118
GAMBARAN PERAN PERAWAT DALAM PENATALAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) ANAK DI BANGSAL IBNU SINA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Karya Tulis Ilmiah Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Disusun oleh: RETNO CAHYANI 20040320109 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2008

GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

  • Upload
    lycong

  • View
    247

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

GAMBARAN PERAN PERAWAT DALAM PENATALAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DBD (DEMAM BERDARAH

DENGUE) ANAK DI BANGSAL IBNU SINA RUMAH SAKIT PKU

MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat

Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh:

RETNO CAHYANI

20040320109

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2008

Page 2: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

i

GAMBARAN PERAN PERAWAT DALAM PENATALAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DBD

(DEMAM BERDARAH DENGUE) ANAK DI BANGSAL IBNU SINA

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat

Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh:

RETNO CAHYANI

20040320109

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2008

Page 3: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

GAMBARAN PERAN PERAWAT DALAM PENATALAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DBD

(DEMAM BERDARAH DENGUE) ANAK DI BANGSAL IBNU SINA

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pada tanggal: 08 November 2008

RETNO CAHYANI

20040320109

Dosen Pembimbing

(dr. Kusbariyanto, M. Kes)

Page 4: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

iii

HALAMAN PANGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah

GAMBARAN PERAN PERAWAT DALAM PENATALAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DBD

(DEMAM BERDARAH DENGUE) ANAK DI BANGSAL IBNU SINA

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Telah diseminarkan dan diujikan pada tanggal:

08 November 2008

Oleh:

RETNO CAHYANI

NIM 20040320109

Dewan Penguji:

dr. Kusbariyanto., M. Kes (………………….)

Noor Ariyani R., S.Kep, Ns (...........................)

Mengetahui

Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(dr. H. Erwin Santosa, Sp.A., M. Kes)

Page 5: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

iv

“Sesungguhnya,

dalam menciptakan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang

terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring

dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi

(seraya berkata) :

YA Tuhan kami,

tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia

Maha Suci Engkau,

maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

(Q. S Ali Imron: 190-191)

Ya Rabb,

jauhkan hati ini dari sombong dan angkuh ketika diri berilmulindungi hati ini dari malas putus asa ketika diri bodohsebagai tanda syukurku atas nikmatNYA berupa :

Ibu,Ibu,Ibu,dan Bapak, mereka yang bahagianya kunanti dan

kusayang, karena tanda pengorbananya aku tidak bisa seperti sekarang ini.mereka yangkusayang:

kak’Solihin dan kak’Andry (yang selalalu menemaniku dalam suka dan duka baik dorongan spiritual dan moril tanpa mengenal lelah),Yu’Fatim,

M’Fandi,M’munir,Agus

saudara-saudaraku yang tinggal di Jogja;harapan dan keindahan persaudaraan

Sahabat-Sahabat Dalam Hidup:

Afni,Cory,Dije,Dieca,Sundari,Rini,ipoeng(geng AsramaMenurIndah),T’Susan,Yuli,Selvy,Imadan temen-temen lain yang belum Ku-

sebut namanya atas dorongan,nasehat,dan bantuanya; keteladanan dan kebersamaan

Bunga Keberanian yang menjaga; kesabaran dan kelembutan

TERIMA KASIH….

Page 6: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaahirabbil’aalamin, segala puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Rabb Semesta Alam, Allah S. W. T, yang atas izin dan kehendak-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa, shalawat dan salam juga Penulis haturkan kepada manusia teladan terbaik Rasul-Nya Muhammad S.A.W, serta kepada keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia akhir zaman.

Penulisan skripsi yang berjudul GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP PERAWATAN PASIEN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) ANAK DI BANGSAL IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ini dapat terselesaikan atas bantuan berbagai pihak. Oleh karenanya, Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada:

1. dr. H. Erwin Santosa, Sp.A., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyusun karya tulis ilmiah ini.

2. Uswatun Khasanah, MNS, selaku Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

3. dr. Kusbariyanto, M. Kes, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.

4. Sri Sumaryani, S.Kep, Ns MKep, Sp.Mat, yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengujian, koreksi dan saran terhadap Karya Tulis ini.

5. Bapak Direktur RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Teman-temanku semua yang telah memberikan support dan do’a yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna oleh karenanya penulis

mengharapkan saran dan kritik yang dapat membantu demi penyempurnaan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan Taufik, Hidayah serta Inayah-Nya kepada kita. Amin. Wassalamu allaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, 08 November 2008

Retno Cahyani

Page 7: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………….………………...………..……..i

HALAMAN PERSETUJUAN………………....…..….……………….……..……..ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………..……….iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................................iv

KATA PENGANTAR…..…………………………………….………….…….........v

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….......vi

DAFTAR TABEL …………………………………………….…………….…........xi

DAFTAR SKEMA………………………………………………………………....xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….…...xiv

INTISARI …………………………………….…………………………………….xv

ABSTRACT ……………………………………………………….….……...…....xvi

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………..….1

A. Latar Belakang Masalah……………….………………….……...……..1

B. Rumusan Masalah………………………….…………………………....4

C. Tujuan Penelitian………………...…………...………………..…..........5

D. Manfaat Penelitian………………..................………………..…………5

Page 8: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

vii

E. Ruang Lingkup Penelitian..……………………..……………..……..…6

F. Keaslian Penelitian………………………………………………….......7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………...….9

A. Peran Perawat ………………………………………………………….....9

B. Proses Asuhan Keperawatan……………………………..…….……......12

1. Pengkajian keperawatan……………………………………………..13

2. Diagnosis keperawatan………………………………………………13

3. Rencana keperawatan………………………………………………..15

4. Implementasi keperawatan…………………………………..………15

5. Evaluasi keperawatan………………………………………………..16

6. Dokumentasi asuhan keperawatan…………………………………...17

C. Asuhan keperawatan Demam Berdarah Dengue ………………………..18

D. Demam Berdarah Dengue………………………………………………..32

1. Definisi………………………………………………………..……..32

2. Patofisiologi…………...……………………………………………..32

3. Gambaran klinis……………………………………………………...36

4. Diagnosis…………………………………………………………….38

5. Penatalaksanaan……………………………………………………...39

6. Pencegahan…………………………………………………………..42

E. Kerangka Konsep……….………………….………………….….……...43

F. Pertanyaan Peneliti………………………………………………………43

Page 9: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

viii

BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………………..44

A. Desain Penelitian……………….………….………………….………….44

B. Populasi dan Sampel Penelitian………….…………….……..…………..44

C. Lokasi dan Waktu Penelitian…….…………………..…………..……….45

D. Variabel dan Definisi Operasional…….………………….…….………...46

1. Variabel………………………………………………………………46

2. Definisi operasional……………………………………………….....46

E. Instrumen Penelitian.………………………………………..…...………..47

F. Cara Pengumpulan Data….…...……………………….…….…...……….48

G. Uji Validitas dan Reliabilitas….……………………….…….…………...49

1. Uji validitas…………………………………………………………..49

2. Reliabilitas…………………………………………………………...49

H. Metode Analisis Data…………………………………….……….………51

I. Kesulitan Penelitian……………………….……………….……………...52

J. Etika Penelitian………………………….………………….……...…......53

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………55

A. Hasil Penelitian …………………………………………………………..55

1. Gambaran umum lokasi penelitian ………………………………….55

2. Karakteristik responden ……………………………………………..56

3. Distribusi pada pasien DBD di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta………………………………………...58

Page 10: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

ix

4. Lama perawatan pada pasien DBD di bangsal Ibnu sina RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta............………………………………...59

5. gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan

pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta…………………………………………………………...59

a. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan pengkajian

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta……… …………………………...59

b. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan diagnosis

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta …………………………………...60

c. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan rencana tindakan

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta …………………….……………..62

d. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan tindakan

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta …………………………………...63

e. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan evaluasi

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta …………………………………...64

Page 11: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

x

f. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan dokumentasi

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta …………………………………...65

B. Pembahasan……………………………………………………………….66

1. Karakteristik responden ……………………………………………..66

2. Distribusi pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina rumah sakit

PKU Muhammadiyah Yogyakarta….. ………...……………………69

3. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada

pasien DBD anak di Bangsal Ibnu Sina rumah sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta ………………………………………..70

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………83

A. Kesimpulan ..............................................................................................83

B. Saran..........................................................................................................83

C. Kekuatan dan kelemahan penelitian.........................................................85

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….86

LAMPIRAN………………………………………………………………………...

Page 12: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, dan lama kerja Bangsal Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta…………............………………...........................……56

Tabel 4.2 Distribusi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan di Bangsal Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta…...................................................................................57

Tabel 4.3 Distribusi pasien DBD anak berdasarkan jenis kelamin di Bangsal Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta……....................58

Tabel 4.4 Lama perawtan pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta…………...…………………………59

Tabel 4.5 Gambaran peran perawata dalam pelaksanaan pengkajian keperawatan yang dilakukan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta……...………………………...60

Tabel 4.6 Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan diagnosis keperawatan yang dilakukan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta……………………………......60

Tabel 4.7 Gambaran diagnosis keperawatan pada pasien DBD……………..61

Tabel 4.8 Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta……………….....63

Tabel 4.9 Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta …………………………...…..63

Page 13: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

xii

DAFTAR TABEL (Lanj.)

Tabel 4.10 Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan evaluasi keperawatan yang dilakukan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta …………...………………...64

Tabel 4.11 Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan dokumentasi keperawatan yang dilakukan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta …………...…..65

Page 14: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

xiii

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Konsep Penelitian………...………………………...…43

Page 15: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat ijin penelitian dari PSIK UMY.

Lampiran 2 Surat ijin penelitian dari RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Lampiran 3 Surat permohonan bersedia menjadi responden.

Lampiran 4 Kuesioner penelitian

Lampiran 5 Data penelitian gambaran peran perawat dalam pelaksanaan

asuhan keperawatan pasien DB/DBD anak di RSU PKU

Muhammadiyah Yogyakarta.

Page 16: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

xv

Retno Cahyani. (2008). Gambaran Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) Anak di Bangsal Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Pembimbing :

dr. Kusbariyanto, M. Kes

INTISARI

Peran perawat merupakan tugas utama dalam peningkatan pelanyanan sebuah rumah sakit, termasuk dalam pemberian asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan menjadi salah satu tolak ukur dalam pemberian perawatan pasien terutama pasien DBD. Peran perawat terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, advocat, kolaborator, konsultan, pendidik dan peneliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah gambaran peran perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pasien demam berdarah dengue anak di Bangsal Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode diskriptif non eksperimen, jumlah sampel 12 perawat yang diambil dari semua jumlah populasi perawat di Bangsal Ibnu Sina. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar isian dan disajikan dalam bentuk kuissoner.

Hasil penelitian peran perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien DBD anak rata-rata kategori baik. Hasil pengamatan peran perawat dalam pelaksanaan pengkajian seluruhnya baik, perawat dapat memperhatikan respon klien sehingga masalah yang dihadapi oleh pasien teridentifikasi. Diagnosis seluruhnya baik karena perawat telah melakukan pengkajian mendalam pada pasien maka penyusunan diagnosis dapat optimal, rencana tindakan 91,7% dan tindakan keperawatan 75% cukup masih ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan rencana tindakan dan implementasi pelaksanaan asuhan keperawatan, evaluasi dan dokumentasi 91,7% baik perawat telah memperhatikan hasil tindakan yang telah dilakukan, dengan peran perawat yang professional sesuai standar asuhan keperawatan yang baik mampu membawa perubahan pada pasien.

Dengan mempertimbangkan hasil penelitian ini, penulis mengharapkan agar peran perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan khususnya perawatan pasien demam dengue dan demam berdarah dengue di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta lebih ditingkatkan.

Kata kunci: DBD, peran perawat, penatalaksanaan asuhan keperawatan.

Page 17: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

xvi

Retno Cahyani. (2008). Description of Nursing Role on intervention of nursing treatment of DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) to child patient in Ibnu Sina Class PKU Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta.

Adviser:

dr. Kusbariyanto, M. Kes

ABSTRACT

Nursing role is priorities task on intervention of nursing treatment in hospital, so advocate to patient, education, coordination, consultation, and research. Dengue fever (DF) and dengue hemorrhagic fever (DHF) represent endemic disease some region in Indonesia especially _ certain month of the rains moment. In Yogyakarta in the year 2006-2007 number painfulness of tired dengue 16.803 per 10.000 resident. Target of this research is to know how biro ration nurse role on intervention of nursing treatment of DHF to child patient in Ibnu Sina class PKU Muhammadiyah hospital of Yogyakarta.

This study using method of descriptive non experiment, amount of sample 12 take nurse, from all nurse population in Ibnu Sina class. Intake of date done by using stuffing sheet and presented in the from of cuisine.

Result of this study, nurse role on treatment to upbringing execution with child patient of DF/DHF on category level of the good. Result of perception of study 100% good, nurse can paying attention of client respond so that the problem of which is possible faced by patient identify, diagnosis 100% good because nurse after circumstantial study hence compilation of diagnosis is optimal. The action plan 91,7% and treatment action 75% enough still many matter which must be paid attention in executing action plan and implementation execution of treatment upbringing, nurse on evaluation and documentation 91,7% good have pain attention result of action which have been done, by perceiving it action can bring change at patient or still require furthermore action.

By considering result of this study, writer expect nurse role on intervention of nursing especially treatment of DHF patient in PKU Muhammadiyah hospital of Yogyakarta more improved.

Keyword: DHF, nurse role, intervention of nursing treatment.

Page 18: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Selama hampir dua abad, penyakit dengue digolongkan sejajar dengan

penyakit demam, pilek, diare, yaitu sebagai penyakit penyesuaian diri

seseorang terhadap iklim tropis. Namun sejak timbulnya wabah DBD (Demam

Berdarah Dengue) di Manila pada Tahun 1953-1954, yang disertai renjatan

(syok) dan pendarahan gastrointestinal yang berakhir dengan kematian

penderita, pandangan ini berubah. Kenyataan sekarang ialah bahwa virus

dengue menempati urutan kedelapan sebagai penyebab kesakitan di Negara-

negara kawasan Asia Tenggara Barat dan Pasifik Barat.

Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan masalah

kesehatan di Indonesia, hal ini dari kenyataan yang ada di seluruh wilayah di

Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit DBD. Sebab baik virus

penyebab maupun nyamuk penularnya sudah tersebar luas diperumahan

penduduk maupun fasilitas umum di seluruh Indonesia (Sungkar. S, 2005).

Laporan yang ada sampai saat ini penyakit DBD sudah menjadi masalah yang

endemis pada 122 daerah Tingkat II, 605 daerah Kecamatan dan 1800 Desa

atau Kelurahan di Indonesia (Widodo Darmowandowo, 2001).

Di Indonesia Demam Berdarah Dengue pertama kali dicurigai muncul di

Surabaya tahun 1968 tetapi konfirmasi virologis baru diperoleh pada tahun

1970.

Page 19: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

2

Di Jakarta dilaporkan pertama kali oleh Kho et al (1969), kemudian

berturut-turut di Bandung dan Yogyakarta, sejak tahun 1973 penyakit dengue

tidak hanya menyerang daerah urban tetapi juga menyerang daerah rural (Eran

et al, 1988). Insiden tertinggi kasus yang dilaporkan ialah pada tahun 1998

(45.548 kasus dengan kematian sebanyak 1414 orang), tahun 1999 (21.134

kasus), tahun 2000 (33.443 kasus ), tahun 2001 (45.904 kasus), tahun 2002

(40.377 kasus), tahun 2003 (50.131 kasus), tahun 2004 (26.015 kasus dengan

jumlah kematian sebanyak 389 orang), dan pada tahun 2006-2007, kasus

demam berdarah di Indonesia mencapai 16.803 kasus dan kasus yang

meninggal akibat DBD sebanyak 267 kasus (Depkes, 2007). Dan data

sementara selama kurun waktu bulan Januari sampai September tahun 2008

kasus demam dengue di Yogyakarta mencapai 1.768 penderita dengan 15

orang meninggal dunia (Depkes Provinsi DIY, 2008).

Saat ini DBD (Demam Berdarah Dengue) menjadi endemis di kota-kota

besar, bahkan sejak tahun 1975 penyakit ini berjangkit dipedesaan. Menurut

Suroso (cit, Prakitri 1999), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai

terjangkit penyakit DBD pada tahun 1970 dengan 41 penderita dan 5 orang

diantaranya meninggal, sehingga pada tahun 1986 dilaporkan bahwa

Kotamadya Yogyakarta merupakan daerah endemis DBD. Karena letaknya

pada jalur yang menghubungkan antara Jawa bagian Barat dengan Jawa

bagian Timur, sehingga membuat kota Yogyakarta cukup rentan terhadap

masuknya penyakit-penyakit menular termasuk DBD (Depkes Kota

Yogyakarta, 2002).

Page 20: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

3

Pada tahun 2006-2007 angka kesakitan DBD di kota Yogyakarta

mencapai 16.803 perseribu penduduk, dari data tersebut telah membuktikan

bahwa kasus DBD di Yogyakarta masih cukup tinggi, terutama menyerang

pada anak-anak dibawah umur 15 tahun dan juga menyerang orang dewasa.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, serta instansi-

instansi yang terkait dalam sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk, akan

tetapi angka kesakitan setiap tahun cenderung meningkat (Depkes, 2007). Hal

ini yang membuat DBD tetap merupakan masalah kesehatan yang rumit,

biasanya jumlah kasus DBD meningkat bersamaan dengan peningkatan curah

hujan, oleh karena itu puncak jumlah kasus setiap daerah berbeda. Pada

umumnya di Indonesia meningkat pada musim hujan sejak bulan Desember

sampai dengan bulan April-Mei, maka deteksi dini penderita dan pengawasan

sangat penting artinya (Hardiono D.Pusponegoro, 2004).

Berdasarkan data-data diatas kasus DBD merupakan masalah kesehatan

yang sangat endemik di Indonesia, maka penyakit DBD memerlukan suatu

penanganan pelayanan kesehatan yang melibatkan peran seorang perawat dan

tenaga-tenaga medis lainnya.

Perawat merupakan salah satu profesi yang terlibat dalam pembangunan

di bidang kesehatan, oleh karena itu perawat sekaligus merupakan bagian

integral dari sistem kesehatan nasional. Dalam memberikan pelayanan dalam

asuhan keperawatan, perawat dituntut untuk meningkatkan mutu

pelayanannya (Mundakir, 2006). Fokus utama keperawatan adalah kesehatan

masyarakat dengan target populasi total dimana manusia tidak dipandang

Page 21: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

4

hanya dari aspek fisik tetapi juga dipandang sebagai makhluk bio-psiko-

sosial-spiritual (Arwani, 2002).

Perawat juga merupakan mitra yang sangat dekat dengan dokter dituntut

dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang seimbang dengan

profesi kedokteran sesuai dengan standar yang ada. Dalam memberikan

pelayanan yang seimbang maka diperlukan adanya pengetahuan, kemauan dan

ketrampilan sikap profesional mulai dari komunikasi, cara kerjasama dengan

pasien, dengan mitra kerjanya sampai cara pengambilan keputusan (Arwani,

2001). Peran perawat sangat penting yaitu sebagai ujung tombak di ruang

rawat inap dan merupakan tenaga yang paling lama kontak atau berhubungan

dengan pasien yaitu selam 24 jam

Penelitian ini dilakukan untuk melihat dan mengetahuai sejauh mana

gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada

pasien DBD (Demam Berdarah Dengue) anak yang dilakukan di Bangsal Ibnu

sina Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta terutama dalam

pengkajian, diagnosis keperawatan, rencana tindakan, implementasi, evaluasi

dan dokumentasi. Hal ini juga bertujuan untuk mengetahuai apakah

penatalaksanaan asuhan keperawatan sudah sesuai dengan standar model

acuhan asuhan keperawatan.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan

keperawatan pada pasien DBD (Demam Berdarah Dengue) anak di Bangsal

Ibnu Sina Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2008 ?

Page 22: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

5

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peran perawat

dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien DBD (Demam

Berdarah Dengue) anak terutama dalam pengkajian, diagnosis keperawatan,

rencana tindakan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu keperawatan

Memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

pendidikan dalam keperawatan untuk membentuk praktek keperawatan

profesional terutama dalam penatalaksanaan DBD dan upaya-upaya

seperti promosi, preventif, kuratif dan rehabilitatif

2. Bagi perawat

Dapat memberikan informasi dan sumbangan ilmu pengetahuan kepada

perawat-perawat di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta terutama tentang gambaran peran perawat dalam

penatalaksanaan asuhan keperawatan DBD (Demam Berdarah Dengue)

anak, sehingga nantinya diharapkan dapat membantu upaya peningkatan

promosi, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

3. Bagi pihak rumah sakit

Memberikan informasi kepada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta sebagai salah satu bahan evaluasi terhadap proses

penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan lebih meningkatkan kualitas

asuhan keperawatan.

Page 23: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

6

4. Bagi peneliti

Sebagai regenerasi perawat, peneliti diharapkan mampu melaksanakan

tehnik penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan benar

5. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai bahan acuhan dan diharapkan dapat menjadi acuhan dalam

mengembangkan penelitian yang serupa baik tentang gambaran peran

perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien DBD

anak, maupun penelitian sejenisnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Responden

Responden dalam penelitian ini adalah semua perawat yang ada di

Bangsal Ibnu Sina Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Waktu

Waktu penelitan ini akan dilaksanakan selama dua bulan pada bulan

Agustus sampai September 2008.

3. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Bangsal Ibnu sina Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta.

4. Alasan pemilihan lokasi penelitian

Alasan pemilihan lokasi tersebut dilihat dari lokasinya yang sangat

strategis berada di kota di Jl. Ahmad Dahlan No. 20 Yogyakarta, terletak

dipinggir jalan raya dan mudah dijangkau dengan kendaraan. Dilihat dari

rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta sendiri, menyediakan

Page 24: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

7

fasilitas dan sarana yang memadai bagi pasien dan pelayanannya cepat,

mutu, nyaman, ringan, islami. Dan alasan penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana peran perawat di Bangsal Ibnu sina rumah sakit

PKU Muhammadiyah Yogyakarta dalam pemberian asuhan keperawatan

pada pasien anak DBD.

5. Materi

Materi dari peneliti ini adalah gambaran peran perawat dalam

penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien DBD (Demam Berdarah

Dengue) anak.

F. Peneliti Terkait

1. Frekuensi penderita DBD pada pasien anak di RS PKU Muhammadiyah

Solo periode Januari 2002 – 31 Juni 2002 oleh Lilik Prabowo (2002).

Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian diskriptif yang

dilakukan secara retrospektif, data penelitian diambil secara sekunder dari

catatan rekam medis. Peneliti ingin mengetahui frekuensi penderita DBD

pada pasien anak yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Solo menurut

golongan umur dalam kurun waktu mulai 1 Januari – 31 Juni 2002. Hasil

penelitian bahwa frekuensi DBD pada pasien anak di RS PKU

Muhammadiyah Solo dalam periode Januari 2002- 31 Juli 2002 jumlah

penderita meningkat.

2. Peneliti Deny Nuryadi (2000), tentang Pola Distribusi Penderita DBD

pada Pasien Anak di RSUD Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2000,

penelitian ini dilakukan dengan rancangan metode penelitian diskriptif

Page 25: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

8

dengan cara pearson chi square dengan mengumpulkan data dan melihat

kembali catatan status rekam medis penderita DB/DBD pasien anak di

RSUD Dr. Sardjito Yogyakarta. Peneliti ingin mengetahui pola distribusi

penderita DBD pada anak yang dirawat di RSUD Dr. sardjito pada kurun

waktu 1 Januari – 31 Desember 2000.

3. Peneliti Sumarni (2005), tentang gambaran penatalaksanaan keperawatan

pasien DB dan DBD (DF/DHF) pada anak usia 4-15 tahun di RSU PKU

Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2005, peneliti ini dilakukan

dengan rancangan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

retrospektif yang merupakan penelitian kuantitatif bertujuan untuk

mendiskripsikan proses asuhan keperawatan yang dilakukan pada anak

dengan diagnosis medis (data sekunder) DHF yang dirawat inap di RSU

PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Oktober 2003-Maret 2004.

Hasil penelitian bahwa penatalaksanaan keperawatan pasien DHF pada

anak usia 4-15 tahun di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada

tahun 2005 dalam karegori kurang.

Penekanan pada perawat-perawat yang merawat pasien anak

DB/DBD di Bangsal Ibnu Sina Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta, dengan metode penelitian dan pengumpulan data yang

berbeda yaitu bersifat deskriptif atau gambaran dengan jenis rancangan

kualitatif pengumpulan data menggunakan kuissonner dan melihat catatan

rekam medis.

Page 26: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran perawat

Peran adalah perilaku yang diharapkan, sedangkan perawat adalah orang

yang telah lulus dalam pendidikan formal keperawatan (PUSBANKES, 2008).

Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain

terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan masing-masing individu. Hal ini

dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari

luar profesi keperawatan. Peran perawat menurut konsorium ilmu kesehatan

tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, advocat

klien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti (Hidayat,

2004).

Pelayanan keperawatan merupakan salah satu bagian utama dari

pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien. Perawat merupakan orang

pertama dan secara konsisten selama 24 jam per hari dan 7 hari per minggu

menjalin kontak dengan klien, maka perawat harus mengetahui dan

memahami tentang paradigma kesehatan, peran, fungsi dan tanggung jawab

sebagai seorang perawat agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang

optimal (Perry & Potter, 2005).

Peran perawat dalam Care giver adalah peran yang dapat dilakukan

perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar klien yang

membutuhkan. Melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan

Page 27: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

10

menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis

keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat

sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar klien, kemudian dapat dievaluasi

tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari

yang sederhana sampai yang kompleks (Hidayat, 2004). Menurut Potter &

Perry (2005), peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan diharapkan

perawat dapat membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya melalui

proses penyembuhan. Proses penyembuhan lebih dari sekedar sembuh dari

penyakit tertentu, sekali pun keterampilan tindakan yang meningkatkan

kesehatan fisik merupakan hal yang penting bagi pemberi asuhan. Dan

perawat diharapkan lebih memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan

klien secara holistik, meliputi upaya mengembalikan kesehatan emosi,

spiritual, dan sosial.

Peran sebagai advokat klien dilakukan perawat dalam membantu klien

dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi

pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas

tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien, juga dapat berperan

mempertahankan dan melindungi hak-hak klien yang meliputi hak atas

pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas

privasi hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti

rugi akibat kelalaian (Hidayat, 2004).

Perawat sebagai educator atau pendidik dilakukan dengan membantu

klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit

Page 28: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

11

bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari

klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Metode pengajaran yang

digunakan oleh perawat adalah metode yang sesuai dengan kemampuan dan

kebutuhan klien serta melibatkan orang-orang yang dekat dengan klien seperti

keluarganya (Perry & Potter, 2005).

Peran sebagai koordinator dilaksanakan dengan mengarahkan,

merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan

sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan

kebutuhan klien. Bekerja melalui tim kesehatan penting dilakukan perawat

sebagai peran kolaborator. Perawat dapat menjalin kerjasama dengan dokter,

fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi

pelayanan keperawatan yang diperlukan, termasuk diskusi atau tukar pendapat

dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya. Peran sebagai konsultan

adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan

yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap

informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. Mengadakan

perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan

metode pemberian pelayanan keperawatan. Hal ini merupakan tugas perawat

sebagai seorang pembaharu (Hidayat, 2004).

Perawat juga mempunyai peran sebagai penyuluh dan komunikator,

peran ini sangat dibutuhkan dalam sosialisasi terutama di rumah sakit dan

masyarakat. Peran sebagai penyuluh, perawat dapat menjelaskan kepada klien

konsep dan data-data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti

Page 29: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

12

aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang

dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Dan peran

sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh peran perawat yang lain.

Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesama

perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas.

Peran sebagai komunikasi juga dapat dilakukan dengan memberikan

perawatan yang efektif, memberikan perlindungan bagi klien dari ancaman

terhadap kesehatannya, mengoordinasi dan mengatur asuhan keperawatan,

membantu klien dalam rehabilitasi, memberi kenyamanan, membantu klien

dan keluarga dalam membuat keputusan. Komunikasi merupakan faktor yang

menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga dan komunitas

(Potter & Perry, 2005).

B. Proses Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan

Penatalaksanaan asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian

kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada klien

pada berbagai pelayanan kesehatan, dengan menggunakan metodologi proses

asuhan keperawatan (yang terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian, diagnosis,

perencanaan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi) berpedoman pada

standar keperawatan dilandasi etika keperawatan dalam lingkup wewenang

serta tanggung jawabnya (Nursalam, 2003).

Berdasarkan Standar Asuhan Keperawatan (Nursalam, 2003), proses

keperawatan terdiri dari:

Page 30: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

13

1. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan

merupakan suatu proses yang sistimatis dalam pengumpulan data dari

berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status

kesehatan klien, yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara (data

subyektif), observasi (data obyektif), pemeriksaan fisik dan

mempelajari data penunjang. Pencatatan data yang dikaji sesuai

dengan pedoman pengkajian. Kriteria dalam pengumpulan data adalah

kelengkapan data, sistematis, menggunakan format, aktual (baru),

absah (valid).

b. Pengelompokan data

Kriteria dalam pengelompokan data adalah data biologis, data

psikologis, data sosial dan data spiritual.

c. Pengkajian data dilakukan dari pasien masuk sampai pulang.

d. Perumusan masalah

Kriteria dalam perumusan masalah adalah masalah dirumuskan

berdasarkan masalah yang telah ditemukan.

2. Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan adalah suatu pernyataan dari pasien yang

nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan, yang

Page 31: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

14

pemecahannya dapat dilakukan dalam batas kewenangan perawat untuk

melakukannya.

Masalah nyata adalah masalah yang sudah ada pada waktu

pengkajian. Sedangkan masalah potensial/resiko merupakan masalah yang

mungkin timbul bila pemecahannya tidak dilaksanakan. Untuk

menghindari kekeliriuan antara diagnosis medis dengan diagnosis

keperawatan, perlu diketahui perbedaan antara kedua diagnosis tersebut.

Diagnosis medis berfokus pada keadaan patologis/pengobatan dan

penyembuhan penyakit, sedangkan diagnosis keperawatan berfokus pada

respon pasien terhadap penyakit atau faktor lain yang mempengaruhi.

Kategori diagnosis komponen yang lain diperlukan untuk

pengajuan:

a. Nama: Bagian ini memberikan nama untuk diagnosis, sebuah frase,

istilah atau label singkat.

b. Definisi: Bagian ini memberikan definisi yang jelas dan tepat dari

nama diagnosis yang disebutkan dan menguraikan artinya.

c. Karakteristik definisi: karaktristik klinik yang menunjukkan adanya

kategori diagnosis:

d. Bahan-bahan subtansial dan pendukung: bagian ini menberikan

dokumentasi yang mempekuat keberadaan, sifat dan karakteristik

fenomena perhatian. Dokumentasi yang minimal adalah sebuah narasi

rujukan yang menunjukan dukungan pada diagnosis yang diusulkan

(Rothrock C Jane, 1998).

Page 32: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

15

3. Rencana keperawatan

Perencanan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan

keperawatan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosis

keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhunya kebutuhan

pasien.

Tujuan perencanaan keperawatan adalah sebagai alat komunikasi

antar teman sejawat dan tenaga kesehatan lain, dan meningkatkan

keseimbangan asuhan keperawatan.

Komponen perencanaan keperawatan meliputi:

a. Perencanaan keperawatan berdasarkan diagnosis keperawatan

b. Prioritas masalah, dengan kriteria: masalah yang mengancam

kehidupan merupakan prioritas pertama. Masalah yang mengancam

kesehatan seseorang adalah prioritas kedua. Masalah-masalah yang

mempengaruhi perilaku merupakan prioritas ketiga.

c. Tujuan asuhan keperawatan.

d. Rencana tindakan.

4. Pelaksanaan keperawatan (Implementasi)

Pelaksanaan keperawatan adalah pelaksanaan rencana tindakan yang

telah ditentukan dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara

optimal, yang mencakup aspek peningkatan, pemeliharaan, dan pemilihan

kesehatan dengan mengikutsertakan pasien dengan keluarganya.

Kriteria pelaksanaan keperawatan:

a. Dilaksanakan sesuai dengan rencana keperawatan.

Page 33: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

16

b. Mengamati keadaan bio-psiko-sosio spiritual pasien.

c. Menjelaskan setiap tindakan keperawatan kepada pasien/keluarga.

d. Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

e. Menggunakan sumber daya yang ada.

f. Menerapkan prinsip aman, nyaman, ekonomi, privasi, dan

menguntungkan keselamatan pasien.

g. Mengobservasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan.

h. Melakukan perbaikan tindakan keperawtan berdasarkan respon pasien.

i. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan.

j. Mencantumkan tanda tangan dan nama perawat yang melakukan

tindakan.

k. Melaksanakan tindakan keperawatan berpedoman pada prosedur tetap

yang telah ditentukan.

5. Evaluasi keperawatan

Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian

ulang rencana keperawatan. Evaluasi keperawatan dilakukan secara

periodik, sistematis dan terencana untuk menialai perkembangan pasien

setelah pelaksanaan tindakan keperawatan.

Kriteria evaluasi keperawatan:

a. Kriteria tindakan keperawatan, dilakukan evaluasi.

b. Evaluasi hasil penggunaan indicator perubahan fisiologi dan tingkah

laku perubhan tingkah laku pasien.

Page 34: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

17

c. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan untuk diambil

tindakan selanjutnya.

d. Evaluasi melibatkan pasien, keluarga dan tim kesehatan lain.

6. Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi keperawatan dalam masa ini telah banyak diyakini oleh

perawt bahwa semakin lengkap akan semakin baik pula pembelaannya

dalam hukum. Namun perawat juga mengenal sistem dokumentasi yang

efisien, komprehensif dapat mendokumentasikan lebih banyak data dalam

waktu dan tempat yang lebih sedikit.

Dokumentasi keperawatan harus obyektif dan komprehensif dan

harus secara akurat mencerminkan status pasien dan apa yang telah terjadi.

Dokumentasi keperawatan mempunyai tujuan professional administrasif

dan klinis, yaitu sebagai berikut:

a. Untuk mendokumentasikan fokus keperawatan bagi klien dan

kelompok.

b. Untuk membedakan tanggung gugat perawat dari tanggung gugat

anggota pelayanan kesehatan lain.

c. Untuk memberikan kriteria penelaahan pengevaluasian asuhan.

d. Untuk memberikan kriteria klasifikasi pasien.

e. Untuk memberikan data untuk tinjauan administrasi dan legal.

f. Untuk memenuhi persyaratan hukum, akreditasi dan profesionalis.

g. Untuk memberikan data penelitian dan tujuan pendidikan.

Page 35: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

18

C. Asuhan Keperawatan Demam Berdarah Dengue

Pasien yang mempunyai keluhan terhadap penyakitnya, mempunyai

harapan yang besar untuk mendapat perawatan lebih baik ketika di rawat di

rumah sakit. Perawat mempunyai peranan yang sangat penting dalam

perawatan pasien karena secara terus-menerus berhubungan dengan pasien.

Perawat berkewajiban memberikan asuhan keperawatan yang optimal,

bertanggung jawab, dan tanggung gugat. Untuk itu perawat harus mengetahui

peran dan fungsinya secara tepat dan selalu mempertahankan hubungan

terapeutik dan kerjasama yang di tandai dengan tukar perilaku, perasaan,

pikiran dan pengalaman dalam membina hubungan terapeutik (Stuart dan

Sundeen, 1987 cit Effendy 1995).

Sama seperti kasus penyakit pada umumnya, proses keperawatan yang

diberikan kepada pasien DB/DBD adalah dengan tahap-tahap, yaitu tahap

pengkajian, diagnosis, perencanaan tindakan keperawatan, implementasi atau

pelaksanaan tindakan, dan evaluasi serta diakhiri dengan tahap

pendokumentasian.

1. Pengkajian

a. Data subyektif

Data subyektif adalah data yang dikumpulkan berdasarkan

keluhan yang dinyatakan oleh pasien. Pada pasien DBD/DBD data

subyektif yang sering ditemukan adalah:

1) Lemah

2) Panas dan demam

3) Sakit kepala

4) Anoreksia (tidak nafsu makan), mual, haus sakit saat menelan.

Page 36: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

19

5) Nyeri ulu hati

6) Nyeri pada otot atau sendi

7) Pegal-pegal pada seluruh tubuh

8) Konstipasi (sembelit)

a. Data obyektif

Data obyektif adalah data yang diperolah berdasarkan

pengamatan perawat atas kondisi pasien. Data obyektif yang sering

dijumpai pada penderita DB/DBD antara lain:

1) Suhu tubuh tinggi, menggigil, wajah tampak kemerahan (flushing)

2) Mukosa mulut kering, pendarahan gusi, lidah kotor.

3) Tampak bintik merah pada kulit (petekie), uji torniquet (+):

epistaksis (pendarahan pada hidung/mimisan), ekimosis,

hematoma, hematemesis, melena.

4) Hyperemia pada tenggorokan.

5) Nyeri tekan pada epigastrik

6) Pada palpasi teraba adanya pembesaran hati dan limpa.

7) Pada rejatan (derajat IV), nadi cepat dan lemah, hipotensi,

8) Ekstremitas dingin, gelisah, sianosis perifer, nafas dangkal.

b. Data penunjang

1) Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboraturium digunakan untuk menegakkan

diagnosisi DB/DBD, perlu adanya berbagai pemeriksaan

laboraturium antara lain pemeriksaan darah dan urine.

Page 37: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

20

Pada pemeriksaan darah akan dijumpai:

a) Ig G dengue positif.

b) Trombositopenia.

c) Hemoglobin meningkat >20%

d) Hemokonsentrasi (Hematokrit meningkat).

e) Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan hipoproteinemia,

hiponatremia, hipokloremia.

f) SGOT/SGPT mungkin meningkat.

g) Ureum dan pH darah mungkin meningkat.

h) Waktu pendarahan memanjang.

i) Pada pemeriksaan analisis gas darah arteri menunjukan asidosis

metabolik: pCO2<35-40 mmHg, HCO3 rendah,Base excess (-).

j) Pada hari kedua dan ketida terjadi lekopenia, netropenia,

aneosinofilia, peningkatan limfosit, monosit dan basofil.

Sedangkan pada pemeriksaan urin akan ditemukan

albuminuria ringan.

2) Pemeriksaan serologi

Pada pemeriksaan serologi, melakukan pengukuran titer

antibody pasien dengan cara Haemaglutination inhibition Test (HI

tets) atau dengan uji pengikatan komplemen (Complement fixation

test). Pada pemeriksaan serologi dibutuhkan 2 bahan pemeriksaan

yaitu pada masa akut atau demam dan pada masa penyembuhan (1-

Page 38: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

21

4 minggu setelah gejala penyakit). Untuk pemeriksaan serologi ini

diambil darah vena 2-5 ml.

Pemeriksaan diagnosis penunjang antara lain foto thorak

mungkin dijumpai pleural effusion, pada pemeriksaan USG akan

ditemukan hepatomegali dan splenomegali.

3) Pemeriksaan hematologi.

a) Nilai limfosit plasma biru pada sediaan apus darah tepi.

Suvatte dan Longsaman (1979) melaporkan bahwa

penemuan limfosit plasma biru (LPB) dalam presentase yang

tinggi (20-50%) pada sedian apus bufycoat penderita deman

berdarah dengue sangat khas karena berbeda dengan

persentase LPB sebanyak 0-10% yang terjadi pada infeksi

virus lain.

b) Pemeriksaan hemoglobin metode hematin asam dengan

hemometer sahlin.

Pemeriksaan ini penting untuk memperkirakan nilai

hematokrit yang sangat penting dalam pengelolaan penderita

DBD, karena biasanya pemeriksaan hematokrit dengan cara

mikro tidak tersedia di semua rumah sakit tipe C lebih-lebih di

Puskesmas (Sumarmo, 2000).

c) Leukosit

Leukopenia timbul karena berkurangnya limfosit pada saat

peningkatan suhu pertama kali. Pasa saat suhu meningkat

Page 39: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

22

kedua kalinya sel limfosit relative sudah bertambah. Sel

eosinofil sangat berkurang.

d) Trombosit

Pada DBD umumnya dijumpai trombositopenia. Uji

torniquet yang positif merupakan pemeriksaan yang penting.

Masa pembekuan masi dalam batas normal, tetapi masa

pendarahan biasanya memanjang (Sumarmo, 2000).

e) Hematokrit

Pemeriksaan hematokrit secara berkala mempunyai tujuan

yaitu (1) pada saat pertama kali seorang penderita dicurigai

menderita DBD, pemeriksaan ini turut menentukan perlu atau

tidaknya penderita tersebut dirawat, (2) pada penderita DBD

tanpa rejatan, pemeriksaan hematokrit berkala ikut menentukan

perlu atau tidaknya penderita tersebut diberi cairan intravena,

dan (3) pada penderita DSS pemeriksaan ini menentukan perlu

atau tidaknya kecepatan tetesan dikurangi, menentukan secara

tepat untuk menghentikan pemberian cairan intravena, dan

menentukan saat yang tepat untuk memberikan darah

(Sumarmo, 2000).

2. Diagnosis keperawatan

a. Peningkatan suhu tubuh (hypertermi) berhubungan dengan proses

penyakit (viremia)

Tujuan :

Page 40: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

23

Setelah dilakukan tindakan keperawatan suhu tubuh pasien akan

kembali normal yaitu pada suhu 36,5 – 37,5 C.

Kriteria hasil :

1) Suhu tubuh kembali normal

2) Pasien bebas dari demam

Rencana tindakan Rasional

Kaji saat timbulnya demam. Untuk mengidentifikasi pola demam pasien.

Observasi tanda-tanda vital: suhu, nadi, tensi, pernafasan setiap 3 jam atau lebih sering.

Tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.

Berikan penjelasan tentang penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh.

Penjelasan tentang kondisi yang dialami pasien dapat membantu pasien atau keluarga mengurangi kecemasan yang timbul.

Berikan penjelasan pada pasien atau keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi demam dan menganjurkan pasien atau keluarga untuk kooperatif.

Keterlibatan keluarga sangat berarti dalam proses penyembuhan pasien di rumah sakit.

Jelaskan pentingnya tirah baring bagi pasien dan akibat yang timbul jika hal itu tidak dilakukan.

Penjelasan yang diberikan pada pasien atau keluarga akan memotivasi pasien untuk kooperatif.

Anjurkan pasien untuk banyak minum + 2,5 liter per 24 jam dan jelaskan manfaatnya bagi pasien.

Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak.

Berikan kompres air hangat (pada daerah axilla dan lipatapaha).

Kompres hangat akan mempercepat menurunkan suhu tubuh.

Anjurkan pasien untuk tidak memakai selimut atau pakain tebal.

Pakaian yang tipis akan membantu mengurangi penguapan.

Lakukan pencatatan asupan dan pengeluaran cairan tubuh.

Untuk mengetahui adanya ketidak seimbangan cairan tubuh.

Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian cairan vena dan terapi obat-obatan sesuai dengan kebutuhan.

Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tinggi. Pemberian obat-obatan adalah wewenang dokter sehingga perlu adanya kolaborasi.

Page 41: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

24

b. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari normal

berhubungan dengan nafsu makan menurun, mual, muntah, dan

rasa sakit saat menelan.

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan nutrisi akan

kembali normal.

Kriteria Hasil :

1) Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi, pasien mampu menghabiskan

makannya sesuai dengan porsi yang diberikan/dibutuhkan.

Rencana tindakan Rasional Kaji keluhan mual, sakit menelan dan muntah yang dialami pasien.

Untuk menetapkan cara mengatasi.

Kaji bagaimana makanan yang dihidangkan.

Cara menghidangkan makanan dapat mempengaruhi nafsu makan pasien.

Berikan makan yang mudah ditelan seperti: bubur, tim dan dihidangkan saat masih hangat.

Membantu mengurangi kelelahan pasien dan meningkatkan asupan makanan karena mudah ditelan.

Berikan makanan dalam porsi yang kecil dan frekuensi yangs sering.

Untuk menghindari mual dan muntah.

Jelaskan manfaat mkanan/nutrisi bagi pasien terutama saat pasien sakit.

Meningkatkan pengetahuan pasien tentang nutrisi sehingga motivasi untuk makan meningkat.

Berikan umpan balik positif saat pasien mau berusaha menghabiskan makanannya.

Memotivasi dan meningkatkan semangat pasien.

Lakukan pencatatan jumlah/porsi makanan pasien yang dihabiskan setiap harinya.

Untuk mengetahui pemenuhan nutrisi pasien.

Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian makanan parenteral (jika intake peroral tidak adequate).

Nutrisi parenteral sangat bermanfaat terutama pada pasien yang intake per orainya sangat kurang. Jenis dan junlahnya harus dikolaborasikan dengan dokter.

Kolaborasi pemberian antasida. Obat antasida membantu pasien mengurangi mual dan muntah dengan pemberian obat ini diharapkan intake nutria pasien meningkat.

Lakukan pengukuran berat badan pasien.

Untuk mengetahui status gizi pasien.

Page 42: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

25

c. Resiko terjadi syok hipovolemik berhubungan dengan pendarahan

hebat.

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien mampu

mengenali tanda-tanda pendarahan sehingga apabila terjadi pendarahan

pasien dan keluarga dapat segera melaporkan pada perawat sehingga

dapat ditangani dengan cepat.

Kriteria hasil :

1) Tidak terjadi syok hipovolemik.

2) Tanda – tanda vital dalam keadaan batas normal.

3) Kadaan umum baik.

Rencana Tindakan Rasional Monitor keadaan umum pasien. Untuk memantau kondisi pasien

selama masa perawatan terutama saat terjadi pendarahan. Dengan memonitor keadaan umum pasien, perawat segera mengetahui jika terjadi tanda-tanda pre syok atau syok sehingga dapat segera ditangani.

Observasi tanda-tanda vital tiap 2-3 jam.

Tanda-tanda vital dalam batas normal menandakan keadaan umum pasien baik, perawat perlu memantau tanda-tanda vital selama pasien mengalami pendarahan untuk memastikan tidak terjadi presyok atau syok.

Monitor tanda-tanda pendarahan. Pendarahan yang cepat diketahui dapat segera diatasi sehingga pasien tidak sampai ke tahap syok hipovolemik akibat pendarhan hebat.

Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang tanda-tanda pendarahan yang mungkin dialami oleh pasien.

Dengan memberi penjelasan dan melibatkan keluarga diharapkan tanda-tanda pendarahan dapat diketahui lebih cepat sehingga pasien dan keluarga menjadi lebih kooperatif selama psien dirawat.

Page 43: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

26

Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian infuse, beri terapi cairan intravena jika terjadi pendarahan.

Pemberian cairan intravena sangat diperlukan untuk mengatasi kehilangan cairan tubuh yang hebat yaitu untuk mengatasi syok hipovolemik.

Segera puasakan jika terjadi saluran pencernaan.

Puasa membantu mengistirahatkan saluran pencernaan untuk sementara selama pendarhan berasal dari saluran cerna.

Cek Hb, Ht, trombosit. Untuk mengetahui tingkat kebocoran penbuluh darah yang dialami pasien dan untuk acuan melakukan tindakan lebih lanjut terhadap pendarahan tersebut.

Perhatiakan keluhan pasien seperti mata berkunang-kunang, pusing, lemah, ekstremitas dingin, sesak nafas

Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pendarhan tersebut pada pasien sehingga tim kesehatan lebih waspada.

Perhatikan keluhan pasien seperti mata berkunang-kunang, pusing, lemah, ekstremitas dingin, sesak nafas.

Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pendarhan tersebut pada pasien sehingga tim kesehatan lebih waspada.

Monitor masukan dan keluaran, catatdan ukur pendarahan yang terjadi, produksi urin.

Pengukuran dan pencatatan sangatpenting untk mengetahui jumlah pendarahan yang dialami pasien. Untuk mengetahui keseimbangan cairan tubuh. Produksu urin yang lebih pekat dan lebih sedikit dari normal menunjukan pasien kekurangan cairan dan mengalami syok, hati-hati terhadap pendarahan di dalam tubuh.

Bila terjadi tanda-tanda syok hipovolemik, baringkan pasien terlentang atau posisi datar.

Untuk menghindari kondisi yang lebih buruk.

Berikan terapi oksigen sesuai dengan kebutuhannya.

Pemberian oksigen akan membantu oksigenasi jaringan karena dengan terjadinya pendarhan hebat maka suplai oksigen ke jaringan akan terganggu.

Segera lapor dokter jika tampak tanda-tanda syok hipovolemik dan observasi ketat pasien serta percepat tetesan infuse.

Untuk mendapatkan penenganan sesegera mungkin.

Page 44: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

27

d. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan berpindahnya

cairan intravascular ke ekstravaskular.

Tujuan :

Pasien tidak mengalami kekurangan volume cairan selama

dilakukan perawatan dirumah sakit.

Kriteria hasil :

1) Tidak terjadi kekurangan volume cairan.

Rencana tindakan Rasional Kaji keadaan umum pasien (lemah, pucat, takikardi), serta tanda-tanda vital.

Menetapkan data dasar pasien untuk mengetahui dengan cepat penyimpangan dengan keadaan normal.

Observasi adanya tanda-tanda syok. Agar dapt segera dilakukan tindakan untuk menangani syok yang dialami pasien.

Berikan cairan intravena sesuai dengan program dokter.

Pemberian cairan intravena sangat penting bagi pasien yang mengalami deficit volume cairan dengan keadaan umum yang buruk karena cairan langsung masuk kedalam pembuluh darah.

Anjurkan pasien untuk banyak minum.

Asupan cairan diperlukan untuk menambah volume cairan.

Kaji tanda dan gejala dehidrasi/ hipovolemik (riwayat muntah, diare, kehausan, turgor jelek).

Untuk mengetahui penyebab deficit volume cairan. Jika urin < 25 ml/jam maka pasien mengalami syok.

Kaji perubahan keluaran urin (urin output < 25 ml/jam atau 600 ml/jam). Monitor asupan-keluaran.

Untuk mengetahui keseimbangan cairan.

e Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan

dan obat-obatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dan diberikan informasi,

pasien dan keluarga lebih memahami tentang proses penyakit, diet,

perawatan dan obat-obatan.

Page 45: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

28

Kriteria hasil :

1) Pengetahuan pasien atau keluarga tentang proses penyakit, diet,

perawatan dan obat-obatan bagi pasien DBD meningkat dan pasien

atau keluarga mampu mencerminkan kembali.

Rencana tidakan Rasional Kaji tingkat pengetahuan pasien keluarga tentang penyakit demam berdarah.

Untuk memberikan informasi pada pasien dan keluarga, perawat perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan tentang penyakit demam berdarah, serta kebenaran tentang informasi tersebut.

Kaji latar belakang pendidikan pasien.

Agar perawat dapat memberikan informasi penjelasan sesuai tingkat pendidikan sehingga penjelasan dapat dipahami dan tujuan yang derencanakan dapat dicapai.

Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan pada pasien dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien.

Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga tidak meninbulkan kesalahpahaman.

Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan dan manfaat bagi pasien.

Dengan mengetahuai prosedur atau tindakan yang akan dialami, pasien akan lebih kooperatif dan kecemasan menurun.

Berikan kesempatan pada pasien atau keluarga untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahui sehubungan dengan proses penyakit dalam hal ini demam berdarah.

Mengurangi kecemasan dan memotivasi pasien untuk kooperatif selama masa perawatan dan penyembuhan.

Gunakan leaflet atau gambar-ganbar dalam memberikan penjelasan.

Gambar-gambar atau media cetak seperti leaflet dapat membantu mengingat penjelasan yang diberikan karena dapat diliahat atau dibaca berulang kali.

f Gangguan aktifitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh

yang lemah.

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien maupun

melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

Page 46: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

29

Kriteria hasil :

1) Kebutuhan aktivitas sehari-hari.

2) Pasien mampu mandiri setelah bebas demam.

Rencan tindakan Rasional Kaji keluhan pasien Untuk mengidentifikasi keluhan-

keluhan pasien. Kaji hal-hal yang mampu dan tidak mampu dilakukan oleh pasien sehubungan dengan kelemahan fisiknya.

Untuk mengetahui tingkat ketergantungan pasien dalam memenuhi kebutuhannya.

Berikan bantuan kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan aktivitasnya sehari-hari sesuai dengan tingkat keterbatasan pasien seperti mandi, makan, eliminasi.

Pemberian bantuan sangat diperlukan oleh pasien pada saat kondisinya melemah dan perawt mempunyai tanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari pasien tanpa membuat pasien mengalami ketergantungan pada perawat.

Berikan bantuan pada pasien untuk mandiri sesuai dengan perkembangan kemajuanfisiknya.

Dengan melatih kemandirian pasien maka pasien tidak mengalami ketergantungan pada perawat.

Berikan penjelasan tentang hal-hal yang dapat membantu dan meningkatkan kekuatan fisik pasien.

Dengan penjelasan yang diberikan kepada pasien, maka pasien termotivasi untuk kooperatif selam perawatan terutama terhadap tindakan yang dapat meningkatkan kekuatan fisiknya seperti pasien mau menghabiskan porsi makannya.

Letakkan barang-barang yang mudah terjangkau olah pasien.

Akan membantu pasien untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa mengandalkan orang lain.

Siapkan bel didekat pasien. Agar pasien dapat segera meminta bantuan perawat saat membutuhkan.

g. Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan proses penyakit.

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan rasa nyaman pasien

dapat terpenuhi, dan nyeri berkurang.

Page 47: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

30

Kriteria hasil :

1) Rasa nyaman pasien terpenuhi.

2) Nyeri dapat berkurang atau hilang

Rencan tindakan Rasional Kaji tingkat nyeri yang di alami pasien dengan memberi rentang nyeri (0-10), berikan pasien menentukan tingkat nyeri yang dialaminya, tetapkantipe nyeri yang dialami pasien, respon terhadap nyeri yang dalami.

Untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dalami pasien.

Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi pasien terhadap nyeri (budaya, pendidikan dll).

Reaksi pasienterhadap nyeri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor tersebut maka perawat dapat melakukan intervensi yang sesuai dengan masalah klien. Respon individu terhadap nyeri sangat berbeda atau bervariasi, sehingga perawat perlu mengkaji lebih lanjtu untjk menghindari kesalahan persepsi terhadap kondi yang dialami pasien.

Berikan posisi yang nyaman, usahakan situasi ruangan yang tenang.

Untuk mengurangi rasa nyeri.

Berikan suasana gembira bagi pasien, alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri (libatkan keluarga). Menganjurkan pasien untuk membaca buku, mendengar music, menonton televise (mengalihkan perhatian).

Dengan melakukan aktifitas lain, pasien dapat sedikit melakukan perhatiannya terhadap nyeri yang dirasakan.

Berikan kesempatan pada pasien untuk berkomunukasi dengan teman-temannya atau orang terdekat.

Tetap berhubungan dengan orang-orang terdekat atau teman-teman membuat pasien gembira dan dapat mengalihkan perhatiannya terhadap nyeri.

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgesik.

Obat-obat analgesik dapat menekan atau mengurangi nyeri pasien.

Page 48: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

31

h. Kecemasan ringan sedang berhubungan dengan kondisi pasien

yang buruk.

Tujuan :

Setelah diberikan penjelasan tentang perawatan kecemasan dapat

berkurang.

Kriteria hasil :

1) Kecemasan berkurang.

Rencana tindakan Rasional Kaji rasa cemas yang dialami pasien atau keluarga.

Menetapkan tingkat kecemasan yang dialami pasien atau keluarga.

Jalin hubungan saling percaya dengan pasien dan keluarga.

Agar pasien dan keluarga bersikap terbuka kepada perawat.

Tunjukkan sikap empati. Gunakan sentuhan pada saat yang tepat.

Sikap empati akan membuat pasien atau keluarga merasa diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

Berikan kesempatan pada psien atau keluarga untuk mengungkapkan rasa cemasnya.

Meringankan beban pikiran pasien atau keluarga.

Gunakan kominikasi teraputik. Agar segala sesuatu yang disampaikan, diajarkan pada pasien atau keluarga memberikan hasil yang efektif.

Jawab semua pertanyaan pasien atau keluarga dengan jujur dan benar.

Jawaban yang jujur dan benar akan mempertahankan kepercayaan pasien pada perawat. Ini sangat penting agar pasien atau keluarga tetap bersikap terbuka pada perawat.

Berikan kenyakinan pada pasien bahwa perawat, dokter dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan pertolongan yang terbaik dan optimal pada pasien.

Sikap positif yang ditunjukan tim kesehatan akan membantu menurunkan kecemasan pasien.

Berikan penjelasan tiap prosedur atau tindakan yang akan dilakukan pada pasien dan manfaatnya bagi pasien.

Memberikan penjelasan tentang proses pemyakit. Menjelaskan tentang kemungkinan pemberian perawatan intensif jika memang diperlikan oleh pasien untuk mendapat perawatan yang lebih optimal.

Berikan kesempatan keluarga untuk mendampingi pasien secara bergantian.

Pasien akan merasa lebih tenang jika ada anggota keluarga yang menemani.

Page 49: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

32

D. Demam Berdarah Dengue

1. Definisi

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit demam akut

yang disebabkan oleh virus dengue famili flaviviridae, dengan genusnya

adalah flavivirus. Karena virus dengue ditularkan melalui gigitan

arthropoda maka virus dengue dapat digolongkan ke dalam golongan B

Arbovirus (arthropoda borne virus), (Hardiono et al, 2004). Namun

nyamuk Aedes Aegypti merupakan vektor utama penyakit DBD di daerah

tropis dan subtropis.

Virus dengue mempunyai 4 serotipe yang dikenal dengan DEN-1,

DEN-2, DEN-3, DEN-4. Dengue satu dan dua ditemukan di Irian ketika

berlangsung perang dunia II, sedangkan dengue tiga dan empat ditemukan

pada saat wabah Filipina tahun 1953-1954. Virus dengue berbentuk

batang, bersifat termolabil, sensitive terhadap inaktivasi oleh dietileter dan

natrium dioksilat, stabil pada suhu 70 derajat (Hendarwanto, 1994).

2. Patofisiologi

Virus dengue dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes

Albopictus sebagai vektor ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk

tersebut. Infeksi yang pertama kali dapat memberi gejala sebagai DBD

(Demam Berdarah Dengue). Apabila orang itu mendapat infeksi berulang

oleh tipe virus dengue yang berlainan akan menimbulkan reaksi yang

berbeda. DBD dapat terjadi bila seseorang yang telah terinfeksi dengue

pertama kali, mendapat infeksi berulang virus dengue lainnya.

Page 50: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

33

Virus akan bereplikasi di nodus limfatikus regional dan menyebar ke

jaringan lain, terutama ke sistem retikuloendotelial dan kulit secara

bronkogen maupun hematogen. Tubuh akan membentuk kompleks virus-

antibodi dalam sirkulasi darah sehingga akan mengaktivasi sistem

komplemen C3 dan C5 yang berakibat dilepaskannya anafilatoksin C3a

dan C5a sehingga permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat. Akan

terjadi juga agregasi trombosit yang melepaskan ADP, trombosit

melepaskan vasoaktif yang bersifat meningkatkan permeabilitas kapiler

dan melepaskan trombosit faktor III yang merangsang koagulasi

intravaskular. Terjadinya aktivasi faktor Hageman (faktor XII) akan

menyebabkan pembekuan intravaskular yang meluas dan meningkatkan

permeabilitas dinding pembuluh darah (Mansjoer, 2001).

Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan

menurunnya faktor koagulasi (promtombin, faktor V, VII, IX, X dan

fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya pendarahan hebat,

terutama pendarahan saluran gastrointestinal pada DBD. Kondisi yang

menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding

pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi,

trombositopenia dan deatesis hemoragik. Renjatan terjadi secara akut.

Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnnya plasma melalui

endotel dinding pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma klien

mengalami hipovolumik. Apabila tidak diatasi biasa terjadi anoksia

jaringan, asidosis metabolik dan kematian (Aziz, 2006 ).

Page 51: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

34

Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat ringannya

penyakit dan membedakan DBD dengan demam dengue adalah

meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya

volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diatesis

hemoragik (Tuchinda, 1973). Pada kasus berat, renjatan terjadi secara

akut, nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan menghilangnya

plasma melalui endotel pembuluh darah.

Meningginya nilai hematokrit pada penderita dengan renjatan

menimbulkan dugaan bahwa renjatan terjadi sebagai akibat kebocoran

plasma ke daerah ekstravaskuler melalui kapiler yang rusak dengan

berakibat menurunnya volume plasma dan meningginya nilai hematokrit.

Bukti yang mendukung dugaan ini adalah ditemukannnya cairan yang

tertimbun di dalam rongga serosa, yaitu dalam rongga peritoneum, pleura,

dan pericardium yang pada autopsy ternyata melebihi cairan yang

diberikan melalui infus (Bhamarapravati, dkk, 1967). Rejatan hipovolumik

yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma, bila tidak segera diatasi

dapat berakibat anoksia jaringan, asidosis metabolik, dan kematian

(Hendarwanto, 1994). Pemeriksaan radiologi paru pada 140 orang

penderita DBD dengan 76 di antaranya menderita renjatan. Pada kurang

lebih tiga perempat jumlah kasus DBD ditemukan adanya bendungan

darah paru (pulmonary vascular congestion) dengan efusi pleura terutama

pada paru sebelah kanan. Efusi pleura ditemukan pada 59 di antara 76

penderita DSS (77,6%) dan pada 13 di antara 63 penderita DBD tanpa

renjatan (20,3%) (Sumarmo, 2002).

Page 52: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

35

Renjatan yang terjadi akut dan perbaikan klinis yang drastis setelah

pemberian plasma atau pengganti plasma yang efektif, sedangkan pada

autopsy tidak ditemukan kerusakan dinding pembuluh darah yang

destruktif atau akibat radang, menimbulkan dugaan bahwa perubahan

fungsional dinding pembuluh darah mungkin disebabkan mediator

farmakologis yang bekerja singkat (Bharmarapravati, dkk, 1967).

Sebab lain kematian DBD adalah pendarahan hebat, yang biasanya

timbul setelah renjatan berlangsung lama dan tidak teratasi (Nelson, dkk,

1999; Sumarmo, dkk, 1999). Pendarahan pada DBD umumnya

dihubungkan dengan trombositopenia, gangguan fungsi trombosit, dan

kelainan sistem koagulasi.

Nilai trombosit mulai menurun pada masa demam dan mencapai

nilai terendah pada masa renjatan, kemudian akan kembali naik pada masa

konvalesen (Nelson, 1999). Trombositopeni yang dihubungkan dengan

meningkatnya megakariosit muda dalam sumsum tulang dan pendeknya

masa hidup trombosit menimbulkan dugaan meningkatnya destruksi

trombosit yang terjadi sistem retikuloendotelial, limpa, dan hati (Mitrakul,

dkk, 1997). Masalah terjadi tidaknya DIC pada DBD dan DSS, terutama

pada penderita dengan pendarahan hebat, sejak lama telah menjadi bahan

perdebatan (Hendarwanto, 1994).

Telah dibuktikan bahwa DIC secara potensial dapat terjadi juga pada

penderita DBD tanpa renjatan. Dikatakan pada masa dini DBD, peran DIC

tidak menonjol dibanding dengan perembesan plasma, tetapi bila penyakit

memburuk dengan terjadinya asidosis dan renjatan, maka renjatan akan

Page 53: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

36

memperberat DIC sehingga peranannya akan menonjol (Hendarwanto,

1994).

3. Gambaran klinis

Infeksi virus dengue dapat bersifat asimtomatik atau simptomatik

berbentuk fever, demam berdarah dengue atau DBD.

Gambaran klinis amat bervariasi, dari yang ringan, sedang seperti

DD sampai ke DBD dengan manifestasi demam akut, pendarahan serta

kecenderungan terjadi rejatan yang dapat berakibat fatal. Masa inkubasi

dengue antara 3-15 hari atau rata-rata 5-8 hari. Gambaran klinis demam

dengue sering kali bergantung pada umur penderita. Pada bayi dan anak

biasanya didapatkan demam dengan ruam makulopapular saja. Pada anak

besar dan dewasa mungkin didapatkan demam ringan atau gambaran

klinik lengkap dengan demam tinggi mendadak disertai peningkatan suhu

secara tiba-tiba, dengan gejala-gejala tidak khas, seperti keluhan saluran

cerna (mual, muntah, diare, konstipasi), sistam syaraf (nyeri kepala hebat,

nyeri bagian belakang kepala, nyeri otot dan sendi serta tulang), flasing,

ruam, dan nyeri menelan. Selain mendadak, demam bersifat tinggi,

kontinyu dan lamanya berkisar 2-7 hari (Samsi dan susanto, 1999).

Pada saat demam kesadaran penderita baik, suhu tubuh kemudian

lisis menjadi normal atau subnormal dan sakit kepala dapat menyeluruh

atau berpusat pada supraorbital dan retroorbital. Pada nyeri di bagian otot

terutama dirasakan bila tendon dan otot perut ditekan dan pada mata dapat

ditemukan pembengkakan, injeksi konjungtiva, lakrimasi, dan fotofobia,

Page 54: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

37

otot-otot sekitar mata terasa pegal. Eksantem dapat muncul pada awal

demam yang terlihat jelas di muka dan dada, berlangsung beberapa jam

lalu akan muncul kembali pada hari ke 3-6 berupa bercak petekie di lengan

dan kaki lalu keseluruh tubuh. Dalam pemeriksaan fisik pasien DD hampir

tidak ditemukan kelainan.

Nadi pasien mula-mula cepat kemudian menjadi normal atau lebih

lambat pada hari ke-4 dan ke-5. Bradikardi dapat menetap beberapa hari

dalam masa penyembuhan, juga dapat ditemukan lidah kotor dan kesulitan

buang air besar. Pada pasien DBD dapat terjadi gejala pendarahan pada

hari ke-3 atau ke-5 berupa petekie, purpura, ekimosis, hematemesis,

melena, dan epistaksis. Hati umumnya membesar dan terdapat nyeri tekan

yang tidak sesuai dengan beratnya penyakit. Pada pasien DSS, gejala

renjatan ditandai dengan kulit yang terasa lembab dan dingin, sianosis

perifer yang terutama tampak pada ujung hidung, jari-jari tangan dan kaki,

serta dijumpai penurunan tekanan darah. Rejatan biasanya terjadi pada

waktu demam atau saat demam turun antara hari ke-3 dan ke-7 penyakit

(Mansjoer, 2001).

Kasus DBD ditandai oleh 4 manifestasi klinis, yaitu demam tinggi,

pendarahan terutama pendarahan kulit, hepatomegali, dan kegagalan

peredaran darah (sumarmo, 2002).

Menurut WHO (1999), gejala klinis demam berdarah dengue dibagi

menjadi 4 derajat :

Page 55: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

38

a. Derajat I (ringan) : demam mendadak 2-7 hari disertai gejala tidak

khas dengan manifestasi pendarahan teringan, yaitu uji torniquet

positif.

b. Derajat II (sedang) : derajat I dan disertai pendarahan spontan di kulit

dan atau pendarahan lain.

c. Derajat III : ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat, lembut,

tekanan darah menurun (20 mmHg) atau hipotensi disertai kulit yang

dingin, lembab, penderita gelisah.

d. Derajat IV : rejatan berat dengan nadi yang tidak dapat diraba dan

penurunan tekanan darah yang tidak dapat diukur.

4. Diagnosis

Diagnosis demam berdarah dengue ditegakkan berdasarkan kriteria

diagnosis menurut WHO (1999), yaitu :

a. Demam akut yang tetap tinggi selama 2-7 hari, kemudian turun secara

lisis, demam disertai gejala tidak spesifik, seperti anoreksia, lemah,

nyeri pada punggung, tulang, persendian, dan kepala.

b. Manifestasi pendarahan, yaitu :

1) Uji torniquet positif.

2) Petekie, purpura, ekimosis.

3) Epistaksis, pendarahan gusi.

4) Hematemesis, melena.

c. Pembesaran hati (hepatomegali) dengan nyeri tekan, tanpa ikterus.

Page 56: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

39

d. Dengan atau tanpa rejatan. Rejatan biasanya terjadi pada saat demam

biasanya mempunyai prognosis buruk.

e. Trombositopenia.

f. Kenaikan nilai hematokrit atau hemokonsentrasi, yaitu sedikitnya

20%.

5. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan dengue memerlukan evaluasi tanda-tanda vital

segera, serta renjatan hemokonsentrasi, dehidrasi dan ketidakseimbangan

elektrolit. Pemantauan yang seksama penting, paling tidak selama 48 jam,

karena syok dapat terjadi atau terjadi kembali secara cepat pada awal

penyakit. Pemberian oksigen pada penderita sianosis atau sulit bernafas

harus dilakukan. Penggantian cairan dan elektrolit intravena secara cepat

sering kali dapat mempertahankan penderita, sehingga terjadi

penyembuhan spontan. Bila peningkatan hematokrit menetap setelah

penggantian cairan maka sedian-sedian plasma atau koloid merupakan

indikasi. Transfusi darah segar atau suspense trombosit yang mungkin

diperlukan untuk mengatasi pendarahan, tidak boleh diberikan selama

hemokosentrasi, tetapi hanya setelah dilakukan evaluasi nilai-nilai

hemoglobin atau hematokrit. Paraldehid atau khopraldehid mungkin

diperlukan untuk anak-anak dengan agitasi nyata.

Page 57: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

40

Heparin dapat digunakan secara hati-hati pada penderita dengan

bukti objektif adanya DIC. Diuretika seperti furosemid, harus diberikan

dan kemungkinan diperlukan digitalisasi apabila terjadi hipervolemi

selama fase reabsorbsi cairan yang ditandai dengan penurunan hematokrit

dan tekanan nadi yang melebar (Berhman dan Vaughn, 1992).

Penatalaksanaan DD atau DBD tanpa penyulit (Mansjoer, 2001)

adalah:

a. Tirah baring

b. Makanan lunak dan bila nafsu makan diberi minum 1,5-2 liter dalam

24 jam (susu, air dengan gula, atau sirup) atau air tawar ditambah

garam

c. Medikamentosa yang bersifat simtomatis. Untuk hiperpireksia dapat

diberikan dengan kompres, antipiretik golongan asetaminofen, eukinin,

atau dipiron dan jangan diberikan asetosal karena bahaya pendarahan.

d. Antibiotik diberikan bila terdapat kemungkinan terjadi infeksi

sekunder.

Menurut Ngastiyah (1995), penatalaksanaan DBD dapat juga

dibedakan menjadi lebih sederhana lagi, yaitu didasarkan derajat DBD :

1) Derajat I

a) Pengobatan symtomatik, minum cukup dan makan seimbang.

b) Pemantauan yang teratur dan ketat.

c) Buah-buahan biasa diberikan, tapi berupa sari buahnya saja.

Page 58: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

41

2) Derajat II

a) Pemasangan infus, kadang melalui 2 jalur yaitu satu untuk

pemberian plasma dan satu lagi untuk pemberian cairan.

b) Minum dan makan diberikan sebanyak yang pasien mau.

c) Pengobatan DIC dengan heparin, namun jarang digunakan sebagai

terapi standar untuk sekarang ini.

d) Pemberian komponen darah yaitu suspensi trombosit atau darah

lengkap sesuai kebutuhan.

3) Derajat III dan IV (DSS):

a) Mengatasi syok.

b) Memperbaiki gangguan balance – basa dan elektrolit.

c) Memberi komponen darah atau darah lengkap yang sesuai dengan

indikasinya.

d) Pemberian antipiretik.

e) Obat inotropik bila syok belum teratasi.

f) Pengawasan terhadap pemberian cairan untuk mencegah terjadinya

overloading.

g) Menghindari tindakan invasive yang berlebihan.

Kasus-kasus fatal biasanya terjadi akibat keterlambatan diagnosis

dan atau kurangnya perawatan. Menurut Badan Kesehatan Dunia (World

Health Organisation /WHO), 20% penderita DHF atau DBD akan

meninggal dunia jika tidak terdiagnosis dan dirawat dengan benar.

Page 59: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

42

Dengan perawatan yang baik, angka tersebut berkurang sebanyak 1-

2 % dari penyakit sebelumnya. Penderita yang harus diwaspadai adalah

jika penderita mengalami pendarahan atau syok maka hal ini harus

mendapatkan perawatan yang lebih dan harus segera di bawa ke rumah

sakit.

6. Pencegahan

Pada saat ini satu-satunya cara pencegahan DBD adalah dengan

memberantas nyamuk penularnya, yaitu nyamuk Aedes Aegypti yang

hidup di dalam dan di sekitar rumah. Cara pemberantasan yang paling

mudah, aman, dan murah adalah memusnahkan jentik-jentik nyamuk

ditempat perindukannya. Cara ini dikenal dengan nama PSN

(Pemberantasan Sarang Nyamuk). Cara pemberantasan ini didukung

dengan penyuluhan kesehatan masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat

berpartisipasi dalam pembersihan sarang nyamuk.

Pencegahan atau pemberantasan DBD dapat dilakukan dengan

membasmi nyamuk dan sarangnya dengan melakukan tindakan 3M

(Hardiono, 2004), yaitu:

a. Menguras tempat-tempat penampung air secara teratur seminggu

sekali atau menaburkan bubuk larvasida (abate).

b. Menutup rapat-rapat penampungan air.

c. Mengubur atau menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air.

Page 60: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

43

Pemberi asuhan keperawatan

E. Kerangka Konsep

Skema 2.1 Keterangan : Diteliti

Tidak Diteliti

F. Pertanyaan penelitian

Bagaimanakah gambaran peran perawat dalam proses penatalaksanaan

asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien DBD (Demam Berdarah

Dengue) yang dirawat inap di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang

meliputi tahap pengkajian, diagnosis keperawatan, rencana tindakan,

implementasi, evaluasi dan dokumentasi?

Peran perawat DBD

Pendidik

Advocat klien

Baik

Cukup

Kurang

Konsultan

Kolaborator

Peneliti

Page 61: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental,

bersifat deskriptif dengan pendekatan retrospektif yang merupakan penelitian

kuantitatif bertujuan untuk mendeskripsikan peran perawat dalam pelaksanaan

proses asuhan keperawatan yang dilakukan pada anak dengan diagnosis medis

demam dengue atau demam berdarah dengue yang dirawat inap di Bangsal

Ibnu RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut adalah

populasi penelitian. Sedangkan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ini disebut sampel,

penelitian ini digunakan dengan cara atau teknik-teknik tertentu, sehingga

sampel tersebut sedapat mungkin mewakili populasinya. Teknik ini biasanya

disebut teknik sampling. Didalam penelitian survey teknik sampling ini sangat

penting dan sangat diperhitungkan masak-masak. Sebab teknik pengambilan

sampel yang tidak baik akan mempengaruhi validitas hasil penelitian tersebut

(Arikunto, 2002).

Dalam penelitian ini, populasinya adalah perawat diseluruh Bangsal

Ibnu Sina rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, sedangkan yang

Page 62: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

45

berlaku sebagai sampel adalah 12 perawat di Bangsal Ibnu Sina di rumah sakit

Muhammadiyah Yogyakarta.

Kriteria inklusi untuk sampel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Perawat di Bangsal Ibnu Sina rumah sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta.

b. Perawat yang pernah merawat pasien anak DBD (Demam Berdarah

Dengue).

c. Bersedia menjadi responden selama penelitian berlangsung.

Kriteria eklusi untuk sample dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a Perawat selain di Bangsal Ibnu sina

b Siswa praktek/tenaga yang melakukan magang (KOAS)

c Perawat yang sedang dalam masa cuti

d Perawat yang tidak bersedia menjadi subyek penelitian

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian berada di Bangsal Ibnu sina Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta yang terletak di Jalan KH. Ahmad Dahlan no. 20

Yogyakarta. Alasan pemilihan lokasi tersebut dilihat dari lokasinya yang

sangat strategis berada di kota, terletak dipinggir jalan raya dan mudah

dijangkau dengan kendaraan. Dilihat dari rumah sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta sendiri, menyediakan fasilitas dan sarana yang memadai bagi

pasien dan pelayanannya cepat, mutu, nyaman, ringan, islami. Waktu

penelitian dilakukan pada akhir bulan Agustus sampai September 2008.

Page 63: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

46

D. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu gambaran

peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien

DBD (Demam Berdarah Dengue) anak.

2. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati (Arikunto, 2002),

yang dimaksud dengan :

a. Peran perawat adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain

terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan masing-masing individu

dalam memberikan asuhan keperawatan, advocat klien, pendidikan,

koordinasi, kolaborasi, konsultan dan peneliti (Hidayat, 2004).

Sedangkan peran perawat DBD adalah usaha yang dilakukan perawat

dalam memberikan asuhan keperawatan dan pelayanan secara

langsung pada pasien di Rumah Sakit yang menderita penyakit DBD

(Demam Berdarah Dengue) maupun yang berisiko.

b. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan DBD adalah segala tindakan

pelayanan keperawatan yang diberikan perawat secara langsung di

rumah sakit pada pasien di Bangsal Anak yang telah di diagnosis DBD

(Demam Berdarah Dengue). Pelaksanaan perawatan dengan

menggunakan proses asuhan keperawatan (yang terdiri dari lima tahap

Page 64: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

47

yaitu pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanan tindakan

keperawatan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi).

E. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dari responden yaitu

subyek penelitian diberi kuisioner yang berisi identitas subyek dan pertanyaan

untuk mengetahui gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan

perawatan pasien anak dengan DBD (Demam Berdarah Dengue).

Kuisioner dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada kepustakaan

yang terdiri dari beberapa pertanyan dengan menggunakan skala linkert yang

berisi lima alternative jawaban (tidak pernah dilakukan, pernah dilakukan,

jarang dilakukan, sering dilakukan, selalu dilakukan). Jumlah pertanyan

sejumlah 35 item, yang meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, rencana

tindakan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi.

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 30 pertanyaan favorable

(positif) dan 5 pertanyaan unfavorable (negatif) yang berupa check list

tindakan keperawatan yang harus dijawab oleh responden sesuai dengan

keadaan pengetahuan responden. Skor penilaian untuk pertanyaan favourable

adalah Tidak pernah dilakukan mendapat skor 1, Pernah dilakukan mendapat

skor 2, Jarang dilakukan mendapat skor 3, Sering dilakukan mendapat skor 4,

Selalu dilakukan mendapat skor 5. Dan skor penilaian untuk semua pertanyaan

unfavourable adalah tidak pernah dilakukan mendapat skor 5, Pernah

dilakukan mendapat skor 4, Jarang dilakukan mendapat skor 3, Sering

dilakukan mendapat skor 2, Selalu dilakukan mendapat skor 1.

Untuk menginterpretasikan nilai presentasi yang diperoleh maka nilai

tersebut dimasukan kedalam standar kriteria objektif (Arikunto, 2006), yaitu

dengan cara membandingkan skor data dengan skor yang ada dalam standar

Page 65: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

48

sehingga didapatkan persentase, kemudian ditafsirkan kedalam kalimat yaitu

baik cukup dan kurang, dengan kriteria:

1. Baik bila persentasi 76 – 100 %

2. Cukup bila persentase 56 -75%

3. Kurang bila persentase < 55 %

F. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti pertama yaitu

peneliti melakukan studi pendahuluan, kemudian dilakukan menyusun

proposal penelitian dan instrument penelitian, kemudian pengurusan perijinan

di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta dan pendekatan kepada pihak Pimpinan Rumah

Sakit yang ada di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang akan dijadikan

subyek penelitian, khususnya kepada Kepala Bangsal, dan perawat-perawat

yang akan dijadikan responden.

Pengumpulan data disini dengan menggunakan data primer yang

diperoleh dari subyek penelitian melalui pengisian keisioner, yang ditujukan

pada perawat-perawat di Bangsal Ibnu Sina yang melakukan perawatan anak

DBD di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, yang berjumlah sebanyak 12

responden.

Setelah data dikumpul kemudian dilakukan cheking data, rekapitulasi

data, editing dan tabulasi data. Selanjutnya dengan penyajian data dalam

bentuk tabel dan narasi serta analisisnya. Dan juga data dikelompokkan

dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Tahap akhir adalah

penyusunan laporan hasil penelitian, konsultasi dengan dosen pembimbing

Page 66: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

49

dan dilanjutkan seminar hasil penelitian kemudian diakhiri dengan revisi

(perbaikan) laporan hasil penelitian.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Sebelum kuesioner yang berfungsi sebagai instrument pengambilan

data digunakan dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu dilakukan uji

validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner tersebut.

Pengukuran validitas instrumen dilakukan dengan cara teknik

korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu

variabel dinyatakan valid bila skor variabel berkolerasi secara signifikan

dengan skor totalnya. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi

Person Product moment (r) yaitu dengan membandingkan r hitung dengan

r tabel. Uji reliabilitas yang digunakan adalah nilai alpha (α) (Aziz

Hidayat, 2007).

Rumus korelasi Pearson Product Moment (Arikunto, 2002) yaitu :

{ } { })Y(YN)X(XNY)(X)(Y XN

2222 Σ−Σ−Σ−

ΣΣ−Σ=xyr

Keterangan :

rxy = Nilai validitas tiap item instrumen

N = Jumlah responden

X = Skor jawaban dari masing-masing pertanyaan

Y = Skor total dari tiap responden

Page 67: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

50

Penggunaan rumus tersebut untuk menentukan hubungan antara dua

gejala interval dan untuk menghitung korelasi antara masing-masing

pernyataan dengan skor total.

Suatu instrument dikatakan valid apabila nilai probabilitas

signifikansinya kurang dari 5% atau 0,05. Hasil uji validitas dengan

metode pearson correlations didapatkan bahwa kuesioner yang diujikan

pada responden, dengan pertanyaan yang valid (sahih) berjumlah 35 butir

pertanyan. Item pertanyaan memiliki yang nilai signifikan lebih kecil dari

0,05.

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah ukuran konsistensi instrument penelitian.

Instrument dikatakan reliable jika alat ukur tersebut menujukan hasil yang

konsisten, sehingga instrument dapat digunakan dengan aman karena dapat

bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi yang berbeda. Dalam

penelitian ini penulis melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan

Cronbach Alpha.

Rumus dari koefisien reliabilitas Cronbrach Alpha (Sugiyono, 2003)

yaitu:

∑−

−= 2

1

2

11 11 σ

σbK

KR

Dimana: R1 = Reliabilitas instrument

K = Banyaknya butir pertanyaan

2bσ∑ = Jumlah varian butir

21σ = Varian Total

Page 68: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

51

Suatu instrument dikatakan reliabel apabila memilki nilai cronbach

alpha lebih besar atau sama dengan 0,6 (Sugiyono, 2003).

Hasil perhitungan dengan menggunakan komputer program SPSS

didapatkan hasil bahwa nilai Cronbach Alpha dalam uji reliabilitas ini

adalah 0,997. Alat ukur yang digunakan dinyatakan reliabel karena

mempunyai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6.

H. Metode Analisis Data

Menurut Arikunto (2006), proses analisa data meliputi langkah-langkah

yaitu persiapan, tabulasi dan analisa data. Persiapan meliputi editing yaitu

peneliti memeriksa data yang telah terkumpul yang berasal dari responden

yang meliputi kesesuaian jawaban dan kelengkapan pengisian, melakukan

pengecekan kembali data-data yang diperoleh untuk selanjutnya

diklasifikasikan.

Tabulasi data meliputi scoring yaitu pemberian skor atau nilai pada

tiap-tiap item pertanyaan. Pertanyaan dalam kuesioner yang diujikan terhadap

responden mempunyai nilai (skala) 1-5. Jawaban Tidak pernah dilakukan

mendapat skor 1, Pernah dilakukan mendapat skor 2, Jarang dilakukan

mendapat skor 3, Sering dilakukan mendapat skor 4, Selalu dilakukan

mendapat skor 5, dan alternatif jawaban yang unfavorable nilai adalah tidak

pernah dilakukan mendapat skor 5, Pernah dilakukan mendapat skor 4, Jarang

dilakukan mendapat skor 3, Sering dilakukan mendapat skor 2, Selalu

dilakukan mendapat skor 1.Setelah itu, langkah selanjutnya yaitu master sheet

( tabel induk) yaitu memasukkan semua data ke dalam tabel induk kemudian

data di masukkan komputer (entry data).

Page 69: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

52

Pengolahan data kuesioner seperti skala likert (tidak pernah dilakukan,

pernah dilakukan, jarang dilakukan, sering dilakukan, selalu dilakukan) yang

telah diubah dalam bentuk angka seperti yang tertera pada score.

%100xnxP =

Dimana:

P : prosentase (%)

x : jumlah jawaban yang dipilih

n : jumlah responden

Kemudian hasilnya dimasukkan kedalam kategori kualitatif. Penilaian

kategori kualitatif menurut Arikunto (2002) Sehingga dapat diketahui

persentase dari masing-masing pertanyaan yang dipilih, sebagai berikut:

1. Baik bila persentase 76-100%

2. Cukup bila persentasenya 56-75%

3. Kurang bila persentasenya <55%

I. Kesulitan penelitian

1. Keterbatasan memakai instrument seperti skala likert dengan pilihan (tidak

pernah dilakukan, pernah dilakukan, jarang dilakukan, sering dilakukan,

selalu dilakukan) yang mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan

hasil yang sedang dan kebanyakan responden memilih jawaban yang

cenderung lebih aman dengan jawaban (sering dilakukan, selalu

dilakukan) sehingga hasil yang didapatkan kurang optimal.

Page 70: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

53

2. Hambatan yang sering ditemui dilapangan berupa kesulitan dalam

menentukan waktu yang tepat bagi responden. Hal tersebut bisa

dicontohkan seperti adanya perubahan jadwal piket responden penelitian

yang semula sudah dijadwal.

3. Kesulitan penelitian ini juga ditemukan dalam pengisian kuissoner,

kebanyakan responden tidak mau mengisi kuissoner sehingga penelitian

ini membutuhkan waktu lebih lama dari waktu yang sudah direncanakan

peneliti.

J. Etika penelitian

Dalam mengadakan penelitian dengan memperhatikan hak-hak

responden sebagai subyek penelitian, yaitu:

1. Informed Consent

Memberi informasi tentang mekanisme atau proses penelitian

sebagai calon responden. Sehingga mampu memahami dan diharapkan

dapat berpartisipasi secara sukarela dan tidak ada unsure paksaan. Saat

bersedia menjadi responden peneliti, lembar informed consent

ditandatangani oleh responden dalam hal ini adalah perawat-perawat.

2. Anonymily (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden peneliti tidak akan

mencatumkan nama responden pada kuesioner penelitian.

Page 71: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

54

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang diberikan oleh

responden. Peneliti memberitahukan jaminan rahasia pada saat sebelum

Kuesioner dibagikan dan saat mengisi lembar informed consent.

Page 72: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

55

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta terletak di Jl.

KH. Ahmad Dahlan No. 20 Yogyakarta yang merupakan amal usaha

Pimpinan Pusat Persyarikatan Muhammadiyah. Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta berstatus akreditasi penuh sesuai SK.

Menkes, No: YM.00.03.2.2.15 pada tahun 1998.

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta memiliki tenaga

keperawatan sebanyak 230 0rang yang terdiri dari 15 orang lulusan

Sarjana (S1) Keperawatan, 169 orang lulusan D3 Keperawatan, 13 orang

lulusan D3 Kebidanan, 3 orang lulusan D3 Anastesi, 12 orang lulusan D1

Kebidanan, 10 orang lulusan SPK, 2 orang lulusan setara SPK dan 1 orang

lulusan Penjenang Kesehatan.

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta memiliki unit

pelayanan Rawat Inap, Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang

ICU/ICCU dan fasilitas penunjang medis lainnya. Instalasi Rawat Jalan

terdiri dari poliklinik umum, poli bedah, poli penyakit dalam, poli

kebidanan, poli anak, poli THT, poli mata, poli kulit dan kelamin, poli gigi

dan mulut, poli jiwa, poli syaraf, poli kardiologi, poli paru, poli rematologi

dan poli rehabilitasi medik.

Page 73: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

56

Bangsal Rawat Inap terdiri dari 10 bangsal dengan jumlah kapasitas

tempat tidur pada tahun 2007 sebanyak 218 tempat tidur dengan angka

pemanfaatan tempat tidur atau bed occupation rate (BOR) rata-rata 77%,

angka bed turn over (BTO) sebesar 57,24 dan rata-rata length of stay

(LOS) akhir tahun 2007 adalah 4 hari.

2. Karakteristik Responden

Penelitian tentang gambaran peran perawat terhadap

penatalaksanaan keperawatan pasien DBD anak di bangsal Ibnu Sina

rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan

selama periode Agustus 2008-September 2008. Jumlah responden dalam

penelitian ini sebanyak 12 responden. Dari hasil penelitian didapatkan

karakteristik responden sebagai berikut:

a. Berdasarkan tabulasi data distribusi responden menurut jenis

kelamin,usia dan lama kerja dapat dilihat dalam tabel 4.1

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, Lama

Kerja di Bangsal Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta bulan Agustus-September 2008

No Karakteristik Frekuensi N = 12

Prosentase %

1.

2.

3.

Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Umur <30 Tahun 30-40 Tahun >40 Tahun Lama masa kerja < 10 Tahun 10-20 Tahun > 20 Tahun

0

12 1 9 2 1

11 0

0 % 100 %

8,3 %

75 % 16,7 %

8,3 % 91,7 % 0 %

Jumlah 12 100 % Sumber : Data Primer Terolah, 2008

Page 74: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

57

Responden dalam penelitian ini sebanyak 12 perawat di Bangsal

Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkan tabel 4.1

diatas dapat diketahui bahwa dari 12 responden semuanya perempuan

yaitu sebanyak 12 perawat (100%).

Dilihat dari umur responden sebagian besar berumur antara 30-40

tahun yaitu ada 9 orang (75%), adapun jumlah responden yang paling

sedikit adalah responden mempunyai umur kurang dari 30 tahun yaitu ada

1 orang (8,3%). Sementara responden berumur lebih dari 40 tahun yaitu

ada 2 orang (16,7%).

Sementara bila dilihat dari lama masa kerja jumlah responden yang

paling banyak adalah responden dengan lama masa kerja 10-20 tahun

sebanyak 11 orang (91,7%). Sedangkan jumlah responden yang paling

sedikit adalah yang lama masa kerjanya kurang dari 10 tahun yaitu 1 orang

(8,3%).

b. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat

dalam tabel 4.2

Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

di Bangsal Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta bulan Agustus-September 2008

Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase (%) SPK 0 0 AKPER 10 83,3 S1 KEPERAWATAN 2 16,7 Total 12 100 Sumber : Data Primer Terolah, 2008

Page 75: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

58

Distribusi berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian

besar responden menempuh pendidikan sampai jenjang AKPER yaitu ada

10 perawat (83,3%). Persentase paling kecil adalah responden yang

menempuh pendidikan sampai jenjang S1 Keperawatan dengan jumlah

responden sebanyak 2 perawat (16,7%).

3. Distribusi pasien DBD (Demam Berdarah Dengue) anak di Bangsal

Ibnu sina Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Pasien DBD (Demam Berdarah Dengue) yang dirawat inap di

Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, diambil

dengan menggunakan data yang ada.

Tabel 4.3 Distribusi pasien DBD anak usia 4-15 tahun berdasar jenis kelamin

di Bangsal Ibnu sina RS PKU Mumammadiyah Yogyakarta bulan Juni – Agustus 2008

Perempuan Laki – laki Kelompok

usia (tahun) Kasus DBD % Kasus DBD %

4-6 0 0 4 22,22 7-9 6 50 7 38,88 10-12 5 41,66 6 33,33 13-15 1 8,33 1 5,55 Jumlah 12 100 18 100

Sumber : Data Primer Terolah, 2008

Dari tabel 4.3, diketahui bahwa pasien yang dirawat inap di

Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah

paling tinggi pada usia 7-9 tahun baik pada anak laki-laki ataupun anak

perempuan.

Page 76: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

59

4. Lama perawatan pasien DBD anak rawat inap di Bangsal Ibnu sina

rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Lama perawatan yang dijalani anak di rumah sakit. Data diambil

untuk mengetahui berapa lama rata-rata pasieb dirawat inap di rumah

sakit.

Tabel 4.4 Lama perawatan pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta bulan Agustus-September 2008

Lama perawatan (hari) Jumlah %

1 – 3 12 40 4 – 7 17 56,66 8 - 11 1 3,33 Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer Terolah, 2008

Dari tabel 4.4, lama perawatan paling tinggi adalah 4 - 7 hari yaitu

sebanyak 56,66 %, dan paling rendah adalah pada lama perawatan 8-11

hari yaitu sebanyak 3,33%.

5. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan

pada pasien DBD (Demam Berdarah Dengue) anak di Bangsal Ibnu

sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

a. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan pengkajian

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina rumah

sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Peran perawat dalam pelaksanaan pengkajian keperawatan pada

pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU

Page 77: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

60

Muhammadiyah Yogyakarta yang diambil dengan menggunakan

kuissoner.

Tabel 4.5

Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan pengkajian keperawatan yang dilakukan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Bulan Agustus-September 2008

No. Nilai Kategori Frekuensi (%)

1 76-100 Baik 12 100 2 56-75 Cukup 0 0 3 <56 Kurang 0 0 Jumlah 12 100

Sumber : Data Primer Terolah, 2008

Dilihat dari tabel 4.5, hasil pengamatan peran perawat dalam

pengkajian pasien DBD anak diperoleh frekuensi tertinggi peran

perawat dalam pengkajian keperawatan adalah kategori baik yaitu

sebanyak 12 perawat (100%) dari semua total populasi dan frekuensi

terendah adalah kategori cukup dan kategori kurang yaitu sebanyak 0

perawat (0%).

b. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan diagnosis

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina rumah

sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Diagnosis keperawatan yang ditegakkan oleh perawat selama

melakukan perawatan pada pasien DBD diambil dengan menggunakan

kuissoner.

Page 78: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

61

Tabel 4.6 Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan diagnosis keperawatan

yang dilakukan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

bulan Agustus-September 2008. No. Nilai Kategori Frekuensi (%) 1 76-100 Baik 12 100 2 56-75 Cukup 0 0 3 <56 Kurang 0 0 Jumlah 12 100

Sumber : Data Primer Terolah, 2008

Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa hasil pengamatan gambaran

peran perawat dalam diagnosis keperawatan pada 12 perawat

didapatkan frekuensinya 12 perawat termasuk dalam kategori baik

(100%). Hasil penelitian gambaran diagnosis dan rencana tindakan

keperawatan pasien DBD anak, sebagai berikut:

Tabel 4.7 Gambaran diagnosis keperawatan pasien DBD

Item Variabel Kategori Frekuensi (%) 1. Peningkatan suhu tubuh

berhubungan dengan proses penyakit Baik 12 100

2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafsu makan menurun

Baik 12 100

3. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan obat-obatan berhubungan dengan kurangnya informasi

Baik 12 100

4. Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh lemah

Baik 12 100

5. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan proses penyakit

Baik Cukup

11 1

91,7 8,3

6. Resiko terjadi syok hipovolumik berhubungan dengan pendarahan hebat

baik 12 100

7. Resiko kekurangan volume cairan Baik Cukup

11 1

91,7 8,3

Jumlah 12 100 Sumber : Data Primer Terolah, 2008

Page 79: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

62

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa hasil pengamatan diagnosis

keperawatan pasien DBD yang terdiri dari 7 item dapat diketahui

hasilnya adalah peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses

penyakit didapatkan frekuensi sebanyak 12 yang termasuk dalam

kategori baik (100%). Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari

kebutuhan berhubungan dengan nafsu makan menurun didapatkan

frekuensi sebanyak 12 yang termasuk dalam kategori baik (100%).

Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit diet, perawatan dan

obat-obatan berhubungan dengan kurangnya informasi didapatkan

frekuensi sebanyak 12 yang termasuk dalam kategori baik (100%).

Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh

lemah didapatkan frekuensi sebanyak 12 yang termasuk dalam kategori

baik (100%). Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan proses

penyakit didapatkan frekuensi sebanyak 11 yang termasuk dalam

kategori baik (91,7%) dan dalam kategori cukup (8,3%) dengan

frekuensi sebanyak 1. Resiko terjadinya syok hipovolumik berhubungan

dengan pendarahan hebat didapatkan frekuensi sebanyak 12 yang

termasuk dalam kategori baik (100%). Resiko kekurangan volume

cairan didapatkan frekuensi sebanyak 11 yang termasuk dalam kategori

baik (91,7%) dan dalam kategori kurang (8,3%) dengan frekuensi

sebanyak 1.

Page 80: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

63

c. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan rencana tindakan

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina rumah

sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan keperawatan pada

pasien DBD anak diambil dengan menggunakan kuissoner.

Tabel 4.8 Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan rencana tindakan

keperawatan yang dilakukan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

bulan Agustus-September 2008 No. Nilai Kategori Frekuensi (%) 1 76-100 Baik 11 91,7 2 56-75 Cukup 1 8,3 3 <56 Kurang 0 0 Jumlah 12 100

Sumber : Data Primer Terolah, 2008

Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa hasil pengamatan gambaran

peran perawat dalam pelaksanaan rencana tindakan keperawatan pada

12 responden didapatkan frekuensinya 12 perawat termasuk dalam

kategori baik (100%).

d. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan tindakan

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina rumah

sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan tindakan keperawatan

pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta, yang diambil dengan menggunakan

kuissoner.

Page 81: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

64

Tabel 4.9 Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan tindakan keperawatan

yang dilakukan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

bulan Agustus-September 2008 No. Nilai Kategori Frekuensi (%) 1 76-100 Baik 1 8,3 2 56-75 Cukup 9 75 3 <56 Kurang 2 16,7 Jumlah 12 100

Sumber : Data Primer Terolah, 2008

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa hasil pengamatan gambaran

peran perawat terhadap pelaksanaan tindakan keperawatan pada 12

responden didapatkan frekuensi tertinggi adalah kategori cukup yaitu

sebanyak 9 perawat (75%). Sementara didapatkan frekuensi terendah

adalah kategori baik yaitu sebanyak 1 perawat (8,3%) dan dalam

kategori kurang yaitu sebanyak 2 perawat (16,7%).

Data diatas sama dengan data rencana tindakan keperawatan

karena tindakan keperawatan (implementasi) merupakan langkah nyata

dari rencana tindakan keperawatan.

e. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan evaluasi tindakan

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina PKU

Muhammadiyah Yogyakarta.

Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan evaluasi tindakan

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina PKU

Muhammadiyah Yogyakarta, yang diambil dengan menggunakan

kuissoner.

Page 82: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

65

Tabel 4.10 Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan evaluasi keperawatan

yang dilakukan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

bulan Agustus-September 2008

No. Nilai Kategori Frekuensi (%)

1 76-100 Baik 11 91,7 2 56-75 Cukup 1 8,3

3 <56 Kurang 0 0 Jumlah 12 100

Sumber : Data Primer Terolah, 2008

Dari tabel 4.10, dapat dilihat bahwa hasil pengamatan gambaran

peran perawat terhadap pelaksanaan evaluasi keperawatan frekuensi

tertinggi adalah kategori baik yaitu sebanyak 11 perawat (91,7%) dari

total sampel sebanyak 12 perawat dan frekuensi terendah adalah

kategori cukup yaitu sebanyak 1 perawat (8,3%).

f. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan dokumentasi

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina rumah

sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan dokumentasi

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta, yang diambil dengan menggunakan

kuissoner.

Page 83: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

66

Tabel 4.11 Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan dokumentasikeperawatan

yang dilakukan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

bulan Agustus-September 2008 No. Nilai Kategori Frekuensi (%)

1 76-100 Baik 11 91,7

2 56-75 Cukup 1 8,3 3 <56 Kurang 0 0

Jumlah 12 100

Sumber : Data Primer Terolah, 2008

Dari tabel 4.11, dapat dilihat bahwa hasil pengamatan gambaran

peran perawat terhadap pelaksanaan dokumentasi keperawatan frekuensi

tertinggi adalah kategori baik yaitu sebanyak 11 perawat (91,7%) dari

total sampel sebanyak 12 perawat dan frekuensi terendah adalah

kategori cukup yaitu sebanyak 1 perawat (8,3%).

B. PEMBAHASAN

1. Karakteristik responden

Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh

orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan masing-masing

individu. Hal ini dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi

perawat maupun dari luar profesi keperawatan. Peran perawat menurut

konsorium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi

asuhan keperawatan, advocat klien, pendidik, koordinator, kolaborator,

konsultan dan peneliti (Hidayat, 2004).

Page 84: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

67

Pelayanan keperawatan merupakan salah satu bagian utama dari

pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien. Perawat merupakan

orang pertama dan secara konsisten selama 24 jam per hari dan 7 hari per

minggu menjalin kontak dengan klien, maka perawat harus mengetahui

dan memahami tentang paradigma kesehatan, peran, fungsi dan tanggung

jawab sebagai seorang perawat agar dapat memberikan pelayanan

kesehatan yang optimal, maka dibutuhkan seorang perawat yang

profesional dalam menangani setiap kasus yang ada di rumah sakit.

Sementara faktor umur, faktor pendidikan dan lamanya kerja sangat

menentukan cara kerja perawat dalam skill dan pengalaman yang lebih

baik (Hidayat, 2004).

Distribusi karakteristik responden di Bangsal Ibnu Sina rumah

sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta bulan Agustus-September 2008,

pada tabel 4.1, dari hasil pengamatan karakteristik umur responden

menunjukkan bahwa sebagian besar berumur antara 30-40 tahun yaitu

sebanyak 9 orang (75%), adapun jumlah responden yang paling sedikit

adalah responden mempunyai umur kurang dari 30 tahun yaitu ada 1 orang

(8,3%). Sementara responden berumur lebih dari 40 tahun yaitu ada 2

orang (16,7%).

Usia sangat berpengaruh pada tingkat kerja seorang perawat, hal

ini dapat dilihat bahwa umur semakin tua maka tingkat kerja semakin

menurun karena manusia mempunyai keterbatasan fisik dan mental. Usia

Page 85: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

68

juga dapat di pengaruhi oleh sosio kultural dan kesehatan (Petter & Perry,

2005).

Sementara distribusi karakteristik lama masa kerja responden di

Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta bulan

Agustus-September 2008, pada tabel 4.2 dari hasil pengamatan

karakteristik lama kerja responden yang paling tinggi adalah responden

dengan lama masa kerja 10-12 tahun sebanyak 11 orang (91,7%).

Sedangkan jumlah responden yang paling rendah adalah yang lama masa

kerjanya kurang dari 10 tahun yaitu ada 1 orang (8,3%).

Lama masa kerja sangat berpengaruh pada kemampuan dan

pengalaman perawat, kemampuan perawat untuk melakukan tindakan

keperawatan akan meningkat karena menggunakan pengalaman masa lalu

dan menerapkan pengetahuan yang relevan dalam setiap tindakan dan

pengambilan keputusan (Potter & Perry, 2005).

Distribusi karakteristik tingkat pendidikan responden,

menunjukkan bahwa sebagian besar responden menempuh pendidikan

sampai jenjang AKPER dengan frekuensi 12 atau (83,3%) yaitu sebanyak

10 responden dari 12 responden. Presentasi paling kecil adalah responden

yang menempuh pendidikan sampai jenjang S1 Keperawatan dengan

jumlah responden sebanyak 2 orang (16,7%).

Tingkat pendidikan akan mempengaruhi seseorang dalam

mempersepsikan sesuatu. Menurut The American Association of Colleges

of Nursing (AACN) menyatakan bahwa sikap individu dalam

Page 86: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

69

mempersepsikan obyek dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman,

keterampilan, cakrawala, keyakinan dan nilai, kualitas diri, proses belajar

dan tergantung juga dari pendapat atau keyakinan individu mengenai

obyek yang diterimanya, hal ini berkaitan dengan segi kognisi dan afeksi.

Hasil kognitif terhadap suatu obyek disebut hasil evaluatif, yang dapat

bersifat positif atau negatif serta dapat juga bersifat baik maupun tidak

baik. Tingkat pendidikan semakin tinggi diharapkan dapat mempengaruhi

pola pikir yang kritis dan pandangan yang luas tentang profesi

keperawatan.

2. Distribusi pasien DBD (Demam Berdarah Dengue) anak di Bangsal

Ibnu sina Rumah Sakit PKU Muhammadayah Yogyakarta.

Deman berdarah dengue merupakan infeksi penyakit yang

disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk

Aedes Aegypti. Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan

masyarakat di Indonesia karena prevalensinya yang tinggi dan

penyebarannya yang cukup luas (Sungkor.S, 2005).

Seperti pada penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus, maka

demam berdarah dengue (DBD) juga merupakan penyakit virus yang dapat

sembuh sendiri dalam waktu 2-7 hari, namun 50 % dari penyakit ini akan

terjun kedalam syok dan menyebabkan kematian. Untuk menurunkan

angka kematian akibat syok, maka penderita dapat dirawat di rumah sakit

atau dilakukan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya syok. Jika sudah

Page 87: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

70

terjadi syok harus segera ditangani dengan pemberian cairan secara cepat

(Sri rezeki.S, 2004).

Dari tabel 4.3, diketahui bahwa distribusi pasien DBD yang

dirawat inap di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta tahun 2008 antara laki-laki dan perempuan tidak mengalami

perbedaan yang mencolok. Pasien anak laki-laki adalah 60% dan pada

anak perempuan adalah 40%, dan presentasi tertinggi sama-sama terdapat

pada anak usia 7-9 tahun. Namum dari beberapa penelitian menyebutkan

bahwa presentase penderita DBD antara anak laki-laki dan perempuan

hampir sama, atau dalam kata lain penyakit ini tidak memandang jenis

kelamin antara laki-laki maupun perempuan. Pernyataan tersebut antara

lain terdapat pada penelitian yang dilakukan oleh Sumarni (2005).

Lama perawatan pasien DBD dipengaruhi oleh proses asuhan

keperawatan yang dilakukan di rumah sakit, keadan umum pasien yang

memburuk, adanya komplikasi penyakit, lingkungan yang kurang

mendukung, kurangnya dukungan dari orang terdekat dan keadaan

ekonomi keluarga. Dalam survay penelitian ini didapatkan bahwa rata-rata

56,66% pasien DBD dirawat inap selam 4-7 hari di Bangsal Ibnu sina

rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hal ini sesuai dengan

kejadian demam pada penyakit demam berdarah dengue yaitu terjadi

demam sekitar 2-7 hari (WHO, 1999). Jika demam turun lebih cepat pada

pasien DBD yang dirawat inap diperbolehkan pulang, karena masalah

utamanya telah teratasi. Namun apabila ada pasien yang didapatkan

Page 88: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

71

perawatan lebih dari hari tersebut kemungkinan pasien mengalami

komplikasi penyakit lain selain demam.

3. Gambaran peran perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan

pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu Sina rumah sakit

Muhammadiyah Yogyakarta.

Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang

lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan masing-masing individu.

Hal ini dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat

maupun dari luar profesi keperawatan. Peran perawat menurut konsorium

ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan

keperawatan, advocat klien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan

dan peneliti (Hidayat, 2004). Berbagai peran perawat diatas sangat

menentukan keberhasilan dalam pemecahan masalah kesehatan dan

pemberian pelayanan pada pasien.

Pada dasarnya pasien DBD yang menjalani rawat inap di

pelanyanan kesehatan mempunyai banyak masalah yang harus segera

diatasi dan diselesaikan oleh perawat. Perawat mempunyai peranan yang

sangat penting dalam perawatan pasien, karena perawat secara terus-

menerus selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu berhubungan dengan

pasien. Sehingga perawat mempunyai peran dan kewajiban yang sangat

besar dalam memberikan asuhan keperawatan yang terbaik untuk pasien

secara optimal, bertanggung jawab dan tanggung gugat. Asuhan

keperawatan merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek

Page 89: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

72

keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai

pelayanan kesehatan. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan diberikan

secara bertahap mulai dari tahap pengkajian, diagnosis keperawatan,

rencana tindakan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi (Nursalam,

2001).

Sementara dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien

sangat dibutuhkan kerjasama antara perawat dengan keluarga pasien, hal

ini bertujuan agar keluarga dapat ikut serta berperan dalam pemberian

tindakan sehingga selain diperhatikan oleh tim kesehatan pasien juga

merasa diperhatikan oleh pihak keluarga serta orang-orang terdekat

dengan pasien.

Tahap pertama dalam pelaksanaan asuhan keperawatan adalah

tahap pengkajian. Pengkajian merupakan tahap awal dari proses

keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistimatis dalam

pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan

mengidentifikasi status kesehatan klien. Pengkajian juga merupakan

pedoman yang sangat penting dalam penegakan diagnosis keperawatan

yang tepat dan juga dapat membantu untuk mengatasi masalah yang

dihadapi pasien agar cepat terselesaikan dengan optimal.

Peran perawat dalam pelaksanaan pengkajian yang dilakukan pada

pasien DBD anak di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta rata-rata dalam kategori baik dari standar asuhan keperawatan,

yang diambil menggunakan data primer (kuissoner) dengan data yang

Page 90: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

73

digunakan adalah setiap pasien yang tiba di Bangsal anak pasien dengan

diagnosis DBD dilakukan kembali penilaian ulang kondisi umum,

pemeriksaan fisik, pelaporan langsung dari tim medis dan melakukan

pengkajian dasar pada pasien anak DBD yang baru tiba di bangsal. Dilihat

dari tabel 4.5, bahwa hasil pengamatan menunjukkan 100% peran perawat

dalam pelaksanaan pengkajian keperawatan diatas sudah dilaksanakan

dengan baik oleh perawat. Keadaan ini menunjukan bahwa perawat-

perawat di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta telah melakukan pengkajian pada pasien DBD anak sesuai

dengan standar acuhan asuhan keperawatan.

Sementara hasil penelitian dengan melihat kembali catatan rekam

medis didapatkan bahwa di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta data pengkajian disusun menjadi 9 item,

yaitu terdiri dari identitas, riwayat penyakit, keadaan fisik, keadaan

emosional, kemampuan aktivitas sehari-hari seperti BAK/BAB, keadaan

spiritual, informasi penunjang, catatan khusus dan pengelompokan data

yang terdiri dari data subyektif dan data obyektif. Dalam catatan

pengkajian yang paling banyak dituliskan para perawat adalah identitas

pasien, informasi penunjang yang berisi diagnosis medis, hasil

pemeriksaan laboraturium, hasil rontgen dan hasil pemeriksaan lain, suhu

tubuh pasien. Pengkajian terhadap keadaan fisik dan keluhan-keluhan yang

dialami pasien masih jarang dilakukan perawat, mungkin saja pasien

Page 91: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

74

pernah mengeluh dan mendapat perhatian tapi perawat tidak

mendokumentasikan tindakannya tersebut (Sumarni, 2005).

Tahap kedua dalam pelaksanaan asuhan keperawatan adalah

perumusan diagnosis keperawatan. Diagnosis keperawatan adalah suatu

pertanyaan dari pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data

yang telah dikumpukkan, yang pemecahannya dapat dilakukan dalam

batas kewenangan perawat untuk melakukannya. Perumusan diagnosis

ditentukan dari hasil pengkajian awal (Nursalam, 2001).

Peran perawat sangat penting dalam menegakkan suatu diagnosis

keperawatan pada pasien karena perawat bertanggung jawab dalam

pendokumentasian setiap tindakan yang dilakukan. Dilihat dari tabel 4.6,

dapat dilihat bahwa peran perawat dalam pelaksanaan diagnosis

keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal Ibnu Sina rumah sakit

PKU Muhammadiyah Yogyakarta rata-rata dalam kategori baik dari

standar prosentase yang ditentukan peneliti.

Perumusan diagnosis pada pasien DBD yang dirawat inap di rumah

sakit dapat mengalami kurang lebih 12 diagnosis yang muncul (Effendy,

1995). Sementara diagnosis keperawatan pada pasien DBD anak yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 7 diagnosis (tabel 4.7) yang

terdiri dari, pertama peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses

penyakit merupakan diagnosis yang paling sering muncul pada pasien

demam berdarah dengue, bahkan dipastikan mencapai 100% karena

merupakan suatu gejala paling awal dari penyakit tersebut. Diagnosis

Page 92: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

75

kedua, gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan nafsu makan menurun, dipastikan sebagian

besar pasien akan mengalami penurunan nafsu makan hal ini disebabkan

adanya gejala –gejala yang sering terjadi pada pasien DBD seperti mual,

muntah, dan rasa sakit saat menelan. Sehingga asupan makan yang masuk

ketubuh akan berkurang, maka peran perawat yang harus dilakukan adalah

dengan memberikan makanan yang mudah ditelan (bubur, tim dan

dihidangkan saat masih hangat) dan memberi makanan dalam porsi yang

kecil dengan frekuensi yang sering.

Diagnosis ketiga, resiko terjadi syok hipovolumik berhubungan

dengan pendarahan hebat, diakibatkan kehilangan plasma darah sangat

banyak atau terjadinya pendarahan hebat akibat kebocoran pembuluh

darah. Hal ini bisa terjadi pada pasien DBD dan berakibat fatal apabila

penanganan tidak segera diberikan oleh perawat, maka peran perawat yang

harus segera dilakukan adalah mengatasi agar tidak terjadi tanda – tanda

syok pada pasien dengan cara monitor keadaan umum, tanda-tanda vital,

tanda-tanda pendarahan dan pemberian infuse atau memberikan terapi

cairan intravena segera jika didapatkan pasien terjadi pendarahan.

Sementara diagnosis keempat, resiko kekurangan volume cairan

diakibatkan oleh pendarahan hebat, keluarnya keringat yang berlebih

akibat demam yang tinggi, kurangnya asupan cairan yang masuk ketubuh,

maka peran perawat adalah memberikan terapi cairan intravena dan

Page 93: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

76

mengkaji terus perubahan intake-output, hal ini bertujuan agar pasien tidak

terjadi dehidrasi berat.

Diagnosis kelima, gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan

dengan proses penyakit, hal ini timbul akibat gejala-gejala penyerta seperti

nyeri otot, tulang, sendi, faring (susah menelan), dan nyeri tekan pada

hepar diakibatkan adanya pembesaran hepar (splenomegali) yang sering

ditemui pada kasus pasien syok, maka peran perawat adalah mengkaji

tingkat nyeri pasien dan mengurangi rasa nyeri dengan memberikan respon

yang baik (terapi musik, membaca buku), pemberian obat analgesik sesuai

petunjuk dokter. Dari diagnosis diatas akan timbul diagnosis gangguan

aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh lemah, sehingga

sangat membutuhkan peran perawat dan keluarga dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari (makan, mandi, BAK/BAB, dll). Diagnosis

selanjutnya, Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet,

perawatan dan obat-obatan berhubungan dengan kurangnya informasi. Hal

ini, merupakan diagnosis yang sering muncul pada pihak keluarga karena

kurangnya informasi dan penjelasan dari perawat dalam setiap tindakan

yang dilakukan, maka peran perawat dalam hal ini adalah memberikan

informasi dan penjelasan dalam setiap tindakan yang akan dilakukan

kepada pasien dan keluarga pasien.

Dari hasil penelitian tersebut bahwa gambaran peran perawat

dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasie DBD anak di

Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta rata-rata

Page 94: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

77

dalam kategori baik (100%). Keadaan ini menunjukan bahwa perawat-

perawat di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta telah melakukan perumusan diagnosis keperawatan pada

pasien DBD anak dengan standar acuhan asuhan keperawatan.

Tahap ketiga, perencanaan keperawatan atau rencana tindakan

keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah

ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Dalam

perencanaan keperawatan pasien sangat membutuhkan peran perawat

untuk memenuhi tujuan keperawatan dalam mengatasi suatu masalah.

Dilihat dari tabel 4.8, bahwa hasil pengamatan menunjukan 91,7% peran

perawat dalam pelaksanaan rencana keperawatan pada pasien DBD di

bangsal Ibnu Sina rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta rata-rata

dalam karegori baik. Keadaan ini menunjukan bahwa perawat-perawat di

Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah

melakukan rencana tindakan pada pasien DBD anak sesuai dengan standar

acuhan asuhan keperawatan.

Sementara hasil pengamatan peran perawat dalam pelaksanaan

rencana tindakan keperawatan dilihat dari catatan rekam medis masih

dalam rata-rata cukup dari standar asuhan keperawatan . Dari hasil diatas

dapat dilihat suatu perbedaan peran perawat dalam perencanaan

keperawatan antara keadaan sebenarnya dengan catatan rekam medis, hal

ini mungkin disebabkan pada setiap pelaksanan rencana tindakan yang

Page 95: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

78

telah dilakukan perawat terkadang perawat lupa tidak mencatat di rekam

medis.

Dari rencana tindakan yang telah ditentukan oleh perawat, maka

langkah selanjutnya tahap empat yaitu peran perawat dalam melakukan

implementasi keperawatan. Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan

rencana tindakan keperawatan yang telah ditentukan dengan maksud agar

semua kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal, yang mencakup aspek

peningkatan, pemeliharaan, dan pemilihan kesehatan (Potter & Perry,

2005). Dilihat dari tabel 4.9, bahwa gambaran peran perawat dalam

pelaksanaan implementasi keperawatan pada pasien DBD anak di Bangsal

Ibnu Sina rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta rata-rata dalam

kategori cukup (75%).

Hal ini dapat dilihat pada beberapa diagnosis dan rencana tindakan

yang telah disusun oleh perawat dirumah sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta yang telah mengacu pada pelaksanaan asuhan keperawatan

yang sesuai standar asuhan keperawatan, contohnya dalam rencana

tindakan dan implementasi pada diagnosis “Peningkatan suhu tubuh

berhubungan dengan proses penyakit”. Tindakan peran perawat dalam

menyusun rencana tindakan dan pelaksanaan tindakan telah mengarah

pada tindakan untuk mengatasi masalah secara tepat dan cepat, dengan

pemberian kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh pada pasien

DBD.

Page 96: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

79

Untuk diagnosis “Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan penurunan nafsu makan”dapat diatasi dengan

mengkaji pola makan, mengobservasi keadaan umum, menganjurkan

pasien untuk makan sering dengan porsi yang sedikit-sedikit, menyajikan

makanan dalam keadaan hangat. Tindakan diatas sebagian besar sudah

dilaksanakan oleh perawat di Bangsal Ibnu Sina.

Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan proses

penyakit. Masalah yang harus diselesaikan pada diagnosis diatas adalah

gangguan rasa nyaman: nyeri, nyeri yang dihadapi oleh pasien biasanya

merupakan respon yang berbeda dari masing-masing individu, antara

pasien satu dengan pasien yang lain mempumyai persepsi nyeri yang

berbeda, sehingga tindakan yang dilakukan juga berbeda. Untuk pasien di

Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta tindakan

yang dilakukan perawat untuk mengatasi nyeri adalah mengatur posisi

tubuh pasien agar merasa nyaman dan tidak mengeluh nyeri, dan

kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgesik. Tindakan ini

sebagian sudah dilaksanakan dengan baik oleh perawat di Bangsal Ibnu

sina.

Diagnosis lain yang muncul pada pasien yang dirawat inap di

rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah “Kurangnya

aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh lemah”. Kondisi

tubuh lemah pada pasien disebabkan oleh perjalanan penyakit sehingga

aktivitas terbatas, perawat di Bangsal Ibnu Sina telah melaksanakan

Page 97: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

80

perannya dengan memberikan bantuan pada pasien dalam memenuhi

kebutuhan aktivitas sehari-hari sesuai dengan tingkat keterbatasan pasien

seperti mandi, makan, eliminasi (BAK/BAB).

Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit berhubungan

dengan kurangnya informasi. Diagnosis ini merupakan masalah yang

sering kali ditemukan pada keluarga pasien, hal ini disebabkan kurangnya

penjelasan setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat pada keluarga

pasien. Namun sebagian perawat di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta sudah cukup baik dalam memberikan

informasi pada pasien dan keluarga dalam setiap tindakan yang akan

dilakukan.

Diagnosis terakhir adalah “Resiko kekurangan volume cairan

berhubungan dengan berpindahnya cairan intravaskuler ke

ekstravaskuler”. Tindakan untuk mengatasi masalah kekurangan cairan

harus cepat, karena masalah ini dapat menyebabkan syok hipovolumik.

Dalam diagnosis ini 50% tindakan telah dilakukan oleh perawat untuk

menolong pasien terhindar dari resiko dehidrasi. Dari penelitian ini

menunjukan bahwa perawat-perawat di Bangsal Ibnu sina rumah sakit

PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah melakukan tindakan keperawatan/

implementasi pada pasien DBD anak sesuai dengan standar acuhan asuhan

keperawatan.

Setelah perawat melakukan tindakan keperawatan yang bertujuan

untuk mengatasi masalah yang dihadapi pasien, tindakan selanjutnya yang

Page 98: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

81

harus dilakukan perawat adalah melakukan evaluasi dan dokumentasi

keperawatan terhadap hasil tindakannya. Evaluasi keperawatan adalah

proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang rencana

keperawatan. Di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta, tahap evaluasi ini 91,7% telah dilakukan dengan baik.

Seluruh tindakan yang telah dilakukan oleh perawat benar-benar

diperhatikan, baik tindakan tersebut membawa perubahan atau tidak.

Dalam catatan evaluasi, apabila tindakan telah membawa perubahan maka

perawat akan menulis dicatatan rekam medis dengan‘masalah telah

diatasi’ dan apabila masalah belum diatasi maka perawat akan menulis

dicatatan rekam medis dengan ‘masalah belum diatasi, rencana tindakan

dilanjutkan’. Dari sini dapat dilihat bahwa evaluasi yang dilakukan oleh

perawat pelaksana dapat dijadikan alat komunikasi untuk perawat jaga

selanjutnya.

Tahap terakhir dalam asuhan keperawatan DBD adalah tahap

dokumentasi. Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau

tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu

yang berwenang. Tahap dokumentasi ini 91,7% telah dilakukan dengan

baik oleh perawat di bangsal Ibnu Sina. Seluruh tindakan yang telah

dilakukan oleh perawat dan semua hasil pemeriksaan pasien sudah

didokumentasikan dengan baik, hal ini bertujuan untuk professional

administrasif dan klinik. Dan juga sebagai laporan bagi tim medis terakhir

Page 99: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

82

yang bersifat obyektif, komprehensif dan akurat yang mencerminkan

status pasien (Potter & Perry, 2005).

Dari keadaan diatas menunjukan bahwa perawat-perawat di

Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU muhammadiyah Yogyakarta telah

melakukan evaluasi dan dokumentasi pada pasien DBD anak sesuai

dengan standar asuhan keperawatan.

Dari penelitian ini dapat diketahuai bahwa gambaran peran perawat

dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien DBD (Demam

Berdarah Dengue) anak di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta terutama dalam pengkajian, diagnosis

keperawatan, rencana keperawatan, tindakan keperawatan/implementasi,

evaluasi dan dokumentasi keperawatan telah sesuai dengan standar asuhan

keperawatan.

Page 100: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik

kesimpulan, bahwa gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan

keperawatan pada pasien DBD (Demam Berdarah Dengue) anak di Bangsal

Ibnu sina rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah sesuai dengan

standar asuhan keperawatan.

Berdasarkan hasil, peran perawat dalam pengkajian keperawatan pada

pasien DBD anak 100% termasuk kategori baik. Peran perawat dalam

perumusan diagnosis keperawatan pada pasien DBD anak 100% termasuk

kategori baik, peran perawat dalm rencana tindakan keperawatan pada pasien

DBD anak 91,7% termasuk dalam kategori baik, peran perawat dalm tindakan

keperawatan 75% termasuk kategori cukup, peran perawat dalam evaluasi dan

dokumentasi keperawatan 91,7% termasuk kategori baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian gambaran peran perawat dalam

penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien DBD (Demam Berdarah

Dengue) anak di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta, maka saran yang disampaikan:

Page 101: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

84

1. Bagi ilmu keperawatan

Khususnya bagi keperawatan anak dan penyakit dalam agar meningkatkan

standart pelayanan asuhan keperawatan terhadap pasien DBD, khususnya

pasien DBD (Demam Berdarah Dengue) anak.

2. Bagi perawat

Khususnya bagi perawat agar meningkatkan standart penatalaksanaan

asuhan keperawatan terhadap pasien. Dan diharapkan perawat dapat

memenuhi hak-hak pasien.

3. Bagi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Bagi rumah sakit khususnya dalam bidang keperawatan diharapkan untuk

lebih memperhatiakn pelaksanaan proses asuhan keperawatan oleh

perawat pelaksana terutama untuk hal evaluasi dan pendekumentasian,

evaluasi keperawatan dapat sebagai acuhan tindakan keperawatan

selanjutnya dan pendokumentasian dapat sebagai bahan pembelajaran.

4. Bagi peneliti

Sebagai regenerasi perawat, peneliti diharapkan mampu melakukan

penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan baik.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Kepada peneliti selanjutnya agar lebih memperhatikan keterbatasan yang

ada dalam penelitian ini, sebagai bahan masukan dan pertimbangan,

sehingga tercipta penelitian yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat bagi

pengembangan profesi keperawatan, misalnya saja melakukan penelitian

dengan materi penatalaksanaan keperawatan pasien deman dengue dan

Page 102: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

85

demam berdarah dengue dengan mengambil data primer secara observasi

langsung tindakan perawat.

C. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian

1. Kekuatan penelitian tentang gambaran peran perawat dalam

penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien DBD (Demam

Berdarah Dengue) anak di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta adalah penelitian ini dengan pendekatan

kepada perawat-perawat.

2. Kelemahan penelitian tentang gambaran peran perawat dalam

penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien DBD (Demam

Berdarah Dengue) anak di Bangsal Ibnu sina rumah sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta adalah penelitian ini tidak menggunakan

cara observasi tindakan keperawatan secara langsung hanya

menggunakan kuissoner saja, sehingga hasil penelitian yang diperoleh

kurang optimal.

Page 103: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

86

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S, 2002. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Edisi

Revisi V. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta.

Arwani, 2002. Komunikasi Dalam Keperawatan. Penerbit EGC, Jakarta.

Aziz, 2006. Asuhan Keperawatan Anak 2. Penerbit Info Medika Jakarta, Jakarta.

Aziz hidayat, 2006, Konsep dan Prosedur Penelitian, Penerbit Salemba Medika,

Jakarta.

Bhamarapravati, dkk, 1967, Kegawatan Pada Demam Berdarah Dengue, Penerbit

Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Carpenito, L. J, 1999, Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan Edisi 2,

Penerbit Buku EGC, Jakarta.

Deny Nuryadi, 2000, Pola Distribusi Penderita DB/DBD pada Pasien Anak di

RSUD dr. Sarjito Yogyakarta, FK UMY Yogyakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2002, Demam Berdarah Dengue,

http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052002/demam berdarah.htm

Departemen Kesehatan RI, 2007, Demam Berdarah Dengue,

http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052007/demam berdarah.htm

Departemen Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), 2008,

Demam Berdarah dan Demam Berdarah Dengue,

http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052008/demam berdarah.htm

Elizabet J. Crowh, 2001, Patofisiologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Effendy, C, 1995, Perawatan Pasien DHF, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta.

Hardiono, dkk, 2004, Standar Pelayanan Media Kesehatan Anak Edisi I, Penerbit:

Badan Penerbit IDAI, Jakarta.

Hendarwanto, 1994, Dengue, Ilmu Penyakit Dalam I, Bagian Penyakit Dalam FK

UI, Jakarta.

Hidayat, A. Aziz Alimul, 2004, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi I,

Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

Page 104: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

87

Mansjoer, 2001, Kapita Selekta Kedokteran Jilid I, Penerbit Media Aesculapius

FK UI, Jakarta.

Mitrakul, dkk, 1997. Diagnosis Laboraturium Infeksi Virus Dengue.

http://www.doktertomi.com/1997/04/08/demam-berdarah-dengue/-54k-

/html.

Mundakir, 2006, Komunikasi Keperawatan Aplikasi Dalam Pelayanan.

Yogyakarta: Graha ilmu.

Nelson, MD Waldo E, 1999, Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 Vol. 2, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta.

Ngastiyah, 1995, Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue, Penerbit FK UI,

Jakarta.

Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Keperawatan, pedoman

skripsi, tesis, dan instrument penelitian keperawatan, Penerbit Salemba

Medika, Jakarta.

Perry, Potter, 2005, Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktek Vol.

1, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Prabowo lilik, 2002, Frekuensi Penderita DB/DBD pada pasien anak di RSU

PKU Muhammadiyah Solo periode Januari 2002 – 31 Juli 2002, FK UMY

Yogyakarta.

Rothrock C Jane, 1998, Perioperative Nursing Care Planing, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta.

Samsi, Susanto. dkk, 1999, Gambaran Klinis Demam Berdarah Dengue, Penerbit

FK UI, Jakarta.

Stuad & Sundeen, 1987. Principles and Practice of Psychiatric Nursing.

Missouri: Mosby Year Book

Sumarmo, 2002, Masalah Demam Berdarah Dengue di Indonesia, Penerbit FK

UI Jakarta, Jakarta.

Sugiyono, 2003, Statistika untuk Penelitian, Penerbit Alfa Beta, Bandung.

Sumarni, 2005, Gambaran Penatalaksanaan Keperawatan Pasien DB/DBD

(DF/DHF) pada Anak Usia 4-15 tahun di RSU PKU Muhammadiyah

Yogyakarta, PSIK FK UMY Yogyakarta.

Page 105: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

88

Sungkar. S, 2005, Majalah Kedokteran Indonesa Bionomik Aedes Aegepty, Vector

Demam Berdarah Dengue, Departemen Parasitologi FK UI, Jakarta.

Sri Rezeki, 2000, Tatalaksana Demam Berdarah/Demam Berdarah Dengue pada

Anak, Penerbit FK UI, Jakarta.

Tuchinda, 1973, Patofisiologi Demam Berdarah Dengue, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta.

Widodo. D, 2001, Presentase Penderita Demam Berdarah Dengue di Indonesia,

http://www.doktertomi.com/2001/04/08/demam-berdarah-dengue/-54k-

/html.

WHO (World Health Organization), 1999, Demam Berdarah Dengue Diagnosis,

Pengobatan, Pencegahan dan Pengendalian, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta.

Page 106: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Retno cahyani

NIM : 20040320109

Alamat :Jl. Menjangan no. 51 Kuncen, Wirobrajan,

Yogyakarta

Adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Program A

Fakultas kedokteran UMY yang sedang malakukan penelitian dengan judul “

Gambaran Peran Perawat terhadap Perawatan Pasien DBD (Demam Berdarah

Dengue) Anak di Bangsal Ibnu Sina Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta”

Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi Bapak/Ibu

sebagai responden. Kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan digunakan

untuk kepentingan penelitian.

Apabila Bapak/Ibu menyetujui, maka mohon kesediaannya untuk

mendatangani lembar persetujuan. Tanda tangan saya menunjukkan bahwa saya telah

diberi informasi dan memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Yogyakarta, 2008

PENELITI RESPONDEN

Retno Cahyani .......................

Page 107: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

Lampiran 4

KUISSONER PENELITIAN GAMBARAN PERAN PERAWAT

(Pelaksanaan keperawatan)

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :……………………………….

2. Usia :……………….tahun

3. Jenis kelamin : laki-laki/perempuan

4. Alamat :……………………………….

5. Pekerjaan :………………………………..

6. Pendidikan terakhir :

( ) SPK

( ) AKPER

( ) S1 KEPERAWATAN

7. Lama kerja :……………………bulan/tahun

II. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Bacalah semua pertanyaan didalam tabel.

2. Jawablah sesuai dengan pengetahuan bapak/ibu/saudara.

3. Jawab dengan memberi tanda (√ ) pada kolom yang disediakan.

4. Teliti sekali lagi untuk memastikan semua pertanyaan sudah

dijawab.

Page 108: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

Lampiran 4

Cheklest Penatalaksanan Keperawatan DBD

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar menurut Ibu/Bapak/Saudara dengan

memberi tanda ( √ ) pada kolom jawaban.

PERTANYAAN (pelaksanaan tindakan)

Tidakpernah dilakukan

Pernah dilakukan

Jarang dilakukan

Sering dilakukan

Selalu dilakukan

A. Pengkajian 1 Setiap pasien yang tiba

di Bangsal Anak dengan diagnosis DBD dilakukan kembali penilaian ulang kondisi klien, pemeriksaan fisik, dan pelaporan langsung dari tim medis.

2 Perawat di Bangsal Anak perlu melakukan pengkajian dasar pada pasien anak dengan diagnosis DBD yang baru tiba di Bangsal

B. Diagnosis keperawatan

1. Peningkatan suhu tubuh (hypertermi) berhubungan dengan proses penyakit.

a. Perawat Mengkaji saat timbulnya demam

b. Mengobservasi tanda-tanda vital: suhu, nadi, tensi, pernafasan setiap 3 jam atau lebih sering.

Page 109: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

Lampiran 4

PERTANYAAN (pelaksanaan tindakan)

Tidakpernah dilakukan

Pernah dilakukan

Jarang dilakukan

Sering dilakukan

Selalu dilakukan

c. Memberikan penjelasan tentang penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh.

d. Perawat tidak memberikan penjelasan pada pasien atau keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi demam dan menganjurkan pasien atau keluarga untuk kooperatif

e. Menjelaskan pentingnya tirah baring bagi pasien dan akibat yang timbul jika hal itu tidak dilakukan.

f. Menganjurkan pasien untuk banyak minum + 2,5 liter per 24 jam dan jelaskan manfaatnya bagi pasien.

g. Memberikan kompres air hangat (pada daerah axilla dan lipatapaha). Menganjurkan pasien untuk tidak memakai selimut atau pakain tebal

h. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian cairan vena dan terapi obat-obatan sesuai dengan kebutuhan

Page 110: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

Lampiran 4

Pertanyaan Tidakpernah dilakukan

Pernah dilakukan

Jarang dilakukan

Sering dilakukan

Selalu dilakukan

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nafsu makan menurun (mual, muntah, rasa sakit saat menelan

a. Perawat tidak mengkaji keluhan mual, sakit menelan dan muntah yang dialami pasien.

b. Memberikan makan yang mudah ditelan seperti: bubur, tim dan dihidangkan saat masih hangat

c. Memberi makanan dalam porsi yang kecil dan frekuensi yangs sering. Dan Mencatat jumlah/porsi makanan pasien yang dihabiskan setiap harinya

d. Kolaborasi pemberian antasida

3 Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan obat-obatan b.d kurangnya informasi.

Page 111: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

Lampiran 4

Pertanyaan Tidak pernah dilakukan

Pernah dilakukan

Jarang dilakukan

Sering dilakukan

Selalu dilakukan

a. Perawat tidak mengkaji tingkat pengetahuan pasien keluarga tentang penyakit demam berdarah

b. Mengkaji latar belakang pendidikan pasien

c. Memberikan kesempatan pada pasien atau keluarga untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahui sehubungan dengan proses penyakit dalam hal ini demam berdarah.

d. Menjelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan pada pasien dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien.

4. Ganguan aktivitas sehari-hari b.d kondisi tubuhlemah

a. Perawat tidak mengkaji hal-hal yang mampu dan tidak mampu dilakukan oleh pasien sehubungan dengan kelemahan fisiknya

b. Membantu pasien memenuhi kebutuhan aktivitasnya sehari-hari sesuai dengan tingkat keterbatasan pasien

Page 112: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

Lampiran 4

PERTANYAAN Tidakpernah dilakukan

Pernah dilakukan

Jarang dilakukan

Sering dilakukan

Selalu dilakukan

5. Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d proses penyakit

a. Mengkaji tingkat nyeri yang di alami pasien dengan memberi rentang nyeri (0-10), berikan pasien menentukan tingkat nyeri yang dialaminya, tetapkantipe nyeri yang dialami pasien, respon terhadap nyeri yang dalami

b. Perawat tidak mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi pasien terhadap nyeri (budaya, pendidikan dll).

c. Memberi posisi yang nyaman, usahakan situasi ruangan yang tenang

d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgesik

6. Resiko terjadi syok hipovolemik b.d pendarahan hebat

a. Monitor keadaan umum pasien

b. Observasi TTV tiap 2-3 jam

Page 113: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

Lampiran 4

PERTANYAAN Tidakpernah dilakukan

Pernah dilakukan

Jarang dilakukan

Sering dilakukan

Selalu dilakukan

c. Monitor tanda-tanda pendarahan

d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian infuse, beri terapi cairan interavena jika terjadi pendarahan.

e. Monitor masukan dan keluaran, catat dan ukur pendarahan yang terjadi. Produksi urin

7. Resiko kekurangan volume cairan

a. Mengkaji keadaan umum pasien (lemah, pucat, takikardi), serta tanda-tanda vital

a. Mengkaji keadaan umum pasien (lemah, pucat, takikardi), serta tanda-tanda vital

b. Mengkaji tanda dan gejala dehidrasi/ hipovolemik (riwayat muntah, diare, kehausan, turgor jelek

c. Mengkaji perubahan keluaran urin (urin output < 25 ml/jam atau 600 ml/jam). Monitor asupan-keluaran.

Page 114: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

Lampiran 4

PERTANYAAN Tidakpernah dilakukan

Pernah dilakukan

Jarang dilakukan

Sering dilakukan

Selalu dilakukan

d. Memberikan cairan intravena sesuai dengan program dokter

C. Evaluasi Apakah perawat

melaksanakan penilaian ulang dan pengamatan kembali kondisi pasien dan fungsi vital tubuh pasien untuk menentukan pemulangan pasien.

D. Dokumentasi Apakah perawat telah

melaksanakan pendokumentasian pasien anak BDB meliputi identifitas pasien, status fisik, tanda-tanda vital, hasil laboraturium (golongan darah, Hb, Ht, leukosit, trombosit, urin)

Page 115: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

Hasil Reliabilitas

Case Processing Summary

11 91.71 8.3

12 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.997 35

Cronbach'sAlpha N of Items

Page 116: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

Item Statistics

4.4545 .52223 114.3636 .50452 114.2727 .46710 114.2727 .64667 114.2727 .46710 114.2727 .46710 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.4545 .52223 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.4545 .52223 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.2727 .64667 114.4545 .52223 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.4545 .52223 114.3636 .50452 114.4545 .52223 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.3636 .50452 114.3636 .50452 11

P1P2P3P4P5P6P7P8P9P10P11P12P13P14P15P16P17P18P19P20P21P22P23P24P25P26P27P28P29P30P31P32P33P34P35

Mean Std. Deviation N

Page 117: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

Frequency Table

A. Pengkajian

12 100.0 100.0 100.0BaikValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

B1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan penyakit

12 100.0 100.0 100.0BaikValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

B2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

12 100.0 100.0 100.0BaikValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

B3. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit

12 100.0 100.0 100.0BaikValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

B4. Gangguan aktivitas sehari-hari

12 100.0 100.0 100.0BaikValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

B5.Gangguan rasa nyaman: nyeri proses panyakit

1 8.3 8.3 8.311 91.7 91.7 100.012 100.0 100.0

CukupBaikTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

B6. Resiko terjadi syok hipovolemik pendarahan hebat

12 100.0 100.0 100.0BailkValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 118: GAMBARAN PERAN PERAWAT TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t8672.pdf · gambaran peran perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dbd (demam berdarah dengue)

Frequency Table

B7. Resiko kekurangan volume cairan

1 8.3 8.3 8.311 91.7 91.7 100.012 100.0 100.0

KurangBaikTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

C. Evaluasi

1 8.3 8.3 8.311 91.7 91.7 100.012 100.0 100.0

Kurang'BaikTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

D. Dokumentasi

1 8.3 8.3 8.311 91.7 91.7 100.012 100.0 100.0

KurangBaikTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent