Upload
uva-twitt
View
962
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Fungsi Tuba Eustachius
Citation preview
2.2. Fisiologi Tuba EustachiusTerdapat 3 fungsi tuba Eustachius dalam memelihara fungsi telinga tengah yaitu fungsi ventilasi, fungsi drainase dan fungsi proteksi.
2.2.1 Fungsi ventilasi
Tuba Eustachius berfungsi mempertahankan tekanan udara sebesar 1 atmosfer di dalam kavum timpani sama dengan tekanan udara luar agar system timpani-osikula dapat berfungsi dengan sempurna. Secara fisiologis tuba Eustachius bekerja pada tekanan 0-500 mm H2O. Pada keadaan normal lumen tuba Eustachius hampir selalu tertutup dan baru terbuka ketika menelan atau menguap, sehingga kavum timpani merupakan ruang tertutup berisi udara. Tekanan udara di kavum timpani berangsur-angsur turun karena absorbs oksigen oleh mukosa kavum timpani, yang mengakibatkan tekanan di kavum timpani lebih rendah dari pada tekanan udara di dalam nasofaring (Bluestone, 1988). Elner (1976) mengatakan bahwa terjadi penurunan tekanan udara 30 sampai 65 H2O dalam satu jam bila tuba Eustachius tertutup terus. Pembukaan tuba Eustachius dapat terjadi secara aktif dan pasif. Pembukaan lumen tuba Eustachius secara aktif terjadi akibat kontraksi muskulus tensor veli palatine pada saat menelan, menguap atau mengunyah sehingga udara dari nasofaring dapat masuk ke kavum timpani. Adanya fungsi ventilasi maka perubahan tekanan udara di dalam kavum timpani dapat diseimbangkan kembali dengan terbukanya tuba Eustachius secara periodik. Pada orang dewasa gerakan menelan terjadi sekali dalam satu menit dan dalam keadaan tidur terjadi sekali dalam 5 menit, sedangkan pada bayi frekuensinya lebih sering. Naunton dan Galluser seperti yang dikutip oleh Parlman (1967) mengatakan bahwa tuba Eustachius baru terbuka setelah 5 sampai 15 kali menelan dan lamanya tuba Eustachius terbuka antara 0,21 sampai 0,6 detik.
Pembukaan tuba Eustachius secara pasif terjadi bila tekanan udara di dalam telinga tengah lebih tinggi. Menurut Amstrong dan Heim yang dikutip oleh Cohn (1977) dengan Pressure changer technique terlihat bahwa tuba Eustachius terbuka secara pasif bila ada kelebihan tekanan + 15 mmHg atau + 200 mmH2O di dalam telinga tengah. Tetapi pembukaan tuba Eustachius tersebut kurang sempurna, sehingga terdapat sisa tekanan + 3,6 mmHg atau + 48 mmH2O yang baru hilang setelah tuba Eustachius terbuka secara aktif oleh kontraksi otot. Dalam keadaan normal tuba Eustachius tidak dapat menyesuaikan tekanan negative dalam telinga tengah tanpa pembukaan secara aktif oleh aktifitas otot. Hal ini sesuai dengan pengamatan Ingelstedt (1980) bahwa aliran udara di dalam lumen tuba Eustachius lebih mudah dari telinga tengah ke nasofaring dari pada sebaliknya.
Holmquist dan Olen (1980) menduga cara mengalirkan udara dari nasofaring ke telinga tengah pada pembukaan tuba Eustachius secara aktif ada dua cara: 1) terjadi pemisahan dinding tuba Eustachius secara lengkap, sehingga lumen terbuka sepanjang tuba Eustachius, 2) udara bergerak sepanjang lumen tuba Eustachius menuju telinga tengah sebagai gelembung-gelembung udara, mirip bolus makanan dalam esophagus.
Gambar 2.2. Dilatasi aktif dari tuba Eustachius oleh muskulus tensor veli palatina (Bluestone, 1988)
2.2.2. Fungsi drainase
Mukosa kavum timpani dan tuba Eustachius memiliki sel-sel yang menghasilkan secret. Dengan fungsi drainase tuba Eustachius mengalirkan secret akibat aktivitas sel epitel kolumnar bersilia pada mukosa tuba Eustachius dari kavum timpani kea rah nasofaring (Bluestone dan Beery, 1976: Bluestone, 1991).
2.2.3. Fungsi proteksi
Pada keadaan normal tuba Eustachius hampir selalu dalam keadaan tertutup, sehingga akan menghalangi sekret dan kuman dari nasofaring masuk ke dalam kavum timpani (Bluestone dan Beery, 1976: Bluestone, 1991).
Gambar 2.3. Fungsi ventilasi, drainase dan proteksi dari tuba Eustachius (Bluestone, 1991).