9
GESEKAN DARI POROS RODA A. PENGERTIAN POROS DAN AS Pada sumur model kuno, ember berat diangkat dengan jalan memutar engkol besar yang disambungkan ke as kayu. Apabila as berputar tali tergulung disekelilingnya dan dengan demikian mengangkat ember. Ini adalah contoh lain dari pesawat sederhana, roda as. Apabila tangkai engkol berputar maka engkol itu bergerak dalam lingkaran penuh. Suatu roda yang berputar maka engkol itu bergerak dalam lingkaran penuh suatu roda yang diputar dengan tali yang mengitari pelek luarnya dapat dengan mudah dipergunakan sebagai pengganti engkol. Manakala kita menerapkan usaha pada roda dan memutarnya satu lingkaran penuh as juga berputar satu putaran dan menggulung panjang tali sesuai dengan linkarannya. Jari-jari as lebih kecil dibandingkan dengan jari-jari roda (katakana saja 5cm disbanding 20cm) dan keliling as serta keliling roda adalah sama dengan perbandingan jari-jarinya. Keliling roda adalah jarak usaha, sedangkkan keliling as merupakan jarak beban. Dengan demikian keuntungan mekanisnya ialah jari-jari roda dibagi jari- jari as. Dalam hal ini, keuntungan mekanisnya adalah 4.Kita dapt mengangkat ember berbobot 400 Newton denagn usaha 100 Newton pada engkol. Roda dengan gigi-gigi pada bibir luarnya disebut roda gigi. Apabila gigi-gigi dari dua roda gigi digabungkan, gigi- gigi itu dapat saling memutar. Masing-masing roda gigi dihubungka dengan suatu tangkai , yang satu menyediakan usaha dan yang lain menggerakkan beban. Dengan demikian sepasang roda gigi berfungsi sama seperti roda dan as. Keuntungan mekanis dari sepasang roda gigi bergantung pada jumlah gigi, pada masing- masing roda gigi. Disebut rasio roda gigi, apabila roda gigi dengan empat gigi dihubungkan dengan roda gigi yang bergigi dua puluh. Satu titik roda yang kecil akan berputar lima kali setiap roda gigi besar berputar sekali.

Gesekan Poros Roda , Kekakuan Tali, Gesekan Derek Beroda 4 (2)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nm

Citation preview

Page 1: Gesekan Poros Roda , Kekakuan Tali, Gesekan Derek Beroda 4 (2)

GESEKAN DARI POROS RODA

A. PENGERTIAN POROS DAN AS

Pada sumur model kuno, ember berat diangkat dengan jalan memutar engkol besar yang disambungkan ke as kayu. Apabila as berputar tali tergulung disekelilingnya dan dengan demikian mengangkat ember. Ini adalah contoh lain dari pesawat sederhana, roda as. Apabila tangkai engkol berputar maka engkol itu bergerak dalam lingkaran penuh. Suatu roda yang berputar maka engkol itu bergerak dalam lingkaran penuh suatu roda yang diputar dengan tali yang mengitari pelek luarnya dapat dengan mudah dipergunakan sebagai pengganti engkol. 

Manakala kita menerapkan usaha pada roda dan memutarnya satu lingkaran penuh as juga berputar satu putaran dan menggulung panjang tali sesuai dengan linkarannya. Jari-jari as lebih kecil dibandingkan dengan jari-jari roda (katakana saja 5cm disbanding 20cm) dan keliling as serta keliling roda adalah sama dengan perbandingan jari-jarinya. Keliling roda adalah jarak usaha, sedangkkan keliling as merupakan jarak beban. Dengan demikian keuntungan mekanisnya ialah jari-jari roda dibagi jari- jari as. Dalam hal ini, keuntungan mekanisnya adalah 4.Kita dapt mengangkat ember berbobot 400 Newton denagn usaha 100 Newton pada engkol.

Roda dengan gigi-gigi pada bibir luarnya disebut roda gigi. Apabila gigi-gigi dari dua roda gigi digabungkan, gigi-gigi itu dapat saling memutar. Masing-masing roda gigi dihubungka dengan suatu tangkai , yang satu menyediakan usaha dan yang lain menggerakkan beban. Dengan demikian sepasang roda gigi berfungsi sama seperti roda dan as. Keuntungan mekanis dari sepasang roda gigi bergantung pada jumlah gigi, pada masing- masing roda gigi. Disebut rasio roda gigi, apabila roda gigi dengan empat gigi dihubungkan dengan roda gigi yang bergigi dua puluh. Satu titik roda yang kecil akan berputar lima kali setiap roda gigi besar berputar sekali.

Roda gigi merupakan unsur amat penting pada hampir semua permesinan modern adalah kita lihat satu set roda gigi dapat dipergunakan untuk mempertinggi keuntungan mekanis menaikan kecepatan atau kedua duanya dalam waktu yang berbeda. gigi-gigi itu dapat dibuat dalam berbagai bentuk untuk bermacam-macam keperluan. Dan roda gigi dapat diatur untu mengubah arah gerakan. Mobil menggunakan roda-roda gigi pada setiap gerakan. Mekanisme mengemudi menggunakan roda gigi untuk memperoleh daya untuk membelokkan roda depan. Persneling gardan pada beberapa mobil meneruskan daya putar dari roda gendeng mesin keroda belakang melalui roda gigi. Dengan memindah-mindahkan roda gigi ini, kitaa mengubah rasio kecepatan mesin ke kecepatan roda gigi. Dengan cara demikian sedikit benyak kita memberiakn keuntungan mekanis untuk start mendaki bukit atau melaju pada jalan yang rata. 

Page 2: Gesekan Poros Roda , Kekakuan Tali, Gesekan Derek Beroda 4 (2)

B. RODA BERPOROS

Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama.

Kegunaan: untuk menggeser benda agar lebih ringan memperkecil gaya gesek antara dua benda

Pada Roda berporos, Gaya kuasa biasanya dikerahkan kepada roda yang besar, atau roda. Roda yang lebih kecil, yang disebut poros, mengerjakan gaya beban. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda. 

 

Page 3: Gesekan Poros Roda , Kekakuan Tali, Gesekan Derek Beroda 4 (2)

KEKAKUAN TALI

Tali baja digunakan secara luas pada mesin-mesin pengangkat sebagai perabot pengangkat. Pada tali baja kawat pada bagian luar akan mengalami keausan yang lebih parah dan putus lebih dahulu dibandingkan dengan bagian dalamnya. Sehingga bagian luar tali kawatnya mulai terputus-putus jauh sebelum putus dan menandakan tali baja tersebut perlu diganti.

Tali baja terbuat dari kawat baja dengan kekuatan σb= 130 sampai 200 kg/mm2, didalam proses pembuatannya kawat baja diberi perlakuan panas tertentu dan digabung dengan penarikan dingin, sehingga menghasilkan sifat mekanis kawat baja yang tinggi. Fenomena yang sangat rumit terjadi di dalam pengoperasian tali, karena banyak

parameter yang tidak dapat ditentukan dengan tepat. Setiap kawat didalam tali yang ditekuk mengalami tegangan yang rumit, yang merupakan gabungan tegangan tarik,lentur dan puntir serta ditambah dengan saling menekan dan bergesekan diantara kawat dan untaian. Akibatnya, tegangan total yang terjadi dapat ditentukan secara analistis hanya pada tingkat pendekatan tertentu.

Tegangan tali maksimum dari sistem tali puli dihitung dengan rumus

Page 4: Gesekan Poros Roda , Kekakuan Tali, Gesekan Derek Beroda 4 (2)
Page 5: Gesekan Poros Roda , Kekakuan Tali, Gesekan Derek Beroda 4 (2)

KEREK BIASA BERODA 4

Katrol / Kerek adalah suatu roda dengan bagian berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali atau kabel. Katrol biasanya digunakan dalam suatu rangkaian yang dirancang untuk mengurangi jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban. Walaupun demikian, jumlah usaha yang dilakukan untuk membuat beban tersebut mencapai tinggi yang sama adalah sama dengan yang diperlukan tanpa menggunakan katrol. Besarnya gaya memang dikurangi, tapi gaya tersebut harus bekerja atas jarak yang lebih jauh. Usaha yang diperlukan untuk mengangkat suatu beban secara kasar sama dengan berat beban dibagi jumlah roda. Semakin banyak roda yang ada, sistem semakin tidak efisien. karena akan timbul lebih banyak gesekan antara tali dan roda. Katrol adalah salah satu dari enam jenis pesawat sederhana.

Tidak ditemukan catatan mengenai kapan dan oleh siapa katrol pertama kali dikembangkan, tapi kemugkinan besar berasal dari Eurasia. Bagian dasar pembentuk sistem katrol, roda, ditemukan beberapa waktu setelah penemuan di Eurasia pada masyarakat di belahan barat, Afrika sub-Sahara, dan Australia. Dipercayai juga bahwa Archimedesmengembangkan rangkaian sistem katrol pertama, sebagai mana dicatat oleh Plutarch.

Kerek Biasa Beroda 4 merupakan gabungan katrol tetap dan katrol bergerak yang juga disebut takal. Jadi pengertian takal adalah katrol majemuk yang terdiri atas katrol-katrol tetap dan katrol-katrol bergerak. Takal biasa digunakan untuk mengangkat beban yang massanya besar. Biasanya, sistem katrol ini digunakan untuk mengangkat beban yang massanya mencapai beberapa ton, misalnya kerangka jembatan dan peti kemas. Dengan sistem katrol, kuasa yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut dapat semakin diperkecil. Takal dapat menggunakan dua katrol di mana satu sebagai katrol tetap dipasang di atas dan satu lagi sebagai katrol bergerak. Takal juga dapat menggunakan tiga atau empat katrol.

Page 6: Gesekan Poros Roda , Kekakuan Tali, Gesekan Derek Beroda 4 (2)

Keuntungan mekanik tergantung jumlah katrol dan tali yang menanggung beban. Jika gaya gesekan katrol diabaikan, untuk sistem katrol berlaku persamaan berikut:  w = 2nF

dengan:

w = beban (N)

F = gaya (N)n = banyaknya katrol

Keuntungan mekanik dari sistem takal adalah: 

 

Jadi keuntungan mekanik sistem katrol bergantung pada banyaknya katrol yang ada.

Page 7: Gesekan Poros Roda , Kekakuan Tali, Gesekan Derek Beroda 4 (2)

MAKALAH ALAT ANGKAT ANGKUT

DISUSUN OLEH :

IMAM MURDIANTO / 5201411041PRAYOGA CAHYADI SYAFAAT / 5201413008

ANDHIKA DWIKY A. / 5201413030MIFTAH YANOTTAMA/ 5201413040

TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015