26
Risalah Fakta dan Data Gempa Bumi Di Indonesia sejak tahun 2000-2006 Dalam Kajian Numerik Dan Komposisi Al Qur’an Status : final Revised on : 23/07/2006 22:43:36 Judul : Sangkan Paraning Dumadi Subyek: Risalah sejarah pengetahuan manusia Risalah Mawas Diri Atmnd (114912) “Hak Penciptaaan Hanya Milik Allah semata “ Distribusikan secara bebas untuk kepentingan Umat Manusia 2005-2057 adalah era tegaknya Cahaya Pemurnian Tauhid untuk kepentingan komersial (hardcopy) atau cetak kontak [email protected]

Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kajian numerik gempa-gempa bumi di Indonesia dikaitkan dengan ayat-ayat Al Qur'an

Citation preview

Page 1: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

Risalah Fakta dan Data Gempa Bumi Di Indonesia sejak tahun 2000-2006

Dalam Kajian Numerik Dan Komposisi Al Qur’an

Status : final Revised on : 23/07/2006 22:43:36 Judul : Sangkan Paraning Dumadi

Subyek: Risalah sejarah pengetahuan manusia

Risalah Mawas Diri Atmnd (114912)

“Hak Penciptaaan Hanya Milik Allah semata “

Distribusikan secara bebas untuk kepentingan Umat Manusia 2005-2057 adalah era tegaknya Cahaya Pemurnian Tauhid

untuk kepentingan komersial (hardcopy) atau cetak kontak [email protected]

Page 2: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

Fakta dan Data Gempa Bumi Di Indonesia sejak tahun 2000-2006 Dalam Kajian Numerik Dan Komposisi Al Qur’an By 114912@623 jam 2:15, hari ke 6 bulan ke 7 thn 2006

Ada yang menarik ketika saya mencoba melakukan analisis numerik dari data-

data gempa bumi di Indonesia yang tercatat oleh USGS sejak tahun 2000 tahun

yang lalu sampai bulan Juli tahun 2006. Dengan memperhitungkan jumlah

gempa yang terjadi dengan Magnitude 6 dan diatasnya, USGS mencatat adanya

26 kali gempa di Indonesia di tambah 1 gempa terakhir yang berpusat di Selat

Sunda yang terjadi pada tanggal 19-7-2006 jam 17:57 WIB. Lihat tabel 1.

sumber data: http://www.usgs.gov , bagian gempa bumi http://earthquake.usgs.gov/eqcenter/

Iseng-iseng saya melakukan kalkulasi akumulatif dari Magnitude Gempa,

akumulasi tanggal kejadian, akumulasi bulan kejadian, akumulasi tahun,

Page 3: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

frekuensi gempa setiap tahun, dan akumulasi dari perbandingan tanggal dan

bulan kejadian. Hasilnya menunjukkan suatu gambaran bagaimana Pesan-pesan

Tuhan telah dinyatakan di dalam al-Qur’an dengan nilai-nilai yang muncul

mengikuti suatu aturan tertentu yang baku, khas, dan tentu saja bisa dijabarkan

secara generik dan bertingkat-tingkat yang menunjukkan adanya suatu pola

dasar khas yang telah diinformasikan ratusan tahun yang lalu melalui Nabi

Muhammad SAW yaitu Firman-firman Tuhan yang menjelaskan tentang kondisi

perubahan sistemik dan dinamik di Planet Bumi yang akan mempengaruhi

semua penghuninya.

Untuk menguraikan data tersebut, saya lakukan beberapa tahap.

Magnitude Gempa

Tahap pertama adalah mengakumulasikan nilai seperti disebutkan diatas selama

periode 2000 sampai 2006 yaitu gempa sore hari tanggal 19-7-2006 jam 17:57

yang lalu. Perhatikan bagaimana jam kejadian di tanggal 19-7-2006 berkaitan

dengan suatu konsep dasar tauhid yaitu 17 dan 57 dengan jumlah total 74 yang

kelak akan berkaitan dengan Kromosom ke-11 kita yang mengalami suatu

proses paksaan yang menimbulkan genetic drift akibat Letusan Kaldera Toba di

Pulau Sumatra yang ditaksir oleh para ahli genetik dan geolog terjadi pada

sekitar 71 sampai 75 ribu tahun yang lalu!

Dengan mengambil patokan data USGS yang terekam beberapa menit setelah

kejadian di hari itu juga, maka diperoleh bahwa jumlah akumulatif Magtitude

Gempa Bumi yang terjadi di Indonesia sejak tanggal 4 bulan 6 2006 sampai

tanggal 19-7-2006 adalah 192.30 dengan jumlah total gempa yang

magnitudenya 6.00 keatas sebanyak 27 kali. Yang menarik perhatian saya

dengan komposisi jumlah akumulatif 27 kali gempa yang magnitudenya 6 keatas

adalah bilangan 192.30 dan 27.

Page 4: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

Pertama, bilangan 192 adalah suatu bilangan yang merupakan nilai gematrik

atau al-Jumal dari kata yang tersusun dari 6 (enam) huruf Arab Mim, Wawu,

Mim, Nun, Wawu, Nun atau MWMNWM dengan nilai numerik masing-masing 40,

6, 40, 50, 6, dan 50 dengan jumlah total 192 (sebagai rujukan lihat tabel al-Jumal

huruf Arab di apendiks). Mu’minun secara harfiah berarti “Orang-orang yang

beriman” yang dijadikan sebagai nama surat di dalam al-Qur’an yaitu surat ke-23

dengan jumlah ayat 118. Dengan menyisipkan huruf Alif (nilai 1) dan Laam (nilai

30), penyebutannya menjadi AL-MU’MINUN dengan jumlah total 31+192=223.

Nilai 223 ini berkaitan dengan lafaz Kemahabesaran Yang dinisbahkan kepada

Tuhan Yang Maha Esa sebagai Allah (66) yaitu lafaz ”Alif Kaf Ba dan Ra” atau

AKBAR. Jadi, apa yang telah terjadi dengan banyaknya gempa selama kurun

2000-2006, yaitu sampai bulan Juli tanggal 19 jam 17:57, sebenarnya suatu bukti

nyata bagaimana Kekuasaan Allah muncul di permukaan untuk mengingatkan

manusia Indonesia Secara Khusus dan Umat Manusia secara umum dan global

bahwa sejatinya manusia itu adalah Orang-orang Yang Beriman yang ruhnya

pernah menyaksikan ke-Esa-an Tuhan (QS 7:172) dan “Allah Maha Besar atau

Allahu Akbar” (66+223=289=17X17=172).

Penampilan Kemahabesaran Allah itu sebenarnya menyembunyikan makna

khusus Allah sebagai al-Rahiim, Yang Maha Mengampuni. Nilai al-Jumal atau

Gematrik 6 huruf Alif(1), Laam(30), Ra(200), Ha(8), Ya(10) dan Mim(40) yang

dibaca dengan lidah manusia yang beriman menjadi Al-Rahiim adalah 289. Jadi,

Allaah al-Rahiim (dengan nilai total 66+289=355) menyembunyikan arti sebagai

Allah yang dulu pernah disaksikan ruh manusia di alam penyaksian berupaya

secara langsung dengan menunjukkan KEKUASAANNYA sebagai al-Rahmaan

untuk menyadarkan kembali manusia agar kembali kepada-Nya dan

menauhidkan-Nya dengan benar dan murni, tidak dengan neko-neko yang

menyesatkan akal pikiran dan hati manusia.

Page 5: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

Pesan-pesan-Nya telah jelas bahwa dengan munculnya Kekuasaan Allah

sebagai al-Rahmaan, maka Al-Rahiim sebagai ampunan mengiringi sebagai

suatu anugerah dan hidayah yang semestinya menyadarkan manusia akan

realitas dirinya yang lemah dan mesti HANYA BERSANDAR KEPADA ALLAH

SEMATA, bukan kepada makhluk. Karena kalau manusia bersandar kepada

selain Allah atau GHAIRULLAAH ancamannya akan semakin terasa

menyesakkan dada manusia dan manusia pun akhirnya muncul sebagai

makhluk yang dihinakan Allah, baik dihinakan di hadapan Allah langsung, juga

dihinakan di hadapan makhluk lainnya karena kebodohannya MENYEKUTUKAN

Page 6: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

TUHAN YANG MAHA ESA. Manusia yang menyekutukan Tuhan pun akhirnya

terpenjara di dalam penjara GHAIRULLAH yang gelap, summum bukmum

umyun sebagai Kiamat Ruhani yang mengawali munculnya Kiamat Fisikal.

Page 7: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

Nilai akumulasi magtitude ini dikalikan dengan bilangan 100 sebagai patokan

satuan ratusan yang merupakan nilai al-Jumal huruf QAAF dalam huruf hijaiah

dan merupakan huruf ke-1 dari ayat ke-1 surat QS 50 atau surat Qaaf. Hasilnya

192.30 menjadi 19230. Untuk menguraikan bilangan 5 dijit ini maka dilakukan 2

cara yaitu membaginya dengan komposisi 3 dijit dan 2 dijit, dan membaginya

dengan komposisi 2 dijit dan 3 dijit, atau komposisi 32 dan 23 dengan jumlah

total 55 (lihat maksud penomoran QS 55).

Pembagian pertama yaitu 32 merujuk kepada konsep pencahayaan dibawah

naungan matahari. Atau konsep Jimba yang tidak lain kelak akan berhubungan

dengan proses FOTOSINTESIS dengan ungkapan wahyu MALAIKAT JIBRIL

atau Jim Ba Ra Laam alias 32 dan 230 atau 262 aau 262/2=131 yang

merupakan lafaz ASLIM (QS 2:131) .

Sedangkan konsep 23 tidak lain berkaitan dengan susunan kode genetik

manusia yang berjumlah 23 pasang atau 2x23=46 sebagai susunan 223 atau

“Alif Kaf Ba dan Ra alias AKBAR”. Susunan 32 akan menghasilkan bilangan 192

yang merupakan nilai dari lafaz MUKMINUN yaitu nama dari QS 23 dalam al-

Qur’an dengan 118 ayat, dengan bilangan kedua 30 sebagai nilai numerik huruf

LAAM yang mewakili simbolisme alam semesta manusia secara individual

atauyang tercitarakan oleh akal pikiran dnahati seseorang secara individual.

Secara bersama-sama adalah alam semesat jamak alias AL-‘AALAMIIN yang

dicitrakan secara bersama oleh manusia dengan bilangan dan abjad yang saat

ini telah dikembalikan ke fondasi dasarnya yaitu dijital alias bit alias simbol

Tauhid 10-01.

Bilangan 30 disebutkan sebagai suatu kodefikasi khusus dalam al-Qur’an yang

menjelaskan bagaimana manusia mencitrakan realitas kehidupan secara

LOGARITMIS DAN BIORITMIS yaitu firman ALIF-LAAM-MIM dengan nilai

numerik 271 dan diungkapkan sebagai Thaasin (69) dalam Qs 27:1, selain itu

tercantum juga sebagai QS 29:1 dimana kodefikasi 29:1 merupakan penguraian

Page 8: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

bilangan 30 dengan “illaa khamsi” Nabi NUH a.s yaitu -1 sebagai asumsi dasar

kepada Yang Maha Ghaib yang ungkapannya dinyatakan sebagai UMUR nabi

Nuh 1000 tahun dikurangi 50 tahun atau 950 tahun (QS 29:14).

1000 tahun merupakan asumsi dasar sistem bilangan kita yang kelak dinyatakan

secara terbalik oleh penganut Siwa-Budha menjadi 1/1000=0.001 sebagai NIR

WUK TANPA JALI alias AJISAKA. Maka di QS 29 dengan sebutan al-Ankabut,

alam semesta memang mirip jaring laba-laba yang rapuh , khususnya di Planet

Bumi yang kulit-kulit buminya bergerak setiap waktu dengan laju 6,7 mm per

tahun. Kerapuhan sistemik ini akan semakin menakutkan bila manusia tidak

mengakui ke-Esa-an Tuhan karena tidak ada pegangan yang jelas ketika

peristiwa besar terjadi mengancam kehidupannya.Maka jaring laba-laba pun

semakin rapuh saja seperti difirmankan di QS 29:41.

Dengan komposisi 23 atau komposisi setengah kromosom diperoleh bilangan

19 dan 230. Bilangan 19 adalah jumlah huruf kalimat Basmalah yang lahiriah

dengan nilai numerik jumlahnya 786, sedangkan 230 adalah firman yang

menyatakan terikatnya pengetahuan Tuhan di alam relatif yaitu saat manusia

mulai berpikir logis dengan sebutan Hamim, Ain Sin Qaaf. Hamim dengan nilai

numerik 48 adalah ukuran panjang dari setiap satuan sel genetis di Kromosom

ke-11 yang mempengaruhi kepribadian manusia dan diturunkan dari pihak Ibu,

sedangkan Ain Sin Qoof adalah penegasan bagaimana Pengetahuan Tuhan

terdiferensiasikan dan dipahami manusia dengan Akal pikiran yang Murni namun

terikat oleh Waktu yaitu Alif Laam Ra dengan nilai 231. Tambahan bilangan 1 ini

secara simbolik menyatakan titik tolak ilmu pengetahuan rasional manusia di

alam relatif sebagai suatu KONTINUUM KESADARAN-RUANG-WAKTU

BUKAN SEKEDAR RUANG-WAKTU SEMATA seperti dipahami oleh filsafat

materialisme tetapi, ada suatu KONTINUUM KESADARAN-RUANG-WAKTU

yang RALATIF dan MAYA yang dapat dipahami dengan menggunakan sistem

desimal dan abjad/a;fabet dan turunannya dengan basis nilai Mutlak -1 atau |-1|

= 1.

Page 9: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

Jumlah bilangan 192 dan 30 maupun 19 dan 230 harus disertai dengan bilangan

sempurna yang menyatakan titik tolak penguraian bagaimana sistem bilangan

manusia berkembang dari 1,2, dan 3. Bilangan 6 sebagai nilai Huruf WAWU

adalah simbolisme MATAHARI sebagai simbol KELAHIRAN SANG WAKTU atau

al-Ashr (Qs 103:1 denagn 6 huruf). Maka jumlahnya menajdi 192+30+6=228,

bagi 2 diperoleh 228/2=114 sebagai kodefikasi an-Naas alias manusia sebagai

suatu kelompok. 19+230+6=255 yang tidak lain adalah kode dasar cahaya

tampak, yang juga mewakili pengertian sepasang tangan dan kaki dengan

masing-masing lengan mempunyai 5 jari atau simbol X sebagai tanda lahirnya

kesadaran manusia yang mulai berpikir.

Faktorisasi 255 adalah 5X51 yang kelak berhubungan dengan jumlah neuron di

otak yangberjumlah 50, yang dapat dioptimalkan bagi manusia supaya cara

berpikirnya semakin cerdas. Dengan penguraan anailitik numerik diatas maka

jumlah besar magnitude gempa yang terjadi selama 27 kali di Indonesia dari

kurun 2000 sampai 2006 berkaitan dengan suatu tahap-tahap penguraian

Kekuasaan Tuhan dengan maksud-maksud yang berkaitan dengan

PENYADARAN KEMBALI MANUSIA INDONESIA untuk kembali ke fitrah

asalnya yang aslinya MENYAKSIKAN KE-ESA-AN TUHAN setelah lama

terbelenggu tipu daya hawa nafsu yang tidak terkendali karena PAKU

TAUHIDNYA TELAH DICOPOT TANPA SADAR SEHINGGA JIWA-JIWA

MANUSIA INDONESIA TELAH LAMA MENJELMA JADI KELOMPOK VAMPIRE

PENGHISAP DARAH, KUNTILANAK, KOLONG WEWE DAN SUNDEL

BOLONG.

Bilangan 27 adalah bilangan yang menyatakan bagaimana sistem huruf Arab

hijaiah kompatibel dengan sistem alfabet Yunani yang berjumlah 26. Satu huruf

yang tak dipindahkan adalah huruf ALIF yang menjadi simbol Penegak dan

Penggerak segala perubahan sebagai simbolisme KE-ESA-AN TUHAN, PRIMAL

MONAD YANG GHAIB YANG MUNCUL DARI ASUMSI MUTLAK ADA DAN

Page 10: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

MESTI HARUS ADA YAITU DIA, ALLAH, SEBAGAI AL-GHAIBI yang

manifestasinya justru GHAAI-BIIN (QS 7:7) kalau manusia sadar diri untuk

menerima Pengetahuan Tuhan dengan lurus dan murni berupa asma-asma,

sifat-sifat, Perbuatan dan Inti Dzat-Nya yang ada dimana-mana, termasuk di diri

kita sendiri sebagai makhluk yang mengemban amanat untuk menampung

Pengetahuan Tuhan dan mesti mengaktualkannya dalam kehidupan sehari-hari

dengan akhlak yang mulia, karena dari kemuliaan akhlak manusia kemuliaan

Tuhan Tampil Nyata, itulah yang disebut sebagai Akhlak Muhammad dengan

rujukan al-Qur’an sebagai Kitab Wahyu, Firman-firman Tuhan yang disampaikan

melalui akal pikiran dan hati Nabi Muhammad SAW.

Dalam QS 27:1 yang merupakan pra artikulasi Alif-Laam-Mim-Raa (271) dalam

QS 13:1, Kekuasaan Tuhan dinyatakan sebagai THAASIN dengan simbol

numerik yang sekarang kita tulis 69. Thaasin adalah simbolisme dinamis gerak

dan perubahan dalam kontinuum kesadaran-ruang-waktu yang kelak terpahami

oleh manusia dengan bantuan Shamadiyyah Dzat Allah yang wujud menjadi

kemampuan logis rasional manusia untuk memahami fenomena

EKSPONENSIAL-LOGARITMIS-BIORITMIS sebagai ciri Penampilan Kekuasaan

Allah di alam semesta yang maya.

Kemampuan logis rasional manusia yang murni disebut sebagai Alif-Laam-Raa

atau 231 sebagai simbolisme Akal Awal yang kadarnya sama bagi semua

manusia dan mampu dioptimumkan dengan metoda IQRA yang benar dan

PENYUCIAN JIWA supaya Wa Nafsi manusia yang bisa jadi jahat dan tercela

dan bisa jadi taqwa dapat dikendalikan, bukan dimusnahkan tapi dikendalikan

dengan tujuan-tujuan ketaqwaan yang mengarahkan manusia untuk kembali

kepada Allah dan sampai kepada Allah dengan benar mengikuti SHIRATHAAL

MUSTAQIIM dengan menyaksikan ulang dan mengaktualkan JAMAL DAN

JALAL ALLAH. SURGA yang disegerakan akan tampil di alam maya ini ketika

JAMAL DAN JALAL ALLAH dengan benar ditampilkan oleh Umat Manusia

karena manusia adalah VARIABEL DOMINAN di alam semestanya, dan

Page 11: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

NERAKA yang disegerakan juga akan tampil di dunia karena KEBODOHAN

SISTEMIK MANUSIA YANG DIBIARKAN MERAJALELA, tanpa pengarahan dan

ajaran yang benar, dan tanpa kesadaran untuk melihat kepada diri sendiri yang

kelak akan mati untuk kemudian menghadapi AZIIZUL HAKIIM.

Dari penguraian bilangan 192 dan 27 sebagai koefisien suatu persamaan

katakan saja Persamaan MUHAMMAD, maka komposisi al-Qur’an yang terdiri

dari 114 surat dengan 6236 ayat sebenarnya menjelaskan keadaan sistemik di

Planet Bumi sebagai SATU-SATUNYA PLANET YANG SEJAUH INI KITA

KETAHUI BERPENGHUNI UMAT MANUSIA atau berpenghuni makhluk Allah

yang cerdas yang mengemban amanat Tuhan YANG MAHA ESA sebagai Allah,

Rabbul ‘Aalamiin, Pencipta, Pemelihara dan Pendidik semua Makhluk-Nya.

Persamaan Muhammad itu secara umum dapat dituliskan sebagai:

Y = 27 ln X – 192

Nilai Y adalah nilai yang dihasilkan dari variasi logaritma natural X yang tidak lain

adalah NOMOR SURAT AL-QUR’AN dengan penulisan dari 18 sampai 133, jadi

nilai X dituliskan sebagai 18<X<133 atau dari 19 sampai dengan 133, atau dari

133-19=114. Nilai 114 merupakan batas optimum makhluk ciptaan yang

dinyatakan Allah sebagai manusia atau An-Naas dengan potensi was-wasnya

yang sangat labil dan perlu dikendalikan dengan pedoman yang benar. Was-

washil konnas manusia adalah rasa khawatir dari bergejolaknya wa nafsi yang

liar, induk kebodohan dan amarah yang ada dalam diri semua manusia karena

efek sampingan ketika Ruh Amrinaa ditiupkan ke dalam jasad yang materialistik

melalui suatu proses penciptaan yang mencerminkan rahmat dan kasih sayang

Tuhan yaitu CINTA ILAHI yang maujud dalam diri manusia sebagai CINTA

KASIH kepada semua makhluk ciptaan Tuhan. Dalam bahasa modern, was-was

dan nafsu adalah KALOR PANAS tubuh yang muncul dari gesekan-gesekan

atomis jasad. Ruh Amrinaa sendiri muncul sebagai makhluk dengan perintah

Page 12: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

atau dengan kode-kode tauhid atau kode biner yang sekarang kita sebut sebagai

DNA dengan kode genetis 10101010…

An-Naas atau Manusia secara umum dengan potensi baik dan buruk yang sama,

dan was-was yang selalu menghantuinya adalahmakhluk yang sebenarnya

dipenuhi dengan Rahmat dan kasih sayang Tuhan. Namun karena

ketidakmampuannyamengendalikan hawa nafsu sebagai musuh besarnya, ia

akan terjerembab sebagai makhluk yang sejelk-jeleknya makhluk ciptaan Tuhan

atau sebagai ASFAALA SAFILIIN yang melihat realitas dengan kebutaan mata

hatinya yang summum bukmum dan umyun.

Namun, dengan berserah diri, atau dengan tertunduk dihadapan Tuhan yaitu

illaa khamsi -1, maka ia akan tampil sebagai cahaya fajar yang akan menjadi

panduan dan cermin bagi manusia lainnya sehingga dari kemuliaan akhlak yang

ditampilkannya akan muncul generasi manusia beriman yang utuh.

Kodefikasinya kemudian dinyatakan sebagai 114-1=113 sebagai simbolisme al-

Falaq, hukum asal Tuhan berupa pembelahan inti sel atau fusi nuklir yang

menjadi dasar-dasar ilmu teknik fisika nuklir dan ilmu genetika. Maka, bagi

manusia yang sadar dan kembali kepada Allah dengan memanfaatkan asma al-

Rahiim-Nya ia akan menjadi simbol kesempurnaan yang aslinya dinyatakan

secara transenden dan matematis sebagai 355/113=pi=

3.1415929203539823008849557522124…Kesempurnaan manusia sebagai

simbolisme bilangan irrasional pi adalah kesempurnaan dari surat al-Fatihah

dengan susunan 141 huruf sebagai awal dan akhir kisah Cinta Tuhan kepada

semua makhluk-Nya. Dan semua kisah itu ternyata berawal di BUMI

INDONESIA.

Dengan ungkapan yang lebih membumi di Indonesia, para Bapak Bangsa

Indonesia kemudian merumuskannya secara simbolik sebagai dasar-dasar

negara kesatuan, sebagai dasar-dasar PERAHU NABI NUH yang wujud menjadi

ALIF, NUN, DAL, NUN, SIN, DAN YA ATAU INDONESIA DENGAN NILAI AL-

Page 13: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

JUMAL 175 YANG DISEBUT NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

dimana butir-butir sila dari Pancasilanya mencerminkan kandungan dan hikmah

Indonesia The Heart Of Allah, digital art by atmnd

“background Peta Satelit Bawah Laut Planet Bumi” (sumber : Walter H.F Smith & David T. Sandwell, SIO 26 September 1996 dari http://www.atlan.org)

al-Qur’an sebagai Induk Kitab Wahyu semua agama. Logonya disebut sebagai

GARUDA, BURUNG BESAR sebagai simbol PENGEMBARA SPIRITUAL yang

menjadi pengayom dan pemberi petunjuk, yang telah dikenal sejak ribuan tahun

Page 14: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

yang lalu, telah dikenal di Mesir Purba dengan simbol Burung Elang, zaman Nabi

Muhammad SAW muncul sebagai THAIRAN ABABIL, dalam buku sastra Arab

yang berjudul Musyawarah Burung dikenal sebagai SIMURG, telah dikenal oleh

Bangsa Cina sebagai PHOENIX, digunakan Aleksander The great sebagai Elang

Perkasa yang memandu gerakannya menguasai Bumi ratusan tahun yang lalu,

digunakan AS menjadi HAWK, umat Hindu dan kaum gnosis dunia Timur

mengenalnya sebagai Garuda. Jumlah tameng dilengkapi dengan 5 sila dasar

dan bulu sayap GARUDA ada 17x2 sebagai simbolisme format Ubudiyyah

Umat Islam, bulu ekornya ada 8 sebagai simbolisme YIN-YANG dan juga simbol

Bintang waluku dan simbol huruf HA Arab yaitu CERMIN, bulu lehernya ada 45

sebagai simbolisme trigger maghfirah yang bisa menjadi pengendali arah mau

kemana GARUDA INDONESIA AKAN TERBANG. 45 bulu leher diartikulasikan

dari QS 20:1 yaitu THAA DAN HA atau 9x5=45. MAKA PANCASILA

MERUPAKAN INTI DARI SEMUA AJARAN TAUHID DAN KEPERCAYAAN

DENGAN BASIS TUHAN YANG MAHA ESA dimana soko gurunya sebenarnya

merujuk kepada UMAT ISLAM. Namun, apa jadinya kalau Umat Islam

Indonesia ini ternyata terpedaya dan terjerumus kebodohan dan

kesombongan? GARUDA INDONESIA PUN AKHIRNYA MALAH TERKENA

VIRUS H5N1 yang mematikan yang obatnya sebenarnya sangat mudah saja

yaitu Rahmat dan Kasih Sayang yang tersembunyi dalam kalimat Induk Kitab

Wahyu yaitu 19 huruf BISMILLAHIRRAHMAANIROHIIM. Kalau Umat Islam tidak

bisa mengaktualkan kalimat Basmalah maka yang muncul memang akhirnya

Bencana-bencana sebagai tanda kemurkaan Tuhan Yang Maha Esa karena

umat yang diayominya nampak semakin bebal. Sejak tahun 2000 yang lalu, di

Bumi Indonesia Allah memang nampaknya lagi Bete .

Tanggal

Dari jumlah akumulasi tanggal kejaidan gempa, diperoleh bilangan 3 dijit yaitu

432 yang merupakan bayangan dari bilangan 234. Bagi peneliti al-Qur’an

Page 15: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

bilangan 234 tidak asing lagi karena merupakan bilangan yang menyatakan

jumlah kata MAGHFIRAH disebutkan di dalam al-Qur’an.

Bulan

Dari jumlah akumulasi bulan kejadian gempa diperoleh nilai akumulatif 149 yang

dapat dipartisikan sebagai bilangan 100 dan bilangan 49. Bilangan 49 tidak lain

adalah nilai kuadrat dari bilangan 7 atau 7x7=49. dari sisi geometris, nilai ini

berkaitan dengan kostruksi sepasang sarang tawon dengan grid berjumlah 49

atau suatu kontsruksi MuThaa (mim dan Thaa).

Frekuensi Gempa Per Tahun

Dari frekuensi gempa setiap tahun sejak tahun 2000 sampai 2006 diperoleh

jumlah akumulatif 27 kali dengan frekuensi 1,2,1,7,10, dan 6. Tahun 2005

merupakan tahun dengan jumlah gempa dengan skala magtitude 6 ke atas

paling banyak yaitu 10 kejadian. Bilangan 27 adalah bilangan yang merupakan

jumlah huruf Arab tanpa Alif, atau 27 huruf yang transferable ke sistem huruf

alfabet (26 huruf), huruf Alif adalah huruf yang tidak diterjemahkan ke sistem

alfabet yang mewakili keyakinan Mutlak Benar yaitu Allah sebagai Tuhan Yang

Maha Esa yang terekam dalam dialog al-Qur’an di QS 7:172. Jadi, dengan

frekuensi gempa seperti itu, pesan-pesan Tuhan sudah jelas berhubungan

dengan perjanjian pra-eksistensi manusia “Bukankah Aku Tuhanmu?”.

Masalahnya, tinggal bagaimana kita menyahutnya apakah dengan “Ya atau

Tidak”.

Tahun

Jumlah akumulatif bilangan tahun dari 2000 sampai 2006 dengan jumlah total 27

kejadian adalah bilangan 5 dijit 54121. Untuk menguraikan bilangan ini, kita

harus membagi 5 dijit bilangan itu dengan komposisi 2 dan 3 dijit atau komposisi

Page 16: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

setengah kromosom kita yaitu 23. hasilnya adalah bilangan 54 dan 121. Bilangan

54 berhubungan dengan konfigurasi jari tangan kita yaitu kiri 5 dan kanan 5.

Namun, posisinya ibu jari tangan kanan harus dilipat sebagai simbol BERSERAH

DIRI MEMOHON AMPUNAN DAN TAUBAT. Maka bilangan 54 adalah posisi kita

MEMOHON AMPUNAN DAN TAUBAT, POSISI MUNAJAT AL-MUKMIN.

Bilangan 121 tidak lain adalah nilai lafaz dari kata AL-MALIK yang difirmankan

dalam QS 1:4 DENGAN 11 HURUF sebagai , “MAALIKI YAUMID DIIN”.

Jumlah bilangan 54 dan 121 adalah 181 sebagai hasil dari komposisi 2 dan 3 dijit

atau komposisi manusia sebagai hamba dengan 23 kromosom. Bilangan ini

menyatakan suatu konsep tasbih dimana yang diciptakan dan Pencipta saling

berhadapan seperti layaknya manusia bercermin yang dialognya dinyatakan

sebagai QS 7:172. Posisi 181 adalah posisi seorang hamba di hadapan

Tuhannya yang Maha Perkasa sehingga ungkapannya kemudian menyatakan

puja dan puji bagi Allah yang telah menurunkan Kekuasaan dan

PengetahuanNya secara langsung berupa cobaan-cobaan yang berkaitan erat

dengan kondisi manusia dan lingkungan hidupnya. Maka dalam ayat yang

kodefikasinya ditulis QS 18:1 difirmankan-Nya suatu ungkapan bagi hambaNya

dengan 41 huruf untuk memuji Tuhan Yang Maha Esa karena anugerah

Pengetahuan-Nya yang nyata dan benar ”Segala puji bagi Allah yang telah

menurunkan al-Qur’an kepada hamba-Nya, dan Dia tidak mejadikan padanya

penyimpangan” (QS 18:1). Dan ketahuilah, “…Dia menghitung segala sesuatu

satu demi satu (QS 72:28)”(dengan arti lebih modern sebagai terpaketkan atau

terkuantifikasikan dimana segala peristiwa atau kejadian akan muncul sesuai

dengan potensi, qadar, kesadaran, ruang dan waktunya, jadi TIDAK ADA

KEBETULAN); The God is The Mathematician.

Perbandingan Tanggal Terhadap Bulan Kejadian

Perbandingan tanggal dan bulan kejadian menunjukkan suatu variasi yang

polanya sebenarnya terlihat acak seperti halnya variasi magnitude. Namun

Page 17: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

jumlah akumulatifnya menunjukkan suatu arti yang menarik yang berkaitan

dengan awal mula munculnya cahaya Pengetahuan Tuhan. Hal ini menegaskan

bahwa suatu kejadian di manapun tempatnya secara langsung memberikan

pelajaran kepada manusia untuk memahami karakteristik sistem kehidupannya.

Jumlah akumulatifnya bernilai 140.40. Dengan menggunakan teori awal mula

cahaya tampil maka nilai ini identik dengan 1/140.40=0.007122 sebagai syarat

minimal dimana celah sempit setebal 0.007122 satuan mulai muncul atau mulai

robek menampilkan Cahaya Pengetahuan Tuhan.

Dalam skala milimeter maka nilai ini adalah 7 mm yang nilainya nampaknya

mendekati nilai persegeren pelat tektonik rata-rata di pulau Jawa sebesar 6,7

mm atau selisihnya sekitar 0,3 mm. Nilai selisih ini tidak lain adalah residu dari

pemotongan 3 dijit ketika digunakan asumsi bilangan 1000 sebagai ungkapan

lahirnya Sang Waktu (Qs 103, asal kodefikasinya 10 pangkat 3 alias seribu),

atau tabir Kegaiban Allah yang tersingkap atau terbuka dengan simbol huruf ke

28 yaitu GHAIN.

Dengan dikalikan bilangan 100 maka 140.40 menjadi bilangan 5 dijit 14040.

Penguraian yang dilakukan adalah peguraian dengan merujuk kepada bilangan

32 sebagai simbolisme pengaruh sinar mentari atau simbol Jimbaralaam alias

Jibril. Maka diperoleh bilangan 140+40=180, ditambah dengan 6 diperoleh 186

yang habis dibagi dengan bilangan prima 31 atau 31x6=186. jadi terdapat suatu

kaidah numerik kalau 180 ditambah 6 dibagi 6 akan menghasilkan bilangan

prima 31 sebagai bilangan prima yang erat kaitannya dengan cara kita

memahami hukum-hukum Tuhan yang muncul di alam indeawi yaitu hukum

pemantulan cahaya, dan cara kita menguraikan konsep dasar pengetahuan dari

bilangan imajiner akar 2 yang terurai menjadi 3, dengan 31 dijit bilangan

dibelakangnya. Jumlah total 31 dijit bilangan akar 2 setelah 3,…adalah 129 yang

menyatakan tetapnya keyakinan Tauhid dalam Qs 9:192. Dari pengertian

demikian, bilangan 192 sebagai bilangan akumulatif magnitude gempa yang

diungkapkan menjadi AL-MUKMINUN dan bilangan 129 sebagai sebutan

Page 18: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

tetapnya Tauhid nabi Muhammad SAW satu sama lain berhubungan dan secara

erat menyatakan bagaimana hubungan-hubungan di suatu sistem kehidupan

muncul antara manusia dan lingkungan hidupnya, manusia dengan Tuhannya,

dan manusia dengan manusia lainnya yang mengemban amanat untuk menjadi

cermin bagi manusia lainnya supaya meneruskan cahaya tauhid dengan CINTA

ILAHI BUKAN CINTA BIRAHI.

Kesimpulan

Penguraian dekomposisi dijit suatu bilangan dengan 2 dan 3 atau 3 dan 2

sebenarnya satu sama lain menjelaskan bagaimana proses pesan-pesan Tuhan

muncul dengan berbagai fenomena, dalam hal ini khususnya cahaya dan medan

gravitasi bumi sebagai suatu ikatan Rahmatan lil ‘Aalamin yang satu sama lain

saling berhubungan. Model grafis dari susunan 2323 atau sebaliknya tidak lain

adalah model susunan suatu batu bata yang disusun berselang seling. Ini adalah

model idealisasi dari teori lempeng tektonik, atau model sambungan dan

interaksinya yang terjadi di Planet Bumi, yang dulu dikenal oleh Nabi Muhammad

SAW saat memperhatikan susunan batu bata Ka’bah.

Dengan susunan 23,32, 23, dan 32 (magnitude, tahun, tgl/tahun) dan faktor

pengali 100x100=10000 diperoleh komposisi bilangan 23,32, 23,32=110 alias

Pertolongan Allah yaitu Qs 110, sedangkan dengan nilai numeriknya diperoleh

Page 19: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

192+30+19+230+181+180=832 , dan 2,3,3 =8 dengan besar nilai

27+149+432=605, jumlah totalnya adalah 832+605=1437.

Kalau nilai 1437 dikurangi dengan nilai -1000 dari illaa khamsi Nabi NUH sebagai

tanda berserah diri di hadapan Tuhan Yang Esa, maka diperoleh nilai 1437-

1000=437. Nilai ini berkaitan erat dengan Kromosom ke-11 yang mempunyai

suatu ukuran genetis sepanjang 11 satuan dengan masing-masing satuan

berjumlah 48 dijit kode. Manusia yang normal dan sehat umumnya mempunyai

K-1 antara 4 sampai 7. Posisi optimum K-11 pada panjang posisi 4 sampai 7

atau posisi 47 adalah posisi Kromosom Muhammad al-Insaan al-Kamil yaitu QS

47 surat Muhammad dengan jumlah ayat 38, jumlah ayat ini tidak lain adalah 28

hruuf dan sistem desimal 0123456789 sebagai posisi SHIBGHATALLAAHI atau

Celupan Pengetahuan Tauhid (QS 2:138). Maka 437 sejatinya adalah penulisan

kode Kepribadian Muhammad sebagai manusia sempurna yang bersaksi

pertama kali di hadapan Tuhan Yang Maha Esa (QS 7:172) dengan nilai yang

universal dimana komposisi genetik K-11 nya adalah 3x48=144 alias 12x12 alias

sehari semalam selama 24 jam alias 12x12 huruf tauhid :

“LAA ILAAHAA ILAAA ALLAH, MUHAMMADURASULULLAH”

Kalau kita kaji lebih jauh dimana bilangan 1/140.40=0.007122 dikalikan dengan

bilangan 100x100 yang digunakan pada pembulatan magnitude dan

perbandingan tanggal per bulan akan diperoleh bilangan 71.224412. Bilangan 71

dengan 6 dijit dibelakangnya dapat diuraikan dengan mengambil asumsi

1000000 sebagai produk penguraian bilangan 6 sebagai pangkat dengan basis

sistemik desimal atau 10. Penggunaan pangkat 6 ini secara matematis

dijabarkan dalam suatu persamaan imajiner :

-2=X6+3X2

Page 20: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

Persamaan diatas adalah Persamaan REALITAS THE MATRIX yang

menyembunyikan rahasia penciptaan manusia yang memiliki kesadaran dan

mampu berpikir, sehingga persamaan diatas bisa dikatakan sebagai persamaan

Al Qur’an.

Gema modern persamaan ini diajukan oleh ahli fisika partikel asal California

Insitute of Technology As yaitu Richard Feynman sebagai persamaan imajiner

tanpa solusi. Namun sejatinya solusi persamaan yang dimaksud TELAH

diuraikan oleh Nabi Muhammad SAW menjadi suatu kompososisi Kitab Wahyu

dengan jumlah ayat yang mencerminkan arti The Matrix sebagai Mimpi 1001

Satu Malam yaitu rumus al-Qur’an:

1001x1x2x3+23x10=6236 ayat

623 adalah nilai lafaz JKRT atau JAKARTA, sedangkan pasangannya adalah

632 sebagai BLTR atau BLITAR, poros pengetahuan yang membelah Pulau

Jawa sebagai asal usul ADAM dan HAWA yang mampu BICARA setelah

LEDAKAN PURBA KALDERA PURBA 74000 TAHUN YANG LALU. MISING

LINK ASAL USUL UMAT MANUSIA MEMANG ADA DI PULAU JAWA yang

diungkapkan Rasululalh sebagai AL-AM’A.

Hasil penguraian bilangan 71.224412 dengan basis 2 bilangan atau biner adalah

susunan 2,2,2,2 atau 8 dijit bilangan:

71,22,44,12 atau dengan menggunakan kaidah pengelompokkan Allah sebagai

AL Malik, diperoleh pengelompokkan 121 sebagai bilangan 71, 22+44, dan 12

yaitu 71, 66 dan 12. 71 adalah nilai numerik Alif-‘Ain yang menjadi nomor surat

NUH atau QS 71, 66 adalah nilai numerik lafaz ALLAH, dan 12 adalah jumlah

huruf LAA ILAAHA ILAAA ALLAAH dengan nilai numerik 12 huruf 165=33x5.

Dari jumlah 66+165 diperoleh 231 sebagai ALIF LAAM RA yang menyatakan

artikulasi wujudnya Shamadiyyah Dzat Allah kepada makhluk dengan

Page 21: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

keterbatasan yang dimilikinya yaitu akal pikiran yang jernih, Sedangkan 71

adalah tetapnya cahaya Pengetahuan Allah dalam hati dengan ‘Ainul Yaqin.

Kalau dijumlahkan diperoleh 71+231=302=2x151 sebagai tetapnya Allah sebagai

Al-Muthaain yang harus dipercaya dan dipatuhi karena pengetahuannya

mencakup yang pasti dan yang tidak pasti, yang nyata dan yang ghaib.

Semoga pengetahuan ini bisa lebih menyadarkan kita sebagai Bangsa Indonesia

dan sebagai Anak Cucu Adam dan Hawa yang berakal pikiran dan mempunyai

hati yang jernih. Kabar ini disampaikan oleh “Muthaain Tsamma Amiin” Qs 18:21

yang dulu pernah mengajarkan al-Qur’an kepada Ahmad-Muhammad.

CATATAN TAMBAHAN:

Pada koordinat 0,19 LS dan 123,38 BT, Tanggal 23-7-2006, jam 15:22 sehari

setelah tulisan ini dibuat (namun belum dipublikasikan) gempa baru melanda

wilayah Teluk Tomini, Minahasa, Sulawesi Selatan dengan skala 6,6 SR.

Dengan mengggunakan data tambahan ini maka total sampai 23-7-2006 terjadi

28 gempa dengan kekuatan 6 sampai 10 SR. Tabel baru yang disusun

mengalami perubahan karena jumlah akumulasi SR menjadi 198.90 , akumulasi

tanggal 455, bulan 156, tahun 56127, frekuensi total 28 gempa, tanggal per

bulan 143,69.

Posisi lintang dan bujur gempa terakhir (23-7-2006) menyatakan titik tolak

pengungkapan dan kelahiran Pengetahuan Tuhan kembali setelah Warisan Nabi

Yang Ummi disia-siakan oleh Bangsa Indonesia yaitu 0,19x100=19,

123,38x100=12338, dengan dekomposisi 2, 3, 2 sebagai dekomposisi Pelat

Tektonik (batu Batu Ka’bah) 232 yaitu 19 huruf Basmalah, 123 sebagai Black

Hole atau Nun(50), Zai(7), Lam(30), Wawu(6), Lam(30) = 57+66=123 atau

NUZULUL, dan 38 sebagai Shibghatallaahi yaitu 28 huruf hijaiah + 10

bilangan 0123456789 yang merupakan WAHYU-WAHYU ELEMENTER (basis

sistem ilmu pengetahuan).

Page 22: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

Komposisi dijit menjadi 32, 3, 3, 32, 2, dan 32 dengan jumlah total 104 yang

merupakan komposisi pembalik fase (titik balik perubahan, sebagai puncak

peringatan sampai ketentuan selanjutnya dinyatakan…). Komposisi bilangannya

menjadi 198+90=288, 455, 156, 561, 27, 28, 28, 143, 69 dengan jumlah total

1726, faktor pengali 100 pada bagian akumulasi magnitude dan 100 pada

perbandingan tanggal/bulan atau 100x100=10000 (104). Jumlah totalnya menjadi

104+1726+10000=11830, dengan dekomposisi 3 dan 2 dijit diperoleh

118+30=148 sedangkan dengan dekomposisi 2 dan 3 dijit diperoleh

11+830=841, jadi antara komposisi 32 dan 23 (23 dan 32 adalah dekomposisi

bilangan nomor surat al-Rahmaan (QS 55)) satu sama lain menghasilkan

bilangan yang saling bercermin yaitu 148 dan 841, 148 adalah jumlah nilai huruf

dari lafaz “Alif(1), Laam(30), Ha(8), Mim(40), Dal(4), Lam(30), Lam(30), ha(5)”

dengan jumlah total 148 yang dibaca “Alhamdulillaahi” (QS 1:2). Sedangkan

841 sebagai bayangan dari 148 sebenarnya rahasia dari yang memuji Tuhan

sebagai Rabbul ‘Alamiin (nilai 433) dengan berserah diri dengan Rahmat Tuhan

Yang Maha Esa yang tidak lain adalah 84+1=85=17x5=175 yaitu lafaz Alif, Nun,

Dal, Nun, Sin, Ya atau INDONESIA (175). Maka dengan pujian

“ALHAMDULILAAHI RABBUL ‘AALAMIN” yang dinyatakan dengan Gempa

6,6 SR alias pesan dari 66 alias Alif, Laam, Laam, ha atau ALLAH maka Allah

sendiri nampaknya sedang memberikan suatu pesan supaya Bangsa Indonesia

diharuskan untuk hanya memuja dan memuji Allah semata sebagai Rabbul

‘Aalamin, Yang Mencipta, memelihara dan mendidik semua makhluk-Nya. Dari

itu jumlah 148+433=591 sebagai puja dan puji kepada Allah adalah bayangan

dari 165 sebagai nilai 12 huruf tauhid “LAA ILAAHA ILLAA ALLAAH” DAN

PUJIAN YANG HARUS DINYATAKAN ADALAH PUJIAN 24 JAM (24 AYAT Qs

59) ALIAS 12X12 HURUF (LAA ILAAHA ILAA ALLAAH,

MUHAMMADURRASULULLAH) YANG URAIANNYA TEREKAM DI QS 59:1

yaitu :

“SABBAHA LILLAAHI MAA FIS SAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI WA

HUWAL ‘AZIIZUL HAKIIM” (Telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di

Page 23: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

langit dan apa yang ada di bumi, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana)”

Dan kelanjutannya di QS 59:22 sampai QS 59:24:

HUWALLAAHUL LADZII LAA ILLAAHA ILLAA HUWA ‘AALIMUL GHAIBI

WASY SYAHAADATI HUWAR RAHMAANUR RAHIIM (QS 59:22, Dialah

Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia, Maha Mengetahui yang gaib dan

yang nyata, Dialah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)

HUWALLAAHUL LADZII LAA ILAAHA ILLA HUWAL MALIKUL QUDDUUSUS

SALAAMUL MU’MINUL MUHAIMINUL ‘AZIIZUL JABBAARUL

MUTAKABBIRU SUBHAABALLAAHI ‘AMMAA YUSYRIKUUN (QS 59:23,

Dialah Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, Penguasa,Mahasuci, Maha

Sejahtera, Maha Pemberi Keamanan, Maha Memelihara, Maha Perkasa,

Maha Kuasa, yang memeiliki segala keagungan, Maha Suci Allah dari pada

pa yang mereka persekutukan)

HUWALLAAHUL KHAALIQUL BAARI-UL MUSHAWWIRU LAHUL ASMAA-UL

HUSNA YUSABBIHU LAHUU MAA FIS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA

HUWAL ‘AZIIZUL HAKIIM (QS 59:24, Dialah Allah Yang Maha Pencipta,

Maha Mengadakan, Maha Membentuk, bagi-Nyalah nama-nama yang baik,

bertasbihlah kepada-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di Bumi,

dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana)

(Petunjuk implementasi : Dengungkan tahlil, tasbih, tahmid, dan takbir

dengan format maghfirah Rabbul ‘Aalamin yaitu 4x33 setelah shalat 5 waktu,

dan gunakan QS 59:1, 59:22-24 sebagai doa Anda sebanyak mungkin setelah

shalat 5 waktu dan dimanapun Anda berada)

Page 24: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

LAMPIRAN :

Data Asli dari situs http://www.usgs.gov untuk wilayah Indonesia

Indonesia

• 1938 02 01 - Banda Sea, Indonesia - Magnitude 8.5 • 2000 06 04 - Southern Sumatera, Indonesia - Magnitude 7.9 • 2002 10 10 - Irian Jaya, Indonesia - Magnitude 7.6 • 2002 11 02 - Northern Sumatera, Indonesia - Magnitude 7.5 • 2003 05 26 - Halmahera, Indonesia - Magnitude 7.0 • 2004 01 28 - Seram, Indonesia - Magnitude 6.7 • 2004 02 05 - Irian Jaya, Indonesia - Magnitude 7.0 • 2004 02 07 - Irian Jaya, Indonesia - Magnitude 7.3 • 2004 07 25 - Southern Sumatra, Indonesia - Magnitude 7.3 • 2004 11 11 - Kepulauan Alor, Indonesia - Magnitude 7.5 • 2004 11 26 - Papua, Indonesia - Magnitude 7.1 • 2004 12 26 - Sumatra-Andaman Islands - Magnitude 9.1 • 2005 01 01 - Off the West Coast of Northern Sumatra - Magnitude 6.6 • 2005 02 19 - Sulawesi, Indonesia - Magnitude 6.5 • 2005 02 26 - Simeulue, Indonesia - Magnitude 6.8 • 2005 03 02 - Banda Sea - Magnitude 7.1 • 2005 03 28 - Northern Sumatra, Indonesia - Magnitude 8.6 • 2005 04 10 - Kepulauan Mentawai Region, Indonesia - Magnitude 6.7 • 2005 05 14 - Nias Region, Indonesia - Magnitude 6.8 • 2005 05 19 - Nias Region, Indonesia - Magnitude 6.9 • 2005 07 05 - Nias Region, Indonesia - Magnitude 6.7 • 2005 11 19 - Simeulue, Indonesia - Magnitude 6.5 • 2006 01 27 - Banda Sea - Magnitude 7.6 • 2006 03 14 - Seram, Indonesia - Magnitude 6.7 • 2006 05 16 - Nias Region, Indonesia - Magnitude 6.8 • 2006 05 26 - Java, Indonesia - Magnitude 6.3 • 2006 07 17 - South of Java, Indonesia - Magnitude 7.7

Data Tambahan

2006 07 19 – Selat Sunda, Indoensia –Magnitude 6.0 (dari BMG Indoensia 6,2 )

2006 07 23-Teluk Tomini,Minahasa, Sulawesi Utara – Magnitude 6,6

Page 25: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

2000

2002

2004

2004

2004

2004

2005

2005

2005

2005

2005

2006

2006

Skala Richer Tanggal Bulan Tgl/Bulan

Grafik Plot historis gempa bumi di Indonesia

The Matrix Planet Bumi dalam Konstruksi Dodecahedron

Page 26: Gempa Bumi Dan Komposisi Al Qur'an

Tabel al-Jumal Huruf Arab yang dijadikan rujukan untuk menghitung nilai

gematrik huruf atau suatu kata