53

Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mari bersama kita membangun rumah ide manajemen bisnis di FMPM. Hubungi 021 7511126 ext 8863/8864

Citation preview

Page 1: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi
Page 2: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Vol. XXIV | 01 | Januari - Februari 2010content

48

62

54

BUSINESS PROCCESS[Jangan] Mengecat LangitMenjadi Inovator Pengubah Dunia

MARKETINGMobile MarketingBisnis di Segenggam Tangan

Web Generasi DuaRagam Pemasaran Tak Kenal Batas

68

76

FINANCE & INVESTMENTThe Rise and Fall of the AirlinesPerkembangan sebuah bisnis, tak boleh lepas dari perkembangan sebuah zaman dan teknologi di dalamnya. Dua maskapai penerbangan besar internasional, British Airways dan Tiger Airways, membuktikan kenyataan teori itu. Dari sudut finance and investment, apa yang bisa kita pelajari dari pesatnya perkembangan maskapai penerbangan Singapura dan jatuhnya maskapai penerbangan kawakan milik Inggris itu?

Corporate GovernanceJamu Manjur Awet Muda PerusahaanBila ada jamu manjur yang dapat membuat perusahaan awet muda, ia adalah good corporate governance (GCG). GCG menciptakan landasan yang kuat untuk mencapai kelanggengan perusahaan. Corporate governance atau tata kelola korporasi bisa diibaratkan seekor gajah. Ukurannya yang besar, menunjukkan sesuatu yang penting. Namun karena besar, gajah cenderung lamban. Demikian pula dengan upaya menerapkan GCG di Indonesia.

82

88

TALENT & BEHAVIOURInvestasi Modal Sosial?Memaksimalkan Intangible Profit Perusahaan

Psikologi OnlineRelasi Sosial Era Facebook

> department

02040608081012

141696

100102104105

COnTEnT EDITOR’S nOTEFROM READERSIn ThE hISTORySKETChInSIGhT ThE BOOKESSEnCE

TEChnO & InnOvATIOnBIZPEDIAnEW vEnTuREThE MAnAGERTuRnInG POInTCOMMunITy BRIGhTnESSnExT EDITIOn

> regular

Vol. XXIV | 01 | Januari - Februari 2010

content

SPOTLIGHT Tsunami Jejaring di SosialMengapa Pasar Lebih Berisikodan BerpeluangDalam dinamika pasar finansial, proses pengambilan keputusan berdasarkan opini orang banyak diyakini memberikan hasil yang baik dan akurat. Dalam kenyataannya tak selalu demikian.

18

34 POINT OF VIEWRecovery AnTAM 2010 Komitmen pada Reputasi, Corporate Governance, dan CSRSetelah mengalami penurunan selama tahun 2009 sebagai akibat efek krisis global, industri pertambangan diproyeksikan akan mulai ‘recovery’ pada 2010. Apa saja yang akan dilakukan PT Aneka Tambang Tbk dalam menghadapi proses recovery tersebut?

40 CLOSER WITHAlwin Syah LoebisSetelah 20 Tahun MengabdiSetelah satu dasawarsa PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dipimpin Dedi Aditya Sumanagara, pemegang saham akhirnya menyetujui penunjukkan direktur utama baru perseroan. Alwin Syah Loebis yang sebelumnya menjabat direktur operasi naik kelas menjadi dirut Antam.

28 FEATURE7C for ConnectivityShepard Fairey membuat poster itu di tahun 2008. Sebuah siluet wajah yang kemudian turut membangun imaji tentang seseorang yang menawarkan harapan di tengah kesumpekan politik. Namun, sesungguhnya Internet-lah yang membuat poster itu menyebar ke seluruh penjuru dunia. Poster itupun segera menghubungkan antarmanusia. Poster yang menciptakan ikon yang sedikit banyak, dan diakui ataupun tidak, membantu Barrack Obama mengubah sejarah.

> headline STRATEGy Memetakan KecemasanIndonesia dalam CAFTAMemasuki tahun 2010, ada kegaduhan di ruang publik kita, selain hiruk pikuk kasus Bank Centur y. Isu mengenai pemberlakukan CAFTA (China – ASEAN Free Trade Area) per 1 Januari 2010 menjadi perhatian kita semua, terutama para pelaku usaha di sektor manufaktur.

42

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 20102 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 3

Page 3: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

editor’snote

Connectivity dalam format baru

Di depan Anda, tersaji Forum Manajemen Prasetiya Mulya dengan format baru.

Tentu, tak hanya fisik artinya. Ia membawa roh baru dengan kelahiran rubrik-rubrik anyar, yang diharapkan melengkapi forum diskusi antar-akademisi dan praktisi manajemen.

Rubrik-rubrik baru itu adalah In the History, yang menggarisbawahi fenomena aktual dalam perspektif peristiwa sejarah dunia bisnis; Sketch, yang menggambar secara parodikal sebuah peristiwa fenomenal-aktual dalam dunia ekonomi; Bizpedia, yang mencatat peristilahan manajemen aktual; Insight the Book, yang mengupas intisari segar wacana manajemen dalam dunia perbukuan; dan Essence, yang tak mau terlambat mencatat esensi di balik sebuah peristiwa atau fenomena dunia manajemen aktual.

Namun demikian, roh baru itu tetap dilengkapi dengan wacana-wacana segar berkonsep lama. Topik-topik menarik dari rubrikasi tetap majalah ini terus mewarnai khazanah inspirasi Anda dalam berbisnis. Di Spotlight, kita diajak untuk

melihat bagaimana jejaring sosial menjadi “tsunami” tersendiri bagi keputusan krusial suatu pertimbangan finansial. Di bagian Strategy, kita diajak untuk mencermati posisi Indonesia dalam CAFTA. Di Business Process, kita diundang untuk menjadi inovator pengubah dunia, tanpa menjadi pengecat langit. Di rubrik Marketing, tersaji salah satu fenomena pemasaran yang tak lagi menuntut mutlak face to face dengan calon pelanggan. Tapi cukup dengan menggengam perangkat berteknologi web generasi dua. Anda juga perlu melengkapi wawasan teknologi W2.0 dengan mencermati satu artikel di rubrik Talent & Behaviour, yang mengupas tuntas bagaimana “psikologi baru“ muncul dalam dunia online.

Di balik meja redaksi, terselip asa agar majalah ini semakin membumi mengunjungi setiap rumah diskusi ide Anda, para akademisi dan praktisi bisnis. Selamat membaca!

Redaksi

SIDAnG REDAKSIPemimpin umum: Prof. Sammy Kristamuljana, Ph.DWakil Pemimpin umum: Prof. Dr. Andreas Budihardjo Sidang Redaksi: Dwi Sosronegoro, MPsi; Hendro Adiarso, MBA; Istijanto, MM, MCom; Juliati T. Gunadi, MBA; J. Bely Utarja MBA; Paul Oppusunggu, MM; Teguh Endaryono, MM

EDITORIALPemimpin Redaksi: Eko Yulianto NapitupuluRedaktur Departemen: Gloria Natalina, MPsiRedaktur Tamu headline: Hr. Maryono, SS, BATRedaktur Tamu Regular: M. Setiawan KusmulyonoDesainer Grafis: N.E. Wijaya - agrasandhya studio

PEnERBIT

Jl. TB Simatupang, Cilandak Barat, Jakarta 12430

TATA uSAhAKepala Tata usaha: M. Anwar Sirkulasi & Promosi: Rahmat HidayatPercetakan: PT Penebar Swadaya (Seluruh materi majalah di luar tanggung jawab percetakaan)

EDITORIAL, LAnGGAnAn, PROMOSIPMBS Publishing Telp. (021) 750 0463 ext.: 8863, 8864. Fax (021) 750 0460Website: www.penerbit.pmbs.ac.id, E-mail: [email protected]

FORUM MANAJEMEN PRASETIYA MULYA terbit perdana pada tahun 1986, merupakan ruang publik untuk berbagi gagasan dan pengalaman antar-komunitas akademisi, praktisi, dan peminat manajemen bisnis. Arah editorial FMPM adalah mengusung semangat pembelajaran melalui tulisan-tulisan berisi gagasan terkini, inspiratif, dan berdampak konkret untuk kemajuan khazanah ilmu manajemen dan keberlangsungan organisasi bisnis global. Redaksi akan menyunting semua artikel yang masuk.

Berdayakan Kemampuan Manajemen Andadengan

Sajian artikel manajemenyang berbobot, aktual, dan komprehensif sebagai jembatan antara teori dan praktis

Nama : ...................................................................................................................................Alamat : ................................................................................................................................. ................................................................................................................................... .................................................................................................................................Telepon : Rumah:............................................................................................................. Kantor:............................................................................................................. Mobile:............................................................................................................. Fax :.............................................................................................................

SayainginberlanggananForumManajemenPrasetiyaMulyauntuk6terbitan(1tahun)mulaiFMPMNo.:...............................................................

PembayaranmelaluitransferkeBCAcabangWismaGKBISudirmana/nYayasanPrasetiyaMulyaNo.Rekening0063083639

FotocopyformulirbesertabuktitransferatauStrukATM,kirimmelaluifaxke(021)7500460

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 20104

Page 4: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Mari Berbagi Gagasan

Redaksi Forum Manajemen Prasetiya Mulya mengundang Anda untuk berbagi gagasan segar dan inspiratif seputar manajemen bisnis di lembar-lembar

majalah ini. Kami telah menyediakan ruang publik bagi tulisan Anda dalam rubrik-rubrik tetap untuk tulisan feature ilmiah populer (Rubrik Department), feature tematis (Rubrik Headline), dan feature populer (Rubrik Regular).

Alternatif Tema Rubrik HeadlineTiga Edisi Mendatang: Maret-Juni 2010·Asean-China Free Trade Area·“Communomics”·A New Framework for Business Models·The Power of Entrepreneurial Passion·…Dan, tema-tema usulan dari Anda

Rubrik Department Ruang publik terbesar adalah Rubrik Department, kuotanya hingga 60 % dari seluruh isi majalah. Di rubrik ini, Anda dipersilakan menentukan tema artikel sesuai fokus terkini Anda. Tema artikel tidak perlu terkait dengan tema terbitan.

Arah tulisan : Inspirasi untuk manajemen bisnis. Gagasan baru atau kajian atas fenomena dan implikasi bisnisnya.Gaya tulisan : Feature ilmiah populerPanjang tulisan : 8.000-9.500 character no-space/ 4-6 hlm/ 1 spasi, 12 times romans

Rubrik RegularMeliputi 10 rubrik, ruang publik ini selalu muncul di setiap terbitan dan siap menerima artikel-artikel populer karya Anda. Tema bebas, sesuai fokus terkini Anda.

Arah tulisan : Inspirasi untuk manajemen bisnis. Gaya tulisan : Feature populerPanjang tulisan : 2.000-3.000 character no-space/

2-3 hlm/ 1 spasi, 12 times romansAlamat kirim : [email protected]

Deadline : Senin 8 Maret 2010Deadline : Senin 5 April 2010

Harapan redaksi, gagasan inspiratif dan konkret yang diusung Anda akan menjadi kontribusi intelektual berharga bagi pembaca di komunitas akademisi dan praktisi manajemen bisnis. Terima kasih atas perhatian Anda bagi penerbitan majalah ini. Dan, atas semangat menulis Anda!

Redaksi

fromreaders

NOVEMBER-DESEMBER 2009 Edisi Khusus ini mengusung tema Increasing Human Capital Competitiveness. Artikel-artikelnya telah disunting ke arah gaya bahasa ilmiah populer dan ditempatkan dalam rubrik-rubrik populer dan ilmiah populer. Pengembangan rubrikasi dan penyempurnaan desain majalah ini memunculkan tanggapan dari dua pembaca. Terima kasih atas apresiasi dua penulis email ini.

Redaksi mempersilakan Anda untuk berbagai opini atas artikel-artikel yang dimuat pada edisi Januari-Februari 2010. Cantumkan nama, alamat, nomor telepon. Surat akan disunting demi kejelasan dan ruang yang tersedia. Email Redaksi: [email protected].

Gagasan CommunomicsSaya baru selesai membaca Forum Manajemen Prasetiya Mulya (FMPM) edisi terbaru. Semua saya baca sampai habis. Saya menyambut baik hadirnya edisi terbaru tersebut. Luar biasa, format, gaya penulisan, dan isinya benar-benar fresh. Pada halaman akhir, saya melihat temauntuk edisi Januari-Februari, yaitu: Connectivity. Kebetulan sekali, karena Kompetisi TechnoBiz yang saya gelar untuk mahasiswa angkatan 2009 bertema Communomics. Tema ini diilhami oleh maraknya aktivitas ekonomi karena adanya komunitas yang dibangun menggunakan tool IT. Misalkan Kaskus, Facebook, Youtube, Google, dll. Para mahasiswa tersebut saya minta membuat web dengan konsep Communomics. Hasilnya, ada 13 finalis

yang tampil di Entrepreneur Day S1 Bisnis Prasetiya Mulya Business School, 29-30 Januari 2010. Saya juga akan mendorongbeberapa mahasiswa untuk menulis artikel-artikel tentang Communomics dengan gaya penulisan yang kira-kira sesuai dengan FMPM gaya baru. Siapa tahu, bisa berguna. Terima kasih.

Eko SuhartantoPengajar - Jakarta Selatan

Tersedia di SurabayaSaya telah menerima Majalah Forum Manajemen Prasetiya Mulya (FMPM) saat ada kesempatan pulang ke Surabaya, 21 Desember 2009 yang lalu. Terima kasih untuk itu. Di Gramedia Surabaya ternyata juga menjual FMPM dalam jumlah terbatas. Ada beberapa teman membeli majalah tersebut. Saya sudah mendapat tugas baru di Singapore. Saya akan tinggal beberapa waktu di sana. Dan tentu saja setiap tugas baru memberi banyak gagasan bagi saya untuk menulis. Apabila diperkenankan, saya akan kontribusikan gagasan tersebut untuk FMPM.

Ign Heri S. WangsaPelanggan, Singapore

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 20106

Page 5: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

i n T H EHISTORY

S K E T C H

Manajemen sebagai praksis sudah ada berabad-abad lamanya. Pembangunan Piramida di Mesir misalnya, tak mungkin terwujud tanpa manajemen. Ilmu manajemen diteorikan setelahnya. Beberapa tulisan

tua, yang bisa dikategorikan sebagai dasar bagi teori manajemen aktual antara lain:

AbAD kE-6 SM The Art of WarDitulis oleh seorang China bernama Sun Tzu pada abad ke-6 SM. Buku yang merupakan strategi militer ini, dikategorikan sebagai tulisan manajemen karena merekomendasikan cara bagaimana menjadi sadar dan bertindak berdasarkan kekuatan dan kelemahan dari baik seorang manajer organisasi dan manager musuh.

1513 The PrinceDengan dasar keyakinan bahwa manusia bertindak karena dimotivasi oleh kepentingan diri sendiri (self-interest), Niccolò Machiavelli menulis The Prince pada tahun 1513 sebagai nasihat untuk kepemimpinan Florence, Italia. Machiavelli merekomendasikan agar para pemimpin menggunakan rasa takut—bukan kebencian—untuk mengendalikan kontrol.

1776 The Wealth of Nations Ditulis pada tahun 1776 oleh Adam Smith, seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia. The Wealth of Nations berpendapat bahwa efisiensi kerja organisasi bisa dicapai dengan tenaga kerja terspesialisasi.

AbAD 19 Pada akhir abad 19, ekonom marjinal Alfred Marshall (1842 - 1924), Léon Walras (1834 - 1910), dan lainnya memperkenalkan lapisan baru kompleksitas pada dasar-dasar teoritis manajemen. Joseph Wharton menawarkan tingkat tersier pertama kursus dalam manajemen di 1881.

Sun Tzu, Machiavelli, Adam Smith

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 20108

Tukang Ndesain
Sticky Note
ERA CAFTA di FA udah ada yg di pdf blm
Page 6: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

bagi konsumen yaitu kecepatan, keramahan, kejujuran, ketergantungan, kenyamanan, citra, layanan, inovasi dan salesman.  Tawaran ini harus dihargai sesuai dengan konsumen yang dibidik.

kebebasan MemilihMungkin ada pembaca yang bertanya, kalau semua tawaran diberikan dan serba baik, bukankah harga jadi mahal? Memang benar. Lalu bagaimana menghindari penolakan pembelian dari konsumen karena alasan harga mahal? Di bab 6, buku ini menyarankan pemakaian pilihan (option). Konsumen diberi kebebasan memilih tawaran atau paket yang diinginkan. Tak lain ini menganut prinsip yang logis, “ada harga ada rupa”. Selanjutnya pemasar perlu mengomunikasikan nilai dari tawaran tersebut. Kalau hal ini dilakukan, konsumen tidak keberatan membayar lebih mahal sejalan nilai yang diperoleh. Pemasar pun menjadi PD memasang harga sesuai nilai yang ditawarkan. 

Secara keseluruhan buku berisi 10 bab ini sangat berguna. Bukan hanya karena buku yang membahas masalah harga cukup langka, namun buku ini mampu membuka wawasan pemasar yang seringkali hanya berorientasi pada “senjata” harga murah. Kalau sudah demikian, pemasar harus PD untuk menjual dengan harga lebih tinggi seperti sub judul buku ini, how to command higher prices for your products and services.

Judul buku: Pricing For Profit: How to Command Higher Prices for Your Products and ServicesPenulis: Dale FurtwenglerPenerbit: Amacom, 2010Tebal: xii + 217 halaman

Koleksi Terbaru Perpustakaan Prasetiya Mulya Business School.

i n s i g h tTHE BOOK

IstijantoPengajar Prasetiya Mulya Business School & penulis buku “Marketing For Everyone”

i n s i g h tTHE BOOK

Tak pelak lagi, perang harga akan terjadi. Beginilah potret yang seringkali terjadi di

suatu industri. Padahal, sejatinya price war bukanlah kondisi yang diminati para pemain. Bukan hanya laba perusahaan yang menipis tetapi perang harga melukai banyak pihak.

Harga Murah, Risiko MahalBuku “Pricing for Profit” mencoba mengangkat fenomena ini. Buku ini mencoba menawarkan alternatif di luar harga murah. Harga murah dipandang merugikan banyak pihak. Mengapa? Karena kalau ditelusuri, ujung-ujungnya harga murah meletakkan beban di banyak pihak. Buku ini mencontohkan WalMart yang terkenal sebagai hypermarket berharga murah. WalMart membebankan beban murahnya ke banyak pihak. WalMart menggaji karyawan dengan rendah dan mempekerjakan mereka dengan waktu berlebihan. Apa dampaknya? Secara makro, para karyawan menjadi terbatas daya belinya. WalMart juga menyebabkan bisnis lain terpukul. 

Pemasok WalMart juga terkena dampaknya sehingga mereka harus menekan biaya. Akibat lebih jauh investasi melambat dan ujung-ujung pertumbuhan ekonomi menurun. Sang penulis, Dale Furtwengler, memakai ungkapan “high cost of low price” untuk melukiskan efek buruk harga murah.

Mutu, bukan HargaSebenarnya, konsumen sendiri tidak menginginkan harga murah. “Buyers value other aspects of the offerings more than they value low prices” (halaman 23). Memang, konsumen sebenarnya mencari nilai atau value dalam pembeliannya. Jika demikian, pemasar harus menawarkan nilai, bukan sekedar harga murah. Yang menjadi masalah, banyak pemasar tidak percaya diri (PD) dengan tawarannya. Mengapa ini terjadi? Dale memberi alasan karena pemasar tidak tahu bagaimana mengonversikan nilai tawarannya dalam satuan uang. Buku ini memberi contoh matematik cara mengangkakan (quantify) nilai tawaran kita. Dibahas adanya sembilan nilai yang berharga

Di tengah persaingan yang ketat, harga seringkali digunakan sebagai senjata pamungkas untuk menekuk pesaing. upaya satu pemain yang mencoba dengan harga murah akan memancing pemain lain untuk mengikuti. namun, siapa bilang harga murah selalu menguntungkan?

Menjual dengan

Harga Lebih Oleh: Istijanto

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201010 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 11

Page 7: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Bila kita bisa menguasai negara atau kota dalam keadaan tanpa pertempuran maka kemampuan produktif dari kota berada dalam tahap terakhir untuk dilanjutkan ke taraf berikutnya. Filsafat Timur ini memandang kehidupan sebagai yang terpenting. Kehidupan adalah awal dari semua, bukan kematian. Kehidupan dan melanjutkan kehidupan.

Inspirasi kita dapat diambil dari John Wiley, dalam buku Beyond Strategy: The Leader’s Role in Successful Implementation. Ia menilai bahwa strategi seni tertinggi berkompetisi sekarang ini sudah dikembalikan ke level manajer yang menjalankan bisnis secara langsung, bukan lagi melulu dimiliki para pemikir atau perencana.

Buku lain, Can Changer Game. Leafley, yang diminta P&G dalam keadaan sulit berhasil menjadi pengubah aturan main dengan mengedepankan semangat inovasi. Beliau tidak pernah berpikir menjadi CEO, beliau hanya mau menjadi guru. Lafley adalah unlike CEO. Orang-orang seperti Lafley tidak pernah membuat janji berlebihan, tapi juga tak pernah akan percaya pada ‘vision’ tak pasti. Dalam sebuah rapat, Lafley lebih banyak mendengar daripada bicara. Dengan kata lain, orang yang tak pernah tertarik pada bisnis sekalipun, bisa menjadi seorang penyumbang bagi terciptanya sebuah bisnis yang besar. Jadi, bisnis itu untuk kehidupan, bukan kehidupan untuk sebuah bisnis. Itulah profetisme dalam sekolah bisnis.

Sammy KristamuljanaGuru Besar Manajemen Stratejik, Ketua Prasetiya Mulya Business School”

ESSEnCEESSEnCE

Kalau melacak sejarah, Prasetiya Mulya Business School (PMBS) misalnya atau beberapa sekolah

bisnis tertentu, didirikan sebagai karya bakti para pengusaha untuk mencerdaskan pendidikan bangsa dan memasyarakatkan bisnis itu sendiri. Karena dua misi itu, tak cukup sebuah idealisme didorong hanya oleh semangat bisnis.

Membuka DiriSekolah bisnis dan bisnis sendiri harus menjadi beyond business. Artinya, kita tak boleh tertutup. Semua bentuk usaha harus melampaui usaha itu sendiri. Demikian dalam sebuah pendalaman ilmu. Sebuah ilmu harus membuka diri pada ilmu lain, yang bisa menyenangkan dan menjadikannya lebih baik lagi. Sebuah sekolah bisnis misalnya, harus membuka diri pada kekuatan sosial dan sekolah bisnis lain.

Melampaui batas Profit Semata Bisnis juga harus beyond success. Sukses sering dikaitkan dengan profit. Padahal sukses sendiri melampaui materi dan sejenisnya. Profit yang diorientasikan (profit oriented) sebuah bisnis sering justru

menimbulkan penderitaan, atau lebih tepatnya menjadi sebab penderitaan. Pasalnya, laba sering menjadi motor kuat bagi tindakan eksploitatif. Di situ sumber daya manusia sering menjadi korbannya.

Maka, pengertian human capital yang pendekatannya profit oriented sering menyesatkan, kalau tak boleh dikatakan merendahkan martabat. Kata human capital di situ mengandung eksploitasi pada sumber daya manusia lain. Manusia adalah modal keberuntungan bagi bisnis, maka harus menjadi mesin pencetak uang, penghasil laba sebesar-besarnya. Karena itu, arti sukses harus melampaui batasan profit semata. Corporate Social Responsibility yang dijalankan dengan baik, bisa menjadi dasar bagi peningkatan kesejahteraan hidup orang banyak di seputar bisnis kita. Hal lain, isu lingkungan hidup bisa menyadarkan kita akan pentingnya pewarisan planet ini bagi yang hidup dan kehidupan yang lain di masa depan. Jadi, beyond success harus meloncat sejauh itu; menyatakan dan menghidupkan sebuah Good Corporate Governance yang handal dan memiliki Corporate Social Responsibility yang tinggi.

bisnis yang MengglobalKetika bisnis itu dicipta atau diinisiasi di Indonesia, ia harus menjadi beyond Indonesia. Bisnis itu adalah sesuatu yang mengglobal. Indonesia bisa dikatakan belum lama mengenal bisnis dan sikap

tertutup dari dunia luar hanya justru akan membahayakan. Sebab, ketika rasa kebangsaan menjadi nasionalisme sempit, ia sering menindas keberagaman dan menuntut keseragaman. Sepertinya ini menjadi sangat relevan saat ini, karena membuka diri pada persaingan internasional berarti menguji kemampuan kita dan belajar menyatakan diri bahwa kita mampu berada di posisi sejajar dengan mereka yang berkiprah demi baiknya dunia ini. Ini hanya bisa terjadi kalau daya dan cara pikir kita keluar dari jebakan-jebakan batas yang sempit. Batas tentu saja tetap ada, tetapi itu tak boleh menghalangi keberadaan kita di dunia global.

Bisnis sekolah harus mampu menciptakan praktik-prakti terbaik dari sekolah bisnis, dari sebuah studi bisnis. Sekolah itu sendiri harus menciptakan karyawan dan mahasiswa-mahasiswi praktisi terbaik manajemen.

Menjadi Penyumbang besarSeni perang Tzu menganjurkan kita untuk memiliki daya saing setinggi-tingginya melalui strategi. Di saat bersamaan, salah satu buku klasik manajemen itu mewajibkan kita memiliki sifat kemanusiaan yang besar dalam berkompetisi. Contohnya seni berkompetisi dalam perang, ketika seorang manajer mampu mengalahkan musuh dengan tanpa bertempur, tanpa pertumpahan darah.

Sebuah sekolah bisnis, atau bisnis itu sendiri, harus memiliki roh yang menyemangati untuk melampaui arti semata sebuah bisnis. Bisnis itu harus beyond business, beyond success, dan beyond Indonesia.

Profetisme SekolahBisnis Oleh: Sammy Kristamuljana

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201012 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 13

Page 8: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Rame-rame banting HargaKeramaian dalam pasar ini sangat terasa ketika ada yang lazim terjadi di pasar-pasar tradisional, yaitu perang tarif. Para pedagang saling bersahut-sahutan menawarkan dagangannya, yang setiap penawaran selalu menyatakan produknya terbaik, yang dilengkapi dengan layanan plus-plus. Perang tarif di pasar provider seluler sekarang ini memang sudah sangat ketat, hingga angka tarif yang diiklankan sering tak masuk akal. Bahkan, beberapa provider sampai menawarkan tarif pulsa hingga mencapai angka 0,00… per detik. Pasar kompetisi seluler, kini juga diramaikan dengan persaingan langsung antara GSM dan CDMA. 

Di satu sisi, dari pihak konsumen hal itu bisa jadi menguntungkan, karena konsumen semakin punya banyak pilihan. Namun di sisi lain, di pihak perusahaan provider, persaingan tarif ini membuat pekerjaan semakin berganda, khususnya pada divisi keuangan yang mengelola pendapatan yang nilainya Rp 0,00….

Permainan Billing SystemAkan tetapi, jika dilihat dari sudut pandang teknologi, keberanian perang tarif yang dilakukan hingga angka desimal itu menunjukkan kehandalan sistem billing perusahaan dalam strategi bersaing dengan provider lain. Ketika sebuah perusahaan mengeluarkan produk-produk baru dengan tarif baru, saat itulah sistem billing menyesuaikan, mulai dari tarif ratusan ribu, hingga tarif nol koma rupiah. Sistem billing yang terintegrasi baik dengan strategi perusahaan, akan mendukung reputasi perusahaan di mata konsumen terhadap janji tarif yang diberikan.

Teknologi sistem billing yang semakin berkembang, tidak hanya

memudahkan perusahaan untuk mendesain strategi, melainkan juga membantu perusahaan dalam pengelolaan sistem informasi akuntansi (Accounting Information System). Inovasi dalam sistem billing akan menjadi daya dukung bagi penguatan kontrol perusahaan, baik dalam internal control, general control, dan application control. Sistem billing yang baik akan meningkatkan keakuratan data dan informasi yang masuk dalam database perusahaan sehingga divisi-divisi lain di dalam perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih relevan.

Pencipta bisnis PerusahaanBerdasarkan penelitian di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan layanan internet via Right of Ways (ROW) jaringan listrik, billing system menciptakan bisnis perusahaan, bukan sebaliknya. Melalui pengembangan pada sistem billing, perusahaan dapat menawarkan diversifikasi produk yang lebih beragam. Pengembangan sistem billing sangat mengakomodasi perusahaan untuk dapat menciptakan portofolio-portofolio bisnis baru yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan.

Keuntungan dari penerapan sistem billing yang baik akan memberi keuntungan berlipat. Sistem billing pun tidak hanya diperlukan oleh industri telekomunikasi saja, melainkan perusahaan-perusahaan yang khususnya melakukan proses pengelolaan piutang dalam aktivitasnya. Kehandalan sistem billing akan membuat perusahaan menjadi lebih fleksibel dalam mengembangkan kompetensi utamanya dan meningkatkan kerja sama yang baik dengan pihak perbankan dan pemangku kepentingan lainnya. (MSK/ed.mry)

TECHnO innovation&

TECHnO innovation&

Maraknya pasar telepon seluler dewasa ini, menjadi ladang subur bagi

tumbuhnya provider-provider jaringan seluler. Saat ini, lebih dari 7 provider seluler meramaikan pasar pulsa nasional, baik dari provider berbasis GSM

maupun CDMA. Industri telekomunikasi nasional pun mulai mampu menarik investasi dari provider asing, mulai dari perusahaan berlambang angka sampai perusahaan telekomunikasi dari timur tengah.

Billing SystemKunci Persaingan Operator Seluler

Di banyak iklan beragam produk di pasaran, kita sering menjumpai perang persaingan harga yang kadang sering tak masuk akal. Sistem apa sebenarnya yang bekerja di balik semua itu?

Rame-rame banting harga

Persaingan yang tak masuk akal?

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201014 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 15

Page 9: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

BIZPEDIA

LEAdERSHIPOVERHAULLazim disebut turun mesin kepemimpinan. Kata ini berarti upaya memberikan kesempatan mengambil alih kepemimpinan kepada generasi berikutnya di dalam perusahaan. Langkah ini termasuk revolusioner untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam waktu singkat.

MICROSITEPerkembangan IT yang begitu cepat mendorong tumbuhnya portofolio-portofolio bentuk situs baru untuk mendukung kinerja aktivitas bisnis. Salah satu situs tersebut bernama microsite, atau dikenal juga sebagai weblet atau minisite. Microsite bukanlah web-site, walaupun memiliki PHP, HTM, flash, dan URL spesifik tersendiri. Microsite umumnya ditujukan untuk melakukan branding atas suatu produk tertentu, tujuannya untuk mendiversifikasi strategi pemasaran perusahaan holding utamanya. Microsite juga digunakan untuk mengumpulkan data konsumen dan berfungsi sebagai advertorial dari produk yang dipromosikan.

Dikenal sebagai perwujudan Dewa Wisnu, kata Avatar saat ini digunakan untuk mengasosiasikan wujud personal seseorang di dalam dunia maya. Konsep Avatar digunakan sebagai personifikasi baik dalam dunia online maupun dunia game yang dapat didesain dalam 3 dimensi, untuk semakin menambah concrete experience dalam menjelajah jagat internet. Konsep Avatar dalam dunia online dipopulerkan oleh Neil Stephanson dalam novelnya (Snow Crash) di tahun 1992.

AVATAR

Gabungan dua kata, konsumsi dan komunitas. Teori Konsumunitas, diperkenalkan oleh Dr. Eka Ardianto & Prof. Agus W. Soehadi (keduanya pengajar dari Prasetiya Mulya Business School, Jakarta), adalah teori adalah teori tentang proses terbentuknya komunitas konsumen dari katalis komunitas (yang terdiri dari peran produsen, peran produk, peran konsumen dan peran merek). Setelah komunitas konsumen tersebut terbentuk, eksistensinya terwujud dalam aktivitas bisnis mereka yang berinteraksi dan memberikan kontribusinya pada masyarakat, produsen dan komunitas konsumen lainnya.

KONSUMUNITAS

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201016

Page 10: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Pagi-pagi itu, seperti biasa Anton sedang mempersiapkan aktivitas harian. Tiba-tiba,

tanpa peringatan, terjadi gempa dahsyat mengguncang hingga membuatnya terjatuh. Ia berusaha untuk bangkit dan dengan terhuyung-huyung akhirnya berhasil berlari keluar dari rumahnya. Di luar ia melihat para tetangganya berhamburan ke jalan dan tampak beberapa bangunan retak bahkan rubuh. Perlu beberapa saat untuk gempa tersebut akhirnya mereda.

Setelah agak tenang, Anton teringat peristiwa gempa yang menyebabkan tsunami di Aceh sekitar satu setengah tahun sebelumnya. “Bakal ada tsunami atau tidak ya?”, tanyanya kepada para tetangga di sekitar. “Tsunami? Wah betul, tsunami!”, beberapa tetangga dekatnya mulai bergegas berlari ke arah jalan utama. Orang-orang lain yang masih terdiam termasuk Anton tertegun, terheran-heran. Sebelum mereka sempat bertanya apakah hal tersebut benar, serombongan lain muncul melewati sambil berteriak “Tsunami! Tsunami!”. Melihat itu Anton segera mengajak istri dan anaknya semata wayang dan tanpa berpikir panjang bergegas ikut berlari. Di jalan utama mereka turut berebut naik kendaraan umum ke arah luar kota. Setelah akhirnya dapat menaiki salah satu kendaraan umum, kecemasan masih melanda pikiran Anton, ”Mudah-mudahan kendaraan ini cukup cepat untuk membawa menjauh dari tsunami.”

Seperti Anda ketahui, kenyataannya ternyata tidak terjadi tsunami. Kalau pun gempa tersebut menyebabkan tsunami, kota Yogyakarta berada di 110 meter di permukaan laut dan berjarak 25 kilometer dari laut. Lokasi yang aman terhadap terjadinya tsunami. Meskipun fakta ini diketahui oleh Anton sebagai orang Yogya, toh bila semua orang di sekitar berlari dengan wajah ketakutan dan panik sambil berteriak ”Tsunami! Tsunami!”, ia tidak mau mengambil risiko untuk tidak ikut berlari dan menjauh dari

kota. Setelah 15 menit di kendaraan, anaknya bertanya,”Tsunaminya mana pak?”. Dalam keadaan berdesak-desakan, Anton tidak langsung menjawab, dalam hati ia seperti disadarkan,”Apa yang saya lakukan di sini?”             

Saat ini, Anton selalu tertawa bila teringat peristiwa pengambilan keputusan yang tampak konyol tersebut. Terlebih karena ia ikut bertindak  irasional pada saat memiliki alasan untuk rasional. Ia heran mengapa dirinya mudah dipengaruhi oleh pendapat orang lain.

Aku Tahu yang kamu Pikir Aku Pikir...Beberapa bulan sebelumnya ia memiliki pengalaman yang hampir serupa dengan kejadian di atas. Waktu itu terjadi pencairan reksadana besar-besaran. Anton adalah seorang yang paham mengenai investasi. Ia tahu bahwa bila suku bunga naik, maka nilai pasar obligasi akan turun, sehingga nilai unit penyertaan reksadana yang didominasi obligasi pun akan turun. Meskipun penerapan marked to market baru dilakukan oleh sebagian reksadana pada waktu itu, ia telah mengantisipasi apabila Federal Reserve kembali menaikkan suku bunganya akan berdampak pada jatuhnya nilai obligasi di Indonesia. Menjelang akhir kuartal I 2005 itu ia sudah berhitung. Berdasarkan uji stres portofolio reksadana pendapatan tetap yang ia miliki terhadap kenaikan suku bunga, secara kasar ia menghitung dengan shock kenaikan 500 hingga 850 basis poin, nilai aset bersih yang ia miliki dapat turun antara 18% sampai 28%. Ia akhirnya mencairkan sebagian dari reksadana pendapatan tetapnya untuk dipindahkan ke reksadana saham.

Setelah waktu berjalan ia mendengar banyak kawannya daninvestor reksadana lainnya juga berpikir untuk mencairkan atau bahkan telah mencairkan reksadananya. Apalagi setelah kebijakan marked to market diwajibkan oleh Bapepam pada April 2005.

tsunami di jejaring sosialMengapa Pasar Lebih Berisikodan Berpeluang

spotlight

Dalam dinamika pasar finansial, proses pengambilan keputusan berdasarkan opini orang banyak diyakini memberikan hasil yang baik dan akurat. Dalam kenyataannya tak selalu demikian.

Oleh: J. Bely Utarja

spotlight

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201018 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 19

Page 11: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Ini menunjukkan bahwa pada umumnya keputusan yang diambil oleh seseorang tidak dilakukan dalam keadaan terisolasi.

Yang menarik dari kedua cerita di atas adalah perbedaan di antara keduanya. Pada cerita gempa, apa pun keputusan yang diambil tidak akan mempengaruhi terjadinya tsunami. Apakah orang-orang tersebut memutuskan untuk lari atau tetap diam di tempat, hal tersebut tidak menentukan kedatangan tsunami. Namun hal ini berbeda pada cerita kedua. Keputusan melakukan pencairan reksadana oleh para investor mempengaruhi harga di pasar. Semakin banyak yang melakukan pencairan, semakin tertekan harga di pasar. Investor yang terlambat ke luar dari pasar akan mendapati nilai investasinya tergerus parah. Tsunami benar terjadi. Bagi investor yang sedang memerlukan

dana dalam waktu dekat, melakukan pencairan lebih cepat adalah keputusan yang rasional.

Jejaring Risiko dan Jalan AbnormalKeputusan individu, seperti kita ketahui, umumnya tidak diambil secara terisolasi terhadap pendapat orang lain. Adalah hal yang wajar, dalam menghadapi ketidakpastian seseorang umumnya melihat apa yang diputuskan oleh orang lain. Ketika Anda ke luar kota dan hendak memilih di antara dua rumah makan tak dikenal di hadapan Anda, tentunya Anda akan lebih memilih rumah makan yang lebih ramai. Anda tidak pernah tahu bahwa gurame goreng favorit di rumah makan tersebut sebenarnya buatan rumah makan yang tidak kita pilih tadi.  

spotlight

Meskipun kenaikan suku bunga dan penerapan marked to market membuat nilai unit penyertaan jatuh, namun redemption besar-besaranlah yang menyebabkan dalamnya kejatuhan nilai aset bersih reksadana hingga sebesar 72% pada tahun 2005.

Tren penurunan suku bunga di Indonesia tiba-tiba terhenti dan rata-rata suku

bunga melompat di 2005 sekitar 530 basis poin. Hal ini menyebabkan nilai unit penyertaan reksadana pun turun karena imbal hasil yang diinginkan meningkat. Sebagai gambaran, suatu obligasi dengan bunga tetap 10% yang masih jatuh tempo 5 tahun dapat menurun nilainya sebesar 18% dengan kenaikan suku bunga seperti pada tahun itu.

yang anda pikir, penting

saya tahu

14.0012.0010.00

8.006.004.002.00Su

ku B

unga

SBI

(%)

Tahun2003 2004 2005 2006 2007

120100

80604020N

AB

(Rp.

Tril

yun)

Tahun2002 2003 2004 2005

Banyak bahkan yang merasa terkejut dengan penurunan nilai unit penyertaan yang mereka miliki, padahal yang mereka  yakini  ini adalah investasi ‘pendapatan tetap’ yang seharusnya seperti memiliki tabungan di bank tapi dengan bunga yang lebih tinggi.Keterkejutan akan turunnya nilai unit penyertaan ditambah dengan informasi mengenai pencairan yang dilakukan oleh investor lain menyebabkan para investor tidak mau ketinggalan. Gelombang pencairan ini terjadi pada Maret-April dan kemudian Agustus-September. Maraknya pencairan reksadana ini membuat Anton berpikir kembali, ”Bila saya terlambat mencairkan, sedangkan saya tahu investor lain melakukannya, bisa jadi pengelola reksadana tidak punya dana tersisa untuk mengembalikan nilai investasi saya. Sebaiknya saya segera mencairkan sisa reksadana pendapatan tetap saya.” Ia akhirnya memasukkan formulir pencairan reksadana. Satu bulan ia berdebar-debar, akhirnya didapatkan juga pencairan investasinya setelah pengelolanya terpaksa menjual obligasi-obligasi yang dimiliki dengan harga yang tertekan.

Dari Wisdom ke Madness of the CrowdVox populi, vox dei. Dalam demokrasi pemilihan umum oleh rakyat secara

langsung, umum, bebas dan rahasia; merupakan alat utama untuk mendapatkan pemimpin pemerintahan yang paling tepat. Proses pengambilan keputusan berdasarkan opini orang banyak telah terbukti dan diyakini memberikan hasil yang baik dan akurat.  Hal yang serupa juga dapat kita lihat pada suatu acara hiburan kuis TV. Ketika peserta tidak bisa menjawab ia bisa meminta bantuan kepada para penonton. Dan hampir selalu rata-rata jawaban penonton tersebut juga cukup akurat. Perusahaan-perusahaan penghasil produk juga telah memanfaatkan keuntungan dari proses pengambilan keputusan semacam ini untuk pengembangan produk baru. Kembali, suara orang banyak menghasilkan keputusan terbaik. Bila kita tengok lagi kedua cerita Anton di atas, hal ini ternyata tidak selalu berlaku. Mari kita lihat kondisi yang membuatnya berbeda. Pada kedua cerita tersebut, keputusan diambil secara sekuensial. Berbeda dengan pemilihan umum maupun pemberian pendapat secara independen, dalam dua cerita di atas kita bisa mengetahui keputusan orang lain terlebih dahulu sebelum kita mengambil keputusan. Faktor luar ini kemudian mempengaruhi keputusan kita.

spotlight

》 Jejaringsosialinvestormemberijalanbagiinformasimengenaipendapatdankeputusansatuinvestorkepadainvestorlainnya..

》 Jejaringtransaksifinansialduniadanjejaringsosialparapelakupasarfinansialsangatmenentukanpropagasirisikoyangakanterjadi.

》 RendahnyadayasaingprodukIndonesiasangatterkaitdenganduahalpokok:buruknyainfrastrukturdankerumitanbirokrasi.

KEYWORDS:Jejaringsosialinvestor,pasarfinancial,peluang,risiko.

GAGASAN

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201020 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 21

Page 12: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Pergerakan imbal hasil aset bisa jadi tidak sesuai dengan yang diramalkan teori random walk tetapi sewaktu-waktu ‘melompat’ naik atau turun lebih jauh. Kenyataan menunjukkan lebih banyak keabnormalan dibandingkan prediksi teori, atau dengan kata lain lebih berisiko dibandingkan teori.

dalam teori keuangan, distribusi imbal hasil investasi dimodelkan dalam

distribusi normal. Namun kenyataannya bentuk distribusi yang terjadi lebih lancip pada sekitar rata-rata dan lebih panjang pada ekor di kiri serta kanan. Gambar di bawah adalah distribusi imbal hasil harian dari indeks gabungan Bursa Efek Indonesia dari awal 2005 hingga akhir 2009.

Jumlah imbal hasil yang dianggap ‘outlier’ terlalu banyak sehingga bentuk distribusinya lebih menyerupai kurva ‘power law’.

kenormalan yang abnormal

Seorang day trader, pada saat pembukaan pasar memantau harga-harga yang terjadi. Pada saat melihat saham Telkom diperdagangkan naik dengan antrian beli yang lebih besar dibandingkan dengan antrian jual ia memutuskan untuk langsung membeli dengan harga penawaran terbaik. Kebetulan malam hari sebelumnya ia melakukan chatting melalui situs jejaring sosial dengan beberapa rekan investor mengenai isu bakal naiknya saham tersebut. Apapun yang terjadi di perusahaan PT Telkom Tbk., saat itu tidaklah begitu penting karena yang lebih penting adalah harga sahamnya diperkirakan akan naik sehingga bila dapat di pagi hari maka siang telah dapat dijual untuk mendapatkan profit. Hipotesa pasar efisien mengatakan bahwa harga yang terjadi di pasar telah merefleksikan semua informasi yang relevan terkait dengan aset yang diperdagangkan di pasar tersebut. Informasi tersebut meliputi keadaan ekonomi makro, kondisi perusahaan, iklim kompetisi, kebijakan yang diambil oleh perusahaan dan lain-lain. Namun banyak data empiris yang menunjukkan bahwa ada waktunya pasar tidaklah efisien. Salah satu penjelasannya adalah perilaku investor juga dipengaruhi oleh bias yang menyebabkan ia mengambil keputusan irasional yang suboptimal. Tetapi cerita day trader di atas menunjukkan penyebab lainnya. Pengaruh eksternal terhadap keputusan sang trader. Ini menyebabkan harga dapat bergerak bukan hanya karena faktor-faktor di luar pasar (eksogen) tapi juga dari dalam pasar (endogen). Jejaring sosial investorlah yang menjadi katalisnya.

Lompatan keberuntungan dan ‘kebuntungan’Tsunami di jejaring sosial dapat membawa keberuntungan maupun kerugian yang besar bagi investor. Hal ini terefleksi pada kemungkinan imbal hasil yang

bisa didapatkan. Dalam teori keuangan, distribusi imbal hasil tersebut mengikuti distribusi Gaussian atau biasa disebut distribusi normal. Namun kenyataannya banyak yang menunjukkan bahwa distribusi tersebut memiliki kemungkinan negatif dan positif yang lebih banyak, atau biasa disebut memiliki fat tail.  Gambar di bawah ini menunjukkan imbal hasil harian indeks gabungan Bursa Efek Indonesia. Terlihat ada lompatan-lompatan besar imbal hasil pada waktu-waktu tertentu. Garis merah dengan petunjuk ’99 percentile’ dan ’95 percentile’ adalah batas yang menunjukkan bahwa lompatan di atas garis tersebut memiliki probabilitas sebesar 1 persen dan 5 persen, berturut-turut. Sedangkan di bawah garis ’5 percentile’ dan ’1 percentile’ memiliki probabilitas 5 persen dan 1 persen berturut-turut. Tampak bahwa lompatan-lompatan baik di atas maupun di bawah garis cenderung mengumpul pada rentang waktu tertentu. Di saat-saat itulah investor dapat memiliki keberuntungan atau sebaliknya ‘kebuntungan’ yang besar. Lompatan positif tertinggi mencapai 7.92% di tanggal 23 Januari 2008 dan lompatan negatif terbesar adalah – 10.38%  yaitu pada tanggal 8 Oktober 2008. Jejaring sosial investor turut andil dalam pembentukan lompatan-lompatan ini.

banyak Jalan Menuju krisisKejatuhan pasar finansial di negara-negara berkembang termasuk Indonesia pada September-Oktober 2008 menunjukkan wacana ‘decoupling’ atau keterpisahan dengan kejadian resesi di negara-negara maju tidak berlaku. Meskipun institusi finansial di Indonesia relatif terisolasi dari subprime mortgage, namun integrasi dengan pasar keuangan dunia memberikan jalan lain bagi risiko tersebut masuk ke pasar finansial Indonesia.

spotlight spotlight

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201022 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 23

Page 13: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

spotlight

perumahan di AS yang tidak pernah terjadi sejak tahun 1930-an. Valuasi oleh para quant andalan Wall Street terhadap instrumen-instrumen finansial super kompleks ternyata tidak memperhitungkan reaksi pelaku pasar. Model-model keuangan yang tingkat tinggi tersebut tidak mengakomodasi keadaan ketika para pelaku pasar secara bersamaan menghindari suatu pasar finansial. Jejaring sosial antar pelaku menyebarkan informasi mengenai institusi-institusi yang memiliki aset beracun sehingga mereka mengurangi dan bahkan menghindar dari jalinan transaksi dengan institusi-institusi tersebut. Krisis likuiditas mulai menjalar.

jaringan keuangan dunia membuat sistem keuangan dunia tersebut menjadi lebih terhubung dan efisien. Pertukaran modal dan peluang investasi di seluruh dunia dapat dilakukan dengan waktu yang cepat dan biaya yang relatif murah. Namun kekuatan ini dapat menjadi kelemahan pada waktu situasi ‘normal’ berubah. Keterkaitan yang erat di pasar finansial dunia menyebabkan kegagalan di suatu tempat dapat menyebar ke tempat lain dengan sangat cepat. Krisis keuangan global yang terjadi pada 2007-2008 dimulai ketika keadaan ’normal’ tersebut berubah setelah ditemukannya ’black swan’ berupa turunnya harga

droduk-produk inovatif derivatif yang diperjualbelikan di pasar terbukti

telah dapat menyelamatkan AS dari krisis setelah serangan 11 September. dengan mengemas dan kemudian mentransfer risiko yang dimiliki, bank-bank AS dapat lebih banyak memberikan likuiditas ke sektor riil yang terancam resesi pada waktu itu. Produk-produk ini pun melalui

Keadaan diperparah ketika prosedur manajemen risiko yang homogen dilakukan secara bersamaan oleh para pelaku di pasar finansial. Hal ini justru menyebabkan pasar finansial menjadi tempat yang lebih berisiko bagi semuanya. Sebagai contoh, instrumen lindung nilai seperti Credit Default Swap (CdS) yang dieksekusi karena kejadian kegagalan bayar memaksa perusahaan asuransi penjual CdS tersebut sesuai prosedur melakukan short selling. Short selling tersebut dilakukan sebagai manajemen risiko namun menyebabkan harga-harga aset di pasar finansial menjadi lebih tertekan.

Deleveraging, proses pengurangan stok hutang, oleh investor dan bank-bank besar dunia menyebabkan aset-aset finansial dari negara berkembang dijual untuk memenuhi kecukupan modal. Hal ini menyebabkan pasar modal di negara-negara berkembang tersebut menjadi tertekan.

Saat ini lautan finansial dunia terlihat lebih tenang. Namun McKinsey Global Institute melaporkan pada awal tahun ini bahwa stok hutang tersebut justru masih meningkat. Gelombang deleveraging masih akan terjadi di masa mendatang. Apakah akan menyebabkan lompatan negatif di pasar finansial kita? Kapankah lompatan negatif seperti bulan Oktober 2008 akan terjadi? Apakah dapat lebih besar?

Jejaring transaksi finansial dunia dan jejaring sosial para pelaku pasar finansial akan sangat menentukan propagasi risiko yang akan terjadi. Dalam keadaan

normal jejaring tersebut cukup tahan terhadap gangguan-gangguan kecil. Namun apabila yang terganggu adalah simpul transaksi yang memiliki banyak keterkaitan simpul-simpul lain di berbagai sub jaringan, maka transmisi risiko tersebut dapat meng-global. Dunia menjadi sangat kecil.

Pembuat kebijakan publik perlu berusaha memetakan jejaring tersebut dan melakukan penilaian seberapa kuat atau rentan jejaring tersebut terhadap suatu serangan atau gangguan. Gangguan pada tempat yang tepat bisa membuat ’tsunami’ menyebar ke banyak tempat.

banyak Jalan untuk ber-blackberryJejaring sosial membuka jalan bagi suatu ide, keputusan, maupun tren untuk menyebar kebanyak orang. Bagaimana hal ini bekerja dan bagaimana mengendalikan serta

memanfaatkannya telah mulai dipelajari oleh banyak peneliti dari berbagai bidang keilmuan. Apabila bisa menyebabkan lompatan negatif, jejaring ini juga bisa membuat lompatan positif.  Harga emas yang berharga sekitar $400 per ons di akhir 2004 melesat naik di atas $700 di tahun 2007. Dan setiap investor masih berniat membeli selama masih ada investor lain yang akan membeli dengan harga lebih mahal di masa mendatang. Pada Desember 2009 harga emas sempat menembus $1200, memberikan rata-rata keuntungan sekitar 25% per tahun sejak akhir 2004 bila dapat menjual pada saat itu.  Bila Anda ke pasar atau pun toko telepon selular, saat ini Anda hanya menemukan dua jenis; model blackberry dan model lainnya. Pengaruh eksternal sangat menentukan pilihan yang dibeli.

Kemampuan untuk bisa saling chatting dan terhubung dengan jejaring sosial virtual dengan harga murah atau bahkan gratis menjadi manfaat yang paling dicari dari sebuah telepon selular. Bahkan para penjual telepon selular pun lebih suka memiliki inventori blackberry dibandingkan dengan smartphone lainnya. Ketersediaan di jaringan pasar membuat produk tersebut merambah lebih banyak komunitas. Bagaimana kita bisa menghasilkan produk seperti IBM personal computer, Windows operating system, alat cukur Gillete, toyota Kijang, Pepsodent, Rinso, atau menjadi laris manis seperti Mbah Surip, Tukul Arwana, Harry Potter, Yamaha Mio? Seringkali produk dengan konsep terbaik tidak menjadi pemenang di pasar, meskipun untuk memiliki dominasi jangka panjang tentu saja faktor kualitas diperlukan. Pada tahap awal, popularitas perlu

spotlight

manajemen

risiko pembawa risiko

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201024 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 25

Page 14: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

spotlight

Kita dapat berhubungan dengan siapa pun di dunia hanya melalui hubungan beberapa orang saja (degree of separation). Kegagalan bayar debitur KPR di AS dapat membuat eksportir di Indonesia gigit jari. Jejaring dapat menjadi wahana aliran peluang maupun risiko. Semakin lama jejaring memiliki keterhubungan yang semakin padat dan rumit. Setelah kejadian, umumnya kita dapat menjelaskan bagaimana jejaring sosial akan beroperasi dalam membuat suatu produk menjadi populer dan sukses atau pun beroperasi menciptakan krisis. Namun berusaha menciptakan hal tersebut tidaklah mudah. Dari banyak kisah sukses produk di pasar, ada jauh lebih banyak cerita tidak sukses. Kita pun tidak pernah akan mudah mencari tahu terlebih dahulu apakah sebuah bank kecil yang sedang kolaps dapat memicu tsunami di jejaring sosial yang menyebabkan risiko sistemik.

Meskipun demikian, hal-hal ini justru semakin menguatkan pentingnya memetakan jejaring dan mengamati perilakunya.  Bagi korporasi hal ini bermanfaat untuk mendisain strategi perusahaan untuk meningkatkan profit maupun manajemen risiko. Untuk

pembuat kebijakan pemerintahan dapat digunakan untuk menunjang kesuksesan program maupun pengambilan keputusan menghindari kejadian krisis.

Yang menarik adalah apapun yang diputuskan oleh individu dalam suatu jejaring, perilaku jejaring tampaknya memiliki pemikirannya sendiri. Yang terjadi pada level makro tidak hanya disebabkan karena individu-individu di dalamnya tetapi juga sifat dari jejaring yang melatarbelakanginya. Pengetahuan mengenai jejaring sosial melengkapi kekurangan dari penjelasan rasionalitas dan irasionalitas individu pengambil keputusan. Kemampuan untuk meramalkan tsunami negatif atau membuat tsunami positif di jejaring sosial akan senantiasa dikejar untuk mendapatkan keuntungan dan terhindar dari kerugian yang besar.  Dalam sebuah film science fiction dikatakan bahwa ”Cara terbaik untuk meramalkan masa depan adalah dengan membuatnya.” Namun tentunya kita juga selalu berharap masa depan menyisakan ketidakpastian. Apabila kita tahu apa yang pasti akan terjadi di masa depan, yang kita lakukan hari ini jadi tidak menarik.

J. Bely Utarja

referensiChristakis, N.A., Fowler, J.H.,”Connected, The Surprising Power of Our Social

Networks and How They Shape Our Lives”, Little Brown and Company, 2009

Makridakis, S., Hogarth, R. Gaba, A.,”dance with Chance, Making Luck Work For you”, One,world, 2009

debt dan deleveraging : The Global Credit Bubble and Its Economic Consequences”, McKinsey Global Institute, January 2010.

Pengamat dan Penikmat Risiko, Anggota Sidang Redaksi FMPM

spotlight

dibangun melalui jejaring yang ada termasuk jejaring sosial.  Faktor-faktor eksternal akan mempengaruhi keputusan individu. Secara horisontal hal ini terjadi melalui ikatan saling percaya dan kerja sama, sedangkan secara vertikal melalui komando maupun mengikuti batasan yang diwajibkan. Seseorang akan dapat mudah menerima pendapat dari orang yang berpengaruh atau banyak orang di dalam komunitasnya. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk pemasaran ide maupun produk.  Tapi untuk membuat suatu ide atau produk diadaptasi oleh sebanyak mungkin orang, perlu dicari jalan untuk menembus satu komunitas ke

komunitas lainnya. Untuk melakukan hal ini perlu diperhatikan individu-individu yang menjadi simpul penghubung antar komunitas. Melalui simpul-simpul informasi inilah penularan ide dan produk ke masyarakat yang lebih luas dapat dilakukan. Dengan cara ini, difusi ide atau produk dapat dapat menjalar ke orang-orang atau komunitas-komunitas yang tidak memiliki hubungan dekat atau ”Weak Ties”. Dengan memicu sebanyak mungkin weak ties, suatu ide atau produk dapat menjadi populer.

Membangun Mesin Pembuat TsunamiPerkembangan teknologi komunikasi dan transaksi membuat dunia semakin terhubung dan semakin kecil.

Sukses dapat terjadi apabila kita dapat membuat simpul yang tepat menjadi ‘merah’. Gambar di atas menunjukkan bahwa penyebaran ide atau produk tidak sukses, meskipun telah diadaptasi oleh sebuah komunitas.

Gambar selanjutnya di bawah ini adalah contoh ‘serangan’ yang sukses. Simpul-simpul yang menghubungkan antar komunitas telah terinfeksi. Benih-benih untuk membuat ide atau produk ‘meledak di pasar’ disemai ditempat yang tepat.

menyemai benih tsunamiAndaikan kita dapat memetakan jejaring

yang kita hadapi, maka kita dapat membuat strategi untuk menyebarkan suatu ide atau produk dengan ‘menyerang’ pada titik-titik yang tepat. Pada gambar-gambar di bawah, lingkaran merah adalah individu atau simpul yang ‘terinfeksi’ sedangkan lingkaran biru adalah yang masih ‘steril’..

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201026 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 27

Page 15: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Shepard Fairey membuat poster itu di tahun 2008. Sebuah siluet wajah yang kemudian turut membangun imaji tentang seseorang yang menawarkan harapan di tengah kesumpekan politik. namun, sesungguhnya Internet-lah yang membuat poster itu menyebar ke seluruh penjuru dunia. Poster itupun segera menghubungkan antarmanusia. Poster yang menciptakan ikon yang sedikit banyak, dan diakui ataupun tidak, membantu Barrack Obama mengubah sejarah.

Di tempat lain, kali ini ke kasus lokal, seorang warga biasa bernama Suratmin Amin

membuat “Gerakan Sejuta Facebooker Mendukung Bibit-Chandra”. Ah, Anda pasti sudah tahu kesudahannya karena Anda pun mungkin menjadi bagian dari gerakan itu.

Internet memang membuat semuanya menjadi serba terhubung. Namun, the center of the spread poster berjudul “HOPE” tetaplah Fairey. Sementara pada Suratmin, pusatnya adalah crowd, kerumunan. Suratmin hanya memfasilitasi sebuah koneksi. Hal yang kemudian juga berlaku pada Prita Mulyasari saat menghadapi RS Omni Internasional. Seseorang memfasilitasi dukungan buatnya. Memfasilitasi kolaborasi maya. Manusia memang tidak lagi hidup terisolasi. Internet serta alat telekomunikasi lainnya membuat yang dulu tidak bisa, tiba-tiba menjadi luar biasa. Ya, connection-lah yang

membuat biasa-biasa saja dapat di-leverage ke level tak terkira. Fairey menjadi somebody. Suratmin juga. From nobody, jadi somebody. From zero to hero. Tak perlu lagi partai politik untuk jadi pressure group.

Himpunan kapitalSulit dipungkiri, jejaring maya lewat Internet membuat jejaring sosial yang tersebar, tersekat jarak-waktu, menjadi dekat. Membuat yang terserak terhimpun ke akarnya masing-masing, bahkan membuat aneka himpunan baru, entah itu dilandasi kesamaan aspirasi, profesi, hobi, minat, asal-muasal, dsb. Menjadi himpunan dengan potensi kapital dahsyat: financial-social-intellectual capital.

Bukti hebatnya Internet mendorong konektivitas adalah Facebook. Dibesut Mark Zuckerberg tahun 2004, pada Januari 2009, penggunanya mencapai 150 juta pengguna (Januari 2010, 350 juta user!). Hanya perlu 5 tahun untuk meraih 150 juta pengguna. Bandingkan

feature

Oleh: Teguh S. Pambudi

feature

Connectivity

en.kazete.co

m.tr

for

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201028 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 29

Page 16: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

GAGASAN

dengan Google dan Microsoft lewat situs pencarinya, Bing). Untuk bisa mengakses kata-kata (“tweet”) di Twitter, Google membayar US$ 15 juta, sementara Microsoft bayar US$ 10 juta. Besarnya nilai itu menunjukkan betapa konektivitas bernilai sangat tinggi. Dan benarlah Chris Anderson yang dalam bukunya Long Tail menyatakan bahwa kekuatan besar ekonomi mutakhir sesungguhnya ada pada server-server. Sebab, di sanalah data tentang manusia dan perusahaan terkoneksi. Siapa menguasainya, separuh kemenangan bisnis telah digenggam. Sisanya: kemampuan memanfaatkannya. Fenomena konektivitas yang kian banyak dimanfaatkan korporasi adalah membangun model bisnis co-creation (berkreasi bersama) dengan cara open

i n n o v a t i o n . M e n j a m u r n y a k o m u n i t a s p e m b e l i -p e n g g u n a m e m a k s a korporasi mendengar suara customer dan stakeholders. “Surat Pembaca” atau “Kotak Pos” adalah cara lama terhubung dengan customer. Kini, perusahaan yang berpikir maju seperti Starbucks dan P&G menciptakan cara lain mengail untung dari konektivitas pelanggan-produsen.  Starbucks umpamanya. Lewat www.mystarbucksidea.force.com, seluruh manusia di muka bumi, yang memiliki gagasan inovatif dipersilakan menyumbang saran. Starbucks bukan hanya menjadikan kastemernya pembeli, tapi pendesain serta pengembang produk. Lebih dari buyer,

Internet membuat banyak hal menjadi terhubung

feature

Ikon paling terkenal dan berpengaruh dalam kampanye Obama ini tercetak hingga 300 ribu poster dan 1 juta stiker. Internet berperan menduniakan ikon historis ini.

dengan iPod. Meluncur 2001, baru pada 2008 mencapai 150 juta unit. Telepon seluler, meluncur tahun 1983, baru pada 1997 terjual 150 juta unit. Sementara televisi

butuh 38 tahun untuk penjualan 150 juta unit.               Memang ada unsur “price” dan daya beli yang membuat orang tak selalu bisa membeli iPod, ponsel atau televisi. Tapi justru di sanalah kekuatan Internet membangun konektivitas manusia serta menambah intens konektivitas yang selama ini terjalin via media telekomunikasi lainnya. Dan berkat teknologi yang membuat konektivitas manusia tak lagi berjarak itu, tak heran bila negara, korporasi, dan individu kini berupaya menunggangi konektivitas tersebut. Motifnya: mengambil keuntungan, sekaligus tidak terlindas roda jaman. Cina, misalnya. Negeri ini makin aktif mendorong guanxi, jejaringnya di seluruh dunia yang memiliki kedekatan etnis-genealogis untuk membantu

perluasan ekspansi korporasi negara itu. Pemerintahan Cina ingin menciptakan “brain gain” dari jejaring etnisnya yang kian terkoneksi lewat Internet. Alih-alih kehilangan otak-otak terbaik (brain drain), mereka berupaya menarik eksekutif papan atas untuk menggenjot kompetensi dunia bisnis Cina ke level yang lebih tinggi.  Hal yang sama dilakukan Vietnam. Mereka mengundang orang-orang yang berdiaspora semasa perang Vietnam untuk pulang membangun negeri setelah sukses di mancanegara. Pada 21-23 November 2009, sekitar 1000 orang diaspora ini bertemu dalam sebuah konferensi di Hanoi. Pemerintah Vietnam sebagai penggagasnya menyebut pertemuan pertama kali itu sebagai “langkah penting menuju persatuan nasional”. Idenya persatuan, tapi di dalamnya adalah menghimpun jejaring kapital dari perantau. Dan sedikit banyak, konektivitas itu dijalin via Internet. Dari sisi korporasi, fenomena konektivitas, khususnya yang dipicu gelombang teknologi web 2.0 (Internet interaktif) juga memancing perubahan strategi dan taktik bisnis. 21 Desember 2009, Twitter sepakat bekerja sama

》 Internetmembuatbanyakhalmenjaditerhubung.》 Internet adalah himpunan dengan potensi kapital dahsyat: financial-

social-intellectualcapital.》 Namun, di samping Internet, banyak medium bisa digunakan untuk

menciptakan konektivitas yang bernilai tambah, baik secara ekonomi,sosialmaupunspiritual.

》 Masalah konektivitas, apapun mediumnya, terletak pada bagaimanaseseorangmengelolachanel,content,capability,competency,collaboration,co-creationdanbagaimanamenjadiseorangcreator.

KEYWORDS:connectivity,virtualmeetingpoint, financial-social-intellectualcapital,7C

Internet adalah himpunan dengan

potensi kapital dahsyat: financial-

social-intellectual capital.

feature

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201030 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 31

Page 17: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Sebuah PilihanTentu tidak. Konektivitas bisa dijalin via off-line. Facebook, Twitter, iPhone, BlackBerry, atau blog hanyalah virtual meeting point. Cuma kanal dan alat bantu yang mempercepat konektivitas. Di luar itu, banyak medium untuk menciptakan konektivitas yang bisa di-leverage menjadi sesuatu bernilai tambah, baik secara ekonomi, sosial maupun spiritual. Jejaring di kafe, seminar, konferensi, dan meeting point lain adalah contohnya. Hanya saja, siapa pun – organisasi atau individu – yang ingin sukses memanfaatkan konektivitas baik online maupun off-line, ada 7 C yang harus diperhatikan. Alurnya seperti ini:

Konektivitas, online maupun off-line, sejatinya adalah channel di mana terdapat peluang untuk dimanfaatkan. Mereka yang ingin memanfaatkannya harus memiliki content berupa ide/gagasan atau produk bernilai tambah. Karena itu, dibutuhkan capability dan competency semua pihak agar input yang masuk betul-betul bernilai tinggi.

Dan agar proses pengolahan input itu maksimal, pendekatan collaborative dan co-creation harus dikedepankan. Dengan cara itulah maka semua pihak bisa menjadi creator yang saling menguatkan satu sama lain. Bukan melemahkan, apalagi jadi parasit. Inilah 7C, prinsip yang berlaku universal. Siapa ingin mendapat berkat, bisa mengaplikasikannya. Ingin menambahkan? Silakan. Yang pasti, chance yang muncul dalam connectivity adalah sebuah choice. Pilihan untuk dimanfaatkan atau dilewatkan begitu saja.

Teguh S. Pambudi

feature

Redaktur Kompartemen Manajemen Majalah SWA. Penulis dan editor buku-buku manajemen

tapi inovator.P&G lebih canggih: m e n a w a r k a n program “Proctor & Gamble’s Connect + Develop”. Diinisiasi tahun 2000 oleh CEO-nya, A. G. Lafley, perusahaan ini menawarkan siapa saja untuk m e n g u s u l k a n inovasi seputar

packaging, design, distribution, business models, marketing models, consumer research methods, trademark licensing, bahkan riset teknologi.  Sebenarnya P&G mampu melakukannya sendiri. Sebab, fasilitasnya canggih. Diantaranya, 28 fasilitas Research & Development di 4 benua. Namun, menyadari perusahaan tidak selalu mengetahui kebutuhkan kastemer, dibuatlah program itu; gagasan diundang, lalu dikembangkan bersama-sama. Impian Lafley, kelak lebih dari 50% inovasi produk dan teknologi di P&G akan datang dari lingkungan luar, hasil konektivitas dengan customer. Di Tanah Air pun, fenomena menjalin konektivitas dengan customer secara

lebih konstruktif – bukan sekedar mendengar keluhan, tapi juga berkolaborasi menggarap gagasan – kian mendapat tempat. Makin banyak perusahaan menjalin hubungan dengan komunitas pembeli-pengguna produknya baik via online maupun off-line.

Individu pun bisa memanfaatkan konektivitas ini untuk keuntungan dirinya. Di Indonesia, kelompok Tangan Di Atas merupakan contoh inspiratif bagaimana menciptakan konektivitas satu sama lain, dan me-leverage-nya untuk kebaikan masing-masing.  Berangkat dari blog milik Roni Yuzirman yang menulis tentang entrepreneurship dan bisnis, berdirilah komunitas entrepreneur. Sejak berdiri 22 Januari 2006, sudah lebih dari 2000 orang di seluruh Nusantara bergabung. Mereka dihubungkan satu kesamaan minat: menjadi entrepreneur. Di forum ini mereka saling berbagi, co-creation. Pertanyaannya kini: apakah selalu menggunakan Internet untuk menciptakan serta memanfaatkan konektivitas?

Namun, di samping Internet, banyak

medium bisa digunakan untuk

menciptakan konektivitas yang

bernilai tambah, baik secara ekonomi, sosial maupun

spiritual.

Tabel “Ekor Panjang” (the long tail). Ekor menjadi lebih besar

dan panjang di dalam pasar-pasar baru

(warna merah). Kalau pengecer tradisional memfokuskan pada

daerah yang menuju ke kiri, toko buku online

berfokus pada wilayah di sebelah kanan.

feature

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201032 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 33

Page 18: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Sore itu sekitar pukul 14.10 WIB, ditemui di sela-sela kesibukannya, bapak Alwin

Syah Loebis, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk bersedia meluangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan tim liputan Forum Manajemen tentang trend industri pertambangan di tahun 2010.

Sebagai salah satu perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, kinerja PT Aneka Tambang Tbk merupakan salah satu penggerak Indeks Harga Saham Gabungan. Tercatat selama tahun 2009 perusahaan ini telah beberapa kalii menyumbangkan informasi positif pada pergerakan indeks. Hal ini pula yang mendudukkan saham

perusahaan ke dalam daftar saham pilihan selama 2009. Bagaimana proyeksi di tahun 2010? Apa saja yang akan dilakukan PT Aneka Tambang menghadapi persaingan di 2010? Ikuti hasil liputannya berikut ini.

bagaimana kinerja industri pertambangan 2009?Secara umum dibandingkan kondisi di tahun 2007 dan 2008, di tahun 2009 ini mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena pengaruh penurunan harga komoditi secara global. Kondisi ini diperburuk dengan adanya dampak krisis global yang masih terasa. Selama semester pertama 2009, dalam skala global banyak perusahaan yang mengurangi aktivitas produksinya. Ini berdampak

point of view

PT Antam

RECOVERY

ANTAM 2010Komitmen pada Reputasi, Corporate Governance, dan CSR

Alwin Syah Loebis, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk

point of view

Wawancara: Aries Heru Prasetyo dan Eko Napitupulu. Foto utama: M. Anwar

Setelah mengalami penurunan selama tahun 2009 sebagai akibat efek krisis global, industri pertambangan diproyeksikan akan mulai ‘recovery’ pada 2010. Apa saja yang akan dilakukan PT Aneka Tambang Tbk dalam menghadapi proses recovery tersebut?

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201034 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 35

Page 19: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

selama semester pertama perusahaan telah berhasil memproduksi 1,3 ton. Dari target penjualan emas sebesar 9 ton, perusahaan telah berhasil mencapai 6 ton. Ini merupakan pertanda baik di semester kedua yang sedang berjalan. Bila kondisi ini terjadi terus menerus maka perusahaan masih dapat mencapai target perolehan laba di akhir semester kedua. bagaimana Antam memandang tahun 2010?Setelah mengalami kondisi yang kurang baik di semester pertama 2009 dan dengan mempertimbangkan apa yang terjadi selama semester kedua, tahun 2010 dapat menjadi sebuah turning point bagi industri pertambangan. Prediksi bahwa tahun 2010 industri pertambangan akan mulai recover merupakan hal yang wajar. Apa saja yang akan dilakukan Antam menghadapi recovery session itu?Strategi perusahaan secara umum akan dibagi dalam dua kategori yakni strategi level korporasi dan strategi teknis. Secara teknis, perusahaan akan tetap menjalankan agenda yang belum terselesaikan dengan baik.  Contohnya mengevaluasi proyek akuisisi dan ekspansi usaha perseroan. Seperti telah diketahui bersama, pada tahun ini perusahaan menunda proyek pengembangan tambang bauksit di Tayan karena manajemen sedang mengevaluasi dana pengadaan jasa kontraktor yang membengkak menjadi US$ 400 juta. Hal ini selaras dengan arahan strategi utama perusahaan yakni meningkatkan kualitas penerapan corporate governance untuk menggapai reputasi perusahaan yang lebih baik. Selain itu, ada juga proyek investasi yang tertunda karena terjadi peningkatan biaya. Sebut saja proyek

pembangunan listrik tenaga uap di Bongala, Sulawesi.

Dalam tataran strategi, apa yang ingin dicapai perseroan di tahun 2010?Point utama yang ingin dicapai adalah memantapkan reputasi perusahaan. Manajemen perseroan meyakini bahwa dengan reputasi yang makin baik maka sebagai perusahaan tambang, target perolehan laba pasti dapat tercapai. Serangkaian strategi dan kebijakan telah disusun untuk meningkatkan reputasi itu. Selama tahun 2009 ini, manajemen telah berhasil menyusun visi 2020. Pimpinan Antam telah mulai mempublikasikan visi 2020 ini ke seluruh level manajemen mulai dari manajemen tingkatan terendah sampai manajemen puncak. Dalam visi ini ditekankan bahwa perseroan berusaha menjadi pemimpin (leader) dalam industri tambang. Sosialisasi visi ini dilakukan melalui berbagai aktivitas. Salah satunya adalah dengan memasang banner berisi visi 2020 di setiap lantai. Tujuannya adalah agar karyawan dapat terinspirasi dan menjiwai nilai-nilai dalam visi tersebut. bagaimana Antam mencapai visi 2020 itu?Proses peningkatan reputasi perusahaan akan didorong oleh dua faktor utama. Pertama adalah penerapan corporate governance yang baik sesuai arahan. Kedua melalui kebijakan corporate social responsibility. Dua faktor ini dipercaya akan mampu memantapkan langkah Antam dalam meningkatkan reputasi perseroan.

bagaimana corporate governance itu harus diterapkan agar visi dapat tercapai?Hal pertama yang harus dipahami adalah bahwa dewasa ini, aplikasi

pada penurunan penggunaan hasil-hasil pertambangan dalam kegiatan produksi. Untuk semester dua tahun 2009, tercatat kinerja industri masih mengalami pelemahan nilai, namun sudah mulai menunjukkan adanya tanda-tanda peningkatan.

Apa saja faktor yang menunjukkan adanya tanda-tanda peningkatan itu?Peningkatan harga emas di pasaran internasional yang terjadi mulai bulan Agustus 2009, menunjukkan adanya kegairahan pasar. Kami berharap agar peningkatan ini dapat terjadi dalam jangka panjang. Bila kondisi ini dapat bertahan sampai akhir 2009 maka, industri pertambangan akan mampu kembali pada posisi awalnya. Hal ini

tentunya merupakan peluang bagi perusahaan pertambangan yang beroperasi dalam produksi emas.

Secara spesifik bagaimana kinerja ANTAM selama tahun 2009?Untuk semester pertama tahun 2009, PT Aneka Tambang Tbk mengalami penurunan laba bersih sebesar 80% menjadi Rp. 224 miliar. Hal ini dipicu oleh turunnya harga penjualan feronikel sampai dengan 56% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan tahun lalu porsi penjualan barang komoditas itu mencapai lebih dari 80 hingga 90 persen dari produksi tambang perseroan. Dari sektor produksi emas, dari target produksi tahunan sebesar 2,8 ton,

Peluang emas dalam produksi emas.

point of view point of view

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201036 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 37

Page 20: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Sehingga proses eksplorasi yang dilakukan pada dasarnya tidak sampai mengganggu keseimbangan alam. Hal tersebut merupakan komitmen Antam pada alam. Apakah aplikasi CSR yang dilakukan mampu memberikan dampak positif pada stakeholder?Manajemen perusahaan telah berkomitmen untuk menerapkan CSR secara tepat dan efektif. Sebagai bentuk komitmen ini, ada direktur yang secara khusus melakukan penyempurnaan program CSR secara berkesinambungan. Proses evaluasi senantiasa dilakukan untuk setiap programnya. Sebagai contohnya, Antam seringkali harus melakukan

eksplorasi di beberapa daerah terpencil di Indonesia. Daerah-daerah tersebut pada awalnya bukan merupakan sebuah kecamatan, jadi dapat dibayangkan betapa rendahnya kualitas hidup masyarakat sekitar. Pada tahapan awal, biasanya perusahaan akan memperbaiki infrastruktur di daerah sekitar wilayah eksplorasi, seperti membangun sarana dan prasarana jalan akses masuk dan keluar dari wilayah, membangun saluran irigasi, infrastruktur listrik dan sebagainya. Tidak hanya berhenti pada hal-hal itu, perusahaan juga merekrut tenaga produktif dari daerah setempat untuk bekerja di eksplorasi. Sehingga keberadaan Antam di daerah tersebut dapat memberikan dampak positif pada peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar. bagaimana komitmen Anda atas ketiga hal ini (reputasi, corporate governance dan CSR) di tahun 2010?Sebagai pimpinan perusahaan, komitmen pada ketiga hal tersebut merupakan amanah yang harus terus dilakukan secara komprehensif. Di tahun 2010 ini, aplikasi corporate governance akan makin ditingkatkan dengan senantiasa mengkomunikasikan prinsip-prinsip transparansi, tanggung jawab dan akuntabilitas publik. Di lain sisi, dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, manajemen akan senantiasa mengakomodir kepentingan stakeholder secara keseluruhan. Perusahaan yakin dengan aplikasi kedua konsep (corporate governance dan CSR) secara tepat akan mampu meningkatkan reputasi perusahaan di 2010.

point of view

corporate governance merupakan sebuah keharusan. Manajemen perusahaan harus mampu menerapkan konsep ini dengan tepat. Corporate governance pada hakekatnya merupakan sebuah code of conduct. Tiga nilai utama yakni transparansi, tanggung jawab dan akuntabilitas publik harus dapat dijalankan secara komprehensif. Manajemen sadar bahwa ketiga nilai tersebut merupakan modal dasar dalam mengelola perseroan. Prinsip transparansi, tanggung jawab dan akuntabilitas publik harus nampak jelas dalam setiap keputusan atau kebijakan yang diambil. Di sisi lain, manajemen juga harus mampu mengkomunikasikannya pada publik. Kami sepenuhnya sadar bahwa ada beberapa konsekuensi logis dari keberadaan perseoran sebagai perusahaan publik. Setiap corporate action maupun corporate information akan menjadi salah satu faktor pembentukan opini pasar. Hasil akhir dari proses tersebut tidak lain adalah perubahan indeks harga saham gabungan (IHSG). Oleh karena itu, Antam selalu berusaha untuk tetap konsisten pada ketiga nilai tersebut.

Anda optimis bahwa penerapan corporate governance akan membawa dampak pada reputasi perusahaan?Ya, sangat optimis. Karena bila ketiga nilai tersebut diaplikasikan secara simultan maka pada dasarnya tidak hanya perusahaan yang menikmati hasilnya, namun juga stakeholder secara keseluruhan. Itulah mengapa Antam selalu mengedepankan prinsip akuntabilitas publik setiap mengevaluasi alternatif investasi. Sebagai contoh, manajemen terpaksa mengambil keputusan untuk menunda sebuah proyek

investasi karena setelah dinilai secara akuntansi, biaya investasi mengalami pembengkakan. Bila diperhatikan secara seksama, penundaan ini terjadi bukan semata-mata karena kerugian dalam terminologi nominal, namun juga memperhatikan kepentingan stakeholder. Dimungkinkan bila proyek tersebut dipaksakan maka hasil yang dinikmati stakeholder tidak akan maksimal.

bagaimana dengan aplikasi CSR yang telah dilakukan Antam?Sebenarnya bagi perusahaan, aplikasi corporate social responsibility sudah menjadi sebuah business sensitive. Artinya dalam setiap keputusan manajemen selalu memperhatikan kepentingan stakeholder. Sebagai perusahaan tambang, sama seperti perusahaan lain dalam industri yang sama selalu mendapat tekanan dan kritik dari beberapa lembaga sosial masyarakat karena dituduh merusak lingkungan. Hal ini perlu dipahami secara bijaksana. Dalam mengambil keputusan untuk melakukan eksplorasi, perusahaan tunduk pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

point of view

Peleburan Emas, salah satu

andalan ANTAM.

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201038 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 39

Page 21: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Setelah satu dasawarsa PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dipimpin Dedi

Aditya Sumanagara, pemegang saham akhirnya menyetujui penunjukkan direktur utama baru perseroan. Alwin Syah Loebis yang sebelumnya menjabat direktur operasi naik kelas menjadi dirut Antam .

Pengangkatan Alwin Syah Loebis disahkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Antam di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta, 26 Mei 2008. Penunjukkan Alwin Syah Loebis merupakan usulan pemerintah yang merupakan pemegang mayoritas saham Antam sebesar 65%.

Alwin Syah Loebis bergabung dengan Antam pada tahun 1983. Lulusan Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung dan Magister Manajemen Prasetiya Mulya Business School ini telah memegang beberapa posisi kunci di Antam selama 20 tahun, sebelum menjadi Kuasa Direksi UBP Nikel (2003). Kemudian menjadi Direktur Operasi Antam sejak 2003.

Pengabdian 20 tahun itu jadi seperti sebuah batu landasan kokoh bagi dibangun dan dikembangkannya ANTAM di bawah kendalinya.

closer with

Alwin Syah Loebis

Setelah 20 Tahun

MengabdiSetelah satu dasawarsa PT Aneka Tambang Tbk (AnTM) dipimpin Dedi Aditya Sumanagara, pemegang saham akhirnya menyetujui penunjukkan direktur utama baru perseroan. Alwin Syah Loebis yang sebelumnya menjabat direktur operasi naik kelas menjadi dirut Antam.

closer with

Foto: M. Anwar/FMPM

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201040 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 41

Page 22: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Memasuki tahun 2010, ada kegaduhan di ruang publik kita, selain hiruk pikuk kasus

Bank Century. Isu mengenai pemberlakukan CAFTA (China – ASEAN Free Trade Area) per 1 Januari 2010 menjadi perhatian kita semua, terutama para pelaku usaha di sektor manufaktur.

China adalah negeri dengan keunggulan bersaing tinggi. Kehadirannya pada kancah perdagangan dunia pada tahun 2001, ketika China masuk dalam WTO (World Trade Organization), telah membuat defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) semakin sulit dikendalikan. Dan Karena itu, pemerintah AS harus menyiasati mega defisit dagang dengan memutar perekonomian mengarah pada sektor finansial. Sejak saat itulah peran sektor keuangan berangsur-angsur menjadi penting dalam perekonomian AS. Ketidakseimbangan global (global imbalance) akibat akutnya defisit dagang ini diyakini sebagai salah satu sebab meluasnya gelembung finansial (financial bubble) yang meletus pada akhir 2007 lalu.

Benarkah China tak bisa dikalahkan? Dan bagaimanakah kesiapan perekonomian kita menghadapi CAFTA? Daya saing (competitiveness) menjadi kata kunci penting yang menentukan berhasil tidaknya perekonomian menghadapi kawasan perdagangan bebas. Rendahnya daya saing membuat banyak pihak meminta pemerintah untuk menunda CAFTA. Apakah penundaan akan menjamin Indonesia akan lebih siap di masa depan? Tidak ada jawaban yang pasti.

Penundaan hanya berguna, apabila dalam waktu bersamaan diupayakan peningkatan daya saing. Bagaimana kita harus mempersiapkannya?  Tingkat Daya SaingSecara umum, meski terjadi peningkatan daya saing perekonomian kita, posisinya tetap tidak sebaik negara-negara lain di kawasan Asia, apalagi China. Sektor manufaktur merupakan sektor yang paling tidak kompetitif dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Padahal, sektor manufaktur adalah jangkar perekonomian, karena sektor ini menyerap tenaga kerja paling banyak. Kehancuran sektor manufaktur akan berakibat fatal bagi pengangguran.

Menghadapi sesama negara ASEAN saja, Indonesia akan banyak menghadapi persoalan, mengingat daya saing perekonomian kita relatif rendah. Menurut catatan International Instititute for Management Development (IMD) yang berbasis di Swiss, dalam laporan World Competitiveness Yearbook 2006-2008 disebutkan daya saing Indonesia semakin merosot ke peringkat 52 dari 55 negara. Sementara sumber lain versi World Economic Forum (WEF) juga menunjukkan daya saing Indonesia yang masih rendah, pada posisi 54. Posisi tersebut lebih rendah dari negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Dalam situasi seperti ini, tentu bukan ide yang baik untuk berhadapan langsung dengan China yang memang tingkat daya saingnya sangat tinggi.

strategyMemasuki tahun 2010, ada kegaduhan di ruang publik kita, selain hiruk pikuk kasus Bank Century. Isu mengenai pemberlakukan CAFTA (China – ASEAn Free Trade Area) per 1 Januari 2010 menjadi perhatian kita semua, terutama para pelaku usaha di sektor manufaktur.

memetakan kecemasanIndonesiadalam CAFTA

Oleh: A.Prasetyantoko

strategy

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201042 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 43

Page 23: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

bahkan diprediksi layak masuk dalam klub B-R-I-C (Brazil, Rusia, India, China), mengingat potensi sumber daya alam dan manusianya yang tinggi. Komoditas seperti minyak sawit dan batubara akan menjadi primadona ekspor Indonesia. Lembaga Investasi, PT CLSA bahkan memprediksi Indonesia akan menjadi tiga kekuatan dunia bersama China dan India, dengan sebutan “Chindonesia”. Sementara Standard Chartered Bank menjuluki Indonesia sebagai “the Asia’s Power House”.

Mengapa Indonesia yang disebut-sebut sebagai salah satu macan Asia (Asian Tigers) itu terkesan tak berdaya menghadapi CAFTA? Di antara kelompok yang sangat aktif melakukan perlawanan terhadap FTA (Free Trade Area) adalah Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Benar, tekstil adalah salah satu produk yang daya saingnya sangat rendah. Pada dasarnya, rendahnya daya saing produk Indonesia sangat terkait dengan dua pokok : buruknya infrastruktur

dan kerumitan birokrasi. Keduanya menyumbang tingginya biaya transaksi ekonomi di Indonesia yang pada akhirnya membuat produksi di Indonesia terkenal sangat berbiaya tinggi (high cost) sehingga ongkos per-unitnya menjadi sangat mahal. konektivitasCiri negara kepulauan pada Indonesia secara alamiah menimbulkan biaya tinggi dalam transaksi ekonomi. Satu-satunya cara untuk menekan biaya  di sini adalah meningkatkan keterhubungan (connectivity) dalam mata rantai industri serta kebijakan ekonomi. Selain karena kendala infrastruktur yang

China adalah negeri dengan keunggulan bersaing tinggi. Kehadirannya pada kancah perdagangan dunia pada tahun 2001, ketika China masuk dalam WTO (World Trade Organization), telah membuat defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) semakin sulit dikendalikan.

strategy

Demikian pula dengan Survey Doing Business 2010 yang dilansir oleh International Finance Corporation (IFC), lembaga di bawah Bank Dunia. Meski terjadi peningkatan dari 129 pada 2009 menjadi 122, Indonesia tetap masih kalah jauh dengan negara-negara tetangga seperti Thailand, Singapura dan

Malaysia. Dari besaran nilai ekspornya, Indonesia menduduki posisi ke-3 di ASEAN setelah Singapura, Malaysia dan Thailand dengan nilai 137,024.4 juta US dolar. Tentang potensi perekonomian Indonesia ini, banyak lembaga investasi menaruh harapan besar pada kita. Dalam laporan Morgan Stanley (2009), Indonesia

》PemberlakukanCAFTAper1Januari2010menjadikekuatiranyangcukupbesardikalanganparapengusahadomestikdiIndonesia.Pas-alnya,merekamerasataksanggupbersaingdenganmurahnyaproduk-produkmadeinChina.

》Meskiterjadipeningkatandayasaing,perekonomianIndonesiaberadapadaposisiyanglemahdikawasanAsia.Sektormanufakturmerupakansektoryangpalingtidakkompetitifdibandingkandengansektor-sektorlainnya.

》RendahnyadayasaingprodukIndonesiasangatterkaitdenganduahalpokok:buruknyainfrastrukturdankerumitanbirokrasi.

》SalahsatucarameningkatkandayasaingIndonesiadalamkancahper-ekonomiandunia,ASEANkhususnya,adalahmeningkatkanketerhubun-gan(connectivity)dalammatarantaiindustrisertakebijakanekonomi.

KEYWORDS:CAFTA,FTA, connectivity, clustering industry, competitive-ness,Information&CommunicationTechnology

ketikaharga tak sesuainilai produk

strategyGAGASAN

tentangnya, belakangan ini diketahui bahwa gelembung finansial dapat muncul bahkan tanpa didahului ketidakpastian situasi ekonomi, spekulasi atau rasionalitas terbatas. Penjelasan lain mengatakan gelembung finansial bisa jadi disebabkan karena proses koordinasi harga atau norma-norma sosial yang baru muncul.

Pengamatan nilai intrinsik sebuah produk sering sulit dilakukan dalam kenyataan di pasar, sehingga gelembung finansial sering hanya dapat dikenali dengan pasti secara retrospektif, ketika terjadi penurunan harga secara mendadak.

Keadaan anjloknya harga disebut keruntuhan (crash) atau “pecahnya gelembung”. Harga-harga dalam gelembung finansial bisa naik turun tak menentu. Itu menyebabkan tidak mungkinnya sebuah prediksi hanya berdasarkan penawaran dan permintaan semata. Para ekonom menggunakan istilah “gelembung” karena merujuk pada harga aset yang ekstrim berdasarkan harapan kenaikan harga di masa depan dan tanpa dukungan fundamental perekonomian. Umumnya, gejala itu diikuti kenyataan yang bertolak belakang dari harapan dan anjloknya harga-harga. [dari berbagai sumber]

gelembung ekonomi (economic bubble), gelembung spekulasi (speculative bubble), gelembung pasar (market bubble) atau gelembung harga (price bubble), adalah perdagangan dalam jumlah besar dengan harga yang sangat berbeda dari nilai intrinsiknya. dengan kata lain, perdagangan produk dengan harga yang lebih tinggi dari nilai dasar produknya.

Walaupun beberapa ahli ekonomi menyangkal adanya gelembung finansial, penyebabnya tetap menjadi tantangan para peneliti yang yakin bahwa harga aset sangat sering menyimpang dari nilai intrinsiknya. Meski banyak penjelasan Gelembung finansial (financial bubble)

dikenal juga dengan sebutan

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201044 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 45

Page 24: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Masalahnya sekarang, indikator pembangunan ICT di Indonesia masih rendah. Pada tahun 2007, pembangunan jaringan pemakaian komunikasi per 1.000 orang di Indonesia masih berada pada level 77. Bandingkan pada tahun yang sama, indeks Malaysia 163,7, Thailand 110 dan Singapura 405. Indeks tersebut diukur berdasarkan pemakaian telpon dan internet.

Menghadapi fakta tersebut, tantangan yang muncul dengan diberlakukannya CAFTA semestinya tidak sekedar memunculkan agenda untuk melakukan negosiasi penundaan beberapa item produk (sekitar 303 produk). Melainkan juga menjadi semacam “wake-up call” untuk melakukan pembenahan terutama untuk meningkatkan konektivitas perekonomian agar lebih kompetitif. Selain melalui pola integrasi industri, pembangunan

infrastruktur teknologi komunikasi juga sangat mendesak.

Mampukah Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II ini menerjemahkan dalam kebijakan yang terarah dan terukur? Kita masih terus menunggu.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unika Atma Jaya, Jakarta

A. Prasetyantoko

CAFTA yang mencemaskan banyak praktisi ekonomi Indonesia itu,

ternyata tak lepas dari sejarah dijalinnya hubungan kerja sama antara China dan ASEAN. Walaupun China sudah menjalin

akhir tahun 1990, China mendorong usulan jalinan hubungan dengan negara-negara ASEAN secara keseluruhan. Akhirnya, 19 Juli 1991, Kanselir China Qian Qichen menghadiri Konferensi Para Menteri se-ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia dan menjajaki kemungkinan menjalin hubungan kerja sama dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

di September 1993, Sekretaris Jenderal ASEAN, Ajit dato ‘Singh, mengunjungi Beijing dan menetapkan persetujuan kedua belah pihak untuk menjalin kerja sama dalam bidang IPTEK dan juga kerja sama ekonomi dan perdagangan. Kerja sama itu dimantapkan di Bangkok pada 23 Juli 1994. Perdagangan yang terjadi

hubungan dengan beberapa tokoh ASEAN, sebelum tahun 1990an tidak ada hubungan resmi antara China dan ASEAN sebagai organisasi. di tahun-tahun sebelum tahun bersejarah itu, China secara intensif mulai melirik dan mendekati organisasi negara Asia Tenggara ini dan memulai lobi-lobi politik yang menjajaki kemungkinan dibukanya sebuah hubungan yang menguntungkan kedua pihak. Tak kurang usaha “PdKT” itu jelas-jelas ditunjukan China ketika Perdana Menteri Li Peng, pada kunjungannya ke Thailand di November 1988 menyatakan penetapan, pembaruan dan pengembangan hubungan yang baik dengan negara-negara ASEAN. Setelah menjalin hubungan dengan negara terakhir yang masuk ASEAN, Singapura, di

antara China dan ASEAN makin bertumbuh sejalan dengan berjalannya waktu. Melihat peluang menguntungkan itu, pada ASEAN-China Summit, November 2001, Perdana Menteri Zhu mengajukan sebuah proposal untuk menetapkan Wilayah Perdagangan Bebas, China-ASEAN China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA), dalam kurun waktu 10 tahun. China menawarkan membuka pasarnya untuk sektor-sektor kunci pada negara-negara ASEAN dalam waktu 5 tahun sebelum ASEAN menjawabnya. Ia juga menawarkan pemberlakuan tarif khusus untuk negara-negara berkembang di ASEAN seperti Kamboja, Laos dan Myanmar. [www.iseas.edu.sg]

sebuahmomok bernamaCAFTA

tidak memadai serta birokrasi yang tidak efisien, pola kebijakan industri yang tercerai-berai juga menjadi sebab penting rendahnya daya saing perekonomian.

Kita ambil contoh, industri pakaian jadi. Tanaman kapas banyak di Jawa Timur, pemintalan ada di kawasan Secang-Magelang Jawa Tengah, usaha

konveksi ada di Bandung sementara pengapalan ekspor ada di Jakarta. Jika saja sejak awal dirancang sebuah kluster industri yang menempatkan bahan baku, pengolahan barang setengah jadi serta

produk akhir berada dalam satu wilayah, misalnya saja di kawasan Banten, maka akan terjadi efisiensi yang besar. Pola yang sama juga terjadi untuk produk-produk industri yang lain. Pada dasarnya, kebijakan clustering industry berguna untuk membuat keterhubungan, sehingga struktur industrinya fokus.

Pada level perusahaan, pola kebijakan industri yang sistematis akan berguna meningkatkan nilai tambah yang tercipta akibat solidnya keterkaitan mata rantai (value-chain) proses industri. Untuk mencapai tahapan tersebut, selain infrastruktur fisik dan pola industri yang terencana, peranan infrastruktur teknologi juga sangat dibutuhkan. Di abad ini, kemampuan negara mengembangkan infrastruktur teknologi informasi (Information & Communication Technology/ICT) akan sangat menentukan kemampuan bersaing.

Menurut catatan International Instititute

for Management Development (IMD)

yang berbasis di Swiss, dalam

laporan World Competitiveness

Yearbook 2006-2008 disebutkan daya saing Indonesia

semakin merosot ke peringkat 52 dari 55

negara.

strategy strategy

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201046 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 47

Page 25: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Only do the innovators change the world! Jon Danoe, salah satu eksekutif

puncak News & Observer, sebuah harian ternama ibu kota, sedang

berpikir keras tentang pengembangan model bisnis baru; model bisnis yang tetap menguatkan posisi perusahaan dalam persaingan di masa mendatang. Hal ini disadari Jon setelah melihat rontoknya satu-persatu surat kabar berpengaruh di Amerika Serikat. Tergerusnya jumlah pembaca yang diikuti berkurangnya pemasukan iklan memaksa mereka keluar dari bisnis.

Meskipun perusahaan media cetak yang dipimpin Jon memiliki posisi aman di dalam negeri, namun Jon berpikir harus ada terobosan baru. Seperti media cetak lainnya di seluruh dunia, memiliki

e-paper sudah menjadi tren. Namun sebagai salah satu unit bisnis, e-paper tersebut belum memperlihatkan kinerja memuaskan. Jumlah pengakses  masih belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Hal ini dapat diterangkan dari masih terkendalanya infrastruktur yang membatasi jumlah orang untuk mengakses internet. Akan tetapi Jon tetap yakin, faktor barrier ini cepat atau lambat akan teratasi. Baginya inilah saat yang tepat untuk mempersiapkan diri sembari menunggu segala sarana dan prasarana tersedia.

Yang selalu menjadi pertanyaan bagi siapa pun yang akan melakukan terobosan adalah ‘what next’. Adanya e-paper tentu saja bukan sebagai komplementer dari sebuah harian konvensional. Varian koran dalam bentuk dot com ini harus

business process

[jangan] mengecat langit Oleh: Ade Febransyah

Menjadi Inovator Pengubah Dunia

business process

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201048 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 49

Page 26: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

akan mengantarkan pada inovasi yang dangkal makna. Kreativitas yang diperlukan adalah yang mampu menghasilkan inovasi yang memecahkan persoalan; persoalan kita semua.

Jebakan kenyamananDalam lanskap persaingan yang begitu cepat berubah, banyak perusahaan terjebak dalam inovasi semu yang sangatlah superfisial (Febransyah, 2009). Kelatahan menjadi rutinitas.  Inersia berinovasi begitu besar. Organisasi bisnis sepertinya tidak mampu membuka sumbatan energi kreativitas. Kalaupun sepertinya ada, kreativitas yang keluar hanya untuk menghasilkan karya seadanya.

Coba tengok apa yang terjadi di berbagai sektor industri tanah air. Untuk industri musik misalnya, apakah memang sudah kreatif sehingga dapat dimasukkan sebagai industri kreatif? Dilihat dari portofolio musiknya, jelas keseragaman dalam bermusik masih mendominasi. Masih ada keengganan perusahaan label untuk keluar dari jebakan popularitas suatu tema musik. Padahal oportunitas untuk keluar dari kerumunan jelas selalu ada.

Lihatlah grup musik generasi baru, seperti Muse, yang mengangkat tema berat untuk lagu-lagunya yang tidak melulu percintaan picisan, namun mereka tetap menuai kesuksesan k o m e r s i a l . Juga sekali-kali lihatlah klip video terbarunya 30 Seconds to Mars dengan lagu ‘Kings and Queens’ yang akan membukakan mata dan menyadarkan kita realita kehidupan. Bisa dikategorikan sebagai grup alternatif cenderung progresif, anti pasar, mereka tetap cerdik melakukan ‘cross-over’ sehingga dapat merangkul banyak penikmat musik.

Inersia berinovasi di sisi hulu industri musik juga terjadi di bagian hilirnya. Hadirnya  RBT (ring backtone) yang meskipun aneh; membeli tapi untuk tidak didengarkan sendiri; menjadi fenomena baru. Para

business process

Managing Innovation is about Managing Change

Dalam lanskap persaingan yang begitu cepat berubah, banyak perusahaan terjebak dalam inovasi semu yang sangatlah superfisial. Kelatahan menjadi rutinitas. Inersia berinovasi begitu besar. Organisasi bisnis sepertinya tidak mampu membuka sumbatan energi kreativitas.

menggairahkan siapapun untuk masuk ke dalamnya. Model bisnis seperti apa yang menguntungkan perusahaan media cetak lewat e-paper di kemudian hari? Siapa yang ingin disasar sebagai pengakses setia layanan e-paper ini? Jangan-jangan jumlahnya tidak besar, semakin ke depan, sepertinya orang sudah tidak punya banyak waktu lagi untuk membaca harian, apalagi harus mengakses internet terlebih dahulu.

Untuk bisa mendatangkan kesuksesan lewat terobosan layanan maupun model bisnis barunya, Jon harus mampu meningkatkan faktor-faktor motivator dan menurunkan faktor-faktor barrier. Ketika ditanyakan seperti apa bentuk akhir dari produk atau layanan barunya, Jujur Jon berkata“Saya tidak tahu, namun dengan berjalannya waktu segala sesuatu akan semakin jelas”.

Menjadi DOers yang Inovatif Sosok Jon mewakili tipikal mereka yang bermain di industri media cetak sekarang ini. Terlepas dari berhasil tidaknya Jon dengan proyek barunya, ia merupakan salah satu sosok the DOers. Apresiasi tertinggi sudah

selayaknya diberikan kepada orang-orang seperti Jon, yaitu para inovator. Di tangan merekalah, kehidupan umat manusia terus berlangsung hingga sekarang. Bagi suatu bangsa, yang masa depannya diselimuti tabir misteri ketidakpastian, kehadiran mereka diperlukan untuk membuka kunci-kunci jendela kesempatan menuju kemajuan.

Di tatanan yang lebih mikro, inovasi berbasiskan invensi yang ada sudah menjadi keharusan bagi pelaku bisnis untuk bertahan atau memenangi persaingan. Mengantarkan invensi menjadi inovasi yang bernilai di mata kastemer jelas bukan pekerjaan mudah. Diperlukan proses berkeringat untuk menghadirkan inovasi yang berbunyi. Sesuatu yang inovatif tidak datang dengan sendirinya. Dalam proses pencariannya diperlukan kreativitas. Yang menjadi pertanyaan adalah harus seberapa kreatif kita untuk menghasilkan sesuatu yang inovatif. Kreativitas seperti apa yang diperlukan? Tentu bukan kreativitas liar yang tidak terkendalikan; hanya sekadar ingin menampilkan yang beda. Kreativitas yang seperti itu justru

》 Dalam dunia bisnis, inovasi berbasiskan invensi yang ada menjadikeharusanuntukbertahanataumemenangipersaingan.

》Inovasiyangkreatifadalahinovasiyangmampumenyelesaikansuatupersoalandanyangmengubahdunia.

》 Dalam persaingan yang begitu cepat berubah, banyak perusahaanterjebakdalaminovasiyangsuperficialdancenderungmonoton,karenakenyamanan mendapatkan keuntungan menjadi satu-satunya criteriapertimbangan.

》Secarasistematis,inovasiyangkreatifmengandaikanbeberapatahapanyangdapatdiurutkanmenjadiidentifying,understanding,developingdanrealizingoportunitasproduk.

KEYWORDS:innovator, kreativitas, identifying, understanding, developing,realizing.

business process

GAGASAN

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201050 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 51

Page 27: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

2007; Crawford dan Di Benedetto, 2006). Kembali ke kasus Jon, e-paper adalah produk akhir. Apa identifikasi oportunitas produk yang coba dijawab lewat e-paper? Apakah semata kemudahan dalam mengakses berita? Jika memang demikian, spesikasi apa yang harus dimiliki oleh e-paper dalam memberikan kemudahan tersebut? Inilah tahapan understanding yang harus dijawab oleh pengembang produk. Setelah spesifikasi ditetapkan, barulah masuk ke ‘belantara’ keambiguan yang tinggi dari pengembangan produk, yaitu tahapan developing. Konsep e-paper harus mampu menjawab ketersediaan berita terkini secara cepat; kemudahan pengguna dalam mencari berita yang

diinginkan dan seterusnya. Akhirnya lewat proses iterasi diperoleh konsep yang paling tepat, disiapkanlah segala sumber daya untuk merealisasikan konsep tersebut menjadi produk jadi. Di sinilah kekuatan manajemen proyek menjadi kunci keberhasilan eksekusi menghasilkan produk baru. Keempat titik-titik besar pertambahan nilai di atas harus ditemukan sendiri dan dikoneksikan oleh kita jika ingin bermain di dunia inovasi. Jika gagal, siaplah dikatakan sebagai pengecat langit karena ternyata we are just the kings and queens of promises! Hanya bisa indah dalam fantasi, tidak dalam kenyataannya.

referensiFebransyah, A. (2009), Menikmati Ketidakpastian: Tahapan Kritis dalam Mendesain

Kesuksesan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Crawford, M. dan di Benedetto, A. (2006), New Products Management, McGraw-Hill, 8th Edition.

Ulrich, K. dan Eppinger, S. (2007), Product Design and Development, McGraw-Hill, 4th Edition.

Trott, P. (2008), Innovation Management and New Product Management, Prentice Hall, 4th Edition.

Vogel, C.M., Cagan, J. dan Boatwright, P. (2005), The Design of Things to Come: How Ordinary People Create Extraordinary Products, Wharton School Publishing.

Produk-produk sukses berarti sebuah revolusi pada desain produk yang disetir oleh emosi pelanggan, gambaran diri, dan fantasi, bukan hanya fungsi.

dalam The Design of Things to Come: How Ordinary People Create Extraordinary Products (Wharton School Publishing), generasi produk baru adalah produk yang mentransformasi gaya hidup konsumen. (sumber: http://knowledge.wharton.upenn.edu)

produksukses VS generasi produk baru

business process

Ade FebransyahPengajar di Prasetiya Mulya Business School dan penulis buku Menikmati Ketidakpastian, 2009.

pelaku di hilir menjadi latah untuk meng-RBT lagu-lagu populer karena memang menjanjikan keuntungan finansial. Diyakini hanya fenomena sesaat, RBT akan pudar dengan berjalannya waktu. Sebuah tantangan sekaligus oportunitas bagi pelakunya untuk mencari model

bisnis yang lebih menjanjikan. Di industri telecom lain lagi. Dikuasai oleh beberapa pemain besar saja, mereka sepertinya juga mengalami kebuntuan dalam berkreasi. Mencoba mengamankan s e g m e n t e r b e s a r n y a , mereka justeru terjebak dalam adu tarif murah. Iklan-

iklannya membingungkan tanpa makna. Di industri perbankan demikian pula. Adu bagi-bagi hadiah menjadi keharusan untuk menarik nasabah baru. Tidak ada terobosan produk baru yang berkesan. Di industri pendidikan sama saja, setali tiga uang. Banyak institusi berlomba-lomba dalam memodernisasi fasilitas, tapi memiskinkan ‘ruh’ pembelajaran yang menggerakkan.

Jika ditanyakan ke pelaku bisnis yang berkreasi seadanya, jawabannya kurang lebih sama:’jika dengan begitu saja sudah untung, mengapa harus bersusah payah, yang belum jelas hasilnya’. Area kenyamanan telah memenjarakan pelaku bisnis untuk mencoba sesuatu yang baru. Kepastian yang melekat dalam area tersebut membuat mereka malas.               Mengkoneksi Titik-titikKetidakberdayaan pelaku bisnis dalam menghadirkan inovasi berupa solusi elegan bagi penggunanya lebih merupakan kegagalan dalam mengkoneksi titik-titik pertambahan nilai. Terlepas dari apakah pelaku bisnis bersifat push ataupun pull dalam berinovasi, secara sistematis, tahapan-tahapan dalam berinovasi dapat diurutkan menjadi identifying, understanding, developing dan realizing oportunitas produk (Vogel et al, 2005).

Meskipun tahapan yang dilewati sekuensial, namun di setiap tahapan menawarkan keambiguan bagi siapapun yang menjalaninya. Dalam praktiknya semakin sulit untuk mengidentifikasikan apa lagi oportunitas produk yang pantas dikembangkan.  Juga ketika memasuki  tahapan pengembangan konsep, keambiguan juga dirasakan ketika berurusan dengan konsep produk yang tepat (Trott, 2008; Ulrich dan Eppinger,

Inovator kreatif bermotivasi mengubah dunia, bukan memperoleh penghargaan semata.

Ketidakberdayaan pelaku bisnis dalam

menghadirkan inovasi berupa

solusi elegan bagi penggunanya

lebih merupakan kegagalan dalam

mengkoneksi titik-titik pertambahan nilai

business process

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201052 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 53

Page 28: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

marketing

Gaya hidup semakin mobile, dan handphone menjadi alat yang sangat personal

bagi penggunanya. Mungkin lebih personal dari bedak (bagi wanita) dan pencukur (bagi pria). Pertumbuhan cepat dalam dunia teknologi informasi itulah yang memacu munculnya mobile marketing. Secara teknis, apa saja yang dapat dilakukan pada mobile device konsumen? Bagaimana caranya mengemas hal tersebut menjadi menarik? Mengapa para praktisi marketing harus menggunakan mobile marketing?

Digital Marketing adalah segala bentuk pemasaran yang menggunakan media elektronik digital, seperti Internet dan ponsel. Jika pada era 1990an, aktivitas marketing melalui internet mulai semarak, maka sekarang ini Mobile Marketing dinilai sebagai channel baru yang tak kalah menarik. 

Mobile marketing di sini didefinisikan sebagai aktivitas marketing melalui media mobile device, seperti ponsel. Aktivitas marketing melalui ponsel mulai populer beberapa tahun belakangan ini, seiring dengan peningkatan pengguna ponsel, yang dipicu oleh semakin murahnya tarif seluler dan perangkat ponsel.  

Mobile marketing dapat bersifat Push maupun Pull kepada konsumen. Bersifat Push, jika content marketing dikirimkan kepada pengguna ponsel, walaupun

konsumen tersebut tidak pernah memintanya. Sebagai contoh, hal yang sering terjadi pada saat kampanye Pemilihan Umum. Tim sukses para calon yang berkampanye memiliki database ponsel dari para calon pemilih, baik pendukung setia maupun bukan. Kemudian mengirimkan content kampanye kepada mereka. Cara ini dapat membuat pihak tersebut mendapat tuduhan spamming (mengirimkan content sampah), yang dapat menjadi bad publicity bagi brand yang diwakilinya.  

Untuk menghindari hal tersebut¸ beberapa produsen susu anak membujuk konsumen yaitu para ibu untuk mendaftarkan data diri dan anaknya, guna mendapatkan content produk secara berkelanjutan. Caranya dengan memberikan incentive berupa produk atau merchandise dari brand tersebut. 

Sedang bersifat Pull, jika konsumen tersebut menarik sendiri content marketing yang bersangkutan melalui ponsel. Content marketing seperti ini harus dibungkus dengan sangat menarik, sehingga konsumen pun tergugah untuk memilikinya. Contohnya dilakukan oleh beberapa operator seluler serta BlackBerry̧ dengan menyediakan fitur menarik, seperti game dan blog untuk ponsel mereka. Seringkali konsumen tidak keberatan, atau bahkan sangat senang, untuk men-download fitur  tersebut,

Pada era pasar yang semakin bebas ini, persaingan antar produsen semakin ketat. Para ahli marketing berpikir keras, bagaimana lagi cara membujuk konsumen menggunakan produk (barang dan layanan) mereka.  Komunikasi marketing melalui handphone membuat pesan yang ingin disampaikan menjadi personal bagi konsumen. Aktivitas itu disebut Mobile Marketing. 

marketing

mobile marketing

Oleh: Safitri Siswono

Bisnis di Segenggam Tangan

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201054 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 55

Page 29: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

dekade silam. Pada aktivitas Push, pihak marketing biasanya membeli daftar nomor ponsel konsumen kemudian mengirimkan content marketing, tanpa pernah diminta oleh mereka.

Labatt Brewing Company, yang berdomisili di Canada, adalah perusahaan pertama di Amerika yang melakukan mobile marketing dengan menggunakan SMS short code pada tahun 2002. Kampanye ini dinilai berhasil. Short code adalah suatu nomor yang terdiri atas 4 digit angka atau lebih. Biasanya dipakai untuk promosi produk maupun consumer services, dan dapat digunakan oleh semua operator seluler di negara yang bersangkutan. Melalui nomor ini, konsumen dapat mengirimkan pesan, permintaan maupun registrasi kepada produk. Setiap penyedia content diwajibkan untuk memberikan pilihan bagi konsumen untuk berhenti menggunakan layanan tersebut

dengan mengirimkan teks STOP atau UNREG melalui SMS.  

Di Indonesia, short code ini serupa dengan layanan premium number. Beberapa tahun terakhir, cara ini sangat populer dan efektif sebagai media marketing. Diantaranya adalah berikut ini, mulai dari yang bersifat chatting dengan idola (SMS Selebritis), Berita (smsmetrotv), Informasi Khusus (Horoscope, Primbon), Pemilihan/ Voting (Indonesian Idol), Kuis (Kuis Selebritis) maupun download musik digital (NSP 1212).

Khusus untuk musik, terjadi suatu fenomena yang menarik dengan adanya mobile marketing ini. Di Indonesia, Industri musik melalui media konvensional, yaitu CD dan kaset, bernilai Rp 1 Triliun pada tahun 2001. Namun pada tahun 2005, nilai ini terjun bebas menjadi Rp.500 Milyar saja. Sedangkan penjualan musik

Iklan sebuah pembalut genggam.

(Regawa. 2008)

Sebuah kuis dengan SMS short code

marketing

bahkan tidak sadar bahwa fitur tersebut sebetulnya adalah aktivitas marketing.  Para praktisi marketing mulai mengembangkan aktivitasnya ke arah Mobile Marketing, karena gaya hidup yang semakin mobile (terutama yang tinggal di kota besar dan sekitarnya). Bayangkan saja seorang yang tinggal di bilangan BSD dan bekerja di kawasan Segi Tiga Emas Jakarta, rata-rata akan menghabiskan waktu untuk pulang/ pergi selama lebih dari 3 jam setiap harinya. Kenyataannya, masyarakat pun semakin tergantung dengan ponsel untuk berkomunikasi, bahkan mengatur jadwal hidup mereka. Sehingga tidak dapat dipungkiri, ponsel menjadi device yang sangat personal dan selalu di dekat mereka. Mobile Marketing yang paling umum sekarang ini adalah dengan menggunakan SMS (Short Message Service). Cara lainnya adalah dengan Bluetooth, Infrared, MMS, 3G dan sebagainya.

Tantangan bagi para praktisi marketing adalah membuat aktivitas mobile marketing yang menarik bagi konsumen. Salah satu pemilik merek, yang berani berinovasi dengan meluncurkan situs mobile adalah Softex

(seperti pada gambar berikut), yang disebutnya sebagai Softex Genggam. Fitur-fitur yang ditawarkannya sangat menarik dan sesuai dengan target market merek tersebut. Dan yang lebih mengesankan adalah aktivitas ini bersifat Pull, artinya Softex mengajak konsumennya agar meng-install Softex Genggam ini secara suka rela.

Mobile Marketing via SMSAktivitas marketing melalui ponsel meningkat seiring dengan semakin populernya penggunaan SMS sejak awal tahun 2000an. Beberapa tahun terakhir, pelaku bisnis mulai mencari cara untuk mengumpulkan nomor ponsel konsumen untuk mengirimkan content marketing. Tidak dapat dipungkiri, bahwa SMS telah diakui sebagai salah satu advertising channel di dunia bisnis. 

Di Eropa Barat, mobile marketing melalui SMS mencapai seratus juta pesan setiap bulannya. Di sini, aktivitas marketing melalui SMS yang bersifat Push mulai mendapat kecaman dari konsumen dan dituding sebagai bentuk baru dari spam atau junkmail, yang marak di dunia internet sejak

》Mobilemarketingdidefinisikansebagaiaktivitasmarketingmelaluimediamobiledevice,sepertiponsel.Aktivitasmarketingmelaluiponselmulaipopulerseiringdenganpeningkatanpenggunaponsel.

》Mobilemarketingdapatbersifat pushmaupunpull kepadakonsumen.Bersifat push, jika content marketing dikirimkan kepada penggunaponsel,walaupunkonsumentersebuttidakpernahmemintanya.Pull,jikakonsumentersebutmenariksendiricontentmarketingyangbersangkutan.

》AktivitasmobilemarketingbisadilakukanviaSMSmaupunMMS.》Keuntunganmobilemarketingadalahkemungkinanyangluas,tepat,cepat

danmurahuntukmemperolehinformasiyanglengkaptentangkonsumendanberkomunikasidenganmereka,melaluiaksesnomorponselyangmerekamiliki.

KEYWORDS:Mobile Marketing, Digital Marketing¸SMS, MMS, Bluetooth,Infrared,Advergaming,MobileWeb,Viral.

marketingGAGASAN

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201056 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 57

Page 30: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Liputan 6 News Channel di ponsel 3G (Liputan6,

SCTV, 2008)

marketing

digital (melalui download dan ring back tone) yang mulai populer tahun 2004, dalam setahun mampu mencetak penjualan sampai Rp. 4 Triliun.   Mobile Marketing via MMSAktivitas mobile marketing yang sedikit lebih canggih adalah dengan menggunakan MMS (Multimedia Message Service). Sehingga content yang disampaikan kepada konsumen dapat berupa text, image, audio maupun video. Tentunya ponsel konsumen penerima haruslah yang memiliki fitur MMS.  

Suatu high-end food court di Jakarta pernah melakukan aktivitas berupa kontes foto dan video dengan tema “How Do You Enjoy Our FoodCourt?”. Konsumen menggunakan kamera ponsel untuk merekam mereka yang sedang menikmati makanan, minuman, suasana dan layanan di food court tersebut. Kemudian melakukan registrasi dan mengirimkan file mereka

melalui MMS. Namun karena fitur MMS ini kurang popular di Indonesia, maka dilakukan penyesuaian agar konsumen dapat mendaftar dan meng-upload foto tersebut langsung di food-court yang bersangkutan dengan menggunakan bluetooth, infrared, memory card maupun cable. Foto yang sudah ter-upload secara otomatis akan terpampang di layar besar pada lokasi. Foto yang paling menarik akan mendapatkan hadiah dari penyelenggara. Aktivitas ini mendapat sambutan yang sangat antusias dari pengunjung, dan food court tersebut bukan hanya mendapatkan publisitas namun juga mendapatkan data pribadi dari pengunjung yang mendaftar dalam kontes foto tersebut.

Mobile Marketing via 3G 3G adalah generasi ketiga dalam layanan wireless, yang menjanjikan kapasitas dan kecepatan data, image, video dan audio yang lebih tinggi. Hal ini memungkinkan ponsel untuk

yang memiliki s p e s i f i k a s i teknologi rendah, atau dengan kata lain, sebagian besar konsumen m e n g g u n a k a n ponsel hanya untuk menelepon dan sms saja. 

Di Indonesia,  Liputan6 (acara berita di SCTV) memiliki fitur video menggunakan teknologi 3G. Sehingga pemirsa dapat tetap menyaksikan acara tersebut melalui ponsel.

Mobile Marketing via bluetoothBluetooth mulai popular digunakan pada tahun 2003. Di Eropa Barat, beberapa perusahaan telah sukses menggunakan teknologi bluetooth ini untuk mendistribusikan content (baik yang bersifat iklan, maupun fitur-fitur

mendapatkan high speed internet access, kirim/ terima full motion video, bahkan juga untuk melakukan video conference. 

Sayangnya, di Indonesia inovasi ini dianggap kurang berhasil. Beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu infrastruktur yang menyebabkan connectivity yang belum dapat diandalkan, biaya yang masih tinggi dan keadaan ekonomi masyarakat yang relatif rendah. Hal yang terakhir ini sangat dominan di Indonesia. Sehingga menyebabkan inovasi telekomunikasi seluler yang berhasil adalah yang mampu memberikan harga rendah kepada konsumen, seperti adanya teknologi CDMA, dimana bukan hanya pulsanya yang murah namun perangkat kerasnya pun murah. Sehingga dengan hanya Rp.200,000.- konsumen sudah dapat membeli perangkat ponsel beserta dengan pulsanya. Penetrasi telepon seluler di Indonesia memang sangat tinggi, namun kriterianya adalah

Kontes Foto dengan menggunakan MMS

(2008)

marketing

Di Eropa Barat, mobile marketing melalui SMS mencapai seratus juta pesan setiap bulannya. Di sini, aktivitas marketing melalui SMS yang bersifat Push mulai mendapat kecaman dari konsumen.

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201058 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 59

Page 31: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

brand awareness, sales, dsb), dengan memberikan fasilitas dan memotivasi konsumen untuk mengirimkan pesan marketing secara sukarela. Ada beberapa bentuk dalam viral promotion, seperti video clips, interactive Flash games, advergames, ebooks, brAndable software, images, ataupun hanya berupa tulisan saja. Pada dekade silam, media yang sering digunakan adalah internet. Namun dengan semakin berkembangnya perangkat mobile, maka penggunaan media ini sebagai sarana viral marketing pun semakin berkembang. 

Pada tahun 2006 di Amerika Serikat, Neutrogena (produk personal care), meluncurkan suatu produk baru, yaitu Moisturized Shine Lip Soothers. Salah satu aktivitas launch tersebut adalah dengan viral marketing melalui media mobile/ ponsel, yang disebut “Neutrogena – get smooches”. Melalui aplikasi ini, konsumen dapat mengirimkan sebuah ciuman digital melalui ponsel. Pengirim dapat memilih enam tipe ciuman, yaitu rock star smooch, hug smooch, dan sebagainya. Kemudian dapat pula mengirimkan pesan pribadi, maupun memilih untuk menyembunyikan identitas dirinya agar tidak diketahui oleh si penerima ciuman tersebut. Setelah menerima ciuman digital tersebut, konsumen

dapat memilih menu “send a smooch” untuk mengirimkan aplikasi tersebut ke orang lain, dengan demikian terjadilah viral marketing yang diinginkan. Yang menariknya lagi, karena konsumen secara suka rela mengirimkan aplikasi tersebut maka biaya replikasi ini tidak terbebankan ke pemilik brand. 

Masa Depan Mobile MarketingBerdasarkan survey di Amerika Serikat tahun 2008, 89% Brand besar melakukan aktivitas mobile marketing dengan budget antara 2-10% dari total budget marketing mereka. Mobile marketing menjadi sesuatu yang menarik karena: kemampuannya untuk mencapai suatu target konsumen yang spesifik dan secara personal ’one-on-one’, berkomunikasi dengan mereka. Bukankah kemesraan dengan konsumen adalah hal yang selalu dicari oleh suatu Brand.

Salah satu Direktur Utama di Grup Perusahaan Bangun Cipta. Penulis buku ”Big Dream, Big Success”.

Safitri Siswono

referensiWikipedia, http://en.wikipedia.org/wiki/Mobile_marketing, June 2008.

Mobile Marketing Association, “Understanding Mobile Marketing – Technology & Reach”, May 2007.

Kapanlagi.com - Kuis 3433, http://www.kapanlagi.com/mobile/, Oct 2008.

Liputan6, http://www.liputan6.com/, Oct 2008

dunia Games Telkomsel, http://duniagames.telkomsel.com, Oct 2008

Di Indonesia, Industri musik melalui media konvensional, yaitu CD dan kaset, bernilai Rp.1 Triliun pada tahun 2001. Namun pada tahun 2005, nilai ini terjun bebas menjadi Rp.500 Milyar saja.

marketing

lain). Tidak seperti content marketing melalui SMS ataupun MMS yang dapat bersifat Push dan masuk tanpa permisi, maka dengan Bluetooth, konsumen harus memberikan ijin untuk suatu content dengan menyalakan Bluetooth di perangkat mereka. Selain itu, kelebihan dari menggunakan Bluetooth untuk transfer data adalah Gratis!   Mobile Marketing via InfraredInfrared adalah bentuk teknologi tertua yang pernah dipakai untuk melakukan mobile marketing. Pada tahun 1990-an, beberapa perusahaan di Eropa Barat pernah melakukan mobile marketing dengan Infrared, dalam bentuk ”shopping window marketing”. Namun aktivitas ini kurang efektif, karena Infrared memiliki jangkauan yang sangat terbatas, yaitu kurang dari 1 meter saja.    Aktivitas Menarik dengan Mobile MarketingSelain beberapa contoh mobile marketing di atas, ada beberapa aktivitas menarik lain yang dapat digunakan oleh para praktisi marketing.

In-Game Mobile Marketing (Adver-gaming)Sekarang ini, banyak Brand yang mengirimkan pesan promosinya melalui mobile games. Hal ini disebut mobile advergaming. Contohnya adalah Telkomsel. 

Mobile Web MarketingSebagian besar ponsel sekarang ini memang sudah memiliki fasilitas yang memungkinkan penggunanya untuk mengakses internet. Namun pada tulisan ini, mobile web marketing yang dimaksudkan adalah menyiapkan situs internet yang memiliki tampilan friendly bagi pengguna ponsel, seperti contoh pada MSNBC.com Mobile di bawah ini. Fitur-fitur lain seperti download audio, image wallpaper, video, game, dan sebagainya akan membuat web tersebut semakin appealing bagi konsumen. Mobile Viral MarketingViral marketing adalah suatu teknik pemasaran yang menggunakan suatu social network untuk mencapai suatu tujuan marketing (seperti;

dunia Games Telkomsel (Telkomsel, 2008)

MSNBC.com Mobile (2007)

marketing

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201060 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 61

Page 32: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

marketing

Di tengah kegalauan tersebut, praktisi B2B terus “mencari akal” agar survive di era globalisasi

perdagangan. Secara tradisional, kalangan praktisi pemasaran B2B (Industrial Marketing) sangat mengandalkan Personal Relationship (Networking) dalam menjalankan peran profesionalnya.

Cakrawala baru b2bKehadiran teknologi Web 2.0 melahirkan cakrawala baru sekaligus peluang untuk meningkatkan kinerja B2B. Belum banyak praktisi B2B khususnya professional marketing yang memanfaatkan teknologi Web 2.0 dalam kegiatan bisnisnya. Padahal, Web 2.0 memiliki segudang fasilitas untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, serta sarana pengembangan diri dan jaringan (networking). Semenjak peluncuran perdana di awal 1990-an, internet berkembang menjadi sumber informasi nyaris tak terbatas. Arsitekturnya yang terbuka menjadikan internet multiguna, dari sekedar mengirim/menerima surel (surat elektronik/e-mail), sharing video clips, publishing blogs, hingga transaksi bisnis dan sebagainya. Jamak bagi sektor Consumers Goods (B2C) dalam menggunakan sarana dan jasa layanan internet, sebaliknya sektor B2B belum banyak yang meliriknya.

Menengok sedikit ke belakang, di awal peluncurannya para pengguna internet dihadapkan pelbagai kendala teknis. Tetapi, kehadiran Web 2.0 menciptakan terobosan baru yang menjadikan

internet kian “user friendly” bahkan bagi mereka yang awam IT sekalipun. Rasanya sudah tak ada lagi alasan “gaptek” untuk memanfaatkan pelbagai fasilitas macam Blog, Really Simple Syndication (RSS), Social Networks (Facebook, Twiter, Friendster, dan sebagainya), online communities (Milist) serta fasilitas lain yang memudahkan komunikasi antar manusia  dan mengakses informasi via internet. Khusus professional B2B marketing, Web 2.0 menyediakan “new productivity tools” untuk menunjang aktivitas marketing sekaligus sarana meningkatkan profesionalitas dan pengembangan karir. 

Secara umum, teknologi Web 2.0 menciptakan terobosan “horizontalisasi” pemasaran B2B melalui 4 (empat) wahana: 

• Mesin pelacak (“Search engines”) dengan “alert services”

• Blogs berikut layanan “subscription”• Jaringan sosial (“Social Networks”)• Situs-situs industri dan perdagangan

memuat konten info perkembangan teknologi, bisnis, regulasi, kebijakan pemerintah, berikut forum diskusi.

Pertanyaannya, sejauh mana praktisi B2B telah memahami dan memanfaatkan

Sofjan Wanandi, Ketua umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) baru-baru ini mengatakan, “Bersaing Business to Business (B2B) dengan China memang sulit, tetapi kita tidak boleh kehabisan akal...” Pernyataan ini menanggapi kekhawatiran sebagian pengusaha terkait implementasi Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA – Free Trade Agreement) ASEAn – China, bahwa cepat  atau lambat FTA akan menghancurkan sendi-sendi industri di dalam negeri” (Kompas, 28 Desember 2009). 

Web 2.0 memiliki segudang fasilitas untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, serta sarana pengembangan diri dan jaringan (networking).

marketing

web generasi dua

Oleh: Hubert Widiastono

Ragam Pemasaran Tak Kenal Batas

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201062 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 63

Page 33: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

memasukkan kata kunci tertentu, misal subscribe e-mail harian berisi “Tender-tender proyek Pemerintah”. “Alert” e-mail harian akan berisi beberapa baris Web page baru serta link ke website bersangkutan.

Praktisi B2B bisa memanfaatkan “Alert tool” untuk mengakses data-data competitive intelligence. Pilihlah “alert” yakni nama produk atau perusahaan pesaing sehingga kita sebagai User akan secara otomatis memperoleh informasi terkini mengenai setiap gerak-gerik pesaing. Harap mafhum pada keterbatasan fasilitas “alerts” yakni kadangkala isi atau data yang disajikan tidak selalu terkini (up-to-date), artinya jangan dianggap tingkat akurasinya 100 %. Maka, disarankan memasukkan lebih dari satu kata kunci agar data yang diperoleh tidak terlalu minim atau sebaliknya berlebihan. Penggunaan beberapa kata kunci agar diperoleh data yang lebih fokus. Pilihan “high-value alerts” membantu memudahkan saat me-review serta mencerna informasi.  blogs   Web 2.0 menyajikan wahana yang telah lebih disempurnakan yakni weblogs

dimana pada generasi sebelumnya dikenal dengan nama blogs. Jika ditelusuri, blogs biasanya berasal dari home pages pribadi atau perusahaan yang disusun para pengguna internet pemula, menyusul pengembangan Really Simple Syndication (RSS) mengakomodasikan pendistribusian konten blog. Sehingga, RSS berfungsi sebagai news-wire services untuk blogs. Gunakan browser, atau dedicated news reader seperti Google Reader bahkan e-mail client seperti MS Outlook di mana RSS akan memfasilitasi subscription konten blog tertentu. Fasilitas feed subscription akan secara otomatis mengingatkan (“alerts”) acapkali konten baru di-posting.Jumlah B2B marketing blogs yang tersedia di internet memang belum banyak, tapi hampir tiap hari selalu muncul blog baru. User bisa menggunakan mesin pelacak untuk menemukan blogs menggunakan kata kunci, sedangkan layanan “alert” pada mesin pelacak akan meng-cover blog-blog yang populer sekaligus memberitahu user jika satu kata kunci ditemukan dalam artikel di sebuah blog baru. 

Yang belum banyak diketahui para praktisi B2B, adalah bahwa blogs bisa dimanfaatkan

B2B blog

marketing

wahana-wahana t e r s e b u t ? Wahana pertama, Jaringan sosial (Social networks), merupakan fasilitas yang cukup efektif untuk memperluas jaringan serta

koneksi (dalam B2B lazim dikenal sebagai “Buying Centers” atau “Decision Making Units” terdiri atas Users, Gatekeepers, Decision Makers, Influencers, Specifiers, Buyers di sisi pelanggan) untuk bisa lebih memahami profil serta Buying Process hingga Closing Sales di pelanggan. Ada lagi fasilitas “alert services” untuk melacak data pelanggan tertentu. Kemudian Blogs untuk menggali gagasan-gagasan baru serta merumuskan strategi pemasaran. Terakhir, jangan abaikan situs-situs industri yang memuat data/informasi terbaru kondisi pasar (misal Reuters.com, Bloomberg.com, Chemicalweek.com, dan sebagainya), informasi rujukan, serta forum diskusi sebagai sarana mendapatkan umpan balik mengenai isu perdagangan dan bisnis.

Mesin Pelacak Mesin pelacak (“Search engines”) tak bisa dipisahkan dari internet sejak awal peluncurannya di awal 1990-an. Mesin pelacak generasi pertama berupa direktori situs-situs yang disusun menyerupai

Halaman Kuning (“Yellow-pages”). Akhir 1990-an mulai digunakan kata kunci (“keywords”) untuk mencari data/informasi via mesin pelacak internet. Dalam perkembangannya, mesin pelacak menjadi “pintu gerbang” masuk bagi setiap insan yang butuh aneka macam informasi. Kita mengenal mesin pelacak populer seperti Google, Yahoo, MSN, dan lain sebagainya. 

Perkembangan mutakhir, mesin pelacak berbasis teknologi Web 2.0 dilengkapi periodic-alert services (mungkin bentuk paling sederhana adalah Birthday reminder pada Yahoo group) secara otomatis mengingatkan dan menampilkan data terkini kondisi pasar, teknologi, kebijakan dan regulasi ekonomi, dan lain sebagainya. Akhir-akhir ini, kalangan industri kimia sangat merasakan manfaatnya bergabung dalam jaringan Chemical Engineering karena terus ter-update dengan perkembangan teknologi, bisnis, serta pelbagai issue yang relevan di sektor Industri Kimia lokal maupun global (misal issue RSPO – Roundtable Sustainable Palm Oil, GHS – Global Harmonized System on Classification and Labeling of Chemicals, REACH-Registration Evaluation Authorization and Restriction of Chemical Substances, dan sebagainya). Pengguna (Users) bebas memilih up-date content secara harian (daily alert) via e-mail dengan

》 Kehadiran teknologi Web 2.0 melahirkan cakrawala baru sekaliguspeluanguntukmeningkatkankinerjaB2B.

》 Web 2.0 menyediakan “new productivity tools” untuk menunjangaktivitas marketing sekaligus sarana meningkatkan profesionalitas danpengembangankarir.

》TeknologiWeb2.0menciptakanterobosan“horizontalisasi”pemasaranB2B melalui Mesin Pelacak, Blogs, Jaringan sosial dan situs-situsindustridanperdagangan.

KEYWORDS:Web2.0,Industrialmarketing,“horisontalisasiB2B

Di tengah masa krisis, pemanfaatan

marketing blogs menjadi sangat

relevan dan sesuai dengan konsep “Low

Cost High Impact”.

marketingGAGASAN

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201064 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 65

Page 34: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Jaringan PersonalDi antara sekian banyak wahana jaringan sosial, yang paling populer adalah Facebook, MySpace, Twitter dan Friendster. Berbeda dengan LinkedIn, member pada jaringan sosial tersebut hanya perlu menampilkan informasi pribadi seperti hobby, kegiatan dan foto-foto pribadi. Dibanding LinkedIn, Facebook dan MySpace lebih efektif untuk melacak keberadaan  teman sekolah/teman lama karena populasi member-nya cukup besar. Mengingat jaringan sosial sifatnya informal dan pribadi, maka kurang efektif bila digunakan sebagai medium jejaring profesional. Kendatipun demikian, praktisi B2B tetap bisa menggunakan jaringan sosial ini untuk mencari/menemukan teman-teman baru/lama untuk selanjutnya di-add dalam jaringan marketing professional.

B2B Marketing dan Situs Dagang Kendati bukan masuk kategori teknologi Web 2.0, tetapi wahana seperti industry websites yang menyediakan fasilitas media forum online menarik dikaji. Situs-situs yang disponsori majalah atau media bisnis (contoh Chemical Engineering) serta asosiasi industri (misal www.apbi-icma.com), menyediakan wadah bagi para professional B2B untuk mendiskusikan

masalah serta solusinya, sebagai sarana pencerahan serta pengetahuan mengenai produk/layanan di industri bersangkutan. Situs-situs ini mudah diakses dan digunakan (“easy-to-use”) untuk mengetahui pelbagai issue (teknis, bisnis) bahkan mencari barang. Jangan dilupakan peran dan manfaat media massa seperti koran/majalah bisnis (misal Info Sawit, SWA, Bisnis Indonesia, dsb), milist (asosiasi, almamater, kompleks perumahan), serta asosiasi, bahkan sejumlah software vendors (misal Oracle, SAP) menyediakan forum bagi para users untuk bertukar ide, gagasan, dan berbagi ilmu/pengetahuan.

What Next?Beragam wahana teknologi Web 2.0 menciptakan terobosan baru bagi para praktisi B2B dan “horisontalisasi” praktis pemasaran  yang mendukung pengembangan bisnis menembus batas-batas ruang, waktu dan sekat-sekat birokrasi. Maka, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para praktisi B2B untuk memanfaatkan seluruh fasilitas serta wahana teknologi Web 2.0. Pemanfaatan fasilitas-fasilitas itu akan menepis segala keraguan dan kekhawatiran menghadapi globalisasi ekonomi dan perdagangan. Siap, mau dan mampukah kita?

Praktisi B2B Marketing,

Hubert Widiastono

referensi“FTA Hancurkan Industri”, KOMPAS, 28 desember 2009

Capon Noel, “Key Account Management and Planning”, The Free Press, New york, 2001.

dwyer, “Business Marketing”, 3rd ed, McGraw-Hill, 2006, pp. 134 – 137

Madil, Haines, & Riding, “Managing Customer Relationship: Account Manager Turn-over and Effective Account Management”, Industrial Marketing Management, 2005.

Blythe Jim, “Sales & Key Account Management”, Thomson, 2005. Pages:95–115.

Widiastono Hubert, “Persepktif CLV dalam Key Account Management”, March

marketinguntuk memantau perkembangan industri dan, selain itu, marketing blogs merupakan sarana ampuh dan (ini yang penting!) biaya rendah untuk membangun reputasi/image perusahaan. Di tengah masa krisis,  pemanfaatan marketing blogs menjadi sangat relevan dan sesuai dengan konsep “Low Cost High Impact”. Ada lagi, blog menjadi wahana untuk men-sharing reputasi perusahaan, menginformasikan solusi atas pelbagai masalah termasuk penyempurnaan design/model/teknologi. Perlu diperhatikan bagi para bloggers baru bahwa tak perlu berkecil hati jika di awal hanya mendapatkan sedikit response pembaca; tapi yakinlah di kemudian hari blog Anda akan kian dikenal bak viral marketing, yang biasanya setelah muncul beberapa subscriptions, menyusul pembaca, dan response akan melonjak secara eksponensial. 

Jaringan Sosial Wahana Web 2.0 yang paling “gegap gempita” adalah jaringan social (“Social networking”) seperti MySpace, Twitter, Friendster dan Facebook, yang diklaim telah memiliki jutaan member dan terus bertambah. Jaringan sosial tersebut banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi maupun professional B2B (Industrial) Marketers guna menjalin kontak serta koneksi dengan para pelanggan (prospective/potential) termasuk di dalamnya “Buying Center”. 

Jaringan Profesional Salah satu jaringan sosial yang banyak dimanfaatkan kalangan profesional yakni LinkedIn, diluncurkan sejak tahun 2003. LinkedIn merupakan jaringan sosial profesional bagi kalangan bisnis dan pengembangan karir. Para member bisa mem-posting professional profile-nya selanjutnya mengundang/menambahkan teman/kolega-nya ke dalam jaringannya (perhatikan ilustrasi LinkedIn di bawah ini).

Wahana LinkedIn merupakan jaringan profesional dan alumni, yang menghubungkan individu dengan latar belakang serta minat tertentu, dimana User dapat menambahkan serta mencari member baru sesuai bidang bisnis, profesi, almamater dan sebagainya. Jejaring ini memungkinkan interaksi antar member yang sebelumnya tidak pernah saling mengenal.

Praktisi B2B dapat memanfaatkan LinkedIn untuk mempromosikan bisnisnya maupun berkomunikasi dengan pelanggan, sejawat/kolega, dan teman sealmamater (sekolah). Bahkan, LinkedIn bisa menjadi sarana komunikasi para profesional dengan kolega di perusahaan di mana dia dulu pernah bekerja tanpa harus meng-add ke personal social network (seperti Facebook). Keberadaan feature Question & Answer di LinkedIn memungkinkan user mem-posting pertanyaan/pendapat untuk mendapat jawaban atau komentar komunitasnya. Kebanyakan pertanyaan yang di-posting mengenai informasi pemasaran, bisnis serta pertanyaan umum yang berhubungan dengan bisnis. 

LinkedIn

marketing

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201066 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 67

Page 35: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Inggris sebelum akhirnya diprivatisasi pada 30 Januari 1987. Proses restrukturisasi dan privatisasi ini bisa dikatakan berhasil, karena kinerja dan keuntungan British Airways sesudah privatisasi terus meningkat (Baser, 1998).

Satu dekade terakhir merupakan periode bagai roller coaster bagi British Airways. Tahun 2000 merupakan tahun yang sulit, karena adanya kecelakaan pesawat Concorde yang dioperasikan Air France pada 25 Juli 2000 yang menewaskan seluruh penumpang, awak dan beberapa orang di darat.  Peristiwa ini menyebabkan penurunan jumlah penumpang yang drastis untuk jenis pesawat Concorde, yang juga dioperasikan oleh British Airways dan merupakan salah satu sumber penghasil keuntungan bagi British Airways.

Ada dua artikel tentang industri penerbangan di The Wall Street Journal

edisi Senin, 9 November 2009. Artikel pertama, dengan judul “British Airways loss widens in first half”, bercerita tentang rekor terburuk kerugian sepanjang sejarah penerbangan tersebut, dan kemungkinan akan adanya pengurangan 5.000 orang karyawan di akhir tahun. Artikel kedua, ada di halaman terakhir,  berisi wawancara dengan CEO Tiger Airways, Tony Davis, dengan judul “For Tiger Aviation Chief, commonality is the key”. Dalam wawancara ini Tony Davis percaya bahwa iklim dunia penerbangan saat ini cocok untuk perkembangan bisnis maskapainya, yang dibuktikan dengan pesatnya pertumbuhan Tiger Airways.

Kedua artikel itu membicarakan satu hal yang sama, industri penerbangan di tahun 2009. Namun, ada satu cara pandang yang kontras antara satu maskapai (British Airways) dan maskapai lainnya (Tiger Airways). Artikel ini akan mencoba untuk memberikan sekelumit informasi tentang penyebab terjadinya kondisi ini.

british Airways (bA)Pada tanggal 25 Agustus 2009, British Airways merayakan ulang tahunnya yang ke-90. Maskapai pertama di dunia yang memberikan layanan penerbangan internasional ini, pertama kali melakukan penerbangannya pada 25 Agustus 1919 dengan pilot Letnan E.H. “Bill” Lawford. Ia melakukan penerbangan dari Middlesex, Inggris ke Paris, Perancis dengan mengangkut seorang penumpang dan beberapa muatan (britishairways.com).

British Airways merupakan flag carrier, perusahaan penerbangan yang

finance & investment

Perkembangan sebuah bisnis, tak boleh lepas dari perkembangan sebuah zaman dan teknologi di dalamnya. Dua maskapai penerbangan besar internasional, British Airways dan Tiger Airways, membuktikan kenyataan teori itu. Dari sudut finance and investment, apa yang bisa kita pelajari dari pesatnya perkembangan maskapai penerbangan Singapura dan jatuhnya maskapai penerbangan kawakan milik Inggris itu?

Oleh: Sandy Harianto

the Riseand fall of theAirlines

finance & investment

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201068 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 69

Page 36: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Kemewahan itu berharga tinggi

Pengadilan Tinggi Inggris yang melarang pemogokan tersebut dan mengatakan bahwa perbuatan itu melanggar undang-undang. Namun demikian, ketidakpuasan pekerja masih belum teratasi dan bisa menjadi masalah besar di kemudian hari bagi British Airways.

Tiger AirwaysTiger Airways adalah perusahaan penerbangan dengan fokus sebagai low-cost carrier airlines. Maskapai ini didirikan pada September 2003 dan mulai menjual tiket pada 31 Agustus 2004 dengan komposisi kepemilikan sebagai berikut: Singapore Airlines

finance & investment

Tahun 2001 ditandai dengan penyakit mulut dan kuku yang mewabah di Inggris yang m e n y e b a b k a n jumlah orang

yang bepergian ke Inggris menurun drastis sehingga untuk pertama kalinya semenjak tahun 1982, British Airways mencatat kerugian pada laporan keuangan tahun 2002 (periode 1 April 2001 - 31 Maret 2002).

Periode tahun 2002 sampai 2007 adalah tahun-tahun keemasan British Airways. dengan jumlah keuntungan yang terus meningkat. Di laporan keuangan per 31 Maret 2003 (periode 1 April 2002 – 31 Maret 2003), British Airways mencatat keuntungan setelah pajak sebesar 85 juta poundsterling, dan angka ini terus meningkat hingga mencapai 694 juta poundsterling di

laporan keuangan tahun 2008 (Periode 1 April 2007-31 maret 2008).

Periode tahun 2008 merupakan tahun yang buruk bagi British Airways, dengan mencatatkan rekor kerugian terbesar selama mereka beroperasi, yaitu 358 juta Poundsterling setelah pajak. Tren ini masih berlanjut di tahun 2009, dengan laporan interim setengah tahunan (1 April – 30 September 2009) menunjukkan angka kerugian sebelum pajak sebesar 292 juta Poundsterling, rekor terburuk di dalam 90 tahun operasional British Airways. Kondisi ini membuat manajemen menargetkan untuk mengurangi 5.000 orang karyawan di akhir 2009.

Kondisi British Airways juga diperparah dengan adanya ancaman pemogokan massal para pekerjanya pada periode libur Natal 22 Desember 2009 – 2 Januari 2010, yang akhirnya tidak terlaksana karena adanya keputusan

》Selamaduadasawarsaterakhir,terjadisituasipertumbuhanyangterbalikantaratraditionalairlinesdanlow-costcarrier.Lowcostcarriermengalamipertumbuhanpesat,sementaratraditionalairlinescenderungstagnandanbahkanmengalamikemunduran.

》Traditionalairlinesmengalamikemundurankarenasistempelayanannyayang dirasa makin tertinggal di zamannya, sementara biaya yangdibebankan kepada penumpang tetap mahal. Sedangkan low costcarrierairlinesmengalamikemajuanpesatkarenasistempelayanannyamakinakurat,mudah,cepatdanterutamamurah,yangterwujudkarenadukunganperkembanganteknologiyangditerapkan.

》LiberalisasiperhubunganudaraantarNegaraASEAN(OpenSkyPolicy)memungkinkan maskapai penerbangan dari negara-negara ASEANbebas beroperasi di Indonesia. Bila open sky policy jadi diterapkanpenuh,maskapaipenerbangan lokalharusbersiapbersainghead-to-headdenganrivalmerekadarinegara-negaraASEAN.

KEYWORDS:Traditional airlines, low cost carrier airlines, pertumbuhanteknologi,openskypolicy

Pada tanggal 25 Agustus 2009, British Airways merayakan

ulang tahunnya yang ke-90.

finance & investment

GAGASAN

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201070 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 71

Page 37: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

British Airways dan Tiger Airways disebabkan oleh pendekatan berbeda yang dilakukan oleh kedua maskapai ini. British Airways mewakili maskapai penerbangan yang oleh banyak orang disebut sebagai ‘traditional airlines’, sementara Tiger Airways mewakili generasi baru dunia penerbangan yang bernama ‘low-cost carrier’.

Di dalam satu hingga dua dasawarsa terakhir, terjadi situasi pertumbuhan yang terbalik antara traditional airlines dan low-cost carrier. Low cost carrier mengalami pertumbuhan pesat, sementara traditional airlines cenderung stagnan dan bahkan mengalami kemunduran. Perusahaan-perusahaan penerbangan besar, bahkan flag carrier seperti British Airways mengalami kemunduran, AirFrance dan KLM melakukan merger, American Airlines mengalami penurunan keuntungan, Japan Airlines diambang kebangkrutan bila tidak ditolong oleh pemerintah Jepang sementara low cost carrier seperti AirAsia bertumbuh pesat di Asia Tenggara, Southwest, sebagai pionir low cost carrier tetap berjaya di Amerika, Ryanair dan Virgin menguasai Eropa, Jetstar dan Virgin Blue semakin besar pangsa pasarnya di Australia. Mengapa?

Saat ini, naik pesawat bukan lagi kemewahan, tidak seperti dahulu. Semakin banyak orang yang bepergian dengan menggunakan pesawat terbang, dan sebagian besar dari pengguna baru ini cenderung memilih maskapai penerbangan dengan harga yang lebih murah dan proses pemesanan yang lebih mudah pula. Bukan itu saja, sebagian pengguna lama juga mulai berpindah dari traditional airlines ke low cost carrier demi alasan yang sama.

Apa yang menyebabkan low cost carrier mampu menawarkan harga yang lebih murah dari traditional airlines? Ada beberapa alasan di balik rendahnya harga yang ditawarkan low cost carrier. Sebagian bertumpu pada pertumbuhan teknologi. Pertama, sebagian besar low-cost menerima pesanan tiket secara online (online booking) dan tidak mencetak tiket. Konsekuensi dari hal ini adalah penurunan biaya operasional secara cukup drastis dan adanya kepastian cash flow bagi maskapai penerbangan karena pembayaran dilakukan via kartu kredit. Selain penurunan biaya operasional yang disebabkan oleh tiadanya biaya cetak dan biaya komisi, biaya karyawan pun dapat dikurangi karena pegawai yang memeriksa print-out tiket para penumpang juga biasanya adalah awak kabin (cabin crew) penerbangan tersebut.

Kedua, sebagian besar penerbangan yang dilakukan low-cost carrier adalah penerbangan jarak pendek (kurang dari 3 jam) yang dilakukan secara bolak-balik. Dampak dari penerbangan jarak pendek ini adalah mengurangi biaya sewa hanggar dan biaya sewa terminal bandara, mengurangi biaya akomodasi awak pesawat, mengurangi biaya pelatihan awak karena rute yang rutin, juga membuat penerbangan lebih tepat waktu karena waktu yang diperlukan hanyalah untuk menaik-turunkan penumpang dan muatan serta mengisi bahan bakar, tanpa perlu mensetting ulang pesawat, dan mengurangi kompleksitas awak pesawat karena tidak harus menyiapkan makanan dan minuman bagi penumpang pada penerbangan jarak pendek.

Ketiga, sebagian besar low-cost carrier menggunakan pesawat terbang yang baru dan sejenis. Implikasi dari penggunaan pesawat yang baru adalah

finance & investment

Limited (49%); Indigo Partners LLC, Perusahaan Investasi milik Bill Franke (24%); RyanAsia Limited (16%), pemilik low-cost carrier Ryanair yang beroperasi di Inggris; and Dahlia Investments Pte Ltd, anak perusahaan Temasek Holdings Pte Ltd - perusahaan investasi milik Pemerintah Singapura (11%).

Selama lima tahun pertama operasinya, Tiger Airways baru sekali mencatat keuntungan, yaitu di laporan keuangan yang berakhir tanggal 31 Maret 2008,

sebesar 37,8 juta dollar Singapura (27,1 juta dollar AS) untuk Tiger Airways Singapura, dan kerugian sebesar 20,1 juta dollar Australia (17,1 juta dollar AS) untuk Tiger Airways Australia yang baru mulai beroperasi pada November 2007, sehingga laporan

keuangan konsolidasi menunjukkan keuntungan sebesar 9,9 juta dollar AS.

Pada laporan keuangan yang berakhir tahun 2009, Tiger Airways Singapura kembali membukukan keuntungan sebesar 12,2 juta dollar Singapura, namun kerugian sebesar 50,1 juta dollar Australia yang diderita Tiger Airways Australia mengakibatkan kerugian bersih konsolidasi sebesar 40 juta dollar AS.

Walaupun menderita kerugian di tahun 2009, Tiger Airways tetap optimis akan masa depannya, karena tingkat pertumbuhan penumpang maskapai mereka menunjukkan kenaikan yang sangat tinggi, rata-rata di atas 50% setiap tahunnya. Tiger Airways juga sudah memesan 50 unit pesawat dari Airbus, untuk melengkapi 17 unit yang saat ini mereka miliki. Selain itu, kabar terakhir menyebutkan mereka berencana untuk go public, melakukan IPO pada awal 2010.

Traditional vs Low Cost CarrierPerbedaan di dalam memandang situasi industri penerbangan antara

The Low cost airlines

finance & investment

Walaupun menderita kerugian di tahun

2009, Tiger Airways tetap optimis akan masa depannya,

karena tingkat pertumbuhan penumpang

maskapai mereka menunjukkan

kenaikan yang sangat tinggi, rata-

rata di atas 50% setiap tahunnya.

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201072 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 73

Page 38: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

keterlambatan, bukan tidak mungkin ke depannya maskapai penerbangan lokal akan kalah bersaing dengan maskapai penerbangan negara ASEAN lainnya seperti Air Asia dan Tiger Airways yang menjanjikan keamanan, kenyamanan dan ketepatan waktu.

kesimpulanSatu hal yang abadi dan pasti di dunia bisnis adalah perubahan, demikian salah satu ujaran pernah saya dapatkan. Kisah British Airways yang sudah berusia 90 tahun dengan Tiger Airways yang baru berusia 5 tahun di Wall Street Journal edisi 9 November 2009 sepertinya menegaskan hal tersebut. Tren yang terus berubah, jenis customer yang berubah, dan preferensi customer yang berubah mau tidak mau membuat maskapai penerbangan juga harus berubah, atau tenggelam di tengah perubahan.

Apakah British Airways akan terus bertahan dan melakukan recovery? Apakah masa depan Tiger Airways benar-benar secerah yang diyakini

oleh CEO-nya? Waktu yang akan membuktikan. Satu hal yang pasti, semakin banyak maskapai penerbangan yang mengadopsi model bisnis low-cost carrier, walaupun masih ada juga maskapai penerbangan yang mampu bertahan dengan mengenakan harga premium seperti Singapore Airlines.

Bagi Indonesia, tantangan bagi industri penerbangan nasional dengan adanya open sky policy akan semakin berat. Satu-satunya cara untuk bersaing adalah dengan meningkatkan kualitas layanan dan kualitas keamanan penerbangan mereka dengan tetap memberikan harga yang kompetitif, agar tidak tergilas oleh para pesaing dari negara-negara tetangga.

finance & investment

pesawat baru biasanya lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar dan lebih rendah biaya perawatannya dibandingkan pesawat lama. Penggunaan pesawat yang sejenis mengurangi biaya perawatan dan biaya mekanik yang diperlukan.Di balik harga murah yang ditawarkan, ada juga beberapa trade-off yang harus direlakan oleh customer low-cost carrier. Pertama, tiket yang dipesan secara online biasanya akan hangus bila tidak terpakai (non-refundable) dan tidak bisa diubah-ubah tanggal atau waktunya (non-changeable).

Kedua, low-cost carrier hanya menawarkan point-to-point flight, dan tidak menawarkan connecting flight, sehingga bila Anda berganti pesawat, walaupun masih dengan maskapai yang sama, Anda harus mengangkut sendiri bagasi Anda, check-out, baru kemudian check-in lagi.

Ketiga, tidak ada nomor kursi, silahkan memilih tempat Anda sendiri, dan bila Anda masuk pesawat belakangan, Anda

harus rela dengan tempat yang tersisa.

Keempat, di beberapa negara, bandara yang digunakan oleh low-cost carrier berada di tempat yang cukup terpencil dan agak sukar dijangkau.

ASEAN Open Sky Policy dan Low Cost Carrier di IndonesiaDengan adanya

liberalisasi perhubungan udara antar Negara ASEAN (Open Sky Policy) yang rencana awalnya mulai diterapkan pada akhir 2009, maka maskapai penerbangan dari negara-negara ASEAN akan bebas beroperasi di Indonesia. Pihak pemerintah Indonesia, yang diwakili oleh Menteri Perhubungan, berusaha mengajukan penundaan implementasi kebijakan ini di Indonesia untuk setidaknya enam bulan ke depan, dengan alasan ketidaksiapan dan ketidakadilan jumlah bandara internasional bila Indonesia membuka seluruh bandara internasionalnya yang berjumlah 26, sementara Singapura hanya memilki 1 dan Malaysia 6 (Antara).

Di luar permohonan penundaan ini, beberapa bandara di Indonesia sudah membuka diri terhadap low-cost carrier dari negara tetangga. Air Asia saat ini melayani penerbangan dari 13 bandara di Indonesia, yang terbentang mulai dari Banda Aceh hingga Manado. Jetstar sudah melayani penerbangan dari 4 bandara, Jakarta, Denpasar, Surabaya dan Medan. Tiger Airways juga sudah melayani penerbangan dari Jakarta, dengan kemungkinan kota-kota lainnya menyusul di masa datang.

Dari ketiga maskapai low-cost carrier ini, saat ini baru AirAsia yang memperoleh izin melakukan penerbangan domestik di Indonesia dengan unit usaha Indonesia Air Asia, sementara Jetstar dan Tiger baru melayani penerbangan internasional. Ke depannya, bila open sky policy jadi diterapkan penuh, maskapai penerbangan lokal harus bersiap-siap bersaing head-to-head dengan rival mereka dari negara-negara ASEAN.Dengan kondisi tingkat keamanan perhubungan udara maskapai nasional yang tidak begitu bagus dan sering mengalami kecelakaan dan

finance & investment

referensiThe Wall Street Journal (2009) British Airways loss widens in first half, ed.

9 November 2009

The Wall Street Journal (2009) “For Tiger Aviation Chief, commonality is the key ,ed. 9 November 2009

The Economist (2009) British Airways: Falling star- Christmas woes for Britain’s once-great flag carrier, ed.17 dec 2009

British Airways History & Heritage, diunduh dari www.britishairways.com

Elmar Uherek (2006) The history of Low Cost Carriers (LCC), diunduh dari http://www.atmosphere.mpg.de/enid/Information_2/Low_cost_airlines_-_development_61i.html

Tiger Airways Confirms Strong Growth in First Quarter Trading and Tiger Airways Singapore declares Trading Profit for Fy 2007/08, diunduh dari http://www.aseanaffairs.com/page/tiger_airways_confirms_strong_growth

Steve Creedy (2009), The Australian, Tiger Airways earns its stripes, but not money, ed. 9 december 2009

Antara (2009), RI to postpone participation in ASEAN “open-sky” policy, 12 december 2009, diunduh dari http://www.antara.co.id/en/news/1260634781/ri-to-postpone-participation-in-asean-open-sky-policy

Sandy HariantoPengajar Keuangan Prasetiya Mulya Business School

Saat ini, naik pesawat bukan

lagi kemewahan, tidak seperti

dahulu. Semakin banyak orang yang bepergian dengan

menggunakan pesawat terbang,

dan sebagian besar dari pengguna

baru ini cenderung memilih maskapai

penerbangan dengan harga yang

lebih murah dan proses pemesanan yang lebih mudah

pula.

Bagi Indonesia, tantangan bagi industri penerbangan nasional dengan adanya open sky policy akan semakin berat.

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201074 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 75

Page 39: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

finance & investment

finance & investment

Commission: “If a country does not have a reputation for strong corporate governance practices, capital will flow elsewhere. If investors are not confident with the level of disclosure, capital will flow elsewhere. If a country opts for lax accounting and reporting standards, capital will flow elsewhere. All enterprises in that country-regardless of how steadfast a particular company’s practice may be- suffer the consequences”.

Dari sisi keuangan, c o r p o r a t e g o v e r n a n c e b e r d a m p a k terhadap nilai p e r u s a h a a n melalui biaya modal perusahaan. Semakin bagus penerapan GCG, semakin rendah risiko yang dipersepsi oleh investor. Karena risiko berbanding lurus dengan imbal hasil yang disyaratkan investor (biaya modal), perusahaan yang menerapkan GCG diharapkan bisa memperoleh modal dengan lebih murah. Dalam model valuasi perusahaan menggunakan metoda discounted cash flow, nilai perusahaan adalah ekspektasi arus kas perusahaan dibagi dengan biaya modal. Jika angka pembagi mengecil, nilai perusahaan diharapkan naik.

Misalnya ada 2 perusahaan (A dan B) yang identik dalam segala aspek. Keduanya memiliki produk yang sama, brand yang sama kuat, saluran distribusi yang sama luas. Bedanya, manajemen A memiliki reputasi buruk dalam hal akuntabilitas, sedangkan manajemen B menjalankan GCG. Apakah Anda akan membayar harga yang sama untuk A dan B? Tentu tidak. Semua investor akan memilih B, akibatnya harga pasar A lebih rendah dari B.

Kata kuncinya adalah penciptaan nilai dan akuntanbilitas.

Penciptaan nilai berhubungan dengan kinerja manajemen dan akuntabilitas berhubungan dengan cara manajemen menjalankan perusahaan. Kedua aspek ini sangat penting dalam tata kelola perusahaan. Manajemen, misalnya, bisa memberikan nilai tinggi bagi pemasok modal tetapi dengan cara yang tidak bertanggung jawab atau melangar etika. Sebaliknya, ia bisa juga memiliki akuntabilitas tinggi tetapi tidak memiliki kinerja yang baik. Pemasok modal menginginkan perusahaan dikelola untuk menghasilkan nilai ekonomi dengan cara yang benar.

Keasey, dkk (2005) mengusulkan bahwa “good corporate governance is as much concerned with correctly motivating managerial behaviour toward improving the performance of the business as it is directly controlling the behaviour of managers”. Definisi singkat dan padat diberikan oleh Corpgov.net, “Corporate governance is a matter of enhancing the return on capital through accountability”.

Pada perkembangan lebih lanjut, corporate governance tidak hanya membahas hubungan antara pemegang saham dan Manajemen, tetapi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders). Misalnya, Capulong, dkk (2000) berargumen bahwa sistem corporate governance terdiri atas: “(1) a set of rules that define the relationships between shareholders, managers, creditors, the government and other stakeholders (i.e., their respective rights and responsibilities), and (2) a set of mechanisms that help directly or indirectly to enforce these rules”. WhyPentingnya corporate governance dapat disimak dari pernyataan Arhur Levitt, mantan Ketua Securities and Exchange

mencoba mempelajarinya: keuangan, manajemen dan hukum. Maka, definisi corporate governance bisa berbeda-beda tergantung sudut pandangnya.

Dari sisi keuangan, misalnya, berhubungan dengan cara bagi pemasok modal korporasi (pemegang saham dan kreditor) memperoleh imbal hasil yang wajar dari investasi mereka (Shleifer dan Vishny, 1997). Jadi, meliputi hubungan antara pemegang saham, kreditor dan manajemen pengelola.

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata corporate governance? Dari survey yang saya

lakukan dengan sampel sejumlah mahasiswa sekolah bisnis, diperoleh beberapa kata kunci seperti Enron, penipuan, benturan kepentingan, penciptaan nilai, korupsi, komisaris independen, dan sebagainya. Apa sebenarnya corporate governance? Setidaknya ada tiga disiplin ilmu yang

Bila ada jamu manjur yang dapat membuat perusahaan awet muda, ia adalah good corporate governance (GCG). GCG menciptakan landasan yang kuat untuk mencapai kelanggengan perusahaan. Corporate governance atau tata kelola korporasi bisa diibaratkan seekor gajah. ukurannya yang besar, menunjukkan sesuatu yang penting. namun karena besar, gajah cenderung lamban. Demikian pula dengan upaya menerapkan GCG di Indonesia.

Oleh: Lukas Setia Atmaja

CorporateGovernanceJamu Manjur Awet Muda Perusahaan

youngragingbull.files.wordpress.com

Penciptaan nilai berhubungan dengan kinerja manajemen dan akuntabilitas berhubungan dengan cara manajemen menjalankan perusahaan

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201076 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 77

Page 40: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Investor Opinion Survey on Corporate Governance 2002) mengindikasikan beberapa hal menarik. Ternyata dua isu terpenting yang mempengaruhi keputusan investasi investor institusi (termasuk di dalamnya investment bank, insurance, mutual fund) adalah keterbukaan informasi akuntansi (accounting disclosure) serta perlakuan adil bagi semua pemegang saham (shareholder equality). Lebih dari 60% respon menganggap isu corporate governance sama penting atau bahkan lebih penting dari pada isu-isu keuangan seperti kinerja laba dan potensi pertumbuhan perusahaan. Sebagian besar responden menyatakan akan menghindari atau mengurangi kepemilikan di perusahaan yang tidak memiliki corporate governance yang buruk.

Selain itu, banyak bukti empiris yang menunjukkan bahwa corporate governance berkorelasi dengan nilai saham. Salah satunya, MacKenzie dari Harvard menemukan bahwa perbedaan imbal balik hasil antara korporasi besar di AS yang memiliki tata kelola terbaik dan terburuk adalah 8,5% per tahun. Angka ini bahkan mencapai 35% per tahun untuk sampel korporasi besar di Inggris.  

Perusahaan yang menjalankan GCG akan memiliki peluang lebih besar untuk memperoleh arus kas berkesinambungan yang amat menentukan eksistensi perusahaan. Pada perusahaan seperti ini keseriusan manajemen dalam menciptakan nilai bagi pemegang saham akan terekspresi pada strategi, eksekusi, budaya dan organisasi. Riset menunjukkan bahwa perusahaan yang berumur panjang adalah perusahaan yang inovatif, mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan bisnis, dipercaya oleh konsumen, memiliki sistem yang rapi serta kepemimpinan dan budaya perusahaan yang solid (lihat misalnya, Collins-Porras, 1994, 2001; Joyce, dkk, 2003). Semua aspek tersebut selaras dengan konsep akuntabilitas dan penciptaan nilai pada GCG. Artinya, kelanggengan perusahaan akan lebih mudah dicapai jika perusahaan memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan GCG.

Karena itu corporate governance merupakan aspek penting dalam pembuatan keputusan investasi oleh para calon pemodal. Survey yang dilakukan oleh McKinsey dengan sampel 201 investor institusi yang mengelola dana hingga total USD 9 trilyun di 31 negara di 5 benua (McKinsey Global

Di dalam asas akuntabilitas, perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan, dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain.

Untuk menjalankan asas responsibilitas, perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

Menurut asas independensi, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Untuk menjalankan asas kewajaran dan kesetaraan, dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Komitmen untuk menjalankan GCG juga bisa dijabarkan dalam tata perilaku (code of conduct) perusahaan. Code of conduct ini menjadi pedoman internal perusahaan dan berisikan sistem nilai, etika bisnis,

How Bagaimana menjalankan good corporate governance? Dibutuhkan komitmen dari pucuk pimpinan perusahaan untuk melaksanakan praktik-praktik GCG sebagai bagian dari usaha untuk pencapaian visi dan misi perusahaan.

Secara praktis, manajemen perusahaan di Indonesia dapat menerapkan 5 asas atau prinsip GCG yang direkomendasikan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dalam menjalankan semua aspek bisnisnya serta berinteraksi dengan stakeholders. Asas-asas tersebut meliputi Transparansi, Akuntabilitas, Responsibitas, Independensi dan Kewajaran serta Kesetaraan (disingkat TARIK) (lihat Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, KNKG, 2006).

Di dalam asas transparansi, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya. 

finance & investment

finance & investment

》 Corporate governance adalah tata kelola perusahaan yang dipelajaridengantigadisiplinilmu;keuangan,manajemendanhukum.

》 Dari sisi keuangan, corporate governance berdampak terhadap nilaiperusahaanmelaluibiayamodalperusahaan.SemakinbaguspenerapanGCG,semakinrendahrisikoyangdipersepsiolehinvestor.

》 Asas-asas good corporate governance (GCG) Indonesia meliputiTransparansi,Akuntabilitas,Responsibitas,IndependensisertaKewajarandanKesetaraan.

》 Perusahaan yangmenjalankanGCGmemiliki probabilitas lebih besaruntuklanggeng.

KEYWORDS:goodcorporategovernance,nilai,transparansi,akuntabilitas,responsibitas,independensi,kewajaran,kesetaraan

GAGASAN

OECd (Organization for Economic Co-operation and development) merupakan organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1961 di Paris, Perancis. Misi dari OECd adalah menyatukan pemerintah-pemerintah di dunia agar dapat mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup, menjaga stabilitas finansial, saling membantu perkembangan ekonomi antar negara, dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan perdagangan dunia.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dibentuk oleh pemerintah dengan Keputusan Menko Ekuin Nomor: KEP/49/M.EKON/11/2004 dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan good governance di Indonesia, sekaligus memberikan masukan kepada pemerintah tentang isu-isu governance, baik di sector publik maupun korporasi.

KNKG & OECD

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201078 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 79

Page 41: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Yang perlu digaris-bawahi adalah ide tentang pentingnya memiliki komisaris independen. Dalam kerangka tata kelola perusahaan,  komisaris ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Secara singkat, komisaris memiliki fungsi pengawasan (control) dan pemberian nasehat (advisory) kepada manajemen.  Dewan komisaris terdiri atas komisaris terkait dan komisaris tidak terkait (komisaris independen). Pada intinya komisaris independen adalah komisaris yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengan perusahaan baik itu sebagai supplier, customer, dan lain-lain. Menurut KNKG (2006), komisaris independen memiliki tanggung jawab pokok untuk mendorong diterapkannya prinsip GCG di dalam perusahaan. Ini bisa dilakukan melalui pemberdayaan dewan komisaris agar dapat melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi secara efektif dan lebih memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Penutup Artikel ini membahas tentang WHAT,

etika kerja, komitmen sebagai individu dalam menjalankan bisnis dan interaksi dengan stakeholders.  Sebagai alternatif, perusahaan dapat menggunakan prinsip-prinsip corporate governance yang direkomendasikan oleh OECD dengan penekanan sebagai berikut (OECD, 2004):1.  Hak-hak para pemegang saham dan

fungsi kepemilikan kunci2.  Perlakuan yang sama terhadap para

pemegang saham.3. Peranan semua pemangku kepentingan

(stakeholders) dalam menjalankan corporate governance.

4. Penyampaian informasi dan transparansi 5.  Tanggung jawab dewan komisaris.

Selaras dengan prinsip-prinsip corporate governance OECD, McKinsey Global Investor Opinion Survey on Corporate Governance 2002 menunjukkan 4 besar prioritas sebagai berikut: (1) penyampaian informasi yang lebih tepat waktu dan luas, (2) persentase komisaris independen yang lebih besar, (3) praktik-praktik dewan komisaris yang lebih efektif dan (4) mengadopsi sistem performance-related management compensation.

dan perangkatnya b e r p e r a n m e n c i p t a k a n kerangka hukum yang dapat m e n u n j a n g iklim bisnis yang sehat, efisien dan transparan. Negara juga berperan penting dalam penerapan dan penegakan hukum secara konsisten. Pelaku bisnis berkewajiban menerapkan GCG sebagai pedoman dasar pelaksanaan bisnisnya. Masyarakat sebagai pilar ketiga memiliki peranan untuk melakukan kontrol sosial dengan melakukan pengawasan dan kepedulian terhadap penyelenggaraan negara serta kegiatan dan produk atau jasa yang dihasilkan oleh dunia bisnis. Tanpa kerja sama yang bagus antara ketiga pilar ini, sulit untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG di Indonesia. Bagi pelaku bisnis di Indonesia, saatnya menjawab pertanyaan WHEN, kapan kita mulai menerapkan GCG? Do it now, please.

WHY dan HOW corporate governance. Tidak bisa dipungkiri bahwa masalah corporate governance harus menjadi agenda penting bagi setiap korporasi di Indonesia. Mengapa? Ke depan, investor dan para pelaku di dunia bisnis akan semakin menghargai perusahaan yang dikelola secara baik dan benar, menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai kejujuran dan keadilan bagi semua pemangku kepentingan (stakeholders). Mereka akan menjauhi perusahaan yang dikelola secara culas, serakah, berwawasan jangka-pendek dan hanya mementingkan pihak tertentu. Perusahaan yang menjalankan GCG memiliki probabilitas lebih besar untuk langgeng.

Bagaimana persepsi dunia luar terhadap Indonesia dalam hal corporate governance? Sayang, Indonesia merupakan salah satu negara terburuk dalam penerapan GCG di Asia menurut McKinsey Investor Opinion Survey, 1999-2000 dan di dunia menurut Governance Metrics International 2009. Apa upaya untuk menaikkan rapor GCG Indonesia?

Ada tiga pilar penegakan GCG: negara, pelaku bisnis dan masyarakat. Negara

finance & investment

finance & investment

referensiCollins, J. C., and Porras, J. I. 1994. “Built to Last: Successful Habits of

Visionary Companies”. HarperCollins.

Collins, J. C., and Porras, J. I. 2001. “Good to Great”. HarperCollins.

Joyce, W., Nohria, N.,and Roberson, B. 2003. “What Really Works: The 4+2 Formula for Sustained Business”. HarperCollins.

Keasey, K., H. Short, and M. Wright. 2005. “The development of corporate governance case in the UK,” in Keasey, K., S. Thompson, and M. Wright, edited, Corporate Governance: Accountability, Enterprise and International Comparisons, West Sussex: John Wiley and Sons, Ltd.

KNKG. 2006. Pedoman Umum Corporate Governance.

La Porta, R., F. Lopez-de-Silanes, A. Shleifer, and R. Vishny. 2000. “Investor protection and corporate governance.” Journal of Financial Economics, 58, pp. 3-27.

OECd. 2004. Principles of Corporate Governance.

Shleifer, A. and R. Vishny. 1997. “A survey of corporate governance.” Journal of Finance, 52, pp. 737-783.

Lukas Setia AtmajaPengajar KeuanganPrasetiya Mulya Business School

Riset menunjukkan bahwa perusahaan yang berumur panjang adalah perusahaan yang inovatif, mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan bisnis, dipercaya oleh konsumen, memiliki sistem yang rapi serta kepemimpinan dan budaya perusahaan yang solid

27 Besar Corporate Governance

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201080 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 81

Page 42: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Profit merupakan hasil investasi yang dikelola secara baik dalam sebuah proses bisnis. Profit atau keuntungan, dapat dirasakan secara fisik (tangible), maupun non-fisik (intangible). Profit secara fisik biasa diukur dengan skala materi seperti rupiah maupun persentase. Akan tetapi, intangible profit secara relatif sulit dikuantifikasi dan lebih sering dirasakan sebagai hasil dari nama baik (goodwill).

terjalin jauh sebelum para individu tersebut bergabung dengan portofolio masing-masing. Masa pendidikan dan pengalaman kerja para calon pegawai perusahaan menjadi salah satu faktor yang paling menentukan seberapa besar investasi modal sosial yang dapat dilakukan perusahaan.

Kekuatan dan keeratan hubungan para alumni suatu institusi pendidikan merupakan salah satu indikator yang menunjukkan kuantitas sebuah investasi modal sosial. Suatu perkumpulan alumni yang solid dapat menjadi penguasa generasi pada beberapa masa setelah mereka meninggalkan institusi pendidikan. Sebuah fakta menarik mengenai kekuatan suatu alumni adalah pada masa pergerakan revolusi di tahun 1965-66. Pada era tersebut, gejolak politik dengan usulan TRITURA dikumandangkan oleh mahasiswa, khususnya para almamater jaket kuning. Pada masa itu muncul nama-nama aktivis ulung yang kemudian menjadi penguasa di beberapa era setelahnya, baik sebagai pejabat negara, pengusaha, maupun posisi-posisi lainnya.

Investasi modal sosial dengan jalan perekrutan pegawai dari latar belakang institusi pendidikan yang berbeda sangat membantu perusahaan

Fenomena intangible profit yang banyak dirasakan perusahaan sebenarnya

merupakan sebuah keuntungan dari sebuah proses investasi jangka panjang yang dilakukan, yaitu investasi modal sosial. Seperti, kemudahan mendapatkan kredit dari bank karena risk manager-nya adalah teman kuliah sang bos, atau mendapatkan porsi tender lebih banyak karena pemberi tender adalah teman main golf sang manajer.

Investasi Modal SosialModal sosial, secara definitif adalah kemampuan yang dimiliki antar individu untuk menjalin suatu ikatan sosial yang kuat yang didasarkan pada persamaan tujuan yang ingin dicapai oleh para individu tersebut. Ikatan-ikatan sosial tersebut akan mendorong terjadinya interaksi sosial dan pada akhirnya dapat menciptakan sebuah jaringan sosial yang kuat. Menurut Fukuyama, seorang sosiolog, modal sosial dapat tumbuh dan berkembang karena adanya unsur kepercayaan di dalam hubungan tersebut. Persamaan tujuan, ikatan yang kuat dan adanya rasa saling percaya menjadi resep jitu investasi modal sosial.

Menilik perusahaan dan hubungannya dengan para stakeholder, interaksi sosial yang terbangun mungkin sudah

talent & behaviour

Oleh: M. Setiawan Kusmulyono

Investasi MODALSosial

talent & behaviour

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201082 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 83

Page 43: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Modal Sosial Bonding

• Terikat, ketat, dan ekslusif• Perbedaan yang kuat antara

“orang kami dan “orang luar”• Hanya ada satu alternatif jawaban• Sulit menerima arus perubahan• Kurang akomodatif terhadap

pihak luar• Mengutamakan kepentingan dan

solidaritas kelompok

Modal Sosial Bridging

• Terbuka• Memiliki jaringan yang lebih

fleksibel• Toleran• Memungkinkan memiliki banyak

alternatif jawaban• Akomodatif untuk menerima

perubahan• Cenderung memiliki sikap

altruistik, humanitaristik, dan universal

Sumber: Supriono et al. (2006)

Tabel Perbedaan antara Modal Sosial Bonding dan Bridging

talent & behaviour

masyarakat memiliki akses yang sama untuk membuat jaringan atau koneksi keluar dari kelompoknya. Masyarakat dengan modal sosial bridging memiliki kesadaran solidaritas yang lebih tinggi dan memberikan kontribusi lebih besar bagi perkembangan masyarakat.

Modal sosial Linking diartikan sebagai modal sosial yang dimiliki karena adanya akses terhadap pihak yang berwenang dan berkuasa. Akses yang dimiliki tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik untuk dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari kelompoknya. Melalui modal sosial linking akses untuk kemudahan proses bisnis perusahaan dapat lebih mudah dicapai.

Gift EconomySeorang pakar bernama Grannovetter memberi rujukan bagaimana suatu transaksi ekonomi dipengaruhi oleh peran individu dan organisasi dalam suatu jaringan sosial melalui konsep embeddedness (kelekatan) yang dihasilkan oleh investasi modal

masyarakat lain di luar kelompoknya. Selain itu, kelompok masyarakat dengan modal sosial bonding sangat resisten terhadap ide, inovasi, dan nilai-nilai baru yang dapat memperkaya kualitas kelompoknya. Contoh kelompok masyarakat yang memiliki modal sosial bonding antara lain organisasi radikal, kelompok garis keras dan kelompok yang cenderung menganut paham eksklusivisme.

Modal sosial bridging merupakan modal sosial yang memiliki peran dalam menjembatani hubungan antar kelompok dalam suatu masyarakat. Modal sosial bridging memiliki orientasi yang lebih ke luar (outward looking). Modal sosial bridging dibangun atas dasar tiga prinsip universal, yaitu persamaan, kebebasan, dan kemajemukan.

Masyarakat yang memiliki modal sosial bridging bersifat lebih heterogen dari berbagai latar belakang suku maupun budaya. Setiap anggota

dalam memberi k e m u n g k i n a n -k e m u n g k i n a n meraih intangible profit di masa depan. Aktivitas investasi seperti ini pun dapat d i g o l o n g k a n investasi dengan

tingkat risk-free yang tinggi dan biaya investasi yang jauh lebih efisien.

Tipologi Modal SosialTidak selamanya melakukan investasi modal sosial akan berbanding lurus dengan hasil intangible profit perusahaan. Investasi modal sosial yang salah dapat juga berkontribusi menghasilkan kerugian yang mungkin sulit untuk dapat diprediksi dari mana sumbernya. Untuk memahami lebih jauh mengenai bentuk investasi modal sosial yang positif, perusahaan perlu memahami tipologi modal sosial yang umum berada di masyarakat.

Modal sosial secara umum dikelompokkan menjadi tiga: bonding, bridging, dan linking. Modal sosial bonding adalah modal sosial yang memiliki kohesifitas paling kuat di antara anggota kelompoknya. Kohesifitas ini terbangun karena sifat modal bonding ini lebih berorientasi ke dalam (inward looking). Sifat dalam modal sosial ini cenderung mempertahankan struktur totalitarian, berhierarki dan tertutup. Tingkat kohesifitas yang dimiliki oleh masyarakat dengan modal sosial bonding memang sangat kuat, akan tetapi hal tersebut tidak merefleksikan kekuatan dan kemampuan dalam menciptakan modal sosial yang kuat. Kohesifitas yang tumbuh hanya berada di lingkungan kelompok masyarakat tersebut saja. Hal ini membuat hanya kekuatan emosional mereka sangat kuat.

Modal sosial bonding memiliki lebih banyak efek negatif. Masyarakat yang bonded cenderung menjauhi, menghindar dan bahkan membenci

》 Modalsosialadalahkemampuanyangdimilikiantarindividuuntukmenjalinsuatuikatansosialyangkuatyangdidasarkanpadapersamaantujuanyangingindicapai.

》 Modalsosialbisamerupakansebuahintangibleprofit.Persamaantujuan,ikatanyangkuatdanadanyarasasalingpercayamenjadikriteriayangbaiksebuahinvestasimodalsosial.

》 Modalsosialdikelompokkanmenjadibonding,bridging,danlinking.》 Suatutransaksiekonomidipengaruhiolehperanindividudanorganisasi

dalamsuatujaringansosialmelaluikonsepembeddedness(kelekatan)yangdihasilkanolehinvestasimodalsosial.

》 Secaraumum,investasimodalsosialmenunjukkanperanpositifuntukdapatberkontribusiterhadapkeuntunganintangibleperusahaan.

KEYWORDS:intangibleprofit,investasi,modalsosial,bonding,bridging,danlinking

Persamaan tujuan, ikatan

yang kuat dan adanya rasa

saling percaya menjadi resep

jitu investasi modal sosial

talent & behaviour

GAGASAN

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201084 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 85

Page 44: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

dapat dengan mudah membuka akses-akses peluang yang mungkin dapat dimanfaatkan perusahaan.

Secara umum, i n v e s t a s i modal sosial m e n u n j u k k a n peran positif untuk dapat b e r k o n t r i b u s i terhadap keuntungan intangible perusahaan. Melakukan investasi modal sosial dengan tepat sudah merupakan langkah akselerasi tepat untuk menempatkan perusahaan dalam barisan terdepan di industri terkait. Akan tetapi, investasi yang dilakukan haruslah sesuai dengan nilai dan visi yang dibawa ke perusahaan. Kesalahan dalam berinvestasi modal sosial pun dapat memberi dampak signifikan terhadap perlambatan perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, lakukanlah investasi modal sosial dengan cara yang santun, berbudi dan menjunjung tinggi integritas moral agar aktivitas investasi memberi keberkahan pada setiap proses bisnis perusahaan.

besar untuk dapat maju bersama meningkatkan pertumbuhan. Sebuah penelitian dari Bank Dunia semakin menegaskan bahwa kepemilikan modal sosial di dalam suatu jaringan yang saling terhubung dengan jaringan lainnya, merupakan kunci sukses dan strategi untuk mendukungan terwujudnya komunitas yang berkelanjutan (fostering sustainable development).

Investasi modal sosial yang dilakukan perusahaan, secara psikologis memberikan banyak keuntungan, terutama pada investor modal sosial yang aktif. Adanya modal sosial akan membuat perusahaan lebih memiliki kepercayaan diri, dukungan dan motivasi dalam mengambil dan menjalankan suatu keputusan penting. Ketersediaan jaringan akan membuat risiko yang mungkin terjadi dapat diminimalisasi sehingga dapat memaksimalkan usaha dari perusahaan. Modal sosial yang kuat juga akan memperkaya kapasitas perusahaan khususnya karena akses informasi dari industri yang berjalan lancar sehingga

Modal sosial bonding memiliki lebih banyak efek negatif

referensiFukuyama, Francis, Social Capital and Civil Society. http://www.imf.org/external/

pubs/ft/seminar/1999/reforms/fukuyama (12 Maret 2009)

Nes, Marnia. Modal Sosial Masyarakat dalam BKM. http:// www.p2kp.org/pustaka/files/...Modal_Sosial.../BB_modal_Sosial.doc (15 Juni 2009)

Reinhardt, E. “Pioneering Social Entrepreneurs”. Business Journal, Central New york (September 26, 2008)

Suharto, Edi. Modal Sosial dan Kebijakan Publik. http://www.policy.hu/suharto/Naskah%20PdF/MOdAL_SOSIAL_dAN_KEBIJAKAN_SOSIA.pdf (5 Juni 2009)

Winarto (a), Vincentius. Kumpulan Bahan Mata Kuliah Entrepreneurial Capital. Prasetiya Mulya Business School. Jakarta. 2009

Peredo, Ana Maria dan Chrisman J. “Toward a Theory of Community-Based Enterprise”. University of Calgary. 2008

talent & behaviour

sosial. Kelekatan m e m b u a t h u b u n g a n ekonomi lebih didasarkan pada rasa saling percaya dan cenderung m e n g u r a n g i i m p l e m e n t a s i aktivitas formal yang harus d i l a k u k a n .

Konsep ini menunjukkan hadirnya gift economy yang dianggap oleh sebagian peneliti sebagai fitur paling penting eksistensi komunitas modern. Gift economy terwujud melalui pertukaran barang dan jasa secara rutin dan reguler antar produsen, tanpa adanya suatu perjanjian eksplisit (a quid pro quo) dan lebih mengandalkan kepada aransemen sosial antar mereka.

Kehadiran gift economy merupakan buah dari investasi modal sosial yang

dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga kelangsungan perusahaan. Melalui konsep kelekatan dalam hubungan antar perusahaan, hubungan personal dan jaringan sosial yang baik akan dijadikan sebagai faktor penting untuk mendukung standar sistem ekonomi yang berlaku. Melalui hubungan personal dan jaringan sosial yang lebih konkret, diharapkan setiap pelaku ekonomi dan badan usaha yang dinaunginya dapat membangun sebuah hubungan kuat yang didasarkan atas kepercayaan (trust), kerja sama (cooperation) dan tindakan bersama (collective action) untuk menjaga perkembangan ekonomi secara keseluruhan.

Fostering Sustainable DevelopmentInvestasi modal sosial merupakan sebuah lem pelekat yang mampu menopang jaringan-jaringan

Tidak selamanya melakukan

investasi modal sosial akan

berbanding lurus dengan hasil

intangible profit perusahaan

talent & behaviour

M. Setiawan KusmulyonoEntrepreneurship Development Center PMBS

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201086 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 87

Page 45: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

sebagian besar responden meluangkan waktunya untuk mengakses internet. Lebih menariknya lagi, mereka semua mengaku kalau akses internet itu kebanyakan untuk mengakses Facebook atau chatting. Data tersebut memang merupakan gambaran tren perilaku masyarakat sekarang terhadap dampak kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Tren ini memunculkan generasi baru, yaitu Gen C. Ciri dari Gen C ini adalah mereka yang memiliki kebutuhan untuk senantiasa terhubung, dan menjadi bagian dari komunitas.

Cobalah kita lihat situs apa saja yang diakses oleh orang Indonesia selama ini. www.alexa.com melakukan survey dan mendapatkan 100 top sites yang paling sering diakses oleh orang Indonesia. Peringkat 20 besarnya adalah :

Dunia maya menjadi semakin dekat dengan kita melalui berbagai revolusi teknologi.

Hampir di setiap tempat kita bisa melihat orang yang asyik di depan layar komputer atau ponselnya. Di lobby atau ruang tunggu, ponsel juga dianggap menjadi sarana paling ampuh untuk meredam kejenuhan menunggu, menggantikan popularitas buku ataupun majalah. Sarana sambungan internet yang disediakan di berbagai tempat umum dan internet mobile yang disediakan oleh hampir semua operator seluler, semakin membuat dunia maya nyaris tak terpisahkan dengan manusia sekarang ini.

Penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh SurveyOne terhadap orang tua dan siswa SMA – yang salah satunya adalah tentang kegiatan sehari-hari mereka -  menunjukkan bahwa

talent & behaviour

Cobalah meng-google nama Anda, dan lihatlah apa yang Anda temukan

di sana. Salah satu keajaiban internet adalah ia bisa ‘menemukan’

Anda bahkan di saat Anda belum ‘menemukan’ diri Anda sendiri.

talent & behaviour

Oleh: Sinta Mira

psikologi ONLINE

Relasi Sosial Era Facebook

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201088 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 89

Page 46: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

networking) menjadi begitu populer. Pada awalnya, dengan menggunakan bahasa sebagai penjembatan, sekitar 10.000 tahun lalu, manusia bisa menjalin relasi dengan 150 orang di kelompoknya.  Teori Dunbar ini didasarkan pada keterbatasan individu untuk bercakap-cakap namun tetap dalam hubungan yang berkualitas.

Ukuran Efektivitas kelompok?Di masa ini, kehadiran jejaring sosial berbasis internet membuat manusia kembali bisa meningkatkan ukuran efektivitas kelompoknya. Bisa dikatakan, ini adalah perubahan evolusioner dimana manusia sebagai makhluk sosial mengubah cara berkomunikasinya. Kalau dilihat dalam situs pertemanan Facebook, rata-rata setiap orang bisa menjalin “pertemanan” dengan lebih dari 150 orang. Pada akhirnya para antropolog harus kembali merumuskan efektivitas kelompok bagi manusia di masa ini dan tentu saja mempelajari evolusi bagaimana manusia berkomunikasi dan menjalin relasi di era Facebook ini. Dengan semakin dekatnya situs

jejaring online Facebook pada dunia masyarakat I n d o n e s i a , Facebook juga berperan dalam bagaimana kita mendef inisikan diri, mendefinisikan orang lain, dan mendefinisikan dunia sekitar kita. Di Stanford, Profesor BJ Fogg bahkan memulai perkuliahan di bidang Psikologi Facebook. Profesor yang bergelut di bidang psikologi persuasi ini memiliki laboratorium eksperimen yang meneliti segala sesuatu tentang Facebook, secara psikologis. Seperti menghubungkan teori motivasi dengan bagaimana seseorang menampilkan diri dalam account Facebook-nya.

Masalah Mengungkapkan DiriPola interaksi dalam jejaring sosial ini memang sangat menarik untuk diteliti dan dicermati. Dalam Psikologi Facebook, apa yang dipasang atau ditulis seseorang dalam halaman Facebooknya bisa berbicara banyak

Setiap aspek tampilan online diri kita bisa memperlihatkan tipe orang seperti apakah kita.

talent & behaviour

1. Facebook2. Google.co.id3. Yahoo!4. Google5. Blogger.com6. You Tube7. Wordpress.com8. Kaskus-komunitas Indonesia9. Detik.com10. 4shared 11. Wikipedia12. Kompas.com13. Detiknews14. RapidShare15. Klik BCA16. Multiply17. Twitter18. Detik sport19. Friendster 20. Blogspot

Dari daftar tersebut, bisa dilihat lebih dari sepertiganya adalah situs pertemanan, blog dan microblog.

Facebook: Sebuah FenomenaYang banyak menarik perhatian adalah Facebook. Dalam beberapa tahun terakhir, Facebook telah membuat kita mendefinisikan kembali arti dari jejaring

sosial, mengingat betapa populernya situs ini. Sampai hampir semua ponsel keluaran terbaru tidak lengkap kalau tidak menyertakan aplikasi Facebook di dalamnya. Dalam situs statistik resmi Facebook (www.checkfacebook.com), Indonesia menempati urutan ke-7 negara terbesar pengguna Facebook di dunia, dengan jumlah pengguna 11,7 juta orang. Data ini juga didukung oleh perkembangan terbesar jumlah pengguna Facebook per-minggunya yang bisa mencapai 6,84% (sekitar 752 ribu orang di Indonesia mendaftar account Facebook per minggu).

Dalam dunia Facebook, sebagai pengguna, kita terhubung dengan sekian banyak “teman” dalam jaringan kita. Dimana antar sesama teman, pertukaran informasi dan data bisa dikatakan tidak berbatas. Perubahan pola interaksi sosial yang cukup ekstrem ini tidak luput dari pengamatan para antropolog. Antropolog dan praktisi psikologi evolusi, Robin Dunbar, dalam buku yang ditulisnya satu dekade lalu, “Gossip, Grooming and the Evolution of Language” menjelaskan tentang asal muasal mengapa relasi sosial (social

》Pertumbuhanpesatteknologiinformasisekarangini,khususnyainternet,melahirkan sebuah generasi baru yang memiliki kebutuhan untuksenantiasaterhubung,danmenjadibagiandarikomunitas.

》 Pertumbuhan teknologi informasi itu memunculkan sebuah fenomenatersendiri,ketikasitusjejaringsosialFacebookbegitupopulerdiseluruhduniadanmulaimendefinisikankembaliartidarisebuahjejaringatauhubungansosial.

》FenomenaFacebookmempengaruhicarabagaimanaorangberinteraksidan berhubungan. Dengan Facebook seseorang mampu menjalinhubungan dengan banyak orang danmemenuhi kebutuhannya dalammengungkapkandiri.

》Dalamjejaringsosialmaya,individusemakinterbukadanmenemukankenyamananberinteraksidenganoranglain,tapitidaksemakinnyamandalammelakukaninteraksisecaralangsungdilingkungan.

KEYWORDS:Internet,fenomenafacebook,budayasimulasi,selfdisclosure

talent & behaviour

GAGASAN

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201090 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 91

Page 47: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

masukan dan bantuan dari lingkungan. Sehingga kecenderungan untuk mengungkapkan diri semakin besar.

Kebutuhan pengungkapan diri dan mendapatkan pengakuan lingkungan dalam Teori Motivasi Hierarki Maslow pada dasarnya adalah tahap kebutuhan akan harga diri (self esteem). Rasa dihargai, dibutuhkan, dan pengakuan dari lingkungan tentang diri akan memberikan semacam kepuasan pada individu yang mengalami. Sehingga apabila kebutuhan ini bisa terpenuhi, individu bisa lebih fokus pada kebutuhan aktualisasi diri yang sifatnya lebih banyak untuk pemenuhan kebutuhan rohani diri sendiri.

budaya SimulasiSelain pengungkapan diri, berbagai fitur dan sarana yang diberikan dalam situs jejaring sosial membuat kita dikondisikan masuk ke dalam “budaya simulasi”, dimana manusia semakin nyaman mengganti realita dengan representasinya. Jika dulu ucapan ulang tahun selalu dengan bersalaman, berpelukan, dan mengungkapkan secara verbal ucapan ulang tahun, dalam dunia Facebook cukup dengan mengungkapkan ucapan selamat ulang tahun di wall sudah merupakan hal yang cukup untuk menyatakan kita ikut berbahagia dengan seseorang pada

hari jadinya. Pola interaksi semacam ini semakin mengurangi intensitas pola komunikasi lisan dua arah. Jadi bukannya tidak mungkin Facebook dan jejaring online lain membuat dekat yang jauh, tapi menjauhkan yang dekat. Individu semakin terbuka dan menemukan kenyamanan berinteraksi dengan orang lain melalui dunia maya, tapi tidak semakin nyaman dalam melakukan interaksi secara langsung di lingkungan.

Identitas untuk RekrutmenDalam bidang sumber daya manusia, identitas online yang saat ini dimiliki oleh sebagian besar orang, merupakan suatu nilai tambah dalam proses rekrutmen. Identitas online merupakan sumber informasi yang cukup membantu HRD ataupun pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengenal latar belakang kandidat pelamar secara lebih jauh. Semakin banyaknya pihak pencari kerja yang mencari informasi m e n g e n a i k a n d i d a t -kandidat dengan

Namun mungkin dengan bergesernya pola interaksi sosial dan pergeseran definisi kenyamanan dalam berelasi membuat kenyamanan artifisial itu pun menjadi pilihan terbaik bagi beberapa orang

Aktualisasi diri

Penghargaan diri

Sosial / Rasa Memiliki 

Keamanan

Fisiologis

Kebutuhan pengungkapan diri dan mendapatkan

pengakuan lingkungan dalam Teori Motivasi Hierarki Maslow pada

dasarnya adalah tahap kebutuhan akan harga

diri (self esteem).

talent & behaviour

tentang dirinya. Dengan kata lain, setiap aspek tampilan online diri kita bisa

memperlihatkan tipe orang seperti apakah kita.

Keterbukaan diri (self disclosure) m e r u p a k a n salah satu hal yang menarik untuk dicermati dengan semakin m e n j a m u r n y a jejaring sosial, t e r u t a m a

microblog. Tentu saja karena situs-situs ini menawarkan kemudahan dibandingkan dengan blog yang sempat menjadi tren beberapa waktu lalu. Format blog yang lebih kompleks cenderung membuat penggunaan blog bertahan lama bagi mereka yang memang senang berbagi informasi, senang menulis, dan mau meluangkan waktu khusus untuk “mengurus” blognya. Sementara kemudahan yang ditawarkan microblog sebagai ajang “curhat singkat” membuat jumlah pengguna microblog semakin banyak.

Uniknya lagi adalah karena pemicu / trigger yang diberikan pada tiap microblog cukup sederhana. Dengan trigger “what’s on your mind?”, “X says..”, atau “what’s happening?” seseorang bisa bercerita banyak tentang pribadinya, kesehariannya, perasaannya, pikirannya, dan banyak hal lagi tentang dirinya. Cukup mengisi di kolom yang tersedia, lalu klik, seseorang bisa membuka dirinya, tanpa merasa harus berhadapan dengan orang lain.

Di sisi lain, pengungkapan perasaan dan keterbukaan diri,  bagi beberapa orang memang adalah hal yang sulit

untuk dilakukan. Teknik interview dan konseling biasanya ditujukan untuk membantu individu membuka dirinya, sehingga hambatan / masalah yang dialami bisa lebih mudah diselesaikan. Adakalanya butuh waktu dan skill tertentu untuk bisa membuat klien mau mengutarakan apa yang ada dalam pikiran dan perasaannya. Kadangkala trigger “what’s on your mind?” tidak mendapatkan respon semanjur trigger tersebut di halaman Facebook. Namun, dalam dunia maya, individu yang tertutup pun bisa merasa nyaman mengungkapkan dirinya. Tanpa merasa diintervensi, diamati, dievaluasi atau bahkan tanpa merasa ada pihak-pihak lain yang membaca apa yang ditulisnya.

Sebenarnya rasa nyaman yang dirasakan dalam microblog bisa dikatakan merupakan kenyamanan yang sifatnya artifisial satu arah, karena pada kenyataannya keterbukaan diri yang dinyatakan di dunia online dibaca oleh lebih banyak orang. Namun mungkin dengan bergesernya pola interaksi sosial dan pergeseran definisi kenyamanan dalam berelasi membuat kenyamanan artifisial itu pun menjadi pilihan terbaik bagi beberapa orang.

Jika dilihat lebih jauh, setiap manusia memang pada dasarnya membutuhkan kenyamanan untuk mengungkapkan diri, menyatakan identitas diri, dan membuka diri. Apabila ditelaah, profil usia mereka yang memiliki frekuensi lebih sering mengganti status atau profil di sarana online adalah mereka yang berada dalam rentang usia remaja sampai dengan dewasa muda (12 s/d 30 tahun). Menurut tahapan perkembangan, pada usia remaja dan dewasa muda, individu sedang membentuk identitas dirinya. Untuk menemukan identitasnya tersebut, individu membutuhkan “kehadiran”,

Keterbukaan diri (self disclosure)

merupakan salah satu hal yang menarik

untuk dicermati dengan semakin

menjamurnya jejaring sosial,

terutama microblog.

talent & behaviour

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201092 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 93

Page 48: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

mengoptimalkan search engine. Satu dari 4 manajer dalam bidang rekrutmen,

m e n g g u n a k a n search engine untuk melakukan screening awal bagi kandidat. Satu dari 10 manajer juga m e n g e c e k profil kandidat dalam situs-situs networking, seperti MySpace atau Facebook. Hal ini cukup bisa dipahami karena dalam proses

seleksi yang singkat dengan beberapa kali tatap muka dan rata-rata satu kali tatap muka dalam interview, agak sulit untuk mendapatkan gambaran pribadi kandidat secara keseluruhan. Sementara dari tampilan situs jejaring sosialnya bisa memberi informasi tambahan tentang bagaimana kandidat dalam lingkungan sosialnya, dalam keluarganya, minat, prestasi, dan yang lebih penting bisa mendapatkan gambaran pribadi sesuai dengan apa yang dipersepsikan si individu sendiri. Dengan latar belakang kepentingan tersebut, semakin banyak orang yang mengusahakan citra diri positif saat

namanya dicari di mesin pencari. Inilah yang terjadi saat internet semakin menjadi alat untuk mencari informasi tentang seseorang dan dunia ini semakin dekat dengan hidup kita.

bijaksana Menyikapi TrenMemang tidak ada salahnya menjadi bagian dari Gen C. Selalu terhubung dan menjadi bagian dari komunitas, juga merupakan kebutuhan sehari-hari saat ini. Mengungkapkan diri dan membuka diri secara online-pun pada dasarnya suatu pelepasan yang masuk akal untuk keseimbangan emosi kita. Apalagi manfaat identitas online ini akan memberi nilai tambah apabila kita bisa mengelola tampilan identitas online kita selaras dengan tujuan yang dicari.

Hanya saja, menjadi bijaksana dalam menyikapi tren dan pergeseran pola interaksi sosial ini adalah hal yang harus tetap diperhatikan. Rasa membutuhkan dan ketergantungan kadangkala menjadi tak berbatas saat kita tidak sepenuhnya menyadari era dan dunia baru yang kita masuki. Jadi, menjaga jangan sampai kebutuhan akan dunia maya  bergeser menjadi ketergantungan adalah salah satu yang harus kita usahakan saat ini.

referensiHuitt, W. (2007). Maslow’s hierarchy of needs. Educational Psychology Interactive.

Valdosta, GA: Valdosta State University. diunduh 15 Jan 2010 from, http://www.edpsycinteractive.org/topics/regsys/maslow.html

Rogers, Michael. (2008). How social can we get? What evolutionary psychology says about social networking.diunduh 15 desember 2009 dari http://www.msnbc.msn.com/id/20642550/

Shiels, Maggie. Learning what makes Facebook tick. diunduh 15 desember 2009 dari, www.news.bbc.co.uk.

Turkle, Sherry. A Friend Indeed. diunduh 15 desember 2009 dari, http://www.appstate.edu/~rt75992/AFriendIndeedFacebookPsychology.htm

www.alexa.com

www.checkfacebook.com

majalah Marketing edisi Januari 2010

Sinta Mira Psikolog - Prasetiya Mulya Business School

…berbagai fitur dan sarana yang diberikan dalam

situs jejaring sosial membuat kita

dikondisikan masuk ke dalam “budaya simulasi”, dimana manusia semakin

nyaman mengganti realita dengan

representasinya.

talent & behaviour Kian menjamurnya berbagai komunitas konsumen merupakan fenomena menarik

untuk dikaji. Tidak saja karena begitu fanatiknya komunitas konsumen terhadap suatu merek, namun juga kontribusi positif mereka bagi para produsen maupun

masyarakat luas. Buku ini bercerita tentang teori komunitas konsumen dari pendekatan antropologi. Sebagai referensi terkini, buku ini tak bisa dilewatkan begitu saja oleh para akademisi dan mahasiswa yang tertarik pada kajian komunitas konsumen, serta para produsen yang ingin mengelola komunitas konsumennya dan para anggotanya yang tertarik memahami lebih dalam jati diri komunitasnya.

“The power of community, begitu banyak kekuatan yang tersimpan dalam sebuah komunitas. Karena itu, sangat menarik bila kita membedah apa yang membuatnya begitu powerfull. Buku ini cukup menarik, salah satu alasannya karena berupaya membedah bagaimana suatu komunitas konsumen itu terbentuk”.

Suharjo Nugroho (jojo-html002) Pendiri Honda Tiger Mailing List (HTML)

“Keberadaan komunitas konsumen makin berharga, tidak hanya mengenai konsumen memburu produsen, namun para produsen pun membutuhkan komunitas tersebut. Buku ini akan memberikan pencerahan bagi mereka yang masih ragu bahwa komunitas konsumen merupakan strategi pemasaran yang tepat”.

Andhika Sarwendha Suksmana Presiden BIGREDS Indonesia Official Liverpool Supporters Club

Oleh: Dr. Eka ArdiantoDiterbitkan oleh Bagian Penerbitan Prasetiya Mulya

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201094

Page 49: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Pada akhir 1990-an dan awal tahun 2000, banyak orang berlomba mendirikan

perusahaan dotcom. Orang-orang berinvestasi dalam bisnis ini, padahal model bisnis mereka belum jelas. Nilai saham yang tinggi sebenarnya lebih disebabkan oleh ulah spekulasi individual, ketimbang indikasi prospek bisnis perusahaan dotcom tersebut hingga akhirnya menyebabkan pecahnya gelembung dotcom yang berakibat hilangnya sekitar 5 triliun dolar AS nilai pasar (market value) perusahaan-perusahaan teknologi selama periode Maret 2000 sampai Oktober 2002.

Sekarang, bisnis internet sudah lebih matang. Perusahaan yang mampu bertahan adalah yang revenue modelnya jelas, seperti: Amazon.com, Yahoo! dan Google. Media internet memberikan peluang bagi kita sebagai marketer untuk memperkuat basis produk/jasa dan pelanggan kita, apalagi di tengah kabar pemulihan ekonomi global dari krisis dan indikator ekonomi makro Indonesia yang kabarnya lumayan baik. Masalahnya kemudian adalah terkait dengan tingkat pengangguran, terutama pengangguran terdidik yang setiap tahun semakin mengkhawatirkan.

Komitmen Presiden SBY terhadap p eningk atan kewiraus ahaan (entrepreneurship) telah dikemukakan

secara jelas dalam pidato “Indonesia Bisa” Oktober 2009 lalu, dan memang sudah saatnya untuk ditindaklanjuti. Kewirausahaan ini dapat dibangun lewat berbagai macam cara. Dalam tulisan kali ini, kita akan mencoba mengeksplorasi secara ringkas dua pertanyaan kunci entrepreneurship dari salah satu sisi yaitu teknologi internet: apa itu netpreneurship, dan kiat apa yang mesti dijalani untuk menjadi seorang netpreneur yang sukses?

Netpreneur Istilah ini merujuk pada sosok individu yang mencoba secara mandiri menjalankan dan mengembangkan jaringan bisnisnya melalui media internet sebagai piranti utama. Fakta yang tak dapat dipungkiri bahwa jumlah pengguna media internet telah tumbuh sangat fantastis belakangan ini. Di tanah air, saat ini sudah terdapat lebih dari 30 juta pengguna internet aktif, dan angka ini diproyeksikan akan terus membesar menjadi 50 juta dalam waktu tiga tahun mendatang.

Dengan lanskap yang dinamis semacam itu, internet telah membuka batas-batas dunia sehingga pasar menjadi tanpa batas dan pada akhirnya akan menjelma menjadi sebuah arena bisnis yang amat potensial. Demikianlah, kemudian internet bermetafora menjadi sebuah giant marketplace, dimana kita bisa

n E WvEnTuRE

Di tengah krisis keuangan global yang serasa tak berujung dan akhir era perusahaan dotcom, bisnis internet mulai dilirik kembali dan menggairahkan banyak wirausahawan. Bila ditekuni dengan baik, menjadi seorang netpreneur memang sebuah pilihan menjanjikan.

n E WvEnTuRE

netpreneurship Bisnis dalam Dunia Penuh KLIK Oleh: Eko P. yulianto

obasiscott.info

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201096 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 97

Page 50: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Tak Rajin Menjual, Maka Tak LakuAda banyak cara jitu untuk membuat online store kita ramai dikunjungi netters dan online shoppers (dan dengan makin banyak pengunjung, pasti akan membuat makin banyak pembeli). Salah satu caranya yang paling ampuh, mudah dan sederhana adalah melalui Google atau search engine lainnya seperti Yahoo dan Bing. Jika kita berhasil menjadikan Google sebagai salesman kita, maka rute untuk menjadi netpreneur sukses mungkin akan bisa kita lalui.

Online store disebut berhasil jika dalam sejumlah kata kunci yang dicari orang melalui Google, nama situs kita muncul di urutan pertama. Misal, jika Anda mengetik kata “buku” melalui Google, maka situs yang berada di urutan pertama kemungkinan besar adalah toko buku online yang hebat dan banyak dikunjungi netters.

Bagaimana caranya agar online store kita bisa nangkring di urutan pertama hasil pencarian di Google? Salah satu kiat yang paling mujarab dan simple adalah dengan rajin meng-update isi web kita dengan artikel atau tulisan yang relevan dengan produk yang dijual. Update tulisan ini sebaiknya dilakukan secara teratur dan konsisten. Pola kebiasaan ini akan dikenali secara sistemik oleh Google dan efeknya online store kita menjadi situs yang muncul di urutan pertama.

Dalam kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih akibat resesi global saat ini, netpreneurship bisa menjadi salah satu pilihan dalam membangun pondasi kewirausahaan di negeri tercinta ini dan menciptakan lapangan kerja yang efektif bagi orang-orang yang punya keinginan mandiri dalam berbisnis. Dan dengan semakin transparan dan horizontalnya lapangan permainan serta semakin pintarnya pelanggan, hanya mereka yang bersaing dengan fair-lah yang akan survive. Siapkah Anda ?

n E WvEnTuRE

blog.taragana.com

n E WvEnTuRE

menawarkan dan menjual beragam produk kepada para netters dan online shoppers dari segala penjuru bumi. Semua orang akhirnya memiliki kesempatan yang sama dalam melayani pelanggan baik secara langsung maupun tidak.

Salah satu keunggulan media internet dalam hal ini adalah bahwa kita tidak perlu menyewa lokasi secara fisik untuk berjualan. Sepanjang kita punya ide untuk menjual sesuatu, hanya dengan bermodal personal computer atau laptop plus koneksi internet (sekarang bahkan bisa lewat Blackberry), kita bisa dengan segera menggelar lapak online di jagat maya – layaknya para pedagang kaki lima menggelar dagangannya di jalanan.

Pendeknya, apa saja bisa dijual melalui media internet, mulai dari jepit rambut hingga abon, atau jualan pisang Ijo-

Makassar sampai e-book. Selain itu, teknologi internet memungkinkan terjadinya fair competition karena kita bisa dengan mudah dan cepat tahu segala bentuk informasi tentang competitor dari produk sejenis.

Namun, keberhasilan mengidentifikasi peluang dan produk/jasa apa yang akan dijual via internet hanyalah merupakan sebuah awal. Yang justru sangat krusial dan sering kali dilupakan orang adalah bagaimana membuat online store kita dikunjungi oleh banyak orang. Banyak pemula mengira, setelah membuat online store, para netters dan online shoppers akan berdatangan dengan sendirinya. Padahal tanpa usaha promosi yang gencar, online store kita ibarat bangunan megah nan mewah tapi sunyi di tengah padang belantara. Sepi pengunjung. Sepi pembeli.

waynechaney.com

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 201098 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 99

Page 51: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

barel per tahun menjadi 240 juta barel dalam waktu singkat.

Masuk ke PemerintahanPrestasinya itu mengundang decak kagum petinggi negara Beruang Merah. Kemudian, pada tahun 1990, Mikhail Gorbachev meminta Alekperov menjadi deputi menteri di Rusia di bidang migas. Tugas pertamanya adalah mengintegrasikan teknologi modern ke dalam perusahaan-perusahaan migas nasional di Rusia. Kisruh di pemerintahan membuat Gorbachev lengser dan Boris Yeltsin berkuasa. Pada saat Yeltsin berkuasa di 1991, pemerintah Rusia menetapkan privatisasi perusahaan-perusahaan nasional, termasuk perusahaan migas. Peluang tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Alekperov dengan mendirikan sebuah perusahaan baru bernama LUKOIL. Nama Lukoil ini diambil dari singkatan ketiga tempat pengeboran yang diakuisisi, yaitu Langepasneftegaz,Uraineftegaz, dan Kogalymneftegaz (LUK). Pada tahun 1993, Alekperov resmi mundur dari pemerintahan dan menjadi Presiden Direktur Lukoil hingga saat ini.

Seorang yang ManusiawiKehandalan seorang Alekperov dalam dunia migas sangat disegani. Kemampuannya dalam menggabungkan gaya kapitalisme terhadap marjin produksi dan gaya sosialis untuk kesejahteraan pekerja membuat perusahaannya bergerak cepat. Latar belakang gelar doktor, membuatnya semakin ahli dalam menyusun strategi bersaing. Saat ini Lukoil memiliki cadangan minyak terbesar kedua di dunia setelah ExxonMobil. Alekperov pun menguasai tambang minyak terbesar di dunia yang ada di Qurna-2, Irak. Saat ini Lukoil juga sudah merambah hingga pasar retail di Amerika Serikat.

Kemampuan Alekperov dalam memimpin dan mengelola perusahaan migas ternyata

banyak didukung oleh kehidupan masa kecilnya. Ibunya, yang menjadi seorang sigle parent untuk 5 orang anak termasuk Alekperov, selalu mengajarkan dia untuk menjadi seorang “Doer” bukan “Talker”. Bakat alam Alekperov yang tinggal di kawasan pengeboran membuatnya memahami perminyakan sejak kecil. Hal ini memudahkannya dalam menyusun disertasi yang sangat kritis yang membahas mengenai ketiadaan sistem yang integratif dalam industri perminyakan Uni Soviet, sehingga produksi tidak maksimal dan pekerja bermotivasi rendah. Disertasi inilah yang melambungkan namanya dan membuatnya dipercaya untuk memegang posisi penting di beberapa perusahaan perminyakan lokal sebelum akhirnya ditarik Gorbachev ke Rusia.

Pemikiran-pemikirannya yang manusiawi sering terungkap di beberapa media, antara lain ketidak-khawatirannya terhadap fluktuasi harga minyak mentah dunia: : “If the company is hit by a fall in crude oil prices, it can still make money on petrochemicals” and “buying and selling goes on between competing oil companies”. Alekperov pun selalu melakukan benchmarking dalam pertimbangan keputusannya, salah satunya kepada perusahaan migas asal Britania, yaitu British Petroleum (BP).

Kemampuan Alekperov dan kesuksesannya bersama Lukoil akhirnya membawanya menjadi orang terkaya ke 57 di dunia versi Forbes (2008) dan orang terkaya ke 3 di kawasan Balkan dengan total kekayaan pribadi mencapai 12,6 miliar US dollar. Berkat jasanya di dunia perminyakan Rusia, Alekperov juga banyak dianugerahi penghargaan seperti Order of People’s Friendship, Order of Honor, medal for developing the oil and gas complex in western Siberia, Order of Glory, dan Global Corporate Leadership Award.

theMAnAGER

theMAnAGER

L ingkungan negaranya yang berbudaya industri perminyakan mendorong Alekperov terjun

ke dunia migas. Awal langkah besarnya dimulai sejak lulus dari Azerbaijan Oil and Gas Institute pada tahun 1974 dan bekerja sebagai kepala deputi operator rig pada perusahaan Kaspmorneft. Pada tahun 1979, sebuah kecelakaan produksi membuatnya hampir kehilangan nyawa karena harus terjun ke Laut Kaspia yang sangat dalam.

Akan tetapi kecelakaan tersebut tidak membuat cintanya luntur pada dunia migas. Pada tahun 1983, Alekperov direkrut menjadi manajer umum oleh Kogalymneftegaz, sebuah perusahaan minyak Rusia yang

sedang krisis. Berdasarkan pengalaman studinya, Alekperov melakukan inovasi besar di site produksi milik Kogalym. Dia membangun asrama yang layak dan toko-toko retail untuk melayani para pekerja yang jarang kembali ke keluarga. Tidak lama kemudian, Alekperov juga membangun rumah sakit dan bandara kecil yang dapat menampung pesawat berbadan sedang untuk mengangkut para karyawan. Alekperov percaya bahwa dengan strategi integral ini (pengeboran, pengilangan, dan distribusi dijadikan pada satu tempat bersama dengan kehidupan sehari-hari pekerja), pekerjaan akan semakin efisien. Hasilnya terbukti positif, produksi tahunan di lokasi tersebut meningkat dari 2 juta

vagit Alekperov Doktor Minyak Rusia Oleh: M. Setiawan Kusmulyono

daylife.com

Lahir di Kota Baku, Azerbaijan, di tepi Laut Kaspia 59 tahun silam, vagit Alekperov, seorang pemuda desa yang lugu, ditakdirkan menjadi oilman andal.

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010100 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 101

Page 52: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

untuk melakukan pekerjaannya. Secara umum, company citizenship biasa dikenal dengan nama organizational citizenship behavior (OCB), yaitu perilaku yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan dimana kontribusi yang dilakukannya melebihi tuntutan peran di dalam deskripsi kerjanya, tidak melakukan tuntutan atas kontribusinya tersebut di luar sistem reward yang normal, dan memberi efektivitas terhadap produktivitas organisasi.

Lima Aspek PentingMenurut salah seorang pakar, untuk mewujudkan organizational citizenship di dalam diri setiap pegawai, dibutuhkan implementasi dari 5 aspek berikut, yaitu:

• Altruism• Civic Virtue• Consciusness• Courtesy• Sportsmanship

Altruism adalah perilaku yang membantu pekerjaan pegawai lain tanpa adanya paksaan dan berasal dari inisiatif pribadi. Civic virtue adalah adanya partisipasi secara sukarela dalam aktivitas perusahaan dan menunjukkan rasa dukungan terhadap keputusan-keputusan perusahaan. Consciusness merupakan standar kinerja yang dilakukan yang melebihi standar minimum yang harus dikerjakan. Courtesy adalah perilaku mengurangi masalah-masalah kerja yang dialami oleh pegawai lain. Sedangkan sportmanship adalah pantangan untuk membuat isu-isu yang provokatif dalam perusahaan walaupun kondisi yang terjadi tidak sesuai dengan keinginannya.

Kelima dimensi tersebut dapat dijadikan sebagai standar ukur untuk membantu perusahaan dalam mengidentifikasi pegawai-pegawai berkualitas dengan tingkat loyalitas baik. Melalui indikator

dini, perusahaan dapat kemudian menyesuaikan insentif tambahan sebagai langkah mitigasi jika terjadi ketidakpuasan terhadap remunerasi normal di masa mendatang.

Salah satu titik kritikal dalam mewujudkan company citizenship selain mendalami kelima dimensi di atas adalah mengetahui apa yang menjadi motif dari para pegawai untuk berperilaku secara organizational citizenship. Seorang ahli mengelompokkan motif pegawai dalam melakukan OCB ke dalam 3 jenis, yaitu motif berprestasi, motif afiliasi, dan motif kekuasaan. Motif berprestasi umum dilakukan, khususnya bagi orang-orang dengan sikap perfeksionis. Motif afiliasi merupakan motif seseorang untuk mewujudkan dan membina hubungan dengan orang lain yang lebih banyak, sedangkan motif kekuasaan adalah motif dimana seseorang ingin mencari status melalui aktivitas yang dia lakukan.

Perusahaan, sebagai organisasi induk yang mengelola para pegawai tersebut harus mampu mengidentifikasi dengan baik motif dan dimensi company citizenship yang dimiliki oleh setiap pegawainya. Setiap keputusan yang diambil perusahaan harus dipertimbangkan dengan tepat agar pegawai dengan kualitas baik dan bermotif positif tetap dipertahankan dan pegawai yang memiliki motif terselubung dapat dibina dengan lebih baik. Keputusan yang tepat akan menjadi turning point bagus bagi perusahaan untuk mengurangi turnover dan menjaga stabilitas pertumbuhan perusahaan. Selain itu, dengan memiliki pegawai yang ber-company citizenship, perusahaan dapat lebih efisien dalam mendayagunakan sumber daya yang ada dan memiliki calon-calon manajer handal yang memiliki nasionalisme tinggi terhadap perusahaan.

TuRnInGPOInT

TuRnInGPOInT

Jika kita dalami dengan lebih cermat, pernyataan tersebut akan menjadi kontraproduktif terhadap

tingkat turnover perusahaan. Jika seluruh pegawai dan pekerja hanya menjadikan perusahaan sebagai stasiun transit saja, maka produktivitas perusahaan pun akan menjadi tidak stabil dan mengurangi kompetensi perusahaan secara umum.

Fenomena untuk mencari pegawai berkualitas yang punya loyalitas tinggi saat ini memang menjadi suatu tantangan tersendiri bagi perusahaan. Seringkali, perusahaan malah menghadapi pegawai yang memiliki kualitas namun menuntut hal-hal yang di luar batas kewajaran. Selain itu, pegawai yang punya kualitas bagus, umumnya memiliki pilihan lebih

banyak sehingga dapat mudah tergoda jika ada tawaran insentif yang lebih menarik.

Kondisi turnover yang tinggi sudah tidak boleh sering dialami perusahaan, khususnya dalam era persaingan bebas seperti saat ini. Langkah-langkah inovatif harus dilakukan perusahaan untuk menjadikan dilema ini sebagai turning point perusahaan, yakni mendapatkan pegawai berkualitas yang memiliki loyalitas tinggi.

Perusahaan Sebagai Tempat NyamanSalah satu konsep yang dapat dilakukan perusahaan adalah mengembangkan company citizenship, yaitu membuat perusahaan sebagai sebuah keluarga dan kediaman yang nyaman bagi para pegawai

CompanyCITIZEnSHIPMeningkatkan Loyalitas Pegawai Oleh: M. Setiawan Kusmulyono

narayan Murthi, CEO Infosys, sebuah perusahaan IT terkemuka di dunia, pernah berkata: “Love Your Job But Never Fall In Love With Your Company, Because You Never Know When It Stops Loving You”.

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010102 FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010 103

Page 53: Forum Manajemen PM XXIV 01-isi

Inherent to Real LifeOlah raga yang sangat inherent dengan dunia pendidikan dan real life baik di dunia business maupun non business adalah golf .

Sarana PersatuanDi suatu turnamen golf PGPM (Persatuan Golf Prasetiya Mulya) tahun 2001, di Pondok Indah Golf Course, Prof. Djisman Simanjuntak mengatakan, “Saya kurang tahu istilah golf seperti handicap, best net, best gross, nearest to hole, tapi saya yakin olah raga ini sangat menarik dan dengan golf ternyata para alumni makin disatukan“. Setelah itu, diam-diam dia mempelajari olah raga itu.

Analogi Falsafah HidupProf. Dr Komaruddin Hidayat, Rektor Universitas Islam Negeri, menulis sebuah buku berjudul: “Spiritual Side of Golf: Menjaga Konsistensi dan Kejujuran”. Buku itu ditulis setelah baru satu tahun ia bermain golf. Tentang motivasinya ia mengatakan: “Saya menyadari golf itu analog dengan falsafah kehidupan dan universal, termasuk dunia politik, business dan sebagainya”. Ternyata, we

are on the same boat. Pada tahun 2002, saya baru belajar golf dan saya juga menulis buku “Think and Success with Golf“ yang menekankan Golf adalah Manajemen. Dari Meja kuliah ke Padang GolfPendidikan tersier di dunia akademi adalah Knowledge Mastery, Environment Mastery dan Self Mastery. Semua organisasi maupun individu mempunyai visi dan misi, dan para mahasiswa yang sedang digodok pasti mendapat teori-teori tersebut guna bekal melangkah ke depan. Inti dari misi adalah “why we exist” dan harus mempunyai enduring power, sedangkan inti dari visi adalah “what our future will be”.

Di dalam kelas, mudah sekali memaparkan teori-teori tersebut, namun pada praktiknya sulit diprediksi dan tak mudah memberikan pembelajaran dengan pendekatan learning by doing. Di golf, kita semua akan mendapatkannya, terutama di lapangan, dan pasti ketiga mastery yang disebut di atas jelas-jelas terangkum. Jadi, baiklah golf goes to Prasetiya Mulya Business School! (ed/mry)

COMMunITYbrightness

GOLF for REAL LIFE Oleh: Ping Hartono

Foto: dok. IKapram

FMPM Vol XXIV No. 01 Januari - Februari 2010104