Gravidarium ( FANES)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

insya ALLOH

Citation preview

PowerPoint Presentation

By :FAISOL ANSHORINENES W

Hiperemesis GravidarumHiperemesis GravidarumHiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi (Rustam Mochtar, 1998).Mual dan muntah yang menetap selama kehamilan yang mengganggu asupan cairan dan nutrisi; awitan biasanya terjadi sebelum 20 minggu kehamilan; cukup berat hingga mengakibatkan penurunan berat badan, dan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (Geri Morgan and Carole Hamilton, 2009).

Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensi kejadiannya adalah 2 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan (Rustam Mochtar, 1998) adalah:1. Faktor adaptasi dan hormonal.Primagravida belum mampu beradaptasi terhadap hormon estrogen dan Human Chorionik Gonadotropin (HCG), sedangkan pada kehamilan ganda atau mola hidatidosa, jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi.

Etiologi Hiperemesis Gravidarum

2.Faktor psikologis.Wanita yang menolak hamil, takut kehilangan pekerjaaan, keretakan hubungan dengan suami, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu,dsb dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup dsb.3. Faktor alergi.Terjadi invasi jaringan vili Chorialis yang masuk ke dalam peredaran darah ibu.

cont.a. Hepar : pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosisb.Jantung : jantung atrofi, kecil dari biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan sub-endokardialc. Otak : terdapat bercak perdarahan otak.d.Ginjal : tampak pucat dan degenerasi lemak pada tubuli kontorti.(Rustam Mochtar, 1998).

Patologi Hiperemesis GravidarumPerasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I. Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Bila perasaan terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik dan aseton darah.

Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu dehidrasai menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkuang pula dan tertimbunnya zat metabolik yang toksik.

Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum

1. Hiperemesis gravidarum tingkat pertama (Ringan)

a. Muntah berlangsung terus.b. Makan berkurang.c.Berat badan menurun.d.Kulit dehidrasi sehingga tonusnya lemah.e. Nyeri di daerah epigastrium.f.Tekanan darah turun dan nadi meningkat.g. Lidah kering.h.Mata tampak cekung.

Tanda dan Gejala Hiperemesis Gravidarum

2. Hiperemesis gravidarum tingkat kedua (Sedang)

a.Penderita tampak lebih lemah.b.Gejala dehidrasi makin tampak, mata cekung, turgor kulit makin kurang, lidah kering dan kotor.c.Tekanan darah menurun, nadi maningkat.d.Berat badan makin menurun.e.Mata ikterus.f.Gejala hemokonsentrasi makin tampak: urine berkurang dan bau aseton dalam urine meningkat.g.Terjadinya gangguan buang air besar.h.Mulai tampak gejala gangguan kesadaran, menjadi apatis.i.Napas berbau aseton.

Cont3. Hiperemesis gravidarum tingkat ketiga (Berat)

a.Muntah berkurang.b.Keadaan umum ibu hamil makin menurun: tekanan darah turun, nadi meningkat, dan suhu naik; keadaan dehidrasi makin jelas/berat.c.Gangguan faal hati terjadi dengan manifestasi ikterus.d. Gangguan kesadaran dalam bentuk somnolen sampai koma; komplikasi susunan saraf pusat (enselopati wernicke): nistagmus (perubahan arah bola mata), diplopia (gambar tampak ganda), dan perubahan mental.

ContPemeriksaan pada klien hiperemesis gravidarum menurut (Helen Varney, 2006) adalah :1.Riwayat2.Pemeriksaan fisik3.Laboratorium4.Pengkajian

Pemeriksaan Hiperemesis GravidarumPenatalaksanaan pada ibu dengan hiperemesis gravidarum menurut (Ai Yeyeh Rukiyah dan Lia Yulianti, 2010) dimulai dengan :

1. Pencegahan2. Terapi obat-obatan3. Isolasi4. Terapi psikologik

5. Diet6. Terapi parenteral7. Penghentian kehamilan8.Komplikasi

Penatalaksanaan

Pengkajian1. Data Subjektif

Nausea dan vomitus merupakan gejala-gejala utama. Pasien tidak dapat menahan makanan dan kehilangan berat badan. Beberapa pasien mengeluh air liurnya berlebihan/hipersalivasi.Riwayat haid: Sebagian besar pasien sadar akan haid yang tidak datang dan mengetahui bahwa mereka hamil. Tetapi kadang-kadang pasien tidak dapat memberikan informasi yang penting ini, sehingga mengaburkan diagnosis (Ben-Zion Taber,M.D, 1994).

ASUHAN KEPERAWATAN

2. Data Objektifa. Pemeriksaan fisik

1) Pemeriksaan umumKulit dan membrane mukosa sering tampak kering dan turgor menurun. Pasien dapat menjadi kurus. Vomitus yang iritatif dapat membuat erosi pada bibir dan wajah bagian bawah; lidah tampak merah, kering dan pecah-pecah. Faring kering dan merah, dan pernapaan berbau busuk dengan bau seperti buah-buahan yang khas untuk ketoasidosis.Takikardia dan hipotensi dapat menunjukkan dehidrasi hipovolemia. Pada penyakit yang berat dan berkepanjangan, aberasi mental, delirium, sakit kepala, stupor dan koma dapat terjadi.

Cont2) Pemeriksaan abdomen

Pemeriksaan ini biasanya normal, meskipun rasa sakit dihepar dapat ditemukan.

3) Pemeriksaan pelvis

Uterus lunak dan membesarkan sesuai dengan umur gestasi.(Ben-Zion Taber,M.D, 1994)

Contb. Kebutuhan Dasar Khusus

1) Aktifitas istirahat2) Integritas ego3) Eliminasi4) Makanan/cairan

5) Pernafasan6) Keamanan7) Seksualitas8) Interaksi sosial

Contc. Tes Laboratorium

1) Pemeriksaan darah lengkap dengan apusan darahNilai hemoglobin dan hematokrit yang meningkat menunjukkan hemokosentrasi berkaitan dengan dehidrasi. Anemia mungkin merupakan konsekuensi dari malnutrisi.

2) UrinalisisUrin biasanya hanya sedikit dan mempunyai kosentrasi tinggi sebagai akibat dehidrasi. Aseton menunjukkan asidosis starvasi (Ben-Zion Taber,M.D, 1994).

ContBerdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien hiperemesis gravidarum adalah meliputi :1.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual-muntah.2.Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan secara aktif.3.Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.4.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.

Diagnosa KeperawatanDx(1) : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual-muntah.Tujuan : Menyeimbangkan pemenuhan nutrisi klien sesuai dengan kebutuhan. Intervensi

1.Batasi intake oral hingga muntah berhenti.Rasional : Memelihara keseimbangan cairan elektrolit dan mencegah muntah selanjutnya.2.Berikan obat antiemetik yang diprogramkan dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-20mg/i.v.Rasional : Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.3.Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan.Rasional : Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolit.4.Catat intake dan output.Rasional : Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melalui muntah.

Intervensi Keperawatan

Implementasi yang dilakukan yaitu sesuai dengan intervensi yang direncanakan.

Implementasi

Pasien tidak lagi menunjukkan bukti penurunan berat badanPasien terhindar dari kerusakan kulit atau infeksi disekitar pemasanganslangTTV tetap stabilVolume cairan tetap adekuatPasien mempunyai turgor kulit normal dan membrane mukosa lembapBerat jenis urin tetap di antara 1,005 dan 1,010Pasien mempertahankan keseimbangan cairan ( asupan seimbang dengan haluaran)Pasien menyatakan peningkatan rasa nyaman Membrane mukosa mulut merah muda dan lembapPasien mempertahankan kekuatan otot dan ROM sendiPasien melakukan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang dapat ditolerans

Evaluasi

GOOD LUCKTERIMA KASIHSEMOGA BERMANFAAT