24
FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI LITERATUR BERBAHASA ARAB BAGI MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Oleh: Akhmad Saehudin A. Latar Belakang Masalah Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa pergaulan internasional yang sudah diakui eksistensinya oleh PBB sebagai salah satu bahasa resmi, selain Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, Bahasa Spanyol, dan Bahasa China, dalam berbagai persidangannya. Hal ini karena Bahasa Arab sudah merupakan bahasa resmi di banyak negara terutama negara-negara di kawasan Timur Tengah. Bahkan di luar itu, di negara-negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam semisal Indonesia Bahasa Arab sudah tidak asing lagi dan peminatnya dari hari ke hari cenderung meningkat. Hal ini tidak mengherankan, Artikel ini merupakan ringkasan dari penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2005 1

FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

FUNGSI KAMUS

DALAM MEMAHAMI LITERATUR BERBAHASA ARAB

BAGI MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh: Akhmad Saehudin

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa pergaulan internasional yang

sudah diakui eksistensinya oleh PBB sebagai salah satu bahasa resmi, selain

Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, Bahasa Spanyol, dan Bahasa China, dalam

berbagai persidangannya. Hal ini karena Bahasa Arab sudah merupakan bahasa

resmi di banyak negara terutama negara-negara di kawasan Timur Tengah.

Bahkan di luar itu, di negara-negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam

semisal Indonesia Bahasa Arab sudah tidak asing lagi dan peminatnya dari hari ke

hari cenderung meningkat. Hal ini tidak mengherankan, karena, setuju atau tidak,

Bahasa Arab merupakan bahasa agama, bahasa pemersatu bagi umat Islam.

Kegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan

kebudayaan Indonesia telah mengambil bagian penting sejak berkembangnya

agama Islam di nusantara pada abad XIII.1 Sampai saat ini masih dirasakan dan

dapat dilihat bahwa Bahasa Arab tidak hanya merupakan bahasa agama Islam

yang hidup dalam lingkungan ulama, pesantren, madrasah, cendikiawan muslim,

dan masyarakat Islam akan tetapi Bahasa Arab juga berpartisipasi membangun,

membina dan mengembangkan Bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah,

Artikel ini merupakan ringkasan dari penelitian yang telah dilakukan pada tahun 20051 Juwairiyah Dahlan, Metode Belajar Mengajar Bahasa arab, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1992), h. 29

1

Page 2: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

sekurang-kurangnya dalam pertumbuhan perbendaharaan kata. Seperti kata-kata

majlis, musyawarah, rakyat, dewan, wakil, dan lain-lain.

Beberapa upacara adat seperti upacara sekaten2, baik di kraton surakarta

maupun di kraton Yogyakarta, upacara perkawinan, khataman, khitanan, sampai

kepada kata-kata sakral yang mengandung makna dalam mantera-mantera yang

masih dipercaya dan sering dipakai oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Banyak ungkapan yang diserap dari bahasa Arab yang tidak punya

padanan dalam bahasa Indonesia, bahkan dalam satu ungkapan bisa jadi semuanya

serapan dari bahasa Arab, seperti pada frasa “Majlis Permusyawaratan Rakyat”,

“Dewan Perwakilan Rakyat” termasuk ungkapan-ungkapan yang biasa diucapkan

sehari-hari oleh masyarakat Islam Indonesia bahkan orang-orang non muslim,

baik dalam forum formal maupun nonformal, seperti “assalamu’alaikum

warahmatullahi wa barakatuh”, “al-hamdulillah”, “masya Allah”, “insya Allah”

dan lain-lain.

Di perguruan tinggi-perguruan tinggi agama Islam di Indonesia, Bahasa

Arab telah menjadi mata kuliah dasar yang wajib diajarkan. Bahkan di UIN dan

IAIN-IAIN telah dibuka jurusan-jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Bahasa dan

Sastra Arab. Di samping perguruan tinggi agama Islam, perguruan tinggi umum

pun banyak yang membuka jurusan atau program studi Bahasa Arab seperti

Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, universitas Pendidikan

Indonesia, dan lain-lain.

Perkembangan Bahasa Arab ternyata bukan hanya di negara-negara Timur

Tengah dan negara-negara berpenduduk mayoritas muslim, tapi juga di negara-2 istilah sekaten berasal dari Bahasa Arab yaitu syahadatain

2

Page 3: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

negara Barat, terbukti di beberapa perguruan tinggi terkemuka di Perancis,

Kanada, AS, dan lain-lain telah dibuka program studi Bahasa Arab. Hal ini semata

karena masalah ekonomi, sebagaimana kita tahu bahwa negara-negara Arab

merupakan produsen minyak terbesar dunia.

Pengajaran Bahasa Arab di UIN, terutama di jurusan-jurusan keagamaan,

diajarkan secara lebih intensif. Hal ini untuk membekali para mahasiswa sebelum

terjun kepada masyarakat agar mampu memahami sendiri teks-teks keagamaan

dengan benar. Akan tetapi, hal ini terasa berat untuk terealisir, karena setiap mata

kuliah dibatasi oleh jumlah sks (satuan kredit semester). 1 (satu) sks setara dengan

50 menit kegiatan tatap muka, 60 menit kegiatan akademik terstruktur, dan 60

menit kegiatan akademik mandiri.3 Ini berarti kalau mata kuliah kebahasa-araban

hanya 2 sks berarti mahasiswa memdapat bimbingan langsung oleh dosen dalam

kelas hanya 100 menit. Hal ini menuntut mahasiswa untuk mampu belajar

memahami sendiri setiap mata kuliah.

Dengan serba keterbatasan, baik waktu bertatap muka dengan dosen

sebagai pembimbing dalam memahami berbagai literatur, ataupun keterbatasan

para mahasiswa sendiri dalam penguasaan kosa kata, ini menuntut mereka untuk

mencari solusi sendiri atas keterbatasan ini. Salah satu solusinya adalah

penggunaan kamus sebagai rujukan yang bisa membantu. Akan tetapi hal ini

rupanya kurang mendapat perhatian dari para mahasiswa. Untuk itu, perlu

diadakan penelitian seputar masalah ini.

3 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Akademik Tahun 2002/2003, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2002), h. 19

3

Page 4: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

B. Permasalahan

1. Sudahkah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memfungsikan kamus

dalam membantu memahami literatur berbahasa Arab.

2. Apakah kamus membantu mahasiswa dalam memahami literatur-literatur

berbahasa Arab yang mereka baca.

C. Hipotesis

Jawaban tentatif dari permasalahan ini adalah bahwa kamus belum

menjadi suatu kebutuhan pokok bagi mayoritas mahasiswa UIN Jakarta. Ketika

mereka mendapatkan kesulitan dalam memahami teks-teks berbahasa Arab

berkaitan dengan kosa kata, mereka membiarkannya dan cenderung menunggu

penjelasan dari para dosen pengajar, sehingga permasalahan-permasalahan yang

mestinya bisa diselesaikan dan dipahami sendiri dengan menggunakan kamus,

tidak juga bisa terpecahkan.

D. Tujuan dan Signifikasi Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui

animo mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap penggunaan kamus

dalam memahami berbagai literatur berbahasa Arab, 2. mengetahui metode

pembelajaran matakuliah-mata kuliah yang bersumber langsung pada literatur-

literatur berbahasa Arab.

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Menumbuhkan animo

mahasiswa untuk dapat memfungsikan kamus sebagaimana mestinya dalam

memahami berbagai literatur, khususnya yang berbahasa Arab, 2. Memberi jalan

4

Page 5: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

kepada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah untuk dapat memahami berbagai

literatur berbahasa Arab melalui penggunaan kamus

E. Kajian Teoritis

1. Hakikat Kamus dan Fungsi Kamus

Dalam Webster’s New Collegiate Dictionary dikatakan bahwa kamus

adalah karya acuan yang memuat kata-kata suatu bahasa atau sistem atau bidang

pengetahuan dimuat secara alfabetis dan diberi batasan leksikon.4

Kamus (dictionary/ القاموس/المعجم ) tidak hanya sekedar pencatat atau

perekam makna kata, tapi jauh lebih dari itu. Dalam beberapa hal kamus

merupakan tempat penyimpanan pengalaman-pengalaman manusia yang telah

diberi nama, dan dengan demikian merupakan sarana penting dalam pengajaran

kosa kata dan semantik. Kamus memberikan informasi mengenai derivasi kata,

makna kata, ungkapan, kata-kata asing, kata ganti diri, dan singkatan-singkatan.

Selanjutnya fungsi kamus dapat disebutkan sebagai berikut:

a. Menjelaskan arti kata-kata. Mungkin arti kata itu yang berlaku dan

terpakai pada masa sekarang ini saja, atau arti kata sesuai dengan

perkembangannya dari masa ke masa. Untuk itu biasanya kata-kata

ditampilkan dalam beberapa frasa (عبارة) atau kalimat (جملة) atau

dalam berbagai konteks. Dengan demikian arti kata dan macam-macam

penggunaannya dapat diketahui oleh pengguna kamus.

b. Menerangkan cara melafalkan kata. Dalam kamus Bahasa Arab biasanya

dijelaskan harakat setiap kata, dengan mengatakan “mengikuti bentuk

4 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Semantik, Bandung: Angkasa, 1995), 171

5

Page 6: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

kata seperti ini” ( كذا وزن atau dengan kata “pelafalan kata ini ,(على

sama dengan pelafalan kata anu”, atau dengan membubuhkan harakat

langsung pada kata tersebut, atau bahkan dengan menegaskan jenis

harakat, misalnya “dengan memfathahkan huruf pertama” ( األول ,(بفتح

dan seterusnya.

c. Menerangkan cara menuliskan kata, lebih-lebih bila huruf alfabet yang

ditulis tidak mewakili sepenuhnya suara yang dilafalkan, seperti kata

مائة , هذا , أولئك , السموات , الرحمن , dan lain-lain.

d. Menentukan fungsi morfologik ( صرفية dari kata, apakah kata (وظيفة

itu isim, fi’il, atau harf.

e. Menentukan tempat tekanan (stressing/نبرة) pada suku kata.5

2. Hakikat Pembelajaran Literatur Berbahas Arab

Studi literatur berbahasa Arab di UIN dilaksanakan pada dua bidang, yaitu

ada mata kuliah-mata kuliah bahasa Arab dan ilmu bahasa Arab dan mata kuliah-

mata kuliah studi keislaman

a. Bahasa Arab dan Ilmu Bahasa Arab

1) Bahasa Arab

Bahasa Arab merupakan mata kuliah dasar umum (MKDU) di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta6, sehingga wajib dipelajari oleh

mahasiswa di seluruh jurusan sebanyak 4 sks.

Secara umum pembelajaran Bahas Arab di UIN bertujuan agar:5 Ahmad Mukhtar Umar, Al-Bahts al-Lugawi ‘ind al-‘Arab, (Cairo: ‘Alam al-Kutub, 1978), h.116-1176 Mata kuliah Bahasa Arab sebagai Mata Kuliah Dasar Umum diajarkan di semua jurusan kecuali Fakultas/Jurusan Dirasat Islamiyah. Fakultas ini tidak mengajarkan Bahasa Arab sebagai satu mata kuliah khusus, karena mahasiswa pada fakultas ini sudah dianggap mampu berbahasa Arab. Tapi pada fakultas ini diajarkan ilmu-ilmu kebahasa-araban.

6

Page 7: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

a) Mahasiswa mampu membaca dan memahami teks-teks yang

berhubungan agama, sosial, dan pendidikan.

b) Mahasiswa memahami bentuk serta jabatan kata dalam kalimat.

c) Mahasiswa mempunyai sikap yang positif terhadap Bahasa Arab

sebagai alat untuk mengembangkan studi agama dan mendalami dan

mengamalkan ajaran Islam.

2) Ilmu Bahasa Arab

Mata kuliah ilmu-ilmu bahasa Arab merupakan Mata Kuliah Keahlian

(MKK), di beberapa jurusan seperti jurusan Bahasa dan Sastra Arab, jurusan

Tarjamah, jurusan Pendidikan Bahasa Arab, dan Fakultas Dirasat Islamiyah

diajarkan pula mata kuliah-mata kuliah ilmu-ilmu bahasa Araban seperti: Ilmu

Nahwu, Ilmu Sharf, Ilmu Balagah, Ilmu Lugah ‘Am (Linguistik Umum), Fiqh al-

Lugah (Linguistik Khusus), dan lain-lain. Selain itu diajarkan pula mata kuliah-

mata kuliah yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa seperti: Ta’bir

Syafawi (Muhadatsah), Tarjamah, Muthala’ah, Insya, dan lain-lain, bisa dilihat

pada lampiran.

b. Studi Keislaman

Pada dasarnya materi-materi keislaman diajarkan di semua fakultas yang

ada di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai mata kuliah

dasar umum (MKDU), dengan ini ciri keislaman universitas ini tetap terjaga. Tapi

walaupun demikian, materi studi keislaman di fakultas-fakultas non kajian Islam

seperti Fakultas Ekonomi dan Ilmu-ilmu Sosial, Fakultas Sains dan Teknologi,

7

Page 8: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

Fakultas Psikologi dan Fakultas Kedokteran tidak mendalam seperti di fakultas-

fakultas kajian Islam.

Pada fakultas-fakultas kajian Islam yaitu Fakultas Dirasat Islamiyah,

Fakultas Syari’ah dan Hukum, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, serta Fakultas

Dakwah dan Komunikasi, kajian Islam lebih intensif dan mendalam. Namun

demikian hanya delapan jurusan dari lima fakultas yang menjadi fokus penelitian

(tiga di antaranya jurusan bahasa Arab) yaitu: Jurusan Ahwal Syakhsyiyah (FSH),

Jurusan Jinayah Siyasah (FSH), Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum

(FSH), Jurusan Ushuluddin (FDI), dan Jurusan Tafsir Hadits (FUF). Hal ini,

karena penulis melihat jurusan-jurusan itulah yang cocok dengan tema penelitian

yang digarap.

Adapun mata kuliah-mata kuliah studi keislaman tersebut diantaranya:

fiqh ibadah, fiqh munakahat, fiqh mawaris, fiqh siyasah, tafsir ahkam, hadits

ahkam, Masail Fiqh, dan lain-lain (pada Jurusan Ahwal Syakhsyiyah, Jurusan

Jinayah Siyasah, dan Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum (FSH),

membahasa kitab tafsir klasik, kaidah-kaidah ilmu al-Qur’an, sejarah al-Qur’an,

ilmu rijal hadits, ilmu jarh wa ta’dil, takhrij hadits, dan lain-lain (pada Jurusan

Tafsir Hadits (FUF), ulumul Qur’an, ulumul hadits, sirah tahliliyah, manhaj

mufassirin, manahi muhadditsin, tafsir tahlili, tafsir maudlu’I dan lain-lain (pada

Jurusan Ilmu Ushuluddin (FDI).

F. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Sebagai penelitian survei, tentu metode yang digunakan bertujuan

melakukan eksplorasi dan deskripsi. Eksplorasi karena penelitian ini masih

8

Page 9: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

terbuka dan berusaha menjajaki perkembangan yang berlangsung. Sedang

deskripsi karena penelitian ini berusaha menggambarkan fenomena yang

berkembang.

2. Sumber dan Pengumpulan Data

Terdapat dua sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini: primer

dan sekunder. Data primer didapat dari angket, wawancara, dan observasi. Sedang

data sekunder didapat dari penelusuran terhadap data-data yang ada di lapangan,

termasuk beberapa pemikiran atau tulisan dan catatan yang memiliki relevansi dan

mendukung terhadap penelitian yang diangkat.

Sedangkan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

i. Kuesioner atau angket sebagai instrumen utama. Tujuannya adalah

menggali data seputar keberfungsian kamus dalam memahami literatur

berbahasa Arab.

ii. Observasi, difokuskan pada situasi dan kondisi pengajaran mata kuliah

berbahasa Arab di fakultas-fakultas yang berhubungan dengan

penggunaan kamus oleh mahasiswa.

iii. Studi Dokumentasi, berupa penelusuran dan penelaahan atas beberapa

arsip atau catatan berupa: dokumentasi resmi, catatan kasus (case records),

notulen rapat, hasil penelitian lain, buku harian, dan lainnya yang

dianggap relevan.

3. Teknik dan Analisa Data

9

Page 10: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

Terhadap data-data yang terkumpul, peneliti melakukan proses dan analisa

data. Pada tahap proses pengumpulan data, dilakukan dengan cara: mengorganisir,

menyusun kategori dan tipologi, dan mengedit data-data yang terkumpul.

Sedangkan analisa data menggunakan analisa “deskriptif kualitatif” terhadap data-

data yang telah terkumpul, berupa: tabel frekwensi, dokumentasi, hasil

wawancara, catatan lapangan, dan lainnya.

G. Analisa Atas Temuan Penelitian

1. Ketepatan Hipotesis

Pada bab I telah disinggung bahwa untuk memahami literatur berbahasa

Arab, para mahasiswa Universitaas Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada

dasarnya sudah diuntungkan dengan beberapa kekhususan yang dimilikinya.

Kekhususan-kekhususan itu paling tidak bisa dicermati dari beberapa hal, di

antaranya: pertama, mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam, sehingga, pada

batas minimal, mereka harus bisa membaca al-Qur’an yang berbahasa Arab.

Kedua, banyak sekali kata-kata serapan dari bahasa Arab yang tidak punya

padanan dalam bahasa Indonesia, bahkan dalam satu ungkapan bisa jadi semuanya

serapan dari bahasa Arab, seperti pada frasa “Majlis Permusyawaratan Rakyat”,

“Dewan Perwakilan Rakyat” termasuk ungkapan-ungkapan yang biasa diucapkan

sehari oleh masyarakat Islam Indonesia bahkan orang-orang non muslim, baik

dalam forum formal maupun nonformal, seperti “assalamu’alaikum

warahmatullahi wa barakatu”, “al-hamdulillah”, “masya Allah”, “insya Allah”

dan lain-lain. Ketiga, dua asumsi kekhususan ini akan dapat membentuk bangunan

10

Page 11: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

relasi emosional antara bahasa dan kultur, yang pada akhirnya sangat membantu

para mahasiswa dalam mendalami literatur-literatur berbahasa Arab.

Yang menjadi kendala adalah keterbatasan, baik waktu bertatap muka

dengan dosen sebagai pembimbing dalam memahami berbagai literatur, ataupun

keterbatasan para mahasiswa sendiri dalam penguasaan kosa kata, ini menuntut

mereka untuk mencari solusi sendiri atas keterbatasan ini. Salah satu solusinya

adalah penggunaan kamus sebagai rujukan yang bisa membantu.

Namun, sampai saat ini, kamus belum menjadi suatu kebutuhan pokok

bagi mayoritas mahasiswa UIN Jakarta. Ketika mereka mendapatkan kesulitan

dalam memahami teks-teks berbahasa Arab berkaitan dengan kosa kata misalnya,

mereka membiarkannya dan cenderung menunggu penjelasan dari para dosen

pengajar, sehingga permasalahan-permasalahan yang mestinya bisa diselesaikan

dan dipahami sendiri dengan menggunakan kamus, tidak juga bisa terpecahkan.

Penelitian di lapangan membuktikan bahwa motivasi mahasiswa untuk

menggunakan kamus sesuai fungsinya tergolong rendah, padahal mayoritas dari

mereka mengetahui fungsi kamus bagi mereka. Hal ini disebabkan keterbatasan

referensi berupa kamus yang mereka miliki atau keterbatasan penyediaan kamus

di perpustakaan-perpustakaan, baik perpustakaan fakultas ataupun perpustakaan

universitas.

Dengan demikian, dapat ditegaskan di sini bahwa hipotesis awal perlunya

memfungsikan kamus sebagai salah satu wahana pendukung dan pemerkuat

pemahaman mahasiswa dalam rangka memahami literatur-literatur berbahasa

Arab, tepat dan terbukti.

11

Page 12: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

2. Perspektif Perkembangan di Lapangan

Dari hasil penelitian di lapangan, dapat ditegaskan bahwa kamus dengan

berbagai ragam dan bentuknya sangat membantu mahasiswa dalam memahami

literatur-literatur berbahasa asing (dalam hal ini bahasa Arab). Hal ini paling tidak

ditunjukkan oleh pendapat para responden yang mengarah pada fungsi kamus

dalam rangka memecahkan kesulitan-kesulitan mereka terutama yang berkaitan

dengan masalah kosa kata, baik dari sisi makna, bentu, asal usul, atau cara

melafalkannya.

Pada perkembangannya, pengetahuan mahasiswa tentang fungsi kamus

tidak pernah dilakukan oleh mereka karena keterbatasan kepemilikan mereka.

Bisa dicermati ketika mereka menjawab angket yang diajukan seputar

kepemilikan kamus ekabahasa misalnya lebih dari 57% dari mereka tidak

memilikinya. Demikian pula ketika disuguhkan item seputar bacaan mereka di

luar mata kuliah yang didapat di ruang kuliah, sebagian besar mereka (lebih dari

71%) justru membaca buku keagamaan yang berbahasa Indonesia. Ini tentu sangat

tidak mendukung usaha memfungsikan kamus sebagaimana mestinya. Demikian

pula pada item-item lainnya yang, secara kasar, dapat disimpulkan bahwa

kemauan mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah untuk

memfungsikan kamus dalam membantu memahami literatur berbahasa Arab

perlu terus ditingkatkan.

Tentu saja upaya membangkitkan kemauan mahasiswa ini harus

melibatkan banyak faktor, di antaranya: pertama, dosen atau tenaga pengajar

harus banyak mendorong mereka dengan memberikan literatur-literatur yang, mau

tidak mau, mereka harus membuka kamus. Kedua, sarana dan prasarana harus

12

Page 13: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

mendukung, terutama perpustakaan dengan menyediakan kamus yang dibutuhkan

mahasiswa.

G. Kesimpulan

1. Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta rupanya

belum sepenuhnya memahami fungsi kamus dalam rangka memahami

literatur berbahasa Arab, terlebih lagi dalam hal penggunaannya.

2. Walaupun kurikulum bahasa Arab dan studi keislaman di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta hampir bisa dikatakan sudah

menampilkan literatur-literatur berbahasa Arab yang semestinya para

mahasiswa dibantu oleh kamus dalam memahaminya, tapi, pada tataran

prakteknya belum terlihat mendukung hal itu.

3. Dalam hal seperti ini, dosen yang semestinya mempunyai inisiatif untuk

selalu mendorong dan melatih mahasiswanya untuk memahami sendiri

literatur-literatur, baik bahasa Arab ataupun keislaman, yang berbahasa

Arab belum banyak melakukan hal itu.

4. Kurangnya sarana yang mendukung hal itu, seperti penyediaan berbagai

macam kamus di perpustakaan, telah menambah kurangnya motivasi para

mahasiswa berkreasi dalam memahami berbagai literatur berbahasa Arab.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Syarifah, Abdul Qadir, et. al., ‘Ilm al-Dalalah wa al-Mu’jam al-‘Arabi,

Aman: Dar al-Fikr, 1989

Dahlan, Juwairiyah, Metode Belajar Mengajar Bahasa arab, Surabaya: Al-Ikhlas,

1992

Hilal, Abdul Gaffar Hamid, Manahij al-Bahts fi al-Lugah wa al-Ma’ajim, Syibra:

Mathba’ah al-Jablawi, 1991

Ibn Manzhur, Abu al-Fadl Jamaluddin Muhammad Ibn Makram, Lisan al-‘Arab,

Beirut: Dar al-Shadir, 1990, J 12, cet. Ke-1

13

Page 14: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

Ibrahim, Rajab Abdul Jawwad, Dirasat fi al-Dilalah wa al-Mu’jam, Kairo:

Maktabah al-Adab, 2001

Kamaluddin, Hazim Ali, Dirasah fi ‘Ilm al-Ma’ajim, Kairo: Maktabah al-Adab,

1999

Al-Khathib, Adnan, Al-Mu’jam al-‘Arabi baina al-Madli wa al-Hadlir, Kairo:

Mathba’ah al-Nahdlah al-Jadidah, 1967

Nashshar, Husain, Al-Mu’jam al-‘Arabi Nasy’atuh wa Tathawwuruh, Kairo: Dar

Mishr li al-Thiba’ah, 1968, J. I & II

Tarigan, Henry Guntur, Pengantar Semantik, Bandung:Angkasa, 1995

Tim Penyusun Fakultas Adab dan Humaniora, Pedoman Akademik Fakultas Adab

dan Humaniora Tahun 2005/2006, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,

2005

Tim Penyusun Fakultas Dirasat Islamiyah, Buku Pedoman Fakultas Dirasat

Islamiyah Tahun 2004/2005, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2004

Tim Penyusun Fakultas Syari’ah dan Hukum, Pedoman Fakultas Syari’ah dan

Hukum Tahun 2003/2004, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2003

Tim Penyusun Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Pedoman Akademik Fakultas

Ushuluddin dan Filsafat Tahun 2005/2006, Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah, 2005

Umar, Ahmad Mukhtar, Al-Bahts al-Lugawi ‘ind al-‘Arab, Cairo: ‘Alam al-

Kutub, 1978

----------, ‘Ilm al-Dilalah, Kuwait: Maktabah Dar al-‘Urubah, 1982

14

Page 15: FUNGSI KAMUS DALAM MEMAHAMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35358... · Web viewKegunaan Bahasa Arab dan kedudukannya dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Akademik

Tahun 2002/2003, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2002

Ya’qub, Emil, Al-Ma’ajim al-Lugawiyah al-‘Arabiyah Bada’atuha wa

Tathawwuruha, Beirut: Dar al-Tsaqafah al-Islamiyah, tth

15