7
A. Media Penyimpanan Gigi Avulsi Penanganan yang paling baik untuk kasus avulsi adalah dengan menanamkan kembali gigi ke dalam soket alveolar lima menit setelah cedera untuk hasil yang maksimal. Gigi memiliki lapisan pelindung yang mengelilingi bagian akar yaitu ligamen periodontal yang berfungsi mengikatkan gigi pada tulang alveolar, ligamen periodontal ini sangat mudah menjadi kering dan mati sehingga gigi perlu dilakukan penanganan secepatnya agar gigi tetap vital. Vitalitas sel-sel ligamen periodontal dan sementum sangat penting untuk kesuksesan replantasi dalam jangka waktu yang lama. Media penyimpanan yang tersedia harus dapat mempertahankan atau meningkatkan vitalitas sel-sel selama gigi di luar soket alveolar, ketika soket yang baru sedang dipersiapkan atau selama proses replantasi gigi yang telah mengalami avulsi. 1. Hank’s Balanced Salt Solution Hank’s Balanced Salt Solution(HBSS) atau biasa disebut save a tooth merupakan cairan yang memiliki kandungan klorida, glukosa, sodium bikarbonat, dan potassium klorida. Bersifat biokompatibel terhadap sel ligamen periodontal. Menjaga vitalitas gigi selama 24 jam karena memiliki pH seimbang sehingga mengurangi kerusakan pada akar gigi. Mempunyai osmolalitas yang ideal untuk membangun kembali metabolisme sel yang telah kehilangan nutrisi dari darah akibat terputusnya sel. Sehingga bila gigi disimpan dalam HBSS sel akan terhubung

Gigi Avulsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penyimpanan

Citation preview

A. Media Penyimpanan Gigi AvulsiPenanganan yang paling baik untuk kasus avulsi adalah dengan menanamkan kembali gigi ke dalam soket alveolar lima menit setelah cedera untuk hasil yang maksimal. Gigi memiliki lapisan pelindung yang mengelilingi bagian akar yaitu ligamen periodontal yang berfungsi mengikatkan gigi pada tulang alveolar, ligamen periodontal ini sangat mudah menjadi kering dan mati sehinggagigi perlu dilakukan penanganan secepatnya agar gigi tetap vital.Vitalitas sel-sel ligamen periodontal dan sementum sangat penting untuk kesuksesan replantasi dalam jangka waktu yang lama. Media penyimpanan yang tersedia harus dapat mempertahankan atau meningkatkan vitalitas sel-sel selama gigi di luar soket alveolar, ketika soket yang baru sedang dipersiapkan atau selama proses replantasi gigi yang telah mengalami avulsi.1. Hanks Balanced Salt SolutionHanks Balanced Salt Solution(HBSS) atau biasa disebut save a toothmerupakan cairan yang memiliki kandungan klorida, glukosa, sodium bikarbonat, dan potassium klorida. Bersifat biokompatibel terhadap sel ligamen periodontal.Menjaga vitalitas gigi selama 24 jam karena memiliki pH seimbang sehingga mengurangi kerusakan pada akar gigi. Mempunyai osmolalitas yang ideal untuk membangun kembali metabolisme sel yang telah kehilangan nutrisi dari darah akibat terputusnya sel. Sehingga bila gigi disimpan dalam HBSS sel akan terhubung kembali dengan ligamen periodontal, selanjutnya sel-sel yang telah rusak akan mengalami perbaikan dan meningkatkan keberhasilan replantasi.Cairan ini juga dapat mengawetkan ligamen periodontal sehingga memberikan keberhasilan rata-rata 90% jika gigi yang avulsi direndam selama 30 menit sebelum dilakukannya replantasi2. SusuSusu direkomendasikan sebagai media penyimpanan karena memiliki osmolalitas yang sesuai, pH netral, kandungan nutrisi yang baik dan bebas dari bahan toksik. Susu dapat langsung dipakai dan lebih efektif dibandingkan dengan HBSS karena tidak perlu disimpan dalam lemari pendingin. Susu bubuk seperti Enfamil dan Similac mempunyai efektivitas sebagai media penyimpanan gigi yang lebih baik karena dapat bertahan lebih dari empat jam.Kandungan nutrisi penting yang dimiliki susu antara lain asam amino, karbohidrat dan vitamin tetapi dapat menonaktifkan enzim yang berpotensi membahayakan ligamen periodontal apabila telah disimpan selama lebih dari dua jam. Susu dapat menjaga kelangsungan hidup, mitogenitas dan kapasitas klonogenik sel-sel ligamen periodontal selama penyimpanan hingga 24 jam pada temperatur empat derajat celsius. Namun walaupun disimpan di dalam lemari pendingin, susu akan tetap menjadi asam dalam waktu lebih dari 48 jam, sehingga dapat menyebabkan kerusakan sel pada akar gigi.3. Isotonik SalinPatel dkk, dalam penelitiannya menjelaskan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara isotonik salin dan susu dalam mempertahankan vitalitas sel ligamen periodontal pada permukaan akar gigi selama dua jam penyimpanan. Isotonik salin dapat mempertahankan vitalitas membran periodontal karena memiliki tekanan osmolalitas yang seimbang sehingga tidak menyebabkan sel menjadi menggelembung, namun hanya dapat efektif kurang dari dua jam, setelah itu ligamen periodontal akan hancur, hal ini disebabkan karena kebutuhan glukosa untuk mempertahankan metabolisme tidak terpenuhi.4. Kultur MediaKultur media yang digunakan sebagai media penyimpanan gigi avulsi antara lain Kultur media 199 mengandung 700 unit penisilin G dan 0,7 mg streptomisin, untuk mencegah pertumbuhan bakteri. SedangkanEagleskultur media mengandung sejumlah asam amino, vitamin dan bikarbonat yang bertindak sebagai buffer.Eagleskultur media dapat menyebabkan proliferasi bagian vital dari ligamen periodontal. Disamping itu juga berguna untuk menjaga ligamen periodontal pada permukaan akar yang nekrosis serta mempertahankan vitalitas sel membran periodontal gigi yang telah diekstraksi selama 48 jam. Pemeriksaan immuno histokimia pada gigi desidui yang dicabut, setelah 24 jam penyimpanan gigi pada media kultur menujukkan proliferasi pulpa.5. SalivaSaliva manusia juga dianggap sebagai media penyimpanan gigi yang potensial. Andreasen dalam penelitiannya membandingkan air keran, normal salin dan saliva manusia sebagai media yang berpotensi untuk menyimpan gigi sebelum direplantasi, dan hasil yang didapat adalah saliva merupakan media yang paling efektif.Kekurangan saliva sebagai media penyimpanan gigi adalah osmolalitas yang rendah sehingga dapat menyebabkan sel pecah. Saliva juga mengandung substansi seperti enzim, bakteri dan produknya yang dapat membahayakan ligamen periodontal. Selain itu flora normal yang terkandung pada saliva yang terdiri dari mikroorganisme, besar kemungkinan akan menyebabkan infeksi karena masuknya kuman ke dalam sel-sel dari akar gigi, sehingga setelah prosedur replantasi dilakukan tidak hanya kemungkinan terjadinya nekrose sel, infeksi pada soket alveolar juga bisa terjadi.Beberapa penelitian menganjurkan bahwa penyimpanan gigi dalam mulut (saliva) baik untuk menjaga ligamen periodontal yaitu dengan menahan gigi pada vestibulum bukal ataupun di bawah lidah, namun tindakan ini mempunyai resiko tertelannya gigi. Untuk menghindarinya, saliva anak dikumpulkan dalam wadah kecil, lalu gigi dimasukkan ke dalamnya.6. AirPrinsip keberhasilan dari replantasi adalah mencegah kekeringan dari gigi yang lepas. Air merupakan media yang dapat menjaga kelembaban gigi selama berada ekstra alveolar sampai 15 menit apabila tidak ada pilihan lain, karena setelah itu gigi akan terus kehilangan metabolisme sel. Air hampir tidak sama sekali menjaga vitalitas gigi dan dapat memberikan dampak yang buruk bagi kelangsungan ligamen periodontal karena air merupakan larutan hipotonik yang dapat menyebabkan sel-sel ligamen periodontal menggelembung dan pecah. Selain itu, air dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel akar karena tingkat metabolit dan pH yang rendah.

B. PenatalaksanaanSebelum perawatan dilakukan, anak dan orang tua perlu diredakan emosinya terlebih dahulu. Karena setelah trauma terjadi, anak pasti akan merasa takut dan cemas, terutama bila dokter gigi langsung memberikan perawatan.Pasien yang mengalami cedera, harus benar-benar diperhatikan bagaimana kondisi saluran pernapasannya. Dasar dari usaha mempertahankan jalan napas adalah mengontrol perdarahan dari mulut atau hidung dan membersihkan orofaring.Untuk anak yang tidak memiliki kelainan pada pembekuan darah, perdarahan pada daerah yang avulsi biasanya tidak berakibat fatal, melakukan penekanan baik secara langsung dengan jari maupun tidak langsung menggunakan kasa atau tampon.Kasus lepasnya gigi dari soket alveolar akibat trauma injuri harus mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat, dengan tetap memperhatikan kondisi fisik anak. Pada kasus avulsi yang disebabkan oleh cedera kemungkinan terdapat komplikasi seperti laserasi pada jaringan lunak labial, bukal, palatum, lidah. Pencegahan terhadap tetanus harusdilakukan dengan membersihkan luka dengan seksama, penyingkiran benda-benda asing dan pemberian tetanus toxoid antitoxin.Dianjurkan untuk tidak memegang gigi avulsi pada bagian akarnya, karena dapat merusak serat-serat ligamen periodontal, tetapi memegang gigi pada bagian mahkota. Pembersihan gigi dilakukan hanya jika terdapat kotoran pada gigi, namun tidak boleh mengikis atau menggosok gigi.Penatalaksanaan gigi avulsi harus dilakukan dalam waktu seminimum mungkin untuk menjaga ligamen periodontal karena bila ligamen periodontal masih baik, derajat dan ketepatan waktu resorpsi akar akan terjaga dan kemungkinan terjadinya ankilosis akan berkurang. Resorpsi akar hampir tidak terhindarkan apabila melebihi 2 jam, waktu maksimal dilakukan replantasi adalah 48 jam setelah gigi berada diluar soket.Setelah replantasi perlu juga dilakukan splinting untuk menjaga stabilitas gigi sesuai dengan waktu yang dibutuhkan ligamen periodontal untuk regenerasi. Kemudian dilakukan kontrol yang tepat agar hasil perawatan dapat diperoleh dengan baik