Upload
sabti-widyati
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 HAL 100-103.docx
1/6
HAL 100-103
5-6 DISTORSI
5 monokromatik terakhir aberasi Seidel, bahkan ada jika semua yang lain telah dieliminasi
disebut distortion, ditunjukkan kembali oleh 3C11h13r cos θ !eski"un titik objek
digambarkan sebagai titik, distorsi mucul sebagai #ariasi dalam besarnya sisi "ada titik objek
di jarak yang berbeda dari sumbu o"tik $ika besarnya bertambah dengan jarak dari sumbu,
kisi "ersegi "ada gambar 5-10a, ditunjukan sebagai objek, akan bergambar se"erti yang
ditunjukkan "ada gambar 5-10b, secara deskri"ti% disebut pincushion distortion. &isam"ing
itu jika besarnya menurun dengan jarak dari sumbu, nam"ak gambar "ada gambar 5-10c
&engan barrel distortion 'ambar "ada kedua kasus jelas teta"i berbeda Se"erti distorsi
yang sering bertambah karena terbatasnya cahaya yang terikat oleh "enghenti atau oleh
elemen yang secara e%ekti% bergerak sebagai "enghenti (ntuk melihat "enyebab ini, lihat
gambar 5-11a &itunjukan disana gambar dari titik sumbu-o%%, meru"akan lensa tunggal &ua
cahaya "ensil tergambarkan, masing-masing dibatasi oleh celah henti ketika bertem"at )1*
"ada bebera"a jarak dari lensa dan )+* dekat lensa Se"erti celah berdekatan "ada lensa ni
menunjukkan sebuah kedekatan lensa ni akan terlihat baha e%ekti%itas objek ke gambar
berjarak lebih besar- karenanya besarnya sisi lebih kecil- untuk "osisi 1 .enurunan ini di
besaran lateral karena "osisi celah lebih kelihatan sebagai titik objek yang menyusut jauh
dari sumbu, jadi gambar tsb mengalami distorsi barel Akibat "enem"atan celah henti "ada
gambar dari sisi lensa da"at juga dilihat dari gambar yang sama dengan membalikkan semua
sinar dan "eranan dimainkan oleh objek dan gambar Sekarang kee%ekti%an rasio objek ke
gambar berjarak dekat, dan distorsi "incushion celah dalam gambar
Gambar 5-10 'ambar "ersegi )a* distorsi bantalan, )b* distorsi barel, )c* disebabkan oleh
"embesaran seragam
8/16/2019 HAL 100-103.docx
2/6
Gambar 5-11 )a* e%%ek celah tertutu" "ada "embelokan dari sebuah gambar oleh sebuah lensa Celah "ada
"osisi )1* mem"roduksi banyal barrel distortion dari "ada yang di "osisi )+* $ika objek dan gambar ditukar,
sistem itu juga mem"roduksi "incushion distortion )b* gambar dari celah "ersegi oleh lensa "ositi% /arrel
distortion terjadi dalam gambar )c* gambar dari celah kotak "ersegi oleh lensa "ositi% &engan tem"at berhenti
"ada lensa, gambar terbebas dari distortion )d* gambar dari sbuah celah "ersegi oleh lensa "ositi# &engan
tem"ah berhenti diantara lensa dan gambar, "incushion distortion terjadi dalam gambar (gambar 5-11b,c dan d
dari M. Cagnet, M. Francon, dan J. C. Thrierr, Atlas of ptical !henomenon,!late 5, "erlin. #pringer-
$erlag.1%&'.
etika celah tertutu" te"at "ada "osisi lensa, maka distorsi tidak terjadi $uga, sesimetri
dengan "usat henti ombinasi kedua e%ek, bebas dari distorsi "ada besaran satuan %ek
%otogra%i dari tem"at henti "ada distorsi didinjukkan lagi "ada gambar 5-11b, c, dan d
5-2 A/AS 4!A
Aberasi akhir di diskusikan bukan satu dari aberasi Seidel, yang meru"akn semua arna
aberasi /ukan juga orde "ertama "erkiraan mau"un orde ketiga teori yang di sketsa secara
ringkas dalam bagian terdahulu yang diambil ke catatan "enting "eristia re%raksi6 #ariasiindeks bias dengan "anjang gelombang, atau %enomena dis"ersi arena dis"ersi,
8/16/2019 HAL 100-103.docx
3/6
"enambahan aberasi kromatik )CA* tam"ak, bahkan "ada o"tik "araksial, dimana gambar
terbentuk oleh "erbedaan arna cahaya bukan yang seru"a dalam hal monokromatik orde
tiga aberasi dari "ersamaan )5-+5*, kita da"at mengenal e%ek arna dengan "ertimbangan
"anjang gelombang yang bergantung dari setia" koe%isien tertentu
Aberasi kromatik dari lensa ditunjukkan oleh gambar 5-1+a karena "anjang titik focal f suatulensa tergantung "ada indeks bias n kaca f juga meru"akan %ungsi dari "anjang gelombang
'ambar menunjukkan kon#ergensi dari "eristia sejajar sinar cahaya oleh lensa ke titik focal
berbeda untuk arna merah dan terakhir arna ungu dari s"ektum tam"ak !enunjukkan
baha sebuah kerucut cahaya ungu akan berbentuk lingkaran cahaya berarna merah %okus
"ada $ika "eristia cahaya memiliki semua "anjang gelombang dari s"ektrum tam"ak,
arna tengah %okus diantara titik tersebut "ada sumbu Se"erti "ada sebuah "risma, re%raksi
lebih besar dari "anjang gelombang ter"endek yang membaa %okus arna ungu lebih dekat
ke lensa untuk lensa tam"ak "ositi% 'ambar 5-1+b ilustrasi aberasi kromatik "ada sebuah
sumbu-o%% titik objek dan dis"lay keduanya aberasi )romati) longitudinal dan aberasi
)romati) lateral. !enunjukkan baha jika aberasi kromatik longitudinal tidak muncul,aberasi kromatik lateral da"at diartikan sebagai sebuah "erbedaan dalam besaran untuk arna
berbeda Aberasi kromatik longitudinal dari sebuah lensa cembungs mungkin sebanding
dengan aberasi bulat "ada sinar di celah lebar
'ambar 5-1+ aberasi kromatik )berlebihan* "ada lensa ti"is, ilustrasi e%ek "ada "anjang
%ocal )a* dan lateral dan longitudinal kehilangan "anjang gelombang arna merah )* dan
ungu )$ *
Aberasi kromatik diha"uskan dengan menggunakan bebera"a "enyebaran element dari daya
yang berlaanan ebanyakan solusi umum dica"ai dengan akromatik rangka", terdiri dari
lensa ko#ek dan konka%, dari gelas yang berbeda, "engabungan bersama .anjang focal dan
daya dari lensa berbeda, disebabkan kejelasan "ermukaannya, untuk menghasilkan daya
rangka" yang seru"a itu mungkin antara "ositi% atau
8/16/2019 HAL 100-103.docx
4/6
gambar 5-13 akromatik rangka", terdiri dari )1* mahkota "enggabungan
lensa kaca e*uicon+e ke lensa kaca negati% flint. 7otasi untuk keem"at jari
jari kur#a telah ditunjukkan
negati% Sebaran daya kom"onen, te"at melalui bagian kaca , berbanding terbalik dengan
daya Hasilnya adalah "enggabungan lensa yang memiliki "anjang focal teta"i dikurangi
kelebihan dis"ersi sebuah bagian "enting dari s"ektrum tam"ak
ita selanjutnya mem"ertimbangkan rician dari model ini /entuk umum dari
akromatik rangka" ditunjukkan "ada gambar 5-13 &aya dari dua lensa untuk "usat arna
kuning dari s"ektrum tam"ak, dengan mudah ditam"ilkan lagi oleh "anjang gelombang
Fraunhofer , λ D 5/.& nm , yaitu
P1 D=1
f =(n1 D−1 )( 1r
11
− 1
r12 )=(n1 D−1) K 1 )5-33*
P2 D=
1
f =(n2
D−1
)( 1
r21−
1
r22
)=(n2
D−1
) K 2
)5-38*
&imana jari-jari kur#a dimodelkan "ada gambar 5-13 &isini n D menunjukkan "enyebaran
indks kaca untuk garis & 9raunho%er, dan kita mengenalkan konstanta K 1 dan K 2
sebagai singkatan dari kelengkungan ita telah bersedia menunjukkan dengan "ersamaan )8-
3+* baha daya tersebut rangka", dengan lensa "emisah L, diberikan oleh
1
f =
1
f 1
+1
f 2
− L
f 1f 2
)5-35*
dan
P= P1+ P
2− L P
1 P
2 )5-3:*
.ada "enggabungan rangka" lensa ti"is, 0 ; 0, dan daya lensa meru"akan "enjumlahan 6
P= P1+ P
2 )5-32*
!enggabungkan "ersamaan )5-33* dan )5-38*,
8/16/2019 HAL 100-103.docx
5/6
n
n K
1+(¿¿2−1) K
2
(¿¿ 1−1)¿ P=¿
)5-3
8/16/2019 HAL 100-103.docx
6/6
'ambar 5-= )a* gambar garis astimatik dan S dari titik sumbu-o%% . disebabkan oleh tangensial )tt?* dan
sagital )ss?* "enggemar sinar cahaya melalui lensa )b* %oto gambar astigmatik dibentuk oleh
lensa, sebagai ilustrasi "ada gambar 5-=a 'aris "emisah gambar dan S diungka"kansebagai
bagian yang bercahaya oleh layar ber"endar )dari M. Cagnet, M. Francon, dan J. C. Thrierr,
Atlas of ptical !henomenon,!late 5, "erlin #pringer-$erlag.1%&'.* )c* "ermukaan
astigmatik "ada bidang lensa )d* menggunakan "enghentin untuk arti%isial @meratakan
bidang lensa .ermukaan kom"romi antara "ermukaan S dan ditandai oleh garis "utus-
"utus