2
(halaman)®@ REPUBLlKA ~OCl1 o Senin o Selasa • Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 1 e) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 OJan OPeb o Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt eNov ODes • Talkshow tentang minat baca di Kota Bandung dengan pembicara Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Kapusarda) Kota Bandung, Muhammad Anwar (kiri), di Aula Unpad JI Dipati Ukur, Selasa (1/11). Orang Indonesia rata-rata hanya membaca 27 hala- man buku per tahun, orang Jawa Barat hanya membaca rata-rata satu jam per hari. B uku adalah salah satu simbol peradaban. Sema- kin tinggi minat baca di sebuah negara maka se- makin maju negara ter- sebut. Lihat saja, Jepang, Cina, atau Amerika. Membaca, sudah menjadi budaya di negara maju tersebut. Di Jepang misalnya, membaca di atas kereta bukan pemandanga langka. Sayangnya, kondisi Indonesia ber- banding terbalik dengan Jepang atau- pun negara-negara maju lainnya. Ja- ngankan di ruang publik, pe ustakaan pun sepi dengan hanya beberapa orang terlihat duduk di dalamnya. Berbagai survei pun menyatakan minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Hasil survei Programme for Inter- national Student Assessment (PISA) menunjukkan, skor baca Indonesia hanya 42, sedikit di atas TUnisiayang memiliki skor 44. Survei lain meny- atakan rata-rata hanya 27 halaman buku yang dibaca di Indoesia. Arti- nya, orang Indonesia hanya membaca satu halaman buku dalam setiap dua pekan. Sementara di Jepang, rata-rata setiap pelajar membaca 15buku dalam satu bulan. . "Di Kota Bandug, mem ng belum ada survei khusus tentang minat baca. Tapi, kondisinya ya tak akan jauh dengan kondisi Indonesia," .ar Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Kapusarda) Kota B,andung, Muhammad Anwar, Selasa (1/11). Rendahnya minat baca warga Kota Bandung, tambah dia, bisa t lihat dari beberapa indikator sekalipun belum ada survei khusus, Anwar mengatakan saat ini masih sedikit warga Kota Bandung yang berlangganan koran atau rutin mem- beli buku. Penjualan buku, misalnya, angka nasional dari toko b ku besar seperti Gramedia dan Gunung Agung, tak lebih dari 36 juta eks plar per tahun, jauh di bawah jumlah penduduk Indonesia yang kini lebih dari 200juta jiwa. "Buku yang dijual di Indonesia, 40 persen beredar di Pulau Jawa, ter- masuk Bandung," kat a dia. Rendahya tingkat kunju 'gan per- pustakaan, juga menjadi indikator lain dari minat baca yang rendah Per hari, pengunjung perpustakaan . seluruh Kota Bandung, rata-rata tak lebih dari 50orang.

(halaman)®@ ~OCl1 REPUBLlKA - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/11/republika-20111102...satu halaman buku dalam setiap dua pekan. Sementara diJepang,rata-rata

Embed Size (px)

Citation preview

(halaman)®@ REPUBLlKA~OCl1o Senin o Selasa • Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

1 e) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1617 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31OJan OPeb oMar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt eNov ODes

• Talkshow tentang minat baca di Kota Bandung dengan pembicara Kepala KantorPerpustakaan dan Arsip Daerah (Kapusarda) Kota Bandung, Muhammad Anwar (kiri),di Aula Unpad JI Dipati Ukur, Selasa (1/11).

Orang Indonesia rata-ratahanya membaca 27 hala-

man buku per tahun,orang Jawa Barat hanyamembaca rata-rata satu

jam per hari.

Buku adalah salah satusimbol peradaban. Sema-kin tinggi minat baca disebuah negara maka se-makin maju negara ter-

sebut. Lihat saja, Jepang, Cina, atauAmerika. Membaca, sudah menjadibudaya di negara maju tersebut. DiJepang misalnya, membaca di ataskereta bukan pemandanga langka.Sayangnya, kondisi Indonesia ber-

banding terbalik dengan Jepang atau-pun negara-negara maju lainnya. Ja-ngankan di ruang publik, pe ustakaanpun sepi dengan hanya beberapa orangterlihat duduk di dalamnya. Berbagaisurvei pun menyatakan minat bacamasyarakat Indonesia masih rendah.Hasil survei Programme for Inter-

national Student Assessment (PISA)menunjukkan, skor baca Indonesiahanya 42, sedikit di atas TUnisia yangmemiliki skor 44. Survei lain meny-atakan rata-rata hanya 27 halamanbuku yang dibaca di Indoesia. Arti-nya, orang Indonesia hanya membacasatu halaman buku dalam setiap duapekan. Sementara di Jepang, rata-ratasetiap pelajar membaca 15buku dalamsatu bulan. .

"Di Kota Bandug, mem ng belumada survei khusus ten tang minat baca.Tapi, kondisinya ya tak akan jauhdengan kondisi Indonesia," .ar KepalaKantor Perpustakaan dan ArsipDaerah (Kapusarda) Kota B,andung,Muhammad Anwar, Selasa (1/11).Rendahnya minat baca warga KotaBandung, tambah dia, bisa t lihat daribeberapa indikator sekalipun belumada survei khusus,Anwar mengatakan saat ini masih

sedikit warga Kota Bandung yangberlangganan koran atau rutin mem-beli buku. Penjualan buku, misalnya,angka nasional dari toko b ku besarseperti Gramedia dan Gunung Agung,tak lebih dari 36 juta eks plar pertahun, jauh di bawah jumlah pendudukIndonesia yang kini lebih dari 200 jutajiwa. "Buku yang dijual di Indonesia,40 persen beredar di Pulau Jawa, ter-masuk Bandung," kat a dia.Rendahya tingkat kunju 'gan per-

pustakaan, juga menjadi indikator laindari minat baca yang rendah Per hari,pengunjung perpustakaan . seluruhKota Bandung, rata-rata tak lebih dari50orang.

Tapi, Anwar yakin minat baca diKota Bandung masih lebih baik dari-pada daerah lain. Hal ini karena keber-adaan kampus dan sekolah unggulan,yang bertebaran di kota ini. Meskipun,tetap dibutuhkan upaya mendongkrakminat baca, agar lebih tinggi dari kon-disi sekarang.

Sebagai Kapusarda, langkahpertama yang dilakukan Anwar adalahmenumbuhkan minat baca di jajaranpegawainya. Dia pun mengawali masajabatannya dengan membuat surveikecil-kecilan, mengukur kebiasaanmembaca para pegawainya. "Saat satupersatu ditanya apakah mereka sukabaca atau tidak, umumnya merekamenjawab dengan tersenyum. Sayalihat, buku yang ada di rak masihrapih," tutur Anwar.

Melihat kondisi ini, Anwar kemudi-an mewajibkan seluruh pegawai dilingkungan Kapusarda dari mulai peja-bat teratas hingga petugas kebersihan-untuk membaca dan meresensi satubuku setiap hari. Mereka, harus mela-porkan buku bacaanya tersebut. Se-hingga bisa terpantau pegawai perpus-takaan itu membaca atau tidak. "Kalaubisa, aturan ini diberlakukan ke SemuaPNS di lingkungan Pemkot Bandung,"harap dia.

Upaya lain, lanjut Anwar, adalahdengan terus melakukan pemembinaanpada perpustakaan kewilayahan. Saatini baru 68 dari 151kelurahan di KotaBandung yang sudah memiliki per-pustakaan. Kapusarda mendorong se-luruh kelurahan untuk memiliki per-pustakaan.

Bersama Ikatan Penerbit Indonesia

EOI YUSUF/REPUBLlKA

(Ikapi), Kapusarda pun menerbitkanbuku populer untuk menggelitik minatbaca masyarakat. Sasaran bidiknyaadalah taman bacaan yang banyak adadi kota ini. Karena, taman bacaan se-lalu ramai, meskipun tarifnya mahal,sementara buku yang dipinjamkanadalah bacaan populer, Saat ini, seku-rangnya ada 500 taman bacaan di Ko-

. ta Bandung."Ke depan, karnipun akan rnem-

perbanyak taman bacaan di mal," ujarAnwar.Menurut dia, Ikapi sudah berse-dia bekerja sama menyediakan buku.Kapusarda akan menyiapkan pusta-wakawan, sedangkan pengelola malakan menyediakan tempat.

Terobosan lain yang juga diambilKapus.arda, sebut Anwar, adalah meng-gelar 'night' perpustakaan. Sasarannyaadalah para mahasiswa, terutama darikampus yang sudah mengikat kerjasama penyerahan skripsi denganKapusarda Kota Bandung. "Sekarangbaru ada 1.200 judul koleksi skripsi.Kalau sudah banyak, kami akan bukanight perpustakaan. Mudah-mudahan2013 bisa terealisasi," ujar dia.

Ketua Ikapi Jawa Barat, Anwarud-din, mengatakan survei dari organ-isasinya mendapatkan data bahwasetiap orang di Jawa Barat rata-ratahanya membaca selama satu jam dalamsatu hari. Dia berpendapat, angka inimasih sangat rendah dan harus di-dongkrak. Buku, tambah, dia seharus-nya masuk daftar kebutuhan masya-rakat. "Pesta buku semacam ini (ke-giatan Universitas Padjadjaran, red),salah satu caranya," kata dia.

• c02. eel: palupi

Harian Republika bekerja sama dengan Badan Perpustakaan dan KearsipanDaerah (Bapusipda) Jawa Barat, menerima wakaf buku, untuk disalurkan ke berbagai

perpustakaan dan masyarakat yang membutuhkan.Wakaf buku dapat dikirim ke :

Republika Perwaklian Jawa BaratJI RE Martadinata 126 Kota Bandung

Atau ke:Bapusipda Jawa Barat

JI Kawaluyaan Indah 11 No 4 Soekarno-Hatta, BandungJI Soekarno-Hatta No 629, Kota Bandung