24
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan (morbilitas) dan angka kematian (mortalitas) adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan yang efektif pada masyarakat tentang perawatan tali pusat bayi, dalam melaksanakan upaya tersebut diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan untuk memberikan pelayanan yang berkwalitas yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat diharapkan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap kesehatan.

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

  • Upload
    zulbadri

  • View
    1.553

  • Download
    18

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal di seluruh wilayah

Indonesia.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan

(morbilitas) dan angka kematian (mortalitas) adalah dengan memberikan pelayanan

kesehatan yang efektif pada masyarakat tentang perawatan tali pusat bayi, dalam

melaksanakan upaya tersebut diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai

kemampuan untuk memberikan pelayanan yang berkwalitas yaitu dengan memberikan

penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat sehingga pengetahuan yang dimiliki

oleh masyarakat diharapkan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap

kesehatan.

Kemampuan hidup sehat dimulai sejak bayi karena pada masa ini terjadi

pertumbuhan dan perkembangan yang menentukan kwalitas otak pada masa dewasa.

Supaya terciptanya bayi yang sehat maka dalam perwawatan tali pusat pada bayi baru

lahir dilakukan dengan benar-benar sesuai dengan prosedur kesehatan.

Page 2: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan peningkatan tali pusat

yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi. Dan kemudian tali pusat dirawat

dalam keadaan steril, bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat.

Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif

yaitu tali pusat akan pupus pada hari ke-5 dan hari ke-7 tanpa ada kompilkasi,

sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan

mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat mengakibatkan kematian.

Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus

pada bayi baru lahir penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus

kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat steril, pemakaian obat-obatan, bubuk

atau daun-daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi

(Depkes RI, 2005).

Pada tahun 2000 WHO (Word Hearth Organisation) menemukan angka

kematian bayi sebesar 560.000, yang disebabkan oleh infeksi tali pusat, Negara Afrika

angka kematian bayi yang disebabkan infeksi tali pusat 126.000 (21%), Negara Asia

Tenggara diperkirkan ada 220.000 kematian bayi, di Negara Afrika maupun di Asia

Tenggara kematian disebabkan karena perawatan tali pusat yang kurang bersih (Widya

Astuti, 2003).

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 1994 angka kematian

bayi sebesar 40/1000 kelahiran hidup, angka kematian bayi yang disebabkan infeksi

pada tali pusat di rumah sakit besar di Indonesia sebesar 80%.

Data dari propil kesehatan Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2004, angka

kematian bayi sekitar 36,7/1000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi

Page 3: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

disibolga 29/1000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian bayi baru lahir tersebut

adalah asfiksia (kegagalan bernafas pada bayi), infeksi tali pusat dan hipoterm

(penurunan suhu tubuh bayi sampai 36,5 o C) (Profil Sumatera Utara, 2007).

Baik tidaknya pengetahuan tentang kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu : Umur, Pendidikan, Paritas karena semakin bertambahnya pengetahuan

masyarakat tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir maka akan makin tinggi

keinginannya untuk mengetahui kesehatan dalam dirinya dan juga akan menambah

suatu tingkah laku atau kebiasaan yang sehat dalam diri masyarakat (Notoatmodjo,

2002).

Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

“Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir di

Kelurahan Muara Pinang Kota Sibolga Tahun 2008”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah “Bagaimanakah

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan tali Pusat Pada Bayi baru lahir di

Kelurahan Muara Pinang Kota Sibolga Tahun 2008 “.

C.  Tujuan Penelitian

C. 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi di

Kelurahan Muara Pinang Kota Sibolga Tahun 2008.

Page 4: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

C. 2. Tujuan khusus

1.  Untuk mengetahui gagasan pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat berdasarkan

umur.

2.  untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat berdasarkan

paritas.

3.  Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat berdasarkan

pendidikan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan menanbah perbendarahaan

bacaan bahan bagi mahasiswa/ mahasiswi Akademi Kebidanan Nauli Husada Sibolga

untuk penelitian selanjautnya.

2. Bagi Penulis

Bagi penulis sendiri untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis

dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan terutama mata kuliah

metodologi penelitian.

3. Bagi Lahan / Tempat Penelitian

Page 5: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi petugas dan masyarakat di

Kelurahan Muara Pinang tentang seberapa besar pengetahuan mayarakat tersebut

terhadap perawatan tali pusat.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

A.1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah keseluruhan pikiran, gagasan, ide, konsep dan

pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya termasuk manusia

dan isinya.

Pengetahuan juga merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah melakukan

penginderaan terjadi melalui panca indera manusia dari pengelaman dan penelitian

terbukti bahwa perilaku yang di dasari pengetahuan-pengetahuan atau kognitif

merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Page 6: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

Pengetahuan yang dicakup dalam dominan kognitif mempunyai 6 (enam)

tingkatan yaitu

1.    Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya mengingat kembali secara spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau

dirangsang yang telah diterimanya, oleh sebab itu tahu merupakan tingkatan

pengetahuan yang paling rendah. Misalnya dapat menyebutkan, mendefenisikan,

menetapkan dan lain sebagainya.

2.    Pemahaman (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek dan dapat menginterprestasikan materi tersebut benar.

3.    Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang tidak

dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya).

4.    Analisa (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampaun untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen, tetapi masih didominan suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitan satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat diloihat

dari penggunaan kata kerja, dapat membedakan dan mengelompokkan.

5.    Sintesis (Syntesis)

Page 7: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

Sintesis menunjukkan suata kemampaun untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang ada misalnya dapat menyususn dan merencanakan dapat

menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang ada.

6.    Evaluasi (Evalution)

Evaluasi berkaitan dalam kemampuan untuk melakukan penelian terhadap

suatau materi dan objek, pengukuran dan pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara atau angakat yang menyertakan tentang isi materi yang ingin diulas dari

subjek penelitian atau responden kedalam pengetahuan yang ingin disesuaiakan

dengan tingkatan-tingkatan tersebut diatas.(Notoadmodjo 1997).

A.2. Sumber Pengetahuan

Pengetahuan dapat diperoleh langsung ataupun melalui penyuluhan baik

individu maupun kelompok. Untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan perlu

diberikan penyuluhan yang bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu,

keluarga maupun masyarakat, dalam membina dan memelihara hidup sehat serta

berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pengetahuan

adalah proses kegiatan mental yang dikembangkan melalui proses kegiatan pada

umunya sebagai aktifitas kognitif (Sunaryo, 2002). Proses adopsi adalah perilaku

menurut Notoadmodjo (1977) yang mengutip pendapat Rogers (1970), sebelum

seseorang mengadopsi perilaku didalam diri orang tersebut terjadi suatu proses yang

berurutan yang terdiri dari :

1.    Kesadaran (awarenes)

Individu menyadari adanya stimulus.

2. Tertarik (Interest)

Page 8: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

Individu mulai tertarik pada stimulus.

3. Menilai (Evalution)

Individu mulai menilai tentang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Pada

proses ketiga ini subjek sudah memeilki sikap yang lebih baik lagi.

4.    Mencoba (Trial)

Individu sudah mulai mencoba perilaku yang baru.

5.    Menerima (Adoption)

Individu telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan, sikap dan kesadaranya

terhadap stimulus.

A.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.

1. Umur

Umur adalah lamanya tahun dihitung sejak dilahirkan hingga penelitian ini

dilakukan umur merupakan peride penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan baru.

Pada masa ini merupakan usia reproduktif, masa bermasalah, masa ketegangan emosi,

masa ketrampilan, sosial, masa komitmen, masa ketergantungan, masa perubahan

nilai, masa penyesuaian dengan hidup baru, masa kreatif. Pada dewasa ini ditandai

oleh adanya perubahan-peruhan jasmani dan mental. Semaki bertambah umur

seseorang maka akan semakin bertambah keinginan dan pengetahuannya tentang

kesehatan (Notoadmodjo, 2003).

2. Pendidikan

Pendidikan proses menumbuh kembangkan seluruh kemampuan dan perilaku

manusia melalui pengajaran, sehingga dalam pendidikan itu perlu dipertimbangkan

umur (proses perkembangan klien) dan hubungan dengan proses belajar. Tingkat

Page 9: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

pendididkan juga merupakan salah satu factor yang mempengaruhi persepsi seorang

untuk lebih mudah menerima ide dan teknologi baru semakin meningkat pendidikan

seorang maka akan bertambah pengalaman yang mempengaruhi wawasan dan

pengetahuan. Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui pendidikan adalah untuk

mengubah pengetahuan (pengertian pendapat, konsep-konsep) sikap dan persepsi

serta menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru (Notoadmodjo, 2003).

3. Paritas

Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup

pekerjaan merupakan kegiatan-kegiatan formal yang dlakukan dalam klehidupan

sehari-hari. Pengalaman dan pendidikan seseorang sejak kecil akan memnpengaruhi

sikap dan penampilan seseorang. Dalam kaitannya dengan pekerjaan Huriock

mengemukakan bahwa kessesuaian antara pekerjaan dan diri sesorang memberikan

kesan dan pengetahuan sendiri.ini berati makin cocok bakat dan minat seseorang maka

makin tinggi pula tingkat kepuasan dan pengetahuan yang diperoleh Huriock 2002.

B. Perawatan Tali Pusat

B.1. Defenisi

Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikat tali pusat yang

menyebabkan pemisahan pisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat dirawat

dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali pusat (IKA,

2005}

B.2. Tujuan

Page 10: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

Tujuan mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir, sehingga tali

pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak masuk sehingga tidak terjadi infeksi pada tali

pusat bayi. Penyakit tetanus ini disebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman yang

mengeluarkan toksin (Racun), yang nasuk melalui luka tali pusat, karena perawatan

atau tindakan yang kurang bersih (Saipuddin, 2001).

B.3. Cara Perawatan Tali pusat

Memotong dan mengikat tali pusat dilakukan dengan tehnik aseptic dan

antiseptik, dengan prosedur tindakan sebagai berikut :

1.    Langkah-langkah perawatan tali pusat

a.            Kasa steril

b.            Betadine

2.    Cara Perawatan tali pusat

a.    Bersihkan luka tali pusat dengan menggunakan povidone iodine / betadine.

b.    Setelah itu tutup dengan kain kasa bersih dan kering yang sudah dibubuhi povidone

iodine / betadine.

c.     Jaga agar tali pusat selalu terbungkus kain kasa bersih dan kering.

d.    Bersihkan setiap hari sampai tali pusat lepas.

Jangan mengoleskan saleb apapun atau zat lain ke tampuk tali pusat, hindari

pembungkusan tali pusat karena tali pusat yang tidak ditutupi lebih cepat mengering

dan puput dengan komplikasi yang lebih sedikit (Saipuddin, 2002).

Biasanya tali pusat terlepas dalam waktu 5-7 hari, setelah tali pusat pupus dari pusat,

yang tinggal (pusat) belum kering benar akan memakan waktu 15 hari sehingga tali

pusat tersebut kering (Maternal dan Neonatal Health, 2005).

Page 11: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

B.4. Dampak Positif

Bayi akan sehat dengan kondisi tali pusat bersih dan tidak terjadi infeksi serta tali

pusat pupus lebih cepat yaitu antara hari ke 5-7 tanpa ada komplikasi (IKA, 2005).

B.5. Dampak Negatif Perawatan Tali Pusat

Apabila tali pusat tidak dirawat dengan baik, kuman-kuman bisa masuk sehingga

terjadi infeksi yang mengakibatkan penyakit Tetanus Neunatorum. Penyakit ini adalah

salah satu pentebab kematian bayi yang terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah

220.000 kematian bayi, sebab masih banyak masyrakat yang belum mengerti tentang

cara perawatan tali pusat yang baik dan benar (Dinkes RI, 2005).

Tetanus Neunatorum adalah infeksi yang disebabkan oleh clostridim tetani yang masuk

melalui tali pusat bayi sewaktu proses pertolongan persalinan.

Tanda dan gejala penyakit Tetanus Neunatorum adalah :

a.    Bayi yang semula menetek dengan baik tiba-tiba tidak bisa.

b.    Mulut mencucut seperti ikan

c.    Kejang-kejang, terutama bila disentuh, terkena sinar, atau mendengar suara keras.

Tindakan pencegahan penyakit Tetanus Neunatorum adalah :

a.    Ibu pada waktu hamil mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali, sehingga ibu dan bayi

kebal terhadap tetanus.

b.    Pemotongan tali pusat dengan alat yang sudah direbus.

c.    Peralatan tali pusat yang bersih sampai lepas.

Page 12: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep Karya Tulis Ilmiah penelitian ini adalah tentang “gambaran

pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di Kelurahan Muara

Pinang penulis membatasi hal-hal yang akan diteliti adalah :

Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan TaliPusat Pada Bayi

 

KarakteristikIbu :

Page 13: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

- Umur

- Paritas

-Pendidikan

  Independen Dependen

B. Defenisi Operasional

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap objek tertentu, dengan kategori :

a.         Baik : Bila responden menjawab pertanyaan dengan benar sebanyak 21 - 20 soal

dengan skor 76 -100%.

b. Cukup : Bila responden menjawab pertanyaan dengan benar sebanyak 12-15 soal

dengan skor 61 - 75%.

c.         Kurang : Bila responden menjawab pertanyaan dengan benar sebanyak 1 - 11 soal

dengan skor 0-60%.

Page 14: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

Skala ukur : Ordinal

2. Umur

Umur adalah usia responden saat dilakukan penelitian dengan kategori :

a.    21-30 tahun

b.    31-40 tahun

Skala ukur : Interval

3. Paritas

Paritas adalah banyaknya anak yang dilahirkan oleh ibu dan telah mendapatkan

perawatan tali pusat dengan kategori :

a.    Primipara

b.    Skundipara

c.    Multipara

d.    Grandemultipara

Skala ukur : Ordinal

4. Pendidikan

a. SLTP

b. SLTA

c. Perguruan Tinggi

Skala ukur : Ordinal

C. Jenis Penelitian

Page 15: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk

mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat di kelurahan

Muara Pinang Kota Sibolga tahun 2008.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

D. 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Muara Pinang Kota Sibolga dengan alasan

mudah mendapat responden, mudah dijangkau, dan banyak ibu yang mempunyai bayi

yang tidak mengerti tentang perawatan tali

D. 2. Waktu Penelitian

No. Kegiatan

Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Maret 2008 hingga Agustus 2008

Maret April Mei Juni Juli Agustus1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. PengajuanJudul

2. Acc Judul

3. Survey Pendahuluan

4. Konsul BAB I

5. Konsul BAB II

6. Konsul BAB III

7. Konsul Kuisioner

8. Persiapan Ujian Karya Tulis Ilmiah

9. Ujian Karya Tulis Ilmiah

10. Pengumpulan Data

11. Analisa Data

12. Konsultasi Laporan Penelitian

13. Persiapan Ujian KTI

Page 16: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

14. Penggandaan Hasil KTI

15. Ujian KTI

E. Populasi dan Sampel

1.    Populasi

Populasi yang diteliti adalah setiap ibu Post Partum di Kelurahan Muara Pinang Sibolga

tahun 2008 sebanyak 30 orang.

2.    Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara total

populasi dimana jumlah dari seluruh populasi dijadikan objek penelitian.

F. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dengan

memberikan kuisioner yang telah disediakan kepada responden. Jenis responden

dengan menggunakan kuisioner tertutup.

G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

G.1. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

Page 17: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

1.    Editing

Dilakukan pemeriksaan / pengecekan kelengkapan data yang telah terkumpul bila

trdapat kesalahan atau berkurang dalam pengumpulan data tersebut akan diperiksa

kembali.

2.    Coding

Hasil jawaban dari setiap pertanyaan diberi kode angka sesuai dengan petunjuk.

3.    Tabulating

Untuk mempermudah analisa data dan pengolahan data serta pengambilan

kesimpulan data dimasukkan ke dalam bentuk distribusi frekuensi

G.2. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan pengukuran terhadap masing-masing responden, lalu

ditampilkan dalam tabel distribusi frekwensi, analisa dilanjutkan dengan menggunakan

teori pustaka yang ada. Tekhik analisa data digunakan untuk melihat bagaimana

bagaimana pengetahuan, sikap dan tindakan ibu terhadap perawatan tali pusat pada

bayi baru lahir.

Page 18: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S, 2002. Pengantar Metode Penelitian. Arcan, Jakarta.

Alimul, Azis. A, 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Salemba Medika, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 1992. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Jakarta.

........, 1999. Penanganan Bayi Baru Lahir, Jakarta,

........, 2005. Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta.

Hassan, Rusepno, 2005. Ilmu Kesehatan Anak 1. FKUI, Jakarta.

........, 2005. Ilmu Kesehatan Anak 2. FKUI, Jakarta.

Kosim. M. Sholeh, 2005. Buku Panduan Manajemen Bayi Baru Lahir Untuk Dokter, Bidan dan Perawatan di Rumah Sakit. MNH-JHPIEGO, Jakarta.

Mocthat, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri Jilid 1. EGC, Jakarta.

Manuaba, Prof, dr. 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC, Jakarta.

Notoatmoho, Soekidjo, 2002. Mitodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.

Pemerintah Kota Sibolga Dinas Kesehatan, 2005. Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Sibolga.

Page 19: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Baru Lahir