Green Data Center

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Green Data Center

Citation preview

  • TUGAS KELOMPOK GREEN DATA CENTER

    Kelompok EXT2

    1006826295 Canggih P. Gultom

    1006826396 Josua Marpaung

    1006826465 Rhindhi Primawati

    1006826484 Rikki H Hasibuan

    1006826572 Yuly

    JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER

    UNIVERSITAS INDONESIA

    TAHUN 2013

  • DAFTAR ISI

    Contents BAB I .........................................................................................................................................................................3

    PENDAHULUAN ......................................................................................................................................................3

    1.1 Apple : Maiden California Data Center dan Reno, Nevada Data Center ...................................................5

    1.2 Facebook : Pineville Data Center ...............................................................................................................8

    1.3 Google ......................................................................................................................................................11

    1.4 Latisys ......................................................................................................................................................15

    1.5 Syncruse University dengan dukungan IBM dan New York States .........................................................18

    1.6 Data center Technovillage yang dipelopori Biznet. .................................................................................20

    Bab II ........................................................................................................................................................................22

    Kesimpulan ...............................................................................................................................................................22

    REFERENSI .............................................................................................................................................................24

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Di era sekarang ini dunia sangat bergantung pada aliran data melalui media komunikasi

    elektronik, akan tetapi kebutuhan daya/ tenaga ( power ) untuk mengakomodir semua

    kebutuhan itu semakin meningkat baik dari sisi nominal (uang) maupun dampak yang

    ditimbulkan kedalam lingkungan bumi kita. Hal inilah yang mendorong munculnya inisiatif Gree

    Data Center , dengan mengkombinasikan inovasi baru dengan teknologi yang lebih smart,

    oleh berbagai pihak seperti :

    1. Apple

    2. Facebook

    3. Google

    4. Latysis

    5. Sycruse University dengan IBM dan New York States

    6. Data Center Technovillage yang dipelopori Biznet.

    7. Fjord IT

    8. E-Bay

    9. dll

    Sebagaimana yang kita ketahui data center / computer center merupakan sebuah

    tempat untuk meletakkan perangkat-perangkat komputer beserta komponen-komponen

    pendukungnya, seperti sistem telekomunikasi dan sistem penyimpanan (storage). Biasanya, di

    dalam data center sudah mencakup pasokan listrik, baik yang redundant maupun backup.

    Begitu juga dengan koneksi dari komunikasi datanya yang redundant. Serta kendali

    lingkungan di dalam data center, seperti air conditioning, fire suppression dan perangkat

    keamanan secara fisik.

    Sedangkan green data center dapat didefinisikan sebagai repository untuk

    penyimpanan, pengelolaan, serta penyebaran data dengan mekanik, penerangan, listrik, dan

    sistem komputer yang dirancang untuk memaksimalkan efisiensi terhadap energi dan

    meminimalisasi dampak yang buruk untuk lingkungan sekitarnya. Konstruksi bangunan dan

    operasional juga termasuk dalam teknologi dan strategi yang canggih. Intinya merupakan data

  • center yang berfungsi dan didesain sedemikian rupa sehingga ramah lingkungan dalam hal

    pengkonsumsian energi.

    Ide dari gree data center ini dirasa menjadi solusi yang tepat mengingat besarnya listrik

    yang dapat dihabiskan oleh satu data center apalagi data center yang besar, seperti yang

    dimiliki oleh Apple, Facebook, Google, dan perusahaan atau instansi besar lainnya.

    Sebagaimana kita ketahui sekarang ini konsumsi energi dunia , terutama dengan adanya

    perkembangan jumlah data center yang melaju dengan cepat , tidak lagi sebanding dengan

    ketersediaan sumber daya penghasil listrik/energi dunia. Maka dari itu perlu

    diimplementasikan konsep ramah lingkungan dalam mendukung kesinambungan dan

    keberlangsungan data center jangka panjang. Kesinambungan adalah kesadaran bahwa

    tujuan ekonomi dan tujuan lingkungan adalah tidak saling bertentangan, akan tetapi saling

    melengkapi. Ketika faktor-faktor lingkungan seperti kenaikan harga minyak dan karbon di

    pusat data harus dipertimbangkan, maka jelas bahwa pendekatan yang berkelanjutan lebih

    terjangkau untuk jangka panjang. Pembakaran minyak dan batubara untuk mendukung

    keberlangsungan pusat-pusat pendinginan membutuhkan biaya yang mahal, sebuah solusi

    yang berkelanjutan adalah dengan menggunakan water cool air. Daripada membangun low

    density data center secara besar-besaran, lebih baik beralih ke compact high-density center

    yang mana dapat membuat biaya energi dan fasilitas konstruksi jauh lebih terjangkau.

    Pihak-pihak yang seharusnya memiliki perhatian terhadap pembangunan data center

    dalam suatu organisasi atau instansi, dikarenakan memiliki pengaruh untuk pengambilan

    keputusan dalam organisasi atau instansi tersebut, antara lain:

    1. Chief Information and Technology Officers

    2. Chief Information Security Officers

    3. VP of Technology

    4. IT Director and Manager

    5. Infrastructure Manager

    6. Network and Communication Engineers

    7. Data Center/ Facilities Manager

    8. Architects and Building Manager

    9. Risk Management Executives

    10. Business Development and Strategy Executives

  • 11. Financial Planners/ Executives

    12. Product and Purchasing Managers

    13. Strategy Directors

    14. Server, Storage, and Application Administrator

    15. Designers and Developers

    16. Facilities Engineers

    17. Application Engineers

    18. Server Consolidation

    19. Disaster Recovery

    20. Hardware Migration Experts

    Dari beberapa contoh pihak yang sudah menerapkan green data center di atas, kami hanya

    akan membahas beberapa diantaranya, yaitu:

    1.1 Apple : Maiden California Data Center dan Reno, Nevada Data Center

    Salah satu project Green Data Center Apple bertempat di Maiden California Utara yang

    memiliki pembangkit tenaga surya seluas 20 hektar.

    Green data center ini dibangun sebagai jawaban Facebook atas kritik yang diluncurkan

    Greenpeace dalam laporan mengenai penyedia pusat layanan cloud yang

    menghabiskan banyak bahan bakar fosil untuk menyediakan energi bagi perusahaan

    sejenis data center.

  • Selain di Maiden, project Green Data Center Apple yang lain yang sukses dan saat ini

    sedang pembangunan adalah project yang terdapat di Reno, Nevada data center. Pada

    data center tersebut terdapat cukup tenaga surya namun Apple tetap menginvestasikan

    pada pembangkit tenaga listrik panas bumi yang mampu menjadi beban dasar listrik

    untuk pengoperasian data center. Kombinasi tenaga surya dan panas bumi dapat

    menghasilkan data center yang menghasilkan energi sendiri yang keduanya berasal

    dari energi terbarukan.

    Green Data Center Apple diwujudkan dengan :

    1. Untuk backup ketika terjadi pemadaman jaringan, Apple memasang sel bahan bakar

    yang dapat menghasilkan tenaga 10 Megawatts.

    Sel bahan bakar tersebut dihasilkan dengan menggunakan Bloom Energy yang

    dapat mengkonversi biogas menjadi listrik, dimana biogas ini merupakan energi

    terbarukan karena dihasilkan dari sampah yang membusuk atau kotoran hewan.

    Apple membeli biogas dari beberapa pemasok lokal dan juga melakukan pembelian

    energy dari penghasil listrik yang berbasis angin di Oregon dan California.

  • 2. Pembangunan pembangkit listrik yang terbarukan untuk data center di Meiden, yang

    dilakukan mulai Mei 2012 dan diharapkan pada Februari 2013 telah sepenuhnya

    meninggalkan energi fosil untuk memenuhi kebutuhan energi data center.

    3. Mendesign dan membangun data center dengan menggunakan konsep yang ramah

    lingkungan sehingga mendapatkan sertifikasi LEED pada tahun 2011.

    Desain elemen pendukung efisiensi energi pada data center Apple :

    1. Sebuah sistem penyimpanan air dingin untuk meningkatkan efisiensi pendiginan

    air dengan mentransfer 10.400 kWh konsumsi listrik dari puncak pemakaian ke

    pemakaian normal setiap hari.

    2. Bebas dari penggunaan pendinginan ruangan dengan menghemat

    pengoperasian udara dingin selama jam malam hari dan memaksimalkan udara

    sejuk yang msuim berikan, bersama dengan penyimpanan air yang memungkinkan

    pendingin dapat dimatikan lebih dari 75 persen dari waktu pemakaian.

    3. Presisi ekstrim dalam mengelola distribusi pendinginan untuk udara dingin

    dengan kecepatan kipas dikendalikan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan aliran

    udara ke server dari waktu ke waktu.

    4. Daya yang didistribusikan pada tegangan yang yang lebih tinggi, yang

    meningkatkan dengan mengurangi kehilangan daya.

    5. Desain keren-atap putih untuk menyediakan pemantulan matahari yang

    maksimum.

    6. LED berefisiensi tinggi dengan pencahayaan yang dikombinasikan dengan

    sensor gerak.

    7. Pemantauan daya Real-time dan analisis selama operasi.

    8. Proses-proses konstruksi yang memanfaatkan 14 persen bahan daur ulang dan

    dialihkan menjadi 93 persen dari limbah konstruksi dari tempat pembuangan

    sampah, dan bersumber 41 persen bahan baku yang dibeli dari sumber yang

    berjarak 500 mil dari data center.

  • 1.2 Facebook : Pineville Data Center

    Facebook berkolaborasi dengan Altatech dalam hal pembangunan Data Center (Green

    Data Center - GDC) mereka .

    Green data center ini dibangun sebagai jawaban Facebook atas kritik yang diluncurkan

    Greenpeace dalam laporan mengenai penyedia pusat layanan cloud yang

    menghabiskan banyak bahan bakar fosil untuk menyediakan energi bagi perusahaan

    sejenis data center.

    Facebook Prineville, Ore., Data Center menerima penghargaan LEED gold certification

    dari lembaga U.S. Green Building Council dengan nilai Power Usage Effectiveness

    (PUE) yang diperoleh mencapai 1.06 hingga 1.1, artinya Data Center ini hanya

    mengkomsumsi setengah daya dari yang seharusnya dipakai Data Center tersebut.

    Facebook mendesain GDC dengan konsep :

    1. Data center bisa berjalan normal hingga suhu konstan 72 derajat .

    Secara sederhana, konsep yang diterapkan GDC Facebook, udara di luar ruang

    server yang dari barat ditarik kedalam ruang server sebesar 164,000 meter persegi

    melalui celah pada raised-floor, kemudian kipas menarik angin tersebut ke atas

  • melalui serangkaian lubang di atas, sehingga panas udara terisolasi dari udara

    dingin yang masuk.

    2. Interior GDC facebook terbuat dari unsur-unsur atau bahan-bahan yang ramah

    lingkungan dan aman bagi para pekerja didalamnya (people-friendly enviroment).

    3. Penggunaan konsep Water Misters ( rahasia utama dari Facebook ).

    Diatas rak server, dibangun Penthouse yang dipakai untuk menarik aliran udara

    yang sudah dipakai, lalu didinginkan kembali dan dikumpulkan ditempat yang

    disebut Bank of Water Mister. Udara yang dingin dan lembab tersebut kemudian

    akan dialirkan ke lantai data center yang terbuat dari beton, lalu udara akan

    mendinginkan rak server kembali.

  • 4. Untuk pengefisiensian penggunaan daya, bangunan data center dilengkapi dengan

    satu power supply yang digunakan langsung untuk melayani server-server di dalam

    data center. Dimana hal ini menghemat energi dengan cara memangkas konversi

    yang terjadi antara alternating current dengan grid dan direct current yang

    digunakan harware-hardware

    5. Mendesain secara custom server-server Facebook sedemikian rupa agar bisa tahan

    di temperatur tinggi, sehingga penggunaan Air Cooling pun bisa dikurangi.

    6. Memdesign dan membangun air flow sistemnya dengan konsep evaporative cooling

    of outdoor air. Hampir setengah penggunaan total energi GDC dipakai untuk proses

    pendinginan. Facebook tidak menggunakan raised floor, namun mereka

    memanfaatkan cuaca dan iklim Oregon yang memang sudah sangat dingin. Udara

    di luar bangunan yang dingin akan ditambah sedikit percikan air akan melakukan

    seluruh proses pendinginan di dalam data center.

    Pada saat musim panas udara panas akan dikumpulkan dan disimpan , namun

    pada saat musim dingin tiba, udara musim dingin akan dicampur dengan udara

    panas yang disimpan tadi dan digunakan untuk menstabilkan udara lingkungan data

    center.

  • 1.3 Google

    Dua hal yang menjadi konsep Google green data centre adalah efisiensi dan

    pembaharuan energy.

    Adapun wujud nyata GDC Google adalah sebagi berikut :

    1. Measure PUE (Power Usage Effectiveness)

    Google menggunakan PUE untuk membandingkan jumlah energy yang

    dibutuhkan untuk hal yang tidak berhubungan dengan komputasi seperti cooling

    dan distribusi power dengan energy yang dibutuhkan mengoperasikan mesin

    server.

    2. Manage air flow

    Air Flow merupakan fundamental untuk efisiensi data centre operation. Google

    menggunakan Thermal Modeling pada titik tertentu yang dianggap sebagai hot

    spot. Selain itu Google juga menerapkan taktik yang efektif seperti membungkus

  • lembaran logam dan menggantung tirai plastic untuk mencegah udara yang

    panas dengan udara yang dingin.

    3. Adjust the thermostat

    Salah satu cara paling sederhana untuk menghemat energi di pusat data adalah

    dengan menaikkan suhu. Ini adalah mitos bahwa pusat data harus disimpan

    dingin agar peralatan untuk berjalan dengan baik. Dengan memutar termostat

    hingga 80 derajat dan mendorong karyawan pusat data kami untuk memakai

    celana pendek, kita menghilangkan kebutuhan untuk energi-intensif AC di lantai

    Server.

    4. Use free cooling

    "Free Cooling" yang menghilangkan panas dari pusat data tanpa menggunakan

    AC Besar, atau chiller. Hal ini dilakukan dengan menggunakan lingkungan alam

    untuk mendinginkan peralatan, seperti udara dingin di luar, penguapan air, atau

    reservoir termal. Google mengambil keuntungan dari kondisi lokal dan

    menggunakan pendinginan gratis di semua pusat data kami. Menghindari

    kebutuhan untuk pendingin mekanis adalah kesempatan terbesar untuk energi

    dan penghematan biaya.

    5. Optimize power distribution

    Google telah menemukan bahwa sampai sepertiga dari total energi yang

    dikonsumsi oleh server terbuang sebelum mencapai proses komputasi. Untuk

    mengatasi hal ini, Google menggunakan high-efficiency power supplies,

    meminimalkan jumlah proses pengubahan daya antar komponen elektronik,

    dan menjaga pasokan listrik selalu sesuai dengan beban mungkin. Server

    Google hanya kehilangan sedikit sekitar 15% dari listrik yang diperoleh dari

    pemasok utama selama konversi daya

  • 6. Menggunakan renewable energy dan green power

    Google menggunakan 100% energy yang terbarukan untuk memasok energy

    terhadap data center mereka. Selain manfaat lingkungan, Google melihat energi

    terbarukan sebagai peluang bisnis dan terus berinvestasi dalam mempercepat

    perkembangannya. Google percaya bahwa dengan energi terbarukan, dapat

    menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua orang.

    Sebagai contoh :

    - pada tahun 2007, Google memasang instalasi terbesar perusahaan panel

    surya dari jenisnya-1.7 MW-di kampus Mountain View.

    Ini menghasilkan listrik yang cukup untuk 30% dari bangunan dimana panel

    tersebut dipasang. Dan bila pun hujan selama dua tahun berturut-turut,

    investasi tersebut akan terbayar sendiri pada tahun 2013.

  • - Menghasilkan inovasi energi terbarukan seperti angin dan matahari. Google

    sedang bekerja untuk perubahan tersebut dengan membeli energi terbarukan

    dari Utility Providers dan memanfaatkan angin di dekat data center tersebut.

  • 7. Berinvestasi pada clean energy power

    Google saat ini sedang berinvestasi dalam clean energy sehingga akan lebih

    mudah diakses bagi perusahaan dan juga untuk semua orang. Google kami

    telah berkomitmen lebih dari $ 1 milyar untuk proyek-proyek energi terbarukan.

    Google membantu menciptakan masa depan Clean energy yang lebih baik untuk

    bisnis dan lingkungan.

    Berikut adalah beberapa proyek yang sedang diinvestasikan :

    - Spinning Spur Wind Farm: investing in West Texas wind

    - Rippey Wind Farm: financing wind power in Iowa

    - Recurrent Energy: large scale photovoltaic (PV) projects in California

    - Clean Power Finance: financing for rooftop solar

    - SolarCity: solar for thousands of residential rooftops

    - BrightSource: concentrated solar power at scale

    - Atlantic Wind Connection: a superhighway for clean energy transmission

    - Alta Wind Energy Center: harnessing winds of the Mojave

    - Shepherds Flat: one of the worlds largest wind farms

    - Peace Garden Wind Farms: opening up more financing for wind

    - Photovoltaics in Germany: investing in clean energy overseas

    1.4 Latisys

    Latisys adalah sebuah perusahaan hosting provider yang tidak hanya menyediakan dan

    mengatur jasa hosting kepada pelanggan dengan skala bisnis kecil, menengah dan

    besar, Namun juga menyediakan solusi bagi pelanggan untuk mengurangi pengeluaran

    customer dalam hal storage dan maintenance, bahkan juga menyediakan solusi untuk

    backup yang aman dan terjamin serta solusi penanggulangan bencana. Selain itu,

    Latisys juga menawarkan solusi infrastruktur ITO untuk membantu customer mereka

    menentukan langkah perkembangan bisnis mereka yang selanjutnya

    Berlokasi di Inverness Business park di tenggara Denver, Latisys telah menerapkan

    teknologi yang lebih kini dan meng-upgrade infrastuktur pada EagleWood data center

  • yang seluas lebih kurang 30,000 square foot. Sehingga Latisys-Denver dapat

    menawarkan jasa colocation yang memiliki realibilitas yang tinggi, mengatur hosting ,

    pemulihan bencana dan IP Network dengan menggunakan fitur Cisco, Microsoft, Red

    hat, EMC dan teknologi Compellent dari sebuah tipe fasilitas SAS 70

    Alasan Latisys untuk membangun green data center adalah untuk menjawab panggilan

    akan data centar yang environmental-friendly sehingga dapat menguntungkan customer

    dengan penghematan yang ditumbuhkan dari ketersediaan konsolidasi, ruang dengan

    densitas yang tinggi dan lingkungan virtual. Sehingga pada akhirnya akan menimbulkan

    keuntungan bagi masyarakat luas.

    Latysis membangun Green Data Center dengan program efisien yang dibangun melalui

    Xcel Energy, untuk menurunkan tingkat penggunaan energi dan meningkatkan efisiensi

    energi melalui best practices sebagai berikut:

    1. Ultrasonic Humidification (Humidifikasi ultrasonik)

    Dengan mengkonsumsi air lebih sedikit dan 93% lebih hemat listrik untuk mengisi

    ulang kelembaban dalam udara.

    2. Longer Life Batteries for UPS Battery (Baterai dengan umur yang lebih panjang

    untuk baterai ups)

    Dengan terbuat dari bahan yang 80% bisa di daur ulang dan lebih jarang kebutuhan

    untuk di daur ulangnya apabila dibandingkan dengan baterai standard yang lain,

    maka dapat mengurangi dampak lingkungan dari re-claiming dan proses transportasi

    3. Environmentally-friendly building practices

    Dengan design gedung yang ramah lingkungan dan material yang inovatif seperti

    penggunaan PVC sebagai atap untuk memantulkan sinar matahari, maka kebutuhan

    untuk pendinginan fasilitas menjadi berkurang dan mengurangi kebutuhan daya /

    power.

    4. Ultrasonic Water Purification for Evaporative Cooling Towers ( Pemurnian air

    secara ultrasonic untuk evaporasi menara pendinginan)

  • Dengan pengunaan sistem pemurnian Dolphin Cooling Tower akan menghilangkan

    bahan kimia yang berbahaya dalam debit air dan merupakan credit menuju

    Sertifikasi Bangunan LEED ( Leadership in Energy and Environmental Design )

    5. Air Flow Optimization

    Dengan optimalisasi efisiensi pendinginan dengan praktek koridor panas dan koridor

    dingin akan mengurangi penggunaan energi yang tentunya akan menguntungkan

    customer dan masyarakat.

    6. Use of DC Power

    Dengan penggunaan power batere dari DC, tentunya akan meningkatkan efisiensi

    yang tinggi dengan mengurangi panas yang terjadi/terproduksi dan menghemat

    energi yang terbuang untuk konversi daya dan pendinginan.

    7. Highly efficient power system components:

    Colocation suite dengan densitas yang tinggi yang terdiri dari serangkaian enam

    paralel Generac 600kw generator di redundansi N+1 dan peningkatan kapasitas

    daya tiga megawatt , dengan perluasan kemampuan ke enam megawatt di

    redundansi N+1. Generator yang baru yang lebih efisien menggunakan sejumlah

    besar kapasitas unit yang lebih kecil, yang beroperasi pada high end dari kapasitas

    rata-rata mereka, meningkatkan efisiensi dan pada akhirnya mengurangi emisi.

    8. Mengimplementasikan virtualisasi

    Untuk meningkatkan efisien bagi customer, Latisys telah menerapkan pengaturan

    hosting yang memanfaatkan keuntungan dari blade servers dan virtualisasi. Latisys'

    Cisco ACE firewall beroperasi pada konsumsi daya yang telah dikurangi pada

    teknologi legacy firewall Latisys juga mengimplementasikan array penyimpanan

    Compellent yang mengurangi kebutuhan ruang dan daya atas arsitektur

    penyimpanan data tradisional.

  • 1.5 Syncruse University dengan dukungan IBM dan New York States

    Beberapa langkah penerapan Green Data Center oleh Syncruse University adalah

    sebagai berikut :

    1. Capstone Hybrid UPS Turbines

    Tri-generasi sistem listrik di data center menggunakan 12 microturbines yang telah

    dipatenkan, dengan berbahan bakar gas alam untuk menyediakan listrik bagi Green

    Data Center. Sepuluh microturbines dapat menghasilkan semua daya yang

    diperlukan, memungkinkan data center untuk beroperasi sepenuhnya off-grid.

    Dimana ciri khas sebuah pusat data mengkonversi dari daya AC ke DC , maka

    microturbin ini menghasilkan kombinasi AC-DC atau DC-AC dari server.

    menghindari hilangnya daya yang biasanya terjadi selama transmisi dan konversi.

    Selain itu, panas yang dihasilkan oleh turbin tidak terbuang percuma..Pembuangan

    hawa panas disalurkan ke ruang pendingin, dimana kemudian digunakan untuk

    melakukan pendinginan baik untuk server dan sebagai pemanas dan pendingin

    untuk gedung yang bersebelahan.

  • 2. Thermax Absorption Chillers

    Limbah panas dari microturbines dikirim ke dua alat penyerapan pendinginan, yang

    beroperasi pada prinsip bahwa air dalam vacuum menguap pada suhu yang

    sangat rendah. Vakum dikelola oleh solusi bromida lithium yang bersirkulasi, yang

    menyerap uap dari air yang ber evaporasi. Panas dari knalpot turbin 585 F (307

    C) re-concentrates solusi dan melepaskan uap air, yang kemudian re-condensed

    dalam cooling tower. Proses double-efek yang unik ini meningkatkan jumlah

    pendinginan dihasilkan. Air yang 45F (7C) kemudian disalurkan ke Pusat Data

    Produksi untuk mendinginkan server. Dengan tidak ada bagian yang bergerak

    terpisah dari pompa air, pendingin ini sangat handal dan tenang. Kapasitas mereka

    ,ekuivalen dengan 300 ton es menghasilkan kira-kira tiga kali pendinginan yang

    diperlukan oleh pusat data. Kelebihan air dingin disalurkan ke kantor berdekatan

    bangunan pada 621 Skytop untuk AC.

    3. Cain Heat Exchangers

    Pada musim dingin, Pembuangan 585 F dari microturbin akan dialirkan ke

    pengubah panas untuk memproduksi air panas, menangkap energi yang valuable

    yang kemungkinan dibuang. Pembuangan ini kemudian disalurkan melalui pipa ke

    atas atap untuk menghasilkan pemanas gratis bagi keseluruhan gedung.

    4. Uninterruptible Power Supply (UPS)

    Forty-four tons of sealed batteries provide emergency backup power in the unlikely

    event that all 12 turbines and the utility grid fail to provide enough electricity to

    maintain operations. The battery banks generate at least 17 minutes of full data

    center power, permitting an orderly shutdown of computers in the event of a

    calamity.

    Empat puluh ton baterai yang masih tersegel memberikan daya cadangan darurat

    apabila terjadi kemungkinan bahwa semua 12 turbin dan utilitas grid gagal untuk

    memberikan listrik cukup untuk mempertahankan operasi. Bank baterai

    menghasilkan minimal 17 menit daya penuh bagi pusat data, mengizinkan

    pemadaman komputer secara beraturan jika terjadi bencana.

    5. Switchgear

  • Switchgear dan peralatan lainnya yang mensupplai daya listrik secara langsung ke

    data center . Peralatan merouting daya listrik : dari turbin ke komputer,dari turbin ke

    batere backup agar batere itu terisi penuh, dari baterei ke turbin untuk me-restart

    turbin yang idle..

    6. IBM Rear Door Heat eXchanger

    Air yang telah didinginkan dari alat penyerapan pendinginan dipompakan melalui

    pipa di bawah lantai untuk pertukaran pada cooling doors rak server. Pintu ini

    menghilangkan panas lebih efektif dibandingkan dengan metode air conditioning

    biasa. Sensor memonitor temperatur server dan penggunaan untuk men-tailor

    pendinginan yang dislaurkan sehingga dapat mengurangi pembuangan energi dan

    mengurangi biaya.

    1.6 Data center Technovillage yang dipelopori Biznet.

    Biznet TechnoVillage merupakan fasilitas bisnis yang terintegrasi dengan green data

    center Tier-3 yang pertama kalinya di Indonesia, termasuk di dalamnya perkantoran dan

    sentra bisnis yang bernuansa ramah lingkungan.Dan telah mulai beroperasi sejak 18

    Juli 2012. Technovillage ini dibangun di atas tanah seluas 2 hektar yang letaknya

    strategis, 35 km dari Jakarta Selatan dan bisa diakses melalui tol Jagorawi. Hamparan

    tanah 2 hektar tersebut terbangun bangunan seluas 18.000 m2. Terdiri dari area untuk

    data center seluas 11.210 m2, bangunan perkantoran seluas 6.560 m2 dan sentra

    bisnis seluas 550 m2.

    Biznet technovillage mengimplementasikan beberapa teknologi green building untuk

    mengurangi limbah dan penggunaan energi. Beberapa langkah konsep green data

    center yang diterapkan di Technovillage adalah sebagai berikut :

    penanaman kembali pohon yang ditebang selama masa konstruksi.

    tidak menggunakan karpet untuk lantai

    penggunaan furniture yang dihasilkan dari hasil recyling.

    Ornamen dari kayu yang banyak tertempel itu dibuat dari recycling peti kemas.

    penggunaan lampu LED untuk mengurangi konsumsi energi. Sehingga lebih

    hemat energi dan lebih terang.

  • penggunaan genset kinetik berteknologi Dynamic Rotary Uninterruptible Power

    Supply (DRUPS) untuk menyediakan energi backup 100% tanpa penggunaan Pb

    yang berbasis batere. Sehingga hemat energi dan ramah lingkungan karena

    tanpa penggunaan batere sehingga tidak menghasilkan limbah CO2 (tidak

    menghasilkan limbah Plumbum).

    Biznet Data Center dilengkapi dengan HSSD ( High Sensitive Smoke Detector )

    untuk mendeteksi adanya api di keseluruhan bangunan.Sebuah pipa kering

    dengan tindakan pencegahan kebakaran sistem sprinkler dengan proteksi dua

    lapis diinstalasikan di keseluruhan gedung. Tidak menggunakan sistem FM200

    karena berkaitan dengan kerusakan lingkungan yang dapat ditimbulkannya.

    penggunaan sistem pendinginan water free. Sesuai dengan nature dari service

    Technovillage , maka digunakan sistem pendinginan berbasis udara dan

    temperatur dipertahankan secara konstan pada 22 drajat celcius (+/-2) dan

    kelembaban secara konstan pada 55% (+/-10).

  • Bab II

    Kesimpulan

    Jadi secara ringkas, Green Data Center dapat kami simpulkan sebagai berikut :

    Green Data Center adalah adalah sebuah data center yang mampu beroperasi dengan

    efisiensi energi yang maksimal namun memiliki dampak lingkungan yang minimal. Hal ini

    termasuk mechanical, electrical, dan peralatan IT (server, storage, jaringan, dll). Didalam

    organisasi, fokus konsep green data center adalah untuk adanya keinginan untuk mengurangi

    biaya listrik yang tinggi yang berkaitan dengan operasional sebuah data center. Jadi,

    menerapkan konsep green merupakan salah satu cara untuk menurunkan biaya operasional

    data center secara signifikan untuk semua infrastruktur IT yang dimilikinya. Dan diluar

    organisasi ini merupakan salah satu gerakan pendukung dalam menggunakan teknologi

    ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi polusi yang ditimbulkan oleh perangkat

    elektronik, dalam hal ini polusi carbon yang dihasilkan oleh infrastruktur TI.

    Sehingga, green data center tidak hanya menghemat energi namun juga mampu mengurangi

    kebutuhan upgrade infrastruktur yang mahal berkaitan dengan kebutuhan power dan

    pendinginan.

    Ciri ciri dari Green Data Center :

    1. Menggunakan sistem komponen baik software maupun hardware yang sangat efisien

    dalam pemakaian daya/power namun dapat berperforma optimal.

    2. Menggunakan power yang berbasiskan energi terbarukan sebagai pengganti batere

    untuk UPS dengan tujuan untuk mengurangi polusi atau limbah carbon yang dihasilkan

    oleh penggunaan batere.

    3. Menggunakan energi terbarukan ( clean, renewable dan green energy ) seperti

    penggunaan pembangkit listrik tenaga solar atau pembangkit tenaga angin sebagai

    pengganti penggunaan sumber listrik tenaga fosil didalam menyediakan sumber listrik

    bagi operasional data center.

  • 4. Design bangunan yang ramah lingkungan dan mendukung didalam efisiensi pengunaan

    tenaga listrik dan daya .( Dalam hal ini terkait memenuhi kriteria untuk mendapatkan

    sertifikasi bangunan sejenis LEED atau Sertifikasi Green Building dari GBIC/Green

    Building Council Indonesia).

    LEED ( Leadership in Energy and Environmental Design ) merupakan program

    dikembangkan oleh US Green Building Council untuk mensertifikasi setiap gedung yang

    menjunjung efisiensi air, material dan sumber daya dan ruangan yang berwawasan

    lingkungan.

    5. Menerapkan air flow system dengan teknologi yang canggih, yang dapat memisahkan

    alur udara panas dan dingin sehingga dapat data center dapat bekerja secara optimal

    namun menggunakan energi seminimal mungkin. Seperti menggunakan cuaca/iklim

    dingin atau air untuk mengatur alur hawa panas dan dingin di dalam data center.

    6. Menerapkan teknologi canggih seperti sensor gerak dan kelembapan (Ultrasonic

    Humidification System) di dalam ruang data center, sehingga dapat mengefisienkan

    penggunaan daya untuk pencahayaan,dsb.

    Menyesuaikan dengan spesifikasi ASHRAE ( American Society of Heating,

    Refrigerating and Air Conditioning Engineers)

    7. Dapat menggunakan biodiesel untuk standby generator, penggunaan air untuk

    mendukung proses pendinginan .

    8. Menggunakan sistem distribusi power yang canggih sehingga dapat meminimalisasi

    kebutuhan power secara keseluruhan.

    Green Data center dapat menjadi solusi untuk pendukung aktifitas data center ramah

    lingkungan , selain itu juga menyediakan peluang bagi customer untuk mengambil keuntungan

    dari penghematan biaya dari konsolidasi, high density space dan virtualized environment.

  • REFERENSI

    [1] http://www.fastcodesign.com/1670534/how-facebook-is-building-next-gen-hyper-green-data-

    centers#1, diakses 7 Mei 2013

    [2] https://www.facebook.com/prinevilleDataCenter, diakses 7 Mei 2013

    [3] http://www.google.com/green/efficiency/, diakses 8 Mei 2013

    [4] http://www.google.com/green/efficiency/datacenters/, diakses 8 Mei 2013

    [5] https://en.wikipedia.org/wiki/Data_center, diakses 5 Mei 2013

    [6] http://searchdatacenter.techtarget.com/definition/green-data-center, diakses 5 Mei 2013

    [7] http://www.greendatacenterconference.com/, diakses 5 Mei 2013

    [8] http://www.technologyreview.com/view/512851/the-little-secrets-behind-apples-green-data-centers/,

    diakses 5 Mei 2013

    [9] http://www.wired.com/wiredenterprise/2013/03/apple-data-centers/, diakses 5 Mei 2013

    [10] http://appleinsider.com/articles/13/03/25/apples-icloud-reigning-over-the-greenest-data-centers-on-the-

    planet, diakses 5 Mei 2013

    [11] http://www.apple.com/environment/renewable-energy/, diakses 5 Mei 2013

    [12] http://www.zdnet.com/greenpeace-re-grades-apple-in-green-data-center-report-7000000805/, diakses 5

    Mei 2013

    [13] http://www.pcmag.com/article2/0,2817,2404618,00.asp, diakses 5 Mei 2013

    [14] http://www.theregister.co.uk/2013/03/21/apple_goes_green_in_america/, diakses 5 Mei 2013

    [15] http://www.apple.com/environment/progress/, diakses 6 Mei 2013

    [16] http://www.businessweek.com/news/2012-05-17/apple-data-center-will-be-totally-green-by-2013, diakses

    6 Mei 2013

    [17] http://syr.edu/greendatacenter/, diakses 6 Mei 2013

    [18] http://www.progressiveengineer.com/features/Orange-Goes-Green.htm, diakses 6 Mei 2013

    [19] http://centralny.ynn.com/content/features/going_green/521587/going-green--cooling-computers-saves-

    energy/, diakses 9 Mei 2013

    [20] http://gigaom.com/2013/03/19/a-norwegian-startup-launches-its-green-data-center-services/, diakses 9

    Mei 2013

    [21] http://gigaom.com/2012/04/11/ebay-covers-utah-data-center-roof-with-solar-panels/, diakses 9 Mei 2013

    [22] http://gigaom.com/2011/09/13/today-in-green-it-going-beyond-pue-in-the-data-center/, diakses 9 Mei

    2013

    [23] http://gigaom.com/2011/11/21/10-things-to-be-thankful-for-in-greentech-this-year/, diakses 9 Mei 2013

    [24] http://gigaom.com/2011/09/12/cool-finnish-weather-the-new-hotness-for-green-data-centers/, diakses 9

    Mei 2013