21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang berada pada golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵. Istilah halogen berasal dari ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani ., yaitu halo genes yang artinya ‘pembentuk garamkarena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik. Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron (oksidator). Unsur halogen terdiri atas flour, klor, brom, yod dan astatin. Di dalam kehidupan sehari - hari unsur halogen banyak digunakan, contohnya : CF 2 Cl (freon-12) sebagai pendingin kulkas dan AC, KCl untuk pupuk, NaBr digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang saraf, I 2 dalam alkohol sebagai anti septik luka agar tidak terkena infeksi. Dari uraian di atas, kami menjadi tertarik untuk membuat makalah dengan judul “HALOGEN”. 1.2 Rumusan Masalah 1. Pengertian Halogen ? 2. Sejarah Halogen ? 3. Kelimpahan Unsur Halogen Di Alam ? 4. Sifat-Sifat Unsur Halogen ? 5. Reaksi – Reaksi Pembentukan Senyawa Halogen ? 6. Cara Pembuatan Unsur-Unsur Halogen ? 7. Kegunaan dan Bahaya Halogen ? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah halogen

Halogen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

free

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang berada pada golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit nsnp. Istilah halogen berasal dari ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani., yaitu halo genes yang artinya pembentuk garam karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik. Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron (oksidator). Unsur halogen terdiri atas flour, klor, brom, yod dan astatin. Di dalam kehidupan sehari - hari unsur halogen banyak digunakan, contohnya : CF2Cl (freon-12) sebagai pendingin kulkas dan AC, KCl untuk pupuk, NaBr digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang saraf, I2 dalam alkohol sebagai anti septik luka agar tidak terkena infeksi.Dari uraian di atas, kami menjadi tertarik untuk membuat makalah dengan judul HALOGEN.1.2 Rumusan Masalah1. Pengertian Halogen ?2. Sejarah Halogen ?3. Kelimpahan Unsur Halogen Di Alam ?4. Sifat-Sifat Unsur Halogen ?5. Reaksi Reaksi Pembentukan Senyawa Halogen ?6. Cara Pembuatan Unsur-Unsur Halogen ?7. Kegunaan dan Bahaya Halogen ?1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah halogen2. Untuk mengetahui kelimpahan unsur halogen yang terdapat di alam3. Untuk mengetahui sifat sifat unsur halogen4. Untuk mengetahui reaksi reaksi pembentukan senyawa halogen5. Untuk mengetahui cara pembuatan unsur-unsur halogen6. Untuk mengetahui kegunaan dan bahaya dari unsur halogen

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Sejarah Halogen

A. Pengertian HalogenApa Itu Halogen? Halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani. Halos yang berarti garam; dan genes yang berarti pembentuk, dengan demikian, halogen adalah pembentuk garam. Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halide. Unsur-unsur halogen akan menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Pada tabel periodik halogen berada pada golongan VIIA, mempunyai elektron valensi 7 pada [ns]2[np]5. Semua unsur halogen memiliki warna dan pada suhu kamar mempunyai wujud yang berbeda-beda. Kelompok halogen terdiri dari: Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), Iodium (I), Astatin (At), dandalam bahasa lainnya yaitu Film CharLes Bronson Idaman ATi .B. Sejarah Halogen

Berikut ini sejarah ditemukannya unsur-unsur halogen:1) Flourin (F) ditemukan dalam Flourspar oleh Schwandhard pada tahun 1970 dan pada tahun 1886 Ferdinand Hendri Moissan dari Francis berhasil membuar gas Flourin melalui proses Elektrolisis.2) Klorin (Cl) ditemukan oleh Schele pada tahun 1974 diberi nama oleh Davy pada tahun 1810.3) Bromin (Br) ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. Brom merupakan zat cair bewarna coklat kemerahan, mudah menguap pada suhu kamar, uapnya bewarna merah. Brom bersifat kurang reaktif dibandingkan Clor.4) Yodium (I) ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811.5) Astatin (At) ditemukan oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie, dan E. Segre pada tahun 1940. Astatin merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismut dengan partikel alfa.

2.2 Kelimpahan Unsur Halogen Di AlamHalogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, sehingga unsur-unsurnya tidak dijumpai pada keadaan bebas. Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Halida. Flourin ditemukan dalam mineral-mineral pada kulit bumi: fluorspar (CaF2) dan kriolit (Na3AlF6). Klorin, Bromin, dan Iodin terkandung pada airlaut dalam bentuk garam-garam halida dari natrium, magnesium, kalium, dan kalsium. Garam halida yang paling banyak adalah NaCl 2,8% berat air laut. Banyaknya ion halida pada air laut : 0,53 M Cl- ; 8X10-4 M Br- ; 5X10-7 M I-. Klorin ditemukan di alam sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit. Iodin ditemukan dalam jumlah berlimpah sebagai garan (NaIO3) di daerah Chili, Amerika Serikat. Iodin yang ditemukan dalam senyawa NaI banyak terdapat pada sumber air diwatudakon ( Mojokerto).Selain di alam, ion halida juga terdapat dalam tubuh manusia. Ion clorida merupakan anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan ekskresi. Ion iodida terdapat dalam kelenjar tiroid. Ion flourida merupakan komponen pembuat bahan perekat flouroaptit [Ca5(PO4)3F] yang terdapat pada lapisan email gigi.

2.3 Sifat-Sifat Unsur Halogena. Tabel Sifat Fisik HalogenNoSifatFlourKlorBromYodAstatin

1.Nomor Atom (Z)917355385

2.Konfigurasi Elektron[He] 2s2 2p5[Ne] 3s2 3p5[Ar] 3d10 4s2 4p5[Kr] 4d10 5s2 5p5[Xe] 4f14 5d10 6s2 6p5

3.Masa Atom relatif1935,580127210

4.Titik Cair (C)-220-101-7114302

5.Titik Didih (C)-188-3559184337

6.Kerapatan (g/cm3)1,69 x 10-33,21 x 10-33,124,93

7.Energi Pengionan Tingkat Pertama (Kj/ mol)1681125111401008

8.Afinitas Elektron (Kj/mol)-328-349-325-295

9.Keelektronegatifan (Skala Pauling)4,02,02,82,5

10.Potensial Reduksi Standar (Volt)2,871,361,060,54

11.Jari-Jari Kovalen ()0,640,991,141,33

12.Jari-Jari Ion (X-) ()1,191,671,822,06

13.Energi Ikatan (Kj/mol)155242193151

14.Energi Ionisasi1680126011401010

15.WarnaKuning MudaHijau KekuninganMerah KecoklatanUngu

16.FasaGasGasCairPadatPadat

Sifat-sifat fisik halogen berubah secara berangsur-angsur dari atas ke bawah dalam satu golongan. b. Sifat kimia Halogen1. KereaktifanBeberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya : harga kereaktifan halogen F > Cl > Br > I, kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya, ikatan halogen dan jari-jari atom. Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik elektron. ( F > Cl > Br > I ) Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. ( F < Cl < Br < I ) Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen semakin bertambah dari flour sampai astatin makin besar jari jari atom semakin kurang reaktif. ( F < Cl < Br < I )2. Kelarutan Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan air, karena sangat reaktif membentuk asam florida 2F2(g) + 2H2O(l) 4HF(aq) + O2(g) Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI. I2(s) + KI(aq) KI3(aq)Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.

3. Titik didih dan titik leburSemua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah kerana molekul-molekul halogen ditarik bersama oleh daya Van der Wals yang lemah dan hanya sedikit tenaga diperlukan untuk mengatasinya. Semakin ke bawah, titik lebur dan titik didih halogen meningkat.

4. Daya OksidasiHalogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya mudah mengikat elektron atau mudah tereduksi. Data potensial reduksi:F2 + 2e- 2F- Eo = +2,87 VoltCl2 + 2e- 2Cl- Eo = +1,36 VoltBr2 + 2e- 2Br- Eo = +1,06 VoltI2 + 2e- 2I- Eo = +0,54 VoltPotensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami reduksi dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil. Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2 Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion iodida paling mudah melepas electron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.5. Reaksi PendesakkanBerlangsungnya suatu reaksi tidak hanya ditentukan oleh potensial sel. Tetapi, berlangsung tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi pendesakkan halogen. Halogen yang terletak lebih atas dalam golongan VII A dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang terletak dibawahnya.Contoh: F2 + 2KCl 2KF + Cl22 Br- + Cl2 Br2 + 2 ClBr2 + 2I- Br- + I2Br2 + Cl- (tidak bereaksi)I2 + Br- (tidak bereaksi)6. Sifat asamSifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida (HX), dan oksilhalida.a. Asam halida (HX)Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX.Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan kekuatan asam :HF < HCl < HBr < HITitik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan antar molekul : Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi. Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi. Pengurutan titik didih asam halida:HF > HI > HBr > HClPada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul yang sangat kuat ikatan hydrogen sehingga titik didihnya paling tinggi.c. Asam OksihalidaAsam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih elektronegatifan.Pembentukannya :X2O + H2O 2HXOX2O3 + H2O 2HXO2X2O5 + H2O 2HXO3X2O7 + H2O 2HXO4Biloks HalogenOksida HalogenAsam OksilhalidaAsam OksilkloridaAsam OksilbromidaAsam Oksiliodidapenamaan

+1X2OHXOHClOHBrOHIOAsam hipohalit

+3X2O3HXO2HClO2HBrO2HIO2Asam halit

+5X2O5HXO3HClO3HBrO3HIO3Asam halat

+7X2O7HXO4HClO4HBrO4HIO4Asam perhalat

Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga ion H+ mudah lepas.Urutan kekuatan asam oksilhalida:HClO > HBrO > HIOasam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat).2.4 Reaksi reaksi Pembentukan Senyawa Halogena. Reaksi dengan logamHalogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan senyawa garam/halida logam. Na + Cl2 NaCl2Fe + 3Cl2 2FeCl3Sn + 2Cl2 SnCl4Mg + Cl2 MgCl22Al + 3Cl2 2AlCl32B +3Cl2 2BCl32Si + 2Cl2 SiCl4Halida logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasina rendah dan logamnya memiliki biloks rendah. Hamper semua halide bersifat ionik. Contoh Na+, Mg2+, Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionok adalah AlCl3.b. Reaksi dengan hidrogenHalogen berikatan dengan hidrogen untuk membentuk hidrogen halida.H2 + X2 2HX (X mewakili satu-satu halogen)Kereaktifan ikatan berkurang apabila semakin menurun kerana ukuran atom yang semakin besar. Hidrogen klorida meletup jika terkena sinaran ultraviolet tetapi H dan Br hanya akan berikatan dengan perlahan . Iodin juga akan berikatan dengan H jika diberikan energi, namun ikatan ini tidak lengkap.F2 + H2 2HF (bereaksi kuat di tempat gelap)Cl2 + H2 2HCl (bereaksi di tempat terang)Br2 + H2 2HBr (bereaksi pada suhu 500oC)I2 + H2 2HI (bereaksi dengan pemanasan katalis Pt )Corak kereaktifan ini dapat diterangkan dengan dua cara. Pertama, melalui ukuran atom halogen. Oleh kerana semua halogen berikatan dengan hidrogen, maka ukuran hidrogen adalah tetap. Semakin kebawah, ukuran atom semakin besar dengan pertambahan petala. Hal ini menyusahkan inti hidrogen berinteraksi dengan inti halogen untuk membentuk ikatan kovalen.c. Reaksi dengan Non LogamHalogen bereaksi dengan non-logam membentuk asam halida/senyawa halide. Halogen dapat bereaksi dengan oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain. Contoh : Xe + F2 XeF22Kr + 2F2 KrF42P + 3Cl2 2PCl3d. Reaksi halogen dalam larutan airSemua halogen larut dalam air dan membentuk asam halida dan asam hipohalida. Fluor bereaksi sempurna dengan air. Berbeda dari Cl2, Br2, dan I2, fluor sangat cepat bereaksi dengan air menghasilkan O2 dan HF, dengan reaksi sebagai berikut:2F2 (g ) + 2 H2O (l) 4 HF (aq) + O2 (g)Salah satu sifat HF yang paling penting adalah HF dalam bentuk larutan akan bereaksi dengan SiO2 sehingga dalam penyimpanannya harus disimpan dalam plastik teflon dan tidak dalam kaca.4 HF + SiO2 SiF4 + 2H2OSedangkan halogen lainnya selain larut juga membentuk senyawa asam hipohalit yaitu suatu asam lemah dan asam halida. Air Khlor : Cl2 + H2O HCL + HClOAir Brom : Br2 + H2O HBr + HbrOIodine tidak dapat larut dalam air sehingga tidak bereaksi.I2 + H2O > (tidak bereaksi)Tetapi I2 larut dalam larutan KII2 + KI > KI3Brom dan iod dapat larut dalam pelarut non polar, seperti alcohol CCl4, CHCl3, dan CS2. e. Reaksi dengan basaReaksi halogen dengan basa enser dingin menghasilkan halida (X-) dan hipohalida (XO-), sedangkan reaksi halogen dengan basa pekat panas menghasilkan halida (X-) dan halat (XO3-). Contoh :X2 + 2NaOH ( aq, encer) NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )X2 + 2NaOH ( aq, pekat) NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )2F2 + 2NaOH ( encer, dingin ) 2NaF + OF2 + H2O2F2 + 2NaOH ( pekat, panas ) NaX + O2 + H2Of. Senyawa antar halogenHalogen dapat membentuk empat macam senyawa antar halogen. XX1, XX13, XX15, XX17. senyawa ini dapat dibuat dengan mereaksikan langsung unsur-unsur tersebut dalam tabung nikel.contoh senyawa anatar halogen:NoSenyawaFasaWarna

1.CIFgasTak berwarna

2.ClF3gasTak berwarna

3.ClF5gasTak berwarna

4.BrFgasBerwarna merah

5.BrF3cairanTak berwarna

6.BrF5cairanTak berwarna

7.BrClgasBerwarna merah

8.IF3PadatanWarna kuning

9.IF5cairanTak berwarna

10.ICIcairanWarna gelap

11.ICI3padatanKuning

12.IBrpadatanCoklat-hitam

2.5 Cara Pembuatan Unsur-Unsur Halogen

A. Pembuatan Dalam Industri

1. Flour (F2)Flourin diperoleh melalui metode Moisson yaitu proses elektrolisis garam kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wadah baja dengan katode baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang terbentuk akan menoksidasinya. 2 HF(l) elektrolisis H2 (g) + F2 (g)Katode (baja) : 2H+ (aq) + 2e- H2(g)Anode (karbon) : 2F-(aq) F2(g) + 2e-2. Klor (Cl2)

Proses Downs yaitu elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair). Sebelum dicairkan, NaCl dicampurkan dahulu dengan sedikit NaF agar titik lebur turun dari 800oC menjadi 600oC.Katode : Na+ 2e- NaAnode : 2Cl- Cl2 + 2e-Untuk mencegah kontak (reaksi) antara logam Na dan Cl2 yang tebentuk, digunakan diafragma lapis dan besi tipis. Proses Gibbs (proses klor-alkali) yaitu elektrolisis larutan NaCl.Anoda: karbon, katoda: baja berpori, dan dinding pemisah diafragma dari asbes. Disebut sel Nelson. 2 NaCl 2 Na+ + 2 Cl-

Kat (baja berpori) : 2H2O(l) + 2e- 2OH-(aq) + H2(g)Anoda (karbon) : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e- + 2 NaCl + 2H2O 2 NaOH + H2 + Cl2(g) Proses DeaconOksidasi gas HCl yang mengandung udara dengan menggunakan katalis tembaga. Reaksi :4HCl (aq) + O2(g) 2H2O(aq)+ 4Cl-(g)Berlangsung pada suhu 430oC dan tekanan 200 atm. Hasil reaksinya tercampur 44% N2.3. Brom (Br2)- Dalam proses industri, bromine dibuat dengan cara mengalirkan gas klorin ke dalam larutan bromide. Reaksi : Cl2(g) + 2Br- (aq) Br2(aq) + 2Cl-(g)- Dalam ekstra KCl dan MgCl2 dari carnalite terdapat MgBr2 0,2%MgBr2 + Cl2 MgCl2 + Br2- Air laut diasamakan dengan H2SO4 encer dan direaksikan dengan klor, penambahan asam dilakukan agar tidak terjadi hidrolisis. Dengan penghembusan udara diperoleh volume yang cukup besar yang mengandung brom kemudian dicampur dengan SO2 dan uap air.SO2 + Br2 + H2O 2 HBr + H2SO4Kemudian direaksikan dengan Cl22 HBr + Cl2 2 HCl + Br2Penyulingan dengan KBr dapat menghilangkan klor dan dengan penambahan KOH dapat menghilangkan I2.Cl2 + 2 KBr 2 KCl + Br2I2 + OH- I- + OI- + H2O- Air laut mengandung ion bromida (Br-) dengan kadar 8 x 10-4.dalam 1 liter air laut dapat diperoleh 3 kilogram bromin (Br2).Campuran udara dan gas Cl2 dialirkan melalui air laut. Cl2 akan mengoksidasi Br- menjadi Br. Udara mendesak Br2 untuk keluar dari larutan.2Br-(aq) + Cl2(g) Br2(l) + 2 Cl- (aq)Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis sesuai reaksi.Br2(aq) + H2O(aq) 2 H+(aq) + Br-(g) + BrO-(aq)Untuk mencegah hidrolisis, kesetimbangan akan digeser ke kiri dengan penambahan H+- Dibuat dari air laut atau air yang mengandung garam-garan bromida. Pada pH 3,5. Br2 yang terbentuk diserap oleh larutan Na2CO3 sehingga dihasilkan campuran NaBr dan NaBrO3. jika diasamkan dan didestilasi akan didapat Br2 yang larut dalam air 5 HBr(aq)+HBrO3(aq) 3Br2(g)+3H2O(l)

4. Yod (I2)a) Garam chili mengandung NaIO3 0,2 %Setelah mengkristalkan NaNO3, filtrat yang mengandung IO-3 di tambah NaHSO3 lalu di asamkan.2NaIO3(s) + 5NaHSO3(aq) 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(s) + H2O(aq) + I2(g)atau2IO3- + 5HSO3- 5SO42- + 3H+ + H2O +I2Endapan I2 yang terbentuk disaring dan dimurnikan dengan cara sublimasi.b) Dari lumut laut dengan cara dikeringkan dan dibakar, selanjutnya diekstraksi dengan air. Larutan yang mengandung iodida ini akan menghasilkan yod, bila ditambah asam sulfat dan mangan dioksida serta didestilasi.

B. Pembuatan Dalam Skala LaboratoriumDi laboratorium, zat-zat kimia dibuat dalam jumlah seperlunya yang biasanya digunakan untuk eksperimen/praktikum dengan cara yang cepat dan alat yang sederhana.Klorin, bromin, dan iodine dapat dihasilkan dari oksidasi terhadap senyawa halida dengan oksidator MnO2 atau KMnO2 dalam lingkungan asam. Senyawa halide dicampurkan dengan MnO2 atau KMnO2 ditambahkan H2SO4 pekat, kemudian dipanaskan.Reaksi yang berlangsung secara umum :2X- + MnO2 + 4H+ X2 + Mn2+ + 2H2O10X- + 2MnO4- + 16H+ 5X2 + 2Mn2+ + 8H2O1. FlourSenyawa HF dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide (NaF) dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksiberikut :2NaF + H2SO4 Na2SO4 + 2HF

2. Klorin Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala laboratorium dengan cara : Proses WeldonDengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl MnO2(s) + 2H2SO4(aq) + 2 NaCl(s) Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(aq) + Cl2(g) Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4 CaOCl2(aq) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g) Mereaksikan KMnO4 dan HCl KMnO4(s) + HCl(aq) 2KCl(aq) + MnCl2(aq) + 8H2O(aq) + 5Cl2(g) Proses untuk medapatkan unsur klorin adalah melalui elektrolisis larutan natrium klorida pekat(br in e) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan H2 serta OH pada katode.Anoda : 2 Cl- Cl- + 2 e-Katoda : 2 H2O + 2 e- H2 + OH- + 2 Cl- + 2 H2O Cl2 + H2 + 2 OH-

Senyawa HCl dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide (CaCl2) dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksi berikut CaCl2(s) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) +2HCl(aq)3. BromDalam skala laboratorium, bromin dibuat dengan cara : Proses untuk mendapatkan bromin adalah dengan mereaksikan garam bromin dengan zat pengoksidasi, biasanya menggunakan zat pengoksidasi gas Cl2 agar tidak mengoksidasi ion klorida. Reaksinya adalah sebagai berikut: 2Br(s) + Cl2(g) Br2(s) + 2Cl(g) Mencampurkan CaOCl2, H2SO4, dengan bromida.CaOCl2(s) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)Cl2(g) + 2Br-(s) Br2(s) + 2Cl-(g) Mencampurkan KMnO4 dan HBr pekat.2KMnO4(s) + 16HBr(l) 2KBr(aq) + 2MnBr2(aq) + 8H2O(aq) + 5Br2(g) Mencampurkan bromide, H2SO4, dan MnO2.2NaBr(s) + H2SO4(aq) + MnO2 (s) Na2SO3(aq) + Br2(g) + H2O(aq) katalis- Senyawa HBr biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4. 3NaBr(s) + H3PO4(aq) Na3PO4(aq) + 3HBr(aq) - Senyawa HBr tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan asam sulfat karena Br- akan dioksidasi oleh H2SO4.2NaBr(s) + H2SO4(aq) Na2SO3(aq) + Br2(g) + H2O(aq)

4. IodinUnsur iodin dapat dibuat dengan cara sebagai berikut : Iodin diperoleh dari elektrolisis garam pekat ( brine ) seperti pada proses untuk mendapatkan klorin. Adapun untuk mendapatkan iodin dari natrium iodat adalah dengan penambahan zat pereduksi natrium bisulfit, NaHSO3, dengan reaksi sebagai berikut : 2NaIO3(s) + 5NaH2SO3(aq) 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) + H2O (aq) + I2(g) Dalam skala laboratorium pembuatan iodin analog dengan pembuatan bromin, hanya saja bromida diganti dengan iodida. Senyawa HI tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan asam sulfat karena I- akan dioksidasi oleh H2SO4.MgI2(s) + H2SO4(aq) MgSO3(aq) + I2(g) + H2O(aq) Senyawa HI biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO43MgI2(s) + 2H3PO4(aq) Mg3(PO4)2(aq) + 6HI(aq)

2.6 Kegunaan dan Bahaya Halogena Kegunaan 1. Flour Na2SiF6 dicampur dengan pasta gigi yang berfungsi sebagai penguat gigi NaF sebagai pengawet kayu dari serangga Gas F2 dalam proses pengolahan isotop uranium sebagai bahan bakar reaksi nuklir CF2Cl (freon-12) sebagai pendingin kulkas dan AC Teflon sebagai plastik tahan panas2. Chlor Cl2 sebagai desinfektan / DDT (Dikloro Difenil Trikloro) pembunuh kuman yang dapat menyebabkan penyakit atau sebagai insektisida. NaCl sebagai garam dapur KCl untuk pupuk NH4Cl sebagai elektrolit pengisi batu baterai NaClO sebagai bleaching agent (pemutih), yakni pengoksidasi zat warna Ca(OCl)2 atau kaporit sebagai desinfektan pada air ZnCl2 sebagai bahan pematri atau solder PVC (Polivinil klorida) digunakan sebagai plastik untuk pipa pralon. KClO3 digunakan dalam industri korek api.

3. Brom NaBr digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang saraf AgBr untuk film fotografi, karena AgBr memiliki kepekaan terhadap cahaya CH3Br sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran C2H4Br2 ditambahkan pada bensin agar timbal dalam bensin tidak mengendap, karena diubah menjadi PbBr24. Yodium I2 dalam alkohol sebagai anti septik luka agar tidak terkena infeksi KIO3 sebagai tambahan yodium dalam garam dapur I2 digunakan untuk mengetes amilum dalam industri tepung NaI ditambahkan garam dapur untuk mengurangi kekurangan yodiumb. Bahaya 1. Flour- Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan langsung dengan kulit. - Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi. - Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke dalam daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun tersebut dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok.2. Klor- Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru. - Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit dan bersifat sangat beracun. - CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon.- Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air lainnya.- Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap , mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau karsiogenik (menimbulkan kangker).

3. Brom- Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik- Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan. - Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selama menanganinya.- Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, serta sifatnya yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan yang dapat mencemari atmosfer.

- 4. Iodin- Kristal iodin dapat melukai kulit- Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir- Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan yodium yaitu Gaky Gangguan Akibat Kekurangan Yodium merupakan penyakit yang dapat menyebabkan retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat ini diperkirakan 1,6 miliar penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 juta menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000 bayi lahir mati setiap tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni retardasi mental, tubuh pendek, bisu tuli atau lumpuh.Di antara mereka yang lahir normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang kurang intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya. - Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok, yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.5. AstatinBelum banyak bahaya yang ditemukan akibat Astatin.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanDalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang berada pada golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit nsnp. Istilah halogen berasal dari ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani., yaitu halo genes yang artinya pembentuk garam karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik. Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron (oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk memenuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen tidak mungkin ada dalam keadaan bebas dialam, karema sifatnya yang sangat reaktif sehingga halogen selalu bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya membentuk ion negatif. Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas atau dalam bahasa lainnya yaitu Film CharLes Bronson Idaman ATi . Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang seiring dengan bertambahnya jari-jari atomnya.

DAFTAR PUSTAKAAchmad, Hizkia. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung : Citra Aditya Bakti hlm (68-85)

Farida, Ida. 2009. Kimia Anorganik I. Pend. Kimia Fak. Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Hlm (117-126)

Keenan, dkk. 1984. Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Jakarta : Erlangga. hlm (228-245)

Yunita. 2009. Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia. Bandung : Insan Mandiri

Website

http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/0239%20Kim%203-2b.htm

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Nanat%20Ma%27ruf%20%28050588%29/Web/Hal%20Utama/Hal%20utama.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Astatin

http://id.wikipedia.org/wiki/Fluor

http://www.rajman.co.cc/2010/09/karakteristik-unsur-halogen.html