuk pembayaran dividen. Usulan ini setara dengan
dividen sebesar Rp5.000 per saham pada nilai nominal
Rp�.000. Dividen interim sebesar Rp�.�00 telah
dibayarkan pada bulan Oktober 2007. Oleh karena itu
dividen final ditetapkan sebesar Rp3.600 per saham.
TinjauanMelihat perkembangan historis pasar bir dan keadaan
sosial dan ekonomi saat ini, peluang pasar bir untuk
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
�7
Cash flow from investing activities decreased from Rp95
billion in 2006 to Rp78 billion in 2007. Cash flow from
financing activities increased from Rp77 billion in 2006
to Rp��0 billion in 2007. Payments of cash dividends
decreased from Rp�02 billion in 2006 to Rp85 billion in
2007, while the short term loan of Rp25 billion that was
taken in 2006 was repaid in 2007.
Appropriation of profitsAs long as the longer term cash flow forecast is healthy,
the Company aims to provide a high dividend to its
shareholders. As in 2005 and 2006, it is again proposed to
pay out �25% of Net profit as dividend.
As stated in the Company’s Consolidated Audited
Financial Statement, the net profit for 2007 was
Rp8�,385 million. Next to that, there is an unappropriated
amount of Rp�7�,8�7 million in retained earnings as
per the end of 2007. From the net profit in 2007 and
the unappropriated amount in retained earnings, it is
proposed that an amount of Rp�05,350 million shall
be appropriated for payment of dividend. This proposal
equals a dividend of Rp5,000 per share at par value of
Rp�,000. An interim dividend of Rp�,�00 was already
paid out in October 2007. The final dividend will therefore
amount to Rp3,600 per share.
OutlookLooking at the historical development of the beer market
and given the social and economic circumstances, the
opportunities for the beer market to grow in 2008 seem
limited. Through focused marketing and selling activities
we aim to maintain the strong positions of our brands
and keep our overall market share stable. We see specific
opportunities to further grow the Heineken and Green
Sands volumes.
The price of barley around the world shows a steeply
increasing trend and the price of barley is expected to
tumbuh di tahun 2008 nampaknya akan terbatas.
Melalui kegiatan pemasaran dan penjualan yang terarah,
Perseroan bertujuan untuk mempertahankan posisi yang
kuat dari produk-produknya dan menjaga kestabilan
pangsa pasar secara menyeluruh. Perseroan melihat
adanya peluang khusus untuk terus menumbuhkan
volume penjualan Heineken dan Green Sands.
Harga barley di seluruh dunia menunjukkan tren
kenaikan yang sangat tinggi dan kenaikan harga
tersebut diperkirakan akan berlanjut di tahun 2008.
Karena barley adalah salah satu bahan baku utama
produk Perseroan, kondisi ini memberikan dampak
negatif terhadap beban pokok penjualan.
Perseroan akan terus memusatkan perhatian pada
kualitas produk-produknya serta efisiensi pada
kegiatan operasionalnya. Dalam tahun 2008,
perkembangan efisiensi akan terus dilanjutkan
melalui program Total Productive Management
secara intensif pada Departemen Supply Chain,
demikian juga optimalisasi penggunaan sistem SAP.
Lebih lanjut, Perseroan yakin bahwa sistem manajemen
kinerja yang baru bagi para karyawan dan rekan bisnis
akan membantu mendorong Perseroan ke arah yang
tepat di tahun 2008.
Sehubungan dengan rentannya lingkungan dimana
Perseroan beroperasi, maka perkiraan konkrit
untuk pencapaian di tahun 2008 belum dapat
dilakukan saat ini.
�8
increase further in 2008. As barley malt is one of the main
ingredients for our products, this will have a negative
impact on our cost of goods sold.
The Company will continue to focus on the quality of its
products and the efficiency of its operations. In 2008,
further efficiency improvements will be pursued through
the intensive Total Productive Management program in our
Supply Chain, as well as the optimization of the use of our
SAP system. Furthermore, we are confident that the new
performance management systems for employees and
business partners will help to drive the Company in the
right direction in 2008.
Due to the volatile environment in which the Company
operates, a concrete forecast for the results of 2008 is not
appropriate at this point in time.
We would like to thank the Board of Commissioners
and Audit Committee for their support and pleasant
cooperation throughout the year.
We would like to thank all of our employees and business
partners for their hard work, their motivation and their
loyalty during 2007, which has been of vital importance
for the achievements of our Company.
For and on behalf of the Board of Directors
Jakarta, March 26, 2008
Rick Linck
President Director
Direksi Perseroan ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit
atas dukungan dan kerja sama yang baik sepanjang
tahun 2007.
Direksi juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
seluruh karyawan dan rekan bisnis atas kerja keras,
motivasi dan loyalitas mereka selama tahun 2007,
yang telah menjadi hal yang amat penting bagi
keberhasilan Perseroan.
Untuk dan atas nama Direksi,
Jakarta, 26 Maret 2008
Rick Linck
Presiden Direktur
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
�9
AGM
Board of CommissionersBoard of Directors
Audit CommitteeInternal Audit
Finance Division
Tangerang Brewery
Sampang Agung Brewery
Human Resources DivisionSupply Chain Division
Organizational StructureStruktur Organisasi
Report onCorporate Governance
Laporan TentangTata Kelola Perusahaan
The Company’s policy to improve performance and
maximize corporate value embraces good corporate
governance principles in compliance with current
standards and regulations.
The Board of Commissioners and Board of Directors
are committed to ensure the highest standards of
Corporate Governance throughout the Company.
The governance process is aimed at ensuring that the
Company meets stakeholders’ aspirations and social
expectations and discharge its duties in a manner that is
expected from a good corporate citizen.
The practice of Corporate Governance in PT Multi
Bintang Indonesia Tbk is at the levels of Board of
Directors, Board of Commissioners, Audit Committee,
Internal Audit and Code of Business Conduct.
Board of CommissionersThe Board of Commissioners supervises and advices on
the policy of the Board of Directors and general course
of the Company’s affairs and business operations.
In performing their duties, members of Board of
Commissioners act in the best interest of the Company
and its stakeholders.
The members of the Board of Commissioners are
appointed by a General Meeting of Shareholders for a
term of three years. Upon expiration of this term the
members may be re-appointed. The Annual General
Meeting of Shareholders on May �5, 2007 amended
the composition of the Board of Commissioners to be
five members, including the President Commissioner.
Two members of the Board of Commissioners are
Independent Commissioners. The total remuneration of
the Board of Commissioners in 2007 was Rp�53 million.
Audit CommitteeThe Audit Committee is established by the Board of
Commissioners and its Chairman is an Independent
Commissioner. Its primary purpose is to assist the
Board of Commissioners and the Board of Directors in
Kebijakan Perseroan untuk meningkatkan kinerja dan
memaksimalkan nilai korporasi mencakup prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan
norma dan peraturan saat ini.
Dewan Komisaris dan Direksi berkomitmen untuk
memastikan bahwa prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan dijalankan dengan sebaik-baiknya
dalam Perseroan. Proses tata kelola ditujukan untuk
memastikan agar Perseroan memenuhi aspirasi para
pemangku kepentingan (stakeholders) dan harapan
sosial serta pelaksanaan tugasnya dengan cara yang
diharapkan dari seorang warganegara korporasi
yang baik.
Praktek Tata Kelola Perusahaan di PT Multi Bintang
Indonesia Tbk ada pada tingkat Direksi, Dewan
Komisaris, Komite Audit, Audit Internal dan Kode Etik
Bisnis.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris mengawasi dan memberi nasihat
tentang kebijakan Direksi serta hal-hal umum yang
berkaitan dengan usaha dan operasional Perseroan.
Dalam melaksanakan tugasnya, para anggota
Dewan Komisaris bertindak untuk kepentingan
terbaik Perseroan dan para pemangku kepentingan
(stakeholders).
Para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat
Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu tiga
tahun. Setelah jangka waktu ini berakhir, anggota
Komisaris dapat diangkat kembali. Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan pada tanggal �5 Mei 2007
mengubah susunan Dewan Komisaris menjadi lima
orang, termasuk Presiden Komisaris. Dua diantaranya
adalah Komisaris Independen. Total remunerasi Dewan
Komisaris pada tahun 2007 adalah sebesar Rp�53 juta.
Komite Audit Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dan
Ketua Komite Audit adalah Komisaris Independen.
Tujuan utama adalah untuk membantu Dewan
20
carrying out their responsibilities as they relate to the
management of business risks, internal controls and the
Code of Conduct.
The Audit Committee’s primary focus is to ensure that
the Company’s business risks and internal controls
are appropriate and effectively managed. This will
enable them to provide evidence to the Board of
Commissioners that business risks and control issues are
identified, and appropriate and timely action is taken.
Further information on the activities of the Audit
Committee is provided in the Report from the
Audit Committee.
Board of DirectorsThe Composition of the Board of Directors of the
Company is balanced, consisting of qualified and
experienced Directors. The Board meets regularly to
review performance and resource issues.
Internal Audit DepartmentPT Multi Bintang Indonesia Tbk has a well-established
Internal Audit Department. Its primary objective
is to review operations and risks, and advise on
improvements for internal control and opportunities
for efficiency improvements. The Internal Audit
Department reports administratively to executive
management and functionally to the Board of Directors
and Audit Committee. In carrying out their duties
and responsibilities, members of the Internal Audit
Department are authorized to have full, free, and
unrestricted access to all Company functions, records,
property and personnel.
The table below provides the attendance of the
meetings of the Board of Commissioners meetings,
Board of Directors meetings and Audit Committee
meetings during the year 2007:
Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab karena Komite Audit berhubungan
dengan pengelolaan risiko bisnis, pengendalian
internal dan Kode Etik.
Fokus utama Komite Audit adalah untuk memastikan
bahwa risiko bisnis dan pengendalian internal
Perseroan telah dikelola secara tepat dan efektif.
Dengan demikian Komite Audit dapat membuktikan
kepada Dewan Komisaris bahwa risiko bisnis dan
masalah pengendalian telah diidentifikasi, serta
ditindaklanjuti sepantasnya dan tepat waktu.
Keterangan lebih lanjut mengenai kegiatan Komite Audit
akan dituangkan dalam Laporan dari Komite Audit.
Direksi Susunan Direksi Perseroan telah memadai, terdiri dari
para Direktur yang berkompeten dan berpengalaman.
Direksi mengadakan pertemuan secara teratur untuk
meninjau masalah-masalah kinerja dan sumber daya.
Departemen Audit Internal PT Multi Bintang Indonesia Tbk telah membentuk
Departemen Audit Internal. Tujuan utama departemen
ini adalah untuk mengkaji kegiatan operasional dan
risiko-risiko, serta memberi saran untuk perkembangan
kontrol internal dan kesempatan untuk peningkatan
efisiensi. Departemen Audit Internal bertanggung
jawab secara administratif kepada manajemen
eksekutif dan secara fungsional kepada Direksi
dan Komite Audit. Dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya, para anggota Departemen Audit
Internal berhak untuk mendapatkan akses penuh,
bebas dan tidak terbatas atas seluruh fungsi, dokumen,
properti dan personalia Perseroan.
Tabel di bawah ini menunjukkan kehadiran dalam rapat
Dewan Komisaris, rapat Direksi dan rapat Komite Audit
selama tahun 2007.
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
2�
22
Risk ManagementThe Board of Directors, the Audit Committee and
the Internal Audit department regularly discuss
the various business risks that the Company faces,
and how these risks can be mitigated or limited.
To mitigate the risk of exchange rate fluctuations,
the Company adheres to a strict policy to hedge its
obligations in foreign currency. To limit the risk of
scarcity and high uncertainty of prices of raw material
costs, the Company pools its purchasing needs with
other companies in the Asian region to procure raw
materials via forward buying contracts.
Code of Business ConductIt is Company policy that all employees and directors
conduct themselves in accordance with high ethical
standards and thus serve the best interests of the
Company, its employees and the broader society of
which it is a part. The Code of Conduct covers the
issues related to corruptions, conflict of interest,
gifts, and preventing fraud, protecting confidential
information, keeping accurate records and reporting
inappropriate, unethical, or illegal behavior. In 2005 a
new Code of Conduct was updated to align all rules
and procedures with the Code of Business Conduct of
the Heineken group.
Corporate Social ResponsibilityIn order to form a sustainable and valuable part
of society, the Company is committed to not
only look at financial successes, but also make all
BOC Meeting BOD Meeting AC Meeting
Frequency Attendance Frequency Attendance Frequency Attendance
Cosmas Batubara � �
Subarto Zaini � � � �
Bobby H. Noya � �
Sijbe Hiemstra � �
Sri Urip* � �
Theodore P. Rachmat* � �
Martiono Hadianto** � 2
Frederik W.K. Linck � � 20 20 � �
Jasper C. Hamaker � � 20 20 � 3
Bambang Britono � 3 20 �8 � �
Herman J.M.A.G. van de Bergh � � 20 �9 � �
Irwan Habsjah � �
Frans Iskandar � �
*Resigned effective as per May �5, 2007**Appointed effective as per May �5, 2007
Manajemen Risiko Direksi, Komite Audit dan Departmen Audit Internal secara
teratur membahas berbagai risiko bisnis yang dihadapi
Perseroan, dan bagaimana risiko-risiko ini dapat dimitigasikan
atau dibatasi. Untuk mitigasi risiko fluktuasi nilai tukar,
Perseroan tunduk pada kebijakan ketat untuk menghindari
timbulnya kewajiban dalam valuta asing. Guna membatasi
risiko kelangkaan dan tingginya harga biaya bahan baku
yang tidak menentu, Perseroan bersama dengan perusahaan-
perusahaan lain di wilayah Asia menyatukan seluruh
kebutuhan pembelian untuk mendapatkan bahan baku
melalui kontrak pembelian forward.
Kode Etika Bisnis Merupakan kebijakan Perseroan bahwa seluruh karyawan
dan direktur berkelakuan sesuai dengan ukuran etika yang
tinggi dan dengan demikian memberikan yang terbaik
bagi Perseroan, karyawan dan masyarakat yang lebih luas
yang merupakan bagian dari Perseroan. Kode Etika Bisnis
meliputi hal-hal yang berhubungan dengan korupsi, benturan
kepentingan, hadiah dan pencegahan penipuan, perlindungan
atas informasi rahasia, keakuratan dokumen dan pelaporan
yang tidak tepat, kelakuan yang tidak etis, atau tidak sah.
Di tahun 2005 Kode Etik yang baru telah dimutahirkan agar
dapat digabungkan dengan seluruh peraturan dan prosedur
Kode Etik Bisnis Heineken Group.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanDalam rangka untuk tetap menjadi bagian yang bernilai
dari masyarakat, Perseroan berkomitmen untuk tidak
semata-mata menitikberatkan pada keberhasilan finansial
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
23
necessary efforts to have and maintain a positive and
meaningful relationship with the local communities
and society in general. Therefore, as Good Corporate
Citizen, the Company is dedicated to focus on
respecting individuals, society and the environment in
which we conduct our core business activities.
Since many years the Company has an active program
to continuously use best practices in the industry to
reduce energy and water consumption as much as
possible. In both breweries waste water treatment
plants have been installed to avoid pollution of the
surrounding environment.
The majority of the sales volume of the Company is
packed in returnable bottles. This makes the products
more affordable for consumers and at the same times
helps to improve the environment. The returnable 620
ml Bintang Bremer bottle is the most commonly used
pack-type and on average this returnable bottle is used
more than 20 times in its lifetime.
The focus of our Corporate Social Responsibility
activities is where the impact on our stakeholders is
most beneficial. The activities are aimed at delivering
an improved and more secure environment for our
employees, and improve the lives of the people living
and working in the areas surrounding our breweries in
Tangerang and Sampang Agung. Both breweries have
on-premise sport facilities for employees, an annual
medical check-up is arranged for all employees and
there is a strict safety policy to avoid accidents and
other hazards as much as possible. The Company has
implemented the Community Development Program
in both Tangerang (since 2000) and Sampang Agung
(since 200�). The Community Development Program
includes among other things the following range of
activities: scholarships for students, charity donations
for poor people and orphans, blood donation
programs, polio immunization, and the support of
youth activities for art and sport.
saja, namun juga melakukan berbagai hal yang diperlukan
untuk membina dan mempertahankan hubungan yang
positif dengan komunitas setempat dan masyarakat pada
umumnya. Oleh karena itu, sebagai Warganegara Korporasi
yang baik, Perseroan bertekad untuk fokus pada hal-hal
yang menghargai individu , masyarakat dan lingkungan
dimana Perseroan menjalankan kegiatan utamanya.
Selama bertahun-tahun, Perseroan telah menjalankan
program aktif yang secara terus-menerus berupaya
menerapkan cara kerja terbaik di industri terkait dengan
mengurangi pemakaian energi dan air semaksimal mungkin.
Pengolahan air limbah telah dibangun di kedua lokasi pabrik
untuk mencegah polusi terhadap lingkungan sekitarnya.
Sebagian besar penjualan produk Perseroan dikemas dalam
botol-botol yang dapat dikembalikan. Hal ini membuat
produk tersebut menjadi lebih terjangkau oleh konsumen
dan pada saat yang sama membantu menjaga kelestarian
lingkungan. Botol Bintang Bremer ukuran 620 ml yang dapat
dikembalikan adalah jenis kemasan yang paling banyak
digunakan dan secara rata-rata penggunaan dari botol yang
dapat dikembalikan tersebut adalah lebih dari 20 kali.
Tanggung Jawab Sosial Perseroan mengarah pada
kegiatan yang menguntungkan berbagai pihak yang
berkepentingan. Kegiatan-kegiatan tersebut ditujukan
untuk menciptakan kondisi lingkungan yang lebih aman
bagi karyawan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat
yang berdiam dan bekerja di daerah sekitar lokasi pabrik
di Tangerang dan Sampang Agung. Di kedua lokasi pabrik
tersebut tersedia sarana olahraga bagi para karyawan,
pemeriksaan kesehatan tahunan yang dilakukan bagi
seluruh karyawan dan adanya kebijakan keselamatan
yang ketat yang sedapat mungkin mencegah terjadinya
kecelakaan dan bahaya-bahaya lainnya. Perseroan telah
melaksanakan Program Pengembangan Komunitas baik di
Tangerang maupun Sampang Agung (sejak tahun 200�).
Program Pengembangan Komunitas ini meliputi antara
lain serangkaian kegiatan sebagai berikut: bea siswa bagi
pelajar, sumbangan amal bagi yang miskin dan yatim piatu,
program donor darah, imunisasi polio, dan dukungan untuk
kegiatan seni dan olahraga pemuda.
Report ofthe Audit Committee
Laporan Komite Audit
PT Multi Bintang Indonesia Tbk Audit Committee,
whose members include Subarto Zaini, Chairman,
Irwan Habsjah and Frans P. Iskandar, is established by
and responsible to the Board of Commissioners of the
Company.
The task of the Audit Committee is to assist the Board
of Commissioners in its oversight responsibilities relating
to, among other duties, �. accounting and financial
reporting principles and procedures for the company,
2. the adequacy of the company’s systems of internal
control over financial reporting and 3. the quality and
integrity of the Company’s financial statements.
In carrying out its function the Audit Committee
operates in accordance with the regulations established
by the Capital Market Supervisory Body (BAPEPAM).
During 2007, the Audit Committee has conducted
four meetings that were attended by the chairman and
members of the Committee, President Director and
Finance Director of PT Multi Bintang Indonesia Tbk, the
External Auditors of the Company and PT Multi Bintang
Indonesia Tbk Internal Auditors. The Audit Committee
reviewed the following items during these meetings:
a. The audit plans of the external and internal auditors,
the results of their examination and evaluation of the
systems of internal controls and remedial action
taken;
b. The financial statements and auditors’ report of
the Company before their submission to the Board of
Commissioners;
c. Compliance with the relevant laws and regulations
and with the Company’s statement of Business
Conduct;
Komite Audit PT Multi Bintang Indonesia, dengan
anggota-anggotanya yang terdiri atas Subarto Zaini,
Ketua, Irwan Habsjah dan Frans P. Iskandar, dibentuk dan
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Perseroan.
Tugas Komite Audit adalah untuk membantu
Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab pengawasan yang berhubungan
dengan, antara lain, (�) prinsip-prinsip akuntansi dan
pelaporan keuangan serta prosedur perusahaan,
(2). kecukupan sistem pengendalian internal terhadap
pelaporan keuangan, dan (3). kualitas dan integritas
laporan keuangan Perseroan.
Dalam melaksanakan fungsinya, Komite Audit bekerja
dengan berpedoman pada peraturan yang ditetapkan
oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM & LK).
Selama tahun 2007, Komite Audit telah mengadakan
rapat sebanyak empat kali yang dihadiri oleh Ketua
dan para anggota Komite, Presiden Direktur dan
Direktur Keuangan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk.,
Eksternal Auditor Perseroan serta Internal Auditor
PT Multi Bintang Indonesia. Hal-hal yang ditelaah
oleh Komite Audit dalam rapat-rapat tersebut adalah:
a. Rencana audit oleh eksternal auditor dan internal
auditor, hasil pemeriksaan dan evaluasi sistem
pengendalian internal serta tindakan perbaikan
yang dilakukan;
b. Laporan keuangan serta laporan auditor
tentang Perseroan, sebelum diajukan kepada
Dewan Komisaris;
c. Kepatuhan pada peraturan dan perundang-
undangan yang bersangkutan serta pada Kode
Etika Bisnis Perseroan;
2�
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
25
d. The independence and objectivity of the external
auditors;
e. Relevant business issues in so far as they relate to the
management of business risk and internal controls.
The Audit Committee members have had one meeting
with internal and external auditors without the presence
of executive management during the year.
The Audit Committee has met its duties and
responsibilities during 2007 in accordance with the
guidelines stipulated in the Charter of the Audit
Committee established by the Board of Commissioners
of the PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
d. Independensi dan obyektivitas eksternal auditor;
e. Hal-hal lain sepanjang yang berhubungan dengan
pengelolaan risiko bisnis usaha dan pengendalian
internal.
Para anggota Komite Audit mengadakan satu kali
pertemuan dengan eksternal auditor dan internal
auditor tanpa dihadiri oleh manajemen eksekutif
selama tahun itu.
Komite Audit telah melaksanakan tugas dan
kewajibannya selama tahun 2007 sesuai dengan
Pedoman Komite Audit yang telah ditetapkan oleh
Dewan Komisaris PT Multi Bintang Indonesia, Tbk.
Jakarta, 25 Maret 2008 > Jakarta, March 25, 2008
Subarto Zaini
Ketua Komite Audit > Chairman of the Audit Committee
26
Rp million Rp million
2007 2006
Net sales for the year 978,600 89�,00�
Profit before tax �3�,�5� ���,06�
Income tax expense �6,695 37,�25
Minority interest in
subsidiary’s net profit 7� 55
Net profit 8�,385 73,58�
Appropriation:
Cash dividends for 2006 result:
Interim dividend of Rp�,725
per share -- 36,3�6
Final dividend of Rp2,6�0
per share -- 55,625
Cash dividends for 2007 result:
Interim dividend of Rp�,�00
per share 29,�98 --
Proposed final dividend of
Rp3,600 per share 75,852 --
Retained earnings for the year �05,350 9�,97�
Specific Informationto Our Shareholder
Informasi Khusus Bagi Pemegang Saham
The Board of Directors proposes a final dividend of
Rp3,600 per share, subject to approval at the Annual
General Meeting of Shareholders to be convened on
May 2008.
Shareholders Number of shares In % Par value (in Rp million)
Heineken International B.V. �6,000,�28 75.9� �6,000
Public 3,50�,0�2 �6.63 3,50�
Hollandsch Administratiekantoor B.V. �,565,565 7.�3 �,566
2�,070,000 �00.00 2�,070
2. Shareholders The ownership of the issued share capital of
PT Multi Bintang Indonesia Tbk is as follows:
1. Results
1. Hasil Usaha
Pemegang Saham Jumlah saham Dalam % Nilai saham (dalam jutaan Rp)
Direksi mengusulkan pembayaran dividen final sebesar
Rp3.600 per saham, yang akan disetujui dalam
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan
diselenggarakan pada bulan Mei 2008.
2. Pemegang Saham Kepemilikan modal saham yang ditempatkan dari
PT Multi Bintang Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:
Rp juta Rp juta
2007 2006
Penjualan bersih untuk tahun ini 978.600 89�.00�
Laba sebelum pajak �3�.�5� ���.06�
Beban pajak penghasilan �6.695 37.�25
Hak minoritas atas laba bersih
anak perusahaan 7� 55
Laba bersih 8�.385 73.58�
Penggunaan:
Dividen tunai untuk hasil 2006:
Dividen interim sebesar
Rp�.725 per saham -- 36.3�6
Dividen final sebesar Rp2.6�0
per saham -- 55.625
Dividen tunai untuk hasil 2007:
Dividen interim sebesar
Rp�.�00 per saham 29.�98 --
Usulan dividen final sebesar
Rp3.600 per saham 75.852 --
Laba ditahan untuk tahun ini �05.350 9�.97�
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
27
3. Commissioners and Directors
As of December 3�, 2007 the composition of the
Board of Commissioners and the Board of Directors
are as follows:
Board of Commissioners:
Cosmas Batubara: President Commissioner
Appointed since June 30, 1998
Mr. Batubara holds the following positions: President
Commissioner of PT Tunas Ridean Tbk, President
Commissioner of PT Dharmala Intiland Tbk and
Commissioner of PT Ciputra Development Tbk.
Subarto Zaini: Independent Commissioner
Appointed since June 30, 1998
Mr. Zaini holds the following positions:
Commissioner of PT BAT Indonesia Tbk,
Chairman of the Audit Committee of PT BAT
Indonesia Tbk and Independent Commissioner
of PT Inco Tbk.
Bobby Henry Noya: Commissioner
Appointed since June 3, 2005
Before he was appointed as a member of the Board
of Commissioner in June 2005, Mr. Noya worked for
PT Multi Bintang Indonesia Tbk since �988 and was
a member of the Board of Directors of PT Multi
Bintang Indonesia Tbk from �998 until 2005.
Sijbe Hiemstra: Commissioner
Appointed since June 3, 2005
Mr. Hiemstra joined the Heineken Group in �978
and has held senior management positions in
Europe, Africa and Asia Pacific. Mr. Hiemstra
currently holds the position of President Heineken
Asia Pacific, and is a member of the Heineken
global Executive Committee. He also currently
holds various directorships with companies across
the Asia Pacific region.
3. Komisaris dan Direktur
Per tanggal 3� Desember 2007 susunan Dewan
Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Cosmas Batubara: Presiden Komisaris.
Diangkat sejak 30 Juni 1998
Bapak Batubara memegang jabatan-jabatan sebagai
berikut: Presiden Komisaris PT Tunas Ridean Tbk,
Presiden Komisaris PT Dharmala Intiland Tbk dan
Komisaris PT Ciputra Development Tbk.
Subarto Zaini: Komisaris Independen.
Diangkat sejak 30 Juni 1998
Bapak Zaini memegang jabatan-jabatan sebagai
berikut: Komisaris PT BAT Indonesia Tbk, Ketua
Komite Audit PT BAT Indonesia Tbk dan Komisaris
Independen PT Inco Tbk.
Bobby Henry Noya: Komisaris.
Diangkat sejak 3 Juni 2005.
Sebelum diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris
pada bulan Juni 2005, Bapak Noya telah bekerja di
PT Multi Bintang Indonesia Tbk sejak tahun �988 dan
menjadi anggota Direksi PT Multi Bintang Indonesia
Tbk mulai tahun �998 sampai dengan 2005.
Sijbe Hiemstra: Komisaris.
Diangkat sejak 3 Juni 2005.
Bapak Hiemstra bergabung dengan Heineken Group
pada tahun �978 dan menjabat posisi manajemen
senior di Eropa, Afrika dan Asia Pasifik. Bapak Hiemstra
saat ini menjabat sebagai Presiden Heineken Asia
Pacific, dan anggota Heineken Global Executive
Committee. Beliau juga memegang berbagai jabatan
direktur pada perusahaan-perusahaan di seluruh
wilayah Asia Pasifik.
Martiono Hadianto: Komisaris Independen
Diangkat sejak 15 Mei 2007
Saat ini Bapak Martiono adalah Presiden Direktur
28
Martiono Hadianto: Independent Commissioner
Appointed since May 15, 2007
Mr. Martiono is the current President Director of PT
Newmont Pacific Nusantara. In the past he has held
various director and commissioner positions in companies
and with the government, including President Director of
PT Pertamina and Director and Commissioner at
PT Garuda Indonesia.
Board of Directors
Rick Linck: President Director
Appointed as President Director since
October 18, 2006
After having worked in the Netherlands in various
marketing and sales positions in the consumer goods
industry, Mr. Linck joined Heineken in �995. Before
joining PT Multi Bintang Indonesia Tbk, he held
various general management positions in
Cambodia, Papua New Guinea and China.
Jasper Hamaker:
Finance Director & Corporate Secretary
Appointed as Corporate Secretary since
February 1, 2006
Appointed as Director since May 15, 2006
Mr. Hamaker joined the Heineken group in �996.
Before joining PT Multi Bintang Indonesia Tbk,
he worked in various finance positions in Heineken
Netherlands, in Heineken’s Corporate Finance
department in Amsterdam, and in Nigerian Breweries.
Bambang Britono: Human Resources Director
Appointed as Director since December 16, 1998
Mr. Britono joined the Company in �990. After
working in various marketing and sales positions,
he was appointed HR director in �998.
Herman van de Bergh: Supply Chain Director
Appointed as Director since June 8, 2004
Mr. van den Bergh joined Heineken in �979.
PT Newmont Pacific Nusantara. Sebelumnya beliau
menjabat berbagai posisi direktur dan komisaris pada
perusahaan-perusahaan dan pemerintahan, di antaranya
Presiden Direktur PT Pertamina dan Direktur serta
Komisaris PT Garuda Indonesia.
Direksi
Rick Linck: Presiden Direktur
Diangkat sebagai Presiden Direktur
sejak 18 Oktober 2006
Setelah bekerja di Nederland pada berbagai posisi
pemasaran dan penjualan dalam industri barang-
barang konsumen, Bapak Linck bergabung dengan
Heineken pada tahun �995. Sebelum bergabung
dengan PT Multi Bintang Indonesia Tbk, beliau
menjabat berbagai posisi manajemen umum di
Kamboja, Papua New Guinea dan Cina.
Jasper Hamaker:
Direktur Keuangan & Sekretaris Perusahaan
Diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan
sejak 1 Februari 2006
Diangkat sebagai Direktur sejak 15 Mei 2006
Bapak Hamaker bergabung dengan Heineken group
pada tahun �996. Sebelum bergabung dengan
PT Multi Bintang Indonesia Tbk, beliau menjabat
berbagai posisi keuangan di Heineken Netherlands,
Heineken’s Corporate Finance Department di
Amsterdam, dan Nigerian Breweries.
Bambang Britono: Direktur Sumber Daya Manusia
Diangkat sebagai Direktur sejak 16 Desember
1998
Bapak Britono bergabung dengan Perseroan pada
tahun �990. Setelah menjabat berbagai posisi
pemasaran dan penjualan, beliau diangkat sebagai
Direktur SDM pada tahun �998.
Herman van de Bergh: Direktur Supply Chain
Diangkat sebagai Direktur sejak 8 Juni 2004
Bapak van den Bergh bergabung dengan Heineken
pada tahun �979. Sebelum bergabung dengan
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
29
2007
Q1 Q2 Q3 Q4
Jumlah saham yang diperdagangkan (ribu)Shares traded (thousands) 39.5 �.0 22.5 3.0
Harga saham tertinggi (Rp)Highest price per share (Rp) 57,500 55,000 �8,500 55,000
Harga saham terendah (Rp)Lowest price per share (Rp) 5�,000 5�,000 �8,000 55,000
2006
Q1 Q2 Q3 Q4
Jumlah saham yang diperdagangkan (ribu)Shares traded (thousands) �8.5 �2.5 �2.5 �5.5
Harga saham tertinggi (Rp)Highest price per share (Rp) 52,500 55,000 53,000 55,000
Harga saham terendah (Rp)Lowest price per share (Rp) 50,000 �9,500 �8,800 5�,500
Tipe PencatatanType of listing
Tanggal Pencatatan Date of Listing
Penambahan/Peruba-han Jumlah Saham
Changes / Additional in Number of Shares
Total SahamTotal Shares
Penawaran Umum Public Offering �5 December �98� 3,520,0�2 3,520,0�2
Company Listing Company Listing 2� January 200� �7,5�9,988 2�,070,000
Chronology of Shares Listing
5. Shares in Circulation
Before joining PT Multi Bintang Indonesia Tbk,
he held various technical and general management
positions in the Netherlands and Papua New Guinea.
4. Auditors The Auditors KPMG Siddharta Siddharta & Widjaja
have indicated their willingness to continue as
Auditors for the Company.
4. Auditors Kantor Akuntan Publik KPMG Siddharta, Siddharta
& Widjaja telah bersedia untuk terus menjadi
auditor Perseroan.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk, beliau menjabat
berbagai posisi teknikal dan manajemen umum di
Nederland dan Papua New Guinea.
30
Ratification of the 2007 Annual Report
This 2007 Annual Report and the accompanying
financial statements and related information are the
responsibility of the Board of Directors and the Board of
Commissioners of PT Multi Bintang Indonesia Tbk and
has been approved on March 26, 2008 evidenced by
the signatures below.
Cosmas Batubara
Presiden Komisaris President Commissioner
Subarto Zaini
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Martiono Hadianto
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Sijbe Hiemstra
KomisarisCommissioner
Bobby H. Noya
KomisarisCommissioner
Rick Linck
Presiden DirekturPresident Director
Herman J.M.A.G van de Bergh
DirekturDirector
Bambang Britono
DirekturDirector
Jasper C. Hamaker
DirekturDirector
Pengesahan Laporan Tahunan 2007
Laporan Tahunan 2007 ini dan laporan keuangan serta
informasi terkait merupakan tanggung jawab Direksi
dan Dewan Komisaris PT Multi Bintang Indonesia Tbk,
dan telah mendapat persetujuan pada tanggal 26
Maret 2008, yang dibuktikan dengan tandatangan
di bawah ini.
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
3�
32
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
33
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
F inancia l Statements
LaporanKeuangan
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
34
Siddharta Siddharta & WidjajaRegistered Public Accountants
Tel. +62(0)215742333 +62(0)215742888 Fax. +62(0)215741777 +62(0)215742777
33rdFloorWismaGKBI28,Jl.Jend.SudirmanJakarta10210Indonesia
SiddhartaSiddharta&Widjaja-RegisteredPublicAccountants.anIndonesianpartnershipandamemberfirmoftheKPMGnetworkofindependentmemberfirmsaffiliatedwithKPMGInternational.aSwisscooperative. LicenseNo.:KEP-232/KM.6/2002
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
Laporan Auditor Independen
No.: L.07 - 2800 - 08/LF/III.04.001
Para Pemegang Saham,
Dewan Komisaris dan Direksi
PT Multi Bintang Indonesia Tbk:
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Multi Bintang
Indonesia Tbk (“Perseroan”) dan anak perusahaan tanggal 31
Desember 2007 dan 2006, serta laporan laba rugi konsolidasi,
laporan perubahan ekuitas konsolidasi, dan laporan arus
kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-
tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen Perseroan. Tanggung jawab kami terletak pada
pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan
audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan
audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa
laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit
meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti
yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip
akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat
oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami
memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang
kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan PT Multi Bintang Indonesia
Tbk dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2007 dan
2006, dan hasil usaha, serta arus kas mereka untuk tahun yang
berakhir pada tanggal¬tanggal tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Independent Auditor’s Report
No.: L.07 - 2800 - 08/LF/III.04.001
The Shareholders,
Boards of Commissioners and Directors
PT Multi Bintang Indonesia Tbk:
We have audited the consolidated balance sheets of PT Multi
Bintang Indonesia Tbk (“the Company”) and subsidiary as of
31 December 2007 and 2006, and the related consolidated
statements of income, changes in shareholders’ equity, and
cash flows for the years then ended. These financial statements
are the responsibility of the Company’s management. Our
responsibility is to express an opinion on these financial
statements based on our audits.
We conducted our audits in accordance with auditing
standards established by the Indonesian Institute of Certified
Public Accountants. Those standards require that we plan
and perform the audit to obtain reasonable assurance
about whether the financial statements are free of material
misstatement. An audit includes examining. on a test basis.
evidence supporting the amounts and disclosures in the
financial statements. An audit also includes assessing the
accounting principles used and significant estimates made
by management, as well as evaluating the overall financial
statement presentation. We believe that our audits provide a
reasonable basis for our opinion.
In our opinion. the consolidated financial statements referred
to above present fairly, in all material respects, the financial
position of PT Multi Bintang Indonesia Tbk and subsidiary as of
31 December 2007 and 2006. and the results of their operations
and their cash flows for the years then ended in conformity
with accounting principles generally accepted in Indonesia.
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
35
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)Siddharta Siddharta & WidjajaRegistered Public Accountants
Kantor Akuntan Publik/Registered Public Accountants
Siddharta Siddharta & Widjaja
Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan pokok secara keseluruhan.
Laporan keuangan induk perusahaan disajikan untuk tujuan
analisis tambahan dan bukan merupakan bagian laporan
keuangan pokok yang diharuskan menurut prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan induk
perusahaan tersebut telah menjadi objek prosedur audit yang
kami terapkan dalam audit atas laporan keuangan pokok, dan
menurut pendapat kami disajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan pokok
secara keseluruhan.
Our audit was conducted for the purpose of forming an opinion
on the basic financial statements taken as a whole. The parent
company financial statements are presented for purposes of
additional analysis and are not a required part of the basic
financial statements in accordance with accounting principles
generally accepted in Indonesia. The parent company financial
statements have been subjected to the auditing procedures
applied in the audit of the basic financial statements and, in
our opinion, are fairly stated in all material respects in relation
to the basic financial statements taken as a whole.
Drs. Agung Nugroho Soedibyo
Izin Akuntan Publik No. 98.1.0151/Public Accountant License No. 98.1.0151
Jakarta, 4 Maret 2008
Laporan keuangan terlampir tidak dimaksudkan untuk
menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas sesuai
dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di
negara dan wilayah hukum selain Indonesia. Standar, prosedur
dan praktek untuk mengaudit laporan keuangan tersebut adalah
yang berlaku umum dan diterapkan di Indonesia.
Jakarta, 4 March 2008
The accompanying financial statements are not intended to
present the financial position, results of operations and cash flows
in accordance with accounting principles and practices generally
accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia.
The standards, procedures and practices to audit such financial
statements are those generally accepted and applied in Indonesia.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
36
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.See Notes to the financial statements, which form an integral part of these financial statements.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/AKTIVA Notes 2007 2006 ASSETS
AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS
KAS DAN SETARA KAS 2a,3 44.207 4.759 CASH AND CASH EQUIVALENTS
PIUTANG USAHA TRADE RECEIVABLES
Setelah dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sebesar Rp 1.175 juta pada
tahun 2007 2c,4 110.490 99.757
Net of allowance for doubtful
accounts of Rp 1,175 million
in 2007
PIUTANG LAIN-LAIN DARI OTHER RECEIVABLES FROM
PIHAK KETIGA 1.204 1.743 THIRD PARTIES
PERSEDIAAN INVENTORIES
Setelah dikurangi penyisihan
persediaan slow-moving sebesar
Rp 4.818 juta pada tahun 2007 dan
Rp 1.648 juta pada tahun 2006 2d,5 64.747 76.459
Net of allowance for slow-moving
inventories of Rp 4,818 million
in 2007 and Rp 1,648 million
in 2006
BIAYA DIBAYAR DIMUKA 3.080 13.382 PREPAID EXPENSES
INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIVE FINANCIAL
DERIVATIF 2e,6 3.216 - INSTRUMENTS
AKTIVA LANCAR LAIN-LAIN 1.744 2.546 OTHER CURRENT ASSETS
JUMLAH AKTIVA LANCAR 228.688 198.646 TOTAL CURRENT ASSETS
AKTIVA TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK 11e 13.853 28.386 CLAIMS FOR TAX REFUND
AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, bersih 2i,11f 2.064 1.842 DEFERRED TAX ASSETS, net
AKTIVA TETAP FIXED ASSETS
Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp 331.155 juta dan penyisihan
penurunan nilai aktiva sebesar Rp 5.857
juta pada tahun 2007 (2006: Rp 264.690
juta dan nil) 2f,7 362.811 363.681
Net of accumulated depreciation of
Rp 331,155 million and
impairment allowance of
Rp 5,857 million in 2007
(2006: Rp 264,690
million and nil)
AKTIVA TAK BERWUJUD INTANGIBLE ASSETS
Setelah dikurangi amortisasi sebesar
Rp 3.730 juta pada tahun 2007 2g 9.782 13.093
Net of amortization of
Rp 3,730 million in 2007
AKTIVA LAIN-LAIN 4.637 4.789 OTHER ASSETS
JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 393.147 411.791 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH AKTIVA 621.835 610.437 TOTAL ASSETS
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
37
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.See Notes to the financial statements, which form an integral part of these financial statements.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued)
31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/AKTIVA Notes 2007 2006 ASSETS
AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS
KAS DAN SETARA KAS 2a,3 44.207 4.759 CASH AND CASH EQUIVALENTS
PIUTANG USAHA TRADE RECEIVABLES
Setelah dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sebesar Rp 1.175 juta pada
tahun 2007 2c,4 110.490 99.757
Net of allowance for doubtful
accounts of Rp 1,175 million
in 2007
PIUTANG LAIN-LAIN DARI OTHER RECEIVABLES FROM
PIHAK KETIGA 1.204 1.743 THIRD PARTIES
PERSEDIAAN INVENTORIES
Setelah dikurangi penyisihan
persediaan slow-moving sebesar
Rp 4.818 juta pada tahun 2007 dan
Rp 1.648 juta pada tahun 2006 2d,5 64.747 76.459
Net of allowance for slow-moving
inventories of Rp 4,818 million
in 2007 and Rp 1,648 million
in 2006
BIAYA DIBAYAR DIMUKA 3.080 13.382 PREPAID EXPENSES
INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIVE FINANCIAL
DERIVATIF 2e,6 3.216 - INSTRUMENTS
AKTIVA LANCAR LAIN-LAIN 1.744 2.546 OTHER CURRENT ASSETS
JUMLAH AKTIVA LANCAR 228.688 198.646 TOTAL CURRENT ASSETS
AKTIVA TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK 11e 13.853 28.386 CLAIMS FOR TAX REFUND
AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, bersih 2i,11f 2.064 1.842 DEFERRED TAX ASSETS, net
AKTIVA TETAP FIXED ASSETS
Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp 331.155 juta dan penyisihan
penurunan nilai aktiva sebesar Rp 5.857
juta pada tahun 2007 (2006: Rp 264.690
juta dan nil) 2f,7 362.811 363.681
Net of accumulated depreciation of
Rp 331,155 million and
impairment allowance of
Rp 5,857 million in 2007
(2006: Rp 264,690
million and nil)
AKTIVA TAK BERWUJUD INTANGIBLE ASSETS
Setelah dikurangi amortisasi sebesar
Rp 3.730 juta pada tahun 2007 2g 9.782 13.093
Net of amortization of
Rp 3,730 million in 2007
AKTIVA LAIN-LAIN 4.637 4.789 OTHER ASSETS
JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 393.147 411.791 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH AKTIVA 621.835 610.437 TOTAL ASSETS
Catatan/ LIABILITIES ANDKEWAJIBAN DAN EKUITAS Notes 2007 2006 SHAREHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIESPINJAMAN JANGKA PENDEK 9 - 25.000 SHORT-TERM LOANS
HUTANG USAHA 10 43.490 43.558 TRADE PAYABLES
HUTANG PAJAK 11a 110.511 92.285 TAXES PAYABLE
HUTANG LAIN-LAIN: OTHER PAYABLES:
Pihak ketiga 12 34.557 30.527 Third parties
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 21 10.353 17.469 Related parties
UANG MUKA DITERIMA DARI PELANGGAN - 1.915
ADVANCES RECEIVED FROM CUSTOMERS
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 13 69.306 48.360 ACCRUED EXPENSES
JAMINAN EMBALASI 2i 118.599 113.342 DEPOSITS ON CONTAINERS
INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF 2e,6 - 3.477
DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 386.816 375.933
TOTAL CURRENT LIABILITIES
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIESKEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN,
bersih 2j,11f 29.730 26.537DEFERRED TAX LIABILITIES,
net
PENYISIHAN UNTUK IMBALAN KERJA 2h,8 4.600 9.437
EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR OTHER NON-CURRENT
LAIN-LAIN 2.882 - LIABILITIES
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 37.212 35.974
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
HAK MINORITAS 2b 84 69 MINORITY INTEREST
EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITYMODAL SAHAM, nilai nominal
Rp 1.000 per saham:SHARE CAPITAL, par value of
Rp 1,000 per share:
Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh 21.070.000 saham 14 21.070 21.070
Authorized, issued and fully paid-up
21,070,000 shares
TAMBAHAN MODAL DISETOR 15 1.802 1.802 ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
SALDO LABA: RETAINED EARNINGS:
Sudah ditentukan penggunaannya 16 4 3 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya 174.847 175.586 Unappropriated
JUMLAH EKUITAS 197.723 198.461TOTAL SHAREHOLDERS’
EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 621.835 610.437
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’EQUITY
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
38
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.See Notes to the financial statements, which form an integral part of these financial statements
Catatan/Notes 2007 2006
PENJUALAN BERSIH 2k,17 978.600) 891.001) NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 2d,18 (536.028) (466.684) COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 442.572) 424.317) GROSS PROFIT
BEBAN USAHA: 19 OPERATING EXPENSES:Beban pemasaran dan penjualan (245.504) (228.016) Marketing and selling expensesBeban umum dan administrasi (63.915) (65.193) General and administrative expenses
JUMLAH BEBAN USAHA (309.419) (293.209) TOTAL OPERATING EXPENSES
LABA USAHA 133.153) 131.108) OPERATING PROFIT
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN: OTHER INCOME (EXPENSES):Laba (rugi) penjualan aktiva tetap 2f,7 884) (2.888) Gain (loss) on sales of fixed assetsPendapatan bunga 1.008) 1.354) Interest income
Laba (rugi) kurs, bersih 2l 3.985) (4.807)
Foreign currency exchange
gain (loss), net
Rugi kurs valuta berjangka, bersih 2e (2.429) (9.430)
Forward foreign currency exchange
losses, netBeban bunga (1.818) (4.276) Interest expenseBeban lainnya 11g (3.632) -) Other expenses
JUMLAH BEBAN LAIN-LAIN,
bersih (2.002) (20.047)
TOTAL OTHER EXPENSES,
net
LABA SEBELUM PAJAK 131.151) 111.061) PROFIT BEFORE TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2j,11b INCOME TAX EXPENSEPajak kini (43.724) (32.497) CurrentPajak tangguhan (2.971) (4.928) Deferred
(46.695) (37.425)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS 84.456) 73.636) PROFIT BEFORE MINORITY INTERESTHAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN (71) (55)
MINORITY INTEREST IN
SUBSIDIARY’S NET PROFIT
LABA BERSIH 84.385) 73.581) NET PROFIT
Laba per saham (dalam rupiah penuh): 2n Earnings per share (in whole rupiah):Laba usaha 6.320) 6.222) Operating profitLaba bersih 4.005) 3.492) Net profit
Jumlah rata-rata tertimbang saham
beredar/ditempatkan (dalam angka
penuh) 21.070.000 21.070.000)
Weighted average of total
outstanding/issued shares (in whole
amount)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
39
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASITAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYCONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN
SHAREHOLDERS’ EQUITYYEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Saldo laba/Retained earnings
Sudah Belum
Modal Tambahan ditentukan ditentukan Jumlah
saham/ modal penggunaannya/ penggunaannya/ ekuitas/
disetor/ Total
Additional shareholders’
Share capital paid-in capital Appropriated Unappropriated equity
Saldo per 31 Desember
2005 21.070 1.802 2 205.038 227.912
Pencadangan saldo laba
untuk cadangan menurut
undang-undang
(Catatan 16) - - 1 (1) -
Laba bersih tahun 2006 - - - 73.581 73.581
Dividen kas
(Catatan 20) - - - (103.032) (103.032)
Saldo per 31 Desember
2006 21.070 1.802 3 175.586 198.461
Pencadangan saldo laba
untuk cadangan menurut
undang-undang
(Catatan 16) - - 1 (1) -
Laba bersih tahun 2007 - - - 84.385 84.385
Dividen kas
(Catatan 20) - - - (85.123) (85.123)
Saldo per
31 Desember 2007 21.070 1.802 4 174.847 197.723
Balance as of
31 December 2005
Appropriation of
retained earnings for
statutory reserves
(Note 16)
Net profit for 2006
Cash dividends
(Note 20)
Balance as of
31 December 2006
Appropriation of
retained earnings for
statutory reserves
(Note 16)
Net profit for 2007
Cash dividends
(Note 20)
Balance as of
31 December 2007
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.See Notes to the financial statements, which form an integral part of these financial statements.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
40
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.See Notes to the financial statements, which form an integral part of these financial statements.
2007 2006
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI:
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES:
Penerimaan kas dari pelanggan 965.952) 905.423) Cash received from customers
Pembayaran kas ke pemasok dan karyawan (690.337) (679.883) Cash paid to suppliers and employees
Penerimaan bunga 1.008) 1.496) Interest received
Pembayaran bunga (1.818) (4.237) Interest paid
Pembayaran pajak penghasilan badan (46.635) (46.513) Corporate income tax paid
Penerimaan restitusi pajak 8.223) -) Tax restitution received
Pembayaran kas lain-lain (9.122) (9.544) Other cash paid
Kas bersih diperoleh dari aktivitasoperasi 227.271) 166.742)
Net cash provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES:
Perolehan aktiva tetap (78.742) (100.340) Acquisition of fixed assets
Perolehan aktiva tak berwujud (419) (13.093) Acquisition of intangible assets
Hasil penjualan aktiva tetap 1.175) 18.341) Proceeds from sales of fixed assets
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (77.986) (95.092)
Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES:
Pembayaran dividen kas (84.837) (102.405) Payments of cash dividends
(Pembayaran) penerimaan pinjaman (25.000) 25.000) Proceeds from loans
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (109.837) (77.405)
Net cash used in financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS 39.448) (5.755)
INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN 4.759) 10.514)
CASH AND CASH EQUIVALENTS, BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN 44.207) 4.759)
CASH AND CASH EQUIVALENTS, END OF YEAR
41
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
1. GENERAL
a. Parent Company PT Multi Bintang Indonesia Tbk
(“the Company”)
The Company was established on 3 June 1929,
based on notarial deed No. 8 of Tjeerd Dijkstra,
notary public in Medan, under the name N.V.
Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. The
Company is domiciled in Indonesia with its
head office located at Ratu Plaza Building 24th
Floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270,
and breweries located at Jl. Daan Mogot KM. 19,
Tangerang 15122 and Jl. Raya Mojosari - Pacet KM. 50,
Sampang Agung, East Java. The Company is part of
the Heineken Group, where the ultimate shareholder
is Heineken N.V. Significant transactions and
balances with related parties are disclosed in Note
21 to the consolidated financial statements.
On 15 December 1981, 16.71% of the Company’s
authorized share capital was listed on the Jakarta and
Surabaya Stock Exchanges. By letters from PT Bursa
Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/12-2000 dated 18
December 2000 and PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-
019/MKT-LIST/BES/I/2001 dated 29 January 2001, the
Company’s issued shares totalling 21,070,000 were
listed on the Jakarta Stock Exchange from 12 January
2001 and on the Surabaya Stock Exchange from 5
February 2001.
On 30 November 2007, based on the resolution
of Jakarta Stock Exchange (JSX)’s extraordinary
general meeting of shareholders, Surabaya Stock
Exchange (SSX) was merged into JSX to become
Indonesia Stock Exchange (IDX). Accordingly,
started 3 December 2007, the Company’s shares
are traded in IDX.
The Company’s Articles of Association have been
amended several times. The most recent amendment
was affected by deed of notary public Singgih Susilo,
SH, dated 6 July 2001 No. 17. The deed was ratified
by the Minister of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia under No. C-14392 HT.01.04.
1. UMUM
a. Induk Perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk
(“Perseroan”)
Perseroan didirikan pada tanggal 3 Juni 1929
berdasarkan akta notaris No. 8 dari Tjeerd Dijkstra,
notaris di Medan, dengan nama N.V. Nederlandsch
Indische Bierbrouwerijen. Perseroan berdomisili di
Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Ratu
Plaza Building Lantai 24, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9,
Jakarta 10270, dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogot
KM. 19, Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari
- Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur.
Perseroan adalah bagian dari Kelompok Heineken,
dimana pemegang saham utama adalah
Heineken N.V. Transaksi dan saldo signifikan
dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa disajikan dalam Catatan 21 atas laporan
keuangan konsolidasi.
Pada tanggal 15 Desember 1981, 16,71% dari
modal dasar Perseroan dicatatkan di Bursa Efek
Jakarta dan Surabaya. Dengan surat dari PT Bursa
Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/12-2000 tanggal
18 Desember 2000 dan PT Bursa Efek Surabaya
No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001 tanggal 29
Januari 2001, saham Perseroan yang ditempatkan
sejumlah 21.070.000 dicatatkan di Bursa Efek
Jakarta sejak tanggal 12 Januari 2001 dan di Bursa
Efek Surabaya sejak tanggal 5 Pebruari 2001.
Pada tanggal 30 Nopember 2007, berdasarkan
keputusan rapat umum luar biasa pemegang
saham Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya
(BES) dimerger ke BEJ dan keduanya membentuk
Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian,
sejak 3 Desember 2007, saham-saham Perseroan
diperdagangkan di BEI.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami
perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir
dilakukan dengan akta notaris Singgih Susilo, SH,
tanggal 6 Juli 2001 No. 17. Akta ini telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan No. C-14392 HT.01.04.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
42
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
TH.2001 tanggal 28 Nopember 2001, didaftarkan
dengan No. TDP. 090311508253 pada Kantor
Pendaftaran Perusahaan Jakarta Selatan No. 102/
RUB.09.03/I/2002 tanggal 29 Januari 2002, dan
diumumkan dalam Tambahan No. 302 pada Berita
Negara No. 35 tanggal 30 April 2002.
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan
beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya.
Untuk mencapai tujuan usahanya, Perseroan dapat
melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
• Produksi bir dan minuman lainnya dan produk-
produk lain yang relevan
• Pemasaran produk-produk tersebut di atas,
pada pasar lokal dan internasional
• Impor atas bahan-bahan promosi yang relevan
dengan produk-produk di atas.
Perseroan memulai operasi komersial pada tahun
1929. Per 31 Desember 2007 dan 2006, Perseroan
mempekerjakan masing-masing sejumlah 462 dan
505 karyawan.
Per 31 Desember 2007 dan 2006, susunan Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai
berikut:
TH.2001 on 28 November 2001, registered under
No. TDP. 090311508253 at South Jakarta Company
Registration Office No. 102/RUB.09.03/I/2002 on
29 January 2002, and published in Supplement
No. 302 to State Gazette No. 35 on 30 April 2002.
In accordance with the Articles of Association, the
Company operates in the beer and other beverages
industry. To achieve its business objectives, the
Company can conduct the following activities:
• The production of beer and other beverages
and other relevant products
• The marketing of its products, as mentioned
above, in local and international markets
• The importation of promotional materials
relevant to the above products.
The Company commenced commercial operations
in 1929. As of 31 December 2007 and 2006, the
Company had 462 and 505 employees, respectively.
As of 31 December 2007 and 2006, the composition
of the Company’s Board of Commissioners and
Board of Directors are as follows:
2007 2006
Presiden Komisaris
President Commissioner
: Tn./Mr. Cosmas Batubara Tn./Mr. Cosmas Batubara
Komisaris IndependenIndependent Commissioners
: Tn./Mr. Subarto ZainiTn./Mr. Martiono Hadianto
Tn./Mr. Subarto ZainiNy./Mrs. Sri Hartina Urip Simeon
Komisaris : Tn./Mr. Bobby Henry Noya Tn./Mr. Theodore Permadi RachmatCommissioners Tn./Mr. Sijbe Hiemstra Tn./Mr. Bobby Henry Noya
Tn./Mr. Sijbe Hiemstra
Presiden DirekturPresident Director
: Tn./Mr. Frederik Willem Kurt Linck Tn./Mr. Frederik Willem Kurt Linck
Direktur : Tn./Mr. Bambang Britono Tn./Mr. Bambang Britono
Directors Tn./Mr. Jasper Christiaan Hamaker Tn./Mr. Jasper Christiaan HamakerTn./Mr. Herman Josef Maria Antonius Gerardus van de Bergh
Tn./Mr. Herman Josef Maria Antonius Gerardus van de Bergh
43
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
Laporan keuangan telah disetujui untuk diterbitkan
oleh manajemen pada tanggal 4 Maret 2008.
b. Anak perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Niaga
PT Multi Bintang Indonesia Niaga didirikan dengan
akta notaris Singgih Susilo, SH, tanggal 17 Desember
2004 No. 69. Akta ini telah disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 tanggal
29 Desember 2004, didaftarkan dengan No. TDP
09.05.1.51.50089 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan
Jakarta Pusat No. 09.05.000055 tanggal 10 Januari
2005, dan diumumkan dalam Tambahan No. 1059
pada Berita Negara No. 9 tanggal 1 Pebruari 2005.
Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, anak
perusahaan beroperasi sebagai distributor utama
minuman. Anak perusahaan memulai operasi
komersial pada tanggal 1 Januari 2005.
Per 31 Desember 2007 dan 2006, anak perusahaan
mempunyai masing-masing 118 dan 134 karyawan.
Jumlah aktiva anak perusahaan per 31 Desember
2007 dan 2006 adalah masing-masing Rp 279.866
juta dan Rp 173.883 juta.
Anak perusahaan adalah perusahaan yang
berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat yang
berlokasi di Ratu Plaza Building Lantai 24, Jl. Jenderal
Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270.
Persentase pemilikan Perseroan pada PT Multi
Bintang Indonesia Niaga adalah 99,9%.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut
Perseroan dan anak perusahaan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan
secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2007 dan 2006, adalah sebagai berikut:
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
The financial statements were approved for issue
by the management on 4 March 2008.
b. Subsidiary PT Multi Bintang Indonesia Niaga
PT Multi Bintang Indonesia Niaga was established
by deed of Singgih Susilo, SH, dated 17 December
2004 No. 69. This deed was ratified by the Minister
of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia under No. C-31593 HT.01.01.TH.2004
on 29 December 2004, registered under No. TDP
09.05.1.51.50089 at Central Jakarta Company
Registration Office No. 09.05.000055 on 10 January
2005, and published in Supplement No. 1059 to
State Gazette No. 9 on 1 February 2005.
In accordance with the Articles of Association, the
subsidiary operates as a beverage main distributor.
The subsidiary commenced commercial operations
on 1 January 2005.
As of 31 December 2007 and 2006, the subsidiary
had 118 and 134 employees, respectively.
Total assets of the subsidiary as of 31 December 2007
and 2006 were Rp 279,866 million and Rp 173,883
million, respectively.
The subsidiary is an Indonesian domiciled company
with its head office located at Ratu Plaza Building 24th
Floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270.
The Company’s ownership interest in PT Multi
Bintang Indonesia Niaga is 99.9%.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
The accounting and reporting policies adopted by
the Company and subsidiary conform to accounting
principles generally accepted in Indonesia. The
significant accounting policies, consistently applied in
the preparation of the consolidated financial statements
for the years ended 31 December 2007 and 2006, were
as follows:
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
44
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
Laporan keuangan yang disajikan dalam jutaan
rupiah, disusun atas dasar akrual dengan konsep
nilai historis (historical cost), kecuali untuk
instrumen keuangan derivatif (Catatan 2e) yang
dinyatakan pada nilai wajar.
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam
kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan. Perseroan dan anak perusahaan
memperhitungkan instrumen-instrumen yang
sifatnya sangat likuid, yang jatuh temponya tidak
lebih dari tiga bulan sejak tanggal penempatannya
sebagai setara kas. Laporan arus kas disusun
dengan metode langsung (direct method).
b. Prinsip konsolidasi
Laporan keuangan merupakan konsolidasi dari
laporan keuangan induk perusahaan PT Multi
Bintang Indonesia Tbk dan laporan keuangan anak
perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Niaga,
dengan persentase kepemilikan 99,9%.
Transaksi dan saldo antar perusahaan yang
signifikan telah dieliminasi dalam laporan keuangan
konsolidasi; dengan demikian, laporan keuangan
konsolidasi hanya menyajikan transaksi dan saldo
dengan pihak-pihak lain. Hak minoritas atas laba
bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan
sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas
laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut.
c. Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan
berdasarkan penelaahan manajemen atas status
masing-masing debitur pada akhir tahun.
d. Penilaian persediaan
Persediaan dinilai menurut harga yang lebih rendah
antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat
direalisasi (the lower of cost or net realizable value).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
a. Basis for preparation of financial statements
The financial statements, presented in millions
of rupiah, are prepared on the accrual basis using
the historical cost concept, except for derivative
financial instruments (Note 2e) which are stated at
fair value.
The statements of cash flows present the change in
cash and cash equivalents from operating, investing
and financing activities. The Company and its
subsidiary consider all highly liquid instruments
with original maturities of not more than three
months to be cash equivalents. The statements of
cash flows are prepared using the direct method.
b. Basis of consolidation
The financial statements represent the
consolidation of the financial statements of the
parent company, PT Multi Bintang Indonesia Tbk,
and the financial statements of its subsidiary,
PT Multi Bintang Indonesia Niaga, for which, the
parent company’s ownership interest is 99.9%.
All significant intercompany transactions and
balances have been eliminated in the consolidated
financial statements; accordingly, the consolidated
financial statements include only transactions and
balances with other parties. The minority interest
in net profit and shareholders’ equity of the
subsidiary is stated at the minority shareholders’
portion on the related subsidiary’s net profit and
shareholders’ equity.
c. Allowance for doubtful accounts
The allowance for doubtful accounts is provided
based on management’s evaluation of the status
of each debtor at year end.
d. Inventory valuation
Inventories are valued at the lower of cost or net
realizable value. Cost is based on the average
method and includes expenditures incurred in
45
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
Harga perolehan dihitung dengan metode rata-
rata dan meliputi semua biaya yang terjadi untuk
memperoleh persediaan tersebut sampai siap di lokasi
dan pada kondisi yang sekarang. Nilai persediaan
barang jadi dan barang dalam pengolahan meliputi
biaya overhead pabrik tetap dan variabel selain biaya
material dan upah langsung.
Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah taksiran
harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi
taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya
yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Penyisihan atas persediaan slow-moving ditetapkan
berdasarkan penelaahan manajemen atas status
persediaan pada akhir tahun.
e. Instrumen keuangan derivatif
Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai
wajar dan diakui sebagai aktiva atau kewajiban
di neraca. Perubahan atas nilai wajar instrumen
derivatif diakui sebagai penghasilan atau
penghasilan komprehensif lainnya tergantung
pada tujuan dari instrumen derivatif tersebut dan
apakah memenuhi persyaratan akuntansi lindung
nilai. Akuntansi untuk laba dan rugi sehubungan
dengan perubahan atas nilai wajar dari instrumen
derivatif dan dampaknya terhadap laporan
keuangan akan tergantung dari penunjukan
lindung nilainya dan apakah lindung nilai sangat
efektif dalam usaha mengimbangi perubahan
dalam nilai wajar atau arus kas aktiva, kewajiban,
maupun transaksi yang diperkirakan akan terjadi
yang dilindungi.
f. Aktiva tetap
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan
tidak diamortisasi.
Aktiva tetap selain tanah dinyatakan sebesar
harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method)
berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva yang
bersangkutan sebagai berikut:
acquiring the inventories and bringing them to
their present location and condition. Finished
goods and work in progress include an appropriate
proportion of fixed and variable factory overhead
in addition to materials and direct labor.
Net realizable value is the estimated selling price in
the ordinary course of business less the estimated
costs of completion and the estimated costs
necessary to complete the sale. The allowance
for slow-moving inventories is provided based on
management’s review of the inventory’s status at
year end.
e. Derivative financial instruments
Derivative financial instruments are measured
at fair value and recognized as either assets or
liabilities on the balance sheet. Changes in the
fair value of derivative instruments should be
recognized in earnings or other comprehensive
income depending on the designated purpose
of the derivatives and whether it qualifies for
hedge accounting. The accounting for gains and
losses associated with changes in the fair value
of the derivatives and the effect on the financial
statements will depend on its hedge designation
and whether the hedge is highly effective in
achieving offsetting changes in the fair value
or cash flows of the asset, liability or forecasted
transaction hedged.
f. Fixed assets
Land is stated at cost and is not amortized.
Fixed assets other than land are stated at cost
less accumulated depreciation. Depreciation is
calculated using the straight-line method based
on the estimated useful lives of the respective
assets as follows:
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
46
Aktiva dalam penyelesaian merupakan akumulasi
dari biaya-biaya bahan, peralatan serta biaya
lainnya yang berkaitan langsung dengan
penyelesaian aktiva tetap. Akumulasi biaya
tersebut akan direklasifikasi ke dalam akun aktiva
tetap yang bersangkutan pada saat pekerjaan
selesai dan aktiva tersebut siap untuk digunakan
sesuai dengan tujuannya.
Beban pemeliharaan normal dibebankan pada
laporan laba rugi tahun berjalan, sedangkan
penambahan, pemugaran, perluasan, dan lain-lain
yang menambah masa manfaat atau kapasitas
aktiva dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah
tidak digunakan atau yang dijual, dikeluarkan
dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan,
sedangkan laba (rugi) yang terjadi dibukukan dalam
laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Perseroan dan anak perusahaan melakukan
penelaahan untuk menentukan indikasi terjadinya
penurunan nilai aktiva pada akhir tahun. Perseroan
dan anak perusahaan menentukan taksiran jumlah
yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount)
atas nilai aktivanya apabila terdapat situasi atau
keadaan yang memberikan indikasi terjadinya
penurunan nilai aktiva dan mengakuinya sebagai
beban dalam laporan laba rugi konsolidasi.
g. Aktiva tidak berwujud
Biaya-biaya yang terkait dengan perolehan dan
pengembangan perangkat lunak komputer
dikapitalisasi. Biaya-biaya tersebut akan
Construction in progress represents the
accumulated cost of materials, equipment and
other costs relating directly to the construction of
fixed assets. Accumulated costs are reclassified to
the related fixed assets captions when construction
is completed and ready for its intended use.
Normal maintenance expenses are charged to
income of the current year, while betterments,
renovations, expansion, etc. that increase the
useful life or capacity of the assets are capitalized.
Fixed assets which are no longer utilized or sold
are removed from the related group of fixed assets,
and the gains (losses) are recorded in the current
year consolidated statement of income.
The Company and subsidiary conduct a review to
determine whether there is any indication of asset
value impairment at the end of the year. If any such
indications exist, then the Company and subsidiary
estimate the recoverable amount of their assets
and recognize the impairment in asset values as an
expense in the consolidated statement of income.
g. Intangible assets
Costs attributable to the acquisition and
customization of computer software are
capitalized. Accumulated costs are amortized over
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
Tahun/ Years
Bangunan dan perumahan 10 - 40 Buildings and houses
Mesin dan peralatan 5 - 30 Machinery and installations
Alat-alat pengangkutan 5 Transportation equipment
Inventaris 5 - 15 Furniture and fixtures
Krat 8 - 12 Crates
Botol 4 Bottles
Keg dan tabung CO2
5 - 15 Kegs and CO2 cylinders
47
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
diamortisasi sepanjang tiga tahun masa manfaat
perangkat lunak tersebut menggunakan metode
garis lurus.
h. Imbalan kerja
Imbalan Pasca Kerja
Kewajiban Perseroan dan anak perusahaan atas
imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini
dari estimasi jumlah kewajiban imbalan pasca-
kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang
telah diberikan oleh karyawan pada masa kini
dan masa lalu, dikurangi dengan aktiva program
pasca-kerja. Biaya dibebankan dalam laporan laba
rugi konsolidasi dan termasuk biaya jasa kini, biaya
bunga, hasil yang diharapkan dari aktiva program,
amortisasi biaya jasa lalu dan keuntungan atau
kerugian aktuaria. Kewajiban jasa lalu diamortisasi
secara garis lurus selama estimasi sisa masa kerja
rata-rata karyawan sampai imbalan tersebut
menjadi hak karyawan. Perhitungan dilakukan
oleh aktuaris independen dengan menggunakan
metode “Projected Unit Credit”. Perhitungan
aktuaria yang terakhir dilakukan oleh aktuaris
independen per 31 Desember 2007.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Perseroan dan anak perusahaan memberikan
penghargaan emas dan penghargaan tambahan
untuk karyawan yang mencapai kriteria tertentu
dalam masa kerja. Imbalan diberikan pada
acara tertentu setiap tahun. Perseroan dan anak
perusahaan juga memberikan penghargaan untuk
karyawannya yang mencapai usia pensiun.
Kewajiban Perseroan dan anak perusahaan
berkaitan dengan Penghargaan Jasa Jangka
Panjang dan Penghargaan Pensiun dihitung oleh
aktuaris independen dengan menggunakan
metode “Projected Unit Credit”.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
the software’s three year expected useful life using
the straight-line method.
h. Employee benefits
Post-employment benefits
The Company and subsidiary’s obligation for
post-employment benefits is calculated at the
present value of estimated future benefits that the
employees have earned in return for their service
in the current and prior periods, deducted by any
plan assets. Expense is charged to the consolidated
statement of income and includes current service
cost, interest on the obligation, expected return on
plan assets, amortization of past service cost and
actuarial gains or losses. The past service liability
is amortized over the estimated average service
period until the benefits become vested, on a
straight-line basis. The calculation is performed
by an independent actuary, using the projected
unit credit method. An actuarial valuation of the
pension plan was most recently performed by an
independent actuary as of 31 December 2007.
Other long-term employee benefits
The Company and subsidiary provide gold awards
and additional awards for its employees who
meet certain length of service requirements. The
benefits are given on certain occasions each year.
The Company and subsidiary also provide awards
to its employees who reach retirement age.
The Company and subsidiary’s obligation with
respect to long service awards and retirement
awards is calculated by an independent actuary
using the Projected Unit Credit Method.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
48
i. Jaminan embalasi
Jaminan embalasi atas botol, krat, keg, dan tabung
CO2 di pasar dinilai berdasarkan harga jaminan
yang berlaku.
j. Pajak penghasilan
Perseroan dan anak perusahaan menerapkan
metode aktiva dan kewajiban dalam menghitung
pajak penghasilan. Berdasarkan metode ini, aktiva
dan kewajiban pajak tangguhan diakui sebesar
taksiran konsekuensi pajak periode mendatang
yang timbul dari selisih nilai aktiva dan kewajiban
yang tercatat dalam laporan keuangan dengan
nilai yang digunakan sebagai basis perhitungan
pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan
manfaat pajak masa depan, seperti rugi fiskal,
sepanjang terdapat kemungkinan yang cukup
besar bahwa manfaat tersebut dapat direalisasi.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung
berdasarkan tarif pajak yang diperkirakan berlaku
atas laba kena pajak di tahun-tahun pada saat
perbedaan sementara tersebut diperkirakan akan
direalisasi atau diselesaikan.
k. Pengakuan pendapatan
Pendapatan diakui pada saat pengiriman barang
sesuai dengan persyaratan penjualan.
l. Penjabaran valuta asing
Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan
dalam rupiah dengan kurs tanggal transaksi.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, aktiva
dan kewajiban moneter dalam valuta asing telah
dijabarkan dalam rupiah dengan kurs tengah Bank
Indonesia sebagai berikut:
i. Deposits on containers
The liability for deposits on bottles, crates, kegs,
and CO2 cylinders in the market is valued at current
deposit prices.
j. Income taxes
The Company and subsidiary apply the asset
and liability method of accounting for income
taxes. Under this method, deferred tax assets and
liabilities are recognized for the estimated future
tax consequences attributable to differences
between the financial statement carrying
amounts of existing assets and liabilities and their
respective tax bases. This method also requires the
recognition of future tax benefits such as tax loss
carry forwards, to the extent that realization of
such benefits is probable. Deferred tax assets and
liabilities are measured using enacted tax rates
expected to apply to taxable income in the years
in which those temporary differences are expected
to be recovered or settled.
k. Revenue recognition
Revenue is recognized based on the shipment of
goods in accordance with the terms of sale.
l. Foreign currency translation
Transactions denominated in foreign currencies
are translated into rupiah at the rates prevailing at
transaction date.
As of 31 December 2007 and 2006, all monetary
assets and liabilities denominated in foreign
currencies have been translated into rupiah at
Bank Indonesia middle rates as follows:
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
49
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
2007 2006
Rupiah penuh/In whole rupiah
Rupiah penuh/In whole rupiah
1 (satu) Dolar Amerika Serikat 9.419 9.020 1 (one) United States Dollar
1 (satu) Euro 13.760 11.858 1 (one) Euro
1 (satu) Poundsterling Inggris 18.804 17.697 1 (one) Great Britain Poundsterling
1 (satu) Dolar Australia 8.229 7.133 1 (one) Australian Dollar
1 (satu) Franc Swiss 8.260 7.382 1 (one) Swiss Franc
1 (satu) Dolar Singapura 6.502 5.879 1 (one) Singapore Dollar
Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi-
transaksi dalam valuta asing diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
m. Standar-standar baru
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan
standar-standar baru yang akan berlaku efektif
setelah tanggal laporan keuangan ini. Standar-
standar tersebut belum diadopsi lebih awal oleh
Perseroan dan anak perusahaan dan manajemen
tidak melihat bahwa adopsi atas standar-standar
baru tersebut akan membawa dampak yang
material bagi pendapatan dan aktiva bersih yang
telah dilaporkan pada periode adopsi.
• PSAK 13 Property investasi (revisi 2007). Efektif
mulai 1 Januari 2008
• PSAK 16 Aktiva Tetap (revisi 2007). Efektif
mulai 1 Januari 2008
• PSAK 30 Sewa (revisi 2007). Efektif mulai 1
Januari 2008
n. Laba per saham
Laba per saham dihitung dengan membagi
laba usaha/laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham beredar/ditempatkan selama
tahun berjalan.
Exchange gains or losses arising from foreign
currency transactions are recognized in the
consolidated statement of income for the year.
m. New standards
The Indonesian Institute of Accountants (IAI) issued
the following standards with an effective date
after the date of these financial statements. They
have not been adopted early by the Company and
subsidiary and management do not anticipate that
the adoption of these standards will have a material
impact on the Company and subsidiary’s reported
income or net assets in the period of adoption.
• PSAK 13 Investment Properties (revised 2007).
Effective from 1 January 2008
• PSAK 16 Fixed Assets (revised 2007). Effective
from 1 January 2008
• PSAK 30 Leases (revised 2007). Effective from 1
January 2008
n. Earnings per share
Earnings per share are computed by dividing
operating profit/net profit by the weighted
average number of shares outstanding/issued
during the year.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
50
o. Use of estimates
The preparation of consolidated financial
statements in conformity with generally accepted
accounting principles requires management to
make estimates and assumptions that affect the
reported amounts of assets and liabilities and
disclosure of contingent assets and liabilities at
the date of financial statements and the reported
amounts of revenues and expenses during the
reporting period. Actual results could differ from
those estimates.
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS
o. Estimasi manajemen
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mensyaratkan manajemen untuk membuat
estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang
mempengaruhi angka-angka aktiva dan kewajiban
yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan
kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan
serta angka-angka pendapatan dan beban yang
dilaporkan selama periode pelaporan. Hasil aktual
dapat berbeda dari estimasi-estimasi ini.
3. KAS DAN SETARA KAS
2007 2006
Kas 972) 1.148 Cash on hand
Bank: Cash in banks:
PT Bank Negara Indonesia Tbk 4 4 PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Lippo Tbk 482 66 PT Bank Lippo Tbk
Citibank N.A 6.779 1.681 Citibank N.A
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3 4 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
ABN Amro Bank N.V 20 21 ABN Amro Bank N.V
PT Bank Niaga Tbk 2.117 1,835 PT Bank Niaga Tbk
9.405 3.611
Deposito berjangka: Time deposits:
Citibank N.A (2007: termasuk USD 770.000, 2006: nihil) 29.197 -
Citibank N.A (2007: includingUSD 770,000, 2006: nil)
The Hongkong and Shanghai Banking
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation (2007: termasuk Corporation (2007: including
EUR 335.000, 2006: nihil) 4.633 - EUR 335,000, 2006: nil)
33.830 -44.207 4.759
2007 2006
Tingkat bunga per tahun: Annual interest rates:
Deposito rupiah 3,38% - 7,75% - Rupiah deposits
Deposito US Dollar 3,86% - 4,30% - US Dollar deposits
Deposito EUR 3,75% - EUR deposits
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
51
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
4. PIUTANG USAHA
2007 2006
Pihak ketiga 111.665) 99.757) Third parties
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (1.175) -) Less allowance for doubtful accounts
110.490) 99.757)
2007 2006
Saldo piutang usaha dari pihak ketiga
berdasarkan umurnya adalah
sebagai berikut:
The aging of the trade receivables
from third parties is
as follows:
Lancar 102.414) 80.138) Current
Jatuh tempo lewat: Overdue:
1 - 30 hari 9.143) 19.582) 1 - 30 days
31 - 60 hari 101) 24) 31 - 60 days
> 60 hari 7) 13) > 60 days
111.665) 99.757)
2007 2006
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu
adalah sebagai berikut:
Movement of allowance for doubtful
accounts is as follows:
Saldo awal -) (3.861) Beginning balance
Penambahan (1.175) -) Addition
Pengurangan -) 3.861) Deduction
Saldo akhir (1.175) -) Ending balance
Berdasarkan penelaahannya atas status masing-masing
debitur pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan
bahwa penyisihan piutang ragu-ragu sudah mencukupi.
5. PERSEDIAAN
2007 2006
Barang jadi 17.773) 22.552) Finished goodsBarang dalam pengolahan 7.151) 11.247) Goods in processBahan baku 12.018) 13.047) Raw materialsKemasan 5.782) 5.179) Packaging materialsSuku cadang 16.606) 15.981) Spare partsPersediaan lain-lain 750) 1.772) Other inventories
60.080) 69.778)Dikurangi penyisihan persediaan
slow-moving (4.818) (1.648)
Less allowance for
slow-moving inventories55.262) 68.130)
Barang dalam perjalanan 9.485) 8.329) Materials in transit64.747) 76.459)
4. TRADE RECEIVABLES
Based on their evaluation of the status of each debtor
at year end, management believes that allowance for
doubtful accounts is adequate.
5. INVENTORIES
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
52
2007 2006
Mutasi penyisihan persediaan slow-
moving adalah sebagai berikut:
Movement of allowance for slow-moving
inventories is as follows:
Saldo awal (1.648) (639) Beginning balance
Penambahan (3.345) (1.934) Addition
Penghapusan 175) 925 Write off
Saldo akhir (4.818) (1.648) Ending balance
Pada akhir tahun 2007, persediaan diasuransikan dengan
nilai pertanggungan sebesar EUR 5.629.628 (ekuivalen
dengan Rp 77.464 juta). Manajemen berkeyakinan bahwa
jumlah pertanggungan asuransi ini dapat menutupi
kemungkinan resiko kerugian yang antara lain dapat
timbul akibat kebakaran, huru-hara, dan banjir.
6. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
Merupakan nilai wajar dari kontrak valuta berjangka
dengan berbagai bank sebagai berikut:
2007 2006
Aktiva instrument keuangan derivatif 3.216 - Derivative financial instrument assets
Kewajiban instrumen keuangan
derivatif - 3.477
Derivative financial instrument
liabilities
Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka untuk
mengatasi resiko perubahan-perubahan nilai tukar valuta
asing yang timbul dari aktivitas operasional. Kontrak
valuta berjangka yang ada per 31 Desember 2007 adalah
sebagai berikut:
a. Membeli dari Citibank, N.A., Jakarta:
• USD 7.760.000 untuk Rp 73.499 juta, tanggal
penyelesaian kontrak berkisar antara 8 Januari
hingga 26 Juni 2008.
b. Membeli dari HSBC, Jakarta:
• EUR 2.180.000 untuk Rp 30.249 juta, tanggal
penyelesaian kontrak berkisar antara 28 Januari
hingga 26 Juni 2008.
At year end 2007, the inventories were insured
for EUR 5,629,628 (equivalent to Rp 77,464 million).
Management believes that the sum insured is sufficient
to cover the risk of potential loss due to, among other
risks, fire, riots, and flooding.
6. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
Represents the fair value of forward exchange contracts
with various banks as follows:
5. PERSEDIAAN (Lanjutan) 5. INVENTORIES (Continued)
The Company enters into forward exchange contracts to
manage its net exposure to changes in foreign currency
exchange rates arising from operating activities. The
outstanding forward foreign exchange contracts as of
31 December 2007 were as follows:
a. To buy from Citibank, N.A Jakarta:
• USD 7,760,000 for Rp 73,499 million, contract
settlement dates range from 8 January to 26
June 2008.
b. To buy from HSBC, Jakarta:
• EUR 2,180,000 for Rp 30,249 million, contract
settlement dates range from 28 January to
26 June 2008.
53
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
6. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (Lanjutan) 6. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Kontrak valuta berjangka yang ada per 31 Desember 2006
adalah sebagai berikut:
a. Membeli dari Citibank, N.A., Jakarta:
• USD 3.910.000 untuk Rp 35.409 juta, tanggal
penyelesaian kontrak berkisar antara 4 Januari
hingga 8 Agustus 2007.
• EUR 1.235.000 untuk Rp 14.871 juta, tanggal
penyelesaian kontrak berkisar antara 4 Januari
hingga 7 Mei 2007.
b. Membeli dari HSBC, Jakarta:
• EUR 1.430.000 untuk Rp 17.472 juta, tanggal
penyelesaian kontrak berkisar antara 16 Januari
hingga 8 Agustus 2007.
c. Membeli dari Rabobank, Jakarta:
• USD 655.000 untuk Rp 5.933 juta, tanggal
penyelesaian kontrak berkisar antara 16 Januari
hingga 5 Juni 2007.
• EUR 220.000 untuk Rp 2.653 juta, tanggal
penyelesaian kontrak 5 Maret 2007.
7. AKTIVA TETAP
2007
Saldo Saldo
awal/ akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending
balance Additions Deductions Reclassifications balance
Harga perolehan: Cost:
Tanah 9.209 - - 9.209 Land
Bangunan dan perumahan 51.250 3.751 - 1.419 56.420
Buildings and houses
Mesin dan peralatan 259.400 10.370 - (2.034) 267.736Machinery and installations
Alat-alat pengangkutan 5.328 545 (933) - 4.940
Transportation equipment
Inventaris 47.996 5.057 (745) (2.401) 49.907Furniture and
fixtures
Krat 107.983 11.942 (684) - 119.241 Crates
Botol 132.405 38.626 - - 171.031 Bottles
Keg dan tabung CO2
14.800 3.539 (16) 3.016 21.339Kegs and CO
2
cylinders
628.371 73.830 (2.378) - 699.823
The outstanding forward foreign exchange contracts as
of 31 December 2006 were as follows:
a. To buy from Citibank, N.A., Jakarta:
• USD 3,910,000 for Rp 35,409 million, contract
settlement dates range from 4 January to 8
August 2007.
• EUR 1,235,000 for Rp 14,871 million, contract
settlement dates range from 4 January to 7
May 2007.
b. To buy from HSBC, Jakarta:
• EUR 1,430,000 for Rp 17,472 million, contract
settlement dates range from 16 January to 8
August 2007.
c. To buy from Rabobank, Jakarta:
• USD 655,000 for Rp 5,933 million, contract
settlement dates range from 16 January to 5
June 2007.
• EUR 220,000 for Rp 2,653 million, contract
settlement date is 5 March 2007.
7. FIXED ASSETS
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
54
7. AKTIVA TETAP (Lanjutan) 7. FIXED ASSETS (Continued)
2007Saldo Saldoawal/ akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Endingbalance Additions Deductions Reclassifications balance
Akumulasi depresiasi:Accumulated
depreciation: Bangunan dan perumahan (14.637) (1.520) - (939) (17.096)
Buildings and houses
Mesin dan peralatan (109.149) (13.950) - 1.029 (122.070)Machinery and installations
Alat-alat pengangkutan (2.767) (663) 643 - (2.787)
Transportation equipment
Inventaris (33.568) (3.786) 744 (90) (36.700) Furniture and fixtures Krat (55.901) (10.898) 684 - (66.115) CratesBotol (41.273) (36.794) - - (78.067) BottlesKeg dan tabung CO
2(7.395) (941) 16 - (8.320) Kegs and CO
2 cylinders
(264.690) (68.552) 2.087 - (331.155)Penurunan nilai aktiva: Asset impairment:
Krat -) (2.086) -) -) (2.086) CratesBotol -) (3.771) -) -) (3.771) Bottles
-) (5.857) -) -) (5.857)
Nilai buku 363.681) (579) (291) - 362.811) Net book value
2006Saldo Saldoawal/ Reklasifikasi/ akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reclassifications Endingbalance Additions Deductions (Note 25) balance
Harga perolehan: Cost:Tanah 9.209 - - - 9.209 LandBangunan dan perumahan 50.855 395 - - 51.250
Buildings and houses
Mesin dan peralatan 242.532 17.175 (307) - 259.400Machinery and installations
Alat-alat pengangkutan 5.316 568 (556) - 5.328
Transportation equipment
Inventaris 37.831 23.258 - (13.093) 47.996 Furniture and fixtures Krat 87.544 22.086 (1.647) - 107.983 CratesBotol 119.201 48.194 (34.990) - 132.405 BottlesKeg dan tabung CO
213.043 1.757 - - 14.800 Kegs and CO
2 cylinders
565.531 113.433 (37.500) (13.093) 628.371
Akumulasi depresiasi: Accumulated depreciation: Bangunan dan perumahan (13.213) (1.424) - - (14.637)
Buildings and houses
Mesin dan peralatan (97.518) (11.938) 307 - (109.149)Machinery and installations
Alat-alat pengangkutan (2.354) (764) 351 - (2.767)
Transportation equipment
Inventaris (29.812) (3.756) - - (33.568) Furniture and fixtures Krat (47.974) (9.451) 1.524 - (55.901) CratesBotol (27.766) (27.596) 14.089 - (41.273) BottlesKeg dan tabung CO
2(6.434) (961) - - (7.395) Kegs and CO
2 cylinders
(225.071) (55.890) 16.271 - (264.690)
Nilai buku 340.460) 57.543 (21.229) (13.093) 363.681 Net book value
55
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
7. AKTIVA TETAP (Lanjutan) 7. FIXED ASSETS (Continued)
Penyusutan dibebankan pada:
2007 2006
Biaya produksi 64.194 51.085 Production costs
Beban pemasaran dan penjualan 1.425 1.543 Marketing and selling expenses
Beban umum dan administrasi 2.933 3.262 General and administrative expenses
68.552 55.890
Pada tahun 2007 dan 2006, Perseroan dan anak perusahaan
menjual aktiva tetap tertentu sebagai berikut:
2007 2006
Hasil penjualan 1.175 18.341 Proceeds
Nilai buku aktiva tetap yang dijual (291) (21.229) Net book value of fixed assets sold
Laba (rugi) penjualan aktiva tetap 884 (2.888) Gain (loss) on sales of fixed assets
Pada akhir tahun 2007, aktiva tetap (selain tanah) dengan
nilai buku sebesar Rp 353.477 juta diasuransikan dengan
nilai pertanggungan sebesar EUR 184 juta (ekuivalen
dengan Rp 2.526.781 juta). Manajemen berkeyakinan
bahwa jumlah pertangguhan asuransi ini dapat menutupi
kemungkinan resiko kerugian yang antara lain dapat
timbul akibat kebakaran, huru-hara, dan banjir.
Rincian dari tanah adalah sebagai berikut:
• 1 sertifikat HGB terletak di Desa Poris Gaga, Kecamatan
Batuceper, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat, berlaku
sampai dengan 10 April 2033.
• 49 sertifikat HGB terletak di Desa Sampang Agung,
Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa
Timur, berlaku sampai dengan tahun 2024 - 2027.
Sertifikat tanah tersebut di atas adalah atas nama
Perseroan. Berdasarkan hukum yang berlaku saat ini,
Perseroan dapat mengajukan perpanjangan atas sertifikat
HGB tersebut.
At year end 2007, fixed assets (excluding land) with a
total net book value of Rp 353,477 million were insured
for EUR 184 million (equivalent to Rp 2,526,781 million).
Management believes this sum insured is sufficient to
cover the risk of potential loss due to, among other risks,
fire, riots, and flooding.
Details of land are as follows:
• 1 HGB title certificate located at Desa Poris Gaga,
Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, West
Java, valid until 10 April 2033.
• 49 HGB title certificates located at Desa Sampang
Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto,
East Java, valid through 2024 - 2027.
These land title certificates are in the name of the
Company. Under current law, the Company can apply for
an extension of the term of HGB title certificates.
Depreciation was charged to:
In 2007 and 2006, the Company and subsidiary sold
certain fixed assets as follows:
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
56
As at 31 December 2007, the Company had provided an
impairment allowance amounting to Rp 5,857 million for
certain fixed assets whose carrying value exceeds their
expected recoverable amount.
8. EMPLOYEE BENEFITS
a. Defined benefit pension plan
The Company and its subsidiary have established a
defined benefit pension plan (the “Plan”) that covers
all permanent employees of the Company and its
subsidiary. The Plan provides for benefits to be paid
to eligible employees at retirement based primarily
upon years of service with the Company and its
subsidiary and remuneration on retirement.
The Company and subsidiary make contributions to
the Multi Bintang Pension Fund (the Pension Fund
has been approved by the Minister of Finance). The
Company and subsidiary have funded this plan
through contributions which are sufficient to meet
the minimum requirements set forth in applicable
pension fund laws.
b. Excess of obligation under labor law over defined
benefit pension plan
Under Indonesian labor regulations (Law No. 13/2003),
the Company and its subsidiary are required to
provide a minimum pension benefit, if not already
covered by the sponsored pension plan, to their
employees upon retirement.
Pada tanggal 31 Desember 2007, Perseroan telah
membentuk penyisihan penurunan nilai aktiva tetap
sebesar Rp 5.857 juta untuk aktiva tetap tertentu yang
nilai tercatatnya melebihi perkiraan nilai yang dapat
diperoleh kembali.
8. IMBALAN KERJA
a. Program pensiun imbalan pasti
Perseroan dan anak perusahaan telah membentuk
program pensiun imbalan pasti (“Program”) yang
pesertanya meliputi seluruh karyawan tetap
Perseroan dan anak perusahaan. Program tersebut
memberikan imbalan pensiun yang akan dibayarkan
pada saat karyawan pensiun, yang jumlahnya
terutama tergantung pada masa kerja dan
kompensasi pada saat karyawan tersebut pensiun
dari Perseroan dan anak perusahaan.
Perseroan dan anak perusahaan memberikan
kontribusi pada Dana Pensiun Multi Bintang (Dana
Pensiun telah disetujui oleh Menteri Keuangan).
Perseroan dan anak perusahaan mendanai program
ini melalui kontribusi yang jumlahnya cukup untuk
memenuhi persyaratan minimum dalam peraturan
dana pensiun.
b. Selisih antara kewajiban menurut undang-
undang ketenagakerjaan dengan program
pensiun manfaat pasti
Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan Indonesia
(Undang-Undang No. 13/2003) Perseroan dan
anak perusahaan diharuskan untuk memberikan
manfaat pensiun minimum, jika belum dipenuhi oleh
program pensiun yang diselenggarakan, kepada para
karyawan yang mencapai usia pensiun.
7. AKTIVA TETAP (Lanjutan) 7. FIXED ASSETS (Continued)
57
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
d. The amounts recognized in the consolidated
statements of income are as follows:
c. Jumlah yang diakui di neraca konsolidasi adalah
sebagai berikut:
Selisih antara kewajibanmenurut Undang-UndangKetenagakerjaan dengan program pensiun imbalan
pasti/Program pensiun Excess of obligation Imbalan kerja Penyisihan untuk
imbalan pasti/ under Labor Law over jangka panjang lainnya/ imbalan kerja/Defined benefit defined benefit pension Other long-term Provision for
pension plan Plan employee benefits employee benefits2007 2006 2007 2006 2007 2006 2007 2006
Nilai kini dari kewajiban imbalan pasti 72.935 65.705 5.215 5.039 368 425 78.518 71.169
Present value of defined benefit
obligationNilai wajar aktiva
program (71.058) (62.697) - - - - (71.058) (62.697)Fair value of plan
assetsStatus tidak didanai 1.877 3.008 5.215 5.039 368 425 7.460 8.472 Unfunded statusNilai bersih aktuaria
yang belum diakui (4.389) - 1.639 (158) 15 - (2.735) (158)Unrecognized
net actuarial lossBiaya jasa lalu yang Unrecognized past
belum diakui - (779) (125) 1.883 - 19 (125) 1.123 service costKewajiban pensiun
imbalan pasti (2.512) 2.229 6.729 6.764 383 444 4.600 9.437 Defined benefit
pension liability
Kewajiban pensiun pada awal tahun 2.229 6.169 6.764 5.724 444 348 9.437 12.241
Benefit obligation atbeginning of year
Biaya imbalan 6.014 6.811 654 1.040 16 250 6.684 8.101 Benefits expenseImbalan yang
dibayar (10.755) (10.751) (689) - (77) (154) (11.521) (10.905)Benefits paid
Kewajiban pensiun Benefit obligation atpada akhir tahun (2.512) 2.229 6.729 6.764 383 444 4.600 9.437 end of year
d. Jumlah yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi
adalah sebagai berikut:
Selisih antara kewajibanmenurut Undang-UndangKetenagakerjaan dengan program pensiun imbalan
Program pension pasti/ Imbalan kerja imbalan pasti/ Obligation under jangka panjang lainnya/
Defined benefit Labor Law over defined Other long-term Biaya imbalan/pension plan Benefit pension plan employee benefits Benefits cost
2007 2006 2007 2006 2007 2006 2007 2006
Biaya jasa kini 4.248 3.770 536 526 116 159 4.900 4.455 Current service costBiaya bunga 6.955 6.400 521 561 40 37 7.516 6.998 Interest costHasil yang
diharapkan dari
aktiva program (5.247) (5.631) - 14 - - (5.247) (5.617)
Expected
return on
plan assetsKerugian bersih
aktuaria yang
diakui 58 2.485 (422) (3) 92 - (272) 2.482
Recognized net
actuarial lossAmortisasi dari biasa
jasa lalu yang
Amortization of
unrecognized pastbelum diakui - (213) 19 (58) - 54 19 (217) service cost
Biaya jasa lalu yang
telah menjadi hak - - - - (232) - (232) -
Past service cost -
vestedBiaya imbalan bersih 6.014 6.811 654 1.040 16 250 6.684 8.101 Net benefit expense
8. IMBALAN KERJA (Lanjutan) 8. EMPLOYEE BENEFITS (Continued)
c. The amounts recognized in the consolidated
balance sheets are as follows:
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
58
e. Asumsi aktuaria
Asumsi dasar per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah
sebagai berikut:
2007 2006
Tabel Mortalita : CSO 1980 CSO 1980 Mortality table
Tingkat diskonto : 9.5% per tahun/p.a. 11% per tahun/p.a. Discount rate
Tingkat hasil yang diharapkan
dari aktiva program : 7% per tahun/p.a. 8% per tahun/p.a.
Rate of expected return on
plan assets
Kenaikan gaji : 6.5% per tahun/p.a. 7% per tahun/p.a. Pensionable salary increases
Usia pensiun : 57 57 Pension age
9. PINJAMAN JANGKA PENDEK
2007 2006
Kredit modal kerja yang diperoleh
Perseroan dalam mata
uang rupiah:
Working capital financing facilities
obtained by the Company in
rupiah currency:
Citibank, N.A., Indonesia, tanpa
jaminan, jangka waktu kurang
dari satu tahun: - 25.000
Citibank, N.A., Indonesia,
unsecured, period of
less than one year:
Tingkat bunga per tahun - 11,25% Annual interest rate
10. HUTANG USAHA
Hutang usaha merupakan kewajiban yang timbul atas
pembelian bahan baku, bahan kemasan dan barang dagangan.
2007 2006
Pihak ketiga (termasuk yang dalam valuta asing ekuivalen dengan 2007: USD 2.486.145 dan 2006: USD 2.447.589) 43.409 43.503
Third parties (including foreigncurrencies portion equivalent to
2007: USD 2,486,142 and 2006:USD 2,447,589)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 81 55
Related parties
43.490 43.558
Saldo hutang usaha berdasarkan umurnya adalah sebagai berikut:
The aging of the trade payables is asfollows:
1 - 30 hari 40.212 41.275 1 - 30 days31 - 60 hari 2.535 335 31 - 60 days > 60 hari 743 1.948 > 60 days
43.490 43.558
8. IMBALAN KERJA (Lanjutan) 8. EMPLOYEE BENEFITS (Continued)
10. TRADE PAYABLES
Trade payables represent liabilities incurred for the purchases
of raw materials, packing materials and merchandise goods.
e. Actuarial assumptions
The principal actuarial assumptions as of
31 December 2007 and 2006 are as follows:
9. SHORT-TERM LOANS
59
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
11. PERPAJAKAN
a. Hutang pajak
2007 2006
Pajak penghasilan pasal 21 1.580 2.247 Income tax article 21
Pajak penghasilan pasal 23/26 1.242 1.431 Income tax article 23/26
Pajak penghasilan pasal 25 2.462 1.308 Income tax article 25
Pajak penghasilan pasal 29 8.460 12.525 Income tax article 29
Pajak pertambahan nilai 16.400 11.812 Value added tax
Pajak penjualan barang mewah 80.367 62.962 Luxury sales tax
110.511 92.285
b. Komponen beban pajak penghasilan adalah
sebagai berikut:
2007 2006
Kini: Current:
Perseroan 12.563 7.536 Parent
Anak perusahaan 31.161 24.961 Subsidiary
43.724 32.497
Tangguhan: Deferred:
Perseroan 3.193 5.752 Parent
Anak perusahaan (222) (824) Subsidiary
2.971 4.928
46.695 37.425
c. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi
sebelum pajak dikalikan tarif pajak maksimum
yang berlaku dengan beban pajak adalah
sebagai berikut:
2007 2006
Laba akuntansi konsolidasi
sebelum pajak 131.151 111.061
Consolidated accounting profit
before tax
Tarif pajak maksimum yang
berlaku 30% 30%
Enacted maximum marginal tax
rate
39.345 33.318
b. The components of income tax expense are as follows:
11. TAXATION
a. Taxes payable
c. The reconciliation between the consolidated
accounting profit before tax multiplied by the
maximum marginal tax rate and income tax
expense is as follows:
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
60
11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued)
2007 2006
Perbedaan permanen, dengan
tarif pajak 30%:
Permanent differences, at 30%
tax rate:
Perseroan 5.635 3.820 Parent
Anak perusahaan 489 322 Subsidiary
6.124 4.142
Perubahan penyisihan
penurunan nilai - (192)
Changes in valuation
allowance
Pengaruh tarif pajak progresif (35) (35) Effect of graduated tax rates
Lainnya 1.261 192 Other
46.695 37.425
d. Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap
perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah
(laporan keuangan konsolidasi tidak dapat digunakan
dalam perhitungan pajak penghasilan badan).
Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi sebelum
pajak dengan laba kena pajak Perseroan adalah
sebagai berikut:
2007 2006
Laba akuntansi konsolidasi
sebelum pajak 131.151 111.061
Consolidated accounting profit
before tax
Eliminasi 70.551 55.251 Eliminations
Sebelum eliminasi 201.702 166.312 Before eliminations
Laba sebelum pajak
anak perusahaan (101.562) (79.443)
Subsidiary’s net profit
before tax
Laba akuntansi induk
perusahaan sebelum pajak
100.140
86.869
Parent accounting profit
before tax
Bagian laba anak perusahaan (70.551) (55.251) Share in profit of subsidiary
Perbedaan permanen: Permanent differences:
Tunjangan karyawan 9.095 12.084 Employee benefits
Perjamuan, sumbangan, dan
lainnya 1.750 878
Entertainment, donations, and
others
Pendapatan bunga (265) (228) Interest income
Beban pajak dan
denda cukai 8.202 -
Tax expense and excise
duties penalty
Jumlah perbedaan permanen 18.782 12.734 Total permanent differences
d. Corporate income tax is computed for each company
as a separate legal entity (consolidated financial
statements are not applicable for computing
corporate income tax).
The reconciliation between consolidated accounting
profit before tax and the Company’s taxable profit
is as follows:
61
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
2007 2006
Taksiran laba untuk menghitung
Pajak 48.371 44.352
Approximate profit subject to
income tax
Perbedaan temporer: Temporary differences:
Penyusutan aktiva tetap (20.415) (25.890) Depreciation of fixed assets
(Rugi) laba penjualan
aktiva tetap (14) 7.453
(Loss) gain on sales of
fixed assets
Jasa teknik -) 4.204 Technical services
Beban imbalan kerja (3.353) (4.314) Employee benefits expense
Bonus 6.199) (1.636) Bonuses
Penyisihan persediaan
slow-moving 3.170) 1.009
Provision for slow-moving
Inventory
Penyisihan untuk penurunan
nilai aktiva tetap 5.857 -
Provision for impairment of
fixed assets
Royalty dan lisensi 2.120 - Royalty and licence fee
Jumlah perbedaan temporer (6.436) (19.174) Total temporary differences
Laba kena pajak 41.935 25.178 Taxable profit
Laba kena pajak masing-masing perusahaan adalah
sebagai berikut:
2007 2006
Induk perusahaan 41.935 25.178 Parent
Anak perusahaan 103.927 83.259 Subsidiary
145.862 108.437
Laba kena pajak telah sesuai dengan SPT Tahunan
Pajak Penghasilan tahun yang bersangkutan.
e. Perhitungan beban pajak kini, klaim pengembalian
pajak dan hutang pajak adalah sebagai berikut:
The taxable profit of each Company is as follows:
The amounts of taxable profit correspond, in all
material respects, with the amounts reported in the
related annual corporate tax returns.
e. The calculation of current tax expense, claims for tax
refund and payable is as follows:
11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
62
11. TAXATION (Continued)11. PERPAJAKAN (Lanjutan)
2007 2006
Induk perusahaan: Parent:
Laba kena pajak 41.935) 25.178) Taxable profit
Beban pajak kini, dengan tarif
pajak progresif (12.563) (7.536)
Current tax expense, at
graduated tax rates
Pajak dibayar dimuka: Prepaid taxes:
Pajak Penghasilan pasal 22 4.317) 4.018) Income tax article 22
Pajak Penghasilan pasal 23 1.609) 1.637) Income tax article 23
Pajak Penghasilan pasal 25 6.436) 15.699) Income tax article 25
Fiskal luar negeri 81) 35) Exit tax
(Hutang pajak penghasilan
pasal 29) klaim
pengembalian pajak
– tahun berjalan (120) 13.853)
(Income tax article
29 payable)
Claims for tax reund –
current year
Anak perusahaan: Subsidiary:
Laba kena pajak 103.927) 83.259) Taxable profit
Beban pajak kini, dengan tarif
pajak progresif (31.161) (24.961)
Current tax expense, at graduated
tax rates
Pajak Penghasilan pasal 25 22.690) 12.432) Income tax article 25
Fiskal luar negeri 131 4) Exit tax
Hutang pajak penghasilan
pasal 29 (8.340) (12.525)
Income tax article 29
payable
f. Perbedaan temporer yang membentuk bagian
signifikan dari aktiva dan kewajiban pajak
tangguhan per 31 Desember 2007 dan 2006,
adalah sebagai berikut:
2007 2006
Induk perusahaan: Parent:
Aktiva pajak tangguhan: Deferred tax assets:
Bonus yang masih harus dibayar 3.692) 2.812 Accrued bonus
Penyisihan untuk
imbalan kerja 639) 1.645
Provision for employee
benefits
Jasa teknik -) 1.261 Technical services
Penyisihan persediaan
slow-moving 1.445) 494
Allowance for slow-moving
Inventories
Penyisihan untuk
penurunan nilai
aktiva tetap 1.757) -
Provision for
impairment of
fixed assets
Lain-lain 1.602) - Others
9.135) 6.212
f. The items that give rise to significant portions of the
deferred tax assets and liabilities as of 31 December
2007 and 2006 are as follows:
63
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
11. TAXATION (Continued) 11. PERPAJAKAN (Lanjutan)
2007 2006
Kewajiban pajak tangguhan: Deferred tax liability:
Aktiva tetap (38.865) (32.749) Fixed assets
Kewajiban pajak tangguhan,
bersih (29.730) (26.537)
Deferred tax liability,
net
Anak Perusahaan: Subsidiary:
Aktiva pajak tangguhan: Deferred tax assets:
Penyisihan piutang ragu-ragu 353 - Allowance for doubtful accounts
Imbalan dan kompensasi kerja 1.669 1.827 Employee benefits and compensation
Aktiva tetap 42 15 Fixed assets
2.064 1.842
Realisasi dari aktiva pajak tangguhan Perseroan
tergantung pada laba fiskal yang dapat dihasilkan
pada periode mendatang. Manajemen berpendapat
bahwa aktiva pajak tangguhan ini dapat dipulihkan
pada periode mendatang.
g. Surat ketetapan
Perusahaan pada tanggal 23 Maret 2007, Perseroan
menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih bayar
No. 00007/406/05/092/07 untuk tahun fiskal 2005
sebesar Rp 10.937 ribu dari Rp 14.533 ribu yang
diklaim oleh Perseroan dalam SPT PPh Badan
tahun 2005.
Pengembalian kelebihan pajak tersebut telah
diterima oleh Perseroan pada tanggal 27 April 2007.
Kelebihan klaim sebesar Rp 3.596 dilaporkan sebagai
bagian dari beban lainnya pada tahun berjalan.
h. Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia,
Perseroan dan anak perusahaan melaporkan/
menyetorkan pajak-pajaknya berdasarkan sistem
self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/
mengubah pajak-pajak tersebut sebelum masa
kadaluarsa pemeriksaan sebagaimana yang telah
ditetapkan oleh peraturan yang berlaku.
Realization of the Company’s deferred tax assets is
dependent upon the availability of future taxable
income. Management believes that these deferred
tax assets are realizable in the foreseeable future.
g. Tax assessment letter
On 23 March 2007, the Company received a tax
assessment letter No. 00007/406/05/092/07
confirming an overpayment of 2005 corporate
income tax amounting to Rp 10,937 thousand out
of Rp 14,533 thousand that was claimed by the
Company in the 2005 annual tax return.
The refund of the overpayment was received by the
Company on 27 April 2007. The remaining unclaimed
overpayment of Rp 3,596 thousand was charged to
other expense in the current year.
h. Under the taxation laws of Indonesia, the Company
and subsidiary submit tax returns on the basis of
self-assessment. The tax authorities may assess or
amend taxes within the statute of limitations, under
prevailing regulations.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
64
14. SHARE CAPITAL
As of 31 December 2007 and 2006, the Company’s
authorized share capital consists of 21,070,000 shares at a
par value of Rp 1,000 per share which have been issued to
and fully paid-up by the following shareholders:
12. HUTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA
2007 2006
Royalti 10.416 9.201 Royalties
Iklan dan promosi 4.264 - Advertising and promotion
Transportasi 6.442 2.943 Transportation
Perolehan aktiva tetap 1.270 6.182 Acquisition of fixed assets
Lainnya 12.165 12.201 Others
34.557 30.527
13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2007 2006
Transportasi 23.387 13.961 Transportation
Bea cukai 3.649 7.451 Excise duties
Gaji dan kompensasi karyawan
lainnya 9.139 6.882
Salaries and other employees’
compensation
Iklan dan promosi 17.886 2.515 Advertising and promotion
Royalti 1.674 424 Royalties
Lainnya 13.571 17.127 Others
69.306 48.360
14. MODAL SAHAM
Per tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, modal dasar
Perseroan terdiri atas 21.070.000 saham dengan nilai nominal
Rp 1.000 per saham dan seluruh saham telah ditempatkan
dan disetor penuh oleh pemegang saham berikut:
Pemegang Jumlah
saham/ nominal/
Number Persentase/ Par
Pemegang saham of shares Percentage value Shareholders
Rp juta/
Rp million
Heineken International B.V. 16.000.428 75,94 16.000 Heineken International B.V.
Masyarakat lainnya 3.504.012 16,63 3.504 Public shareholders
Hollandsch Administratiekantoor B.V. 1.565.560 7,43 1.566 Hollandsch Administratiekantoor B.V.
21.070.000 100,00 21.070
12. OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES
13. ACCRUED EXPENSES
65
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
15. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
This account represents the amount received by the
Company in excess of the rupiah par value of the shares
sold to the Indonesian public in 1981.
16. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Under the Indonesian Company Law No. 40 of 2007, the
Company is obliged to annually allocate a certain amount
from net income to a statutory reserve fund, until such
statutory reserve fund reaches 20% of subscribed capital.
The minimum requested amount, to be annually allocated
to the statutory reserve fund, has not yet been determined
by the Indonesian Government. The statutory reserve
fund shall be used to offset future losses not otherwise
absorbed by retained earnings.
At the Annual General Shareholders’ Meeting of the
Company on 29 March 2006 (notarized by deed of Singgih
Susilo, SH, dated 29 March 2006 No. 67), the shareholders
agreed to allocate Rp 1 million of the Company’s 2005
net income as statutory reserve. At the Annual General
Shareholders’ Meeting of the Company on 15 May 2007
(notarized by deed of Irene Yulia, SH, dated 15 May 2007
No. 14), the shareholders agreed to allocate Rp 1 million of
the Company’s 2006 net income as statutory reserve.
17. NET SALES
15. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Tambahan modal disetor merupakan selisih antara harga
jual dengan nilai nominal saham Perseroan yang dijual
kepada masyarakat Indonesia pada tahun 1981.
16. SALDO LABA YANG DICADANGKAN
Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas
No. 40/2007, Perseroan diwajibkan mengalokasikan
sejumlah tertentu dari laba bersih setiap tahunnya ke
dana cadangan hingga cadangan tersebut mencapai
20% dari modal ditempatkan. Jumlah minimum yang
wajib dicadangkan belum ditetapkan oleh Pemerintah
Indonesia. Cadangan ini harus digunakan untuk menutup
kerugian pada masa yang akan datang yang tidak dapat
ditutup dengan saldo laba.
Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham
Perseroan tanggal 29 Maret 2006 (risalah dituangkan
dalam akta notaris Singgih Susilo, SH, tanggal 29 Maret
2006 No. 67), para pemegang saham menyetujui untuk
mengalokasikan sejumlah Rp 1 juta dari laba bersih
Perseroan untuk tahun 2005 sebagai cadangan. Pada
Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan
tanggal 15 Mei 2007 (risalah dituangkan dalam akta
notaris Irene Yulia, SH, tanggal 15 Mei 2007 No. 14), para
pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan
sejumlah Rp 1 juta dari laba bersih Perseroan tahun 2006
sebagai cadangan.
17. PENJUALAN BERSIH
2007 2006
Merupakan penjualan bersih ke
pihak ketiga:
Represent net sales to third
parties for:
Lokal 967.068 883.199 Local
Ekspor 11.532 7.802 Export
978.600 891.001
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
66
Rincian pelanggan utama dengan nilai penjualan bersih
melebihi 10% dari nilai penjualan bersih konsolidasi
adalah sebagai berikut:
2007 2006
PT Gitaswara Indonesia 178.600 237.310 PT Gitaswara Indonesia
PT Mulia Multi Mandiri 78.807 115.494 PT Mulia Multi Mandiri
PT Bintang Bali Indah 109.811 89.942 PT Bintang Bali Indah
18. BEBAN POKOK PENJUALAN
2007 2006
Bahan baku dan kemasan yang
dipakai 256.248) 222.156)
Raw materials and packaging
materials used
Biaya upah langsung 73.327) 63.479) Direct labor cost
Biaya pabrikasi 197.578) 192.622) Manufacturing overhead
Jumlah biaya produksi 527.153) 478.257) Total production costs
Penurunan (kenaikan) barang dalam
pengolahan 4.096) (1.849)
Decrease (increase) in goods in
process
Biaya produksi 531.249) 476.408) Cost of production
Penurunan (kenaikan) barang jadi 4.779) (9.724) Decrease (increase) in finished goods
536.028) 466.684)
19. BEBAN USAHA
2007 2006
Beban pemasaran dan penjualan: Marketing and selling expenses:
Gaji dan kompensasi karyawan
lainnya 31.863) 30.439
Salaries and other employees’
compensation
Penyusutan 1.425) 1.543 Depreciation
Distribusi 97.150) 100.999 Distribution
Promosi 99.422) 75.646 Promotion
Lain-lain 15.644) 19.389 Others
245.504 228.016
17. NET SALES (Continued)17. PENJUALAN BERSIH (Lanjutan)
Major customers for which net sales value exceeded 10%
of the consolidated net sales are as follows:
18. COST OF GOODS SOLD
19. OPERATING EXPENSES
67
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
19. OPERATING EXPENSES (Continued) 19. BEBAN USAHA (Lanjutan)
2007 2006
Beban umum dan administrasi: General and administrative expenses:
Gaji dan kompensasi karyawan
lainnya 31.604 34.502
Salaries and other employees’
compensation
Penyusutan dan amortisasi 6.790 3.262 Depreciation and amortization
Penurunan nilai aktiva 5.857 - Asset impairment
Perjalanan, komunikasi, jasa
profesional, dan lain-lain 19.664 27.429
Travelling, communication,
professional fees, and others
63.915 65.193
Jumlah beban usaha 309.419 293.209 Total operating expenses
20. DIVIDEN KAS
2007 2006
Dividen kas untuk hasil operasi
tahun 2005:
Cash dividends for
2005 result:
Dividen kas final sebesar Rp 3.165
per saham, diputuskan dalam
Rapat Dewan Komisaris Perseroan
tanggal 29 Maret 2006 (diaktakan
dalam akta notaris Singgih
Susilo, SH, tanggal 29 Maret 2006,
No. 67 dan No. 68) - 66.686
Final cash dividends of Rp 3,165 per
share, as per Meeting of the Board of
Commissioners of the Company on
29 March 2006 (notarized by deed
of Singgih Susilo SH, dated 29 March
2006 No. 67 and No. 68)
Dividen kas untuk hasil operasi
tahun 2006:
Cash dividends for
2006 result:
Dividen kas interim sebesar
Rp 1.725 per saham, sesuai
dengan Circular Resolutions dari
Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan tanggal
16 September 2006
- 36.346
Interim cash dividends of Rp 1,725
per share, as per Circular
Resolutions of Boards of Directors
and Commissioners of the
Company on 16 September 2006
Dividen kas final sebesar Rp 2.640
per saham, diputuskan dalam
Rapat Dewan Komisaris Perseroan
tanggal 15 Mei 2007 (diaktakan
dalam akta notaris Irene Yulia, SH,
tanggal 15 Mei 2007, No. 14) 55.625 -
Final cash dividends of Rp 2,640 per
share, as per Meeting of the Board of
the Commissioners of the Company
on 15 May 2007 (notarized by deed of
Irene Yulia SH,
dated 15 May 2007 No. 14).
20. CASH DIVIDENDS
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
68
20. CASH DIVIDENDS (Continued)20. DIVIDEN KAS (Lanjutan)
2007 2006
Dividen kas untuk hasil operasi
tahun 2007:
Cash dividends for
2007 result:
Dividen kas interim sebesar
Rp 1.400 per saham, sesuai
dengan Circular Resolutions dari
Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan tanggal
12 September 2007 29.498 -
Interim cash dividends of
Rp 1,400 per share, as per Circular
Resolutions of
Boards of Directors and
Commissioners of the Company on
12 September 2007
85.123 103.032
21. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Saldo signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (Kelompok Heineken) per tanggal
31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
2007 2006
Dalam jutaan rupiah/
In millionsof rupiah %
Dalam jutaan rupiah/
In millionsof rupiah %
Hutang lain-lain: Other payables:
Jasa teknik – Heineken Supply Chain B.V., Belanda 3.589 7,99 4.595 9,60
Technical fees – HeinekenSupply Chain B.V., The Netherlands
Jasa teknik-Heineken Brouwerijen B.V., Belanda 4.072 9,07 - -
Technical fees – HeinekenBrouwerijen B.V., The Netherlands
Biaya-biaya tenaga kerja asing - Heineken Brouwerijen B.V., Belanda 1.688 3,76 12.826 26,70
Charges related to employeecosts - Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands
Lainnya 644 1,43 48 0,10 Others
9.993 22,25 17.469 36,40
Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2007 dan
2006 adalah sebagai berikut:
21. RELATED PARTY BALANCES AND TRANSACTIONS
Significant outstanding balances with related parties
(Heineken Group) as of 31 December 2007 and 2006 are
as follows:
Significant related party transactions during 2007 and
2006 are as follows:
69
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
21. RELATED PARTY BALANCES AND TRANSACTIONS
(Continued)
21. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
2007 2006
Dalam jutaan rupiah/
In millionsof rupiah %
Dalam jutaan rupiah/
In millionsof rupiah %
Pembelian persediaan: Purchases of inventories:
Heineken Supply Chain B.V., Belanda 199 0,08 528 0,18
Heineken Supply Chain B.V.,The Netherlands
Mouterij Albert N.V., Belanda 3.053 1,24 1.509 0,51
Mouterij Albert N.V., The Netherlands
3.252 1,32 2.037 0,69
2007 2006
Dalam jutaan rupiah/
In millionsof rupiah %
Dalam jutaan rupiah/
In millionsof rupiah %
Jasa Teknik Technical services:
Heineken Supply Chain B.V., Belanda (Catatan 23) 46.084 100,00 42.750 100,00
Heineken Supply Chain B.V.,The Netherlands
(Note 23)
46.084 100,00 42.750 100,00
Royalti: Royalty:
Heineken Brouwerijen B.V., Belanda (Catatan 23) 2.662 0,70 1.653 0,20
Heineken Brouwerijen B.V.,The Netherlands (Note 23)
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa tersebut dilakukan secara wajar
(arm’s length).
22. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA ASING
Aktiva dan kewajiban dalam valuta asing per tanggal
31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
Valuta asing/Foreign currency
Dalam jutaan rupiah/
In millionsof rupiah
Aktiva: Assets:Kas dan setara kas USD 774.939 7.244) Cash and cash equivalents
EUR 373.068 5.157)AUD 962 8)CHF 86 1)GBP 228 4)SGD 8.047 52)
12.466)
All transactions with these related parties are conducted
on an arm’s length basis.
22. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES
Assets and liabilities denominated in various foreign
currencies as of 31 December 2007 are as follows:
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
70
Valuta asing/Foreign currency
Dalam jutaan rupiah/
In millionsof rupiah
Kewajiban: Liabilities:
Hutang usaha - pihak ketiga USD 2.448.771 (23.065) Trade payables – third parties
EUR 25.583 (352)
Hutang usaha – pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa EUR
SGD2.4054.415
(33)(29)
Trade payables – related parties
Hutang lain-lain: Other payables:
Pihak ketiga USD 151.345 (1.426) Third parties
EUR 73.860 (1.016)
SGD 6.320 (41)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa EUR 727.615 (9.993) Related parties
Biaya yang masih harus dibayar USD 2.539.307 (23.918) Accrued expenses
EUR 325.435 (4.478)
CHF 53.585 (443)
GBP 651.696 (12.255)
(77.049)
Kewajiban bersih dalam valuta asing (64.583)
Net liabilities in foreign currencies
Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan kontrak
valuta berjangka untuk mengatasi resiko perubahan nilai
tukar valuta asing yang timbul dari aktivitas operasional.
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN
a. Perseroan mengadakan perjanjian bantuan teknik
(“Perjanjian”) dengan Heineken Supply Chain
B.V., Belanda (“HSC”), pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, di mana HSC setuju untuk
memberikan bantuan teknik, pembelian dan jasa
lainnya, sebagaimana dan pada saat diminta oleh
Perseroan, selama jangka waktu 10 tahun efektif
sejak 1 Januari 1981. Berdasarkan Perjanjian
ini, HSC juga akan menjamin Perseroan untuk
pemakaian yang berkelanjutan atas label dan merek
dagang Bir Bintang. Perjanjian ini secara otomatis
diperpanjang untuk setiap 10 tahun berikutnya
22. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN ASING
CURRENCIES (Continued)
22. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA (Lanjutan)
When necessary, the Company enters into forward
exchange contracts to manage its net exposure to
changes in foreign currency exchange rates arising from
operating activities.
23. AGREEMENTS
a. The Company entered into a technical assistance
agreement (“the Agreement”) with Heineken Supply
Chain B.V., The Netherlands (“HSC”), a related party,
whereby the latter will render technical, buying
and other services, as and when requested by the
Company, for a period of 10 years effective from
1 January 1981. Under the Agreement, HSC shall also
provide to the Company the continued use of the
Bir Bintang label and trademark. The Agreement was
automatically renewed for another 10 years (most
recently in 2001) as neither of the parties gave notice in
writing of any intention to terminate the Agreement.
71
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
23. AGREEMENTS (Continued) 23. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan)
(perpanjangan terakhir di tahun 2001) selama
tidak ada pernyataan secara tertulis dari salah satu
pihak yang memberitahukan keinginannya untuk
mengakhiri Perjanjian tersebut. Sebagai imbalan atas
bantuan teknik dan hak penggunaan merek dagang,
Perseroan setuju membayar kepada HSC sebesar EUR
3,6302 untuk setiap hektoliter bir yang diproduksi.
b. Pada tahun 2003, Perseroan mengadakan perjanjian
lisensi merek dagang (“Perjanjian”) dengan Diageo
Ireland, Republik Irlandia, dan Diageo Great Britain
Limited (“DGBL”), Inggris. Berdasarkan Perjanjian
ini, Perseroan menikmati hak eksklusif untuk
memproduksi dan menjual Guinness Foreign Extra
Stout (“FES”) di Indonesia dan dapat meminta bantuan
teknik dari DGBL sehubungan dengan produksi FES.
Perjanjian ini berlaku untuk masa 10 tahun sampai
dengan 31 Desember 2013 dan selanjutnya, kecuali
dan sampai salah satu pihak memberitahukan
keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian ini.
Atas hak eksklusif tersebut, Perseroan membayar
kepada DGBL sejumlah royalti sebesar 8,5% dari
nilai penjualan bersih FES termasuk pajak penjualan
barang mewah dan bea cukai. Beban royalti yang
dikenakan adalah masing-masing sebesar Rp 35.426
juta dan Rp 31.029 juta pada tahun 2007 dan 2006.
c. Pada tahun 1982, Perseroan mengadakan
perjanjian royalti (“Perjanjian”) dengan Green
Sands S.A., Swiss (“GSS”). Berdasarkan Perjanjian
ini, Perseroan diperbolehkan menggunakan merek
dagang Green Sands, membeli konsentrat dan
memproduksi Green Sands selama jangka waktu
10 tahun efektif sejak 30 Juni 1982. Perjanjian ini
secara otomatis diperpanjang untuk setiap 5 tahun
berikutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak
memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri
perjanjian ini secara tertulis sekurang-kurangnya 12
bulan sebelum tanggal pengakhiran. Tidak ada satu
pihak yang mengeluarkan pemberitahuan tersebut
saat ini. Perseroan setuju untuk membayar royalti
kepada GSS sebesar CHF 1,79 untuk setiap hektoliter
penjualan Green Sands.
In consideration for the technical services and the
right to use trademarks, the Company has agreed to
pay HSC a fee of EUR 3.6302 per hectoliter of lager
beer produced.
b. In 2003, the Company entered into a trademark
license agreement (“the Agreement”) with Diageo
Ireland, Republic of Ireland, and Diageo Great
Britain Limited (“DGBL”), United Kingdom. Under
the Agreement, the Company enjoys the exclusive
right to produce and sell Guinness Foreign Extra
Stout (“FES”) in Indonesia and may request technical
assistance from DGBL in connection with the
production of FES. The agreement covers a period
of 10 years until 31 December 2013 and thereafter,
unless and until terminated by either party. For these
rights, the Company pays DGBL a royalty fee equal
to 8.5% of FES net sales price including luxury sales
tax and excise duty. The royalty expense charged
to operations amounted to Rp 35,426 million and
Rp 31,029 million in 2007 and 2006, respectively.
c. In 1982, the Company entered into a royalty
agreement (“the Agreement”) with Green Sands
S.A., Switzerland (“GSS”). Under the Agreement, the
Company is granted the permission to use the Green
Sands trademark, to purchase their concentrate
and manufacture Green Sands for a period of 10
years effective from 30 June 1982. The Agreement is
automatically renewable for another 5 years, unless
and until either party gives to the other 12-month
prior notice in writing of its intention to terminate
the Agreement. Neither party has issued such notice
to date. The Company has agreed to pay GSS a royalty
of CHF 1.79 per hectoliter of Green Sands sales as
consideration for such rights.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
72
d. Efektif sejak 1 Januari 2004, Perseroan memperbaharui
perjanjian distribusi (“Perjanjian”) dengan PT Gitaswara
Indonesia, dimana PT Gitaswara Indonesia menikmati
hak tunggal untuk mendistribusikan dan menjual bir
hitam Guinness (Guinness Stout) yang diproduksi
oleh Perseroan di seluruh Indonesia. Perjanjian ini
berlaku untuk masa 10 tahun sampai dengan 31
Desember 2013 dan selanjutnya, kecuali dan sampai
salah satu pihak memberitahukan keinginannya
untuk mengakhiri Perjanjian ini.
e. Pada tanggal 17 Januari 2005, Perseroan mengadakan
perjanjian lisensi merek dagang (“Perjanjian”)
dengan Heineken Brouwerijen B.V., Belanda, pihak
yang mempunyai hubungan istimewa. Berdasarkan
Perjanjian ini, Perseroan menikmati hak eksklusif
untuk menggunakan merek dagang Heineken
selama jangka waktu 10 tahun, yang mana Perseroan
membayar sejumlah royalti sebesar 7,2% dari nilai
penjualan bersih Heineken. Beban royalti yang
dikenakan adalah masing-masing sebesar Rp 2.662
juta dan Rp 1.653 juta pada tahun 2007 dan 2006.
24. KOMITMEN
Per 31 Desember 2007, Perseroan dan anak perusahaan
memiliki fasilitas-fasilitas kredit yang belum digunakan
sebagai berikut:
Perseroan:
• ABN Amro Bank (“Bank”), revolving uncommitted
short-term loan dan overdraft berjumlah Rp 10 milyar.
Fasilitas-fasilitas ini efektif pada tahun 2005 dan akan
diperpanjang secara otomatis kecuali Bank atau
Perseroan menyatakan lain.
• Citibank, N.A., revolving uncommitted short-term loan
sejumlah Rp 100 milyar yang akan berakhir pada
bulan Juni 2008 dan overdraft line checking account
sejumlah Rp 15 milyar yang akan berakhir di bulan
April 2008.
d. Effective from 1 January 2004, the Company renewed
its distribution agreement (“the Agreement”)
with PT Gitaswara Indonesia, whereby PT Gitaswara
Indonesia enjoys the sole right to distribute and
sell Guinness Stout brewed by the Company in and
throughout Indonesia. The Agreement covers a period
of 10 years until 31 December 2013 and thereafter,
unless and until terminated by either party.
e. On 17 January 2005, the Company entered into a
trademark license agreement (“the Agreement”)
with Heineken Brouwerijen B.V., the Netherlands, a
related party. Under the Agreement, the Company
has the exclusive right to use Heineken trademarks
for a period of 10 years, for which the Company
pays a royalty fee equal to 7.2% of Heineken sales
proceeds. The royalty expense charged to operations
amounted to Rp 2,662 million and Rp 1,653 million in
2007 and 2006, respectively.
24. COMMITMENTS
As of 31 December 2007, the Company and subsidiary
have unused credit facilities as follows:
The Company:
• ABN Amro Bank (“the Bank”), revolving uncommitted
short-term loan and overdraft for the aggregate
amount of Rp 10 billion. These facilities became effective
in 2005 and will be automatically extended annually
unless the Bank or the Company states otherwise.
• Citibank, N.A., revolving uncommitted short-term loan
for the amount of Rp 100 billion which will expire in
June 2007 and an overdraft line checking account for
the amount of Rp 15 billion which expires in April 2008.
23. AGREEMENTS (Continued) 23. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan)
73
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
24. COMMITMENTS (Continued) 24. KOMITMEN (Lanjutan)
Subsidiary:
• Citibank, N.A., overdraft line checking account for the
amount of Rp 10 billion which expires in January 2008.
25. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Certain accounts in the financial statements as of
31 December 2006 have been reclassified to conform with
the presentation of accounts in financial statement as of
31 December 2007, as follows:
Anak perusahaan:
• Citibank, N.A., overdraft line checking account
berjumlah Rp 10 milyar yang akan berakhir pada
bulan Januari 2008.
25. REKLASIFIKASI AKUN
Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan per
31 Desember 2006 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan
dengan penyajian neraca per 31 Desember 2007:
Dilaporkan
sebelumnya/
As previously Reklasifikasi/
Saldo setelah
reklasifikasi
Balance after
Akun reported Reclassification reclassification Account
Aktiva tetap, nilai buku bersih 376.774 (13.093) 363.681 Fixed assets, net book value
Aktiva tak berwujud - 13.093 13.093 Intangible assets
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
74
LAMPIRAN 1.1 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA)NERACA31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
SCHEDULE 1.1 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT COMPANY ALONE)
BALANCE SHEETS31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
AKTIVA 2007 2006 ASSETS
AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS
KAS DAN SETARA KAS 20.717 3.315 CASH AND CASH EQUIVALENTS
PIUTANG USAHA 86.070 ) 48.095 TRADE RECEIVABLES
PIUTANG LAIN-LAIN: ) OTHER RECEIVABLES:
Pihak ketiga 905 2.368 Third parties
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 8.100 10.902 Related party
PERSEDIAAN INVENTORIES
Setelah dikurangi penyisihan persediaan slow-moving sebesar Rp 4.818 juta pada tahun 2007 dan Rp 1.648 juta pada tahun 2006 64.747 76.459
Net of allowance for slow-moving inventories of Rp 4,818 million in
2007 and Rp 1,648 million in 2006
BIAYA DIBAYAR DIMUKA 2.396 10.911 PREPAID EXPENSES
INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF 3.216 - DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENT
AKTIVA LANCAR LAIN-LAIN 1.609 2.458 OTHER CURRENT ASSETS
JUMLAH AKTIVA LANCAR 187.760 154.508 TOTAL CURRENT ASSETS
AKTIVA TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK 13.853 28.386 CLAIMS FOR TAX REFUND
INVESTASI DI ANAK PERUSAHAAN 84.323 69.019 INVESTMENT IN SUBSIDIARY
AKTIVA TETAP FIXED ASSETS
Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 324.866 juta dan penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 5.857 juta pada tahun 2007 (2006: Rp 253.446 juta dan nil) 358.222 361.048
Net of accumulated depreciation of Rp 324,866 million and impairment
allowance of Rp 5,857 million in 2007 (2006: Rp 253,446 million and nil)
AKTIVA TAK BERWUJUD INTANGIBLE ASSETS
Setelah dikurangi amortisasi sebesar Rp 3.730 juta pada tahun 2007 9.782 13.093
Net of amortization of Rp 3,730 million in 2007
AKTIVA LAIN-LAIN 4.395 4.545 OTHER ASSETS
JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 470.575 476.091 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH AKTIVA 658.335 630.599 TOTAL ASSETS
75
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2007 2006 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES
PINJAMAN JANGKA PENDEK - 25.000) BANK LOAN
HUTANG USAHA: TRADE PAYABLES:
Pihak ketiga 43.410 35.676) Third parties
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 81 67.799) Related parties
HUTANG PAJAK 97.363 76.530) TAXES PAYABLE
HUTANG LAIN-LAIN: OTHER PAYABLES:
Pihak ketiga 23.019 30.530) Third parties
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 160.884 17.366) Related parties
UANG MUKA DITERIMA DARIPELANGGAN - 555)
ADVANCES RECEIVED FROM CUSTOMERS
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 28.510 29.306) ACCRUED EXPENSES
JAMINAN EMBALASI 72.047 113.269) DEPOSITS ON CONTAINERS
INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF - 3.477) DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 425.314 399.508) TOTAL CURRENT LIABILITIES
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES
KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN, bersih 29.729 26.537) DEFERRED TAX LIABILITIES, net
PENYISIHAN UNTUK IMBALAN KERJA 2.130 5.483) EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LAINNYA 2.826 -) OTHER NON-CURRENT LIABILITIES
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 34.685 32.020) TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
HAK MINORITAS - (3) MINORITY INTEREST
EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY
MODAL SAHAM, nilai nominal Rp 1.000 per saham:
SHARE CAPITAL, par value of Rp 1,000 per share:
Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh Authorized, issued and fully paid-up
21.070.000 saham 21.070 21.070) 21,070,000 shares
TAMBAHAN MODAL DISETOR 1.802 1.802) ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
SELISIH NILAI TRANSAKSIRESTRUKTURISASI ENTITASSEPENGENDALI 613 613)
DIFFERENCE IN VALUE RESULTING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS
BETWEEN COMPANIES UNDER COMMON CONTROL
SALDO LABA: RETAINED EARNINGS:
Sudah ditentukan penggunaannya 4 3) Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya 174.847 175.586) Unappropriated
JUMLAH EKUITAS 198.336 199.074) TOTAL SHAREHOLDERS’ EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 658.335 630,599)
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
LAMPIRAN 1.2 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA)NERACA (Lanjutan)31 DESEMBER 2007 DAN 2006/31 DECEMBER 2007 AND 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
SCHEDULE 1.2 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT COMPANY ALONE)
BALANCE SHEETS (Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
76
LAMPIRAN 2PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA)LAPORAN LABA RUGITAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
SCHEDULE 2PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT COMPANY ALONE)
STATEMENTS OF INCOMEYEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2007 2006
PENJUALAN BERSIH 606.352) 581.735) NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN (512.455) (466.684) COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 93.897) 115.051) GROSS PROFIT
BEBAN USAHA: OPERATING EXPENSES:
Beban pemasaran dan penjualan (1.698) (3.965) Marketing and selling expenses
Beban umum dan administrasi (59.424) (58.318) General and administrative expenses
JUMLAH BEBAN USAHA (61.122) (62.283) TOTAL OPERATING EXPENSES
LABA USAHA 32.775) 52.768) OPERATING PROFIT
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN: OTHER INCOME (EXPENSES):
Laba (rugi) penjualan aktiva tetap 889) (2.888) Gain (loss) on sales of fixed assets
Pendapatan bunga 265) 238) Interest income
Laba (rugi) kurs, bersih 4.176) (4.794) Foreign currency exchange gain (loss), net
Rugi kurs valuta berjangka, bersih (2.429) (9.430)Forward foreign currency exchange
losses, net
Beban bunga (2.456) (4.276) Interest expense
Beban lainnya (3.632) -) Other expenses
JUMLAH BEBAN LAIN-LAIN, bersih (3.187) (21.150)
TOTAL OTHER (EXPENSE) INCOME, net
BAGIAN LABA ANAK PERUSAHAAN 70.552) 55.251) SHARE IN PROFIT OF SUBSIDIARY
LABA SEBELUM PAJAK 100.140) 86.869) PROFIT BEFORE TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN (15.755) (13.288) INCOME TAX EXPENSE
LABA BERSIH 84.385) 73.581) NET PROFIT
Laba per saham (dalam rupiah penuh): Earnings per share (in full rupiah):
Laba usaha 1.555) 2.504) Operating profit
Laba bersih 4.005) 3.492) Net profit
Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average of total
beredar/ditempatkan (dalam angka penuh) 21.070.000) 21.070.000) outstanding/issued shares (in full amount)
77
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
LAMPIRAN 3PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA)LAPORAN PERUBAHAN EKUITASTAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
SCHEDULE 3 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT COMPANY ALONE)
STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITYYEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Tambahan
Selisih nilai
transaksi
restrukturisasi
entitas
sepengendali/
Difference in value
resulting from
restructuring Saldo laba/Retained earnings Jumlah
Modal saham/
Share capital
modal
disetor/
Additional
paid-in capital
transactions
between
companies under
common control
Sudah ditentukan
penggunaannya/
Appropriated
Belum ditentukan
penggunaannya/
Unappropriated
ekuitas/
Total
shareholders’
equity
Saldo per
31 Desember 2005 21.070 1.802 613 2 205.038) 228.525)
Balance as of
31 December 2005
Pencadangan saldo laba
untuk cadangan
menurut
undang-undang
(Catatan 16) - - - 1 (1) -)
Appropriation
of retained earnings
for statutory
reserves
(Note 16)
Laba bersih tahun 2006 - - - - 73.581) 73.581) Net profit for 2006
Dividen kas - - - - (103.032) (103.032) Cash dividends
Saldo per
31 Desember 2006 21.070 1.802 613 3 175.586) 199.074)
Balance as of
31 December 2006
Pencadangan saldo laba
untuk cadangan
menurut
undang-undang
(Catatan 16) - - - 1 (1) -)
Appropriation
of retained earnings
for statutory
reserves
(Note 16)
Laba bersih tahun 2007 - - - - 84.385) 84.385) Net profit for 2007
Dividen kas - - - - (85.123) (85.123) Cash dividends
Saldo per
31 Desember 2007 21.070 1.802 613 4 174.847) 198.336 )
Balance as of
31 December 2007
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2007 AND 2006
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
78
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
PT
Mu
lti
Bin
tan
g I
nd
on
esi
a T
bk
2
00
7 A
nn
ual
Re
po
rt
35