Upload
tranxuyen
View
253
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
FUNGSI BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DALAM
MENYALURKAN LULUSAN DI SMK NEGERI 2 KOTA
TANGERANG SELATAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
RISKA HARDIANI
NIM: 1113018200056
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
i
ABSTRAK
Riska Hardiani, NIM: 1113018200056. Fungsi Bursa Kerja Khusus (BKK)
dalam Menyalurkan Lulusan di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi Bursa Kerja Khusus (BKK)
dalam menyalurkan lulusan di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan
data pada penelitian menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) fungsi BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan belum seluruhnya berjalan dengan optimal, dari 5 fungsi utama
ada 3 fungsi yang sudah berjalan dengan baik, yakni fungsi pertama sudah
dilaksanakan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari kepuasan para lulusan atas
informasi ketenagakerjaan yang diberikan oleh BKK. Kemudian fungsi kedua
sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan yang
menjalin kerjasama dengan BKK yaitu sebanyak 30 perusahaan. Pada fungsi
keempat juga sudah dilaksanakan dengan baik karena sejak awal berdiri tahun
2014, BKK konsisten mengadakan penyuluhan dan bimbingan, baik melalui
program penumbuhan karakter, guru tamu dan penyuluhan entrepreneurship.
Sementara untuk 2 fungsi lainnya berjalan cukup baik dan pelaksanaannya harus
dioptimalkan lagi, karena masih terdapat kelemahan dari segi pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi, serta penempatan kerja. (2) BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan secara keseluruhan cukup membantu penyaluran lulusan ke
dunia kerja, pada tahun ajaran 2015/2016 jumlah lulusan yang tersalur ke dunia
kerja sebanyak 166 orang atau 46% lulusan, kemudian pada tahun ajaran 2016/2017
mengalami peningkatan sebanyak 204 orang atau 55% lulusan sudah mendapatkan
pekerjaan, maka dapat dikatakan mengalami peningkatan dengan persentase
peningkatan sebesar 9%.
Kata Kunci : Bursa Kerja Khusus (BKK), fungsi BKK, penyaluran lulusan, SMK
ii
ABSTRACT
Riska Hardiani, NIM: 1113018200056. The function of Special Career Center
(BKK) in Funneling Graduates in State Vocational High School 2 of South
Tangerang City.
This research aims to explain the function of Special Career Center (BKK) in
funneling graduates in State Vocational High School 2 of South Tangerang City.
The method that used in this research is the qualitative method. The data collection
technique of this research used interviews, observation and documentation. Data
analysis technique that used in this research are data reduction, data display and
conclusion drawing or verification.
The results of this research showed that: (1) the functions of the BKK SMK N
2 of South Tangerang City has not entirely running with optimum, from 5 main
functions there are 3 functions that have already running well, the first function has
been implemented well, it can be seen from the satisfaction of graduates of the
employment information given by BKK. Then, the second function has been
implemented well, it can be seen from the number of companies that
were partnering with BKK as many as 30 companies. In the fourth function has also
been well implemented because since it’s established in 2014, BKK consistently
conduct counseling and guidance, either through the program of character growth,
guest teachers and entrepreneurship guidance. Meanwhile, for the 2 other functions
run good enough and its implementation should be more optimized, because there
were still weaknesses in aspects of the implementation of recruitment, selection,
and work placements. (2) BKK SMK N 2 of South Tangerang City is overall quite
helpful in channeling graduates into the work field, in the academic year 2015/2016
the number of graduates who channeled to the work field as many as 166 people or
46% of graduates, then in the academic year 2016/2017 has increased as many as
204 people or 55% of graduates had already got a job, then it can be said that has
increased with percentage of 9%.
Keywords: Special Career Center/Special Job Fair (BKK), BKK function,
channeling graduates, Vocational High School
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Fungsi Bursa Kerja
Khusus (BKK) dalam Menyalurkan Lulusan di SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan ini sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
pada program studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk, bantuan, motivasi dan arahan kepada penulis. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Bapak Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil. Dosen pembimbing I dalam penulisan
skripsi, yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikirannya dalam
membantu, membimbing dan mendukung penulis sehingga terselesaikannya
skripsi ini.
4. Bapak Dr. Zahruddin, Lc., M.Pd. Dosen pembimbing II, yang selalu
mendukung dan membimbing dalam penulisan skripsi.
5. Seluruh dosen program studi Manajemen Pendidikan yang telah membekali
penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan selama menjalani kegiatan
perkuliahan.
6. Bapak Drs. H. Ambiar, M.Pd. Kepala SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di
sekolah tersebut.
7. Ibu Nurbayu Wijayaningsih, S.Pd.Kons. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
yang telah membantu penulis selama melaksanakan kegiatan penelitian.
iv
8. Bapak Ade Putera A., S.Pd. Ketua BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
yang telah membantu penulis selama melaksanakan kegiatan penelitian.
9. Seluruh pengurus BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan informasi sehingga dapat
terselesaikannya skripsi ini.
10. Seluruh staff SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yang memberikan
informasi dan data kepada peneliti.
11. Kedua orangtua tercinta, Bapak Joharudin dan Ibu Erliza Desiana yang selalu
memberikan do’a dan dukungan moril dan materiil sehingga penulis dapat terus
bersemangat menyelesaikan skripsi ini.
12. Nenekku tersayang, Hj. Ematusakdiah yang selalu memberikan dukungan dan
semangat dalam mengerjakan skripsi ini.
13. Adik-adikku tersayang, Rifat Zia Ul-Haq dan Rashid Ahmad Haqqi yang telah
memberikan support dalam mengerjakan skripsi ini.
14. Lala, terimakasih selalu memberikan bantuan dan motivasinya kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Seluruh teman-teman seperjuangan jurusan Manajemen Pendidikan angkatan
2013 yang telah memberikan bantuan dan memberikan semangat.
16. Teman-teman BBPP BAZIS DKI Jakarta, DDV, SHJ, dan Flamboyan (Latifah,
Tifa, Mega, Rosmayati, Pei, Sholeha) yang telah memberikan dukungan.
17. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak penulis sebutkan satu persatu. Semoga segala bantuan dan dukungan
yang diberikan mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah SWT.
Tentunya penulisan skripsi ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu setiap
kritik dan saran dapat menjadi masukan yang berarti bagi penulis, Semoga skripsi
ini, dapat bermanfaat untuk semua pihak, baik bagi penulis maupun pembaca.
Aamiin.
Jakarta, Juni 2017
Riska Hardiani
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 9
A. Deskripsi Teori ............................................................................................... 9
1. Bursa Kerja Khusus (BKK) ....................................................................... 9
a. Pengertian Bursa Kerja Khusus (BKK) .................................................. 9
b. Tujuan Bursa Kerja Khusus (BKK)...................................................... 11
c. Fungsi Bursa Kerja Khusus (BKK) ...................................................... 12
d. Sistem Pelaksanaan Bursa Kerja Khusus (BKK) ................................. 13
e. Indikator Keberhasilan Bursa Kerja Khusus ........................................ 20
2. Proses Penyaluran Lulusan ...................................................................... 21
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 28
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 32
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 32
B. Metode dan Desain Penelitian ...................................................................... 32
vi
C. Subjek Penelitian .......................................................................................... 32
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 33
E. Instrumen Penelitian..................................................................................... 34
F. Teknik Analisis Data .................................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 39
A. Gambaran Umum SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan ......................... 39
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan ........................ 39
2. Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan .............. 40
3. Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan .................. 41
4. Keadaan Guru dan Karyawan SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan .. 42
5. Keadaan Peserta Didik SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan ............ 43
6. Sarana dan Prasarana SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan ............... 44
B. Deskripsi Data .............................................................................................. 45
1. Sejarah Bursa Kerja Khusus SMKN 2 Kota Tangerang Selatan ............. 45
2. Visi dan Misi Bursa Kerja Khusus SMKN 2 Kota Tangerang Selatan ... 46
3. Susunan Pengurus Bursa Kerja Khusus SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
................................................................................................................. 47
4. Tugas dan Tanggungjawab Pengurus Bursa Kerja Khusus SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan ................................................................................... 48
5. Fasilitas Ruang Bursa Kerja Khusus SMKN 2 Kota Tangerang Selatan 50
6. Program Kerja Bursa Kerja Khusus SMKN 2 Kota Tangerang Selatan . 51
C. Analisis Data ................................................................................................ 54
1. Fungsi Bursa Kerja Khusus dalam Menyalurkan Lulusan di SMK Negeri 2
Kota Tangerang Selatan ........................................................................... 54
2. Hambatan yang Dihadapi BKK dalam Melaksanakan Fungsinya .......... 73
3. Upaya BKK untuk Mengatasi Hambatan dalam Melaksanakan Fungsinya
................................................................................................................. 76
4. Dampak BKK dalam Penyaluran Lulusan ............................................... 79
D. Temuan Hasil Penelitian .............................................................................. 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 85
A. Kesimpulan .................................................................................................. 85
vii
B. Saran ............................................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 90
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Rencana Penyusunan Skripsi ............................................................... 32
Tabel 3.2: Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Ketua BKK, Sekretaris BKK,
Divisi Penelusuran Tamatan dan Divisi Seleksi BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan ............................................................................... 35
Tabel 3.3: Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Alumni/Lulusan SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan ............................................................................... 35
Tabel 3.4: Kisi-kisi Instrumen Observasi Fungsi BKK di SMKN 2 Tangerang
Selatan ................................................................................................. 36
Tabel 3.5: Kisi-kisi Studi Dokumentasi Fungsi BKK di SMKN 2 Tangerang Selatan
............................................................................................................. 37
Tabel 4.1: Data Siswa SMKN 2 Kota Tangerang Selatan .................................... 43
Tabel 4.2: Keadaan Sarana Prasarana di SMKN 2 Kota Tangerang Selatan ........ 44
Tabel 4.3: Daftar perusahaan yang bekerjasama dengan BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2016/2017 ...................................... 59
Tabel 4.4: Daftar Rekrutmen dan Seleksi Internal di SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan Tahun 2016 ............................................................................. 66
Tabel 4.5: Daftar Kegiatan Guru Tamu tahun 2014-2016 .................................... 68
Tabel 4.6: Daftar Penelusuran Lulusan SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan 2
Tahun Terakhir .................................................................................... 79
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Skema proses penyaluran tamatan melalui BKK ............................. 26
Gambar 2.2: Skema Kerangka Berpikir ................................................................ 31
Gambar 4.1: Struktur Organisasi SMKN 2 Kota Tangerang Selatan ................... 42
Gambar 4.2: Struktur Organisasi BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan .......... 48
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 – Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 2 – Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 – Surat Keterangan Balasan dari SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
Lampiran 4 – Lembar Uji Referensi
Lampiran 5 – Instrumen Pedoman Wawancara
Lampiran 6 – Transkrip Hasil Wawancara
Lampiran 7 – Hasil Observasi
Lampiran 8 – Hasil Dokumentasi
Lampiran 9 – Daftar Guru dan Karyawan SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
Lampiran 10 – Surat Izin BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
Lampiran 11 – Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus BKK
Lampiran 12 – Program Kerja BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
Lampiran 13 – Mou Kerjasama antara BKK dengan DU/DI
Lampiran 14 – Surat Keputusan Kepengurusan BKK
Lampiran 15 – Brosur lowongan pekerjaan dan brosur kegiatan job matching
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut masyarakat
Indonesia untuk mampu bersaing secara global, terutama dalam mendapatkan
pekerjaan. Untuk bersaing secara global, maka masyarakat Indonesia perlu
mempersiapkan diri agar dapat terjun dan bersaing dengan ketat. Seperti yang
dikatakan oleh Basuki Wibawa dalam bukunya yang berjudul Manajemen
Pendidikan Teknologi Kejuruan dan Vokasi, yaitu “untuk mencapai target
kesiapan Indonesia dalam MEA maka diperlukan langkah-langkah strategis
terpadu dari hilir hingga hulu untuk proses pengembangan SDM”.1
Pengembangan SDM adalah salah satu kunci untuk menciptakan Indonesia
yang siap bersaing, tentu dengan hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan
kualitas dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia, yang bukan hanya
unggul dalam pengetahuan, tetapi juga dalam keterampilan kerja, sehingga
tenaga kerja Indonesia mampu menunjukkan eksistensinya bahwa mereka dapat
bersaing dan siap untuk memasuki pasar global.
Pendidikan formal dapat dijadikan salah satu sarana untuk meningkatkan
kualitas dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia. Pendidikan formal
akan menyiapkan lulusannya agar memiliki keunggulan di dunia kerja. Salah
satu jenis pendidikan formal yaitu melalui jalur Pendidikan Kejuruan. Menurut
Wowo Sunaryo Kuswana dalam bukunya yaitu Dasar-dasar Pendidikan Vokasi
dan Kejuruan, menyatakan bahwa “Pendidikan Kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta belajar terutama untuk
bekerja dalam bidang tertentu.”2 Pendidikan Kejuruan akan mempersiapkan
1 Basuki Wibawa, Manajemen Pendidikan Teknologi Kejuruan dan Vokasi, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2017), h. 53 2 Wowo Sunaryo Kuswana, Dasar-dasar Pendidikan Vokasi dan Kejuruan, (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 3
2
lulusannya untuk memasuki dunia kerja, memiliki kualitas dan kompetensi,
serta menghasilkan lulusan siap pakai dan mampu bersaing di pasar kerja.
Salah satu cakupan pendidikan kejuruan adalah Sekolah Menengah
kejuruan (SMK). SMK adalah sekolah yang secara khusus dirancang untuk
mempersiapkan siswa pada tingkat menengah untuk memasuki lapangan kerja.
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 1 ayat 15 bahwa “Sekolah Menengah
Kejuruan, yang selanjutnya disingkat SMK, adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau
MTs.”3
SMK diharapkan dapat membuat siswanya siap terjun ke dunia kerja
dengan segala pengetahuan dan kompetensi yang dimilikinya. Hal ini sesuai
dengan yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990
tentang Pendidikan Menengah pada pasal 3 ayat 2, yaitu “Pendidikan menengah
kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap professional”4
Idealnya lulusan sekolah menengah kejuruan dapat diserap langsung oleh
dunia kerja. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kemunculan lembaga
sekolah menengah kejuruan di Indonesia semakin banyak, sehingga
menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi sekolah untuk menyalurkan
lulusannya ke dunia kerja. Menurut Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan
Kebudayaan berdasarkan update terakhir tahun 2016, melalui buku Statistik
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2016/2017 dituliskan bahwa jumlah SMK
aktif yang terdata mencapai 13.236 SMK diseluruh Indonesia, dengan
3 Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 1 ayat 15, h. 5 4 Peraturan pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah Pasal 3 ayat 2,
h. 2
3
pembagian SMK Negeri berjumlah 3.434, dan SMK Swasta berjumlah 9.802.5
Bisa dibayangkan jika SMK diseluruh Indonesia setiap tahunnya meluluskan
100 siswa, maka akan ada puluhan ribu lulusan SMK dengan jurusan dan
keahlian yang sama. Sedangkan hal ini tidak sebanding dengan ketersediaan
lapangan kerja di Indonesia. Lapangan kerja di Indonesia tidak selalu dapat
menyerap semua lulusan dari SMK. Apalagi kompetensi yang dimiliki lulusan
SMK beragam, dan mengharuskan mereka untuk bersaing ketat dengan para
lulusan lain untuk dapat memasuki dunia kerja.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang termuat dalam surat kabar
harian Kompas online, edisi 4 Mei 2016, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Februari 2016 berdasarkan pendidikannya didominasi oleh lulusan SMK, yaitu
TPT tertinggi terdapat pada lulusan SMK dengan persentase sebesar 9,84
persen, dibandingkan dengan lulusan SMA yaitu sebesar 6,95 persen dan
lulusan SMP sebesar 5,76 persen.6 Tidak adanya kesesuaian antara output
pendidikan kejuruan dengan ketersediaan dan kebutuhan lapangan kerja
menyebabkan lulusan SMK banyak yang belum terserap di dunia kerja. Hal ini
menyebabkan timbulnya kesenjangan antara kebijakan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah dengan kenyataan yang ada. Pemerintah mengharapkan lulusan dari
SMK dapat langsung terserap di dunia kerja, tetapi ketatnya persaingan pada
kenyataannya menimbulkan jumlah pengangguran lulusan SMK justru semakin
meningkat dan tidak langsung terserap di dunia kerja.
Kemampuan lulusan SMK untuk mengisi lapangan kerja, baik di
perusahaan, instansi maupun menciptakan lapangan kerja sendiri merupakan
salah satu indikator keberhasilan SMK. Maka dari itu, pihak SMK harus bisa
mengelola dan menyalurkan lulusannya agar dapar terserap di dunia kerja.
Untuk dapat menyalurkan lulusannya, SMK mempunyai salah satu unit kerja
yaitu Bursa Kerja Khusus (BKK).
5 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan
Kebudayaan, Statistik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2016/2017, (Jakarta: PDSPK
Kemikbud, 2017), h. 10 6 Koran Kompas,
(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/05/04/153200726/Lulusan.SMK.dan.Diploma.Lebi
h.Rentan.Nganggur.Ketimbang.Lulusan.SD, diakses pada Minggu, 13 Juni 2016, 10:23)
4
Menurut Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, yaitu “BKK
adalah bursa kerja yang berada di satuan pendidikan menengah kejuruan dan
pendidikan tinggi untuk melakukan kegiatan pelayanan antar kerja khusus bagi
siswa/mahasiswa dan alumninya sendiri.”7 Bursa Kerja Khusus dibuat untuk
membantu lulusan SMK dalam mencari pekerjaan dan sebagai perantara dunia
usaha dalam merekrut tenaga kerja. Adanya Bursa Kerja Khusus sangat
diperlukan bagi SMK sebagai lembaga yang menyalurkan lulusan ke dunia
kerja.
BKK berfungsi dalam memfasilitasi lulusan untuk mendapat pekerjaan,
termasuk memberi pelayanan informasi ketenagakerjaan, pasar kerja dan
menjalin hubungan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI).
Dengan adanya BKK, maka pihak sekolah akan terbantu dalam menyalurkan
lulusan ke dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) yang sesuai dengan
keinginan dan jenis keahlian yang dimiliki oleh para lulusannya. BKK yang
dikelola secara optimal akan memberikan dampak positif bagi peserta didik
yang akan menyelesaikan studi maupun bagi alumni di sekolah tersebut,
sehingga siswa merasa adanya jaminan memperoleh pekerjaan setelah lulus
melalui suatu wadah yang bernama Bursa Kerja Khusus (BKK).
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan merupakan Sekolah Menengah
Kejuruan yang memiliki empat kompetensi keahlian yaitu Akuntansi (AK),
Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Multimedia (MM), dan Teknik Sepeda
Motor (TSM). SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan mempunyai kontribusi
yang besar untuk mempersiapkan lulusannya dalam memasuki dunia kerja.
Upaya yang dilakukan SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yaitu dengan
membekali peserta didik berupa pengetahuan, teknologi, keterampilan, dan
kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Selanjutnya,
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan menyiapkan peserta didik agar menjadi
manusia produktif yang mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan
yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
7 Direktorat Jendral Binapenta Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Buku
Pintar Binapenta, (Jakarta: Direktorat Jendral Binapenta, kemnaker RI, 2014), hlm. 24
5
menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan juga memberikan pelayanan kepada
lulusannya berupa program penyaluran tenaga kerja, hal ini bertujuan untuk
membantu lulusan dalam mencari pekerjaan sesuai dengan bidangnya dan
mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. Salah satu cara untuk
menyalurkan lulusan yaitu dengan membentuk Bursa Kerja Khusus (BKK).
Indikator kesuksesan Sekolah Menengah Kejuruan bukan hanya dilihat
dari perolehan nilai dalam Ujian Nasional dengan tingkat kelulusan tinggi,
melainkan juga ditentukan dengan seberapa besar tingkat keterserapan lulusan
di dunia kerja. Sehingga SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, melakukan
upaya secara khusus dengan menggandeng dunia usaha dan industri.
Tujuannya, agar peserta didik yang telah selesai menimba ilmu di sekolah dapat
terakomodir dan siap berkompetisi serta dapat terserap langsung di dunia kerja.
Adanya Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
adalah sebagai ajang penyaluran kompetensi para peserta didik sewaktu
menimba ilmu di sekolah, kemudian juga untuk menjalin kerjasama dengan
pihak-pihak perusahaan.
Sampai dengan saat ini BKK SMK Negeri 2 Tangerang Selatan bekerja
sama dengan PT. Honda Astra Motor, PT. AEON Indonesia, PT. Pharos, PT.
Indomarco Prismatama, dan lain sebagainya. Akan tetapi, kerjasama yang
dilakukan perusahaan dengan BKK, tiap tahun bisa saja berubah tergantung
oleh pihak luar yang bersedia dan menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
tersebut, sehingga terkadang sering terjadi ketidaksesuaian antara jumlah
peminat dengan kuota yang tersedia. Hal ini menyebabkan ketidakpastian
penyerapan lulusan di dunia kerja setiap tahunnya, karena perusahaan juga
menyesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerjanya, sehingga jumlah penyaluran
lulusan SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan ke dunia kerja, tiap tahun
berubah-ubah dan menyesuaikan dengan perusahaan.
Permasalahan lain yang timbul yaitu pihak BKK sendiri kurang
mengadakan sosialisasi tentang info lowongan kerja dan kurang jelasnya info
lowongan pekerjaan, seperti di website sekolah dan pihak BKK juga kurang
6
meng-update data lulusan sehingga menyulitkan dalam memberikan informasi
pekerjaan. Dalam menjalankan fungsinya BKK juga mengalami hambatan-
hambatan karena tidak semua perusahaan mau terbuka menerima tenaga kerja,
sehingga BKK membutuhkan lebih banyak dukungan dari Disnaker. Kemudian
hambatan juga berasal dari siswa dan orang tua siswa, siswa yang sudah
mendaftar rekrutmen terkadang mundur secara tiba-tiba, dan siswa yang sudah
lolos seleksi namun karena penempatan kerjanya jauh siswa tersebut tidak
menerima pekerjaan itu karena tidak adanya izin dari orang tua. Selanjutnya
dari sisi pengurus BKK juga memainkan peran ganda, selain menjadi pengurus
BKK juga sebagai guru normatif dan produktif sehingga sulit membagi waktu.
Permasalahan-permasalahan penyaluran lulusan melalui BKK sekolah
dapat menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran dari lulusan SMK.
Oleh karena itu, mengingat pentingnya Bursa Kerja Khusus (BKK), maka
fungsi BKK dalam menyalurkan lulusan di SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan perlu mendapat perhatian. Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut ke dalam
sebuah penelitian dengan judul “Fungsi Bursa Kerja Khusus (BKK) dalam
Menyalurkan Lulusan di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengidentifikasi
masalah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Kurangnya sosialisasi tentang info lowongan pekerjaan oleh Bursa Kerja
Khusus SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
2. Pengurus BKK yang memainkan peran ganda sebagai guru normatif dan
produktif
3. Kurang update-nya data lulusan sehingga menyulitkan untuk memberikan
informasi lowongan pekerjaan
4. Kurang terbukanya pihak perusahaan untuk diajak kerjasama dengan BKK
5. Kurangnya bimbingan karir dan penyuluhan bagi siswa yang akan
mengikuti rekrutmen tenaga kerja
7
6. Tidak sesuainya jumlah peminat dengan kuota pekerjaan yang tersedia
7. Rendahnya kepercayaan diri lulusan dalam menghadapi seleksi tenaga kerja
8. Kurangnya pemanfaatan fungsi BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
oleh lulusan dalam mencari informasi pekerjaan
9. Lemahnya dukungan orang tua terkait izin penempatan kerja yang jauh
10. Jauhnya letak perusahaan dari kediaman/tempat tinggal siswa
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, agar
penelitian ini tidak terlalu luas dan lebih terarah, maka penelitian ini akan
dibatasi pada masalah “Belum optimalnya BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam menjalankan fungsinya untuk menyalurkan lulusan”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian
ini adalah ’Bagaimana fungsi Bursa Kerja Khusus dalam menyalurkan lulusan
di SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah “untuk menjelaskan fungsi Bursa Kerja Khusus dalam
menyalurkan lulusan di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan”.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak di antaranya:
1. Kelembagaan/Institusional
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan program studi Manajemen
Pendidikan untuk penelitian terkait atau sebagai contoh penelitian dimasa
yang akan datang, khususnya mengenai fungsi Bursa Kerja Khusus (BKK)
dalam menyalurkan lulusan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
8
2. Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi atau
masukan dan pertimbangan dalam upaya peningkatan fungsi BKK dalam
menyalurkan lulusan ke dunia kerja.
3. Peneliti
Menambah wawasan untuk dapat berfikir secara kritis dan sistematis dalam
menghadapi suatu permasalahan, dan sebagai salah satu syarat akademis
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Bursa Kerja Khusus (BKK)
a. Pengertian Bursa Kerja Khusus (BKK)
Bursa Kerja Khusus merupakan lingkup kecil dari Bursa Kerja.
Bursa Kerja adalah lembaga yang menjalankan fungsi penempatan
untuk mempertemukan antara pencari kerja dan pengguna tenaga kerja.1
Menurut Carol C. Kanar dalam bukunya yang berjudul The Student
Confident mengatakan bahwa “a job fair is an event where companies
set up booths and send representatives to collect resumes and screen
potential candidates for positions they need to fill”.2 (dengan
terjemahan bursa kerja adalah sebuah acara di mana perusahaan
mendirikan stand dan mengirim perwakilan untuk mengumpulkan
resume dan menyaring kandidat yang berpotensi untuk mengisi posisi
yang mereka butuhkan). Kemudian Arlene M. Muller juga berpendapat
bahwa “A job fair is an event, usually sponsored by a local community,
at which representatives from multiple employers gather to meet
prospective employees and explain the opportunities available in their
companies”.3 (dengan terjemahan bursa Kerja adalah sebuah acara,
biasanya disponsori oleh komunitas lokal, dimana perwakilan dari
beberapa pemberi kerja berkumpul untuk bertemu calon karyawan dan
menjelaskan kesempatan yang tersedia di perusahaan mereka)
Jadi, menurut beberapa pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa
bursa kerja adalah sebuah acara atau bursa yang menjadi tempat untuk
1 Keputusan Direktur Jendral Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri
No. KEP-131/DPPTKDN/XI/2004 tentang Petunjuk Teknis Bursa Kerja Khusus, h. 4 2 Carol C. Kanar, The Confident Student, Eighth Edition, (Wadsworth: Cengage Learning,
2014), p. 343 3 Arlene M. Muller, How to Survive and Maybe Even Love Health Professions School:
Retention and Career Guide, (Philadelphia: E.A Davis Company, 2011), p. 129
10
mempertemukan atau menghubungkan para pencari kerja dengan pihak
penyedia kerja untuk dapat mengisi posisi kerja yang dibutuhkan.
Dengan adanya bursa kerja para pencari kerja akan termudahkan karena
bursa kerja merekrut para pencari kerja untuk disalurkan atau dipasarkan
ke dunia usaha dan dunia industri (DU/DI).
Bursa kerja juga dilaksanakan di lembaga pendidikan terutama
pendidikan menengah kejuruan untuk lebih memudahkan para siswa
atau alumninya dalam mendapatkan pekerjaan. Bursa Kerja yang ada di
satuan pendidikan ini dinamakan dengan Bursa Kerja Khusus. Menurut
Direktur Jendral Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dalam
Negeri, “Bursa Kerja Khusus yang selanjutnya disebut BKK adalah
Bursa Kerja yang berada di lingkungan Satuan Pendidikan Menengah,
di Satuan Pendidikan Tinggi dan di Lembaga Pelatihan Kerja”.4
Sedangkan Bursa Kerja Khusus menurut Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI, yaitu “BKK adalah bursa kerja yang berada di satuan
pendidikan menengah kejuruan dan pendidikan tinggi untuk melakukan
kegiatan pelayanan antar kerja khusus bagi siswa/mahasiswa dan
alumninya sendiri.”5
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
Bursa Kerja Khusus (BKK) adalah sebuah lembaga yang ada di satuan
pendidikan menengah kejuruan, pendidikan tinggi, dan Lembaga
Pelatihan Kerja, yang mengadakan kegiatan pelayanan bagi
siswa/mahasiswa dan alumni dalam mencari pekerjaan dan
menyalurkannya ke dunia usaha dan dunia industri(DU/DI) serta
sebagai perantara bagi dunia usaha dalam merekrut tenaga kerjanya.
4 Keputusan Direktur Jendral Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri,
loc. cit 5 Direktorat Jendral Binapenta Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Buku
Pintar Binapenta, (Jakarta: Direktorat Jendral Binapenta, kemnaker RI, 2014), h. 24
11
b. Tujuan Bursa Kerja Khusus (BKK)
Menurut Perjanjian Kerjasama antara Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dan Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia pasal 2
ayat 1, menyatakan bahwa “Bursa Kerja di satuan pendidikan menengah
bertujuan untuk memberikan pelayanan antar kerja kepada pencari kerja
bagi para siswa dan tamatan sekolah yang bersangkutan, mencakup
pemberian informasi pasar kerja, penaftaran pencari kerja, penyuluhan
dan bimbingan jabatan.”6 Sedangkan menurut Nirmala Adhi Yoga
Pambayun, secara eksplisit tujuan dari BKK adalah sebagai berikut:
1) Mempertemukan tamatan SMK dengan DU/DI;
2) Memberikan peluang saling berinteraksi antara tamatan SMK dan
DU/DI untuk menawarkan kompetensi yang dimiliki;
3) Meningkatkan hubungan kerjasama SMK dengan DU/DI melalui
pendekatan personil pengelola SMK dengan perwakilan industri;
4) Meningkatkan wawasan tamatan SMK tentang peluang kerja di
DU/DI, sehingga tamatan dapat memilih peluang kerja sesuai
kompetensinya;
5) Terjadinya proses rekrutmen sesuai dengan formasi kerja dan
kompetensi yang dibutuhkan;
6) Terserapnya tamatan ke dunia kerja.7
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Bursa Kerja
Khusus memiliki tujuan untuk mempertemukan lulusan dengan dunia
kerja agar terjadinya interaksi antara lulusan dan pihak DU/DI sehingga
para lulusan dapat terserap ke dunia kerja yang sesuai dengan
kompetensinya dan hubungan kerjasama SMK dengan DU/DI juga akan
semakin meningkat. Selain itu, Bursa Kerja Khusus (BKK) memiliki
tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para pencari kerja sebagai
perantara untuk terjun ke dunia kerja dan dunia industri. Jadi, dengan
adanya Bursa Kerja Khusus di satuan pendidikan diharapkan agar setiap
6 Perjanjian Kerjasama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen
Tenaga Kerja Republik Indonesia, No. 076/U/1993 dan No. KEP.215/MEN/1993 tentang
Pembentukan Bursa Kerja dan Pemanduan Penyelenggaraan Bursa Kerja di Satuan Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Tinggi, h. 7 7 Nirmala Adhi Yoga Pambayun, Kinerja Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Negeri
Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa di Kabupaten Sleman, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol. 4
(Yogyakarta: Univeristas Negeri Yogyakarta, 2014), h. 248
12
lulusan dapat dengan mudah terserap di dunia kerja, dan mendapatkan
pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahlian dan kompetensinya.
c. Fungsi Bursa Kerja Khusus (BKK)
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam Buku
Panduan Sistem Pusat Karir menjelaskan bahwa fungsi Bursa Kerja
Khusus (BKK) adalah sebagai berikut :
1) Memfasilitasi pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaannya
sesuai dengan bakat, minat dan keterampilannya;
2) Membantu perusahaan pengguna tenaga kerja untuk
menyediakan dan mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas,
terampil dan professional sesuai dengan kebutuhan perusahaan;
3) Melaksanakan rekrutmen tenaga kerja melalui bursa kerja;
4) Mengurangi angka pengangguran melalui peningkatan
penempatan tenaga kerja.8
Kemudian Luh Masdarini juga berpendapat mengenai fungsi dari
BKK yaitu:
Fungsi Bursa Kerja Khusus adalah mempertemukan antara pencari
kerja dan pengguna kerja. Dengan kata lain, BKK merupakan
jembatan antara SMK dengan dunia industri. Fungsi tersebut
diwujudkan dalam kegiatan utama BKK antara lain: memberikan
informasi pasar kerja, pendaftaran pencari kerja, memberikan
penyuluhan dan bimbingan jabatan, penyaluran dan penempatan
pencari kerja.9
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan
bawa fungsi dari Bursa Kerja Khusus (BKK) adalah memfasilitasi para
pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan termasuk memberikan
informasi ketenagakerjaan kepada siswa dan alumni mulai dari
menerima, menampung, mengidentifikasi, mendata jenis-jenis
informasi yang didapat dari dunia kerja, dan menyampaikan informasi
8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Buku Panduan Sistem Pusat Karir, (Jakarta:
Kementerian Pendidikan Nasional, 2012), Edisi 2, h. 5-6 9 Luh Masdarini, Usaha-Usaha Penyaluran Lulusan Sekola Menengah Kejuruan melalui
Optimalisasi Peran Bursan Kerja Khusus, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2014),
Edisi Prosiding Konvensi Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (APTEKINDO)
ke-7 FPTK UPI, Bandung 13-14 November 2014, h. 593
13
tersebut kepada siswa/alumni sekolah yang bersangkutan. Kemudian
menjalin kerjasama dengan pihak dunia kerja, melaksanakan kegiatan
rekrutmen, memberikan penyuluhan dan bimbingan jabatan, serta
meningkatkan penempatan kerja untuk mengurangi angka
pengangguran. Bursa Kerja Khusus juga berfungsi untuk membantu
pelaksanaan pengembangan dan penyempurnaan karir siswa dan
lulusannya, bekerjasama dengan pihak bimbingan konseling.
d. Sistem Pelaksanaan Bursa Kerja Khusus (BKK)
Di dalam Bursa Kerja Khusus terdapat sistem pelaksanaan BKK
yang berisi komponen-komponen BKK. Komponen-komponen BKK
tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Dasar Hukum Pelaksanaan Bursa Kerja Khusus (BKK)
Dasar hukum pelaksanaan BKK adalah landasan yuridis yang
digunakan oleh BKK sebagai pedoman untuk melaksanakan suatu
hal dan untuk mencapai tujuannya. Menurut Keputusan Direktur
Jendral Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri,
dasar-dasar hukum Bursa Kerja Khusus, yaitu:
a) Undang-Undang No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor
Ketenagakerjaan di Perusahaan
b) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
c) Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
d) Keputusan Presiden RI No. 4 Tahun 1980 tentang Wajib
Lapor Lowongan Pekerjaan
e) Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. KEP-
207/MEN/1990 tentang Sistem Antar Kerja
f) Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. KEP-
203/MEN/1999 tentang Penempatan Tenaga Kerja di dalam
Negeri
g) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.
KEP-230/MEN/2003 tentang Golongan dan Jabatan Tertentu
yang Dapat Dipungut Biaya Penempatan Tenaga Kerja.
h) Keputusan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan dan
Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan
Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja
Departemen Tenaga Kerja No. 009/C/KEP/U/1994 dan No.
14
KEP.02/BP/1994 tentang Pembentukan Bursa Kerja di
Satuan Pendidikan Menengah dan Pemanduan Penyelenggara
Bursa Kerja10
Berdasarkan pedoman dasar hukum di atas, maka BKK
diharapkan dapat melaksanakan aktivitasnya secara teratur dan
sistematis, mulai dari perencanaan, pengelolaan sampai evaluasi,
agar semua kegiatan BKK dapat terarah dan adanya pijakan dalam
melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang berlaku.
2) Ruang Lingkup Kegiatan Bursa Kerja Khusus (BKK)
Bursa Kerja Khusus (BKK) dalam menjalankan segala aktivitas
pelayanannya harus sesuai dengan ruang lingkup atau cakupan
kegiatan BKK, dalam hal ini menurut Keputusan Direktur Jendral
Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri, ruang
lingkup kegiatan BKK berdasarkan mekanisme antar kerja meliputi:
a) Pendaftaran dan pendataan pencari kerja yang telah
menyelesaikan pendidikan atau pelatihannya;
b) Pendataan lowongan kesempatan kerja;
c) Pemberian bimbingan kepada pencari kerja lulusannya untuk
mengetahui bakat, minat dan kemampuannya sesuai
kebutuhan pengguna tenaga kerja atau untuk berusaha
mandiri;
d) Penawaran kepada pengguna tenaga kerja mengenai
persediaan tenaga kerja;
e) Pelaksanaan verifikasi sebagai tindak lanjut dan pengiriman
dan penempatan yang telah dilakukan;
f) Pelaksanaan kegiatan Pameran Bursa Kerja (Job Fair) dan
kegiatan sejenisnya.11
Selain itu, ruang lingkup kegiatan BKK menurut Buku Panduan
Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja Antar Daerah,
yaitu:
10 Keputusan Direktur Jendral Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri,
op. cit. h. 2 11 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Media Komunikasi dan Inspirasi: Jendela
Pendidikan dan Kebudayaan Edisi V (Jakarta: Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
(BKLM) Kemendikbud, 2016), h. 17
15
1. Penyusunan database siswa lulusan SMK pencari kerja dan
perusahaan pencari tenaga kerja dan penelusuran tamatan
siswa SMK.
2. Menjaring informasi tentang pasar kerja melalui iklan di
media massa, internet, kunjungan ke dunia usaha (industry)
maupun kerjasama dengan lembaga penyalur tenaga kerja dan
Kementerian yang membidangi ketenagakerjaan
3. Membuat leaflet informasi dan pemasaran lulusan SMK yang
dikirim ke dunia usaha/dunia industri yang terkait
Kementerian yang membidangi ketenagakerjaan.
4. Penyaluran calon tenaga kerja lulusan SMK ke dunia usaha
dan industri.
5. Melakukan proses tindak lanjut hasil pengiriman dan
penempatan tenaga kerja melalui kegiatan penjajakan dan
verifikasi
6. Mengadakan program pelatihan keterampilan
tambahan/khusus bagi siswa dan lulusan SMK disesuaikan
dengan bidang keahlian yang diperlukan.
7. Mengadakan program bimbingan menghadapi tahapan proses
penerimaan siswa dalam suatu pekerjaan (wawancara,
psikotest)
8. Memberikan informasi kepada para alumni ataupun para
lulusan SMK yang membutuhkan informasi tentang
lowongan kerja.12
Jadi, secara umum ruang lingkup kegiatan kerja Bursa Kerja
Khusus (BKK) khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
yaitu, BKK mengumpulkan informasi pekerjaan dari berbagai
pihak, lalu setelah semua informasi tersebut didapat, selanjutnya
informasi tersebut diberikan kepada siswa maupun lulusan yang
belum mendapatkan pekerjaan agar mendaftar. Setelah BKK
merekrut para lulusan, selanjutnya para lulusan akan mengikuti
seleksi sebagai calon tenaga kerja. Setelah itu BKK akan
memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada calon tenaga kerja
tersebut agar dapat diketahui bakat, minat, kompetensi atau
kemampuan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja
sekarang.
12 Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah, Buku
Panduan Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja Antar Daerah, (Semarang: Balai
Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja, 2015), h. 15-16
16
Kegiatan selanjutnya, lulusan disalurkan sebagai calon tenaga
kerja yang siap ditempatkan atau dikirim ke dunia usaha dan dunia
industri (DU/DI). Kemudian setelah kegiatan penyaluran atau
penempatan, BKK akan melakukan verifikasi dengan industri
tempat kerja sebagai tindak lanjut dari pengiriman dan penempatan
yang telah dilakukan.
3) Tugas dan Tanggung Jawab Bursa Kerja Khusus (BKK)
Tugas dan tanggung jawab bursa kerja di satuan pendidikan
menengah menurut Perjanjian Kerjasama antara Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Tenaga Kerja
Republik Indonesia pasal 5 ayat 4, yaitu:
a. Memberikan pelayanan antar kerja kepada siswa dan tamatan
sekolah menengah yang bersangkutan, meliputi informasi
pasar kerja, penyuluhan dan bimbingan karir, pendaftaran
pencari kerja dan bertanggung jawab mengusahakan
penempatannya, baik melalui mekanisme Antar Kerja Lokal,
Antar Kerja Daerah dan Antar Kerja Negara serta penyediaan
tenaga kerja untuk mengikuti pelatihan sambil bekerja (on the
job training) baik di dalam maupun di luar negeri. b. Memberikan pelayanan antar kerja kepada pemberi kerja
meliputi informasi penyediaan tenaga kerja dan bertanggung
jawab mengusahakan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja.13
Kemudian dalam buku Manajemen Bursa Kerja Khusus,
Hermansyah, dkk. berpendapat bahwa secara garis besar tugas Bursa
Kerja disatuan Pendidikan Menengah, Pendidikan Tinggi dan
lembaga Pelatihan Kerja adalah sebagai berikut:
1. Memberi pelayanan informasi ketenagakerjaan kepada
pelajar/siswa/mahasiswa dan alumni yang akan memasuki
lapangan/dunia kerja.
2. Membina dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan
Lembaga Pemerintah dan Swasta, termasuk dunia usaha dan
alumni dalam pengadaan informasi ketenagakerjaan termasuk
13 Perjanjian Kerjasama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen
Tenaga Kerja Republik Indonesia, op. cit. h. 9
17
informasi tentang latihan kerja dan penyalurannya sebagai
tenaga kerja.
3. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan rekrutmen dan
seleksi calon pekerja/karyawan atas permintaan bantuan baik
dari Depnaker/Lembaga Pemerintah lain atau Swasta atas
bimbingan Departemen Tenaga Kerja.
4. Membina hubungan dengan alumni yang telah bekerja dan
berhasil dalam bidang usaha untuk membantu memberi
peluang menyalurkan, menempatkan alumni baru dari
almamaternya yang memerlukan pekerjaan.
5. Membantu usaha pengembangan dan penyempurnaan
program pendidikan dan memperhatikan tuntutan lapangan
kerja serta meningkatkan peran tenaga pengajar dalam
pembinaan karir siswa/pelajar/mahasiswa dan alumni.
6. Melakukan kegiatan pengembangan SDM meliputi
pengembangan Soft Skill dan Hard Skill.14
Berdasarkan uraian di atas, tugas BKK adalah memberikan
pelayanan kepada para siswa dan lulusan, membina kerjasama
dengan pihak dunia kerja, mengadakan kegiatan rekrutmen dan
seleksi. Selain itu, BKK harus bertanggung jawab untuk
mengusahakan segala kebutuhan tenaga kerja, mulai dari
penyediaan informasi lowongan pekerjaan, memberikan penyuluhan
dan bimbingan karir, melakukan kegiatan pengembangan soft skill
dan hard skill, hingga penempatannya melalui sistem Antar Kerja.
Kemudian Bursa Kerja Khusus juga diawasi dalam
melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawabnya, seperti
yang dinyatakan pada pasal 9, yaitu “pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan bursa kerja serta pelaksanaan pemanduan
penyelenggara bursa kerja dilaksanakan secara terpadu oleh
Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing”.15
14 Hermansyah, dkk, Manajemen Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK, (Yogyakarta:
Paramitra Publishing, 2009), h. 13-14 15 Perjanjian Kerjasama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen
Tenaga Kerja Republik Indonesia, op. cit. h. 12
18
Jadi, Bursa Kerja Khusus diawasi oleh Kementerian Tenaga
Kerja dan juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini
perlu diawasi agar BKK dapat menjalankan semua tugas dan
tanggung jawabnya dengan efektif sesuai dengan peraturan yang
berlaku, agar BKK dapat menjadi wadah yang tepat untuk
menyalurkan lulusan sehingga keterserapan lulusan ke dunia kerja
akan terus mengalami peningkatan dan tingkat pengangguran
semakin berkurang.
4) Pembiayaan/Anggaran Bursa Kerja Khusus (BKK)
Menurut Perjanjian Kerjasama antara Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan dan Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia
No. 076/U/1993 dan No. KEP,215/MEN/1993 pada Bab XI pasal
10, menyatakan bahwa:
Biaya pelaksanaan kegiatan bursa kerja di satuan pendidikan
menengah dibebankan pada unit kerja masing-masing dan dari
segi imbalan jasa antar kerja yang tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Untuk
membiayai pelaksanaan pemanduan penyelenggara bursa kerja
di satuan pendidikan menengah dibebankan kepada anggaran
Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan sesuai dengan anggaran yang tersedia.16
Jadi, biaya atau anggaran BKK dalam melaksanakan kegiatan
dibebankan pada masing-masing BKK, dan dari imbalan jasa antar
kerja, sementara itu untuk biaya pemanduan penyelenggara BKK
yang meliputi kegiatan penyuluhan dan bimbingan antar kerja yang
diberikan kepada guru pembimbing, bagian tata usaha atau guru
yang ditunjuk sekolah terkait, berasal dari Departemen Tenaga
Kerja dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
5) Pertanggungjawaban Kegiatan Bursa Kerja Khusus (BKK)
16 Ibid, h. 12
19
Bursa Kerja Khusus (BKK) melaporkan dan
mempertanggungjawabkan semua kegiatannya secara periodik.
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pembinaan dan
Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri, pada pasal 12 menyatakan
bahwa,
kegiatan yang dilakukan oleh BKK setiap bulan, triwulan dan
tahunan harus dilaporkan kepada instansi yang bertanggung
jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota setempat
dengan tembusan kepada menteri u.p. Direktur Jenderal
Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri
dengan menggunakan formulir.17
Kemudian di dalam pasal 14 juga dijelaskan apabila BKK tidak
melaporkan kegiatannya, maka
BKK yang tidak memberikan laporan dan atau tidak melakukan
kegiatan selama 6 (enam) bulan berturut-turut akan dilakukan
evaluasi dan pembinaan. Apabila setelah diadakan evaluasi dan
pembinaan, BKK tidak melakukan kegiatan selama 12 (dua
belas) bulan berturut-turut dan diperkuat dengan tidak adanya
laporan maka instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan Kabupaten/Kota mencabut Surat Persetujuan
Pendirian BKK.18
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pertanggungjawaban segala kegiatan yang dilakukan BKK yaitu
dengan membuat laporan pertanggungjawaban yang diserahkan
secara berkala kepada instansi bidang ketenagakerjaan di daerah
setempat, laporan tersebut harus memuat data lulusan, lowongan
pekerjaan yang terdaftar serta lulusan yang terserap di dunia kerja.
Apabila BKK tidak memberikan laporan selama 6 bulan maka akan
mendapatkan sanksi berupa evaluasi dan pembinaan, namun apabila
laporan tidak diberikan selama 12 bulan, maka izin pendirian BKK
akan dicabut
17 Keputusan Direktur Jendral Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri,
op. cit. h.11 18 Ibid, h. 12
20
e. Indikator Keberhasilan Bursa Kerja Khusus
Dalam menjalankan tugasnya, Bursa Kerja Khusus mempunyai
acuan atau tolak ukur yang menjadi indikator keberhasilannya, antara
lain sebagai berikut:
1) Tercapainya pelayanan informasi ketenagakerjaan pada tamatan
SMK yang bermanfaat bagi alumni dalam memudahkan akses
lowongan pekerjaan sesuai dengan relevansi kompetensi, potensi
dan analisis jabatan (informasi lowongan kerja).
2) Adanya data tamatan SMK yang valid sesuai dengan kualifikasi
alumni, sehingga akan mempermudah DU/DI dalam mengakses
data dalam rangka pemenuhan calon tenaga kerja (canaker) di
perusahaan (database tamatan).
3) Adanya data keterserapan tamatan SMK yang diharapkan dapat
mengetahui sejauh mana jumlah tamatan yang telah terserap di
DU/DI (laporan keterserapan).
4) Adanya data penelusuran tamatan, yaitu untuk mengetahui
keberadaan tamatan secara keseluruhan baik yang bekerja,
wirausaha, melanjutkan pendidikan dan yang belum bekerja.
Kegiatan ini dilakukan secara periodik.
5) Tercapainya pengembangan hubungan kerja sama dengan DU/DI
yang dibuktikan dengan adanya MoU, baik berkaitan dengan
proses rekruitmen maupun MoU dalam bidang lain.
6) Terjalinnya hubungan alumni SMK dengan sekolah yang
dibuktikan dengan terbentuknya ikatan alumni dari SMK tersebut
(website alumni).
7) Adanya sinkronisasi pembelajaran antara DU/DI dengan sekolah
sehingga ada kesamaan program pembelajaran yang ada di
sekolah sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh
perusahaan (adanya kegiatan sinkronisasi dan validasi kurikulum).
8) Adanya pembelajaran soft skill, sebagai bekal masuk dunia kerja
dengan menghadirkan narasumber dari perusahaan atau biro
konsultasi.19
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa indikator
diatas merupakan acuan atau tolak ukur yang dapat digunakan untuk
melihat sejauh mana keberhasilan Bursa Kerja Khusus, mulai dari
ketercapaian pelayanan informasi lowongan pekerjaan, adanya
pendataan alumni, keterserapan lulusan ke dunia kerja dan penelusuran
19 Tim Sustainable Economic Development through Technical and Vocational Education
and Training (SED-TVET), Mengembangkan Kerja Sama yang Efektif antara Lembaga Diklat
Kejuruan dan Industri: Pedoman Pelaksanaan (Jakarta: GIZ, 2016), h. 30
21
lulusan, adanya kerjasama dengan pihak dunia usaha dan dunia industri,
adanya website alumni untuk menjalin hubungan dengan alumni,
adanya penyesuaian kurikulum dengan kompetensi yang dibutuhkan
dunia kerja, dan yang terakhir yaitu adanya pembelajaran soft skill.
2. Proses Penyaluran Lulusan
Menurut KBBI penyaluran berasal dari kata salur yang berarti alir atau
arah. Kemudian penyaluran adalah proses, cara, dan perbuatan
menyalurkan. Sementara menyalurkan adalah mengalirkan atau
mengarahkan.20 Sedangkan lulusan menurut KBBI adalah yang sudah lulus
dari ujian, atau tamatan.21 Maka penyaluran lulusan bisa diartikan sebagai
suatu proses, cara, dan perbuatan menyalurkan/mengarahkan lulusan.
Kegiatan penyaluran lulusan ini dilaksanakan untuk
menyalurkan/mengarahkan lulusan agar dapat terserap ke dunia kerja yang
tepat dan sesuai dengan minat, bakat, dan keterampilan yang dimilikinya.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyalurkan lulusan ke
dunia kerja yaitu dengan cara rekrutmen, seleksi, dan penempatan tenaga
kerja. Tahapan yang dilakukan dalam penyaluran lulusan ke dunia kerja
adalah sebagai berikut:
a. Rekrutmen
Kegiatan rekrutmen merupakan kegiatan awal yang sangat penting
dilakukan untuk mendapatkan orang yang tepat pula yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan untuk mengisi jabatan pada suatu organisasi.
Sulistiyani dan Rosidah berpendapat bahwa:
Rekrutmen sebagai proses mencari, menemukan, dan menarik para
pelamar untuk menjaid pegawai pada dan oleh organisasi tertentu
atau sebagai serangkaian aktivitas mencari dan memikat para
pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan
20 Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2012), h. 1211 21 Ibid. h. 847
22
pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang
diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.22
Sedangkan menurut Veithzal Rivai, menyatakan bahwa “rekrutmen
pada hakikatnya merupakan proses menentukan dan menarik pelamar,
yang mampu untuk bekerja dalam suatu perusahaan”.23 Kemudian
Yuniarsih dan Suwatno juga berpendapat bahwa “perekrutan
merupakan kegiatan untuk mendapatkan sejumlah tenaga kerja dari
berbagai sumber, sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan, sehingga
mereka mampu menjalankan misi organisasi untuk merealisasikan visi
dan tujuannya.”24
Dari beberapa pendapat diatas, rekrutmen dapat didefinisikan
sebagai suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
sejumlah tenaga kerja yang memenuhi syarat/kualifikasi tertentu yang
akan ditempatkan di jabatan yang sesuai dengan kebutuhan suatu
organisasi. Jadi kegiatan rekrutmen dilakukan untuk memperoleh dan
menarik pelamar sebanyak-banyaknya yang sesuai dengan lowongan
yang tersedia, dan memiliki potensi untuk menjadi tenaga kerja, yang
dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti iklan di media massa,
departemen tenaga kerja, lembaga pendidikan, dan sebagainya.
Dalam kaitannya dengan Bursa Kerja Khusus, rekrutmen
merupakan salah satu tugas penting yang harus dilakukan BKK.
Pelaksanaan rekrutmen oleh BKK dilakukan setelah BKK
menginformasikan lowongan pekerjaan yang tersedia kepada alumni.
Kemudian BKK menarik para pelamar sebanyak-banyaknya, dan pihak
BKK mendata para pelamar tersebut untuk melanjutkan ke tahap
berikutnya.
22 Burhanuddin Yusuf, Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan
Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015), h. 94 23 Suwatno dan Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan
Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 62 24 Ibid. h. 63
23
b. Seleksi
Tahapan selanjutnya yang dilakukan setelah rekrutmen adalah
proses seleksi. Di dalam proses rekrutmen para pelamar yang telah
terekrut belum bisa ditentukan mana pelamar yang memenuhi
kualifikasi dan mana yang tidak, maka dari itu dibutuhkan kegiatan
seleksi. Menurut Burhanuddin Yusuf, dalam buku Manajemen Sumber
Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syariah, mengemukakan
pendapat yaitu “seleksi adalah suatu proses memilih tenaga kerja dan
para pelamar yang masuk, dimana akan dipilih pelamar yang sesuai
dengan kualifikasi, tujuan dan kebutuhan perusahaan melalui
serangkaian tahapan tes yang dilakukan oleh perusahaan.”25 Kemudian
Wilson Bangun berpendapat bahwa “proses seleksi merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memilih karyawan terbaik
untuk ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang dimiliki pelamar.”26 Sedangkan
Robert L. Mathis dan John H. Jackson berpendapat bahwa “seleksi
adalah proses pemilihan orang-orang yang memiliki kualifikasi yang
dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan di sebuah organisasi.”27
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa seleksi
adalah suatu proses untuk memilih tenaga kerja yang memiliki
pengetahuan, keahlian, dan keterampilan, sebagai tindak lanjut dari
kegiatan perekrutan. Proses seleksi dilakukan untuk memilih orang-
orang pilihan yang sesuai dengan kualifikasi dari para pelamar yang
telah direkrut, kemudian calon pegawai yang sudah direkrut akan
terbagi menjadi dua kategori, yaitu kategori mereka yang diterima dan
kategori mereka yang ditolak. Hal ini dilakukan karena para pelamar
yang telah direkrut tidak menjamin bahwa mereka sesuai dengan apa
yang dibutuhkan oleh perusahaan, maka dari itu seleksi dilakukan untuk
25 Burhanuddin Yusuf, op.cit. h. 114 26 Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 160 27 Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Human Resource Management, (Jakarta:
Salemba Empat, 2011), h. 261
24
memilih para tenaga kerja yang tepat dan sesuai untuk mengisi posisi
yang dibutuhkan di dalam perusahaan.
Setelah Bursa Kerja Khusus melakukan tahapan rekrutmen,
kemudian tahap selanjutnya adalah dengan melakukan seleksi. Namun,
BKK dalam melakukan seleksi hanya sekedar memfasilitasi
penyeleksian calon tenaga kerja dan hanya melakukan seleksi pada
berkas lamaran saja. Dalam melaksanakan kegiatan seleksi, ada dua cara
seleksi yang dilakukan oleh pihak perusahaan, yaitu seleksi yang
dilakukan di perusahaan terkait dan seleksi yang dilakukan di sekolah.
Hal ini tergantung dengan pihak perusahaan terkait, jika pihak
perusahaan menginginkan kegiatan seleksi dilakukan di perusahaannya,
maka BKK bertugas menginformasikan kepada para pelamar yang
sudah di rekrut bahwa kegiatan seleksi akan diadakan di perusahaan
terkait. Namun sebaliknya, jika pihak perusahaan menginginkan
kegiatan seleksi dilakukan di sekolah, maka pihak BKK bertugas
memfasilitasi tempat untuk pelaksanaan kegiatan seleksi. Setelah
kegiatan seleksi selesai dilakukan, pihak BKK yang akan melakukan
follow up terkait hasil dari seleksi kepada pihak perusahaan.
c. Penempatan Tenaga Kerja
Penempatan tenaga kerja menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia No:PER.07/MEN/IV/2008
tentang Penempatan Tenaga Kerja disebutkan bahwa pada ayat 1 yaitu
“Penempatan tenaga kerja adalah proses pelayanan kepada pencari kerja
untuk memperoleh pekerjaan dan pemberi kerja dalam pengisian
lowongan kerja sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.”28
Sedangkan menurut Malayu S.P Hasibuan dalam buku Manajemen
Sumber Daya Manusia, berpendapat bahwa “penempatan merupakan
tindak lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan calon pegawai yang
28 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No:
PER.07/MEN/IV/2008 tentang Penempatan Tenaga Kerja, h. 2
25
diterima (lulus seleksi) pada jabatan/pekerjaan yang membutuhkannya
dan sekaligus mendelegasikan pada orang tersebut.”29
Selanjutnya Wilson Bangun juga berpendapat bahwa “Penempatan
Karyawan adalah proses penempatan karyawan sesuai dengan
pengetahuan, keterampilan,dan kemampuan dengan persyaratan
pekerjaan”.30
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
penempatan tenaga kerja adalah pelayanan yang diberikan kepada
pencari kerja untuk menempatkannya pada jabatan yang sesuai dengan
bakat, minat dan kemampuannya, sebagai tindak lanjut dari seleksi.
Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, kegiatan
penempatan tenaga kerja dapat dilakukan oleh instansi pemerintah dan
lembaga swasta berbadan hukum, namun jika pelayanan penempatan
tenaga kerja dilakukan di lembaga satuan pendidikan menengah maupun
pendidikan tinggi, maka pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan
penempatan khusus bagi para lulusan yang dilakukan oleh Bursa Kerja
Khusus. Bursa Kerja Khusus yang akan menyampaikan laporan
kegiatan penempatan secara tertulis kepada instansi yang
bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota.
Cara yang digunakan untuk melaksanakan penempatan kerja adalah
melalui program Antar Kerja. Menurut perjanjian kerjasama antara
Departemen Pendidikan dan kebudayaan dan Departemen Tenaga Kerja
RI, disebutkan pada pasal 1 bahwa “Antar Kerja adalah suatu
mekanisme pelayanan kepada pencari kerja untuk memperoleh
pekerjaan sesuai bakat, minat dan kemampuannya, baik untuk
sementara waktu maupun tetap serta pelayanan terhadap pemberi kerja
untuk memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya.”31
29 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, Cet. 13,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 63 30 Wilson Bangun, op.cit. h. 159 31 Perjanjian Kerjasama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen
Tenaga Kerja RI No:076/U/1993 dan No:KEP 215/MEN/1993 tentang Pembentukan Bursa Kerja
26
Pelaksanaan penempatan kerja melalui Antar Kerja menurut
Depnakertrans RI dan Dirjen Binapenta, terdiri dari:
1) Antar Kerja Lokal (AKL) adalah antar kerja yang diselenggarakan
untuk memberikan pelayanan kepada pencari kerja dan pengguna
tenaga kerja yang masing-masing berdomisili dalam satu daerah
kerja Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi yang sama.
2) Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) adalah antar kerja yang
diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada pencari
kerja dan pengguna tenaga kerja yang masing-masing berdomisili
pada daerah kerja Kabupaten/Kota di Provinsi yang berlainan.
3) Antar Kerja Antar Negara (AKAN) adalah suatu mekanisme
pengerahan jasa tenaga kerja Indonesia ke luar negeri unruk
melakukan kegiatan ekonomi, sosial dan budaya dalam waktu
tertentu berdasarkan perjanjian kerja.32
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan cara yang digunakan
untuk melaksanakan penempatan kerja adalah melalui program Antar
Kerja, yang terdiri dari Antar Kerja Lokal, Antar Kerja Antar Daerah,
dan Antar Kerja Antar Negara. Kegiatan penempatan tenaga kerja akan
berjalan dengan sesuai jika di dalam kegiatan rekrutmen dan seleksi
terlaksana dengan baik.
Menurut Doni Muhardiansyah, dkk pada buku Inovasi Dalam
Sistem Pendidikan menjelaskan proses penyaluran lulusan melalui BKK
adalah sebagai berikut:
dan Pemanduan Penyelenggaraan Bursa Kerja di Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Tinggi, h. 7 32 Keputusan Direktur Jendral Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri,
op. cit. h 5
Gambar 2.1: Skema proses penyaluran tamatan melalui BKK
Sumber: Buku Inovasi dalam Sistem Pendidikan, hlm. 21
27
Proses Penyaluran Tamatan Melalui BKK:
1. BKK menerima permintaan tenaga kerja dari pihak industri.
2. BKK memberi informasi lowongan kerja kepada alumni melalui
pengumuman yang dipampang di sekretariat BKK.
3. Alumni mendaftarkan diri dan menyerahkan lamaran kerja kepada
BKK.
4. BKK melakukan seleksi lamaran dan mengirimkan data lamaran
kerja ke Perusahaan yang meminta.
5. Perusahaan menerima data lamaran kerja beserta berkas lamaran
yang dikirim oleh sekolah setelah melakukan proses seleksi di
BKK. Jika sesuai akan dilakukan panggilan tes kerja dan seleksi
oleh perusahaan. Hasil seleksi diserahkan kepada BKK.
6. Pihak sekolah/BKK mengumumkan hasil seleksi kepada alumni.
BKK mencatat laporan dari alumni yang diterima ataupun yang
tidak diterima pada data alumni.33
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa proses penyaluran lulusan
melalui BKK dimulai dari adanya permintaan tenaga kerja dari pihak
perusahaan, atau BKK sendiri yang mencari informasi terkait lowongan
pekerjaan dari berbagai pihak. Kemudian BKK memberikan informasi
lowongan pekerjaan kepada lulusan baik melalui media sosial, website
atau papan pengumuman. Setelah itu BKK mengadakan rekrutmen
untuk menarik pendaftar kerja sebanyak-banyaknya. Selanjutnya BKK
mengadakan seleksi berkas lamaran. Hal yang menjadi poin penting
adalah menyesuaikan lowongan kerja yang ada dengan kemampuan,
bakat dan minat para pendaftar kerja. BKK melakukan penempatan
kerja melalui mekanisme Antar Kerja dan kemudian BKK mengirimkan
data lamaran kerja ke perusahaan terkait. Lalu pihak perusahaan
memilih orang yang sesuai untuk dilakukan seleksi kerja. Seleksi oleh
pihak perusahaan dapat dilakukan melalui dua cara yaitu seleksi yang
dilakukan di sekolah maupun seleksi yang dilakukan di perusahaan itu
sendiri. Hal ini sesuai dengan permintaan dari pihak perusahaan.
Kemudian BKK akan melakukan follow up kepada perusahaan, terkait
33 Doni Muhardiansyah, dkk, Inovasi dalam Sistem Pendidikan: Potret Praktik Tata
Kelola Pendidikan Menengah Kejuruan, (Jakarta: Direktorat Penelitian dan Pengembangan KPK,
2010), h. 21
28
hasil dari seleksi yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Setelah pihak
perusahaan menyerahkan hasil seleksi kepada BKK, maka BKK akan
mengumumkan hasil seleksi kepada alumni dan mendata jumlah lulusan
yang terserap di perusahaan tersebut.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Sartika (2014) dari Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY) dalam skripsinya yang berjudul “Faktor Penghambat
dalam Penyaluran Lulusan ke Dunia Kerja di Bursa Kerja Khusus (BKK)
SMK Abdi Negara Muntilan” menunjukkan bahwa faktor penghambat
BKK dalam menyalurkan lulusannya yaitu dari segi sumber daya manusia
(lulusan) yang terlalu memilih-milih pekerjaan, segi lingkungan keluarga
yaitu orang tua lulusan yang tidak memberi ijin kepada anaknya untuk
bekerja di luar propinsi/negeri, segi sarana dan prasarana yaitu adanya
lulusan yang sulit dihubungi ketika akan diberi informasi mengenai
lowongan pekerjaan. Adapun yang menjadi perbedaan dengan penelitian
yang hendak diteliti oleh penulis adalah pada penelitian Yeni Sartika hanya
membahas tentang faktor penghambat dalam menyalurkan lulusan melalui
BKK, sedangkan penulis akan membahas tentang bagaimana fungsi dari
BKK dalam menyalurkan lulusannya.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nihayah Oktaviani (2012) dari Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY) dalam skripsinya yang berjudul “Pelaksanaan
Penyaluran Tenaga Kerja melalui Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK
Negeri 1 Pemalang”, memperoleh hasil bahwa pelaksanaan penyaluran
tenaga kerja melalui BKK SMK Negeri 1 Pemalang telah dilaksanakan
sesuai prosedur, namun ada beberpa kendala yaitu masih ada lulusan yang
mengalami kesulitan dalam mencari informasi ketenagakerjaan karena tidak
memanfaatkan BKK sebagai tempat mencari informasi pekerjaan.
Penelitian tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian yang hendak
diteliti oleh penulis karena penulis juga akan membahas mengenai
penyaluran lulusan, namun dikaitkan dengan fungsi dari BKK.
29
3. Penelitian yang dilakukan oleh Jarok Kulut (2014) dari Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY) dalam skripsinya yang berjudul “Kinerja Bursa Kerja
Khusus (BKK) dalam Penempatan Kerja Calon Lulusan Jurusan Teknik
Bangunan SMKN 3 Yogyakarta” memperoleh hasil bahwa kinerja BKK
dalam penyediaan peluang kerja masuk kategori tinggi, hal ini berarti BKK
di SMK Negeri 3 Yogyakarta telah melakukan tugasnya untuk menyalurkan
lulusan anak didiknya ke dunia kerja secara optimal. Kemudian daya
dukung yang dimiliki BKK SMK Negeri 3 Yogyakarta sudah mendukung.
Penelitian tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian yang hendak
diteliti oleh penulis karena penulis menggunakan metode kualitatif dan
penulis memfokuskan pada aspek fungsi BKK.
C. Kerangka Berpikir
Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk pendidikan
formal yang secara khusus dirancang untuk mempersiapkan siswa pada tingkat
menengah dalam memasuki dunia kerja. Agar dapat terserap langsung dalam
lapangan pekerjaan yang ada, maka bantuan dan campur tangan pihak SMK
sangat dibutuhkan yaitu dengan cara menyalurkan lulusannya kepada dunia
usaha/dunia industri (DU/DI).
Salah satu cara SMK dalam menyalurkan lulusannya yaitu melalui Bursa
Kerja Khusus (BKK). BKK merupakan bursa kerja yang ada di dalam satuan
pendidikan menengah kejuruan dan pendidikan tinggi. Tentunya BKK memiliki
fungsi yang sangat penting dalam kegiatan penyaluran lulusan. Pihak DU/DI
dan lulusan sangat menentukan keberhasilan BKK. Jika ketiganya saling
bekerjasama pastinya BKK akan berjalan dengan optimal.
Namun pada kondisi nyata, BKK dirasa masih belum optimal dalam
menjalankan fungsinya, hal ini terlihat dari masih kurangnya sosialisasi tentang
info lowongan pekerjaan yang dilakukan oleh BKK, banyak pengurus BKK
yang memainkan peran ganda sebagai guru normatif dan produktif, kurang
update-nya data lulusan sehingga menyulitkan untuk memberikan informasi
lowongan pekerjaan, kurangnya bimbingan karir dan penyuluhan bagi siswa
30
yang akan mengikuti rekrutmen tenaga kerja dan tidak sesuainya jumlah
peminat dengan kuota pekerjaan yang tersedia.
Selain itu, jika dilihat dari sisi pihak perusahaan sendiri masih kurang
terbuka untuk diajak kerjasama dengan BKK. Sedangkan dari sisi lulusan yaitu
masih kurangnya pemanfaatan BKK oleh lulusan dalam mencari informasi
pekerjaan, rendahnya kepercayaan diri lulusan dalam menghadapi seleksi
tenaga kerja, jauhnya letak perusahaan dari kediaman/tempat tinggal siswa, dan
lemahnya dukungan orang tua terkait izin penempatan kerja yang jauh.
Terwujudnya fungsi BKK yang optimal dalam menyalurkan lulusan
merupakan hasil yang harus dicapai. BKK harus menjadi wadah utama dalam
menyalurkan lulusan pada tingkat menengah dan perguruan tinggi ke dunia
kerja sehingga akan berkurangnya tingkat pengangguran.
Akan tetapi, jika melihat kondisi nyata dengan apa yang diinginkan seperti
ada kesenjangan, karena fungsi BKK masih kurang optimal dalam menyalurkan
lulusan, sehingga peneliti ingin melihat bagaimana fungsi Bursa Kerja Khusus
dalam menyalurkan lulusan
Ada beberapa strategi untuk mengoptmalkan fungsi BKK dalam
menyalurkan lulusan yaitu dengan memperbaiki sistem pendaftaran dan
pendataan lulusan, memperluas jaringan dan kerjasama dengan pihak DU/DI,
membentuk ikatan alumni, membuat website khusus BKK sebagai salah satu
cara memberikan informasi lowongan pekerjaan, memberikan layanan
penyuluhan dan bimbingan karir kepada siswa dan lulusan, mengadakan
kunjungan industri, membentuk asosiasi BKK untuk tingkat pendidikan
menengah dan memberikan pelatihan-pelatihan khusus agar lebih
mempersiapkan lulusan untuk terjun ke dunia kerja.
Secara ringkas, kerangka berpikir penelitian dapat digambarkan sebagai
berikut:
31
Kondisi Nyata
1. Kurangnya sosialisasi tentang info
lowongan pekerjaan oleh Bursa Kerja
Khusus
2. Banyak pengurus BKK yang
memainkan peran ganda sebagai guru
normatif dan produktif
3. Kurang update-nya data lulusan
sehingga menyulitkan untuk
memberikan informasi lowongan
pekerjaan
4. Kurang terbukanya pihak perusahaan
untuk diajak kerjasama dengan BKK
5. Kurangnya bimbingan karir dan
penyuluhan bagi siswa yang akan
mengikuti rekrutmen tengaa kerja
6. Tidak sesuainya jumlah peminat dengan
kuota pekerjaan yang tersedia
7. Rendahnya kepercayaan diri lulusan
dalam menghadapi seleksi tenaga kerja
8. Kurangnya pemanfaatan fungsi BKK
oleh lulusan dalam mencari informasi
pekerjaan
9. Lemahnya dukungan orang tua terkait
izin penempatan kerja yang jauh
10. Jauhnya letak perusahaan dari
kediaman/tempat tinggal siswa
Masalah
Belum optimalnya
fungsi Bursa Kerja
Khusus dalam
menyalurkan lulusan
Hasil
Terwujudnya
fungsi BKK
yang optimal
dalam
menyalurkan
lulusan
Strategi
1. Memperbaiki sistem
pendaftaran dan pendataan
lulusan
2. Memperluas jaringan dan
kerjasama dengan pihak
DU/DI
3. Membentuk ikatan alumni
4. Membuat website khusus
BKK sebagai salah satu
cara memberikan informasi
lowongan pekerjaan
5. Memberikan layanan
penyuluhan dan bimbingan
karir kepada siswa dan
lulusan
6. Mengadakan kunjungan
industri
7. Membentuk asosiasi BKK
untuk tingkat pendidikan
menengah
8. Memberikan pelatihan-
pelatihan khusus agar lebih
mempersiapkan lulusan
untuk terjun ke dunia kerja.
Gambar 2.2: Skema Kerangka Berpikir
INPUT PROSES OUTPUT
Feedback
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yang
beralamat di Jalan Pondok Aren Raya No. 52, Kecamatan Pondok Aren,
Tangerang Selatan. Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu dimulai pada
bulan Februari 2017 sampai dengan bulan Mei 2017.
Tabel 3.1: Rencana Penyusunan Skripsi
No Kegiatan Penelitian Waktu
Des Jan Feb Mar Apr Mei
1. Pelaksanaan Bimbingan
Skripsi
2. Observasi Pendahuluan
3. Penyerahan Izin
Penelitian
4. Pelaksanaan Penelitian
dan Pengumpulan Data
5. Analisis dan Pengolahan
Data
6. Penyusunan Laporan
Penelitian
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan data tentang fungsi Bursa
Kerja Khusus dalam menyalurkan lulusan untuk mendapatkan data yang faktual
dan sistematis sehingga diperoleh data yang sesuai dengan fakta dan sesuai
dengan yang ada di lapangan. Informasi yang diperoleh disajikan dalam bentuk
kata-kata tertulis berdasarkan hasil dari observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang ditujukan sebagai sumber data dalam penelitian ini
adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi selengkap-lengkapnya
33
mengenai fungsi Bursa Kerja Khusus dalam menyalurkan lulusan di SMK
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan.
Jadi di dalam penelitian ini, subjek penelitian terdiri dari informan kunci
(key inform) dan informan pendukung.
1. Informan kunci adalah Ketua BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan.
2. Informan pendukung adalah Wakasek Humas, Sekretaris BKK, divisi
Penelusuran Tamatan, divisi Seleksi dan 5 orang alumni SMK Negeri 2
Kota Tangerang Selatan.
Pemilihan informan tersebut dengan alasan merupakan orang-orang yang
berhubungan langsung dengan objek penelitian sehingga dianggap paling
mengetahui dan dapat memberikan informasi tentang segala hal mengenai BKK
di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan. Dalam penelitian ini pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, yaitu sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara ini ditujukan kepada semua subjek penelitian yaitu
Wakasek Humas, Ketua BKK, Sekretaris BKK, divisi Penelusuran
Tamatan, divisi Seleksi dan alumni. Wawancara dilakukan melalui
percakapan secara langsung dengan semua subjek penelitian.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan data tentang
BKK, baik secara umum seperti sejarah perkembangan BKK, tujuan BKK,
program kerja BKK, dan lain sebagainya. Maupun secara khusus mengenai
fungsi BKK dalam menyalurkan lulusan di SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan.
2. Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengamati fungsi
BKK dalam menyalurkan lulusan di SMK Negeri 2 Kota Tangerang
34
Selatan. Metode observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai gejala-gejala subjek penelitian seperti bagaimana kegiatan
pendaftaran kerja, pelaksanaan seleksi berkas oleh BKK, pelaksanaan job
fair/job matching, kelengkapan fasilitas BKK, dan lain-lain.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang semua data
yang berkaitan dengan fungsi BKK di SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan. Dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
masalah penelitian, baik dokumen tertulis, gambar, dan elektronik.
Dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran
secara umum tentang kondisi BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan,
sejarah terbentuknya, visi dan misi, struktur organisasi, dan lain sebagainya.
Metode dokumentasi ini digunakan sebagai pendukung dari data atau
informasi yang diperoleh melalui observasi dan wawancara.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan pada saat meneliti
untuk menghasilkan data yang akurat dan memudahkan peneliti untuk
mengolahnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara dibuat untuk mempermudah proses wawancara.
Pedoman ini berisi butir-butir pertanyaan yang akan diajukan kepada Ketua
BKK, Sekretaris BKK, divisi Penelusuran Tamatan, divisi Seleksi dan
alumni SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Instumen dikembangkan
dari fungsi Bursa Kerja Khusus menurut Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dalam Buku Pedoman Pusat Karir, yaitu memfasilitasi para
pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan, menjalin kerjasama dengan
pihak dunia kerja, melaksanakan kegiatan rekrutmen, memberikan
penyuluhan dan bimbingan jabatan, serta meningkatkan penempatan kerja
35
untuk mengurangi angka pengangguran. Berikut adalah kisi-kisi instrumen
wawancara fungsi BKK di SMKN 2 Tangerang Selatan:
Tabel 3.2: Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Ketua BKK,
Sekretaris BKK, Divisi Penelusuran Tamatan dan Divisi Seleksi
BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
Aspek Indikator
Fungsi Bursa Kerja Khusus
Memfasilitasi para pencari kerja untuk
mendapatkan pekerjaan
Menjalin kerjasama dengan pihak
dunia kerja
Melaksanakan kegiatan rekrutmen
Memberikan penyuluhan dan
bimbingan jabatan/karir kepada
lulusan
Meningkatkan penempatan kerja untuk
mengurangi angka pengangguran
Tabel 3.3: Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Alumni/Lulusan
SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
Aspek Indikator
Fungsi Bursa Kerja Khusus
Pemberian informasi ketenagakerjaan
Kegiatan rekrutmen
Penyuluhan dan bimbingan
jabatan/karir kepada lulusan
Kegiatan terkait penempatan kerja oleh
BKK
2. Pedoman Observasi
Pedoman observasi merupakan kegiatan yang meliputi pengamatan dan
pencatatan sistematis terhadap segala hal yang terjadi di lapangan. Di dalam
penelitian ini pedoman observasi yang digunakan hanya berupa garis-garis
besar kegiatan yang akan di observasi. Kegiatan yang akan di observasi
36
yaitu terkait fungsi BKK dalam menyalurkan lulusan di SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan.
Tabel 3.4: Kisi-kisi Instrumen Observasi Fungsi BKK di SMKN 2
Tangerang Selatan
No. Aspek yang Diamati Indikator Keterangan
1. Sarana dan Prasarana a. Ruang BKK
b. Ruang untuk sosialisasi,
rekrutmen dan seleksi di
sekolah
c. Papan pengumuman untuk
menempelkan informasi
pekerjaan
d. Meja petugas administrasi
e. Buku registrasi
f. Formulir pendaftaran kerja
g. Brosur lowongan
pekerjaan
h. Bangku/tempat duduk
untuk pencari kerja
i. Struktur organisasi
j. Visi dan misi BKK
k. Lemari penyimpanan
dokumen BKK
l. LCD
2. Fungsi BKK a. Pendaftaran dan pendataan
pencari kerja
b. Pelaksanaan seleksi berkas
oleh BKK
c. Pelaksanaan job fair/job
matching
d. Pelaksanaan
penyuluhan/bimbingan
karir
3. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi merupakan pedoman yang berisi catatan atau
hasil-hasil laporan dan keterangan-keterangan secara tertulis, tergambar,
maupun tercetak mengenai hal yang dibutuhkan untuk memperkuat dan
melengkapi jawaban pada hasil observasi dan wawancara yang telah
dilakukan.
37
Tabel 3.5: Kisi-kisi Studi Dokumentasi Fungsi BKK di SMKN 2
Tangerang Selatan
No. Indikator Keterangan
Ada Tidak
1. Sejarah SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
2. Visi, Misi dan Tujuan SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
3. Susunan pengurus/struktur organisasi SMKN 2
Kota Tangerang Selatan
4. Data guru dan karyawan SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan
5. Data jumlah siswa SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
6. Sejarah BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
7. Visi dan Misi BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
2. Surat izin BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
3. Susunan pengurus/struktur organisasi BKK
SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
4. Tugas dan wewenang pengurus BKK SMKN 2
Kota Tangerang Selatan
5. Program kerja/agenda BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan
6. Data jumlah lulusan SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
7. Data jumlah lulusan yang mendaftar pekerjaan
melalui BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
8. Data DU/DI yang bekerjasama dengan BKK
SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
9. Data lulusan yang lolos/tidak lolos seleksi
10. Data lulusan yang tersalur/terserap di DU/DI
11. Laporan kegiatan BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan
12. MoU kerjasama antara BKK dengan DU/DI
13. Surat Keterangan Kepengurusan BKK
38
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
1. Reduksi data (data reduction)
Dalam penelitian ini data yang direduksi berasal dari hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi. Analisis data pada langkah reduksi data
dilakukan dengan cara merangkum dan mengelompokkan data untuk
mempermudah dalam menganalisisnya.
2. Penyajian data (data display)
Setelah data direduksi, hal yang selanjutnya dilakukan adalah dengan
menyajikan data. Penyajian data dilakukan dengan cara menguraikan
sekaligus membahas hasil penelitian pada masing-masing permasalahan
secara objektif. Penyajian data dapat berupa teks yang naratif, bagan, chart,
maupun tabel.
3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification)
Setelah data disajikan, maka selanjutnya data kualitatif tersebut ditarik
kesimpulannya. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara melihat
kembali hasil reduksi dan penyajian data sehingga kesimpulan yang diambil
tidak menyimpang dari data yang dianalisis.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu Lembaga
Pendidikan Menengah Kejuruan di Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan
Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten. SMK Negeri 2
Kota Tangerng Selatan resmi berdiri pada tahun 2008. SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 420/Kep.362-
Huk/2008 dan memiliki Nomor Statistik Sekolah (NSS) yaitu 20607836.
Sekolah ini berlokasi tidak jauh dari komplek perumahan Arinda yaitu di Jl.
Pondok Aren Raya No. 52, dan memilki luas keseluruhan 14.614 m2,
dengan luas bangunan 5.000 m2, luas pekarangan 9.614 m2 dan luas kebun
sekolah 1.700 m2.
Pada awal didirikan tahun 2008, nama SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan adalah SMK Negeri 8 Pondok Aren. Kemudian karena adanya
pemekaran wilayah yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu sebagian
Kabupaten Tangerang menjadi Kota Tangerang Selatan, maka SMK Negeri
8 Pondok Aren yang masuk dalam wilayah Kota Tangerang Selatan,
berubah namanya menjadi SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan.
Sejak berdiri pada tahun 2008 sampai saat ini SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan dipimpin oleh Drs. H. Ambiar, M.Pd. SMK Negeri 2
Kota Tangerang Selatan pada awalnya hanya memiliki 3 program keahlian
yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Multimedia, dan Akuntansi.
Barulah pada tahun 2012, SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan membuka
program keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM). Maka hingga saat ini SMK
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan memiliki 4 program keahlian, yaitu terdiri
40
dari Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM),
Multimedia dan Akuntansi yang masing-masing telah terakreditasi.1
2. Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
a. Visi
Menjadi SMK yang berkualitas, unggul berlandaskan IMTAQ dan
IPTEK serta menghasilkan tamatan yang mampu bersaing di tingkat
nasional maupun global.
b. Misi
1. Meningkatkan kualitas organisasi dan manajemen sekolah dalam
menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif.
2. Meningkatkan kualitas KBM dalam mencapai kompetensi siswa
berstandar nasional/internasional.
3. Meningkatkan kualitas kompetensi guru dan pegawai dalam
mewujudkan standar pelayanan minimal (SPM).
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana
pendidikan dalam mendukung penguasaan IPTEK.
5. Meningkatkan kualitas SDM dan kualitas pembinaan kesiswaan
dalam mewujudkan IMTAQ dan sikap kemandirian.
6. Meningkatkan kemitraan dengan DU/DI sesuai prinsip demand
driven.
7. Meningkatkan kualitas pengelolaan unit produksi dalam menunjang
kualitas SDM.
8. Memberdayakan lingkungan sekolah dalam mewujudkan wawasan
wiyata mandala.
c. Tujuan
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif mampu
bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia
1 Diolah dari data profil sekolah dan dokumen Tata Usaha SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan
41
usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai
dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan
gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan
mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang
diminatinya.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari, baik
secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang
sesuai dengan program keahlian yang dipilih.2
3. Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
Struktur organisasi pasti ada di setiap organisasi seperti sekolah,
dengan adanya struktur organisasi dapat diketahui dengan jelas susunan dan
hubungan antara tiap bagian atau posisi yang ada, sehingga dapat dengan
mudah diketahui pembagian tugas dan tanggung jawabnya. Berdasarkan
hasil dokumentasi, berikut ini adalah struktur organisasi yang ada di SMK
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan:
2 Dokumen Visi dan Misi SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
42
4. Keadaan Guru dan Karyawan SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
Tenaga pendidik dan kependidikan tentunya sangat dibutuhkan dalam
pelaksanaan proses pendidikan. Menjadi seorang guru tentunya harus
memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidangnya agar dapat menunjang
keberhasilan siswa dalam proses pendidikannya.
Guru di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan berjumlah 60 orang,
meliputi 28 orang yang berstatus PNS dan 32 orang berstatus Non PNS.
Guru di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan memiliki latar belakang
pendidikan yang baik, hal ini dibuktikan dengan 4 orang guru PNS dan 9
orang guru Non PNS yang sudah mencapai tingkat pendidikan S2.
Kemudian, guru dengan tingkat pendidikan S1/D4 terdiri dari 24 orang guru
PNS dan 23 orang guru Non PNS. Selain itu, guru-guru di SMK Negeri 2
Kota Tangerang Selatan rata-rata memiliki latar belakang pendidikan yang
sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.
Sumber: Dokumen Struktur Organisasi Tata Usaha SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
Gambar 4.1: Struktur Organisasi SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
43
Sedangkan untuk staff Tata Usaha terdiri dari 7 orang staff, dimana 6
orang berpendidikan S1 dan 1 orang dengan tingkat pendidikan STM.
Kemudian SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan juga memiliki 3 orang
OB dan 3 orang penjaga sekolah. Adapun daftar guru dan karyawan yang
ada di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.
5. Keadaan Peserta Didik SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan hasil dokumentasi, jumlah peserta didik SMK Negeri 2
Kota Tangerang Selatan dalam 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1: Data Siswa SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
Tahun Program
Keahlian
Kelas Jumlah Total
L/P X X1 X11
2014/2015
TKR L 43 71 85 199
200 P 0 0 1 1
TSM L 42 34 29 105
108 P 0 3 0 3
Multimedia L 110 91 98 299
545 P 92 62 92 246
Akuntansi L 14 16 25 55
402 P 105 101 141 347
Jumlah Peserta Didik Tahun 2014/2015 1255
2015/2016
TKR L 78 39 65 182
184 P 2 0 0 2
TSM L 46 36 34 116
119 P 0 0 3 3
Multimedia L 102 105 79 286
515 P 74 88 67 229
Akuntansi L 19 12 16 47
357 P 107 105 98 310
Jumlah Peserta Didik Tahun 2015/2016 1175
2016/2017
TKR L 88 72 35 195
197 P 0 2 0 2
TSM L 43 40 33 116
117 P 1 0 0 1
Multimedia L 95 95 102 292
527 P 80 71 84 235
Akuntansi L 23 19 12 54
371 P 105 107 105 317
Jumlah Peserta Didik Tahun 2016/2017 1212
Sumber: Dokumen Peserta Didik Tahun 2014-2016 Tata Usaha SMKN 2
Kota Tangerang Selatan
44
Menurut tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik
pada 3 tahun terakhir cenderung fluktuatif, pada tahun 2015 jumlah peserta
didik sebanyak 1175 orang, yang artinya mengalami penurunan dari tahun
2014 yang berjumlah 1255 orang, begitu juga pada tahun 2016 mengalami
peningkatan kembali dengan jumlah peserta didik sebanyak 1212 orang.
Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2014 terdapat 32 kelas yaitu kelas
X dan XI masing-masing 10 kelas, dan kelas XII terdapat 12 kelas.
Sementara untuk tahun 2015 ada aturan dari pihak pemerintah bahwa tidak
boleh ada penambahan kelas, sehingga kelas dikurangi menjadi 30 kelas
dengan pembagian masing-masing 10 kelas untuk setiap jenjang. Sementara
untuk tahun 2016 jumlah peserta didik kembali bertambah, bukan karena
terjadi kembali penambahan kelas, akan tetapi karena jumlah siswanya
ditambahkan di setiap kelasnya, namun tetap terdapat masing-masing 10
kelas untuk setiap jenjang atau total keseluruhan tetap 30 kelas, namun
jumlah siswanya yang ditambahkan.3
6. Sarana dan Prasarana SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
Sarana dan prasarana merupakan kebutuhan yang keberadaannya
sangat penting bagi para peserta didik dalam mendukung proses
pembelajaran. SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan memiliki sarana dan
prasarana yang cukup baik dan memadai untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar. Adapun kondisi sarana dan prasarana di SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan berdasarkan hasil pengamatan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2: Keadaan Sarana Prasarana di SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
No. Sarana/Prasarana Jumlah Kondisi Kapasitas
1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik Memadai
2. Ruang Guru 1 Baik Memadai
3. Ruang Tata Usaha 1 Baik Memadai
4. Ruang Belajar/Kelas 30 Baik Memadai
5. Ruang Lab. Komputer 3 Baik Memadai
6. Ruang Lab. Bahasa 1 Baik Memadai
3 Hasil wawancara dengan Bapak Muklis, staff TU SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan,
pada 23 Mei 2017
45
7. Ruang Lab. TKR & TSM 1 Baik Memadai
8. Ruang Perpustakaan 1 Kurang
Baik
Kurang
Memadai
9. Studio Musik 1 Baik Memadai
10. Ruang Koperasi 1 Baik Memadai
11. Ruang BK 1 Baik Memadai
12. Ruang BKK 1 Baik Memadai
13. Ruang OSIS 1 Baik Memadai
14. Kantin 1 Baik Memadai
15. Lapangan Olahraga 1 Baik Memadai
16. Musholla 1 Baik Memadai
17. Gudang 1 Baik Memadai
18. Kamar Mandi/WC Guru 4 Baik Memadai
19. Kamar Mandi/WC Siswa 9 Baik Memadai
20. Lahan Parkir 1 Baik Memadai
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa sarana dan
prasarana yang tersedia di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan dapat
dipergunakan dengan baik dan dapat digunakan untuk menunjang kegiatan
belajar mengajar di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Akan tetapi,
berdasarkan hasil pengamatan kondisi perpustakaan di SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan masih kurang memadai, meskipun jumlah koleksi
bukunya sudah cukup banyak, namun dari segi penataannya masih kurang
rapi dan masih berantakan, kemudian jumlah meja dan kursi baca masih
sedikit, mengingat jumlah peserta didik di SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan yang cukup banyak.
B. Deskripsi Data
1. Sejarah Bursa Kerja Khusus SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
resmi mendapatkan izin pendirian dari Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan
Transmigrasi Kota Tangerang Selatan pada tanggal 7 Januari 2014. Dari
awal pembentukan BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan bertujuan
ingin memfasilitasi calon lulusaan dan lulusan SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan dalam hal penyaluran kerja.
46
Latar belakang berdirinya BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
adalah karena SMK sebagai salah satu penyedia tenaga kerja tingkat
menengah, secara moral bertanggung jawab untuk menyalurkan lulusan
yang sudah dihasilkan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Atas dasar
hal tersebut, maka keberadaan Bursa Kerja Khusus menjadi sebuah
keharusan yang berfungsi secara strategis untuk menjembatani antara Dinas
Tenaga Kerja dan dunia usaha.4
Kemudian BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan ini terbentuk
karena Ibu Nurbayu Wijaya selaku pendiri BKK melakukan survey bersama
bidang kurikulum ke sekolah-sekolah di Jakarta dan Tangerang untuk
menanyakan cara mendirikan Bursa Kerja Khusus tersebut. Setelah
menanyakan ke berbagai tempat dan juga atas dukungan dari Kepala
Sekolah kemudian Ibu Nurbayu mencetuskan BKK tersebut dengan
menjadikan beberapa guru untuk menjadi tim BKK, dari situlah terbentuk
tim BKK ini.5
2. Visi dan Misi Bursa Kerja Khusus SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
a. Visi
Sebagai wadah bagi siswa untuk mendapatkan penempatan pekerjaan
sesuai dengan kompetensi keahliannya.
b. Misi
1. Mewujudkan kerjasama antara sekolah dengan DU/DI yang relevan.
2. Adanya informasi tentang peluang kerja terhadap siswa.
3. Mengupayakan siswa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan
kompetensi keahlian.6
Berdasarkan paparan visi dan misi BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan di atas, terlihat dari visi yang diusung oleh BKK sudah cukup bagus,
4 Dokumen BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, Dokumen tidak dipublikasikan 5 Hasil wawancara dengan Ibu Luluk Sofiyani, Sekretaris BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan, pada 26 April 2017 6 Hasil dokumentasi Papan Visi Misi BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
47
hanya saja visi tersebut terkesan kurang memberikan gambaran tentang
kondisi masa depan yang ingin dicapai oleh BKK, karena pada dasarnya
BKK merupakan suatu unit kerja yang menjadi wadah bagi siswa untuk
mendapatkan pekerjaan, sehingga visi tersebut kurang menggambarkan hal
yang diinginkan oleh BKK di masa yang akan datang. Kemudian misi yang
dibuat sebagai langkah untuk mewujudkan visi sudah sesuai, dan relevan
dengan visi yang dibuat karena jika BKK ingin menjadi wadah untuk siswa
dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi siswa, tentu
BKK harus senantiasa menjalin kerjasama dengan pihak DU/DI yang
relevan dengan kompetensi keahlian yang ada di sekolah. Akan tetapi,
rumusan misi yang kedua dirasa kurang cocok, kata “adanya” kurang tepat
jika dimasukkan ke dalam misi, karena kurang menggambarkan langkah
yang dilakukan untuk mencapai visi, dan seharusnnya akan lebih tepat jika
diawali dengan menggunakan kata kerja yang menerangkan usaha-usaha.
3. Susunan Pengurus Bursa Kerja Khusus SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
Untuk membantu mempermudah proses kerjanya, Bursa Kerja Khusus
(BKK) SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan memiliki struktur organisasi,
dengan adanya struktur organisasi BKK tentunya akan dapat terlihat dengan
jelas mengenai posisi pengurus BKK, uraian tugas dan tanggung jawab,
serta garis wewenang dan juga hubungan antar pengurus BKK. Pengurus
atau pengelola BKK ditetapkan dan ditunjuk langsung oleh Kepala Sekolah.
Berdasarkan hasil dokumentasi, berikut ini adalah struktur organisasi yang
ada di BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan:
48
Gambar 4.2 di atas merupakan gambar susunan pengurus BKK SMK
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Jumlah pengurus BKK SMK Negeri 2
Kota Tangerang Selatan berjumlah 5 orang yang terdiri dari guru normatif,
guru produktif dan guru bimbingan konseling.
4. Tugas dan Tanggungjawab Pengurus Bursa Kerja Khusus SMKN 2
Kota Tangerang Selatan
Semua pengurus Bursa Kerja Khusus (BKK) mempunyai tugas dan
tanggungjawabnya masing-masing. Pengurus BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan selalu berusaha untuk menjalankan tugasnya dengan
baik untuk memberikan pelayanan kepada lulusan terkait dunia kerja.
Berikut ini adalah ringkasan pekerjaan pengurus BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan berdasarkan hasil dokumentasi:
a. Ketua BKK
Ringkasan pekerjaan Ketua BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan adalah bertanggung jawab atas perencanaan, pengorganisasian,
Gambar 4.2: Struktur Organisasi BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
Sumber: Dokumen Struktur Organisasi BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
49
pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan atas pelaksanaan
prosedur keterserapan tamatan dalam hal penerimaan pencari kerja,
penyeleksian dan hasil keterserapan tamatan sekolah.
b. Sekretaris BKK
Ringkasan pekerjaan Sekretaris BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan adalah bertanggung jawab atas pengadministrasian
pelaksanaan prosedur keterserapan tamatan dalam hal permintaan
penerimaan pencari kerja, penseleksian dan hasil keterserapan tamatan
sekolah.
c. Divisi Penelusuran Tamatan BKK
Ringkasan pekerjaan Divisi Penelusuran Tamatan BKK SMK
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan adalah bertanggung jawab atas
penelusuran tamatan sebagai pijakan data untuk pelaksanaan prosedur
keterserapan tamatan dalam hal permintaan penerimaan pencari kerja,
penyeleksian dan hasil keterserapan tamatan sekolah.
d. Divisi Administrasi BKK
Ringkasan pekerjaan Divisi Administrasi BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan adalah bertanggung jawab atas pelaksanaan
administrasi prosedur keterserapan tamatan dalam hal permintaan
peneriman pencari kerja, penyeleksian dan hasil keterserapan tamatan
sekolah.
e. Divisi Seleksi BKK
Ringkasan pekerjaan Divisi Seleksi BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan adalah bertanggung jawab atas pelaksanaan
administrasi prosedur keterserapan tamatan dalam hal permintaan
penerimaan pencari kerja, penyeleksian dan hasil keterserapan tamatan
sekolah.7
Berdasarkan uraian di atas dapat terlihat bahwa masing-masing
pengurus BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan mempunyai tugas
7 Dokumen Job Description BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, Dokumen tidak
dipublikasikan
50
dan tanggungjawab. Uraian tugas dan wewenang inilah yang dijadikan
pedoman bagi para pengurus BKK dalam memberikan pelayanan kepada
para lulusan SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Adapun untuk
penjabaran tugas dan tanggungjawab pengurus BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan lebih jelasnya dapat dilihat dalam lampiran.
5. Fasilitas Ruang Bursa Kerja Khusus SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
Ruang BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan berada di sebelah
ruang perpustakaan. Ruang BKK digunakan sebagai ruang untuk
memberikan pelayanan kepada para pencari kerja yang ingin menanyakan
info lowongan pekerjaan, bertanya seputar dunia kerja, meminta kartu
kuning, maupun untuk pengumpulan berkas-berkas rekrutmen.
Berdasarkan hasil observasi, dapat digambarkan bahwa di depan ruang
BKK terdapat kotak saran yang disediakan untuk para pencari kerja yang
ingin memberikan sarannya kepada BKK. Di dalam ruang BKK SMK
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan terdapat beberapa fasilitas yaitu papan
pengumuman yang digunakan untuk menempelkan informasi lowongan
kerja maupun informasi seputar ketenagakerjaan, kemudian ada 2 buah
lemari untuk menyimpan arsip/berkas BKK, ada papan struktur organisasi,
visi dan misi, kalender, wall fan dan fire extinguisher. Selain itu juga
terdapat glass board hanging yang lumayan besar yang bisa digunakan
sebagai papan tulis maupun digunakan sebagai LCD proyektor ketika para
tim BKK melakukan rapat atau pertemuan lainnya. Selanjutnya, di dalam
ruang BKK juga terdapat 1 buah meja yang lumayan besar dan dikelilingi
oleh 6 buah bangku, 2 buah bangku untuk petugas administrasi dan 4 buah
bangku untuk para alumni/lulusan yang berkunjung ke ruang BKK.8
8 Hasil Observasi BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, pada 3 Mei 2017
51
6. Program Kerja Bursa Kerja Khusus SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
pada periode tahun 2016-2017 memiliki program kerja yang sudah diolah
berdasarkan hasil dokumentasi, yaitu sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap persiapan ini, Ketua BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan mulai melakukan koordinasi awal dan pembagian tugas kepada
Tim BKK yang biasanya dimulai pada minggu ke-3 bulan Juli,
Kemudian setelah itu Ketua dan Tim BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan melakukan perencanaan program yang dimulai pada
minggu ke-4 bulan Juli.9
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan
oleh BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan diantaranya:
1) Sosialisasi Kartu Kuning. BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan sudah dipercaya oleh Disnaker untuk dapat mengeluarkan
kartu kuning yang bukan hanya khusus siswa atau lulusan SMK
Negeri 2 Kota Tangerang selatan saja, namun siswa yang berasal
dari SMK lain pun bisa membuat kartu kuning di BKK SMK Negeri
2 Kota Tangerang Selatan. Untuk mendukung hal tersebut, maka
pihak BKK melakukan sosialisasi kartu kuning yang dilakukan dari
bulan Agustus 2016-Juni 2017
2) Mensosialisasikan BKK kepada Stakeholder dan Perusahaan. BKK
tidak akan ada artinya tanpa dukungan dan kerjasama dengan pihak
perusahaan, Pihak BKK selalu berupaya agar keberadaan BKK
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan dapat diketahui oleh
Stakeholder dan perusahaan. Maka BKK SMK Negeri 2 Kota
9 Diolah dari dokumen program kerja BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan Tahun
2016, Dokumen tidak dipublikasikan, h. 1
52
Tangerang Selatan melakukan sosialisasi kepada Stakeholder dan
perusahaan pada Agustus 2016-Juni 2017.
3) Mendata Perusahaan yang akan bermitra dengan BKK. Semua
perusahaan yang bermitra dengan BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan akan selalu di data oleh pihak BKK sepanjang
bulan Agustus 2016-Juni 2017.
4) Penjajakan MoU dengan DU/DI yang dilakukan mulai September
2016-Juni 2017.
5) Mengelompokkan data siswa yang berencana untuk bekerja. BKK
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan melakukan
pengelompokkan dan mendata siswa yang memang berniat untuk
langsung bekerja setelah lulus agar pemberian informasinya lebih
terfokus dan tepat sasaran kepada siswa yang memang ingin bekerja.
Kegiatan ini dilakukan pada minggu ke-3 dan minggu ke-4 bulan
Agustus.
6) Pendataan perusahaan untuk pemagangan. Selain program Prakerin,
juga terdapat program pemagangan di setiap jurusan, terutama pada
jurusan TKR dan TSM, program pemagangan biasa dilakukan pada
kelas XI dengan sistem 1 minggu sekolah, dan 1 minggu magang.
Siswa yang mengikuti magang ini biasanya di seleksi terlebih dahulu
atau jika siswa tersebut memiliki kinerja yang bagus pada saat
Prakerin, maka perusahaan akan memperpanjang masa kerja siswa
tersebut untuk mengikuti program magang. Maka dari itu, BKK
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan selalu mendata perusahaan-
perusahaan untuk program pemagangan dimulai dari bulan
September 2016-Juni 2017.
7) Membantu Disnaker dalam perekrutan alumni untuk perusahaan.
BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan akan memfasilitasi
kegiatan rekrutmen di sekolah, untuk membantu mempermudah
proses seleksi calon tenaga kerja. Kegiatan ini dilaksanakan
53
sepanjang bulan September 2016-Juni 2017 dan menyesuaikan
kebutuhan dari perusahaan.
8) Membantu penyeleksian penerimaan tenaga kerja. Hal ini dilakukan
sesuai request dari pihak perusahaan, jika pihak perusahaan
menginginkan pihak BKK untuk ikut membantu perusahaan dalam
proses seleksi maka BKK akan membantu, biasanya hanya sekedar
seleksi berkas, untuk selebihnya pihak BKK akan menyerahkannya
kepada pihak perusahaan tersendri. Kegiatan ini dilaksanakan
sepanjang bulan September 2016-Juni 2017 dan menyesuaikan
kebutuhan dari perusahaan.
9) Menyebarluaskan permintaan karyawan dari perusahaan melalui
BKK. BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan akan
menyebarluaskan informasi lowongan kerja yang tersedia, yang
bertujuan agar siswa dan alumni memperoleh informasi
ketenagakerjaan dengan jelas baik melalui website sekolah, media
sosial, memasang informasi di papan pengumuman, dan
mengumumkan langsung ke kelas-kelas.10
c. Pengembangan
Pada tahap pengembangan, ada beberapa kegiatan baik yang
sifatnya intern maupun ekstern yang dilakukan oleh BKK SMK Negeri
2 Kota Tangerang Selatan diantaranya:
1) Intern
a) Memberikan bimbingan dan pembekalan untuk siswa yang
tujuannya bekerja meliputi psikotest dan simulasi bagi siswa
kelas XII yang diadakan pada minggu ke-2 dan minggu ke-3
bulan Maret. Kemudian kegiatan latihan wawancara kerja yang
diadakan pada minggu ke-4 bulan Maret
b) Pembuatan blog BKK sebagai sarana penyebaran informasi.
10 Ibid.
54
2) Ekstern
a) Psikotest kerjasama dengan lembaga terkait
b) Menghadirkan guru tamu dari DU/DI. Kegiatan ini diadakan 4
kali dalam 1 tahun, yaitu pada minggu ke-4 bulan September,
minggu perama bulan November, minggu ke-2 bulan Desember
dan minggu ke-4 bulan Januari.
c) Memenuhi undangan pihak luar untuk kepentingan BKK.
d) Mengadakan kegiatan Job Fair dan Job Matching. BKK SMK
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan menyelenggarakan 2 kali
kegiatan Job Matching yang pertama pada bulan November dan
yang kedua pada bulan April.11
d. Pelaporan dan Evaluasi
Mempersiapkan laporan tahunan dan resume guna evaluasi kegiatan
BKK. Laporan hasil pelaksanaan kegiatan BKK setiap tahunnya dibuat
dalam bentuk laporan tertulis dan disampaikan ke Dinas Sosial
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan setiap akhir
tahun periode yaitu antara akhir bulan Mei ataupun akhir bulan Juni.12
C. Analisis Data
1. Fungsi Bursa Kerja Khusus dalam Menyalurkan Lulusan di SMK
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
Dalam upaya menyalurkan lulusannya ke dunia usaha dan dunia
industri, Bursa Kerja Khusus memiliki 5 fungsi yang harus dilaksanakan,
yaitu:
a. Memfasilitasi para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan
Dalam rangka memfasilitasi para lulusan untuk mendapatkan
pekerjaan, BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan selalu berupaya
mencari dan mengelola informasi ketenagakerjaan untuk nantinya
11 Ibid, h. 2 12 Ibid.
55
disosialisasikan kepada para lulusan. Dalam mencari informasi
ketenagakerjaan biasanya pihak BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan membuat surat dan mendatangi pihak perusahaan untuk mencari
informasi ketenagakerjaan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh
Ketua BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan:
“Kalau untuk cara mencarinya itu kita kan berhubungan langsung
dengan perusahaan, setidaknya kita melayangkan surat kepada
perusahan tersebut, seyogyanya dia kira-kira bisa enggak
membantu untuk siswa-siswi SMK Negeri 2 Tangerang Selatan
untuk rekrutmen menjadi pegawai atau paling minimal biasanya
mereka kategorinya adalah magang, setidaknya mereka itu sudah
tahu bagaimana tentang dunia usaha dan industri, itu akan diberikan
pengalaman buat mereka semua.......”13
Selain mendatangi pihak perusahaan secara langsung, terkadang
untuk informasi ketenagakerjaan di dapat melalui pihak perusahaan itu
sendiri yang mendatangi pihak sekolah untuk memberikan informasi
terkait lowongan pekerjaan yang sedang dibutuhkan. Kemudian pihak
Disnaker juga selalu memberikan informasi ketenagakerjaan secara
langsung kepada pihak BKK. Seperti yang dikatakan oleh ketua BKK
periode 2014-2016 yang sekarang menjabat menjadi Wakil Kepala
Sekolah bidang Humas:
“.......ada yang memang info tersebut datang ke kami langsung dari
pihak perusahaan, ada yang memang kami yang datang langsung
ke perusahaan, Jadi perusahaan yang ke sekolah atau sekolah yang
ke perusahaan, atau dari DISNAKER menginfokan ke kami, trus
kami follow up”.14
Kemudian setelah informasi ketenagakerjaan diperoleh, informasi
yang sudah di dapat tidak langsung disebarkan ke lulusan, jadi langkah
selanjutnya adalah mengelola informasi ketenagakerjaan tersebut
dengan memfilter informasi ketenagakerjaan yang ada, setelah itu
13 Hasil wawancara dengan Bapak Ade Putra, Ketua BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan, pada 26 April 2017 14 Hasil wawancara dengan Ibu Nurbayu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, pada 26
April 2017
56
informasi ketenagakerjaan disebarkan kepada alumni sesuai dengan
program keahlian masing-masing.
Informasi ketenagakerjaan yang telah disaring kemudian
disosialisasikan kepada para lulusan dengan cara disebarluaskan melalui
pengumuman langsung di sekolah dan media sosial seperti facebook,
group whatsapp dan line. Pihak BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan membuat group whatsapp dan line baik per-angkatan maupun
per-kelas, untuk media penyebaran informasi pekerjaan. Seperti yang
dikatakan oleh Sekretaris BKK:
“.......Dari kita itu nanti menyalurkan melalaui grup-grup dari
whatsapp, line gitu-gitu, ada per angkatan kalau misalnya alumni
dia pas 2 tahun yang lalu tuh kita ada grup per-angkatan, jadi se-
angakatan itu isinya ada anak-anak kita gitu ya, di satu angakatan,
tapi kalau yang baru lulus kemarin, kita ada grup whatsapp juga
tapi baru per kelas, jadi masih misah-misah, jadi kita fasiltasnya
paling lewat grup, trus kalau ada rekrutmen, pemagangan kita
masih suka nge-share dan menginfokan trus kita selalu mem-follow
up siapa aja yang bener-bener berminat trus nanti kita tindak
lanjutin”15
Ibu Mella selaku Divisi Penelusuran Tamatan BKK SMK Negeri 2
Kota Tangerang Selatan juga memberikan keterangan cara sosialisasi
informasi ketenagakerjaan “Bisa melalui media sosial, bisa melalui
Bursa Kerja, bisa juga melalui pengumuman kita di sekolah, sama juga
bisa juga langsung dari temen-temennya”16
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
semua narasumber mengatakan hal yang sama mengenai cara
mensosialisasikan informasi ketenagakerjaan, yaitu melalui media
sosial seperi group whatsapp dan line, pengumuman langsung di
sekolah, hingga penyebaran informasi melalui teman.
15 Hasil wawancara pribadi dengan Ibu Luluk Sofiyani, Sekretaris BKK SMK Negeri 2
Kota Tangerang Selatan, pada 26 April 2017 16 Hasil wawancara dengan Ibu Mella, Divisi Penelusuran Tamatan BKK SMK Negeri 2
Kota Tangerang Selatan, pada 26 April 2017
57
Kemudian pihak BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
tidak sekedar hanya menginformasikan, namun pihak BKK juga selalu
mem-follow up dari setiap informasi yang diberikannya terkait siapa
yang berminat mendaftar untuk mengikuti rekrutmen pada program
pemagangan ataupun sesuai dengan apa yang ada pada informasi
ketenagakerjaan tersebut. Begitu juga setelah anak tersebut diterima
dalam program magang, pihak BKK akan selalu memantau para siswa
yang mengikuti program magang tersebut hingga program pemagangan
itu selesai. Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris BKK:
“.......Kita juga tidak sekedar menginformasikan trus kita tinggal,
tapi kita informasiin, nanti kita follow up, trus kita akan tindak
lanjutin terus, gimana perkembangannya dia selama magang tuh
gimana, kita akan pantau terus sampai bener-bener dia udah kelar
magang, jadi kita harus tahu kita punya lulusan tuh 200 orang nah
dari 100 orang tuh magang di perusahaan A B C, nah dari 100 orang
ini mana yang sifatnya baik, mana yang kurang baik, jadi
terpantau”.17
Informasi ketenagakerjaan yang telah diberikan oleh BKK SMK
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan mendapatkan tanggapan positif dari
para lulusan, seperti tanggapan yang dikemukakan oleh Dimas Raditya
lulusan tahun 2016 “Udah bagus kok untuk pemberian informasinya”.18
Sama halnya seperti Suci Rahmawati lulusan tahun 2016 yang juga
memberikan tanggapan positifnya “Baik sih selama ini baik, ngasih tau
ke alumni soalnya kata temen-temen aku juga kemaren kan ada job fair
nah meskipun kita udah alumni nah masih suka di informasikan juga ke
kita”.19 Kemudian ada juga Aramadian Wijayanti lulusan tahun 2014
yang memberikan tanggapan berdasarkan pengalamannya
“Kalau sekarang sih alhamdulillah udah bagus ya, udah lebih baik
di banding tahun saya, karena dari pengalaman dari tahun-tahun
sebelumnya juga yang masuk ke bursa kerja di SMK juga gak
17 Luluk Sofiyani, op. cit. 18 Hasil wawancara dengan Dimas Raditya, Alumni SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
tahun 2016, pada 2 Mei 2017 19 Hasil wawancara dengan Suci Rahmawati, Alumni SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan tahun 2016, pada 1 Mei 2017
58
terlalu banyak yang nyerap, tapi kalau sekarang itu lebih banyak
karena peluang informasinya lebih luas, tapi sekarang lebih bagus
dan ke depannya juga harus di baguskan lagi”20
Ada juga lulusan yang memberikan kritik terhadap informasi
ketenagakerjaan yang diberikan BKK, agar BKK dapat memperbaiki
lagi proses pemberian informasi ketenagakerjaan kepada lulusan.
Seperti yang dikatakan oleh Siti Nurkhadijah lulusan tahun 2016 “Kalau
menurut aku sih masih ada yang harus diperbaiki lagi, harus
diperbanyak informasinya jadi biar semua anak-anak lulusan SMK 2 tuh
gak nganggur karena sampai sekarang tuh masih ada aja yang nganggur
kak belum semuanya dapet kerja”.21
Berdasarkan tanggapan para lulusan, dapat dikatakan bahwa
memang informasi ketenagakerjaan yang diberikan BKK SMK Negeri
2 Kota Tangerang Selatan sudah baik, namun masih harus ditingkatkan
lagi dan diperbanyak dalam pemberian informasi ketenagakerjaannya.
Dalam teori yang tertera pada bab sebelumnya telah dijelaskan oleh
Hermansyah, dkk dalam bukunya Manajemen Bursa Kerja Khusus
(BKK) SMK bahwa salah satu tugas BKK adalah memberi pelayanan
informasi ketenagakerjaan kepada alumni yang akan memasuki
lapangan/dunia kerja. Kemudian menurut Tim Sustainable Economic
Development through Technical and Vocational Education and Training
(SED-TVET), salah satu indikator keberhasilan BKK adalah
tercapainya pelayanan informasi ketenagakerjaan pada tamatan SMK
yang bermanfaat bagi alumni dalam memudahkan akses lowongan
pekerjaan sesuai dengan relevansi kompetensi, potensi dan analisis
jabatan (informasi lowongan kerja). Hasil penelitian menjelaskan bahwa
secara keseluruhan BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan dalam
menjalankan fungsi pertama ini sudah baik, karena memang untuk
20 Hasil wawancara dengan Aramadian Wijayanti, Alumni SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan tahun 2014, pada 2 Mei 2017 21 Hasil wawancara dengan Siti Nurkhadijah, Alumni SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan tahun 2016, pada 1 Mei 2017
59
memfasilitasi para lulusan mendapatkan pekerjaan langkah yang harus
dijalankan oleh BKK adalah dengan mencari dan mengelola informasi
ketenagakerjaan serta mensosialisasikan informasi tersebut kepada
lulusan. BKK sudah menjalankan tugasnya dan dapat disimpulkan
bahwa BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan sudah baik dalam
menjalankan fungsi ini.
b. Menjalin kerjasama dengan pihak dunia kerja
Bursa Kerja Khusus merupakan perantara antara dunia kerja
dengan lulusan. Untuk meningkatkan keterserapan lulusan ke dunia
kerja, tentunya BKK harus banyak menjalin kerjasama dengan pihak
dunia kerja. Semakin banyak pihak dunia kerja yang menjalin kerjasama
dengan BKK, maka akan semakin banyak pula kesempatan kerja bagi
para lulusannya.
BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan juga selalu berusaha
menjalin kerjasama sebanyak-banyaknya dengan pihak dunia kerja. Hal
ini sesuai dengan apa yang dituturkan oleh Ketua BKK “.......Pokoknya
target kita setahun sekali itu kita harus minimal setiap 1 tahun sekali itu
minimal 5 perusahaan baru harus dekat sama kita”.22 Hal tersebut
menandakan kesungguhan BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
dalam menjalin kerjasama dengan pihak dunia kerja. Berikut ini adalah
daftar dunia kerja yang menjalin kerjasama dengan BKK SMK Negeri
2 Kota Tangerang Selatan, yaitu:
Tabel 4.3: Daftar perusahaan yang bekerjasama dengan BKK
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2016/2017
No. Nama DU/DI No. Nama DU/DI
1. Astra Internasional 16. PT. Matahari Dept. Store
2. Honda Prospect Motor
(HPM) 17.
PT. Tripilar Humanika
Sejahtera
22 Ade Putra, op. cit.
60
3. PT. First Logistic 18. PT. Fast Food Indonesia
(KFC)
4. Baraya Travel 19. PT. Prisma Wahana
Sejahtera
5. PT. Blue Bird Group 20. PT. Arista Group
6. PT. AEON Indonesia 21. Karir.com
7. PT. Arista 22. PT. Solusindo Data Utama
8. PT. Tridinamika Jaya
Instrument 23. PT. Pharos
9. Bakmi GM 24. AUTO 2000
10. PT. Indomarco Prismatama 25. Optik Melawai
11. PT. Sejahtera Buana Trada 26. PT. Multi Konsultindo
12. PT. Adira Dinamika Multi
Finance 27. PT. Oriza
13. PT. Arena Gourmet 28. CV. Jasa Foto Jakarta
14. Tabloidku 29. Daqu Printing
15. DSO Daihatsu Bintaro 30. PT. Komit
Sumber: Dokumen Laporan Kegiatan BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat terlihat bahwa BKK SMK
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan sudah sangat banyak menjalin
kerjasama dengan pihak dunia kerja. Pihak BKK selalu berupaya untuk
terus mengembangkan dan memperluas jaringan dengan dunia usaha
dan dunia industri, yaitu sebanyak 30 perusahaan dari berbagai bidang
yang telah bekerjasama dengan pihak BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan.
Banyaknya jumlah perusahaan yang bekerjasama dengan pihak
BKK tidak dengan mudah diraih begitu saja. Cara BKK SMK Negeri 2
Kota Tangerang Selatan menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan
adalah dengan selalu menjalin komunikasi dengan pihak perusahaan,
dengan adanya komunikasi tersebut yang mempererat hubungan antara
61
pihak BKK dan pihak DU/DI sehingga BKK dapat dengan mudah
bekerjasama dengan pihak DU/DI dan juga muncul hubungan yang
saling menguntungkan baik dari sisi pihak sekolah dan pihak
perusahaan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Ketua BKK
“Cara menjalinnya, ya kita kan harus selalu sering saling
komunikasi ya karena dengan adanya komunikasi lalu muncul lah
sebuah informasi, baik dari pihak perusahaan dan juga pihak
sekolah, pihak perusahaan pun biasanya kalau kesini selalu di ambil
best of the best yang artinya yang baik dari yang terbaik lah, gak
mungkin mereka ingin merekrut anak-anak yang mungkin minimal
itu adalah IQ nya, yang kedua adalah penampilannya, lalu yang
ketiga adalah attitude nya kelakuannya, itu malah mereka merasa
sangat diuntungkan lah karena gak perlu lagi mereka mencari
orang-orang tapi mereka menjemput ke sekolah-sekolah, mereka
udah mendapatkan anak-anak yang cerdas dan fresh graduate, nah
itu yang menguntungkan bagi perusahaan, bagi sekolah juga sama,
jadi kita beruntung sekali anak-anak kita diterima di perusahan-
perusahaan yang kita jalin kerjasamanya”.23
Hal ini sama seperti yang dikatakan oleh Ibu Nurbayu selaku Ketua
BKK periode 2014-2016 yaitu
“Caranya ya hanya ini sih, menanyakan. Pertama membangun dan
membuka komunikasi apakah perusahaannya menerima lulusan
SMK atau tidak, itu yang pertama. Trus berikutnya, bisa menerima
siswa magang atau tidak, berikutnya memberikan kesempatan
untuk anak Prakerin atau tidak, pasti kunci utama ketika saya
mengajak perusahaan untuk diskusi itu saya tanya “ada kesempatan
gak untuk anak SMK?””.24
Menurut penjelasan Ibu Nurbayu dan Pak Ade di atas, dapat
diketahui bahwa memang komunikasi adalah hal yang sangat penting
untuk menjalin kerjasama dengan pihak dunia kerja, karena memang
tidak semua perusahaan mau menerima lulusan SMK, maka dibutuhkan
komunikasi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah perusahaan
tersebut memberi kesempatan untuk lulusan SMK di perusahaan
mereka.
23 Ibid. 24 Nurbayu Wijaya, op. cit.
62
Berbeda halnya dengan Ibu Luluk selaku Sekretaris BKK SMK
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yang memaparkan pendapat berbeda
terkait cara menjalin kerjasama dengan pihak dunia kerja, yaitu
“Awalnya sih pertama itu karena ada anak kita yang PKL ya,
Prakerin, jadi kita selalu menyelipkan surat kerjasama ya, jadi kan
anak-anak dari kelas 11 itu dia melaksankan PKL, kemudian
perusahaannya itu kan mereka nyari sendiri ya, gak kita sediakan,
nah karena dari situ kan kita ada guru pembimbing dari sekolah,
nah setiap guru itu megang MoU, kalau ada yang mau kerjasama,
nah isi MoU nya itu tentang bersedia menadi perusahaan untuk
ditempatin prakerin selanjutnya di tahun depan, trus ada juga MoU
tentang siap menerima anak magang atau perekrutan, jadi kita
punya dua MoU, jadi dari perusahaan itu bebas mau ngisi yang
mana dan kalaupun perusahaan gak mau ngisi ya gak masalah tapi
kebanyakan sih banyak yang ngisi, jadi awal mula kita menjaln
kerjasama ya itu sih”25
Menurut pendapat Ibu Luluk di atas, dapat diketahui bahwa cara
lain untuk menjalin kerjasama dengan pihak perusahan adalah melalui
program PKL atau Prakerin, jadi pihak BKK selalu menitipkan surat
kerjasama kepada guru pembimbing Prakerin untuk memberikan surat
kerjasama tersebut ke masing-masing perusahaan tempat Prakerin para
anak didiknya, untuk kemudian MoU tersebut diisi oleh perusahaan agar
terjalin kerjasama antara pihak BKK dengan perusahaan yang
bersangkutan.
Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa cara BKK
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan dalam menjalin kerjasama
dengan pihak dunia kerja adalah dengan menjalin komunikasi yang baik
dengan pihak dunia kerja yang memang mempunyai kesempatan untuk
lulusan SMK bekerja, dan kemudian melalui surat kerjasama atau MoU
yang dititipkan ke guru pembimbing pada saat kegiatan PKL atau
Prakerin di kelas XI.
Menurut Tim SED-TVET dalam buku Mengembangkan Kerja
Sama yang Efektif antara Lembaga Diklat Kejuruan dan Industri:
25 Luluk Sofiyani, op. cit
63
Pedoman Pelaksanaan, menyebutkan bahwa salah satu indikator
keberhasilan Bursa Kerja Khusus adalah tercapainya pengembangan
hubungan kerja sama dengan DU/DI yang dibuktikan dengan adanya
MoU, baik berkaitan dengan proses rekruitmen maupun MoU dalam
bidang lain. Hasil penelitian menjelaskan bahwa BKK SMK Negeri 2
Kota Tangerang Selatan dalam menjalankan fungsi kedua ini sudah
cukup baik, karena BKK telah mengembangkan hubungan kerjasama
dengan 30 pihak DU/DI, dan memiliki MoU yang berkaitan dengan
Prakerin, program magang, maupun perekrutan. Hanya saja,
berdasarkan hasil dokumentasi terlihat lebih banyak MoU yang isinya
berkaitan dengan kegiatan Prakerin, dibandingkan MoU yang berkaitan
dengan program pemagangan dan perekrutan yang masih kurang
banyak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan sudah menjalankan fungsi kedua dengan cukup baik,
namum masih harus ditingkatkan lagi.
c. Melaksanakan kegiatan rekrutmen
Kegiatan rekrutmen merupakan hal pasti yang harus dilakukan
sebelum seseorang menjadi tenaga kerja di suatu perusahaan. Untuk
dapat menyalurkan alumninya tentu BKK harus selalu berupaya
mengusahakan agar setiap tahunnya para pihak perusahaan melakukan
rekrutmen tenaga kerja atau menerima pemagangan sebanyak-
banyaknya untuk lulusan SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan.
Kegiatan rekrutmen biasa dilaksanakan pada akhir bulan Januari
atau awal bulan Februari, sehingga setelah para peserta didik selesai
melaksanakan Ujian Nasional, mereka akan bisa langsung mendapatkan
pekerjaan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Ibu Nurbayu
“Kalau rekrutmen internal itu biasanya sih saya adakan di akhir Januari
atau awal Februari, jadi begitu mereka selesai UN mereka bisa langsung
kerja”.26 Pada kenyataannya, tentu kegiatan rekrutmen akan dilakukan
26 Nurbayu Wijaya, op. cit.
64
sesuai dengan kebutuhan perusahaan itu sendiri, jadi kegiatan rekrutmen
bisa saja tidak tentu dilaksanakan karena menyesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan yang waktunya tidak bisa diperkirakan. Seperti
yang dikatakan oleh Sekretaris BKK:
“Itu gak tentu ya, karena setiap tahun itu sering ya kayak kemarin
aja dari awal semester 1 ini udah lumayan banyak kan, dari Honda
pun juga udah ada ya, trus kemarin semester 2 dari Indomaret, Titan
Group, trus AEON, jadi kita emang gak tentu, itu dari
perusahaannya, jadi tegantung kebutuhan dari perusahaan aja ya
kita ngikut”.27
Dalam memfasilitasi kegiatan rekrutmen, semua pengurus BKK
mulai dari Wakasek Humas, Sekretaris BKK, Divisi Seleksi, Divisi
Administrasi, Divisi Penelusuran Tamatan akan terlibat dalam proses
rekrutmen. Peran wali kelas dalam mengarahkan dan menyarankan para
peserta didiknya untuk mengikuti rekrutmen juga sangat membantu
kegiatan rekrutmen. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Ketua BKK:
“Orang yang terlibat itu ada Ibu Mella, untuk tim saya sendiri ya
ada Ibu Bayu, Pak Galih, Ibu Retno, Ibu Luluk itu adalah orang-
orang yang terlibat di dalam ruang lingkup sekolah dan juga
mungkin Bapak/Ibu wali kelas, nah itu juga membantu kita karena
menyarankan dan mengarahkan anaknya, karena mereka bertanya
kira-kira mau kemana saya, lalu yang lain selebihnya sih berjalan
aja”.28
Proses kegiatan rekrutmen yang dilaksanakan oleh BKK SMK
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yaitu yang pertama dengan terlebih
dulu menyebarkan informasi rekrutmen kepada lulusan. Kemudian yang
kedua, pihak BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan akan
membebaskan perusahaan untuk melakukan rekrutmen di sekolah atau
di perusahaan tersebut. Jika perusahaan menginginkan bahwa rekrutmen
diadakan di sekolah, maka pihak BKK akan memfasilitasi kegiatan
rekrutmen dengan menyediakan tempat. Namun sebaliknya, jika
perusahaan menginginkan kegiatan rekrutmen dilakukan di
27 Luluk Sofiyani, op. cit. 28 Ade Putra, op. cit.
65
perusahaannya langsung, maka pihak BKK akan memberikan alamat
perusahaan tersebut kepada para lulusan yang berminat, agar
selanjutnya para lulusan sendiri yang akan mendatangi perusahaan
tersebut.29
Setelah kegiatan rekrutmen dilaksanakan, maka dilanjutkan dengan
proses seleksi. Pihak perusahaan yang ingin melaksanakan rekrutmen
dan seleksi di sekolah biasanya BKK menyediakan tempat dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada di SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan, seperti kelas kosong, atau ruang kelas rolling door yang bisa
menampung hingga 150 orang, karena sekolah masih belum mempunyai
ruang aula maka biasanya kegiatan rekrutmen dan seleksi diadakan di
ruang tersebut. Sesuai dengan yang dijelaskan oleh Sekretaris BKK, “Di
ujung sana kan ada kelas namanya rolling door jadi kita misalkan ada
rekrutmen kita buka itu, nanti anaknya akan di pindahkan ke kelas
kosong atau di lab, yang penting kita akan rekrut selalu di situ, kebetulan
disini kan kita gak ada aula jadi ya di situ”.30
Kemudian tim BKK tidak ikut serta dalam proses seleksi, jadi
proses seleksi diserahkan sepenuhnya kepada perusahaan yang
bersangkutan. Akan tetapi, pihak BKK akan ikut membantu proses
seleksi jika memang ada perusahaan yang meminta bantuan untuk
penyeleksian kepada tim BKK, namun biasanya hanya sekedar pada
tahap seleksi berkas. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh
Sekretaris BKK, “.......Kalau untuk seleksi juga paling seleksi berkas sih
ya, kaya kemarin tuh ada Gourmet, pakaian korea gitu, nah kita periksa
sih cuma kumpulin di saya, di sini saya cuma disuruh ngecek aja yang
belum lengkap disuruh lengkapin, jadi nanti perusahaan yang dateng ke
kita, jadi perusahaan tuh kesini ambil data-datanya”.31
29 Ibid. 30 Luluk Sofiyani, op. cit. 31 Ibid.
66
Berdasarkan data pada tahun 2016, ada beberapa rekrutmen dan
seleksi yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan.
Berikut adalah daftar beberapa rekrutmen dan seleksi internal
berdasarkan hasil dokumentasi:
Tabel 4.4: Daftar Rekrutmen dan Seleksi Internal di SMK Negeri
2 Kota Tangerang Selatan Tahun 2016
No. Nama DU/DI Jumlah
Pendaftar
Lolos
Seleksi
Tidak Lolos
Seleksi
1. Bakmi GM 145 orang 25 orang 120 orang
2. PT. Arena Gourmet 90 orang 30 orang 60 orang
3. AEON Indonesia 150 orang 50 orang 100 orang
4. PT. Tridinamika
Jaya Instrument
10 orang 1 orang 9 orang
5. PT. Indomarco
Prismatama
40 orang 12 orang 28 orang
6. PT. Honda Prospect
Motor (HPM)
20 orang 13 orang 7 orang
7. PT. Wahana
Makmur Sejati
4 orang 4 orang -
Sumber : Dokumen Laporan Pelaksanaan Kegiatan BKK SMK Negeri
2 Kota Tangerang Selatan Tahun 2016
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 terdapat
7 perusahaan yang melakukan rekrutmen dan seleksi di SMK Negeri 2
Kota Tangerang Selatan. Namun jumlah lulusan yang tidak lolos seleksi
masih terbilang sangat banyak, seperti tahapan seleksi penerimaan
tenaga kerja pada Bakmi GM dan AEON Indonesia yang paling banyak
diminati oleh para lulusan SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan,
namun pada Bakmi GM hanya terdapat 25 orang yang lolos seleksi, itu
artinya sebanyak 120 orang lulusan tidak lolos seleksi atau sekitar
82.76% dari lulusan yang mendaftar tidak diterima. Kemudian pada
AEON Indonesia hanya terdapat 50 orang yang lolos seleksi, yang
67
artinya sebanyak 100 orang lulusan tidak lolos seleksi atau sekitar
66.67% dari lulusan yang mendaftar tidak diterima. Masih tingginya
angka persentase lulusan yang tidak lolos dalam seleksi menambah
daftar lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan. Meskipun jumlah
perusahaan yang bekerjasama dengan BKK terbilang lumayan banyak,
namun sepanjang tahun 2016 hanya terdapat 7 perusahaan yang
melakukan rekrutmen dan seleksi internal.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi ketiga
ini sudah dilaksanakan oleh BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan, namun kegiatan rekrutmen dan seleksi internal yang diadakan
masih terbilang sedikit, jadi BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan harus lebih giat lagi mencari perusahaan-perusahaan yang
memang mempunyai kesempatan kerja bagi lulusan SMK untuk
mengadakan rekrutmen dan seleksi internal, agar semakin banyak
jumlah lulusan yang bisa terserap ke dunia kerja,
d. Memberikan penyuluhan dan bimbingan jabatan/karir kepada
lulusan
Pemberian penyuluhan dan bimbingan kepada lulusan ini
merupakan salah satu program kerja BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan yang diberikan oleh pengurus BKK, guru bimbingan
konseling dan juga pihak dunia kerja. Ada dua jenis penyuluhan dan
bimbingan yang diberikan BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
kepada calon lulusannya, yaitu:
1) Program Penumbuhan Karakter
Program penumbuhan karakter merupakan program kerjasama
antara tim bimbingan konseling dan tim BKK, program ini
merupakan program yang diadakan setiap hari Jum’at dan khusus
dilaksanakan untuk kelas 12. Materi yang dibahas dalam kegiatan
tersebut adalah yang berkaitan dengan kesiapan kerja, minat,
prospek masa depan, mengetahui cita-cita, persiapan memilih antara
68
kuliah atau kerja, mempersiapkan diri untuk UN, dan lain
sebagainya.32 Jadi BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan juga
mengoptimalkan peran bimbingan konseling untuk bisa
memasukkan nilai-nilai softskill kepada para calon lulusannya
melalui program penumbuhan karakter ini.
2) Kegiatan Guru Tamu
Kegiatan Guru Tamu merupakan suatu kegiatan penyuluhan
dari pihak perusahaan, dengan menghadirkan pihak dunia kerja
untuk datang ke sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka
wawasan para siswa mengenai dunia kerja, yang didalamnya
membahas tentang tata tertib, sanksi dan punishment, budaya kerja,
serta etos kerja yang harus dimiliki oleh calon pekerja.33 Guru tamu
yang dihadirkan disesuaikan dengan kompetensi keahlian yang ada
di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Kegiatan guru tamu
merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan setiap tahunnya.
Berikut adalah daftar kegiatan guru tamu dari tahun 2014-2016 di
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan berdasarkan hasil
dokumentasi:
Tabel 4.5: Daftar Kegiatan Guru Tamu tahun 2014-2016
Tahun Nama Perusahaan Jurusan
2014 Visi Anak Negeri Multimedia
PT. Wahana Makmur Sejati TKR dan TSM
2015
Visi Anak Negeri Multimedia
Wahana Motor TKR dan TSM
BPR Universal Akuntansi
Auto 2000 TKR dan TSM
PT. HR Plaza Akuntansi
2016 Daihatsu Bintaro TKR dan TSM
32 Luluk Sofiyani, op. cit. 33 Dokumen Laporan Pelaksanaan Kegiatan BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
Tahun 2016, Dokumen tidak dipublikasikan
69
Tabloidku Multimedia
PT. AEON Indonesia Akuntansi
PT. Wahana Makmur Sejati TKR dan TSM
Diolah dari: Dokumen Laporan Kegiatan BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan Tahun 2014-2016
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa setiap
tahunnya BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan rutin
melaksanakan kegiatan guru tamu. Pada tahun 2014, kegiatan guru
tamu hanya terfokus pada jurusan Multimedia, TKR dan TSM saja.
Namun, mulai tahun 2015 dan 2016 kegiatan guru tamu sudah
terfokus untuk semua jurusan. Hanya saja, pada tahun 2014 dan
2015 perusahaan yang diundang untuk menjadi guru tamu jurusan
Multimedia, TKR, dan TSM cenderung sama, barulah di tahun 2016
guru tamu dari perusahaan lain dihadirkan untuk semua jurusan.
Mengingat jumlah perusahaan yang sudah bekerjasama dengan
BKK cukup banyak, alangkah lebih baik jika BKK mendatangkan
guru tamu yang berbeda di setiap tahunnya, agar tidak terkesan
membosankan dan banyak menambah wawasan baru bagi para calon
lulusan.
Selain dua kegiatan penyuluhan dan bimbingan wajib yang
dilaksanakan BKK untuk para calon lulusannya, pada tahun 2017 ini
BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan juga memberikan
penyuluhan untuk lulusannya, yaitu penyuluhan Entrepreneurship.
Penyuluhan ini dilaksanakan bersamaan dengan program kegiatan
tahunan BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yaitu job
matching. Narasumber pada penyuluhan ini adalah Kepala Divisi
Training Center PT. Edwin Bright Property yaitu Ika Indayanti,S.Psi.
penyuluhan ini membahas tentang komponen penting dari
70
entrepreneurship, keuntungan membuka usaha sendiri, dan memberikan
kiat-kiat khusus untuk memulai wirausaha.34
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam
menjalankan fungsi keempat ini, BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan melaksanakan penyuluhan dan bimbingan untuk para calon
lulusannya melalui program penumbuhan karakter dan kegiatan guru
tamu. Sedangkan penyuluhan dan bimbingan untuk calon lulusannya
melalui penyuluhan entrepreneuship yang pada tahun ini dilaksanakan
bersamaan dengan kegiatan job matching.
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan menurut Perjanjian
Kerjasama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan
Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia pasal 5 ayat 4, salah satu
tugas dan tanggung jawab bursa kerja di satuan pendidikan menengah
adalah memberikan pelayanan antar kerja kepada siswa dan tamatan
sekolah menengah yang bersangkutan meliputi penyuluhan dan
bimbingan karir. Pada hasil penelitian ini menjelaskan bahwa sejak awal
berdiri tahun 2014, BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
konsisten mengadakan penyuluhan dan bimbingan baik melalui
program penumbuhan karakter, kegiatan guru tamu, maupun
penyuluhan entrepreneurship. Sehingga dapat dikatakan bahwa BKK
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan sudah menjalankan salah satu
tugasnya, namun untuk kegiatan guru tamu agar dapat dihadirkan
perusahaan yang berbeda setiap tahunnya, mengingat terdapat 30
perusahaan yang sudah bekerjasama dengan BKK SMK Negeri 3 Kota
Tangerang Selatan.
34 Hasil Observasi BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, pada 22 April 2017
71
e. Meningkatkan penempatan kerja untuk mengurangi angka
pengangguran
Penempatan kerja merupakan salah satu pelayanan yang diberikan
BKK kepada pencari kerja untuk menempatkannya pada jabatan yang
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan para lulusan. Salah satu
cara yang dilakukan untuk meningkatkan daya serap tamatan SMK
memasuki lapangan kerja adalah melalui pelaksanaan program kegiatan
job matching.35
BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan mempunyai salah satu
program wajib yaitu kegiatan job matching. Kegiatan job matching
dilaksanakan setiap bulan April dan November setiap tahunnya. Pada
kegiatan job matching di bulan April, dilaksanakan terbuka untuk
umum, yaitu alumni SMK se-Kota Tangerang Selatan dan berlokasi di
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Sedangkan pada kegiatan job
matching di bulan November, diselenggarakan oleh Dinsosnakertrans
Kota Tangerang Selatan, dan BKK hanya ikut membantu
pelaksanaannya saja. Pada tanggal 21-22 April 2017, BKK SMK Negeri
2 Kota Tangerang menyelenggarakan kegiatan job matching yang
diikuti sebanyak 16 perusahaan, yaitu PT. Prima Internasional, DBS,
PT. Fextor, PT. Pharos, PT. AEON Indonesia, PT. Arena Gourmet, PT.
Indomarco Prismatama, PT. Tripilar, PT. Relindo Utama, PT. Synergy
Engineering, PT. Paragon Technology and Inovation, PT. First Logistic,
PT. Matahari Dept. Store, Bluebird, PT. KFC, dan PT. Edwin Bright
Property.36
Job matching yang diselenggarakan BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan merupakan kegiatan yang mempertemukan antara
para pencari kerja dengan para dunia kerja. Perusahaan yang mengikuti
job matching ini adalah perusahaan yang harus cocok dengan program
35 Direktorat Pembinaan SMK, Bantuan Pemasaran Tamatan SMK (Job Matching),
(Jakarta: Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013), h. 2 36 Catatan Observasi BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, pada 21 April 2017
72
keahlian yang ada di SMK dan tentunya memiliki posisi kerja yang bisa
ditempati oleh lulusan SMK. Peserta job matching ini juga haruslah
lulusan SMK yang berdomisili di sekitar Tangerang Selatan.
Pada teori yang ada di bab sebelumnya telah dibahas bahwa
mekanisme antar kerja ada 3 jenis yaitu AKL, AKAD, dan AKAN.
Dalam hal ini kegiatan job matching merupakan salah satu cara BKK
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan untuk meningkatkan
penempatan kerja berdasarkan mekanisme Antar Kerja Lokal (AKL)
dan Antar Kerja Daerah (AKAD) yaitu merupakan sistem antar kerja
yang diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada pencari
kerja dan pengguna tenaga kerja yang masing-masing berdomisili dalam
satu daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah provinsi yang sama, dan
provinsi yang berbeda.
BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan juga selalu berupaya
meningkatkan penempatan kerja pada lulusannya dengan
memperbanyak kerjasama dengan perusahaan, yaitu dengan target 5
perusahaan baru harus dekat dengan BKK setiap tahunnya. Hal ini
dilakukan agar tidak menimbulkan efek jenuh pada para lulusannya
untuk bekerja.37
Jadi berdasarkan uraian di atas, BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan dalam melakukan penempatan kerja menggunakan
mekanisme AKL dan AKAD, karena memang para lulusan SMK Negeri
2 Kota Tangerang Selatan ditempatkan bekerja hanya di daerah dalam
provinsi yang sama yaitu Banten dan juga provinsi yang berlainan
seperti Jakarta, hal ini juga bisa dilihat dari daftar perusahaan yang
bekerjasama dengan pihak BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
yang rata-rata berdomisili di sekitar provinsi Banten maupun Jakarta.
Dalam melaksanakan fungsi kelima ini, mekanisme AKL sudah
dilaksanakan cukup baik, namun untuk mekanisme AKAD, BKK harus
37 Ade Putra, op. cit.
73
lebih mengembangkan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang
berada di luar Jakarta, bahkan hingga ke luar negeri, agar keterserapan
lulusan SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan akan lebih banyak
tersebar di berbagai kota di Indonesia, hingga ke luar negeri.
2. Hambatan yang Dihadapi BKK dalam Melaksanakan Fungsinya
Dalam menjalankan fungsinya, BKK SMK NegerI 2 Kota Tangerang
Selatan mengalami beberapa hambatan yaitu:
a. Kurang terbukanya pihak perusahaan untuk diajak kerjasama dengan
BKK
Dalam menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan, tentu tidak
semua perusahaan menyambut baik dan mau diajak kerjasama, terlebih
lagi tidak semua perusahaan memberikan kesempatan bagi lulusan SMK
untuk bekerja di perusahaannya. Terkadang ketika pihak BKK ingin
mengajak kerjasama suatu perusahaan dan memberikan surat kerjasama,
namun surat tersebut tidak mendapatkan balasan dari perusahaan yang
bersangkutan. Seperti yang dikatakan oleh Ketua BKK “Ya memang
biasanya terkadang disaat kita sudah melayangkan surat, kita tidak
mendapatkan balasan.......”.38
Kemudian adanya ketidaksesuaian antara jumlah peminat dengan
kuota pekerjaan yang tersedia, jika dilihat dari banyaknya jumlah
perusahaan yang bekerjasama dengan pihak BKK, namun terkadang
penerimaan karyawannya hanya sedikit dan tidak sesuai dengan jumlah
peminat yang ada. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Ibu
Nurbayu. “Ya sebenarnya masih butuh dukungan, dan terbatas ya
perusahaan yang mungkin tahu ya, trus juga relasinya juga belum,
artinya kebutuhan-kebutuhannya juga masih terbatas ya, trus
perusahaannya kadang banyak, tapi penerimaan karyawannya
sedikit......”.39 Beberapa hal tersebut merupakan hambatan yang dialami
38 Ibid. 39 Nurbayu Wijaya, op. cit.
74
BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan dalam mencari informasi
ketenagakerjaan dan menjalin kerjasama dengan pihak dunia kerja.
b. Kurangnya komitmen lulusan dalam menghadapi rekrutmen dan seleksi
tenaga kerja
Komitmen lulusan yang masih belum steady merupakan salah satu
hambatan yang dialami BKK, hal ini terlihat dari tidak konsistennya
para lulusan yang memang sudah mengikuti rekrutmen dan seleksi, tiba-
tiba mengundurkan diri dengan alasan yang tidak begitu jelas. Sesuai
dengan penjelasan ketua BKK, “Paling tidak anak yang sudah terdaftar
itu kadang-kadang suka mundur. Padahal mereka sudah mendaftar, nah
itu kadang-kadang menjadi hambatan kita, karena bagaimanapun juga
kita gak enak sama pihak perusahaan.......”.40 Hal ini tentunya sangat
merugikan bagi pihak BKK, karena hal ini sama saja seperti
mempermainkan kepercayaan yang telah diberikan perusahaan kepada
pihak BKK. Dikhawatirkan jika terus terjadi, ini bisa memutuskan
hubungan antara perusahaan terkait dengan pihak BKK.
c. Kurangnya waktu yang dimiliki pengurus BKK untuk melaksanakan
tugasnya
BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan memiliki 5 pengurus,
yang menjadi hambatannya adalah selain menjadi pengurus BKK, para
tim BKK juga menjabat sebagai guru normatif, produktif, guru
bimbingan konseling maupun staff TU.41 Berdasarkan hasil
dokumentasi, Ketua BKK selain menjadi pengurus BKK, juga menjadi
guru normatif pada mata pelajaran PKn. Lalu Sekretaris BKK yang
merangkap sebagai pengurus BKK dan guru bimbingan konseling,
kemudian Divisi Administrasi BKK yang merangkap sebagai pengurus
40 Ade Putra, op. cit. 41 Hasil wawancara dengan Ibu Nurbayu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, pada 26
April 2017
75
BKK dan guru normatif Seni Budaya. Selanjutnya Divisi Penelusuran
Tamatan yang merangkap sebagai pengurus BKK dan staff TU, serta
Divisi Seleksi yang merangkap sebagai pengurus BKK dan guru
produktif Multimedia. Terkait hal tersebut, maka waktu yang dimiliki
para pengurus BKK sangatlah terbatas. Tidak semua pengurus BKK
mempunyai waktu lebih untuk melaksanakan fungsi BKK, karena
memang tugas utama para pengurus BKK adalah guru, sehingga
terkadang tugasnya dalam BKK terpaksa harus dikesampingkan.
d. Terkendala izin orang tua dalam melakukan penempatan kerja
Salah satu hambatan BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
dalam melakukan penempatan kerja adalah terkendala dari izin orang
tua. Ada beberapa kasus ketika para lulusan yang sudah lolos seleksi dan
sudah diterima bekerja, namun orang tua tidak mengizinkan karena
terkait penempatan yang jauh. Seperti keterangan yang diberikan oleh
Ibu Nurbayu, “Waktu itu ada sih kayak kasus Honda mobil, di training
berapa orang trus berikutnya penempatan bengkel disini, disini,
bengkelnya jauh tapi orangtuanya memberatkan, tapi gimana ya, kita
juga gak bisa maksa sih ya mereka kan tanggung jawab orang tua, kita
sih kecewa ya tapi kita bisa apa”.42 Terkait hal ini, tentu pihak BKK
merasa kecewa karena lulusan yang seharusnya sudah ditempatkan
untuk bekerja, namun mengundurkan diri karena terkendala izin dari
orang tua. Sama halnya dengan hambatan sebelumnya terkait komitmen
lulusan yang belum steady dalam menghadapi rekrutmen dan seleksi,
hal ini sama merugikannya dalam hubungan antara pihak BKK dan
pihak perusahaan tersebut.
42 Nurbayu Wijaya, op. cit.
76
3. Upaya BKK untuk Mengatasi Hambatan dalam Melaksanakan
Fungsinya
Berikut ini adalah beberapa upaya yang dilakukan BKK SMK Negeri 2
Kota Tangerang Selatan untuk mengatasi hambatan dalam melaksanakan
fungsinya, yaitu:
a. Melakukan follow-up langsung kepada pihak perusahaan terkait.
Upaya BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan dalam
menghadapi kurang terbukanya pihak perusahaan untuk diajak
kerjasama adalah dengan melakukan follow-up kepada perusahaan
terkait dan mendatangi perusahaan tersebut untuk menanyakan
kelanjutan dari ajakan kerjasama yang sudah diajukan sebelumnya.
Kemudian pihak BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Hal ini
seperti yang dikatakan oleh Ketua BKK, “.....Cara mengatasi
hambatannya adalah dengan mem-follow up langsung, atau menjemput
mereka dan membuat sebuah MoU ya, biar ada kesepakatannya.....”.43
Selain itu pihak BKK juga harus memperbanyak hubungan kerjasama
dengan pihak perusahaan yang mempunyai kesempatan kerja bagi
lulusan SMK, agar setiap tahunnya kegiatan rekrutmen dan seleksi
frekuensinya semakin meningkat dan lulusan SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan akan semakin banyak yang terserap ke dunia kerja.
Kemudian peran Dinas Ketenagakerjaan juga sangat diperlukan untuk
memperkenalkan Bursa Kerja Khusus SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan kepada pihak DU/DI, karena mungkin banyak pihak DU/DI
yang belum mengetahui BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan.
b. Memberikan penguatan dan meningkatkan penyuluhan/bimbingan
Upaya yang dilakukan BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
dalam mengatasi kurangnya komitmen lulusan dalam menghadapi
rekrutmen dan seleksi tenaga kerja adalah dengan memberikan
43 Ade Putra, op. cit.
77
penguatan dan pemahaman kepada anak bahwa sikap kesiapan mental
sangat diperlukan dalam bekerja. Seperti yang dikatakan oleh Ibu
Nurbayu, “Upaya nya ya kita bisa apa ya, hanya mengingatkan,
memberikan wawasan, penguatan, hanya sebatas itu, kalau keputusan
ya tetep lagi, pasti endingnya ke anak ya, kita juga gak bisa maksa ya”.44
Pihak BKK pada dasarnya sudah mengupayakan agar para lulusannya
bisa terserap ke dunia kerja, namun untuk hasil akhir akan kembali lagi
kepada anak tersebut. Maka selain memberikan penguatan, pihak BKK
harus meningkatkan jumlah penyuluhan dan bimbingan dari mulai anak
tersebut masih menjadi siswa di SMK, hingga menjadi lulusan. Seperti
salah satu program BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yaitu
program penumbuhan karakter, adalah program yang sangat tepat untuk
membangun softskill para calon lulusan agar nantinya menjadi orang
yang siap bekerja, sehingga tidak akan ada lagi keadaan lulusan yang
tiba-tiba mengundurkan diri pada saat kegiatan rekrutmen dan seleksi
dilaksanakan.
c. Mengatur waktu dan saling koordinasi antar pengurus
Waktu adalah hal yang memang menjadi kendala utama bagi para
pengurus BKK dalam melaksanakan tugasnya. Maka pembagian waktu
antara mengajar dengan melaksanakan tugas sebagai pengurus BKK
sangat dibutuhkan. Koordinasi antar pengurus BKK adalah hal penting
yang harus dilakukan, seperti pernyataan dari Sekretaris BKK “.....kita
saling kordinasi aja ya, soalnya kita kan BKK orangnya sedikit ya lima,
kita juga sebagian guru pengajar ya, kalau saya sih kebetulan guru BK
ya, jadi saya gak masuk kelas, jadi selalu stand by kemudian kalau
misalnya ketuanya Pak Ade sendiri gak bisa, ntar dia kordinasi ke
saya.....”.45 Jumlah pengurus BKK yang sedikit memungkinkan tugas
yang diampu oleh masing-masing pengurus cukup banyak, sehingga
44 Nurbayu Wijaya, op. cit. 45 Luluk Sofiyani, op. cit.
78
koordinasi sangat harus dilakukan agar fungsi BKK tetap berjalan
dengan lancar. Jika memang ada pengurus yang membutuhkan bantuan,
maka bisa dikoordinasikan dengan pengurus lain agar bisa saling bantu-
membantu. Kerjasama antar tim BKK dalam memberikan pelayanan
kepada lulusan akan membuat BKK sebagai suatu unit kerja sekolah
dapat dengan mudah menjalankan semua fungsinya dengan baik jika
adanya kerjasama dan koordinasi.
d. Mensosialisasikan BKK kepada orang tua peserta didik
Upaya yang dilakukan BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
untuk mengatasi hambatan terkait izin orang tua dalam penempatan
kerja lulusan adalah dengan memanggil orang tua yang bersangkutan
untuk mengkonfirmasi dan memberikan pengarahan kepada orang tua,
seperti yang dikatakan oleh Ketua BKK “Kalau upaya-upaya sendiri,
paling tidak kita panggil orangtuanya dan juga anaknya “kira-kira
bagaimana ini? sayang loh bu kalau gak diambil, sebenarnya banyak
loh anak-anak yang mau bekerja disini”. Karena mereka ini adalah
orang-orang pilihan kan, karena yang terpilih itu adalah orang-orang
beruntung diantara orang yang beruntung lainnya, kalaupun memang
orangtuanya memaksakan ingin anaknya ke tempat lain ya monggo,
setidaknya kita udah berusaha melakukan follow up kepada orang
tuanya.”46
Adapun upaya lain yang bisa dilakukan oleh BKK adalah dengan
mensosialisasikan BKK kepada para orang tua calon lulusan. Sosialisasi
bisa dilakukan ketika pembagian rapot, hal ini bisa dimaksimalkan oleh
pengurus BKK untuk memberikan informasi mengenai BKK dan
pengarahan yang berkaitan dengan karir siswa nanti setelah lulus.
Dalam kesempatan tersebut pihak BKK bisa berupaya untuk
membangun kepercayaan orang tua dengan meyakinkan orang tua
46 Ade Putra, op. cit.
79
bahwa pihak dunia kerja yang bekerjasama dengan BKK adalah
perusahaan yang legal dan terpercaya, kemudian memberikan
penjelasan bahwa terkait penempatan kerja pihak BKK tidak bisa
mengatur lokasi atau tempatnya sehingga sangat diperlukan pengertian
dari orang tua agar tidak terlalu membatasi ruang anak-anaknya untuk
berkembang. Karena bagaimanapun juga peran orang tua dalam
memberikan izin sangat dibutuhkan, BKK tidak akan bisa berbuat apa-
apa apabila anak tidak mendapat izin dari orang tua walaupun anak
tersebut ada keinginan untuk bekerja.
4. Dampak BKK dalam Penyaluran Lulusan
Bursa Kerja Khusus merupakan unit kerja yang sangat besar fungsinya
dalam membantu sekolah menyalurkan lulusan ke dunia kerja. Bursa Kerja
Khusus sangat membantu mengurangi angka pengangguran tingkat
menengah. Menurut hasil penelusuran lulusan SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan yang dilakukan oleh tim pengurus BKK, diperoleh data
lulusan 2 tahun terakhir sebagai berikut berdasarkan hasil dokumentasi:
Tabel 4.6: Daftar Penelusuran Lulusan SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan 2 Tahun Terakhir
No. Tahun
Ajaran Bekerja Kuliah Menunggu
Belum
Bekerja
Jumlah
Lulusan
1. 2015/2016 166 141 32 23 362
2. 2016/2017 204 111 - 56 371
Sumber: Dokumen Laporan Pelaksanaan Kegiatan BKK SMK Negeri 2
Kota Tangerang Selatan tahun 2015 dan 2016
Bedasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa pada tahun ajaran
2015/2016 jumlah lulusan SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
berjumlah 362 orang. Lulusan yang sudah bekerja sebanyak 166 orang atau
sekitar 46% lulusan sudah bekerja. Lalu lulusan yang melanjutkan kuliah
sebanyak 141 orang atau sekitar 39% lulusan melanjutkan kuliah.
Selanjutnya lulusan yang masih menunggu hasil pengumuman terkait
80
seleksi sebanyak 32 orang atau sekitar 9% lulusan masih menunggu.
Kemudian lulusan yang belum bekerja sebanyak 23 orang atau sekitar 6%
dari lulusan SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Sedangkan pada tahun
ajaran 2016/2017 SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan memiliki jumlah
lulusan sebanyak 371 orang. Lulusan yang sudah tersalurkan ke dunia kerja
sebanyak 204 orang atau sekitar 55% lulusan sudah tersalurkan. Selanjutnya
jumlah lulusan yang melanjutkan kuliah sebanyak 111 orang atau sekitar
30% lulusan melanjutkan kuliah. Lalu sebanyak 56 orang atau sekitar 15%
lulusan masih belum bekerja.
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa selama 2 tahun terakhir lulusan
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yang mendapatkan pekerjaan
mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada tahun ajaran 2015/2016
jumlah lulusan yang tersalur ke dunia kerja sebanyak 166 orang atau 46%
lulusan, kemudian pada tahun ajaran 2016/2017 mengalami peningkatan
sebanyak 204 orang atau 55% lulusan sudah mendapatkan pekerjaan, maka
dapat dikatakan mengalami peningkatan dengan persentase peningkatan
sebesar 9%.
Sejak awal berdiri, BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan terus
berupaya untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat melayani para lulusan
dengan baik dan mengupayakan peningkatan keterserapan lulusan ke dunia
kerja. Para lulusan juga merasa sangat terbantu dengan adanya BKK SMK
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, seperti yang dinyatakan oleh Aramadian
lulusan tahun 2014 yaitu;
“Sangat penting banget ya kak, alhamdulillah aja di SMK 2 tuh kaya
jadi sekolah percontohan ya, kan sekarang karena ada bursa kerjanya
jadi bisa menyalurkan lulusannya dan itu berguna banget bagi anak
SMK yang pengen banget kerja, bisa di wadahin di situ, karena gak
semua SMK punya bursa kerja, SMK 2 termasuk yang bagus untuk bisa
menyerap dan bisa mengasih tahu informasi tenaga kerja disana tapi
karena SMK ya jadi lebih fokus sama kerja, jadi perlu dan sangat
berperan penting, tapi sebaiknya juga ada bursa untuk yang mau kuliah,
jadi jangan hanya di fokuskan aja sama yang kerja karena kan ada
81
beberapa siswa yang mau kuliah, jadi ada juga mewadahi untuk anak-
anak yang mau kuliah.”47
Armadian menyatakan bahwa BKK sangat memiliki peran penting
dalam menyalurkan para lulusannya, dan BKK menjadi wadah bagi para
anak SMK yang ingin bekerja, yang memang tidak semua SMK memiliki
BKK, serta Aramadian mengatakan bahwa BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan sudah bagus dalam menyerap dan memberikan informasi
tenaga kerja. Namun Armadian juga memberikan saran agar sekolah juga
memiliki bursa untuk para siswa yang ingin melanjutkan kuliah, karena
memang ada beberapa siswa yang ingin melanjutkan kuliah. Kemudian Siti
Nurkhadijah lulusan tahun 2016 juga berpendapat, “Kalau menurut aku,
sekolah berperan penting kaya beberapa temen aku kaya anak-anak TKR
mereka direkrut untuk bekerja di bengkel Honda terbesar dan sampai
sekarang pun masih kerja disana kak, dan mereka itu bahkan kerjanya itu
dari masih mereka sekolah kak, dari proses magang sampai sekarang jadi
karyawan tetap.”48. Siti Nurkhadijah juga merasakan pentingnya BKK,
dengan berbagi kisah mengenai teman-temannya yang direkrut untuk
bekerja dari proses magang hingga menjadi karyawan tetap. Selanjutnya
Dimas Raditia Putra lulusan tahun 2016 dari jurusan TKR, berdasarkan hasil
wawancara Dimas juga merasakan sangat terbantu dengan adanya BKK
dalam mendapatkan pekerjaan, Dimas saat ini sudah bekerja di Honda
Pradana Sawangan hampir 1 tahun, dan pekerjaan ini didapatkannya melalui
BKK sekolah. Pihak BKK sekolah sangat berperan penting bagi Dimas,
seperti pernyataannya “Iya berperan penting banget sih, kalau gak ada
sekolah susah juga dapat pekerjaannya”.49
Berdasarkan pendapat para lulusan di atas, BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan sangat memiliki fungsi penting bagi lulusan dalam
mendapatkan pekerjaan dan juga memberikan informasi pekerjaan. Para
47 Aramadian, op.cit. 48 Siti Nurkhadijah, op.cit. 49 Dimas Raditia Putra, op.cit.
82
lulusan merasa sangat terbantu dengan adanya BKK di sekolah. Ketua BKK
juga mengatakan bahwa fungsi BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan sangat penting, seperti pernyataannya:
“Jadi, yang ada di BKK ini penting sekali menurut saya dan kita
memudahkan anak, tidak perlu anak yang mencari, tapi kita yang
mencari, setidaknya keingin dan kemauan nya aja itu anak dan hanya
menyiapkan dirinya atau fisiknya, harusnya mereka beruntung, beda
dengan sekolah kita dulu, jarang sekali sekolah yang menyiapkan
pekerjaan, kalau sekarang udah bersyukur Alhamdulilla banget gak
perlu mencari, ini perusahaan udah pada datang ke sekolah kita.”50
Dengan adanya BKK di sekolah tentu akan lebih memudahkan anak,
anak tidak perlu mencari pekerjaan, tapi pihak BKK yang akan
mencarikannya. Hal ini harus dimanfaatkan oleh para lulusan, karena tidak
semua SMK memiliki BKK, yang berfungsi sebagai wadah untuk
menyalurkan lulusan ke dunia kerja, bukan hanya membantu para lulusan
saja, namun BKK juga membantu para calon lulusan dalam
mengembangkan softskill-nya, memberikan penguatan dan informasi agar
mereka siap terjun ke dunia kerja. Selain itu, BKK juga sangat membantu
Dinas Ketenagakerjaan untuk menyalurkan tenaga kerja tingkat menengah
agar angka pengangguran dapat berkurang.
D. Temuan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data di atas, berikut ini adalah
beberapa temuan hasil penelitian di lapangan terkait fungsi BKK dalam
menyalurkan lulusan di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yaitu sebagai
berikut:
1. BKK memiliki 5 fungsi yang harus dilaksanakan dalam upaya menyalurkan
lulusannya ke dunia kerja, dari 5 fungsi yang ada, BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan sudah baik melaksanakan fungsi yang keempat, yaitu
memberikan penyuluhan dan bimbingan karir/jabatan kepada lulusan
karena sejak awal berdiri tahun 2014, BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
50 Ade Putra, op. cit.
83
Selatan konsisten mengadakan penyuluhan dan bimbingan baik melalui
program penumbuhan karakter, kegiatan guru tamu, maupun penyuluhan
entrepreneurship. Kemudian fungsi kedua, yaitu menjalin kerjasama
dengan pihak dunia kerja sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini dapat
dilihat dari jumlah perusahaan yang menjalin kerjasama dengan BKK yaitu
sebanyak 30 perusahaan, akan tetapi kegiatan rekrutmen dan seleksi internal
yang diadakan masih terbilang sedikit. Pada fungsi pertama, yaitu
memfasilitasi para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan sudah
dilaksanakan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari kepuasan para lulusan
atas informasi ketenagakerjaan yang diberikan oleh BKK. Jadi untuk kedua
fungsi lainnya masih harus dioptimalkan lagi pelaksanaannya.
2. Hambatan yang paling besar dihadapi BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan dalam menjalankan fungsinya yaitu kurangnya komitmen lulusan
dalam menghadapi rekrutmen dan seleksi tenaga kerja dan adanya kendala
izin orang tua dalam melakukan penempatan kerja. Keduanya sangat
menjadi penghambat dan merugikan bagi pihak BKK, karena hal ini sama
saja seperti mempermainkan kepercayaan yang telah diberikan perusahaan
kepada pihak BKK. Dikhawatirkan jika terus terjadi, ini bisa memutuskan
hubungan antara perusahaan terkait dengan pihak BKK.
3. Upaya-upaya yang dilakukan oleh BKK dalam mengatasi hambatannya
yaitu berusaha memberikan penguatan dan meningkatkan penyuluhan atau
bimbingan, Hal ini dilakukan untuk membangun sikap kesiapan mental agar
tidak ada lagi keadaan lulusan yang tiba-tiba mengundurkan diri pada saat
kegiatan rekrutmen dan seleksi dilaksanakan. Kemudian berupaya
mensosialisasikan BKK kepada orang tua peserta didik. Pihak BKK bisa
berupaya untuk membangun kepercayaan orang tua melalui sosialisasi
BKK, salah satunya saat moment pembagian rapot.
4. BKK memiliki dampak yang sangat penting dalam penyaluran lulusan ke
dunia kerja, berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa alumni SMK
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, mereka mengatakan sangat terbantu
dengan adanya BKK di sekolah. Kemudian selama 2 tahun terakhir, lulusan
84
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yang mendapatkan pekerjaan
mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada tahun ajaran 2015/2016
jumlah lulusan yang tersalur ke dunia kerja sebanyak 166 orang atau 46%
lulusan, kemudian pada tahun ajaran 2016/2017 mengalami peningkatan
sebanyak 204 orang atau 55% lulusan sudah mendapatkan pekerjaan, maka
dapat dikatakan mengalami peningkatan dengan persentase peningkatan
sebesar 9%.
85
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai fungsi Bursa Kerja
Khusus (BKK) dalam menyalurkan lulusan di SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Fungsi BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan belum seluruhnya berjalan
dengan optimal, dari 5 fungsi utama ada 3 fungsi yang sudah berjalan
dengan baik, yakni fungsi pertama sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini
dapat dilihat dari kepuasan para lulusan atas informasi ketenagakerjaan
yang diberikan oleh BKK. Kemudian fungsi kedua sudah dilaksanakan
dengan baik, hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan yang menjalin
kerjasama dengan BKK yaitu sebanyak 30 perusahaan. Pada fungsi keempat
juga sudab dilaksanakan dengan baik karena sejak awal berdiri tahun 2014,
BKK konsisten mengadakan penyuluhan dan bimbingan, baik melalui
program penumbuhan karakter, guru tamu dan penyuluhan
entrepreneurship. Sementara untuk 2 fungsi lainnya berjalan cukup baik dan
harus dioptimalkan lagi pelaksanaannya, karena terdapat kelemahan dari
segi pelaksanaan rekrutmen dan seleksi, serta penempatan kerja.
2. BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan secara keseluruhan cukup
membantu penyaluran lulusan ke dunia kerja. Hal ini dapat dilihat pada
tahun ajaran 2015/2016 jumlah lulusan yang tersalur ke dunia kerja
sebanyak 166 orang atau 46% lulusan, kemudian pada tahun ajaran
2016/2017 mengalami peningkatan sebanyak 204 orang atau 55% lulusan
sudah mendapatkan pekerjaan, maka dapat dikatakan mengalami
peningkatan dengan persentase peningkatan sebesar 9%.
3. Proses penyaluran lulusan melalui BKK dimulai dari pihak BKK menerima
permintaan tenaga kerja dari pihak dunia kerja, kemudian BKK memberi
informasi lowongan kerja kepada alumni, Setelah itu BKK mengadakan
rekrutmen untuk menarik pendaftar kerja sebanyak-banyaknya. Selanjutnya
BKK melakukan penempatan kerja melalui mekanisme Antar Kerja yang
kemudian BKK mengadakan seleksi berkas lamaran (jika diminta oleh
86
perusahaan terkait) dan mengirimkan berkas lamaran ke perusahaan
tersebut. Lalu pihak perusahaan memilih orang yang sesuai untuk dilakukan
seleksi kerja. Kemudian hasil seleksi akan diserahkan kepada BKK, dan
BKK akan mengumumkan hasil seleksi kepada alumni, selanjutnya BKK
akan mendata jumlah lulusan yang terserap di perusahaan tersebut.
4. Dalam menjalankan fungsinya BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
juga mengalami beberapa hambatan yaitu kurang terbukanya pihak
perusahaan untuk diajak kerjasama dengan BKK, kurangnya komitmen
lulusan dalam menghadapi rekrutmen dan seleksi tenaga kerja, kurangnya
waktu yang dimiliki pengurus BKK untuk melaksanakan tugasnya dan
adanya kendala izin orang tua dalam melakukan penempatan kerja. Upaya
yang dilakukan pengurus BKK untuk mengatasi hambatan yaitu melakukan
follow-up langsung kepada pihak perusahaan terkait, memberikan
penguatan dan meningkatkan penyuluhan atau bimbingan, mengatur waktu
dan saling koordinasi atar pengurus, dan mensosialisasikan BKK kepada
orang tua peserta didik.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan saran
sebagai berikut:
1. Pengurus BKK perlu mengadakan sosialisasi kepada calon lulusan tentang
fungsi dari BKK agar nantinya BKK dapat lebih dimanfaatkan oleh siswa
yang masih berstatus calon lulusan hingga sudah menjadi alumni/lulusan.
2. Pengurus BKK juga perlu mensosialisasikan BKK kepada para orang tua
siswa/lulusan, sehingga kepercayaan orang tua akan terbangun agar tidak
ada lagi kendala izin orang tua dalam penempatan kerja.
3. Pengurus BKK harus memperbaiki sistem pengelolaan administrasi BKK,
meliputi data lulusan yang mendaftar kerja melalui BKK dan data
penelusuran lulusan.
4. BKK hendaknya membuat website khusus untuk lebih mempermudah
dalam menyampaikan informasi ketenagakerjaan kepada para lulusan.
5. BKK hendaknya dapat mengembangkan kerjasama dengan perusahaan-
perusahaan di luar daerah dan luar negeri untuk lebih meningkatkan
keterserapan alumni.
87
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Wilson. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga, 2012.
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah. Buku
Panduan Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja Antar Daerah.
Semarang: Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja, 2015.
Direktorat Jendral Binapenta Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Buku Pintar Binapenta. Jakarta: Direktorat Jendral Binapenta, kemnaker RI,
2014.
Direktorat Pembinaan SMK. Bantuan Pemasaran Tamatan SMK (Job Matching).
Jakarta: Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013.
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Cet. 13.
Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Hermansyah, dkk. Manajemen Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK. Yogyakarta:
Paramitra Publishing, 2009.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2012.
Kanar, Carol C. The Confident Student, Eighth Edition. Wadsworth: Cengage
Learning, 2014.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Buku Panduan Sistem Pusat
Karir, Edisi 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional, 2012.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Media Komunikasi dan Inspirasi:
Jendela Pendidikan dan Kebudayaan Edisi V. Jakarta: Biro Komunikasi dan
Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud, 2016.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan
Kebudayaan. Statistik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2016/2017. Jakarta:
PDSPK Kemikbud, 2017.
Keputusan Direktur Jendral Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dalam
Negeri No. KEP-131/DPPTKDN/XI/2004 tentang Petunjuk Teknis Bursa Kerja
Khusus. Jakarta: Direktorat Penyediaan dan Penggunaan Tenaga Kerja, 2004.
88
Koran Tempo, (http://koran.tempo.co/konten/2014/11/12/356798/Lulusan-SMK-
Dominasi-Pengangguran, diakses pada Minggu, 22 Mei 2016, 10:05)
Kuswana, Wowo Sunaryo. Dasar-dasar Pendidikan Vokasi dan Kejuruan.
Bandung: Alfabeta, 2013.
Masdarini, Luh. Usaha-Usaha Penyaluran Lulusan Sekola Menengah Kejuruan
melalui Optimalisasi Peran Bursan Kerja Khusus. Edisi Prosiding Konvensi
Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (APTEKINDO) ke-7
FPTK UPI. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2014.
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. Human Resource Management. Jakarta:
Salemba Empat, 2011.
Muhardiansyah, Doni, dkk. Inovasi dalam Sistem Pendidikan: Potret Praktik Tata
Kelola Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Penelitian dan
Pengembangan KPK, 2010.
Muller, Arlene M. How to Survive and Maybe Even Love Health Professions
School: Retention and Career Guide. Philadelphia: E.A Davis Company, 2011.
Pambayun, Nirmala Adhi Yoga. Kinerja Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Negeri
Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa di Kabupaten Sleman, Jurnal
Pendidikan Vokasi, Vol. 4. Yogyakarta: Univerisitas Negeri Yogyakarta, 2014.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No:
PER.07/MEN/IV/2008 tentang Penempatan Tenaga Kerja.
Peraturan pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
Perjanjian Kerjasama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan
Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia, No. 076/U/1993 dan No.
KEP.215/MEN/1993 tentang Pembentukan Bursa Kerja dan Pemanduan
Penyelenggaraan Bursa Kerja di Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Tinggi
Suwatno dan Donni Juni Priansa. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan
Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2013.
Tim Sustainable Economic Development through Technical and Vocational
Education and Training (SED-TVET). Mengembangkan Kerja Sama yang
89
Efektif antara Lembaga Diklat Kejuruan dan Industri: Pedoman Pelaksanaan.
Jakarta: GIZ, 2016.
Wibawa, Basuki. Manajemen Pendidikan Teknologi Kejuruan dan Vokasi. Jakarta:
Bumi Aksara, 2017.
Yusuf, Burhanuddin. Manajemen Sumber Daya Manusia di embaga Keuangan
Syaria. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015.
90
LAMPIRAN-LAMPIRAN
91
Lampiran 1
92
Lampiran 2
93
Lampiran 3
94
Lampiran 4
95
96
97
98
99
Lampiran 5
A. Pedoman Wawancara dengan Ketua BKK, Sekretaris BKK, Divisi
Penelusuran Tamatan dan Divisi Seleksi BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
No. Instrumen
1. Apa saja fasilitas yang diberikan BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan dalam
menyalurkan lulusan ke dunia kerja?
2. Bagaimana cara BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan dalam mencari dan
mengelola informasi ketenagakerjaan?
3.
Apa saja hambatan yang dialami BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan dalam
mencari dan mengelola informasi ketenagakerjaan? Bagaimana upaya untuk
mengatasi hambatan tersebut?
4. Bagaimana cara BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan dalam
mensosialisasikan informasi ketenagakerjaan kepada lulusan?
5. Perusahaan-perusahaan apa saja yang menjalin kerja sama dengan BKK SMKN
2 Kota Tangerang Selatan?
6. Bagaimana cara yang dilakukan BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan dalam
menjalin kerjasama dengan pihak dunia kerja?
7.
Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
dalam menjalin kerjasama dengan pihak dunia kerja? Bagaimana upaya untuk
mengatasi hambatan tersebut?
8. Bagaimana proses kegiatan rekrutmen yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan?
9. Kapan kegiatan rekrutmen oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan biasa
dilaksanakan?
10.
Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
dalam melakukan kegiatan rekrutmen? Bagaimana upaya untuk mengatasi
hambatan tersebut?
11. Siapa orang yang terlibat dalam proses kegiatan rekrutmen?
12. Persyaratan apa saja yang harus dibawa oleh lulusan pada saat kegiatan
rekrutmen?
13. Dimana biasanya kegiatan rekrutmen pada BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dilaksanakan?
14. Bagaimana proses kegiatan penyuluhan dan bimbingan karir/jabatan yang
dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
15.
Apa saja jenis penyuluhan dan bimbingan karir/jabatan yang diberikan BKK
SMKN 2 Kota Tangerang Selatan untuk mempersiapkan lulusan memasuki
dunia kerja?
16. Kapan dan berapa kali biasanya penyuluhan dan bimbingan karir/jabatan
dilaksanakan?
100
17. Siapa yang terlibat dalam kegiatan penyuluhan dan bimbingan karir/jabatan?
18.
Apa saja hambatan yang dialami BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan dalam
melaksanakan kegiatan penyuluhan dan bimbingan karir/jabatan? Bagaimana
upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
19. Bagaimana mekanisme penempatan kerja melalui BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan?
20.
Bagaimana cara yang dilakukan BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan untuk
meningkatkan penempatan kerja pada lulusan SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan?
21.
Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
dalam melakukan penempatan kerja? Bagaimana upaya untuk mengatasi
hambatan tersebut?
22. Apakah diperlukan persetujuan orang tua dalam penempatan kerja anaknya?
23. Bagaimana tanggapan orang tua apabila anaknya ditempatkan kerja yang jauh,
misalnya di luar daerah maupun luar negeri?
24. Bagaimana tanggapan lulusan terkait penempatan kerja yang dilakukan oleh
BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
25. Menurut Anda seberapa besar fungsi BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
dalam melakukan penempatan kerja untuk mengurangi angka pengangguran?
B. Pedoman Wawancara dengan Alumni/Lulusan SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
No. Instrumen
1. Bagaimana cara yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
dalam memberikan informasi ketenagakerjaan kepada lulusan?
2. Apa saja hambatan yang dialami oleh lulusan dalam mendapatkan informasi
ketenagakerjaan? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
3. Bagaimana tanggapan Anda terkait informasi ketenagakerjaan yang diberikan
oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
4. Bagaimana tanggapan Anda terkait pelaksanaan kegiatan rekrutmen yang
dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
5. Apa saja syarat yang biasanya harus dibawa oleh lulusan pada saat kegiatan
rekrutmen?
6. Apakah ada hambatan yang Anda alami pada saat pelaksanaan kegiatan
rekrutmen? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
7. Apa saja penyuluhan dan bimbingan karir/jabatan yang pernah diberikan oleh
BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan kepada lulusan?
8. Bagaimana tanggapan Anda terkait penyuluhan dan bimbingan karir/jabatan
yang pernah diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
101
9. Apa manfaat dilakukannya kegiatan penyuluhan dan bimbingan karir/jabatan
menurut Anda?
10.
Apa saja hambatan yang Anda alami dalam kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan yang diberikan BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
11. Dimana dan sudah berapa lama Anda bekerja?
12. Darimanakah Anda mendapatkan pekerjaan saat ini? apakah dari pencarian
lowongan kerja sendiri atau melalui BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
13. Apa jenis pekerjaan Anda saat ini?
14. Apakah jenis pekerjaan Anda saat ini sesuai dengan minat dan sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki?
15. Apakah BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan sangat berperan penting bagi
Anda dalam mendapatkan pekerjaan?
102
Lampiran 6
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
Nama Narasumber : Ade Putra A, S.Pd
Jabatan : Ketua BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
Tahun 2017
Tempat : Ruang Guru
Hari/Tanggal : Rabu, 26 April 2017
Peneliti : Apa saja fasilitas yang diberikan BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam menyalurkan lulusan ke dunia kerja?
Pak Ade : Yang pertama sih paling kita memang menggunakan media
informasi, seperti sekarang kan zaman teknologi ya, banyaknya
media sosial nah itu yang kita jadikan sebagai fasilatas anak-anak.
Yang kedua, kita membuat grup kelas, jadi semua kelas 12 atau kelas
3 itu kita bikin grup, nah nanti kita sebarkan informasi tersebut,
ketika ada anak yang memang menginginkan bekerja nah mereka
bisa daftar, baik secara langsung maupun secara ke kita
Peneliti : Bagaimana cara BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan dalam
mencari dan mengelola informasi ketenagakerjaan?
Pak Ade : Kalo untuk cara mencarinya iiu kita kan berhubungan langsung
dengan perusahaan, setidaknya kita melayangkan surat kepada
perusahan tersebut, seyogyanya dia kira-kira bisa enggak membantu
untuk siswa-siswi SMK Negeri 2 Tangerang Selatan untuk
rekrutmen menjadi pegawai atau paling minimal biasanya mereka
kategorinya adalah magang, setidaknya mereka itu sudah tahu
bagaimana tentang dunia usaha dan industri, itu akan diberikan
pengalaman buat mereka semua. Jadi informasi yang ada dari DUDI
itu disaring terlebih dahulu sebelum disosialisasikan, kalau untuk
seperti itu sih kita kerjasama dengan DISNAKER ya, Dinas Tenaga
Kerja, jadi kita tetap follow up kepada Kabid dan Kasi nya untuk
memberikan informasi-informasi, sehingga kita semua bisa
menginformasikan kembali kepada anak-anak kita yang memang
ingin mencari pekerjaan, sesuai dengan mottonya, SMK itu kan
fokusnya adalah bekerja ya, bukan untuk kuliah. Maaf nih bukan
berarti mengucilkan kok bukan, tapi apabila mereka ingin kuliah ya
dipersilahkan tapi fokusnya adalah lebih kepada dunia usaha dan
dunia industri.
103
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam mencari dan mengelola informasi ketenagakerjaan?
Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Pak Ade : Ya memang biasanya terkadang disaat kita sudah melayangkan surat,
kita tidak mendapatkan balasan, nah berarti kita harus follow up
kepada HRD Managernya, yang ketiga kalau memang gak ada ya
berarti kita harus jemput lah, artinya kita datang ke sana untuk
menanyakan kiranya dia mau gak diajak kerjasama dengan pihak
BKK SMKN 2 Tangsel dan dari DISNAKER sendiri pun mereka
juga menyarankan atau mengarahkan, kepada perusahaan mana nih
yang sekiranya bisa diajak kerjasama. Cara mengatasi hambatannya
adalah dengan mem-follow up langsung, atau menjemput mereka dan
membuat sebuah MoU ya, biar ada kesepakatannya, dan biasanya
setelah itu kita lakukan nanti setiap tahun biasanya kita ada yang
namanya job matching, nah jadi setelah mereka bisa merekrut anak
kita, lalu di tahun kemudian kita ajak mereka join untuk
memfasilitasi bikin job matching sendiri di sekolah, dengan
kategorinya alumni SMKN 2, atau siswa yang baru lulus, atau
sekolah-sekolah sekitar yang memang mencari pekerjaan, setidaknya
kita bisa membantu lah
Peneliti : Bagaimana cara BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan dalam
mensosialisasikan informasi ketenagakerjaan kepada lulusan?
Pak Ade : Yang pertama facebook, lalu whatsapp, grup guru, lalu grup Kepala
Sekolah, lalu grup provinsi, lalu ke DISNAKER, lalu kita datengin
ke sekolah-sekolah, seperti menyebarkan undangan dan juga pamflet
untuk di tempel di sekolah mereka, kalau menginformasikan ke
lulusan kaya seperti itu tadi, kaya whatsapp karena untuk alumni itu
kan kita udah jarang bertatap muka ya, sebenarnya dengan adanya
media itu mempersingkat waktu dan mempersingkat pertemuan
Peneliti : Perusahaan-perusahaan apa saja yang menjalin kerja sama dengan
BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Pak Ade : Perusahaan-perusahaan apa aja yaitu yang pertama ada Matahari,
lalu ada AEON, ada PT. Synergy, ada Indomaret, lalu PT. Dexa, lalu
ada Property, lalu ada Titan, Titan ada beberapa ya karena memang
Titan itu adalah gabungan dari beberapa perusahaan dari sekitar 6
sampai 8 perusahaan, jadi sebenarnya sih banyak sekali ya
Peneliti : Bagaimana cara yang dilakukan BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam menjalin kerjasama dengan pihak dunia kerja?
Pak Ade : Cara menjalinnya, ya kita kan harus selalu sering saling komunikasi
ya karena dengan adanya komunikasi lalu muncul lah sebuah
104
informasi, baik dari pihak perusahaan dan juga pihak sekolah, pihak
perusahaan pun biasanya kalau kesini selalu di ambil best of the best
yang artinya yang baik dari yang terbaik lah, gak mungkin mereka
ingin merekrut anak-anak yang mungkin minimal itu adalah IQ nya,
yang kedua adalah penampilannya, lalu yang ketiga adalah attitude
nya kelakuannya, itu malah mereka merasa sangat diuntungkan lah
karena gak perlu lagi mereka mencari orang-orang tapi mereka
menjemput ke sekolah-sekolah, mereka udah mendapatkan anak-
anak yang cerdas dan fresh graduate, nah itu yang menguntungkan
bagi perusahaan, bagi sekolah juga sama, jadi kita beruntung sekali
anak-anak kita diterima di perusahan-perusahaan yang kita jalin
kerjasamanya
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dalam menjalin kerjasama dengan pihak dunia
kerja? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Pak Ade : Hambatan apa ya, kayaknya gak terlalu ini ya untuk masalah
hambatan, paling tidak kita mau merekrut perusahaan-perusahaan
besar tapi kita kesusahan daripada linknya itu sendiri, jadi kita belum
punya perusahan-perusahan besar yang mau merekrut
Peneliti : Bagaimana proses kegiatan rekrutmen yang dilakukan oleh BKK
SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Pak Ade : Prosesnya adalah yang pertama tahapannya adalah kita menyebarkan
informasi, lalu yang kedua kita bertanya pada pihak perusahaanya
kira-kira dia mau test di sekolah atau mau test di perusahaan mereka,
kaya contohnya adalah PT. Indomaret, mereka mau dateng ke
sekolah dan mereka merekrut langsung di sekolah, baik dari test IQ,
psikotest dan communicative, nah itu di sekolah semua, dan
pengumumannya pun juga dilakukan di sekolah. Bakmi GM, AEON,
itu semua dilakukan di sekolah, tapi ada beberapa perusahaan yang
memang menginginkan “udah disini aja loh” biar dikatakan lebih
legal lah, lebih resmi lagi dan anak terbawa suasana nya pekerja,
kalau di sekolah itu mungkin ada juga perusahaan yang gak mau, gak
sempat, dan sibuk. Kalau untuk rekrutmen langsung di perusahaan
paling tidak kita hanya memberikan alamatnya saja, nanti mereka
datang sendiri, kalau mereka memang gak tahu baru dianterin,
karena bagaimanapun juga itu proses pembelajaran pendewasaan,
sejauh mana pertanggungjawaban anak, yang kedua kamauan dan
kemampuan mereka, kalau kita gak mengandalkan seperti itu
bagaimana anak mau maju, kalau di dorong terus sama aja kaya kita
makan tapi masih di suapin padahal udah bisa
105
Peneliti : Kapan kegiatan rekrutmen oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan biasa dilaksanakan?
Pak Ade : Kegiatan rekrutmen itu biasanya diadakan pada saat bulan April-
Mei, kalau untuk proses magang ya semua berjalan
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dalam melakukan kegiatan rekrutmen?
Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Pak Ade : Paling tidak anak yang sudah terdaftar itu kadang-kadang suka
mundur. Padahal mereka sudah mendaftar, nah itu kadang-kadang
menjadi hambatan kita, karena bagaimanapun juga kita gak enak
sama pihak perusahaan, harusnya mereka sudah terpilih tapi mereka
malah mengundurkan diri, nah itu kan malu-maluin sekolah. Yang
kedua, memutus hubungan. Harusnya mereka sudah bekerja tapi
malah lain. Ya inilah kadang-kadang yang sudah kita arahkan pada
arah kebaikan, belum tentu menurut orang lain itu baik, itu yang
menjadi hambatan. Kalau upaya-upaya sendiri, paling tidak kita
panggil orangtuanya dan juga anaknya “kira-kira bagaimana ini?
sayang loh bu kalau gak diambil, sebenarnya banyak loh anak-anak
yang mau bekerja disini”. Karena mereka ini adalah orang-orang
pilihan kan, karena yang terpilih itu adalah orang-orang beruntung
diantara orang yang beruntung lainnya, kalaupun memang
orangtuanya memaksakan ingin anaknya ke tempat lain ya monggo,
setidaknya kita udah berusaha melakukan follow up kepada orang
tuanya
Peneliti : Siapa orang yang terlibat dalam proses kegiatan rekrutmen?
Pak Ade : Orang yang terlibat itu ada Ibu Mella, untuk tim saya sendiri ya ada
Ibu Bayu, Pak Galih, Ibu Retno, Ibu Luluk itu adalah orang-orang
yang terlibat di dalam ruang lingkup sekolah dan juga mungkin
Bapak/Ibu wali kelas, nah itu juga membantu kita karena
menyarankan dan mengarahkan anaknya, karena mereka bertanya
kira-kira mau kemana saya, lalu yang lain selebihnya sih berjalan aja
Peneliti : Persyaratan apa saja yang harus dibawa oleh lulusan pada saat
kegiatan rekrutmen?
Pak Ade : Kalau persyaratan ya sudah pasti biasanya sih anak di kelas 12 itu
sudah membuat KTP, kalaupun engga ya kartu pelajar, lalu yang
kedua mereka membuat surat lamaran biasa, tapi yang belum ada
memang biasanya ijazah, paling tidak biasanya kita menggunakan
Surat Keterangan Mengikuti Ujian dari sekolah, karena anak ini
berarti kan sedang proses, lalu kartu kuning atau kartu pencari kerja,
lalu surat kelakuan baik dari sekolah, nah itu kalau di minta
106
perusahaan yang lain-lain mungkin anak akan menyiapkannya, tapi
standar umumnya itu, seperti itu
Peneliti : Dimana biasanya kegiatan rekrutmen pada BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dilaksanakan?
Pak Ade : Kalau di sekolah kan kita menggunakan fasilitas yang ada ya, karena
paling tidak yang bisa menampung anak sampai sekitar 150 anak itu
di ruang rolling door itu di kelas 10 Akuntasi 1 dan 10 Akuntansi 2,
karena memang kelasnya tengah-tengahnya itu rolling door jadi
kalau ruang khusus itu tidak ada, memang standarnya itu kan harus
punya ya, tapi karena keterbatasan ruang, semuanya di pakai untuk
belajar ya kita gak bisa memaksakan, atau memang kondisional aja
lah ya
Peneliti : Apa saja dan bagaimana proses penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan?
Pak Ade : Kalau untuk karir, itu kan kita setiap hari Jum’at ada untuk kelas 12
bimbingan karakter ya, jadi kan untuk mengarahkan anak-anak
setelah lulus mau apa dan berbuat apa, kira-kira mau kemana arahnya
saya, itu ada setiap hari Jum’at, lalu ada juga kita memanggil
beberapa dari pihak perusahaan seperti enterpreneurship ya, lalu ada
juga kemarin dari pihak kampus Muammadiyah, kampus UIN, agar
diberi tahu kiat-kiat untuk menjadi seorang pekerja yang baik
Peneliti : Kapan dan berapa kali biasanya penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan dilaksanakan?
Pak Ade : Dalam setahun itu kita paling mengadakan paling tidak setiap 6
bulan kita 3 sampai 4 kali mengadakan. 1 kali dari luar dan 3 kali
dari sekolah, kalau dari sekolah paling Bu Bayu sebagai wakil
Humas ya selain pihak Dunia Industri
Peneliti : Siapa yang terlibat dalam kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan?
Pak Ade : Yang terlibat pasti itu yang pertama adalah Ibu Mella karena dia kan
penelusuran tamatan, yang kedua adalah Ibu Bayu, yang ketiga
adalah Dunia Industri
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan
tersebut?
Pak Ade : Hambatannya biasanya kan anak-anak terkadang ada yang sampai ya
yang kita berikan, dan ada juga yang enggak, paling tidak sekitar
60% kita sudah mengarahkan anak yang baik-baik dan juga
107
mengarahkan untuk bagaimana menjadi seorang pekerja yang baik,
tapi sekitar 40% nya kalau saya bilang itu gak terserap dengan baik,
paling hanya kias aja lah atau sekedar ikut-ikutan. Upaya nya ya
paling tidak kita mem-follow up kepada wali kelas, karena wali kelas
itu berperan penting untuk mendorong anak-anaknya, kita kan tidak
berhadapan langsung kepada anak-anaknya, tapi kalau wali kelas itu
point penting yang memang mereka itu biasanya berpegang teguh
pada wali kelasnya mereka, jadi kita follow up kepada wali kelas
untuk memberikan dorongan atau motivasi untuk anak-anaknya
Peneliti : Bagaimana mekanisme penempatan kerja melalui BKK SMKN 2
Kota Tangerang Selatan?
Pak Ade : Kalau seperti di AEON itu kan anak ada yang magang, jadi seminggu
sekolah seminggu magang, trus ada lagi di Honda atau Daihatsu itu
seminggu sekolah seminggu bekerja, kalau untuk yang lain biasanya
langsung kontrak, karena memang mereka mendapatkannya setelah
mereka lulus dari Ujian Nasional, itu langsung kontrak minimal 1
tahun, maksimal 2 tahun. Itu sekarang banyak anak-anak kita yang
sudah diterima. Kalau dari pihak BKK sih gak menyeleksi, karena
kasihan anak-anaknya ya, karena gini kalau kita yang menyeleksi
berarti kita menghambat anak itu untuk bekerja, itu dari internal
sendiri. Kalau dari perusahaan kan itu orang lain “oh memang begitu
loh kriterianya”. Maaf, kaya seperti Pizza Hut, Bakmi GM, itu ada
ukuran tinggi, sementara ada anak-anak yang memang tingginya
kurang, kalau kita bilang “nak, kamu gak usah ikut” kita kan
mematahkan semangat mereka, tapi kalau dari perusahaan sendiri
“oh memang sudah ada standarnya, ada SOP nya, jadi ada Standart
Operasional Prosedur dari perusahaan tersebut”. Jadi, kita tidak ada
batasan “ayo yang mau silahkan”. Nanti kita kasih semangat anak-
anak itu agar mereka mau bekerja “ayo kerja nak, kerja dulu sambil
kuliah biar bisa meringankan beban orang tua, gausah terlalu begini
begini”. Kuliah bisa malam kok sekarang banyak, ada juga yang
Sabtu, jadi fleksibel lah. Itulah paling kita mengarahkan kaya gitu.
Kalau seleksi berkas kita lakukan, karena kan setiap rekrutmen
paling tidak kita kumpulkan dulu, jadi kalau kurang kita kasih tau
untuk melengkapkan, dan bikin kartu kuning itu udah bisa di SMK 2
karena kita dikasih kepercayaan sama DISNAKER untuk sudah bisa
mengeluarkan kartu kuning, jadi cuma satu sekolah yang dipercaya
sama DISNAKER yang bisa mengeluarkan kartu kuning, kalaupun
ada anak luar yang mau bikin di SMK 2 gak apa-apa. Jadi, gak perlu
ke DISNAKER lagi. Jadi kartu kuning itu adalah kartu para pencari
108
kerja, jadi menetapkan mereka yang memang benar-benar belum
mendapatkan pekerjaan. Kenapa disebut kartu kuning karena
memang bentuknya kuning, dari zaman saya dulu pun mencari kerja
ya menggunakan kartu kuning, karena kan ada beberapa perusahaan
yang memang benar-benar menekankan pada administrasi, kalau
perusahaan bagus, baik, dia harus pakai kartu kuning, tapi kalau
perusahaan biasa walaupun gak pakai, gak apa-apa, KTP aja sama
CV, itu biasanya minimal banget sama ijazah, tapi kalau perusahaan
bonafit, high class, harus ada itu kartu kuning, kartu mencari kerja
itu biasanya aktifnya 3 bulan, sama seperti SKCK, kan kita harus
bikin SKCK, sama juga aktifnya 3 bulan
Peneliti : Bagaimana cara yang dilakukan BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan untuk meningkatkan penempatan kerja pada lulusan SMKN
2 Kota Tangerang Selatan?
Pak Ade : Ya kita dari BKK sendiri harus semakin banyak bekerja sama dengan
perusahaan, pokoknya target kita setahun sekali itu kita harus
minimal setiap 1 tahun sekali itu minimal 5 perusahaan baru harus
dekat sama kita, karena bagaimanapun juga perusahaan lama kita
sudah ada, berarti kita harus menjaga dan yang gak ada berarti kita
harus cari atau jemput, kalau kita stuck di situ aja nanti itu anak
jenuh, paling di Pizza Hut, paling disini, paling disini, itu lagi, itu
lagi
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dalam melakukan penempatan kerja? Bagaimana
upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Pak Ade : Paling tidak kita sudah melakukan penempatan, umpamanya mereka
sudah diterima, itu biasanya anak-anak jarang sekali melaporkan dia
diterima ataupun enggak, apabila yang mereka langsung kesana,
kalau yang disini kan kita enak, karena kita punya data, karena kan
mereka merekrutnya disini, tapi begitu mereka kesana, kita gak tau
nih siapa saja yang diterima, ditempatkan dimana, karena itu kan bisa
menjadi semangat testimoni untuk adik-adik kelasnya nanti. Kadang
sudah banyak sekali, makanya yang menjadi hambatan itu saja sih
kita mendatanya agak sulit. Upaya untuk mengatasi hambatannya
paling kita by phone ke HRD nya “Gimana Bu? Anak SMK 2 sudah
diterima atau belum? Kalau memang belum ya tidak apa-apa
setidaknya mereka sudah melakukan tes kerja disana. Tapi kalau
memang sudah siapa kira-kira namanya? Mereka ditempatkan
dimana?”. Seharusnya kan anaknya ya, maaf ya katakan ya
terimakasih lah “Pak/Bu makasih saya sudah kerja disini”, gak usah
109
jauh-jauh gitu. Mereka datang, by phone atau by sms bilang
terimakasih itu udah alhamdulillah buat kita, karena suatu
kesuksesan buat kita memang sudah mengusahakan anak-anak untuk
bekerja ya. Kita tidak meminta apa-apa dari anak, kita hanya minta
konfirmasi saja bahwa mereka sudah diterima atau belum
Peneliti : Apakah diperlukan persetujuan orang tua dalam penempatan kerja
anaknya?
Pak Ade : Harusnya diperlukan, tapi biasanya anak-anak yang sudah ingin
bekerja itu mereka sudah langsung ya, tapi yang menjadi
dilematisnya itu ketika pada saat mereka sudah diterima “oh
dimana?” ”Saya sudah ditempatkan disini pak” “oh jangan”, nah itu
yang repot makanya di bilang perlu juga enggak, enggak tapi perlu
kalau yang seperti itu
Peneliti : Bagaimana tanggapan orang tua apabila anaknya ditempatkan kerja
yang jauh, misalnya di luar daerah maupun luar negeri?
Pak Ade : Biasanya komplainnya langsung ke kita bukan ke perusahaan
“Pak/Bu anak saya udah diterima Alhamdulillah, tapi kok jauh ya?
Jadi gimana solusinya? Saya sih gak mau pak anak saya kerja jauh-
jauh” tapi biasanya kan memang seperti itu, kita gak bisa menolak
sudah diterima bekerja saja udah Alhamdulillah, tapi itu bagaimana
kemauan anaknya untuk bekerja, jadi kalau memang serius pasti
akan dipindahkan ke tempat yang lebih dekat
Peneliti : Bagaimana tanggapan lulusan terkait penempatan kerja yang
dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Pak Ade : Kalau untuk tanggapannya ya mereka pasti sangat senang sekali ya,
mungkin mereka tidak sempat mengucapkan ya seperti itulah
Peneliti : Menurut Anda seberapa besar fungsi BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam melakukan penempatan kerja untuk mengurangi
angka pengangguran?
Pak Ade : Kalau saya bilang penting sekali ya, bahkan sangat besar pentingnya,
dan bahkan kita sangat membantu program dari Dinas
Ketenagakerjaan itu, terus terang tidak terlalu beban lah mereka
menjalankannya karena itu kan angka yang mereka terima itu kan
akan terserap juga dengan DISNAKER, karena kan mereka juga
melaporkan “oh iya di Tangsel ini berapa jumlahnya, oh ternyata
sudah makin meningkat yang sudah menjadi pegawai atau pekerja”.
Jadi, yang ada di BKK ini penting sekali menurut saya dan kita
memudahkan anak, tidak perlu anak yang mencari, tapi kita yang
mencari, setidaknya keingin dan kemauan nya aja itu anak dan hanya
menyiapkan dirinya atau fisiknya, harusnya mereka beruntung, beda
110
dengan sekolah kita dulu, jarang sekali sekolah yang menyiapkan
pekerjaan, kalau sekarang udah bersyukur Alhamdulilla banget gak
perlu mencari, ini perusahaan udah pada datang ke sekolah kita, tapi
ada aja anak yang gak mau lah, inilah, itulah, kalau sekolah dulu mah
mana ada BKK, kita cari ke DISNAKER, kita bikin kartu kuning dan
kita cari deh info kerjaan.
111
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
Nama Narasumber : Nur Bayu Wijaya, S.Pd.Kons
Jabatan : Ketua BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan Periode 2014-2016
Tempat : Ruang ICT
Hari/Tanggal : Rabu, 26 April 2017
Peneliti : Apa saja fasilitas yang diberikan BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam menyalurkan lulusan ke dunia kerja?
Ibu Bayu : Fasilitasnya sih yang pertama, pastinya pelaksanaan job matching
yang pasti, kemudian rekrutmen internal, berikutnya pemagangan,
itu sih utamanya 3 hal itu, karena memang orientasinya Bursa Kerja
Khusus itu kan menyalurkan ke perusahaan kan, nah proses untuk
bisa masuk ke perusahaan itu ada yang memang dia langsung rekrut,
itu rekrutmen internal. Ada yang melalui job matching, ada yang
memang dia proses magang dulu
Peneliti : Bagaimana cara BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan dalam
mencari dan mengelola informasi ketenagakerjaan?
Ibu Bayu : Kalau pengelolaannya yang pertama, bisa dari pihak perusahaan
yang memberikan informasi ke kita, via email, via telfon, kemudian
kita follow up ya, kita teruskan ke alumni atau ke calon alumni, kalau
untuk job matching kita yang cari, kita yang sounding, ke
perusahaan-perusahaan itu, by phone trus kita datang juga, apakah
butuh karyawan, trus mau ikut serta di kegiatan job matching, ada
yang memang info tersebut datang ke kami langsung dari pihak
perusahaan, ada yang memang kami yang datang langsung ke
perusahaan, Jadi perusahaan yang ke sekolah atau sekolah yang ke
perusahaan, atau dari DISNAKER menginfokan ke kami, trus kami
follow up
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam mencari dan mengelola informasi ketenagakerjaan?
Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Ibu Bayu : Ya sebenarnya masih butuh dukungan, dan terbatas ya perusahaan
yang mungkin tahu ya, trus juga relasinya juga belum, artinya
kebutuhan-kebutuhannya juga masih terbatas ya, trus perusahaannya
kadang banyak, tapi penerimaan karyawannya sedikit, kayak
112
misalnya dia perusahaan besar seperti Telkomsel, pokoknya
perusahaan-perusahaan besar itu sudah confirm mereka untuk bagian
clerical-nya sudah ditangani oleh outsource, jadi mereka gak terima
secara langsung gitu kan, banyaknya outsource makanya kami juga
kerjasamanya beberapa ada juga kerjasama sama outsource
khususnya untuk kegiatan job matching ya, tapi kalau yang
rekrutmen langsung sih kayak misalnya, rekrutmen internal itu kita
usahkan sih bukan outsource ya, kita upayakan dia langsung untuk
jadi karyawan di perusahaan itu, misalkan kaya Arena Gourmet,
Indomaret, Dexa Medica, Wardah, itu bukan melalui outsource, jadi
memang direkrut jadi karyawan disitu
Peneliti : Bagaimana cara BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan dalam
mensosialisasikan informasi ketenagakerjaan kepada lulusan?
Ibu Bayu : Kita itu masih dalam proses perencanaan untuk pengembangan ya
dan perbaikan ya, kalau caranya sih masih tradisional ya, by phone,
by email ya, maksudnya menggunakan media komunikasi aja. Cuma
masih terbatas, jadi belum ada aplikasi khusus seperti JobsDB. Itu
memang target ke depannya, inginnya ada satu wadah yang memang
dia khusus menangani SMK 2 lah ya, walaupun banyak di Tangsel
pun kemarin, kita dapat informasi dari DISNAKER, mereka
sekarang punya Loker Tangsel, nah kita minta disitu juga ada satu
konten khusus yang dibuatkan link untuk ke SMK artinya biar SMK
tuh tau info-info, misalkan perusahaan ada kebutuhan magang, ada
program CSR, butuh tenaga dari SMK, nah bisa langsung
komunikasi melalaui web tersebut, cuma itu masih proses
maintenance jadi belum fix seperti karir.com, JobsDB, dan lainnya
Peneliti : Perusahaan-perusahaan apa saja yang menjalin kerja sama dengan
BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Ibu Bayu : Kalau yang kerjasama banyak sih ya, kalau dari kemarin yang ikut
job matching aja ada 17 perusahaan ya ada dari AEON, kemudian
ada dari Matahari, ada Paragon, ada Synergy Engineering, ada
Edwin Bright, ada Prima Internasional, ada dari Pharos, ada Arena
Gourmet, ada dari KFC, ada dari yang outsource-nya itu PT.
Relindo, nah PT. Relindo itu rekanan dari Telkomsel ya. lalu ada dari
PT. Tripilar, ya beberapa sih itu
Peneliti : Bagaimana cara yang dilakukan BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam menjalin kerjasama dengan pihak dunia kerja?
Ibu Bayu : Caranya ya hanya ini sih, menanyakan. Pertama membangun dan
membuka komunikasi apakah perusahaannya menerima lulusan
SMK atau tidak, itu yang pertama. Trus berikutnya, bisa menerima
113
siswa magang atau tidak, berikutnya memberikan kesempatan untuk
anak Prakerin atau tidak, pasti kunci utama ketika saya mengajak
perusahaan untuk diskusi itu saya tanya “ada kesempatan gak untuk
anak SMK?”, bentuk kesempatannya apa? Ya itu tadi yang tiga.
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dalam menjalin kerjasama dengan pihak dunia
kerja? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Ibu Bayu : Pastinya ada hambatan, mereka kan yang belum kenal itu beda sih,
bedanya itu saat kita yang butuh mereka belum begitu butuh, mereka
jadi seakan-akan “oh ya hanya begitu aja”, tapi giliran mereka yang
butuh ya baru mereka akan mencari info kan, sekolahnya apa?
jurusannya ada apa aja yang memiliki relevansi sama kebutuhan
lowongan kerja di perusahaannya? yang udah-udah sih kayak ada
Tridinamika, jadi kalau di list sih banyak ya, cuma kan mereka gak
setiap saat buka lowongan ya. Cara mengatasi hambatannya yang
pertama, adalah senantiasa meningkatkan softskill yang dimiliki oleh
siswa kami, itu akan bicara lebih, kalau kita ngecap ya kadang untuk
pertama kali ngecap sih, perusahaannya percaya ya, tapi berikutnya
saat sudah menjalin kerjasama tapi tidak ada kedisiplinan, tidak ada
softskill yang baik perusahaan juga kapok ya, artinya “anda mau
ngomong apa?” “sikap kerja anak anda lebih bicara banyak
dibandingkan anda menjual ‘sekolah saya punya prestasi’ ya saya
gak butuh prestasi sekolah saudahra, ya yang saya butuhkan itu real
softskill dan kompetensi anak atau siswa SMK 2”
Peneliti : Bagaimana proses kegiatan rekrutmen yang dilakukan oleh BKK
SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Ibu Bayu : Kita sudah ada rekrutmen internal, di kami pastinya ada dari
Indomaret itu ada 43 orang yang terserap, Arena Gourmet itu ada
sekitar 20 orang, kemudian ada dari PT. Dexa ada 2 orang padahal
waktu itu yang ikut test ada 80 orang, Wardah atau PT. Paragon
Technology itu ada 5 orang, sejauh ini itu sih
Peneliti : Kapan kegiatan rekrutmen oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan biasa dilaksanakan?
Ibu Bayu : Kalau rekrutmen internal itu biasanya sih saya adakan di akhir
Januari atau awal Februari, jadi begitu mereka selesai UN mereka
bisa langsung kerja
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dalam melakukan kegiatan rekrutmen?
Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
114
Ibu Bayu : Hamabatannya ya itu sih komitmen anak yang masih belum steady
ya artinya masih belum ajeg. Anak itu moodnya mungkin secara
mental masih belum siap untuk bekerja baru magang, jangankan
kerja ya, ini contohnya magang ya, dari pagi sampai sore baru di
bayar sekian itu udah mengeluh “ibu saya gimana bu? saya gak betah
bayarannya sekian” ya itu tidak berfikir karena itu juga masih proses
belajar karena magang belum langsung bekerja, dan kalau langsung
bekerja ya tuntutannya gak sedikit, itu mereka berfikir begitu lulus,
kerjanya enak, gajinya gede, ya kayak gitu sih. Upaya nya ya kita
bisa apa ya, hanya mengingatkan, memberikan wawasan, penguatan,
hanya sebatas itu, kalau keputusan ya tetep lagi, pasti endingnya ke
anak ya, kita juga gak bisa maksa ya, karena memang udah gak ada
keterikatan, orang mereka udah kerja nah itu tadi saya bilang Bursa
Kerja Khusus itu kan udah di ujung, udah muara, pembentukannya
itu pada saat proses selama dia ada di sini, bagaimana proses
pembiasaannya, bagaimana proses pembentukan budahyaannya,
sehingga ketika lulus mereka bener-bener siap secara mental
Peneliti : Siapa orang yang terlibat dalam proses kegiatan rekrutmen?
Ibu Bayu : Yang pasti orang perusahaannya, trus dari pengurus BKK, kita kan
hanya menyediakan tempat saja
Peneliti : Dimana biasanya kegiatan rekrutmen pada BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dilaksanakan?
Ibu Bayu : Kita sih biasanya menyediakan satu ruang khusus ya, karena kita
belum ada suatu ruang lebar aula ya, jadi kita manfaatkan suatu kelas
kosong ya kita manfaatkan
Peneliti : Apa saja dan bagaimana proses kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan?
Ibu Bayu : Kan kaya softskill sendiri, kan itu memang ranahnya bimbingan
konseling ya, bimbingan konseling itu ada satu event namanya
kegiatan penumbuhan karakter, disitu konten yang kita masukkan
informasi dalam bentuk klasikal, klasikal misalnya ada 100 orang nih
kita berikan layanan penyuluhan gitu ya, yang kita bahas biasanya
adalah kaitannya dengan kesiapan kerja, memahami tentang minat,
bagaimana prosepek masa depan, mengetahui cita-cita, bagaimana
etos dan budahya kerja, ya itu kita bersinergi dengan semuanya, jadi
mengoptimalkan peran bimbingan konseling untuk bisa
memasukkan nilai nilai softskill dan saya yakin bapak/ibu guru pun
sebelum mengajar, guru itu kan mendidik dan mengajar ya, pasti
menanamkan nilai-nilai itu sebelum pelajaaran dimulai pasti diajak
115
bercerita dulu anaknya, proses bercerita itu yang masuk juga
bagaimana penanaman nilai-nilai dan penyampaian budahya kerja
dan sikap apa yang harus di bangun supaya nanti sukses di dunia
kerja, jadi diajak sambil bercerita gitu. Penyuluhan dari pihak
perusahaan juga ada itu masuk ke dalam program BKK yaitu
menghadirkan guru tamu, menghadirkan industri untuk datang ke
sekolah kami, menginformasikan dia perusahaannya bergerak di
bidang apa, kemudian kompetensi apa yang harus dibangun, sikap-
sikap apa yang harus dimiliki agar mereka sukses di dunia kerja, dan
setiap jurusan kita fasilitasi bagaimana dia berinteraksi denagn pihak
perusahaan, untuk Akuntansi kita hadirkan praktisi dari bank,
kemudian dari Multimedia kemudian kita hadirkan dari percetakan
atau dari tabloid, kemudian TKR TSM kita hadirkan kepala bengkel
atau mekanik jadi memang praktisinya langsung
Peneliti : Kapan dan berapa kali biasanya penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan dilaksanakan?
Ibu Bayu : Kalau guru tamu sih targetnya itu karena memang kami kan maunya
tidak bareng ya, artinya per angkatan, di upayakan sih per angkatan,
per jurusan, jadi untuk kelas 11 misalkan TKR TSM berarti 3 kelas
itu satu
Peneliti : Siapa yang terlibat dalam kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan?
Ibu Bayu : Ya personil BKK, kemudian kita mengupayakan menginformasikan
kepada Kaprog ya, kemudian siswa itu sendiri
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan
tersebut?
Ibu Bayu : Hambatannya apa ya, sejauh ini sih gak ada hambatan besar ya, jadi
lancar-lancar aja ya
Peneliti : Bagaimana mekanisme penempatan kerja melalui BKK SMKN 2
Kota Tangerang Selatan?
Ibu Bayu : Prosedurnya itu aja ya kalau perusahaan butuh ya kita menyerahkan
aja, kita hanya menyampaikan informasi, menginformasikan ke
siswa ada kebutuhan kerja dari perusahaan, kualifiasinya ini ya, anak
mencoba, untuk proses pendaftarannya ditetapkan sendiri oleh
perusahaan, dari psikotest dan wawancara mereka mengikuti
prosedurnya sendiri, Bursa Kerja Khusus melakukan seleksi tapi
tergantung kebutuhan Jadi maksudnya ada perusahaan yang memang
“bu coba tolong di seleksi dulu yang tinggi badannya sekian” ada
116
yang memang “gak apa-apa bu siapa pun” kalau kami sih pada
prinsipnya tidak mau menggugurkan anak di awal ya, artinya siapa
pun anak yang mendaftar ya silahkan nanti perusahaan yang seleksi,
kalau ada request dari perusahaan ya kita melakukan seleksi yang
pasti sih tinggi badan ya, kita kan udah ada data ya, anak udah
mundur sendiri kan setelah ada ketentuannya sendiri, biasanya sih
perusahaan yang bergerak di bidang ritel, atau bisa bahasa Inggris
seperti Synergy Engineering kan syarat utamanya bisa berbahasa
Inggris lancar, trus kemampuan mengetiknya sekian, ya maksudnya
dengan adanya kualifikasi kan nah meskipun kita gak test ya mereka
udah tahu diri sendiri biasanya
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dalam melakukan penempatan kerja? Bagaimana
upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Ibu Bayu : Ya itu tadi hambatannya kadang kita merasa gak enak sama
perusahaan anak udah diterima, mereka sudah melewati proses
rekrutmen yang panjang ternyata 1 bulan langsung berhenti, cara
untuk mengatasi hambatan ya itu diupayakan untuk memberikan
pemahaman secara kontinyu kepada anak bahwa sikap yang harus
dimiliki utamanya adalah kesiapan mental
Peneliti : Apakah diperlukan persetujuan orang tua dalam penempatan kerja
anaknya?
Ibu Bayu : Sejauh ini sih enggak ya, artinya memang logikanya anak itu kan
sekolah memudahin, pasti endingnya pendidikan apapun jenjangnya
kan muaranya pasti mendapatkan pekerjaan, nah perihal izin dari
orang tua itu kalau penempatannya jauh tapi itu secara pribadi bukan
kita yang memintakan izin kepada orang tua, artinya anaknya kita
ajarkan kemandirian juga kan untuk bisa menyampaikan itu secara
langsung kepada orang tuanya itu kan salah satu proses pendewasaan
kepada anaknya juga kan
Peneliti : Bagaimana tanggapan orang tua apabila anaknya ditempatkan kerja
yang jauh, misalnya di luar daerah maupun luar negeri?
Ibu Bayu : Waktu itu ada sih kayak kasus Honda mobil, di training berapa orang
trus berikutnya penempatan bengkel disini, disini, bengkelnya jauh
tapi orangtuanya memberatkan, tapi gimana ya, kita juga gak bisa
maksa sih ya mereka kan tanggung jawab orang tua kita sih kecewa
ya tapi kita bisa apa
Peneliti : Bagaimana tanggapan lulusan terkait penempatan kerja yang
dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
117
Ibu Bayu : Ya kalau saya pikir sih mereka ya seneng cuman, mereka belum
berpikir itu sudah jadi kewajiban sekolah, jadi gak ada yang special
gitu loh, berpikirnya bahwa memang itu hal yang wajar kok, sekolah
memiliki kewajiban untuk menuntaskan itu, padahal mereka juga
mungkin gak paham gak semua sekolah menyediakan fasiltas seperti
ini, jadi apresiasinya terhadap BKK sih masih sangat kecil sih,
karena berpikir itu hal yang wajar dong, mungkin nanti pas mereka
udah dewasa tau gimana susahnya cari kerja baru berpikir “oh berarti
saya dulu itu beruntung ya belum tau apa-apa masih bau kencur,
belum punya pengalaman, tapi sudah punya kesempatan untuk
bekerja” ya silakan kalau mau door to door sendiri
Peneliti : Menurut Anda seberapa besar fungsi BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam melakukan penempatan kerja untuk mengurangi
angka pengangguran?
Ibu Bayu : Ya sangat berperan ya, artinya anak itu kalau kita biarkan begitu aja
bayangkan kalau sekali kelulusan 370 siswa di kami, 370 siswa lulus
begitu aja, dan gak ada kesempatan kerja, gak pernah diberikan
informasi, gak pernah diberikan gambaran gimana dunia industri,
mereka kaya ayam kehilangan induk ya kan, gimana cara melamar
kerja aja gak tahu, kalau di kami kan pengadaan job matching itu
imbasnya untuk kelas 10 dan 11 mereka juga tau “oh kalau saya
duduk di kelas 12 hal yang harus saya persiapkan adalah saya harus
mempersiapkan CV, CV itu apasih, oh bikin surat lamaran itu
bagaimana sih, oh kriteria yang dibutuhkan perusahaan itu gimana
sih, dari situ kan mereka proses belajar, kalau gak ada BKK ya
mungkin mereka bener-bener buta banget kan, kalau SMA kan udah
jelas karena orientasinya untuk kuliah
118
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
Nama Narasumber : Luluk Sofiyani H
Jabatan : Sekretaris BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
Tempat : Ruang BKK
Hari/Tanggal : Rabu, 26 April 2017
Peneliti : Apa saja fasilitas yang diberikan BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam menyalurkan lulusan ke dunia kerja?
Ibu Luluk : Kalau fasilitas secara nyata kaya misalnya tempat itu sih enggak,
mungkin kita cuma mengkordinasikan, karena kita udah
bekerjasama dengan beberapa perusahaan ya jadi misalnya
perusahaan itu butuh pemagangan atau perekrutan jadi tinggal
konfirmasi ke kita aja sih, nah dari kita itu nanti menyalurkan
melalaui grup-grup dari whatsapp, line gitu-gitu, ada per angkatan
kalau misalnya alumni dia pas 2 tahun yang lalu tuh kita ada grup
per angkatan, jadi se-angakatan itu isinya ada anak-anak kita gitu ya,
di satu angakatan, tapi kalau yang baru lulus kemarin, kita ada grup
whatsapp juga tapi baru per kelas, jadi masih misah-misah, jadi kita
fasiltasnya paling lewat grup, trus kalau ada rekrutmen, pemagangan
kita masih suka nge-share dan menginfokan trus kita selalu mem-
follow up siapa aja yang bener-bener berminat trus nanti kita tindak
lanjutin
Peneliti : Bagaimana cara BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan dalam
mencari dan mengelola informasi ketenagakerjaan?
Ibu Luluk : Kalau pertama sih kita membangun kerjasama sama perusahaan aja
dulu, soalnya kan kita disini ada salah satu kegiatan yang namanya
job matching gitu ya job matching ini seperti penyaluran tenaga kerja
lah. Seperti kemarin kita baru ngadain tanggal 21-22 nah itu
sebenarnya langkah awal agar kita dikenal sama perusahaan, kalau
misalnya perusahaan itu cocok sama kita, kemudian dia minta
pemagangan trus kita layananin, biasanya kan ada sebagian sekolah
ketika minta anak untuk magang kan kadang lama ya, tapi kalau kita
tuh bergeraknya cepat, selagi ada kesempatan untuk anak jadi kita
gak mau menghilangkan kepercayaan dari perusahaan, makanya
terkadang sudah taken kontrak setiap 2 bulan sekali harus ada yang
magang, itu juga kalau magang gak tanggung-tanggung sekali
magang bisa 40 orang setiap dari jurusan entah Akuntansi,
Multimedia, TKR, TSM. Jadi, pertama sih kita membangun
119
kepercayaan dari perusahaan, nanti kalau misalnya perusahaan udah
percaya sama kita trus kinerja anak-anaknya juga bagus insya Allah
sih tanpa kita minta juga nanti dia akan menginformasikan sendiri
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam mencari dan mengelola informasi ketenagakerjaan?
Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Ibu Luluk : Kalau untuk hambatan, untuk hambatan dari perusahaan ke kita sih
alhamdulillah gak ada ya insya Allah dari perusahaan tersendiri kita
udah banyak kerjasama ya, terkadang yang susah itu kita mem-
follow up dari anaknya sendiri itu yang kadang masih kurang kita
bangun dan tanamkan kalau orang nyari kerja di luar sendiri itu susah
sedangkan disini kita sudah memfasilitasi gitu kan, tinggal ikut aja
kalau diterima syukur, kalau engga ya kan bisa ikut lagi. Setidaknya
sudah menginformasikan, sudah memfasilitasi, tapi dari anaknya
juga tuh terkadang gak peduli ya, masih main-main gitu, terkadang
belum apa-apa udah mikirnya duit padahal kan kalau kerja awal,
apalagi kita kan dari SMK ya, lebih baik kan punya pengalaman aja
sebanyak-banyaknya, magang aja terus dimana-mana, trus kalau
udah banyak, udah mantep skill-nya, udah cukup, kalau kita mau
ngelamar dengan jabatan yang lebih tinggi insya Allah kan bisa dapat
dipercaya kan sama perusahaan, ya terkadang anak-anak tuh udah
mikir kan gajinya berapa, ya itu sih yang menjadi hambatan
Peneliti : Bagaimana cara BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan dalam
mensosialisasikan informasi ketenagakerjaan kepada lulusan?
Ibu Luluk : Caranya melalui bc-in info itu ke grup-grup, biasanya sih anak-anak
ada yang nyaut kalau yang mau ikut biasanya juga mereka nge-japri
kan, kalau ada yang berminat nanti baru kita mem-follow up, baru
kita menindak lanjuti, “caranya seperti iniloh”, nanti kita jelasin,
nanti anaknya sendiri yang daftar, itu kita juga tidak sekedar
menginformasikan trus kita tinggal, tapi kita informasizin, nanti kita
follow up, trus kita akan tindak lanjutin terus, gimana
perkembangannya dia selama magang tuh gimana, kita akan pantau
terus sampai bener-bener dia udah kelar magang, jadi kita harus tahu
kita punya lulusan tuh 200 orang nah dari 100 orang tuh magang di
perusahaan A B C, nah dari 100 orang ini mana yang sifatnya baik,
mana yang kurang baik, jadi terpantau.
Peneliti : Perusahaan-perusahaan apa saja yang menjalin kerja sama dengan
BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Ibu Luluk : Sebenarnya banyak ya mba, Honda kan itu terkait dengan TKR
TSM, trus di multimedia itu pemagangan tentang jasa foto kemudian
120
i-light mind tentang animasi, kemudian Titan Group, trus AEON,
trus Blue Bird, trus Hypermart, trus Indomaret, jadi banyak banget
kaya kemarin aja sebenarnya perusahaan yang kerjasama sama kita
aja udah lebig dari 20, udah 30 bahkan
Peneliti : Bagaimana cara yang dilakukan BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam menjalin kerjasama dengan pihak dunia kerja?
Ibu Luluk : Cara kerjasamanya mungkin melalui pemagangan dan perekrutan aja
sih ya, jadi kita ada system kerjasama MoU, awalnya sih pertama itu
karena ada anak kita yang PKL ya, Prakerin, jadi kita selalu
menyelipkan surat kerjasama ya, jadi kan anak-anak dari kelas 11 itu
dia melaksankan PKL, kemudian perusahaannya itu kan mereka
nyari sendiri ya, gak kita sediakan, nah karena dari situ kan kita ada
guru pembimbing dari sekolah, nah setiap guru itu megang MoU,
kalau ada yang mau kerjasama, nah isi MoU nya itu tentang bersedia
menadi perusahaan untuk ditempatin prakerin selanjutnya di tahun
depan, trus ada juga MoU tentang siap menerima anak magang atau
perekrutan, jadi kita punya dua MoU, jadi dari perusahaan itu bebas
mau ngisi yang mana dan kalaupun perusahaan gak mau ngisi ya gak
masalah tapi kebanyakan sih banyak yang ngisi, jadi awal mula kita
menjaln kerjasama ya itu sih
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dalam menjalin kerjasama dengan pihak dunia
kerja? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Ibu Luluk : Hambatannya sih kalau untuk dari perusahaan sendiri gak terlalu
besar ya, jadi yang jadi acuan itu ya dari anak-anaknya ya, kalau
perusahaan itu malah welcome ketika ada pemagangan ya langsung
dizinformasikan, dan perekrutan pun seperti itu, kaya waktu itu
Indomaret ya mereka melakukan perekrutan secara langsung ya
sebelum anak kelas 12 melakukan Ujian Nasional, nah disitu ada
perekrutan, psikotest, wawancara dan ada 40 siswa yang diterima
dan itu langsung disebar, kemarin mereka udah ditempatkan
seminggu setelah UN mereka langsung mulai bekerja, ada yang
bagian Helper, ada kasir, pramuniaga, kalau Indomaret sama Titan
Group itu selalu melakukan perkerutan di sekolah
Peneliti : Bagaimana proses kegiatan rekrutmen yang dilakukan oleh BKK
SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Ibu Luluk : Kalau untuk proses perekrutan sih itu lebih ke perusahaannya
langsung ya, kita membebaskan perusahaan misalnya dia meminta
izin perekrutan jadi kita membebaskan mereka mau melakukan
perkerutan seperti apa, kita hanya menyediakan tempat, kita hanya
121
menginformasikan kepada siswa kemudian mereka sendiri yang
menjalankan, tapi kalau misalnya pemagangan kita hanya seleksi sih,
seleksi dari yang terbaik. Kemudian kalau seleksi hanya
perusahannya aja jadi kita hanya menginformasikan, jadi kalau BKK
itu kan menyalurkan gitu ya, cuma kalau seleksi itu kita lebih ke yang
mau kuliah sih, jadi kalau ada anak yang mau kuliah baru kita seleksi.
Kalau untuk seleksi juga paling seleksi berkas sih ya, kaya kemarin
tuh ada Gourmet, pakaian korea gitu, nah kita periksa sih cuma
kumpulin di saya, di sini saya cuma disuruh ngecek aja yang belum
lengkap disuruh lengkapin, jadi nanti perusahaan yang dateng ke
kita, jadi perusahaan tuh kesini ambil data-datanya
Peneliti : Kapan kegiatan rekrutmen oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan biasa dilaksanakan?
Ibu Luluk : Itu gak tentu ya, karena setiap tahun itu sering ya kayak kemarin aja
dari awal semester 1 ini udah lumayan banyak kan, dari Honda pun
juga udah ada ya, trus kemarin semester 2 dari Indomaret, Titan
Group, trus AEON, jadi kita emang gak tentu, itu dari
perusahaannya, jadi tegantung kebutuhan dari perusahaan aja ya kita
ngikut
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dalam melakukan kegiatan rekrutmen?
Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Ibu Luluk : Sebenernya sih gak ada ya, soalnya rekrutmen lebih ke anak-anak
ya kalau masalah rekrutmen sendiri sih sebenernya anak-anak mau,
dari iseng “ah iseng ah cobacoba” ya jadi ketika ada informasi rekrut
dan mereka coba semuanya dan hampir semuanya tuh ikut gitu
Peneliti : Siapa orang yang terlibat dalam proses kegiatan rekrutmen?
Ibu Luluk : Kalau BKK sendiri sih alhamdulillah semuanya sih terlibat ya, kita
saling kordinasi aja ya, soalnya kita kan BKK orangnya sedikit ya
lima, kita juga sebagian guru pengajar ya, kalau saya sih kebetulan
guru BK ya, jadi saya gak masuk kelas, jadi selalu stand by kemudian
kalau misalnya ketuanya Pak Ade sendiri gak bisa, ntar dia kordinasi
ke saya, jadi kita cuma memantau aja si gak sampai detail, jadi kita
hanya melihat gimana jalannya, prosesnya lancar atau engga
Peneliti : Persyaratan apa saja yang harus dibawa oleh lulusan pada saat
kegiatan rekrutmen?
Ibu Luluk : Kalau persyaratan itu yang pertama kartu kuning, kita kan udah
menyediakan kartu kuning, kita udah mendapatkan persetujuan dari
DISNAKER untuk mengeluarkan kartu kuning, itu kan syarat untuk
melamar kerja. Tapi gak semua perusahaan sih yang meminta kartu
122
kuning itu, hanya beberapa perusahaan aja biasanya, kalau
perusahaan meminta kartu kuning sih biasanya mereka minta yang
paling utama sih paling ijazah, trus foto, trus tanda pengenal KTP ya
kalau gak punya KTP ya kartu pelajar
Peneliti : Dimana biasanya kegiatan rekrutmen pada BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dilaksanakan?
Ibu Luluk : Di ujung sana kan ada kelas namanya rolling door jadi kita misalkan
ada rekrutmen kita buka itu, nanti anaknya akan di pindahkan ke
kelas kosong atau di lab, yang penting kita akan rekrut selalu disitu,
kebetulan disini kan kita gak ada aula jadi ya disitu
Peneliti : Apa saja dan bagaimana proses kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan?
Ibu Luluk : Sebenernya itu kerjasama sama tim BK ya, kebetulan orang BKK itu
orang BK, semuanya orang BK ya, kebetulan Pak Ade pun juga
orang BK, kita setiap Jum’at pas semester 1 sih kita rutinnya, jadi
setiap Jum’at siang, kita ada pelatihan yang kita bilang tuh
penumbuhan karakter, jadi penumbuhan karakter itu, khusus kelas
12 jadi kita mempersiapkan diri untuk UN, motivasi untik belajar,
trus persiapan untuk memilih kuliah atau kerja, kemudian pemilihan
kampus atau universitas yang sesuai dengan keingannya itu seperti
apa, trus kalau ingin bekerja seperti apa, kita kasih tau cara-caranya
bagaimana, trus ketika interview pun kita ajarkan ya caranya gimana.
Jadi anak sih kalau misalnya anaknya tersebut memperhatikan insya
Allah dia bisa, kan gak semua anak cepat nangkep ya, terkadang juga
ada yang misalnya belum ngerti datang langsung kesini “bu aku mau
nanya kuliah gimana? kerja gimana?” yaudah kita layani, kalau dari
pihak luar juga ada, jadi kita menyebutnya guru tamu, kalau guru
tamu itu wajib ya, tapi guru tamu itu wajibya untuk kelas 11 dan 12,
kelas 10 itu belum. Jadi guru tamu itu kita undangnya sesuai jurusan,
jadi sesuai jurusan itu kita undang guru tamu Multimedia, Akuntansi,
TKR dan TSM, jadi 4 ya. Nanti di gabung tuh kelas 11 dan 12, jadi
guru tamunya itu sesuai dengan jurusan, biar mereka dapet ilmunya,
trus selain guru tamu dari perusahaan kita juga mengundang guru
tamu dari universitas, kayak kemarin kita ngundang dari universitas
Budi Luhur, trus UPJ, trus Mercu juga ada, jadi kita minta
kerjasamanya aja untuk ngasih tahu “nih di kampus mereka seperti
apa sih sebenernya” ajang promosi juga tapi, mereka dapat ilmunya
terkait jurusannya juga
123
Peneliti : Kapan dan berapa kali biasanya penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan dilaksanakan?
Ibu Luluk : Kalau penyuluhan seperti itu sih, sebulan satu kali mereka kena
soalnya kan jadwalnya kelas 10, 11, 12, OSIS, mereka sebulan sekali
pasti ada jadwalnya kalau penumbuhan karakter, kalau guru tamu sih
juga sama sebulan pasti dapet 1, tapi itu lebih d itekankannya pas
semester 1, sih ya soalnya kalau di semester 2, kita sudah terlalu
fokus ke kelas 12 yang mau daftar kuliah, yang mau ikut rekrutmen,
persiapan UN, persiapan UAS, jadi kita lebih fokus ke situ jadi kita
lebih menekankan ke kelas 10 nya, kalau penumbuhan karakternya,
tapi kalau di semester 1 kita bener-bener padet gak ada waktu
istirahat kasarnya kan
Peneliti : Siapa yang terlibat dalam kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan?
Ibu Luluk : Kalau yang penyuluhan sendiri sih tim BK, sama tim kesiswaaan,
kaya Pembina OSIS juga, kalau misalnya guru tamu ditambah satu
yaitu Kaprog, jadi ada Kaprognya juga yang membantu adanya guru
tamu
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan
tersebut?
Ibu Luluk : Tapi kalau hambatannya secara pribadi, secara kita tim BKK, tim BK
sih sebenernya sih kurangnya waktu kali ya, kalau penyuluhan itu
kita kan hanya sebulan sekali per kelas 10,11,12 ya itu dirasa kurang
cukup karena biasanya sih waktu aja ya waktunya kurang. Kalau
upayanya sih kita bikin tim per sesi sih, jadi modelnya kalau kelas
12 kita ambil 100 orang, awalnya kan kita per angkatan duh itu
pusingnya naudzubillah gak kondusif banget, akhirnya kita cabutin
10 per kelas, itu kita bikin 4 sesi, itu baru berjalan taun ini sih
Peneliti : Bagaimana mekanisme penempatan kerja melalui BKK SMKN 2
Kota Tangerang Selatan?
Ibu Luluk : Penempatannya sebenernya bagi anak yang berminat aja sih, jadi
perusahaan butuhnya berapa, misalnya dibutuhkan anak Multimedia
20 orang, jadi kita nge-share ke anak Multimedianya aja. Kita sih
gak memaksakan nanti kalau ada yang berminat nanti kita follow up
Peneliti : Bagaimana cara yang dilakukan BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan untuk meningkatkan penempatan kerja pada lulusan SMKN
2 Kota Tangerang Selatan?
124
Ibu Luluk : Sebenernya kita saking banyaknya yang di kerjain, jadi lupa mem-
follow up gitu terkadang ada perusahaan A ngajuan rekrutmen, trus
baru selang beberapa hari, ada lagi yang rekrutmen makanya kita
kalau ada rekrutmen langsung di PJ-in, jadi misalnya Pak Ade yang
PJ-in sampe follow up
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dalam melakukan penempatan kerja? Bagaimana
upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Ibu Luluk : Hambatannya ya itu kita lupa mem-follow up dan cara mengatasinya
ya dengan membentuk PJ-PJ
Peneliti : Apakah diperlukan persetujuan orang tua dalam penempatan kerja
anaknya?
Ibu Luluk : Itu diperlukan, terkadang ada nih kemarin ada kan di Indomaret, dia
udah diterima sebagai kasir tapi penempatannya itu ada di daerah
Pasar Minggu, dan dia itu gak izin sama orang tua dan seminggu
kerja akhirnya mereka keluar, makanya ketika dia pertama kali ingin
rekrutmen, entah kerja atau kuliah sesuai keinginannya pun kita
selalu menekankan, “udah izin belum sama orang tua?” jangan
sampai kalau kamu udah diterima trus keluar itu akan menjadi
penyesalan sendiri buat kita buat nerima kamu, jadi kaya sesal
sendiri, malu sendiri sama perusahaan gitu kan, di kita udah
menekankan dari awal sih dari dia mendaftar rekrutmen kita udah
tekankan seperti itu
Peneliti : Bagaimana tanggapan orang tua apabila anaknya ditempatkan kerja
yang jauh, misalnya di luar daerah maupun luar negeri?
Ibu Luluk : Jadi kalau complain ke kitanya gak pernah tapi complainnya ke anak,
jadi anak yang nyampein ke kita sebenarnya kalau kaya gitu, kita
langsung menjelaskan ke anaknya langsung kita udah menekankan
izin dulu ke orang tuanya
Peneliti : Bagaimana tanggapan lulusan terkait penempatan kerja yang
dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Ibu Luluk : Untuk tanggapannya kita gak pernah nanya langsung, gak pernah
nyebar kuesioner, tapi menurut sepengamatan saya dari
kenyataannya gitu ya, dari alumni tuh juga merasa senang dan
terbantu
Peneliti : Menurut Anda seberapa besar fungsi BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam melakukan penempatan kerja untuk mengurangi
angka pengangguran?
Ibu Luluk : Kalau saya bilang fungsinya sih bagus, yang penting ada kerjasama
dari orangtua aja sih, kalau saya bilang ketika udah ada kesempatan
125
kenapa orang tua melarang, padahal kesempatan itu gak datang dua
kali, padahal kita udah membantu biar anaknya gak nganggur,
apalagi gak semua perusahaan itu mau menerima lulusan SMK ya,
hanya SMK-SMK yang udah dipercaya aja sih mereaka mau
menerima makanya ketika mereka udah bener-bener masuk di
perusahaan, trus mereka tidak diizinkan dengan alasan jarak ya, itu
gak logis kayanya anak mau berkembang itu dibatesin, sebenernya
fungsinya sih sangat bagus, cuma tinggal dukungan dari orangtuanya
aja sih mungkin kitanya juga belum mengkomunikasikan langsung
kepada orang tua, terkadang gak semua orang tua itu modern ya, ada
orang tua yang gak ngerti BKK, apa itu bursa kerja trus DISNAKER
juga gak paham ya itu sih kurangnya kita, yaitu kita kurang
mensosialisasikan apa itu kita
126
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
Nama Narasumber : Mella, S.E
Jabatan : Divisi Penelusuran Tamatan BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan
Tempat : Ruang Tata Usaha
Hari/Tanggal : Rabu, 26 April 2017
Peneliti : Apa saja fasilitas yang diberikan BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam menyalurkan lulusan ke dunia kerja?
Ibu Mella : Bursa Kerja Khusus biasanya, menyalurkan ke dunia kerja jadi kita
bikin job fair, event-event untuk menyalurkan jadi kita
menghadirkan perusahaan-perusahaan kesini nanti, kita komunikasi
sama alumninya
Peneliti : Bagaimana cara BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan dalam
mencari dan mengelola informasi ketenagakerjaan?
Ibu Mella : Kalau informasi ketenagakerjaan kita kan bekerjasama sama Dinas
Ketenagakerjaan ya, nanti kita menyalurkannya, kita minta contact
person dari alumni-alumni nah, bagi mereka yang sudah bekerja juga
di perusahaannya nanti kan kita contact tuh, nah biasanya mereka
juga yang ngajukan kesini, biasanya sih dari siswa kita sendiri, sama
perusahaan yang sudah buat MoU dengan kita
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam mencari dan mengelola informasi ketenagakerjaan?
Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Ibu Mella : Oh biasanya ini dari perusahaan kriterianya ya, alumni kita yang
sudah mendaftar, nah itu gak sesuai. Itu kendalanya, trus kaya event
event job fairnya kadang hanya beberapa yang hadir, kaya dari 13
perusahaan hanya 10 perusahaan yang hadir, trus merekrutnya juga
gak semuanya bisa kerekrut, upaya untuk mengatasinya ya biasanya
kita mengadakan event lagi misalnya berapa periode kan, nah nanti
kita hadirkan lagi event selanjutnya buat yang belum dapet kerja kan
ya gitu aja
Peneliti : Bagaimana cara BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan dalam
mensosialisasikan informasi ketenagakerjaan kepada lulusan?
127
Ibu Mella : Bisa melalui media social, bisa melalui Bursa Kerja, bisa juga
melalui penguman kita di sekolah, sama juga bisa juga langsung dari
temen-temennya
Peneliti : Perusahaan-perusahaan apa saja yang menjalin kerja sama dengan
BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Ibu Mella : Biasanya sih Indomaret, trus AEON, Universal, Pharos, Hari-Hari,
Giant, trus Matahari Department Store, itu dia minta semua dari anak
kita, trus kita di AEON juga banyak ya itulaH contohnya
Peneliti : Bagaimana cara yang dilakukan BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam menjalin kerjasama dengan pihak dunia kerja?
Ibu Mella : Ya kita menyediakan tenaga kerja dari pihak siswa kita yang terampil
lah, yang sesuai kriteria mereka
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dalam menjalin kerjasama dengan pihak dunia
kerja? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Ibu Mella : Hambatannya ya biasanya pihak DU/DI nya kurang terbuka,
hambatannya juga kadang kan biasanya gaji, trus system kerja
kontrak, trus itulah ya pokoknya di dunia kerja, kalau memang baru,
anak kita kan kontrak ya. Biasanya sih itu ya upayanya, ya kita
berusaha ya biar anak kita tidak kontrak, dijadikan karyawan lah
istilahnya
Peneliti : Bagaimana proses kegiatan rekrutmen yang dilakukan oleh BKK
SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Ibu Mella : Rekrutmennya langsung ya, jadi datang langung, interview
langsung, nanti seminggu berikutnya atau dua minggu berikutnya
mereka panggil anak yang sudah di interview
Peneliti : Kapan kegiatan rekrutmen oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan biasa dilaksanakan?
Ibu Mella : Kalau kita sih baru kemarin ya kaya event yang 21 april yang job
matching ya, nah itu juga moment rekrutment
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dalam melakukan kegiatan rekrutmen?
Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Ibu Mella : Siswanya, kadang anak-anaknya itu banyak yang gak hadir,
perusahaannya juga ada yang tidak hadir, karena kan biasanya dua
hari ya, hari pertama memang banyak yang datang tapi hari kedua ya
begitu, cara mengatasi hambatannya ya gimana ya kita konfirmasi
aja di perusahaannya kalau ada anak kita ingin rekrutmen ya, nanti
kita konfirmasi lagi ke perusahaannya mungkin bisa kan
Peneliti : Siapa orang yang terlibat dalam proses kegiatan rekrutmen?
128
Ibu Mella : memang bagian BKK sama bagian Humas kalau disini. Kalau di
perusahaan ya Kepala perusahaan atau bagian HRD nya yang
rekrutmen langsung ya HRD dari pihak-pihak perusahaannya
langsung
Peneliti : Persyaratan apa saja yang harus dibawa oleh lulusan pada saat
kegiatan rekrutmen?
Ibu Mella : Biasanya data diri, CV ya, biasanya surat kelulusan, trus biasanya sih
sama surat keterangan kalau mereka baru ujian dan kalau sekarang
sih mereka udah lulus ya, jadi surat keterangan lulus ya
Peneliti : Dimana biasanya kegiatan rekrutmen pada BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dilaksanakan?
Ibu Mella : Di sekolah ini juga, langsung di areal sekolah, di lapangan sekolah,
kalau di acara job matching langsung di sekolah mungkin kalau
sudah selesai acara di sekolah bisa ke perusahaannya langsung
Peneliti : Apa saja dan bagaimana proses kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan?
Ibu Mella : Biasanya ada sosialisasi sebelumnya, kalau sebelum perekrutan
biasanya dari kantorkantor kaya misalnya Honda, kalau mau
perekrutan harus punya skill apa, punya keterampilan apa, trus kaya
misalnya Pharos itu juga udah sosialisasi dulu
Peneliti : Kapan dan berapa kali biasanya penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan dilaksanakan?
Ibu Mella : Biasanya kalau penyuluhan sebelum job matching ya mungkin sekali
atau dua kali lah ya
Peneliti : Siapa yang terlibat dalam kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan?
Ibu Mella : Bagian Humas dan BKK ya sama
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan
tersebut?
Ibu Mella : Waktu ya biasanya, pengaturan waktunya ya, biasanya kan untuk
penyuluhan kita harus atur waktu jam kosong, karena kalau ada jam
kosong baru kita atur waktunya karena kan kita kelasnya banyak ya
Peneliti : Bagaimana mekanisme penempatan kerja melalui BKK SMKN 2
Kota Tangerang Selatan?
Ibu Mella : Kalau penempatan itu kan sesuai dengan keterampilan mereka
masing-masing, jadi perusahaan yang merekrut, jadi kalau memang
129
perusahaan cocok dengan anak kita, jadi bisa diambil anak kita kalau
dia cocok dengan persyaratan yang dia punya, jadi mereka masuk
Peneliti : Bagaimana cara yang dilakukan BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan untuk meningkatkan penempatan kerja pada lulusan SMKN
2 Kota Tangerang Selatan?
Ibu Mella : Kita biasanya kumpulin anak-anak di bursa kerja, nanti kita kasih tau
ada perusahaan, misalnya perusahaan membutukan lowongan kerja
bagian apa. bagian apa, nanti kita panggil anak-anaknya biasanya
alumni kan ya, dan lulusan sekarang, jadi nanti kita informasikan
terus ya lewat website SMK 2, jadi alumni juga udah punya link kita
masing-masing
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan dalam melakukan penempatan kerja? Bagaimana
upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Ibu Mella : Penempatan itu kan sesuai dengan kriteria perusahaan jadi yang
melakukan penempatan ya perusahaannya sendiri, kalau kita kan
tinggal menyalurkan, jadi kita menyalurkan kerja anak-anak yang
mau kerja dibagian apa nanti kita hanya menyediakan saja nanti
perusahaan yang saring kan
Peneliti : Apakah diperlukan persetujuan orang tua dalam penempatan kerja
anaknya?
Ibu Mella : Kalau gitu kan pasti orang tua setuju kan, kalau untuk kerja anak
anaknya karena kalau SMK kan motonya untuk kerja kan
Peneliti : Bagaimana tanggapan orang tua apabila anaknya ditempatkan kerja
yang jauh, misalnya di luar daerah maupun luar negeri?
Ibu Mella : Kalau kaya gitu kan dia konfirmasi dengan perusahaannya kalau
begitu untuk penempatan udah tanggung jawab perusahaan, sekolah
hanya menyalurkan saja apa dia terima atau tidak, kan nanti kan di
perusahaan itu kan ada system suratnya kontrak kan, apa ada
persyaratannya nanti mereka perjanjiannya sama siswa sendiri
Peneliti : Bagaimana tanggapan lulusan terkait penempatan kerja yang
dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Ibu Mella : Positif banget karena mereka juga pengen dunia kerja, mereka lebih
gampang nyari kerja karena kita kan punya bursa kerja sendiri itu
yang lebih mempermudah lah istilahnya
Peneliti : Menurut Anda seberapa besar fungsi BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam melakukan penempatan kerja untuk mengurangi
angka pengangguran?
Ibu Mella : Besar banget karena mereka bisa langsung melamar kerja di sekolah
nya sendiri kan karena perusahaannya sendiri yang datang kesini,
130
jadi bisa ngelamar sendiri, langsung bisa interview di tempat dan
nanti pengabarannya kan bisa seminggu atau beberapa hari, jadi
penting banget lah ya
131
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA ALUMNI
Nama Narasumber : Aramadian Wijayanti
Tahun Lulus : 2014
Jurusan : Akuntansi
Hari/Tanggal : Selasa, 02 Mei 2017
Peneliti : Bagaimana cara yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam memberikan informasi ketenagakerjaan kepada
lulusan?
Lulusan : Caranya itu sosialisasi ya, jadi waktu itu sistemnya kan mungkin
masih belum banyak whatsaapp kan, jadi di SMK 2 itu guru BK nya
konseling gitu kan, jadi di pilih gitu kira-kira anak yang mau kerja dan
anak yang mau kuliah, nah nanti ada sosialisasi, nanti dikumpulin di
suatu kelas, nanti ada sosialisasi tentang kampus dan sosialisasi
tentang tenaga kerja. Jadi kita dapet info dari situ, abis sosialisasi itu
nanti Bu Bayu nanya nih siapa yang mau kuliah nanti di bantu sama
dia di buat grup sendiri, nah nanti yang mau kuliah fix akan dikasih
info di situ, nanti kalau yang mau kerja nanti ada nih bursa kerja nanti
di kasih link-linknya gitu, jadi biar fokus.
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh lulusan dalam mendapatkan
informasi ketenagakerjaan? Bagaimana upaya untuk mengatasi
hambatan tersebut?
Lulusan : Kalau informasi sih banyak ya, kadang-kadang hambatannya itu ya
kitanya juga kurang ngejangkau, ketika itu kan masih belum banyak
handphone jadi kita gak tahu, jadi harus sering-sering update ke
sekolah kalau mau dapet informasi
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait informasi ketenagakerjaan yang
diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Lulusan : Kalau sekarang sih alhamdulillah udah bagus ya, udah lebih baik di
banding tahun saya, karena dari pengalaman dari tahun-tahun
sebelumnya juga yang masuk ke bursa kerja di SMK juga gak terlalu
banyak yang nyerap, tapi kalau sekarang itu lebih banyak karena
peluang informasinya lebih luas, tapi sekarang lebih bagus dan ke
depannya juga harus di baguskan lagi
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait pelaksanaan kegiatan rekrutmen
yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
132
Lulusan : Gak pernah ikut kan karena orientasi saya ke kuliah, temen aku sih
ada yang ikut rekrutmen di situ, jadi sepenglihatan saya tanggapannya
bagus sih, jadi kaya di training gitu, ya pertama kaya training seleksi
gitu tahap pertama tahap kedua tahap ketiga, dan pas udah masuk ke
pengumuman kelulusan, dia langsung di tempatkan yang bagus, jadi
karirnya udah mulai tempat yang enak. Temenku juga ada yang
beberapa ikut rekrutmen, kebanyakan sih TKR, ya karena kan bengkel
ya, kan soalnya SMK 2 kan juga kerjasama sama Honda, jadi
ibaratnya langsung itu diserap sama Honda
Peneliti : Apa saja syarat yang biasanya harus dibawa oleh lulusan pada saat
kegiatan rekrutmen?
Lulusan : Ya biasa sih CV, surat lamaran, alat tulis
Peneliti : Apa saja penyuluhan dan bimbingan karir/jabatan yang pernah
diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan kepada
lulusan?
Lulusan : Pas abis UN ada beberapa training yang untuk mempersiapkan agar
siap masuk ke dunia kerja tapi ga banyak, jadi ada dari luar dan dari
sekolah, kalau dari luar itu LP3I, Mercu Buana, trus pernah juga dari
ITB ngasih penyuluhan.
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan yang pernah diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan?
Lulusan : Waktu angkatan saya ya kan karena masih baru gitu ya, jadi lebih di
tingkatkan karena kemarin tuh kesannya mendadak gitu ya, misalnya
ada penyuluhan padahal kita lagi ada kelas jadi dialihin, sebaiknya
kalau ada penyuluhan tuh gak di jam-jam sekolah
Peneliti : Apa manfaat dilakukannya kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan menurut Anda?
Lulusan : Banyak banget mba, karena bimbingan itu kita gak tahu ya awalnya
kaya gimana ya dunia kerja, makanya ketika ada bimbingan itu kita
jadi lebih tahu ya, jadi lebih paham apalagi ketika tahun saya itu
sistemnya itu one telling ya, jadi lebih fokus untuk menyampaikan
informasinya mengenai kerja di luar gimana, dunia kerja gimana, shift
gimana, prospek kerjanya, itu berguna banget, tapi di SMK 2 itu kan
emang yang intens di dunia kerja kan hanya di guru BK nya ya, karena
emang SMK 2 emang targetnya untuk mempersiapkan tenaga kerja
ya, tapi ketika angkatan saya tuh kaya kekurangan sumber daya untuk
mengarah kesitu loh, jadi kaya yang fokus tuh hanya Bu Bayu aja
yang tahu, jadi kaya guru-guru yang lain tuh menyerahkan semua ke
Bu Bayu
133
Peneliti : Apa saja hambatan yang Anda alami dalam kegiatan penyuluhan dan
bimbingan karir/jabatan yang diberikan BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan
tersebut?
Lulusan : Hambatannya ya pertama kaya yang saya bilang sebelumnya, kurang
tenaga yang tahu tentang dunia kerja, trus penyuluhannya yang
terkesan mendadak jadi kita gak tahu, trus ke depannya ketika abis
UN tuh harus lebih banyak penyuluhannya, karena ketika tahun saya
ketika udah selesai UN tuh ya selesai, karena harusnya lebih diberi
penyuluhannya karena agar lebih bisa
Peneliti : Dimana dan sudah berapa lama Anda bekerja?
Lulusan : Gak kerja kak, aku kuliah di UIN jurusan Ekonomi Pembangunan
semester 6
Peneliti : Apakah BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan sangat berperan
penting bagi Anda dalam mendapatkan pekerjaan?
Lulusan : Sangat penting banget ya kak, alhamdulillah aja di SMK 2 tuh kaya
jadi sekolah percontohan ya, kan sekarang karena ada bursa kerjanya
jadi bisa menyalurkan lulusannya dan itu berguna banget bagi anak
SMK yang pengen banget kerja, bisa di wadahin di situ, karena gak
semua SMK punya bursa kerja, SMK 2 termasuk yang bagus untuk
bisa menyerap dan bisa mengasih tahu informasi tenaga kerja disana
tapi karena SMK ya jadi lebih fokus sama kerja, jadi perlu dan sangat
berperan penting, tapi sebaiknya juga ada bursa untuk yang mau
kuliah, jadi jangan hanya di fokuskan aja sama yang kerja karena kan
ada beberapa siswa yang mau kuliah, jadi ada juga mewadahi untuk
anak-anak yang mau kuliah
134
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA ALUMNI
Nama Narasumber : Mila
Tahun Lulus : 2015
Jurusan : Multimedia
Hari/Tanggal : Sabtu, 22 April 2017
Peneliti : Bagaimana cara yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam memberikan informasi ketenagakerjaan kepada
lulusan?
Lulusan : Kalau masih sekolah sih waktu itu diumumin kan atau gak via WA
atau facebook grup. Kaya abis lulus gitu kan atau sebelum lulus gitu
kaya banyak sih misalnya banyak universitas yang nawarin fakultas-
fakultasnya. Atau kaya dari perusahaan kaya AEON gitu kan yang
nawarin pekerjaan, ya banyak sih.
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh lulusan dalam mendapatkan
informasi ketenagakerjaan? Bagaimana upaya untuk mengatasi
hambatan tersebut?
Lulusan : Gak ada sih
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait informasi ketenagakerjaan yang
diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Lulusan : Udah bagus sih jelas
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait pelaksanaan kegiatan rekrutmen
yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Lulusan : Bagus sih
Peneliti : Apa saja syarat yang biasanya harus dibawa oleh lulusan pada saat
kegiatan rekrutmen?
Lulusan : Kaya biasa sih CV, lamaran, foto
Peneliti : Apakah ada hambatan yang Anda alami pada saat pelaksanaan
kegiatan rekrutmen? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan
tersebut?
Lulusan : Gak ada sih
Peneliti : Apa saja penyuluhan dan bimbingan karir/jabatan yang pernah
diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan kepada
lulusan?
Lulusan : Ada sih, kaya banyak ngundang dunia kerja, kalau dulu sih pas saya
kaya dari Misi Anak Negeri, BSI gitu
135
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan yang pernah diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan?
Lulusan : Kayanya sih lebih kaya ke informasinya sih kaya kurang mencakup
banyak
Peneliti : Apa manfaat dilakukannya kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan menurut Anda?
Lulusan : Menurut saya sih kalau ada acara kaya gitu bagus sih, karena jadi
siswanya sih gak bingung, kaya buat nyari kerja
Peneliti : Apa saja hambatan yang Anda alami dalam kegiatan penyuluhan dan
bimbingan karir/jabatan yang diberikan BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan
tersebut?
Lulusan : Gak ada sih
Peneliti : Dimana dan sudah berapa lama Anda bekerja?
Lulusan : Di rental mobil kawasan Bintaro dari tahun 2015
Peneliti : Darimanakah Anda mendapatkan pekerjaan saat ini? apakah dari
pencarian lowongan kerja sendiri atau melalui BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan?
Lulusan : Nyari sendiri sih
Peneliti : Apa jenis pekerjaan Anda saat ini?
Lulusan : Admin
Peneliti : Apakah jenis pekerjaan Anda saat ini sesuai dengan minat dan sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki?
Lulusan : Iya
Peneliti : Apakah BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan sangat berperan
penting bagi Anda dalam mendapatkan pekerjaan?
Lulusan : Penting karena kan dari lulusan sekolah sendiri kan pasti kan
maksudnya nyari info-info pasti bingung kan kalau misalnya keluar,
penting banget sih dari gurunya sendiri juga
136
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA ALUMNI
Nama Narasumber : Siti Nurkhadijah
Tahun Lulus : 2016
Jurusan : Akuntansi
Hari/Tanggal : Senin, 01 Mei 2017
Peneliti : Bagaimana cara yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam memberikan informasi ketenagakerjaan kepada
lulusan?
Lulusan : Kalau dari sekolah sendiri kan itu kan emang ngadain job fair sendiri
kak, kebetulan kaya setelah atau sebelum UN gitu saya lupa abis itu
yang rekrut itu dari beberapa perusahaan dateng ke sekolah sendiri
kak, nah itu tuh terdiri dari Bakmi GM, trus ada AEON juga nah itu
langsung dateng ke sekolah pada saat waktu jam pelajaran kak. Nah
itu jadi beberapa orang yang langsung direkrut untuk langsung kerja
disana, dan ada beberapa orang yang gak keterima. Trus ada lagi
eventnya itu job fair juga tapi itu untuk semua kalangan umum jadi
bukan dari SMK 2 juga bisa ikutan juga. Trus sebelum kelulusan
diminta data mengenai nama, nomor telepon dan alamat jadi untuk
memudahkan guru untuk menyebarkan informasi lebih gampang kak.
Kalau ada informasi itu di share lewat WA atau via grup kelas.
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh lulusan dalam mendapatkan
informasi ketenagakerjaan? Bagaimana upaya untuk mengatasi
hambatan tersebut?
Lulusan : Ada sih kak kan waktu itu sempet ngebuat grup line juga Bu Bayu
untuk satu angkatan dan waktu itu beliau ngeshare beberapa informasi
tapi kurang jelas kak di harinya itu miss komunikasi dalam arti kata,
waktu itu temen-temen pada dateng ke sekolah ternyata itu hanya
untuk jurusan akuntansi perusahaannya, gak untuk semuanya tapi
yang dateng itu semua urusan kak
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait informasi ketenagakerjaan yang
diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Lulusan : Kalau menurut aku sih masih ada yang harus diperbaiki lagi, harus
diperbanyak informasinya jadi biar semua anak-anak lulusan SMK 2
tuh gak nganggur karena sampai sekarang tuh masih ada aja yang
nganggur kak belum semuanya dapet kerja
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait pelaksanaan kegiatan rekrutmen
yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
137
Lulusan : Oh iya, waktu itu aku sempat ikut rekrutmen yang PT AEON dan
Bakmi GM, waktu Bakmi GM itu aku sampai tahap akhir tapi aku ga
diterima gak lolos, tapi pas PT AEON itu baru tahap pertengahan itu
aku udah lolos. Menurut aku sih kak harus diperbaiki lagi sih kak ya
karena kan kalau untuk anak-anak ya gimana ya kak masih labil ya
kak, jadi mungkin mereka dalam perekrutan itu masih ikut-ikutan
sama temennya tapi belum dari keinginan sendiri, jadi ketika mereka
yang ikut-ikutan temennya itu lolos, jadi mereka justru malah buang
sia-sia itu dan justru temen yang pengen banget ikut itu malah gak
lolos, jadi ya gimana ya bukan rejeki gitu deh kak, sayang banget gitu
kesempatannya di sia-siain
Peneliti : Apa saja syarat yang biasanya harus dibawa oleh lulusan pada saat
kegiatan rekrutmen?
Lulusan : Ya mengenai itu kak kaya bikin lamaran kerja, CV, foto
Peneliti : Apakah ada hambatan yang Anda alami pada saat pelaksanaan
kegiatan rekrutmen? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan
tersebut?
Lulusan : Hambatannya ya itu aja sih kak yang aku bilang tadi
Peneliti : Apa saja penyuluhan dan bimbingan karir/jabatan yang pernah
diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan kepada
lulusan?
Lulusan : Oh ada sih kak, waktu itu sempet ada bimbingan pekerjaan gitu jadi
gimana caranya kita setelah lulus nanti jadi kita keluar mencari
pekerjaan itu kaya gimana, kita harus bertanggung jawab, trus kaya
dikasih bekel gitu deh kak
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan yang pernah diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan?
Lulusan : Udah bagus sih kak
Peneliti : Apa manfaat dilakukannya kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan menurut Anda?
Lulusan : Ya manfaatnya sih anak-anak jadi lebih mengenal dunia pekerjaan
juga sih kak, jadi nanti pas ketika mereka lulus mereka tuh gak kaget
kak “oh jadi dunia pekerjaan tuh kaya gini”, kan sebelumnya mereka
udah dapet dari sekolah juga sih kak
Peneliti : Apa saja hambatan yang Anda alami dalam kegiatan penyuluhan dan
bimbingan karir/jabatan yang diberikan BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan
tersebut?
138
Lulusan : Kalau menurut aku sih kurang kondusif kak pengaturannya itu, anak-
anak SMK 2 kan muridnya banyak, jadi gak semuanya bisa
terjelaskan dengan baik, ada beberapa anak yang ngobrol jadi kurang
paham
Peneliti : Dimana dan sudah berapa lama Anda bekerja?
Lulusan : Di PT. Bintang Seragam Indonesia, jadi setelah lulus udah dapet
panggilan kerja disitu kak, jadi kurang lebih udah 1 tahun kak
Peneliti : Darimanakah Anda mendapatkan pekerjaan saat ini? apakah dari
pencarian lowongan kerja sendiri atau melalui BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan?
Lulusan : Oh kebetulan saya sama temen, itu temen punya guru mentoring, jadi
saya dapet tawaran, jadi saya diajak sama temen
Peneliti : Apa jenis pekerjaan Anda saat ini?
Lulusan : Perusahaan saya itu bergerak di bidang perdagangan kak, pengadaan
seragam toga wisudah, kalau saya sendiri di bagain administrasi
keuangannya
Peneliti : Apakah jenis pekerjaan Anda saat ini sesuai dengan minat dan sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki?
Lulusan : Kalau menurut saya sangat sesuai kak dan justru saya banyak belajar
dipekerjaan saya ini karena waktu di sekolah kan saya mengenal
aplikasi MyOP kak pas akuntansi, sedangkan dipekerjaan ini saya
lebih mengenal lagi kak, jadi saya lebih menguasai
Peneliti : Apakah BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan sangat berperan
penting bagi Anda dalam mendapatkan pekerjaan?
Lulusan : Kalau menurut aku, sekolah berperan penting kaya beberapa temen
aku kaya anak-anak TKR mereka direkrut untuk bekerja di bengkel
Honda terbesar dan sampai sekarang pun masih kerja disana kak, dan
mereka itu bahkan kerjanya itu dari masih mereka sekolah kak, dari
proses magang sampai sekarang jadi karyawan tetap
139
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA ALUMNI
Nama Narasumber : Dimas Raditia Putra
Tahun Lulus : 2016
Jurusan : TKR (Teknik Kendaraan Ringan)
Hari/Tanggal : Selasa, 02 Mei 2017
Peneliti : Bagaimana cara yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam memberikan informasi ketenagakerjaan kepada
lulusan?
Lulusan : Untuk informasi tenaga kerja sih informasi langsung kak di
pengumuman, jadi secara langsung di umumin, ada juga via
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh lulusan dalam mendapatkan
informasi ketenagakerjaan? Bagaimana upaya untuk mengatasi
hambatan tersebut?
Lulusan : Kalau hambatan-hambatannya sih gak ada sih, jadi udah jelas
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait informasi ketenagakerjaan yang
diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Lulusan : Udah bagus kok untuk pemberian informasinya
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait pelaksanaan kegiatan rekrutmen
yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Lulusan : Kalau Dimas sih waktu itu pernah ikut kerjasama sama Honda, jadi
udah bagus sih kak
Peneliti : Apa saja syarat yang biasanya harus dibawa oleh lulusan pada saat
kegiatan rekrutmen?
Lulusan : Waktu itu sih rekrutmennya langsung di sekolah, jadi gak bawa CV,
karena waktu itu masih sekolah, kalau untuk Dimas sih waktu itu
sekolah udah kerjasama sama Honda jadi langsung
Peneliti : Apakah ada hambatan yang Anda alami pada saat pelaksanaan
kegiatan rekrutmen? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan
tersebut?
Lulusan : Kalau hambatannya waktu Dimas rekrutmennya sih gak ada kak jadi
lancar
Peneliti : Apa saja penyuluhan dan bimbingan karir/jabatan yang pernah
diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan kepada
lulusan?
140
Lulusan : Untuk bimbingan sih waktu angkatan Dimas itu ada Honda, jadi
waktu sebelum UN itu ada training langsung di bengkel Honda
selama 2 bulan
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan yang pernah diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan?
Lulusan : Udah bagus kok untuk bimbingan dari Hondanya juga jadi kita bisa
terjun langsung
Peneliti : Apa manfaat dilakukannya kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan menurut Anda?
Lulusan : Kalau menurut Dimas sih ya itu bagus soalnya kita bisa
mempersiapkan diri langsung ke dunia kerja soalnya kita emang
bener-bener langsung dil atih untuk terjun langsung di bengkel
Peneliti : Apa saja hambatan yang Anda alami dalam kegiatan penyuluhan dan
bimbingan karir/jabatan yang diberikan BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan
tersebut?
Lulusan : Kalau hambatan sih gak ada soalnya kita juga pernah PRAKERIN trus
PKL pas kelas dua nya
Peneliti : Dimana dan sudah berapa lama Anda bekerja?
Lulusan : Di Honda Pradana Sawangan, udah hampir 1 tahun sih, kemarin
sempet 7 bulan di Honda Bintaro dan sekarang di Honda Pradana
Sawangan
Peneliti : Darimanakah Anda mendapatkan pekerjaan saat ini? apakah dari
pencarian lowongan kerja sendiri atau melalui BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan?
Lulusan : Dari sekolah
Peneliti : Apa jenis pekerjaan Anda saat ini?
Lulusan : Kerja di bengkel kak
Peneliti : Apakah jenis pekerjaan Anda saat ini sesuai dengan minat dan sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki?
Lulusan : Iya, udah sesuai
Peneliti : Apakah BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan sangat berperan
penting bagi Anda dalam mendapatkan pekerjaan?
Lulusan : Iya berperan penting banget sih, kalau gak ada sekolah susah juga
dapat pekerjaannya
141
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA ALUMNI
Nama Narasumber : Suci Rahmawati
Tahun Lulus : 2016
Jurusan : Akuntansi
Hari/Tanggal : Senin, 01 Mei 2017
Peneliti : Bagaimana cara yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan dalam memberikan informasi ketenagakerjaan kepada
lulusan?
Lulusan : Biasanya sih dari Bu Bayu, jadi Bu Bayu ngasih info lewat brosur di
kasih per kelas, trus bisa juga ada di grup line, ada semacam grup
khusus akuntansi nah Bu Bayu ngasih info nih lagi ada lowongan
pekerjaan, atau gak di kasih brosur, atau gak misalnya ada job fair di
sekolah mana, jadi kan biasanya SMK setiap tahun ngadain job fair
biasanya sih dari situ si biasanya dapet info pekerjaan
Peneliti : Apa saja hambatan yang dialami oleh lulusan dalam mendapatkan
informasi ketenagakerjaan? Bagaimana upaya untuk mengatasi
hambatan tersebut?
Lulusan : Mungkin karena anak-anaknya bisa dapet kerjaan sendiri, kadang
juga ke personal chat Bu Bayu, minta bantuan ke Bu Bayu, jadi gak
sering-sering banget sib Bu Bayu kasih informasinya, jadi kurang
banyak kasih informasinya
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait informasi ketenagakerjaan yang
diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Lulusan : Baik sih selama ini baik, ngasih tau ke alumni soalnya kata temen-
temen aku juga kemaren kan ada job fair nah meskipun kita udah
alumni nah masih suka di informasikan juga ke kita
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait pelaksanaan kegiatan rekrutmen
yang dilakukan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan?
Lulusan : Bagus banget, soalnya kan kita waktu rekrutmen masih sekolah di
SMK 2, jadi gak memungkinkan untuk cari kerja keluar SMK 2, jadi
dari pihak Bu Bayu ada beberapa perusahaan, kaya bakmi GM,
AEON itu mereka pada ke sekolah buat rekrutmen murid-murid di
sana, jadi respon dari anak-anaknya juga bagus sih kak, banyak yang
tertarik, banyak yang mau gabung, baik laki-laki maupun perempuan,
142
bahkan sampai ruangannya itu pas di lab. penuh banget sampai ada
yang duduk di bawah, sampai ada yang nunggu di luar, jadi bagus sih,
dan itu dilaksanakan pas udah lulus, pas udah UN. Oh iya kak waktu
aku dulu ikut rekrutmen dari AEON ke sekolah, itu kurang lebih mulai
dari jam 11, nah jam 11 itu kita test psikolog sampai jam 12, dari jam
12 sampai jam 1 itu keputusan buat siapa aja yang lanjut buat sesi
wawancara, wawancaranya disitu juga, tapi sama karyawan, nah pas
itu alhamdulillah aku masuk, pokoknya dari jam 1 wawancara dan
yang lolos itu lumayan banyak, kita harus nyebutin kelebihan,
kekurangan dan keahlian kita dan itu kurang lebih sampai jam 4 atau
jam 5 sore, jadi sampai sore banget. Kalau menurut aku pribadi ya kak
yang aku gak suka dari rekrutmen SMK 2 ya itu, semua guru-guru
cuma nganterin sampai di awal aja dan gak sampai akhir, sedangkan
rekrutmen itu kan dari pihak sekolah sebagai perantara antara murid
dan perusahaan, dan seharusnya guru itu mendampingi dari awal
sampai akhir, dan gak seharusnya juga rekrutmen itu tuh istilahnya
tuh kita persiapan dari pagi ya kak CV nya gitu-gitu, nah dari pagi
sampai sore jam 5 itu gak wajar ya kak buat murid yang hanya betah
di SMK 2 hanya karena rekrutmen, itu sih yang aku rasain gak
enaknya dari rekrutmen, gak ada di dampingi dari guru dan selesainya
sampai sore.
Peneliti : Apa saja syarat yang biasanya harus dibawa oleh lulusan pada saat
kegiatan rekrutmen?
Lulusan : CV riwayat hidup, trus foto, trus karena belum ada KTP, jadi dibawa
kartu pelajar, sama sertifikat-sertifikat.
Peneliti : Apakah ada hambatan yang Anda alami pada saat pelaksanaan
kegiatan rekrutmen? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan
tersebut?
Lulusan : Hambatannya sih kaya waktu itu sih kita pernah ngerasain pas kita
dateng kata Bu Bayu kan jam 9 ya, nah kita udah dateng di lab. tapi
kita harus nunggu sekitar setengah jam, jadinya hambatannya itu sih
pihak perusahaannya kurang on time dating, jadi kitanya di ruangan
udah sumpek banget sih, itu aja hambatannya
Peneliti : Apa saja penyuluhan dan bimbingan karir/jabatan yang pernah
diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan kepada
lulusan?
Lulusan : Kalau dari pihak perusahaan sih ada rekrutmen gitu, nah kalau dari
pihak sekolah sih ada ya kak, nah jadi kita dikumpulin satu angkatan
dan itu dikasih tau kalau kerja harus kaya gini, gak boleh ngebantah
atasan, trus kaya nerima telfon ada etika-etikanya.
143
Peneliti : Bagaimana tanggapan Anda terkait penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan yang pernah diberikan oleh BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan?
Lulusan : Pas waktu itu kondisinya di masjid dan SMK 2 kan deket jalan,
jadinya kaya ya berisik banget dan yang dateng justru murid-
muridnya cuma perwakilan aja, dan kadang kan mereka ada juga yang
gak dateng trus ya murid yang perwakilan yang dateng itu malah gak
ngerti karena ya pada main handphone atau bercanda-bercanda jadi
itu aja sih tanggapannya kak
Peneliti : Apa manfaat dilakukannya kegiatan penyuluhan dan bimbingan
karir/jabatan menurut Anda?
Lulusan : Banyak banget sih kak, kalau menurut aku sih kaya gitu sih kak yang
tadi aku kasih tau, kaya misalnya ngangkat telfon lebih dari 3 deringan
itu gak boleh loh kak, kaya dari situ aja sampai di kasih tau sama
orang-orang di sana kak, karena pas penyuluhan di SMK 2 tuh dikasih
tau gak boleh kak angkat telfon gak boleh sampai lebih 3 deringan,
tergantung dari anaknya juga sih kak, dan pas penyuluhan sih
narasumbernya dari setiap Kaprod
Peneliti : Apa saja hambatan yang Anda alami dalam kegiatan penyuluhan dan
bimbingan karir/jabatan yang diberikan BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan? Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan
tersebut?
Lulusan : Karena kumpul di masjid jadi kurang kondusif sih kak, karena dari
pihak anak-anaknya juga sih, sebenernya kalau dari guru-guru nya sih
udah bagus ya, jadi dari murid-muridnya itu sih kak
Peneliti : Dimana dan sudah berapa lama Anda bekerja?
Lulusan : Sekarang kuliah sih kak, paling semester 3 mau nyoba kerja
Peneliti : Apakah BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan sangat berperan
penting bagi Anda dalam mendapatkan pekerjaan?
Lulusan : Penting sih, menurut aku sih sangat penting, karena SMK kan
tujuannya praktek langsung ke pekerjaan, kaya temen aku sih kak kan
akuntansi sekelas, nah emang dia cari kerja tuh niatnya jadi admin dan
alhamdulillah dia bilang apapun yang di pelajari di SMK 2 tuh kepake
semua di kerjaan. Jadi fungsinya sih bagus sih kak, ya karena itu kan
Bu Bayu sebagai perantara antara perusahaan sama murid, jadi fungsi,
manfaat dan tujuannya itu mulia jadi bagus sih kak, aku sih niatnya
langsung kuliah ya kak, tapi aku coba-coba aja ikut rekrutmen dan pas
aku coba di AEON itu lulus, jadi pas di AEON itu banyak langkah-
langkahnya dari psikotest, wawancara sama karyawan biasa trus
wawancara sama manajernya dan itu bermanfaat banget sih dan
144
banyak kok dari SMK 2 dan bahkan mayoritas karyawan di AEON
itu dari SMK 2 karena AEON itu kan emang butuh bantuan dari fresh
graduate gitu
145
146
Lampiran 7
HASIL OBSERVASI
Nama Peneliti : Riska Hardiani
Nama Lembaga : BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
Tanggal Observasi : 21 April - 5 Mei 2017
No Aspek yang
Diamati Indikator Keterangan
1. Sarana dan
Prasarana
a. Ruang BKK Ruang BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan berada di sebelah ruang perpustakaan.
Namun memang tidak ada keterangan atau
tanda khusus di depan pintu yang menerangkan
bahwa ruangan tersebut merupakan ruang
BKK. Di depan ruang BKK terdapat kotak
saran yang disediakan untuk siswa yang ingin
memberikan sarannya kepada BKK. Di dalam
ruang BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan terdapat sebuah ruangan yang juga
digunakan untuk ruang Bimbingan Konseling
(BK). Ketika masuk ke dalam ruangan BKK
langsung terlihat struktur organisasi, visi dan
misi, papan pengumuman, kalender dan juga
terdapat fire extinguisher. Kemudian pada
bagian sisi kanan terdapat glass board hanging
yang lumayan besar yang biasanya digunakan
sebagai LCD proyektor ketika para tim BKK
melakukan rapat atau pertemuan lainnya. Pada
glass board terdapat tulisan program
kerja/kegiatan BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan dan di atas glass board juga
terdapat wall fan. Selanjutnya, pada sisi kiri
terdapat sticker wallpaper dengan moti f bunga
untuk mempercantik ruang BKK SMK Negeri
2 Kota Tangerang Selatan. Kemudian pada
sebelah kiri pintu masuk terdapat 2 buah lemari
yang digunakan untuk menyimpan arsip/berkas
BKK dan juga BK. Selanjutnya, pada bagian
tengah ruangan terdapat 1 buah meja yang
lumayan besar disertai 6 buah kursi, dan di atas
meja terdapat tempat alat tulis
b. Ruang untuk
sosialisasi,
rekrutmen
Di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
tidak ada ruang khusus yang digunakan untuk
sosialisasi, rekrutmen maupun seleksi.
Biasanya jika ada kegiatan rekrutmen,
147
dan seleksi
di sekolah
sosialisasi dan seleksi di adakan di ruang kelas,
lapangan, maupun ruang kelas rolling door.
c. Papan
pengumuma
n untuk
menempelka
n informasi
pekerjaan
Papan pengumuman ada di bagian bawah
struktur organisasi BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan. Di sisi bagian atas papan
pengumuman ada tulisan “Papan Informasi
BKK SMKN 2 Tangsel”. Namun, keadaan
papan pengumuman kosong, karena informasi
terkait rekrutmen, pengumuman peserta yang
lolos seleksi baru saja di copot oleh pihak
BKK.
d. Meja
petugas
administrasi
1 buah meja yang cukup besar ada di bagian
tengah ruangan BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan. Meja ini yang biasa
digunakan sebagai wadah bagi para tim BKK
dan para lulusan yang sedang mencari kerja
atau ada kepenitngan di ruang BKK. Meja ini
dikelilingi oleh 6 buah bangku dan meja ini
beralaskan taplak meja berwarna cokelat dan
bermotif daun-daun.
e. Buku
registrasi
Buku registrasi tidak ada karena menurut
keterangan dari Ibu Luluk selaku sekretaris
BKK, biasanya peserta yang mau daftar
pekerjaan itu di data via media sosial. Para
lulusan datang ke ruang BKK hanya untuk
memberikan berkas pendaftaran kerja yang
sudah mereka persiapkan sebelumnya.
f. Formulir
pendaftaran
kerja
Formulir pendaftaran kerja tidak ada karena
menurut keterangan dari Ibu Luluk selaku
sekretaris BKK, biasanya yang mengeluarkan
formulir pendaftaran kerja itu dari pihak
DU/DI itu sendiri, dan sekarang formulir
pendaftaran kerja dari pihak DU/DI sudah
habis di bagikan kepada para pencari kerja.
g. Brosur
lowongan
pekerjaan
Ada beberapa brosur lowongan kerja di SMK
Negeri 2 Tangerang Selatan, brosur dari PT.
Relindo Mitra Sukses dan PT. Paragon
Tecnology and Innovation, yang di dapat pasca
kegiatan job matching yang diadakan pihak
BKK SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan.
Pada brosur tersebut terdapat informasi jenis
pekerjaan, kualifikasi dan persyaratan yang
harus dibawa.
h. Bangku/tem
pat duduk
untuk
Di dalam ruang BKK SMK Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan terdapat 6 buah bangku, 2
buah bangku untuk petugas administrasi dan 4
148
pencari
kerja
buah bangku untuk para alumni/lulusan yang
berkunung ke ruang BKK untuk menanyakan
informasi ketenagakerjaan, mengumpulkan
berkas-berkas untuk rekrutmen, meminta kartu
kuning, dll. Ketika peneliti melakukan
observasi, kebetulan terdapat 3 orang siswa
kelas 12 yang sedang meminta kartu kuning
kepada Ibu Luluk untuk keperluan mendaftar
kerja.
i. Papan
Struktur
organisasi
Di dalam ruang BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan posisi struktur organisasi
ada di atas papan pengumuman dengan
background berwarna biru dan design yang
menarik.
j. Papan Visi
dan Misi
BKK
Visi dan Misi BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan menyatu dengan struktur organisasi
BKK, yaitu berada di bagian samping kanan
struktur organisasi BKK.
k. Lemari
penyimpana
n dokumen
BKK
Ada 2 buah lemari yang digunakan untuk
menyimpan berkas atau dokumen BKK.
Lemari tersebut berada di sebelah kanan pintu
masuk. Keadaan lemari tersebut baik, namun
ada satu lemari yang memang pintunya sudah
rusak.
l. LCD Biasanya untuk keperluan presentasi, pihak
BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
menggunakan glass board sebagai LCD. Tidak
ada layar LCD khusus di ruang BKK, karena
glass board yang dimanfaatkan sebagai LCD
2.
Fungsi BKK a. Pendaftaran
dan
pendataan
pencari
kerja
Tidak dapat di observasi karena sedang tidak
ada kegiatan pendaftaran dan pendataan
pencari kerja
b. Pelaksanaan
seleksi
berkas oleh
BKK
Tidak dapat di observasi karena sedang tidak
berlangsungnya pelaksanaan seleksi berkas
oleh BKK.
c. Pelaksanaan
job fair/job
matching
Kegiatan job matching dilaksanakan dua hari
yaitu pada 21-22 April 2017, dimulai pada
pukul 08:00-15:00. Di depan pintu gerbang
terdapat beberapa panitia yang berjaga dan
memeriksa barang bawaan para peserta job
matching. Kemudian di tengah lapangan
terdapat tenda yang cukup rapih dengan 8 stand
pendaftaran di sebelah kanan tenda yang
149
meliputi 8 pihak mitra kerja yaitu PT. Prima
Internasional, DBS, PT. Fextor, PT. Pharos,
PT. AEON Indonesia, PT. Arena Gourmet, PT.
Indomarco Prismatama, dan PT. Tripilar.
Selanjutnya di sebelah kiri tenda juga terdapat
8 stand pendaftaran yang meliputi PT. Relindo
Utama, Bluebird, PT. Synergy Engineering,
PT. Paragon Tecnology and Inovation, PT.
First Logistic, PT. Matahari Dept. Store, PT.
Edwin Bright Property dan PT. KFC. Kegiatan
job matching di hari pertama ini dibarengi
dengan acara peringatan Hari Kartini. Acara
job matching ini dibuka oleh Ketua BKK
SMKN 2 Tangerang Selatan yang
menyampaikan sambutannya, kemudian
disusul sambutan dari Kepala Sekolah SMKN
2 Tangerang Selatan. Suasana job matching di
hari pertama sangat ramai, para pencari kerja
mendatangi 16 stand mitra kerja dengan
membawa CV, surat lamaran kerja, dan berkas
lain yang dibutuhkan. Menurut peneliti,
suasana job matching hari pertama kurang
begitu kondusif karena dibarengi acara
peringatan Hari Kartini sehingga fokus para
pencari kerja sedikit terbagi, dan suara bising
dari panggung acara peringatan Hari Kartini
menyebabkan terhambatnya kegiatan
pendaftaran kerja di acara job matching ini.
Kemudian, kegiatan job matching pada hari
kedua hampir sama dengan pelaksanaan pada
hari pertama, para pencari kerja lumayan
ramai, dan di hari kedua ini pelaksanaan job
matching dibarengi dengan kegiatan
penyuluhan enterporeneurship.
d. Pelaksanaan
penyuluhan
atau
bimbingan
karir
BKK SMKN 2 Tangerang Selatan
melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang
entrepreneurship yang dilaksanakan
berbarengan dengan serangkaian kegiatan job
matching. Kegiatan penyuluhan
entrepreneurship berlangsung pada 22 April
2017. Acara dimulai pada pukul 10:00-11:30.
Para peserta job matching menempati kursi-
kursi yang sudah disediakan untuk
menyaksikan acara penyuluhan
entrepreneurship, yang menjadi narasumber
pada penyuluhan entrepreneursip ini adalah
150
Ibu Ika Indayanti, S.Psi yang merupakan
Kepala Divisi Training Center PT. Edwin
Bright Property. Tema/Materi pada
penyuluhan entrepreneurship ini adalah
“Entrepreneuship Generasi Milenial”.
Kegiatan penyuluhan dimulai dengan games
kecil yang ditujukan untuk membuat para
peserta penyuluhan fokus. Kemudian Ibu Ika
Indayanti memberikan materi seputar
entrepreneurship, Ibu Ika Indayanti membahas
tentang komponen penting dari
entrepreneurship yaitu kemampuan dan
kemauan. Selanjutnya Ibu Ika Indayanti
membahas tentang beberapa keuntungan
membuka usaha sendiri, dan mengajak para
peserta penyuluhan untuk mau berwirausaha
serta memberikan cara atau kiat khusus untuk
memulai wirausaha. Namun menurut peneliti,
kegiatan penyuluhan entrepreneurship ini
sedikit kurang kondusif. Panitia dirasa kurang
mengawasi jalannya kegiatan sehingga ada
beberapa peserta penyuluhan yang kurang
memperhatikan, dan fokusnya masih terbagi-
bagi ke kegiatan job matching, karena pada
saat kegiatan penyuluhan dimulai, kegiatan
pendaftaran kerja juga masih berlangsung,
sehingga banyak peserta yang kurang
memperhatikan
151
Lampiran 8
HASIL DOKUMENTASI
No. Indikator Keterangan
Ada Tidak
1. Sejarah SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
2. Visi, Misi dan Tujuan SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
3. Susunan pengurus/struktur organisasi SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan
4. Data guru dan karyawan SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
5. Data jumlah siswa SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
6. Sejarah BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
7. Visi dan Misi BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
2. Surat izin BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
3. Susunan pengurus/struktur organisasi BKK SMKN 2
Kota Tangerang Selatan
4. Tugas dan wewenang pengurus BKK SMKN 2 Kota
Tangerang Selatan
5. Program kerja/agenda BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
6. Data jumlah lulusan SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
7. Data jumlah lulusan yang mendaftar pekerjaan melalui
BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
8. Data DU/DI yang bekerjasama dengan BKK SMKN 2
Kota Tangerang Selatan
9. Data lulusan yang lolos/tidak lolos seleksi
10. Data lulusan yang tersalur/terserap di DU/DI
11. Laporan kegiatan BKK SMKN 2 Kota Tangerang
Selatan
12. MoU kerjasama antara BKK dengan DU/DI
13. Surat Keterangan Kepengurusan BKK
152
Lampiran 9
153
154
155
Lampiran 10
156
Lampiran 11
157
158
159
160
161
Lampiran 12
162
163
Lampiran 13
164
165
166
167
168
169
Lampiran 14
170
171
172
Lampiran 15
173
FOTO DOKUMENTASI
Ruang BKK SMKN 2 Kota Tangerang Selatan Sekretaris BKK yang sedang melayani lulusan
tahun 2017
Siswa yang sedang mendaftar pekerjaan di
stand job matching SMKN 2 Kota Tangsel Salah satu stand pihak DU/DI di kegiatan job
matching BKK SMKN 2 Kota Tangsel
Penyuluhan Entrepreneurship Peserta penyuluhan Entrepreneurship
Wawancara dengan alumni yang mengikuti kegiatan job matching
174
BIODATA PENULIS
Riska Hardiani. Mahasiswi Manajemen
Pendidikan yang lahir di Pagaralam, 08 Februari
1996. Riska biasa dipanggil dengan Caca. Penulis
adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis
menempuh pendidikan di TK Aisyiyah, SDS
Tanjung, SMPN 229 Jakarta, SMA Yadika 1
Jakarta dan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Di luar kegiatannya sebagai mahasiswi, penulis
juga aktif di beberapa organisasi yaitu Sedekah Harian Jakarta (SHJ), Dompet
Dhuafa Volunteer Jabodetabek (DDV), dan American Corner UIN Jakarta.
Prestasi yang pernah di raih oleh penulis yaitu Pemenang Utama “Pond’s dan
Kamu” Story Contest pada tahun 2015, Pemenang Nivea Confideo Photo Contest
pada tahun 2015, Pemenang Lazada Summer Daze Photo Contest pada tahun 2016,
dan Pemenang Go Discover Hijab Challenge pada tahun 2016.
Penulis telah menyelesaikan tugas akhir ini, semoga dengan adanya skripsi ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak terutama bagi dunia pendidikan. Penulis memiliki
satu kata yang selalu menjadi penyemangat yaitu B.I.E.B.E.R (Believe In
Everything Because Everything is Reachable) dan “I truly believe that behind every
difficulty there will definitely ease and behind every sorrow there will be
happiness”.