1
D ATA Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan sedikitnya 6,4 juta wisatawan datang ke Indo- nesia pada 2009. Targetnya, tahun ini akan meningkat jadi 7 juta. Pada 2011, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menargetkan 7,6 juta kunjung- an wisatawan. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kunjung- an wisatawan mancanegara. Sebagai negara yang memi- liki 17 ribu pulau, layak jika pemerintah mengedepankan dunia maritim sebagai daya tarik wisata. Indonesia memiliki keka- yaan alam laut tropis yang mengandung keanekaragaman hayati yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan negara lain yang banyak dikunjungi wisatawan asing. Sudah layak pemerintah terus meluncurkan berbagai program yang terkait laut, antara lain sejak 2001 menye- lenggarakan Sail Indonesia, Sail Bunaken (2009), tahun ini Sail Banda 2010, dan yang akan di- luncurkan tahun depan adalah Sail Belitong. Sail Bunaken 2009 dan Sail Banda 2010 dipercaya mampu menggemakan nama Indonesia di bidang pariwisata Dunia. Sail Bunaken 2009, yang diiku- ti 135 perahu/kapal itu berkon- tribusi besar bagi pengemban- gan wisata bahari. Acara ini dinilai sukses mampu menarik kunjungan sekitar 600 kapal pesiar ke kawasan wisata di Sulawe- si Utara. Plus, sebelum- nya diselenggarakan Konferensi Kelautan Dunia (World Ocean Conference/WOC) yang diikuti delegasi dari 72 negara dan 11 badan internasional. Gaung wisata Sulawesi Utara ketika itu menarik perhatian dunia. Event ini dipercaya mampu memperkenalkan dunia pariwisata Indonesia, khususnya keindahan laut dan yang terkandung di da- lamnya. Penyelenggaraan Sail Banda yang bertajuk Small Island For Our Future, yang artinya pulau-pulau kecil untuk masa depan kita, juga berpengaruh pada kedatangan wisatawan lokal maupun mancanegara. Acara yang menghadirkan sejumlah kapal pesiar mau- pun kapal besar seperti USNS Mercy dan KRI Soeharso itu, diakui oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Florence Sa- husilawane, meningkatkan kunjungan wisatawan man- canegara ke Maluku. “Target kunjungan wisman ke Maluku 2010 sudah terpenuhi jumlahnya. Di tahun ini kita hanya menargetkan kunjungan wisman 5.000 hingga 6.000 orang. Namun, sampai akhir November lalu kunjungan wis- man sudah mendekati sepuluh ribu orang,” kata Florence. Adapun Sail Indonesia yang rutin diselenggarakan sejak 2001, di Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun ini diikuti oleh 51 kapal. Selain mengunjungi tempat- tempat wisata di NTT, peserta Sail Indonesia melakukan pe- layaran dari Darwin, Australia, ke sejumlah daerah di Indone- sia, hingga ke Jakarta. Pada 2009, Sail Indonesia menggelar acara puncak In- ternational Fleet Review yang dihadiri 31 kapal perang dari 24 negara. Datang pula kapal induk Amerika USS George Washington. Sail Belitong Sukses dengan penyeleng- garaan pesta pelayaran tingkat internasional itu, Menko Kes- ra Agung Laksono beberapa waktu lalu mengutarakan pe- merintah memutuskan untuk melanjutkan penyelenggaraan pelayaran dan maritim bertaraf internasional seperti Sail Banda 2010. “Sail Banda (yang berlang- sung) Agustus lalu berlangsung baik dilihat dari kacamata pari- wisata, usaha-usaha bakti so- sialnya, kemudian juga untuk menyatakan situasi keamanan yang sudah pulih di kawasan Indonesia timur, khususnya Ambon. Maka, Sail Banda un- tuk tahun-tahun akan datang dilanjutkan pada tempat-tem- pat lain,” ucap Agung. Di 2011, diputuskan menye- lenggarakan Sail Belitong. Pada 2012, pemerintah meng- gelar Sail Lombok 2012, ber- samaan dengan Visit Lombok 2012. Penyelenggaraan akan ber- lanjut dengan menggelar acara serupa di Ternate, Maluku Utara, yang diberi nama Sail Morotai 2013. Terkait penyelenggaraan Sail Belitong 2011, Kepala Dinas Ke- lautan dan Perikanan Provinsi Bangka Belitung Yulistyo meng- utarakan pihaknya berencana membuat acara ini lebih besar dan lebih luas cakupannya. “Sail Belitong 2011 ini digelar menyusul pelaksanaan Sail Bunaken tahun 2009 yang telah sukses dan Sail Banda pada tahun 2010,” ujar Yulistyo. Ia mengutarakan Sail Be- litong 2011 diusulkan ber- dasarkan pertimbangan bahwa Pulau Belitung telah dikenal luas sebagai Negeri Laskar Pelangi, yang juga menjadi destinasi pariwisata unggulan Indonesia. “Pelaksanaan dimulai Janu- ari dan puncaknya Oktober 2011 dengan nama Sail Waka- tobi Belitong (SWB). Di Waka- tobinya bulan Juli 2010 sudah di laksanakan rangkaian Sail Indonesia,” ungkapnya. Ia mengutarakan pesta laut ini akan diikuti sekitar 60 kapal layar ( yacht ) dari 25 negara dengan berbagai kegiatan. Di antaranya, pe- mecahan Guinness Book of Record permainan catur oleh 200 penyelam di bawah laut, reli kapal pesiar dan seminar internasional wi sata laut, kejuaraan jetsky dan berbagai kegiatan lainnya. “Pada Sail Belitong 2011 nan- ti, akan ada berbagai macam kegiatan seperti permainan catur bawah laut, reli kapal pesiar, kapal layar, dan seminar internasional,” terangnya. Ia menjelaskan harapan dari penyelenggaraan Sail Belitong adalah menjadikan Bangka Belitung sebagai daerah tujuan wisata wilayah barat Indonesia. “Mudah-mudahan dengan adanya acara ini pariwisata Ba- bel (Bangka Belitung) semakin dikenal.’’ (HJ/N-1) [email protected] KONFLIK sudah berlalu dari Maluku. Setelah tersungkur akibat perang saudara, provinsi di bagian timur Indonesia ini tengah menapaki masa kee- masan wisata. Target kunjungan wisatawan mancanegara ke Maluku pada 2010 ini dipancang sebanyak 5.000-6.000 wisatawan. Na- mun, realisasi jauh lebih besar dari target, bahkan di luar perkiraan, mencapai sekitar 10.000 turis asing. Kepala Dinas Pariwisata Maluku Florence Sahusilawane kepada Media Indonesia meng- akui peningkatan kunjungan dari luar negeri ke Maluku ter- jadi setelah Sail Banda, sebuah event internasional yang digelar pada Juli hingga Agustus lalu. “Target kunjungan wisman ke Maluku 2010 sudah ter- penuhi jumlahnya. Di tahun ini kita hanya menargetkan kunjungan wisman 5.000-6.000 orang. Namun sampai akhir November lalu jumlah mereka sudah mendekati angka 10.000 orang,” kata Florence. Sail Banda membawa berkah. Saat gelaran itu berlangsung, sejumlah turis asing datang ke Maluku. Beberapa bulan kemudian mereka datang lagi. Kali ini tidak sendiri. Serom- bongan wisatawan muka baru ikut dibawa. “Ini yang ditargetkan dari pelaksanaan Sail Banda. Kun- jungan wisatawan meningkat. Kami yakin, ini awal kebang- kitan dunia pariwisata Maluku, setelah terpuruk akibat kon- ik,” sambung Florence. Para wisatawan mancanegara yang datang ke daerah yang dijuluki Seribu Pulau ini ke- banyakan berasal dari Belanda, sejumlah negara Eropa lain, Amerika Serikat, dan Austra- lia. Tahun lalu, Bumi Rempah- Rempah--julukan lain Malu- ku--dikunjungi sekitar 5.000 wisatawan mancanegara. Ta- hun ini, jumlah pengunjung adalah yang paling besar, sete- lah konik. Dinas Pariwisata Maluku mencatat, sebelum pecah kon- ik pada 1999-2004, kunjungan wisatawan mancanegara ke Maluku setiap tahun rata- rata mencapai 14.500 orang. Saat darah mengalir, turisme merosot hingga angka ratusan orang saja. Sail Banda menjadi tumpuan untuk mengembalikan ke- jayaan wisata Maluku. Promosi pun terus digelar dan digencar- kan. Bali, Jakarta, dan hampir seluruh daerah di Indonesia menjadi sarana menggaung- kan Maluku sudah aman dan Maluku nyaman dikunjungi. Promosi juga dilakukan ke Belanda dan Australia. Pame- ran wisata dan budaya Maluku digelar di kedua negara itu. “Berbagai cara kita tempuh untuk memulihkan citra, se- hingga membuat orang luar berkunjung ke Maluku. Kita yakinkan semua orang, Maluku sudah aman dan layak untuk di- kunjungi karena banyak potensi wisatanya,” kata Florence. Upaya itu memang mengha- biskan dana yang tidak kecil. Untuk menggelar Sail Banda, misalnya, anggaran yang di- gunakan mencapai miliaran rupiah. Untungnya, Pemprov Maluku tidak sendiri. Ada bantuan dari pemerintah pusat yang disalurkan lewat Kemen- terian Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Perikanan dan Kelautan, juga Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Semua kementerian itu sepa- kat bahwa pariwisata Maluku harus bangkit. Sail Banda ada- lah sarananya. Jualan Maluku tidak kalah dari daerah lain. Sang Seribu Pulau menyuguh- kan wisata alam, dengan laut dan pantai yang indah, plus wisata budaya yang meng- agumkan. Pemprov Maluku pun tidak berhenti hanya berpromosi. Mereka juga menyiapkan sarana dan prasarana perhotelan yang memadai, menata objek wisata di Maluku, juga menggelar rangkaian kegiatan pariwisata dan budaya. Dan yang paling penting adalah memelihara kondisi Maluku yang aman, se- hingga memberi kenyamanan, ketika orang luar berkunjung ke Maluku. (Hamdi Jempot/N-2) Giliran Promosi Belitong Sebagai negara yang memiliki 17 ribu pulau, layak jika pemerintah mengedepankan dunia maritim sebagai daya tarik wisata. Rendy Ferdiansyah Maluku Mulai Menuai Berkah Sail Banda IND NESIA di Pentas Dunia | MEDIA INDONESIA | HALAMAN 32 RABU, 15 DESEMBER 2010 | KRI DEWA RUCI: KRI Dewa Ruci melintas di perairan teluk Manado, Sulawesi utara, dalam rangka memeriahkan parade kapal perang. Parade tersebut dalam rangka Sail Bunaken tahun lalu yang dimeriahkan oleh 26 kapal perang asing, 6 Kapal Republik Indonesia dan 800 pelaut. ANTARA/PRASETYO UTOMO MI/ HAMDI JEMPOT Florence Sahusilawane Kepala Dinas Pariwisata Maluku

Giliran Promosi Belitong - ftp.unpad.ac.id · D ATA Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan sedikitnya 6,4 juta wisatawan datang ke Indo-nesia pada 2009. Targetnya, tahun ini akan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Giliran Promosi Belitong - ftp.unpad.ac.id · D ATA Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan sedikitnya 6,4 juta wisatawan datang ke Indo-nesia pada 2009. Targetnya, tahun ini akan

DATA Badan Pusat S t a t i s t i k ( B P S ) m e n y e b u t k a n sedikitnya 6,4 juta

wisatawan datang ke Indo-nesia pada 2009. Targetnya, tahun ini akan meningkat jadi 7 juta. Pada 2011, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menargetkan 7,6 juta kunjung-an wisatawan.

Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kunjung-an wisatawan mancanegara.

Sebagai negara yang memi-liki 17 ribu pulau, layak jika pemerintah mengedepankan dunia maritim sebagai daya tarik wisata.

Indonesia memiliki keka-yaan alam laut tropis yang mengandung keanekaragaman hayati yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan negara lain yang banyak dikunjungi wisatawan asing.

Sudah layak pemerintah terus meluncurkan berbagai program yang terkait laut,

antara lain sejak 2001 menye-lenggarakan Sail Indonesia, Sail Bunaken (2009), tahun ini Sail Banda 2010, dan yang akan di-luncurkan tahun depan adalah Sail Belitong.

Sail Bunaken 2009 dan Sail Banda 2010 dipercaya mampu menggemakan nama Indonesia di bidang pariwisata Dunia.

Sail Bunaken 2009, yang diiku-ti 135 perahu/kapal itu berkon-tribusi besar bagi pengemban-gan wisata bahari.

Acara ini dinilai sukses mampu menarik kunjung an sekitar 600 kapal pesiar ke kawasan wisata di Sulawe-si Utara. Plus, sebelum-nya diselenggarakan Konferensi Kelautan Dunia (World Ocean Conference/WOC) yang diikuti delegasi dari 72 negara dan 11 badan internasional.

Gaung wisata Sulawesi Utara ketika itu menarik perhatian dunia.

Event ini dipercaya mampu memperkenalkan dunia pariwisata Indonesia, khususnya keindahan laut dan yang terkandung di da-lamnya.

Penyelenggaraan Sail Banda yang bertajuk Small Island For Our Future, yang artinya pulau-pulau kecil untuk masa depan kita, juga berpengaruh pada kedatangan wisatawan lokal maupun mancanegara.

Acara yang menghadirkan sejumlah kapal pesiar mau-

pun kapal besar seperti USNS Mercy dan KRI Soeharso itu, diakui oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Florence Sa-husilawane, meningkatkan kunjungan wisatawan man-canegara ke Maluku.

“Target kunjungan wisman ke Maluku 2010 sudah terpenuhi jumlahnya. Di tahun ini kita hanya menargetkan kunjungan wisman 5.000 hingga 6.000 orang. Namun, sampai akhir

November lalu kunjungan wis-man sudah mendekati sepuluh ribu orang,” kata Florence.

Adapun Sail Indonesia yang rutin diselenggarakan sejak 2001, di Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun ini diikuti oleh 51 kapal.

Selain mengunjungi tempat-tempat wisata di NTT, peserta Sail Indonesia melakukan pe-layaran dari Darwin, Australia,

ke sejumlah daerah di Indone-sia, hingga ke Jakarta.

Pada 2009, Sail Indonesia menggelar acara puncak In-ternational Fleet Review yang dihadiri 31 kapal perang dari 24 negara. Datang pula kapal induk Amerika USS George Washington.

Sail BelitongSukses dengan penyeleng-

garaan pesta pelayaran tingkat internasional itu, Menko Kes-ra Agung Laksono beberapa waktu lalu mengutarakan pe-merintah memutuskan untuk melanjutkan penyelenggaraan pelayaran dan maritim bertaraf internasional seperti Sail Banda 2010.

“Sail Banda (yang berlang-sung) Agustus lalu berlangsung baik dilihat dari kacamata pari-wisata, usaha-usaha bakti so-sialnya, kemudian juga untuk menyatakan situasi keamanan yang sudah pulih di kawasan Indonesia timur, khususnya Ambon. Maka, Sail Banda un-tuk tahun-tahun akan datang dilanjutkan pada tempat-tem-pat lain,” ucap Agung.

Di 2011, diputuskan menye-lenggarakan Sail Belitong.

Pada 2012, pemerintah meng-gelar Sail Lombok 2012, ber-samaan dengan Visit Lombok 2012.

Penyelenggaraan akan ber-lanjut dengan menggelar acara serupa di Ternate, Maluku Utara, yang diberi nama Sail Morotai 2013.

Terkait penyelenggaraan Sail Belitong 2011, Kepala Dinas Ke-lautan dan Perikanan Provinsi Bangka Belitung Yulistyo meng-utarakan pihaknya berencana membuat acara ini lebih besar dan lebih luas cakupannya.

“Sail Belitong 2011 ini digelar menyusul pelaksanaan Sail Bunaken tahun 2009 yang telah sukses dan Sail Banda pada tahun 2010,” ujar Yulistyo.

Ia mengutarakan Sail Be-litong 2011 diusulkan ber-dasarkan pertimbangan bahwa Pulau Belitung telah dikenal luas sebagai Negeri Laskar Pelangi, yang juga menjadi destinasi pariwisata unggulan Indonesia.

“Pelaksanaan dimulai Janu-ari dan puncaknya Oktober 2011 dengan nama Sail Waka-tobi Belitong (SWB). Di Waka-tobinya bulan Juli 2010 sudah di laksanakan rangkaian Sail Indonesia,” ungkapnya.

Ia mengutarakan pesta laut ini akan diikuti sekitar 60 kapal layar (yacht) dari 25 negara dengan berbagai kegiatan. Di antaranya, pe-mecahan Guinness Book of Record permainan catur oleh 200 penyelam di bawah laut, reli kapal pesiar dan seminar internasional wi sata laut, kejuaraan jetsky dan berbagai kegiatan lainnya.

“Pada Sail Belitong 2011 nan-ti, akan ada berbagai macam kegiatan seperti permainan catur bawah laut, reli kapal pesiar, kapal layar, dan seminar internasional,” terangnya.

Ia menjelaskan harapan dari penyelenggaraan Sail Belitong adalah menjadikan Bangka Belitung sebagai daerah tujuan wisata wilayah barat Indonesia. “Mudah-mudahan dengan adanya acara ini pariwisata Ba-bel (Bangka Belitung) semakin dikenal.’’ (HJ/N-1)

[email protected]

KONFLIK sudah berlalu dari Maluku. Setelah tersungkur akibat perang saudara, provinsi di bagian timur Indonesia ini tengah menapaki masa kee-masan wisata.

Target kunjungan wisatawan mancanegara ke Maluku pada 2010 ini dipancang sebanyak 5.000-6.000 wisatawan. Na-mun, realisasi jauh lebih besar dari target, bahkan di luar perkiraan, mencapai sekitar 10.000 turis asing.

Kepala Dinas Pariwisata Maluku Florence Sahusilawane kepada Media Indonesia meng-akui peningkatan kunjungan dari luar negeri ke Maluku ter-jadi setelah Sail Banda, sebuah event internasional yang digelar

pada Juli hingga Agustus lalu. “Target kunjungan wisman

ke Maluku 2010 sudah ter-penuhi jumlahnya. Di tahun ini kita hanya menargetkan kunjungan wisman 5.000-6.000 orang. Namun sampai akhir November lalu jumlah mereka sudah mendekati angka 10.000 orang,” kata Florence.

Sail Banda membawa berkah. Saat gelaran itu berlangsung, sejumlah turis asing datang ke Maluku. Beberapa bulan kemudian mereka datang lagi. Kali ini tidak sendiri. Serom-bongan wisatawan muka baru ikut dibawa.

“Ini yang ditargetkan dari pelaksanaan Sail Banda. Kun-jungan wisatawan meningkat.

Kami yakin, ini awal kebang-kitan dunia pariwisata Maluku, setelah terpuruk akibat kon-fl ik,” sambung Florence.

Para wisatawan mancanegara yang datang ke daerah yang dijuluki Seribu Pulau ini ke-banyak an berasal dari Belanda, sejumlah negara Eropa lain, Amerika Serikat, dan Austra-lia.

Tahun lalu, Bumi Rempah-Rempah--julukan lain Malu-ku--dikunjungi sekitar 5.000 wisatawan mancanegara. Ta-hun ini, jumlah pengunjung adalah yang paling besar, sete-lah konfl ik.

Dinas Pariwisata Maluku mencatat, sebelum pecah kon-fl ik pada 1999-2004, kunjungan

wisatawan mancanegara ke Maluku setiap tahun rata-rata mencapai 14.500 orang. Saat darah mengalir, turisme merosot hingga angka ratusan orang saja.

Sail Banda menjadi tumpuan untuk mengembalikan ke-jayaan wisata Maluku. Promosi pun terus digelar dan digencar-kan. Bali, Jakarta, dan hampir seluruh daerah di Indonesia menjadi sarana menggaung-kan Maluku sudah aman dan Maluku nyaman dikunjungi.

Promosi juga dilakukan ke Belanda dan Australia. Pame-ran wisata dan budaya Maluku digelar di kedua negara itu.

“Berbagai cara kita tempuh untuk memulihkan citra, se-

hingga membuat orang luar berkunjung ke Maluku. Kita yakinkan semua orang, Maluku sudah aman dan layak untuk di-kunjungi karena banyak potensi wisatanya,” kata Florence.

Upaya itu memang mengha-biskan dana yang tidak kecil. Untuk menggelar Sail Banda, misalnya, anggaran yang di-gunakan mencapai miliaran rupiah. Untungnya, Pemprov Maluku tidak sendiri. Ada bantuan dari pemerintah pusat yang disalurkan lewat Kemen-terian Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Perikanan dan Kelautan, juga Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Semua kementerian itu sepa-kat bahwa pariwisata Maluku

harus bangkit. Sail Banda ada-lah sarananya. Jualan Maluku tidak kalah dari daerah lain. Sang Seribu Pulau menyuguh-kan wisata alam, dengan laut dan pantai yang indah, plus wisata budaya yang meng-agum kan.

Pemprov Maluku pun tidak berhenti hanya berpromosi. Mereka juga menyiapkan sarana dan prasarana perhotel an yang memadai, menata objek wisata di Maluku, juga menggelar rangkaian kegiatan pariwisata dan budaya. Dan yang paling penting adalah memelihara kondisi Maluku yang aman, se-hingga memberi kenyamanan, ketika orang luar berkunjung ke Maluku. (Hamdi Jempot/N-2)

Giliran Promosi Belitong Sebagai negara yang memiliki 17 ribu pulau, layak jika pemerintah mengedepankan dunia maritim sebagai daya tarik wisata.

Rendy Ferdiansyah

Maluku Mulai Menuai Berkah Sail Banda

IND NESIAd i P e n t a s D u n i a

| MEDIA INDONESIA | HALAMAN 32RABU, 15 DESEMBER 2010 |

KRI DEWA RUCI: KRI Dewa Ruci melintas di perairan teluk Manado, Sulawesi utara, dalam rangka memeriahkan parade kapal perang. Parade tersebut dalam rangka Sail Bunaken tahun lalu yang dimeriahkan oleh 26 kapal perang asing, 6 Kapal Republik Indonesia dan 800 pelaut.

ANTARA/PRASETYO UTOMO

MI/ HAMDI JEMPOT

Florence SahusilawaneKepala Dinas Pariwisata Maluku