Ganglion.docx

Embed Size (px)

Citation preview

GanglionDitulis Oleh: kaptenOleh: dr.Asep Hermana,SpB, FINACS DefinisiGanglion merupakan kista yang berisi cairan bening kental dengan dinding tipis yang berasal dari tonjolan selaput sarung tendon (tendon sheath). Pada banyak kasus, ganglion asimptomatik dan jarang menimbulkan gangguan fungsional. Walaupun pada beberapa kasus, ganglion dapat mempengaruhi struktur di dekatnya seperti arteri, vena, tendon dan syaraf.Frekuensi timbulnya ganglion secara umum adalah 50-70 % dari semua soft-tissue tumors yang terdapat pada lengan dan tangan. Prevalensinya pada wanita adalah 3 kali lebih sering. Paling sering muncul pada pergelangan tangan (80%) dan sendi jari. Biasanya muncul pada usia 20-60 tahun. EtiologiEtiologi dari ganglion tidak diketahui. Teori-teori menyebutkan degenerasi mukoid dan trauma. Beberapa pasien (kurang dari 10 %) mengalami trauma minor ataupun mayor pada daerah yang menjadi tempat ganglion timbul. Tidak diketahui faktor resiko yang menyebabkannya. Dipercaya disebabkan oleh penggunaan sendi secara berlebihan seperti atlet angkat berat, pramusaji, dan pemain musik (terutama pemain bass). Patofisiologi Hipocrates mendeskripsikan ganglion sebagai Knots of tissue containing mucoid flesh atas dasar ini, beberapa hipotesa pun muncul diantaranya :Synovial Herniation atau ruptur yang melewati lapisan tendon. Yang terbaru, teori degenerasi mukoid yang dipublikasikan oleh Ledderhose pada tahun 1893, yang paling banyak diterima. Dalam Green edisi terbaru Operative Hand Surgery teori ini digantikan dengan teori yang berdasarkan mikro trauma dan produksi asam hialuronik. Trauma atau iritasi jaringan lokal akan menyebabkan produksi asam hialuronik pada permukaan synovial-capsular. Asam hialuronik menciptakan cekungan musin kecil yang bergabung ke dalam kista subkutan. Kista yang terbentuk mengandung cairan yang sama seperti cairan sendi. Kista ganglion bukan merupakan kantung sinovial (sendi) yang keluar dari kapsul sendi.

Klinis Ganglion adalah tumor yang terdapat berbatasan dengan sendi dan tendon. Tempat paling sering dari ganglion adalah sisi punggung dari pergelangan tangan dekat Scapholunate (SL) joint (60-70%), Volar Wrist dekat sendi radioscaphoid atau sendi pisotriquetral (18-20%), dan Volar Retinaculum (10-12%). Kista mucoid terjadi di atas punggung jari pada level sendi DIP. Sisi lainnya termasuk sendi carpometacarpal (CMC), tendon ekstensor (sering diasosiasikan dengan first dorsal compartment), carpal tunnel, dan Guyon kanal. Ganglion mungkin muncul juga dari tulang; yang ini sering disebut kista ganglion intraosseous.Ganglion biasanya simptomatik minimal. Bergantung dari lokasi kista, gejala yang muncul bervariasi, seperti nyeri tumpul, perubahan ukuran, drainase spontan, disfungsi saraf sensoris.

Perhatikan posisi anatomis ganglion

Lokasi-lokasi tersering timbulnya ganglion di tangan Pemeriksaan Penunjang Untuk lesi pada pergelangan tangan, digunakan rontgen standar posteroanterior (PA), lateral dan oblik.MRI atau USG dapat digunakan ketika diagnosa masih belum jelas. 1. Kista mukus dievaluasi dengan standar PA, lateral dan radiograf oblik tegak pada jari-jari yang terkena.2. Pada radiologi, ganglion interosseous mungkin di lokasi sentral atau sisi tulang yang terkena. Radiologi juga dapat menggambarkan ganglion juxtaosseous yang menembus tulang. Lesinya adalah radiolusen dengan border sklerotik. Ganglion ini sering terjadi dekat permukaan sendi.3. MRI digunakan untuk melihat ganglion yang tidak terlihat dengan radiologi konvensional.4. Axial, Coronal, atau Sagital CT-Scan digunakan untuk melihat kista ganglion yang samara-samar.5. Bone Scan dipakai untuk menentukan apakah suatu masa intraosseous merupakan metabolik aktif dan menyebabkan nyeri. Histologi Cairan yang diambil dari kista ganglion terdiri dari mucin yang mengandung glucosamin, albumin, globulin, dan asam hialuronik. Terapi 1. Konservatif 1. Splint Immobilization (ganglion pergelangan tangan)2. NSAIDs2. Operatif 1. Pengambilan massa dengan teknik operasi terbuka.2. Reseksi arthroskopik3. Mengeluarkan cairan ganglion dengan menggunakan needle dan syringe (aspirasi).Teknik operasi 1. Bersihkan daerah operasi (daerah kulit diatas kista) dengan tindakan aseptik. 2. Lakukan anestesi lokal (blok/infiltrate) dengan lidocaine 2% 3. Tandai batas insisi yang akan dilakukan, linier, dengan panjang sejajar dengan garis Langers4. Insisi kulit sampai subkutis.5. Pegang ujung insisi dengan klem dan angkat6. Lakukan diseksi tumpul dengan klem menelusuri masa dan sekelilingnya7. Usahakan agar kista tidak pecah 8. Jika tiap bagian pinggir sudah dapat dibebaskan, klem bagian dasar masa dengan dua buah klem sejajar9. Potonglah antara 2 klem10. Jangan sampai tendon rusak11. Perdarahan dirawat12. Jahit luka operasi lapis demi lapis.13. Masa dilihat isinya kemudian dikirim ke patologi anatomi.

Insisi S memanjang, dilanjutkan diseksi tumpul dengan klem

Diseksi tajam dengan gunting, hati-hati mengenai masa kista

Setelah dasar kista teridentifikasi, klem, jangan sampai tendon terpotong

Ikat bagian dasar dengan PGA, jahit subkutis. Tutup kutis dengan nylon 4-0 - See more at: http://bedahminor.com/index.php/main/page/ganglion#sthash.7ozlYgtb.dpuf

Skin tagDitulis Oleh: kaptenOleh: dr.Asep Hermana,SpB, FINACS Definisi Skin tag merupakan pertumbuhan kulit jinak yang terjadi akibat friksi atau gesekan yang berlangsung lama. Skin tag umumnya terjadi pada usia pertengahan. Tags menempel erat pada kulit luar, dan terdapat tangkai kecil yang menghubungkan kulit dan benjolan.Nama lain adalah acrochordons, fibroepitel polip KlinisSkin tags sering salah didiagnosis sebagai kutil (warts) karena keduanya mempunyai warna yang sama dan terletak lebih tinggi dari permukaan kulit Skin tags disebabkan oleh friksi/gesekan dengan periode waktu yang lama sedangkan kutil karena infeksi human papiloma virus (HPV).Oleh karena itu skin tags ditemukan pada area friksi, sedangkan kutil ditemukan pada area yang sering terjadi kontak dengan orang lain, sehingga virus dapat masuk melalui kulit tersebut. Kutil sering ditemukan di jari-jari tangan,kaki, sekitar mulut dan genital.Dengan memahami perbedaan antara skin tags dan kutil kita dapat melakukan terapi yang benar.

Perhatikan kulit yang bertangkal

Terdapat dalam jumlah yang banyak. EtiologiPenyebab pasti skin tag belum diketahui, namun diyakini gesekan kronis menjadi pemicunya. Skin tags biasanya tidak berbahaya, sering timbul karena teriritasi baju/perhiasan dan pencukuran atau kebiasaan rutin lainnya yang mengiritasi kulit. Terbentuknya skin tags berkolerasi dengan usia dan obesitas. Faktor berikut mungkin berperan: Chaffing dan iritasi dari gesekan kulit Tingginya kadar faktor pertumbuhan, terutama selama kehamilan atau pada akromegali (Gigantisme) Resistensi insulin (sindroma X) Skin tags tidak dapat menular karena bukan disebabkan oleh infeksi. Ini berarti setelah diterapi skin tags akan hilang.Terapi 1. Kauterisasi 2. Cryosurgery (pembekuan)3. Ligasi : menghentikan suplai darah4. EksisiTeknik Operasi 1. Lakukan tindakan a dan antiseptik.2. Tutup dengan duk bolong3. Lakukan anestesi lokal dengan lidocaine 2% 4. Pegang ujung masa dengan pinset.5. Jika masa kecil (sekitar 1-2 mm), dapat langsung dilakukan kauterisasi. 6. Jika masa kecil akan dilakukan eksisi dengan pisau, eksisi cukup di jaringan kutis saja, tidak sampai ke subkutis sehingga tidak perlu dilakukan penjahitan.7. Jika masa besar lakukan insisi elips di dasarnya8. Lakukan penjahitan langsung kulit jika diperlukan dengan nylon 5-0 atau 6-0.- See more at: http://bedahminor.com/index.php/main/page/skin-tag#sthash.eFmVT6Pg.dpuf