Upload
phamnhan
View
243
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
HAPPY RETIREMENT
Satyo FatwanManaging Partner, Dunamis Organization Services
Workshop dan Diskusi Pengelolaan Dana Pensiun BUMN
di Era Sistem Jaminan Sosial Nasional
Jakarta, 29 Agustus 2014
tidak ada boss
tidak ada deadline
tidak terjebak macet
tidak ada rapat
PENSIUN ITU
tidak ada teman?
tidak ada uang?tidak ada kegiatan?
tidak ada tabungan?
ATAU
Paradigma: Lihat-Buat-Dapat
Lihat
BuatDapat
(Paradigma)
(Perilaku)
(Hasil)
• Sesuatu yang ditakuti danmemalukan
• Berkurangnya kualitasgaya hidup/life style
• Berhenti kerja secaratotal
PERSEPSI
Persepsi Negatif Persepsi Positif
• Peluang untuk beralih kegiatandari bekerja secara teraturmengikuti norma yang adamenjadi melakukan sesuatuyang diinginkan namun selamaini tidak mempunyai waktuuntuk melakukannya
• Memasuki arena profesi baru
• Istirahat panjang
• Paradigma Umum • Paradigma Efektif
Keadaan memang sudah begini. Dan saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Saya bebas memilih dan bertanggung jawab atas kebahagiaan saya.
Perilaku Umum• Bereaksi reaktif dengan
menyalahkan keadaan dan situasi.
• Tidak memiliki persiapan yang matang, baik secara mental, finansial, maupun spiritual.
• Membuang waktu dan energi pada sesuatu yang tidak bisa dikendalikan: mengenang masa lalu secara berlebihan, lupa terhadap apa yang penting.
Perilaku Efektif • Berpikir dan bertindak proaktif
sedari awal.
• Mempersiapkan masa pensiun secara matang; mental, finansial, maupun spiritual
• Fokus pada kontribusi sesuai dengan bidang masing-masing.
Reaktif Proaktif
Memberi responberdasarkan suasana hati, perasaan, kondisi dansituasi. Cenderung menyalahkan situasi.
Berhenti sejenak dan meresponberdasarkan prinsip dan hasil yang diinginkan.
Berpikir dan Bertindak Proaktif
MOMENT OF CHOICE
APAKAH INI PENTING UNTUK PERSIAPAN PENSIUN SAYA?
(STOP, THINK, DECIDE)
Financial: Spending or Saving?
Mental:Growing or Dying?
Physical: Exercise or Excuse?
Spiritual:Meaningful or Meaningless?
Paradigma Manusia Seutuhnya: Persiapan Penting Untuk Pensiun
Foundation
Menjaga tubuh untuk selalu sehat dan bugar dengan gizi, olahraga dan stress management.
Mengelola Keuangan sedari awal, dengan menabung, investasi, program jaminan pensiun, dll.
Mempersiapkan pengetahuan dan ketrampilan yang berguna untuk bekal pensiun( misalnya: financial planning, enterpreneurship, self-effectiveness
Terus Belajar, untuk meraih gelar, memperdalam hobi atau just for fun!
Membangun relationship yang lebih erat dengan orang-orang terdekat; keluarga dan sahabat
Terlibat dalam komunitas tertentu, terkait hobi, profesi, asal-muasal, dsb.
Melakukan aktivitas yang bertujuan untuk memberikan kontribusibagi perbaikan kehidupan masayarakat.
Lebih rajin berdoa dan beribadah
atananak
Lingkaran Kepedulian
Lingkaran Pengaruh
Fokus pada Kontribusi
Berlebihan mengenang sukses masa lalu dan membandingkan dengan masa sekarang.
Marah-marah dengan keadaan.
Mengutuk perusahaan.
Membantu program CSR perusahaan
Membantu mengelola yayasan pendidikan.
Terlibat dalam program-program sosial-keagamaan di lingkungan
Menulis buku, mengajar, inkubasi bisnis-usaha kecil
Berbagi ilmu.
Pekerjaan Rumah untuk Perusahaan
Menghadirkan Rasa Aman Karyawan Saat Pensiun.
Membangun sistem jaminan hari tua yang fair.
Mengembangkan sistem komunikasi yang terbuka tentang sistem tersebut.
Membekali mind-set dan skill-set yang tepat sebelum masa pensiun, dengan pelatihan dan pendampingan.
Mengembangkan program penyaluran kontribusi para pensiunan melalui program CSR perusahaan, program pendidikan, koperasi, dll.
Membekali tool-set untuk membantu keberhasilan karyawan memasuki masa pensiun, misalnya dengan; Menyediakan alokasi
sumber dana sebagai pinjaman modal usaha
Menyediakan tenaga pendamping/ coach untuk kesuksesan memasuki masa pensiun tersebut.
Membuka saluran dengan lembaga-lembaga lain, baik di bidang bisnis, pendidikan, sosial, keagamaan, dll.
Hasilnya: Kredibilitas Perusahaan dan Rasa Percaya Karyawan
Memiliki uang pensiun yang cukupMemiliki sumber pendapatanMemiliki kesibukan dengan beragam aktivitas yang disukai
Hasil Survey terhadap 1350 pensiunan
(Wes Moss, financial planner):
Nilai uang pensiun sangat jauh di bawah pendapatan selamabekerja
• Semasa kerja: mendapat gaji pokok, tunjangan-tunjangan• Setelah pensiun: ± 30 % dari Take Home Pay
Fakta yang Harus Dihadapi
Untukmempertahankankualitas gaya hidupmaka minimal dibutuhkan 60% daritotal pendapatanselama bekerja(financial planning)
Rule of Thumb:
Karyawan:
Punya uang cukup (the body to live) Menabung sejak awal, paling tidak 10% dari pendapatan
setiap bulan Merencanakan investasi secara bijak Menata keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan
Punya kegiatan yang disukai (the mind to learn)Kebebasan bertindak dan tahu cara bertindak yang baik
Punya keluarga yang bahagia (the heart to love)Menikmati kebersamaan dengan keluarga
Punya kegiatan yang bermakna (the spirit to leave legacy) Memperkuat ibadah, terlibat dalam kegiatan sosial Menjaga kesehatan dengan menjalankan prinsip hidup
sehat
PerusahaanMempersiapkan karyawan yang “employable”
Pembinaan kompetensi & kesempatan
Persiapan masa pensiun: pelatihan, bantuan modal dsbnya
Menyediakan wadah untukberkumpul, berbagi pengalaman, dan bimbingan
Mempersiapkan karyawan untukpensiun
Asuransi ketenagakerjaan & kesehatan
Tabungan Hari Tua Secara mental siap pensiun dan
dapat menemukenaliminat/hasrat/hobi dll denganmemberikan konseling
Komunikasi
www.dunamis.co.id