Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FUNGSI SOSIALISASI KOMISI PEMILIHAN UMUM TERHADAP
TINGKAT KEBERHASILAN PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA
DAERAH SERENTAK DI MASA PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020
(STUDI PADA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
PROVINSI JAMBI)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Pada Fakultas Syariah
AHMAD SAIFUDIN
NIM: 105170382
PEMBIMBING :
Dr. Sayuti Una, S.Ag.M.H
Sigit Hartono, S.Pd.,M.A
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
1442 H/2021
i
ii
Pembimbing I : Dr. Sayuti Una, S.Ag.,M.H
Pembimbing II : Sigit Hartono, S.Pd.,M.A
Alamat : Fakultas Syari’ah UIN STS Jambi
Jl. Jambi-Muara Bulian KM. 16 Simp.Sei Duren
Jaluko Kab. Muaro Jambi 31324 Telp. (0741) 582021
Jambi, Mei 2021
KepadaYth.
Bapak Dekan Syari’ah
UIN STS Jambi
Di-
Jambi
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assalamu’alaikumwr.wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi
Saudara Ahmad Saifudin yang berjudul “FUNGSI SOSIALISASI KOMISI
PEMILIHAN UMUM TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN
PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SERENTAK DI MASA
PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020 (STUDI PADA PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI JAMBI)” telah di
setujui dan dapat diajukan untuk di munaqasahkan guna melengkapi syarat-syarat
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP) dalam Ilmu Pemerintahan
pada Fakultas Syari’ah UIN Sultan Thaha Saifudin Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terimakasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa, dan Bangsa.
Wa ssalamu’alaikumwr.wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Sayuti Una, S.Ag.,M.H Sigit Hartono, S.Pd.,M.A
NIP.197609072005012004 NIDN 2018038303
iii
iv
MOTTO
Artinya: “Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar. Dan
adalah mereka meyakini ayat-ayat ini”(Surah As-Sajadah:30).1
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tafsir Perkata, (Jakarta: Pustaka Alfatih, 2009)
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah kupanjatkan Kepada Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan, kelancaran dan kesehatan untukku menyelesaikan tugas akhir ini. Tak
henti-hentinya untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan-Nya.
Teruntuk kedua orangtua ku Bapak Suratno dan Ibu Marfuah dan adikku
tersayang Bagus Nurohmman dan Syafinatun Najjah yang teramat sangat aku cin-
tai dan ku sayangi. Aku mempersembahkan karya kecil ini untuk kalian. Terima-
kasih atas semua yang telah kalian berikan kepadaku, terimakasih atas sabar yang
telah engkau berikan kepadaku, terimakasih atas pelajaran-pelajaran hidup yang
telah diberikan kepadaku, yang selalu mendoakanku, terimaksih untuk semuanya
sampai kapanpun aku tidak akan pernah dapat membalasnya.
Teruntuk supporterku para sahabat-sahabatku, M.Farid Alzasal, Wawan
Kurniawan, Faisal Khoir, Reka Yuliana, yang selalu mau aku repotkan kapanpun,
dan selalu ada disaat aku membutuhkan bantuan.
Dan teruntuk teman berjuangku dari awal kuliah hingga sekarang. Terima-
kasih kalian selalu mau mendengarkan keluh kesahku.
Terimakasih sebesar-besarnya ku ucapkan kepada kalian semua keluarga,
sahabat, teman-teman yang tak bisa ku sebutkan satu persatu. Hanya sebuah karya
kecil ini dan untaian kata-kata yang dapat kupersembahkan kepada kalian semua.
vi
ABSTRAK
Ahmad Saifudin : 105170382 : Fungsi Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum
Terhadap Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak
Di Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020 Studi Pada Pemilihan Gubernur Dan
Wakil Gubernur Provinsi Jambi.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan membahas tentang Fungsi Sosialisasi
Komisi Pemilihan Umum Terhadap Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan Pemilihan
Kepala Daerah Serentak Dimasa Pandemi Covid-19 Tahun 2020 Studi Pada
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi berdasarkan PKPU No.
08 Tahun 2017 tentang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Dan Partisipasi
Masyarakat Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil
Bupati, Walikota Dan Wakil Walikota. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian yang dilakukan
kelapangan (Field Research). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
melalui observasi, wawancara dengan pihak terkait serta dokumentasi.Wabah
Corona Virus Disease (Covid-19) yang terjadi saat ini semakin meresahkan
kesehatan ma syarakat global. Covid-19 tidak hanya berdampak terhadap sektor
kesehatan publik, tetapi juga banyak sektor lain mulai dari ekonomi, pendidikan,
budaya, sosial, politik, hingga pemerintahan. Secara khusus dalam bidang politik),
pandemi Covid-19 telah mengakibatkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020
mengalami penundaan. Pada tulisan ini, akan membahas mengenai dampak
dengan tetap diselenggarakannya pilkada serentak 2020 di tengah pandemi Covid-
19 dan bagaimana upaya-upaya yang dapat ditempuh agar pilkada serentak 2020
dapat terlaksana dengan baik. Tulisan ini, dapat ditunjukkan bahwa tetap
diselenggarakannya pilkada serentak tahun 2020 ini mempunyai dampak positif
dan dampak negatif, namun ada beberapa upaya yang dapat ditempuh agar
Pilkada Serentak Tahun 2020 dapat terlaksana dengan baik.
Kata Kunci : Fungsi, Sosialisasi, KPU, Pemilihan, Kepala Daerah, Covid-19
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Disamping itu, tidak pula iringan
sholawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad saw.
Skripsi ini berjudul“Fungsi Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum Terhadap
Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak di
Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020 Studi Pada Pemilihan Gubernur Dan
Wakil Gubernur Provinsi Jambi”
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data
maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,
terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.Oleh karena itu, hal yang pantas penulis
ucapkan adalah kata terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu
penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr.H. Su'aidi Asy'ari, M.A., Ph.D, selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. SayutiUna, S.Ag, M.H, selaku Dekan Fakultas Syari’ah.
3. Ibu Dr.Irmawati Sagala, S.IP,M.SI, dan Bapak Yudi Armansyah, M.Hum
selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan.
viii
4. Bapak Dr. SayutiUna, S.Ag, M.H dan Bapak Sigit Hartono, S.Pd.,M.A selaku
pembimbing 1 dan pembimbing 2 skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen, dan seluruh karyawan/karyawati
Fakultas Syari’ah UIN STS Jambi.
6. Sahabat-sahabat tercinta yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu selalu ada
disetiap keadaan dalam suka maupun duka.
7. Teman-teman seperjuangan Prodi Ilmu Pemerintahan angkatan 2017.
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah swt
kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon
kemanfaatannya, semog amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah swt.
Jambi, Mei 2021
Ahmad Saifudin
NIM. 105170382
\
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii
MOTO .............................................................................................................. iii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. x
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 7
D. Kerangka Teori ......................................................................................... 9
E. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 18
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 23
B. Pendekatan Penelitian ............................................................................... 23
C. Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 24
D. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 26
E. Analisis Data ............................................................................................. 28
F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 30
G. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 31
BAB III GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah dan Geografis Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi ............ 33
B. Visi Dan Misi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi ......................... 38
C. Struktur Dan Tugas Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi ................ 39
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Tahapan Sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah
B. Bentuk Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Jambi pada Pilkada Serentak di Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020
C. Tingkat Keberhasilan Fungsi Sosialisasi dalam Meningkatkan Partisipasi
Politik pada Pemilihan Gubernur Provinsi Jambi di Masa Pandemi Covid-
19 Tahun 2020
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 67
B. Saran ......................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
2
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Jadwal penelitian.
Tabel 3.1 : Struktur Dan Tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU)
ProvinsiJambi.
Tabel 3.2 : Struktur Organisasi Sekertariat KPU Provinsi Jambi.
Tabel 4.1 : Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Hari Pemungutan Suara.
Tabel 4.2 : Pemanfaatan laman website dan jejaring sosial resmi KPU
Provinsi Jambi.
Tabel 4.3 : Tabel Tingkat Pelanggaran Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi.
Tabel 4.4 : Tabel Tingkat Partisipasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi.
3
DAFTAR SINGKATAN
KPU : Komisi Pemilihan Umum
Pemilu : Pemilihan Umum
Pilkada : Pemilihan Kepala Daerah
PPS : Pantia Pemungutan Suara
KPPS : Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
DPT : Daftar Pemilih Tetap
DPS : Daftar Pemilih Sementara
TPS : Tempat Pemungutan Suara
PPK : Panitia Pemilihan Kecamatab
Golput : Golongan Putih
Covid-19 : Coronavirus Disease 2019
MERS : Middle East Respiratory Syndrome
SARS-COV2 : Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
PSBB : Pembatasan Sosial Berskala Besar
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemilihan umum (Pemilu) merupakan sarana dari pelaksanaan kedaulatan
rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan
adil guna menghasilkan pemeritahan negara yang demokratis berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.2
Menurut A.S.S.Tambunan mengatakan Pemilihan umum merupakan sarana
pelaksanaan asas kedaulatan rakyat pada hakekatnya merupakan pengakuan
dan perwujudan dari pada hak-hak politik rakyat dan sekaligus merupakan
pendelegasian hak-hak tersebut oleh rakyat kepada wakil-wakilnya untuk
menjalankan pemerintahan.3
Menurut Ramlan Surbakti mengatakan Pemilihan umum diartikan sebagai
mekanisme penyeleksi dan pendelegasian atau penyerahan kedaulatan kepada
orang atau partai yang dipercayai berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19454
Menurut Marsono mengatakan Pemilihan umum adalah sarana yang bersifat
demokratis untuk membentuk sistem kekuasaan negara yang berkedaulatan
rakyat dan permusyawaratan perwakilan yang digariskan oleh Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.5
2 Pasal 01, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2017 3 A.S.S Tambunan, Pemilu di Indonesia dan Susunan dan Kedudukan MPR,DPR, dan
DPRD,(Bandung; Binacipta, 1986),hlm,3 4 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia, 1992, hlm. 2 5 Marsono, Pemilihan Umum 1997: Pedoman, Peraturan, dan Pelaksanaan, (Jakarta:
Djambatan, 1996), hlm.1
2
Pemilihan Kepala Daerah adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di
Wilayah Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.6
Pemilihan Kepala Daerah merupakan salah satu kegiatan politik yang
merupakan implementasi hak kedaulatan rakyat dalam memilih pemimpin
untuk masa 5 tahun mendatang.7
Menurut Joko Prihantoro menyatakan bahwa Pemilihan Kepala Daerah
merupakan rekrutmen politik yaitu penyeleksian rakyat terhadap tokoh-tokoh
yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah baik Gubernur/Wakil Gubernur
maupun Bupati/Wakil Bupati atau Walikota/Wakil Walikota.8
Menurut R. Siti Zuhro mengatakan bahwa Pemilihan Kepala Daerah
merupakan kedaulatan rakyat sebagai salah satu realisasi prinsip-prinsip
demokrasi yang meliputi jaminan atas prinsip-prinsip kebebasan individu dan
persamaan, khususnya dalam hak politik.9
Menurut Sarundajang mengatakan bahwa Pemilihan Kepala Daerah adalah
sebagai suatu wadah untuk masyarakat memilih calon tertentu anggota badan
tersebut dipilih secara langsung oleh masyarakat.10
6 Pasal 1 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 7 Hani Andhani,Proses Penyelesaian Sengketa Pilkada Pasca Perubahan Kedua Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, (Universitas Indonesia:2009)hlm
17 8 Joko J. Prihatmoko, Pemilihan Kepala Daerah Langsung, Yogyakarta, Pustaka Pelajar,
2005, Hlm 203 9 R. Siti Zuhro,dkk . Model Demokrasi Lokal,(Jakarta: PT.THC Mandiri ,2011) Hlm. 23-
24 10 Sarudajang yang dikutip dalam Alexander Yandra, Fisabilitas Pilkada Serentak Tahap
II Kota Pekan Baru Pasca Permendagri No 18 Tahun 2015, (Fakultas Ilmu admisistrasi
Universitas Lancang Kuning 2017). Hlm 65
3
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah secara langsung adalah salah satu
perwujudan instrumen demokrasi dalam rangka menciptakan pemerintahan
yang lebih demokratis. Dengan sistem ini, maka harapan terwujudnya
kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan di yakini dapat terealisasi secara
menyeluruh, mengingat sistem demokrasi merupakan perintah langsung dan
pada Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di
tangan rakyat.11
Namun Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020 lanjutan dalam kondisi
bencana non-alam Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang selanjutnya
disebut pemilihan serentak lanjutan adalah Pemilihan Gubernur Dan Wakil
Gubernur, bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
yang diselenggarakan jika pada sebagian wilayah pemilihan, seluruh wilayah
pemilihan, sebagian besar daerah, atau seluruh daerah terjadi bencana non-alam
Covid-19 yang mengakibatkan sebagian tahapan penyelenggaraan pemilihan
serentak tidak dapat dilaksanakan secara normal.12
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit
infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut
Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru
yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan
Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory
11 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 1 Ayat (1) 12Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 6 tahun 2020, Pasal 01
4
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit
Coronavirus Disease-2019 (Covid-19).13Data statistic Covid-19 di Provinsi
Jambi keadaan sampai dengan tanggal 15 Februari 2021 terkonfirmasi 5113,
sembuh 3878, kematian 78 jiwa.14
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan pembatasan kegiatan
tertentu dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19.15 Pembatasan
Sosial Berskala Besar itu sendiri harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Jumlah kasus atau kematian akibat penyakit meningkat dan menyebar
secara signifikan secara cepat ke beberapa wilayah.
2. Terdapat kaitan epidemologis dengan kejadian serupa diwilayah atau
negara lain.16
Dari kedua kriteria itulah pada nantinya Menteri Kesehatan dapat
menentukan apakah wilayah atau daerah tersebut layak untuk diterapkan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau tidak. Pembatasan tersebut
meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan,
pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum, pembatasan kegiatan sosial
budaya, pembatasan moda transportasi, dan pembatasan kegiatan lainnya
khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan.17
13Gerry R.J.Wonok,Strategi Pemerintah Desa Dalam Pencegahan Penyebaran Virus
Corona(Covid-19)Studi di Desa Mokobang Kecamatan Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan,
Skripsi Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sam Ratulangi
2020,hlm.3 14Http://Corona.Jambiprov.go.id/v2/123456789/55777/Chapter%20ll.pdf?sequence3&isA
llowedy, diakses pada 03 Maret 2021 15Pasal 01, Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 16 Pasal 03, Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 17 Pasal 04, Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020
5
Peran Komisi Pemilihan Umum disini adalah mensosialisasikan kegiatan
Pemilu kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat agar bersedia memberikan suaranya pada pemungutan suara. Hal
ini sangat penting mengingat dalam setiap pelaksanaan pemungutan suara,
masih banyak masyarakat yang memilih Golput (Golongan putih). Mereka
yang Golput tentu tidak diketahui bagaimana aspirasi mereka.18
Namun adanya kendala bencana non-alam penyakit Covid-19 menjadikan
syarat pembatasan soasial dan larangan berkumpul, sedangkan sosialisasi,
kampanye dan pemilihan kepala daerah serentak syarat akan berkumpulnya
masa. Lalu bagaimanakah tahapan dan langkah yang dilakukan oleh komisi
pemilihan umum sebagai pelaksana Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020
untuk mensosialisasikan dan mengatur jalanya pemilihan agar aman, sehat, dan
terhindar dari Covid-19.
Maka berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : FUNGSI SOSIALISASI KOMISI PEMILIHAN
UMUM TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PELAKSANAAN
PEMILIHAN KEPALA DAERAH SERENTAK DI MASA PANDEMI
COVID-19 TAHUN 2020 (STUDI PADA PEMILIHAN GUBERNUR
DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI JAMBI).
18Yusuf, A.R. M. 2010. Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalam Pendidikan
Politik. Ganec Swara Vol.4 No.1
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka pokok permasalahan yang akan di
jawab dalam penulisan skripsi adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Tahapan Sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah?
2. Bagaimana Bentuk Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Jambi Tahun 2020 ?
3. Bagaimana Tingkat Keberhasilan Fungsi Sosialisasi dalam Meningkatkan
Partisipasi Politik pada Pemilihan Gubernur Provinsi Jambi Tahun 2020 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, tujuan
penelitian ini di lakukan adalah sebagai berikut :
a. Ingin Mengetahui Tahap Sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah oleh Komisi
Pemilihan Umum Provinsi Jambi Kepada Masyarakat.
b. Ingin Mengetahui Bagaimana Bentuk Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi Jambi Tahun 2020.
c. Ingin Mengetahui Tingkat keberhasilan Fungsi Sosialisasi dalam
Meningkat kan Partisipasi Politik pada Pemilihan Gubernur Provinsi
Jambi Tahun 2020.
7
D. Kegunaan Penelitian
Dari Penelitian diatas, maka hasil penelitian ini akan memiliki kegunaan
bagi penuilis maupun pembaca, adapun kegunaan penulis tersebut :
1. Kegunaan Teoritis, penelitian ini di gunakan untuk mengaktualisasikan
ilmu yang didapat di bangku perkuliah dan realita di lingkungan
masyarakat. Dan dapat dijadikan dasar dan bahan informasi untuk
penelitian lebih lanjut bagi mahasiswa, serta nemambah wawasan bagi
mahasiswa agar mengetahui lebih lengkap mengenai Fungsi Sosialisasi
Komisi Pemilihan Umum Terhadap Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan
Pemilihan Kepala Daerah Serentak di Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020
Studi pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi.
2. Manfaat Praktis, bagi pemerintah penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur
penerapan sosialisasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU)
dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan pada pemilu
dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Komisi Pemilihan Umum (KPU)
dalam penyelenggaraan pemilu.
3. Satu syarat untuk memperoleh gelar strata satu (S1) di prodi Ilmu
Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
8
E. Kerangka Teori
Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan
abstraksi-abstraksi dari hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada
dasarnya bertujuan untuk mengadakan kesimpulan terhadap dimensi-dimensi
sosial yang dianggap relevan untuk penelitian.19 Kerangka teori adalah uraian
ringkas tentang teori yang digunakan dan cara menggunakan teori itu dalam
menjawab pertanyaan penelitian.Teori merupakan alur logika atau Teori
berfungsi penalaran yang berupa seperangkat konsep, definisi dan proporsi
yang disusun secara sistematis untuk menjelaskan meramalkan dan
pengendalian terhadap sesuatu gejala. Dasar atau landasan teoritis dalam
penelitian ini secara rinci akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Teori Pemilihan Kepala Daerah
Pengertian Pemilihan Kepala Daerah adalah Sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat di wilayah provinsi dan/atau kabupaten/kota berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 untuk memilih Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah.20
Pemilihan Kepala Daerah merupakan salah satu kegiatan politik yang
merupakan implementasi hak kedaulatan rakyat dalam memilih pemimpin
untuk masa 5 tahun mendatang.21
19Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang mempengaruhi Penegakan Hukum, (Jakarta:
Raja wali, 1986), hlm. 123. 20 Pasal 1 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 21 Hani Andhani,Proses Penyelesaian Sengketa Pilkada Pasca Perubahan Kedua
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah,(Universitas
Indonesia:2009)hlm 17
9
Menurut Joko Prihantoro menyatakan bahwa Pemilihan Kepala Daerah
merupakan rekrutmen politik yaitu penyeleksian rakyat terhadap tokoh-tokoh
yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah baik Gubernur/Wakil Gubernur
maupun Bupati/Wakil Bupati atau Walikota/Wakil Walikota.22
Menurut R.Siti Zuhro mengatakan bahwa Pemilihan Kepala Daerah
merupakan kedaulatan rakyat sebagai salah satu realisasi prinsip-prinsip
demokrasi yang meliputi jaminan atas prinsip-prinsip kebebasan individu dan
persamaan, khususnya dalam hak politik.23
Menurut Sarundajang mengatakan bahwa Pemilihan Kepala Daerah adalah
sebagai suatu wadah untuk masyarakat memilih calon tertentu anggota badan
tersebut dipilih secara langsung oleh masyarakat.24
2. Tahapan Pemilihan Kepala Daerah
Tahapan pemilihan kepala daerah serentak 2020 pelaksanaan
pemungutan suara serentak yang ditunda karena terjadi bencana non-alam
Corona Virus Disease 2019(Covid-19) yang dilaksanaan pada 9 Desember
2020.25 Seluruh tahapan, program, dan jadwal pemilihan serentak lanjutan
harus dilakukan dengan protokol kesehatan.26
22 Joko J. Prihatmoko, Pemilihan Kepala Daerah Langsung, Yogyakarta, Pustaka Pelajar,
2005, Hlm 203 23 R. Siti Zuhro,dkk . Model Demokrasi Lokal,(Jakarta: PT.THC Mandiri ,2011) Hlm. 23-
24 24 Sarudajang yang dikutip dalam Alexander Yandra, Fisabilitas Pilkada Serenta Tahap
II Kota Pekan Baru Pasca Permendagri No 18 Tahun 2015, (Fakultas Ilmu admisistrasi
Universitas Lancang Kuning 2017). Hlm 65 25 Pasal 8B, Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2020 26 Pasal 8C, Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2020
10
Tahapan pemilihan terdiri dari tahapan persiapan dan tahap
penyelengaraan.27
a. Tahapan persiapan
Menurut R. Siti Zuhro tahap persiapan ialah mencakup tahapan
umum (Penyusunan kegiatan dan pembentukan panitia, dll) hingga
tahapan khusus (menyangkut hal yang akan dilaksanakan).28
Menurut Irianto tahap persiapan adalah suatu proses penyiapan
sarana dan prasarana penunjang dalam kegiatan pemilihan.29
Menurut Angga savara tahap persiapan merupakan suatu kegiatan
dalam menunjang pelaksanaan kegiatan pemilihan kepala daerah. 30
Tahap persiapan meliputi sebagai berikut :31
1) Perencanaan program dan anggaran
Sebagaimana yang dimaksud perencanaan program dan
anggaran sebagai berikut : Penyusunan dan penandatanganan
naskah perjanjian hibah daerah, pengelolaan program dan
anggaran.
2) Penyusunan peraturan penyelenggaraan pemilihan.
27 Pasal 03, Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019 28 R. Siti Zuhro,dkk . Model Demokrasi Lokal,(Jakarta: PT.THC Mandiri ,2011) 29 Irianto yang dikutip dalam Eko Romadona,Evaluasi Kinerja Komisi Pemilihan Umum
Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten/Kota(Studi Kasus Penyelenggaraan Pemilihan Walikota Salatiga Tahun
2011,Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga(2012). 30 Angga Savana yang dikutip dalam Putri Hergianasari.Alternatif Penyelenggaraan
Pemilihan Kepala Daerah Di Indonesia.Universitas Kristen Satya2012 31 Pasal 04, Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019
11
Sebagaimana yang dimaksud penyusunan peraturan
penyelenggaraan pemilihan sebagai berikut : Penyusunan
keputusan penyelenggaraan pemilihan.
3) Perencanaan penyelenggaraan
Sebagaimana yang dimaksud perencanaan penyelenggaraan
yang meliputi penetapan tata cara dan jadwal tahapan pelaksanaan
pemilihan, termasuk sebagai berikut :
a) Sosialisasi kepada masyarakat.
b) Penyuluhan/bimbingan teknis kepada KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, PPK,PPS, dan KPPS.
4) Pembentukan PPK, PPS, dan KPPS
Sebagaimana yang dimaksud sebagai berikut :
a) Masa kerja PPK, PPS, dan KPPS
b) Pembentukan dan masa kerja PPDP
5) Pembentukan panitia pengawas
Sebagaimana yang dimaksud sebagai berikut :
a) Panitia pengawas Kabupaten/Kota
b) Panitia pengawas Kecamatan
c) Panitia pengawas lapangan, dan pengawas TPS
6) Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan
a) Pendaftaran pelaksana survey
b) Pendaftaran pelaksana perhitungan cepat
7) Penyerahan daftar pemilih
12
8) Pemuktahiran dan penyusunan daftar pemilih.
kegiatan untuk memperbarui data pemilih berdasarkandata
pemilih tetap dari pemilihan terkahir.
b. Tahapan penyelenggaraan.
Menurut Zuhro Tahap Penyelenggaran adalah tahap pemilihan
kepala daerah dimana yang meliputi dari pendaftaran calon hingga
pelantikan pasangan calon terpilih.32
Menurut Irianto tahap penyelenggaran adalah suatu tahap
kegiatan selanjutnya dari tahap persiapan yaitu tahap inti dari
pelaksanaan pemilihan kepala daerah.33
Menurut Angga savara tahap penyelenggaran adalah suatu tahap
dimana pemilihan kepala daerah baru akan dimulai atau tahap
penentuan pasangan calon terpilih.34
Tahapan penyelenggaraan meliputi sebagai berikut :
1) Pengumuman pendaftaran pasangan calon
Pengumuman pendaftaran pasangan calon dilaksanakan
tahapan pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon
perseorangan.
2) Pendaftaran pasangan calon
3) Penelitian persyaratan pasangan calon
32R. Siti Zuhro,dkk . Model Demokrasi Lokal,(Jakarta: PT.THC Mandiri ,2011) 33Irianto yang dikutip dalam Eko Romadona,Evaluasi Kinerja Komisi Pemilihan Umum
Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten/Kota(Studi Kasus Penyelenggaraan Pemilihan Walikota Salatiga Tahun
2011,Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga(2012). 34 Angga Savana yang dikutip dalam Putri Hergianasari.Alternatif Penyelenggaraan
Pemilihan Kepala Daerah Di Indonesia.Universitas Kristen Satya2012
13
4) Penetapan pasangan calon
Penetapan pasangan calon dilaksanakan tahap sengketa tata
usaha negara pemilihan
5) Pelaksanaan kampanye
a) Masa kampanye
b) Laporan audit dana kampanye
6) Pelaksanaan pemungutan suara
Pelaksanaan pemungutan suara dilaksanakan tahap
pengadaan dan pendistribusian perlengkapan.
7) Perhitungan suara dan rekapitulasi perhitungan suara
8) Penetapan calon terpilih
Penetapan calon terpilih merupakan tahapan penetapan
pasangan calon terpilih tanpa permohonan perselisihan hasil
pemilihan.
9) Penyelesaian pelanggaran dan sengketa hasil pemilihan
Penyelesaian pelanggaran dan sengketa hasil pemilihan
adalah dilakukannya tahapan penetapan pasangan calon terpilih
pasca putusan mahkamah konstitusi
10) Pengusulan pengesahan pengangkatan calon terpilih
Pengusulan pengesahan pengangkatan calon terpilih
dilaksanakan tahapan evaluasi dan pelapor tahapan35
35 Ibid
14
3. Partisipasi Politik
Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan
negara demokrasi, sekaligus merupakan ciri khas adanya moderenisasi
politik. Secara umum dalam masyarakat tradisional yang sifat
kepemimpinann politiknya lebih ditentukan oleh segolongan elit penguasa,
keterlibatan warga negara dalam keikutsertaan mempengaruhi
pengambilan keputusan, dan mempengaruhi kehidupan bangsa relative
sangat kecil. Warga negara yang hanya terdiri dari masyarakat sederhana
cenderung kurang diperhitungkan dalam proses-proses politik. 36
Menurut Ramlan Surbakti Partisipasi politik merupakan keikutsertaan
warga negara baisa dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut
atau mempengaruhi hidupnya.37
Menurut Michael Rush dan Philp Althof Menjelaskan Partisipasi
Politik adalah sebagai usaha terorganisir oleh para warga negara untuk
memilih pemimpin-pemimpin mereka dan mempengaruhi bentuk dan
jalannya kebijaksanaan umum.38
Menurut Samuel P.Huntington dan Joan M.Nelson mengatakan
partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang bertindak sebagai
pribadi-pribadi dengan maksud untuk mempengaruhi pembuatan
keputusan oleh pemerintah. Partisipasi dapat bersifat individu atau
36 Sudjono Sastroatmodjo, Perilaku Politik. Semarang: Ikip Semarang Press, 1995.
Hlm.56 37 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia, 1992 38 Rush, Michael dan Althof , Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta: Rajawali Press, 2000
15
kolektif, terorganisir atau spontan, legal atau illegal, efektif atau tidak
efektif.39
Bentuk-bentuk partisipasi politik yang dikemukakan oleh Almond
yang dikutip oleh Mochtar yang terbagai dalam dua bentuk yaitu
partisipasi politik konvensional dan partisipasi politik non konvensional.
Adapun rincian bentuk partisipasi politik konvensional dan non
konvensional.40
1. Partisipasi politik konvensional
Partisipasi politik konvensional adalah suatu partisipasi
potik yang sesuai dengan aturan atau konsitusi yang berlaku.41
a. Pemberian suara atau voting
b. Diskusi politik
c. Kegiatan kampanye
d. Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan
e. Komunikasi individual dengan pejabat politik atau admistratif.
2. Partisipasi politik non konvensional
Partisipasi politik non konvensional adalah suatu partisipasi
potik yang tidak sesuai dengan aturan atau konsitusi yang ada.
a. Pengajuan petisi
b. Berdemonstrasi
39 Samuel P dan Nelson, Joan, Huntington, Partisipasi Politik di Negara Berkembang,
Jakarta: Renika Cipta, 1994 40 Almond dalam Mochtar Masoed, Perbandingan Sistem Politik. Jogjakarta: Gajah Mada
University Press, 2001 41 Rahmat Hidayatullah,Efektivitas Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum Untuk
Meningkatkan Partisipasi Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Jambi Tahun 2013,
Skripsi Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi,2020
16
c. Konfrontasi
d. Mogok
e. Tindak kekerasan politik terhadap harta benda : pengrusakan,
pemboman, pembakaran
f. Tindakan kekerasan politik terhadap manusia: penculikan,
pembunuhan, perang gerilya, revolusi. 42
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah uraian hasil-hasil penelitian terdahulu
(penelitian-penelitian lain) yang terkait dengan penelitian ini pada aspek
fokus/tema yang diteliti. Penulis menemukan bebrapa penelitian yang ada
kaitannya dengan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
Pertama, penelitian yang terkait adalah Analisis Pelaksanaan Sosialisasi
Pilkada Walikota Pekanbaru Tahun 2017 Oleh Komisi Pemilihan Umum
Daerah Kota Pekanbaru Dalam Meningkatkan Partisipasi Politik
Masyarakat metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. dari
hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa analisis pelaksanaan sosialisasi
pilkada walikota pekanbaru tahun 2017 oleh Komisi Pemilihan Umum
Daerah Kota Pekanbaru dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat
belum berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari angket dan wawancara
yang dilakukan penulis. Namun belum efektifnya sosialisasi dikarenakan
masyarakat masih banyak yang tidak menggunakan hak suaranya atau golput
dan tid ak meratanya sosialisasi yang dilakukan oleh KPUD Kota Pekanbaru.
42 Ibid
17
Kondisi ini tentu saja mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat pada
Pemilu Walikota sehingga target partisipasi 71% dari KPU tidak tercapai dan
hanya tercapai 51% saja.43
Kedua, penelitian yang terkait yaitu Perang Komisi Pemilihan Umum
Terhadap Partisipasi Calon Legislatif Perempuan Dalam Menghadapi Tahun
Politik Periode Tahun 2019 Kota Jambi penelitian ini memnggunakan
metode yuridis empiris. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
KPU sangat berperan besar dalam meningkatkan partisipasi perempuan di
kancah politik. Lalu faktor yang berperan dalam upaya KPU Jambi untuk
memenuhi kuota 30% tersebut, yaitu kebijakan alternatif yang telah dibuat
sehingga mampu mendorong tingkat partisipasi politik kaum perempuan.
Ketiga, penelitian yang terkait yaitu Peran Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Kabupaten Dairi Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pada
Pilgub 2013 Dan 2018 penelitian ini menggunakan metode deskriptif. dari
hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan pasrtisipasi
pemilih pada pilgubsu 2018 diantaranya mengenai jarak tempuh yang dinilai
masih menjadi kendala. Lalu mengenai pola pikir masyarakat yang masih
acuh tak acuh terhadap pesta demokrasi yaitu pislgubsu, masing-masing
mempunyai alasan sendiri mengapa mereka tidak ikut berpartisipasi. masih
terdapat sebagian masyarakat yang tidak mengetahui betapa pentingnya
43 Fajri Suganda, Analisis Pelaksanaan Sosialisasi Pilkada Walikota Pekanbaru Tahun
2017 Oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Pekanbaru Dalam Meningkatkan Partisipasi
Politik Masyarakat SkripsiFakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sulthan
Syarif Kasim Riau Pekanbaru, (2017).
18
partisipasi mereka dalam memilih kepala daerahnya, karena masyarakat
belum sepenuhnya mengetahui manfaat pemilu.44
Sedangkan peneliti sendiri membahas mengenai : Fungsi Sosialisasi
Komisi Pemilihan Umum Terhadap Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan
Pemilihan Kepala Daerah Serentak di masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020
Studi Pada Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi.
Jadi antara penelitian terdahulu dan penelitian sekarang terdapat
persamaan dan perbedaan. Adapun persamaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya yaitu sama-sama membahas tentang Pemilihan Kepala
Daerah oleh Komisi Pemilihan Umum. dan perbedaannya yaitu, dalam
penelitian sebelumnya membahas mengenai peran Komisi Pemilihan Umum
dalam Meningkatkan Partisipasi di masa kondisi normal, sedangkan dalam
penelitian ini membahas Fungsi Sosialisaisi Komisi Pemilihan Umum dalam
Pemilihan Kepala Daerah di masa pandemi Covid-19.
44 Tommy Supratama Solin, Peran Komisi Pemilihan Umum (Kpu) Kabupaten Dairi
Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pada Pilgub 2013 Dan 2018 Skripsi Jurusan Pemikiran
Politik Islam Fakultas Ilmu Ushuluddin dan Studi Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan, (2018).
19
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan Yuridis Empiris.
Pendekatan*Yuridis adalah pendekatan dengan melihat peraturan perundang-
undangan yang ada. Khususnya yang berkaitan dengan peran-peran Komisi
Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah. Sedangkan Pendekatan
Empiris adalah Penelitian ini berdiskusi tentang data primer yang diperoleh
dari lapangan.*Jadi, pendekatan Yuridis*Empiris adalah bahwa dalam
menganalisis permasalahan dilakukan dengan*cara memadukan*bahan-bahan
hukum dengan data (yang*merupakan data sekunder) dengan data*primer
yang di peroleh di lapangan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Komisi Pemilih Umum (KPU) Provinsi
Jambi yang berada di Jl.Jend.A.Rhalib, No.33, Pematang Sulur,
Kecamatan Telanai Pura, Kota Jambi.
2. Waktu penelitian
Mengingat, menimbang, serta memperhatikan segala kekurangan dan
keterbatasan baik waktu, tenaga, fikiran, moral, dan materil pada diri
peneliti maka waktu penelitian ini dilakukan selama lebih kurang 2 bulan
yaitu mulai dari bulan Maret 2021
.
20
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 jenis data sebagai berikut:
a. Data Primer
Data Primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang
di ucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh
subjek yang dapat dipecaya,45 Data primer ini disebut juga sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.46
Dalam penelitian ini, data primernya di peroleh secara langsung
melalui wawancara dan dokumen serta arsip-arsip yang ada di Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang di
peroleh secara tidak langsung atau melalui sumber perantara. Data ini
di peroleh dengan cara mengutip dari sumber lain, sehingga tidak
bersifat Autentik karena sudah di peroleh dari tangan kedua, ketiga
dan seterusnya.
Adapun yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini
berupa literature-literatur yang mendukung penelitian baik berupa
buku, Koran, majalah, jurnal, maupun tulisan-tulisan lain yang di
angggap penting dalam mendukung penelitian ini.
45Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,
(Yogyakarta:Grahailmu, 2006),hlm.16. 46 Djaman Satori,”Metodologi Penelitian Kualitatif”,Bandung:Alfabeta,2011.hlm.542
21
2. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber subjek dari mana
data dapat diperoleh.Sumber data dalam kualitatif ini adalah orang dan
narasumber.Posisi narasumber saangat penting, bukan hanya sekedar
memberi respon melaikan juga sebagai pemilik informasi.47 Jadi sumber
data dalam penelitian ini adalah orang atau narasumber dalam Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi dan melansir tentang “Fungsi
Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum Terhadap Tingkat Keberhasilan
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak di Masa Pandemi Covid-
19 Tahun 2020 (Studi Pada Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur
Provinsi Jambi)”.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Ada beberapa intrumen penumpulan data dan dalam penelitian ini penulis
menggunakan beberapa instrument pengumpulan data yaitu:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang teliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan
data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat
secara sistematis, serta dapat di control keandalann (reliabilitas dan
kesahihan validitasnya).48Tanpa mengakibatkan perubahan pada kegiatan
atau aktivitas yang bersangkutan dan tentu saja dalam hal ini tidak
menutupi dirinya selaku penelitian.
47Muhammad Idrus,Metode Penelitian Ilmu Sosial, Yogyakarta: 2009, hlm. 86. 48Husni Usman, dan Purnomo Setiady, Metode Penelitian Sosial (Jakarta Bumi
Aksara,2009),Hlm 52
22
2. Wawancara
Wawancara adalah metode yang di gunakan dalam pengumpulan data
atau keterangan lisan dari seseorang yang di sebuat responden meleluai
percakapan atau dialaog secara sisitematis dan terorganisir dengan baik.
Oleh karena itu, wawancara merupakan percakapan secara langsung yang
di lakukan oleh peneliti sebagai pewawancara dengan sejumlah orang yang
di sebut narasumber dengan tujuan wawancara untuk memperoleh
informasi yang berhubungan dengan penelitian masalah yang di teliti49
3. Dokumentasi
Dalam penelitian ini juga menggunakan metode dokumentasi atau
kepustakaan untuk memperkuat kebenaran data yang akan dianalisis.
Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dari dokumen resmi
internal berupa memo, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan
sebagainya.50Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu, dokumentasi berupa tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif51.
49Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial,cet ke 3 (Bandung: Refika Aditama, 2012).
Hlm. 312. 50Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), Hlm.236. 51Ibid, hlm 329
23
E. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya
dalam unit-unit, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting yang
akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada
orang lain. Menurut Bogdan sebagaimana dikutip oleh sugiyono analisis data
adalah mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain.52
Analisis data dilakukan dengan menguji kesesuaian antara data yang satu
dengan data yang lain. Fakta atau informasi tersebut kemudian diseleksi dan
dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaaan yang penuh makana. Analisis
data merupakan langkah yang terpenting dalam suatu penelitian. Data yang
telah diperoleh akan dianalisis pada tahap ini sehingga dapat ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan tekhnik analiss model
Miles and Huberman. Menurut Miles and Huberman di dalam buku Sugiyono
mengemukaan bahawa “aktivitas analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data
nya sudah penuh”.53
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data kualitatif deskriptif. Analisis data kualitatif merupakan bentuk
penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya dinyatakan
dalam keadaan yang sewajarnya dan sebagaimana adanya.54
52 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 90. 53 Ibid., hlm. 95 54 Hadari Nawawi, “Metode Penelitian Bidang Sosial”, Jakarta: Gajah Mada Universitas
Press, 1993. Hlm.174
24
Ada bebarapa langkah dalam proses analisis data kualitatif, yaitu:
1. Penyusunan Data
Penyusunan data ini dimaksud untuk mempermudah dalam
menilai apakah data yang dikumpulkan itu sudah memadai atau
belum dan data yang didapat berguna atau tidak dalam penelitian
sehingga dilakukan seleksi penyusunan.
2. Klasifikasi Data
Klasifikasi data dimaksudkan sebagai usaha untuk
menggolongkan data yang didasarkan pada kategori yang diteliti.
3. Pengelolaan Data
Penggolongan ini disesuaikan dengan sub-sub permasalahan
yang telah dibuat sebelumnya berdasarkan analisa yang terkandung
dalam masalah itiu sendiri.
4. Penyimpulan Data
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan apabila tidak dikemukakan bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.55
Terealisasinya keempat metode analisis data ini setelah semua data-data
yang diperlukan dan dibutuhkan sudah diperoleh, kemudian akan di filter
mana data yang dibutuhkan atau diperlukan untuk menyelesaikan penelitian
ini dan mana yang tidak di perlukan. Dari data yang diperoleh, penulis dapat
mengambil makna dari hasil penelitian dan dapat menyimpulkanya.
55 Sugiyono, “Metode Penelitian Kualitatif dan R & D”, Bandung: Alfabeta,2009,
Hlm.252
25
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang disajikan dalam penelitian ini terdiri
dari lima bab sebagai berikut:
BAB I Yaitu pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
manfaat penelitian, kerangkan teoritis dan konseptual serta
tinjauan pustaka.
BAB II Menjelaskan mengenai pendekatan penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, jenis data, instrument pengumpulan data, sistematika
penulisan, serta jadwal penelitian.
BAB III Menjelaskan mengenai sejarah tempat penelitian, letak
geografis, tugas dan struktur organisasi, visi dan misi, Tugas dan
wewenang kegiatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi
Jambi
BAB IV Pembahasan. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai apa yang
menjadi Fungsi Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum Terhadap
Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah
Serentak Di Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020 Studi pada
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubenur Provinsi Jambi.
BAB V Penutup. Dalam bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan
berdasarkan temuan dari pengolahan bahan hukum dan
pengajuan saran yang berhubungan dengan pemilihan kepala
daerah serentak di masa pandemi covid-19 tahun 2020.
\
26
G. Jadwal Penelitian
Tabel 2.1
Jadwal penelitian
No
Uraian Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
2020/2021
Jul
Ag
s
Se
p
Ok
t
No
v
De
s
Ja
n
Feb
Mar
Ap
r
Mei
Jun
Ju
l
1 Pengajuan judul
v
2 Penyusunan
Proposal
v
3 Penetapan seminar
v
4 Seminar proposal
v
5 Perbaikan proposal
V
6 Pembuatan skripsi
v
7 Agenda dan Ujian
Skripsi
8 Penjilidan
27
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi
Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga negara yang peyelenggara
Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri dalam
melaksanakan Pemilu di Indonesia.56 Untuk melaksanakan Pemilu di seluruh
wilayah Indonesia, Komisi Pemilihan Umum pusat atau yang disebut Komisi
Pemilihan Umum Republik Indonesia kemudian membentuk Komisi Pemilihan
Umum daerah, yaitu Komisi Pemilihan Umum provinsi dengan anggota 5
(lima) orang tiap provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum kabupaten/kota
dengan anggota juga 5 (lima) orang tiap kabupaten/kota.57
Proses rekrutmen anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan anggota
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota adalah pada saat pertama
terbentuknya Komisi Pemilihan Umum yakni sebagai berikut :
1. Calon anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi diusulkan oleh
Gubernur sebanyak 10 orang.
2. Untuk memilih 5 anggota definitifo dikakukan uji kelayakan oleh
Komisi Pemilihan Umum pusat.
56 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018
Tentang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan
Pemilu 57Dokumentasi Data, Sejarah Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi, di ambil pada 03
Maret 2021
28
3. Calon Komisi Pemilihan Umum kabupaten/kota diusulkan oleh Bupati/
Walikota sebanyak 10 orang.
4. Untuk memilih 5 anggota definitife dilakukan uji kelayakan oleh Komisi
Pemilihan Umum Provinsi.
5. Keanggotaan Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemdihan
Umum kabupaten/kota ditetapkan melalui keputusan Komisi Pemilihan
Umum pusat.
6. Untuk melaksanakan berbagai kegiatan persiapan dan pemilu sampai
kedesa-desa58
Secara berantai Komisi Pemilihan Umum kabupaten/kota ditugaskan
membentuk:
1. Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di ibukota kecamatan, dengan
anggota 5 orang.
2. Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tiap desa/kelurahan, dengan
anggota 3 orang.
3. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang jumlahnya
di tiap desa/kelurahan disesuaikan dengan banyaknya jumlah pemilih.
Maksimal satu TPS melayani 300 pemilih, dengan anggota KPPS
sebanyak 7 orang tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Khusus untuk Komisi Pemilihan Umum dan jajarannya, personil yang
terlibat dalam pelaksanaan Pemilu 2004 di seluruh Indonesia, mulai dari
58 Ibid
29
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, PPK, PPS sampai ke
puluhan ribu TPS di desa-desa, berjumlah 5,3 juta orang. Untuk Provinsi Jambi
personil yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu tahun 2004 jumlahnya
112.821 orang.
Proses pembentukan Komisi Pemilihan Umum Provinsi di seluruh
Indonesia dimulai pada bulan April 2003, didahului dengan membentuk Tim
Seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum provinsi oleh Gubemur. Sesuai
ketentuan, keanggotaan Tim Seleksi (Timsel) dimaksud terdiri dari unsur-
unsur: Tokoh masyarakat, Pemerintah daerah, Akadoms, Kalangan
profesional.59
Sedangkan proses pembentukan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
dimulai pada bulan juni 2003, dengan didahului membentuk Tim Seleksi calon
anggota Komssi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota oleh Bupati/Walikota, yang
unsumya sama dengan Tim Seleksi calon anggota Komsi Pemilihan Umum
Provinsi.
Selain Pembentukan Komsi Pemilihan Umum Provinsi, juga dibentuk
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Kabupatan/Kota, sebagai staf/tenaga perbantuan terhadap
seluruh kegiatan Komisi Pemihan Umum. Mulai dari pengelolaan administrasi
sampai pengelolaan keuangan dan logistik.
59 Dokumentasi Data, Sejarah Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi, di ambil pada 03
Maret 2021
30
Sekretariat di kepala oleh seorang Sekretaris. Berbeda dengan sumber
rekrutmen terhadap calon anggota Komisi Pemuihan Umum, dimana Undang-
Undang mengaharuskan tidak boleh dari Pegawai Negeri Sipil aktif, kecuali
dari Perguruan Tinggi Negeri yang sedang tidak menduduki jabatan politik dan
jabatan struktural dan TNI, Pori yang masih aktif, maka Undang-Undang
mengatur bahwa Sekretaris dan seluruh stafnya haruslah dari Pegawai Negeri
Sipil. Kecuali dalam hal-hal tertentu, dimana Komisi Pemiihan Umum dapat
mengangkat tenaga honer.
Seluruh pembentukan lembaga pelaksana Pemilu tersebut, mulai dari komisi
pemilihan umum republik Indonesia beserta sekertarisnya di Jakarta, sampai
pembentukan KPPS di tiap desa/kelurahan, merupakan bagian dari tahapan
persiapan pemilu 2004.60
Patut diketahui, bahwa penunjukan sekertaris dan pembentukan sekretariat
Komisi Pemilihan Umum Provinsi di Seluruh Indonesia lebih dahulu dari pada
pembentukan Komisi Pemilihan Umum Provinsi itu sendiri. Kendati statusnya
baru Sekretariat Umum Komisi Pemilihan Umum Provinsi. Dasar
pembentukan Sekretariat Perwakilan adalah:
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2003
Tentang pola Organisasi Dan Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum
2. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2002
60 Dokumentasi Data, Sejarah Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi, di ambil pada 03
Maret 2021
31
B. Letak Geografis Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi beralamatkan di Jl. Jend. A.
Rhalib,No.33, Pematang Sulur, Kec. Telanaipura, Kota Jambi, Provinsi Jambi.
Pembentukan Sekretanat Perwakilan Umum Komisi Pemilihan Umum Provinsi
Jambi diawali dengan diangkat dan dilantiknya (atas usul Gubenur Jambi) Drs.
Sutoro M.M sebagai Sekretaris Perwakilan Komisi Pemilihan Umum Provinsi
Jambi oleh Menteri Dalam Negeri Legand TNI (Purn) Hari Sabarno pada
tangaal 25 November 2002.61
C. Struktur Organisasi Lembaga
Tabel 3.1
Struktur Dan Tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi62
61 Dokumentasi Data, Sejarah Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi, di ambil pada 03
Maret 2021 62 Laporan Tahunan,Struktur Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi, di ambil pada 03
Maret 2021
Ketua KPU Provinsi Jambi
H.M.Subhan, S.Ag.,M.H
Komisioner KPU Provinsi Jambi
M.Sanusi, S.Ag.,M.H
Komisioner KPU Provinsi Jambi
Apnizal,S.Pt
Komisioner KPU Provinsi Jambi
Ahdiyenti, S.Ag.,M.Pd.I
Komisioner KPU Provinsi Jambi
Nurkholik, S.Ag.,M.Pd.I
Sekretaris KPU Provinsi Jambi
H.Khoirul Bahri Lubis, S.Sos
Kabag Program, Data, Organisasi
dan SDM
Dian Marianni, SH
Kasubag Organisasi dan SDM
M.Ikhsan,S.Kom.,M.Si
Kasubag Program, Data
Abdul Aziz, SE
Kabag Keuangan dan Logistik
H.Kazim, S.Sos
Kasubag Umum dan Logistik
Dian Asamara, S.IP
Kasubag Keuangan
Deddy Herawan, S.Kom
Kabag Hukum,Teknis dan
Hupmas
-
Kasubag Hukum
Indarto Priadi, SH
Kasubag Teknis dan Hupmas
Agung Nugroho, S.IP
32
Daftar Susunan Anggota KPU Provinsi Jambi Periode 2018-2023
1. Ketua : H.M. SUBHAN, S.Ag.,M.H : Devisi Keuangan, Umum,Logistik,
dan Rumah Tangga
2. Anggota : M. SANUSI, S.Ag.,M.H : Devisi Teknis Penyelenggaraan
3. Anggota : APNIZAL, S.Pt : Devisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih,
Partisipasi Masyarakat dan SDM
4. Anggota : ADHIYENTI, S.Ag.,M.Pd.I : Devisi Perencanaan, Data dan
Informasi
5. Anggota : NUR KHOLIK, S.Ag.,M.Pd.I : Devisi Hukum dan Pengawasan
D. Struktur Organisasi Sekertariat KPU Provinsi Jambi63
Tabel 3.2
Struktur Organisasi Sekertariat KPU Provinsi Jambi
S
63 Ibid
Kepala Bagian Keu-
angan Umum dan
Logistis
Sekertaris
Kepala Bagian Pro-
gram, Data dan SDM
Kepala Bagian
Hukum Teknis Dan
Hupmas
Sub Bagian Hukum
Teknis dan Hupmas
Sub Umum dan Logis-
tik
Sub Bagian
Perencanaan dan Data
Sub Bagian Organisasi
dan SDM
Sub Bagian Hukum
Sub Keuangan
Kelompok Jabatan
Fungsional
33
E. Anggota Staf/Pelaksana Kerja
Adapun anggota staf atau pelaksana kerja Komisi Pemilihan Umum
Provinsi Jambi ialah sebagai berikut :
1. Edi Sanjaya sebagai (Kepala Tata Usaha)
2. Ningsihhati, S.Pd.I sebagai (Staf Tata Usaha)
3. Kiki Mariyatul Qitbiyah sebagai (Pegawai)
4. Rido Argo Mukti sebagai (Pegawai)
5. Ivan Orizal Fikri, S,IP sebagai (Pegawai)
6. Ade Gunawan, A.Md sebagai (Pegawai)
7. Jifrimon, S.IP sebagai (Pegawai)
8. Artha Prasinta, A.Md sebagai (Pegawai)
9. Adi Susanto, SE sebagai (pegawai)
10. Yuni Susilawati sebagai (Pegawai)
11. Ratnawati, SE sebagai (Pegawai)
12. Pardiyawati, SE sebagai (Pegawai)
13. Ratna juwita, S,IP sebagai (Pegawai)
14. Zaina, SE sebagai (Pegawai)64
64 Laporan Tahunan, Anggota Staf Komisi Pemilihan Umum diambil pada Maret 2021
34
F. Visi Dan Misi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi
Adapun Visi dan Misi Komisi Pemilihan Umum ialah sebagai berikut :
1. Visi Program Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi
Menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum yang Mandiri, Professional,
dan Berintegritas untuk Terwujudnya Pemilu yang Langsung Umum
Bebas Rahasia Jujur dan Adil (LUBERJURDIL) .65
2. Misi Program Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi
a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilu yang efektif dan
efisien, transparan, akuntabel, serta aksesibel.
b. Meningkatkan integritas, kemandirian, kompetensi dan
profesionalisme penyelenggara Pemilu dengan mengukuhkan code of
conduct penyelenggara Pemilu.
c. Menyusun regulasi di bidang Pemilu yang memberikan kepastian
hukum, progesif, dan partisipatif.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu untuk seluruh pemangku
kepentingan.
e. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih dalam Pemilu, Pemilih
berdaulat Negara kuat.
f. Mengoptimalkan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dalam
penyelenggaraan Pemilu.66
65 Laporan Tahunan, Visi dan misi Lembaga, 03 Maret 2021, Komisi Pemilhan Umum
Provinsi Jambi 66 Ibid
35
G. Tugas dan Wewenang Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan
Umum dan Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun1999 tentang
Pembentukan Komisi Pemilihan Umum dan Penetapan Organisasi dan Tata
Kerja Sekertariat Umum Komisi Pemilihan Umum dijelaskan bahwa untuk
melaksanakan Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum mempunyai tugas
kewenangan sebagai berikut.67
1. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum.
2. Menerima, meneliti dan menetapakan Partai-partai Politik yang berhak
sebagai peserta pemilihan umum
3. Membentuk Panitia Pemilihan Indonesia yang selanjutnya disebut PPI
dan mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan Umum mulai dari tingkat
pusat sampai di Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya di sebut
TPS.
4. Menetapkan jumlah kursi anggota DPR,DPRD I dan DPRD II untuk
setiap daerah pemilhan.
5. Mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil
Pemilihan Umum
6. Memimpin tahapan kegiatan Pemilihan Umum68
67http://www.kpu.go.id/index.php/home/data/data_kepkpu/KPT%20029%20THN%20202
0,di akses pada 04 Maret 2021 68 Ibid
36
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Tahapan Sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah
Menurut Damsar mengemukakan pendapat bahwa sosialisasi sebagai suatu
proses dengan mana seseorang menghayati norma-norma kelompok dimana ia
hidup dan bertempat tinggal.69
Menurut Sutaryo mengemukakan pendapat bahwa sosialisasi merupakan
proses aktivitas belajar dari seseorang untuk menjadi anggota masyarakat.70
Menurut Abdul Syani mengemukakan pendapat bahwa sosialisasi adalah
proses belajar yang dilakukan oleh individu untuk berbuat atau bertingkah laku
berdasarkan patokan yang terdapat dan diakui dalam masyarakat sekitar.71
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hal penting dalam
suatu proses sosialisasi yaitu, tentang proses suatu transmisi pengetahuan,
sikap, nilai, norma, dan perilaku esensial dan tujuan sesuatu yang diperlukan
agar mampu berpartisipasi efektif dalam masyarakat.
Dalam proses kegiatan sosialisasi terdapat tahapan penyampaian sosialisasi
yang meliputi :
a) Komunikasi tatap muka berupa pertemuan dalam bentuk diskusi, rapat,
kerja, pendidikan pemilih, dan ceramah.
69 Damsar, Pengantar Sosiologi Politik, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2013),hlm.151-152. 70 Sutaryo, Dasar-Dasar Sosialisasi, (Jakarta: Rajawali Press, 2004), hlm 156 71 Abdul Syani, Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, Cet. III; (Jakarta; Bumi Aksara,
2007)hlm 57
37
b) Penyampaian informasi yang dialkukan melalui media massa dalam
bentuk website, iklan di media cetak maupun elektronik, videotron.
c) Penyampaian informasi melalui media social facebook, twitter,
instagram, dan lain sebagainya.
d) Penyebaran bahan sosialisasi seperti brosur, leaflet, stiker maupun
poster.72
Materi Tahapan Sosialisasi Terdapat pada Pasal 7 Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 08 Tahun 2017 yang berbunyi :
a. Seluruh tahapan, program dan jadwal pelaksanaan Pemilihan yang terdiri
dari :73
1. Pemuktahiran data dan daftar pemilih
Materi sosialisasi pemuktahiran data pemilih dan penyusunan
daftar pemilih sebagaimana dimaksud meliputi :
a. Mekanisme pemuktahiran dan penyusunan daftar pemilih
b. Tahap dan jadwal pemuktahiran dan penyusunan daftar pemilih
c. Peran serta masyarakt dan partai politik dalam pemuktahiran data
d. Penyusunan daftar pemilih.
2. Pencalonan dalam pemilihan
Materi sosialisasi pencalonan sebagaimana dimaksud meliputi :
a. Jadwal pencalonan pasangan calon
b. Persyaratan pencalonan bagi pasangan calon
c. Mekanisme verifikasi persyaratn pasangan calon
72 Laporan Kegiatan Tahapan Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum di akses pada 03
maret 2021 73 Pasal 07, Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 08 Tahun 2017
38
d. Penetapan pasangan calon
3. Kampanye dan pemilihan
Materi sosialisasi kampanye sebagaimana dimaksud meliputi :
a. Ketentuan kampanye
b. Jadwal kampanye
c. Visi, misi dan program kerja pasangan calon.
4. Dana kampanye dalam pemilihan
Materi sosialisasi dana kampanye sebagaimana dimaksud meliputi :
a. Jadwal penyampaian laporan dana kampanye
b. Jenis laporan dana kampanye
c. Penyusunan laporan dana kampanye
d. Audit dan hasil audit dana kampanye
5. Pemungutan, perhitungan dan rekapitulasi hasil perhitungan suara
pemilihan
Materi sosialisasi pemungutan, perhitungan dan rekapitulasi hasil
perhitungan suara pemilihan sebagaimana dimaksud meliputi :74
b. Tata cara pemungutan suara
c. Tata cara penghitungan suara
d. Rekapitulasi hasil suara
e. Pengumuman hasil pemilihan.
6. Penetapan pasangan calon terpilih dalam pemilihan.
74 Pasal 08, Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 08 Tahun 2017
39
Sosialisasi pemilihan, pendidikan pemilih dan partisipasi masyarakat
sebagaimana di maksud bertujuan :
1. Menyebarluaskan informasi mengenai tahapan, jadwal dan
program pemilihan
2. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran
masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam pemilihan
3. Meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilihan.75
Menurut analisis penulis sosialisasi adalah sebagai suatu proses interaksi
sosial dengan mana orang memperoleh pengetahuan, bagaimana
memperkenalkan sistem pada seseorang serta bagaimana orang tersebut
menentukan tanngapan, sikap, serta reaksinya terhadap lingkungannya.
Sosialisasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kepada
masyarakat luas bertujuan guna meningkatkan partisipasi pemilihan pada
pemilihan umum, sosialisasi tersebut memberikan informasi terkait tata cara
pemilihan, tahapan, jadwal, program dan pemahaman dalam bentuk dan tata
cara yang beragam yang dilakukan oleh KPU. Pentingnya pemillih
menggunakan hak pilihnya guna menentukan dan menetapkan pemimpin
daerahnya untuk 5 (lima) tahun kedepan.
75 Pasal 04, Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2018 Tentang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan
Pemilu
40
B. Bentuk Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Jambi Tahun 2020
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi, penyuluhan dan bimbingan teknis
merupakan salah satu tahapan persiapan yang paling banyak dilakukan oleh
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi. Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Jambi ini lebih banyak dilakukan kepada masyarakat luas,
sementara penyuluhan-penyuluhan dan bimbingan teknis lebih banyak
dilakukan terhadap penyelenggra.
Berdasarkan Perarturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 08 Tahun
2017 Tentang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih Dan Partisipasi Masyarakat
Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati,
Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota. Maka bentuk sosialisasi yang
dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah sebagai berikut.
1. Sosialisais dalam bentuk penyuluhan (tatap muka)
2. Sosialisasi melalui media cetak dan elektronik
3. Sosialisasi protocol kesehatan (Simulasi di TPS)
4. Sosialisasi melaui pemasangan alat peraga sosialisasi dan penyebaran
bahan sosialisasi
5. Sosialisasi berbasis penyelenggara
6. Sosialisasi menggunakan mobil pintar76
76 Dokumentasi Data, Bentuk Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum diambil pada 03Maret
2021
41
Adapun penjelasan beberapa bentuk kegiatan sosialisasi yang dilakukan
oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi yaitu :
1. Sosialisasi dalam bentuk penyuluhan (tatap muka)77
Sosialisasi dalam bentuk penyuluhan dilaksanakan oleh Komisi
Pemilihan Umum Provinsi Jambi melalui kegiatan sosialisasi Hari
Pemungutan Suara yang merupakan salah satu program unggulan Komisi Pe
milihan Umum (KPU) Provinsi Jambi. Kegiatan Ini dalam rangka memberi
pemahaman kepada pemilih untuk tidak takut datang ke Tempat
Pemungutan Suara (TPS), Karena TPS aman dari Covid-19.
Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan wawancara salah satu
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Devisi sosialisasi, pendidikan
pemilih, partisipasi masyarakat dan SDM yaitu Bapak Apnizal, S.Pt
“Untuk Kondisi Pandemi kami merencanakan presentase hamper 60% tatap
muka dan 20% informasi indoor(dalam ruangan) maupun outdoor( luar
ruangan) kemudian sisanya dalam bentuk kegiatan lain. presentase tatap
muka kami buat 15% terutama kami khususkan di daerah terpencil, daerah
rawan bencana, daerah rawan konflik, rawan pelanggaran, dan didaerah
tertentu seluruh provinsi jambi.”
Kegiatan ini bersifat tatap muka terhadap beberapa segmen masyarakat
pemilih,yaitu kepada segmen pemilih yang berada didaerah
konflik/terpencil, pemilih lapas, pemilih di suku anak dalam (SAD), pemilih
disabilitas, pemilih marginal dan pemilih perempuan.
Penyuluhan Ini juga mengikutsertakan narasumber yang berasal dari
kalangan akademisi dan fasilitator yang berasal dari Komisioner KPU
Provinsi Jambi. Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini antara lain
sosialisasi hari pemungutan suara tanggal 9 Desember 2020, pengenalan visi
77 Dokumentasi Data, Bentuk Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum DI ambil pada 03
Maret 2021
42
misi pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi serta simulasi
pemungutan suara dengan protokol kesehatan pencegahan covid dengan
menggunakan alat peraga sosialisasi di TPS.78
Kegiatan Sosialisasi ini dilakukan dengan tetap memperhatikan ketentuan
pertemuan tatap muka dengan protokol kesehatan yang lengkap. Sebelum
kegiatan dimulai, tim sosialisasi termasuk peserta menjalankan sejumlah
protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid 19, seperti
pengukuran suhu tubuh, mencuci tangan di tempat yang telah disediakan,
memakai masker, penerapan social distancing dengan jumlah peserta
sosialisasi tidak melebihi 50 orang setiap sesi.
Sosialisasi tatap muka memiliki segmen yang berbeda-beda sesuai
kebutuhan terhadap materi yang akan diberikan dan narasumber yang
disertakan. Namun secara keseluruhan kegiatan sosialisasi ini
mengutamakan pentingnya pemilih untuk menggunakan hak pilihnya pada
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubenur Jambi yang akan diselenggarakan
tanggal 9 Desember 2020, Selain itu peserta sosisalisasi juga dapat
mempraktekkan simulasi pemungutan suara di TPS dengan penerapan
protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang berlaku.79
78 Dokumentasi Data, Bentuk Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi, di
ambil pada 03 Maret 2021 79
43
Berikut ini tabel pelaksanaan kegiatan Sosialisasi yang telah dilaksanakan
oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi.
Tabel 4.1
Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi80
NO URAIAN KEGIATAN TEMPAT PELAKSANAAN WAKTU PELAKSANAAN JUMLAH
PESERTA
1 Sosialisasi Ke Pemilih Suku Anak
Dalam (3 Kab/kota)
Desa Padang Kelapo, Kecamatan Muara Sebo Ulu, Kabupaten
Batanghari
Selasa, 10 November 2020 50 orang
Desa Sikamis Kec. Cermin Nan Gadang Kab. Sarolangun Sabtu, 14 November 2020 50 orang
Desa Sungai Jernih dan Desa Sungai Banyu Kecamatan Muara
Tabir, Kabupaten Tebo
Sabtu, 14 November 2020 50 orang
2 Sosialisasi Ke Pemilih Suku Duano Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Minggu, 08 November 2020 50 orang
3 Sosialisasi Ke Pemilih Daerah
Terpencil/ Rawan Konflik (3 Kab)
Desa Sungai Kerdak Kecamatan Batangasai, Kab. Sarolangun Selasa, 17 November 2020 50 orang
Desa Renah Pelaan Kecamatan Jangkat, Kab. Merangin Jumat, 27 November 2020 50 orang
Desa Kecamatan 7 Koto Ilir, Kab. Tebo Jumat, 13 November 2020 50 orang
4 Sosialisasi Ke Pemilih Marginal (1
Kab/Kota)
Kecamatan Bajubang dan Kecamatan Pemayung Kab.
Batanghari
Kamis, 03 Desember2020 50 orang
5
Sosialisasi Ke Pemilih Lapas (9
Kab/Kota)
Merangin Jumat,04 Desember 2020 50 orang
Sarolangun Jumat,13 November 2020 50 orang
Muaro Jambi Jumat,04 Desember 2020 50 orang
Tanjab Barat Kamis,19 November 2020 50 orang
Tanjab Timur Senin,30 November 2020 50 orang
Bungo Kamis,12 November 2020 50 orang
Tebo Rabu,11 November 2020 50 orang
Sungai Penuh Rabu, 25 November 2020 50 orang
Kota Jambi Senin,30 November2020 50 orang
6 Sosialisasi Ke Pemilih Perempuan Kantor KPI (Koalisi Perempuan Indonesia) Provinsi Jambi Kamis,03 Desember 2020 50 orang
7 Sosialisasi Ke Pemilih Disabilitas di
Kota Jambi
Kantor HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia)
Provinsi Jambi
Minggu,06 Desember 2020 50 orang
8
Sosialisasi Pasar dan Mall Kota Jambi Pasar Angso Duo dan Mall Ramayana Selasa,08 Desember
2020
Jumlah banyak
9 Sosialisasi Masyarakat Muaro Jambi Kantor Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jaluko, Kab Muaro
Jambi
Selasa,08 Desember
2020
50 orang
80 Dokumentasi Data, Bentuk Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi, di
ambil pada 03 Maret 2021
44
2. Sosialisasi Melalui Media Massa Cetak dan Elektronik
Sosialisasi melalui media massa cetak dilaksanakan oleh Komisi
Pemilihan Umuum Provinsi Jambi dengan cara menerbitkan iklan
sosialisasi, pengumuman-pengumuman, peraturan-peraturan dan berita-
berita seputar kegiatan KPU Provinsi Jambi dan penyelenggaran pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubenur Jambi. 81
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 08
Tahun 2017 Pasal 12 Penyampaian informasi melalui media massa
sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 huruf c, dilakukan pada :
a. Media massa cetak
b. Media massa elektronik, meliputi :
1) Radio
2) Televisi
3) Media dalam jaringan (online)
Penyampaian informasi pada media massa sebagaimana dimaksud
dilakukan melalui :
a. Tulisan
b. Gambar
c. Suara
d. Audiovisual 82
81 Dokumentasi Data, Bentuk Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi, di
ambil pada 03 Maret 2021 82 Pasal 12,Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 08 Tahun 2017
45
Menurut Elly M.Setiadi dan Usman Kolip, mereka membagi dua
kelompok agen sosialisasi yaitu secondary group dan pyramy group,
kelompok pertama terdiri dari pemerintah, sekolah, media massa dan partai
politik. Sedangkan kelompok kedua terdiri dari teman sebaya dan
keluarga.83
Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian dan wawancara
dengan salah satu informan yaitu Bapak Apnizal, S.Pt salah satu
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Devisi sosialisasi, pendidikan
pemilih, partisipasi masyarakat dan SDM.
“Karena kondisi pandemi maka tahap tatap muka kami kurangi menjadi
kegiatan berupa daring, yang kegiatannya bersifat lomba secara daring, maupun
informasi melalui media cetak ataupun elektronik, itulah rangkaian kegiatan
sosialisasi yang kami lakukan”
Dalam hal ini KPU Provinsi Jambi bekerjasama dengan media massa
cetak lokal untuk menyebarluaskan informasi pemilihan kepada masyarakat
Jambi. Adapun media cetak lokai yang menjadi mitra KPU Provinsi Jambi
dalam melakukan sosialisasi Pemilihan Serentak di Provinsi Jambi adalah
Jambi Independent, Tribun Jambi, Jambi Ekspres dan Pos Metro Jambi.
Sosialisasi melalui media massa elektronik dilakukan dengan cara
menerbitkan iklan sosialisasi, pengumuman pengumuman, peraturan-
peraturan dan berita-berita seputar kegiatan KPU dan pelaksanaan pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubenur Jambi di melalui Radio dan Jejaring Sosial.
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi secara konsisten melakukan
pemantauan terhadap pemanfaatan laman website dan jejaring sosial resmi
milik KPU Provinsi Jambi dan melaporkannnya ke KPU RI secara periodik.
83 Elly M.Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Politik (Jakarta, Kencana
Prendamdedia Group, 2013)hlm.171
46
Melalui surat Ketua KPU RI Nomor 860/PL.02.4-SD/15/Prov/X/2020 salah
satunya perihal laporan sosialisasi pemanfaatan website dan media sosial
resmi, KPU Provinsi Jambi telah mengirimkan laporan monitoring yang
dimaksud. Berikut laporan periodik monitoring pemanfaatan laman website
dan jejaring sosial resmi KPU Provinsi Jambi.
Tabel 4.2
Pemanfaatan laman website dan jejaring sosial resmi KPU Provinsi Jambi84
N
o
Satker Akun
Medsos
Nama Medsos Jumlah
Konten
yang di
Unggah
Jenis Konten
1 KPU
Provins
i Jambi
Facebook, KPU Provinsi Jambi Instagra
m : 380 • Kegiatan
(94,13%)
Instagra
m
Kpu_provinsi_jamb
i
: 574 • Repost KPU
RI (2,3%)
Website Jambi.kpu.go.id Website :
133 • Lainnya
KPU Provinsi Jambi melalui akun media sosial berupa Facebook,
Instaram dan youtube telah mengunggah konten terkait tahapan, jadwal
pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi. Sebanyak
1087 total konten yang telah. diunggah dengan rincian lebih dari 947% jenis
konten merupakan kegiatan tahapan yang dipublikasikan baik terkait
persiapan maupun penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Jambi selama September 2019 hingga Desember 2020.
84 Dokumentasi Data, Bentuk Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum Pada 2020, di ambil
pada 03 Maret 2021
47
3. Sosialisasi Protokol Kesehatan (Simulasi di TPS)
Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Protokot Kesehatan (Simulasi di TPS)
Pemilihan Serentak Tahun 2020 Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi
diselenggarakan selama 1 hari pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2020.
Acara dilaksanakan berdasarkan surat Ketua KPU Provinsi Jambi nomor
621 /PL.02.4-SD/15/Prov/X/2020 berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan
bertempat di lapangan sepakbola Sridadi Kabupaten Batanghari, Provinsi
Jambi.
Jadwal Acara Simulasi dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB dengan
dengan tetap mematuhi protokol Covid 19 antara lain pengukuran suhu
tubuh bagi para undangan dan panitia, mencuci tangan di tempat yang telah
disediakan, memakai masker dan penerapan social distancing. Kata
sambutan disampaikan oleh Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan
Partisipasi Masyarakat 1 Dewa Wiarsa Raka Sandi. Setelah itu dilanjutkan
dengan sambutan dari tuan rumah Ketua KPU Kabupaten Batanghari A.
Kadir.85
Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian dan wawancara
dengan salah satu informan yaitu Bapak Apnizal, S.Pt salah satu
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Devisi sosialisasi, pendidikan
pemilih, partisipasi masyarakat dan SDM.
“Simulasi di TPS bertujuan untuk menerapkan teknis pelaksanaan
pemungutan suara baik yang dilaksanakan oleh Petugas dan pemilih sesuai
Protokol Kesehatan Pencegahan Penyebaran Covid 19. Selain itu pada
simulasi ini juga langsung mempraktekkan teknis pungut dan hitung
menggunakan Sirekap, yaitu aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi
Penghitungan Suara dengan menggunakan TPS sebagaimana penataannya
diatur dalam Peraturan”.
85 Dokumentasi Data, Bentuk Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum Pada 2020, di ambil
pada 03 Maret 2021
48
Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pemungutan dan
Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Kota.
Dalam pelaksanaan Simulasi Protokol kesehatan (Simulasi di TPS) wajib
mematuhi ketentuan antara lain, sebagai berikut :86
1) Pemilih wajib memakai masker.
2) Wajib menjaga jarak fisik dengan orang lain.
3) Pemilih harus mencuci tangan sebelum dan sesudah mencoblos.
4) Surat pemberitahuan Pemungutan Suara memuat info jadwal
kedatangan pemilih dan himbauan agar memakai masker, membawa
pulpen, serta kartu identitas.
5) Pemilih memakai sarung tangan plastik dari panitia TPS saat
mencoblos.
6) Sebagai tanda sudah mencoblos, tangan pemilih ditetesi tinta (tanpa
dicelup).
7) Daftar pemilih di TPS maksimal 500 orang.
8) Pemilih menjalani pengukuran suhu tubuh saat masuk TPS.
9) TPS wajib disemprot disenfektan secara berkala.
10) Disediakan bilik khusus bagi pemilih bersuhu lebih dari 37,3 derajat
celcius.
11) Dilarang berkerumum dan kontak fisik selama di TPS.
12) Seluruh anggota KPPS me makai APD (masker, faceshield, sarung
tangan).
86 Dokumentasi Data, Bentuk Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum Pada 2020, di ambil
pada 03 Maret 2021
49
Kegiatan sosialisasi Protokol Kesehatan (Simulasi di TPS) tidak hanya
sebatas penyelenggaran simulasi pada saat pungut hitung, namun dilakukan
juga penyebaran informasi kepada masyarakat yang tidak ikut langsung
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Penyebaran informasi dilakukan dengan pelaksanaan live streaming pada
kanal resmi media sosial/online KPU Provinsi Jambi, hal ini juga sebagai
bentuk pendidikan bagi pemilih, terutama seluruh masyarakat Jambi dalam
melaksanakanproses Pemungutan Suara di TPS dengan menerapkan
Protokol Kesehatan. Selain mensosialinasikan ketentuanProtokol Kesehatan,
kegiatan ini juga langsung mempraktekkan penggunaan aplikasi Sirekap
pada saat penghitung dilaksanakan. 87
4. Sosialisasi Melalui Pemasangan Alat Peraga dan Bahan Sosialisasi
Sosialisasi melalui Alat Peraga dilakukan dalam beberapa tahap dan
beberapa jenis.
Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian dan wawancara
dengan salah satu informan yaitu Bapak Apnizal, S.Pt salah satu
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Devisi sosialisasi, pendidikan
pemilih, partisipasi masyarakat dan SDM
“Sosialisaisi yang dilakukan oleh komisi pemilihan umum terkait
pemasangan alat peraga yang disosilasikan dan baliho-baliho yang
dipasang ditempat-tempat umum dan strategis guna melakukan ajakan
memilih dan alat peraga dan bahan sosialisasi lainnya yang bertujuan
untuk memberikan pemahaman terhadap tahapan pemilihan kepala daerah
(pemilihan gubernur dan wakil gubernur) tahun 2020 bahan sosialisasi
seperti spanduk ajakan pemilih kami pasang di tempat-tempat strategis. ”
87 Dokumentasi Data, Bentuk Sosialisasi Komisi Pemilihan UmumProvinsi Jambi,
Diambil pada 03 Maret 2021
50
Berikut ini adalah rician Alat Peraga Sosialisasi yang dibuat oleh KPU
Provinsi Jambi, yaitu:
1) Baliho Sosialisasi Tahapan dan Jadwal yang masing-masing
ditempatkan di tempat strategis
2) Baliho ajakan memilih
3) Sosialisasi Tahapan dan Jadwal .
4) Spanduk Sosialisasi Pendaftaran Pemilih sebanyak
5) Baliho Sosialisasi Pendaftaran Pemilih baliho untuk setiap
kecamatan:
6) Spanduk sosialisasi ajakan memilih spanduk untuk setiap
desa/kelurahan.
7) Brosur ajakan memilih yang disebar keseluruh desa/kelurahan.
8) Specimen Surat Suara yang disebar keseluruh desa/kelurahan.
9) Poster anti politik uang yang disebar keseluruh desa/kelurahan
10) Brosur Sosialisasi Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
yang disebar keseluruh desa/kelurahan.
11) Billboard sosialisasi pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur.88
88 Ibid
51
5. Sosialisasi Berbasia Penyelenggara89
KPU Provinsi Jambi pada pemilihan serentak tahun 2020 ini
menggunakan penyelenggara Sebagai sarana untuk memberikan edukasi dan
sarana persuasif bagi pemilih. Upaya yang dilakukan yaitu dengan
melibatkan penyelenggara pemilihan untuk menyebarluaskan informasi
pemilihan kepala daerah. Cara yang dilakukan adalah dengan 1 (satu) orang
penyelenggara (PPK, PPS, KPPS, maupun PPDP) mendatangi 4 (empat)
rumah di depan, belakang, kanan dan kiri dari rumah penyelenggara
Pemilihan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian dan wawancara
dengan salah satu informan yaitu Bapak Apnizal, S.Pt salah satu
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Devisi sosialisasi, pendidikan
pemilih, partisipasi masyarakat dan SDM.
“Penyelenggara pemilihan tersebut berupaya memberikan edukasi
terhadap pentingnya memberikan suara pada hari pemilihan suara
sekaligus memberikan pemahaman akan bahaya dari golput. Selain itu
penyelenggara pemilihan tersebut mengajak masyarakat yang didatanginya
untuk datang ke TPS pada hari pemungutan suara yaitu 9 Desember 2020”.
Terdapat 84.579 orang penyelenggara pemilihan (ad hoc), jika 1 (satu)
orang mengunjungi 4 (empat) rumah saja, maka perkiraan jumlah yang
memperoleh edukasi dan di ajak datang ke TPS sejumlah 338.316 orang.
89 Dokumentasi Data, Bentuk Sosialisasi Komisi Pemilihan UmumProvinsi Jambi,
Diambil pada 03 Maret 2021
52
6. Sosialisasi menggunakan mobil pintar pemilu90
Pemilihan Serentak di Provinsi Jambi digelar mulai tanggal 1 November
2019 sampai dengan 8 Desember 2020 (PKPU 5 Tahun 2020). Rentang
waktu yang sangat panjang ini dimanfaatkan oleh KPU Provinsi Jambi
dengan melaksanakan sosialisasi sejak dini.
Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian dan wawancara
dengan salah satu informan yaitu Bapak Apnizal, S.Pt salah satu
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Devisi sosialisasi, pendidikan
pemilih, partisipasi masyarakat dan SDM.
“Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan membuat mobil pintar
pemilu. Keberadaan mobil pintar pemilu dirasa cukup baik keberadaannya,
karena di badan mobil tersebut terdapat media sosialisasi kepada
masyarakat.”
Informasi tentang pemilihan serentak itu diantaranya meliputi tahapan
hari dan tanggal pemilihan wakil kepala daerah di Provinsi Jambi maupun
Kabupaten/Kota dalam provinsi Jambi, terdapat juga tahapan pemutakhiran
data pemilih serta ajakan kepada masyarakat untuk memberikan suaranya di
TPS dan menghindari Golput.
Tidak hanya itu, keberadaan mobil pintar pemilu ini dilengkapi dengan
pengeras suara, mic dan tenda yang ditempatkan pada lokasi yang terdapat
orang banyak seperti mal, pasar, Sunday morning dan lain-lain. Di tempat
tersebut petugas memberikan bahan sosialisasi berupa brosur dan pamaflet
kepada masyarakat yang datang. Masyarakat yang datang juga bisa
mendapatkan hadiah berupa payung, mug, pena, kaos dan boneka karena
terdapat games seru yang disediakan oleh petugas. Upaya ini cukup efektif
90Dokumentasi Data, Bentuk Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi,
Diambil pada 03 Maret 2021
53
menarik masyarakat untuk datang dan diberikan edukasi dan ajakan untuk
datang ke TPS pada tanggal 9 Desember 2020.
Pemilihan serentak itu diantaranya meliputi tahapan hari dan tanggal
pemilihan wakil kepala daerah di Provinsi Jambi maupun Kabupaten/Kota
dalam provinsi Jambi, terdapat juga tahapan pemutakhiran data pemilih
serta ajakan kepada masyarakat untuk memberikan suaranya di TPS dan
menghindari golput.
Tidak hanya itu, keberadaan mobil pintar pemilu ini dilengkapi dengan
pengeras suara, mic dan tenda yang ditempatkan pada lokasi yang terdapat
orang banyak seperti mal, pasar, Sunday morning dan lain-lain. Di tempat
tersebut petugas memberikan bahan sosialisasi berupa brosur dan pamaflet
kepada masyarakat yang datang. Masyarakat yang datang juga bisa
mendapatkan hadiah berupa payung, mug, pena, kaos dan boneka karena
terdapat games seru yang disediakan oleh petugas. Upaya ini cukup efektif
menarik masyarakat untuk datang dan diberikan edukasi dan ajakan untuk
datang ke TPS pada tanggal 9 Desember 2020.91
Berdasarkan penjelasan bentuk sosialisasi tersebut sesuai pada Peraturan
Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 08 Tahun 2017 Pada Pasal 10,
metode atau bentuk yang digunakan dalam penyampaian materi sosialisasi
pemilihan dilakukan melalui :
1. Forum warga
2. Komunikasi tatap muka
3. Media massa
91 Ibid
54
4. Bahan sosial
5. Mobilisasi sosial
6. Pemanfaatan budaya lokal/tradisional
7. Laman Komisi Pemilihan Umum (KPU) provins, Kabupaten/Kota
8. Papan Pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) provins,
Kabupaten/Kota
9. Media sosial
10. Media kreasi
11. Bentuk lain yang memudahkan masyarakat untuk dapat menerima
informasi pemilihan dengan baik.92
Menurut Alfian mengatakan bahwa semua anggota masyarakat secara
langsung ataukah tidak langsung mengalami apa yang di sebut sebagai
proses sosialisasi politik ini anggota-anggota masyarakat mengenal,
memahami dan menghayati nilai-nilai politik tertentu yang oleh karena itu
mempengauhi sikap dan tingkah laku politik mereka sehari hari.93
Menurut analisis penulis peran Komisi Pemilihan Umum dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat yaitu KPU sesuai dengan statusnya
sebagai lembaga yang melaksanakan pemilu serta lembaga yang memiliki
tugas memberikan pemahaman berupa pendidikan politik kepada
masyarakat termasuk sosialisasi mengenai pemilu kepada masyarakat
sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan
umum. Namun secara tidak langsung masyarakat telah mengalami proses
sosialisasi politik, mengenal memahami dari berbagai media sehari-hari baik
berupa informasi dari media massa dan cetak maupun media lainnya.
92 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 08 tahun 2017 93 Alfian yang dikutip dalam Nyi ayu Chairunnisa, Irawan Suntoro, M.Mona Adha,
Persepsi Pemilih Pemula Tentang Hak Politik Warga Negara Dalam Mengikuti Pilkada Provinsi
Di SMA N 1 Bandar Lampung Tahun 2012/2013, Jurnal Fakultas FKIP Universitas Lampung 2013
55
C. Tingkat Keberhasilan Fungsi Sosialisasi dalam Meningkatkan Partisipasi
Politik pada Pemilihan Gubernur Provinsi Jambi Tahun 2020
Sosialisasi adalah proses memberitahukan dan memberikan pemahaman
kepada masyarakat luas akan suatu hal yang bersifat penting.94 Sebagai
lembaga penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) KPU memiliki tugas terkait
pemahaman tahapan pemilihan terhadap masyarakat berupa sosialisasi
maupun pendidikan pemilih kepada masyarakat guna meningkatkan partisipasi
pemilihan masyarakat dalam pemilihan umum.95
Selain melaksanakan kegiatan sosialisasi dalam bentuk langsung tatap
muka atau melalui media massa dan elektronik, strategi lain dalam melakukan
pemahaman kepada masyarakat adalah dengan membentuk relawan demokrasi
dan memberikan pendidikan pemilih. Pendidikan pemilih adalah proses
penyampaian informasi kepada masyarakat utuk meningkatakan
pemahamaman dan kesadaran pemilih tentang pemilihan.96
Kegiatan sosialisasi atau penyebar luasan informasi sosialisasi dan
pendidikan pemilih merupakan kewajiban Komisi Pemilihan Umum dan
beserta jajaranya yang dilakukan bersama-sama dengan segenap pemangku
kepentingan dalam berbagai macam bentuk kegiatan, sesuai tahapan pemilihan.
94 Silim Nurul Putri”ilustrasi sosialisasi politik”Universitas Padjajaran Bandung skripsi
dalam prodi ilmu pemerintahan fakultas social politik 95 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilu 96 Pasal 01, Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 08 Tahun 2017
56
Berdasarkan hasil tersebut peneliti melakukan wawancara dengan salah
satu informan yaitu Bapak Apnizal, S.Pt salah satu Komisioner Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi Devisi Sosialisasi, Pendidikan
Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM.
“Tahapan penyampaian informasi terkait pelaksanaan pemilihan kepala
daerah serentak tahun 2020 informasinya berupa seluruh tahapan
pemilihan, terkait dengan calon, jumlah calon, jumlah peserta,
penyelenggara, anggaran, dan hal-hal lain yang sifatnya teknis maupun
non-teknis, Pemahaman KPU terhadap masyarakat ialah sosialisasi dan
pendidikan pemilih yang kami lakukan pada kalangan masyarakat
tertentu, pada kelompok-kelompok social masyarakat,guna
mensukseskan pemilihan kepala daerah dan meningkatkan partisipasi
pemilihan, jadi pemilih berkelanjutan ini memang penting karena kami
juga mempersiapkan sumber daya manusia untuk pemilihan umum
maupun pemilihan serentak pada tahun-tahun berikutnya”97
Sasaran utama sosialisasi dan pendidikan pemilih yang dilakukan oleh
Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada kalangan masyarakat tertentu, pada
kelompok-kelompok social masyarakat. Sosialisasi dilaksanakan bertujuan
untuk mewujudkan harapan semua pihak, baik penyelengara, peserta, maupun
masyarakat pada umumnya, yaitu terlakasananya pemilihan yang lancar,
bersih, aman, dan demokratis, maka pengetahuan dan informasi masyarakat
tentang apa dan bagaimana pemilihan gubernur dan wakil gubernur perlu
ditingkatkan melalui sosialisasi yang intensif.98
97 Wawancara bersama Bapak Apnizal S.Pt Selaku Komisioner KPU Devisi Sosialisasi,
Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM 98
57
Berdasarkan hal sosialisasi tersebut peneliti melakukan wawancara terkait
sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah tahun 2020 yang dilakukan oleh Komisi
Pemilihan Umum. Hasil wawancara dengan salah satu informan yaitu Ibu Ulfa
Mahfuz sebagai Ketua Koalisi Perempuan Indonesia terkait sosialisasi yang
dilakukan Komisi Pemilihan Umum, mengatakan :
“Pemahaman yang diberikan kepada kaum wanita (perempuan) oleh
Komisi Pemilihan Umum guna meningkatkan partisipasi pada pemilihan
kepala daerah, KPU sendiri memberikan pemahaman terkait tata cara
pencoblosan pada pemilihan kepala daerah 2020 di masa pandemi, terkait
bahaya golput, terkait pemungutan suara yang bertujuan meningkatkan
partisipasi politik di kalangan wanita (perempuan) yang disampaikan
bapak Apnizal selaku komisioner KPU Provinsi Jambi dan bapak Farisi
selaku ketua Kopipede Jambi yang dilakukan di sekertariatan KPI (Koalisi
Perempuan Indonesia) kelurahan selamat kecamatan sipin, desember
tahun lalu”99
Hasil wawancara dengan Ibu Ratumas Dewi Ketua Himpunan Wanita
Disabilitas Indonesia Jambi sebagai salah satu informan terkait sosialisasi yang
dilakukan Komisi Pemilihan Umum, mengatakan :
“Menurut saya kegiatan yang dilakukan KPU seperti
sosialisasi,pendidikan dan pemahaman lain itu sangatlah baik, dimana
kami dapat mengetahui bagaimana tata cara pemilihan atau tahapan
pemilihan serentak 2020 di masa pandemi covid-19 ini, selain itu kami
juga memdapatkan informasi mengenai prtokol kesehatan yang di
perlukan guna melakukan pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2020,
terkait peningkatan partisipasi lebih meningkat dari pada tahun 2015
pada pemilihan kepala daerah sebelumnya”100
99 Wawancara bersama Anggota Koalisi Perempuan Indonesia Jambi yang mengikuti
kegiatan sosiaslisasi 100 Wawancara bersama Anggota Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Jambi yang
mengikuti kegiatan sosiaslisasi
58
Hasil wawancara dengan Bapak Saiful Mukminin masyarakat Bajubang
sebagai salah satu informan terkait sosialisasi yang dilakukan Komisi
Pemilihan Umum, mengatakan :
“Komisi Pemilihan Umum(KPU) memberikan pemahaman dan pernah
melakukan kegaiatan soialisasi di kecamatan kami (Bajubang) dengn
bapak sanusi sebagai komisioner yang menjelaskan tujuan mengenai
tahapan-tahapan pemilihan di masa pandemi Covid-19, selain itu kami
juga di berikan pemahaman terkait protokol kesehatan, tata cara
pencoblosan, tentang golput, dan pemahaman tentang PPS, KPPS dan
materi lain yang disampaikan. Namun masih banyak masyarakat yang
belum mengetahui adanya sosialisasi yang dilakukan oleh KPU kepada
masyarakat ”101
Hasil wawancara dengan Bapak Subagio masyarakat Pemayung,
Kabupaten Batanghari terkait sosialisasi yang dilakukan Komisi Pemilihan
Umum, mengatakan :
“Komisi Pemililihan Umum (KPU) melakukan sosialisasi ditempat kami
(Kelurahan Jembatan Mas)Kecamatan Pemayung dimana kpu
melaksanakanya di ruangan dengaan tetap mematuhi protokol kesehatan
yang ada dengan hanya sekitar 50 orang yang ikut, bapak sanusi sebagai
pemberi materi tentang sosialisasi yang didalamnya mencakup teknis
penyelenggaraan pilkada 2020”102
Hasil wawancara dengan Bapak Dodi Setiawan masyarakat Renah Pelaan
sebagai salah satu informan terkait sosialisasi yang dilakukan Komisi
Pemilihan Umum, mengatakan :
“Ya,Komisi Pemilihan Umum, melakukan kegiatan sosialisasi dengan
memberikan penjelasan terkait pemilihan kelapa daerah di masa covid -19
dengan mematuhi protocol kesehatan, ajakan memilih saya sebagai salah
satu masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut sangat mengapresiasi
kegiatan yang dilakukan KPU dimana saya sebagai masyarakat mendapat
pengetahuan terkait tahapan pemilihan walaupun hanya 50 orang yang
mengikuti kegiatan tersebut. ”103
101 Wawancara bersama Masyarakat Bajubang yang mengikuti kegiatan sosiaslisasi 102 Wawancara bersama Masyarakat Pemayung yang mengikuti kegiatan sosiaslisasi 103 Wawancara bersama Masyarakat Kelurahan Renah Pelaan yang mengikuti kegiatan
sosiaslisasi
59
Berikut ini adalah tingkat partisipasi pemilih dilokasi sosialisasi yang
dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum pada tahun 2015 dan 2020.
Tabel 4.3104
Tingkat partisipasi yang dilakukan sosialisasi oleh Komisi Pemilihan Umum
Tingkat keberhasilan pemahaman masyarakat diukur dengan tingkat
partisipasi pemilihan masyarakat. Partsipasi Masyarakat adalah keterlibatan
perorangan dan/atau kelompok dalam penyelenggaraan Pemilu.105 Sebagai
Upaya meningkatkan Partisipasi masyarakat, Komisi Pemilihan Umum
mempunyai tanggung jawab yaitu :
a. Mendorong Partisipasi Masyarakat dengan cara melakukan Pendidikan
Pemilih.
b. Memberikan Informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
c. Memberikan kesempatan yang setara kepada setiap orang/pihak untuk
berpartisipasi `dalam pemilu.
104 Dokumentasi Data Komisi Pemilihan Umum Partisipasi Pemilih diambil pada april
2021 105 Pasal 01, Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 08 Tahun 2018
No
Kab/Kota
Partisipasi 2015 Partisipasi 2020
Data
Pemilih
Memakai
Hak Pilih Partisipasi
Data
Pemilih
Memakai
Hak Pilih Partisipasi
1 Himpunan Wanita
Disabilitas 306 88 28,75% 445 400 89,88 %
2 Koalisi Perempuan
Indonesia 564 283 50,17% 551 511 92,74%
3 Kelurahan Renah Pelaan 322 309 95,96% 395 339 91,13%
4 Kecamtan Bajubang 26.407 19.781 74,90% 26.240 19.649 74,88%
5 Kecamatan Pemayung 24.158 18.665 77,26% 24.298 19.215 79,08%
60
Informasi sebagaimana dimaksud mencakup seluruh tahapan
penyelenggraan Pemilihan Umum. Tangung jawab dilakukan sesuai dengan
lingkup tugas dan fungsi Komisi Pemilihan Umum.106 Salah satu pilar utama
pemilihan adalah partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya.
Keterlibatan pemilih dalam proses demokrasi menjadi sebuah legitimasi atas
hasil pemilihan. Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat, maka dapat
dikatakan bahwa tingkat legitimasi dan tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap hasil pemilihan juga tinggi.107 Berikut ini adalah Tingkat Partisipasi
Pemilihan kepala Daerah Provinsi Jambi
Tabel 4.4108 Tingkat Partisipasi Pemilihan Kepala Daerah tahun 2015-2020
106 Pasal 17, Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2018 107 Ibid 108 Dokumentasi Data Komisi Pemilihan Umum Tingkat Partisipasi Pemilih Kepala
Daerah Provinsi Jambi tahun 2015-2020
No Kab/Kota
Partisipasi Pilkada 2010 Partisipasi Pilkada 2015 Partisipasi Pilkada 2020
Data
Pemilih
Memakai
Hak Pilih Partisipasi
Data
Pemilih
Memakai
Hak Pilih Partisipasi
Data
Pemilih
Memakai
Hak Pilih Partisipasi
1 Kerinci 257.124 174.937 68,04% 219.848 120.759 54,93% 194.460 109.881 56,51%
2 Merangin 255.118 150.723 66,95% 246.376 164.828 66,90% 253.229 171.319 67,65%
3 Sarolangun 174.506 135.925 77,89% 193.089 126.382 65,45% 200.878 133.182 66,30%
4 Batanghari 171.546 116.621 67,98% 193.547 145.344 75,09% 197.671 165.837 83,90%
5 Muaro Jambi 238.268 157.090 65,93% 278.262 181.061 65,07% 279.722 162.240 58,00%
6 Tanjab Barat 197.016 128.636 65,29% 212.069 148.063 69,82% 214.676 156.875 73,08%
7 Tanjab Timur 154.632 114.165 73,83% 167.588 126.610 75,55% 165.181 132.416 80,16%
8 Bungo 207.005 155.232 74,99% 245.386 169.998 69,28% 239.690 171.661 71,62%
9 Tebo 204.468 153.949 75,29% 238.268 144.925 60,82% 232.423 137.987 59,37%
10 Kota Jambi 402.307 250.025 62,15% 419.997 280.230 66,72% 395.576 257.541 65,11%
11 Sungai Penuh 0 0 0,00% 68.996 51.893 75,21% 69.424 57.425 82,72%
Provinsi Jambi 2.231.990 1.537.303 68,88% 2.483.426 1.660.093 66,85% 2.442.930 1.656.364 67,80%
61
Berdasarkan data diatas terjadi penurunan tingkat partisipasi pemilihan
pada pemilihan tahun 2010 sebesar 68,88% menjadi 66,85% pada tahun 2015
menurun sekitar 2,03% dengan varisi peningkatan dan penurunan angka
partisipasi di setiap kabupaten/kota yang ada, sedangkan pada tahun 2020
terjadi peningkatan sebesar 67,80% dari tahun 2015 sebesar 66,85% meningkat
1,05% dengan jumlah tingkat peningkatan tertinggi terjadi pada Kabupaten
Batanghari sebesar 8,81% disusul dengan Kota Sungai Penuh sebesar 7,51%.
Hal ini tidak lepas dari tercapainya output pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan
pendidikan pemilih yang telah dilaksanakan oleh KPU Provinsi Jambi
walaupun tidak mencapai target mengikuti target nasional yang telah
ditetapkan sebesar 77,54%. Selain kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menyumbangkan suara dan aspirasi
mereka guna memilih pemimpin atau wakil mereka dalam 5 (lima) tahun
kedepan juga merupakan salah satu faktor pendukung meningkatnya partisipasi
politik pada tahun 2020.109
Menurut Tia Subakti keberhasilan pemilu di pengaruhi oleh tingkat
kesadaran politik warga negara yang bersangkutan kesadaran politik ini
terefleksi dari seberapa besar partisipasi dan peran masyarakat dalam proses
pemilu, dengan memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk
memberikan suara dukungannya dalam proses penetapan.110
109 Dokumentasi Data Komisi Pemilihan Umum Pemilihan Kepala Daerah 110 Tia Subakti yang dikutip dalam Arry Dharmawan Trissatya Putra, Inovasi Model
Sosialisasi Peran Serta Masyarakat Dalam Pemilu,jurnal ,wacana politik-ISSN 2502-9185 vol1
No 2
62
Menurut analisis penulis terkait sosialisasi yang dilakukan oleh Komisi
Pemilihan Umum mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam
Pemilihan Kepala Daerah dimana masyarakat memahami dan mau
berkontribusi menyumbangkan hak suaranya dalam pemilihan kepala daerah
serentak 2020 walaupun peningkatan partisipasi tidak terjadi pada setiap
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jambi dan masih ada Kabupaten/Kota
yang mengalami penurunan angka partisipasi Pemilihan Kepala Daerah hal itu
tidak lepas karena pemilihan yang dilakukan terjadi pada masa pandemi Covid-
19. Peran Komisi Pemilihan Umum dalam memberikan pemahaman dan
meningkatkan partispipasi pemilih bisa dikatakan cukup baik dengan
peningkatan jumlah partisipasi pemilihan dari tahun sebelumnya, kendati
demikian masih perlu banyak yang di perbaiki dalam kegiatan sosialisasi untuk
Pemilihan Kepala Daerah kedepannya sehingga peningkatan partsipasi dapat
terjadi pada setiap Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jambi
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang dilaksanakan, mengenai Fungsi
Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum Terhadap Tingkat Keberhasilan Pemilihan
Kepala Daerah di Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020 (Studi Pada Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi) di peroleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Tahapan sosialisasi pemilihan adalah penyampaian informasi terkait
pelaksanaan pemilihan kepala daerah informasinya berupa seluruh tahapan
pemilihan, terkait dengan calon, jumlah calon, jumlah peserta, penyelenggara,
anggaran, dan hal-hal lain yang sifatnya teknis maupun non-teknis.
2. Bentuk Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
Tahun 2020 adalah Sosialisasi dalam bentuk penyuluhan, Sosialisasi melalui
media massa, Sosialisasi Protokol Kesehatan, Sosialisasi Melalui Pemasangan
Alat Peraga dan Bahan Sosialisasi Sosiallisasi berbasis Penyelenggara,
Sosialisasi mengunkan mobil pintar pemilu.
3. Berdasarkan hasil wawancara, penelitian, dan tabel tingkat partisipasi
keberhasilan fungsi sosialisasi dalam meningkatkan partisipasi politik pada
Pemilihan Gubernur Provinsi Jambi dimasa pandemi Covid-19 tahun 2020
Karena dampaknya tidak bisa mengumpulkan banyak orang, tapi dengan
jumlah yang terbatas tingkat partisipasi setidaknya tidak menurun walaupun
terjadi peningkatan kecil sebesar 1,05% peningkatan dari 66,85% menjadi
67,80%, peningkatan partisipasi tertinggi terjadi pada kabupaten Batanghari
dengan jumlah peningkatan mencapai 8,81% walaupun peningkatan
partisipasi tidak di semua kabupaten atau kota di provinsi jambi namun
peningkatan sudah terjadi di sebagian kabupaten atau kota di provinsi jambi.
64
B. Saran
Dari hasil penelitian yang sudah diperoleh, maka penulis
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
Dalam penelitian ini peneliti akan memberikan saran kepada Komisi
Pemilihan Umum agar dalam kedepannya sosialisasi yang dilakukan oleh
Komisi Pemilihan Umum lebih menyeluruh dan dalam melaksanakan kegiatan
sosialisasi atau pendidikan pemilih hendakanya memberikan pemberitahuan
dan pengumunan terlebih dalulu, dilakukan di tempat yang strategis dapat
dilihat oleh masyarakat umum agar masyarakat dapat mengetahui sosialisasi
tersebut dan agar terjadi peningkatan partisipasi pada setiap Kabupaten/Kota
yang ada di Provinsi Jambi
Daftar Pustaka
A. Liberatur
Arikunto,Suharsimi, 2008,Prosedur Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta).
Damsar, Pengantar Sosiologi Politik, 2013 (Jakarta: Kencana Prenada Media Group)
Idrus, Muhammad , : 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial, Yogyakarta.
Ihromi, T.O, ,1995,kajian wanita dalam pembangunan, (Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia)
Karim, M.Rusdi ,1991,Pemilu Demokratis Kompetitif, (Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya,)
Marsono, 1996, Pemilihan Umum 1997: Pedoman, Peraturan, dan Pelaksanaan,
(Jakarta: Djambatan,)
Nawawi, Hadari, 1993. “Metode Penelitian Bidang Sosial”, Jakarta: Gajah Mada
Universitas Press.
Sastroatmodjo, Sudjono, 1995 ,Perilaku Politik. Semarang: Ikip Semarang Press.
Satori, Djaman, 2011,”Metodologi Penelitian Kualitatif”,Bandung:Alfabeta.
Silalahi, Ulber, 2011, Metode Penelitian Sosial,cet ke 3 (Bandung: Refika Aditama).
Soekanto, Soerjono, 1986 ,Faktor-faktor yang mempengaruhi Penegakan Hukum,
(Jakarta: Raja wali)
Sugiyono, 2009, “Metode Penelitian Kualitatif dan R & D”, Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,
Sumadiria, Haris, 2014 Sosiologi Komunikasi Massa, (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media)
Tambunan, A.S.S, 1986 Pemilu di Indonesia dan Susunan dan Kedudukan MPR,DPR,
dan DPRD,(Bandung; Binacipta)
Tutik, Titik Triwulan, 2011,.konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca
Amandemen UUD 1945,Jakarta: Rencana Prenada Media Group, Ed. 1, Cet. 2.
Usman, Haris dan Setiady, 2009 Purnomo ,Metode Penelitian Sosial (Jakarta Bumi
Aksara)
B. Perundang-undangan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 05 Tahun 2020
Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 6 tahun 2020, Pasal 01
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia no. 8 Tahun 2015.
Peraturan Komisi Pemilihan Umum RI Nomor 08 tahun 2017
Peraturan KPU Republik Indonesia no 3 thn 2018
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 Pasal 1
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 2 Ayat 1
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 1 ayat 1
Undang-Undang No 10 tahun 2016
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pemilu
C. Sumber Lain
1. Buku
Sarwono, Jonathan, 2006,Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,
(Yogyakarta:Grahailmu)
Sugiyono,2018.*Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif, dan*R&D. (Bandung ; CV.
Alfabeta)
R. Siti Zuhro,dkk . Model Demokrasi Lokal,(Jakarta: PT.THC Mandiri ,2011)
Hlm. 23-24
Una, Sayuti,2011, (Ed.). Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syariah
Press)
Wawancara bersama Komisioner Komisi Pemilihan Umum
2. Website
http://corona.jambiprov.go.id
http://kpu-padanglawasutarakab.go.id/index.php/profil/tugas-dan-wewenang
http://www.kpu.go.id/index.php/home
3. Jurnal
HM.thalhah,Juli 2009, ”Teori Demoksrasi Dalam Wacana Ketatanegaraan Persektif
Pemikiran Hans-Kelsen,”Jurnal Hukum,Vol. 16. No.3.
Wahyudi Prasetyo, M.Ilham M. Fachri Adnan. Pengaruh Sosialisasi Politik Komisi
Terhadap Partisipasi Pemilih Pemula Pada Pilkada Kota Padang Tahun 2018
(jurnal kajian sosiologi dan pendidikan vol. 2, No , Th. 2019 ISSN. 2622-1748)
Yusuf, A.R. M. 2010. Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalam Pendidikan Politik.
Ganec Swara Vol.4 No.1
4. Skripsi
Andhani, Hani ,2009,Proses Penyelesaian Sengketa Pilkada Pasca Perubahan Kedua
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah,
(Universitas Indonesia)
Munir, Sirajul 2016, “Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Untuk Meningkatkan
Partisipasi Politik Masyarakat (Analisi Dalam Pemilihan Kepala Daerah
diKabupaten Sumenep Tahun 2015)”, Hasil Penelitian Kompentitif UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
R.J.Wonok, Gerry, 2020,Strategi Pemerintah Desa Dalam Pencegahan Penyebaran
Virus Corona(Covid-19)Studi di Desa Mokobang Kecamatan
Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan, Skripsi Studi Ilmu
Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sam Ratulangi.
Romadona, Eko ,(2012).,Evaluasi Kinerja Komisi Pemilihan Umum Dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten/Kota(Studi Kasus Penyelenggaraan Pemilihan Walikota
Salatiga Tahun 2011,Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Romadona, Eko, 2012,Evaluasi Kinerja Komisi Pemilihan Umum Dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten/Kota(Studi Kasus Penyelenggaraan Pemilihan Walikota
Salatiga Tahun 2011,Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Suganda, Fajri 2017,Analisis Pelaksanaan Sosialisasi Pilkada Walikota Pekanbaru
Tahun 2017 Oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Pekanbaru
Dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat SkripsiFakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sulthan Syarif Kasim
Riau Pekanbaru
LAMPIRAN
Dokumentasi Wawancara Bersama Bapak Apnizal Komisioner KPU
Dokumentasi Wawancara Bersama
Ketua Himpunan Wanita Disabilitas (HWDI) Ibu Ratu Mas Dewi
Dokumentasi Bersama Masyarakat Pemayung dan Bajubang
Dokumentasi bersama anggota KPU dan BAWASLU
CURICULUM VITAE
INFORMASI DIRI
Nama : Ahmad Saifudin
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat & Tgl. Lahir : Sarko, 02 Juli 1999
NIM : 105170382
Alamat : Desa Tambang Emas, Kecamatan Pamenang Selatan,
Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
No. Tlp/HP : 082266701797
Nama Ayah : Suratno
Nama Ibu : Marfuah
RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan Formal
a. SD : SD 254 (2011)
b. SMP : SMP 12 MERANGIN (2014)
c. SMA : SMA NEGERI 5 MERANGIN (2017)
d. KAMPUS : UIN STS JAMBI (2021)
PENGALAMAN ORGANISASI
a. Pramuka 2010
b. Instut Karate Do Indonesia (INKAI) 2014
c. GMM (Gerakan Mahasiswa Merangin) 2019
d. Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) 2020
MOTTO HIDUP
“Barang siapa yang bersungguh-sungguh ia akan mendapatkannya”