36
i GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PADA AKSEPTOR KB IMPLAN TENTANG EFEK SAMPING KB IMPLAN DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL Karya Tulis Ilmiah Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mancapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Disusun oleh : LINDA RADI LESTARI 1113095 PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2017

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PADA AKSEPTOR KB …repository.unjaya.ac.id/2442/2/LINDA RADI LESTARI (1113095)nonfull.pdf · GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PADA AKSEPTOR KB IMPLAN TENTANG

Embed Size (px)

Citation preview

i

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PADA AKSEPTOR

KB IMPLAN TENTANG EFEK SAMPING KB IMPLAN

DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mancapai Gelar Ahli Madya Kebidanan

Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh :

LINDA RADI LESTARI

1113095

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2017

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahhan rahmat

-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul :

“Gambaran Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Implan Tentang Efek Samping KB

Implan Di Puskesmas Kasihan II Bantul, Yogyakarta”.

Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan dan

bantuan berbagai pihak yang tidak bisa pnulis sebutkan satu persatu, dan pada

kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan

setulus-tulusnya kepada :

1. Kuswanto Hardjo,dr.,M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal A. Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M. Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal A. Yani Yogyakarta yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah

ini.

3. Ristiana Eka Ariningtyas, S. ST selaku pembimbing penulis yang telah

mencurahkan segenap waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan,

mengarahkan dan memberi masukan kepada penulis dengan baik.

4. Lily Yulaikhah, M. Keb Selaku dosen penguji Karya Tulis Ilmiah yang sudah

bersedia meluangkan waktunya.

5. Bapak Eko Budi Santoso, SST. M. Kes selaku kepala Puskesmas Kasihan II

Bantul Yogyakarta, yang telah bersedia memberikan izin pada penulis.

6. Terimakasih untuk kedua Orang Tua, saudara, dan sahabat yang telah

memberikan dukungan demi terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,

sebagai imbalan atas amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan

penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semua.

Yogyakarta, Mei 2017

Penulis

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................

PERNYATAAN.............................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..

DAFTAR TABEL …………………………………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

INTI SARI .....................................................................................................

ABSTRACT....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................................

B. Rumusan Masalah..............................................................................

C. Tujuan Penelitian...............................................................................

D. Manfaat.............................................................................................

E. Keaslian Penelitian.............................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori....................................................................................

1. Pengetahuan……………………………………………..............

2. Akseptor………………………………………………................

3. Kontrasepsi Implan…………………...........................................

B. Kerangka Teori……………………………………………..……….

C. Kerangka Konsep………………………………………………..…..

D. Pertanyaan Penelitian ……………………………………………….

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rencana Penelitian…........................................................................

B. Lokasi dan Waktu Penelian...............................................................

C. Populasi dan Sampel Penelitian.........................................................

D. Variabel Penelitian............................................................................

E. Definisi Operasional..........................................................................

F. Alat dan Metode Pengumpulan data.................................................

G. Validitas dan Reliabilitas...................................................................

H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data......................................

I. Etika penelitian……….………………………………………….....

J. Jalannya Penelitian .….…………………………….……...............

I

ii

iii

iv

v

vii

viii

ix

x

xi

1

4

4

4

6

8

8

14

14

23

24

24

25

25

25

27

27

28

29

31

34

35

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian .....…........................................................................

1. Gambaran umum daerah penelitian ............................................

2. Hasil penelitian ...........................................................................

B. Pembahasan ......................................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................

1. Kesimpulan ......................................................................................

2. Saran ................................................................................................

38

38

38

41

45

45

45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teori ……………………………………………… 23

Gambar 2.2. Kerangka Konsep……………………………………………. 24

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Definisi Operasional................................................................ 27

Tabel.3.2. Kisi-kisi Kuesioner.................................................................. 28

Tabel.4.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik..................... 39

Tabel.4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan.................... 40

Tabel.4.3. Distribusi Frekkuensi Berdasarkan Jenis Efek Samping

Dan Penanganannya................................................................ 40

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Jadwal Penyusunan KTI

Lampiran 2. Pengantar Penelitian

Lampiran 3. Pernyataan Kesediaan Responden

Lampiran 4. Kuesioner Penelitian

Lampiran 5. Jawaban Kuesiner

Lampiran 6. Hasil Uji Validitas

Lampiran 7. Hasil Penelitian

Lampiran 8. Lembar konsultasi

x

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB IMPLAN

TENTANG EFEK SAMPING KB IMPLAN DI PUSKESMAS

KASIHAN II BANTUL, YOGYAKARTA

Linda Radi Lestari1, Ristiana Eka Ariningtyas2

INTISARI

Latar Belakang : Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia dapat

mempersulit pemerintah dalam menekan angka kematian ibu (AKI). Kebijakan

pemerintah tentang KB saat ini mengarah pada pemakaian Metode Kontrasepsi

Jangka Panjang (MKJP) salah satunya kontrasepsi Implan. Pengguna kontrasepsi

implan di Bantul masih sedikit. Data yang didapatkan dari Puskesmas Kasihan II

Bantul implan berada pada posisi ke-3 terendah.

Tujun Penelitian : Diketahui tingkat pengetahuan akseptor KB implan tentang

efek samping KB implan di Puskesmas Kasihan II Bantul.

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan

rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 58 akseptor KB

Implan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Purposive sampling.

Pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian terhadap 58 akseptor di Puskesmas Kasihan II

Bantul yaitu berdasarkan pengetahuan akseptor KB implan tentang efek samping

KB implan sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 45 (77,6%),

pengetahuan akseptor tentang jenis efek samping sebagian besar berpengatahuan

cukup sebanyak 42 (72,4%) dan tentang penanganan efek samping sebagian besar

berpengatahuan cukup sebanyak 34(58,6%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan akseptor KB implan tentang efek samping

KB implan di Puskesmas Kasihan II Bantul dapat dikategorikan pengetahuan

cukup.

Kata Kunci : Pengetahuan, Akseptor, KB implan, Efek Samping implan

__________________________________________________________________

1 Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta

2 Dosen Program Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

xi

DESCRIPTION OF KNOWLODGE LEVEL OF ACCEPTOR

KB IMPLANT ABOUT SIDE EFFECT KB IMPLANT

IN PUSKESMAS KASIHHAN II BANTUL

Linda Radi Lestari1, Ristiana Eka Ariningtyas2

ABSTRACT

Backgroud Of Study : The increasing number of people in Indonesia can make it

difficult to suppress the maternal mortality rate (MMR). The current govermment

policy on family planning leads to the use of the Long Term Contraception

Method (MKJP) one of which is implant contraception. Users contraceptive

implant in Bantul are still minor. From the data, the users of contraceptive implant

in Puskesmas Kasihan II Bantul is in the to-3 lowest position.

Objective Of Study : This study aims to describe the knowledge level of acceptor

KB Implant About Side Effect KB Implant In Puskesmas Kasihan II Bantul.

Research Methods : The type of this research is descriptive quantitativewith

Cross Sectional design. The population in this study was 58 acceptor KB Implant .

Sampling technique in this study used purposive sampling. The data collection

tool used a questionnaire sheet.

Result Study : The study of 58 acceptor KB Implant in Puskesmas Kasihan II

Bantul is besed on knowlodge level of acceptor KB Implant most of the

knowlodge enough as much 45 (77,6%), acceptor knowlodge about the types of

side effects most of the knowlodge enough as much 42 (77,4%), and about the

treatment of side effects most of the knowlodge enough as much 34 (58,6%).

Conclusion : The knowledgelevel level acceptor KB Implant about side effect KB

Implant in Puskesmas Kasihan II Bantul was in enough.

Keywords : Knowlodge, acceptor, KB Implant, side effects.

_______________________________________________________________

1Student of Midwifery Program School of Health Achmad Yani Yogyakarta

2Lecturer of Midwifery Program School of Health Achmad Yani Yogyakarta

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) jumlah penduduk dunia

mencapai 7,2 milyar hingga tahun 2013. Negara Indonesia berada di urutan ke-4

penduduk terbanyak di dunia setelah Cina, India, dan Amerika. Sensus penduduk

Indonesia 2013 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia 237.641.326 jiwa.

Penduduk Indonesia yang padat menggambarkan kurangnya keberhasilan

program Keluarga Berencana (KB). Berdasarkan penelitian World Health

Organization (WHO) di seluruh dunia, terdapat kematian ibu sebesar 500.000

jiwa pertahun. Kematian ibu tersebut terjadi terutama di negara berkembang

sebesar 99%. Hasil survei Demografi Kesehatan Indonesia (BKKBN, 2012)

menyatakan bahwa pada tahun 2012 angka kematian ibu sebesar 359/100.000

kelahiran hidup. Angka ini meningkat dari tahun 2007 yaitu sebesar 228/100.000

kelahiran hidup.

Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia dapat mempersulit

pemerintah dalam menekan Angka Kematian Ibu (AKI). Program Keluarga

Berencana (KB) Nasional merupakan ujung tombak dari pemerintah untuk

menyeimbangkan pertumbuhan penduduk. Angka Kematian Ibu (AKI)

merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 228 per 100.000 kelahiran

hidup. Indonesia sebagai salah satu negara tertinggi di Asia dan tertinggi ke-3 di

kawasan ASEAN (Depkes, 2012). Salah satu upaya pencegahan menurunkan AKI

di Indonesia adalah dengan menggerakkan masyarakat terutama PUS (Pasangan

Usia Subur), untuk ber-KB. Keluarga Berencana (KB) mempunyai posisi yang

strategis dalam upaya penanggulangan pertumbuhan penduduk melalui kelahiran,

pendewasaan usia perkawinan dan pembinaan ketahanan serta peningkatan

kesejahteraan keluarga. Pembangunan Keluarga Berencana Nasional diarahkan

pada terwujudnya Keluarga Berkualitas yang dimaksudkan adalah warga

Indonesia yang mempunyai jumlah anak yang ideal, sehat berpendidikan,

2

sejahterah berwawasan kedepan, terpenuhi hak-hak reproduksinya dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa (BKKBN, 2011).

Kebijakan pemerintah tentang KB saat ini mengarah pada pemakaian

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Metode Kontrasepsi Jangka

Panjang (MKJP) merupakan suatu metode kontrasepsi efektif karena dapat

memberikan perlindungan dari resiko kehamilan untuk jangka waktu hingga 10

(sepuluh) tahun. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), dinilai paling cost

effective dengan tingkat keberhasilan mencapai 99%. Penggunaan MKJP di

Indonesia sendiri relatif masih rendah yang dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti : faktor sosial, demografi, ekoomi, dan sarana serta faktor yang berkaitan

dengan kualitas pelayanan dari MKJP itu sendiri (BKKBN, 2012).

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dengan implan merupakan

salah satu metode unggulan, dinilai efektif dari segi kegunaan dan biaya dengan

tingkat keberhasilan mencapai 99%. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) atau

yang disebut Implan (susuk) adalah alat kontrasepsi yang disusupkan di bawah

kulit lengan atas sebelah dalam, yang terbuat dari sejenis silastik yang berisi

hormon. Implan sangat efektif (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan).

Implan mempunyai keuntungan yang tinggi yaitu sebagai perlindungan kehamilan

jangka panjang, pengembalian kesuburan cepat, tidak mengganggu produksi ASI,

dan tidak mengganggu hubungan seksual (Handayani, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian Maharani (2007), yang melakukan penelitian

hubungan lama pemakaian KB implan dengan keluhan akseptor menunjukkan

bahwa keluhan yang dirasakan 73% tidak teraturnya siklus menstruasi, dan 27%

teratur siklus menstruasinya. Amenore terjadi pada 30-40% wanita pada akhir

tahun pertama pemakaian, perdarahan tidak teratur terjadi pada sekitar 50%

wanita pada 3 bulan pertama, tetapi menurun hingga 30% pada bulan ke-6 dan

perdarahan memanjang paling banyak dialami pada 3 bulan pertama.

Sebagai tenaga kesehatan khususnya Bidan mempunyai peran untuk

membantu untuk menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu), dengan cara

membantu mempromosikan tentang Keluarga Berencana. Salah satu caranya

dengan memberikan konseling. Dalam melakukan konseling KB agar optimal

3

tenaga kesehatan bisa menggunakan alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK),

yang berisi informasi seputar kontrasepsi (Saifuddin, 2012). Kenyataannya

banyak wanita yang mengalami kesulitan dalam menentukan alat kontrasepsi

yang sesuai untuk dirinya. Kendala yang sering ditemukan karena kurangnya

pengetahuan. Banyak aspek yang harus dipertimbangkan yang meliputi derajat

status kesehatan, kemungkinan munculnya efek samping, kemungkinan adanya

kegagalan atau terjadi kehamilan yang tidak diinginkan, jumlah kisaran keluarga

yang diharapkan, persetujuan dari suami atau istri, nilai-nilai budaya, lingkungan

serta keluarga dan lain sebagainya (Everett, 2012).

Program Keluarga Berencana di Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan

November 2015, jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) adalah 552.22 dengan

akseptor KB aktif perempuan 439.605 (79,61%) meliputi KB IUD 115.253

(26,22%), MOW 20.855 (4,74%), Implan 29.536 (6,72%), Suntik 192.161

(43,71%), Pil 49.465 (11,25%). Bulan November tahun 2015 di Kabupaten

Bantul sendiri peserta KB aktif sebanyak 120.208 (23,54%). Implan berada pada

urutan ke-5 dengan jumlah akseptor 5.892 (4,90%), dibandingkan alkon lainnya

seperti peminat MOW dan MOP (BKKBN, 2015).

Data yang diperoleh dari hasil studi pendahuluan pada tanggal 9-10

Februari 2017 di Puskesmas Kasihan II Bantul, dengan jumlah PUS 8.435

meliputi akseptor KB MOW (441), MOP (55), IUD (1.477), Pil (826), Kondom

(627), Suntik (2.792), Implan (140). Dan angka drop out KB Implan di

Puskesmas Kasihan II Bantul sebanyak 13 akseptor dengan berbagai macam

alasan. Berdasarkan hasil wawancara kepada 8 responden didapatkan 5 orang tahu

tentang implan serta efek sampingnya dan 3 orang lain tidak begitu mengetahui

tentang efek samping KB Implan.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dari 8 orang didapatkan hasil bahwa

pengetahuan akseptor implan tentang impaln dan efek sampingnya sudah lebih

banyak yang mengetahuinya dibandingkan yang belum tahu, tetapi penggunaan

implan masih berada di posisi ke-3 terendah dibandingkan dengan alat kontrasepsi

lainnya.

4

Dari uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Gambaran Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Implan Tentang Efek Samping

KB Implan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan akseptor

KB implan tentang efek samping KB implan di Kerja Puskesmas Kasihan II

Bantul”?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB implan tentang efek samping KB

implan di Kerja Puskesmas Kasihan II Bantul.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB implan tentang jenis efek

samping implan di Puskesmas Kasihan II Bantul.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB implan tentang cara

penanganan efek samping KB implan di Puskesmas Kasihan II Bantul.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Menambah referensi terutama ilmu kebidanan khususnya dalam alat

kontrasepsi implan.

2. Manfaat Praktis

a. Bidan di Puskesmas Kasihan II Bantul

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai

bahan masukan bagi petugas kesehatan dalam memberikan konseling

tentang KB Implan daan efek sampingnya kepada calon akseptor.

b. Institusi STIKES A. Yani

Dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa STIKES A. Yani Yogyakarta

yang dapat diakses melalui perpustakaan.

c. Peneliti selanjutnya

Dapat dijadikan sumber acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya

sejenis.

5

d. Akseptor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk

meningkatkan motivasi masyarakat dalam keikutsertaannya mendukung

program pemerintah khususnya program KB dan dapat mengetahui efek

samping KB Implan serta cara mengatasinya.

E. Keaslian Penelitian

1. Rika Maryati (2013) meneliti tentang ”Tingkat Pengetahuan Akseptor KB

Implan Tentang Efek Samping KB Implan Di Bidan Yayuk Suprapti Desa

Taman Sragen”. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif

dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik sampling jenuh dengan jumlah responden 34 dan

penggumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian ini

tingkat pengetahuan akseptor KB Implan di bidan desa Yayuk Suprapti

didapatkan pengetahhuan baik sebanyak 2 (5,9%) responden, pengetahuan

cukup sebanyak 28 (82,3%) responden, dan pengetahuan kurang sebanyak

4 (11,8%) responden. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama

meneliti tentang efek samping KB Implan, sama-sama menggunakan

variabel tunggal, dan instrumen yang digunakan yaitu kuesioner.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah teknik

penyamplingan, lokasi dan waktu penelitian serta jumlah responden yang

digunakan untuk melakukan penelitian.

2. Aliyah Dwi Kurniati (2012) meneliti tentang “Tingkat Pengetahuan

Wanita Usia Subur Tentang KB Implan di Desa Mantingan Kec.

Mantingan Kab. Ngawi”. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif

kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan

pengambilan sampel dengan teknik quota sampling dengan jumlah

responden 157. Hasil dari penelitian ini adalah WUS dengan pengetahuan

baik sebanyak 111 (70,7%) responden, pengetahuan kurang sebanyak 24

(15,3%) responden, serta pengetahuan cukup sebanyak 24 (15,3%)

responden. Persamaan dalam penelitian ini adalah tema penelitian dan dan

6

desaian penelitian. Perbedaan dalam penelitian ini adalah teknik

pengambilan sampel, waktu dan lokasi penelitian, jumlah sampel dan

instrument yang digunakan.

3. Loreta Maharani (2011) meneliti tentang “Tingkat Pengetahuan PUS

Dalam Penggunaan Kontrasepsi Implan Di Puskesmas Pintu Angin Kota

Sibolga Sumatera Utara”. Desaian dalam penelitian ini menggunakan

deskriptif, instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner, teknik

pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah

responden 130. Hasil penelitian ini mayoritas tingkat pengetahuan ibu

kategori cukup yaitu sebanyak 78 (60%), mayoritas tingkat pengetahuan

baik sebanyak 98 (75,4%). Persamaan dalam penelitian ini adalah tema

penelitian, instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Perbedaan dalam

penelitian adalah waktu dan lokasi penelitian, teknik pengambilan sampel,

serta jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian.

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kasihan II Bantul,

Yogyakarta yang beralamat di Jl. Padokan Kecamatan Kasihan,

Tirtonirmolo Bantul, wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Bantul terdiri

atas 2 desa yaitu desa Tirtonirmolo dan Ngestiharrjo. Pelayanan kesehatan

dasar di Puskemas Kasihan II Bantul meliputi KIA termasuk KB, usaha

kesehatan gizi masyarakat, kesehatan lingkungan, pemberantasan dan

pencegahan penyakit menular (P2M), Pengobatan termasuk penanganan

darurat karena kecelakaan, dan promosi kesehatan. Jam pelayanan

Puskesmas Kasihan II Bantul hari Senin-Kamis jam 07.30-14.30 wib,

Jum’at jam 07.30-11.30 wib, Sabtu jam 07.30-13.00 wib. Program-

program layanan kesehatan di Puskesmas Kasihan II Bantul bersifat

promotif, preventif, dan rehalibitatif.

Jumlah tenaga kesehatan khususnya kebidanan di Puskesmas

Kasihan II Bantul berjumlah 6 (enam) orang , untuk program Kesehatan

Ibu dan Anak (KIA) melayani pemeriksaan kehamilan, Keluarga

Berencana (KB), imunisasi, persalinan, pemeriksaan ibu nifas, dan

pengobatan anak. Pelayanan KIA dilaksanakan setiap hari Senin-Sabtu

sampai selesai. Di Puskesmas Kasihan II Bantul, sebelum memberikan

pelayanan khususnya KB, akseptor terlebih dahulu diberikan konseling.

Pemberian konseling kepada akseptor bidan menggunakan lembar balik

untuk lebih memudahkan akseptor dalam memahami yang disampaikan

bidan.

2. Karakteristik Subyek Penelitian

Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan

berdasarkan umur, pendidikan, paritas, dan pekerjaan yang diuraikan

sebagai berikut

38

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Akseptor KB Implan berdasarkan

karakteristik Di Puskesmas Kasihan II Bantul

Karaktristik Frekuensi Persentase (%)

Umur

<20 tahun 2 3,4 %

20-35 tahun 27 46,6 %

>35 tahun 29 50,0 %

Jumlah 58 100

Pendidikan

SD-SMP 18 31,0 %

SMA-Sederajat 32 55,2 %

Perguruan Tinggi 8 13,8 %

Jumlah 58 100

Paritas

1 3 5,2 %

2-3 41 70,7 %

>3 14 24,1 %

Jumlah 58 100

Pekerjaan

IRT 32 55,2 %

Swasta 19 32,8 %

PNS 7 12,1 %

Jumlah 58 100

(Sumber : Data Primer, 2017)

Berdasarkan tabel 3, menunjukkan sebagian besar akseptor implan di Puskesmas

Kasihan II Bantul, berumur > 35 tahun sebanyak 29 orang (50,0 %), pendidikan

responden mayoritas tamatan SMA/Sederajat dengan jumlah 32 orang (55,2 %),

berdasarkan jumlah anak diketahui sebagian besar mempunyai anak 2-3 anak

sebanyak 41 orang (70,7 %) dan pekerjaan akseptor mayoritasnya menjadi Ibu

Rumah Tangga (IRT) sebanyak 32 orang (55,2 %).

1. Pengetahuan Akseptor Tentang Efek Samping Implan

Pengetahuan akseptor KB Implan tentang efek samping KB Implan di

Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta diuraikan sebagai berikut :

a. Pengetahuan akseptor tentang efek samping KB Implan

39

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Akseptor Berdasarkan Pengetahuan

Terhadap Efek Samping KB Implan Di Puskesmas Kasihan II

Bantul

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 2 3,4 %

Cukup 45 77,6 %

Kurang 11 19,0 %

Jumlah 58 100

(Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 4. diketahui bahwa secara umum pengetahuan akseptor KB

Implan tentang efek samping KB Implan di Puskesmas Kasihan II Bantul

sebagian besar adalah kategori cukup sebanyak 45 orang (77,6 %).

b. Tingkat Pengetahuan akseptor tentang jenis efek samping dan penanganannya

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Akseptor Berdasarkan Jenis Efek

Samping KB Implan dan penangannya Di Puskesmas Kasihan II

Bantul

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Jenis Efek Samping

Baik 2 3,4 %

Cukup 42 72,4 %

Kurang 14 24,1 %

Jumlah 58 100

Penanganan Efek Samping

Baik 13 22,4 %

Cukup 34 58,6 %

Kurang 11 19,0 %

Jumlah 58 100

(Sumber : Data Primer 2017)

Berdasarkan tabel 5. Diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan akseptor KB

Implan di Puskesmas Kasihan II Bantul mengenai jenis efek samping KB Implan

di kategorikan cukup yaitu sebanyak 42 orang (72,4 %), dan untuk

penanganannya diketahuai frekuensi terbanyak yaitu akseptor yang memiliki

pengetahuan cukup sebanyak 34 orang (58,6 %).

40

B. Pembahasan

1. Tingkat pengetahuan secara umum pada akseptor KB Implan di Puskesmas

Kasihan II Bantul

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa secara umum

pengetahuan akseptor KB Implan tentang efek samping KB Implan di Puskesmas

Kasihan II Bantul sebagian besar adalah kategori cukup 45 orang (77,6 %).

Menurut Notoatmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil dari tahu sebagai

akibar proses pengindaraan terhadap objek tertentu melalui panca indera dan

sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang

dihadapinya dimana pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman langsung

maupun melalui pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2010). Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitiannya Rika Maryati (2013) yang berjudul “Tingkat

Pengetahuan Akseptor KB Implan Tentang Efek Samping KB Implan Di Bidan

Yayuk Suprapti Desa Taman Sragen” yang menunjukkan tingkat pengetahuan

akseptor implan adalah kategori cukup.

Menurut Suliha dalam Sari dkk (2010), faktor yang mempengaruhi

pengetahuan dalah tingkat pendidikan, informasi, budaya, pengalaman, sosial

ekonomi dan pekerjaan. Pendidikan adalah upaya yang memberikan pengetahuan

sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Makin tinggi

pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.

Dengan pendidikan tinggi maka, seseorang akan cendrung untuk mendapatkan

informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak

informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang

kesehatan (Sari dkk, 2010). Menurut penelitian membuktikan bahwa perilaku

yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada perilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki oleh seeseorang calon

akseptor akan mempengaruhi keputusannya dan keberlangsungannya dalam ber-

KB (Khotima, 2011).

Dilihat dari pendidikan responden sebagian besar adalah Sekolah

Menengah Atas (SMA) sebanyak 32 orang (55,2 %). Pendidikan turut

41

menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan

yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka

semakin baik pula pengetahuannya. Pendidikan yang djalani seseorang memiliki

pengaruh pada peningkatan kemampuan berpikir, dengan kata lain seseorang yang

berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil keputusan yang lebih rasional,

umumnya terbuka untuk menerima perubahan atau hal baru dibandingkan dengan

individu yang berpendidikan lebih rendah. Menurut Sari dkk (2009), pendidikan

adalah upaya yang memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku

positif yang meningkat. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak

pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

Berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden adalah sebagai Ibu

Rumah Tangga sebanyak 32 orang (55,2 %). Salah satu faktor pembentuk

pengetahuan seseorang adalah lingkungan sosial termaksud didalamnya

lingkungan kerja. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi khususnya yang berbasis internet, memudahkan seseorang untuk

memperoleh informasi dan sumber pengetahuan up to date kapanpun dan

dimanapun tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu (Erfendi, 2008). Pekerjaan

umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan

mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Tingkat pekerjaan

berpengaruh dalam pemilihan alat kontrasepsi karena lingkungan, pekerjaan yang

mendorong seseorang dalam pemilihan kontrasepsi.

Berdasarkan umur akseptor diketahui sebagian besar akseptor berumur

>35 tahun sebesar 29 orang (50,0 %). Dengan usia lebih >35 tahun secara

psikologis telah masuk akal dalam rentang usia dewasa madya dimana seseorang

semakin mencapai kematangan emosional sehingga mampu mengambil keputusan

yang tepat dalam hal yang berhubungan dengan dirinya. Seperti yang

dikemukakan oleh Prananjaya cit Puspitiwati (2012) yang menyebutkan semakin

tua usia seseorang maka semakin banyak pengalaman, pengetahuan dan keahlian

sehingga semakin arif dalam mengambil keputusan atau tindakan.

42

2. Berdasarkan Dimensi Tingkat Pengetahuan Akseptor Keluarga Berencana

Tentang Jenis Efek Samping dan Penangannya

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa pengetahuan akseptor

KB Implan mengenai jenis-jenis efek samping KB Implan sebagian besar adalah

kategori cukup (72,4 %), pengetahuan tentang jenis-jenis efek samping KB

Implan termaksuk ke tingkat pengetahuan “tahu”. Menurut Budiman & Riyanto

(2013), tahu artinya dapat mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya.

Pengetahuan merupakan hasil atau “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu

obyek tertentu. Proses pengindraan trjadi melalui panca indra manusia yakni indra

penglihatan, penciuman, pendengaran, perasa, dan peraba melalui kulit.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangaat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (Overt behavior) Notoatmodjo (2010).

Ukuran bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat menjawab pertanyaan

yang diberikan. Pengetahuan akseptor implan tentang jenis-jenis efek samping

menunjukkan akseptor implan mampu menjawab pertanyaan tentang jenis-jenis

efek samping implan seperti gangguan haid, perubahan berat badan, dan efek

samping lainnya. Dari hasil penelitian sebagian besar jawaban responden yang

banyak salah pada nomer 16, 17, 18 tentang efek samping KB Implan. Menurut

Sari dkk (2009) faktor yang mempengarui pengetahuan adalah tingkat pendidikan,

informasi, budaya, pengalaman, sosial ekonomi dan pekerjaan. Banyaknya

akseptor yang memiliki pengetahuan cukup dikarenakan responden sebagian

besar berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sehingga sudah mengetahui

tentang alat kontrasepsi yang akan digunakan.

Pengetahuan akseptor KB Implan tentang cara penanganan efek samping

KB Implan di Puskesmas Kasihan II Bantul dikategorikan sebagian besar adalah

kategori cukup (34,2%). Dari hasil penelitian sebagian besar responden dapat

menjawab pertanyaan nomer 26 dan 27 yaitu tentang penanganan efek samping.

Menurut Mulyani (2013) efek samping yang timbul dari berbagai jenis efek

samping seperti gangguan haid, depresi, keputihan, jerawat, perubahan libido,

perubahan BB, efek pada sistem reproduksi, dan efek samping lainnya dapat

diatasi dengan pengobatan dan pemberian konseling. Banyak akseptor yang

43

memiliki pengetahuan cukup dikarenakan akseptor sebelum menggunakan alat

kontrsepsi tersebut diberikan konseling terlebih dahulu sebelum akseptor

melakukan pemasangan. Karena sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan

mempunyai peran untuk membantu menurunkan Angka Kematian Ibu, dengan

cara membantu mempromosikan tentang Keluarga Berencana. Salah satunya

dengan memberikan konseling. Dalam melakukan konseling konseling KB agar

optimal bidan menggunakan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK), yang

berisi informasi seputar kontrasepsi (Saifuddin, 2012). Seperti hasil pengamatan

yang dilakukan pada Puskesmas Kasihan II Bantul, bahwa bidan sebelum

melakukan pemasangan terlebih dahulu memberikan informasi kepada calon

akseptor melalui media lembar balik.

c. Keterbatasan Penelitian

Peneliti mengalami sedikit masalah yaitu kesulitan peneliti untuk menemui

responden di Puskesmas dan mengharuskan peneliti melakukan penelitian secara

door to door, dan pada saat responden mengisi kuesioner seringkali responden

terburu-buru karena aktivitas responden sehingga responden menjawab

pertanyaan kurang optimal yang disebabkan kurangnya konsentrasi.

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data penelitian mengambil judul “Tingkat

Pengetahuan Akseptor KB Implan Tentang Efek Samping KB Implan Di

Puskesmas Kasihan II Bantul dengan responden sebanyak 59 orang.

Tingkat pengetahuan responden dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan akseptor KB Implan tentang efek samping KB

Implan sebagian besar dalam kategori cukup (77,6 %).

2. Tingkat pengetahuan akseptor KB Implan tentang jenis efek samping

KB Implan sebagian besar dalam kategori cukup (72,4 %).

3. Tingkat Pengetahuan akseptor KB Implan tentang cara penanganan

efek samping KB Implan sebagian besar dalam kategori cukup (58,6

%).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut :

1. Puskesmas Kasihan II Bantul

Tenaga kesehatan khususnya bidan agar lebih sering mengadakan

penyuluhan tentang KB dan mengajak responden untuk berpartisipasi

aktif serta mendukung program KB.

2. Institusi STIKES A.Yani

Menambah bahan referensi kepustakaan hasil kajian ilmiah tentang

KB yang dapat dijadikan acuan untuk pengembangan dan kajian

ilmiah mahasiswa.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk mengembangkan

penelitian dengan menambahkan variabel lain seperti pengetahuan

tentang kontrasepsi implan atau kejadian drop out implan dan

45

menggunakan responden yang lebih banyak sehingga didapatkan hasil

yang lebih baik.

4. Akseptor

Bersedia mengikuti penyuluhan dan aktif bertanya serta menanggapi

agar dapat mengetahui bagaimana cara memilih dan menggunakan

alat kontrasepsi yang benar dan sesuai sertaa dapat mengetahui efek

samping yang ditimbulkandan cara mengatasinya.

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, A. P. (2014). Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan Dan Kesehatan

Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta

Rineka Cipta.

Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.

BKKBN. (2010). Hasil Pelaksanaan Sub Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Direktorat Pelaporan dan Statistik.

_______. (2011). Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Kecil Berkualitas.

Jakarta : BKKBN.

_______. (2012). Cukilan Data Program Keluarga Berencana (KB) KN Nomor

246 ISSN : Jakarta.

_______. (2015). Tingkat Prevalensi Peserta KB Tahun 2015. Yogyakarta :

BKKBN.

Budiarto. E. (2011). Metodologi Pnelitian Kedokteran. Jakarta : EGC

Depkes RI (2007). Pelayanan Keluarga Berencana.Depkes RI.

Depkes RI (2012). Angka Kematian Ibu. Depkes RI.

Erfendi (2008). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana.Bandung : Alfabeta

Everett, Suzanne. (2012). Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual

Reproduksi. Jakarta: EGC.

Handayani, Sri. (2012). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta :

Pustaka Rihana.

Hartanto, Hanafi. (2012). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi cet-5. Jakarta :

Pustaka Sinar Harapan.

Irianto, K. (2014). Pelayanan Keluarga Berencana. Bandung : Alfabeta.

Khotima. (2011). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Istri Dengan Pemilihan

Kontrasepsi Vasektomi Pada Pasangan Usia Subur. Semarang. UNDIP.

Kurniati. Dwi. A. (2012).Tingkat Pengetahuan WUS Tentang KB Implan Di Desa

Mantingan Kec. Mantingan Kab. Ngawi. KTI.

Maharani, Loreta. (2011). Tingkat Pengetahuan PUS Dalam Penggunaan

Kontrasepsi Implan Di Puskesmas Pintu Angin Kota Sibolga Sumatera

Utara. KTI.

Manuaba, I.A.C (2012). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Mulyani, Rinawati. (2013). Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Maryati, Rika. (2013). Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Implan Tentang Efek

Samping KB Implan Di Bidan Yayuk Suprapti Desa Taman Sragen. KTI

Nasir, dkk. (2011). Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian

Keperawatan (Ed. 2). Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

____________. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Saifuddin. (2012). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT

Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.

Sari dan Utami. (2009). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB

Hormonal Dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Gangguan

Menstruasi di Kel. Pablengan Kab. Karang Anyar. Kartasastra : FIK

UMS.

Sugiyono. (2012). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sulistyawati, Ari. (2011). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba

Medika.

Suyanto dan Salamah. (2009). Riset Kebidanan. Metodologi & Aplikasi.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Oesman. (2009). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemakaian MKJP. Analis

Lanjut SDKI 2002. Jakarta. BKKBN.

Prawihardjo, S. (2010). Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawihardjo.

Riyanto, A. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :

Nuha Medika.

Riwidikdo, H. (2008). Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Cendikia Press.

Widoyoko, E. P. (2012). Tehnik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Wiknjosastro, H. (2011). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sawono Prawihardjo.

Yuhaedi, T. (2013). Buku Ajar Kependudukan dan Pelayanan KB. Jakarta : EGC.

L

A

M

P

I

R

A

N

KUESIONER

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PADA AKSEPTOR KB

IMPLAN TENTANG EFEK SAMPING KB IMPLAN

DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL

A. Biodata Responden No : Tanggal :

Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini dengan cara tanda ceklis (√) pada

jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda atau menulis pada kolom

yang telah disediakan.

1. Nama :……………………………………….

2. Umur : a) < 20 tahun

b) 20-35 tahun

c) > 35 tahun

3. Pendidikan : a) SD, SMP/Sederajat

b) SMA/Sederajat

c) Pendidikan Tinggi/Akademi

4. Jumlah Anak : a) 1

b) 2-3

c) > 3

5. Pekerjaan : a) PNS

b) IRT

c) Swasta

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PADA AKSEPTOR

KB IMPLAN TENTANG EFEK SAMPING KB IMPLAN

DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL

Petunjuk Pengisian :

3. Isilah identitas anda secara lengkap dan benar

4. Bacalah dengan teliti pernyataan sebelum anda menjawab

5. Berilah jawaban yang benar dan sejujurnya menurut pendapat anda agar

diperoleh data yang benar, akurat, dan obyektif

6. Berilah tanda checklist (√ ) pada kolom yang sesuai dengan jawaban yang anda

pilih

7. Keterangan jawaban

B : Benar

S : Salah

NO Pertanyaan Benar Salah

Efek Samping KB Implan

1. Beberapa pengguna KB Implan akan

mengalami perubahan pola haid pada tahun

pertama.

2. Semua pengguna implan akan meengalami

perdarahan yang banyak selama

menggunakan implan.

3. Semua pengguna implan berhenti mengalami

haid selama ,memakai implan.

4. Jarang penggguna implan akan mengalami

tidak datangnya haid setelah menggunakan

implan.

5. Efek samping penggunaan implan bisa

menyebabkan perdarahan bercak-bercak.

6. Semua pengguna implan selama 3 bulan

berturut-turut tidak akan mengalami haid.

7. Pada pengguna implan, akibat depresi dapat

menyebabkan tubuh kekurangan vitamin.

8. Gejala depresi ditandai dengan rasa lesu, dan

tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas.

9. Pada pengguna implan yang mengalami

depresi, tidak dianjurkan untuk mengganti

alat kontrasepsi.

10. Keputihan jarang terjadi pada pengguna

implan.

11. Keputihan normal bisa disebabkan karena

stres dan kelelahan.

12. Jerawat muncul akibat peningkatan produksi

minyak.

13. Semua yang menggunakan implan akan

timbul jerawat.

14. Semua pengguna implan akan mengalami

kenaikan gairah seksual.

15. Tidak selalu pengguna implan akan

mengalami berat badan.

16. Semua yang menggunakan implan akan

ditemukan penyakit kista ovarium.

17. Penggunaan implan bisa menyebabkan

bertambahnya resiko dari kehamilan diluar

kandungan (ektopik).

18. Pada pengguna implan yang mengalami

penyakit kista ovarium, cara mengatasinya

tidak perlu dilakukan proses pembedahan.

19. Sakit kepala pada pengguna implan

disebabkan hormon estrogen.

20. Sakit kepala, nyeri payudara dan perubahan

mood adalah efek samping lainnya dari

implan.

21. Nyeri payudara disebabkan gangguan

keseimbangan hormon estrogen dan

progesterone.

22. Apabila sakit kepala ibu berlanjut, ibu tetap

dianjurkan menggunakan KB Implan

23. Bagi pengguna implan yang baru

menggunakan KB Implan akan mengalami

kecemasan karena proses

pemasangan/pelepasan

Penanganan Efek Samping KB Implan

24. Pada pengguna implan yang mengalami

depresi, terapi psikilogis sangat cocok bagi

penderita depresi.

25. Penanganan pada penderita yang mengalami

jerawat yaitu dengan cara menggunakan

kosmetik yang mahal

26. Bila pengguna implan terlalu kurus, maka

dianjurkan diet tinggi kalori.

27. Diet rendah kalori dan olahraga teratur adalah

cara untuk menurunkan berat badan.

28. Tidak dianjurkan untuk mengganti alat

kontrasepsi pada akseptor yang mengalami

kenaikan berat badan.

29. Jika pengguna implan mengalami nyeri

payudara maka anjurkan klien mengguna BH

yang kecil dan sesak.

30. Tidak menganjurkan klien yang mengalami

sakit kepala berkelanjutan untuk mengganti

alat kontrasepsi