1
TAJUK T #TANGGAPCORONA-INOVASI BISNIS #TANGGAPCORONA-INOVASI BISNIS Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Rini Yustiningsih—Dewan Redaksi: Y. Bayu Widagdo, Suwarmin, Hery Trianto, Anton Wahyu Prihartono—Redaktur Pelaksana: Danang Nur Ihsan, Syifaul Arifin—Sekretaris Redaksi: Sri Handayani—Redaktur: Abu Nadhif, Adib M Asfar, Ahmad Mufid Aryono, Alvari Kunto Prabowo, Anik Sulistyawati, Astrid Prihatini Wisnu Dewi, Ayu Prawitasari, Burhan Aris Nugraha, Damar Sri Prakoso, Haryono Wahyudiyanto, Hijriyah Al Wakhidah, Ichwan Prasetyo, Ivan Indrakesuma, Kaled Hasby Ashshidiqy, Oriza Vilosa, Rahmat Wibisono, R. Bambang Aris S, Rohmah Ermawati, Suharsih, Tika Sekar Arum, Tri Wiharto,—Manajer Solopos Institute: Sholahuddin— Staf Redaksi: Akhmad Ludiyanto, Arif Fajar S, Cahyadi Kurniawan, Chrisna Chanis Cara, Farida Trisnaningtyas, Ichsan Kholif Rahman, Ika Yuniati, Iskandar, Kurniawan, Mariyana Ricky P.D., Wahyu Prakoso; Boyolali dan Salatiga: Bayu Jatmiko Adi, Klaten: Ponco Suseno, Taufiq Sidik Prakoso; Karanganyar: Sri Sumi Handayani; Wonogiri: Rudi Hartono; Sragen: M. Khodiq Duhri, Tri Rahayu; Sukoharjo: Bony Eko Wicaksono, Indah Septiyaning W.; Semarang: Imam Yuda Saputra; Madiun: Abdul Jalil; Foto: Nicolous Irawan Ika Paksi; Asisten Manajer Lay Out: Andhi Susanto. Penerbit: PT Aksara Solopos— Direksi: Arif Budisusilo (Presiden Direktur), Suwarmin (Direktur), Annisa Nurul Aini (Direktur)— General Manajer Pengembangan Usaha: Tri Wahyudi—General Manajer Iklan: Wahyu Widodo— Manajer Iklan Koran: Susi Ashari—Manajer Pemasaran Digital: Yonantha Chandra Premana—Asmen Promosi: Rhitma Suryandari —Manajer Sirkulasi: Franky Simon—Manajer EO: Dewi Lestari Alamat Redaksi/ Perusahaan: Griya Solopos Jl. Adisucipto No. 190 Solo 57145 Telp (0271) 724811 (hunting), Faks Redaksi (0271) 724833, Faks Perusahaan (0271) 724850—Pengaduan Iklan dan Sirkulasi: (0271) 724811; Iklan Perwakilan Jakarta: Suyanto (087770984454) dan Rayendra (085742173017), Wisma Bisnis Indonesia Lt. 5-8 Jl. K.H. Mas Mansyur No. 12A Karet Tengsin,Tanah Abang Jakarta Pusat 10220, Telp (021) 57901023 ext 536 Faks (021) 57901024— Perwakilan Semarang: Jl Sompok Baru No. 79 Semarang Telp (024) 8442852;— Rekening Bank: Bank BCA Cabang Singosaren 153- 0194708, Bank BNI Cabang Slamet Riyadi No. Rek. AC 28035567 Atas nama PT. Ak sara Solopos—Harga Langganan: Rp. 110.000/bulan + ongkos kirim—Tarif Iklan: Display Hitam Putih Rp 29.000/mm kolom, Berwarna Rp 52.000/mm kolom, Kolom Rp 15.000/mm kolom. Baris Rp 15.000 (minimal 2 baris), Keluarga Hitam Putih Rp 17.000/mm kolom, Berwarna Rp 24.000/mm kolom— E-mail iklan: iklan@solopos. com—E-mail: [email protected], [email protected]Homepage: www.solopos.com —Percetakan: PT Solo Grafika Utama. Isi di luar tanggung jawab percetakan. Diterbitkan oleh PT Aksara Solopos Surat izin: SK Menpen No. 315/SK/ MENPEN/ SIUPP/12 Agustus 1997 Dalam melaksanakan tugas jurnalistik, wartawan Solopos dilengkapi identitas dan tidak diperbolehkan menerima pemberian dalam bentuk apapun. Jika pada kesempatan pertama wartawan tidak dapat menolak pemberian, maka pemberian tersebut akan dikembalikan melalui Sekretariat Redaksi dan diumumkan di harian ini setiap edisi Senin. Artikel diketik dengan spasi ganda maksimal 6.000 karakter disertai riwayat hidup singkat tentang penulis, foto penulis, nomor rekening bank dan NPWP (jika ada). Artikel harus orisinal dan tidak dikirimkan ke media massa lain. Setiap artikel yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis. Artikel yang dimuat menjadi hak redaksi Solopos dan dapat diterbitkan di media lain yang RABU KLIWON, 16 SEPTEMBER 2020 soloposdotcom soloposcom koransolopos www.solopos.com I epaper.solopos.com SoloposTV GAGASAN GAGASAN 4 Seni Bergerak di Ruang Virtual Ist Damar Tri Afrianto Alumnus Institut Seni Indonesia Solo Pengajar di Institut Seni dan Budaya Indonesia Sulawesi Selatan Prioritas dalam Menyusun Strategi Bisnis Hadapi Krisis Ketersediaan Pupuk Bersubsidi P ergelaran Solo Inter- national Perfoming Arts beberapa hari lalu atau SIPA 2020 menjadi salah satu penanda bahwa selama pandemi Covid-19 ekspresi kesenian tetap bisa dirawat dan berpotensi dikembangkan. Mengusung perpaduan format acara langsung (offline) dan tidak langsung (online), SIPA 2020 sebagai sebuah festival dapat menjadi salah satu katalisastor dan penggerak industri seni yang beberapa bulan terkahir ini dihantam pandemi Covid-19. Suasana pandemi dan pembatasan sosial yang belum usai yang berdampak pada interaksi dan komunikasi mencuatkan gerakan seni virtual sebagai siasat dan alternatif medium. Kesenian teralienasi dari penonton dan bermigrasi ke layar- layar digital. Pada titik ini teknologi berubah menjadi penjalin bagian-bagian dari sebuah ekspresi artistik. Teknologi digital tak hanya menjadi medium, tapi juga menjadi isu utama yang menjadi diskursus dan wacana. Praktik-praktik seni pada masa pandemi Covid-19 telah bermigrasi dari ruang nyata ke ruang maya. Nilai estetikanya tentulah berbeda. Keindahan seni harus dimo- difikasi dengan perangkat teknologi. Seniman dengan kreativitasnya harus adapatif dengan ruang baru tersebut. Pengalaman estetis mendapat nilai alternatif. Rekayasa teknologi turut mengakomodasi terbentuknya ”rasa” dari karya seni tersebut. SIPA tahun ini membawa Kota Solo bersanding dengan kota-kota lain yang telah sukses menggelar acara kesenian selama pandemi Covid-19. Art Jog dan tiga asosiasi Biennale, Jogja, Jakarta, dan Makassar, menambah deretan kegiatan seni yang justru berkembang dengan merespons keadaan normal baru dengan eskplorasi dan eksperimen seni melalui medium digital. Ekosistem seni dari mulai pergelaran dan karya seni menjalin interaksi dengan ruang virtual. Jalinan ini menimbulkan tren baru yang disebut konvergensi. John V. Pavlik (1996) menyebut kon- vergensi merupakan wujud kemampuan digitalisasi ketika seluruh bentuk seperti gambar, suara, grafik, video bergerak dikonversikan menjadi data digital yang mampu diakses dari perangkat komputer. Berdasar perspektif Pavlik, seni dan ekosistemnya menjadi data di ruang virtual. Pada titik ini ruang virtual menyediakan akses yang tak terbatas. Tidak ada batas geografi sehingga pergelaran SIPA tahun ini bisa menggandeng seniman dari luar negeri di dalam sebuah kesatuan festival tanpa harus berinteraksi langsung. Praktik konvergensi menandai sebuah interaksi ruang virtual. Tempat pertemuan dimediasi oleh layar-layar monitor. Dari ruang virtual inilah ekosistem kesenian kita bergerak. Inovasi dengan medium digital menjadi arus utama gagasan kreatif seniman. Ruang-ruang dalam realitas mampu dimontase sedemikian rupa sehingga makna panggung mampu dipersepsikan ulang. Masyarakat sebagai penikmat seni diantarkan pada perubahan pola interaksi menyikapi realitas virtual ini. David Holmes (2005) dalam tesisnya menyebut perubahan interaksi manusia pada ruang virtual membuat masyarakat tidak sekadar ditempatkan sebagai objek yang menjadi sasaran pesan, melainkan medium itu telah memperbarui pesan khayalak untuk menjadi lebih interaktif. Teori Holmes tersebut bisa menjadi rujukan bahwa proses interaktif tetap mampu dicapai dalam ruang virtual. Hal ini penting untuk menjadi pertimbangan praktik penye- lenggaraan seni virtual agar tidak terjebak dalam sebuah dokumentasi seni. Seni menjadi elastis. Memungkinkan pertautan dengan beragam kemampuan dunia digital hingga berkembanglah seni virtual di tengah pandemi ini. Estetika Seni virtual itu terpaksa menyeret pada problem estetika. Saya sebut sebagai estetika virtual untuk mengurai secara filosofis tentang praktik seni virtual pada masa pandemi ini. Estetika virtual ini memang tak luput dari kontradiksi, terutama penganut paham estetika formal dan konvensional yang menggangap relasi fisik (pertemuan antara penoton dan kreator) dan persentuhan merupakan inti dari pengalaman estetis dan dasar lahirnya persepsi. Oleh karena itu, media virtual dianggap mereduksi yang nyata atau real, menghambat pengindraan manusia untuk bekerja. Sentuhan, penciuman, dan pengalaman relasi kebertubuhan semuanya semakin kehilangan peran. Estetika virtual memang meniadakan pertemuan lang- sung antara karya seni dan penonton. Interaksi mereka diperantarai persepsi visual yang tampil di layar dalam sebuah frame. Selayaknya orang yang sedang menonton film atau video di kamar, penonton menjelajahi pengalaman estetis berdasar apa yang dirasakan dari karya seni di depannya. Tubuh penonton memang tidak langsung ”ada” di dalam nunasa karya seni selayaknya interaksi langsung. Komunikasi seperti ini masih menjalin interaksi estetis. Merleau Ponty melalui teori kebertubuhan manusia mengatakan bahwa tubuh dan segenap kebertubuhan adalah cara kita berkomunikasi dengan waktu dan ruang. Artinya tubuh kita menyediakan persepsi di dalam ruang dan waktu mana pun, bisa jadi di dalam ruang virtual sekalipun. Begitu juga pada aspek karya seni, terutama seni pertunjukan, yang sangat terikat dengan ruang dan waktu. Seniman melalui karya dapat berekspresi dalam ruang dan waktu selama kebertubuhannya masih menjadi medium ekspresi, selayaknya pemi- kiran Ponty bahwa tubuh kita sesungguhnya adalah asal mula dari semua ruang ekspresi. Di sini kita dapat merujuk teori Merleau Ponty setidaknya untuk mengurai problem pada seni virtual yang menihilkan interaksi langsung antara karya dan penonton. Terlepas dari perdebatan, di balik pandemi yang belum berakhir, geliat kolektif seni di banyak wilayah justru semakin tampak dan terasa dampaknya. Praktik kesenian dalam medium baru ini memberi tekanan pada nilai solidaritas, membangun kesadaran untuk tetap berpegang pada nilai humanisme selama pandemi, sehingga diharapkan praktik kesenian tidak menjadi se- suatu yang eksklusif, tapi melebur bersama gerakan sosial masyarakat. O Penyediaan pupuk bersubsidi merupakan salah satu upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Ada enam prinsip dalam distribusi pupuk bersubsidi, yaitu tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat mutu. Pemerintah mengatur distribusi pupuk bersubsidi harus dengan Kartu Tani. Tujuannya untuk transparansi dan distribusi tepat sasaran. Permasalahan yang mendasar adalah soal ketersediaan pupuk bersubsidi. Hal ini yang selalu jadi masalah saat para petani membutuhkan pupuk dalam jumlah banyak karena telah tiba masa pemupukan. Dalam kondisi demikian ini membeli pupuk dengan Kartu Tani (transaksi nontunai) atau membeli secara tunai menjadi tak penting karena pupuk yang mau dibeli tak tersedia atau kalau tersedia tak mencukupi kebutuhan riil. Di Kabupaten Klaten persoalan ini mengemuka ketika banyak petani kehilangan Kartu Tani karena sekian lama tak dimanfaatkan setelah diterima. Pemerintah mewajibkan pembelian pupuk bersusbidi menggunakan Kartu Tani mulai 1 September 2020. Pemerintah Kabupaten Wonogiri memilih memetakan ulang persediaan dan kebutuhan pupuk bersubsidi di setiap kecamatan. Kecamatan yang kekurangan akan mendapatkan limpahan dari kecamatan yang kelebihan. Problem jaminan ketersediaan pupuk bersubsidi harus diselesaikan lebih dulu baru urusan mau membeli dengan transaksi nontunai (pakai Kartu Tani) atau masih boleh membeli dengan transaksi tunai. Peran kelompok tani harus diutamakan karena kelompok tanilah yang punya data dan bisa mendata secara akurat kebutuhan pupuk tiap petani anggota kelompok. Keterbatasan pupuk bersubsidi harus segera diselesaikan. Jangan sampai petani rugi dan terjerat tipu daya para produsen pupuk palsu. Pada Februari 2020 lalu polisi mengusut pabrik freepik.com

GAGASAN - isi-ska.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAGASAN - isi-ska.ac.id

KAMUS ESPOS

TAJUKT

#TANGGAPCORONA-INOVASI BISNIS#TANGGAPCORONA-INOVASI BISNIS

NUWUN SEWU

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Rini Yustiningsih—Dewan Redaksi: Y. Bayu Widagdo, Suwarmin, Hery Trianto, Anton Wahyu Prihartono—Redaktur Pelaksana: Danang Nur Ihsan, Syifaul Arifi n—Sekretaris Redaksi: Sri Handayani—Redaktur: Abu Nadhif, Adib M Asfar, Ahmad Mufi d Aryono, Alvari Kunto Prabowo, Anik Sulistyawati, Astrid Prihatini Wisnu Dewi, Ayu Prawitasari, Burhan Aris Nugraha, Damar Sri Prakoso, Haryono Wahyudiyanto, Hijriyah Al Wakhidah, Ichwan Prasetyo, Ivan Indrakesuma, Kaled Hasby Ashshidiqy, Oriza Vilosa, Rahmat Wibisono, R. Bambang Aris S, Rohmah Ermawati, Suharsih, Tika Sekar Arum, Tri Wiharto,—Manajer Solopos Institute: Sholahuddin—Staf Redaksi: Akhmad Ludiyanto, Arif Fajar S, Cahyadi Kurniawan, Chrisna Chanis Cara, Farida Trisnaningtyas, Ichsan Kholif Rahman, Ika Yuniati, Iskandar, Kurniawan, Mariyana Ricky P.D., Wahyu Prakoso; Boyolali dan Salatiga: Bayu Jatmiko Adi, Klaten: Ponco Suseno, Taufi q Sidik Prakoso; Karanganyar: Sri Sumi Handayani; Wonogiri: Rudi Hartono; Sragen: M. Khodiq Duhri, Tri Rahayu; Sukoharjo: Bony Eko Wicaksono, Indah Septiyaning W.; Semarang: Imam Yuda Saputra; Madiun: Abdul Jalil; Foto: Nicolous Irawan Ika Paksi; Asisten Manajer Lay Out: Andhi Susanto.

Penerbit: PT Aksara Solopos—Direksi: Arif Budisusilo (Presiden Direktur), Suwarmin (Direktur), Annisa Nurul Aini (Direktur)—General Manajer Pengembangan Usaha: Tri Wahyudi—GeneralManajer Iklan: Wahyu Widodo—Manajer Iklan Koran: Susi Ashari—Manajer Pemasaran Digital: Yonantha Chandra Premana—Asmen Promosi: Rhitma Suryandari —Manajer Sirkulasi: Franky Simon—Manajer EO:Dewi Lestari —Alamat Redaksi/Perusahaan: Griya Solopos Jl. Adisucipto No. 190 Solo 57145 Telp (0271) 724811 (hunting), Faks Redaksi (0271) 724833, Faks Perusahaan (0271) 724850—Pengaduan Iklan dan Sirkulasi: (0271) 724811; —Iklan Perwakilan Jakarta: Suyanto (087770984454) dan Rayendra (085742173017), Wisma Bisnis Indonesia Lt. 5-8 Jl. K.H. Mas Mansyur No. 12A Karet Tengsin,Tanah Abang Jakarta Pusat 10220, Telp (021) 57901023 ext 536 Faks (021) 57901024—Perwakilan Semarang: Jl Sompok Baru No. 79 Semarang Telp (024) 8442852;— Rekening Bank: Bank BCA Cabang Singosaren 153-0194708, Bank BNI Cabang Slamet Riyadi No. Rek. AC 28035567 Atas nama PT. Ak sara Solopos—Harga Langganan: Rp. 110.000/bulan + ongkos kirim—Tarif Iklan: Display Hitam Putih Rp 29.000/mm kolom, Berwarna Rp 52.000/mm kolom, Kolom Rp 15.000/mm kolom. Baris Rp 15.000 (minimal 2 baris), Keluarga Hitam Putih Rp 17.000/mm kolom, Berwarna Rp 24.000/mm kolom— E-mail iklan: [email protected]—E-mail: [email protected], [email protected]—Homepage:www.solopos.com —Percetakan: PT Solo Grafi ka Utama. Isi di luar tanggung jawab percetakan.

Diterbitkan oleh PT Aksara SoloposSurat izin: SK Menpen No. 315/SK/MENPEN/ SIUPP/12 Agustus 1997

Dalam melaksanakan tugas jurnalistik, wartawan Soloposdilengkapi identitas dan tidak diperbolehkan menerima pemberian dalam bentuk apapun. Jika pada kesempatan pertama wartawan tidak dapat menolak pemberian, maka pemberian tersebut akan dikembalikan melalui Sekretariat Redaksi dan diumumkan di harian ini setiap edisi Senin.

Artikel diketik dengan spasi ganda maksimal 6.000 karakter disertai riwayat hidup singkat tentang penulis, foto penulis, nomor rekening bank dan NPWP (jika ada). Artikel harus orisinal dan tidak dikirimkan ke media massa lain. Setiap artikel yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis. Artikel yang dimuat menjadi hak redaksi Solopos dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam grup Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari dua pekan tulisan tak dimuat, penulis berhak mengirimkan ke media lain. Sekretariat redaksi tidak melayani pembayaran honor secara langsung. Honor penulis akan dikirim melalui transfer bank dan wesel pos.

RABU KLIWON, 16 SEPTEMBER 2020

soloposdotcomsoloposcom koransoloposwww.solopos.com I epaper.solopos.com SoloposTVGAGASANGAGASAN4

Seni Bergerak di Ruang Virtual

Ist

Damar Tri Afrianto

Alumnus InstitutSeni Indonesia Solo

Pengajar di Institut Senidan Budaya Indonesia

Sulawesi Selatan

Prioritas dalam Menyusun Strategi Bisnis Hadapi Krisis

Ketersediaan Pupuk Bersubsidi

Pergelaran Solo Inter-national Perfoming Artsbeberapa hari lalu atau SIPA 2020 menjadi salah

satu penanda bahwa selama pandemi Covid-19 ekspresi kesenian tetap bisa dirawat dan berpotensi dikembangkan.

Mengusung perpaduan format acara langsung (offl ine) dan tidak langsung (online), SIPA 2020 sebagai sebuah festival dapat menjadi salah satu katalisastor dan penggerak industri seni yang beberapa bulan terkahir ini dihantam pandemi Covid-19.

Suasana pandemi dan pembatasan sosial yang belum usai yang berdampak pada interaksi dan komunikasi mencuatkan gerakan seni virtual sebagai siasat dan alternatif medium. Kesenian teralienasi dari penonton dan bermigrasi ke layar-layar digital.

Pada titik ini teknologi berubah menjadi penjalin bagian-bagian dari sebuah ekspresi artistik. Teknologi digital tak hanya menjadi medium, tapi juga menjadi isu utama yang menjadi diskursus dan wacana. Praktik-praktik seni pada masa pandemi Covid-19 telah bermigrasi dari ruang nyata ke ruang maya. Nilai estetikanya tentulah berbeda.

Keindahan seni harus dimo-difi kasi dengan perangkat teknologi. Seniman dengan kreativitasnya harus adapatif dengan ruang baru tersebut. Pengalaman estetis mendapat nilai alternatif. Rekayasa teknologi turut mengakomodasi terbentuknya ”rasa” dari karya seni tersebut.

SIPA tahun ini membawa Kota Solo bersanding dengan kota-kota lain yang telah sukses menggelar acara kesenian selama pandemi Covid-19. Art Jog dan tiga asosiasi Biennale, Jogja, Jakarta, dan Makassar, menambah deretan kegiatan seni yang justru berkembang dengan merespons keadaan normal baru dengan eskplorasi dan eksperimen seni melalui medium digital.

Ekosistem seni dari mulai pergelaran dan karya seni menjalin interaksi dengan ruang virtual. Jalinan ini menimbulkan tren baru yang disebut konvergensi. John V.

Pavlik (1996) menyebut kon-vergensi merupakan wujud kemampuan digitalisasi ketika seluruh bentuk seperti gambar, suara, grafi k, video bergerak dikonversikan menjadi data digital yang mampu diakses dari perangkat komputer.

Berdasar perspektif Pavlik, seni dan ekosistemnya menjadi data di ruang virtual. Pada titik ini ruang virtual menyediakan akses yang tak terbatas. Tidak ada batas geografi sehingga pergelaran SIPA tahun ini bisa menggandeng seniman dari luar negeri di dalam sebuah kesatuan festival tanpa harus berinteraksi langsung.

Praktik konvergensi menandai sebuah interaksi ruang virtual. Tempat pertemuan dimediasi oleh layar-layar monitor. Dari ruang virtual inilah ekosistem kesenian kita bergerak. Inovasi dengan medium digital menjadi arus utama gagasan kreatif seniman. Ruang-ruang dalam realitas mampu dimontase se demikian rupa sehingga makna panggung mampu dipersepsikan ulang.

Masyarakat sebagai penikmat seni diantarkan pada perubahan pola interaksi menyikapi realitas virtual ini. David Holmes (2005) dalam tesisnya menyebut perubahan interaksi manusia pada ruang virtual membuat masyarakat tidak sekadar ditempatkan sebagai objek yang menjadi sasaran pesan, melainkan medium itu telah memperbarui pesan khayalak untuk menjadi lebih interaktif.

Teori Holmes tersebut bisa menjadi rujukan bahwa proses interaktif tetap mampu dicapai

dalam ruang virtual. Hal ini penting untuk menjadi pertimbangan praktik penye-lenggaraan seni virtual agar tidak terjebak dalam sebuah dokumentasi seni. Seni menjadi elastis. Memungkinkan pertautan dengan beragam kemampuan dunia digital hing ga berkembanglah seni vir tual di tengah pandemi ini.

EstetikaSeni virtual itu terpaksa

menyeret pada problem estetika. Saya sebut sebagai estetika virtual untuk mengurai secara fi losofi s tentang praktik seni virtual pada masa pandemi ini.

Estetika virtual ini memang tak luput dari kontradiksi, terutama penganut paham estetika formal dan konvensional yang menggangap relasi fi sik (pertemuan antara penoton dan kreator) dan persentuhan merupakan inti dari pengalaman estetis dan dasar lahirnya persepsi.

Oleh karena itu, media virtual dianggap mereduksi yang nyata atau real, menghambat pengindraan manusia untuk bekerja. Sentuhan, pen ciuman, dan pengalaman relasi kebertubuhan semuanya semakin kehilangan peran. Estetika virtual memang meniadakan pertemuan lang-sung antara karya seni dan penonton.

Interaksi mereka diperantarai persepsi visual yang tampil di layar dalam sebuah frame. Selayaknya orang yang sedang menonton fi lm atau video di kamar, penonton menjelajahi pengalaman estetis berdasar apa yang dirasakan dari karya seni di depannya. Tubuh penonton memang tidak

langsung ”ada” di dalam nunasa karya seni selayaknya interaksi langsung.

Komunikasi seperti ini masih menjalin interaksi estetis. Merleau Ponty melalui teori kebertubuhan manusia mengatakan bahwa tubuh dan segenap kebertubuhan adalah cara kita berkomunikasi dengan waktu dan ruang. Artinya tubuh kita menyediakan persepsi di dalam ruang dan waktu mana pun, bisa jadi di dalam ruang virtual sekalipun.

Begitu juga pada aspek karya seni, terutama seni pertunjukan, yang sangat terikat dengan ruang dan waktu. Seniman melalui karya dapat berekspresi dalam ruang dan waktu selama kebertubuhannya masih menjadi medium ekspresi, selayaknya pemi-kiran Ponty bahwa tubuh kita sesungguhnya adalah asal mula dari semua ruang ekspresi.

Di sini kita dapat merujuk teori Merleau Ponty setidaknya untuk mengurai problem pada seni virtual yang meni hilkan interaksi langsung antara karya dan penonton. Terlepas dari perdebatan, di balik pandemi yang belum berakhir, geliat kolektif seni di banyak wilayah justru semakin tampak dan terasa dampaknya.

Praktik kesenian dalam medium baru ini memberi tekanan pada nilai solidaritas, membangun kesadaran untuk tetap berpegang pada nilai humanisme selama pandemi, sehingga diharapkan praktik kesenian tidak menjadi se-suatu yang eksklusif, tapi melebur bersama gerakan sosial masyarakat.

Organisasi di seluruh dunia sedang menyelaraskan kembali kegiatan me-

reka untuk memastikan kelangsungan bisnis yang mulus di masa-masa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini karena Covid-19.

Setiap orang bekerja untuk memastikan keseimbangan yang tepat antara situasi saat ini dan ambisi jangka panjang organisasi mereka.

Beberapa langkah dasar seperti memastikan remunerasi tepat waktu, mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam program pembelajaran dan pengembangan, dan menghasilkan kerangka kerja yang signifi kan untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja, membantu karyawan tetap positif.

Kegiatan bisnis perlu melakukan evaluasi cermat kinerja saat ini, menetapkan tujuan untuk sisa tahun, dan merencanakan strategi masa depan guna secara efektif memerangi peluang risiko yang muncul akibat pandemi. Seperti dilansir melalui

Entrepreneur, untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas bisnis selama masa-masa sulit ini, pengusaha harus menerapkan empat strategi berikut sebagai prioritas utama.

Menjamin Keamanan Karyawan

Dengan jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat, baik pemberi kerja maupun karyawan perlu beradaptasi dengan kondisi normal baru. Saat melakukannya, semua norma keselamatan ha-rus dipatuhi dengan ketat. Para pemimpin juga harus menjadi yang terdepan untuk membangun kepercayaan dalam diri karyawannya dan mem-prioritaskan kesejahteraan mereka.

Menetapkan Prioritas untuk Masa Depan

Sebagian besar bisnis terdampak Covid-19 dari

berbagai sisi. Pada situasi ini pengusaha harus menetapkan prioritas yang tepat untuk masa depan dan berbagi visi de-ngan karyawan untuk upaya kolaboratif dalam mencapai tujuan bisnis. Kumpulan gagasan akan membantu karyawan untuk memetakan kemajuan mereka dan membantu bisnis mengimbangi kerugian tahun ini pada 2021.

Transparansi untuk Kelangsungan Bisnis

Meskipun ini adalah masa-masa sulit dan setiap orga-nisasi berusaha mengejar pertumbuhan, sangatlah pen-ting untuk memahami apa dampak keseluruhan dari pa ndemi terhadap kondisi bisnis. Setelah dampaknya dipahami dan didefi nisikan dengan jelas, para pemimpin dapat memperoleh gambaran yang jelas untuk menetapkan arah yang tepat bagi seluruh organisasi.

Transparansi juga membuat

karyawan merasa bertanggung jawab langsung atas pertumbuhan kumulatif dan membuka jalan bagi kelangsungan bisnis yang positif.

Mendorong Transformasi Karyawan dan

Organisasi

Pemimpin saat ini perlu lebih berbelas kasih dan menunjukkan lebih banyak empati terhadap karyawan. Ini adalah waktu yang tepat untuk mengetahui lebih banyak tentang nilai, minat, hobi, kekuatan, dan motivasi karyawan mereka. Dengan demikian, organisasi dapat mendorong rasa memiliki dan memotivasi mereka untuk memberikan yang terbaik karena pertumbuhan bisnis berbanding lurus dengan pertumbuhan karyawannya. Menanamkan tanggung jawab membantu mengeluarkan yang terbaik dari karyawan karena mereka memiliki visibilitas langsung dalam perubahan yang mereka dorong. (JIBI/Bisnis.com)

Penyediaan pupuk bersubsidi merupakan salah satu upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Ada enam prinsip dalam distribusi pupuk bersubsidi, yaitu tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat mutu.

Pemerintah mengatur distribusi pupuk bersubsidi harus dengan Kartu Tani. Tujuannya untuk transparansi dan distribusi tepat sasaran. Permasalahan yang mendasar adalah soal ketersediaan pupuk bersubsidi.

Hal ini yang selalu jadi masalah saat para petani membutuhkan pupuk dalam jumlah banyak karena telah tiba masa pemupukan. Dalam kondisi demikian ini membeli pupuk dengan Kartu Tani (transaksi nontunai) atau membeli secara tunai menjadi tak penting karena pupuk yang mau dibeli tak tersedia atau kalau tersedia tak mencukupi kebutuhan riil.

Di Kabupaten Klaten persoalan ini mengemuka ketika banyak petani kehilangan Kartu Tani karena sekian lama tak dimanfaatkan setelah diterima. Pemerintah mewajibkan pembelian pupuk bersusbidi menggunakan Kartu Tani mulai 1 September 2020.

Pemerintah Kabupaten Wonogiri memilih memetakan ulang persediaan dan kebutuhan pupuk bersubsidi di setiap kecamatan. Kecamatan yang kekurangan akan mendapatkan limpahan dari kecamatan yang kelebihan.

Problem jaminan ketersediaan pupuk bersubsidi harus diselesaikan lebih dulu baru urusan mau membeli dengan transaksi nontunai (pakai Kartu Tani) atau masih boleh membeli dengan transaksi tunai.

Peran kelompok tani harus diutamakan karena kelompok tanilah yang punya data dan bisa mendata secara akurat kebutuhan pupuk tiap petani anggota kelompok. Keterbatasan pupuk bersubsidi harus segera diselesaikan.

Jangan sampai petani rugi dan terjerat tipu daya para produsen pupuk palsu. Pada Februari 2020 lalu polisi mengusut pabrik pupuk palsu di Kabupaten Wonogiri. Namanya pupuk palsu, bahan yang digunakan asal, yakni gamping, serbuk tanah liat, batuan yang dilembutkan, serbuk arang, dan pewarna.

Jaminan ketersediaan pupuk bersubsidi harus terwujud dulu. Setelah itu baru urusan transaksi harus tunai atau nontunai.Katalisator: katalis;

seseorang atau sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan dan menimbulkan kejadian baru atau mempercepat suatu peristiwa. Festival: hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting dan bersejarah; pesta rakyat; perlombaan. Contoh: SIPA 2020 sebagai sebuah festival dapat menjadi salah satu katalisastor dan penggerak industri seni (Solopos, 16 September, hal. 4). Sumber: KBBI daring.

l PSBB di Jakarta, ribuan pemudik masuk Wonogiri.

— Lebih baik di sini, rumah kita sendiri…

l Hanya ada calon tunggal di Boyolali dan Sragen.

— Memilih kotak kosong itu konstitusional.

freepik.com