24
Kolimator Pesawat Sinar-X dan Permasalahannya Kolimator merupakan salah satu bagian dari pesawat sinar-X yang memiliki fungsi untuk pengaturan besarnya ukuran lapangan radiasi. Kolimator memiliki beberapa komponen yaitu lampu kolimator, plat timbal pembentuk lapangan, meteran untuk mengukur jarak dari fokus ke detektor atau ke film, tombol untuk menghidupkan lampu kolimasi, dan filter Aluminium (Al) dan/atau tembaga (Cu) sebagai filter tambahan. Setiap pesawat sinar-X dapat memiliki bentuk dan disain kolimator yang berbeda namun secara garis besar komponen kolimator seperti yang sudah disebutkan. Gambar 1. Kolimator Pesawat Sinar-X untuk radiografi umum Sesuai dengan Peraturan Kepala (PERKA) BAPETEN No. 9 Tahun 2011 tentang Uji Kesesuaian pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, Pasal 5, kolimasi merupakan salah satu parameter yang harus diuji dan merupakan salah satu parameter utama uji kesesuaian. Maksud dari parameter utama ini adalah parameter yang secara langsung mempengaruhi dosis radiasi pasien dan menentukan kelayakan operasi pesawat Sinar- X.

fungsi alat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kn

Citation preview

Kolimator Pesawat Sinar-X dan Permasalahannya Kolimator merupakan salah satu bagian dari pesawat sinar-X yang memiliki fungsi untuk pengaturan besarnya ukuran lapangan radiasi. Kolimator memiliki beberapa komponen yaitu lampu kolimator, plat timbal pembentuk lapangan, meteran untuk mengukur jarak dari fokus ke detektor atau ke film, tombol untuk menghidupkan lampu kolimasi, dan filter Aluminium (Al) dan/atau tembaga (Cu) sebagai filter tambahan.Setiap pesawat sinar-X dapat memiliki bentuk dan disain kolimator yang berbeda namun secara garis besar komponen kolimator seperti yang sudah disebutkan.

Gambar 1. Kolimator Pesawat Sinar-X untuk radiografi umum

Sesuai dengan Peraturan Kepala (PERKA) BAPETEN No. 9 Tahun 2011 tentang Uji Kesesuaian pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, Pasal 5, kolimasi merupakan salah satu parameter yang harus diuji dan merupakan salah satu parameter utama uji kesesuaian. Maksud dari parameter utama ini adalah parameter yang secara langsung mempengaruhi dosis radiasi pasien dan menentukan kelayakan operasi pesawat Sinar-X.Uji kolimasi dalam perka tersebut meliputi 2 (dua) komponen, yaitu: iluminasi dan selisih lapangan kolimasi dengan lapangan berkas radiasi.

Berikut ini disampaikan salah satu cara untuk menguji tingkat iluminasi (kuat cahaya) dan kesesuaian berkas radiasi dengan lapangan kolimasi.

1. Tingkat Iluminasi Tujuan: memastikan bahwa lampu kolimator mempunyai kuat cahaya atau tingkat kecerahan yang cukup untuk menunjukkan bidang berkas sinar-X dan secara mudah terlihat di bawah kondisi pencahayaan ruangan. Persyaratan: sesuai dengan Perka BAPETEN No. 9/2011, Tingkat iluminasi dari lampu kolimator tidak boleh kurang dari 100 lux pada jarak fokus film 100 cm.Metode Pengukuran : alat ukur: light meter / iluminasi meter dengan kolimasi terbuka penuh, nyalakan lampu kolimator. Posisikan light meter pada jarak 100 cm dari fokus. Ukur kuat cahaya pada tiap kuadran dari bidang kolimator untuk menentukan keseragaman intensitas cahaya. Catat iluminasi tiap kuadran dan hitung iluminasi rata-rata. Ukur kuat cahaya latar (background) dengan kondisi lampu ruang pesawat Sinar-X nyala dan lampu kolimator mati. Catat iluminasi latar. Hitung tingkat iluminasi dengan mengurangkan kuat cahaya rata-rata dengan latarnya. Bandingkan dengan persyaratannya.

2. Kongruensi Lapangan Kolimasi dengan Berkas Radiasi dan dan Ketegaklurusan Berkas RadiasiTujuan : memastikan dalam batas yang dapat diterima bahwa bidang berkas sinar-X kongruen dengan bidang cahaya kolimator.Persyaratan: Apabila terjadi penyimpangan maka harus memehuhi persyaratan bahwa penyimpangan bidang cahaya kolimator dengan berkas sinar-X bagian horizontal (x) maupun vertikal (y) tidak boleh melebihi 2% dari jarak fokus ke bidang film/citra dan total penyimpangan dari bidang horizontal dan vertical (|x| + |y|) tidak boleh melebihi 3% dari jarak fokus ke bidang film.Metode pengukuran: alat ukur yang digunakan adalah collimator test tool, yang terdiri dari satu plat dengan garis berbentuk empat persegi panjang (rectangular) yang tidak tembus radiasi (radioopaque) dan sebuah silinder dengan bola baja di bagian tengah setiap dasarnya yang tidak tembus radiasi. Jika gambar yang ada di bola atas overlap dengan gambar yang ada di bola bawah, maka penyimpangannya