34
Learning Objective “Benjolan di Lipat Paha” Frudensia Kristiana 405110031

frudensia-pemicu2bm3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteran

Citation preview

Learning Objective“Benjolan di Lipat Paha”

Frudensia Kristiana405110031

LO. 1 Definisi Tumor

• DefinisiSekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi

LO. 2 Etiologi Tumor

Etiologi Karsinogen

Neoplasma

Radang

Parasit

LO. 2 Etiologi Tumor

1. Parasit• Nematoda Jaringan– Filaria : Filariasis– Toxocara sp : Visceral larva migrans– Ancylostoma brazilense– Ancylostoma caninum– Ancylostoma ceylanicum

Cutaneus larva migrans

LO. 2 Etiologi Tumor

Filariasis

Wuchereria bancrofti

Brugia malayi

Brugia timori

LO. 2 Etiologi Tumor

2. Radang• Dapat menyebabkan tumor, karena :

a. Radang kronik dapat membentuk jaringn granuloma yang memiliki massa seperti tumor, mengandung sel radang kronik, dengan uk. 1-2mm.

b. Terkumpulnya cairan ekstravaskuler (eksudat radang)

LO 3. Patofisiologi TumorProto-onkogen

Anti-onkogen

Apoptosis

Gen perbaikan DNA

Normal

KARSINOGEN

Mutasi titik / Delesi / Insersi / Translokasi / Amplifikasi

Proto-onkogen menjadi onkogen, anti-onkogen (X)

Kinetik pertumbuhan sel tumor

Angiogenesis

Progresif & heterogenitas sel tumor

Transduksi virus RNA

LO 4. Klasifikasi Tumor

Sifat biologik Asal jaringan

Diferensiasi

Embrional pluripoten

Totipoten

Ganas

Intermediete

JInak

LO 4. Klasifikasi TumorCiri Pembeda Tumor JInak Tumor

IntermediateTumor Ganas

Sifat pertumbuhan Lambat Bervariasi Cepat

Tumbuh infiltratif Tidak Lokal Infiltratif

Pengobatan Eksisi Eksisi luas Eksisi luas beserta pengangkatan KGB

regional

Kemampuan metastatis

Tidak dapat Sulit Metastatis

Angka kesembuhan setelah operasi

Tinggi Cendrung residif Buruk, cendrung residif ,metastatis

LO 4. Klasifikasi Tumor

1. Sel Totipoten• Berdiferensiasi ke setiap jenis sel tubuh.• Paling sering dijumpai pada Gonad

2. Sel Embrional Pluripoten• Berdiferensiasi ke berbagai jenis sel.

3. Sel Diferensiasi• Jenis sel dewasa yang berdiferensiasi.• Dibagi menjadi :• Tumor eptel• Tumor jaringan mesenkim

LO 4. Klasifikasi TumorTumor epitel

Ganas

Karsinoma

Jinak

Adenoma

Papiloma

Tumor jaringan mesenkim

Ganas

Sarkoma

Leukimia

Jinak

Lipoma

Fibroma

Hemangioma

LO 5. Pemeriksaan Lab

Pemeriksaan Patologi Anatomi

• Biopsi Insisi : mengambil sebagian kecil tumor dgn pisau bedah.• Biopsi Eksisi : mengambil seluruh tumor, untuk tumor jinak termasuk dalam terapi.• Biopsi Endoskopi : mengambil sebagian kecil tumor dgn endoskop.• Biopsi Aspirasi dengan jarum : mengambil sebagian kecil tumor dgn menyedot menggunakan jarum.

Pemeriksaan Darah Tepi

• Sel-sel tumor dikumpulkan dgn sedimentasi, sentrifugasi darah dalam larutan albumin atau larutan llain dgn berat jenis tertentu.

Pemeriksaan Histologis

• Mengambil sampel jaringan tumor dengan cara frozen section, dan memeriksanya dgn mikroskopsinar biasa• Memeriksa perubahan struktur dalam jaringan.

LO 5. Pemeriksaan Lab

Pemeriksaan Sitologik

• Mengambil sampel sel tumor, dan menelitinya dibawah mikroskop.• Memeriksa perubahan pada sel tumor; baik itu anaplasia, hiperplasia, ataupun metaplasia.

Pemeriksaan Limfografi

Pemeriksaan Makroskopis

• Memperhatikan dgn mata telanjang dan palpasi untuk mengetahui perubahan ukuran, konsistensi, warna.

LO 6. Penatalaksaan Terapi

Kemoterapi

PembedahanRadioterapi

LO 6. Penatalaksaan Terapi

1. Radioterapi (Penyinaran)• Penyinaran menimbulkan perubahan pada kromosom dan

struktur gen inti sel.• Berdasarkan radiosensitivitasnya, dibagi menjadi:

a. Tumor sangat radiosensitifb. Tumor radiosensitif sedangc. Tumor resisten

• Pengaruh penyinaran :a. Pada sel tumor : terjadi nekrobiosis sel, khromatolisis, kepingan-

kepingan inti dgn vakuolisasi dan pencairan sitoplasmaAda 2 kemungkinan : Degenerasi akantolitik dan perlunakan Pertumbuhan terhambat

b. Pada jar. sekitar : Bersifat progresif, adanya jar. Sklerotik, infeksi keras pada jar. sekitar.

LO 6. Penatalaksaan Terapi

2. Pembedahan• Memerlukan pengetahuan dan kompetensi

mengenai pertumbuhan dan cara penyebaran sel tumor, sehingga dapat menentukan batasan sayatan saat pengangkatan sel tumor dengan berbagai resikonya.

LO. 7 Neoplasma

• Definisi : Pertumbuhan massa jaringan yang abnormal, progresif (tidak terkendali), tidak terkoordinasi dengan jaringan normal, dan dapat merugikan penderita.

LO. 7 Neoplasma

Etiologi

Anaplasia

Metaplasia

Degenerasi

Hiperplasia

LO. 7 Neoplasma

1. Anaplasia : • Regresi suatu sel yang telah berdiferensiasi ke stadium

yang kurang diferensiasi. • Dengan mengalami anaplasia, suatu sel akan

kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi sebelumnya dapat dilakukannya, dan kemiripan dengan jaringan asalnya berkurang.

• Pada anaplasia akan terjadi 2 jenis kelainan organisasi :– Organisasi Sitologik– Organisasi Posisi

LO. 7 Neoplasma

• Pleomorfi• Hiperkromatik• Ratio berubah• Nukleolus (aktivitas sintesa sel)• Mitosis

Organisasi Sitologik

•Gangguan hubungan antar sel tumor•Perubahan struktur dan hubungan•Diferensiasi lebih baik, kemampuan fungsi sama

Organisasi Posisi

LO. 7 Neoplasma

2. Hiperplasia• Merupakan peningkatan jumlah sel dalam

organ atau jaringan akibat peningkatan mitosis.

• Terjadi akibat stimulasi faktor pertumbuhan, hormonal dan beban kerja yang berlebihan.

LO. 7 Neoplasma

3. Metaplasia• Perubahan sel mature jenis tertentu menjadi sel

mature jenis lain.• Terjadi sebagai respon terhadap cidera atau iritasi

kontinu yang menghasilkan peradangan kronik pada jaringan.

• Dapat mengakibatkan keganasan. Contoh : Pada seorang perokok berat, epitel bronkus pada saluran pernapasan dari berbentuk epitel torak, dapat berubah menjadi epitel skwamosa.

LO. 7 Neoplasma

4. Degenerasi• Keadaan dimana terjadinya perubahan biokimia

intraseluler yang disertai perubahan morfologi.• Dapat menyebabkan neoplasma, seperti

a. Lieomyoma Uteri (Degenerasi hialin ekstraseluler)b. Kistadenoma Ovarii Musinosum (Degenerasi mukoid

epitelial)c. Fibroadenoma Mammae (Degenerasi mukoid jar.ikat)

LO. 7 Neoplasma

Degenerasi

Bengkak Keruh

Vakuoler

Mukoid

Hialin

Lemak

Albumin

LO. 8 Jenis Karsinogen & Kokarsinogen

Kokarsinogen

• Jenis Kelamin• Umur• RAS• Lingkungan• Geografik• Herediter• Penyakit

Praneoplastik

Karsinogen

• Kimia• Virus• Fisik• Agen Biologik

LO. 8 Jenis Karsinogen & Kokarsinogen

•Bereaksi langsung•Memerlukan perubahan metabolisme•Nitrosiamin•Unsur logam yang bersifat elektrofilik

Kimia

•Virus Onkogenik•Virus DNA : HPV, EBV, CMV, HV•Virus RNA : •Hewan : RSV, “milk factor” virus•Manusia : HLTV 1, HIV

Virus

LO. 8 Jenis Karsinogen & Kokarsinogen

•Sinar UV-kulit•Radiasi pengionFisik

•Hormon•Mikotoksin•Parasit

Agen Biologik

LO 9. Antineoplasma

Antineoplasma

Bleomisin

Adriamisin

LO 9. Antineoplasma

Antikanker

Alkilator

Anti metabolit

Lain - lain

Hormon

Produk alamiah

LO 9. Antineoplasma

1. Alkilator • Bersifat radiomimetik, dan bekerja pada DNA sel.• Digunakan untuk tumor ganas dgn penyebaran

jauh.• ES : Hematologik & Gastrointestinal

2. Anti Metabolit• Mengganggu sintesa DNA atau mensubtitusi

purin dan pirimidin.

LO 9. Antineoplasma

3. Produk Alamiah• Berbagai obat yg berasal dari alam, antara lain :

a. Alkaloid Vinka : terjadi disolusi mikrotubulus, sehingga sel terhenti dalam fase metafase.

b. Taksan : Racun spindle (sama dgn Alkaloid Vinka)c. Epipodofilotoksin : Menggangu penggabungan kembali oleh

topoisemerase II sehingga enzim tetap terikat pada ujung bebas DNA dan menyebabkan akumulasi potongan-potongan DNA, terjadi kematian sel.

d. Kamptotesin : Menghambat topoisemerase I, dan menyebabkan kerusakan DNA.

e. Antibiotikf. Enzim : L-asparaginase, untuk terapi leukimia limfositik akut pada

anak.

LO 9. Antineoplasma

4. Hormon• Berbagai hormon steroid digunakan pada terapi

kanker, antara lain :a. Kortikosteroidb. Hormon progestinc. Estrogend. Androgen

• Umumnya digunakan untuk tumor endometrium, payudara, prostat, dan limfoma.

Daftar Pustaka

• Corwin, E.J. (2009). Buku Saku Patofisiologi Corwin (3rd ed.) Jakarta: EGC (Buku asli diterbitkan 2008)

• Syarief,A. & Setiwati, A.et all.(2007) Farmakologi dan Terapi (5th ed.) Jakarta: Gaya Baru