48
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas berkat limpahan rahmat serta karunianya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini sebagaimana mestinya. Shalawat serta salam penyusun limpahkan kepada pencetus kebenaraan penerjang kebatilan nabibana wahabiyana wamaulana Muhammad SAW. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas kepada penyusun, sehingga penyusun menganggap hal ini merupakan salah satu upaya untuk membentuk manusia yang bulat dalam arti manusia yang ahli dalam bidangnya, agar dapat memahami pembahasan ini. Selanjutnya mempelajari dan memahami tentang matakuliah Bahasa Indonesia merupakan sarana yang baik karena orang yang mempelajari dan memahaminya akan menjadi terbiasa melakukan langkah yang pada akhirnya akan terbina pula sikap mahasiswa-mahasiswi yang baik dan tepat. Dengan segala keterbatasan penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, meskipun demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca. maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan 1

Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas

berkat limpahan rahmat serta karunianya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas

makalah ini sebagaimana mestinya. Shalawat serta salam penyusun limpahkan kepada

pencetus kebenaraan penerjang kebatilan nabibana wahabiyana wamaulana Muhammad SAW.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang

telah memberikan tugas kepada penyusun, sehingga penyusun menganggap hal ini merupakan

salah satu upaya untuk membentuk manusia yang bulat dalam arti manusia yang ahli dalam

bidangnya, agar dapat memahami pembahasan ini. Selanjutnya mempelajari dan memahami

tentang matakuliah Bahasa Indonesia merupakan sarana yang baik karena orang yang

mempelajari dan memahaminya akan menjadi terbiasa melakukan langkah yang pada akhirnya

akan terbina pula sikap mahasiswa-mahasiswi yang baik dan tepat.

Dengan segala keterbatasan penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, meskipun demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi

penyusun dan umumnya bagi para pembaca. maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan

sarannya dari para pembaca makalah ini yang bersifat membangun, dan penyusun akan

menerimanya dengan senang hati. Semoga Allah meridhoi usaha ini.

Wabillaahi arrdha wa-al-inaayah.

Bandung, Mei 2010

Penyusun

1

Page 2: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

DAFTAR ISI

hlm

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………….1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………2

BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………3

1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………………..3

1.2 Identifikasi Masalah ……………………………………………………………………………5

1.3 Maksud dan Tujuan …………………………………………………………………………….5

1.4 Metodologi ………………………………………………………………………………………….5

1.5 Sistematika Penulisan ………………………………………………………………………….6

BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………………………………………………………..7

BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………………………..….10

3.1 Berbagai macam harta karun di indonesia yang terbengkalai ……………………………….10

3.2 Peninggalan bawah air …………………………………………………………………………………………..11

3.3 Bukti Sejarah ……….…………………………………………………………………………………………………13

3.4 Harta Karun Cirebon, Warisan Budaya Bangsa Haruskah Dilelang ?..........................14

3.5 Pengembangan Kekayaan Bahari …………………………………………………………………………..26

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………23

4.1 KESIMPULAN …………………………………………………………………………………………………………31

4.2 SARAN …………………………………………………………………………………………………………………..32

2

Page 3: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebulan terakhir ini, di banyak media cetak maupun televisi, diberitakan adanya

penemuan artefak / harta karun kuno di perairan Cirebon. Ternyata selama beberapa puluh

tahun terakhir, banyak penemuan artefak di perairan Indonesia yang luput dari pemberitaan.

Berita ini menjadi semakin menghangat karena peneman ini direncanakan akan di lelang untuk

umum. Nilai jual artefak ini lumayan tinggi dan pemerintah berhak memperoleh 50 % hasil

lelang tersebut. Artefak itu diperkirakan bernilai 720 milyar.Hal ini kemudian memunculkan

perdebatan dan protes di sana sini. Para ahli sejarah dan purbakala serta tak ketinggalam

budayawan menyesalkan pelelangan ini karena kuatir kerugian bagi sejarah khususnya sejarah

maritim Indonesia.

Masih segar dalam ingatan kita, beberapa tahun lalu akan pencurian arca di museum di

Jawa Tengah yang melibatkan kepala museumnya. Arca asli telah dijual dan kemudian

dipalsukan dan ditempatkan menggantikan yang asli. Pemerintah tentu bisa melindungi barang

bersejarah dengan memborong barang yang di lelang, toh cuma membayar 50 % saja. Toh,

dengan alasan klasik, keterbatasan dana, pemerintah membiarkan lelang tersebut terbuka

untuk umum. Protes publik mulai bermunculan. Banyak pihak kemudian ikut berteriak

menyalahkan pemerintah yang dianggap tidak peka dan peduli dengan sejarah bangsa.

Beberapa LSM yang sebelumnya tidak pernah terdengar nama dan kiprahnya pun angkat bicara

menunjukkan kepeduliannya. Pemerintah berdalih, dengan alasan minimnya dana dan

3

Page 4: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

kemampuan pencarian harta karun, maka para pemburu harta karun dibebaskan mencarinya di

kawan perairan Indonesia.

Keuntungan 50 % ini lah yang sebagai pengganti investasi para pemburu harta karun.

Peraturan Pemerintah sudah dikeluarkan untuk mengesahkan hal ini. Sebelumnya tanpa PP ini

maka perburuan dilakukan secara gelap dan Indonesia menderita banyak kerugian. Masalah

utama sebenarnya adalah sebenarnya adakah kepedulian kita terhadap sejarah dan budaya

negeri ini ? Contoh paling mudah adalah pedulikah kita terhadap museum yang ada di kota kita

atau di sekitar kita ? Seumur hidup saya tak lebih dari 4 kali menginjakkan kaki ke museum.

Harus diakui kadang ada perasaan malas dan engan mengunjungi museum. Alasannya adalah

tidak menarik, namun ini memang subjektif sifatnya. barangkali alasannya lebih kepada ketidak-

mengertian akan barang yang dipajang di museum.

Tahun lalu, saya mengunjungi TMII setelah hampir 10 tahun tidak pernah ke sana. Iseng iseng,

saya mengunjungi museum di sana. Karcis masuknya sangat murah Rp. 5.000 perorang ( kalau

tidak salah ingat ) plus tambah lagi Rp. 5.000 jika membawa kamera. Museum berlantai 3 ini

tidak berpengunjung sedari pagi ( saya masuk sekitar jam 1 siang ). Barang yang ada di dalam

saya rasa nyaris tidak berubah / bertambah atau mungkin lebih tepat tidak berubah dengan

ketika pertama kali saya ke sana hampir 10 tahun lalu. Jika TMII yang tingkat kedatangan

pengunjung cukup tinggi saja, museumnya tidak ada perkembangan berarti baik barang

maupun pengunjungnya apalagi museum museum lain yang tidak berada di daerah wisata

macam TMII.

Indonesia adalah negeri bahari, negara yang kaya akan segalanya dari segi apapun

telah mencukupi, pertanyaannya, mengapa bangsa kita masih banyak yang kelaparan ? masih

banyak masyarakat yang mencari sesuap nasi dengan mengulurkan tangan di pinggir jalanan,

mengemis untuk mengisi perut mereka ? siapa yang salah ? ada apa dengan negara kita yang

kaya ini ? dari semenjak kita duduk di sekolah dasar, kita selalu di berikan suatu pemahaman

bahwa Indonesia adalah negara yang kaya, negara yang makmur, bahkan ada salah satu kutipan

dari sebuah lyric band legendaris indonesia yang memperkuat pernyataan bahwa indonesia

4

Page 5: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

adalah negara yg kaya “orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat, kayu, dan batu jadi

tanaman” begitulah setidaknya kutipan salah satu lyric lagu dari band koes ploes, begitu

hebatnya tanah indonesia ini, tapi mengapa masih saja di negara kita yang kaya ini masih ada

yang merasakan kelaparan ? apakah masih pantas untuk saat ini Indonesia di sebut negara yang

kaya ?

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang akan saya bahas dalam makalah ini meliputi :

4.1 Asal mula harta karun,

4.2 Berbagai macam harta karun di indonesia yang terbengkalai, dan

4.3 Penemuan harta karun di Cirebon, haruskah di lelang ?

1.3 Maksud dan Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini agar kita sebagai mahasiswa fakultas

manajemen yang akan mendalami dasar-dasar dan sendi-sendi manajemen diharapkan

lebih memahami tentang instrument-instrument dalam berbahasa indonesia, dan

membuka fikiran yang luas akan harta kebudayaan bangsa indonesia, yang mana

harapannya bila di compare akan bisa memanaj budaya warisan bangsa yang mana

kiranya agar tidak membiarkan harta karun yang berada di indonesia terbengkalai

begitu saja, dan yang menikmati hasil yang seharusnya bangsa kita sendiri, malah

dinikmati oleh orang asing.

1.4 Metodologi

- Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara study, mempelajari dokumen penelitian

kepustakaan, bahan penelitian di dapat dari tulisan, artikel, serta halaman blog di

internet yang berkaitan dengan topic makalah ini .

- Analisis Data

5

Page 6: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Data di analisis secara deskriptif, yaitu dengan menganalisis seluruh informasi, pendapat

para ahli dan konsep dari permasalahan ini sendiri.

1.4 Sistemitka Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Metodologi

1.5 Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Asal Mula Harta Karun

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Berbagai macam harta karun di indonesia yang terbengkalai

3.2 Peninggalan bawah air

3.3 Bukti sejarah

3.4 Harta Karun Cirebon, Warisan Budaya Bangsa Haruskah Dilelang ?

3.5 Pengembangan Kekayaan Bahari

BAB VI PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

DAFTAR PUSAKA

6

Page 7: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Asal mula harta karun

Harta Karun??? Siapa yang tidak tahu apa itu harta karun, Tetapi tahukan sebenarnya

karun itu siapa. Sampai-sampai mempunyai harta yang banyak, yang tersebar diseluruh dunia.

Qarun bin Yashar bin Qahit bin Lawi bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim as adalah anak

saudara Nabi Musa as. Pada mulanya dia adalah sahabat Musa yang cukup dekan dan arif

dalam Ilmu Taurat, kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa as. Namun, dia juga sering

munafik kepada Nabi Musa, persis halnya Samiri.Qarun meskipun berteman dengan Musa,

tetapi dia adalah salah seorang sahabat Fir’aun juga; sebagian riwayat menyatakan bahwa dia

adalah tangan kanannya Fir’aun.

Ketika perintah zakat turun kepada Musa, Qarun yang mahakaya itu hanya

mengeluarkan satu dari seribu kekayaannya saja, apabila yang dia miliki adalah seribu dinar

atau seribu dirham, dia hanya mengeluarkan satu dinar atau satu dirham saja. Padahal kadar

harta zakat yang ditentukan pada syariat Musa adalah 25% dari harta milik. Apalagi Qarun

adalah seorang yang demikian kaya sehingga untuk mengangkat anak kunci peti-peti emasnya

saja dibutuhkan sampai empat puluh atau enam puluh orang.

Suatu hari ketika Qarun melihat tumpukan emas dan perak dihadapannya, tiba-tiba rasa

kikir dalam benaknya mulai mengganggunya. Dia berkata kepada orang-orang sekitarnya.

“Wahai Bani Israil, Musa hanya ingin mengambil harta kalian. Karena itu, kita harus pikirkan

7

Page 8: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

bagaimana cara mengatasinya.”

“Engaku adalah pemuka bumi dan pemimpin kami. Segala keputusan berada di

tanganmu waha Qarun. Kami sepenuhnya akan patuh dan ikut perintahmu,” sahut Bani Israil.

“Aku akan atur sebuah rencana,” kata Qarun bangga. “Panggilkan si Polan, wanita pelacur itu.

Aku akan membayarnya sebesar seribu dinar dengan syarat bahwa dia akan mengaku dirinya

dizinahi oleh Musa kelak di hadapan khalayak ramai dan sekarang hamil.” Pada hari yang telah

direncanakan itu, Qarun meminta Musa memberikan nasihat-nasihatnya. Katanya, “Wahai

Musa, berilah kami sasihat-nasihatmu yang ringkas padat, dan bermakna.”

Musa berdiri dihadapan khalayak ramai dan mulai menasihati mereka. Antara lain Musa

berkata, “Siapa yang mencuri kelak kami akan potong tangannya; siapa yang menuduh

seseorang melakukan zina maka kami akan menderanya; dan siapa yang berzina sementara dia

adalah laki-laki atau wanita yang muhsin, (yang telah mempunyai pasangan) maka kami akan

merajamnya…”

“Walaupun engkau sendiri yang melakukannya?” Tanya Qarun kepada Musa.

“Ya, walaupun aku sendiri yang melakukannya,” jawab Musa.

Qarun tiba-tiba dihadapan public. Dengan suara lantang dia berteriak, “Wahai Musa, orang-

orang ini berkata bahwa engkau telah berzina dengan si Polan wanita pelacur itu.” “Panggil dia

ke mari,” pinta Musa.

Wanita itu dibawa kehadapan Musa dengan tubuh yang sudah lunglai. Musa kemudian

memintanya bersumpah, kemudian berkata, “Wahai Polan, demi Allah yang telah

menciptakanmu, menciptakah laut dan yang menurunkan kitab Taurat. Kumohon agar kau

berkata jujur dalam pengakuanmu.”

8

Page 9: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

“Wahai Musa engaku bersih dari tuduhan Qarun dan orang-orangnya,” kata wanita ini

yang secara tiba-tiba menghancurkan semua plot Qorun. “Qarun telah menyuapku seribu dinar

agar aku menuduhmu melakukan perbuatan terkutuk itu. Demi Allah, aku takut kepada Allah

dan Rasul-Nya.” Mendengar kata-kata wanita itu Musa menjatuhkan diri sujud kepada Allah

swt. Sambil menangis. Katanya, “Ya Rabbi, apabila aku adalah Nabi-Mu yang sejati, tolonglah

hamba ini.”

Allah kemudian mewahyukan kepada Musa bahwa seluruh dunia dan isinya akan tunduk

di bawah penrintahnya. Karena itu, perintahkanlah, segera ia akan patuh. Musa kemudia

berkata kepada khalayak ramai bahwa mereka yang bersama Qarun agar tetap bersamanya;

dan mereka yang bersama Musa agar minggir meninggalkan Qarun. Semua yang hadir

meninggalkan Qarun kecuali dua orang. Kemudian Musa berkata, “Wahai bumi telanlah

mereka.” Maka bumipun menelan mereka hingga ke batas lutut mereka. Musa kemudian

berkata lagi, “Wahai bumi telanlah mereka.” Maka bumi menelan mereka hingga ke batas

setengah badan. Mereka merintih meminta pertolongan kepada Musa, tetapi Musa berkata lagi

kepada bumi dengan kata-kata yang serupa sehingga mereka ditelan oleh perut bumi secara

keseluruhan. Melihat apa yang terjadi di hadapan mata mereka, kaum Nabi Musa, Bani Islrail

bergumam bahwa Musa melakukan semua itu semata-mata karena menginginkan harta dan

kekayaan Qarun. Ketika Musa mendengar itu, dia bermohon kepada Allah agar semua harta

dan kekayaan Qarun ditenggelamkan juga bersamanya. “Maka kami benamkan Qarun beserta

rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang menolongnya

terhadap azab Allah dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).”

(Q.S. 28;81)

9

Page 10: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Berbagai macam harta karun di indonesia yang terbengkalai

Pada tahun 1986, dunia digemparkan dengan peristiwa penemuan 100 batang emas dan

20.000 keramik Dinasti Ming dan Ching dari kapal VOC Geldennalsen yang karam di perairan

Kepulauan Riau pada Januari 1751. Penemu harta karun itu adalah Michael Hatcher, warga

Australia, yang menyebut dirinya sebagai arkeolog maritim yang doyan bisnis. Percetakan

Inggris, Hamish Hamilton Ltd, memublikasikan kisah petualangan dan temuan Hatcher itu

dalam The Nanking Cargo (1987). Nanking Cargo merupakan sebutan kargo kapal VOC

Geldennalsen yang berisi barang-barang berharga hasil transaksi perdagangan VOC di Nanking,

China. Yang paling terkejut dengan temuan Hatcher itu adalah Pemerintah Indonesia.

Bagaimana tidak, barang-barang yang dilelang Hatcher di balai lelang Belanda, Christie, senilai

15 juta dollar AS itu ditemukan di perairan Kepulauan Riau.

”Waktu itu, Pemerintah Indonesia merasa kecolongan lantaran Hatcher mengambil

harta karun secara ilegal atau tidak seizin pemerintah,” kata Kepala Subpengendalian dan

Pemanfaatan Direktorat Peninggalan Bawah Air Departemen Kebudayaan dan Pariwisata R

Widiati di Rembang, Jawa Tengah, Selasa (18/8). Bukan itu saja, pada 1999 di Batu Hitam,

Bangka Belitung, sebuah perusahaan asing mengambil ratusan batangan emas dan 60.000

porselen China Dinasti Tang yang dilelang senilai 40 juta dollar AS. Setahun kemudian,

10

Page 11: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

perusahaan asing yang diduga di bawah kendali Hatcher mengangkut dan melelang 250.000

keramik China dari Selat Gelasa, Bangka Belitung, ke Nagel, balai lelang Jerman.

”Kami tidak mengetahui nilai lelang itu, tetapi kami sempat meminta dan mendapatkan 1.500

keramik untuk disimpan di Indonesia sebagai salah satu bentuk pelestarian peninggalan bawah

air,” kata Widiati.

3.2 Peninggalan bawah air

Indonesia merupakan negara maritim yang mempunyai kekayaan bawah air. Salah

satunya adalah benda-benda berupa keramik, emas batangan, uang logam, guci, gerabah,

piring, gelas, mangkuk, dan patung yang ditemukan dari sisa kapal karam.

National Geographic (2001) menyebutkan tentang 7 kapal kuno tenggelam di perairan

Indonesia bagian barat, terutama Selat Malaka, pada abad XVII-XX. Kapal-kapal itu adalah Diana

(Inggris), Tek Sing dan Turiang (China), Nassau dan Geldennalsen (Belanda), Don Duarte de

Guerra (Portugis), serta Ashigara (Jepang).

Hal itu belum termasuk kapal-kapal dagang abad III-XV yang didominasi saudagar China yang

singgah atau berdagang di sejumlah pelabuhan pada zaman kerajaan di Nusantara. Misalnya,

pendeta China, Yijing, mencatat kunjungannya ke Pelabuhan Sriwijaya pada abad VII untuk

belajar bahasa Sanskerta.”Dalam perjalanan, kapal-kapal itu ada yang karam dan tenggelam.

Penyebabnya adalah badai di laut, serangan bajak laut, tabrakan dengan kapal lain, dan

perang,” kata Widiati.

Direktorat Peninggalan Bawah Air Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mencatat, di

Indonesia ada enam daerah penemuan benda peninggalan bawah air, yaitu Kepulauan Riau,

Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Bangka Belitung, Cirebon (pantai utara Jawa Barat), Kalimantan

Barat, dan Rembang (pantai utara Jawa Tengah). Misalnya, pada tahun 1989, di Pulau Buaya,

Kepulauan Riau, PT Muara Wisesa Samudera atas izin Panitia Nasional Pengangkatan dan

11

Page 12: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (Panitia Nasional BMKT)

mengangkat 30.000 keramik utuh dan barang-barang dari logam, kayu, dan kaca. Barang-

barang yang berasal dari Dinasti Song (abad X-XIII) itu berbentuk mangkuk, piring, buli-buli,

tempayan, cepuk, dadu botol, vas, dan kendi.

Tahun 2005, PT Adikencana Salvage atas seizin Panitia Nasional BMKT mengangkat

25.000 keramik China dan 15.000 porselen zaman Dinasti Ching di Karang Heluputan dan Teluk

Sumpat, Kepulauan Riau. Perusahaan itu juga menemukan koin, peralatan timbang logam, dan

tungku China. Benda-benda serupa juga ditemukan di perairan Kepulauan Seribu, Bangka

Belitung, Cirebon, dan Kalimantan Barat. Khusus di Kepulauan Seribu, PT Sulung Segarajaya dan

Seabed Explorations, perusahaan Jerman, menemukan 11.000 benda yang terbuat dari aneka

logam, seperti emas, perak, perunggu, dan timah. Menurut Widiati, temuan- temuan itu berasal

dari abad X. Dari identifikasi sebagian badan kapal, kapal itu buatan Indonesia yang berlayar

dari ibu kota Sriwijaya, Palembang, menuju Jawa Tengah atau Jawa Timur.

”Para pemburu harta karun itu dapat menemukan lokasi kapal karam berdasarkan

catatan perjalanan kapal-kapal tersebut yang tersimpan di berbagai museum atau pembuktian

atas laporan dan cerita dari mulut ke mulut warga pesisir di lokasi terdekat,” katanya. Pada

medio 2008 di Rembang, tepatnya di Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, sejumlah warga

pesisir menemukan perahu kuno relatif utuh di tambak yang berjarak sekitar 1 kilometer dari

pantai. Perahu itu berlebar 4 meter dan panjang 15,60 meter.

Profesor Pierre-Yves Manguin, arkeolog maritim asal Perancis, yang diundang Balai

Arkeologi Yogyakarta untuk meneliti perahu, menyatakan, perahu itu berasal dari zaman

peralihan Kerajaan Mataram Kuno ke Sriwijaya, 670-780 Masehi. Hal itu dapat diketahui dari

teknologi pembuatan perahu, yaitu menggunakan tambuktu atau balok tempat pasak yang

diperkuat dengan ikatan tali ijuk. Di perahu itu ditemukan pula benda-benda lain, seperti

tempurung kelapa, potongan tongkat, dan kepala arca perempuan China berdandan Jawa.

Diduga perahu itu merupakan perahu dagang antarpulau.

12

Page 13: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Saat ini, perahu itu dalam penanganan Balai Konservasi Peninggalan Borobudur. Balai tersebut

telah mengambil sejumlah contoh berupa kayu perahu, tanah, dan air di sekitar perahu untuk

menentukan metode konservasi yang tepat.

3.3 Bukti sejarah

Direktorat Peninggalan Bawah Air dan Panitia Nasional BMKT tidak ingin lagi kehilangan

harta karun bawah air. Untuk itu, mereka berupaya menyosialisasikan perlindungan temuan

bawah air kepada pemerintah daerah dan masyarakat pesisir. Widiati mengatakan, benda-

benda peninggalan bawah air tidak sekadar mempunyai nilai ekonomis, melainkan juga nilai

edukatif dan pelestarian. Artinya, kalau benda-benda itu dilarikan ke negara-negara lain,

Indonesia tidak lagi memiliki peninggalan bersejarah yang dapat dinikmati dan dipelajari

generasi mendatang.

Meskipun benda itu diam, mereka dapat memberikan informasi tentang sejarah

perdagangan antarnegara melalui laut, teknologi pembuatan benda, budaya, dan kemajuan

suatu negara atau kerajaan. Benda-benda tersebut sekaligus menjadi bukti nyata pelayaran

yang pernah dilakukan beberapa bangsa. ”Benda-benda peninggalan bawah air itu termasuk

benda cagar budaya yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda

Cagar Budaya,” kata Widiati. Adapun bagi Manguin yang menekuni temuan perahu atau kapal,

alat transportasi laut itu merupakan gambaran sebuah bangsa melepas belenggu isolasi

samudra, membuka komunikasi, dan berinteraksi dengan bangsa lain. Mereka bertukar

pengetahuan, barang, budaya, dan pangan.

Melalui perahu dan kapal, sebuah bangsa membangun politik dan ekonomi maritim.

Mereka mengembangkan kekuasaan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui

perdagangan dan aneka hasil laut. ”Dari temuan-temuan yang mengisahkan sejarah dan budaya

bangsa-bangsa pelaut, Pemerintah Indonesia seharusnya belajar arti penting laut bagi

perkembangan sebuah bangsa, bukan malah menganaktirikan laut,” kata Manguin

13

Page 14: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

3.4 Harta Karun Cirebon, Warisan Budaya Bangsa Haruskah Dilelang ?

Pemerintah akan melelang 271.381 keping benda berharga muatan kapal tenggelam

yang diangkat dari perairan Cirebon, pada 5 Mei 2010. Pelelangan dilakukan melalui Kantor

Piutang Kekayaan Negara dan Lelang Jakarta III dan terbuka untuk pasar internasional. Barang

ini terdiri dari ribuan potong batu permata, rubi, emas, dan keramik Kerajaan Tiongkok, serta

perkakas gelas Kerajaan Persia. Hasil lelang menurut rencana akan dibagi rata antara

pemerintah dan perusahaan yang melakukan eksplorasi. Pengangkatan benda berharga muatan

kapal tenggelam di Cirebon yang berlangsung sejak Februari 2004 hingga Oktober 2005 itu

dilakukan oleh PT Paradigma Putra Sejahtera bekerja sama dengan Cosmix Underwater

Research Ltd dengan izin Pemerintah Indonesia.

Sebanyak 2.366 benda bersejarah berupa mangkok dan piring yang ditaksir bernilai Rp

47 miliar akan diserahkan ke Panitia Nasional Barang Muatan Kapal Tenggelam (Pannas BMKT).

Barang-barang berharga itu diduga dari dasar perairan Cirebon, Jawa Barat. Menurut

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Cirebon Letkol (P) Deny Septiana, harta karun itu

ditemukan dari dua kapal tanpa awak, yaitu KLM Alini Jaya dan KLM Asli, Juli tahun lalu. Itu

akan kami serahkan, rencananya akan diserahkan ke Pannas BMKT ,” kata Deny di markasnya,

Senin (29/3/2010). Dari jumlah tersebut, lanjut Deny, pihaknya akan memilah barang-barang

yang akan dijadikan sebagai barang bukti sebelum diserahkan. Penanganan kasus ini

selanjutnya diserahkan kepada Bareskrim Mabes Polri.

Disebutkan Deny, nilai satu buah mangkok yang ternyata peninggalan Dinasti Ming dari

Tiongkok itu bisa mencapai Rp 20 juta per item. Jika jumlahnya mencapai 2.366 item, bisa

ditaksir nilai totalnya mencapai Rp 47,3 miliar. Ada seorang kolektor yang berani membeli

barang kuno itu Rp 20 juta per item. Jika dikalikan, jumlah semuanya bisa mencapai Rp 47,3

miliar,” katanya. Pada beberapa bulan lalu , petugas patroli TNI AL mencurigai kapal tanpa awak

14

Page 15: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

yang mengapung di perairan sekitar Ciasem Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dari

dalam kapal tersebut petugas menemukan ribuan benda kuno berupa mangkok dan piring

peninggalan Dinasti Ming. Mengenai kemungkinan harta karun lain yang terpendam di sekitar

perairan Cirebon, Deny meyakini hal tersebut bisa terjadi

Arkeolog Teliti Temuan Harta Karun di Perairan Cirebon

Setelah penemuan Harta Karun Dinasti Ming di Perairan Cirebon yang disita dari

kegiatan pencarian ilegal di perairan Blanakan, Kabupaten Subang beberapa waktu lalu, Tim

penanganan indikasi Ilegal Barang Barharga Muatan Kapal Tenggelam BMKT dari Kementrian

Budaya dan Pariwisata, ke Cirebon untuk melakukan penelitian dan investigasi terhadap

penemuan ribuan keramik Cina tersebut.

Kementerian Budaya dan Pariwisata di Mako Lanal Cirebon, Jawa Barat, tengah meneliti harta

karun diduga peninggalan Dinasti Ming berupa mangkuk dan piring yang ditemukan di perairan

Blanakan Subang Juni 2009 lalu. Tiga orang petugas meneliti dan mengklasifikasikan harta karun

itu dan kemudian membungkusnya dengan bubble sheet (plastik pelindung bergelembung)

sebelum memasukkannya ke dalam wadah khusus. Rencananya setelah pengklasifikasian,

barang-barang kuno itu akan diserahkan ke Panitia Nasional Barang Mutan Kapal Tenggelam

(Pannas BMKT) . MM Rini Supriatun, salah satu anggota tim Penanganan Indikasi Ilegal BMKT

Dirjen Sejarah dan Purbakala Direktorat Peninggalan Bawah Air, mengatakan bahwa ia bersama

dua orang rekannya sudah membuat klasifikasi mangkuk dan piring terbuat dari keramik itu

menjadi 10 kelompok.”Berdasarkan motif, bentuk dan bahan bakunya kami telah

mengklasifikasi keramik tersebut menjadi 10 tipe. Untuk sementara kami baru menemukan

bahan baku keramik tersebut adalah terbuat dari porselain berbahan kaolin.

Mengenai kapan benda tersebut dibuat dan berapa tahun umurnya kami belum bisa

memastikan karena untuk mengetahuinya butuh proses penelitian khusus,” kata Rini.

15

Page 16: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Dijelaskan Rini, dari hasil klasifikasi sementara tersebut, dia memperkirakan akan menemukan

lebih banyak lagi tipenya karena saat itu baru mengklasifikasi untuk jenis mangkuk sedangkan

piring belum.

Mengenai apakah mangkuk dan piring tersebut dapat dikelompokkan ke dalam benda-benda

bersejarah, Rini membenarkan. Bahkan jika dilihat secara kasat mata pun benda-benda

tersebut dapat digolongkan dalam benda purbakala. Sedangkan mengenai kemungkinan alasan

benda-benda tersebut bisa sampai ke perairan Cirebon, menurut Rini kemungkinan keramik-

keramik ini merupakan barang dagangan, souvenir, hadiah atau sebagai alat tukar (barter)

bangsa Cina saat menjelajah dunia hingga akhirnya singgah di Cirebon. Sementara mengenai

nilai jual barang tersebut, Rini mengaku belum bisa memprediksi karena belum bisa

memastikan berapa umur keramik tersebut. Selain itu Rini juga mengaku mangkuk-mangkuk ini

memiliki motif yang berbeda dengan motif mangkuk yang pernah ditemui sebelumnya. “Saya

baru melihat motif ini. Namun jika dibandingkan dengan keramik-keramik yang ditemukan

beberapa tahun lalu di perairan Karangsong Indramayu, tampaknya keramik yang sekarang

tidak lebih tua dari yang terdahulu yang dibuat pada zaman Dinasti Ming sekitar abad 10,”

katanya

Rini Supriyatun yang juga arkeolog dari Dirjen Sejarah dan Purbakala, Direktorat Peninggalan

Bawah Air mengatakan, pihaknya belum memastikan nilai dan usia barang-barang antik

tersebut karena proses penelitian masih dilakukan. Yang jelas tegas RINI sesuai UU No 5 Tahun

1992 tentang Benda Cagar Budaya, penemuan tersebut sudah masuk kategori benda purbakala

atau Benda Cagar Budaya BCG. Hingga sore kemarin, pihaknya baru menemukan sepuluh jenis

keramik yang berbeda dari enam dus harta karun sitaan yang baru selesai diklasifikasi. Dari

bentuk dan motifnya, kata Rini, keramik Cina yang ditemukan di perairan Blanakan Subang ini

mempunyai keunikan tersendiri, selain itu dari sisi usia, Rini memperkirakan benda-benda kono

ini tidak lebih tua dari penemuan serupa di perairan Karangsong, Indramayu Pada tahun 2004

yang dipastikan merupakan peninggalan Dinasti Ming sekitar abad ke 10.

16

Page 17: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Tim penanganan indikasi ilegal barang muatan kapal tenggelam dirjen sejarah dan purbakala

kementrian pariwisata dan kebudayaan, hari ini meneliti ribuan harta karun yang dicuri dari

perairan Cirebon. Harta karun ini akan diserahkan ke panitia nasional purbakala. Ribuan benda

keramik yang terdiri dari piring dan mangkok yang diduga peninggalan Dinasti Ming, Selasa

(30/3/2010) diperiksa oleh tim penanganan indikasi ilegal barang muatan kapal tenggelam

dirjen sejarah dan purbakala kementrian pariwisata dan kebudayaan. Setelah dilakukan

penelitian sementara, lebih dari sepuluh type yang berhasil diindentifikasi. Tetapi, masih ada

type keramik lain yang belum diidentifikasi.

Semua jenis harta karun yang ditemukan ini, merupakan jenis porselein. Sementara porselein

sendiri, merupakan urutan tertinggi dalam urutan gerabah. Meski sudah melakukan penelitian,

tim belum berani menentukan umur harta karun ini. Untuk mengetahui usia benda purbakala

ini, masih diperlukan waktu penelitian lebih lanjut. Benda-benda ini rencananya akan

diserahkan ke panitia nasional purbakala, yang akan diserahkan besok. Selain titik kapal

tenggelam di Blanakan, Subang, Jawa Barat, diduga masih banyak lagi harta karun yang

tersimpan di perairan Cirebon.

Terhadap pencurian harta karun ini, lanal Cirebon belum menentukan tersangka. Karena pada

saat ditemukan, dua kapal yang mengangkat harta karun di perairan Ciasem Blanakan Sung itu

telah ditinggalkan awak kapal. Pencurian harta karun ini terungkap pada 30 Juni 2009 lalu. Saat

itu, dua kapal yang sudah ditinggalkan awaknya ditemukan anggota lanal yang sedang patroli.

Saat diteliti, ribuan harta karun sudah diangkat dari dasar laut.

Akan Dilelang Negara

Pemerintah Indonesia melalui panitia nasional pengangkatan dan pemanfaatan benda

berharga asal muatan kapal yang tenggelam (Pannas BMKT) akan melakukan pelelangan hasil

temuan kapal yang tenggelam pada abad ke-10 di perairan utara Cirebon. Menteri Kelautan

dan Perikanan Fadel Muhammad menuturkan hasil temuan kabal tenggelam tersebut terdiri

dari lebih 10.000 jenis yang berupa perhiasan, keramik, kristal dari era dinasti Tang.

“Diperkiraan seluruh artifak memiliki nilai lebih dari US$100 juta,” ujarnya di Jakarta, hari ini.

17

Page 18: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Menurut dia, pelelangan akan dilakukan oleh BMKT Cirebon sekaligus dalam satu paket.

Pelalangan ini direncanakan akan digelar pada 5 Mei di Kantor Piutang Kekayaan Negara dan

Lelang Jakarta III.

Menteri menyatakan dilelangnya artifak ini dalam satu paket dengan tujuan untuk

mendapatkan harga yang lebih tinggi. Dia mengatakan harta karun yang diangkat dari kapal

tenggelam ini dilakukan oleh PT Paradigama Putra Sejahtera bekerjasama dengan COSMIX

Underwater Research Ltd. Pengangkatan benda berharga ini telah mendapatkan izin resmi dari

Pemerintah RI.

Dia menyatakan hasil dari lelang itu nantinya akan dibagi dua antara Pemerintah Indonesia dan

penemu benda tersebut. Dia mengatakan pengangkatan barang berharaga ini dilakukan oleh

tenaga berpengalaman baik lokal maupun asing dengan menikuti ketentuan peratuaran

perundangan. Sementara untuk pengendalian dan pengawasan kegaitan survei dan

pengangkatannya dilakukan oleh Pannas BMKT selaku penyelenggara pengelolaan BMKT.

Fadel menambahkan lelang benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam ini baru

pertama kali dilakukan di Indonesia. Dia mengatakan pemerintah memutuskan untuk melelang

sendiri agar mendapatkan nilai tambah yang maksimal bagi negara. “Dana yang didapatkan dari

bagian pemerintah akan masuk ke APBN. Lelang ini akan terus dilakukan dan nantinya bila ada

temuan lagi akan dilakukan proses yang sama,” katanya.

Dia mengatakan saat ini sudah banyak izin dari penemu kapal karam yang ingin mengangkat

hasil temuan dari dasar laut. Dia mengatakan terdapat 6 perusahaan yang meminta izin

mengangkat harta karun di 12 lokasi tersebar di laut Jawa dan Sumatera. Enam perusahaan itu

adalah PT Paradigma Putra Sejahtera, PT Adi Kencana Salvage, PT Intersatira Artha Samudera

Raya, PT Tuban Oceanic Research & Recovery, PT Sulung Sagara Jaya, dan PT Muara Wisesa

Samudera.

18

Page 19: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Perairan Cirebon jadi Perburuan Harta Karun

Danlanal Cirebon Letkol Laut P Deny Septiana mengatakan, Periran Cirebon sudah sejak

lama dikenal sebagai tempat perburuan liar harta karun atau Benda Berharga Muatan Asal

Kapal Tenggelam BMKT. Perburuan tidak hanya dilakukan oleh penyelam tradisional dan

nelayan lokal dengan peralatan yang sederhana, tetapi diduga melibatkan sindikat

internasional. Menurutnya Perairan Cirebon menjadi lahan perburuan bagi pencari harta karun

dari seluruh dunia, dari sekira 640 lokasi benda berharga BMKT, 120 titik di antaranya terletak

di wilayah perairan Cirebon. Dengan potensi yang ada, tidak heran sudah banyak pemburu liar

melakukan pengambilan benda-benda antik dari dasar laut. Permasalahan Perburuan Harta

Karun yang mencuat akhir–akhir ini dengan disitanya ribuan keramik peninggalan Dinasti Ming

ke 10 ini, diperkirakan sudah berlangsung lama. Sementara itu, menanggapi permasalahan Ijin

Eksplorasi wilayah Laut yang dilakukan oleh pihak swasta, Kasi Perijinan Direktorat Peninggalan

Bawah Air, Dirjen Sejarah dan Purbakala, Kementrian Budaya dan Pariwisata, Pahang

mengatakan, kalau pihaknya memang telah mengeluarkan Ijin tersebut. Pihaknya juga

membenarkan banyaknya upaya-upaya pencarian baik yang dilakukan secara legal maupun

ilegal untuk mengangkat harta karun yang tersimpan di dasar perairan Cirebon. Pahang

mencontohkan kasus pencarian ilegal seperti ditemukan dua kapal layar motor KLM Alini Jaya

dan KLM Asli tanpa awak yang membawa ribuan harta karun yang jumlahnya mencapai ribuan

di perairan sekitar Ciasem, Blanakan, Subang, Jabar yang tertangkap oleh Ditpolair Jabar.

Menurut Pahang, untuk pencarian harta karun di seluruh perairan Indonesia, pihaknya

memberikan ijin kepada pihak swasta, untuk eksplorasi dan pengangkatan harta dari dasar laut.

Untuk tahun 2010 pihaknya memberikan ijin kepada 7 perusahaan untuk melakukan eksplorasi

di wilayah perairan Indonesia, tiga di antaranya berada di perairan Cirebon. Hasil pencarian

harta bawah laut tersebut, kata Pahang selanjutnya akan dilelang yang menurut rencana akan

digelar Bulan JUNI tahun 2010. Lelang tersebut atas harta karun yang ditemukan PT Paradigma

Putera Sejahtera PPS di perairan Karangsong, Indramayu pada tahun 2004 lalu. Dijelaskan, pada

Mei 2004 nelayan Indramayu menemukan keramik Tiongkok, berupa guci, untaian emas, perak,

batu akik, yang jenisnya mencapai ratusan yang menurut hasil penelitian merupakan

19

Page 20: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

peninggalan Dinasti Ming atau dinasti kelima Cina, abad ke 10, dan Penemuan oleh nelayan

tersebut berada di wilayah eksplorasi PT PPS.

Sementara itu, tambah Pahang, penemuan harta karun berupa ribuan keramik jenis

mangkok dan piring di perairan Blanakan Subang yang saat ini sedang diteliti merupakan

kegiatan ilegal karena yang mempunyai ijin ekspolasi di wilayah itu adalah PT Komexindo. Pihak

perusahaan kemudian melaporkan pengangkatan harta karun ilegal tersebut ke pos AL

Blanakan. Petugas kemudian mengamankan ribuan keramik sudah dikemas dalam kardus.

Danlanal Cirebon Letkol Laut P Deny Septiana mengatakan, berdasarkan laporan tersebut

pihaknya langsung mengamankan keramik, petugas juga mengamankan perlengkapan yang

digunakan untuk mengangkat harta karun tersebut, seperti kompresor dan selang. peralatan

yang digunakan masih tradisional. Dari peralatan yang digunakan tersebut dipastikan benda-

benda antik tersebut diambil dari perairan dangkal, kurang dari 100 meter di bawah permukaan

laut

Tim penanganan indikasi ilegal Barang Berharga Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) dari

Kementrian Budaya dan Pariwisata, turun ke Cirebon untuk melakukan penelitian dan

investigasi terhadap penemuan ribuan keramik Cina hasil penyitaan dari kegiatan pencarian

ilegal di perairan Blanakan, Kabupaten Subang beberapa waktu lalu.

Ketua tim penanganan , Rini Supriyatun yang juga arkeolog dari Dirjen Sejarah dan

Purbakala, Direktorat Peninggalan Bawah Air mengatakan, pihaknya belum memastikan nilai

dan usia barang-barang antik tersebut karena proses penelitian masih dilakukan. “Yang jelas

sesuai UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya penemuan ini sudah masuk kategori

benda purbakala atau benda cagar budaya (BCG),” ujar Rini Supriyatun.

Dikatakan, pihaknya baru melakukan klasifikasi berdasarkan jenis dan bentuk keramik.

Hingga sore tadi, pihaknya baru menemukan sepuluh jenis keramik yang berbeda dari enam dus

harta karun sitaan yang baru selesai diklasifikasi. Dari bentuk dan motifnya, lanjut Rini, keramik

Cina yang ditemukan di perairan Blanakan Subang ini mempunyai keunikan. “Sepengetahuan

saya jenis keramik ini baru pertama kali saya teliti,” kata Rini. Namun, dari sisi usia, Rini

20

Page 21: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

memperkirakan benda-benda kono ini tidak lebih tua dari penemuan serupa di perairan

Karangsong, Indramayu Pada tahun 2004 yang dipastikan merupakan peninggalan Dinasti Ming

sekitar abad ke-10.

Periran Cirebon sudah sejak lama dikenal sebagai tempat perburuan liar harta karun

atau Benda Berharga Muatan Asal Kapal Tenggelam (BMKT). Perburuan tidak hanya dilakukan

oleh penyelam tradisional dan nelayan lokal dengan peralatan yang sederhana, tetapi diduga

melibatkan sindikat internasional. “Perairan Cirebon menjadi lahan perburuan bagi pencari

harta karun dari seluruh dunia,” Kata Komandan Lanal Cirebon, Letkol (P) Deny Septiana kepada

wartawan.

Dikatakan Deny, dari sekira 640 lokasi benda berharga BMKT, 120 titik di antaranya

terletak di wilayah perairan Cirebon. Dengan potensi yang ada, tidak heran sudah banyak

pemburu liar melakukan pengambilan benda-benda antik dari dasar laut. Penggalian juga

dilakukan oleh pihak swasta yang sudah mendapatkan izin dari pemerintah untuk melakukan

pengangkatan harta karun tersebut. Kasi Perizinan Direktorat Peninggalan Bawah Air, Dirjen

Sejarah dan Purbakala, Kementrian Budaya dan Pariwisata, Pahang membenarkan banyaknya

upaya-upaya pencarian baik yang dilakukan secara legal maupun ilegal untuk mengangkat harta

karun yang tersimpan di dasar perairan Cirebon.

Pahang mencontohkan kasus pencarian ilegal seperti ditemukan dua kapal layar motor

(KLM) Alini Jaya dan KLM Asli tanpa awak yang membawa ribuan harta karun yang jumlahnya

mencapai ribuan di perairan sekitar Ciasem, Blanakan, Subang, Jabar oleh Ditpolair Jabar.

Menurut Pahang, untuk pencarian harta karun di seluruh perairan Indonesia, pihaknya

memberikan ijin kepada pihak swasta. Izin diberikan untuk eksplorasi dan pengangkatan harta

dari dasar laut. “Tahun ini kami memberikan izin kepada 7 perusahaan untuk melakukan

eksplorasi di wilayah perairan Indonesia, tiga di antaranya di perairan Cirebon,” ujar Pahang.

21

Page 22: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Hasil pencarian harta bawah laut tersebut, kata Pahang selanjutnya akan dilelang.

“Lelang pertama baru akan dilakukan awal Bulan Juni, ini, yakni lelang atas harta karun yang

ditemukan PT Paradigma Putera Sejahtera (PPS) di perairan Karangsong, Indramayu pada tahun

2004 lalu,” kata Pahang. Menurutnya, pada Mei 2004 nelayan Indramayu menemukan keramik

Tiongkok, berupa guci, untaian emas, perak, batu akik, yang jenisnya mencapai ratusan yang

menurut hasil penelitian merupakan peninggalan Dinasti Ming atau dinasti kelima Cina, abad

ke-10. “Penemuan oleh nelayan tersebut berada di wilayah eksplorasi PT PPS,” kata Pahang.

Sementara itu, tambah Pahang, penemuan harta karun berupa ribuan keramik jenis

mangkok dan piring di perairan Blanakan Subang merupakan kegiatan ilegal karena yang

mempunyai izin ekspolasi di wilayah itu adalah PT Komexindo. Pihak perusahaan kemudian

melaporkan pengangkatan harta karun ilegal tersebut ke pos AL Blanakan. Petugas kemudian

mengamankan ribuan keramik sudah dikemas dalam kardus. Selain mengamankan keramik,

petugas juga mengamankan perlengkapan yang digunakan untuk mengangkat harta karun

tersebut, seperti kompresor dan selang. Peralatan yang digunakan masih tradisional. “Dari

peralatan yang digunakan tersebut dipastikan benda-benda antik tersebut diambil dari perairan

dangkal, kurang dari 100 meter di bawah permukaan laut,” kata Danlana Cirebon, Letkol (P)

Deny Septiana

Bukan Untuk Kepentingan negara

Pengamat budaya Joe Marbun meragukan lelang sekitar 271.381 buah barang dari kapal

karam di Cirebon untuk kepentingan negara. Karena kalau kepentingan negara, tentu barang-

barang itu tidak dilelang melainkan dilestarikan di dalam negeri. “Barang-barang ini kan diambil

dari dasar laut pakai jasa perusahaan. Tentu perusahaan ini harus balik modal dong,” kata dia..

Dia sangat berharap agar pemerintah memikirkan ulang rencana lelang tersebut karena

menurutnya, barang-barang itu adalah kekayaan budaya yang bisa mengembangkan ilmu

pengetahuan. “Lagipula apakah balai lelang kita sudah siap? Saya dapat informasi lelang ini

22

Page 23: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

disusupi mafia barang antik kelas internasional. Barang ini akan dibeli murah dari Indonesia

kemudian dijual mahal di balai lelang internasional,” kata dia. Indikasinya, kata dia, pembeli

sudah ditentukan, demikian pula dengan harga .Selain itu, dia menyayangkan barang yang tetap

tinggal di Indonesia sangat kecil. “Sekitar 900 buah. Sisanya semua dilelang. Seharusnya

minimal sepersepuluh dari 270 ribu itu tinggal di Indonesia,” kata dia Poksi X Fraksi PDI

Perjuangan DPR RI menyatakan sikap menentang keras rencana lelang 271.381 benda-benda

Cagar Budaya yang merupakan Benda Berharga asal Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) Cirebon

yang dilaksanakan 5 Mei 2010.

Mewakili anggota Poksi X Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Dedy Suwandi Gumelar dalam

siaran pers yang diterima ANTARA, di Jakarta, Selasa, menegaskan bahwa rencana pelelangan

artefak tersebut sangat terburu-buru dan terkesan dipaksakan. Ia juga menyayangkan

pernyataan Ketua Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan BMKT Fadel Muhamad di

salah satu stasiun TV swasta pada 3 Mei 2010, yang menganggap benda-benda Cagar Budaya

tersebut sebagai “barang tidak berharga” dan malah menyarankan generasi muda Indonesia

untuk melihat benda-benda Cagar Budaya tersebut di museum luar negeri.

Hal ini, menurut dia, telah menunjukkan yang bersangkutan sangat tidak menghargai

keberadaan budaya dan ilmu pengetahuan yang berkembang di Indonesia pada masa lampau,

sehingga pada akhirnya pernyataan tersebut sangat merendahkan harkat dan martabat bangsa

Indonesia sendiri.

Selain itu, Dedy juga sangat menyesalkan adanya pernyataan Ketua Panitia Nasional

Pengangkatan dan Pemanfaatan BMKT yang menganggap remeh keberadaan benda-benda

muatan kapal tenggelam tersebut dengan menganggapnya sebagai harta karun yang boleh

diambil oleh siapapun.Iming-iming adanya keuntungan penjualan bagi pemerintah sebesar

Rp900 miliar, tambahnya, semakin menunjukkan adanya kepentingan ekonomis pihak-pihak

tertentu dan tidak adanya keseriusan pemerintah untuk melakukan penyelamatan benda-

benda cagar budaya yang berada di bawah permukaan air.

23

Page 24: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Untuk itu, Poksi X Fraksi PDI Perjuangan DPR RI mendesak Pemerintah untuk menunda

pelaksaan lelang tersebut dan segera memberikan penjelasan secara rinci kepada DPR RI

mengenai keberadaan 976 buah benda-benda Cagar Budaya yang diklaim oleh Ketua Panitia

Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan BMKT akan diserahkan kepada negara untuk menjadi

koleksi museum dan disimpan di Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata baik jenis, jumlah

maupun riwayat kesejarahan benda-benda Cagar Budaya tersebut

Lanal Cirebon Amankan Harta Karun

Sebanyak 2.366 benda bersejarah berupa mangkok dan piring yang ditaksir bernilai

Rp47 miliar ditemukan secara ilegal di dasar laut perairan Cirebon diamankan petugas

Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cirebon. Komandan Lanal (Danlanal) Cirebon, Letkol (P)

Deny Septiana, mengatakan bahwa harta karun yang ditemukan dari dua kapal tanpa awak

yaitu KLM Alini Jaya dan KLM Asli pada bulan Juli tahun lalu tersebut rencananya akan

diserahkan ke Panitia Nasional Barang Muatan Kapal Tenggelam (Pannas BMKT) besok.

“Jumlahnya sebanyak 2.366 item dan akan kami serahkan ke Pannas BMKT besok Selasa,” kata

Deny di Mako Lanal Cirebon, Senin (29/3).

Dari jumlah tersebut, lanjut Deny, pihaknya akan melakukan pemilahan barang-barang

yang akan dijadikan sebagai barang bukti dan untuk disimpan serta kelestarian. Selain itu untuk

kasus pengambilan barang kuno secara ilegal tersebut katanya akan ditangani langsung oleh

pihak Bareskrim Polri.

Disebutkan Deny, nilai satu buah mangkok yang ternyata merupakan peninggalan dari

Dinasti Ming tersebut bisa mencapai harga Rp20 juta sehingga dengan jumlahnya mencapai

2.366 item maka bisa ditaksir nilai totalnya mencapai Rp47,3 miliar. “Ada seorang kolektor yang

berani membeli satu item barang kuno tersebut seharga Rp20 juta. Jika dikalikan jumlah

semuanya bisa mencapai Rp47,3 miliar,” katanya. Pada bulan Juli 2009 petugas patroli TNI AL

mencurigai kapal tanpa awak yang mengapung di perairan sekitar Ciasem Blanakan Kabupaten

24

Page 25: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Subang Jawa Barat. Dari dalam kapal tersebut petugas menemukan ribuan benda kuno berupa

mangkok dan piring peninggalan Dinasti Ming.

Mengenai kemungkinan harta karun lain yang terpendam di sekitar perairan Cirebon, Deny

meyakini hal tersebut bisa terjadi.

TNI Angkatan Laut berencana mengonsentrasikan pengamanan di wilayah perairan

Subang menyusul adanya rencana pengangkatan Benda Berharga Muatan Asal Kapal

Tenggelam (BMKT) di sekitar Blanakan, Kabupaten Subang. “Informasi yang kami peroleh, PT

Comexindo yang sudah memperoleh izin pengangkatan BMKT di wilayah perairan Subang, akan

mulai melakukan pengangkatan minggu-minggu ini,” ungkat Komandan Pangkalan TNI AL

(Lanal) Cirebon Letkol Deni Septiana, Sabtu (3/4/2010). Ia mengatakan, pengamanan dilakukan

untuk mengantisipasi adanya kemungkinan pengangkatan BMKT secara ilegal oleh pihak-pihak

yang tidak bertanggung jawab. “Ribuan piring dan mangkok yang diduga peninggalan dinasti

Ming sudah berhasil diangkat dari perairan Blanakan beberapa waktu lalu, dan diperkirakan

masih ada satu jutaan item lagi yang belum terangkat,” ungkap Deni.

Benda-benda yang diperkirakan merupakan bekas peninggalan abad ke-10 tersebut

bentuknya tidak hanya mangkok dan piring saja, tetap ada jenis-jenis benda lainnya seperti guci

dan tidak menutup kemungkinan adanya logam mulia. Untuk mengamankan perairan Blanakan

tersebut sedikitnya tiga kapal akan siagakan.

Menurut Danlanal, periran utara pulau Jawa, khusunya perairan Cirebon sudah sejak

lama dikenal sebagai tempat perburuan liar harta karun atau BMKT. Perburuan tidak hanya

dilakukan oleh penyelam tradisional dan nelayan lokal dengan peralatan yang sederhana, tetapi

diduga melibatkan sindikat internasional. “Perairan Cirebon menjadi lahan perburuan bagi

pencari harta karun dari seluruh dunia,” kata Deni. Sebelumnya, penemuan harta karun berupa

ribuan keramik jenis mangkok dan piring di perairan Blanakan Subang dinilai sebagi kegiatan

ilegal karena dilakukan pihak yang tidak mengantongi izin eksplorasi maupun pengangkatan di

perairan tersebut.

25

Page 26: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Sementara itu Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Cirebon , Letkol (P) Deny Septiana

meluruskan tentang kronologis terungkapnya penemuan harta karun ilegal tersebut. Dijelaskan

Deny pengamanan benda-benda sejarah tersebut dilakukan berdasarkan adanya laporan dari

PT Komexindo, perusahaan eksplorasi bawah laut. “Kami mendapat informasi dari PT

Komeksindo tentang adanya bongkar muat benda-benda bersejarah dari kapal KMN Asli dan

KMN Alini Jaya pada tanggal 30 Juni 2009. Kemudian ditindak lanjuti, ternyata benar kami

menemukan 2.336 buah benda yang sudah dikemas dalam puluhan kardus siap kirim,” kata

Deny. Namun dari kapal tersebut, lanjut Deny, pihaknya tidak mendapatkan awak maupun

pemiliknya sehingga sebagai langkah awal puluhan dus benda bersejarah tersebut diamankan

di Mako Lanal Cirebon.Sebagai langkah selanjutnya atas penanganan benda-benda cagara

budaya tersebut, lanjutnya, untuk saat ini sedang dilakukan klasifikasi untuk selanjutnya dikirim

ke Pannas BMKT. “Hari ini sedang ditangani oleh pihak dari Kemenbudpar dan selanjutnya

besok (31/3) akan diserahkan ke Panitia Nasional BMKT, sedangkan kasus penemuan benda

cagar budaya ilegal tersebut akan ditangani oleh pihak Bareskrim Mabes Polri untuk mengusut

siapa pihak yang bertanggung jawab atas temuan tersebut,” tegas Deny

3.5 Pengembangan Kekayaan Bahari

Prof. Dr. Djohar Arifin dari Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI serta Letkol Laut

Siswahjoedi HM, Kadis Potensi Maritim Lantamal I Belawan menjadi nara sumber pada acara

Dialog Intraktif dengan tema : “Pemuda dan Kebaharian” di Hotel Darma Deli Medan pada

Senen 15 Juni 2009 peserta dialog dengan sangat antusias membedah keterpurukan kondisi

Negara ini sebagai sebuah negari bahari. Dialog intraktif yang merupakan bagian acara Festival

Internasional Pemuda dan Olah Raga Bahari (FIPOB) IV ini diikuti oleh berbagai organisasi

pemuda Sumatera Utara berlangsung cukup dinamis dan waktu terasa terlalu singkat bila

dibandingkan dengan cakupan permasalahan yang didiskusikan. Dialog intraktif “Pemuda dan

Kebaharian” tersebut mengupas seputar mengapa negeri bahari ini masih menjadi

kantongkontong kemiskinan. Negeri bahari sebagai gerbang keluarnya hasil laut yang kaya

protein, tapi masih banyak terjadi kasus busung lapar. Bagaimana mungkin negeri yang di

katakan kaya sumber daya ini memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah.

26

Page 27: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Kenapa negeri seribu pulau ini masih banyak pulau-pulau kecilnya belum bernama dan batas-

batas lautnya dengan negeri jiran belum jelas.

Kapan negeri ini akan bangkit kembali menjadi negeri bahari yang di segani dunia

internasional serta masih banyak pertanyaan serupa yang muncul dari pemuda peserta dialog

intraktif tersebut. Wagubsu dalam arahanya pada acara pemukaan mengingatkan pemuda

untuk mencintai laut sebagai harapan masa depan bangsa. Potensi laut yang demikian besar

menjadi tantangan tersendiri bagi pemuda untuk mengelola dan memanfaatkanya bagi

pembangunan negeri ini dan bukan dijarah asing untuk membangun negaranya.

Demikian juga seruan dari Menteri Pemuda dan Olah Raga pada saat pembukaan acara

FIPOB IV di Lapangan Perjuangan Kabupaten Batubara mengajak segenap pemuda Indonesia

untuk kembali kelaut, karena laut menjanjikan masa depan yang lebih baik bagi pemuda itu

sendiri. Antusisme pemuda pada acara dialog tersebut, ajakan Wagubsu serta seruan Menteri

Pemuda dan Olah Raga RI memberi kesan kepada kita bahwa bangsa ini telah salah melangkah

dalam menentukan arah pembangunannya dan mengingkari jati dirinya sebagai sebuah negeri

bahari. Permasalahan sekitar pesisir dan laut yang mengemuka pada acara dialog Pemuda dan

Bahari tersebut, kasus Blok Ambalat yang belum jelas arah penyelesaiannya dan mungkin kasus-

kasus serupa lainnya menjadi sebuah renungan untuk mengajak kita agar Menata Kembali

Negeri Bahari ini.

Fakta sejarah

Syair lagu ”Nenek Moyangku Seorang Pelaut” adalah symbol kejayaan bangsa ini pada

masa yang lalu. Pelaut adalah sebuah profesi yang membanggakan. Demikian jika kita sedikit

merenungi sejarah perjalanan negeri ini kebelakang saat puncak kejayaan bahari pada abad ke-

14 adalah ketika Majapahit menguasai seluruh Nusantara bahkan pengaruhnya meluas sampai

ke negara-negara tetangga. Kerajaan Majapahit di bawah Mahapatih Gajah Mada telah

berkembang pesat menjadi kerajaan besar yang mampu memberikan jaminan bagi keamanan

27

Page 28: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

perdagangan di seluruh wilayah perairan Nusantara. Keberhasilan Majapahit ini menguasai

Nusantara dan disegani dunia internasional karena memiliki visi dan keinginan kuat untuk

membangun kerajaan yang mengedepankan kekuatan maritime dan teknologi bahari sesuai

dengan kondisi sebagai negeri bahari. Demikian juga pada zaman Sriwijaya yang dapat

menguasai sampai kesemenanjung Malaya yang di kenal sebagai Bangsa Malyaisa saat ini adalah

fakta sejarah bahwa bangsa ini pernah jaya sebagai negeri bahari. Fakta sejarah lain bahwa

secara yuridis formal, Konvensi perserikatan Basang- Bangsa tentang Hukum Laut Internasional

Tahun 1982 adalah perjuangan panjang dari bangsa ini yang dipelopori Ir. H. Djuanda untuk

pengakuan sebagai sebuah Negara kepulauan (negeri bahari).

Perjalanan waktu mulai Deklarasi Djuanda tahun 1957 sampai UNCLOS 1982 adalah waktu

yang cukup panjang dan melelahkan untuk memperoleh sebuah pengakuan terhadap negeri ini

sebagai negara kepulauan (bahari). Pengakuan ini tentunya tidak boleh disia-siakan malah

sebaliknya memperkuat pengakuan tersebut di dunia internasional.

Adalah sebuah ironi bahwa Indonesia sebagai pelopor konsep Negara kepulauan, tapi

dalam prakteknya terkesan kurang memperhatikan bahkan dapat dikatakan mengabaikan

prinsip-prinsip Negara kepulauan dalam pelaksanaan kebijakan pemerintahan dan

pembangunannya, sehingga tertinggal dalam pengamanan kedaulatan wilayahnya. Deklarasi

Djuanda menekankan peran penting Indonesia sebagai kawasan paling dinamis dalam

percaturan dunia, baik secara ekonomis maupun politik. Secara ekonomi perairan wilayah

nusantara menjadi alur pelayaran menghubungkan benua-benua yang ada. Potensi sumber daya

hasil laut, tambang, minyak dan gas serta gelombang laut merupakan kekayaan ekonomi untuk

modal dalam pembangunan bangsa.

Kembali ke jati diri

28

Page 29: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Sedari duduk di bangku sekolah dasar, kita sudah diajarkan tentang Indonesia adalah negeri

Agraris. Stigma ini kemudian mengilhami kebijakan pembangunan yang berorentasi terhadap

continental (daratan) dan berpaling dari konsep pembangunan negari baharia (kepulauan).

Dampaknya terjadi ketimpangan pembangunan antara sektor agraris di darat dengan kelautan.

Orientasi agraris ini tidak hanya dalam hal pertanian, bidang pendidikan dan ekonomi saja,

tetapi juga merambah hingga ke seluruh sendi-sendi pembangunan lainnya termasuk sistem

pertahanan nasional yang juga menitik beratkan kepada pertahanan di darat.

Konsekensinya sumber daya kelautan kita baik hayati maupun non-hayati tidak terpelihara

dan dieksplotasi pihak asing untuk kepentingannya. Demikian halnya dari aspek pertahanan di

laut yang rapuh serta batas batas dengan Negara tetangga di wilayah di perairan laut

terabaikan. Harus diakui bahwa potensi kelautan Indonesia bukan hanya karena luasnya

perairan, tapi juga keanekaragaman potensinya. Namun sebagai negeri seribu pulau, kondisi

negeri ini berbanding terbalik dengan perhatian masyarakat dan kebijakan pemerintah terhadap

kelangsungan bahari di Indonesia. Sumber daya alam diwilayah pesisir sangat memperihatinkan.

Laju degradasi mangrove yang tinggi sebagai dampak kegiatan yang tidak terkendali baik

untuk pembukaan tambah, kebun kelapa sawit dan kegiatan ekonomi lainnya. Eksploitasi

penangkapan ikan menggunakan bahan terlarang tidak hanya memutus rantai regenerasi ikan

itu sendiri tapi sekaligus memporak-porandakan terumbu karang yang membutuhkan waktu

puluhan tahun untuk memulihkannya. Potensi kelautan Indonesia merupakan bagian dari

kekayaan alam yang sangat luar biasa. Tidak ada di dunia yang sedemikian banyak memiliki

kepulauan dan berada pada daerah tropis yang merupakan sorga bagi wisata bahari. Indonesia

yang terdiri 18.108 pulau, dengan Luas Tanah 1.937 juta Km2, Luas Laut Kedaulatan 3.1 juta

Km2, Luas Laut ZEE 2.7 juta Km2, Panjang Pantai 81.000 Km yang merupakan negeri seribu

pulau terbesar di jagat rayad raya ini seharusnya menjadi pijakan bangsa ini dalam menentukan

arah pembangunannya.

29

Page 30: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Demikian halnya dengan Provinsi Sumatera Utara sendiri yang memiliki luas laut 110.000

km2 atau 60,5 % dari total luas Suamtera Utara terdiri dari 419 buah pulau yang sebagian besar

belum bernama. Jangankan untuk menggali potensi pulau pulau tersebut ternyata untuk sebuah

namapun belum kita berikan. Pulau-pulau tersebut hampir keseluruhannya merupakan pulau-

pulau kecil, sebanyak 413 buah berada di Pantai Barat dan 6 buah di Pantai Timur dan 3 (tiga)

diantaranya adalah pulau terluaryaituPulauBerhala,Simukdan Wunga. Pulau Berhala yang

terdapat di Pantai Timur berbatasan dengan negeri jiran Malaysia, sedangkan Pulau Simuk dan

Wunga di Pantai Barat berbatasan dengan Negara Australia.

Kedua pulau di Pantai Barat ini masih kurang mendapat perhatian, padahal sangat strategis

di tinjau dari aspek pertahanan maupun ekonomi. Konon khabarnya di kedua pulau tersebut

banyak disinggahi kapal-kapal asing khususnya Jepang dan Thailand dan sering digunakan untuk

perdagangan ikan illegal yang tentunya merugikan bangsa ini. Potensi ini jika dimanfaatkan

secara benar akan sanggup mendongkrak peningkatan kesejahteraan bangsa ini. Laut dapat

digunakan sebagai sarana tempat lalulintas lalulintas perhubungan dan jasa pengiriman barang;

kolam laut mengandung banyak ikan, udang dan biota hasil laut lainnya; dasar laut dan

dibawahnya mengandung minyak dan gas serta berbagai bahan tambang sungguh sebagai suatu

rahmad yang harus di syukuri, namun ketika kita lalai mengurusnya, malah justru ia menjadi

urusan yang pelik seperti kasus Pulau Simpadan_ Ligitan dulu dan kini merambat ke-Blok

Ambalat.

Pembangunan yang selama ini terlalu berorentasi pada wilayah kontinental (daratan) telah

menyebabkan ketertinggalan di wilayah pesisir dan lautan. Lepasnya pulau-pulau kecil ke negeri

jiran, banyaknya pulau yang belum bernama, batas laut yang belum jelas dengan negara

bertetangga, system pertahanan di laut yang belum memadai, menjadi indikator belum

konsennya bangsa ini terhadap prinsip-prinsip negara kepualaun.

Kini sudah saatnya menata kembali negeri ini, beralih dari kultur negara agraris menjadi

negeri kepulauan yang sesungguhnya sebagaimana yang dicita-citakan Deklarasi Djuanda dulu.

30

Page 31: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

Pekerjaan rumah bagi bangsa ini untuk menuntaskan jati dirinya sebagai penghuni negara

kepulauan berdasarkan Deklarasi Djuanda 1957, yang mempunyai visi dan strategi untuk keluar

dari paradigma sebagai negara agraris tradisionil menjadi negara bahari yang modern. Bangsa

bahari ini akan memiliki martab yang tinggi, disegani dunia internasional apabila menguasai

teknologi kelautan dalam mengelola potensi sumber daya alamnya, sistem transportasi laut

yang canggih, dan kekuatan armada pertahanan laut yang memiliki peralatan teknologi tinggi.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Qarun bin Yashar bin Qahit bin Lawi bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim as adalah anak

saudara Nabi Musa as, adalah pria yang menjadi asal mulayanya sejarah harta karun

2. Pada tahun 1986, dunia digemparkan dengan peristiwa penemuan 100 batang emas dan

20.000 keramik Dinasti Ming dan Ching dari kapal VOC Geldennalsen yang karam di

perairan Kepulauan Riau pada Januari 1751. Penemu harta karun itu adalah Michael

Hatcher, warga Australia.

3. National Geographic (2001) menyebutkan tentang 7 kapal kuno tenggelam di perairan

Indonesia bagian barat, terutama Selat Malaka, pada abad XVII-XX. Kapal-kapal itu

adalah Diana (Inggris), Tek Sing dan Turiang (China), Nassau dan Geldennalsen (Belanda),

Don Duarte de Guerra (Portugis), ashigara (jepang).

4.2 Saran

Blok Ambalat mungkin bukan kasus yang terakhir. Setelah Blok Ambalat akan mungkin

31

Page 32: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

muncul kasus-kasus lain. Kasus blok ini menyadarkan kita betapa pentingnya menjaga wilayah

perairan khususnya yang berbatasan dengan negara tetangga, sekaligus mengambil hikmah

bagaimana selama ini lupa sebagai negeri bahari (kepulauan). Pulau Simpadan-Ligitan telah

lepas dari pangkuan Ibu-Pertiwi, kini Blok Ambalat makin mencekam dan belum ada tanda-

tanda arah penyelesaian. Terlepas dari apapun hasil akhirnya pertanyaan berikutnya adalah

apakah peseteruan blok ini berakhir di situ saja ataukah akan menyusul kasus-kasus klaim

lainnya ?

Pertanyaan ini penting mengingat ketika Simpadan- Ligitan terlepas harapan kita inilah

merupakan yang terakhir dan tidak terulang kembali. Demikian juga masih banyak batasbatas

wilayah kita yang belum terselesaikan dengan negara-negara tetangga, sehingga tidak mustahil

banyak potensi blok-blok laut dan pulau-pulau kecil yang sudah menjadi inceran dunia

Internasional. Data dari Departemen Kelautan dan Perikanan RI di Indonesia saat ini terdapat 92

pulau yang dikategorikan pulau terluar dan sebanyak 12 pulau diantaranya rawan terjadi konflik

karena posisinya langsung berhadapan dengan kawasan negara tetangga seperti Singapura,

Malaysia, Filipina, Australia, dan Vietnam. Begitu kompleksnya permasalahan yang kita hadapi

sebagai negeri bahari sehingga tidak tahu harus dari mana dimulai.

Namun pepatah mengajarkan kita lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali, saatnya

kita kembali menata negeri bahari ini. Kejayaan Sriwijaya dan Majapahit seyogianya menjadi

idaman kita bahwa negeri ini pernah disegani dunia internasional sebagai negeri bahari. Sekali

lagi seharusnya harta kekayaan dalam bentuk apapun di negeri bahari ini di lestarikan sehingga

bisa menjadi modal fakta sejarah yang sepatutnya menjadi tanggung jawab kita untuk anak-

cucu kita nanti di masa yang akan datang.

Daftar Pusaka

32

Page 33: Harta Karun Cirebon by enzoabylawyerslab ©copyright 2010

- sumber : hendriyo widi pada :

http://sains.kompas.com/read/xml/2009/09/04/09593168/sepenggal.pesan.harta.karu

n.perairan.indonesia

- www.google.com

- Wikipedia.com

33