62
Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (Skripsi) Oleh Amedea Grevsi Oktavia FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada

Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN

(Skripsi)

Oleh

Amedea Grevsi Oktavia

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

ABSTRACT

This study aimed to examine the elements of fraud in fraud pentagon theoryagainst indications of fraudulent financial reporting on banking sector inIndonesia , Singapore and Malaysia at 2013-2015. Independent variables in thisresearch were financial targets, financial stability, external pressure, ineffectivemonitoring, auditor opinion, change of directors, and CEOs who have dualismpositions, while the dependent variable was fraudulent financial reporting thatproxied by DACC (discretionary accruals).This study used 175 samples listed on the Stock Exchange in three ASEANcountries at 2013-2015. This research was conducted by quantitative methodsusing secondary data. The secondary data derived from financial reporting thatare downloaded from the company website. The sampling method was purposivesampling. The data analysis using the logistic regression method.The results of this study indicate that there are one variables which weresignificant in detecting the occurrence of fraudulent financial reporting, includingCEOs who have dualism positions. These variables represent the one elements ina pentagon fraud Crowe's theory; arrogance.Keywords: Fraud, Fraud Triangle, Fraud Diamond, Fraud Pentagon, FraudulentFinancial Reporting, Financial Restatement

Page 3: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji elemen-elemen fraud dalam teori fraudpentagon terhadap indikasi adanya fraudulent financial reporting pada perusahaansektor perbankan di Indonesia, Singapura, dan Malaysia tahun 2013-2015.Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah financial target,financial stability, external pressure, ineffective monitoring, opini auditor,pergantian direksi, dan CEO yang memiliki jabatan dualisme sedangkan variabeldependen yang digunakan adalah fraudulent financial reporting yang diproksikandengan DACC (discretionary accruals).Penelitian ini menggunakan 175 sampel di 3 negara ASEAN pada tahun 2013-2015. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan datasekunder. Data sekunder tersebut berasal dari pelaporan keuangan yang diunduhdari website perusahaan dan BE. Metode penentuan sampel dengan menggunakanpurposive sampling. Analisis data menggunakan metode regresi logistikHasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat satu variabel yangberpengaruh signifikan dalam mendeteksi terjadinya fraudulent financialreporting, yaitu CEO yang memiliki jabatan dualisme. Variabel tersebutmerepresentasikan satu elemen dalam Crowe’s fraud pentagon theory yaituarogansi.Kata Kunci: Fraud, Fraud Triangle, Fraud Diamond, Fraud Pentagon,Fraudulent Financial Reporting, discretionary accruals

Page 4: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada

Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN

Oleh

Amedea Grevsi Oktavia

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung

Bandar Lampung

2017

Page 5: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh
Page 6: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh
Page 7: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh
Page 8: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Seputih Banyak Lampung Tengah pada tanggal 25 Oktober 1995,

sebagai putri tunggal dari pasangan Bapak Suwanto dan Ibu Islamyah.

Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Tanjung Harapan

pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikan

Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Seputih Banyak lulus pada tahun

2010, selanjutnya menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri

1 Seputih Banyak dan lulus pada tahun 2013.

Pada tahun 2013, penulis mengikuti jalur masuk perguruan tinggi negeri dan

terdaftar sebagai mahasiswa Strata 1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

Page 9: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

MOTTO

Masa depanmu tidak bergantung pada pandangan orang terhadapmu,

melainkan pada dirimu, jika kau mengabaikan apa kata mereka, kau telah

mengalahkan rasa takutmu, dan membuatmu satu langkah didepan mereka,

karena kau tak berhenti dan mengingatnya, melainkan mereka yang

berhenti dan tetap mencibirmu.

(Amedea Grevsi Oktavia)

Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara

bintang-bintang

(Ir. Soekarno)

When you want something, all the universe conspires in helping you to

achieve it

(Paulo cheolo, the alchemist)

Bila kegagalan itu bagai hujan, dan keberhasilan bagaikan matahari, maka

butuh keduanya untuk melihat matahari

(We are stronger)

Page 10: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

PERSEMBAHAN

Alhamdulilah puji syukur ku panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkah,

rezek, nikmat, dan karunia-Nya, Karya ini kupersembahkan kepada:

Orang tua dan Kakek Nenekku yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang,

perhatian, dukungan, doa, serta pelajaran dan didikanya kepada penulis.

Sahabat-sahabatku dan orang-orang tersayang yang selalu setia membantu dan

memberikan dukungan.

Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Page 11: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

SANWACANA

Alhamdulilah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang

telah memberikan berkah dan RidhoNya sehingga dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon

Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN ” sebagai salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua

pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses

penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Farichah, SE, M.Si., Akt. Sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si sebagai Sekertaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt. Sebagai dosen Pembimbing Utama,

atas segala perhatian, bimbingan, masukan, arahan dan nasihat yang telah

diberikan selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dewi Sukmasari, S.E., M.S.A., Akt. Sebagai dosen Pembimbing

Kedua, yang telah memberikan bimbingan, arahan, bantuan dan saran-

Page 12: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

sarannya selama proses penyelesain skripsi ini. Beliau selalu mengajari

saya akan banyak hal yang positif dan selalu memberikan semangat

kepada saya.

6. Ibu Prof. Dr. Lindrianasari, S.E.,M.Si., Akt. Selaku dosen penguji dan

dosen Pembimbing Akademik, atas masukan, arahan, dan nasihat yang

telah diberikan untuk menyempurnakan skripsi ini. Beliau merupakakan

sosok yang sangat insppiratif. Beliau juga salah satu teladan bagi saya

untuk menigkatkan kualitas diri untuk menjadi orang yang bermanfaat .

suatu kebanggaan bagi saya dapat dibimbing oleh Beliau.

7. Seluruh Dosen dan Karyawan di Jurusan Akuntansi atas semua bimbingan,

pengarahan, pelayanan, dan bantuan yang telah diberikan.

8. Kedua orang tuaku tersayang, bapak dan ibu yang selalu mendoakan saya

dalam menyelesaikan urusan saya dengan baik, telah sabar menunggu

menyelesaikan skripsi ini, selalu mendukung apapun yang saya impikan,

terima kasih telah memberikan kehangatan selam ini, memberikan kasih

sayang , perhatian, dan kepercayaan yang tiada batasnya.

9. Sahabat tersayang, Elfa Fauziah dan Ade Maulidya yang menemani saya

selama 20 tahun, sabar menghadapi saya dan selalu memberikan semangat

kepada saya.

10. Sahabat-sabahatku di grup akuntansi jaya yaitu, Mila, Anggry,

Meiliana,Jeany, dan Intan. Di grup Kyeopta yaitu Devika, Noni, Febri

Indah, Devi, Nova, Uus, dan Ida, terima kasih selama ini menemani dan

menyemangati saya dalam menyelesaikan kuliah, senantiasa

mendengarkan curhatan penulis selama kuliah.

Page 13: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

11. Teman-teman berbagi yaitu Sri, Fitra, Alin yang menyemangati dan

memberikan saran utnuk menyelesaikan skripsi kepada saya.

12. Teman-teman Akuntansi 2013 yang tidak dapat disebutkan satu per satu,

terima kasih atas kebersamaannya selama ini dan sukses untuk kita semua

13. Mentor di Gogo dan grup Big Dreams yang telah membagi ilmu dan

inspirasi saya untuk tetap maju dan mencari hal terbaik dalam diri saya.

14. Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya skripsi ini,

penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah

diberikan.

Semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang telah

diberikan, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Bandar Lampung,

Penulis,

Amedea Grevsi Oktavia

Page 14: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................iABSTRACT .....................................................................................................iiABSTRAK .......................................................................................................iiiHALAMAN JUDUL .......................................................................................ivHALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................vHALAMAN PENGESAHAN .........................................................................viLEMBAR PERNYATAAN ............................................................................viiRIWAYAT HIDUP .........................................................................................viiiMOTTO ...........................................................................................................ixPERSEMBAHAN ............................................................................................xSANWACANA ................................................................................................xiDAFTAR ISI ....................................................................................................xvDAFTAR TABEL ............................................................................................xviiiDAFTAR GAMBAR........................................................................................xixDAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xx

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PENGEMBANGANTEORITIS dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori............................................................................ 10

2.1.1 Fraudulent Financial Reporting ....................................... 10

2.1.2 Teori Triangel.................................................................... 11

2.1.3 Teori Diamond .................................................................. 12

Page 15: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

xv

2.1.4 Teori Pentagon .................................................................. 14

2.1.5 Teori Keagenan ................................................................. 15

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................... 17

2.3 Kerangka Pemikiran.................................................................... 19

2.4 Pengembangan Hipotesis ............................................................ 19

2.4.1 Pengaruh Pengaruh Financial target dalam mendeteksi

Fraudulent financial reporting....................................... 19

2.4.2 Pengaruh Financial stability dalam mendeteksi

Fraudulent financial reporting........................................ 20

2.4.3 Pengaruh External pressure dalam mendeteksi

Fraudulent financial reporting....................................... 21

2.4.4 Pengaruh Ineffetive monitoring dalam mendeteksi

Fraudulent financial reporting....................................... 22

2.4.5 Pengaruh Rationalization dalam mendeteksi

Fraudulent financial reporting....................................... 23

2.4.6 Pengaruh pergantian direksi perusahaan dalam

mendeteksi Fraudulent financial reporting .................. 24

2.4.7 Pengaruh CEO atau presiden yang memiliki jabatan

dualisme dalam perusahaan dalam mendeteksiFraudulent financial reporting....................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pemilihan Sampel dan Pengumpulan data ................................. 27

3.2 Jenis Dan Sumber Data .............................................................. 28

3.3 Variabel Penelitian ..................................................................... 28

3.3.1 Variabel Dependen ............................................................ 28

Page 16: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

xvi

3.3.2 Pengukuran Variabel Independen ..................................... 30

3.4 Metode Analisis .......................................................................... 31

3.4.1 Statistik Deskriptif ............................................................ 31

3.4.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 31

3.4.2.1 Uji Normalitas Data .............................................. 32

3.4.2.2 Uji Multikolinieritas .............................................. 32

3.4.2.3 Uji Autokorelasi ..................................................... 32

3.4.2.4 Uji Heteroskedastisitas........................................... 33

3.4.3 Uji Hipotesis ..................................................................... 34

3.4.3.1 Koefiensi Determinasi ........................................... 35

3.4.3.2 Uji Statistik F ........................................................ 35

3.4.3.3 Uji Statistik t ......................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data .............................................................................. 37

4.1.1 Statistik Deskriptif ............................................................ 38

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 40

4.1.2.1 Uji Normalitas ...................................................... 40

4.1.2.2 Uji Multikolinieritas.............................................. 40

4.1.2.3 Uji Autokorelasi ................................................... 41

4.1.2.4 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 42

4.1.3 Uji Hipotesis ...................................................................... 43

4.1.3.1 Uji Koefisien Determinasi ................................... 43

4.1.3.2 Statistik F .............................................................. 44

4.1.3.3 Uji Statistik t ......................................................... 45

4.1.3.4 Hasil Perhitungan Regresi..................................... 46

Page 17: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

xvii

4.2 Pembahasan Hipotesis ................................................................ 47

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan dan Keterbatasan ........................................................ 52

5.2 Saran ........................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1.1 Kasus Fraud ...............................................................................2

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................17

Tabel 4.1 Analisis Data ..............................................................................37

Tabel 4.1.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif......................................................38

Tabel 4.1.2.1 Hasil Uji Normalitas ..................................................................40

Tabel 4.1.2.2 Hasil Uji Multikolinieritas .........................................................41

Tabel 4.1.2.3 Hasil Uji Autokorelasi ...............................................................42

Tabel 4.1.2.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas .....................................................43

Tabel 4.1.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)..................................................44

Tabel 4.1.3.2 Hasil Uji Statistik F....................................................................44

Tabel 4.1.3.3 Uji Statistik t ..............................................................................45

Tabel 4.1.3.4 Perhitungan Regresi ...................................................................46

Tabel 4.1.3.5 Model .........................................................................................46

Page 19: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Association of Certified Fraud Examiners................................2

Gambar 2.1.2 Teori Triangel............................................................................12

Gambar 2.1.3 Teori Diamond ..........................................................................12

Gambar 2.1.4 Teori Pentagon ..........................................................................14

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran..................................................................19

Page 20: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Sampel Perbankan

Lampiran 2 : Data Perbankan

Lampiran 3 : Statistik Deskriptif

Lampiran 4 : Uji Normalitas

Lampiran 5 : Uji Multikolinieritas

Lampiran 6 : Uji Auotokorelasi

Lampiran 7 : Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 8 : Koefisien Determinasi (R2)

Lampiran 9 : Uji Statistik F

Lampiran 10 : Uji Statistik t

Lampiran 11 : Perhitungan Regresi

Page 21: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyaknya kasus kecurangan laporan keuangan yang terjadi setiap

tahunnya khususnya pada perbankan di Indonesia, membuktikan bahwa

laporan keuangan rawan untuk dimanipulasi. Padahal, laporan keuangan

sangat penting bagi pengguna informasi keuangan sebagai alat untuk

menunjukkan aktivitas operasional perusahaan dalam periode waktu

tertentu. Pengguna informasi laporan keuangan adalah pihak manajemen,

karyawan, investor, kreditor, supplier, klien, dan pemerintah.

Berdasarkan survey Association of Certified Fraud Examiners (ACFE,

2016) kasus fraudulent financial reporting paling banyak terjadi pada

perbankan yaitu sebesar 16,8% dibandingkan sektor-sektor lainnya.

Sebagian besar kasus kecuranga pada laporan keuangan dilakukan oleh

pihak-pihak yang mempunyai jabatan tinggi. Pernyataan ini didukung dari

penelitian survey Association of Certified Fraud Examiners (ACFE, 2016)

Page 22: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

2

Gambar 1.1 Association of Certified Fraud Examiners (ACFE, 2016)

Dari presentase diatas yang paling banyak melakukan fraud adalah Owner

/ Executive. Hal ini disebabkan adanya arogansi dalam diri Owner /

Executive, mereka beranggapan peraturan dan internal kontrol yang

diberlakukan di perusahaan tidak akan bisa mempengaruhi kekuasaannya.

Berikut ini sebagian kasus fraud yang terjadi adalah sebagai berikut:

Table 1.1.1

Negara Kasus Sumber

AmerikaSerikat

Kasus Enron yang dianggap sebagai thebiggest audit failure in the century, yangmalangnya melibatkan Arthur Andersonsalah satu the big five accounting firms saatitu . Perusahaan raksasa listrik dan gas diTexas bernama Enron, Amerika Serikat,yang bangkrut pada 2001 karena terbuktimelakukan rekayasa laporan keuangandalam skala besar. Membohongi publikdengan menutupi kerugian sebesar 2 miliardolar AS dengan menyatakan laba sebesar600 juta dolar AS.

Muklisin,Murniati.“SkandalAkuntansiToshiba danTantanganBisnis LembagaSyariah”.Republika.co.id.Diakses 18Oktober 2016.Pukul 12.55WIB

Singapura Dua perusahan Auditor sebelumnya yangmengaudit laporan keuangan dari sebuah

Musjab, Imam.2008. “Kasus

Page 23: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

3

perusahaan real estate terkenal di Singapura,dinyatakan bersalah dan dihukum dendasebesar SGD 775,000 (US$ 504,049) karenaterbukti gagal untuk memberikan peringatankepada manajemen perusahaan tersebuttentang adanya kecurangan yang dilakukanoleh mantan manajer keuangannya yangdilakukan sepanjang tahun 2002 dan 2004dimana sang manajer tidak menyetorkanuang perusahaan ke bank yang ditunjuk.

Klaim: Auditordiganjar US$504,049 karenagagalmendeteksikecuranganlaporankeuangan”.ahliasuransi.com. Diakses 9Agustus 2017.Pukul 10.07WIB

Indonesia Kasus Bank Century sampai saat ini belumselesai. Kasus yang terjadi pada tahun 2008disebabkan karena kalah kliring padatanggal 18 November 2008

Aditama et al.2015. “JurnalEtika ProfesiAkuntansi:PelanggaranKasus BankCentury”.azmighani.blogspot.co.id. 18Oktober 2016.Pukul 1.38 WIB

Indonesia Pembobolan yang terjadi pada Citibankmencapai Rp 17 Milyar, yang dilakukanoleh salah satu manajer Citibank dan dibantuoleh teller di salah satu cabang Citibank.

Editor. 2011.“Citybankdibobolkaryawan”.Kompas.com.Diakses 17Oktober 2016.Pukul 9.20 WIB

Indonesia Tiga pembobol bilyet deposito senilai Rp18,7 miliar di Bank Mandiri ditangkapaparat Polda Metro Jaya, dana bilyetdeposito dialihkan ke rekening ketiganasabah dengan perintah transfer palsu, danaditransfer ke rekening milik tersangkasenilai Rp 18,7 miliar, yang dilakukan olehcustomer service Bank Mandiri. Kasus initerjadi pada April 2009, dilaporkan kepadapihak Bank pada awal Februari 2011

Soebijoto,Hertanto. 2011,“PembobolDepositoMandiriDitangkap” .Kompas.com.Diakses 17Oktober 2016.Pukul 10.56WIB

Indonesia Kasus penggelapan Rp 50 miliar di BankSyariah Mandiri Cabang Bogor yangterkuak di awal tahun 2015

Kartika,Unoviana.“Orang Dalam

Page 24: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

4

Bermain, BankSyariah MandiriDibobol Rp 50Miliar”.megapolitan.kompas.com.Diakses 3November 2016.Pukul 11.48WIB

Jepang Pada tahun 2015 terkuaknyapenggelembungan laba sebesar 151,8 miliaryen atau 1,22 miliar dollar AS ini yangawalnya ingin menciptakan investor’sconfidence ternyata telah mencoreng namabesar Toshiba selama ini. Skandal yangterjadi telah menghancurkan prestasi yangtelah dicapai selama 140 tahun itu

Muklisin,Murniati.“SkandalAkuntansiToshiba danTantanganBisnis LembagaSyariah”.Republika.co.id.Diakses 18Oktober 2016.Pukul 12.55WIB

Banyak faktor yang mempengaruhi kasus fraudulent financial reporting

salah satunya adalah tekanan dari individu sendiri untuk mendapatkan

bonus yang tinggi, memuaskan investor untuk mendapatkan return yang

tinggi dan untuk mempertahankan kinerja perusahaan yang baik. Selain

itu, gaya hidup yang semakin tinggi membuat pelakunya tidak takut untuk

melakukan kecurangan.

Rezaee (2005) dalam Sihombing (2011) mendefinisikan kecurangan

pelaporan keuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan

sengaja oleh perusahaan untuk mengecoh dan menyesatkan para pengguna

laporan keuangan, terutama investor dan kreditor, dengan menyajikan dan

Page 25: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

5

merekayasa nilai material dari laporan keuangan. Manipulasi keuntungan

(earning manipulation) disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap

diminati investor.

Pengujian fraud pentagon ini menyatakan bahwa fraudulent financial

reporting tidak hanya dipengaruhi dari faktor tekanan (pressure),

kesempatan (opportunity), dan rasionalisasi (rationalization) saja namun

ada dua faktor lagi yang dijelaskan yaitu kompetensi (competence) dan

arogansi (arrogance). Teori fraud pentagon ini perluasan dari teori fraud

triangle yang sebelumnya dikemukakan oleh Cressey pada tahun 2011.

Selama ini penelitian terhadap fraudulent financial reporting dilakukan di

Indonesia saja. Dengan alasan ini, maka dilakukan penelitian untuk

menguji elemen pada teori fraud pentagon dalam fraudulent financial

reporting di 3 negara ASEAN. Untuk mengetahui dan memberikan hasil

seberapa besar fraudulent financial reporting di negara ASEAN.

Penelitian ini mengambil sampel pada 3 negara ASEAN dari persentase

Gross Domestic Product (GDP). Berdasarkan International Monetery

Fund (IMF,2016 ). Tingkat Gross Domestic Product (GDP) Indonesia

sebesar 5,3%, Malaysia sebesar 4,4%, dan Singapura sebesar 1,8%.

Negara ini juga berbatasan langsung dengan Indonesia dan sering

melakukan kerjasama dalam bidang ekonomi.

Page 26: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

6

Menurut Mankiw et al (2008) Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai

pasar seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi pada suatu negara

pada periode tertentu. Gross Domestic Product (GDP) artinya mengukur

nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya

yang berada dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu, biasanya

satu tahun. GDP juga dapat digunakan untuk mempelajari perekonomian

dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian

pada suatu saat (McEachern ,2000:146).

GDP salah satu indikator makro ekonomi pada profitabilitas bank, apabila

tingkat konsumsi masyarakat meningkat, maka pendapatan yang diterima

juga meningkat. Sehingga kemampuan masyarakat untuk menabung

meningkat, maka meningkatnya tabungan masyarakat akan meningkatkan

profitabilitas bank. Dapat disimpulkan salah satu indikator naik turunnya

GDP dipengaruhi dari kemampuan masyarakat menabung di bank.

Atas dasar tersebut, maka penelitian ini berjudul :

“ FRAUDULENT FINANCIAL REPORTING: PENGUJIAN TEORI

FRAUD PENTAGON PADA SEKTOR PERBANKAN DI 3 NEGARA

ASEAN ”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka perumusan masalah

yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 27: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

7

1. Apakah financial target berpengaruh dalam mendeteksi fraudulent

financial reporting?

2. Apakah financial stability berpengaruh dalam mendeteksi fraudulent

financial reporting?

3. Apakah external pressure berpengaruh dalam mendeteksi fraudulent

financial reporting?

4. Apakah ineffective monitoring berpengaruh dalam mendeteksi

fraudulent financial reporting?

5. Apakah rationlization berpengaruh dalam mendeteksi fraudulent

financial reporting?

6. Apakah pergantian direksi perusahaan berpengaruh dalam mendeteksi

fraudulent financial reporting?

7. Apakah CEO atau presiden yang memiliki jabatan dualisme dalam

perusahaan berpengaruh dalam mendeteksi fraudulent financial

reporting?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk melihat pengaruh :

1. Variabel financial target dalam mendeteksi fraudulent financial

reporting

2. Variabel financial stability dalam mendeteksi fraudulent financial

reporting

3. Variabel external pressure dalam mendeteksi fraudulent financial

reporting

Page 28: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

8

4. Variabel ineffective monitoring dalam mendeteksi fraudulent financial

reporting

5. Variabel rationalization dalam mendeteksi fraudulent financial

reporting

6. Variabel pergantian direksi perusahaan dalam mendeteksi fraudulent

financial reporting

7. Variabel CEO atau presiden yang memiliki jabatan dualisme dalam

perusahaan dalam mendeteksi fraudulent financial reporting

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan memberikan informasi dan hasil dari elemen teori

pentagon yang terdiri dari : Tekanan (pressure), kesempatan (opportunity),

kompetensi (competence), rasionalisasi (rationalization), arogansi

(arrogance) berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting. Serta

tahapan yang dilakukan untuk mengetahui fraudulent financial reporting

pada perusahaan.

Dari penjelasan tersebut, penelitian ini dapat membantu

1. Bagi ilmu pengetahuan

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian

selanjutnya untuk menguji Teori Pentagon berpengeruh terhadap

fraudulent financial reporting.

Page 29: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

9

2. Bagi perusahaan

Untuk memberi pandangan kepada manajemen dampak dari fraudulent

financial reporting dalam jangka panjang dan bekerja dengan penuh

tanggung jawab, sehingga dapat terhindar dari fraudulent financial

reporting serta dapat menjaga nama baik perusahaan .

3. Bagi investor

Sebagai informasi dalam mendeteksi fraudulent financial reporting sedini

mungkin, dalam pengambilan keputusan secara tepat.

4. Bagi kreditor

Sebagai dasar pengambilan keputusan dalam memberikan pinjaman

kepada perusahaan dan untuk menilai seberapa besar perusahaan tersebut

data melunasinya.

5. Bagi Masyarakat

Sebagai informasi untuk mengetahui dampak dan tahapan dalam

mendeteksi fraudulent financial reporting.

Page 30: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Fraudulent Financial Reporting (Kecurangan Pelaporan Keuangan)

Fraud merupakan sebuah tindakan yang sangat merugikan bagi sebuah

perusahaan. Menurut Arens (2005 : 310) Fraudulent financial reporting

adalah sebagai berikut :

Fraudulent financial reporting is an intentional misstatement or omission

of amounts or disclosure with the intent to deceive users. Most cases of

fraudulent financial reporting involve the intentional misstatement of

amounts not disclosures. For example, worldcom is reported to have

capitalized as fixed asset, billions dollars that should have been expensed.

Omission of amounts are less common, but a company can overstate

income by omittingaccount payable and other liabilities.Although less

frequent, several notable cases of fraudulent financial reporting involved

adequate disclosure. For example, a central issue in the enron case was

whether the company had adequately disclosed obligations to affiliates

known as specialm purpose entities.

Page 31: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

11

Menurut Sarwoko dkk (2005), kecurangan dalam pelaporan keuangan

(Fraudulent Financial Reporting) adalah salah saji atau penghilangan

secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan. Sesuai

dalam Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 junto Undang-Undang No. 20

tahun 2001 menyatakan bahwa perbuatan curang dan perbuatan yang

merugikan yang merugikan keuangan negara merupakan jenis-jenis tindak

pidana korupsi. Sehingga kecurangan seperti ini dapat dikategorikan

sebagai tindak pidana korupsi.

Menurut Effendi ada 3 penyebab fraudulent financial reporting yaitu:

1. Manipulasi, falsifikasi, alterasi atas catatan laporan keuangan dan

dokumen pendukung atas laporan keuangan yang disajikan.

2. Salah penyajian (misrepresentation) atau kesalahan informasi yang

signifikan dalam laporan keuangan.

3. Salah penerapan (misapplication) dari prinsip akuntansi yang

berhubungan dengan jumlah, klasifikasi, penyajian (presentation) dan

pengungkapan (disclosure).

2.1.2 Teori Triangle

Teori triangle ini diciptakan oleh seorang salah satu ahli terkemuka bangsa

pada sosiologi kejahatan yang meninggal pada 21 Juli di Solvang,

California, bernama Cressey tahun 1953. Teori ini adalah teori pertama

yang menjelaskan seseorang melakukan fraud. Tiga elemen ini yaitu :

1. Tekanan (pressure)

2. Kesempatan (opportunity)

Page 32: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

12

3. Rasionalisasi (rationalization)

Gambar 2.1.2 Tiga elemen pada teori triangle (Cressey, 1953)

2.1.3 Teori Diamond

Teori ini adalah teori kedua sebagai penyempurnan dari teori triangle.

Pada teori ini terdapat empat elemen, menambah satu elemen dari teori

triangle yaitu elemen kapabilitas/kemampuan (capability), yang ditemukan

oleh Wolf dan Hermanson pada tahun 2004.

Wolf and Hermanson menjelaskan dari empat elemen tersebut yaitu:

Using the four-element fraud diamond, a fraudster’s thought process

might proceed as follows

Gambar 2.1.3

Teori Diamond

Wolf and Hermanson (2004)

Page 33: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

13

1. Incentive: I want to, or have a need to, commit fraud.

2. Opportunity: There is a weakness in the system that the right person

could exploit. Fraud is possible.

3. Rationalization: I have convinced myself that this fraudulent behavior

is worth the risks.

4. Capability: I have the necessary traits and abilities to be the right

person to pull it off. I have recognized this particular fraud

opportunity and can turn it into reality.

Artinya, Menggunakan empat elemen penipuan berlian, proses pemikiran

penipu ini mungkin lakukan sebagai berikut:

1. Insentif: Saya ingin, atau memiliki kebutuhan untuk, melakukan

penipuan.

2. Peluang: Ada kelemahan dalam sistem yang orang yang tepat bisa

mengeksploitasi. Penipuan adalah mungkin.

3. Rasionalisasi: Saya telah meyakinkan diri bahwa perilaku penipuan ini

bernilai risiko.

4. Kemampuan: saya memiliki sifat dan kemampuan yang diperlukan

untuk menjadi orang yang tepat untuk melakukannya. Saya telah

diakui kesempatan penipuan tertentu dan dapat mengubahnya menjadi

kenyataan.

Page 34: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

14

2.1.4 Teori Pentagon

Teori pentagon dikemukakan oleh Crowe Horwart pada tahun 2011, pada

teori ini mempunyai lima elemen dari perluasan teori triangle (Cressey,

1953) penambahan dua elemen tersebut yaitu kompetensi (competence)

dan arogansi (arrogance)

Gambar 2.1.4 Elemen teori pentagon (Crowe,2011)

Menurut Crowe dalam Yusof dkk (2015), sebuah studi oleh Committee of

Sponsoring Organisasi Komisi Treadway (COSO) telah menemukan

bahwa 70% dari penipu memiliki profil yang menggabungkan tekanan

dengan arogansi atau keserakahan dan 89% dari kasus penipuan yang

terlibat CEO. Crowe juga menunjukkan bahwa ada lima unsur arogansi

dari perspektif CEO, yaitu:

(1) Ego besar - CEO dipandang sebagai 'selebriti' daripada pengusaha;

(2) Mereka dapat menghindari kontrol internal dan tidak terjebak;

(3) Mereka memiliki bully-sikap;

(4) Mereka berlatih gaya manajemen otokratis; dan

Page 35: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

15

(5) Takut mereka akan kehilangan posisi atau status mereka.

Unsur arogansi ini dapat berkembang menjadi arogansi ekstrim faktor

keangkuhan, yang menyembunyikan dampak negatif bawahannya yang

dapat menghancurkan karir atau perusahaan.

2.1.5 Teori Keagenan (agency theory)

Teori keagenan adalah hubungan antara manajemen dan pihak pemegang

saham dalam menjalankan tujuan bersama. Menurut Jensen dan Meckling

(1976) menjelaskan hubungan keagenan sebagai “agency relationship as a

contract under which one or more person (the principals) engage another

person (the agent) to perform some service on their behalf which involves

delegating some decision making authority to the agent”.

Teori keagenan menciptkan hubungan antara pemegang saham sebagai

(principals) dan manajer perusahaan sebagai (agen) yang sama-sama

mempunyai kepentingan masing-masing. Manajemen diberikan sebagian

kekuasaan untuk membuat keputusan bagi kepentingan terbaik bagi

pemegang saham. Oleh karena itu, manajer harus bertanggungjawab

kepada pemegang saham. Unit analisis yang digunakan dalam teori

keagenan adalah kontrak yang melandasi hubungan antara principal dan

agen. Fokusnya adalah penentuan kontrak yang paling efisien yang

mendasari hubungan agen dan principal.

Menurut Eisenhardt (1989) membagi tiga jenis asumsi sifat dasar manusia

untuk menjelaskan tentang teori agensi yaitu: (1) manusia pada umumnya

mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir

Page 36: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

16

terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3)

manusia selalu menghindari resiko (risk averse). Berdasarkan asumsi sifat

dasar manusia, manajer sebagai manusia kemungkinan besar akan

bertindak berdasarkan sifat opportunistic. Maksud dari sifat opportunistic

adalah bahwa manajer akan lebih mengutamakan kepentingan pribadinya

dibandingkan kepentingan orang lain (investor). Agen akan berusaha

mencari keuntungannya sendiri untuk mendapatkan bonus dari perusahaan

dengan berbagai cara seperti melakukan kecurangan dalam pelaporan

keuangan (fraudulent financial reporting).

Menurut Eisenhardt (1989) teori keagenan digunakan untuk mengatasi dua

masalah yang terjadi dalam hubungan keagenan. Pertama masalah

keagenan yang timbul pada saat keinginan-keinginan principal dan agen

saling berlawanan dan merupakan hal yang sulit bagi principal untuk

melakukan verifikasi apakah agen telah melakukan sesuatu secara tepat.

Kedua, masalah pembagian dalam menanggung resiko yang timbul dimana

principal dan agen memiliki sikap yang berbeda terhadap resiko. Dalam

hubungan keagenan tersebut terdapat adanya pemisahan antara pemilik

(pihak principal) dengan pengendalian (pihak agen). Dimana perusahan

memisahkan fungsi pengelolaan dan fungsi kepemilikan akan

mengakibatkan munculnya perbedan kepentingan antara manajer dengan

pemegang saham. Hal ini dapat terjadi karena manajer tidak ikut serta

menanggung resiko sebagai akibat dari pengambilan keputusan yang salah

serta tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Page 37: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

17

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

No Nama peneliti dan

tahun penelitian

Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Chyntia Tessa g.dan Puji Harto(2016)

FraudulentFinancialReporting:Pengujian TeoriPentagon PadaSektor Perbankandan Keuangan DiIndonesia

Variabel Financial target,Financial stability, Externalpressure, ineffective monitoring,kualitas auditor eksternal,changes in auditor, frequentnumber of CEO’c pictureterhadap Fraudulent FinancialReporting

2. Mohamed Yusof,Ahmad Khair andJon simon (2015)

FraudulentFinancialReporting :Anapplication ofFraud Models toMalaysian PublicListed Companies

Variabel more personalfinancial incentive amongExecutive Directors that relateswith PLC’s, high financialpressure on PLC’s , lesspercentage of outside(independent non-executivedirectors) in BOD’s, highturnover frequency of HIA, highhistorical financial restatementstimes, frequent change in PLC’saccounting policies, undeclaredpolicies on doubtful debts andaccount receivable, limitedaccess on SPV’s financialreports, CEO duality, politicianwho is also a CEO or President,frequent number of CEO’spictures, Executive Directorsremuneration that is based onPLC’s financial performance,Insufficient corporategovermance courses forExecutive and Non-excecutiveDrectors Indicates highertendency toward the likehood ofFinancial Financial Reporting

3. Merissa Yesiariani Analisis Fraud Variabel Financial Stability,

Page 38: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

18

dan Isti Rahayu(2016)

Diamond dalammendeteksiFinancialStatement Fraudpada perusahaanLQ-45 yangTerdaftar di BursaEfek Indonesia

External Pressure, PersonalFinancial Need, FinancialTarget, Nature of Industry,Ineffective Monitoring, Changein Auditor, Rationalization, andCapability terhadap FinancialStatement Fraud

4. Laila TifaniMaruah (2015)

Deteksi FinancialStatement Frauddengan AnalisisFraud Trianglepada PerusahaanManufaktur yangTerdaftar di BursaEfek Indonesia

Variabel Financial Stability,Personal Financial Need,External Pressure, FinancialTarget, Nature of Industry,Effective Monitoring,Rationalization terhadapFinancial Statement Fraud

5. Christopher J.Skousen (2008)

Detecting andPredictingFinancialStatement

Fraud: TheEffectiveness ofthe FraudTriangle

and SAS No. 99

Variabel Financial Stability,External Pressure, PersonalFinancial Need, , FinancialTarget, Nature of Industry,Ineffective Monitoring,Organizational structure,Rationalization terhadapFinancial Statement Fraud

Sumber: Berbagai jurnal dan literature yang di publikasikan

Page 39: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

19

2.3 Kerangka Pikiran Teoritis

Gambar 2.3

2

2.8

2.4 Pengembangan Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Financial target dalam mendeteksi Fraudulent

financial reporting

Laba usaha yang dicapai perusahaan dari target-target yang ada dapat

disebut dengan financial target. Untuk mengukur nilai laba dapat

menggunakan ROA (Return On Assets). Menurut Marfuah (2015)

menjelaskan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhdap

Pressure

- Financial Target (H1)- Financial Stability (H2)- External Pressure (H3)

Rationalization

- Rasionalisasi (H5)

Opportunity

- Ineffective monitoring(H4)

Capability/competence

- Pergantian direksiperusahaan (H6)

Arrogance

- CEO atau presidenyang memiliki jabatandualisme dalamperusahaan (H7)

Fraudulent Financial Reporting

Page 40: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

20

kecurangan pelaporan keuangan, artinya besar kecilnya ROA tidak

mempengaruhi manajemen untuk melakukan kecurangan pelaporan

keuangan. Sebagian perusahaan menganggap wajar apabila ROA tinggi,

jika perusahaan tersebut mampu mencapai target dalam perusahaan dalam

satu periode. Dapat dirumuskan dalam hipotesis berikut.

H1. Financial target berpengaruh negatif terhadap fraudulent financial

reporting

2.4.2 Pengaruh Financial stability dalam mendeteksi Fraudulent

financial reporting

Financial stability mengambarkan kondisi keuangan sebuah perusahaan.

Pengelolahan perusahaan yang baik maka akan baik juga kondisi keuangan

yang dimiliki dari keuntungan yang didapat perusahaan, sehingga para

investor juga tertarik dengan perusahaan tersebut. Apabila laba yang

dihasilkan tinggi akan menghasilkan return yang didapatkan oleh investor

juga tinggi. Faktor inilah yang membuat manajer untuk menjaga kinerja

perusahaan termasuk laporan keuangan perusahaan agar selalu naik.

Ketika perusahaan dalam keadaaan buruk manajer akan tertekan manajer

mungkin melakukan manipulasi laporan keuangan untuk menutupi

stabilitas yang buruk.

Hal ini didukung menurut SAS No. 99 manajer menghadapi tekanan untuk

melakukan penipuan laporan keuangan ketika stabilitas keuangan dan /

atau profitabilitas terancam oleh ekonomi, industri, atau badan kondisi

operasi. Menurut Loebbecke et al. (1989) dan Bell et al. (1991)

Page 41: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

21

menunjukkan bahwa, dalam kasus di mana perusahaan mengalami

pertumbuhan yang berada di bawah rata-rata industri, manajemen mungkin

resor (berkuasa) untuk manipulasi laporan keuangan untuk meningkatkan

prospek perusahaan. Demikian juga, menyusul periode pertumbuhan yang

cepat manajemen mungkin resor untuk manipulasi laporan keuangan untuk

memberikan penampilan pertumbuhan yang stabil (Skousen et. al., 2008).

Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

H2. Financial stability berpengaruh positif terhadap fraudulent financial

reporting

2.4.3 Pengaruh External pressure dalam mendeteksi Fraudulent

financial reporting

External pressure adalah keadaan dimana perusahaan mendapatkan

tekanan dari pihak luar perusahaan. Untuk mengatasi tekanan tersebut

perusahaan membutuhkan tambahan utang atau sumber pembiayaan

eksternal agar tetap kompetitif, termasuk pembiayaan riset dan

pengeluaran pembangunan atau modal (Skousen et al., 2009)

Dechow et al. (1996) berpendapat bahwa permintaan untuk pendanaan

eksternal tidak hanya tergantung pada berapa banyak uang yang dihasilkan

dari aktivitas operasi dan investasi tetapi juga pada dana sudah tersedia

dalam perusahaan. Mereka menunjukkan bahwa belanja modal rata-rata

selama tiga tahun sebelum manipulasi laporan keuangan adalah ukuran

Page 42: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

22

tingkat investasi yang diinginkan selama periode manipulasi laporan

keuangan (Skousen et al., 2008).

Person (1999) menyatakan bahwa leverage (LEV) yang lebih besar dapat

dikaitkan dengan kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan

pelanggaran terhadap perjanjian kredit dan kemampuan yang lebih rendah

untuk memperoleh tambahan modal melalui pinjaman. Penelitian yang

dilakukan oleh Skousen et al. (2009) menunjukkan bahwa persentase total

hutang terhadap total aset (LEV) berpengaruh positif terhadap fraudulent

financial reporting (Marfuah, 2015).

Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat dibentuk hipotesis :

H3. External pressure berpengaruh positif terhadap fraudulent financial

reporting

2.4.4 Pengaruh Ineffective monitoring dalam mendeteksi Fraudulent

financial reporting

Ineffective monitoring atau ketidakefektifan pengawasan yang terjadi pada

perusahaan, membuka kesempatan bagi pelaku untuk melakukan

manipulasi laporan keuangan. Pernyataan ini diperkuat oleh Andayani

dalam Sihombing (2014) terjadinya praktik kecurangan atau Fraud

merupakan salah satu dampak dari pengawasan atau monitoring yang

lemah sehingga memberi kesempatan kepada agen atau manajer untuk

berperilaku menyimpang dengan melakukan manajemen laba. Maka

Page 43: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

23

perusahaan harus meminimalisir kesempatan yang ada dengan

menciptakan pengawasan yang baik.

Penelitian yang dilakukan Dechow et al. (1996) Dunn (2004) dalam

Sihombing (2014) yang meneliti hubungan antara komposisi dewan

komisaris dengan kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian

membuktikan bahwa kecurangan lebih sering terjadi pada perusahaan yang

lebih sedikit memiliki anggota dewan komisaris eksternal. Atas dasar ini,

maka hipotesis sebagai berikut:

H4. Ineffective monitoring berpengaruh positif terhadap fraudulent

financial reporting

2.4.5 Pengaruh Rationalization dalam mendeteksi Fraudulent

financial reporting

Rasionalisasi merupakan anggapan bahwa seseorang membenarkan

perilaku kejahatannya, mereka menganggap dirinya pantas untuk

mendapatkan yang diinginkan dalam pekerjaannya. Menurut Vermer

(2003) untuk menghitung tingkat rasionalisasi menggunakan prinsip

akrual yang berhubungan dalam pengambilan keputusan manajemen serta

memberikan wawasan terhadap rasionalisasi dalam pelaporan keuangan.

Penelitian ini juga didukung dari Skousen et al., (2008). Yesiariani (2016)

menunjukkan bahwa rasionalisasi berpengaruh positif pada kecurangan

pelaporan keuangan.

Page 44: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

24

H5. Rasionalisasi berpengaruh positif terhadap fraudulent financial

reporting

2.4.6 Pengaruh pergantian direksi perusahaan dalam mendeteksi

Fraudulent financial reporting

Menurut Wolfe dan Hermanson (2004) dalam Sihombing (2014) meneliti

tentang capability sebagai salah satu fraud risk factor yang

melatarbelakangi terjadinya fraud menyimpulkan bahwa perubahan direksi

dapat mengindikasikan terjadinya fraud. Perubahan direksi tidak

selamanya berdampak baik bagi perusahaan. Perubahaan direksi bisa

menjadi suatu upaya perusahaan untuk memperbaiki kinerja direksi

sebelumnya dengan melakukan perubahan susunan direksi ataupun

perekrutan direksi yang baru yang dianggap lebih berkompeten dari direksi

sebelumnya. Sementara disisi lain, pergantian direksi bisa jadi merupakan

upaya perusahaan untuk menyingkirkan direksi yang dianggap mengetahui

fraud yang dilakukan perusahaan serta perubahan direksi dianggap akan

membutuhkan waktu adaptasi sehingga kinerja awal tidak maksimal.

Wolfe dan Hermanson (2004) menjelaskan sifat-sifat terkait elemen

kemampuan (capability) dalam tindakan pelaku kecurangan yaitu

capability seperti: position /function,brains, confidence/ ego, coercion

skills, effective lying dan immunity to stress. Perubahan direksi adalah

penyerahan wewenang dari direksi lama kepada direksi baru dengan tujuan

untuk memperbaiki kinerja manajemen sebelumnya. Penelitian Yesiariani

Page 45: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

25

(2016) memberikan hasil bahwa pergantian direksi tidak berpengaruh

terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Berdasarkan uraian diatas, dapat

disusun hipotesis sebagai berikut:

H6. Pergantian direksi perusahaan berpengaruh negatif terhadap

fraudulent financial reporting

2.4.7 Pengaruh CEO atau presiden yang memiliki jabatan dualisme

dalam perusahaan dalam mendeteksi Fraudulent financial

reporting

Menurut Skousen et. al., (2008) ketua dewan memegang posisi manajerial

CEO atau presiden sebagai proksi dari elemen arogansi, dalam laporan

keuangan terdapat foto CEO perusahaan. Sebagian CEO menggunakan

sikap arogansinya untuk mendapatkan keuntungannya, CEO juga

menggunakan tingkat arogansinya untuk ditunjukan kepada semua orang

bahwa dirinya sangat berpengaruh di sebuah perusahaan. Sehingga CEO

beranggapan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan tidak

akan berlaku baginya, anggapan inilah yang sering terjadi dan dapat

menimbulkan terjadinya kecurangan dalam memanipulasi laporan

keuangan sebuah perusahaan. Menurut Crowe (2011) Kesombongan atau

kurangnya hati nurani adalah sikap superioritas dan hak atau keserakahan

pada bagian dari orang yang percaya bahwa pengendalian internal hanya

tidak secara pribadi berlaku. Dari uraian diatas, dapat disusun hipotesis

sebagai berikut:

Page 46: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

26

H7. CEO atau presiden yang memiliki jabatan dualisme dalam

perusahaan berpengaruh positif terhadap fraudulent financial

reporting.

Page 47: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Pemilihan Sampel dan Pengumpulan Data

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perbankan

di 3 negara ASEAN yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI),

Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE), Singapore Exchange (SGX)

selama periode 2013-2015.

Metode pengambalian sampel pada penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan sektor perbankan yang sudah go public atau terdaftar di

Bursa Efek (BE) di 3 negara ASEAN selama periode 2013-2015.

2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang telah

diaudit dalam website BE setiap negara selama periode 2013-2015.

3. Data mengenai data-data yang berkaitan dengan variabel penelitian

tersedia dengan lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada

publikasi selama periode 2013-2015) .

4. Perbankan yang menyajikan laporan keuangan yang jelas dapat dibaca

5. Perbankan yang menyediakan laporan keuangan dalam laporan tahunan

Page 48: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

28

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dimana

data tersebut didapat dari perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek 3 negara ASEAN selama periode 2013-2015.

3.3 Variable Penelitian

Menurut Hatch & Farhady (1981). Variable didefinisikan sebagai atribut

seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan

yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Pada penelitian ini

menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel

independen untuk menetapkan penelitian.

3.3.1 Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah

discretionary accruals (DACC). Discretionary accrual (DACC) dapat

dihitung dengan cara sebagai berikut :

= / ⎼1 −

Dimana:

DACCit = discretionary accrual perusahaan i pada tahun t

TACCit = total akrual perusahaan i pada tahun t

NDACCit = nondiscretionary accrual perusahaan i pada tahun t

Untuk mengukur discretionary accruals, terlebih dahulu menghitung total

akrual untuk tiap perusahaan i di tahun t dengan dengan rumus Jones

Page 49: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

29

(1991) yang dimodifikasi Dechow dkk. (1995) dalam Yesiariani dan

Rahayu (2016) yaitu:

= h −

Nilai total accrual (TACC) diestimasi dengan persaman regresi sebagai

berikut:

TACCit/Ait-1= α1(1/Ait-1)+α2[(ΔREVit)/Ait-1]+α3(PPEit/Ait-1)+εit

Dimana:

Ait-1 = total aset perusahaan pada tahun t-1

∆ REVit = revenue pada tahun t dikurangi revenue pada tahun t-1

dibagi total aktiva tahun t-1

PPEit = total aktiva tetap pada tahun t dibagi total akiva tahun t-1

εit = error

Dengan menggunakan koefisien regresi diatas, nilai non discretionary

accrual (NDACC) dapat dihitung dengan rumus :

NDACCit = α1(1/Ait-1)+α2[(ΔREVit-ΔRECit)]+α3(PPEit)

Dimana:

∆ RECit = Net receivable (piutang bersih) pada tahun t dikurangi

piutang bersih pada tahun t-1 dibagi total aktiva tahun t-1

ΔREVit = revenue pada tahun t dikurangi revenue pada tahun t-1

dibagi total aktiva tahun t-1

a1, a2, a3 = nilai koefisien yang diperoleh dari hasil regresi

Page 50: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

30

3.3.2 Pengukuran Variabel Independen

1. Financial Target

ROA =

2. Financial Stability

3. External pressure

Lev =

4. Inneffective monitoring

BDOUT =

5. Rationalization

Variabel dummy untuk audit dimana Pendapat wajar tanpa pengecualian

dengan nilai 1 dan 0 untuk pendapat wajar tanpa pengecualian dengan

bahasa tambahan

6. Pergantian direksi

Variable dummy, kode 1 jika terdapat pergantian direksi dalam

perusahaan, dan sebaliknya diberi kode 0

7. CEO atau presiden yang memiliki jabatan dualisme dalam

perusahaan sebagai variabel indikator dengan nilai 1 jika; 0 jika tidak

Page 51: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

31

3.4 Metode Analisis

Metode analisis digunakan untuk mengolah dan memberikan hasil dengan

metode regresi linier berganda.

3.4.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berhubungan dengan metode pengelompokkan,

peringkasan, dan penyajian data dalam cara yang lebih informatif

(Santosa, 2005). Analisis deskriptif ditujukan untuk deskripsi atau

menggambarkan data dari variabel. Data statistik menggunakan tabel

statistic descriptive menggunakan nilai minimum, nilai maksimum, nilai

rata-rata (mean), dan standar deviasi (standard deviation). Mean adalah

teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari

sampel. Standar deviasi besar perbedaan dari nilai sampel terhadap rata-

rata, nilai sampel yakni sedikit dari jumlah keseluruhan objek yang

diamati. Maksimum dan minimum untuk melihat nilai maksimum dan

minimum dari suatu sampel. Data diatas digunakan untuk menggambarkan

bahwa sampel memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji asumsi-asumsi yang

ada dalam pemodelan regresi linier berganda. Pengujian ini terdiri dari

uji normalitas, multikolonieritas, autokolerasi, dan heteroskedastisitas.

Page 52: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

32

3.4.2.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2006), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variable bebas dan variable terikat keduanya

memiliki distribusi normal atau tidak.

a) Uji Statistik

Uji statistik dilakukan dengan membuat hipotesis:

1. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya

data residual terdistribusi tidak normal.

2. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 tidak ditolak.

Artinya data residual terdistribusi normal.

3.4.2.2 Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2013) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel

bebas (independen). Untuk mendeteksi adanya Multikolinieritas dapat

dilihat dari besaran Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance,

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, terjadi multikolinearitas.

b. Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, tidak terjadi multikolinearitas.

3.4.2.3 Uji Autokolerasi

Menurut Ghozali (2013) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

Page 53: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

33

(sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang tahun berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena

residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke

observasi lainnya (Sihombing, 2014). Untuk mendeteksi autokorelasi

dengan Uji Durbin Watson dengan kriteria :

1. Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-

du), maka koefisien aoutokorelasi = 0, sehingga tidak ada autokorelasi.

2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound

(dl), maka koefisien autokorelasi > 0, sehingga ada autokorelasi positif.

3. Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien autokorelasi

< 0, sehingga ada autokorelasi negatif.

4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl)

atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat

disimpulkan.

3.4.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Model regresi yang baik

adalah mengalami homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013) . Pengujian heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat uji statistik .

Page 54: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

34

a. Uji Statistik

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui ada

tidaknya heteroskedastisitas adalah uji glejser dan uji park. Jika hasil uji

glejser menunjukkan nilai signifikansi melebihi 0,05 maka dinyatakan

bebas dari heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

3.4.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis data yang valid

dan mendukung hipotesis yang dikemukakan pada penelitian ini. Uji

hipotesis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Menentukan laporan keuangan yang dijadikan objek penelitian.

2. Menghitung proksi dari masing–masing variabel sesuai dengan cara

ukur yang telah dijelaskan.

3. Melakukan uji regresi linear berganda terhadap model dengan

tahapan–tahapan yang telah dijelaskan di atas (Sihombing, 2014)

Penelitian ini menggunakan Software SPSS Versi 21 untuk mengetahui

hubungan antara variabel dengan variabel dependen. Model regresi yang

digunakan untuk mengetahui hubungan discretionary accruals dan proksi

Fraud Pentagon adalah:

DACCit = ß0 + ß1ROA + ß2ACHANGE + ß3LEV + ß4BDOUT +

ß5AUDREPORT + ß6DCHANGE + ß7CEO + ε

Page 55: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

35

Keterangan:

ß0 = konstanta

ROA = Return On Assets

ACHANGE = rasio perubahan total aset tahun selama 2 tahun

LEV = rasio total kewajiban per total aset

BDOUT = rasio dewan komisaris independen

AUDREPORT = rasio opini auditor

DCHANGE = pergantian jajaran direksi dalam perusahaan

CEO = Ketua dewan memegang posisi manajerial CEO

atau presiden

ε = error

3.4.3.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen

(Ghozali, 2011). Nilai koefisiensi determinasi adalah antara nol dan satu.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel– variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

independen (Ghozali, 2013).

3.4.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

Page 56: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

36

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen/ terikat

(Ghozali, 2011). Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F

dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

1. Apabila nilai F < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya semua variabel

independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel

dependen.

2. Apabila nilai F > 0,05 maka H0 tidak ditolak. Artinya semua variabel

independen secara serentak dan signifikan tidak mempengaruhi variabel

dependen.

3.4.3.3 Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Apabila nilai signifikansi <

0,05 atau 5% dan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, apabila

nilai t hitung > nilai t tabel maka suatu variabel independen secara

individual mempengaruhi variable dependen (Ghozali, 2013).

Page 57: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan dan Keterbatasan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian

ini adalah:

1. Variabel independen yaitu Fraudulent Financial Reporting yang

diukur dengan DACC dan 7 variable independen hanya 1 yang

mempengaruhi tingkat kecurangan pelaporan keuangan

2. Financial target tidak berpengaruh signifikan terhadap Fraudulent

Financial Reporting

3. External pressure tidak berpengruh signifikan terhadap Fraudulent

Financial Reporting

4. Financial stability tidak berpengaruh signifikan terhadap Fraudulent

Financial Reporting

5. Ineffective monitoring tidak berpengaruh signifikan terhadap

Fraudulent Financial Reporting

6. Rasionalisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Fraudulent

Financial Reporting

7. Pergantian direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap Fraudulent

Financial Reporting

Page 58: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

53

8. CEO atau presiden yang memiliki jabatan dualisme dalam perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap Fraudulent Financial Reporting.

9. Apabila dalam sebuah perusahaan terdapat CEO yang mempunyai

jabatan dualisme akan ada kemungkinan untuk melakukan fraud.

Karena kebijakan yang diambil akan berdampak pada kemakmuran

CEO tersebut.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dihadapi yaitu:

1. Ada perusahaan yang tidak menampilkan laporan keuangannya,

ada perusahaan juga yang tidak menampilkan beberapa informasi

variable-variabel yang dibutuhkan dengan jelas sehingga

mengurangi beberapa sampel.

2. Terdapat perbedaan format laporan keuangan dan nama akun pada

negara Singapura dan Malaysia.

3. Sedikit sulit untuk mencari data nama perusahaan dan laporan

keungan pada negara Singapura dan Malaysia.

4. Terdapat masalah mengenai satuan mata uang setiap negara, jadi

harus mentranslasikan.

5. Dalam penelitian ini tidak memisahkan perbankan yang sistem

pemerintahaannya menggunakan jabatan dualism.

Page 59: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

54

5.2 Saran

Saran dari penelitian ini adalah

1. Penelitian selanjutnya menggunakan variable dependen dan

independen yang lebih sederhana dan mudah dicari dalam laporan

keuangan.

2. Hingga saat ini masih jarang sekali penelitian mengenai kecurangan

dalam pelaporan keungan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat

meneliti lebih luas lagi ke sektor paling banyak di bursa

Page 60: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

DAFTAR PUSTAKA

AICPA, SAS No.99. 2002. “Consideration of Fraud in a Financial StatementAudit”. New York: AICPA.

ACFE . 2016 “ Report to the Nations on Occupational Fraud and Abuse ” .Association of Certified Fraud Examiners.

Usach, M. Azmi Ghani, Ridwan Tri A., dan Baron Adhitama. 2015. “Jurnal EtikaProfesi Akuntansi: Pelanggaran Kasus Bank Century”.azmighani.blogspot.co.id. 18 Oktober 2016.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder & Mark S. Beasley.. Auditing & AssuranceServices An Integrated Approach. 10th edition. Prentice EducationInternational. 2005.

Association of Certified Fraud Examiners. 2014. Report to the nation onoccupational fraud and abuse (2014 global fraud study).Dechow, et al. 1996. “Causes And Consequences Of EarningsManipulation: Analysis of Firm Subject to Enforcement Actions byThe SEC”, Contemporary Accounting Research, Hal 1-36.

Dechow, P. M., R. G. Sloan, dan A. P. Sweeney. 1995. “Detectingearnings management”. The Accounting Review 70 (2) : 193‐225.

Editor. 2011. “Citybank dibobol karyawan”. Kompas.com. 17 Oktober 2016.

Effendi, Muh. Arif. 2006. “Fraudulent Financial Reporting; Tanggung JawabAuditor Independen”.

Eisenhardt, Kathleem. 1989. “Agency Theory: An Assesment and Review”.Academy of Management Review, 14. Hal 57.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam, 2013. “Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS21”. Edisi 7, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hatch, E. , & Farhady, H. 1981. “Research Design & Statistics for AppliedLinguistics” Tehran: Rahnama Publications.

Horwarth, Crowe. 2012. “The Mind Behind The Fraudsters Crime :KeyBehavioral and Environmental Element”.

Page 61: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

Imam Sarwoko, et al. 2001. “Kumpulan materi kuliah Praktik Audit, ProgramPendidikan Profesi Akuntan Publik”. FE Unpad, 2005. IkatanAkuntan Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik, SalembaEmpat. Jakarta

Jensen, M. C and Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm : ManagerialBehavior, Agency Costs and Ownership Structure . Journal ofFinancial Economics, Oktober, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360.Avalaible from:http://papers.ssrn.com

Jones, J. J. 1991. “Earnings management during import relief investigations”.Journal of Accounting Research 29 (2): 193-228.

Kartika, Unoviana. 2016 “Orang Dalam Bermain, Bank Syariah Mandiri DibobolRp 50 Miliar”. megapolitan.kompas.com. Diakses 3 November.

Loebbecke, J., Eining, M., and Willingham, J. 1989. “Auditor’s Experience withMaterial Irregularities: Frequency, Nature, and Detestability”.Auditing: A Journal of Practice and Theory, Vol. 9, No. 1.

Lou, Y.-I., & Wang, M.-L. 2009. “Fraud Risk Factor Of The Fraud TriangleAssessing The Likelihood Of Fraudulent Financial Reporting”.Journal of Business & Economics Research, 7(2), 61-78.

Marfuah, Laila Tifafani. 2015. “Deteksi Financial Statement Fraud denganAnalisia Fraud Triangle pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesia”. Universitas Islam Indonesia.

Muklisin, Murniati. 2016. “Skandal Akuntansi Toshiba dan Tantangan BisnisLembaga Syariah”. Republika.co.id.Diakses 18 Oktober.

Musjab, Imam. 2008. “Kasus Klaim: Auditor diganjar US$ 504,049 karena gagalmendeteksi kecurangan laporan keuangan”. ahliasuransi.com. Diakses9 September 2017. Pukul 10.07 WIB

Person, Obeua. 1999. “Using Financial Information to Differentiate Failed vsSurviving Finance Companies in Thailand: An Implication ForEmerging Economies. Multinational Finance Journal. Vol. 3. No.2.pp.127-145.

Ramos, M. 2003, "Auditors’ responsibility for fraud detection." Journal ofAccountancy, Vol. 195, No.1: pp. 28-36.

Sihombing, Kennedy Samuel. 2014. “Analisis Fraud Diamond dalam mendeteksiFinancial Statement Fraud: Studi Empiris pada PerusahaanManufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun2010-2013.” Universitas Diponegoro.

Soebijoto, Hertanto. 2011, ”Pembobol Deposito Mandiri Ditangkap” .Kompas.com. Diakses 17 Oktober 2016.

Page 62: Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud ... · Fraudulent Financial Reporting: Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Perbankan Di 3 Negara ASEAN (S kripsi) Oleh

Skousen, C. J., K. R. Smith, dan C. J. Wright. 2008. ”Detecting and PredectingFinancial Statement Fraud: The Effectiveness of The Fraud Triangleand SAS No. 99.” Corporate Governance and Firm PerformanceAdvances in Financial Economis, Vol. 13, h. 53-81

Tessa, G Chyntia and Harto, Puji. 2016 “Fraudulent Financial Reporting :Pengujian Teori Fraud Pentagon Pada Sektor Keuangan danPerbankan Di Indonesia”. Universitas Diponegoro.

Yesiariani, Merissa. 2016. “Analisis Fraud Diamond Dalam Mendeteksi FinancialStatement Fraud: Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yangTerdaftar di Bura Efek Indonesia Tahun 2010-2014”. UniversitasIslam Indonesia

Yusof, Mohamed. K., Ahmad Khair A.H., dan Jon Simon. 2015. “FraudulentListed Companies”. The Macrotheme Review 4(3), Spring.

Vermeer, T. E. 2003. “The Impact of SAS No. 82 on an auditor’s tolerance ofearnings management”. Journal of Forensic Accounting 5: 21-34

Wolfe, D. T. & Hermanson, D. R. 2004, "The fraud diamond: Considering thefour elements of fraud." The CPA Journal, 74.12: pp. 38-42.