44
Daftar Isi Halaman Sampul ....................................i Daftar Isi .......................................ii Daftar Gambar ....................................iv A. Judul .......................................... 1 B. Bidang Kajian ..................................2 C. Latar Belakang .................................1 D. Rumusan Masalah ................................3 E. Tujuan Penelitian ..............................3 F. Manfaat Penelitian .............................3 G. Definisi Operasional, Asumsi dan Pembatasan Masalah ................................................ 4 1. Definisi Operasional .........................4 2. Asumsi .......................................4 3. Pembatasan Masalah ...........................4 H. Kajian Pustaka .................................5 1. Teori-teori yang Mendukung ...................5 a. Pengertian Limbah .........................5 b. Karakteristik Limbah ......................5 c. Sumber dan Jenis Limbah ...................7 d. Komponen-komponen Waste Water Treatment Plant .....11 e. Indikator pH .............................18 f. Spektroskopi UV-VIS ......................18 2. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penenlitian 19 I. Metode Penelitian .............................20 1. Jenis Penelitian ............................20 2. Sasaran Penelitian atau Sampel dan Populasi . 20

Documentfx

  • Upload
    b15b1

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

efektivitas kandungan pH

Citation preview

1

Daftar IsiHalaman Sampul iDaftar Isi iiDaftar Gambar ivA. Judul 1B. Bidang Kajian 2C. Latar Belakang 1D. Rumusan Masalah 3E. Tujuan Penelitian 3F. Manfaat Penelitian 3G. Definisi Operasional, Asumsi dan Pembatasan Masalah 41. Definisi Operasional 42. Asumsi 43. Pembatasan Masalah 4H. Kajian Pustaka 51. Teori-teori yang Mendukung 5a. Pengertian Limbah 5b. Karakteristik Limbah 5c. Sumber dan Jenis Limbah 7d. Komponen-komponen Waste Water Treatment Plant 11e. Indikator pH 18f. Spektroskopi UV-VIS 182. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penenlitian 19I. Metode Penelitian 201. Jenis Penelitian 202. Sasaran Penelitian atau Sampel dan Populasi 203. Rancangan Penelitian 204. Variabel Penelitian 205. Tempat dan Waktu Penelitian 216. Alat dan Bahan yang digunakan 217. Prosedur Penelitian 218. Kerangka Operasional Penelitian 229. Teknik Analisis Data 27J. Jadwal Pengarangan Penelitian 28K. Daftar Pustaka 28L. Lampiran30

Daftar Gambar Gambar 1. Waste Water Storage Pond 12Gambar 2. Injeksi HCl, NaOH dan Coagulant 12Gambar 3. pH Control Oxydation Pit 13Gambar 4. Coagulant aid 13Gambar 5. Neutralizing Pit 14Gambar 6. Purified Waste Water Pit 14Gambar 7. Chemical Injection 15Gambar 8. NaOH dan HCl Storage Tank 15Gambar 9. Proses Regenerasi Filter 16Gambar 10. Drain 16Gambar 11. Air Scrubbing 17Gambar 12. Air Purge 17Gambar 13. Backwashing 18Gambar 14. Kerangka Konseptual 19

30

A. JudulEfektivitas Kandungan pH pada Limbah Cair di Pabrik PT. PJB UP Gresik dan Lingkungan SekitarB. Bidang KajianKimia AnorganikC. Latar Belakang MasalahAir di alam dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, yitu air sungai, air danau, air laut dan air tanah. Karakteristik dari masing-masing bentuk air tersebut berbeda-beda. Elemen biologis dalam sistem perairan berkaitan erat dengan komponen-komponen kimia. Pengetahuan mengenai komponen primer sangat penting untuk menganalisis elemen biologis dan menganalisis efek dari perubahan kulitas air. Komponen kimia dalam perairan dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang disebut zat-zat organik yang terdiri atas senyawa-senyawa organik alam dan senyawa-senyawa organik sintesis bahan-bahan anorganik, dan gas. Komponen dasar dari senyawa-senyawa organik adalah karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, dan sulfur.Limbah industri adalah bahan sisa (buangan) yang dihasilkan dari suatu proses industri. Limbah ini dapat berupa gas, debu, cairan, atau padatan. Adapun sisa buangan cair yang dikeluarkan oleh proses-proses dalam industri sering disebut air limbah industri. Limbah mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal dengan limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Bahan ini mempunyai potensi merusak lingkungan kehidupan dan sumber daya alam. Limbah memiliki dampak yang cukup mengkhawatirkan, terutama yang bersumber dari pabrik industri kimia, ini dikarenakan bahan yang beracun dan berbahaya banyak digunakan sebagai bahan baku industri. Limbah yang beracun dan berbahaya ditunjukkan oleh sifat fisik dan kimia limbah itu sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya.Limbah cair (Grey Water) merupakan limbah rumah tangga non kakus, yaitu buangan yang berasal dari kamar mandi, dapur (mengandung sisa makanan), dan tempat cuci. Limbah cair ini biasanya menggenang sebelum megalir, sehingga tempat disekitarnya menjadi bau, kotor, sarang kuman, dan kumuh. Akan banyak lalat dan nyamuk yang bersarang di genangan air kotor yang lama-lama akan menjadikan tempat disekitarnya berlumut, menghitam, dan bau. Bau tersebut disebabkan oleh adanya proses dekomposisi zat organik yang memerlukan oksigen terlarut, sehingga dapat menurunkan kandungan oksigen terlarut dalam air limbah, ditandai oleh warna air limbah kehitaman, berbusa, dan berbau busuk.Indikator asam basa adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada larutan, dengan tujuan mengetahui kisaran pH dalam larutan tersebut. Indikator asam basa biasanya adalah asam atau basa organik lemah. Senyawa indikator yang tak terdisosiasi akan mempunyai warna berbeda dibanding dengan indikator yang terionisasi. Sebuah indikator asam basa tidak mengubah warna dari larutan murni asam ke murni basa pada konsentrasi ion hidrogen yang spesifik, melainkan hanya pada kisaran konsentrasi ion hidrogen. Kisaran ini merupakan suatu interval perubahan warna yang menandakan kisaran pHPada saat ini, pekerjaan yang dilakukan secara konvensional sudah mulai pudar. Umumnya, orang-orang cenderung menggunakan alat-alat yang canggih untuk melakukan pekerjaannya. Karena menurut mereka, dengan menggunakan alat mereka merasa terbantu. Sehingga mudah dalam mengerjakan pekerjaannya. Untuk itu, seiring dengan perkembangan Ilmu Peengetahuan dan teknologi (IPTEK), dalam menentukan konsentrasi suatu logam dalam sampel juga sangat dibutuhkan instrument yang canggih. Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan memeperginakan metode fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk plastik elastomer. Spektroskopi inframerah, metode pengukuran spektrofotometer UV-VIS, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi masa bersama-sama dengan dari metoda pengukuran termonoalisis (DSC-TGA) merupakan alat yang teliti sebgai pilihan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif bahan. Spektroskopi UV-VIS merupakan metode penting yang akurat. Dengan menggunakan spektroskopi UV-VIS, substansi tak dikenal dapat diidentifikasi dan konsentrasi substansi yang dikenal dapat ditentukan.D. Rumusan MasalahDari uraian latar belakang yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan bahwa nantinya beberapa hal yang akan dibahas :1. Berapa kandungan PH limbah cair pada pabrik PT. PJB UP Gresik dan daerah sekitar?2. Apakah limbah cair pada pabrik PT. PJB UP Gresik berpengaruh pada lingkungan sekitar?3. Bagaimana nilai spektra limbah cair pada pabrik PT. PJB UP Gresik dan daerah sekitar?4. Bagaimana perbandingan kandungan PH limbah cair pada pabrik PT. PJB UP Gresik dan daerah sekitar?E. Tujuan PenelitianTujuan dari Proposal ini adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui kandungan PH limbah cair pada pabrik PT. PJB UP Gresik dan derah sekitar.2. Untuk mengetahui kandungan dalam limbah tersebut bila tercampur dengan ekosistem pada lingkungan sekitar pabrik.3. Untuk mengetahui absorbansi limbah cair pada PT. PJB UP GresikF. Manfaat PenelitianManfaat dari penyusunan Proposal ini adalah sebagai berikut :1. Agar dapat diperoses untuk produksi lain.2. Limbah pada pabrik PT. PJB UP Gresik dinetralkan terlebih dahulu kemudian dibuang ke laut agar ekosistem dilaut tidak akan mati dan punah.3. Agar dapat mengetahui absorbansi limbah cair pada pabrik PT. PJB UP Gresik dan daerah sekitar.

G. Definisi Operasional, Asumsi dan Pembatasan Masalah1. Definisi Operasionala. Air dapat dikategorikan dalam beberapa klasifikasi dalam tiga kelompok yang disebut zat-zat organik yang terdiri atas senyawa-senyawa organik alam dan senyawa-senyawa organik sintesis bahan-bahan anorganik, dan gas.b. Limbah industri adalah bahan sisa (buangan) yang dihasilkan dari suatu proses industri. Limbah ini dapat berupa gas, debu, cairan, atau padatan.c. Limbah cair (Grey Water) merupakan limbah rumah tangga non kakus, yaitu buangan yang berasal dari kamar mandi, dapur (mengandung sisa makanan), dan tempat cuci.d. Spektroskopi inframerah, metode pengukuran spektrofotometer UV-VIS, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi masa bersama-sama dengan dari metoda pengukuran termonoalisis (DSC-TGA) merupakan alat yang teliti sebgai pilihan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif bahan yang merupakan metode penting dan akurat.2. AsumsiPada penelitian ini dapat diasumsikan bahwa kandungan PH pada limbah cair PT. PJB UP Gresik memiliki kandungan yang tinggi sehingga jika dibua ke laut, akan dinetralkan terlebih dahulu agar tidak mempengaruhi ekosistem dilaut yang lain. Pada limbah disekitar pabrik PT. PJB UP Gresik seharusnya kandungan limbahnya mempengaruhi karena dapat terkontaminasi pada limbah pabrik tersebut.3. Pembatasan MasalahDalam Proposal ini penulis memberi batasan masalah sebagai berikut :1. Hanya mengetahui kandungan PH limbah cair pada pabrik PT. PJB UP Gresik dan daerah sekitar.2. Membahas tentang pengaruh limbah cair pada pabrik PT. PJB UP Gresik pada lingkunga sekitar,3. Mengetahui nilai spektra limbah air pada pabrik PT. PJB UP Gresik dan daerah sekitar.4. Membandingkan kadungan PH limbah cair pada pabrik PT. PJB UP Gresik dengan daerah sekitar.H. Kajian Pustaka1. Teori teori yang Mendukunga. Pengertian LimbahLimbah adalah sisa buangan hasil dari suatu kegiatan produksi. Yang dimaksud produksi bisa dalam skala domestik atau rumah tangga atau produksi dalam skala yang lebih besar. Dari pengertian limbah ini, maka limbah industriadalah sisa buangan yang dihasilkan dari proses produksi pada suatu industri. Tentu saja karena sifatnya industri, maka jumlahnya lebih besar daripada limbah skala domestik atau rumah tangga. Diperlukan penanganan yang serius untuk limbah industri karena dampaknya pada lingkungan lebih besar daripada limbah domestik. Ada dua macam limbah industri, yakni limbah dalam bentuk cair dan juga limbah dalam bentuk padat yang biasa disebut sampah. Kedua jenis limbah industri ini tentu saja tidak sedikit yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.b. Karakteristik LimbahPada umumnya sesuatu yang ada di bumi ini memiliki suatu karakteristik yang berbeda. Termasuk juga limbah yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :i. Berukuran mikroKarekteristik ini merupakan karakterisik pada besar kecilnya limbah/ volumenya. Contoh dari limbah yang berukuran mikro atau kecil atau bahkan tidak bias terlihat adalah limbah industri berupa bahan kimia yang tidak terpakai yang di buang tidak sesuai dengan prosedur pembuangan yang dianjurkan.

ii. DinamisMungkin yang dimaksud dinamis disini adalah tentang cara pencemarannya yang tidak dalam waktu singkat menyebar dan mengakibatkan pencermaran. Biasanya limbah dalam menyerbar di perlukan waktu yang cukup lama dan tidak diketahui dengan hanya melihat saja. Hal ini dikarenakan ukuran limbah yang tidak dapat dilihatiii. Berdampak luas (penyebarannya) Luasnya dampak yang di timbulkan oleh limbah ini merupakan efek dari karakteristik limbah yang berukuran mikro yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Contoh dari besarnya dampak yang ditimbulkan yaitu adanya istilah Minamata disease atau keracunan raksa (Hg) di Jepang yang mengakibatkan nelayan-nelayan mengidap paralis (hilangnya kemampuan untuk bergerak karena kerusakan pada saraf). Kejadian ini terajadi di Teluk Minamata dan Sungai Jintsu karena pencemaran oleh raksa (Hg).iv. Berdampak jangka panjang (antar generasi)Dampak yang ditimbulkan limbah terutama limbah kimia biasanya tidak sekedar berdampak pada orang yang terkena tetapi dapat mengakibatkan turunannya mengalami hal serupa. Dari karakteristik limbah di atas pencemaran limbah juga didukung oleh adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran limbah terhadap lingkungan diantaranya :

Volume LimbahTentunya semakin banyak limbah yang dihasilkan oleh manusia dampak yang akan ditimbulkan semakin besar pula terasa. Kandungan Bahan PencemarKandunngan yang terdapat di limbah ini mengakibatkan pencemaran lingkungan apabila kandunganya berbahaya dapat mengakibatkan pencemaran yang fatal bahkan dapat membunuh manusia serta mahluk hidup sekitar.

Frekuensi Pembuangan LimbahPada saat sekarang ini pembuangan limbah semakin naik frekuensinya dikarenakan banyaknya industry yang berdiri. Dengan semakin banyak frekuensi limbah tentunya pembuanganlimbah menjadi tidak terkandali dan usaha untuk mengolahnya tidak dapat maksimal dikarenakan pengolahan limbah yang masih jauh dari harapan kita semua.c. Sumber dan Jenis Limbah Sumber Utama LimbahSumber adanya limbah sebenarnya banyak sekali tetapi pada pengelompokannya sumber limbah terdiri dari :i. Aktivitas manusiaSaat manusia melakukan aktivitas untuk menghasikan sesuatu barang produksi maka akan timbul suatu limbah karena tidak mampunya pengolahan yang dilakukan oleh manusia menggunkan mesin dan juga sulitnya untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi barang yang bias dimanfaatkanuntuk keperluan manusia. Berikut adalah limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia misalnya : Hasil pembakaran bahan bakar pada industry dan juga kendaran bermotor Pengolahan bahan tambang dan minyak bumi Pembakaran hutan untuk membuka lahan pertanian ataupun perumahanii. Aktivitas alamSelain dari aktivitas diatas pencemaran limbah di bumi juga di timbulkan oleh aktivitas alam walaupun jumlahnya sangat sedikit pengaruhnya terhadap lingkungan karena lokasinya yang biasanya bersifat lokal.berikut ini contoh dari aktivitas alam yang menghasilkan limbah yaitu : Pembusukan bahan organik alami Adanya aktifitas gunung berapi Banjir, longsor serta Aktivitas alam yang lainKarena kedua aktivitas ini menimbulkan limbah yang mencemari lingkungan, manusia di bumi terus mengembangkan teknologi untuk mencegah dampak pencemaran lingkungan. Walaupun dilain pihak limbah terus meningkat terutamadiakibatkan oleh aktivitas manusia hal ini didorong oleh beberapa faktor sebagai berikut : Perkembangan industriPerkembangan industri yang sangat cepat baik pertambangan, transportasi dan manufakur atau pabrik yang mengahsilkan limbah dalam jumlah yangrelative besar sehingga terjadi pembuangan limbah yang kurang terkontrol karena kurannya teknologi untuk membuat limbah menjadi barang yang terurai atau ramah lingkungan ModernisasiPada saat sekarang perkembangan teknologi untuk menghasilkan barang semakin marak digunakan dikalangan orang yang mengeluti bidang industry.Hal ini bertujuan untuk menghasilkan barang dengan cepat tetapi di lain hal perkembangan teknologi berakibat pada semakin banyaknya limbah yang dihasilkan oleh teknologi itu sendiri. Pertambahan pendudukSemakin banyaknya penduduk di bumi ini mengakibatkan bertambah meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal serta meingkatnya jumlahkebutuhan akan barang. Hal ini dapat menimbulkan berberpa macam masal seperti :a. Pembukaan lahan untuk pemukiman dan saran transportasiPembukaan lahan untuk pemukiman dan saran transportasi berdampak terhadap semakin berkurangnya hutan untuk mengurangi kadar pencemaran lingkungan.b. Penimbunan sampahSemakin hari kita melihat banyaknya sampah yang menumpuk karena pembuangannya yang sembarangan dan mungkin juga karena kurang mampunya tempat pembuangan sampah untuk menampung sampah atau yang biasa disebut TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dalam menampung sampah sehingga sampah menumpuk di suatu tempat yang berdampak menurunnya kualitas lingkungan sekitar

Jenis LimbahBermacam-macam limbah mungkin akan kita temui di sekitar kita. Pernahkahanda melihat sampah plastic, kaleng,pecahan kaca, kotoran hewan danlain sebagainya. Dari sekian banyaknya limbah ini dapat dikelompokan berdasar sumber dari limbah ini berasal seperti penjelasan di bawah ini : Garbage yaitu sisa pengelolaan atau sisa makanan yang mudah membusuk. Misal limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga, restoran dan hotel. Rubbish yaitu bahan atau limbah yang tidak mudah membusuk yang terdiri dari bahan yang mudah terbakar seperti kayu dan kertas bahan yang tidak mudah terbakar seperti klaeng dan kaca Ashes yaitu sejenis abu hasil dari proses pembakaran seperti pembakaran kayu, batubara maupun abu dari hasil industry. Dead animal yaitu segala jenis bangkai yang membusuk seperti bangkai kuda, sapi, kucing tikus dan lain-lain. Street sweeping yaitu segala jenis sampah atau kotoran yang berserakan di jalan karena perbuatan orang yang tidak bertanggungjawab. Industrial waste yaitu benda-benda padat sisa dari industry yang tidakd. Komponen-komponen waste water treatment plantDengan adanya keberadaan unit-unit pembangkit PLTU 1-2 dan 3-4, maka sejak tahun 1988 di PT PJB UP-GRESIK telah dilengkapi 1 unit pengolah air limbah (waste water treatment plant). Unit tersebut penting sekali guna perlindungan lingkungan terhadap pencemaran air limbah sesuai dengan standart yang tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.Kep-02/MENKLH/I/1988, tanggal 19 Januari 1988, perihal Pedoman Penetapan Baku Lingkungan, sebagai berikut : pH : 6-9 SS/Suspended Solid : 100 ppm COD/Chemical Oxigen Demand : 40 ppm Fe/besi : 1 Waste Water Treatment Plant (WWTP) merupakan Suatu unit yang digunakan untuk pengolahan air limbah sebelum dibuang ke laut. Di PT.PJB UP-Gresik, air limbah yang dibuang ke laut harus memenuhi syarat pH= (6.5-8.5). Limbah yang diolah WWTP berasal dari:1) Water Treatment Plant 2) Desalination 3 dan 43) PLTU 1-24) PLTU 3-4Komponen-komponen Waste Water Treatment Plant (WWTP) dan fungsinya :

Waste Water Storage PondBerfungsi sebagai penampung semua air limbah, yaitu limbah dari: Water Treatment Plant Desalination 3 dan 4 PLTU 1-2 PLTU 3-4

Gambar 1. Waste Water Storage PondPada penampung ini dilakukan proses agitasi (campur-aduk) antara lumpur yang ada dibawah storage pond dengan air. Proses Agitasi dilakukan dengan blower pH Control Oxydation PitBerfungsi untuk mengontrol pH air limbah dengan menginjeksi NaOH dan HCl untuk memperoleh pH sesuai persyaratan (6.5 8.5). Selain itu, diinjeksikan Coagulant untuk menggumpalan suspended solid menjadi flocs

Gambar 2. Injeksi HCl, NaOH dan Coagulantdi pH Control Oxydation Pit dipantau pH airnya melalui pH meter. Ada 2 kondisi: Bila pH>8.5 maka air limbah diinjeksi HCl, supaya pH air akan turun. Bila pH