7
HAKIKAT DIFUSI & INOVASI PEMBELAJARAN (Latar Belakang kehadiran Inovasi dalam Pembelajaran) UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI ' IYAH HAKIKAT DIFUSI & INOVASI PEMBELAJARAN (Latar Belakang kehadiran Inovasi dalam Pembelajaran) Disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu Mata kuliah Difusi dan Inovasi Pembelajaran MTP-515

Hakikat Difusi Dan Inovasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendidikan

Citation preview

Page 1: Hakikat Difusi Dan Inovasi

HAKIKAT DIFUSI & INOVASI PEMBELAJARAN (Latar Belakang kehadiran Inovasi dalam Pembelajaran)

  

UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI ' IYAH

HAKIKAT DIFUSI & INOVASI PEMBELAJARAN(Latar Belakang kehadiran Inovasi dalam Pembelajaran)

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu Mata kuliah

Difusi dan Inovasi Pembelajaran MTP-515

 

Page 2: Hakikat Difusi Dan Inovasi

OLEH :

DEDEH NURMIATI  NIM   55 2010 0238

PROGRAM MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKANUNIVERSITAS AS-SYAFI’IYAH

JAKARTA2011

KATA PENGANTAR

Makalah berjudul “Hakikat Difusi & Inovasi Pembelajaran (Latar Belakang Kehadiran Inovasi dalam Pembelajaran)”,

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Difusi dan Inovasi Pembelajaran dengan kode sandi MTP - 555.

Pembelajaran sebagai suatu konsep pedagogik secara teknis dapat diartikan sebagai upaya sistematik dan sistemik

untuk menciptakan lingkungan belajar yang potensial menghasilkan proses belajar yang bermuara pada berkembangnya

potensi individu sebagai peserta didik.

Pendidik yang memiliki komitmen tinggi terhadap profesinya ditunjukan oleh penguasaan terhadap aspek-aspek

pembelajaran, baik dalam fungsi perencanaan, pengembangan dan pelaksanaan maupun pelaporan hasil pembelajaran

secara akuntable kepada masyarakat.

Saya menyadari, bahwa banyak kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini.  Oleh karena itu, mohon

saran dan kritik dari para pembaca, untuk kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.

Rasa syukur saya panjatkan pula kepada Allah SWT, atas semangat dan kemauan rekan-rekan mahasiswa yang telah

membantu memberikan saran dan do’a dalam penyelesaian makalah ini.

Last but not least, bahkan the most important thing, saya ucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada bapak Dr. Sigit Wibowo selaku dosen mata kuliah ini yang telah meyakinkan saya bahwa inovasi itu adalah

tantangan sekaligus energi untuk belajar terus dan terus.....

Cianjur,   Mei 2011.

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................................................  i

DAFTAR ISI...........................................................................................................  ii

BAB I          PENDAHULUAN.............................................................................  1

A.   Latar Belakang.............................................................................1

B.   Tujuan Penulisan..........................................................................2

BAB II         KAJIAN TEORI................................................................................  3

A.   Pembelajaran.............................................................................  3

B.   Difusi dan Inovasi Pembelajaran.................................................3

BAB III       PEMBAHASAN................................................................................  5

BAB  IV      KESIMPULAN..................................................................................  9

Page 3: Hakikat Difusi Dan Inovasi

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................  10

BAB IPENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru, sebagai salah satu unsur pendidik, adalah mampu melaksanakan

tugas profesionalnya yaitu memahami bagaimana peserta didik belajar dan bagaimana mengorganisasikan proses

pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik, serta memahami tentang

bagaimana siswa belajar. Untuk dapat memahami proses yang terjadi pada diri siswa, guru perlu melakukan inovasi dalam

pembelajaran atau mengadopsi suatu hasil inovasi. Dan menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran, karena fungsi utama

pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik sesuai dengan tuntutan

zaman.

Pembelajaran sebagai suatu konsep pedagogik secara teknis dapat diartikan sebagai upaya sistematik dan sistemik

untuk menciptakan lingkungan belajar yang potensial menghasilkan proses belajar yang bermuara pada berkembangnya

potensi individu sebagai peserta didik.

Keterkaitan fungsional pembelajaran dengan belajar adalah bahwa pembelajaran sengaja dilakukan untuk

menghasilkan belajar atau dengan kata lain belajar merupakan parameter pembelajaran. Walaupun demikian perlu diingat

bahwa tidak semua proses belajar konsekuensi dari pembelajaran. Misalnya seseorang berubah perilakunya yang cenderung

malas belajar secara kebetulan teman dekatnya tidak naik kelas karena malas belajar, yang pada akhirnya seseorang itu

berubah jadi rajin belajar. Oleh karena itu, dapat pula dikatakan bahwa akuntabilitas belajar bersifat internal-individual,

sedangkan akuntabilitas pembelajaran bersifat publik.

Untuk menjelajahi berbagai sisi dari pemikiran para pakar terkait tentang konsep pembelajaran dan inovasi dalam

pembelajaran. Secara proporsional penjelajahan terhadap pemikiran tersebut akan dipaparkan dalam makalah

ini  tentang : Konsep pembelajaran, konsep Difusi dan Inovasiserta Latar Belakang Kehadiran Inovasi dalam bidang

Pembelajaran.

B.        Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah memperoleh dorongan dalam mengkaji secara kritis dan kreatif dalam

implikasi operasional dari konsep pembelajaran dan inovasi pembelajaran yang selanjutnya diimplementasikan terhadap

pembelajaran di sekolah.

BAB IIKAJIAN TEORI

A.    Pembelajaran

Istilah pembelajaran sudah mulai dikenal luas dalam masyarakat, lebih-lebih setelah diundangkannya Undang-undang

RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang secara legal formal memberi pengertian tentang

pembelajaran. Dalam Pasal 1 butir 20 pembelajaran diartikan sebagai “....proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.

Secara sederhana istilah pembelajaran (instruction) adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok

orang melalui satu atau lebih strategi, metode, dan pendekatan tertentu ke arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah

Page 4: Hakikat Difusi Dan Inovasi

ditentukan. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan terencana untuk mengkondisikan seseorang atau sekelompok orang agar

bisa belajar dengan baik. Oleh sebab itu, unsur utama pembelajaran adalah siswa bukan guru.

B.    Difusi dan Inovasi Pembelajaran

Inovasi termasuk inovasi pendidikan atau pembelajaran merupakan pemikiran cemerlang yang bercirikan hal baru

ataupun berupa praktik-praktik tertentu ataupun berupa produk dari suatu hasil olah-pikir dan olah-teknologi yang diterapkan

melalui tahapan tertentu yang diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan persoalan yang timbul dan memperbaiki suatu

keadaan tertentu ataupun proses tertentu yang terjadi di masyarakat.

Everett M. Rogers (1983), mendefinisikan difusi inovasi sebagai proses untuk mengkomunikasikan suatu inovasi

kepada anggota suatu sistem sosial melalui saluran komunikasi tertentu dan berlangsung sepanjang waktu.“Diffusion is the

process by which an inovation is communicated through certain cannels over time among the members of asocial system”.

Oleh karena difusi adalah proses komunikasi untuk menyebarluaskan gagasan, ide, karya sebagai suatu produk

inovasi maka aspek komunikasi menjadi sangat penting dalam menyebarluaskan gagasan, ide, ataupun produk tersebut.

Sementara itu, difusi inovasi pendidikan atau pembelajaran diartikan sebagai penyebarluasan dari gagasan inovasi

pendidikan melalui suatu proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu dalam suatu rentang waktu

tertentu di antara anggota sistem sosial masyarakat. Dengan demikian difusi inovasi pendidikan atau pembelajaran adalah

proses untuk mengkominukasikan suatu inovasi dalam bidang pendidikan atau pembelajaran kepada anggota suatu sistem

sosial melalui saluran komunikasi tertentu dan berlangsung sepanjang waktu.

           

BAB IIIPEMBAHASAN

Dalam sejarah manusia belum pernah terjadi begitu besar perubahan masyarakat terhadap perubahan sosial, seperti

yang terjadi pada akhir abad ke-20 ini. Dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat maka berubah dengan cepat pula

berbagai bidang kehidupan. Teknologi berubah, sarana kehidupan berubah, pola tingkah laku berubah, tata nilai berubah,

sistem pendidikan berubah dan berubah pulalah berbagai macam pranata sosial yang lain. Dampak dari cepatnya perubahan

sosial, meningkatkan kepekaan dan kesadaraan warga masyarakat terhadap permasalahan sosial. Hal ini terbukti dengan

adanya berbagai macam bentuk kegiatan sosial yang dilakukan oleh warga masyarakat, seperti pelajar, mahasiswa, ibu-ibu

rumah tangga, pengusaha, pimpinan agama.

Perubahan sosial menjadi satu kebutuhan karena dengan memahami proses perubahan sosial serta sistem

pengelolaannya akan dapat mengarahkan terjadinya perubahan sosial ke arah tujuan yang akan dicapai secara efektif. Pada

hakikatnya setiap perubahan sosial itu bersifat kompleks dan relatif (Ibrahim, hal 5) Kompleks artinya akan menyangkut

berbagai bidang kehidupan dan relatif artinya dari satu sudut pandang yang menguntungkan tapi dari sudut pandang yang lain

dapat merugikan.

Perubahan sosial berdampak pula pada sistem pendidikan atau pembelajaran yaitu, adanya perubahan paradigma

dalam pendidikan atau pembelajaran. Sampai saat ini pendidikan kita telah melalui tiga paradigma, yaitu paradigma

pengajaran (teaching), pembelajaran (instruction), dan proses belajar (learning) (Dewi Salma P, 2000, hal 2).

Paradigma pengajaran (teaching) dapat diartikan bahwa pendidikan atau pembelajaran hanya terjadi di sekolah,

dimana sudah ada guru yang mengajar. Guru sebagai satu-satunya narasumber yang akan mentransfer ilmu. Dalam proses

pembelajaran, guru berperan sebagai penyaji materi artinya guru menjelaskan materi kepada siswa, sedangkan siswa

menyimak dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Alat bantu mengajar yang digunakan oleh guru bersifat mendukung

penjelasan guru, alat bantu tersebut ditentukan oleh guru.

Paradigma kedua adalah paradigma pembelajaran (instuctional) paradigma ini lebih memberikan perhatian kepada

siswa. Dalam paradigma ini guru tidak hanya sebagai satu-satunya narasumber dan tidak hanya sebagai pengajar, namun juga

sebagai fasilitator yang membantu siswa belajar. Proses komunikasi dan pendekatan sistem mulai diterapkan pada paradigma

ini, sebagai proses komunikasi, guru berperan sebagai kominikator/pengirim pesan. Tugas guru sebagai komunikator adalah

mengolah pesan dan menentukan penyampaian agar pesan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Penerapan pendekatan

sistem yaitu guru sebagai subsistem berperan dalam merancang, mengelola dan menilai proses pembelajaran. Media

digunakan sebagai sumber belajar dan guru sebagai fasilitator.

Paradigma ketiga adalah proses belajar (learning). Paradigma ini menggali lebih dalam lagi seluruh aspek belajar, tidak

hanya proses belajar yang berada dalam lingkungan pendidikan formal tapi juga di lembaga nonformal.

Sementara Perkembangan pendidikan menurut Eric Ashby (1972) mengalami empat revolusi

1.    Revolusi pertama

Page 5: Hakikat Difusi Dan Inovasi

Masyarakat memberikan wewenang pendidikan terhadap orang tertentu (sufi) sehingga timbul profesi guru. Revolusi

ini mengakibatkan pergeseran pendidikan di rumah dan orang tua ke arah pendidikan formal di sekolah. Pada sekitar 500

tahun SM kita mengenal kaum sufi sebagai penjual ilmu pengetahuan, yaitu orang yang memberikan pelajaran dengan

mendapatkan upah. Ada tiga cara yang dilakukan kaum sufi dalam menyebarkan ilmu pengetahuan. Pertama kaum sufi

mempersiapkan secara teliti terlebih dahulu sebelum mentransfer ilmu pengetahuan kepada masyarakat . Kedua, materi-materi

yang diberikan, disesuaikan dengan keinginan masyarakat. Ketiga melakukan berbagai diskusi dengan masyarakat yang

belajar. Kaum Sufi berpendapat bahwa semua orangmempunyai potensi untuk berkembang dan sama-sama mempunyai

tanggung jawab sosial untuk mengatur dunia, tetapi semua itu hanya dapat dilakukan melalui pendidikan.

2.    Revolusi kedua

Dipakai bahasa tulisan di samping bahasa lisan dalam menyajikan pelajaran di sekolah. Revolusi kedua merupakan

perkembangan revolusi pertama, dimana pada saat pembelajaran dengan ceramah dan diskusi. Revolusi kedua ini

berkembang dengan adanya bahasa tulisan dalam menyajikan pelajaran.

3.    Revolusi ketiga

Ditemukannya mesin cetak yang pada gilirannya menyebabkan banyaknya buku yang tersedia di sekolah. Revolusi

ketiga ini awal digunakannya buku-buku sebagai sumber ilmu pengetahuan.

4.    Revolusi ke empat

Teknologi modern dalam bidang komunikasi dengan produk yang berupa peralatan elektronika dan bahan (software)

yang disajikan telah mempengaruhi seluruh sektor kehidupan termasuk pendidikan. Pada revolusi ini telah dimanfaatkan

teknologi modern software atau hardware dalam bidang pendidikan.

Perkembangan pendidikan semakin maju pesat di abad ke 21. Abad ke-21 merupakan abad kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi karena teknologi merupakan suatu keharusan dalam menghadapi era globasisasi.

Kemajuan teknologi salah satunya adalah teknologi komunikasi yang menunjang proses belajar tanpa batas, seperti

pembelajaran mandiri melalui internet. Belajar mandiri merupakan inti dan proses pembelajaran di masa depan yang cepat,

intensif dan serba terkini (up to date). Belajar mandiri ini pada abad ke-21 ini disebut Cyber learning. Cyber

learning merupakan akumulasi informasi yang serba cepat dan mudah untuk dikuasai. Dengan demikian, masuknya proses

pembelajaran cyber learning akan membuyarkan perbedaan antara pendidikan sekolah dan luar sekolah.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa latar belakang kehadiran inovasi diawali dengan adanya

perkembangan masyarakat atau perubahan sosial. Perubahan sosial ini menimbulkan dampak, yaitu adanya perubahan

paradigma pendidikan dan pembelajaran. Perubahan sosial menimbulkan adanya perkembangan inovasi pendidikan yang

ditandai dengan  adanya 4 revolusi perkembangan pendidikan.

BAB  IVKESIMPULAN

Inovasi termasuk inovasi pendidikan atau pembelajaran merupakan pemikiran cemerlang yang bercirikan hal baru

ataupun berupa praktik-praktik tertentu ataupun berupa produk dari suatu hasil olah-pikir dan olah-teknologi yang diterapkan

melalui tahapan tertentu yang diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan persoalan yang timbul dan memperbaiki suatu

keadaan tertentu ataupun proses tertentu yang terjadi di masyarakat.

Latar belakang kehadiran inovasi diawali dengan adanya perkembangan masyarakat atau perubahan sosial.

Perubahan sosial ini menimbulkan dampak, yaitu adanya perubahan paradigma pendidikan.

Perubahan sosial menimbulkan adanya perkembangan inovasi pendidikan ditandai dengan adanya 4 revolusi.

Paradigma pendidikan selama ini telah mengalami 3 paradigma yaitu, paradigma

pengajaran (teaching), pembelajaran(instruction), proses belajar (learning). Munculnya cyber learning sebagai suatu inovasi

dalam pembelajaran di abad ke-21 merupakan bentuk proses belajar tanpa batas.

Page 6: Hakikat Difusi Dan Inovasi

DAFTAR PUSTAKA

DEWI SALMA PRAWIRADILAGA. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana. (2009)

Ibrahim. (1999), Inovasi Pendidikan. Jakarta : Balai Pustaka. 1999

Rogers, Everet M (1997). Communication of Innovation. London : Collier Macmiliian Publisher

Republik Indonesia. (2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Bloger   : dedehnurmiati.blogspot.com

Email    : [email protected]

Diposkan oleh Dedeh Nurmiati di 01.34 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar