40
BINA MEDIA BERITA KEHUTANAN & LINGKUNGAN Membina Wawasan Cinta Hutan & Lingkungan Pendiri : Soewarsa Sasraprawira Drs. Sambas Nadiar Pembina : Ir. Hartono Wirjodarmodjo, MA Pemimpin Umum : Drs. Budi Darmawan Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan : Dra. Yeni Fitrias Pemimpin Redaksi/Redaktur Pelaksana : Sularyono Widhi Tata Grafis : Widhi Sekretaris Redaksi : Sri Sumarti,BcHk Menejer Keuangan: Sri Patmiyarti, SE Menejer Umum : S o e t a r d i Reporter Wilayah Jawa Tengah : Sularyono Widhi Wilayah Jawa Timur : - Wilayah Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta : Musyafa Ullah Penerbit : YAYASAN PENERBITAN BINA (Anggota SPS) Alamat Redaksi/Tata Usaha: Jl. HOS Cokroaminoto I/H-11 Semarang 50245 Telepon & Faksimili : (024) - 3520988 Email : [email protected] Blog : http://www.petakhutan.wordpress.com No. Rekening Bank : YAYASAN PENERBITAN BINA, AC.0031395571 BNI Semarang Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers : SK Menpen No.221/SK/MENPEN/SIUPP/ B.1/1987 Penerbitan Perdana : 11 Maret 1973 Langganan : Rp 10.000,-/bulan Percetakan : PT. Manunggal Jaya-Semarang. Isi di luar tanggung jawab percetakan Anggota SPS No : 86/1973/13/B/202 I . N . D . E . K . S . KUTU LAK - Untuk meningkatkan produksi lak cabang yang satu- satunya dihasilakan dari KPH Probolinggo belum lama ini dilakukan sarasehan pembahasa salah satu produk non kayu tersebut. Hal 34 LAPORAN UTAMA [ 2 ] Gerakan 'Direksi Mengajar' untuk Ciptakan Calon Pemimpin Tangguh. n Contoh Semangat Kami Dalam Meraih Cita-Cita. n Prestasi Tinggi Tidak Dapat Diraih Tanpa Usaha dan Kerja Keras. KEHUTANAN [ 6 ] Kita Harus Berpikir Keras untuk Masa Depah Perhutani. LINGKUNGAN [ 7 ] Green Network Indonesia Deklarasikan No Cheathing Indonesia. SEPUTAR KPH [ 8 ] Perhutani, LMDH MoU dengan Kodim dan Polres [11] Belasan Batang Kau Diamankan Dari Rumah Warga. [14] Kerap Gagalkan Pencurian Sumani Jadi Kor- ban Aniaya. WAWASAN [25] Aplikasi Android untuk Membantu Pekerjaan Rimbawan. BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 1

Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

BINAMEDIA BERITA KEHUTANAN & LINGKUNGAN

Membina Wawasan Cinta Hutan & Lingkungan

Pendiri : Soewarsa Sasraprawira

Drs. Sambas Nadiar Pembina :

Ir. Hartono Wirjodarmodjo, MA Pemimpin Umum : Drs. Budi Darmawan

Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan :

Dra. Yeni FitriasPemimpin Redaksi/Redaktur Pelaksana :

Sularyono WidhiTata Grafis :

WidhiSekretaris Redaksi :

Sri Sumarti,BcHkMenejer Keuangan:

Sri Patmiyarti, SE Menejer Umum :

S o e t a r d iReporter

Wilayah Jawa Tengah :Sularyono Widhi

Wilayah Jawa Timur :-

Wilayah Jawa Barat, Bantendan DKI Jakarta :

Musyafa Ullah Penerbit :

YAYASAN PENERBITAN BINA (Anggota SPS)

Alamat Redaksi/Tata Usaha: Jl. HOS Cokroaminoto I/H-11

Semarang 50245Telepon & Faksimili :

(024) - 3520988Email :

[email protected] :

http://www.petakhutan.wordpress.com No. Rekening Bank :

YAYASAN PENERBITAN BINA, AC.0031395571 BNI Semarang

Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers : SK Menpen No.221/SK/MENPEN/SIUPP/

B.1/1987 Penerbitan Perdana :

11 Maret 1973 Langganan :

Rp 10.000,-/bulan Percetakan :

PT. Manunggal Jaya-Semarang.Isi di luar tanggung jawab percetakan

Anggota SPS No :86/1973/13/B/202

I . N . D . E . K . S .

KUTU LAK - Untuk meningkatkan produksi lak cabang yang satu-satunya dihasilakan dari KPH Probolinggo belum lama ini dilakukan sarasehan pembahasa salah satu produk non kayu tersebut. Hal 34

LAPORAN UTAMA[ 2 ] Gerakan 'Direksi Mengajar' untuk Ciptakan Calon

Pemimpin Tangguh. n Contoh Semangat Kami Dalam Meraih Cita-Cita. n Prestasi Tinggi Tidak Dapat Diraih Tanpa Usaha

dan Kerja Keras.

KEHUTANAN [ 6 ] Kita Harus Berpikir Keras untuk Masa Depah

Perhutani.

LINGKUNGAN [ 7 ] Green Network Indonesia Deklarasikan No

Cheathing Indonesia. SEPUTAR KPH [ 8 ] Perhutani, LMDH MoU dengan Kodim dan

Polres[11] Belasan Batang Kau Diamankan Dari Rumah

Warga.[14] Kerap Gagalkan Pencurian Sumani Jadi Kor-

ban Aniaya.

WAWASAN[25] Aplikasi Android untuk Membantu Pekerjaan

Rimbawan.

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 1

1

Page 2: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

LAPORAN UTAMA

Gerakan 'Direksi Mengajar'untuk Ciptakan Calon Pemimpin Tangguh

PURWOKERTO - Kembali ke sekolah alumni untuk reuni itu biasa. Tetapi kembali untuk mengajar ini luar biasa. Sebanyak 700 orang Direktur dari 143 BUMN di tanah air melakukan aktivitas mengajar di sekolah alumni masing-masing. Mungkin kalau muesum record MURI dilibatkan akan men-catatat itu menjadi peristiwa yang luar biasa 700 derektur mengajar bersama itu. Program ‘Direksi Mengajar’ gagasan Meneg BUMN, Dahlan Iskan itupun disambut gembira oleh para alumnus dari SMU bersangkutan yang kini telah menjadi direktur kembali ke seko-lah SMU masing-masing. Puluhan tahun meninggalkan sekolah, barangkali program BUMN itu bisa menjadi obat kerinduan mereka, sekedar untuk bernostalgia dengan sekolahnya di masa silam dan sharing den-gan murid-murid sekarang.

Tepatnya dengan peringatan Hari Ke-bangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2013 sejumlah sekolah SMU menjadi berbeda dalam peringatannya. Karena ada hal yang istimewa, sejumlah alumni yang telah suk-ses dalam karirnya turut hadir menyemarak-kan peringatan Harkitnas itu yang sekaligus untuk berbagi pengalaman.

Perum Perhutani, salah satu BUMN itu pun juga tidak ketinggalan. Direktur Utama dan enam direktur lainnya juga disebar ke asal sekolah masing-masing untuk sharing, memberikan motivasi dan inspirasi murid-murid.

“ Gerakan Direksi Mengajar akan di-lakukan setiap tahun kepada para siswa sehingga anak-anak itu lebih bersemangat mengejar cita cita, terinspirasi figur para Direksi BUMN. Dalam pikiran mereka akan

tertanam nilai-nilai kejujuran, kerja keras, tekad dipegang teguh, sehingga kelak bang-sa Indonesia memiliki calon pemimpin yang tidak hanya pandai tetapi memiliki akhlak dan berbudi pekerti luhur,” kata Dirut Perum Perhutani, Bambang Bambang Sukmananto yang hari itu kebagian mengajar di alumni-nya SMU Negri 1 Purwokerto .

Bambang Sukmananto, membagi penga-lamannya kepada lebih kurang 352 siswa kelas tiga SMU tersebut terdiri dari muris IPA, IPS dan dua kelas akselerasi. Dan mer-eka tampak sangat antusias dan bangga

menerima bimbingan dan arahan orang no-mor satu di Perhutani itu yang lulus pendidi-kannya di SMU Negri 1 Purwokerto 36 tahun lalu atau tepatnya lulus pada 1977.

Kegiatan ‘Direksi Mengajar’ terinsipirasi dari gerakan yang diprakarsai Rektor Uni-versitas Paramadina, dimana anak-anak muda potensial Indonesia ditempatkan di pelosok untuk mengajar di sekolah-sekolah terpencil untuk mengajar selama berbulan-bulan. Kegiatan ‘Direksi Mengajar’ meski hanya sehari dilaksanakan diharapkan juga bisa memberi masukan yang positif bagi murid-murid di sekolah bersangkutan. Seba-gaimana dari tujuan program ini yakni untuk memberi inspirasi kepada siswa melalui cerita tentang profesi para Direksi BUMN dan perjalanan mereka mencapai kesuk-sesan pada posisi saat ini.

Pada hari itu enam Direktur Perhutani lainnya berbagi pengalaman dan mengajar di alumni sekolah masing-masing. Mereka adalah Ir Tedjo Rumeksi di SMAN 1 Kendal, Ir Achmad Fachrodji di SMAN 1 Jepara, SMAN 1 Lemahabang Sindanglaut Cirebon, SMAN 1 Pemalang, SMAN 1 Kuningan dan terjauh di SMAN 1 Doloksanggul Sumatera Utara.

Mereka punya cara dan gaya masing-masing dalam mengajar, Berikut petikan gaya mereka dalam mengajar dan menu-larkan ilmunya di alumni sekolah masing-masing.

S.Widhi

HUMBAHAS - Direktur Keuangan Perum Perhutani Morgan S Lumban Batu kebagian mengajar di SMK Negeri I Dolok Sanggul di Humbang Hasundutan (Humba-has) Sumatera Utara.

Morgan mengatakan, upaya memotivasi para pelajar merupakan salah satu upaya untuk memberikan semangat dalam meng-gapai cita-cita.

“Program ini merupakan perintah lang-sung dari kemnterian BUMN agar dilak-sanakannya Direksi mengajar. Sehingga dapat menjadi motivator untuk kebangkitan nasional,” katanya.

Ia berharap akan banyak lagi putra putri Humbahas yang termotivasi untuk menjadi salah satu pemangku kepentingan di Indo-nesia.

“Kalau saya sekolah bukan di Humba-has. Tetapi karena ini kampung halaman

saya memilih Humbahas,” jelasnya.Selain memberikan pendidikan dan

motivasi terhadap pelajar, Morgan juga

Jadi Motivator Kebangkitan Nasional

Bambang Sukmananto mengajar di SMU Negri 1 Purwokerto.

Morgan S Lumban Batu.

2 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

2

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 3

3

Page 3: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

LAPORAN UTAMA

memberikan bantuan ke sekolah berupa peralatan pendukung pendidikan seperti LCD Proyektor, dan buku-buku pendukung. Selain itu sebanyak 50 orang pelajar set-ingkat SLTA terbaik di Humbahas juga mendapat beasiswa.

“Kita juga menggalang sejumlah pihak untuk menjadi bapak angkat kepada tiga siswa di Humbahas agar mampu melanjut-kan pendidikan ke perguruan tinggi harapan kita ini menjadi bagian dari motivasi terha-dap siswa,” ujarnya.

S.Widhi

Contoh Semangat Kami Dalam Meraih Cita-Cita

PEMALANG – Peringatan Hari Pendidi-kan Nasional tahun ini ada yang berbeda di sejumlah sekolah. Ya karena sekolah-sekolah tersebut diwarnai dengan sejumlah tokoh penting alumninya. Mereka yang telah berha-sil dan menjadi pemimpin-pemimpin sukses di sejumlah instansi BUMN, sesuai instruksi Menteri Negara (Meneg) BUMN mereka se-ngaja diterjunkan ke SLTA asal sekolah ma-sing-masing untuk memberikan pembelaja-ran. Tentunya ini diapresiasi dari para alumni itu. Setelah sekian puluh tahun meninggalkan sekolahnya barangkali diantara mereka baru kali pertama bisa menginjakkan kakinya kem-bali di asal sekolah yang telah membesarkan-nya sekaligus untuk bernostalgia.

Adalah Ir Heru Siswanto MBA MM, Di-rektur Produksi Non Kayu Perum Perhutani yang merupakan salah satu dari 700 direktur di BUMN yang dengan gembira mudik ke asal sekolahnya SMU Negri 1 Pemalang.

Heru Siswanto yang kini menjadi salah satu jajaran orang penting di BUMN Perhu-tani ini kedatangannya disambut langsung oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Pemalang,

Dra Rishi Mar-diningsih MPd, para sesepuh guru dan sis-wa-siswi be-serta para guru yang gembira m e n y a m b u t kedatangan-nya (20/5).

“ Saya jadi ingat masa lalu saat saya sekolah di sini,” kata Heru Siswanto kepada BINA dan sejumlah awak media usai memberi-kan pembela-jaran di asal s e k o l a h n y a itu. Ia tercatat sebagai alum-

nus SMU Negri 1 Pemalang tahun 1977 yang saat itu namanya masih SMU Negri Pemalang.

“ Kami disini melaksanakan perintah Menteri Negara BUMN yang menginstruksi-kan kepada segenap jajaran direksi BUMN se-Indonesia untuk melaksanakan Gerakan Direksi Mengajar secara serentak pada 20 Mei 2013,” lanjut Heru.

Kami mengajar, lanjutnya, lebih bersifat untuk sekedar memberi motivasi agar bisa menjadi inspirasi dan menumbuhkan se-mangat belajar siswa-siswi dalam meraih cita-citanya. Sehingga mereka bisa terinspi-rasi dan mampu mencontoh prestasi seperti yang diraih para direksi.

Gerakan Direksi Mengajar gagasan Menteri BUMN itu merurut Heru sangat bagus sebagai pendidikan karakter bangsa. Tentuga agar bisa tercipta karakter yang dapat membanggakan sekolah, keluarga dan masyarakat di sekitarnya serta terhin-dar dari hal negatif.

Heru Siswanto yang mengajar sekitar 300-an siswa/siwi di aula SMU Negri 1 Pemalang itu punya gaya tersendiri dalam mengajar dalam menciptakan keakraban dengan para murid. Dengan gaya lesehan selama dua jam Heru berbaur akrab di tengah-tengah para siswa yang mengu-pangnya. Ia kisahkan perjalanan karirnya dan membina keluarga menjadi keluarga yang berkualitas. Direktur berkumis tebal ini pun sesekali melemparkan kuis dan mem-bagikan uang bagi yang bisa menjawab kuisnya.

Intinya ia berpesan agar dalam meng-gapai cita-cita agar tidak lupa untuk selalu berdoa dan mohon petunjuk kepada Tu-han.

Memang Heru Siswanto bukan satu-satunya almuni yang sukses menjadi orang besar, banyak para alumni yang telah sukses meraih citan-citanya. Diantaranya adalah mantal Kapolri yang juga merupak-an alumuns SMU Negri pemalang.

“ Untuk itu kami berharap para siswa dapat mencontoh semangat kami dalam meraih cita-cita,” pinta Heru yang berharap kegiatan Direksi Mengajar ini bisa terus berlanjut.

Pada kesempatan itu Heru Siswanto juga memberikan bingkisan dan sejumlah bantuan untuk siswa berprestasi dan ban-tuan lainnya untuk pembangunan di ling-kungan SMU Negri 1 Pemalang.

S.Widhi

Heru Siswanto memberikan kenang-kengan kepada para pensiunan guru pengajarnya.

Gaya Heru Siswanto dalam memberi motivasi pada murid-murid SMAN 1 Pemalang.

2 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

2

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 3

3

Page 4: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

KEHUTANAN

KUNINGAN - “Hidup harus mempun-yai mimpi, susah payah harus semangat, seumur hidup harus semangat belajar, tidak pernah ada kata terlambat untuk melakukan perubahan dan perbaikan”.

Demikian ucapan Direktur Pemasaran Perum Perhutani Muhamad Soebagdja, SE, MM ketika mengajar di depan siswa SMAN I Kuningan.

Kedatangan Direktur Pemasaran Perum

Perhutani disambut kelompok kesenian tradisinal Sunda yang dibawakan oleh pelajar SMU Negeri 1 Kuningan berupa iringan gamelan yang membuat sua-sana pagi hari tersebut menjadi sangat meriah dan hangat. Program Direksi Mengajar berlangsung di lantai 2 GOR Bulutangkis SMU Negeri 1 Kuningan.

Kepala SMU Negeri 1 Kuningan, Drs. H. Kasio, M.Pd menyampaikan teri-makasih kepada Muhamad Soebagdja, SE, MM alumnus SMAN 1 Kuningan yang didampingi jajaran Perum Perhu-tani Unit III Jawa Barat dan KPH Kun-ingan itu.

“Terima kasih atas bantuan yang telah diberikan Perhutani seperti bea-siswa, sarana kegiatan belajar mengajar berupa infocus dan bantuan sarana un-tuk kegiatan peribadatan,” ucap Kepala SMAN I Kuningan.

Sementara Mohamad Soebagdja, SE. MM juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kepala Sekolah, Dewan Sekolah, dan segenap jajaran guru penga-jar beserta staf tata usaha atas sambutanya yang positif. Dalam kesempatan itu, dia juga mengenang masa-masa duduk dibangku SMU itu dan memberi motivasi dan seman-gat kepada adik-adik kelasnya yang masih aktif duduk dibangku kelas X, XI, dan XII.

Dalam kesempatan itu, Perum Perhuta-

ni memberikan bantuan alat belajar- menga-jar berupa satu set in focus dan buku-buku dengan tema motivasi karangan Dahlan Iskan, beasiswa kepada siswa yang kurang mampu dan berprestasi sebanyak 23 orang, masing – masing sebesar Rp 1.000.000, memberikan minuman madu sebanyak 10 dus sebagai perkenalan terhadap salah satu produk unggulan perusahaan. Kemudian memberikan cindera mata produk Perhu-tani untuk kepala sekolah dan guru, madu Perhutani diberikan kepada staf TU SMAN I Kuningan.

Direktur Pemasaran juga memberikan cindera mata untuk Kepala sekolah SMAN 1 Kuningan sebanyak 15 voucher kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Selain itu juga diberikan infaq untuk pembangunan mesjid Al-Mu-hajirin SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta.

Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan dapat membangkitan dan menumbuhkan semangat serta cita-cita tinggi seluruh warga SMAN 1 Kunin-gan. Selain itu, untuk mengenalkan Perum Perhutani kepada seluruh warga SMAN I Kuningan agar berperan serta menjaga lingkungan, khususnya hutan negara yang dikelola Perhutani KPH Kuningan.

Hms-Kng/Juju P-MU

INDRAMAYU - “Giatlah belajar dan jan-gan pernah lupa ibadah kepada Tuhan baik yang wajib maupun yang sunah.” Demikian pesan Direktur PSDH dan RUPHR Perum Perhutani Dr Ir Mustoha Iskandar, MDM kepada siswa SMAN I Lemah Abang, Kabu-paten Cirebon.

Mustoha Iskandar mengajar dan mem-beri motivasi serta inspirasi bagi siswa SMAN 1 Lemah Abang yang merupakan bagian dari program Direksi BUMN Men-gajar.

Ia merasa bangga dan terharu. Bangga karena di sekolah itulah dia ditempa selama tiga tahun oleh guru-guru yang sebagaian masih mengajar dan sebagian lagi sudah purna tugas. Terharu karena, dapat dirinya dapat berkumpul bersama dengan siswa, guru, dan komite sekolah SMAN I Lemah Abang.

“Semoga kalin semua dapat berprestasi lebih tinggi lagi dari pada saya,” ucapnya.

Selain mengajar, pada kesempatan itu Dr.Ir. H Mustoha Iskandar memberikan memberikan beasiswa kepada 17 siswa berprestasi sebesar Rp 17 juta dan bantuan sarana dan prasarana sebesar Rp 32 juta.

Kepala SMAN I Lemah Abang, Drs.Oso

Rochjana, MM member apresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kesem-patan Direktur PSDH dan RUPHR Perhutani Dr.Ir.H, Mustoha Iskandar.MDM mengajar.

“Semoga siswa lebih termotivasi untuk giat belajar dan beribadah dan SMAN I Lemah Abang lebih maju dan unggul dalam berbagai bidang,” katanya, berharap.

Seluruh siswa SMU N 1 Lemah Abang juga merasa bangga dan bahagia di-mana salah satu alumni sangat sukses dan masih peduli terhadap SMU N 1 Lemah Abang dan memberi kontribusi kepada sekolah cukup besar.

“Beliau masih ingat kepada adik-adiknya yang masih belajar. Memberi semangat dan motivasi yang sangat luar biasa kepada dan SMAN 1 Lemah Abang agar berprestasi lebih dari bisa beliau,” ucap

Rossa Fitriana Ketua OSIS SMU N 1 Lemah Abang.

Hms Indr-mu

Hidup Harus Mempunyai Mimpi

Giat Belajar dan Jangan Pernah Lupa Ibadah

Muhamad Soebagdja SE MM.

Dr Ir Mustoha Iskandar MDM menyerahkan bantuan sarpra untuk SMAN 1 Cirebon.

4 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

4

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 5

5

Page 5: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

KEHUTANAN

KENDAL - Menyukseskan program Di-reksi Mengajar yang diluncurkan Kementrian BUMN dan bertepatan dengan Hari Kebang-kitan Nasional, Direktur Perencananan dan Pengembangan Strategis Perum Perhutani, Ir Tedjo Rumekso mengajar di SMU Negeri I Kendal Jawa Tengah.

Selama dua jam, Ir Tedjo Rumekso men-gajar tentang kisah sukses yang diraih dan memberi semangat serta motivasi kepada para siswa agar tidak pantang menyerah dan tetap bersemangat untuk mewujudkan cita-citanya meskipun saat ini kondisi mer-eka dalam keadaan kekurangan dari segi ekonomi.

Ir. Tedjo Rumekso yang merupakan alumni SMA Negeri Kendal tahun 1973 dan sekarang bernama SMU Negeri I Kendal menceritakan pengalamannya di masa si-lam.

“ Sewaktu saya duduk dibangku SMU, saya tidak lebih baik dari adik-adik, namun tidak pernah patah semangat untuk mewu-judkan cita-cita, dan Alhamdulillah hasilnya dari 25 ribu karyawan Perhutani dipilih tujuh direktur yang salah satunya saya,” cerita Tedjo di hadapan 200 murid SMU I Kendal.

Dalam kesempatan tersebut Direktur

Perencanaan dan Pengembangan Strat-egis didampingi Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan Perusahaan Direksi, Kepal Biro SDM dan Umum Unit I, Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan Perusahaan Unit I, Adm/KKPH Kendal dan Waka Adm/KSKPH Kendal memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi sebesar Rp 15 juta dan bantuan pendidikan bagi siswa kurang mampu sebesar Rp 15 juta, disamping itu juga memberikan bantuan 1 unit laptop untuk sarpra dan buku-buku un-tuk perpustakaan sekolah, souvenir produk Perum Perhutani sebanyak 89 paket untuk guru dan karyawan.

Kepala SMU Negeri I Kendal, Drs. Is-kandar, M.Pd mengatakan bersyukur siswa-siswi SMAN I Kendal mendapatkan motivasi dan inspirasi serta beberapa bantuan dari salah satu alumni yang kini telah menjadi salah satu direktur di Perum Perhutani.

Gerakan Direksi Mengajar di Kendal diakhiri dengan penanaman pohon matoa dihalaman SMU Negeri I Kendal oleh Di-rektur Perencananan dan Pengembangan Strategis Perum Perhutani, Ir Tedjo Rume-kso.

Hms Kdl/Totok Kpy.

Jangan Pernah Patah Semangat Mewujudkan Cita-Cita

JEPARA - Direktur SDM dan Umum Pe-rum Perhutani Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM menjadi guru dadakan di SMAN 1 Jepara

dalam Program Direksi Mengajar, Senin pagi (20/5). Fachrodji sendiri kebetulan alumni seko-lah tersebut tahun 1979.

Di hadapan sekitar 600-an pelajar, ia meng-ingatkan bahwa prestasi tinggi seseorang tidak akan dapat diraih tanpa usaha dan kerja keras. Kesuksesan juga tidak selalu berasal dari ling-kungan keluarga yang berkecukupan atau masyarakat perkotaan. Anak-anak dari desa tetap memiliki kesempa-tan mendapatkan presta-si dan kesuksesan, layaknya mereka yang tinggal di metropolitan.

Doktor lulusan IPB ini yakin bahwa pelajar dari

Jepara pasti mampu berprestasi di tingkat yang lebih tinggi, mengingat potensi pelajar

Jepara yang memiliki banyak keunggulan. Ia mencontohkan dirinya yang berasal dari desa dan keluarga yang sederhana, mampu meraih beasiswa sejak SMU hingga S3 di Nagoya, Jepang.

“Untuk meraih prestasi, teruslah belajar dengan keras,” katanya.

Dalam acara yang berlangsung di aula sekolah setempat tersebut, Fachrodji juga melakukan dialog seputar hutan di Indone-sia, masalah kemiskinan hingga pemanasan global.

Selain itu, diserahkan beasiswa kepada 10 siswa berprestasi dan bantuan berupa 1 set komputer kepada sekolah.

Program Perhutani Peduli melalui Pro-gram Direksi Mengajar yang dilaksanakan tepat di Hari Kebangkitan Nasional ini meru-pakan salah satu program “Direktur BUMN Mengajar” yang digagas Menteri BUMN Dahlan Iskan. Sekitar 700-an direktur selu-ruh Badan Usaha Milik Negara dikerahkan mengajar di sekolah asalnya masing-mas-ing.

S.Widhi

Prestasi Tinggi Tak Dapat DiraihTanpa Usaha dan Kerja Keras

Gaya mengajar Dr Ir Achmad Fachrodji MM di depan murid SMAN 1 Jepara.

Ir Tedjo Rumekso menceritakan kisah suksesnya di depan siswa SMUN 1 Kendal

4 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

4

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 5

5

Page 6: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

KEHUTANAN

KPH MANTINGAN - Direktur Utama Perum Perhutani, Dr Ir Bambang Sukmananto MM mengadakan kunjungan kerja ke KPH Mantingan untuk megada-kan Pembinaan Karyawan belum lama ini. Didampingi Kanit I Jateng Ir Teguh Siswanto

dan Wakanit I Ir Slamaet R W diterima Adm/KKPH Mantingan, Ir Acmad Basuki. Kegiatan pembinaan dihadiri sekitar 100 karyawan dari Asper, KRPH, Mandor dan staf kantor.

Dalam sambutan selamat datang oleh Kanit I, Ir Teguh Hadi Siswanto dikatakan bahwa KPH Mantingan 99% merupakan hutan jati yang dulunya sekitar tahun 80-an adalah KPH terbesar ketiga di Unit I. Namun kini potensinya menurun akibat penjarahan beberapa tahun silam.

“ Untuk itu kita perlu kerja keras lagi agar bisa mengembalikan kejayaan KPH Mantingan seperti dulu,” katanya.

Menurutnya, KPH Mantingan kadang plus kadang minus sehingga relatif untuk dicanangkan sebagai KPH Mandiri. KPH Mantingan dapat bergerak cepat untuk bisa mencapai menjadi KPH Mandiri.

Sementara itu dalam pembinaan-nya, Direktur Utama Perum Perhutani, Ir Bambang Sukmananto bahwa untuk bisa mewujudkan Perhutani masa depan atau Perhutani exallent dibutuhkan beberapa aspek. Karena mengelola perusahaan sekelas Perhutani berbeda jauh dengan Telkom, PLN, Pertamina, Perbankan atau perusahaan BUMN lain. Karena Perhutani wilayahnya luas, banyak masyarakat di sekitarnya dan permasalahan yang kom-pleks mulai dari hilir sampai hulu.

“ Jadi di Perhutani ini kalau kita peng-hasilannya besar biaya yang kita keluarkan

Dirut : Kita Harus Berpikir KerasUntuk Masa Depan Perhutani

juga besar karena kita mengikuti kondisi ataupun situasi pasar,” katanya.

Di Perhutani, lanjut Bambang, saat ini juga sedang menggodog bagaimana untuk mensejahterakan karyawan, karyawan bisa sejahtera dan hutan jadi lestari.

“ Saya ini juga lagi berpikir keras su-paya anak-anak saya yang jumlahnya 24 ribu orang ini bisa sejahtera. Hal ini tentu diperlukan terobosan lain yang nantinya bisa menghidupi perusahaan. Kita ini harus mencari uang sendiri karena kita tidak diberi uang oleh pemerintah. Jadi harus ada pem-benahan dalam pengelolaan hutan. Karena SDH kita sudah turun. Untuk itu kita ini sudah mulai membuka ladang baru bidang industri,” ujarnya lagi.

Ladang baru itu Bambang tegaskan antara lain dengan pembangunan pabrik derivat Gondorukem dan Plywood dan pe-rusahaan yang merugikan serta membebani perusahaan ditutup.

“ Semua itu ada ditangan kita sendiri dan saya tidak mau mengulangi seperti pendahulu kami. Jadi semua harus dimulai dari kita atau SDM kita. Untuk menunjang itu maka harus ada orang-rang yang profes-sional yang nantinya akan mengurusi indus-tri,” tegasnya lebih lanjut.

Untuk urusan tanam menanam orang Perhutani dinilainya oke tapi untuk urusan produk seperti produk kimia, air kemasan Perhutani tidak punya. Maka kata kunci-nya itu ada 4 kepedulian. Yakni kepedulian pada diri sendiri, kepedulian karyawan pada Perusahaan, peduli tanaman muda karena tanaman ini menjadi aset yang perlu untuk dijaga hingga akhir daur dan peduli sosial karena masih banyaknya karyawan di dae-rah yang kehidupannya masih kekurangan.

Ditekankan Dirut, dengan melihat kon-disi yang sekarang perlu berpikir lebih tajam lagi. Contoh dengan adanya tanaman JPP tanaman yang 20 tahun bisa panen perlu dikembangkan. Tanaman harus mendapat perhatian dan pengamanan yang baik.

" Kita harus bisa. Karena kalau kita mau berpikir lebih keras lagi tentu kita akan bisa menjadi perusahaan yang handal. Nanti kita akan mengurangi feodalisme yang sudah tidak jamannya lagi. Dan kita bisa saling mengisi bagaimana agar perusahaan ini menjadi maju. Saya tidak ingin hanya slogan tanpa ada kepedulian kita,” tegas Bambang.

Dengan terobosan dibidang industri Dirut berharap SDH yang sudah semakin tipis dan berkurang dapat terisi dari bidang industri dengan orang-orang profesional yang bisa mengurus industri.

Hms Mtg/Sigit K

KPH CIAMIS - Ju-mat siang (10/5) seluruh karyawan Perhutani KPH Ciamis dikagetkan dengan adanya hiburan spontanitas oleh pengamen jalanan. Yana, siswa SLB Sindang Kasih asal Pamotan Pangandaran bernyanyi dengan iringan alat musik Kendang.

Hiburan ini sen-gaja di datangkan oleh Administratur/KKKPH Cia-mis, Budi Sohibudin seb-agai hiburan untuk seluruh karyawan.

“ Hiburan untuk men-jalin persaudaraan dan kebersamkaan sesama karyawan sekaligus sebagai pelepas lelah setelah sibuk melaksanankan pekerjaan-nya. Meskipun itu datang dari seorang pengamen tapi seluruh karyawan merasa

sangat senang,” ujar Budi Sohibdin.Di tengah terik matahari, para kary-

awan Perhutani KPH Ciamis ini bergoyang menikmati lagu-lagu yang dibawakan pen-gamen jalanan tersebut. Hms Cms/Bun

Ir Bambang Sukmananto

6 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

6

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 7

7

Page 7: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

LINGKUNGAN

KERUSAKAN sumberdaya alam dan munculnya bencana-bencana lingkungan tidak terlepas dari sikap dan perilaku tidak jujur dari pihak-pihak terkait yang tidak ber-wawasan lingkungan.

Demikian tutur Ketua Umum Green Network (GreenNet) Indonesia, Transtoto Handadhari pada deklarasikan gerakan budaya No Cheating Indonesia, Indonesia tanpa kecurangan pada 19 Mei 2013 di Bandung. Yayasan Green Network Indone-sia yang misi utamanya adalah melakukan edukasi masyarakat dengan berupaya ikut membangun watak dan karakter anak bangsa yang berwawasan lingkungan.

Disamping Perum Perhutani dan Pemda, sejumlah elemen masyarakat, mahasiswa dan pelajar turut hadir meme-riahkan acara tersebut disertai kegiatan penanaman dan pembagian bibit. Nampak pula ormas mahasiswa Perhimpunan Ma-hasiswa Bandung (PMB) dan perwakilan Ikatan Mahasiswa Yogyakarta (IMAYO) hadir dalam acara tersebut. Tak kurang dari 2.500 bibit tanaman ditanam dan dibagikan ke masyarakat untuk ditanam di di taman-taman kota Bandung.

"Tujuan yang ingin kita capai dari gerakan budaya No Cheating ini adalah terhindarnya bangsa dan negeri ini dari tindak penyalahgunaan wewenang, sifat korup dan perilaku yang mengabaikan kepentingan melestarikan lingkungan," tegas Transtoto didampingi Pembina GNI, Yani Saptohoedoyo saat mendeklarasikan budaya No Cheating Indonesia tersebut.

Korupsi, kata Transtoto, telah meng-akibatkan kerusakan lingkungan, seperti

GreenNET IndonesiaDeklarasikan No Cheating Indonesia

bencana banjir, erosi, kekeringan sampai bencana pemanasan global dan peruba-han iklim adalah wujud hasil sikap curang yang dilakukan oleh para pihak yang ter-libat, baik unsur pemerintah, aparat pen-gawasan, aparat hukum, pengusaha dan masyarakat luas.

Kerusakan hutan yang mengakibatkan kawasan hutan gundul seluas 40 juta hek-tare, hancurnya 80 persen wilayah hutan mangrove, hilangnya kawasan rawa pantai

menjadi pemukiman mewah, lenyapnya berbagai kekayaan plasma nutfah serta merosotnya moral masyarakat luas harus dapat dihambat dan dihentikan.

" Budaya tanpa kecurangan menjadi salah satu kunci utama untuk peny-elamatan negeri dan bangsa ini dari ben-cana lingkungan yang semakin parah," jelas Mantan Dirut Perum Perhutani 2005 - 2008 tegas.

S.Widhi

Ketua Umum Green Network Indonesia (GNI) Transtoto Handadhari didampingi Pembina GNI, Yani Saptohoedoyo saat mendeklarasikan budaya No Cheating Indonesia.

Transtoto dengan segenap elemen masyarakat yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.

6 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

6

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 7

7

Page 8: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

KEHUTANAN

KPH CIAMIS - Perhutani KPH Ciamis dan LMDH Raksawahdana teken MoU ten-tang Pengelolaan Sumber Daya Hutan Ber-sama Masyarakat. MoU itu masing-masing diteken Adm Ciamis Budi Shohibuddin dan Ketua LMDH Raksawahdana desa Purba-hayu Kec Pangandaran Kabupaten Ciamis Saefuddin dalam acara sederhana di desa Purbahayu (16/5).

Acara penandatanganan disaksikan pula Waka KPH Ciamis, Kasi PSDH KPH Ciamis, Asper Pangandaran, Kapolsek Pangandaran berserta jajarannya, Koramil Pangandaran bersama jajarannya, per-wakilan camat Pangandaran dan kepala desa Purbahayu, KRPH Pangandaran, Kaur Hugra KPH Ciamis, dan masyarakat desa hutan Purbahayu.

Isi MoU antara KPH Ciamis dan LMDH Raksawahdana, antara lain, bersepakat :

(1) Sumber daya hutan memiliki fungsi dan manfaat yang sangat besar bagi kehidu-pan manusia, rusaknya sumberdaya hutan akan berdampak: hilangnya sumber mata air, menimbulkan bencana longsor, banjir yang dapat menelan harta benda bahkan jiwa.

(2) Menjaga, memelihara, dan memper-tahankan keberadaan, kelestarian, keber-lanjutan fungsi dan manfaat sumber daya hutan untuk kesejahteraan manusia, me-

Perhutani, LMDH MoU Dengan Kodim dan Polres

Ketua LMDH, Kapolres Ciamis, Adm Ciamis, dan Komandan Kodim 0613 Ciamis berja-bat usai penandatangan.

lalui: a). Menjamin status dan fungsi hutan sebagai asset negara yang dikelola Perum Perhutani dan tidak diperbolehkan menjadi hak milik pihak manapun; b). Berperan aktif dalam rangka mencapai keberhasilan tanaman, pemeliharaan tanaman/tegakan

Komandan Kodim Kodim 0613 Cia-mis Letnan Kolonel Inf Wawan Erawan mengatakan tempat ini menyatukan suara untuk menyatukan sinergitas rakyat, Perhu-

tani, dan semua pihak mewakili pemangku kepentingan. TNI menjadi bagian dan mem-permudah kebutuhan rakyat.

Hal ini disampaikan ketika menyampai-kan sambutan dalam kegiatan Penanaman Bersama di Petak 51F RPH Pangandaran BKPH Pangandaran KPH Ciamis Ker-jasama dengan Kodim 0613 Ciamis, Polres Ciamis, dan Masyarakat Desa Purbahayu di desa Purbahayu Kec Pangandaran Kab Ciamis (16/5/2013). “TNI menjadi bagian memperlancar dan mempermudah kebutu-han rakyat,” tegasnya.

Komandan Kodim 0613 Ciamis menekankan kerja sama ini bukan untuk untuk kepentingan TNI atau siapa pun, tetapi untuk (kepentingan) semuanya. “Ini-lah bentuk sinergitas. Dalam sinergitas ini tidak ada yang terdholimi atau terpatahkan hatinya,” tandas Wawan Erawan.

Dia menegaskan TNI akan mendukung program Perhutani, dari segi keamanan, asal untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat “Kita dukung sinergitas antara Per-hutani dan masyarakat sekitar hutan,” tegas Komandan Kodim 0613 Ciamis Letkol Inf Wawan Erawan. MU

Dandim 0613 Ciamis, Letkol Inf Wawan Erawan :

Kita Dukung Sinergitas

Letkol Inf Wawan Erawan

dan pengamanan/perlindungan hutan; c). Keberadaan sumber daya hutan tidak lepas dari masyarakat desa hutan atau MDH oleh karena itu interaksi para pihak harus diban-gun melalui upaya positif sehingga bersama – sama dapat melaksanakan program pen-gelolaan hutan lestari dan dapat meningkat-kan kesejahteraan masyarakat desa hutan dan sekitarnya.

Dalam MoU tersebut juga para pihak sepakat untuk pengelolaan hutan bersama masyarakat atau PHBM, yang meliputi keg-iatan pelestarian fungsi dan manfaat hutan melalui perencanaan, penanaman, peme-liharaan, pengamanan, perlindungan, dan pemanenan. Selanjutnya, untuk mensosial-isasikan PHBM akan dilakukan dialog, nego-isasi, dan jaminan hukum. Kemudian juga akan dibentuk forum PHBM tingkat desa, lembaga MDH, dan kelompok tani hutan atau KTH. Untuk mengatur lebih lanjut, MoU tersebut akan dibuat perjanjian kerja sama dengan KTH dan atau MDH dalam bentuk kegiatannya.

Dalam kesempatan itu, Adm Ciamis Budi Shohibuddin menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kodim 0613 Ciamis dan Polres Ciamis tentang Pengamanan Sumber Daya Hutan, masing-masing diteken Letnan Kolonel Inf Wawan Erawan dan AKBP Witnu Urip Laksana, S.Ik

KPH Ciamis, Kodim 0613 Ciamis, dan Polres Ciamis bersepakat : (1) bahwa sum-ber daya hutan memiliki fungsi dan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia antara lain sebagai sumber plasma nuftah, fungsi ekologis, dan fungsi ekonomis. (2). Pengelolaan sumber daya hutan bersama masyarakat atau PHBM meliputi kegiatan

8 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

8

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 9

9

Page 9: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

UNTUK menjaga kea-manan dan ketertiban di masyarakat, Polisi tidak mungkin sendirian, tetapi ha-rus didukung seluruh warga masyarakat. Termasuk kita semua harus pelihara dan sama-sama menjaga ling-kungan hutan kita. Ada pemangku kepentingan yaitu Perhutani.

“ Kita harus bersama -sama menjaga lingkungan hutan kita. Ada pemangku kepentingan yaitu Perhutani KPH Ciamis,” kata Kepala Polres Ciamis AKBP Witnu Urip Laskana, S.Ik dalam sambutan kegiatan Penana-man Bersama di Petak 51F RPH Pangandaran BKPH Pangandaran KPH Ciamis Kerjasama dengan Kodim 0613 Ciamis, Polres Ciamis, dan Masyarakat Desa Purba-hayu di desa Purbahayu Kec Pangandaran Kab. Ciamis (16/5).

Sehingga kehadiran polisi di masyarakat Purba-hayu bukan untuk membuat suasana dan situasi tidak nyaman, melainkan untuk menganalisis dan menilai

pelestarian dan manfaat hutan melalui perencanaan, pemeliharaan, pengamanan, perlindungan, dan peman-enan.

Dalam kesempatan itu, KPH Ciamis. menyerahkan Alquran kepada masyarakat Purbahayu dan seperangkat olah raga kepada karang taruna/pemuda desa Pur-bahayu. Masing-masing diserahkan Kapolres dan Adm Ciamis.

Usai penandatangan dilanjutkan penanaman bersama di petak 51f RPH Pangandaran BKPH Pangandaran. Komandan Kodim 0613 Ciamias, Ka-polres Ciamis, Ketua LMDH Raksawahdana, dan Adm Ciamis menanam di petak tersebut diikuti polisi, ten-tara, anggota LMDH. MU

Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana, S.Ik :

Pelihara dan BersamaMenjaga Lingkungan Hutan

kondisi masyarakat. “Ini un-tuk kepentingan masyarakat. Bukan untuk kepentingan Perhutani, polisi, dan Dan-dim,” tegasnya.

Kelestarian hutan, lanjut Witnu Urip Laksana, harus dijaga untuk kelangsungan hidup anak cucuk kita.

“Kehadiran kita di sini, juga harus memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat. Bukan seba-liknya, membuat potensi konflik sehingga masyarakat (merasa) tidak nyaman,” tan-dasnya.

Kapolres Ciamis men-gatakan kegiatan menanam bersama kali ini merupakan momen awal, membuat sin-ergitas yang sudah terban-gun dengan baik kita jaga.

“ Kehadiran Kapolsek dan jajarannya agar memberi manfaat kepada masyarakat dan sekaligus harus me-mahami suasana kebatinan mereka,” tegas Witnu Urip Laksana.

Dalam kesempatan itu, ditekankan pula menyikapi permasalahan harus peka dan jernih, kemudian senan-tiasi melihat dari dua aspek. Pertama dilihat dari aspek juridis formal dan kedua aspek sosial dan dinamika masyarakat.

Kapolres Ciamis men-egaskan pula semua persoa-lan dapat diselesaikan den-gan duduk bersama, untuk musyawarah. Dalam men-gatasi persoalan yang terjadi di masyarakat tidak langsung memproses hokum sesuai aturan yang ada. Akan tetapi akan melihatnya dari kasus perkasus dengan melihat dinamika masyarakat.

“Tidak langsung di pro-ses hukum, tetapi dengan musyawarah,” tegas Witnu Urip Laksana. Ditambahkan, karena ini untuk menyele-saikan permasalahan yang belum tuntas atau perma-salahan yang mencuat agar tidak meluas.

Dia juga berharap agar masyarakat mau bersilatu-rahmi dengan Kapolsek Pangandaran kapan pun. Sebaliknya, Kapolsek Pan-gandaran bersama jajaran-nya melakukan sambung desa untuk mendengarkan dan menyerap dinamika ma-syarakat desa.

“Sehingga ketika akan timbul permasalahn dapat diantisipasi dan dapat me-nyelesaiakan permasalahan dengan cepat dan tuntas,” kata Witnu Urip Laksana, berharap.

MU

Siap Tanam BersamaKetua LMDH Raksawahdana desa

Purbahayu Kec Pangandaran Kabupaten Ciamis Saefuddin menegaskan masyarakat desa Purbahayu yang berbagubung dalam MDH siap untuk menanam bersama di petak 51F RPH Pangandaran BKPH Pangandaran KPH Ciamis.

“Siap untuk melaksanakan penanaman bersama,” katanya ketika menyampaikan sambutatan kegiatan Penanaman Bersama di Petak 51F RPH Pangandaran BKPH Pan-gandaran disela acara penanaman.

Saefudin mengatakan, MoU dengan Perhutani KPH Ciamis akan ditindaklan-juti dengan pembentukan LMDH. Setelah terbentuk LMDH pihaknya akan berkerja sama dengan Perhutani untuk mengelola hutan bersama dengan pola PHBM. Diapun mengkungkapkan terselesaikan masalah te-nurial di petak 51F merupakan kesepakatan yang difasilitasi Pondok Pesantren Al Amin Kawalu Tasikmalaya.

Ketua LMDH Raksawahdana juga men-gungkapkan pihak sudah banyak menerima bantuan dengan berbagai macam jenisnya,

“Penanaman bersama bisa meningkat-

kan kerja sama yang lebih baik lagi antara Perhutani dan masyarakat Purbahayu,” kata Saefudin, yang juga Kaur Pembangunan desa Purbahayu, berharap. Kemudian, tambahnya, dapat mendorong penanaman bersama selanjutnya.

Ketika ditemui BINA di sela-sela prose-si menanam, Ketua LMDH Raksawahdana Saefudin mengatakan pada awalnya se-bagian kawasan hutan RPH Pangandaran dikuasai Serikat Petani Pasundan atau SPP, kemudian dapat kembali seluas 1 hektar masuk dalam pengelolaan PHBM.

LMDH Raksawahdana memiliki 18 ang-gota. Salah satu kewajibannya mereka bersama-sama dengan petugas Perhutani di lapangan untuk memelihara dan menjaga tanaman pokok jati.

MU

Kapolres Ciamis, AKBP Witnu Urip Laksana S Ik.

8 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

8

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 9

9

Page 10: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

KPH PASURUAN - Gunung Bromo merupakan salah satu Gunung yang mem-punyai keindahan dan daya tarik yang luar biasa yang banyak dikunjungi wisata man-canegara maupun domistik. Yang menarik dari keindahan gunung tersebut terdapat kawah Gunung Bromo, hamparan lautan pasir, padang savana, keindahan gunung batok dan gunung penanjakan tempat me-lihat matahari terbit ( sunrise).

Seperti yang dilakukan orang nomor satu di Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden RI dan Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta rombongan, pada kunjungan ker-janya di Jawa Timur (4/5) mengagendakan untuk melihat dari dekat keindahan Gunung Bromo. Hal ini mengingatkan SBY puluhan tahun silam. Setelah lulus SMU di kota Pacitan pada 1969 bersama beberapa temannya mengunjungi Gunung Bromo. Kunjungannya kali ini untuk sekedar ber-nostalgia.

“ Kala itu untuk menuju Gunung Bromo yang indah masih sangat susah tidak seperti

sekarang, angkutan mudah di dapat, kenda-raan jeep banyak hingga sampai Desa Cemoro Lawang Kecamatan Sukapura,” katanya.

Pada kesempatan itu SBY juga didam-pingi oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Pariwisata dan Perekonomian Kre-atif Marie Elka Pangestu dan Menteri Ko-perasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan. Dikesempatan itu SBY jug mem-berikan bikisan sembako sebanyak 600 dus untuk masyarakat Tengger yang diberikan secara simbolis kepada paguyuban wisata, pedagang kaki lima, pedagang souvenir, ke-lompok tani dan paguyuban jasa penyewa kuda. Selain itu SBY juga akan memberikan pinjaman modal melalui BRI untuk usaha dan perbaikan infrastruktur yang berada di Kab Probolinggo khusus yang diprioritaskan daerah wisata sehingga dapat memudahkan wisata berkunjung.

SBY juga melakukan penanaman pohon jenis Cemara Gunung di sekitar lautan pasir yang dilakukan secara simbolis sebayak 50 pohon. Usai melakukan penanaman SBY beserta rombongan berjalan menyusuri lautan pasir. SBY tampak sangat menikmati keindahan lautan pasir di sore hari walau-pun udara cukup dingin. Dengan keramah-annya SBY menyempatkan berfoto dengan masyarakat tengger dan para wisatawan. SBY juga berpesan kepada masyarakat Tengger agar tetap menjaga tradisi dan budaya karena Gunung Bromo merupakan salah satu wisata alam yang istimewa.

Esok harinya (5/5) pukul 04.00 WIB SBY bersama rombongan mengunjungi Gunung Penanjakan untuk menikmati indahnya ma-tahari terbit (sunrise) dan siangnya bertolak ke Jakarta.

Hms Psu/Dd

SBY Bernostalgia di Gunung Bromo

Ibu Ani Yudhoyono menyiram tanaman jenis cemara gunung yang baru saja ditanamnya di sekitar kaldera,

Presiden dan Ibu Ani foto bersama masyarakat. Presiden dan Ibu Ani berjalan mengunjungi Gunung Penan-jakan.

10 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

10

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 11

11

Page 11: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

KPH SEMARANG - Sebanyak 15 batang sama kayu jati illegal berhasil diamankan petugas dalam operasi penggeledahan yang gelar KPH Semarang di Desa Dolog RT 01 RW 2 Kelurahan Banhyumeneng Sragen (11/5) lalu. Belasan batan kayu itu diamankan dari rumah terduga pelaku illegal logging bernama Solikin.

“ Awalnya ini dari informasi masyarakat bahwa di rumah terduga pelaku diperki-rakan ada kayu hasil curian,” kata Wakil Adm/KKPH Semarang wilayah Barat, Budi Sutomo Sp kepada BINA dikantornya belum lama ini.

Dari pengembangan informasi itu, se-belum dilakukan penggeledahan dikatakan Budi didahului dengan melakukan selidik atau intelijensi oleh Danru Polmob Barat, Gatot. Hasil dari intelijensi diperoleh me-mang benar, ada tumpukan kayu di rumah terduga pelaku.

“ Dari hasil itu kemudian kita koordi-nasi dengan Kapolsek Mranggen untuk melakukan penggeledahan ke rumah yang bersangkutan,” lanjut Budi yang dalam penggeledahan itu juga di dampingi Pabin Sugani SH dan Danru Polmob Semarang Barat, Gatot, Lurah Banyumeneng, Naim dan unsur LMDH.

Namun, lanjut Budi, karena yang ber-sangkutan (Solikin –red) tidak ada di rumah dan rumah keadaan tertutup yang menurut informasi sedang bekerja untuk menghindari hal yang tidak diinginkan maka tidak dilaku-kan pendobrakan.

“ Kita tidak melakukan pendobrakan, maka kita hanya mengambil kayu-kayu yang ada di sekitar ( di halaman luar) dan di kandang kambing. Kita ambil kayu-kayu itu yang kemudian kita bawa ke kantor Pa-

bin yang selanjutnya Pabin akan melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan,” jelas Budi.

Bila surat pemanggilan dari Pabin itu tidak ditanggapi di-katakan Budi makan akan dilaku-kan koordinasi dengan Polsek Maranggen lagi dan ditetapkan sebagai DPO.

Dari informasi yang diperoleh dari petugas Solikin memang merupakan pemain lama yang sudah berhenti cukup lama juga.

“ Mungkin karena sekarang melihat ada peluang maka dia masuk lagi. Menurut informasi karena dia ingin memperbaiki rumahnya,” kata Budi.

Sebagian dari kayu-kayu cu-rian sudah dibuat menjadi kusen sehingga hal ini menjadi menyulitkan petu-gas untuk mengambilnya. Hal tersebut juga lantaran aturan sekarang sulit membuktikan bahwa bahan kayunya ilegal kalau sudah diolah.

“ Karena dengan aturan sekarang ini kita sulit untuk membuktikan ini dari barang ilegal atau tidak kalau sudah bentuk barang jadi,” kata Budi karena SKB sekarang sudah jarang dilakukan plentong oleh dinas.

Bahkan katanya SKB itu ternyata juga bisa dipergunakan berulangkali. Untuk itu ia menghibau agar dinas terkait bisa meng-hidupkan kembali Hak Plentong tersebut yang bisa membuktikan sahnya kayu.

“ Kalau tidak ada itu jelas illegal,” tegasnya.

Barang bukti yang berhasil diamankan dari operasi penggeledahan itu berupa 15 batang kayu jati bulat dan kayu olahan C

1 satu batang. Sejauh ini belum diperoleh keteranga berapa nilai kerugaian yang ditim-bulkan. Kayu-kayu tersebut diperkirakan berasal dari petak 7 RPH Barang BKPH Ba-rang yang pada Junuari lalu juga mengalami kehilangan pohon hampir 90 tunggak. Akses masyarakat ke hutan disana dikatakan Budi memang masih tinggi.

Bulan April lalu dikatakan sempat aman tapi mulai Mei terjadi lagi pencurian yakni dengan ditemukannya sekitar 7 tunggak baru hilang. Rata-rata tanaman KU 2 yang menjadi sasaran pencurian.

“ Yang jelas dengan kejadian itu kita disa-na akan terus melakukan pengawasan di petak 7 dan 8 yang keduanya cukup rawan. Akan kita lakukan secara intensif termaksuk Polmob untuk full ke wilayah itu untuk pen-gamanan,” pungkas Budi.

S.Widhi

Belasan Batang Kayu Diamankan Dari Rumah Warga

Batangan kayu hasil penggeledahan diamankan petugas.

Waka Adm Semarang Barat, Budi Sutomo Sp (kiri) didampingi Kaur Humas KPH Semarang Taufik.

10 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

10

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 11

11

Page 12: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

KPH JATIROGO - Agus Rustiana, Kasi PSDH Perhutani KPH Jatirogo memapar-kan di forum Pembinaan LMDH dan Focus Group Discution (FGD) di Aula Gedung Pertemuan Kantor Perhutani KPH Jatirogo, bahwa kinerja LMDH-LMDH se-wilayah Perhutani KPH Jatirogo semestinya bukan tanggung jawab Perhutani saja. Melainkan tanggung jawab semua elemen masyarakat Jatirogo. Khususnya dalam bidang kelestar-ian hutan Jatirogo.

“Keberdaan hutan dan fungsinya hutan termasuk dalam hal kemakmuran masyara-kat sekitar hutan juga merupakan bagian tanggung jawab semua masyarakat Jatirogo dan sekitarnya. Jadi kelestarian hutan Jatirogo harus dipikul bersama termasuk pemerintahan daerah,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kapolsek Jatirogo, AKP Nurchozin bahwa kemanan hutan yang menyangkut hidup orang banyak bukanlah tanggung jawabnya Perum Perhutani saja. Aparat saja yang rata-rata menerima laporan kejadian kasus illegal logging diseputaran wilayah hutan Jatirogo tanpa ada respon dari masyarakat akan sulit teratasi.

“Saya masih bersyukur bahwa wilayah hutan Jatirogo bagian selatan masih relative aman. Coba kita bayangkan berapa saja kasus seperti ini yang rata-rata hampir tiap hari laporan masuk ke petugas kepolisian di

wilayah hutan dekat segitiga emas seperti Gemulung, Trantang Sidonganti dan lain-nya. Ini artinya masyarakat disitu sangat kurang bahkan miris tidak ada yang mempu-nyai Andharbeni atau rasa ikut andil dalam menjaga kelestarian hutan di wilayahnya,”

paparnya.Imbuhnya, perlu ada andil besar dan

kebersamaan baik itu dari Pemerintahan Kabupaten Tuban mulai dari tingkat aparat desa hingga Kota, Perhutani, Kejaksaan, Pengadilan dan lainnya.

Komunikasikan Hutan JatirogoAgar Lebih Aman dan LMDH Lebih Kreatif

KPH JATIROGO - Untuk men-gantisipasi pembalakan liar , jaran Polisi Hutan KPH Perhutani Jatirogo, Tuban dan Satuan Brimob Pelopor C Bojonegoro, melakukan antisipasi penjarahan hutan di wilayahnya den-gan mengalakkan patroli.

Intensifnya penggalakan patroli tersebut dilakukan, lantaran dalam setahun terakhir ini banyak sekali ka-sus ilegal logging yang diotaki salah seorang pelaku bernama Parto Suki-ran, warga Dusun Tegalgunung, Desa Sidonganti, Kecanatan Kerek, Tuban, yang hingga kini masih menjadi daf-tar pencarian orang (DPO) aparat keamanan.

“Kita sudah melakukan pencar-ian, tapi masih belum meunjukkan hasil. Kami pun juga telah menyebar foto Parto Sukiran dan telah menjadi DPO,” tutur Adm Perhutani KPH Jatirogo, Amas Wijaya, ketika me-ninjau pelaksanaan patroli di hutan wilayahnya.

Informasinya di wilayah hutan Jatirogo, menyebutkan Parto Sukiran diduga sering menggerakkan warga untuk menjarah kayu di hutan dan sembunyi di hutan. Namun, dalam patroli dan perburuan tersebut, aparat tak menemukan target operasinya.

Dijelaskan Amas Wijaya, kerugian Perhutani selama setahun terakhir ini hingga akhir tahun 2012, pada kisa-ran angka Rp 10 miliar. Penyebabnya, akibat maraknya penjarahan hutan yang sering kali terjadi dan diotaki oleh Parto Sukiran, Bahkan, dalam sehari penjarahan bisa terjadi hingga dua kali.

Disebutkan, Perhutani tidak main-main dalam memburu pelaku penjarahan hutan. Perhutani Jatirogo juga menggelar semacam sayembara, bagi siapa yang berhasil menangkap Parto Sukiran, pihaknya berjanji akan memberikan hadiah berupa uang tunai Rp 20 juta.

Slamet Riyadi

Galakkan Patroli dan Sebar Foto DPO

Adm KPH Jatirogo memperlihatkan foto DPO kepada Wartawan.

Forkom LMDH se-wilayah Perhutani Jatirogo sedang membahas dengan stakeholder dan Adm KPH Jatirogo.

12 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

12

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 13

13

Page 13: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

KPH TUBAN - Dalam rangkain mem-peringati Hari Ulang Tahun Perum Perhutani yang ke-52 tahun ini, KPH Tuban menggelar beberapa agenda kepedulian masyarakat dan karyawan-karyawati dengan mengge-lar acara khitanan masal, donor darah dan pemberian penghargaan kepada KRPH.

Acara yang digelar di Aula kantor KPH karyawan dan karyawati menyumbangkan darahnya kepada masyarakat melalui PMI kabupaten Tuban. Sebanyak 30 orang lebih yang memenuhi syarat telah berhasil dikumpulkan sebanyak 30 ampul darah dari golangan A, AB, B dan O.

Selain itu juga digelar khitanan mas-sal yang diikuti sebanyak 10 anak dari kecamatan Kota, Rengel dan Tambakboyo. Camat Rengel yang turut hadir sekaligus bertemu Administratur KPH Tuban sangat berkesan dan mengucapkan terima kasih kepada Perhutani yang telah ikut peduli ter-hadap masyarakat yang tidak mampu dan menggratiskan segala biaya apapun.

“ Bahkan anak-anak yang mau dikhitan justru dijemput langsung dari rumah mas-ing-masing plus salah satu orang tuanya ikut berkumpul di KPH Tuban. Rata-rata mereka berangkat dari rumah dengan biaya sendiri,”

ujar Camat ini.Selain itu juga dilakukan pemberian

penghargaan untuk 3 KRPH terbaik dari 32 KRPH se-KPH Tuban. Tiga KRPH itu ter-baik dipegang oleh M Agus Nasruli, KRPH Wangun, BKPH Sundulan.

“ Dia terpilih karena semua bidang peker-jaan Perhutani dijalani dengan baik. Faktor yang kita nilai dimulai pekerjaan tana-man, keamanan, p r o d u k s i , peme l iha raan tanaman dan ke-disiplinan kerja. Dia satu-satu-nya KRPH yang sangat minim meninggalkan ruang kantor kerja ataupun rumah dinas,” ujar Adm/KKPH Tuban Ir. Uud

Yogasara kepada BINA. Dalam acara tersebut Uud juga meny-

empatkan memberikan bingkisan berupa busana muslim dan sejumlah uang.

Hms Tbn Suep-SR

Donor Darah dan Kithanan Massal

Ny Emmy Widji Utami Yogasara turut mendonorkan

KPH PARENGAN - Perawakannya kelihatan sangar, raut muka tampak bengis dipadu dengan kumis yang tebal dan lebat. Namun ternyata kesehariannya perilaku pria ini dikenal oleh masyarakat sekitar hutan ba-gian Nglirip termasuk bagian RPH Nguluhan

Mempertaruhkan Diri Demi Nama Perusahaankalem dan bersahaja saja.

Suyatnoko orang-orang mengenal laki-laki kelahiran 28 Maret 1967, Kabupaten Tuban ini mulai tampak ketika mendapatkan amanah sebagai pejabat KRPH di wilayah RPH Nguluhan. Sejak dia diberi tanggung jawab sebagai pejabat daerah tersebut lam-bat laun dengan pasti kinerjanya memper-lihatkan lumayan bagus. Terutama bidang keamanan di wilayahnya, RPH Nguluhan, BKPH Mulyoagung.

Apresiasi kemunculan predikat seorang KRPH terbaik mencapai puncaknya tat kala menerima penghargaan sebagai karyawan Perum Perhutani terbaik untuk tingkat KRPH di Pusdiklat Madiun beberapa waktu lalu.

“ Dia pantas mendapatkan predikat se-bagai yang terbaik III karena di wilayahnya sangat dekat dengan zona rawan daerah segitiga emas Desa Sidonganti, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban dan desa-desa lainnya yang dulu juga turut menyerang,” ungkap Asper BKPH Mulyoagung, Talis Raharjo (13/05).

Juga ketika dikonfirmasi BINA, Wakil Adm/KSKPH Parengan, Supriyanto mem-benarkan bahwa potensi wilayah RPH ini sangat bagus.

“ Disini banyak potensinya, ada KU I hingga KU VII, termasuk petak APB seluas 27,4 Ha,” ungkapnya.

Menurut Supriyanto yang sangat perlu kita pantau 24 jam penuh adalah petak 28 d.

“ Di petak ini hanya berjarak sekitar 4 ki-lometer saja dari daerah-daerah rawan yang sering disatroni orang-orang dari gerombo-lan pencuri kayu jati dari Desa Sidonganti,” paparnya.

Perlu diketahui, petak-petak yang tegakannya berdominan KU VII ternyata cukup jauh dari Pos PTM 5. Pos ini diketahui BINA di lokasi jarak jangkauannya cukup jauh, sekitar 3 kilometer.

Potensi lain di hutan petak 38 d ternyata juga potensi wisata yang sangat bagus dan pernah beroperasi meski sekarang sudah ditutup dengan alasan yang tidak jelas.

Goa Putri Asih namanya. Wana wisata ini dibangun dan beroperasi sejak tahun 2002. Namun sejak dikelola KBM Wisata, wisata harian ini sudah tidak difungsikan lagi.

“Saya juga ikut mengamankan serta memantau perkembangannya. Lebih-lebih soal asset yang berharga di dalam goa ini dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab,” kata KRPH ini yang juga pernah mendapatkan penghargaan mandor tanam terbaik tingkat KPH tahun 2004 lalu.

Slamet Riyadi

Administratur/KKPH Jatirogo, Amas Wijaya juga ikut berkomentar di forum terse-but bahwa untuk mensuksekan program pemerintah GP3K soal ketahanan pangan, hutan bisa dimanfaatkan juga sebagai jami-nan kesejahteraan masyakat. Buktinya dana pembagian sharing produksi tebangan kayu jati Perhutani dapat ke masyarakat yang menerima dapat dijadikan anggunan untuk pembelian pupuk dan lainnya oleh LMDH.

Dalam sesi terakhir tanya jawab di forum ini kembali Kasi PSDH menegas-kan bahwa program Pemanfaatan Lahan Di Bawah Tegakan (PLDT) semata-mata bukan bentukan dari Perhutani, melainkan dari masyarakat yang berkepentingan dan menginginkan.

“Mereka yang awalnya membutuhkan keluasan lahan garapan, kita yang mere-spon dan mencatat serta memogramkan itu agar tidak berimbas terhadap rusaknya kawasan hutan Karena bibrikan. Terutama kawasan hutan tanaman muda,” paparnya.

Slamet Riyadi

12 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

12

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 13

13

Page 14: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

KPH PARENGAN - Jajaran Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan, Tuban meningkatkan kewaspadaan meng-hadapi pencuri kayu dengan mengirimkan satu regu Polhutmob ke kawasan hutan di Kecamatan Singahan, setelah seorang petugasnya dianiaya sejumlah orang.

“Sejak peristiwa itu saya memerintahkan memberi tambahan personel dan jadwal pik-etnya untuk satu regu guna mengamankan kawasan hutan di BKPH Mulyoagung, di Kecamatan Singahan,” kata Administratur

KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono be-lum lama ini.

Tidak hanya itu, katanya, pihaknya juga melaporkan kepada Kepolisian Resor (Polres) Tuban mengenai kasus penga-niayaan terhadap petugas Polhuter BKPH Mulyoagung Sumani (44) yang dilakukan sejumlah orang 18 April 2013 lalu sekitar pukul 16.00 WIB.

“ Sumani dianiaya sejumlah orang di perbatasan hutan KPH Parengan dan Jatirogo ketika akan menghadiri hajatan

naik sepeda motor berboncengan dengan istinya. Sebelumnya, dia berhasil mengaga-lkan pencurian kayu jati di petak 10 BKPH Mulyoagung,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Ia menduga pelakunya adalah orang yang biasa melakukan pencu-rian kayu jati yang dendam, sebab beberapa kali Sumani mengagalkan pencurian kayu jati di BKPH Mulyoagung.

“ Beberapa kali Sumani mengagalkan kasus pencurian kayu jati yang dilakukan sejumlah orang yang sudah dikenalnya,” ujarnya.

Ditanya nama pelaku, Daniel enggan menyebutkan, tapi semua nama-nama yang diduga sebagai pelaku penganiayaan sudah diserahkan kepolisian.

“Semua sudah kita serahkan polisi untuk pengusutan lebih lanjut. Mengenai keluarga Sumani saat ini sudah kita evakuasi ke tem-pat yang aman,” jelasnya.

Ia mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa Sumani yang kurang mendapat-kan perhatian publik hanya karena yang ber-sangkutan seorang petugas pengamanan hutan.

Berbeda, katanya, jika ada seorang pen-curi kayu jati yang terluka oleh petugas pen-gaman hutan, maka akan segera mendapat-kan perhatian dan dukungan publik.

“Padahal kita mengamankan hutan un-tuk kepentingan semuanya,” jelasnya.

Saat berita ini dilansir Sumani masih menjalani rawat jalan dari salah satu ahli medis dari RS Aisyiyah Bojonegoro dengan menderita luka di kepala akibat dianiaya se-jumlah orang dengan menggunakan senjata tajam dan kayu. Slamet Riyadi

Kerap Gagalkan Pencurian Sumani Jadi Korban Aniaya

Sumani ketika dirawat di RSU Muhammadiyah ‘Aisyah’ Bojonegoro.

14 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

14

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 15

15

Page 15: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

KPH PEMALANG – Peningkatan kapa-sitas terkait standard verifikasi legalitas kayu digelar lewat job training SVLK yang diselenggarakan oleh Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Job training SVLK yang digelar selama tiga hari itu dimaksudkan untuk memahamkan SVLK bagi segenap unsur terkait.

Menurut Kepala Seksi Produksi Kantor Unit I Jawa Tengah, Irawan D Jati, S.Hut selaku penyelenggara, job training SVLK ini lebih ditujukan agar peserta nantinya mampu mensosialisasikan dan menerapkan VLK di unit kerjanya masing-masing.

“ Job training ini didisain sederhana dengan bahasa yang mudah dipahami. Dan karena ini terkait standard ya harus pelan-pelan dan sabar namun tetap substansinya dapat dipahami oleh peserta,” ujarnya.

Kegiatan job training SVLK pada 23-24 April 2013 tingkat Perhutani Unit I Jawa Tengah dipusatkan di KPH Pemalang dan diikuti sekita 100 peserta perwakilan Wakil Adm, Asper/KBKPH, KSS Penguji Tk I dan Penguji Tk II dan Mandor Tebang.

Kegiatan job training SVLK dibagi dua sesi. Yakni penyajian materi sosialisasi sep-utar Chain Of Custody (COC) dan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang disajikan oleh Ir. Gunung Djoko Suharjo MM (Kepala Biro Produksi dan Industri Unit I Jawa Tengah), Irawan D Jati, S,Hut (Kasi Produksi Unit I Jawa Tengah), Haris Tri-

wahyunita, S.Hut (Administratur Perhutani KKPH Kebonharjo), Niken Setyorini, S.Hut (Kasi PHL Biro Perencanaan Dan Pengem-bangan Perusahaan Salatiga), Sunarto Spdi (PLT Kasi Pengujian Unit I Jawa Tengah) dan Suhartoyo (Konsultan Perhutani Bidang PUHH).

Ir. Gunung Djoko Suharjo, MM menyam-paikan bahwa Perhutani didalam melakukan produksi kayu harus sudah mulai menerap-kan prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari. Penerapannya dilakukan oleh semua unsur terkait tanpa kecuali. Karena penerapan pengelolaan hutan produksi lestari (PHPL) merupakan salah satu aspek penting dalam penilaian pengelolaan hutan yaitu bukti le-galitas kayu (LK) yang dinilai dalam setiap pengangkutan, penguasaan atau pemilikan hasil hutan yang berasal dari hutan negara, yang wajib dilengkapi dengan dokumen yang menunjukkan sahnya hasil hutan.

“ Dalam rangka menuju pengelolaan hutan produksi lestari serta dalam rangka menerapkan tata kelola kehutanan, pem-berantasan penebangan liar dan perda-gangannya, maka sudah saatnya Perhutani menerapkan standard pedoman penilaian kinerja pengelolaan hutan produksi lestari dan verifikasi legalitas kayu (VLK),” ujarnya.

Disampaikan pula oleh Gunung bahwa jaminan legalitas produksi kayu harus dibuk-tikan dengan adanya sistim yang dibangun dalam pergerakan kayu mulai dari hutan

sebagai sumber kayu. Makanya, Perhutani harus dapat memberikan jaminan kepada konsumen bahwa bahan baku kayu yang di-pergunakan berasal dari sumber yang legal. Oleh karena itu ia menegaskan sertifikasi merupakan salah satu sarana untuk mem-berikan jaminan legalitas produksi kayu sehingga produksi kayu Perhutani tersebut dapat diterima pasar baik Internasional maupun Nasional.

Disesi pertama juga disampaikan materi mengenai lacak balak. Yakni pelacakan yang runut mengenai asal usul kayu yang menjamin kebenaran dan kejelasan kayu, meliputi sample, data dan catatan mengenai hasil hutan. Dengan demikian secara seder-hana lacak balak merupakan pembuktian apakah hasil hutan benar-benar berasal dari unit manajemen yang dikelola secara lestari. Untuk itulah Perhutani harus menerapan sistim manajemen Chain Of Cutody (COC) standar SFC.

Di hari kedua peserta diajak ke lokasi tebangan petak 9 RPH Karangasem, BKPH Bantarsari, KPH Pemalang melakukan prak-tek lapangan. Diantaranya cara penandaan pada bontos kayu yang menunjukkan bahwa kayu tersebut legal karena tertera tanda asal usul kayu.Penandaan tersebut meliputi kode BKPH, nomor petak/anak petak, nomor pe-nerimaan kayu, ukuran panjang, diameter dan volume dari hutan.

Kemudian peserta juga diarahkan ke-

Tingkatkan Kinerja Lewat Job Training Peserta Job Training SVLK saat praktek SVLK dan COC.

14 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

14

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 15

15

Page 16: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

KPH RANDUBLATUNG - Jati mencil, merupakan sebuah pohon jati yang terletak di petak 98,tepatnya antara pertigaan petak 98,96 dan 97, RPH Selogender, BKPH Selo-gender ,KPH Randublatung pohon dengan keliling 335 cm, tidak terlalu besar memang, namun masyarakat sekitar hutan tersebut memahami bahwa pohon tersebut mempu-nyai daya tarik tersendiri dengan kata lain terkesan angker.

Secara kasat mata jati mencil tersebut pertumbuhannya rata dengan pohon jati sekitarnya, masuk dalam Klas umur ( KU ) VII artinya tanaman tersebut mempunyai usia diatas 70 tahun, kondisi fisik dilapan-gan pohon tersebut mempunyai bentuk yang kurang simetris karena besar pohon bagian bawah dan atas tidak berimbang, lokasi sekitarnya merupakan hutan produksi yang masih rapat tegakannya baik oleh tanaman pokok maupun tanaman rimba campur lain , sehingga sinar matahari agak kesulitan menembus rerimbunan daun yang ada disekitarnya

Menurut cerita Rasiyo ( 78 th ) salah satu penduduk Desa Selogender yang men-getahui keberadaan pohon tersebut sejak kecil, di katakana bahwa pohon tersebut sudah ada dan tumbuh sejak dulu serta me-nyendiri (mencil :Jw ) , saat dia muda dan menjadi pesanggem , pohon tersebut sudah berdiri, “ Saat saya menjadi pesanggem ( petani hutan ) dan mengambil mbaon dilo-kasi tersebut sudah ada pohon jati tersebut dan tumbuh didekat kantor mandor mbaon” katanya dengan logat jawa yang khas.

Konon dulu di bawah pohon tersebut banyak diberikan semacam bunga rampai untuk sesaji penglaris oleh para bakul yang lewat, banyak para penjual yang lalu lalang selalu menaruh sesaji berupa bunga dibawah pohon tersebut karena pada masa itu di Desa selogender masih ada pasar dan jalur transportasi yang ada hanya melalui jalan lori milik jawatan kehutanan.Kata Rasiyo

Dari cerita rakyat setempat yang berkembang konon mengatakan bahwa

Jati Mencil dan Ceritanya

pada persiapan tebangan yang dipetakan letak/posisi pohon per pohon menggunakan titik koordinat dengan alat GPS meliputi arah rebah pohon, arah sarad, arah angkutan dan arah penanganan kejadian kecelakaan. Di-harapkan untuk saat ini minimal sasaran dilaksanakan untuk tebangan A dan kede-pan bisa dilaksanakan untuk seluruh jenis tebangan. Kepada peserta disosialisasikan juga cara menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) tebangan sesuai SOP.

Usai dari petak 9 selanjutnya peserta diarahkan kelokasi TPK Paduraksa Pema-lang untuk melakukan praktek penandaan dari TPK. Meliputi nomor penerimaan kayu, bulan dan tahun penerimaan kayu, ukuran panjang, diameter dan volume (menggu-nakan slag Hammer), nomor kapling, tanda

mutu, tapak palu status veener, hara, intake (khusus industri kayu), kode cacat (meng-gunakan cat putih) serta tapak palu tok penguji.

Pradono, KSS Penguji Tingkat I KPH Pe-malang salah satu peserta disela acara itu menyampaikan bahwa kegiatan job training SVLK merupakan hal baru.

“ Kami sekarang paham apa itu pen-gelolaan hutan lestari dan sertivikasi kayu. Pemateri dan fasilitator menjelaskan dengan bahasa mudah dan dengan contoh-contoh yang mudah. Meskipun kalau membaca buku materi SVLK sulit dipahami, tapi den-gan penjelasan fasilitator ternyata kami mampu,” katanya.

Hms Pml/Dodi S

asal muasal nama Desa Tlogo tuwung, Selogender, Kuwojo dan seterusnyaerat kaitannya dengan penokohan seseorang yang istimewa, misalnya Desa Selogender katanya adalah tempat istirahat dari per-jalanan jauh pangeran katong yang berasal dari Ponorogo menuju Kendal ( Kab,Kendal sekarang ), diceritakan bahwa pada saat itu pangeran katong melakukan perjalanan menuju ke barat , pada tempat tersebut pangeran Katong beristirahat disebuah batu besar dan rata lalu tempat tersebut dina-makan selogender, kemudian melanjutkan perjalanan kebarat dan membuat sen-jata ( gaman ) dari besi , ditempat tersebut dinamakan pakuwojo , cerita ini dimengerti oleh kalangan orang - orang tua pada desa tersebut.

Secara terpisah Asper KBKPH Selo-gender Ence Sunarya mengatakan bahwa memang di petak 98 yang menjadi tanggung jawabnya ada sebuah tempat bernama Jati mencil dan dikeramatkan olehsebagian ma-syarakat setempat, “ Di lokasi tersebut yang berdekatan dengan perbatasan antara dua BKPH yaitu Pucung dan Selogender kita buat Pos Penjagaan hutan dengan nama Pos jati Mencil dan di tempat tersebut kita isi dua orang personil secara bergiliran, men-genai cerita adanya ritual adanya beberapa orang yang suka memberikan sesaji bunga dibawah pohon tersebut menurutnya adalah merupakan sebagian dari kepercayaan sebagian orang “ ya kita biarkan saja dan kita hormati karena itu sudah merupakan budaya dan kebiasaan mereka “ dan tugas kita selaku Orang Perhutani adalah men-gelola kawasan hutan tersebut. kata Ence Sunarya.

Hms Rdb/Andan S

Peserta Job Training SVLK mengikuti pembekalan materi SVLK dan COC.

16 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

16

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 17

17

Page 17: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

KPH SARADAN – PT Quality Indonesia 1-10 Mei 2013 melakukan Audit VLK di KPH Saradan sebagai salah satu KPH sampling dari tiga KPH lainnya di Perum Perhutani Unit II. Yakni KPH Saradan, KPH Madiun dan KPH Bojonegoro. Dua Assesor Team SVLK dari PT Quality Indonesia, Agung To-fani, S Hut dan Anggriana, S Hut selama 10 hari melakukan tugasnya menghimpun data dan dokumen terkait dengan kegiatan pen-gelolaan hutan di KPH Saradan dari 5 April 2012 sampai 1 Maret 2013 untuk diolah kemudian disesuaikan dengan standar atau ketentuan-ketentuan, kriteria juga indikator pendukung yang ada. Begitu juga dengan jajaran pejabat dan staf KPH Saradan bekerja keras untuk menyajikan segala data dan dokumen yang diperlukan oleh Team Audit tersebut. Mulai dari data perencanaan, produksi, pengujian kayu, data di TPK dan elemen yang saling berkaitan.

Tujuan audit SVLK adalah untuk mem-verifikasi Pemegang Hak Pengelolaan Hutan memenuhi persyaratan Legalitas Kayu/Produk sesuai standar, kriteria dan indikator. Verifikasi dilakukan terhadap data dan dokumen untuk kurun waktu 12 bulan terakhir, menggunakan kombinasi sensus dan sampling dengan memperhatikan Vol-ume dokumen dan Observasi di lapangan.

KPH Saradan mempunyai luas wilayah 37.936,6 Ha yang terletak di 4 Kabupaten yaitu : Kabupaten Madiun 24.869,1 Ha (66 %), Kabupaten Ngawi 5.200,8 Ha (14 %), Kabupaten Nganjuk 566,9 Ha (1 %) dan Kabupaten Bojonegoro seluas 7.299,8 Ha (19 %). Di tahun 2012 KPH Saradan mem-

punyai tebangan Kayu Jati dan Rimba total luas 1.196,7 Ha dengan jumlah Produksi sebanyak 17.165,6 m². Di bidang eksplotasi hutan atau produksi Perhutani KPH Saradan selalu mengacu pada SOP yang ada baik itu pelaksanaan tebangan di lapangan atau administrasinya dari petak tebangan sampai ke TPK.

Dari hasil audit dokumen dan observasi di lapangan selama kurun itu Team Assesor SVLK dari PT Quality Indonesia menyatakan

KPH Saradan lulus dari audit SVLK tahun 2013 dan berhak menerima Sertfikat Legal untuk Produksi Kayu. KPH Saradan boleh berbangga hati dengan keberhasilan lulus dari audit VLK, ini merupakan suatu prestasi yang patut mendapatkan apresiasi dan acungan jempol. Dengan begitu produksi kayu KPH Saradan khususnya dan Perum Perhutani pada umumnya menjadi legal dan layak untuk dipasarkan dan bersaing di luar negeri. Hms Srd/Warno

KPH Saradan Lulus Audit SVLK

Bantuan Dana PKBLuntuk Mitra Binaan

BERTEMPAT di aula KPH Saradan Adm/KKPH Saradan, Ir Karuniawan Putera Sanjaya menyerahkan bantuan Program Kemi-traan dan Program Bina Lingkungan Pipanisasi Air Bersih kepada LMDH yang berada di wilayah kerja Perum Perhutani KPH Saradan. Program Kemitraan menyalurkan bantuan sebesar Rp 120.000.000 dengan rincian LMDH Podang Wilis menerima Rp 60.000.000, Prim-kokar KPH Saradan Rp 50.000.000 dan Tunggak Indah II sebesar Rp 10.000.000 dan untuk Program Bina Lingkungan LMDH Gempar Wilis yang mendapat bantuan Pipanisasi Air Bersih.

Ir. Karuniawan PS berharap agar bantuan pinjaman dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh LMDH sehingga dapat berguna untuk meningkatkan kesejahteraan bagi anggotanya. Begitu juga dengan bantuan Pipanisasi Air Bersih untuk LMDH Podang Wilis diharapkan agar dapat bermanfaat untuk mendapakan air bersih yang sehat dan layak untuk diminum. Ia juga berharap agar untuk pengembalian dana bantuan tersebut bisa tepat waktu mengingat bunganya yang sangat kecil yaitu 6 % per tahun dan diangsur selama 36 bulan. Dengan pengembalian yang tepat waktu diharap-kan kedepan akan mendapatkan kemudahan-kemudahan untuk

mendapatkan program-program bantuan serupa untuk meningkat-kan kesejahteraan LMDH yang menggunakannya.

Hms Srd/Warno.

Tim saat melakukan Audit VLK di KPH Saradan.

Adm saat memberikan bantuan modal PKBL kepada mitra bi-naan.

16 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

16

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 17

17

Page 18: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

DIREKTUR PSDH dan RUPHR Perhutani Dr Ir Mu-toha Iskandar mengatakan pembangunan sarana ibadah merupakan ibadah. Demikian pula membangun hutan merupakan ibadah. Karena manfaat dari hutan sangat banyak untuk kelangsungan hidup manusia, terutama dari bahaya bencana.

“ Hutan juga merupakan sumber utama kehidupan ma-nusia karena hutan merupakan sumber mata air . oleh karna itu mari kita jaga keamanan hutan bersama- sama,” tegasnya saat menyerahkan bantuan secara simbolis sebesar Rp 40 juta untuk pembangunan masjid dan Rp 10 Juta untuk sarana umum kepada Ca-mat Pamarican Drs.H. Adang Djarazat MM, yang disaksikan Adm Ciamis Budi Sohibuddin, ketua pengurus dan masjid Riadatul Huda serta undangan lainnya ( 28/05).

“ Kalau ada yang meru-sak hutan mari kita tangkap meskipun itu petugas jangan takut untuk melaporkan ke aparat penegak hukum,” pinta Mustoha Iskandar. Bantuan Perhutani itu berasal dari program bina lingkungan KPH Ciamis.

Administratur KPH Ciamis Budi Sohibuddin menekankan kembali pernyataan Direktur

PSDH dan RUPHR. “Mari kita saling jaga ke-

beradaan hutan,” katanya. “Kami berharap dengan adanya pertemuan ini kita lebih mempererat tali silatur-ahmi dan bekerjasama dalam pengelolaan hutan tanpa harus memiliki kawasan hutan negara itu.”

Budi Sohibuddin men-egaskan kembali dengan pola yang diterapkan dalam pena-naman sekarang berubah. Dulu dengan pola tumpang sari, sekarang melalui man-agement regime atau MR.

“Pola ini lebih mengun-tungkan karena lokasi yang disediakan lebih luas dari tum-pang sari,” jelas Adm Ciamis.

Ketua pengurus masjid Ri-adul Huda mengatakan ban-tuan Perum Perhutani untuk pembangunan masjid dapat terus berlanjut. Pembangu-nan yang telah berlangsung selama 9 tahun sudah men-capai 80%.

“Pembangunan masjid Riadul Huda menghabiskan dana sebesar Rp 1 milyar yang dihasilkan dari swadaya masyarakat dan hamba Allah lain yang berkenan memberi-kan sumbangan, termasuk dari Perum Perhutani yang saat ini berada di tengah-ten-gah kita,” jelasnya.

Hms Cms/Bun-MU

Bantuan Bina LingkunganPembanguan Sarana Umum

MALABAR yang masuk dalam petak 31 RPH Banjaran BKPH Banjaran KPH Bandung Selatan menjadi komunikasi dunia. Yakni, pernah sebagai lokasi pemancar radio yang dirikan pemerintah Hin-dia Belanda tahun 1917. Tujuan-nya sebagai sarana komunikasi antara Indonesia sebagai negara jajahan- dengan sebutan Ned-erland Indies dan pemerintahan kolonial Belanda.

“Radio ini membuka jalan ko-munikasi public bagi warga negara Belanda di Indonesia,” terang Kaur Hugra KPH Bandung Selatan

Rudi Haryadi. “Dalam sambungan komunikasi itu, diawali dengan saapan ‘hallo Bandung’.”

Radio Malabar didirikan pada Gubernur Jenderal Hindia Belan-da Dirk Fock, dengan teknisi yang dipimpin dari Belanda Cornelius Johannes de Groot. “Ia memimpin dari proses pembangunan sampai radio tersebut dapat dioperasion-

alkan tahun 5 Mei 1923,” tam-bahnya.

Rudi-panggilan akrab Kaur Hu-gra KPH Bandung Selatan melan-jutkan, dengan kemampuan yang ada pada radio Malabar saat itu komunikasi ke Belanda berhasil dilakukan. Tidak yang mencatat bahwa sebenarnya itu adalah komunikasi nirkabel pertama di dunia yang dapat menjangkau jarak antar benua, dari Indonesia ke Belanda yang jaraknya lebih dari 12 ribu kilo meter.

“Apa yang dicapai oleh radio Malabar saat itu sebenarnya

merupakan prestasi sebuah prestasi tersendiri yang patut dicatat oleh sejarah perkembangan radio dunia. Tapi sayang yang mencatat soal ini. Baru, tahun 2004 di situs internet memuat sebagai “worlds most power-ful arc transmitter ever,” jelasnya.

Radio Malabar menjadi embrio komunikasi radio di tanah air seperti bermunculan radio amatir dan pemancar radio baik yang dike-

lola pemerintah maupun swasta.“Dalam perkembangan selan-

jutnya, radio Melabar menjadi pio-neer perkembangan komunikasi modern di Indonesia seperti berdir-inya PTT, kelak menjadi PT Telkom dan PT Pos Indonesia,” jelas Kaur Hugra KPH Bandung Selatan.

MU

Radio MalabarPembuka Komunikasi Dunia

HUT PERHUTANI KE-52 DI KPH BOGOR - Peringatan HUT Perum Perhutani ke- 52 beberapa waktu lalu juga diperingati seluruh karyawan/ti KPH Bogor di Bumi Perkemahan Cimandala. Turut hadir ecoedu tourisme forest, SPH I Bogor, PUS-BAHNAS, KBM SAR, AMDK, Kwarcab Pramuka, LMDH dan DWP Perhutani KPH Bogor.

Usai senam pagi bersama, dilakukan penanaman 52 pohon dan beberapa perlombaan seperti lomba kebersihan rumah dinas Asper dan KRPH, futsal, dan bulu tangkis.

Administratur/KKPH Bogor, Ir Asep Rusnandar, MM mengatakan inti dari kegiatan hari itu adalah untuk mengeratkan jalinan silatur-ahmi antar karyawan, serta meningkatkan jiwa korsa, memupuk ke-bersamaan, yang pada akhirnya dapat meningkatklan produksivitas rimbawan. Hms Bgr/Deni-MU

Direktur PSDH dan RUPHR menyerahkan bantuan PKBL.

Kaur Hugra KPH Bandung Selatan Rudi Haryadi.

18 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

18

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 19

19

Page 19: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

KPH MANTINGAN - Sumber daya hutan kita semakin tipis, kebutuhan hidup layak semakin sulit terjangkau. Semua menjadi satu seperti lingkaran setan. Berbekal ke-adaan yang semakin memprihatinkan itu se-jak dipercaya menjadi Adm KPH Mantingan, Ir Achmad Basuki memulai petualangan baru sebagai top manager Pengelolaan hutan KPH Mantingan. Hampir setiap hari selalu masuk ke hutan untuk lebih mendekat ke para mandor tanam, pesanggem, KRPH maupun Asper. Prosentasi dikantor hanya 30 % saja. Sisanya ia gunakan untuk men-getahui keadaan hutan di KPH Mantingan.

Dengan logat sundanya pria kelahiran Cilennyi Bandung Jawa Barat ini sering di-panggil ‘Kang’ maksudnya “Akang” sehing-ga terasa sejuk dan nyaman yang merasa terpanggil. Rasa kebapakan memang diterapkan betul oleh Basuki. Semua petak yang ia kunjungi selalu menyambangi para pesanggem dan mandornya. Basuki begitu getolnya mengakampanyekan bahwa lahan hutan harus kembali seperti dulu. Makanya ia tak bosan-bosanya menyapa para pesan-gem dan para mandor di lapangan.

Karena seringnya di lapangan banyak mandor maupun KRPH menjadi lebih rajin dalam merawat tanamannya. Untuk petak petak tanaman yang ia datangi ia berpesan kalau tanaman tidak dirawat jangan harap tanaman ini mau tumbuh besar. Sepertinya apa yang dikatakan Basuki sangat men-dalam bagi seorang rimbawan. Dan itu yang membuat ia berpikir keras supaya tanaman di KPH Mantingan itu bisa jadi.

“ Jangan ada laporan tanah kosong karena belum ditanami ataupun bibit mati dan jangan menyalahkan keadaan. Itu salah besar,” kilahnya.

Tuhan sudah menciptakan alam yang begitu subur, lanjutnya, kita ini tingal merawat dan menikmatinya, jadi ya jangan serakah.

Ketika kami diajak keliling hutan sung-guh mencengankan? Bagaimana tidak ? Hutan yang mestinya banyak tanaman pelindung kini tinggal tanaman muda saja itupun oleh para penggarap masih saja yang nakal dengan mencabut tanaman pokok memotong dan mengurangi pupuk pada tanaman pokok sehingga tanamannya tidak bisa subur dan tanaman pokoknya menjadi lama pertumbuhannya.

Kendala inilah yang sekarang ini baru dicari formulanya yang pas oleh Achmad Basuki. Menurut Basuki untuk tanaman yang dipupuk dengan betul dan dirawat dengan benar pertumbuhannya bisa bagus sedangkan tanaman yang jarang didatangi mandor ataupun KRPH pertumbuhannya amat jelek. Lalu kami pun melanjutkan penjelajahan kami ke beberapa petak di BKPH Kalinanas yang ternyata masih cu-

kup banyak tanaman tahun 1940. Kemudian menuju BKPH Ngiri mulai 83 C1,85 A1 dan petak 101A1 petak 95A dan petak 125 Ngiri. Peta- petak tersebut sebagian besar adalah tanaman Opslag Cultur.

Tanaman opslag culture ini memang co-cok untuk wilayah KPH Mantingan. Karena hutan diwilayah Mantingan ini dikelilingi oleh kampung. disamping tanaman opslag pera-karan tanaman sudah langsung mengakar di tanah.

“ Kalau mau cepat merehabilitasi wilayah KPH Mantingan cocoknya ya untuk tanaman opslag,” katanya. Dari tournenya di lapangan Achmad Basuki dapat beberapa masalah yang sering dihadapi para man-dor untuk dijadikan bahan evaluasi dalam pengembangan tanaman KPH mantingandi 2013. Hal menarik dari tourney ini adalah bagaimana Basuki ini selalu memberikan pengarahan dengan dialeg khas Jawa Baratnya untuk para penggarap jangan lagi meresak tanaman pokok kang nanti kalau sudah besar kan bisa untuk kehidupan anak cucu akang. Bukan begitu?

Sekilas apa yang disampaikan Achmad Basuki Nampak sederhana namun maknya amat mendalam sekali ini yang ia terapkan saat bertemu para pesanggem maupun am-dor tanam. Ia juga berharap semua petugas perhutani jagan lagi ada yang ikut bermain ataupun memberikan peluang kepada para pelaku illegal loging. Bisa kita bayangkan sementara yang lain begitu semangat dalam

membuat hutan sementara Polternya mem-berikan kesempatan untuk masuk hutan. ? ini bisa tidak sinkron . dan yang lebih repot lagi nanti pihak ketiga bisa menuding petu-gas perhutani banyak ikut menjarah hutan lewat orang lain.

Geram dengan tanaman ketelaKiat untuk menjadikan hutan yang begitu

gigih perlu diapresiasi oleh semua karyawan di KPH Mantingan. Hampir tiap hari mobil dinasnya menjelajahi kawasan hutan. Ketika sampai pada kawasan PLDT para peng-garap banyak menanam ketela. Kepada seluruh para penggrap ia sudah mengin-struksikan bahwa untuk tahun kedua jangan lagi menanam tanaman ketela di bawah tegakan. Mengingat tanaman ketela ini bisa merusak kesuburan tanah dan yang lebih parah lagi masih banyak pesangem yang membandel dengan menanam ketela. Sejak diberlakunya kerjasama atau kontribusi penggarapan banyak tanah kawasan hutan yang diincar khusunya PLDT ( Penggunaan lahan Dibawah Tegakan ) investor banyak yang tertarik. Tapi untuk kawasan yang lain sudah tidak boleh ditanam ketela pohon.

“ Kita akan memulainya dari hilir hingka ke asalnya. Dari situlah nantinya kita akan menemukan solusi yang tepat serta tidak membuat orang akan tersinggung dalam merubah perilaku yang sudah membudaya itu,” tegasnya.

Hms Mtg/Sigit K

Tourne Bersama Dengan Rimbawan Sejati

Ahmad Basuki mencegat seorang pencari rencek untuk memberikan pengarahan perihal rencek.

18 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

18

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 19

19

Page 20: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

KPH TASIKMALAYA - KPH Tasikmala-ya terus melakukan penggalian potensi non kayu untuk meraih pendapatan maksimal. Potensi tersebut antara lain dari non kayu berupa sadapan getah pinus dan wisata. Kasi PSDH KPH Tasikmalaya Deden Yogi Nugraha, S.Hut mengatakan getah pinus

merupakan produksi unggulan KPH Tasik-malaya.

“Alhamdulillah, sampai saat ini produksi getah pinus Tasikmalaya merupakan uru-tan ke-2 se-Unit III Jawa Barat dan Banten, termasuk juga angkutan ke TPG,” katanya kepada BINA di kantor KPH Tasikmalaya (15/5). Target produksi pinus KPH Tasik-malaya sebanyak 773.937 kg (RKAP) atau hampir 774 ton. Kemudian sesuai dengan kesepakatan KPH dan tim pengawalan, produksi getah pinus menjadi 816 ton.

“Sampai sekarang produksi getah sudah mencapai 228 ton atau 30 %, dengan NPS 29 %, berarti sudah melampui NPS sebesar 1 %,” tandasnya. Untuk mencapai target, pihak KPH Tasikmalaya melakukan penga-walan produksi, dengan bentuk antara lain. Pertama, selalu mengadakan evaluasi tiap bulan dan membuat rencana operasional untuk bulan berikutnya.

Kedua, mengadakan monitoring di lapangan dan sekaligus sosialisai SOP sadapan getah pinus terhadap penyadap. Ketiga, membentuk tim pengawalan pelak-sana kegiatan sadapan dengan ketua Waka KPH Tasikmalaya. Keempat, membuat kontak person yang dipegang oleh Kaur Produksi KPH Tasikmalaya ke penyadap. Selain sebagai sarana komunikasi intensif,

juga untuk menampung keluhan dan as-pirasi para penyadap. “Kalau ada sesuatu masalah di lapangan akan cepat diantisasi-pasi dan diatasi oleh tim pengawalan,” jelas Deden- panggilan sehari – hari Kasi PSDH KPH Tasikmalaya.

Kelima, meningkatkan kesejahteraan para penyadap. Dia juga menambahkan pengawalan RO itu dengan moto, Tidak Ada Satu Pohon di Lokasi Sadapan yang Tidak Disadap. Luas Luas sadapan di KPH Tasik-malaya 1755 hektar dengan jumlah 496.337 pohon. “Itu sudah termasuk ekstenfikasi atau perluasan sadapan,” jelasnya.

Seiring dengan peningkatan kwantita, tambah Kasi PSDH KPH Tasikmalaya, KPH Tasikmala sedang memacu untuk menin-gkatkan kwalita atau mutu getah. Yaitu dengan cara mengadakan sosialisasi cara pengelolahan getah dari mulai pelaksanaan sadapan sampai penyimpanan di TPG ke-pada semua penyadap dan petugas atau mandor sadap. Menyediakan penyaring getah dan selanjutnya melakukan penyarin-gan getah sebelum diangkut ke TPG.

“Setelah disaring diharapkan kadar kotoran dan air di bawah 14 %. Sehingga rendemen lebih bagus,” jelas Deden. “Tar-getnya ke kualita .”

MU

Penggalian Potensi, Genjot HHBK

Kasi PSDH KPH Tasikmalaya Deden Yogi Nugraha, S.Hut.

W W Terus Dikembangkan

WANA WISATA (WW) Gunung Galung-gung dan Rest Area Urug merupakan dua andalan obyek wisata KPH Tasikmalaya. Target pendapatan wana wisata Gunung Galunggung Rp 1, 5 milyar (2013), sampai April sudah mencapai Rp 192 juta atau 12 %.

“Belum musim liburan siswa sekolah,” kilah Kasi PSDH KPH Tasikmalaya Deden Yogi Nugraha, S.Hut kepada BINA di kantor KPH Tasikmalaya (15/5).

Untuk menarik pengunjung, wana wisata Gunung Galunggung sedang dalam pembe-nahan. Di antaranya perbaikan sarana dan prasarana yang ada, Kemudian, menambah sarana prasarana. Sebagai perluasan obyek wisata dan penambahan kolam rendam air panas didekat sumber air.

Agar pengunjung mudah menuju ke lo-kasi wisata dilakukan perbaikan dan penam-bahan infrastruktur berupa penambahan dan perbaikan jalan serta penambahan jaringan listrik untuk ke lokasi pemandian. “Ini untuk mengatasi kendala infrastruktur berupa jalan menuju ke lokasi wisata yang kondisinya ru-sak parah,” tandasnya.

Penataan obyek wisata Gunung Galung-gung terus dilakukan. Sekarang sudah terbit master plan dari Dinas Tata Ruang Kab Ta-sikmalaya. Pengembangan obyek wisata ini semakin terfokus dan menjadi obyek wisata andalan di Tasikmalaya. Dalam master plan tersebut dibagi menjadi 3 zona yaitu wisata (yang dikelola) Perhutani, Pemkab Tasik-malaya, dan (dikelola) pihak ketiga atau investor.

“Perhutani KPH Tasikmalaya dan Pemk-ab Tasikmalaya sudah duduk bersama untuk menyamakan visi dalam mengembangkan obyek wisata Gunung Galunggung,” kata Deden Yogi Nugraha.

Dalam master plan tersebut, akan dibangun museum Gunung Galunggung. Dalam museum tersebut akan dipajang foto – foto tentang aktifitas gunung Galung-gung, sejarah, dan misteri didalam gunung terswebut. “Perhutani sebagai motornya,” jelasnya.

Untuk memperluas pemasaran obyek wisata Gunung Galunggung, lanjut Kasi PSDH KPH Tasikmalaya, KPH Tasikmalaya melakukan kerja sama dengan koperasi pariwisata galunggung atau Koperga, ke-mudian membuat paket – paket wisata bekerja sama dengan travel agent.

Manajemen selalu melakukan monitor-ing dan evaluasi secara rutin serta pembi-naan kepada para petugas di obyek wisata Gunung Galunggung. Kegiatan ini diseleng-

garakan tiap bulan dan sekaligus membuat rencana operasional untuk pencapaian target.

Selain obyek wisata Gunung Galung-gung, obyek wisata yang diandalkan KPH Tasikmalaya adalah Rest Area Urug. Target pendapatan obyek wisata ini sebesar Rp 499 juta atau hampir setengah milyar rupi-ah. “Sampai April sudah tercapai Rp 70,669 juta,” ujar Deden Yogi Nugraha. MU

Gandeng DisnakerKPH Tasikmalaya meneken MoU den-

gan Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai, khususnya untuk anak anggota LMDH di sekitar kabaupaten Tasikmalaya.

“Saat ini implementasi kerja sama sudah berjalan, Sebanyak 20 orang tamatan SLTA sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan atau Pus-diklat Rest Area Urug,” papar KSS PHBM KPH Tasikmalaya Elis Habibah kepada BINA di kantor KPH Tasikmalaya (15/5/2013).

Mereka akan mengikuti diklat se-lama 5 bulan dengan bentuk teori dan praktek,”Segala sesuatunya disiapkan oleh Disnaker, Perhutani menyediakan pengajar dan tempat yaitu Pusdiklat Rest Urug Area,” tambahnya. Disnaker juga menyediakan

20 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

20

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 21

21

Page 21: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

Rest Area Urug DimanfaatkanPUSAT Pendidikan dan Pelati-

han atau Pusdiklat Rest Area Urug mulai dimanfaatkan untuk pendi-dikan dan pelatihan khususnya dalam bidang persemaian.

“Sebanyak 20 siswa dididik dan dilatih selama 4 bulan di Pus-diklat Rest Area Urug,” jelas Adm Tasikmalaya Ir Jejen, MM kepada BINA di kantor KPH Tasikmalaya (15/5/2013). Nantinya, mereka akan menjadi tenaga teknis di la-pangan dalam bidang holtikultura, perkebunan, dan kehutanan baik

di BUMN maupun di perusahaan swasta.

“Mereka merupakan tenaga siap pakai,” tandasnya. Pendidi-kan dan pelatihan tersebut meru-pakan implementasi MoU antara Dinas Tenaga Kerja dan Transmi-grasi dengan KPH Tasikmalaya.

KPH Tasikmalaya juga menye-diakan lahan seluas 1 hektar un-tuk demplot agroforestry. Lahan tersebut dapat dimanfaatkan oleh LMDH untuk kegiatan PHBM di luar kawasan – dimana karyawan KPH Tasikmalaya dapat terlibat didalamnya- sebagai buffer Per-hutani.

Sesuai visi Pusdiklat Rest Area Urug, KPH Tasikmalaya juga menekan M0U dengan Walikota Tasikmalaya, salah satu butir

akomodasi dan tranportasi mas-ing – masing sebesar Rp 420 ribu/ bulan.

Tujuan dari diklat untuk mem-berikan ilmu tentang kehutanan dan ketrampilan dalam membuat persemaian atau pembibitan agar mereka dapat menjadi enter-

preuner dalam bidang pembibitan. “Setelah tamat diklat mereka akan memperoleh sertifikat dari Adm Tasikmalaya,” jelas Elis Habibah.

Dia menuturkan, kebutuhan bibit tanaman, terutama albasia, cukup besar. Selama ini men-datangkan dari luar Tasikmalaya. Setelah mengikuti diklat diharap-kan dapat membuat persemaian, kemudian dijual yang membutuh-kan. Apalagi, tanaman albasia di sekitar Tasikmalaya peminatnya cukup besar. Seperti PT EKL yang membutuhkan bahan baku dari albasia.

Ke depan, anak – anak anggota LMDH lain juga akan dilibatkan seperti LMDH Tani Sejahtera desa Cikadu Kec Ci-kalong. LMDH pimpinan Isna ini diharapkan dapat menjaga hutan bersama-sama dengan Perhutani KPH Tasikmalaya.

MU

kesepakatan itu adalah Pus-diklat Rest Area Urug menjadi Pramuka Center untuk kota Tasikmalaya. KPH Tasikma-laya menyediakan lahan 5 hektar di kompleks Pusdiklat tersebut sebagai pusat pendi-dikan karakter bangsa bagi tu-nas – tunas pemimpin bangsa di masa depan.

“Ketika lauching I Walikota Tasikmalaya Budi Budiman menyumbang Rp 10 juta un-tuk pengembangan Pramuka Center,” ungkap Jejen. Dia menambkan, “Itu merupakan uang pribadi Pak Walikota. Selanjutnya, pengembangan Pramuka Center akan dialo-kasikan dari APBD Kota Tasik-malaya. Selain itu, dana APBD

tersebut juga akan dimanfaat-kan untuk pengembangan sekolah alam.”

Bersamaan dengan per-ingatan hari Kebangkitan Nasional, Rest Area Urug dimanfaatkan untuk kegiatan BUMN Bina Siswa. Dalam ke-sempatan itu dihadiri Dr Upik Rosalina Wasrin, mantan Dirut Perhutani, dan kini menjabat Plt PT Sang Hyang Sri, BUMN Pertanian yang berkosentrasi pengadaan benih padi.

Dalam pertemuan terse-but dihadiri 10 perwakilan SLTA, 5 sekolah mengirim 10 siswa berprestasi, 5 kepala sekolah berprestasi, dan 5 guru teladan.

MU

Walikota Tasikmalaya, Adm Tasikmalaya dan wakil walikota Tasik-malaya

Anggota Polhutan Dianiaya

Hape, Borgol, GolokDan Senapan Angin Disita

KPH TASIK-MALAYA - Ang-gota Polisi Hu-tan (Polhutan) Mobil Kesatuan P e m a n g k u a n Hutan Tasikma-laya, Lasmiyoko dianiaya sejum-lah orang tak dikenal saat pa-trol di kawasan hutan di daerah RPH Cikalong tepatnya di Desa Mandalajaya.

A k i b a t penganiayaan tersebut, korban mengalami luka dibagian bawah mata kiri dan kepala bagian belakang.

Lasmioko menuturkan, kejadian pada 25 April 2013 sekitar pukul 17.10 WIB. dirinya sedang melakukan pa-troli rutin dan memasuki kawasan hutan petak 34 RPH Cikalong. Tiba-tiba dihadang sekelompok orang yang berjumlah 7 orang. “Saya langsung disandera di markas gerombolan itu,” ujarnya, tanpa menyebut di mana lo-kasinya.

“Saya diintrogasi. Mereka menanyakan identitas saya,” lanjut Lasmiyoko. Ada sekitar 15 orang di markas tersebut. Selain diintrogasi, barang-barang milik anggota Polhutmob itu juga dirampas seperti dua buah hape, tas berisikan borgol, golok, dan senapan angin. Di antara mer-eka ada yang memukul Lasmiyoko. “Saya ditahan sekitar

Elis Habibah.

Lasmiyoko.

20 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

20

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 21

21

Page 22: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

Bantuan PendidikanDi Hari Kartini

KPH BOGOR - Untuk mengenang jasa tokoh emansipasi wanita Indonesia, Raden Ajeng Kartini yang diperingati pada tanggal 21 April, DWP Perhutani KPH Bogor menggelar acara dengan tema” Meningkatkan Kesehatan Reproduksi Anggota dan Kepedulian Sesama Melaui Pemeriksaan Papsmear dan Bakti Sosial”

Ketua DWP KPH Bogor, Ny Teti Asep Rusnandar mengatakan selain untuk mengenang salah satu pahlawan wanita yang telah memperjuangkan emansipasi kaumnya, diharapkan dengan diada-kannya kegiatan terebut dapat melahirkan fasilitasi baru yang mem-bawa manfaat bagi keluarga dan lingkungan sekitar.

P e r i n -gatan hari Kartini diisi dengan ber-bagai keg-iatan seperti pember i an bantuan pen-didikan bagi pu t ra /pu t r i k a r y a w a n yang ber-p r e s t a s i t i n g k a t s e k o l a h dasar (SD), s a n t u n a n pensiunan DWP dan office boy kantor KPH.

Kemudian dilanjutkan lomba membuat kue dari bahan non beras yang diikuti oleh DWP Perhutani seluruh BKPH lingkup KPH Bogor beserta jajarannya dan ibu-ibu Polhutan. Sebagai pemenang pertama diraih DPW Polhutan.

Adm Perhutani/KKPH Bogor. Ir Asep Rusnandar,MM menyam-but baik dan memberikan apresiasi positif peran dari para istri rim-bawan itu.

“Kegiatan ini lebih ditingkatkan lagi sehingga kerjasama, keber-samaan, dan silaturahmi tetap terjalin,” katanya.

Hms Bgr/Deni-MU

dua jam,” ungkapnya.Danru Polhutan Mobil

Wawan Dartiwan menerang-kan, pihaknya sudah melaku-kan visum terhadap anak buahnya di Rumah Sakit TMC Tasikmalaya. Kasus penga-niayaan itu sudah dilaporkan ke Polres Tasikmalaya.

Patroli di kawasan hutan, tambahnya, dilaksanakan oleh tiga orang antara lain dirinya bersama anggota Polhut Mob Dudi Supriadi dan Lasmiyoko. Akan tetapi. dirinya dan Dudi ada kepent-ingan dulu, sehingga ketika memasuki kawasan hutan tidak bersama Lasmiyoko. “Jadi, Lasmiyoko memasuki kawasan hutan sendirian,”

jelas Wawan Dartiwa.Danru Polhutan KPH

Tasikmalaya menjelaskan secara kronologis kejadian yang menimpa anggotanya itu. Pada saat nelpon Lasmi-yoko, suara dihapenya bukan suara anak buahnya itu. Dia pun mulai timbul rasa curiga. Padahal, beberapa menit se-belumnya yang mengangkat telepon masih Lasmiyoko.

Wawan Dartiwa lang-sung melaporkan hal itu ke Polsek Cikalong dan Koramil setempat. “Pas dicek ternyata betul Lasmioko disandera kurang lebih dua jam. Kemu-dian dilepaskan,”terangnya.

Hms Tsk/MU

KPH PEKALONGAN BARAT - Bertempat di gedung pertemuan KPH Pekalongan Barat, 18 April 2013 lalu dilakukan penandatanga-nan kerjasama antara Perum Perhutani KPH Pekalongan Barat den-gan Kejaksaan Negeri Brebes. Penandatanganan dilakukan guna membangun sinergitas dalam bidang hukum antara kedua instansi. Tampak pada gambar Adm/KKPH Pekalongan Barat, Ir Eka Wahyu Sukartika ketika menandatangi berita acara MoU.Hms Pkb/Gion

GUNA menyamakan persepsi dan sinergitas LMDH se-Rayon I Perhu-tani Unit I Jawa Tengah, segenap pengurus LMDH telah digembleng dalam acara bertajuk Training Of Trainer (TOT) LMDH Ray-on I dengan tema “Bersatu Membangun Masyarakat Desa Hutan Melalui Op-timalisasi Sumber Daya Alam dan Maksimalisasi Sumber Daya Manusia. TOT berlangsung di Wana Wisata Guci pada 19 - 20 April 2013 dengan LMDH peserta dari KPH Kendal, Pekalongan Timur, Pema-lang, Pekalongan Barat dan Balapulang. Masing-masing mengirimkan 10 peserta.

Administratur/KKPH Pekalongan Barat, Ir Eka Wahyu Sukartiko, MP dalam dalam sambutannya mengatakan bahwa LMDH kalau dikelola dengan baik akan menjadi power yang besar. Namun power bisa positif bisa negatif. Jadi tergantung bagaimana memaksimalkan SDM dan asset tersebut yang bermanfaat positip. Maka pemimpin harus menjadi sebagai komandan, guru, bapak dan teman. Pola pikir LMDH harus berubah, dan perlu dibentuk Paguyuban LMDH Rayon guna kemajuan LMDH.

Ketua Panitia TOT, Estu Susilo menyampaikan bahwa diadakan-nya kegiatan Training of trainer bagi LMDH se Rayon I ini tak lain agar semua Ketua LMDH mampu menjadi pemimpin yang peka akan peranannya dalam organisasi, munculnya sikap positif, percaya diri, inisiatif dan tanggung jawab atas jabatan yang diembannya dan me-milik keinginan yang tulus untuk memajukan lembaganya.

Pmateri-materi yang diberikan pada TOT diantaranya main game, building vision, the power inside dan outbound.

Hms Pkn/Gion

TOT untuk LMDH

22 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

22

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 23

23

Page 23: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SEPUTAR KPH

KPH KEBONHARJO - Tun-tutan masyarakat internasional untuk membuktikan pengelolaan hutan lestari (PHL) agar dapat diwujudkan perlu adanya peran serta para pihak yang terlibat dapat mengoptimalkan peran dan fungsi hutan secara lestari ekonomi, lestari lingkungan dan lestari sosial kemasyarakatan. Seperti KPH Kebonharjo yang sudah mendapatkan setifikat PHL tentu bukan hal ringan agar eksistensinya terus bisa diper-tahankan terutama yang terkait dalam pengelolaan hutannya.

Seperti dikatakan Sudjono Surat, Humas Perhutani Kebon-harjo bahwa untuk mempertah-ankan sertifikat pengelolaan hutan lestari, Perum Perhutani KPH Kebonharjo terus berupaya menerapkan prinsip dan kriteria pengelolaan hutan lestari stan-dar internasional. Yaitu prinsip dan kriteria yang mengacu ke-pada standar Forest Steward-ship Council (FSC).

“ Seperti diantaranya kita dalam bersinergi dengan ma-syarakat di sekitar hutan dengan menjalin kemitraan dalam ben-tuk implementasi Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat

atau PHBM untuk memberikan manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan yang berimbang dan berkelanjutan,” katanya.

Hal itu, tegasnya, menin-gkatkan kapasitas dan kese-jahteraan sumberdaya manusia sebagai aset perusahaan yang sangat berharga, serta mem-beri jaminan kepada karyawan sesuai dengan SMK3 (Sistim Menejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) melalui pe-menuhan peraturan ketenagak-erjaan yang berlaku.

“ Tugas Humas cukup berat untuk terus menjaga citra pe-rusahaan, juga terus menjalin hubungan yang harmonis ke-pada semua stakeholder atau pihak yang berkepentingan den-gan perusahaan di wilayah ker-janya. Juga perusahaan wajib memberikan penghargaan atau reward untuk karyawan yang berprestasi, juga peringatan atau hukuman atau punishment bagi yang melanggar hukum se-cara transparan dan konsisten, bijak dan adil tidak tebang pilih,” tuturnya lebih lanjut.

Ya agar tetap terjaga dan terpeliharanya eksistensi itu, segenap karyawan Perum Perhutani KPH Kebonharjo pada setiap apel selalu mem-baca ikrar untuk selalu siap mensukseskan Misi KPH Ke-bonharjo. Yakni yang berbunyi : “ Bersama kita wujudkan hutan Ekolebel yang aman, lestari dan sejahtera. Dengan komitmen, menjujung tinggi kekompakan dan kesetiakawanan, mensuk-seskan tanaman dan produksi, mengamankan hutan dengan segenap kemampuan bersifat terbuka dan bertanggung jawab, kami siap menerima sangsi dan kami siap meraih prestasi untuk mendapatkan penghargaan,”

Hms Kbh/SW

Beratnya Pertahankan Sertifikat PHL

Sudjono Surat, Kaur Humas KPH Kebonharjo.

Istri Rimbawan Pupuk KekompakanGuna mempererat tali silaturahmi para Istri Rimbawan Perum

Perhutani KPH Kebonharjo pada pertemuan rutin bulanan menga-dakan pertemuannya di taman wisata Mantingan, Bulu, Rembang belum lama ini. Ratusan anggota yang tergabung dalam Paguyuban Istri Rimbawan (PIR) berkumpul disana yang dimeriahkan dengan beberapa lomba. Diantaranya kata berantai, futsal dan pertanyaan tentang sejarah Ibu Kartini. Dalam lomba futsal pemain wajib me-makai sarung sehingga menambah meriah suasana.

Ketua paguyuban Istri Rimbawan KPH Kebonharjo, Ny Raka Ardhi Murti mengatakan, Perum Perhutani KPH Kebonharjo wilayah kerjanya berada di dua Propinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur serta ditiga Kabupaten yaitu Rembang, Tuban dan Blora.

“ Rumah para Rimbawan itu letaknya bejauhan sehingga istri para rimbawan itu jarang bisa bertemu, maka dalam kesempatan pertemuan rutin setiap sebulan sekali itu kami pupuk kekompakan dan kebersaan,” katanya. Hms Kbh/Djono.

Audit SVLK Dari PT Equality

KPH KENDAL – Audit SVLK ( Sistem Verifikasi Legalitas Kayu ) dari PT Equality Indone-sia di KPH Kendal berlangsung mulai tanggal 1 - 7 Mei 2013 lalu. Di tengah-tengah opening meet-ing, Administratur/KKPH Kendal, Ir. Sunarto selaku penanggung jawab dan Wakil Adm/KSKPH Kendal, Candra Musi, S.Hut se-bagai Ketua Pokja mengatakan bahwa Perum Perhutani KPH Kendal sudah pernah diaudit oleh badan internasional.

Kali ini audit dilakukan dari PT Equality Indonesia dengan melakukan pemeriksaan doku-men terkait dengan pengelolaan hutan di KPH Kendal

Tim audit PT Equality Indo-nesia yang dipimpin Irin Wedalia itu memulai verifikasi dengan melakukan kegiatan konsultasi publik untuk memperoleh ma-sukan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan doku-men di Kantor KPH Kendal yang berlangsung selama dua hari. Setelah itu baru kemudian dilanjutkan verifikasi di lapangan untuk melihat secara langsung implementasi penerapannya di lapangan yang dilakukan di di TPK Kalibodri dan BKPH Kali-bodri, di TPK Subah dan BKPH Subah dan di TPK Gambilangu dan BKPH Mangkang.

Dilaporkan dari hasil closing meeting, KPH Kendal dinyatakan sesuai rekomendasi VLK telah memenuhi syarat.

Hms Kdl/Totok Kpy

22 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

22

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 23

23

Page 24: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

WAWASAN

Oleh : Sarkoro Doso Budiatmoko Perum Perhutani Unit I Jateng

Suatu siang beberapa waktu yang lalu di petak tebangan KPH Pemalang. Mandor Tebang istirahat sejenak di atas batang kayu jati yang baru saja rebah ditebang blandong. Dari saku bajunya yang penuh tahi gergaji, dia mengeluarkan sesuatu, sebuah ha-pe.

Ia lalu menekan tombol-tombol, tanpa bicara, entah mengirim pesan pendek, gambar, atau yang lainnya dengan relasinya di tempat yang jauh. Ia telah akrab meng-gunakan alat super canggih tidak lebih dari seukuran genggaman tangan. Situasi yang tidak pernah kita temui beberapa tahun yang lalu.

Mandor Tebang ini mewakili kita yang berdiri di dua dunia. Di dunia pertama, Mandor Tebang mewakili kita mengarungi dunia maya dengan membeli dan kemudian memanfaatkan alat canggih bernama “ha-pe”. “Ha-pe” adalah hasil olahan berbagai bahan baku dengan teknologi lanjut menjadi alat komunikasi mutakhir yang menembus batas kasat mata.

Dunia kedua, sebagai pelaku pemungut kayu hasil tebangan untuk dikirim ke TPK kemudian dijual. Dunia yang menggam-barkan usaha berpola pungut-jual. Selesai dipungut, tanpa diolah, lalu dijual. Di Perhu-tani, selain kayu, banyak produk hasil hutan lain masih dalam tahapan pola ini. Penjua-lan produk-produk primer. Kalaupun ada sentuhan teknologi, belum canggih-canggih amat. Sebut saja gondorukem, terpentin, minyak kayu putih, madu, kopal, lak, nilam dan lainnya.

Bagi perusahaan sebesar dan sematang Perhutani, usaha yang terlalu bergantung pada produk primer tidak bisa dijadikan an-dalan terus-menerus. Produk primer bersi-fat rentan rusak, sangat dipengaruhi musim dan rendah nilai tambah. Sudah saatnya beralih ke pola usaha pungut, olah dan jual. Pola ini akan membawa usaha menjadi lebih

bermartabat dengan perolehan nilai tambah yang jauh lebih memikat.

Langkah besar Bulan Juni 2012 lalu, Meneg BUMN

meletakkan batu pertama, tanda dimulainya pembangunan pabrik derivat gondorukem dan terpetin yang mengolah getah pinus menjadi produk lanjutan. Ini terjadi setelah berpuluh tahun getah pinus “hanya” dio-lah menjadi gondorukem dan terpentin di delapan Pabrik Gondorukem dan Terpentin (PGT). Dalam waktu kurang dari dua ta-hun, Perhutani akan memiliki industri maju, menyusul Vietnam, Korea dan China yang sudah bertahun-tahun lebih dulu memiliki industri sejenis.

Pabrik derivat ini digagas berkapasitas olah bahan baku getah hasil sadapan pinus sebanyak 25.000 ton pertahun. Hasilnya berderet turunan gondorukem dan terpentin untuk memenuhi berbagai kebutuhan bahan penolong dan penunjang industri-industri produk makanan, minuman, lem, kertas, cat, tinta, parfum hingga produk farmakologi. In-dustri ini satu-satunya di Indonesia saat ini, sehingga sebagian produk yang selama ini harus diimpor dengan harga mahal, akan tersedia di dalam negeri.

Harapan baruBiaya besar telah dialokasikan untuk

membangun industri ini setelah melalui per-hitungan economic rationality njelimet yang menggambarkan akan tercapainya nilai tam-bah tinggi. Maka wajar, setumpuk harapan menumpu tidak hanya dari sisi ekonomi dan terdongkraknya kinerja perusahaan, tetapi juga manfaat ganda dari pabrik ini. Masuk akal mengingat industri dengan teknologi tinggi ini lumrahnya harus dikelola dengan cara yang tidak biasa.

Beberapa alasan kenapa muncul hara-pan baru. Pertama, industri ini bisa menjadi miniatur Perhutani modern dari kehandalan tiga komponen utamanya, yaitu penguasaan teknologi, kehandalan SDM dan kesesuaian organisasinya. Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, hanya perusahaan den-gan strategi bisnis yang didasarkan pada kemampuan teknologi yang dapat bersaing. Oleh karena itu penguasaan teknologi men-jadi penting. Penguasaan teknologi hanya akan lebih mudah dilakukan oleh perangkat SDM yang mumpuni dengan perangkat or-ganisasi yang sesuai.

Organisasi pengelola pabrik harus bisa mewadahi sekaligus membangun SDM menjadi lebih kreatif, mampu menghadapi risiko, berdisiplin, berprestasi dan berori-entasi pada efisiensi. Dengan demikian, pabrik sebagai satu entitas bisnis akan mampu mengubah sumber daya menjadi hasil industri bernilai tambah tinggi secara

lebih efektif dan efisien. Organisasi harus disiapkan untuk

memastikan ketersediaan fungsi-fungsi yang diperlukan dalam mencapai target jangka panjang, dilengkapi uraian jabatan yang menggambarkan dengan jelas fungsi utama, tugas pokok, tanggung jawab, we-wenang, hubungan kerja, indikator kinerja, dan persyaratan kompetensi jabatan. Ha-rus dipastikan pula, penyusunan organisasi mendukung efektifitas organisasi yang se-cara disiplin diterapkan dan berkembang mengikuti perubahan proses bisnis dan strategi perusahaan.

Ketimpangan dalam salah satu dari tiga komonen di atas, misalnya penempa-tan SDM yang tidak tepat dan kebiasaan perusahaan berperilaku serba bisa seperti superman, akan merusak tatanan.

Alasan kedua, satuan usaha baru ini diharapkan mampu mendorong pemangku pengelola hutan meningkatkan efektifitas pengelolaan SDH Pinus sebagai sumber bahan baku utama pabrik. Kebutuhan bahan baku getah pinus pabrik ini dalam satu tahun mencapai sekitar separo dari kemampuan produksi getah di Unit I. Maka akan terjadi “perebutan” bahan baku dengan empat PGT yang telah lebih dulu ada di wilayah ini. Perebutan bisa berakhir pada ”mati”nya satu atau dua PGT.

Jalan keluar lainnya adalah memasok getah dari luar wilayah, luar pulau atau bahkan impor. Ini sah-sah saja, tetapi apa-bila berlangsung terus menerus dan dalam waktu lama akan mengesankan melece-hkan kemampuan perusahaan sebagai BUMN kehutanan dalam membangun SDH pinus dengan produktifitas tinggi.

Berdirinya industri ini telah menantang Perhutani untuk segera meningkatkan kuali-tas dan produktifitas SDH yang dipangkunya dengan menormalkan dan menyehatkan tegakan pinus, karena hanya tegakan pinus yang normal dan sehat saja yang mampu memproduksi getah dalam jumlah banyak. Secara harfiah industri ini akan lebih meng-hijau-makmurkan wilayah sekitarnya.

Alasan berikutnya, harapan yang agak muluk-muluk meskipun idak mustahil bisa diraih. Nilai tambah yang diperoleh oleh in-dustri ini sangat signifikan sehingga mampu merubah getah pinus menjadi sangat sexy sehingga masyarakat tanpa disuruh akan berlomba menenam pinus untuk diproduksi getahnya. Apabila ini terjadi, sungguh pabrik ini terjamin bahan bakunya sekaligus akan menghijau-makmurkan masyarakat sekitar.

Manfaat gandaMultiple effect atau manfaat ganda yang

timbul sungguh luar biasa. Pabrik ini bisa menjadi miniatur Perhutani modern dengan

Menggagas Manfaat Ganda Industri Derivat

24 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

24

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 25

25

Page 25: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

WAWASAN

organisasi, SDM dan pola bisnis terkini, meningkatnya kualitas dan produktifitas hu-tan negara, berkembangnya hutan rakyat, terserapnya tenaga kerja, berputarnya uang miliaran di pinggiran hutan. Sebut saja ini bali deso mbangun deso.

Bagi perhutani pembangunan pabrik derivat menjadi momentum penting mema-

suki tahapan pemanfaatan dan penguasaan industri hilir hasil hutan serta memperluas spektrum pengolahan lanjut produk primer dari hutan lainnya. Industri derivat adalah jalan keluar dari kungkungan untuk hanya mampu berpola usaha petik-jual produk primer. Ditunggu kiprahnya. *

Oleh : Herta PariKepala Proyek Kerjasama Tanaman Korea

Perkembangan teknologi telepon selular (handphone) saat ini sudah berkembang sangat maju serta semakin murah. Saat ini Handphone (HP) bukan hanya dapat digu-nakan untuk alat komunikasi berbicara atau Short Message Service (SMS) saja, tetapi dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaaan kita sehari-hari, termasuk yang oleh para rimbawan. Beberapa program ap-likasi Android pada HP yang tersedia untuk membantu pekerjaan rimbawan antara lain : Program untuk mengukur tinggi pohon, mengukur diameter pohon kecil, mengukur kemiringan lahan, mengukur ketinggian di atas permukaan laut, kompas dengan tampi-lan transparan tembus pandang, pemetaan dengan GPS, prakiraan hujan untuk wilayah kecamatan selama 15 hari ke depan, dll yang dapat di down load pada HP. Meskipun tidak 100% akurat hasil pengukurannya, tetapi program-program tersebut dapat membantu di lapangan secara cepat perkiraan atau kisaran dan dapat divalidasi akurasinya. Program-program tersebut ada yang dapat diperoleh dengan cara men-download-nya pada HP dengan sistem operasi android secara gratis melalui Play Store. Download sebaiknya dilakukan melalui sinyal wi-fi yang sudah banyak tersedia di kantor maupun

tempat publik seperti di pusat-pusat perbe-lanjaan sehingga tidak mengurangi pulsa ataupun paket internet. Harga HP android saat ini juga sudah banyak yang terjangkau oleh masyarakat kelas menengah ke bawah termasuk sudah dilengkapi dengan fasilitas GPS dan internet. Harga HP android telah ada yang di bawah Rp 1 juta/unit, selain itu harga paket internet juga sudah terjangkau karena sudah tersedia dengan harga kurang dari Rp 850/hari. Program aplikasi pada HP android juga dapat diaplikasikan pada tablet bersistem operasi android.

Beberapa program aplikasi yang dapat diperoleh secara gratis pada HP atau tablet bersistem operasi android untuk membantu pekerjaan di bidang pengelolaan hutan an-tara lain :

1. Smart Measure (mengukur ketinggian pohon dan jarak antar pohon).

Program ini dapat digunakan seperti christen meter atau Haga Meter untuk men-gukur tinggi pohon dan jarak HP ke pohon. Prinsip kerjanya hampir sama dengan prin-sip trigonometri. Ketinggian HP pada saat melakukan pengukuran harus tentukan terlebih dahulu sebagai patokan awal. Se-bagai contoh tinggi mata kita + 1,5 m dari permukaan tanah dapat dijadikan patokan ketinggian HP. Selanjutnya HP diarahkan ke pangkal batang sehingga nilai jarak tubuh

kita (pengukur) ke pohon akan muncul pada HP, selanjutnya simbol berlambang pohon disentuh dan HP diarahkan ke ujung pohon sehingga nilai tinggi pohon akan muncul

pada HP. Jarak antara HP dengan pohon sebaiknya mendekati dengan tinggi pohon yang akan diukur untuk memperkecil kes-alahan pengukuran karena perubahan tinggi alat ukur (HP). Kalau tinggi pohon yang diukur 10m, maka jarak ke pohon sebaiknya mendekati 10 m juga. Program ini dapat di-gunakan tanpa fasiltas GPS ataupun sinyal internet.

2. Smart Compass (membidik arah tanpa visir)

Program ini dapat digunakan pada mem-bidik arah utara-barat-timur-selatan pada saat membuat petak ukur (PU) penilaian

tanaman atau perisalahan hutan secara lebih mudah karena tidak memerlukan visir yang biasa sekarang dilakukan karena su-dah memafaatkan kamera pada HP sebagai pengganti alat visir. Sudut titik ikat juga lebih mudah diukur dengan menggunakan pro-gram ini dibandingkan dengan visir kompas konvensional. Program ini dapat digunakan tanpa fasiltas GPS ataupun sinyal internet.

3. Manggis (mengukur diameter pohon kecil)

Program ini dapat digunakan untuk mem-perkirakan diameter pohon yang ukurannya kurang dari 10 cm, seperti pada saat umur

Aplikasi Andoid untuk MembantuPekerjaan Rimbawan

Smart Measure.

Smart Compass.

Manggis.

24 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

24

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 25

25

Page 26: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

WAWASANpohon kurang dari 3 tahun. Pengguna dapat memilih “measure with screen” selanjutnya “measure in centimeter” terakhir mengger-akkan “tanda panah” sesuai dengan ukuran diameter pohon yang akan diukur dan nilai diameter dalam cm akan muncul pada HP. Program ini dapat digunakan tanpa fasiltas GPS ataupun sinyal internet.

4. Tcounter (untuk menghitung bibit di persemaian)

Program ini dapat digunakan seperti handy counter atau tasbih untuk memudah-kan perhitungan jumlah bibit dalam bedeng

di persemaian ataupun jumlah pohon dalam petak ukur (PU) atau petak coba penjaran-gan (PCP). Program ini dapat digunakan tanpa fasiltas GPS ataupun sinyal internet.

5. RealCalc Scientific Calculator (meng-hitung volume pohon berdasarkan rumus)

Program ini memunculkan fungsi log, cos, sin, tan, X2, dan Yx dimana symbol yang terkahir berguna untuk menghitung volume pohon dengan rumus yang telah ada pada setiap tabel volume tegakan local (TVL). Program ini dapat digunakan tanpa fasiltas GPS ataupun sinyal internet.

6. Accu Weather (melihat peluang turun-nya hujan selama seminggu)

Program ini merupakan program cuaca diamana kita dapat melihat peluang hujan pada suatu tempat. Informasi ini berguna untuk memperkirakan efektifitas penanaman dan penebangan. Kelebihan dari program ini

adalah dapat memperoleh data prakiraan cuaca sampai ke kecamatan. Kita dapat juga menggunakan program “info BMKG”, tetapi hanya tersedia data peluang turunnya hujan pada 1 hari, sementara pada Accu

weather daya yang tersedia sampai dengan 15 hari. Selain peluang hujan, tersedia juga perkiraan kelembaban udara, kecepatan angin, arah angin tekanan udara, suhu maksimum dan suhu minimum. Program ini memerlukan fasiltas internet.

7. GPS Status (menentukan Koordinat dan DPL)

Program ini dapat digunakan pada menentukan titik koordinat lokasi yang diinginkan dan ketinggian lokasi dari per-mukaan laut (DPL). Selain program GPS Status dapat juga digunakan program GPS

Test yang cara pengoperasiannya relatif lebih cepat, namun sedikit lebih sulit diband-ingkan GPS status. Pada Program GPS Test perlu menyentuh “gambar peta” untuk me-munculkan data koordinat dan menyentuh angka “0” untuk memunculkan angka DPL. Pembacaan koodinat sebaiknya dilakukan apabila semua (ke-4) kuadran sudah men-deteksi sinyal sehingga ketepatannya lebih tinggi. Ketepatan (accuracy) dapat menca-pai 6 m (lebih kecil, lebih baik). Titik koordi-nat saat ini juga ada yang diperlukan oleh pihak pengadilan untuk menentukan lokasi kejadian perkara. Program ini memerlukan fasiltas GPS.

8. Geo Cam free (foto yang memuncul-kan data titik koordinat)

Program ini merupakan kamera yang dilengkapi dengan data koordinat lokasi yang akan kita ambil gambarnya. Data koor-dinat langsung muncul pada foto. Program

ini memerlukan fasiltas GPS.9. King of Slope (mengukur DPL,

kemiringan/heling, beda tinggi dan jarak tempuh)

Program ini dapat digunakan untuk men-getahui ketinggian lokasi dari permukaan laut (DPL) dengan menyentuh tombol “strart”. Selanjutnya HP digerakkan pada area yang akan kita ukur kemiringannya, secara oto-matis beda tinggi dalam meter, kemiringan dan dan jarak yang ditempuh akan muncul

pada HP. Program ini memerlukan fasiltas GPS dan sinyal internet. Pengukuran ke-miringan dapat juga menggunakan program Smart Protactor yang menggunakan prinsip busur derajat berbandul. HP cukup diletak-kan pada bidang miring yang akan diukur dan angka kemiringan akan muncul dengan satuan derajat. Program ini dapat digunakan tanpa fasiltas GPS ataupun sinyal internet.

10. GPS Area Measure (mengukur jarak, sudut dan luas areal)

Program ini dapat digunakan untuk men-gukur jarak, sudut dan luas areal dengan dasar foto satelit. Jarak dapat diukur dengan menyentuh simbol garis dan menghubung-kan titik-titik yang akan diukur jaraknya (me-nyentuh lingkaran sehingga ada titik merah untuk menentukan titik awal dan menggeser layar untuk memindahkan lingkaran pada titik yang diinginkan), jarak muncul pada HP dalam satuan meter, atau satuan jarak lain-nya. Sudut dapat diukur dengan menyentuh simbol segi tiga dan menghubungkan titik-ti-tik yang akan diukur sudutnya, sudut muncul pada HP dalam satuan derajat. Luas dapat diukur dengan menyentuh simbol segi em-

Tcounter.

Accu Weather.

GPS Status.

Free Geo Cam.

King of Slope,

Geo Cam.

26 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

26

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 27

27

Page 27: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

WAWASAN

pat dan menghubungkan titik-titik atau batas lahan atau area hutan yang akan diukur lu-asnya, luas muncul pada HP dalam satuan m2, ha, acre, km2, dll. Program ini memerlu-kan fasiltas GPS dan sinyal internet.

11. Google earth, KMLZ to earth explor-er, dan GPS2googleearth dan (melihat batas petak pada foto satelit dan menentukan po-sisi kita pada petak kerja).

Program Google earth dapat digunakan untuk melihat batas peta kerja Perum Per-hutani yang langsung dioverlaykan pada

foto satelit sehingga kita dapat melihat kon-disi petak kerja dengan lebih jelas secara menyeluruh serta dapat menginventarisir lokasi tegakan yang kosong, tumbuh baik, dll. Program ini selain dapat di-down load pada computer, juga dapat didown load pada HP. File peta batas petak dalam ben-tuk extension “.KMZ” atau “.KML” baru dapat dibuka pada HP dengan program KMLZ to googleearth. Program GPS2googleearth berguna untuk menandai posisi kita dalam petak yang sudah dioverlaykan pada foto satelit google earth. Program ini memerlu-kan fasiltas GPS dan sinyal internet.

Selain yang gratis, terdapat juga pro-gram yang berbayar. Biasanya terdapat beberapa kelebihan daripada yang gratis seperti pada program Geo cam free, pada versi yang berbayar terdapat tampilan foto satelit googleearth, sedangkan pada yang gratis hanya foto saja dan tidak dilengkapi dengan overlay pada foto satelit.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan selamat mencoba. *

Oleh : Ir Mubarak N.A. Sigit, MMKasi Komsos Unit II Jatim

Latar BelakangSistem Pengelolaan Hutan Bersama

Masyarakat (PHBM) yang dicanangkan oleh Perum Perhutani pada tahun 2001 membuka kesempatan bagi masyarakat desa hutan untuk terlibat aktif. Keterlibatan aktif ini dimulai dari terjalinnya kerjasama pengelolaan hutan antara Perhutani dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang berbadan hukum, dengan wujud sebagai Mitra Usaha yang kedudukan yang setara. Dalam sistem PHBM ini dilakukan proses pemberdayaan kepada masyarakat desa hutan yang bertujuan mencapai pengelo-laan sumberdaya yang lestari dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa hutan, pem-berdayaan masyarakat desa hutan ini dapat dimaknai sebagai proses untuk berbagi peran, berbagi ruang dan waktu, serta berbagi hasil. Dengan melibatkan masyarakat desa hutan dalam setiap tahapan pengelolaan hutan mulai perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi akan memberi makna yang dalam bagi mereka. Motivasi dan tanggung jawab bersama dalam pengelolaan hutan akan muncul dari proses-proses yang dilalui dalam pemberday-aan masyarakat.

Berdasarkan SK Direksi Perhutani No. 682/KPTS/Dir/2009 tanggal 31 Desember 2009 diharap pengelolaan hutan di Perhutani men-jadi lebih sempurna. Dengan melibatkan LMDH yang mengarah pada kemandirian masyarakat. Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Di-reksi tersebut menjadi dasar hukum program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dan dilandasi oleh prinsip berbagi peran dan tanggung jawab serta hak dengan Masyarakat Desa Hutan (MDH) dan pi-hak-pihak yang berkepentingan (Stakeholders) secara proporsional dalam pengelolaan sumber daya hutan.

Dalam mengimplementasikan pember-dayaan masyarakat desa hutan, maka taha-pan pertama yang harus dilakukan adalah membentuk dan memperkuat kelembagaan masyarakat desa hutan dengan terbentuknya Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Forum Komunikasi LMDH. Di dalam pemben-tukan LMDH tentunya diawali dengan berbagai pertemuan multipihak (berbagai komponen masyarakat desa hutan) untuk membantu me-nentukan kriteria siapa pelaku atau masyarakat pengguna hutan/orang yang terlibat secara langsung dan berkepentingan terhadap hutan.

Kemudian setelah disepakati bersama dengan terbentuknya sebuah Lembaga Masyarakat Desa Hutan, dengan menentukan nama LMDH, susunan kepengurusan LMDH yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Pokja, dan paling penting dalam terbentuknya LMDH adalah penyusunan Aturan Internal yaitu beru-pa Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) lembaga.

Dengan adanya penguatan kapasitas kelembagaan secara internal oleh LMDH, maka Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) LMDH diperkuat sebagai aturan yang mengikat di desa dalam bentuk Peraturan Desa (Perdes) LMDH dan kegiatan implemen-tasi PHBM/kegiatan pemberdayaan masyara-kat desa hutan dapat diupayakan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang dapat dilakukan melalui kegiatan Musyawarah Rencana Pembangu-nan Desa (Musrenbangdes), sehingga dalam kedudukan ini, LMDH sudah mendapat pen-gakuan sebagai kelompok masyarakat (Pok-mas), tentunya di kalangan masyarakat, LMDH sudah diperankan sebagai obyek dan subyek pembangunan desa.

Di Perhutani sendiri, proses penyusunan rencana implementasi PHBM tetap secara bottom up, yaitu disusun atas kesepakatan bersama oleh semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan hutan yaitu dengan proses secara partisipatif. Semua pihak yang terlibat duduk bersama, saling terbuka dan berkomitmen sama untuk mewujudkan kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat desa hutan. Dalam proses tersebut dapat digali potensi dan pelu-ang, maupun masalah/kendala yang ada dalam pembangunan hutan, sehingga dapat dicari jalan keluar yang terbaik yang menguntung-kan semua pihak yang terlibat. Jalan keluar inilah yang disusun sebagai rencana partisipatif dalam pengelolaan sumber daya hutan yang meliputi kegiatan teknik kehutanan, pengem-bangan kelembagaan, pengembangan ekonomi masyarakat dan sosial kemasyarakatan.

Wahana PemberdayaanLembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)

merupakan wadah bagi masyarakat desa hutan dalam proses pemberdayaan, maka dalam pembuatan rencana partisipatif yang terpenting adalah melakukan identifikasi untuk melihat peluang dukungan dana dan pengua-tan kelembagaan dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang sama dalam pen-gelolaan hutan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui kapasitas kelembagaannya (mis-alnya kemampuan berorganisasi, administrasi, permodalan, usaha produktif dan akseptasi). Diperlukan pula adanya instrumen kebijakan untuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan yang bersifat teknis, misalnya pelibatan LMDH dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa, kegiatan di bidang perencanaan seperti pen-gadaan Pal, pemeliharaan dan penjagaan Pal, pengumpulan benih, persemaian, tanaman, pemeliharaan tanaman, kegiatan produksi, ke-giatan pengamanan hutan, maupun kebijakan alokasi bagi hasil, pembuatan pola tanam dll. Kebijakan tersebut tentunya membantu LMDH

Forkom Pemberdayaan MDH

GPS Area Measure.

Geogle earth.

26 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

26

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 27

27

Page 28: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

WAWASANdalam proses pemberdayaan masyarakat desa hutan, yang tentunya perlu difokuskan dalam memperkuat kapasitas kelembagaan di bidang-bidang (5 BHP : Lima Bidang Hasil Pokok), yaitu :

Organisasi, yaitu sistem operasional dan prosedur tertulis yang mengatur hak dan tang-gung jawab setiap individu yang ada di dalam kelompok LMDH tersebut. Oleh karenanya LMDH semestinya memiliki kepengurusan dan keanggotaan yang ditata secara bersama. Secara rutin melakukan pertemuan guna mem-bahas rencana kegiatan, implementasi dan ke-giatan monitoring & evaluasi, sehingga kegiatan pengorganisasian di tubuh LMDH dapat berjalan dengan baik. Perlunya disosialisasikan bahwa organisasi LMDH berikut dengan Profil LMDH kepada Bupati agar dapat diterbitkan Surat Keputusan dari Bupati, nama organisasi LMDH tersebut sebagai Kelompok Masyarakat (Pok-mas) sejajar dengan Pokmas lainnya seperti : Gapoktan, Kelompok Tani Hewan dll, sehingga mempermudah diakses oleh Dinas/Instansi Ka-bupaten seperti Dinas Kehutanan, Dinas Perta-nian, Dinas Peternakan, Dinas Perindustrian & Perdagangan, Dinas Perkoperasian dll dengan tujuan LMDH dijadikan sebagai Mitra Binaan Dinas tersebut, sehingga LMDH dapat berpelu-ang mendapat dana pemberdayaan atau dana pembinaan atau kesempatan mendapatkan proyek-proyek dari Dinas/Instansi, dalam hal ini akan mendorong LMDH dapat segera menca-pai kesejahteraan dan kemandirian.

Administrasi, kegiatan pencatatan/ pendo-kumentasian segala hal yang berkaitan dengan kegiatan usaha, pengfusian kelompok, sebagai acuan anggota dan pengurus dalam pengelo-laan LMDH. Administrasi akan selalu menjadi bukti dan saksi yang menentukan Akuntabilitas dan Transparansi semua hal yang terjadi dalam LMDH. Administrasi yang kurang baik, bisa membuka ketidakpercayaan, kebingungan, dan kesulitan mengetahui perkembangan LMDH dari waktu ke waktu.

Permodalan, yaitu sekumpulan potensi/dana yang dihimpun oleh usaha LMDH baik berasal dari anggota LMDH maupun yang berasal dari luar seperti Sharing Produksi, dana bantuan dari Dinas/Instansi, dan modal tersebut guna peningkatan usaha LMDH.

Usaha Produktif, merupakan perwujudan dari upaya LMDH untuk meningkatkan ke-mandirian dan kesejahteraan ekonominya, ke-giatan atau usaha tersebut bisa berupa usaha yang berbasis lahan (On Farm) atau non lahan (Off Farm). Yang berbasis lahan seperti pem-budidayaan Porang, Kapulogo, WanaFarma, HMT, Hutan Rakyat, Agroforestry dll dan tidak berbasis lahan seperti penggemukan sapi, kop-erasi wanatani, aneka home industri dll.

Akseptasi, yaitu kemampuan LMDH untuk memberi manfaat bagi anggotanya, bagi kelu-arga anggota LMDH bahkan bagi masyarakat umum. Kemampuan memberikan manfaat tersebut biasanya berdampak pada peningka-tan dukungan semua pihak yang memperoleh manfaat.

Guna menumbuhkembangkan LMDH dalam pengelolaan program pemberdayaan maka sangat diperlukan kegiatan pendampin-gan dan pemfasilitasian kepada LMDH secara intensif. Dalam memperkuat kapasitas LMDH (capacity building) maka perlu diadakan pela-tihan pokok yang perlu diberikan kepada ang-gota LMDH, yaitu : (1) Dasar-dasar kelompok

(pelatihan pengorganisasian dan administrasi), (2) Pengaturan Ekonomi Rumah Tangga dan Motivasi Usaha/Kewirausahaan. Selanjutnya LMDH perlu mendapatkan bimbingan dan konsultasi dalam pengembangan usahanya, dengan materi : (a). Organisasi, administrasi keuangan, dan pengembangan permodalan; (b). Manajemen Usaha Kecil, jika LMDH se-dang memulai usaha maka peranan pendamp-ingan sangatlah besar, terutama bagaimana mendampingi LMDH membuat analisis kelay-akan usaha. Pendamping diharapkan bisa menjadi “Fasilitator dan Mediator” terutama dalam penyediaan bahan baku dan pemasa-ran. Selain itu, Tenaga Pendamping Masyara-kat/ KSS PHBM harus mencari terobosan baru dalam penyediaan modal bagi LMDH, misalnya menghubungkan dengan lembaga keuangan (Koperasi, Bank), atau melalui program-pro-gram pemerintah terutama dari Dinas/Instansi terkait, seperti : Dinas Kehutanan, Pertanian, Peternakan, Perkopersian, Perdagangan dan Industri dst.

Pemberdayaan melalui Forum Komuni-kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan

Keberhasilan Perum Perhutani dalam memberdayakan LMDH melalui wahana pem-berdayaan 5 BHP (Lima Bidang Hasil Pokok) akan mempercepat tingkat kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa hutan. Guna membantu memberdayakan LMDH tentunya harus ada individu atau kelompok yang ber-peran sebagai pendamping, motivator dan yang mampu mendorong LMDH supaya dapat maju berkembang. Lembaga yang dapat mendorong dan mendukung dalam implementasi PHBM di lapangan dengan pendekatan kolaboratif adalah Forum Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan (FK-PMDH). Forum Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan ataupun namanya Paguyuban LMDH, merupakan salah satu media dan wadah ko-laborasi dan silaturahmi, memiliki peran antara lain :

Membangun pemahaman melalui pening-katan pertukaran informasi dan gagasan antara LMDH, Kader Motivator (KAMOT), Perum Per-hutani, Lembaga Pemerintah/Dinas/ Instansi.

Memberikan suatu mekanisme untuk pem-buatan keputusan yang efektif melalui proses-proses yang memfokuskan pada probkem bersama dan membangun dukungan untuk keputusan, dalam hal ini membangun sinergisi-tas lintas sektoral.

Mengkoordinasikan dan menjabarkan se-cara operasional kegiatan pengelolaan sumber-daya hutan bersama masyarakat.

Melaksanakan bimbingan, konsultasi, pendampingan, memantau dan mengevaluasi hasil kegiatan dan perkembangan PHBM.

Secara kelembagaan komunikasi yang dijalin dalam Forum Komunikasi Pemberday-aan Masyarakat Desa Hutan (FK-PMDH) yang merupakan pendekatan kolaboratif atau silatur-ahmi yang berbasis pada masyarakat desa hu-tan dengan melibatkan Perhutani, stakeholder dan Lembaga Pemerintah/Dinas/Instansi se-tempat. Dilihat dari proses komunikasinya terjadi dalam komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok yang polanya bersifat di-alogis atau interaktif, saling mempengaruhi se-bagai awal ikatan psikologis antara masyarakat desa hutan (LMDH), Perhutani, Dinas/Instansi. Ikatan psikologis ini merupakan proses sosial

untuk mengembangkan hutan berkelanjutan dengan berbagi peran dan tanggungjawab. Sebagai proses sosial dipengaruhi oleh proses komunikasi dan faktor sosial budaya.

Di Perum Perhutani Unit II Jawa Timur mulai bulan April-Mei 2013 dilakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) PHBM, tahap pertama FGD PHBM tingkat KPH, tahap kedua FGD PHBM tingkat Rayon yang selanjutnya pada bulan Juni 2013 dilakukan FGD PHBM tingkat Unit.

Latar belakang dilakukan FGD PHBM yaitu adanya berbagai permasalahan yang dihadapi dalam implementasi PHBM selama ini dianta-ranya ialah masih kurangnya pemahaman yang utuh terhadap konsep PHBM dan kesiapan pola pikir (mind set) pada semua jajaran Perhutani dan LMDH untuk melaksanakan PHBM, siner-gitas dengan para pihak yang berkepentingan yang belum optimal, pengkajian partisipasi desa secara partisipatif sebagai konsep awal rujukan metode pembangunan wilayah sesuai kondisi dan dinamika sosial MDH belum dilaku-kan secara intensif, pertemuan dan pendampin-gan yang belum intensif, sebagian LMDH tidak aktif, usaha produktif LMDH terbatas, peran dan kerjasama antar pihak belum terbangun secara seimbang.

Untuk mendorong agar Implementasi PHBM berjalan baik dan permasalahan yang ada bisa terselesaikan (mendapatkan solusi) maka perlu dilaksanakan FGD PHBM sebagai upaya komunikasi untuk memecahkan masalah implementasi PHBM dan mengakselarasi pen-ingkatan usaha produktif.

Pelaksanaan FGD PHBM dimaksud seb-agai media diskusi pemecahan beberapa per-masalahan yang ada dalam rangka percepatan Implementasi PHBM, dengan cara menjaring aspirasi, masukan, kritik dan saran perbaikan serta bisa juga difungsikan sebagai alat sistem peringatan dini (early warning system) terkait implementasi PHBM, problematika sosial yang selanjutnya bisa dijadikan dasar dalam peneta-pan strategi, kebijakan dan program PHBM ke depan.

Efektivitas Forum Komunikasi/FGD PHBM tingkat Rayon I s.d. V Perum Perhutani Unit II Jawa Timur yang telah dilaksanakan pada wak-tu yang lalu terletak pada sifat komunikasi yang dialogis, umpan balik dan komunikator sentral yaitu Bapak Agus Syamsudin (Ketua Umum Forum Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan yang nota bene beliau mantan Ke-pala Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur peri-ode tahun 2005-2009) yang berfungsi sebagai Change Agent (Agen Perubahan). Pengaruh Change Agent (Bapak Agus Samsyudin) sangat besar dalam memoderatori, menjembatani dan mensinergiskan aspirasi, masukan dan kritikan perbaikan dan LMDH, Kader Motivator, Dinas/Instansi yang hadir, seperti : Dinas Kehutanan, Pertanian, Peternakan, Perkoperasian baik dari Tingkat Kabupaten dan Propinsi.

Dalam FGD PHBM yang dimotori oleh Forum Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan sangat menguntungkan antara lain : (1) sebagai sharing informasi antara Ma-syarakat Desa Hutan, Perum Perhutani dan Stakeholder (Dinas/Instansi), (2) Masing-mas-ing pihak mampu mengambil keputusan efektif yang fokusnya pada masalah bersama. (3) Mengembangkan kapasitas kelembagaan.

Focus Group Discussion (FGD) PHBM yang dimotori oleh Forum Komunikasi Pember-

28 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

28

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 29

29

Page 29: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

DERAP DAERAH

dayaan Masyarakat Desa Hutan merupakan sebuah Difusi Inovasi social forestry yang dikembangkan melalui PHBM, yang berfokus pada penam-bahan pengetahuan, perubahan sikap dan tingkah laku masyarakat desa hutan. Secara realita, proses adopsi inovasi PHBM oleh masyarakat desa hutan akan lebih cepat dan efektif bila melalui komunitas kelembagaan seperti Forum Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan (FK-PMDH) ini.

PenutupForum Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan yang

merupakan lembaga yang efektif dalam mendorong keberhasilan imple-mentasi PHBM di lapangan. Kegiatan FGD PHBM yang dimotori oleh FK-PMDH, merupakan sebuah Difusi Inovasi PHBM, sebagai ajang bicara terus terang, penyampaian usulan dan aspirasi dan juga forum pengambi-lan keputusan secara musyawarah dan mufakat yang dapat menumbuh-kan kesadaran dan partisipasi masyarakat akan pentingnya pengelolaan hutan berkelanjutan guna meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa hutan. *

Pembinaan KomsosKPH KEDU SE-

LATAN - Dikatakan Kasi Komunikasi Sosial Perum Per-hutani Unit I Jateng, Ir Sukoyo, MP, komunikasi sosial (komsos) merupakan bentuk pendekatan sosial dalam rangka mengubah sikap masyarakat desa hutan, perilaku dan pendapat yang di-lakukan oleh petugas Perum Perhutani. Ia mengatakan itu di hadapan karyawan Perum Perhutani BKPH Banjarnegara dan BKPH Purworejo dalam rangka pembi-naan dan komunikasi sosial agar petugas di lapangan dalam upaya perlindungan sumber daya hutan melalui kegiatan komsos di wilayah kerja masing-masing belum lama ini.

“Dalam berinteraksi sosial dengan masyarakat sekitar hutan harus dipahami keadaan masyarakat sekitar hutan, penguasaan wilayah. Petugas harus tahu dan punya data monografi desa karena terkait dengan pengelolaan sumberdaya hutan bersama masyara-kat,” katanya.

Penting menguasai monografi desa, lanjutnya, karena di dalam-nya termuat salah satunya kependudukan, berapa jumlah penduduk, mata pencaharian sebagai apa, jika banyak pengangguran jangan sampai hutan sebagai pelampiasan.

Lebih lanjut Sukoyo menjelaskan bahwa komunikasi sangat diperlukan dengan siapa saja untuk memudahkan dalam bekerja, sasaran yang disampaikan kepada masyarakat menyesuaikan ke-adaan masyarakat setempat dan perlu diperhatikan bahasa dalam proses komunikasi.

Petugas harus memiliki kemampuan membaur dengan masyara-kat desa untuk membangun hubungan yang harmonis melalui kemi-traan dan kerjasama dengan berbagai pihak, memperlakukan orang lain secara sopan dengan tidak memandang perbedaan kelompok atau status warga.

Tampak mendampingi kunjungannya di BKPH tersebut didam-pingi Kasi PSDHL KPH Kedu Selatan, Hartanto,SE dan KSS PHBM KPH Kedu Selatan,Suparto.

Hms Kds/Agus.

Rimbawan BaksosDi Islamic Center

KPH KUNINGAN - Islamic Center Kabupaten Kuningan mem-punyai daya tarik dan pesona. Alam nan indah dengan keluasan 3,50 ha yang terletak di tengah-tengah perkotaan Kuningan, gu-nung Ciremai salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat menjadi latar belakang gedung Islamic Center.

Beberapa waktu lalu segenap korp rimbawan Kuningan mewu-judkan Kuningan sebagai Kabupaten Konservasi melalui kegiatan hari bakti Perhutani ke-52 dengan mengadakan bakti sosial berupa gerakan operasi bersih dan penanaman beberapa jenis tanaman di sekitar lokasi Islamic Center. Turut berpartisipasi dalam kegiatan mulia ini antara lain Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Perum Per-hutani, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, BP4K, SDAP, PT Perkebunan Gegerhalang, Universitas Kuningan. Tak ketinggalan murid Sekolah Dasar binaan Saka Wana Bakti Cabang Kuningan yaitu SD Negeri 1 Purwawinangun dipelopori Kepala Sekolah Hj As bersama dewan guru dan SD Negeri 7 Purwawinangun yang didampingi beberapa ibu guru.

Mereka melakukan gerakan kebersihan dan penanaman be-berapa jenis bibit tanaman antara lain kenari, katapang dan lain-lain dengan jumlah bibit yang tertanam 1250 plances.

Hms Kng/Rsd/MU

HUT PERHUTANI KE-52 DI KPH KUNINGAN - Selain dimeriahkan dengan berbgai lomba dalam HUT Perhutani ke-52 beberapa waktu lalu KPH Kuningan juga memberikan santunan kepada Yayasan Yamdhu Kuningan. Peringatan HUT diawali dengan apel den-gan pembina upacara Kasi Pengelolaan SDH dengan pembacaan sambutan Dirut

Perhutani. Usai upacara dilanjutkan engan pemotongan tumpeng potong tumpeng, potong bolu oleh Ny Triswahyuni selaku Ketua Dharma Wanita Persatuan KPH Kuningan yang diberikan kepada salah satu perwakilan karyawan termuda Uri Syamhari dan salah seorang karyawan tertua Eman Sulaeman.

Hms Kng/Rsd-MU

Ir Sukoyo MP, Kasi Komsos Unit I Jateng.

28 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

28

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 29

29

Page 30: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

DERAP DAERAH

Bloomberg TV Syuting Di Hutan KebonharjoKPH KEBONHARJO – Perum Perhutani KPH Kebonharjo be-

lum lama ini menerima tamu jurnalis dan kameramen Bloomberg TV, untuk keperluan syuting mengenai Pengelolaan Hutan Lestari (PHL).

Jurnalis Pascalis Sawari dan Kameramen Himawan Amri di-dampingi langsung oleh Administratur Perhutani Kebonharjo, Haris Triwahjunita dalam melakukan liputan, mulai dari obyek gambar persemaian, tempat penimbunan kayu (TPK) Terongan, tegakan petak 57 Tuder, teresan petak 58. Kegiatan tebangan mulai dari penentuan arah rebah, pembagian batang sampai hasil kayu dimuat untuk diangkut ke TPK dan tak ketinggalan tanaman tumpang sari di petak 87 RPH Tahunan, BKPH Tuder.

Di sela-sela syuting Administratur Perhutani Kebonharjo, Ha-ris mengatakan, Bloomberg TV yang berkantor pusat di Eropa itu tertarik kelestarian hutan di KPH Kebonharjo, maka mengadakan peliputan untuk mengetahui lebih dalam tentang Penglolaan Hutan Lestari di KPH Kebonharjo.

“ Bloomberg TV sangat tertarik dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, rencana kedepan akan mendirikan stasiun TV di Indo-nesia. Maka untuk mempersiapkan siaran TV baru itu mengadakan liputan di hutan Kebonharjo yang sudah mendapat pengakuan tingkat Internasional berupa sertifikat pengelolaan hutan lestari dari badan Internasional yang kredibel dan indefenden,” kata Haris.

Sementara kameramen Blooberg TV, Amri mengatakan pi-haknya akan menjelajah potensi alam di Indonesia. Menurutnya, Indonesia merupakan sekeping surga dihamaparan bum., Pihaknya dalam penjelajahan juga tidak tidak hanya memberitakan tapi juga akan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menggali potensi sumber daya alam termasuk sumber daya hutan untuk kes-ejahteraan masyarakat.

Ditambahkan KSS Lingkungan KPH Kebonharjo, Yohan Hary-anto yang juga mendapingi syuting peliputan di lokasi mengatakan bahwa kegiatan peliputan itu sebenarnya masih banyak yang ha-rus diambil gambarnya. Berhubung keterbatasan waktu maka tidak semua kegiatan dan pemandangan yang indah dalam wilayah hutan Kebonharjo dapat disyuting semuanya.

“ Seperti hutan lindung Gunung Lasem, berhubung situasi kurang menguntungkan, di daerah Lasem turun hujan lebat, maka untuk naik ke hutan lindung atau kawasan biodiversiti Gunung Lasem, Desa Rakitan, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang di urungkan karena licin dan hari sudah petang,” jelasnya. Hms Kbh/ DJ

Bantuan Buku PerpustakaanDitengah kesibukan kerjanya, Administratur/KKPH Kebonharjo,

Haris Triwahyunita, S.Hut masih menyempatkan untuk berkunjung sekaligus memberi bantuan buku perpustakaan pada SMK Kehuta-nan Sedan Kecamatan Sedan Kabupaten Blora pada 17 Mei 2013 lalu.

“ Kami Perhutani KPH Kebonharjo sementara hanya bisa mem-beri bantuan buku, itupun belum begitu banyak. Tolong diterima dengan senang hati. Jangan dinilai dari kecilnya, namun berangkat dari hal yang kecil inilah nantinya bisa menjadi sesuatu yang besar,” kata Haris.

Dikatakan akan sekali ilmu dan manfaat yang akan dapatkan apabila buku-buku tersebut dibaca dan dipelajari dengan tekun dan sungguh-sungguh.

“ Ingat, kata orang bijak membaca dapat membuka jendela dunia,” jelasnya yang dilanjutkan penyerahan buku yang diterima langsung oleh Kepala Sekolah SMK kehutanan, Wito Harahap.

Hms Kbh/Dj

Job Training Tebangan 2013KPH GUNDIH - Belum lama ini Perum Perhutani KPH Gundih

menyelenggarakan kegiatan Job Training Tebangan 2013 yang dilaksanakan di Pt 127 C RPH Kenteng BKPH Kuncen.

“ Salah satu tujuan job training tebangan dan pembagian batang kayu bundar jati adalah untuk meningkatkan produktivitas dan peningkatan pendapatan perusahaan,” kata Wakil Adm/KSKPH Monggot KPH Gundih, Haris Setiana SSi, Ms saat membuka kegiatan tersebut.

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh mandor tebang KPH Gundih dan beberapa KRPH. Acara juga dihadiri Wakil Adm/KSKPH Kradenan, Nur Budi S, S.Hut, MM, Kasi Penguji Unit I Sunarto Spd, Kasi PSDHL Eko Teguh S.Hut serta seluruh jajaran dan Staf PSDH.

Materi yang diberikan yaitu teknik penebangan dan bucking policy yang disampaikan oleh Kasi Penguji serta praktek lapangan yang dipimpin oleh Sunarto KSS Penguji KPH Gundih dengan didampingi oleh penguji yang lain.

Sementara itu Wakil Adm/KSKPH Kradenan, Nur Budi S, S.Hut, MM dalam paparanya mengatakan bahwa tebangan tidak hanya untuk produktivitas saja tetapi harus melihat dan memperhatikan dampak lingkungan.

”Maka tebangan juga harus ramah lingkungan,” katanya. Hms Gdh

Peserta saat melaksanakan praktek lapangan di ptk 126 c RPH Kenteng BKPH Kuncen KPH Gundih.

30 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

30

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 31

31

Page 31: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

DERAP DAERAH

Muscab Ke-2 SP2PKPH KEDU SELATAN - Perubahan dalam sebuah organisasi

merupakan salah satu bentuk yang harus dilakukan oleh organ-isasi itu sendiri, karena adanya mutasi atau karyawan yang datang/masuk sehingga perlu reorganisasi keberlanjutan organisasi.

Bertempat di ruang Aula kantor KPH Kedu Selatan Serikat Pe-kerja dan Pegawai Perum Perhutani ( SP2P ) telah melaksanakan Muscab ke-2 pemilihan Ketua sekaligus Pengurus baru untuk masa bakti 2013 – 2015.

Hadir dalam Muscab ini antara lain pengurus Ketua SP2P DPD Jateng, Perwakilan SP2P DPC Kedu Utara, Wakil Administratur/KSKPH Kedu Selatan selaku wakil Manajemen, Pengurus dan ang-gota SP2P DPC Kedu Selatan.

Agenda Muscab memilihan ketua dengan cara pemungutan suara. Terpilih sebagai Ketua dan wakil Bambang Sunarto dan Riry Osmaroza.

Wakil Administratur/KSKPH Kedu Selatan, Arif Fitri Saputra, SHut menyampaikan SP2P merupakan organisasi karyawan se-bagai mitra manajemen, keberadaannya diharapkan bisa menjadi pendamping Perhutani, bisa bermanfaat dalam bekerja sehari-hari, bisa mendukung dan menyumbangkan pemikirannya untuk kema-juan perusahaan.

Sementara Ketua SP2P DPD Jateng Untoro Tri Kurniawan, SHut, MM dalam sambutannya menyampaikan organisasi SP2P dalam pelaksanaannya akan tetap konsisten, mendukung dan memperjuangkan teman-teman, tidak diskriminatif dan mengkomu-nikasikan program-program manajemen.

Sebagai ketua terpilih Bambang Sunarto,Amd menyatakan mes-ki amanah itu berat baginya, namun dengan segala konsekuensinya akan terus melanjutkan dan memperjuangkan aspirasi karyawan.

Hms Kds/Agus

Apel Siaga Pengamanan HutanKPH SEMARANG - Bertempat di halaman Kantor Sub Wilayah

Semarang Timur, Perhutani KPH Semarang menggelar apel siaga bersama jajaran Muspika Kecamatan Kedungjati 13 Mei 2013 lalu. Dibawah bimbingan langsung Kapolsek dan Danramil 18 wilayah Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan menggembleng petu-gas lapangan KRPH dan Mandor se wilayah Sub Semarang Timur.

Kegiatan apel siaga diikuti sekitar 71 orang terdiri dari 18 KRPH, 44 Mandor, 6 anggota Polmob dan 3 Asper sebagai pendamping.

Acara juga dihadiri Muspika Kecamatan Kedungjati, Pelda Kus-wanto dan Serma Nur Kholik dari Koramil, AKP Wakijo Kapolsek Kedungjati dan Iptu Bambang dari Polsek Kedungjati.

Asper BKPH Padas, Wahyudin dalam sambutannya men-gatakan mewakili pimpinan Sub Wilayah Semarang Timur men-gatakan bahwa saat ini adalah era Perhutani untuk meraih kembali kejayaannya. Untuk itu kepada seganap peserta apel siaga agar terus meningkatkan semangat kerja dengan memberikan sumbang-sih baik pikiran maupun tenaga.

“ Perhutani jaya kita juga yang menikmati kesejahteraan,” kat-anya.

Untuk itu ia tegaskan untuk meraih kembali kejayaan itu menjadi tanggungjawab bersama, maka kedisiplinan dan jiwa korsa rim-bawan juga perlu terus ditingkatkan.

Sementara itu, Kapolsek Kedungjati, AKP Wakijo dalam arah-annya mengatakan bahwa hutan ke depan harus lebih baik. Untuk itu agar para petugas dilapangan senantiasa melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti pemerintah desa, tokoh masyara-kat dan LMDH dalam pengamanan hutan. Selain itu tak kalah pent-ing ia tegaskan agar dilakukan penyusunan jadwal patroli bersama Perhutani - Polisi dengan baik.

Hms Smg/Taufik DP

Bantuan Dana PKBLKPH MADURA - Jum’at 10 Mei 2013 bertempat di gedung Tec-

nona Perum Perhutani KPH Madura menyerahkan dana pinjaman modal program kemitraan tahun 2013 kepada tiga kelompok mitra binaan yang bergerak di sektor bidang usaha cluster batik, home industri dan peternakan.

Bidang usaha cluster batik diberikan kepada Hj Faiqah yang membawahi kelompok usaha batik Fiesta Madura, nabila batik, nida collection dan abi batik mendapatkan pinjaman sebesar Rp 125 Juta. Sedangkan untuk bidang usaha home industri dan perdagan-gan pimpinan Hosnan.St sebesar Rp 45 juta dan untuk usaha bi-dang peternakan ayam kepada Sukri Riskiyadi sebesar Rp 30 Juta.

Dalam sambutannya Administratur/KKPH Madura, Ir Murgunadi MM mengatakan pinjaman yang di berikan kepada mitra binaan kali ini di harapkan mampu meningkatkan kesejahteraan para anggot-anya sehingga nantinya dalam proses pengembaliannnya lancar dan selanjutnya dapat di gulirkan kepada mitra-mitra binaan lain-nya.

Usai memberikan dana pinjaman modal usaha, siangnya Adm juga memberikan santunan kepada tujuh anak yatim yang berada di

30 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

30

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 31

31

Page 32: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

DERAP DAERAH

yayasan sekitar kantor KPH Madura“ Ini sudah sepatutnya untuk mendapatkan apresiasi dan du-

kungan dari segenap jajaran KPH Madura bukankah harus kita ingat bahwa 2,5 persen harta kita adalah hak mereka, dan kede-pan di rencanakan setiap hari jum’at Perhutani KPH Madura akan menyantuni anak yatim dan kaum duafa yang membutuhkan untuk membantu meringankan beban mereka. Uangnya kita kumpulkan dari semua karyawan secara sukarela dengan begitu akan tercipta satu rasa dan satu semangat berbagi pada diri kita masing-masing seperti di katakan Administratur bahwa lebih baik kita melakukan satu langkah kecil daripada kita hanya membicakan langkah-lang-kah besar akan tetapi tidak pernah kita laksanakan, “ katanya.

Sp Hms Mdr/Herman

Aset PerhutaniBerhasil SelamatkanKPH MANTINGAN - Delapan bidang lokasi tanah DK dan jalan

yang merupakan aset Perhutani KPH Mantingan berhasil tersele-saikan sertifikatnya yang sudah terkatung-katung selama 15 tahun. Tanah - tanah DK yang tersebar di BKPH Demakan, Ngiri dan Sudo itu saat ini masih digarap orang lain sehingga keberadaanya perlu untuk mendapatkan kepastian hukum hak dan penggunaanya.

Semenjak Perhutani mulai mendata aset tanah KPH Mantingan terus melakukan pendataan aset aset tanah Perhutani yang terse-bar di wilayah KPH Mantingan. Ihwal terselesainya persertifikatan menurut Saksono Hendro S, Kaur Hugra KPH Mantingan sudah diajukan dari tahun 2002. Namun karena pergantian pejabat yang menangani sering pindah bagian sebelum proses selesai, hingga mengakibatkan tersendatnya proses koordinasi.

“ Kadang untuk pejabat yang mengganti kurang paham akhirnya jadi terbengkalai,” kata Hendro bahwa untuk memperoleh sertifikat ada beberapa administrasi yang kurang. Hingga prosesnya menjadi terlambat. Untuk persertifikatan kali ini, tambah Hendro pihaknya langsung berkordinasi dengan BPN apa kekurangan data adminis-trasi yang ada. Data persertifikatan KPH Mantingan sampai dengan tahun 2013 ini mencapai 198 bidang, sedangkan yang akan diaju-kan lagi ke BPN ada 16 bidang.

Sementara itu ketika dimintai konfirmasi di ruang kerjanya ke-pala BPN Rembang, Ir. Nugroho MM membenarkan bahwa perserti-fikatan Perhutani yang diajukan sebanyak 16 bidang sudah selesai dan sudah terbit sertifikatnya awal Mei kemarin. Ia juga mengatakan bahwa ada beberapa persyaratan yang diajukan Perhutani kurang sehingga untuk dilengkapi terlebih dahulu.

“ Kami mengerjakan sesuai dengan persyaratan yang diajukan oleh pemohon. Disamping itu ya mungkin karena banyaknya peja-bat yang sering mutasi hingga permasalahannya berlarut-larut,” ujar Nugroho.

Jadi, lanjut dia, untuk persertifikatan Perhutani yang sudah terbit inisudah sesuai dengan prosedur yang dikuatkan dengan SK dari BPN Jawa Tengah nomort 123/HGB/BPN.33/2012.

“ Dari 8 bidang yang kami terbitkan ada 2 pakai dan 6 HGB (Hak Guna Bangunan ) kepemilikan tanah memang seharusnya segera untuk segera disertifikatkan agar sewaktu-waktu ada permasalahan dasar hukumnya itu ada dan kuat. Apalagi Perhutani, wilayahnya hutannya berhimpitan dengan tanah masyarakat. Karena BPN sering mendapat aduan dari Perhutani tentang batas tanah miliknya banyak di bibrik bahkan dikuasai oleh pihak lain atau masyarakat,” pungkasnya.

Hms Mtg/Sigit K

Administratur KKPH Madura Ir Murgunadi MM saat menyerah-kan pinjaman PKBL.

Kaur Hugra Saksono Hendro S (duduk) bersama sp Hugra Farid memamerkan 8 bidang keberhasilannya dalam memperoleh HP dan HGB bagi KPH Mantingan

PARTISIPASI PERHUTANI DI PEDA KTNA SE JATIM - Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan se-Jawa Timur diselenggarakan di Alun-Alun Kabupaten Jombang 22 - 26 April 2013 merupakan gelar potensi dan produk pertanian dan hasil laut dari masing masing Kabupaten dan Kota Madya se Jawa Timur. LMDH yang merupakan bagian dari KTNA juga turut andil dalam kesempatan itu dengan menampilkan beberapa produk yang dihasilkannya.

Pembukaan dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur, Sukarwo dan dilanjutkan kunjungan ke stand stand pameran untuk me-lihat produk produk andalan para petani dan nelayan se Jawa Timur. Hms Jbg/Arief Bidj’s.

32 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

32

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 33

33

Page 33: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

DERAP DAERAH

Mbah Paeman,

Pesanggem Terbaik JPP

Steak Pucuk KPH MANTINGAN - Sekitar akhir

April lalu, bertempat di pt 115 b RPH Sadang BKPH Kebon, Adm/KKPH Mantingan, Ir Achmad Basuki meny-erahkan hadiah terbaik bagi pesanggem yang menggarap lahan hutan untuk tanaman JPP steak pucuk yang pertum-buhannya mencapai 99%. Pagi itu cuaca cukup cerah udara sekitar terasa segar tampak dari kejauhan areal kawasan hutan BKPH Kebon tajuknya hijau dan pemandangannya mengasyikan. Achmad Basuki dengan mengendarai mobil X-Trail langsung menuju sasa-ran petak 115 b RPH Sadang BKPH Kebon. Bekas areal tebangan akasia mangium itu kini telah berubah menjadi tanaman JPP SP dengan kel-uasan 9,3 ha.

Ketika sampai di petak 115 b Achmad Basuki diterima oleh Asper/KBKPH Kebon, Andre Syailendra dan dan orang mandor petak 115 b serta pe-sanggemnya.

Mbah Paeman, demikian salah satu pesanggem itu, kaget dan terkejut ketika menerima hadiah bahwa ia menjadi pe-sanggem terbaik tanamannya untuk JPP Steak Pucuk. Apa yang ia lakukan kini mendapatkan perhatian dari Perhutani ?

Dalam kesempatan penyerahan ini Achmad Basuki berpesan untuk teman-teman penggarap di areal hutan bisa membuat tanamannya baik. Mulai dari tanaman pokok jati, tepi, sela dan tana-man pagar bisa hidup dan tumbuh den-gan baik seperti di petak Mbah Paeman. Apa yang diterima Mbah Paeman menu-rut Basuki bisa menjadi pemicu seman-gat dalam membuat tanaman agar hutan di KPH Mantingan ini menjadi baik kem-bali seperti di era tahun 80-an sebelum penjarahan.

Achmad Basuki yang hampir tiap pekan ke petak-petak tanaman hutan ini berharap untuk tanaman tahun 2012 yang steak pucuk di wilayah KPH yang mencapai sekitar 274,2 ha ini pertum-buhannya bisa sama minimal mendekati dengan petak 115 b. Sehingga tanah bekas tebangan yang dulunya pesang-

gem boleh menanam ketela sekarang di-larang untuk ditanami ketela. Menurutnya karena ketela itu banyak menyerap unsur hara dan mengakibatkan pertumbuhan tanaman pokok menjadi terhambat.

Sementara itu Kaur Tanaman, Moch Arif Muslikun menambahkan bahwa utuk petak 115 b tersebut Mbah Peman ter-masuk paling baik tanamannya, karena tanaman selanya juga tumbuh baik sedangkan jatinya baru akhir Desember ditanam namun pertumbuhanya hampir mencapai 2 meter lebih.

“ Ini kan sangat membanggakan. Dari semua tanaman JPP steak pucuk paling lama untuk 20 tahun bisa dipanen den-

gan kualitas kayu tetap sama seperti jati tanaman berumur 40 tahun. Ini salah satu percepatan dan teknologi yang dikem-bangkan oleh Perhutani untuk menyiasati tanaman jati yang masa tebangnya men-capai 30 - 90 tahun,” katanya.

Ditambahkan Arif bahwa untuk me-macu para pesangem dan mandor tanam pihaknya telah merintis untuk memberi-kan hadiah dan penghargaan apabila petak pangkuannya dapat tumbuh mini-mal 98%.

Untuk tahun 2012 kebutuhan JPP SP KPH Mantingan mencapai 150 ribu plances yang sudah tertanam di areal seluas 274,2 ha sedangkan kapasitas produksi JPP SP mencapai 200 ribu plances.

“ Namun untuk tahun ini kami me-nambah dari KPH Kebonharjo sekitar 50 ribuan. Sedangkan untuk tahun 2013 tanaman steak pucuk mencapai 158,89 ha dengan 122,68 tanaman non silin dan 36,21 silin,” tambahnya.

Hms Mtg/Sigit K

Achmad Basuki menyerahkan hadiah untuk Mbah Paeman.

Kunjungan Ke Pengolah JonjotKPH PEKALONGAN TIMUR - Guna mengan-

tasipasi peredaran getah pinus secara ilegal, jajaran Keamanan KPH Pekalongan Timur yang dipimpin oleh Wakil Administratur bersama Pabin Jagawana, Danru Polmob, Penguji Tk I Non Kayu beserta Jajaran Keamanan Unit I Jawa Tengah yang terdiri dan LO, KSS Kam, KSS Komsos 7 Mei 2013 lalu mendatangi sejumlah home indus-tri pengolah limbah getah pinus (jonjot) untuk mengecek bahan baku yang digunakan. Karena menurut informasi pengrajin bahan baku mereka peroleh dari PGT Paninggaran, PGT Winduaji, PGT Sapuran, PGT Garahan, PGT Sindangwangi dan dari PGT lain.

Bahan baku tersebut diolah secara tradis-ional menggunakan tungku dengan bahan bakar kayu. Dan hasil olahan limbah tersebut diperoleh hasil berupa “malam” (gondo yang berwarna hitam ) sebagai bahan baku pembuatan batik untuk produk yang dihasilkan dan dipasarkan di wilayah Pekalongan saja. Pekalongan merupak-an salah satu sentra Batik yang sudah mendapat pengakuan dan dunia, maka kebutuhan bahan baku untuk proses pembatikan diantarnya gondo atau malam sangat dibutuhkan di wilayah Pe-kalongan.

Meski dalam kunjungan ke sejumlah home industri pengolah jonjot itu tidak ditemukan bahan yang diperoleh secara ilegal, WakiI Adm/KSKPH Peklaongan Timur bersama Team Keamanan Unit I Jawa Tengah menghimbau kepada seluruh pengrajin jonjot agar jangan sampai menenima Getah Pinus dari sumber yang tidak dapat diper-tanggungjawabkan.

Ia meminta apabila ada yang menawarkan getah pinus dari sumber yang tidak jelas agar segera membenitahukan kepada Petugas Perhu-tani dan apabila terbukti menerima getah pinus secara ilegal maka pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Hms Pkt/Kasmijan

KPH PATI - Adm/KKPH Pati, Prihono Mardi S Hut awal Juni 2013 melantik sejumlah pejabat KRPH. Mereka adalah Suraban SH yang (Mandor Polter BKPH Kuwawur) dilan-tik menjadi KRPH Kemisik BKPH Kuwawur menggantikan Suwanto yang pindah tugas di RPH Caben BKPH Lunggoh yang sebelumnya dijabat oleh Sudjadi yang sekarang menjabat sebagai KRPH Durentumpang menggantikan H Suyadi yang pensiun.

Selanjutnya Teguh Sontani (KRPH Seman-ding BKPH Gajahbiru) alih tugas di RPH Jinggotan BKPH Jinggotan yang sebelumnya dijabat oleh Joko Martono yang sekarang men-jabat sebagai KRPH Lunggoh BKPH Lunggoh menggantikan Susanto yang diberi amanah pimpinan ke RPH Semanding BKPH Gajahbiru dan Kusmaryanto sebagai KRPH Sukobubuk BKPH Muria Pati Ayam yang baru megantikan Rohani yang pensiun. Hms Pti/Sulewi

PROMOSI & MUTASI

32 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

32

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 33

33

Page 34: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

DERAP DAERAH

Angdes untuk Curi Kayu KPH PROBOLINGGO – Modus baru mengangkut kayu hasil

curian dengan Angdes (angkutan pedesaan) berhasil diamankan petugas di daerah RPH Lumbang BKPH Probolinggo.

Dalam sebuah operasai yang dipimpin Danru Polhutmob KPH Probolinggo, Edi Susanto dan anggotanya serta Polter RPH Lum-bang, Santuso dan Agus Supriono berhasil menggagalkan illegal logging kayu jati di Ptk 3d RPH Lumbang BKPH Probolinggo. Ba-rang bukti mobil Angdes dengan Nopol N 435 UN dan kayu jati 10 bt 0,609 M3 serta 2 tersangka berhasil ditangkap dan diamankan di Polsek Lumbang. Satu tersangka berhasil melarikan diri dalam pe-nyergapan tersebut dan sekarang menjadi DPO Polsek Lumbang. Penangkapan tersebut berawal dari informasi yang didapat bahwa malam itu akan ada pencurian kayu jati di belakang pos PTM petak 3d RPH Lumbang BKPH Probolinggo.

Dari informasi yang didapat pada malam hari itu, pada pukul 01.00wib Danru Polhutmob dengan anggotanya dan 2 Polhuter setempat melakukan penyanggongan terhadap tersangka di petak 3 d RPH Lumbang tersebut. Penyanggongan diikuti mulai dari ter-sangka melakukan penebangan kayu yang menggunakan alat ger-gaji tarik dan kapak hingga tersangka mengangkut kayu tersebut ke pinggir jalan raya. Setelah kayu dikumpulkan di pinggir jalan salah satu tersangka pulang mengambil mobil untuk mengangkut kayu tersebut. Tidak lama kemudian mobil Angdes datang dan setelah kayu selesai dinaikkan di atas mobil sekitar jam 04.00 WIB, Edi Sus-anto beserta anggotanya keluar dari pengintaiannya dan menyergap 3 orang pencurian tersebut.

Dalam penyergapan itu tersangka yang bernama Ijan dan Seniman dari Dusun Krajan Desa Purut Kec.Lumbang berhasil di tangkap namun satu orang tersangka berhasil melarikan diri. Barang bukti Mobil dan kayu serta dua orang tersangka langsung diseret dan diserahkan ke Polsek setempat untuk proses lebih lanjut. Se-mentara itu tersangka yang melarikan diri kini menjadi DPO Polsek Lumbang.

Administratur/KKPH Probolinggo, R. Ratmanto Trimahono Shut.MM mengatakan bahwa penangkapan ini tidak terlepas dari patroli gabungan yang dilaksanakan secara rutin oleh Polhutmob dan Polter diwilayah KPH Probolinggo. Dengan patroli rutin ini diharapkan bisa menekan sekecil mungkin gangguan keamanan hutan yang ada.

Hms Pbo/Wiwit

Barang bukti mobil angdes dan kayu jati yang di amankan petu-gas di mapolsek Lumbang.

Pelatihan PeningkatanProduksi Lak Cabang

KPH PROBOLINGGO - KPH Probolingo merupakan KPH satu-

satunya penghasil produksi non kayu berupa lak cabang di Unit II Jatim. Dalam rangka peningkatan produksi lak cabang tersebut se-lama dua hari, 3-4 April 2013 lalu diadakan sarasehan. Hari pertama rapat dilaksanakan di Aula KPH Probolinggo dan pada hari kedua dilanjutkan praktek lapangan di BKPH Kabuaran. Sarasehan dihad-iri oleh Dirut Produksi, Kanit , Asdir Produksi, Karo Produksi non kayu UNIT II Jatim, Adm/KKPH Probolinggo beserta jajarannya dan semua petugas lapangan yang menangani produksi lak cabang baik Asper, KRPH dan mandor. Sebagai nara sumber di hadirkan para pejabat dan mandor baik yang sudah purna tugas maupun yang be-lum yang pernah berhasil pada saat bertugas menangani produksi lak cabang pada saat itu.

Dalam sambutannya Administratur/KKPH Probolinggo, R. Rat-manto Trimahono Shut.MM memaparkan data kemajuan produksi lak cabang dan berbagai masalah yang ada baik pada saat produksi lak cabang merosot maupun pada saat produksi lak cabang menin-gkat mulai tahun 1956 hingga tahun 2012.

Diharapkan dengan dihadirkannya mantan Pejabat yang sudah purna tugas maupun yang masih menjabat pada saat ini di tempat lain yang pernah berhasil dalam pencapaian produksi lak cabang pada saat menjabat di BKPH Kabuaran dapat memberikan moti-vasi bagaimana kiat-kiat sukses dalam keberhasilan produksi lak cabang.

Pada saat praktek di lapangan teori managemen yang ada, ada sedikit perbedaan antara teori managemen yang berjalan pada saat ini dengan teori di masa dulu mulai dari jenis kantong bibit, cara pemasangan kantong bibit di cabang kesambi dan alat angkut lak cabang dari lapangan ke TP pengumpulan.

Selain teori administrasi yang perlu dipraktekkan di lapangan secara benar sesuatu yang perlu dilakukan walaupun hal ini meru-pakan sebuah mitos dan kepercayaan daerah setempat namun perlu dilaksanakan diantaranya syukuran di lapangan pada saat mengawali sebuah pekerjaan, yakni saat mengawali penularan dan pemanenan.

Kata nara sumber, selain itu seorang pejabat atau petugas tidak diperkenankan marah-marah di lapangan pada saat melaksanakan pekerjaan karena bisa mempengaruhi perkembangan kutu dalam memproduksi lak cabang.

Dalam pelaksanaan praktek sehari di lapangan dilakukan pad-uan antara berbagai teori mulai dari persiapan tularan hingga pen-gunduhan lak cabang serta pemilihan bakal bibit dan di diskusikan untuk diambil satu teori yang terbaik.

HmS Pbo/Wiwit.

Asdir PINK,Dirprod Non Kayu, Kanit ll Jatim saat memberi arahan.

34 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

34

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 35

35

Page 35: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

DERAP DAERAH

Studi Banding Budidaya Lele Teknologi Biofloc

PEKALONGAN TIMUR - Sebanyak 50 orang anggota LMDH dan 20 KPH se-Unit I Jawa Tengah mengikuti kegiatan Studi Band-ing Budidaya Ikan Lele yang diselenggarakan oleh Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah di Forum Komunikasi Mina Pantura (FKPM di Desa Wonokromo, Kec.Comal, Kab.Pemalang. Acara tersebut di-buka oleh Karo Kelola SDH dan Pengembangan Koperasi Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, Ir Dwi Witjahyono MBA dan diikuti Adm/KKPH Pekalongan Timur, Adm/KKPH Blora dan Kepala Dinas Penikanan dan Kelautan Kab.Pemalang.

Study Banding Ikan Lele Superintensif Teknologi Biofloc bertu-juan untuk memperdayakan kondisi sosial masyarakat dan menin-gkatkan kualitas lingkungan pedesaan (LMDH) serta meningkatkan peran dan tanggung jawab perusahaan untuk menumbuh kembang-kan usaha kecil secara mandiri dan tangguh. Perhutani mempunyai tugas untuk memberi bantuan pendidikan dan pelatihan. Yakni ban-tuan dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Kepala Biro Kelola SDH dan Pengembangan Koperasi dalam sambutanya berpesan kepada seluruh peserta pelatihan agar satelah mengikuti study banding budidaya ikan Iele superintensif dapat disosialisasikan pada anggota LMDH yang lain.

Seluruh peserta study banding sangat antusias dalam menden-garkan paparan mengenai budidaya ikan lele supenintensif yang dis-ampaikan oleh Instruktur Forum Komunikasi Mina Pantura (FKPM). Usai memperoleh materi pelatihan peserta ke lokasi untuk praktek budidaya ikan lele superitensif yang dipandu oleh para isturktur.

Sp Hms Pkt/ Tmd

Pelatihan Pemeliharaan Penjarangan

BERTEMPAT di aula Wana Wisata Linggo Asri Kajen Pe-kalongan, 7 - 8 Mei 2013 lalu Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur mengadakan Pelatihan Pemeliharaan Penjarangan tahun 2013 tingkat KPH. Pelatihan dihadiri oleh segenap manajemen KPH Pekalongan Timur dan dikuti 65 peserta Asper, Perwakilan KRPH dan segenap Mandor RKP, RKPm dan Mandor Teb. E sewilayah KPH Pekalopgan Timur.

Pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan tena-ga lapangan yang handal dan profesional. Selain itu pelatihan juga untuk menindaklanjuti Surat Biro Kelola SDH dan Pengembangan Koperasi Unit I mengenai rencana kerja 2013 bidang pemeliharaan dan perawatan hutan. Diantaranya disebutkan bahwa mulai 2014 pekerjaan TSP (tujuk seset polet) dilaksanakan pada T-2 setelah pembuatan PCP T-2 selesai, sehingga tidak ada lagi TSP T-1. Hal tersebut untuk medapatkan data produksi kayu penjarangan yang akurat dan hasil klem TSP T-2 dalam rangka penyusunan RTT Te-bangan E (menghasilkan) Tahun 2015.

Dalam sambutanya Administratur/KKPH Pekalongan Timur, Ir Gunawan Sidik Pramono menandaskan bahwa pekerjaan akan ber-jalan dengan baik apabila teknis dan non teknis berjalan lancar dan adanya kekompakan.

Pelatihan tersebut diisi beberapa materi yang berkaitan dengan petunjuk teknis pelaksanaan penjarangan yang disampaikan oleh Kasi PSDHL KPH Pekalongan Timur , Rudi Hantoro,S.Hut dan Kaur Perencanaan KPH Pekalongan Timur, Musoleh. Usai pembinaan peserta pelatihan melaksankan praktek lapangan di Petak 64 c RPH Paninggaran BKPH Paninggaran yang dipandu oleh para instruktur dan KPH Pekalongan Timur. Sp Hms Pkt/Turmudi.

KPH PEMALANG – Siapa tidak kenal Bumijawa Park, obyek wisata baru benuansa alam dengan udara yang sejuk memiliki fasili-tas agrowisata (Kebun stroberi, kebun jambu, kebun buah pepino, sirih merah, tanaman hias dan lain sebagainya), waterboom, flying fox sepanjang 150 meter dan 60 meter, kedai jamu lengkap dengan tanaman Toganya, warung makan yang asri, cocok untuk aktivitas out bond dari mulai kelompok TK, SMP, SMU, Mahasiswa maupun Instansi baik swasta maupun pemerintahan.

Masih banyak lagi fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh Bumi-jawa Park ini yang membawa romansa hiburan. Yang paling banyak diminati adalah fasilitas wisata berupa outbond yang dikemas dalam satu paket yang kesemuanya penuh aksi dan sekaligus dapat men-gukur kreativitas serta ketrampilan .

Seiring animo masyarakat dalam hal berwisata maka Perhutani KPH Pemalang juga tidak mau ketinggalan. Sebanyak 268 orang karyawan Perhutani KPH Pemalang baru-baru ini melakukan keg-iatan outbond. Kegiatan outbond yang diselenggarakan tanggal 16 dan 23 Maret 2013 itu mengambil tempat ditengah alam pegunungan dikawasan Bumijawa yang terkenal dengan nama Bumijawa Park. Para rimbawan Perhutani KPH Pemalang yang terdiri dari Pimpinan dan unsur Pimpinan, para pejabat setingkat Asper/KBKPH, KSS, KRPH dan Kaur serta segenap staf pelaksana dan mandor terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Kegiatan outbond yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan KPH Pemalang ini sebenarnya mempunyai makna khusus, kata Administratur Perhutani/KKPH Pemalang., A Fadjar Agung Su-setyo S Hut. Menurutnya kegiatan outbod mengandung makna pembelajaran. Diantaranya kekompakkan, ketelitian, keuletan, solidaritas,kecerdasan, sportifitas dan banyak sekali manfaat yang dapat dipetik dari aksi outbond ini, ucapnya.

“ Outbond yang dilakukan oleh seluruh karyawan KPH Pemalang ini juga merupakan pembinaan dan pendekatan personal, sehingga saya dapat melihat langsung kondisi kesiapan mental masing-mas-ing karyawannya,” ujarnya.

Hms Pml/Dodi S

Bangun KekompakanLewat Outbond

34 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

34

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 35

35

Page 36: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

DERAP DAERAH

Penghargaan Zero AccidentKPH TUBAN - Penghargaan Kecelakaan Nihil dari Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia yang diberikan tanggal 1 Mei 2013 di Jakarta oleh Drs H.A. Muhaimin Iskandar M.Si kepada Adm/KKPH Tuban Ir Uud Haryadi Yogasara. KPH Tuban me-nerima penghargaan berturut-turut untuk kali ke-9 atas prestasinya dalam melaksanakan Program Keselamatan Kerja ( K3 ) sehingga mencapai 5.174.837 jam kerja, orang tanpa kecelakaan kerja ( Zero Accident ) terhitung sejak 01 Oktober 2003 s/d 31 Oktober 2012.

Sebelumnya juga dilaksanakan penerimaan Penghargaan K3 dari Gubernur Jawa Timur dan Bupati Tuban diberikan kepada Perum Perhutani KPH Tuban tanggal 26 Maret 2013 di Gedung Grahadi Surabaya yang diwakili oleh Kaur Humas.

Hms Tbn/Sueb

Wiwil Usai Terima SK KPH SARADAN - Berlangsung di petak 110 RPH Teguhan

BKPH Rejuno dlakukan apel pagi pembinaan karyawan dan penyerahan SK pengangkatan KRPH dan SK mutasi pejabat dilingkungan Perum Perhutani KPH Saradan oleh Adm/KKPH Saradan, Ir Karuniawan Purwanto Sanjaya. Adapun mereka merenima SK pengangkatan adalah Bagus Suprapto diangkat menjadi KRPH Notopuro BKPH Notopuro., Kuslan diangkat menjadi KRPH Pepe BKPH Petung, Sudarmaji menjadi Asper BKPH Rejuno dan Dali menjadi Asper BKPH Kaliklampok. Sementara ejabat yang menerima SK mutasi masing-masing Khaidir BScF, Asper BKPH Rejuno mutasi ke KPH Tuban pada jabatan yang sama, I Made Puspa, KSS Lingkungan mutasi ke KPH Padangan sebagai Asper Ngrau dan Dwi Wahyu Budi Sardjono, Kaur Tanaman mutasi ke KPH Nganjuk sebagai KSS Ren dan Tan.

Selesai apel dan penyerahan SK selanjutnya Ir Karuniawan PS memimpin langsung kegiatan pemeliharaan wiwil dan dangir di petak 110 RPH Teguhan BKPH Rejuno KPH Saradan.

Hms Srd/Warno

MoU dan PKSWW Kawah SikidangKPH BANYUMAS TIMUR - Bertempat di Kawasan Wisata da-

taran tinggi Dieng Banjarnegara 14 Mei 2013 lalu dilakukan penan-datanganan MoU dan PKS antara Perum Perhutani KPH Banyumas Timur dengan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara kerjasama

pengelolaan Wana Wisata Kawah Sikidang dan Penyerahan CSR Bank Jateng.

Wana Wisata Kawah Sikidang semula dikelola oleh Dinas Ke-budayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjarnegara dan pendapatan masuk ke Pemkab Banjarnegara. Namun dengan penandatanganan MoU dan PKS tersebut KPH Banyumas Timur nanti akan mendapat 20 % selama 2 tahun dengan nilai sekitar Rp 130 juta.

Administratur/KKPH Banyumas Timur, Ir Budi Widodo, MP dalam sambutannya menyarankan agar dibawah tegakan pohon be-sar juga bisa ditanami seperti kopi, salak dan nilam dengan sistem PKS untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan. Seperti dilakukan masyarakat Desa Pakelen Kec. Madukara Kab. Wonosobo, dimana masyarakat disana menanam salak dan bisa memberikan pendapatan mencapai sekitaer Rp 1 milyard setiap ta-hunnya. Untuk itu ia berharap kepada Bank Jateng melalui bantuan CSR bisanya mengalokasikan untuk itu.

Sementara Bupati Banjarnegara, H Sutedjo Slamet Utomo, SH.M.Hum mengatakan, sebenarnya Pemkab Banjarnegara sudah cukup lama merindukan Kawasan Hutan Wisata tinggi Dieng khu-susnya di Kawah Sikidang yang cukup yang memiliki keunggulan komperatif Kawasan Wisata di Kabupaten Banjarnegara dikem-bangkan lebih baik.

Banyak lokasi wisata yang bersinggungan dengan kawasan hutan maka perlu pendekatan dengan pihak yang diberi hak untuk mengelola hutan negara yaitu Perum Perhutani KPH Banyumas Timur.

Dengan melalui Nota Kesepakatan tersebut bupati juga ber-harap dapat mengoptimalkan obyek wisata secara integrasi dan bermanfaat bagi semua yang terkait.

Acara tersebut dihadiri oleh Administratur KPH Banyumas Timur beserta jajarannya. Sedangkan dari Pemerintah Kabupaten Ban-jarnegara selain Bupati Banjarnegara, tampak juga segenap jajaran pejabat Pemkab Banjarnegara serata Muspika setempat.

HmsByt/Kasworo

36 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

36

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 37

37

Page 37: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

DERAP DAERAH

Perhutani Balapulang Juara III Bola Voli

KPH BALAPULANG - Persatuan Bola Voly Seluruh Indonesia (PBVSI) Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal Minggu 28/4 mengapresiasi Turnamen Open Bola Voly Putri dalam rangka mem-peringati Hari Kartini ke-134 yang diselenggarakan di halaman Ma-polsek Balapulang dan halaman Perhutani KPH Balapulang.

Ketua KONI Kecamatan Balapulang Teguh Sudiro, SE bersama Panitia mengadakan acara tersebut bekerjasama dengan Adm/KKPH Balapulang, Isnin Soiban, S.Hut, MM, Camat Balapulang Suharinto dan Kapolsek Balapulang, AKP Supriyadi. Dikatakan Teguh Sudiro pada kompetisi ini bersifat Open yang di ikuti oleh 16 tim Bola Voly Putri se Eks Karsidenan Pekalonganm yang sudah malang melintang di wilayah pantura.Wakil Adm/KSKPH Balapulang Weda panji Hudaya S.Hut mengatakan adanya turnamen seperti ini merupakan langkah untuk mengasah kemampuan klub baik mental, maupun teknik bermain. Juga untuk mencari bibit atlet Voly Putri untuk kedepannya.

Rencana turnamen tersebut akan diagendakan tiap tahun yang akan terus dikembangkan untuk mengali potensi bibit pemain pemu-la yang unggul terutama di Kabupaten Tegal. Hms Blp/Djuli.K

Juara I,II dan III foto bersama Waka Adm/KSKPH Balapulang, Weda Panji Hudaya SHut dan Ketua Koni Kec Balapulang Teguh Sudiro SH.

OLAH RAGA BERSAMA – Administratur/KKPH Bojonegoro, Anggar Widiyatmoko, S.Hut dan Kapolres Bojonegoro, AKBP Rakhmad Setyadi, SIK.SH.MM masing-masing beserta ja-jarannya, belum lama ini melaksanakan olah raga bersama dalam rangka Sinergitas bidang Kamhut. Kegiatan disambut positip oleh

Kapolres Bojonegoro Administratur/KKPH Bojonegoro, Anggar Widiyatmoko menjelas-

kan bahwa dengan kondisi Sumber Daya Hutan di Bojonegoro saat ini. Maka KPH Bojonegoro perlu bersinergi dengan semua pihak terutama dengan aparat keamanan untuk menjaga wilayahnya. Acara olah raga bersama jalan sehat menempuh jarak sekitar 5 ki-lometer dilanjutkan dengan olah raga bola voli antara tim dari Polres Bojonegoro melawan tim bola voli KPH Bojonegoro.

Hms Bjr/Mkm-Rfk

Santunan Korban Lakalantas

KPH PEKALONGAN BARAT - Lima rimbawan KPH Pe-kalongan Barat, korban meninggal dalam Lakalantas di Procot, Slawi 10 April 2013 lalu, kepada keluarga masing-masing di-berikan santunan dari Asuransi Jasa Raharja. Masing-masing menerima santunan Rp 25 juta disamping santunan dari Perum Perhutani, Astek dan instansi lain yang bersimpati atas kejadian itu.

Adapun korban yang meninggal tersebut adalah Cholid (42 th), Haryoso (43 th) dan Subagdo (41 th). Ketiganya adalah anggota Polmob KPH Pekalongan Barat. Selanjutnya Widodo Kusuma Prayitno (51 th) dan Aminudin (45 th) yang keduanya Staf Sarpra KPH Pekalongan Barat.

Sementara korban yang mengalami luka berat Suryaman, Amirudin Aziz, Suparlan. Ketiga juga anggota dan dua orang lainnya adalah Purwanto Staf Umum dan Purnomo Staf PSDH mengalami luka ringan. Sampai berita ini diturunkan kelimanya juga sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

Santunan diserahkan langsung oleh Administratur/KKPH Pekalongan Barat Ir. Eka Wahyu Sukartiko, MP dan Kepala Jasa Raharja Jawa Tengah perwakilan Pekalongan Yudi Suherlan, SE di ruang rapat Perhutani KPH Pekalongan Barat, yang masing-masing diterima oleh ahli warisnya.

Hms Pkb/Gion-SW

Suasana duka tampak masih menyelimuti keluarga korban Lakalantas yang menerima santunan dari Asuransi Jasa Raharja tiga hari setelah kejadian.

36 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

36

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 37

37

Page 38: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

TUNAS RIMBA

Anak TK Tunas Rimba Latihan Manasik Haji

KPH BALAPULANG - Halaman kantor KPH balapulang Sabtu 11/5 dipadati ratusan anak mengenakan pakaian ihram. Anak-anak TK Tunas Rimiba 1 dan 2 tengah mengikuti latihan manasik haji. Lucu, ada yang menagis ada juga yang minta digendong orang tu-anya, bahkan ada juga yang menangis minta beli jajan.

Tampak berjubel halaman KPH Balapulang dengan ditambah wali murid orang tua anak TK yang mengantar untuk mengikuti kegiatan itu. Diawali miqat di halaman Aula Sasana Wana Krida yang berada disebelah selatan halaman,. Setelah berniat haji, dan membaca bacaan talbiyah, peserta masuk lokasi lapangan yang di ibaratkan padang Arafah untuk menjalankan ibadah wuquf.

Dengan berdesak desakan, anak anak melanjutkan kegiatan urutan ibadah haji menuju ke Muzdalifah dan mengambil batu untuk melontarkan jumroh yang lokasinya tidak jauh dari tempat tersebut.Kegiatan dilanjutkan melempar jumroh sebanyak tujuh kali ke jumroh Aqobah sebagai symbol mengusir roh jahat setan.

Dirangkai dengan tahalulyaiitu mencukur rambut atau sebagian rambut.

“ Ini manasik haji yang disederhanakan agar anak anak tidak jenuh dan capai selayaknya Manasik orang dewasa,“ kata ketua panitia simulasi haji, Erna Pelitaningsih didampingi Ketua Yayasan Tunas Rimba Cabang Balapulang. Kegiatan simulasi manasik haji di tempat tersebut baru diadakan kali ini.

“ Tujuannya untuk mendidik anak usia dini dalam nenjalankan rukun Islam yang kelima,” terang Arum Meilyawati Isnin Soiban yang juga ketua Yayasan Tunas Rimba Cabang Balapulang.

Kegiatan ini, sambung Administartur KPH Balapulang Isnin Soi-ban S.Hut, MM diikuti 165 siswa TK Tunas Rimba II Prupuk dan TK Tunas Rimba I Balapulang, semoga masuk dalam kurikulum mata pelajaran pengembangan agama Islam dan moral. Dalam kegiatam tersebut anak TK dikenalkan sejak dini ibadah Haji.P raktik simulasi manasik haji diharapkan anak-anak bisa mengenal lebih dalam ru-kun Islam yang kelima sekaligus syiar Islam dimata masyarakat luas dan Alhamdulillah antusias peserta sangat tinggi walaupun tidak selancar manasik orang dewasa.

Kegiatan ditutup dengan do’a dan membagikan 10 sertifikat telah mengikuti manasik kepada perwakilan TK Tunas Rimba I dan II .

Hms Blp/Juli K

Amelia Juara I MendongengKPH MANTINGAN - Amelia, nama gadis cilik dari TK Tunas

Rimba III Sulang berhasil menjadi juara I dalam lomba mendongeng tingkat Karesidenan Pati yang diikuti oleh 5 kabupaten yang meliputi Rembang, Pati, Blora, Kudus dan Jepara. Lomba berlangsung di Gedung Pendopo Kabupaten Pati yang dibuka oleh Bupati Pati Haryanto SE MM (4/5).

Dalam sambutannya Bupati mengatakan hendaknya untuk memberikan rasa kebangsaan dan rasa handarbeni seni perlu seka-li anak-anak dibimbing untuk memperkenalkan budaya tradisonal Indonesia melalui kegiatan mendongeng.

“ Saya berharap kegiatan ini rutin diselenggarakan dengan tem-pat yang berbeda,” ujarnya.

Kegiatan Lomba dalam menyambut hari Korpri itu adalah untuk mencari bakat-bakat pendongneng belia yang saat ini sudah hampir punah.

Sementara itu Pimpinan Kontingen Ny Hamzah Fatoni merasa gembira dan senang bahwa anak asuhya Amelia yang sebelumnya memenangi lomba tingkat kabupaten dapat meraih Juara I Tingkat Karesidenan Pati. Hms Mtg/Sigit

Amelia diapit oleh Pengurus YTRP dan Ketua Kontingen Ny Hamzah Fatoni istri Sekda Rembang

38 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

38

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 39

39

Page 39: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

TUNAS RIMBA

Bantuan Pendidikan Anak Kurang MampuKPH PROBOLINGGO - Dalam rangka HUT Perhutani yang

ke-52, beberapa waktu lalu di Desa Tukul Kecamatan Sumber Ka-bupaten Probolinggo wilayah BKPH Sukapura KPH Probolinggo, Perum Perhutani KPH Probolinggo memberikan bantuan berupa alat-alat tulis kebutuhan sekolah kepada sekitar 50 murid kurang mampu dari SDN Tukul 2, SDN Tukul 3 dan SDN Sumber 4 yang penyerahannya berlangsung di Balai Desa Tukul. Tampak hadir dalam acara bakti sosial Perhutani itu, Wargono, KSS PHBM be-serta stafnya Wakil Adm/KSKPH Probolinggo, Aki Leander Lumme, S Hut. diterima langsung oleh Kepala Desa Tukul dan Asper BKPH Sukapura beserta KRPH Sumber, KRPH Wonokerso, KRPH Keda-sih, KRPH Sukapura dan perwakilan Mandor.

Dalam sambutannya Waka Adm/KSKPH Probolinggo menyam-paikan rasa terima kasih pada Kepala Desa Tukul, Kepala Sekolah yang hadir dan semua siswa yang menerima bantuan agar tidak melihat besar kecilnya bantuan yang diberikan namun bantuan tersebut agar bisa digunakan dengan giat untuk keperluan belajar di sekolah supaya menjadi anak yang pintar.

“Kami siap membantu keamanan hutan dan suksesnya tanaman Perhutani yang berada diwilayah Desa Tukul serta akan beker-jasama dengan LMDH yang ada untuk memajukan program Perum Perhutani KPH Probolinggo,” kata Kades Tukul saat memberikan sambutan rasa terima kasih atas bantuan Perum Perhutani KPH Probolinggo.

Hms Pbo/Mamang

Wakil Adm/KSKPH Probolinggo, Aki Leander Lumme, S Hut saat memyerahkan bantuan kepada murid SDN Tukul 2

Pawai Gelar SeniKPH PROBOLINGGO - Lenggak lenggok mayoret mengawali

rombongan Drum Band TK Tunas Rimba ll Penanggal pada pawai gelar seni dalam rangka menyambut hari Rimbawan yang ke-52 13 April 2013 lalu.

Berbagai kesenian ditampilkan dengan penuh semangat berja-lan berkeliling Desa Penanggal sejauh sekitar 2,5 km oleh murid-murid TK Tunas Rimba ll Penanggal. Tidak ketinggalan pula Ketua Yayasan Tunas Rimba Perhutani cabang Probolinggo Ny Nurhayati dan pengurusnya hadir dalam acara itu ikut menari untuk memberi semangat kepada murid-murid asuhannya.

Acara pawai gelar seni tersebut disambut sangat meriah dan gembira oleh masyarakat Desa Penanggal.

Paimin, Camat Candipuro dalam sambutannya saat pelepasan, menghimbau kepada masyarakat desa penanggal dan sekitarnya untuk menyekolahkan putra-putrinya di TK Tunas Rimba II Penang-gal.

Pawai gelar seni dilaksanakan selain untuk perayaan hari rim-bawan yang tak kalah pentingnya adalah untuk memperkenalkan ke-pada Masyarakat Penanggal dan sekitarnya bahwa pendidikan yang diberikan di TK Tunas Rimba II Penanggal ini sangatlah menunjang dalam rangka membentuk karekter murid secara dini dalam meraih prestasi dengan biaya yang sangat murah sekali karena sebagian besar biaya ditanggung oleh Yayasan. Hms Pbo/Wiwit KPH PADANGAN - Medio April 2013 lalu Perum Per-

hutani KPH Padangan memberikan bantuan program Bina Lingkungan dengan membagikan paket pendidikan berupa tas dan alat tulis secara gratis kepada murid SD yang lo-kasi sekolahnya berada di daerah sekitar Hutan dan mayoritasorang tua wali murid adalah seorang pesanggem.

Menurut Ir. Lorentius Suharta, Adm/KKPH Padangan, kegiatan itu disamping turut mensukseskan program Pendidikan Nasional, juga agar semangat belajar anak didik lebih giat meski dengan sa-rana dan prasarana yang terbatas.

Adapun penyaluran Paket Pendidikan diberikan kepada SDN Donan III, Desa Donan 30 murid, SDN Ngrancang III Desa Ngran-cang 34 murid dan SDN Turi III, Desa Turi sebanyak 36 murid. Penyerahan dilakukan oleh KSS PHBM dan Binlink. Agus Haldoko, S.Hut

Kepala Sekolah dari SDN Ngrancang III mengatakan, Program Bina Lingkungan ini sangat membantu sekali untuk memberi sema-ngat belajar terhadap murid-murid, mengingat jarak tempuh untuk membeli keperluan alat tulis cukup jauh. Hms Pdg/

38 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

38

BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL 39

39

Page 40: Gerakan 'Direksi Mengajar' SMU Negeri 1 Kuningan sebesar Rp 1.000.000 dan bantuan untuk kegiatan ekstra kurikuler sekolah Rp 5 juta. Kegiatan program Perhutani Peduli Mengajar diharapkan

SAKA WANABAKTI

KPH PURWODADI - Sebanyak 32 anggota Pramuka Saka Wana-bakti Kwarcab 11.15 Grobogan 19 Mei 2013 lalu mengikuti kegiatan Giri Wana Rally menelusuri kawasan hutan di wilayah RPH Prawoto BKPH Penganten KPH Purwodadi. Dengan melalui jalan setapak dan medan yang berbatuan, sekali waktu peserta yang dibagi menjadi empat kelompok ini berhenti di pos untuk mengerjakan soal yang diberikan. Antara lain ma-teri tentang Tata Wana, Guna Wana, Bina Wana dan Reksa Wana yang merupakan materi pokok di Satuan Karya Wanabakti.

Kegiatan rally bertujuan untuk membangun fisik anggota Pramuka Saka Wanabakti agar menjadi pribadi yang tangguh, berkarakter dan mem-punyai sifat kebersamaan serta saling menolong. Kegiatan diselenggarakan merupakan rangkaian acara dalam rangka Perkemahan Pelantikan Anggota Baru Saka Wanabakti Kwarcab 11 15 Grobogan pang-kalan Perum Perhutani KPH Purwodadi dan Dishutbun Kab. Grobogan. Perkemahan berlangsung di Desa Wonosoco Kecamatan

Undaan Kabupaten Kudus 18 – 19 Mei 2013. Selama kegiatan peserta juga dibri-kan materi pengetahuan tentang kehutanan umum dan juga pembinaan mental.

Kak Iwan Wahyu Setiawan, S.Hut, Ketua II Pimpinan Saka Wanabakti Kwarcab 11.15 Grobogan dalam pembekalannya

berpesan agar anggota Pramuka Saka Wanabakti menjadi generasi penerus bangsa yang mempunyai kepribadian yang tangguh, trengginas dan mempunyai kepedulian yang tinggi ter-hadap lingkungan,. Untuk itu ia meminta agar selam mengikitu perkemahan menjadikan hal yang positif sebagai alat untuk men-empa diri untuk bekal hidup di kemudian hari.

Anggota baru Saka Wanabakti Kwarcab Gro-bogan pangkalan Perum Perhutani pelantikannya dilakukan oleh Kak Ir. CP Heri Purnomo, MM, Ketua I Pimpinan Saka Wanabakti Kwarcab 11.15 Grobogan.

Sebelum pelantikan di pos terakhir para peserta Giri Wana Rally juga diajak untuk melihat keindahan alam dengan masuk ke dalam tiga gua di wilayah hutan yaitu Gua Batu Cantik, Gua Keraton dan Gua Suro-dipo. Hms Pwd/Sht

Giri Wana Rally SWB Purwodadi

Bantuan Sarana Pendidikan KPH SARADAN - Di aula KPH Saradan tanggal 11 April 2013

telah diserahkan secara simbolis dana Bina Lingkungan (PKBL) bidang Pendidi-kan sebesar Rp 50 juta untuk p e m b a n g u n a n TK Tunas Rimba yang berada di Desa Mangir Ke-camatan Saradan Kabupaten Ma-diun oleh Kepala Biro Kelola Sosial dan Pengemban-gan Koperasi Pe-rum Perhutani Unit II Jawa Timur, Ir. Teguh Purwanto, MBA .

Bantuan dana tersebut merupakan bentuk kepedulian Perhutani untuk meningkat-kan mutu pendidikan bagi masyarakat di sekitar hutan.

Dalam sambutannya Ir. Teguh Purwanto, MBA berharap agar TK Tunas Rimba ke depan lebih dipenuhi dan dilengkapi dengan segala fasilitas untuk kegiatan belajar seperti buku-buku per-pustakaan, sarana untuk kegiatan belajar siswa, fasilitas olah raga, tempat bermain dan lain-lain sehingga benar-benar dapat menun-jang kreatifitas anak untuk bisa belajar lebih maju lagi.

“ Sehingga kedepan nanti TK Tunas Rimba dapat melahirkan calon-calon pemimpin dan tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti ada yang bisa menjadi Direksi Perum Perhutani,” ujarnya.

Hms Srd/Warno.

KPH BOJONEGORO – beberapa waktu lalu KPH Bojonegoro menyerahan bantuan sarana dan prasarana pendidikan kepada anak-anak yatim piatu dan kurang mampu Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurus Salam Desa Cancung Kecamatan Bubulan berupa 30 paket peralatan pendidikan. Juga kepada Madrasah Diniyah “Darul Islah” Desa Temayang Kecamatan Temayang sejumlah 70 paket peralatan pendidikan. Bantuan Program Bina Lingkungan bidang pendidikan tersebut diberikan guna meringankan beban orang tua dan agar me-macu semangat belajar bagi anak untuk meraih apa yang mereka cita-citakan.

Dalam kesempatan itu Wakil Adm/KSKPH Bojonegoro Timur, Sofiudin Nurmansyah, S.Hut menyampaikan bantuan diberikan dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap masyarakat sekitar hutan agar kwalitas sumber daya manusia ma-syarakat Desa hutan dapat meningkat.

Hadir pada acara itu Wakil Adm/KSKPH Bng Barat, Ir. Slamet Siswanto, Wakil Adm/KSKPH Bojonegoro Tengah, Rudi Juniantoro, S.Hut, Wakil Adm/KSKPH Bojonegoro Timur, Sofiudin Nurmansyah, S.Hut, KTU KPH Bojonegoro, T. Agung Pribadyo, SIP.MM, Kasi PSDH, Agus Ruswanda, S.Hut, KSS PHBM, Ruslan beserta staf,

KSS Keuangan, Sulistyo Darwoko, Ketua Madrasah Diniyah “Darul Islah”, Mu’Ali Safa’at, Ketua Madrasah Ibtid-aiyah (MI) Nurus Salam, Abdu Salam Al-Basri beserta pengurus dan murid-murid.

Hms Bjr/Mrk-Rfk

40 BINA | Edisi 04 Juni 2013 / Th XL

40