4
FRAGILE X SYNDROME A. FRAGILE X SYNDROME 1.Definisi Sindrom yang terkait dengan X yang berhubungan dengan sisi fragile dari lengan panjang kromosom X Prototype disease dimana terjadinya mutasi yang dikarakteristikan dengan adanya pengulangan urutan 3 nukleotida (CGG). 4 Bentuk pengulangan kodon CGG : a.Normal : 29-31 pengulangan b.Intermediate : 40-55 pengulangan c.Premutation : 55-200 pengulangan d.Full mutation : >200 pengulangan 2.Klasifikasi : a. Fragile X syndrome (FXS) : merupakan penyebab paling umum dari gangguan mental dan autis. b.Fragile X associated Tremor/ Ataxia Syndrome (FXTAS) : sebuah kondisi yang mempengaruhi keseibangan, tremor, dan daya ingat. c.Fragile X associated Primary Ovarian Insufficiency(FXPOI) : adanya masalah pada fungsi ovarium yang bisa menyebabkan infertility dan menopause lebih awal. 3. Epidemiologi Perempuan : 1 dari 8000 Laki-laki : 1 dari 1550 4.Etiologi Kelainan genetic yang disebabkan oleh mutasi dari gen FMR1 pada kromosom X. FMR1 Gen yang bertanggung jawab untuk produksi protein yang disebut FMRP. Normalnya mengandung 6-55 pengulangan kodon CGG Pada fragile X syndrome, alelnya memiliki> 230 pengulangan kodon CGG Kelebihan pengulangan CGG akan menyebabkan metilasi sehingga FMRP (FMR1 protein ) tidak teraktivasi. Gen FMR1 terletak di lengan (q) panjang kromosom X pada posisi 27,3.

Fragile X Syndrome

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fragile X Syndrome

FRAGILE X SYNDROME

A. FRAGILE X SYNDROME1. Definisi

Sindrom yang terkait dengan X yang berhubungan dengan sisi fragile dari lengan panjang kromosom X

Prototype disease dimana terjadinya mutasi yang dikarakteristikan dengan adanya pengulangan urutan 3 nukleotida (CGG).

4 Bentuk pengulangan kodon CGG :a. Normal : 29-31 pengulanganb. Intermediate : 40-55 pengulanganc. Premutation : 55-200 pengulangand. Full mutation : >200 pengulangan

2. Klasifikasi :a. Fragile X syndrome (FXS) : merupakan penyebab paling umum dari gangguan mental dan autis.b. Fragile X associated Tremor/ Ataxia Syndrome (FXTAS) : sebuah kondisi yang mempengaruhi

keseibangan, tremor, dan daya ingat.c. Fragile X associated Primary Ovarian Insufficiency(FXPOI) : adanya masalah pada fungsi

ovarium yang bisa menyebabkan infertility dan menopause lebih awal.3. Epidemiologi

Perempuan : 1 dari 8000 Laki-laki : 1 dari 1550

4. Etiologi Kelainan genetic yang disebabkan oleh mutasi dari gen FMR1 pada kromosom X.

FMR1 Gen yang bertanggung jawab untuk produksi protein yang disebut FMRP. Normalnya mengandung 6-55 pengulangan kodon CGG Pada fragile X syndrome, alelnya memiliki> 230 pengulangan kodon CGG Kelebihan pengulangan CGG akan menyebabkan metilasi sehingga FMRP (FMR1

protein ) tidak teraktivasi. Gen FMR1 terletak di lengan (q) panjang kromosom X pada posisi 27,3.

FMRP Protein ini terdapat pada jaringan, terutama di otak dan testis. Di otak,FMRP memainkan peran dalam perkembangan koneksi antara sel-sel saraf

(sinaps), di mana terjadinya komunikasi sel-ke-sel. FMRP dapat membantu mengatur plastisitas sinaptik, yang penting untuk

pembelajaran dan memori.

Page 2: Fragile X Syndrome

Meregulasi sejumlah mRNA yang penting untuk fungsi saraf Kurangnya FMRP mengakibatkan Fragile X syndrome

5. Diagnosis Anamnesis Physical Examination Cytogenic analysis (direct gene diagnosis ) dengan mengkultur sel pada kultur folat deficient

untuk melihat kromosom x yang rusak (fragile) pada lengan panjang kromosom x. Analisis sejumlah pengulangan CGG dan status metilasinya menggunakan restriction

endonuclease digestion dan Southern blot analysis.6. Pathogenesis

Mutilasi FMR1 ↓

Kelebihan pengulangan kodon CGG ↓Metilasi DNA

↓ Tidak adanya ekspresi FMRP

↓ Kromosom X fragile

↓ Fungsi sel saraf terganggu

↓ Clinical manifestation

7. Clinical Manifestationa. Physical

Macroorchidism (large testis) Elongated face Masalah pada connective tissue

Biasanya masalah ini tidak muncul sampai setelah masa pubertas

b. Cognitive development Cognitive development didefinisikan sebagai pemikiran, pemecahan masalah,

pemahaman konsep, pengolahan informasi dan inteljen secara keseluruhan. Banyak orang dengan fragile X syndrome memiliki beberapa kelemahan kognitif.

Attention disorder IQ dibawah rata-rata

- Mild : IQ 55-69- Moderate : IQ 40-54- Severe : IQ 25-39- Profound : IQ < 25

Sulit beradaptasi Gangguan fungsi kecerdasan

c. Behavioral Memiliki good sense of humor Menikmati lelucon dan situasi yang lucu Distractible dan impulsive dengan gejala ADHD Rasa malu, kecemasan, depresi dan kesulitan dengan kontak social

Page 3: Fragile X Syndrome

d. Sensory Hipoaurosal/Hiperaurosal Tidak bisa focus Hiperaktif Masalah koordinasi dan keseimbangan

e. Speech dan Language Berbicara kurang jelas Kesulitan dalam menerima dan memproses informasi

f. Motor Skill Flat feet dan hyperextensible joints, menyebabkan kejanggalan dalam motor movement

g. Living skills Tidur

- Karena hiperaurosal, mereka sulit untuk tenang (gelisah)- Pada sebagian penderita fragile X syndrome memiliki “internal alarm clocks”, sehingga

mereka bangun lebih cepat. Makanan

- Sulitnya menghisap/ menyedot susu karena lemahnya oral motor- Mereka sering mengisi mulut mereka dengan makanan yang terlalu banyak, karena

mereka tidak cukup menerima oral sensation sebelum mereka siap untuk muntah/tersedak.

- Lebih suka makanan yang lembek. Berpakaian

-Kesulitan dalam berpakaian, karena bermasalah dengan muscle tone8. Treatment

Sampai saat ini belum ada obat untuk fragile x syndrome, yang ada hanya beberapa cara untuk membantu meminimalisasi gejala-gejalanya, diantaranya :a. Education optionb. Therapeutic option

Speech and language therapistUntuk memperbaiki pengucapan kata dan kalimat, memelankan berbicara, dan menggunakan bahasa dengan lebih efektif.

Occupation therapistUntuk menemukan cara menyelesaikan tugas dan kondisi-kondisi untuk mencocokan kebutuhan personal dan kemampuannya.

Physical therapistMembuat aktivitas dan latihan untuk membangun motor control dan memperbaiki postur serta keseimbangan.

Behavioral therapistUntuk mengidentifikasi kenapa anak berperilaku negative dan mencari cara untuk mencegah keadaan sulit dan mengajarkan anak untuk mengatasi kesulitan.