3
Fenomena Geografis Fenomena geosfer adalah kejadian-kejadian alam yang menyangkut: Litosfer, Atmosfer, Biosfer, Antroposfer, ataupun Hidrosfer. Contohnya adalah 1. Gempa, Tanah Longsor dan Patahan adalah Fenomena Geosfer yang yerjadi di lapisan Litosfer. 2. Erosi, Banjir dan Tsunami merupakan contoh Fenomena yang terjadi di lapisan Hidrosfer. Konsep Geografi ada beberapa macam, yaitu: 1. Konsep Lokasi 2. Konsep Jarak 3. Konsep Keterjangkauan 4. Konsep Pola 5. Konsep Morfologi 6. Konsep Agloromerasi 7. Konsep Nilai Kegunaan 8. Konsep Interakis dan Interpendensi 9. Konsep Diferensasi Area 10. Konsep Keterkaitan Keruangan Sedangkan pendekatannya ada 3 macam, yaitu: 1. Pendekatan Keruangan 2. Pendekatan Kewilayahan 3. Pendekatan Kompleks Wilayah MENGANALISIS FENOMENA GEOGRAFIS Fenomena : Erosi

Geografi, Fenomena Alam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fenomena-fenomena geografi, X SMA

Citation preview

Tugas Geografi

Fenomena Geografis

Fenomena geosfer adalah kejadian-kejadian alam yang menyangkut: Litosfer, Atmosfer, Biosfer, Antroposfer, ataupun Hidrosfer.

Contohnya adalah1. Gempa, Tanah Longsor dan Patahan adalah Fenomena Geosfer yang yerjadi di lapisan Litosfer.

2. Erosi, Banjir dan Tsunami merupakan contoh Fenomena yang terjadi di lapisan Hidrosfer.Konsep Geografi ada beberapa macam, yaitu:

1. Konsep Lokasi

2. Konsep Jarak

3. Konsep Keterjangkauan

4. Konsep Pola

5. Konsep Morfologi

6. Konsep Agloromerasi

7. Konsep Nilai Kegunaan

8. Konsep Interakis dan Interpendensi

9. Konsep Diferensasi Area

10. Konsep Keterkaitan Keruangan

Sedangkan pendekatannya ada 3 macam, yaitu:

1. Pendekatan Keruangan

2. Pendekatan Kewilayahan

3. Pendekatan Kompleks Wilayah

MENGANALISIS FENOMENA GEOGRAFIS

Fenomena: ErosiLapisan: Terjadi di lapisan Hidrosfer

Tahap menganalisis:

1. Keruangan, analisis yang perlu diperhatikan adalah penyebaran, penggunaan ruang dan perencanaan ruang. Dalam analisis peruangan dikumpulkan data ruang disuatu tempat atau wilayah yang terdiri dari data titik (point), data bidang (areal) dan data garis (line) meliputi jalan dan sungai. Sehingga melalui pendekatan ini, kita harus mengetahui:

1. What? Struktur ruang apa itu?

2. Where? Dimana struktur ruang tesebut berada?

3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk sperti itu?

4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?

5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?

6. Who suffers what dan who benefits what?Kerangka sebagai berikut. belakangan sering dijumpai erosi. Bencana itu terjadi di kawasan hulu sungai Untuk itu diperlukan kerangka kerja studi secara mendalam tentang kondisi alam dan masyarakat di wilayah hulu sungai tersebut. Tahap pertama perlu dilihat struktur, pola, dan proses keruangan kawasan hulu sungai. Tahap kedua dapat dilakukan zonasi wilayah berdasarkan kerakteristik kelerengannya.Dengan demikian tidak terjadi kesalahan dalam pemanfaatan ruang tersebut. Erosi dan tanah langsung dapat dicegah, dan bersamaan dengan itu dapat melakukan budidaya tanaman pertanian pada zona yang sesuai.

2. Kelingkungan, dalam pendekatan ini penekanannya pada keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dengan kondisi lingkungan yang ada. Dengan dikaitkan dengan

(1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia. (2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.3. Kompleks Wilayah, gabungan pendekatan pertam dan kedua Oleh karena sorotan wilayahnya sebagai obyek bersifat horisontal dan vertikal. Kajian horisontal merupakan analisis yang menekankan pada keruangan, sedangkan kajian yang bersifat vertikal menekankan pada aspek kelingkungan.Melalui konsep-konsep geografi:a) Konsep lokasi, dengan konsep ini kita bisa mengetahui tempat/lokasi fenomena alam (erosi) tsb dengan jelas baik secra absolute ataupun relaif

b) Konsep Morfologi, dengan konsep ini kita bisa mencari tahu penyebab terjadinya fenomena alam (erosi) tsb.

c) Konsep Agloromerasi, dengan konsep ini kita bisa mengelompkan fenomena alam erosi berdasarkan factor lingkungan.

d) Konsep Interaksi, kita bisa mengetahui keterkaitan antara satu daerah dengan daerah lainnya, apakah dampak dari fenomena tersebut juga bisa mempengaruhi daerah lainnya atau tidak.