3
HALUSINASI HALUSINASI Oleh: Kelompok XI Evan Oktadi Ema Ainun Nazla Siti Rukayah Siti Khusnul Khotimah Nazvia Natasia DEPARTEMEN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN MALANG PRODI KEPERAWATAN MALANG 2004 Apakah HALUSINASI itu..??? Halusinasi adalah gangguan persepsi dimana seseorang mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau tanpa adanya rangsang apapun pada panca indera yang terjadi dalam keadaan sadar. Tingkatan Halusinasi I: halusinasi biasanya sesuatu yang menyenangkan. Penderita mencoba untuk memfokuskan pada pemikiran yang menyenangkan untuk mengurangi kecemasan. II: Penderita mulai menarik diri/menghindar dari orang lain. III:Penderita mencoba melawan halusinasi karena halusinasi semakin menonjol dan menguasai pikiran penderita. Makin lama penderita makin tidak berdaya melawan. IV:Halusinasi mungkin berubah menjadi ancaman sehingga penderita kehilangan kontrol, ketakutan dan tidak berdaya. Hubungan degan orang lain terputus karena penderita tenggelam dalam halusinasinya. Jenis Halusinasi 1. Halusinasi Pendengaran: mendengar suara-suara tanpa stimulasi yang nyata(suara manusia, hewan, mesin, barang, musik, dll) 2. Halusinasi Penglihatan: melihat gambara yang jelas/samar tanpa stimulus yang nyata dan orang lain tidak melihatnya. 3. Halusinasi Penghidu: menghidu sesuatu bau (harum,busuk, amis, dll) 4. Halusinasi Pengecap: merasakan/mengecap

Halusinasi Leaflet

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jiwa

Citation preview

Page 1: Halusinasi Leaflet

HALUSINASIHALUSINASI

Oleh:

Kelompok XIEvan Oktadi

Ema Ainun NazlaSiti Rukayah

Siti Khusnul KhotimahNazvia Natasia

DEPARTEMEN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN MALANG

PRODI KEPERAWATAN MALANG2004

Apakah HALUSINASI itu..???

Halusinasi adalah gangguan persepsi dimana seseorang mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau tanpa adanya rangsang apapun pada panca indera yang terjadi dalam keadaan sadar.

Tingkatan HalusinasiI: halusinasi biasanya sesuatu yang menyenangkan. Penderita mencoba untuk memfokuskan pada pemikiran yang menyenangkan untuk mengurangi kecemasan.

II: Penderita mulai menarik diri/menghindar dari orang lain.

III:Penderita mencoba melawan halusinasi karena halusinasi semakin menonjol dan menguasai pikiran penderita. Makin lama penderita makin tidak berdaya melawan.

IV:Halusinasi mungkin berubah menjadi ancaman sehingga penderita kehilangan kontrol, ketakutan dan tidak berdaya. Hubungan degan orang lain terputus karena penderita tenggelam dalam halusinasinya.

Jenis Halusinasi

1. Halusinasi Pendengaran: mendengar suara-suara tanpa stimulasi yang nyata(suara manusia, hewan, mesin, barang, musik, dll)

2. Halusinasi Penglihatan: melihat gambara yang jelas/samar tanpa stimulus yang nyata dan orang lain tidak melihatnya.

3. Halusinasi Penghidu: menghidu sesuatu bau (harum,busuk, amis, dll)

4. Halusinasi Pengecap: merasakan/mengecap sesuatu yang busuk, amis dan menjijikan

5. Halusinasi Perabaan: merasa tidak nyaman/nyeri tanpa stimulus yang jelas.

Tanda dan Gejala

1. Bicara, senyum, tertawa sendiri

2. Menghindar dari orang lain3. Tidak dapat memusatkan

perhatian4. Curiga, bermusuhan,

merusak, takut5. Expresi muka: tegang, mudah

tersinggung

FAKTOR YANG MENDUKUNG TERJADINYA HALUSINASI

1. Bologis : gangguan fungsi otak /saraf.

Page 2: Halusinasi Leaflet

2. Psikologis : penolakan dari kekerasan dalam kehidupan.

3. Sosial Budaya : kemiskinan, konflik sosial ( peperangan, kerusuhan ) kehidupan yang terisolasi disertai stress yang menumpuk.

FAKTOR PEMICU TERJADINYA HALUSINASI

1. Kecemasan yang lama dan tidak bisa diatasi

2. Isolasi diri3. Stressor yang tiba-tiba,

contoh : kehilangan sesuatu / orang yang berarti.

CARA MENGONTROL HALUSINASIa. Penderita

1. Pengenalan adanya halusinasi : isi, frekuensi, waktu muncul.

2. Pengenalan Halusinasi :Katakan “Saya tidak mau dengar kamu” ( pada halusinasi dengar ).Menemui orang lain untuk ber cakap-cakap/ mengatakan halusinasi terdengar / muncul.

Membuat jadwal kegiatan sehari-hari agar halusinasi tidak sempat muncul.Meminta keluarga / teman menyapa jika penderita tampak bicara sendiri.

Rutin minum obat dan kontrol secara teratur.

b. Keluarga1. Beri kegiatan pada penderita.2. Jangan biarkan penderita

sendirian.3. Ajak penderita melakukan

kegiatan sehari-hari secara bersama-sama

4. Pada halusinasi yang tidak trekontrol dan berisiko mencederai diri sendiri atau orang lain, segera minta pertolongan pada petugas kesehatan.

Jangan lupa : selalu berusaha dan berdo’a untuk mencapai

kesembuhan sempurna.

BERJUANGLAH MELAWAN HALUSINASIMU…!!!!!!