1
Geometri peledakan menurut teori C.J.Konya. Perhitungan geometri peledakan menurut Konya (1990) tidak hanya mempertimbangkan faktor bahan peledak, sifat batuan dan diameter lubang ledak tetapi juga memperhatikan faktor koreksi terhadap posisi lapisan batuan, keadaan struktur geologi serta koreksi terhadap jumlah lubang ledak yang diledakkan. Faktor terpenting untuk dikoreksi menurut Konya (1990) adalah masalah penentuan besarnya nilai burden (B). Besarnya burden dipengaruhi oleh factor koreksi batuan yang akan diledakkan dan factor koreksi bahan peledak yang digunakan serta besarnya diameter bit, secara teoritis besarnya burden dapat ditentukan dengan persamaan yang dikemukakan oleh Anderson : Menurut Langefors, harga burden ditentukan berdasarkan perbandingan antar blasting ratio dan target fragmentas Kelemahan Dari Metode Tersebut Adalah 1. Tidak adanya penyesuaian antara bahan peledak yang digunakan dengan bahan peledak standart (bahan peledak yang telahdilakukan pengujian). 2. Tidak adanya penyesuaian antara kerapatan batuan yang diledakkan dengan kerapatan batuan standart

Geometri Peledakan Menurut Teori C

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Geometri Peledakan

Citation preview

Geometri peledakan menurut teori C.J.Konya.Perhitungan geometri peledakan menurut Konya (1990) tidak hanyamempertimbangkan faktor bahan peledak, sifat batuan dan diameter lubangledak tetapi juga memperhatikan faktor koreksi terhadap posisi lapisanbatuan, keadaan struktur geologi serta koreksi terhadap jumlah lubang ledakyang diledakkan. Faktor terpenting untuk dikoreksi menurut Konya (1990)adalah masalah penentuan besarnya nilai burden (B).

Besarnya burden dipengaruhi oleh factor koreksi batuan yang akan diledakkan dan factor koreksi bahan peledak yang digunakan serta besarnya diameter bit, secara teoritis besarnya burden dapat ditentukan dengan persamaan yang dikemukakan oleh Anderson :

Menurut Langefors, harga burden ditentukan berdasarkan perbandingan antar blasting ratio dan target fragmentasKelemahan Dari Metode Tersebut Adalah 1. Tidak adanya penyesuaian antara bahan peledak yang digunakan dengan bahan peledak standart (bahan peledak yang telahdilakukan pengujian). 2. Tidak adanya penyesuaian antara kerapatan batuan yang diledakkan dengan kerapatan batuan standart