Upload
sandra-megantara
View
220
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Fotoluminensi
Citation preview
FOTOLUMINENSI Fluoresensi & Fosforesensi
Oleh : Sandra Megantara
Diagram Fotoluminensi
Fluoresensi (F)
Pemancaran sinar dari
S1 S0 Waktunya amat singkat (10-8)
detik
Jika eksitasi dihentikan,
fluoresensi terhenti
Emisi foton sama nilainya dengan
energi yang diserap oleh suatu
molekul.
Fosforesensi (P)
Peroses sutu molekul
melangsungkan suatu transisi
(emisi) dari tingkat triplet ke
tingkat dasar.
Pemancaran sinar dari T1 S0 Waktunya lebih lama (10-4 detik)
Jika eksitasi dihentikan,
fosforisensi masih dapat
berlangsung
Flouresensi lebih banyak terjadi pada :
Transisi elektron * dari pada n* karena :
Absorptivitas molar transisi * jauh lebih besar (100-1000 kali) dari transisi n*.
Umur eksitasi * lebih pendek (10-9 detik) dari pada n * (10-7 detik) sehingga tetapan laju flouresensi Kf transisi * lebih besar dari pada n*.
Tetapan laju Lintasan Antar Sistem KLAS pada * lebih kecil dari n*, karena energi yang diperlukan untuk pembalikan arah spin pada * jauh lebih besar dari pada n*.
Hubungan Struktur Molekul dan Fluoresensi
Kekakuan struktur (structural rigidity) Struktur yang rigid (kaku) mempunyai
intensitas fluoresensi yang tinggi
Struktur molekul yang mempunyai ikatan rangkap mempunyai sifat fluoresensi karena strukturnya kaku dan planar.
Adanya -CH2- pada fluoren menyebabkan strukturnya lebih kaku sehingga intensitas flluoresensi fluoren lebih tinggi dari bifenil
EDG (OH-, -NH2, -OCH3) yang terikat pada sistem dapat menaikkan intensitas
fluoresensi
EWG (NO2, Br, I, CN, COOH) dapat menurunkan bahkan menghilangkan sifat
fluoresensi
Penambahan ikatan rangkap (aromatik polisiklik) dapat menaikkan fluoresensi
Flouren Bifenil