12
http://www.academia.edu/4845370/ Perancangan_Sistem_Pengecekan_Ijazah_berbasis_Web Gaji dosen swasta Gaji Dosen Swasta Indonesia https://triwahjono.wordpress.com/ 2008/04/14/gaji-dosen-swasta-indonesia/ 14 Apr 2008 308 Comments by tridjoko in Uncategorized Hampir setiap hari Blog saya ini menerima enquiry “standar gaji dosen swasta Indonesia”. Karena enquiry ini bertubi-tubi, maka dengan ini saya bukakan saja standar gaji dosen swasta Indonesia yang saya kutip dari “Universitas X” HONORARIUM PER SKS Pendidikan S1 : Asisten Ahli Rp 50.000; Lektor/Praktisi/6 tahun pengalaman mengajar Rp 75.000 Pendidikan S2 : Asisten Ahli/sederajat Rp 75.000; Lektor/sederajat Rp 100.000; Lektor Kepala/sederajat Rp 125.000; Buru Besar Rp 175.000 Pendidikan S3 : Asisten Ahli/Lektor Rp 125.000; Lektor Kepala/sederajat Rp 150.000; Guru Besar Rp 175.000 HONORARIUM PEMBIMBING DAN PENGUJI SKRIPSI Pembimbing skripsi Rp 400.000 per skripsi Penguji skripsi baik penguji utama ataupun pembantu penguji Rp 150.000 per mahasiswa peserta ujian skripsi UANG TRANSPORTASI Diberikan sesuai dengan kebijakan Universitas CATATAN

Gaji dosen swasta

  • Upload
    ratmi

  • View
    2.015

  • Download
    104

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gaji

Citation preview

http://www.academia.edu/4845370/Perancangan_Sistem_Pengecekan_Ijazah_berbasis_WebGaji dosen swastaGaji Dosen SwastaIndonesiahttps://triwahjono.wordpress.com/2008/04/14/gaji-dosen-swasta-indonesia/14 Apr 2008 308 Commentsby tridjoko in Uncategorized Hampir setiap hari Blog saya ini menerima enquiry standar gaji dosen swasta Indonesia. Karena enquiry ini bertubi-tubi, maka dengan ini saya bukakan saja standar gaji dosen swasta Indonesia yang saya kutip dari Universitas XHONORARIUM PER SKSPendidikan S1 : Asisten Ahli Rp 50.000; Lektor/Praktisi/6 tahun pengalaman mengajar Rp 75.000Pendidikan S2 : Asisten Ahli/sederajat Rp 75.000; Lektor/sederajat Rp 100.000; Lektor Kepala/sederajat Rp 125.000; Buru Besar Rp 175.000Pendidikan S3 : Asisten Ahli/Lektor Rp 125.000; Lektor Kepala/sederajat Rp 150.000; Guru Besar Rp 175.000HONORARIUM PEMBIMBING DAN PENGUJI SKRIPSIPembimbing skripsi Rp 400.000 per skripsiPenguji skripsi baik penguji utama ataupun pembantu penguji Rp 150.000 per mahasiswa peserta ujian skripsiUANG TRANSPORTASIDiberikan sesuai dengan kebijakan UniversitasCATATANHonor dosen tersebut di lingkungan universitas swasta di Jakarta kurang lebih sama, namun bedanya, ada universitas yang menetapkan rate tersebut sebelum dipotong pajak (before tax), ada universitas lainnya yang menetapkan rate tersebut setelah dipotong pajak (after tax) dalam hal ini tax telah dibayar oleh universitas yang bersangkutan..Jika jumlah kelas cukup banyak di universitas swasta tersebut, dan dosen mendapat beban sks yang cukup besar, menurut hitungan kasar saya gaji dosen universitas swasta di Jakarta (setelah dipotong pajak) adalah berkisar antara Rp 2.000.000 sampai Rp 10.000.000Berminat jadi dosen ?Ingat jadi dosen itu selain mendapat imbalan berupa honorarium juga mendapat kepuasan pribadi karena telah mengamalkan ilmu kepada sesama, selain itu juga sesuai dan mendukungTujuan Negara Indonesia seperti yang termaktub dalam Mukadimmah UUD 1945 yaitu Mencerdaskan Kehidupan BangsaHidup dosen !!!

> Agung : Misalnya ada seorang dosen baru yang mulai ngajar di universitas X tersebut. Katakanlah ia jenjang pendidikannya hanya S1 dan pangkatnya Asisten Ahli, maka ia berhak mendapat honor mengajar Rp 50.000 per sks.Misalnya si dosen baru ini diberi beban ngajar 10 sks (10 x 50 menit = 500 menit) per minggu, maka penghasilannya per minggu adalah 10 x Rp 50.000 = Rp 500.000. Mudah dihitung kalau penghasilannya per bulan adalah : 4 x Rp 500.000 = Rp 2.000.000Cocok kan ? Nah, di universitas X itu kebetulan honor tersebut adalah honorafter tax (setelah dipotong pajak), artinya pajaknya yang katakanlah 10 % = Rp 200.000 sudah dibayar sama employer, yaitu universitas X itu. Jadi di dalam slip gajinya sebenarnya honor mengajar yang diterima adalah Rp 2.200.000 dipotong pajak Rp 200.000, maka yang diterimakan kepada dosen Rp 2.000.000,-Mana ada pekerjaan lain yang kerjanya hanya 10 jam seminggu sudah dapat gaji Rp 2 jeti kayak gitu ?Ya, kalau universitas itu mahasiswanya banyak banget dan dosennya dikit banget, maka dosen baru itu akan diberikan beban 20 sks juga, eventuallyTidak, mengingat dosen baru biasanya di-test dulu dengan jumlah sks yang semenjana (seadanya), misalnya 6 sks, 8 sks, 10 sks, maksimal mungkin 12 sks. Jika prestasinya bagus (masuk terus, disenangi mahasiswa, nilai fair) maka semester berikutnya akan ditambah lagi sks-nya demikian sedikit demi sedikit..Hal lain, di Universitas Y yang saya tahu, setiap tahun rate gaji dosennya dikoreksi terhadap inflasi sebesar 10% per tahun. Jika pada tahun n1 dosen baru diberikan rate Rp 50.000 per sks, maka semester berikutnya rate-nya dinaikkan sebesar 10% menjadi Rp 55.000 per sks. Jadi di Universitas Y ini, dosen senior akan mendapatkan rate yang jauh lebih tinggi daripada dosen junior. Tapi kenaikan 10% itu terjadi jika prestasi dosen bagus (ngajar masuk terus, ngumpulin nilai UTS dan UAS tepat waktu, rajin hadir di rapat2, tidak ada komplain dari mahasiswa, dan nilainya fair)..Ada pertanyaan lagi ?Menurut peraturan pemerintah (SK Mendiknas/Dirjen Dikti) terbaru, seorang PNS tidak boleh mengajar di PTS sebagai dosen tetap. Kalau sebagai dosen tidak tetap, tentunya bisa tapi berdasarkan kebutuhan PTS yang bersangkutan (setiap PTS tentu beda kebutuhannya)Seorang PNS bisa saja mengajar di PTN, kalau tenaganya dibutuhkan oleh PTN yang bersangkutan (tapi jujur, jarang sekali PTN mengambil dosen luar, karena dosen PTN mereka sendiri sudah banyak sekali)Mendapat penghasilan sampingan (pertama mendapat gaji dosen 1,5 juta rupiah merasa sangat berharga nilainya dibanding gaji pegawai tetap di kantor yang bisa 4-5 kali lipat dibanding nilai itu)Sekarang, sudah 2 tahun saya mengajar, mata kuliah yang pernah saya ajar adalah Sistem Operasi dan Aplikasi Multimedia. Beban ngajar saya terakhir 8 sks dengan fee ngajar per sks 40 ribu plus tunjangan makan dan transport tiap hari kedatangan 35 ribu. Beban berat yang saya rasakan di awal relatif sudah berkurang, tetapi tidak saya pungkiri tiap kali akan mengajar masih ada perasaan enggan dan tegang. Tetapi sebaliknya tiap kali selesai mengajar ada perasaan senang, lega, dan bangga sebagai dosen.Lalu, sebagai penambal utama ekonomi utama keluarga, sebaiknya Mas Tyan menjadi technopreneur saja. Modalnya cuman website, seperti Yahoo, Google atau Amazon, atau website-website jualan yang lain. Di Binus mulai tahun ini banyak diajarkan mengenai technopreneur ini. Cari nama website yang baik (misalnya joully.com atau warakada.com atau smilleykete.comhehehe), lalu cari nama pasar yang baik (misalnya Tyan Riang, Tyan The One, Tyan Fun), lalu cari domain bisnis yang tepat (multimedia), terus membahas produk-produk multimedia yang populer (atau membahas produk-produk sendiri, sediakan email, cv, no fax, no telp, dsb).maka Mas Tyan akan bisa menapak kaki dinosaurus yang namanya Bill Gates, Steve Jobs, atau Mark Zukembergorang-orang kaya Amerika yang bergerak (kebanyakan tanpa sengaja) di bidang IT.

Singkat kata, karier yang menampung passion kita dan sekaligus memberi rejeki cukup untuk keluarga itu idealnya Karier Empat Kaki : Pegawai tetap, Dosen, Konsultan, Pengusaha.

Singkat kata, karier yang menampung passion kita dan sekaligus memberi rejeki cukup untuk keluarga itu idealnya Karier Empat Kaki : Pegawai tetap, Dosen, Konsultan, Pengusaha. Dari penjelasan Mas Tyan tadi, saya yakin Mas Tyan bisa melakukan 4 hal tersebut sekaligus.karena anda lulusan Bandung, tinggal di Bandung, dan Bandung itu salah satu kota paling menjanjikan untuk bergerak di bidang apa saja terutama di bidang ITSaya saja sudah punya karier 3 kaki sebagai : Pegawai Tetap, Dosen, dan Konsultan. Jadi Pengusaha (dan jadi orang kaya) yang belumsetelah saya pikir-pikir.ya karena saya segan alias tidak mau saja.hahaha

Pak saya bingung memilih profesi guru atau dosen. saya lulusan S1 non-kependidikan di sebuah PTN dan S2 pendidikan dari sebuah PTN juga. otomatis saya tidak punya akta-IV seperti lulusan S1 pendidikan. akta4 sendiri sekarang dihapus pemerintah dan diganti program PPG 2 semester untuk mendapatkan sertifikat profesi guru. otomatis saya harus kuliah setaun lagi dong untuk jadi guru?

Emang di koran banyak dibahas bahwa gaji professor hanya Rp 4,6 juta maksimum, sedangkan gaji guru SD dengan golongan gaji yang sama bisa menerima Rp 8,75 juta per bulan..tapi ini tidak bisa diperbandingkan. Mungkin Professor kerjanya tinggal senyam-senyum dan tandatangan saja, sedangkan si guru SD harus banting tulang 6 hari seminggu dan 12 jam sehari

2. Apakah akan ada perbaikan pendapatan yang signifikan apabila telah diangkat sebagai pegawai/dosen tetap?Jawab : tergantung PTS nya, ada PTS yang sudah mantap dan ada PTS yang istilahnya mati segan hidup tak mau. PTS yang mantap diJakarta adalah yang jumlah mahasiswa barunya lebih besar dari 2.500 orang, yang di tahun 1996 adalah Trisakti, Atma Jaya,Tarumanagara, Bina Nusantara (Binus), dan Gunadarma. Di 5 PTS ini bisa dikatakan rumus honor dosennya sudah stabil danhampir sama untuk ke-5 univ ini. Tapi di luar yang 5 ini saya tidak bisa berkomentar. Walaupun ada universitas yang lebihkecil yang memberi honor dosen dengan baik (kemungkinan : UPH, Paramadina, SGU, UMN, dsb).3. Apakah ada formula umum perhitungan gaji/honor dosen (baik kontrak maupun tetap)? Jawab : Setahu saya formula umum yang saya tulis di posting ini, setahu saya ini keputusan dari Dirjen Dikti. Tapi SK ini tidakmengikat mengingat kemampuan PTS dalam memberi honor dosennya kan juga terbatas. Jika uang kuliahnya kecil, kemungkinanbesar gaji dosennya juga kecil, dan sebaliknya. Ini untuk dosen tidak tetap.Untuk dosen tetap, tergantung Yayasan masing-masing. Seperti diketahui Yayasan dengan Universitas kadang visinya tidakselalu sama. Kalau Yayasannya kuat, maka standar gaji dosen tetap akan tinggi. Dan sebaliknya.4. Apakah ada peraturan tertentu yang mengatur nilai minimal gaji seorang dosen (apalagi dosen PTS)?Jawab : Ada. Tapi seperti saya katakan sebelumnya, standar minimal gaji dosen PTS tersebut sifatnya hanya patokan dan tidakmengikat. In the end of the day, yang harus menggaji adalah PTS masing-masing, dan kekuatan PTS masing-masing sangatberagam, ada yang kuat, banyak yang tidak kuat.5. Bagaimana saran bapak terhadap kasus seperti ini (karena saya yakin saya tidak sendirian menghadapi keadaan seperti ini)? Jawab : Mudah saja. Kalau orientasi anda adalah uang > jangan jadi dosen !! Jadilah pegawai kantor swasta atau pabrik swastasaja.Syarat utama untuk menjadi dosen menurut saya adalah pengabdian [Di koran2 Jakarta sekarang ini sedang ada issue kalogaji profesor di PTN apalagi PTS kalah sama guru SD yang adalah PNS]

Menarik sekali tulisan, tanggapan dan saran Bapak, terutama kaitannya dengan profesi dosen mulai bagaimana menjadi dosen, mensiasati kebutuhan dosen, honor dosen, berikut pernak perniknya.Profesi saya saat ini adalah sebagai dosen paruh waktu program Vokasi PTN terkemuka Depok sejak tahun 2004 dengan pendidikan S1, dari sisi renumerasi mungkin lebih tinggi dari gaji dosen standart yang bapak tulis yakni tahun 2004 Rp 95.000/SKS, saat ini tahun 2012 Rp 130.000/SKS.Hanya sebagai Dosen paruh waktu/Luar biasa atau istilah disana dosen skema lain per semester mengajar tidak boleh lebih dari 4 sks, jika lebih yang dibayar 4 sks saja, sisanya tidak dibayar. jika hitung2an kasar mendapat 3 sks per pertemuan:3 x 130.000 =Rp. 390.000/per pertemuan sehingga kalo di rata-rata 1 bulan asumsi 4 x pertemuan4x 390.000 = Rp. 1.560.000/Bulan belum di potong pajak dan itupun jika tidak libur kuliah. Tentunya dengan penghasilan perbulan diatas tidaklah cukup buat kebutuhan hidup, tapi waktu luang saya sangatlah banyak karena saya hanya berangkat seminggu sekali mengajar itupun hanya 2jam mengajar. Nah waktu luang saya pergunakan sebagai programmer freelance/bekerja dirumah.Agar tidak sering menganggur saya bermitra dengan beberapa konsultan ict yang ada di Jakarta sebagai tenaga ahli. Awalnya saya enjoy dengan pekerjaan saya yang freelance itu pak (dosen, programmer). Pada akhirnya saya ingin konsentrasi sebagai dosen tetap, untuk itu saya meneruskan kuliah terhitung November 2011 alhamdullilah menyelesaikan S2 saya dan selinier s1 Manajemen Informatika, s2 Teknik Informatika kedua duanya dalam negeri.Pertanyaan saya :1. Jika menjadi Dosen tetap apakah saya bisa tidak mengorbankan/ melepas pekerjaan saya sebagai programmer freelance? (Saya tidak tahu/belum cari tahu kewajiban2 sebagai dosen tetap)2. Jika sebagai Dosen tetap kira2 komponen gajinya apa saja(misal ada gaji pokok, ada Tunjangan dsb).3. Jika tidak menjadi dosen tetap apakah dosen bisa mempunyai kepangkatan atau bersertifikasi? Oh ya pak umur saya tidak muda lagi 40 tahun.Demikian Pa Tri, Mohon pencerahannya, terima kasih Regards.Mas Agus,Saya sudah tahu maksud anda. Ini jawaban2 saya atas pertanyaan2 anda :1. Jika menjadi Dosen tetap apakah saya bisa tidak mengorbankan/ melepas pekerjaan saya sebagai programmer freelance? (Saya tidak tahu/belum cari tahu kewajiban2 sebagai dosen tetap)Jawab : Bisa saja, dosen tetap kan tidak full kerjanya, mungkin maksimal hanya 40 jam per minggu. Nah mungkin anda masih punya waktu 20 jam per minggu untuk mengerjakan pekerjaan freelance anda.2. Jika sebagai Dosen tetap kira2 komponen gajinya apa saja(misal ada gaji pokok, ada Tunjangan dsb).Jawab : Masing-masing unversitas rumusnya berlain-lainan, kalau di Binus gaji diterima bulk alias lumpsum alias semua (gaji pokok, tunjangan, honor dosen) dalam 1 paket, tidak dipecah-pecah sebagai uang transpor, uang nguji, dsb..3. Jika tidak menjadi dosen tetap apakah dosen bisa mempunyai kepangkatan atau bersertifikasi?Jawab : Sekali lagi saya tidak mengikuti rule dari Dirjen Diktinya seperti apa, tetapi sepengetahuan saya di Binus dosen yang bukan Dosen Tetap (FM = Faculty Member) tidak boleh atau tidak perlu Sertifikat Dosen, tetapi Jenjang Kepangkatan Akademis (JJA) tetap diperlukankarena JJA ini untuk menetapkan besarnya gaji yang diberikan, misalnya S2 dengan JJA Lektor Kepala gajinya sudah pasti lebih tinggi daripada S2 dengan JJA Lektor karena yang terakhir ini bisa disebut kalah satu strip dibanding yang pertama.

Saya tamatan S1 Hukum dari PTS swasta tempat saya mengajar. Saya tamat tahun 2010. Lalu saat ini saya sedang melanjutkan studi S2 Magister Kenotariatan UI (Semeter 3). Saya diterima menjadi asisten dosen dari saya semester 1. Prasyarat \terpenting\ di kampus itu untuk menjadi asisten dosen adalah:1. Minimal sedang mengikuti program S2 (dibuktikan dengan surat keterangan dari Kampus)2. Mendapatkan surat rekomendasi/persetujuan dari dosen mata kuliah yang ingin kita \assist\-kanBila semua sudah ada, lamaran baru diajukan beserta lamiran yang lain (ijazah, transkrip nilai, dll.), Lalu setelah itu, ada sesi wawancara dengan Wadek Pendidikan dan/atau dengan Dekan langsungMenurut Saya, yang tersulit untuk didapatkan adalah syarat nomor 2. Dikarenakan hal itu subjektivitas dari dosen yang bersangkutan. Beruntung, dulu saya menjadi mahasiswa yang cukup dikenalnya dan dibimbing skripsi olehnya. Jadi, saya tidak perlu memperkenalkan diri saya lebih jauh lagi.Pendapatan pokok dari menjadi seorang Asdos di Kampus tersebut, antara lain:1. Uang 1 sks (bila dalam mata kuliah tersebut berbobot 4 sks, 4 sks itu tetap milik dosen bersangkutan. Asistennya hanya mendapatkan 1 sks saja, tanpa mengurangi pendapatan dosen bersangkutan)2. Uang transport per kehadiran/hari. Bila dalam satu hari kita mengajar 4 kelas dan satu kelasnya berbobat 4 sks, tetap saja kita hanya mendapatkan 1 kali trasport)Perbulan saya bisa mendaptkan penghasilan sekitar 900-1,2 juta. Tergantung dari kehadiran saya sendiri.Memang relatif kecil, Namun bila dipikir lebih lanjut, hal ini sebanding dengan \jam kerja\ saya. Saya hanya menghabiskan waktu 5 jam selama 3 hari (jam 8 pagi sampa jam 1), Dan pekerjaan ini dalam rangka \magang\ serta mendapatkan penghasilan selagi menempuh pendidikan yang tetnunya tidak mengganggu kuliah. Hal itu juga dalam rangka menunggu pengangkatan menjadi dsen tetap yang mengkin akan dilakukan setelah saya sudah \mengabdi\ selama 2 sampai 3 tahun.Kedua itu yang pokok, sedangkan tambahannya bisa didapat dari:1. Uang mengawas Ujian Akhir Semester2. Uang asisten penelitian3. Penulisan Jurnal-jurnal4. Uang kehadiran rapat dan acara-acara kampus yang lain.5. Proyek-proyek kampus lainnya yang berhubungan dengan pengabdian masyarakat. Misalnya, saya pernah menjadi Tim Pengawas Independen Ujian Nasional. Dan pendapatannya cukup besar, sekitar 2 juta Rupiah dalam 4 hari.Dan dana dari Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (bila di FH selalu ada)Nah begitulah sedikit \sharing\ saya, semoga dapat membantu teman-teman yang berniat mengadbikan diri kepada ilmu pengetahuan dan kebenaran menjadi seorang dosen. Ada \quotes\ yang terkenal di kalangan para akademisi hukum yang selalu saya ingat, yaitu1. Pengacara bekerja untuk membela yang membayar, sedangkan dosen bekerja untuk membela yang benar.2. Seorang politisi tidak boleh bersalah, namun boleh berbohong. Tetapi Seorang Akademisi, boleh salah namun tidak boleh berbohong.Semoga menginspirasi,WahyuMas Wahyu,Terima kasih sharingnya. Tapi perekrutan dosen di setiap universitas berbeda-beda. Saya banyak mendapatkan cerita dari teman2 di berbagai universitas nih. Tidak hanya itu saja, di satu universitaspun tapi kalau jurusannya berbeda, policy perekrutan dosen juga bisa berbeda. Tidak bisa disamakan.Yang harus saya apresiasi dari mas Wahyu ini adalah sharingnya, siapa tahu proses bisnis ini juga nanti akan ditemui oleh teman2 lainnya yang masih muda2 untuk melamar menjadi dosenSetahu saya menjadi Dosen Tetap saja, tanpa punya pekerjaan lain, di Indonesia ini belum bisa menghidupi.apalagi untuk Anda yang masih berusia muda. Kecuali level Profesor, Doktor, mungkin sudah banyak membimbing mahasiswa, mengerjakan banyak proyek, dan sebagainyaJadi sementara ini yang saya sarankan adalah ambil aja Dosen sebagai kegiatan paruh waktu, sedangkan anda harus punya pekerjaan tetap yang tidak terlalu menyita waktu, minimal masih ada waktu buat jadi Dosen paruh waktu untuk menyalurkan passion anda.

pak kalo mau tanya bagaiman tentang penggajian dosen DPK PNS ? apa yang mereka terima? bukankah mereka telah mendapat gaji dari pemerintah??Afifah,Saya punya kakak jadi dosen di sebuah PTN di Jawa Tengah dengan Jenjang Kepangkatan Akademis Dosen yaitu Lektor Kepala.Total yang dia terima kalau menurut ceritanya :Gaji PNS = Rp 4.000.000,-Tunjangan Fungsional Dosen, Lektor Kepala = Rp 3.000.000.-Tunjangan Sertifikasi Dosen, Lektor Kepala = Rp 3.000.000,-Jadi total penghasilan (take home pay) yang diterima oleh kakak saya itu adalah Rp 10.000.000 per bulan.Tunjangan Sertifikasi Dosen sebesar Rp 3.000.000 itu tetap diterimanya, mungkin disetarakan dengan tunjangan Remunerasi PNS lainnya di tempat lain..

4. Menurut bapak, apakah standar salary dosen di Jawa tengah sama dengan salary Jakarta?TDW : kebetulan saya agak tahu tentang standar salary dosen di Jateng untuk penyandang gelar S2. Biasanya dimulai dengan masa percobaan 3 bulan dengan gaji Rp 1,4 juta per bulan. Lalu bulan ke-4 sampai ke-6 standar salary dinaikkan jadi Rp 1,6 juta per bulan, dan baru setelah 1 tahun gaji dinaikkan menjadi Rp 2 juta per bulan. Kalau sama-sama PTN-nya, baik di Jateng dan Jakarta saya kira standar gajinya sama. Kalau mbak di PTS malah standar gajinya lebih besar. Tetangga saya di Madiun dapat job dosen tetap di PTS Jakarta, dia bergelar S2 Akuntansi, 5 tahun yang lalu dia sudah menerima gaji tetap di PTS itu Rp 2,5 juta per bulan, belum termasuk honor-honor lainnya misalnya Sertifikasi Dosen (lumayan besar, sekitar Rp 2 jutaan untuk yang jenjangnya Lektor) dan honor penelitian yang berasal dari PTS itu sendiri maupun dari sumber lain misalnya Kemendikbud atau Kemenristek.

PT tersebut (sy blm memutuskan, masih tanya2 dulu berapa gaji yg akan sy terima) sy cari info ke teman2 yg sdh jd dosen tetap.1. Dosen S1 tanpa kepangkatan tiap bulan beban mengajar yg tidak dibayarkan (dipotong) 560.000/bln, bila sdh memiliki kepangkatan potongannya lbh tinggi 620.000/bln.2. Dosen S2 tanpa kepangkatan ptongannya 720.000/bln dengan gaji tetap 1.300.000 sd 1.500.000/bln. kerja full senin sd sabtu jam 8 16.003. masih ada beban lagi yaitu membimbing skripsi yang tidak di bayar sebanyak 5 mahasiswa/semester. kalau di smester ganjil hanya mendapat jatah 3 mahasiswa bimbingan berarti di semester genap beban bertambah menjadi 7 mhs bimbingan yg tidak di bayar (hutang 2 di smster ganjil). honor membimbing +- 200.000/mhswa. bila mendapat 7 mhswa bimbingan berarti yg dibayar hanya 2.Sy sangat tidak paham apa yg dimaksud dgn beban mengajar yg tidak di bayar. selama sy kuliah tidak satu rupiahpun PT tempat sy mengajar memberikan bantuan. Hanya selembar surat keterangan bahwa kami adalah dosen di PT tersebut untuk mendapatkan beasiswa dari BPPS ( tapi kami memang hanya mengajar di PT tersebut tdk di tempat lain).Begitulah cerita sy mohon sy diberi penjelasan apa yg dimaksud dengan beban mengajar (yg tidak di bayar). serta mohon masukan kira2 negosiasi yg seperti apa andai saya menjadi dosen tetap di PT tersebut.Satu hal lagi saat ini baru saya satu2nya dosen yg punya titel SE, Ms. Ak, di PT tersebut.Trimakasih banyak bila berkenan menanggapi cerita saya ini.Salam.PuputPuput,Sebenarnya cerita anda itu juga berlaku juga di universitas tempat saya mengajar. Bedanya, universitas tempat saya ngajar hanya mengikat dengan ikatan dinas sebanyak 2n kalau sekolah di Dalam Negeri, atau 2n+1 kalau sekolah di Luar Negeri. Ada potongan gaji, tapi tidak besar dan jumlahnya tidak bertambah besar dengan bertambahnya rate.Intinya begini, kalau anda merasa diperlakukan tidak adil, anda boleh protes. Bilang saja baik-baik dengan pengelolanya. Tapi dalam kasus anda kayaknya anda tidak diuntungkan dengan perjanjian itu. Intinya kan solusinya harus win-win.Yang penting anda sudah jadi S2 dan pekerjaan selain ngajar mestinya ada, misalnya penelitian. Kan di Dikti banyak dana untuk penelitian, anda tinggal memasukkan proposal saja. Dengan syarat, itu tidak dipotong oleh PTS tempat anda ngajar.Banyak cara untuk menyelesaikan masalah, intinya jangan merasa dirugikan, dan jangan bertindak mentang-mentang. Bicarakan saja semuanya dengan baik-baik, pasti hasilnya akan baik juga.

Sy dosen swasta di kota medan, klo gaji dosen honor dimedan sgt jauh dibanding yg dijelaskan td, utk dosen S2 sy terima 60rb/pertemuan bukan 60rb/sks, jd klo ditotal perbulan seandainya msh dpt 1 kls saja 60rb x 4xpertemuan = 240rb gaji perbulan yg sy dapat kan,, kenapa rata2 honor dosen di kampus swasta medan seperti itu mreka tdk menghitung gaji sesuai jumlah sks tp mereka mengitung nya jlh pertemuan setiap minggu jd 60rb itu sekali pertemuan (hitungan 60rb utk 2sks n 3 sks sama aja nilanya),,