Upload
rizqi-ardiansyah
View
101
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
genarator ac 1 fasa
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
Judul Praktikum : Generator AC 1 Fasa
Mata Kuliah / Kode : Praktek Mesin Listrik / E3014023
Semester / SKS : 3 (Tiga) / 2 SKS
Nama Praktikan / NIM : Rizqi Ardiansyah (5301413038)
Kelompok : Agid Yoga Ardita (5301413030)
Mei Eka Handayana (5301413037)
Tanggal Praktikum : 10 Desember 2014
Tanggal Penyerahan Laporan : 17 Desember 2014
Dosen Pengampu : Henry Ananta
Nilai :
LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGLaboratorium: Elektro
Generator AC 1 FasaSmt : 3 Ke : 7
Jurusan: Teknik Elektro Waktu : 2 SKS
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui pengaruh perubahan frekuensi terhadap putaran (rpm)
2. Mengetahui pengaruh perubahan fluks magnit terhadap tegangan
3. Mengetahui pengaruh perubahan beban terhadap tegangan terminal
B. TEORI DASAR
Listrik sudah menjadi bagian yang penting bagi kehidupan manusia saat ini. Arus
listrik dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk menghidupkan berbagai macam alat-
alat lisrik. Arus listrik didapatkan dari proses konversi sumber energi lainya ( energi
panas, energi gerak, dll) menjadi energi listrik.
Generator merupakan sebuah alat yang mampu menghasilkan arus listrik. salah satu
jenis generator adalah generator arus bolak balik yang akan dibahas saat ini. Generator
arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-
balik.
Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga sebagai alternator atau generator
AC (alternating current) atau juga generator singkron. Alat ini sering dimanfaatkan di
industri untuk mengerakkan beberapa mesin yang menggunakan arus listrik sebagai
sumber penggerak.
Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Generator arus bolak-balik 1 fasa
b. Generator arus bolak-balik 3 fasa
2
Prinsip Kerja Generator
Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang
menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah,
maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.
Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
4. Konstruksi Generator
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu
1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolakbalik
2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang
menginduksikan ke stator.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian
dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat
dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan
lilitan stator.
Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor
berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder).
Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Jumlah Kutub pada Generator
Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan
frekuensi dari ggl yang dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat ditentukan dengan
persamaan berikut ini.
Keterangan:
f = frekuensi tegangan (Hz)
p = jumlah kutub pada rotor
n = kecepatan rotor (rpm)
3
C. ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN
a. Generator ac 1 fasa 1 buah
b. Generator trainer 1 buah
c. Penyearah 1 buah
d. Regulator 1 buah
e. Multimeter 1 buah
f. Tachometer 1 buah
g. Amperemeter 1 buah
h. Kabel penghubung secukupnya
D. LANGKAH KERJA
Pengujian untuk mengukur frekuensi (putaran yang diatur)
1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktik generator ac 1 fasa.
2. Nyalakan generatornya, pasang penyearah dan regulatornya.
3. Atur putaran mulai dari 0 ; 150 ; 300 ; 450 ; 600 ; 750 ; 900 ; 1050 ; 1200 ; 1350 ;
1500.
4. Amati frekuensi yang muncul pada Generator trainer.
Pengujian tanpa beban untuk mengukur tegangan (arus yang diatur)
1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktik generator ac 1 fasa.
2. Nyalakan generatornya, pasang penyearah dan regulatornya.
3. Atur arus mulai dari 0,0 ; 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9 ; 1,0.
4. Letakkan multimeter pada posisi outputnya.
5. Amati tegangan yang muncul pada multimeter.
Pengujian menggunakan beban R (lampu pijar)
1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktik generator ac 1 fasa.
2. Nyalakan generatornya lalu hubungkan dengan beban.
3. Nyalakan satu per satu lampu (beban) hingga kesemuanya berjalan.
4. Amati perubahan arus dan tegangan dari satu sampai kesemua beban.
5. Catat hasil pengukuran dalam tabel yang ada pada table 3.
4
Pengujian menggunakan beban L (induktor)
1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktik generator ac 1 fasa.
2. Nyalakan generatornya lalu hubungkan dengan beban.
3. Nyalakan satu per satu induktor (beban) hingga kesemuanya berjalan.
4. Amati perubahan arus dan tegangan dari satu sampai kesemua beban.
5. Catat hasil pengukuran dalam tabel yang ada pada table 4.
Pengujian menggunakan beban C (kapasitor)
1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktik generator ac 1 fasa.
2. Nyalakan generatornya lalu hubungkan dengan beban.
3. Nyalakan satu per satu kapasitor (beban) hingga kesemuanya berjalan.
4. Amati perubahan arus dan tegangan dari satu sampai kesemua beban.
5. Catat hasil pengukuran dalam tabel yang ada pada table 5.
E. Data Pengukuran
1. Lembar data 1 perubahan frekuensi terhadap perubahan putaran
Perubahan Menaik Perubahan Menurun
No.Putaran (n)
rpm
Frekuensi (f)
HzNo.
Putaran (n)
rpm
Frekuensi (f)
Hz
0 0 0 10 1500 50,1
1 150 5 9 1350 45
2 300 10,1 8 1200 40,1
3 450 15 7 1050 35,1
4 600 20 6 900 30,3
5 750 25 5 750 25
6 900 30,3 4 600 20
7 1050 35,1 3 450 15
8 1200 40,1 2 300 10,1
9 1350 45 1 150 5
10 1500 50,1 0 0 0
5
2. Lembar dara 2 pengujian
Perubahan Menaik Perubahan Menurun
No.Putaran (If)
A
Perubahan
Tegangan (E)
Volt
No.Putaran (If)
A
Perubahan
Tegangan (E)
Volt
0 0,0 0 10 1,0 220
1 0,1 65 9 0,9 205
2 0,2 80 8 0,8 195
3 0,3 110 7 0,7 180
4 0,4 130 6 0,6 170
5 0,5 150 5 0,5 150
6 0,6 170 4 0,4 130
7 0,7 180 3 0,3 110
8 0,8 195 2 0,2 80
9 0,9 205 1 0,1 65
10 1,0 220 0 0,0 0
3. Beban R (lampu pijar)
No
.
Arus Beban
A
Perubahan Tegangan
(V) Volt
1 0,1 210
2 0,5 200
3 1 190
4 1,2 180
5 1,4 -
4. Beban L (induktor)
No
.
Arus Beban
A
Perubahan Tegangan
(V) Volt
1 0,1 190
2 0,5 170
3 1 160
6
4 1,2 140
5 1,4 130
5. Beban C (kapasitor)
No
.
Arus Beban
A
Perubahan Tegangan
(V) Volt
1 0 120
2 0 120
3 0 120
4 0 120
5 0 120
F. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum generator ac 1 fasa yang kami lakukan dapat di analisa
sebagai berikut:
1. Berdasarkan pada tebel 1 dapat diketahui bahwa semakin tinggi kecepatan dari
generatornya maka frekuensinya akan menjadi semakin besar. Begitu pula
sebaliknya, semakin kecil kecepatan putarannya maka frekuensiya pun menjadi
semakin kecil nilainya.
2. Berdasarkan pada tabel 2 dapat diketahui bahwa Perubahan arusnya maka
perubahan tegangannya akan bertambah besar pula. Begitu pula sebaliknya, jika
perubahan arusnya semakin kecil maka perubahan tegangan yang dihasilkan akan
menjadi semakin kecil pula.
3. Berdasarkan tabel 3 setelah generator diberi beban lampu maka yang terjadi adalah
ketika arusnya semakin naik maka nilai tegangannya semakin turun.
4. Berdasarkan tabel 4 setelah generator diberi beban inductor maka yang terjadi juga
demikian yaitu ketika arusnya semakin naik maka nilai tegangannya semakin turun.
5. Berdasarkan tabel 5 setelah generator diberi beban kapasitor maka yang terjadi
adalah arusnya menjadi 0 dan tentu saja semua tegangannya akan menjadi sama
yaitu 120 Volt.
G. KESIMPULAN
7
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa Generator 1 fasa adalah
generator yang bisa menghasilkan tegangan 1 fasa jadi generator ini hanya memiliki satu
kumparan stator saja.
8