19
Kelompok Satu Makalah Sifat Sistem Pengendalian Manajemen Widya Novianti Rezki – C1C111440 Satrio Pratomo – C1C112457 Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi 2012

Hakikat SPM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas

Citation preview

Makalah Sifat Sistem Pengendalian Manajemen

Kelompok Satu

Makalah Sifat Sistem Pengendalian Manajemen

Widya Novianti Rezki C1C111440

Satrio Pratomo C1C112457

Universitas Lambung MangkuratFakultas Ekonomi

Jurusan Akuntansi

2012

Daftar Isi

2Daftar Isi

3Pendahuluan

3A.Latar Belakang

4Permasalahan

4B.Rumusan Masalah

4C.Batasan Permasalahan

5Pembahasan

5A.Konsep Dasar Sistem

5B.Konsep Pengendalian

6C.Konsep Manajemen

7D.Sistem Pengendalian Manajemen

12Simpulan

14Daftar Pustaka

PendahuluanA. Latar BelakangPengendalian merupakan salah satu bagian penting dari fungsi manajemen. Sebagaimana diketahui fungsi manajemen Menurut Leslie W.Rue and Lloyd L.Byars di dalam Victor Sitorus adalah Planning(Perencanaan), Organizing(Pengorganisasian), Staffing(Personalia), Leading(Pengarahan) dan Controlling(Pengendalian). Fungsi Controlling/Pengendalian memiliki peran dalam mendeteksi kelemahan yang perbaikannya menjadi umpan balik dari suatu kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan (Victor,7:2008). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pengendalian merupakan suatu bentuk evaluasi yang akan menjadikan sebuah sistem manajemen dapat memperbaiki diri sendiri (self repair) dengan konsep penyelasaran standar mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Hal ini selaras dengan pendapat Victor(2008:7) bahwa fungsi controlling adalah menciptakan standar atau kriteria, membandingkan hasil monitoring dengan standar, melakukan perbaikan atas deviasi atau penyimpangan, merevisi dan menyesuaikan metode pengendalian sebagai respon atas hasil pengendalian dan perubahan kondisi, serta mengomunikasikan revisi dan penyesuaian tersebut ke seluruh proses manajemen.Sebuah pengendalian tidak cukup hanya dalam menentukan standar dan bentuk evaluasi saja, namun membutuhkan sarana atau alat untuk digunakan sebagai fungsi pengendalian dalam manajemen. Sistem pengendalian manajemen berupaya menjadi sarana bagi manajemen untuk mengendalian dan menyelaraskan tahapan tahapan dalam fungsi manajemen agar dapat terpenuhinya tujuan strategis yang di inginkan. Dengan begitu manajamen akan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk perlakuan terhadap fungsi manajemen.Sistem dapat secara efektif dideskripsikan dan dianalisis. Klasifikasi sistem secara garis besar di antara deterministik sederhana sampai probabilistik yang rumit.Khususnya dalam organisasi bisnis, secara sederhana aktivitas manajemen adalah perencanaan (planning), pengendalian (controlling), dan pengambilan keputusan (decision making).Perencanaan bukan hanya menentukan tujuan, tetapi juga deskripsi aktivitas, metode, dan perpaduannya agar tujuan tersebut dapat dicapai. Manajemen memerlukan informasi untuk membantu pemilihan rencana yang terbaik dalam mencapai tujuan tersebut. Aktivitas pengendalian secara keseluruhan tidak efektif tanpa informasi. Untuk mempengaruhi kendali, manajemen harus memiliki subsistem yang berfungsi untuk mengukur output sistem dan membandingkannya dengan tujuan yang direncanakan. Kemudian, fungsi manajemen terutama dapat melakukan tindakan yang tepat untuk memperbaiki penyimpangan hasil rencana.

Beberapa tahun terakhir ini telah terjadi pertumbuhan yang sangat signifikan pada hubungan yang terjadi antara sistem pengendalian manajemen (SPM) dan strategi. SPM merupakan satu-satunya perangkat manajer yang digunakan dalam mengimplementasikan strategi yang diinginkan. Oleh karena itu semua perusahaan berusaha agar orientasi perusahaan dan stretegi bisnis dapat direfleksikan dalam sistem pengendalian manajemen. Permasalahan

B. Rumusan Masalah

Sebagaimana diketahui bahwasanya pengendalian bukanlah konsep yang sederhana. Perlu ada beberapa tahapan yang harus di deskriptifkan secara luas mengenai pengendalian itu sendiri. Bagaimana pengendalian tersebut dapat dilaksanakan secara tepat dan mendukung dari tujuan dari manajemen itu sendiri. Maka dari itu dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana sifat sistem pengendalian manajemen dapat di deskripsikan?2. Apa sajakah unsur-unsur sifat pengendalian manajemen?

3. Bagaimana perkembangan informasi mempengaruhi sifat sistem pengendalian manajemen?C. Batasan Permasalahan

Sebagaimana rumusan permasalahan diatas terdapat beberapa batasan-batasan yang perlu di deskripsikan penulis agar tidak keluar dari topik bahasan mengenai Sifat Sistem Pengendalian Manajemen. Batasan-batasan tersebut antara lain:1. Sifat pengendalian manajemen yang di deskripsikan meliputi aspek dan elemen pengendalian manajemen.

2. Unsur-unsur sifat pengendalian manajemen hanya meliputi perbandingan pengendalian sederhana dan pengendalian manajemen serta beberapa hal umum mengenai pengendalian manajemen.

3. Perkembangan informasi yang di deskripsikan pengaruhnya terhadap sifat sistem pengendalian manajemen.

Pembahasan

A. Konsep Dasar SistemKata sistem berasal dari bahasa latin yaitu systma dan dalam bahasa yunani yaitu sustma adalah sekumpulan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sedangkan menurut para ahli, pengertian sistem sebagai berikut:Menurut Ludwig Von Bartalanfy (1945) dalam Wikipedia Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.Menurut Anthony & Govindarajan (2005:7) Sebuah sistem merupakan suatu cara tertentu dan biasanya berulang untuk melaksanakan suatu atau serangkaian aktivitas. Sejumlah karakteristik sistem yakni: lebih kurang membentuk ritme tertentu, terkoordinasi, dan mengulangi serangkaian tahapan tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu.

Pendekatan sistem yang menekankan komponen akan memudahkan dalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan suatu sistem. Suatu sistem memiliki maksud tertentu, ada yang menyebutkan maksud suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Bila merupakan suatu sistem utama, misalnya suatu sistem bisnis maka istilah Goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem yang lain yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, istilah objectives lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup dari mana memandang sistem tersebut. B. Konsep PengendalianPengendalian berasal dari kata kendali yaitu alat atau pedoman untuk mengarahkan suatu usaha dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan dan ditetapkan. Sedangkan pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan komponen maupun variabel-variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang sudah direncanakan. Pengendalian merupakan suatu konsep yang luas yang berlaku dalam kehidupan. Istilah pengendalian merupakan penggabungan antara dua pengertian yang sangat berkaitan dan terintegrasi, tetapi dari masing-masing pengertian tersebut dapat diartikan tersendiri, yaitu perencanaan dan pengawasan. Dalam proses perencanaan dan pengawasan dikatakan pengendalian. Oleh karena itu, suatu pengawasan tanpa adanya perencanaan lebih dahulu tidak ada artinya, demikian sebaliknya hal yang direncanakan tidak menghasilkan menghasilkan suatu tanpa adanya pengawasan. Secara sederhana proses pengendalian menurut Anthony & Govindarajan (2005) terdiri dari beberapa elemen, antara lain:

1. Pelacak (detector)

Suatu perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.

2. Penilai (assessor)

Suatu perangkat yang menetukan signifikansi dari peristiwa aktual dengan cara membandingkan dengan beberapa standar atau ekspetasi dari apa yang seharusnya terjadi.

3. Effektor

Suatu perangkat (yang biasa disebut dengan umpan balik) yang mengubah perilaku jika penilai (assessor) mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan hal tersebut.

4. Jaringan komunikasi

Perangkat yang meneruskan informasi antara pelacak (detector) dan penilai (assessor) dan antara penlai (assessor) dengan effector.

Beberapa elemen tersebut dapat di gambarkan dalam bentuk sederhana yakni thermostat, yaitu alat untuk mengatur suhu secara otomatis yang bekerja karena perubahan suhu. Hubungan komponen thermostat yang sesuai dengan elemen-elemen sistem pengendalian, adalah seperti:

1. Termometer (detector), adalah yang mengukur suhu ruangan.

2. Assessor, adalah sebagai yang membandingkan suhu ruangan dengan standar yang diterima mengenai suhu yang seharusnya.

3. Effector, adalah yang mendorong pemanas untuk untuk memancarkan panas (jika suhu aktual lebih tinggi dari standar) dan juga yang mematikan alat-alat ini ketika suhu ruangan telah sesuai dengan suhu standar/

4. Jaringan komunikasi, adalah yang meneruskan informasi dari termometer ke assessor lalu ke elemen pemanas atau pendingin.C. Konsep ManajemenManajemen menurut Henry Fayol dalam Wikipedia di diskripsikan dalam 6 fungsi yakni, forecasting, planning, organizing commanding, coordinating dan controlling. Dan menurut Mary Parker Follet (1920) dalam Wikipedia mendeskripsikan manajemen sebagai seni dalam mencapai tujuan melalui sekumpulan orang. Dapat disimpulkan manajemen merupakan sekumpulan orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu bersama. Manajemen terdiri dari beberapa kelompok atau strata manajemen. Secara umum strata manajemen di bedakan menjadi top level management, middle level management dan first level management. Pada tiap strata manajemen memiliki fungsi mengontrol tingkatan manajemen di bawahnya. Hal tersebut di rasa perlu untuk menyelaraskan pelaksanaan setiap kebijakan yang dibuat sesuai dengan kebijakan bersama agar mencapai tujuan yang telah di tentukan. Dari pemahaman ini dapat disimpulkan bahwasanya pengendalian manajemen adalah upaya tingkatan manajemen dalam memastikan pelaksanaan kebijakan manajemen terhadap strata manajemen di bawahnya. Hal tersebut di perkuat dengan pendapat Anthony & Govindarajan (2005:5)bahwa proses pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer pada seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.

Perbandingan dengan Proses Pengendalian yang Lebih Sederhana. Proses pengendalian yang digunakan oleh manajer mengandung elemen yang sama seperti pada sistem pengendalian yang lebih sederhana telah digambarkan di atas: detector, assessor, effector, dan sistem komunikasi. Detector melaporkan apa yang sedang terjadi atas organisasi; assessor membandingkan informasi ini dengan keadaan yang diinginkan; effector melakukan tindakan koreksi terhadap perbedaan yang signifikan antara keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan untuk diterima, dan sistem komunikasi memberitahukan para manajer apa yang sedang terjadi dan bagaimana membandingkannya dengan keadaan yang diinginkan.ENBagaimanapun, terdapat perbedaan yang signifikan antara proses pengendalian manajemen dengan proses yang lebih sederhana yang digambarkan sebelumnya:

1. Tidak seperti halnya dengan thermostat atau sistem suhu tubuh, standar tidaklah ditetapkan terlebih dahulu.

2. Seperti halnya pengendalian mobil (fetapi tidak seperti regulasi pada suhu tubuh atau ruangan), pengendalian manajemen tidaklah bersifat otomatis.

3. Tidak seperti dengan pengendalian sebuah mobil, di mana sebuah fungsi dilakukan oleh seorang individu, pengendalian manajemen memerlukan koordinasi antar-individu.

4. Hubungan dari diterimanya kebutuhan bagi tindakan untuk menetapkan tindakan yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan mungkin tidak jelas.D. Sistem Pengendalian ManajemenAnthony & Govindarajan (2007) menyatakan sistem pengendalian manajemen adalah suatu alat untuk mengimplementasikan strategi, yang berfungsi untuk memotivasi anggota organisasi guna mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan menurut Marciareello & Kirby (1998) dalam Wikipedia menyatakan SPM adalah perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud membantu manajer mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi secara terus penerus.

Menurut Hongren (2005) dalam Wikipedia SPM adalah teknik terintegrasi untuk mengumpulkan dan menggunakan informasi untuk memotivasi perilaku karyawan dan mengevaluasi kinerja mereka.

Dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian manajemen merupakan suatu cara tertentu dan berulang-ulang yang dilakukan manajemen untuk mengontrol organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai.

Sebagaimana di paparkan diatas sistem pengendalian manajemen tidak dapat terlepas dari perencanaan. Pengendalian sendiri memerlukan perencanaan dan pengendalian. Aktivitas tersebut dapat di aplikasikan dalam: formulasi strategi dan pengendalian tugas. Menurut Anthony & Govindarajan (2005:8) Hubungan Fungsi Perencanaan dan Fungsi Pengendalian diatas dapat digambarkan dalam bagan berikut:

AktivitasSifat Akhir Produk

Dari bagan diatas dapat di deskripsikan bahwa pengendalian manajemen terletak antara formulasi strategi dan pengendalian tugas dalam beberapa hal. Formulasi strategi paling tidak tersistematis di antara ketiganya; pengendalian tugas merupakan yang paling tersistematis; dan pengendalian manajemen terletak di antaranya. Formulasi strategi berfokuskan Pada jangka panjang, pengendalian tugas berfokus pada kegiatan jangka pendek, dan pengendalian manajemen terletak di antaranya. Formulasi strategi memperkirakan hal-hal yang terlampau umum untuk masa mendatang, pengendalian tugas menggunakan data akurat yang terjadi, dan pengendalian manajemen terletak di antaranya. Masing-masing kegiatan meliputi perencanaan dan pengendalian; tetapi dengan penekanan yang berbeda untuk masing-masing kegiatan. Proses perencanaan dalam formulasi strategi merupakan hal yang lebih penting, proses pengendalian merupakan hal yang lebih penting dalam pengendalian tugas, dan dalam pengendalian manajemen perencanaan dan pengendalian merupakan hal yang sama pentingnya.Perumusan Strategi

Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Bagi beberapa perusahaan, mencapai tingkat ROI (return on investment) memuaskan merupakan tujuan yang penting; bagi perusahaan lainnya, memperluas pangsa pasar merupakan hal yang sama pentingnya. Organisasi nirlaba juga memiliki tujuan; yang secara umum, mereka mencoba memberikan pelayanan semaksimum mungkin dengan dana yang tersedia. Dalam proses formulasi strategi, tujuan organisasi biasanya diambil dari yang sudah ada, meskipun sesekali waktu pemikiran strategis dapat memfokuskan pada tujuan mereka sendiri.

Strategi merupakan perencanaan yang besar, perencanaan yang penting. Manajemen menetapkan secara umum ke arah mana organisasi bergerak yang diinginkan manajemen senior. Sebuah keputusan dari pabrik mobil untuk memproduksi dan menjual mobil listrik akan menjadi suatu keputusan strategis. Kebutuhan untuk memformulasikan strategi biasanya timbul dalam merespons ancaman yang diterima (misalnya, serangan dari pesaing, pergeseran cita rasa konsumen, peraturan pemerintah yang baru) atau adanya kesempatan (misalnya, inovasi teknologi, persepsi yang baru dari perilaku pelanggan, atau pengembangan aplikasi baru dari produk yang sudah ada). Seorang CEO yang baru, terutama yang berasal dari luar perusahaan, biasanya merasakan adanya ancaman dan kesempatan berbeda dari yang dirasakan pendahulunya. Sehingga, perubahan dalam strategi sering terjadi ketika ada pergantian CEO yang baru.Pengendalian Manajemen

Merupakan proses dengan mana para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasi strategi organisasi. Beberapa aspek yang mempengaruhi proses pengendalian manajemen ini antara lain :

1. Kegiatan pengendalian manajemen, meliputi:a. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi

b. Mengkoordinasikan aktivitas aktivitas dari beberapa bagian organisasi

c. Mengkomunikasikan informasi

d. Mengevaluasi informasi

e. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil

f. Mempengaruhi orang orang untuk mengubah perilaku nya

2. Keselarasan tujuanPara manajer memiliki tujuan pribadi dan juga tujuan organisasi, sehingga Masalah pengendalian yang utama adalah bagaimana mempengaruhi para manajer untuk bertindak demi pencapaian tujuan pribadi dengan cara sedemikian rupa sekaligus dapat membantu pencapaian tujuan organisasi. Tujuan pribadi dan tujuan organisasi harus dirancang dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan (goal congruence) yang konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri.

3. Perangkat penerapan strategiSistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan organisasi ke arah tujuan strategis nya, sehingga pengendalian manajemen terutama memfokuskan pada pelaksanaan strategi4. Tekanan finansial dan nonfinansialTujuan finansial memfokuskan pada hasil - hasil moneter, laba bersih dan pengembalian atas modal. Tujuan nonfinansial mencakup mutu produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, pengantaran tepat waktu dan semangat kerja karyawan.

5. Bantuan dalam mengembangkan strategi baru

Pengendalian interaktif merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem pengendalian manajemen yang mengundang perhatian manajemen pada pengembangan, baik negatif (misalnya kehilangan pangsa pasar dan keluhan pelanggan) maupun positif (misalnya pembukaan pasar baru sebagai akibat dari penghapusan peraturan pemerintah).Pengendalian manajemen tidak memerlukan tindakan yang berhubungan dengan perencanaan yang ditentukan sebelumnya, seperti anggaran belanja (budget). Perencanaan seperti itu didasarkan pada keadaan yang dipercaya ada pada saat diformulasikan. Jika keadaan ini telah berubah pada saat penerapan, tindakan yang diarahkan dalam perencanaan mungkin tidak akan dilaksanakan lebih lama lagi. Pengendalian manajemen ikut serta mengantisipasi keadaan masa depan untuk memastikan tujuan organisasi dapat dicapai. Jika seorang manajer menemukan pendekatan yang lebih baik -yang kemungkinan lebih baik dari rencana yang ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan organisasi sistem pengendalian manajemen seharusnya tidak merintangi penerapannya. Dengan kata lain, menyesuaikan diri dengan anggaran tidaklah terlalu baik, dan tidak menyesuaikan diri dari anggaran tidaklah burukPerbedaan antara Formulasi Strategi dari Pengendalian Manajemen.

Formulasi strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi baru; pengendalian manajemen adalah proses pengimplementasian strategi tersebut. Dari titik awal rancangan sistem, perbedaan yang terpenting antara formulasi strategi dan pengendalian manajemen adalah formulasi strategi pada dasarnya tidak tersistematis. Ancaman, kesempatan, dan gagasan baru tidak terjadi pada jangka waktu yang tetap: sehingga keputusan stratejik mungkin dibuat pada saat kapan pun.Pengendalian Tugas

Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian tugas merupakan transaction-oriented-yaitu, melibatkan kinerja tugas individual menurut aturan yang dibuat dalam proses pengendalian manajemen. Pengendalian tugas selalu terdiri dari pengawasan agar aturan-aturan ini diikuti; sebuah fungsi yang dalam beberapa kasus tidak selalu membutuhkan kehadiran sentuhan manusia. Perangkat mesin yang terkendali secara berurutan, komputer pengendali proses, dan robot merupakan perangkat pengendali tugas yang bersifat mekanis. Fungsi mereka, yang melibatkan manusia hanya jika bukti belakangan ini tidak mahal atau lebih dapat diandalkan; hal ini hanya terjadi jika peristiwa yang tidak biasa begitu seringnya sehingga pemrograman sebuah komputer dengan aturan tersebut yang digunakan untuk mengatasi peristiwa ini tidak dapat bermanfaat.Perbedaan antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen.

Perbedaan paling penting antara pengendalian tugas dan pengendalian manajemen adalah banyak sistem pengendalian tugas yang bersifat scientific. Secara definisi, pengendalian manajemen meliputi perilaku para manajer, dan hal ini tidak dapat dinyatakan melalui persamaan-persamaan. Kesalahan serius yang mungkin dibuat adalah jika prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh ilmuwan manajemen bagi situasi pengendalian tugas juga diterapkan pada situasi pengendalian manajemen. Dalam pengendalian manajemen, para manajer berinteraksi dengan manajer lainnya; dalam pengendalian tugas, manusia tidak terIibat secara keseluruhan sebagaimana dalam beberapa proses produksi yang terotomatisasi), atau interaksi antara seorang manajer dan yang bukan manajer.Contoh Keputusan dalam Fungsi Perencanaan dan Pengendalian

Perumusan StrategiPengendalian ManajemenPengendalian Tugas

Mengakuisisi bisnis yang tak terkait

Memasuki bidang bisnis baru

Menambah penjualan langsung melalui pos

Mengubah rasio utang / modal

Menerapkan kebijakan yang telah disepakati

Menyusun kebijakan spekulasi persediaan

Memutuskan lingkup dan arah riset Memperkenalkan produk / merek baru dalam lini produk

Memperluas pabrik

Menentukan anggaran untuk iklan

Menerbitkan utang baru

Menerapkan program rekrutmen minoritas

Memutuskan tingkat persediaan

Mengendalikan organisasi riset Mengkoordinasi pesanan yang masuk

Menjadwalkan produksi

Memesan iklan TV

Mengatur arus kas

Memelihara dokumen kepegawaian

Memesan ulang suatu barang

Menjalankan proyek riset individual

Dampak Internet terhadap Pengendalian ManajemenSistem pengendalian manajemen meliputi informasi dan organisasi memerlukan sebuah infrastruktur untuk memproses informasi tersebut. Internet menyediakan infrastruktur tersebut sehingga membuat pemrosesan informasi menjadi lebih mudah dan lebih cepat dengan kesalahan yang lebih sedikit.

Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang efisien dan efektif, tetapi internet tidak dapat menggantikan proses fundamental yang melibatkan pengendalian manajemen karena penerapan strategi melalui pengendalian manajemen secara esensial merupakan sebuah proses sosial sehingga tidak dapat diotomatisasikan secara penuh.Ketersediaan akses data secara elektronis ke data base hanya memberikan kontribusi kecil pada penilaian (judgement) yang diperlukan untuk mendesain dan mengoperasikan suatu sistem pengendalian yang optimal. Penilaian tersebut meliputi :1. Memahami nilai relatif dan pentingnya keanekaragaman dan terkadang bersaing dalam tujuan yang mendorong individu untuk bertindak2. Penyelarasan tujuan dari beragam individu dengan organisasi3. Pengembangan tujuan tertentu melalui unit bisnis, area fungsional dan departemen departemen yang akan dinilai4. Mengkomunikasikan strategi dan tujuan kinerja yang spesifik untuk keseluruhan organisasi5. Menjelaskan variabel kunci yang akan diukur dalam penilaian kontribusi individual terhadap tujuan organisasi6. Mengevaluasi kinerja actual relatif terhadap ukuran standar dan pembuatan kesimpulan tentang kinerja manajer7. Menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau kinerja yang produktif8. Mendesain struktur penghargaan yang tepat9. Mempengaruhi individu untuk mengubah perilaku merekaSimpulan

Dari pembahasan mengenai sistem pengendalian intern diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Sstem merupakan suatu cara tertentu dan biasanya berulang untuk melaksanakan suatu atau serangkaian aktivitas. Sejumlah karakteristik sistem yakni: lebih kurang membentuk ritme tertentu, terkoordinasi, dan mengulangi serangkaian tahapan tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan komponen maupun variabel-variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang sudah direncanakan.

3. Manajemen adalah suatu organisasi yang terdiri dari kelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama (tingkatan laba yang memuaskan).4. Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu cara tertentu dan berulang-ulang yang dilakukan manajemen untuk mengontrol organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai.

5. Bahwa pengendalian manajemen terletak antara formulasi strategi dan pengendalian tugas dalam beberapa hal. Formulasi strategi paling tidak tersistematis di antara ketiganya; pengendalian tugas merupakan yang paling tersistematis; dan pengendalian manajemen terletak di antaranya. Formulasi strategi berfokuskan Pada jangka panjang, pengendalian tugas berfokus pada kegiatan jangka pendek, dan pengendalian manajemen terletak di antaranya.6. Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan ini7. Pengendalian Manajemen merupakan proses dengan mana para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasi strategi organisasi.

8. Beberapa aspek yang mempengaruhi proses pengendalian manajemen ini yakni, Kegiatan pengendalian manajemen, Keselarasan tujuan, Perangkat penerapan strategi, Tekanan finansial dan nonfinansial, dan Bantuan dalam mengembangkan strategi baru9. Perbedaan yang terpenting antara formulasi strategi dan pengendalian manajemen adalah formulasi strategi pada dasarnya tidak tersistematis. Ancaman, kesempatan, dan gagasan baru tidak terjadi pada jangka waktu yang tetap: sehingga keputusan stratejik mungkin dibuat pada saat kapan pun.10. Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien.11. Perbedaan paling penting antara pengendalian tugas dan pengendalian manajemen adalah banyak sistem pengendalian tugas yang bersifat scientific.12. Dampak Internet terhadap Pengendalian Manajemen Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang efisien dan efektif, tetapi internet tidak dapat menggantikan proses fundamental yang melibatkan pengendalian manajemen karena penerapan strategi melalui pengendalian manajemen secara esensial merupakan sebuah proses sosial sehingga tidak dapat diotomatisasikan secara penuhDaftar Pustaka

Anthony, Robert.N.,Vijay Govindarajan. 2007. Management Control System. Chicago: Mc-Graw-Hill IRWIN. Diakses dari Wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Management_control_system, diakses tanggal 30 september 2012Anthony, Robert.N.,Vijay Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

Henny. 2001. Penerapan Metode Transfer Pricing Untuk Meningkatkan Kinerja Manajer Divisi Pada PT Weta Nusantara Utama Surabaya. Surabaya: Universitas Kristen Petra http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/eakt/2001/jiunkpe-ns-s1-2001-32497073-164-weta-chapter2.pdf, diakses tanggal 30 september 2012

Mappanyukki, Ratna. 2008. Hakikat Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Universitas Mercubuana. http://ratna.mappanyuki.staff.mercubuana.ac.id/dl.php, diakses tanggal 30 september 2012

Tim Penyusun. 2009. Pengantar Sistem Pengendalian Manajemen. Ciawi: Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCAQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpusdiklatwas.bpkp.go.id%2Ffilenya%2Fnamafile%2F393%2FPSPM_Final_Oke.pdf&ei=OalnUNn5B5G0rAemrIGQAw&usg=AFQjCNHgXE0h0YB3vvnvuvRm5CIYM6aD8w, diakses tanggal 30 september 2012

_____. 2003. Systems.http://en.wikipedia.org/wiki/System diakses tanggal 30 september 2012

Assessor

Perangkat Kendali

Effector

Perusahaan yang sedang dikendalikan

Detector

Formulasi strategi

Tujuan, strategi, dan kebijakan

Penetapan Strategi

Pengendalian Manajemen

Kinerja yang efisien dan efektif dari tugas-tugas individual

Pengendalian Tugas

Pengendalian hari ini

Strategi masa depan