Upload
others
View
9
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Volume 10 Nomor 5. Oktober Terbit 2 bulan sekali
Instalasi Irigasi pada HPS ke-35 di Gelar Teknologi Pertanian, Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan
ISSN 1907 - 8773
Pendahuluan
Pengelolaan sumberdaya air mencakup aspek eksplorasi, eksploitasi, dan efektivitas distribusi. Ek-
splorasi sumberdaya air merupakan kegiatan mencari dan mengidentifikasi potensi sumberdaya air.
Eksploitasi bertujuan untuk memanfaatkan potensi sumberdaya air dalam bentuk air permukaan dan
air tanah. Efektivitas distribusi mencakup peningkatan nilai guna air yang terbatas untuk budidaya
pertanian secara maksimal. Desain irigasi pada lahan kering ditetapkan berdasarkan informasi jenis
dan potensi sumberdaya air, bentang lahan, panjang jalur distribusi saluran dan pilihan komoditas.
Pada lahan rawa pengelolaan air mempertimbangkan tipologi lahan dan tipe luapan. Desain
pengelolaan sumberdaya air yang akan dilaksanakan saat ini difokuskan pada lahan kering.
HPS Ke-35
Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi dengan dukungan penuh dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian dan Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian telah mela-
kukan inovasi teknologi irigasi modern dan hemat air melalui pemasangan jaringan irigasi tetes (drip
irigation) dan irigasi curah (springkle irigation) di Kawasan Gelar Teknologi Pertanian, Jakabaring,
Palembang, Sumatera Selatan dalam acara Hari Pangan Sedunia ke-35. yang akan berlangsung
pada tanggal 17-22 Oktober 2015.
Gambar 1. Lokasi Gelar Teknologi Pertanian
Gambar 2. Peta lokasi Gelar Teknologi Pertanian
2
Desain Irigasi Lahan Kering
Penyusunan desain pengelolaan air lahan kering meliputi aspek eksploitasi dan distribusi. Eksploitasi
adalah kegiatan untuk memanfaatkan air dari sumber air berupa mata air, aliran sungai dan air
tanah. Dalam pelaksanaanya, untuk sumber air yang berasal dari aliran sungai eksploitasi dilakukan
dengan pembangunan instalasi pompa.
Komponen desain jaringan irigasi yang diaplikasikan di lokasi HPS ke-35 terdiri dari sarana
pemasok air (sungai, pompa hisap dan pompa dorong dan tangki air), sarana pendistribusian air
(pipa pvc, pe dan komponennya) dan sarana pengatur pemberian air (regulator stick dan nozle).
Pendistribusian air dari sumber air menuju target irigasi pada lahan kering dilakukan dengan
dua teknik irigasi yaitu:
Irigasi Tetes
Irigasi Tetes (Drip Irrigation) adalah cara membasahi tanaman dengan jalan memberikan air lang-
sung pada permukaan tanah di sekitar daerah perakaran tanaman sesuai dengan kebutuhannya.
Teknologi ini sangat cocok diterapkan pada lahan kering beriklim kering yang mempunyai keterbata-
san air. Prinsip pendistribusian air pada sistem irigasi tetes adalah dengan menyalurkan air dari
tangki penampungan yang ditempatkan pada posisi lebih tinggi dari lahan, melalui selang irigasi.
Irigasi Curah
Irigasi Curah (springkle irigation) adalah cara membasahi tanaman dengan cara menyemprotkan air
ke udara sehingga tanaman mendapatkan air dari atas seperti hujan. Alat ini ditempatkan pada in-
terval tertentu sesuai kebutuhan.
Gambar 2. Irigasi Tetes
3
Gambar 3. Irigasi Curah
Gambar 4. Pusat pengaturan irigasi
Gambar 5. Bak penampungan air
4
Alamat Penyunting: Jl. Tentara Pelajar No 1A, Bogor 16111 Telp : (0251) 8312760 E-mail : [email protected] http://www.balitklimat.litbang.pertanian.go.id
Penanggung jawab : Kepala Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi
Editor : Haryono
Redaktur Pelaksana : Eko Prasetyo dan Tuti Muliani
Info Agroklimat dan Hidrologi memuat informasi aktual dan inovasi teknologi hasil-hasil penelitian bidang agroklimat, hidrologi, dan pengelolaan air
Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Kementerian Pertanian
Gambar 7. Lokasi Gelar Teknologi Pertanian
dekat dengan Gelora Sriwijaya
Gambar 6. Lokasi Gelar Teknologi Pertanian
Gambar 8. Taman Gelar Teknologi Pertanian